kuliah kelainan pigmentasi.ppt
DESCRIPTION
KULITTRANSCRIPT
KELAINAN PIGMENTASI
ANATOMI & FISIOLOGI MELANIN
Warna kulit / rambut → melanin → melanosit → di lap basal epidermis yg berasal dari neuroektoderm → terbentuk pada janin mg ke-8
Melanosit : yg menghasilkan pigmen gelap → mempunyai dendrit tp tdk mempunyai tonofibril dan desmosom.
ME → unsur2 melanosit : nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, badan Golgi & melanosom
Melanosom → melanin mll dendrit → keratinosit → proses deskuamasi → terlepas atau dapat sampai ke dermis & difagositosis oleh histiosit dsb melanofor
Pembentukan melanin → Sinar U.V
PATOGENESIS MELANOGENESIS Warna kulit normal di ttkan : kuning (karoten), coklat
(melanin), merah (hb teroksidasi) & biru (Hb dalam vena)
Melanosit : epidermal (menetap) & dermal (hilang) → tidak hilang : bercak mongoloid, melanoma sp keganasan
Melanogenesis terdapat 2 tahap : 1. Sintesis melanosom : pembentukan, melanisasi
melanosom, sekresi melanosom 2. Degradasi melanosom : yg alami degradasi
(Kaukasian, Mongoloid & Indian Amerika) yg tidak alami degradasi (Negro & Aborigin)
BIOSINTESIS MELANIN DI DALAM MELANOSIT
Tbtk 2 Mc pigmen melanin : 1. Eumelanin → warna gelap (hitam/coklat) 2. Feomelanin → warna cerah (kuning sp merah) Pembentukan ke-2 pigmen tsb → kandungan
sulfhidril sel melanosit → menghasilkan indone metabolit ( eumelanin) kalau terlalu rendah & sisteinildopa (feomelanin) kalau terlalu tinggi
Dikenal 2 tipe kulit : 1. Konstitutif : genetik tanpa pengaruh U.V & hormon 2. Fakultatif : dipengaruhi oleh U.V. & hormon
HIPERPIGMENTASI
Terdiri dari (Moschella) : 1. Melanosis : hiperpigmentasi → peradangan (-) 2. Melanoderma: hiperpigmentasi → peradangan (+)
Terdiri dari (Fitzpatrick) : 1. Hipermelanosis coklat (melanoderma) → deposit
melanin di epidermis 2. Hipermelanosis kebiruan (seruloderma) → deposit
melanin di dermis
ETIOLOGI
1. Kelainan genetik 2. Gangguan metabolik 3. Gangguan nutrisi 4. Gangguan endokrin 5. Gangguan infeksi 6. Gangguan neoplastik 7. Pengaruh kimia & obat
HIPERMELANOSIS COKLAT / MELANODERMA / HIPERPIGMENTASI
EPIDERMAL
Definisi : bertambahnya warna coklat pada kulit karena >> jmlh melanin di epidermis
Terbagi : 1. Hipermelanosis sirkumskripta 2. Hipermelanosis diffusa HIPERMELANOSIS SIRKUMSKRIPTA : 1. Makula CAFE AU LAIT → makula coklat, tegas,
2-20 cm, multipel → Neurofibromatosis 2. Melanosis Becker → makula coklat muda – tua →
dada & bahu → unilateral → hipertrikosis
3. Efelid ( freckles) : pigmentasi, uk < ½ cm, coklat muda & sun expose area
4. Lentigo-lentiginosis : makula coklat sp coklat tua, tegas uk < ½ cm, terdapat pada slrh permukaan kulit tmsk telapak tangan-kaki & membrana mukosa
5. Hiperpigmentasi paska inflamasi → proses inflamasi (infeksi, trauma fisik & radiasi) → kerusakan membrana basalis → melanofag
6. Melasma :
- Bahasa Yunani : melas → hitam, pigmentasi pada muka, leher, simetrik, coklat muda - tua
Nama lain : cloasma Klasifikasi melasma : 1. Berdasarkan gambaran kliinik : A. Sentrofasial : dahi, hidung, pipi medial, bawah
hidung serta dagu B. Malar : hidung & pipi lateral C. Mandibular : mandibula 2. Berdasarkan pemeriksaan histopatologik : A. Tipe epidermal B. Tipe dermal C. Tipe campuran D. Tipe sulit dinilai
3. Bedasarkan pemeriksaan lampu Wood : A. Tipe epidermal : kontras jelas B. Tipe dermal : kontras tidak jelas C. Tipe campuran D. Sulit dinilai
PATOGENESIS : 1. Sinar U.V. Merusak gugusan sulfhidril →
penghambat enzim titosinase → enzim tirosinase memacu proses melanogenesis
2. Hormon : Estrogen, progesteron, MSH → melasma → belum diketahui pasti, namun berpengaruh langsung pada melanosit
3. Obat-obat sistemik : Obat tertimbun dalam lapisan dermis → kumulatif → merangsang melanogenesis
Jenis obat : klorpromazin, klorokuin, sitostatika, minosiklin
4. Kosmetika : Kosmetika mengandung pewarna, parfum atau zat tertentu → fotosensitivitas → terpajan matahari timbul hiperpimentasi
CAFE AU LAIT BECKER
EFELID LENTIGO
HPI MELASMA
HIPERMELANOSIS DIFUSI 1. Hemokromatosis : biru keabuan atau coklat
kehitaman, sun expose, karena deposit melanin & hemosiderin
2. Karena faktor hormonal : kehamilan, pemakaian pilkontrasepsi, gangguan kel adrenal
3. Karena faktor nutrisi & metabolik : def vit B 12 atau asam folat
4. Karena bahan kimia dan 0bat2an : kemoterapi
HIPERMELANOSIS BIRU / HIPERPIGMENTASI DERMAL /
SERULODERMA Mll 3 mekanisme : 1. Melanin ditransfer ke dermis 2. Melanin dibentuk dalam melanosit dermal 3. Pigmen non melanin yg terletak di dermis
Kelainannya berupa :1. Mongolian spot : biru kehitaman di lumbosakral &
bokong, saat lahir & hilang saat 5 tahun / menetap sp dewasa (Jepang)
2. Nevus Ota : dipersarafi cabang pertama & kedua N.trigeminus
3. Nevus Ito : dipersarafi oleh N.supraklavikular lateralis & N. Brakhialis lateralis
4. Inkontinentia pigmenti : X linked dominant, 97% wanita.
5. Eksantema fiktsum : warna coklat kemerahan sp abu2 yg terjadi karena reaksi obat, >>> barbiturat, salisilat
HIPERPIGMENTASI DERMAL YG DIFUSA 1. Yang berhubungan dengan obat : HCT 2. Yang berhubungan dengan inflamasi : Pinta 3. Melanosis Riehl
MONGOLIAN SPOT
NEVUS OTA NEVUS ITO
INCONTINENTIA PIGMENTI
FIXED DRUG ERUPTION
PINTA RIEHL MELANOSIS
PEMERIKSAAN
1. Anamnesis : Presipitasi, Predisposisi Berapa lama ?, Riwayat penyakit ?
2. Pemeriksaan klinis :
. Tipe lesi : bentuk, warna, ukuran
3. Pemeriksaan penunjang :
. Pemeriksaan lampu Wood
. Pemeriksaan histopatologik
. Pemeriksaan mikroskop elektron
PENATALAKSANAAN
1.Pencegahan : hindari paparan matahari, penggunaan sunblock, menghilangkan atau mencegah faktor pencetus
2. Pengobatan : A. Topikal : hidroquinon, arbutin, licorice B. Sistemik : vit C, Glutathion C. Tindakan : Bedah beku, Bedah listrik, Bedah
kimia (peeling), Sinar laser
HIPOPIGMENTASI
Terdapat 2 bentuk : 1. Hipomelanosis : berkurang jumlah melanin di
epidermis 2. Depigmentasi : tidak terdapat pigmen di epidermis
HIPOMELANOSIS : 1. Faktor genetik : Vitiligo, albinisme 2. Faktor hormonal : Hipertiroidisme 3. Faktor nutrisi : defisiensi protein kronis 4. Faktor kimiawi : hidrokuinon
5. Faktor fisik : luka bakar 6. Infeksi & inflamasi : Pitiriasis alba, tinea versikolor,
MH, Frambusia 7. Neoplasma : Leukoderma akuisitum sentrifugum 8. Faktor2 lain : Morfea, Skleroderma
KLASIFIKASI LAIN : 1. Hipomelanosis / melanopenik : berkurangnya
jumlah pigmen melanin : Albinisme 2. Hipomelanosis / melanositopenik : berkurang /
hilangnya sel melanosit : Vitiligo
VITILIGO
Def : hipomelanosis didapat, progresif, familial, makula hipopigmentasi, batas tegas & asimtomatik
Etiologi : pasti belum diketahui, autosomal dominan Faktor pencetus : 1. Faktor mekanik : trauma fisik 2. Faktor sinar matahari / penyinaran UVA 3. Faktor emosi / stress 4.Faktor hormonal : kehamilan, penggunaan
kontrasepsi oral
Patogenesis : 1. Teori autoimmun : autoantibodi thdp antigen
sistem melanogenik dsb autoantibodi anti melanosit 2. Teori neurogenik : mediator neurokimia →
asetilkolin, epineprin & nor-epineprin bahan neurotoksik → menghancurkan melanosit atau menghambat produksi melanin
3. Teori autositotoksik : monofenol atau polifenol toksis thdp melanosit → bekerja di pabrik karet, plastik, bahan perekat
Klasifikasi : 1. Distribusi menurut dermatom 2. Distribusi Tidak menurut dermatom Klasifikasi lain : 1. Lokalisata : A. Fokal : 1 / lbh makula pada 1 daerah, tdk
segmental B. Segmental : 1/ lbh makula pada 1 atau > daerah
dermatom C. Mukosal : selaput lendir mulut & genitalia
2. Generalisata : A. Akrofasial : pada bagian distal ekstermitas &
muka B. Vulgaris : tersebar tanpa pola khusu C. Universalis : hampir seluruh tubuh
Gambaran klinis :
Makula hipopigmentasi seperti kapur, tepi tegas
Pemeriksaan histopatologik :
Tidak ditemukan sel melanosit & reaksi dopa untuk melanosit negatif
Pemeriksaan lampu wood : tampak putih berkilau
Penatalaksanaan :
1. Tabir surya
2. Kosmetik : cover mark
3. Repigmentasi : KS, PUVA
4. Depigmentasi : Monobenzylether of hydroquinon 20 % krim
5. Bedah : minigrafting
6. Narrow band UVB 311 nm
ALBINISME
Def : penyakit diturunkan (X-linked ressesive, AR) yang mengenai pigmen melanin pada kulit, folikel rambut dan mata
Onset : terjadi saat lahir
Patogenesis :
1. Defek pada sintesis melanin mrp hasil dr tdk Adanya aktivitas enzim tirosinase
2. Jumlah melanosit normal
Gambaran klinis : Kulit : putih “salju”, creamy white, light tan Rambut : putih Mata : nistagmus, iris translucency, strabismus,
foveal hipoplasia, pigmen retina berubah
Penatalaksanaan : Pengawasan thd perubahan kulit : kanker kulit,
dermatoheliosis, keratosis solaris
Tabir surya Menghindari sinar matahari
HIPOPIGMENTASI PASCA INFLAMASI
Berbagai proses inflamasi pada penyakit kulit dapat menyebabkan hipomelanosis
Predileksi dan bentuk kelainan hipopigmentasi yang terjadi sesuai lesi primernya
Contoh penyakit : LED, dermtitis atopik, psoriasis,
TERIMAKASIH