kuliah isk

26
ISK (infeksi saluran kemih ) [email protected]

Upload: dian-miftahul-mizan

Post on 23-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

isj anak

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Isk

ISK (infeksi saluran kemih )

[email protected]

Page 2: Kuliah Isk

PengertianInfeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus

infection adalah sutatu keadaan adanya infasi

mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy,

2001)

jadi ISK bisa dikatakan berkembangbiaknya

mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam

keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus

atau mikroorganisme lain. Tempat yang sering

mengalami ISK adalah kandung kemih (sistitis),

uretra (uretritis), dan ginjal (pielonefritis).

Page 3: Kuliah Isk

Etiologi

Isk dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung kemih, serta menempel pada permukaan mucosa.

Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:

a.Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK complicated

b.Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicatedc. Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis,

enterococci,dll.

Page 4: Kuliah Isk

Klasifikasi

1. Kandung kemih (sistitis)Sistitis (inflamasi kandung kemih)

yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra, Sistitis paling sering disebabkan oleh bakteri E. Coli

2. Uretra (uretritis)Uretritis adalah suatu infeksi yang

menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. paling sering disebabkan oleh neisseria gonorrhoe

3. Ginjal (pielonefritis)Pielonefritis infeksi traktus urinarius

atas merupakan infeksi bakteri pada ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal

Page 5: Kuliah Isk

pathway

mikroorganisme

masuk ke dalam saluran kemih

ureter VU/kandung kemih ginjal

sistitisuretritis pielonefritis

Reaksi antigen antibodi

Peningkatan suhu

tubuh/hipertermiGangguan

termoregulasi

Inflamasi

Pembengkakan jaringan

Obstruksi saluran kemih

Gangguan pola

eliminasi urine

Nyeri saat berkemih

Gangguan rasa

nyaman/nyeri

ansietas

Kekhawatiran klien akan

penyakitnya

Page 6: Kuliah Isk

Manifestasi klinis

Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi:

1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau muntah.

2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin.

3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.

Page 7: Kuliah Isk

Pemeriksaan Penunjang1. Urinalisis

Leukosuria atau piuria Hematuria

2.  Bakteriologis Mikroskopis Biakan bakteri

3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik

4. Hitung koloni5. Metode tes

Tes dipstick multistrip Tes Penyakit Menular Seksual (PMS): Tes- tes tambahan

Page 8: Kuliah Isk

Penatalaksanaan dan Terapi

Terapi  Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan

atas:

1. Terapi antibiotika dosis tunggal

2. Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari

3. Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu

4. Terapi dosis  rendah untuk supresi

Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko

kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri

persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika

muncul salah satu, harus segera ditangani.

Page 9: Kuliah Isk

Terapi dan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif, antara lain :

1) Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis.

2) Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis.

3) Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin.

4) Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap cotrimoxazole.

5) Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada anak-anak  yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK.

6) Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

7) Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.

Page 10: Kuliah Isk

Konsep Asuhan Keperawatan

1. Identitas Nama : berisikan nama klien Umur : berisikan Umur klien Jenis kelamin : laki-laki/perempuan Suku bangsa : jawa/indonesia Pekerjaan : riwayat pekerjaan kilen sekarang Pendidikan : status pendidikan terakhir klien Alamat : tempat tinggal klien sekarang Tanggal MRS : dokmentasi waktu klien MRS Diagnosa medis : ISK

Page 11: Kuliah Isk

2. Riwayat Kesehatan

Keluhan utama : - Disuria, Polakisria, Nyeri, Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.

Riwayat penyakit sekarangPenyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme eschericea coli kedalam kolon.

Riwayat penyakit dahuluApakah sebelumnya pernah sakit ISK.

Riwayat penyakit keluargaApakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.

Riwayat psikososial dan spiritualBiasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.

Page 12: Kuliah Isk

Pemeriksaan Fisik

1. kepala : bentuk bulat, rambut kusam , distribusi merata, tidak ada oedem, tidak ada bekas luka

2. mata : normal, simetris antara kanan dan kiri, sklera putih.3. hidung : normal, simetris, tidak ada pergerakan cuping

hidung,4. telinga : simetris antara kanan dan kiri5. Mulut : Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering,

lidah kotor.6. leher : kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfa (-),

bendengan JVP (-)7. 7. Torak :

Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernafasan normal, Palpasi : tidak ada krepitasi, gerakan dada simetrisAuskultasi : suara nafas reguler, ronchi (-), wheezing (-). Terjadi penurunan tekanan darahPerkusi : suara paru sonor, suara jantung dulnes,

Page 13: Kuliah Isk

8. Kulit : kulit hangat dan kemerahan, pucat, Kulit kering, turgor kulit menurun

9. Abdomen :Inspeksi : bentuk bulat datar,terdapat umbilikusPalpasi : Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis, uretra.Auskultasi : tak adanya bising usus muntah,Perkusi : suara timpani, tidak ada kembung

8. Genetalia :adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.

Page 14: Kuliah Isk

11. Ekstermitas : Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.

12. Pengkajian psikologi pasien:Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.

13. Aktivitas / istirahatGejala   : pekerjaan mononton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi. keterbatasan aktivitas atau imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya.

14. SirkulasiTanda : peningkatan tekanan darah, nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal). kulit hangat dan kemerahan, pucat.

15. EliminasiGejala : adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.Tanda : poliguria, hematuria, piuria. perubahan pola berkemih

Page 15: Kuliah Isk

16. Makanan / Cairan

Gejala :  mual dan muntah, nyeri tekan abdomen diet tinggi purin, kalsium oksalat, dan fosfat ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup

Tanda : distensi abdominal,penurunan/ tak adanya bising usus muntah

17. Nyeri / kenyamanan

Gejala :  episode akut, nyeri akut, nyeri kolik. lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebra, dapat menyebar ke punggung abdomen, (lipat paha atau genetelia) ngeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. nyeri dapat di gambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.

Tanda :  melindungi, perilaku distraksi nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi

18. Keamanan

Gejala  : penggunaan alkohol demam, menggigil.

Page 16: Kuliah Isk

Pola fungsi kesehatan

1. Pola nutrisi dan metabolisme : Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.

2. Pola eliminasi : Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk sehingga urine tidak lancar.

3. Pola aktifitas dan latihan : Aktivitas klien akan terganggu karena harus tirah baring total agar tidak terjadi komplikasi maka segala kebutuhan klien dibantu.

4. Pola tidur dan istirahat : Pola tidur dan istirahat terganggu sehubungan dengan imobilisasi yang lama.

Page 17: Kuliah Isk

4. Pola persepsi dan konsepsi diri : Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan merupakan dampak psikologi klien.

5. Pola hubungan dan peran : Hubungan dengan orang lain terganggu sehubungan dengan klien dirawat di rumah sakit dan klien harus bedrest total.

6. Pola penanggulangan stress : Biasanya klien sering melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya.

7. Pola tata nilai dan kepercayaan : Dalam hal beribadah biasanya terganggu karena bedrest total dan tidak boleh melakukan aktivitasi karena penyakitnya.

Page 18: Kuliah Isk

Contoh Analisa DataN

o

Data Etiologi Masalah

1 DS : Klien mengatakan bila buang air kecil terasa

panas seperti terbakar dan rasanya seperti terkena

benda tajam pada lubang kencing.

DO : klien nampak kesakitan

P : Nyeri karena adanya inflamasi saluran kemih

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk dan panas

R : Lubang kencing

S : skala nyeri 4

T : saat kencing

Inflamasi dan obstruksi

saluran kemih

nyeri

2 Ds : klien mengatakan kencingcuma sedikit,

dan ketika malam sering ingin kencing

Do :

Klien minum +500cc/hari

Bak +200cc/hari

Terdapat hematuri : 5-10 eritrosit/LPB

Leukosuria 5 LPB

Obstruksi dan inflamasi

mekanik pada kandung

kemih

Gangguan pola

eliminasi urine

Page 19: Kuliah Isk

No

data etiologi masalah

3. DS :• klien mengatakan sangat hawatir terhadap penyakitnya.DO :• klien tampak gelisah•Istirahat tidur kurang•Klien terlihat tidak tenang

koping yang tidak efektif.

Ansietas

Page 20: Kuliah Isk

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan obstruksi saluran kemih

2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria , gangguan frekuensi dan noktuaria).berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain

3. Ansietas berhubungan dengan koping yang tidak efektif.

Page 21: Kuliah Isk

No

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

intervensi rasionalisasi

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan obstruksi saluran kemih

Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan rasa nyeri hilang/berkurang dengan KH :Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemihKandung Kemih tidak tegangPasien tampak tenangEkspresi wajah tenang

1.Kaji Intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat atau meringankan nyeri2.Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran3. Anjurkan minum banyak 2 - 3 liter jika tidak ada kontra indikasi4. Pantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih, masukan dan keluaran setiap 8 jam dan pantau hasil 5. urinalisis ulangBerikan obat analgetik sesuai dengan program terapi

1. Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi2. Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot 3. Untuk mmbantu klien dalam berkemih4. Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan5. Analgetik memblok lintasan nyeri

Page 22: Kuliah Isk

No

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

intervensi rasionalisasi

2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain

Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat dengan KH :•Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi,oliguri,disuria)•Klien dapat berkemih setiap 3 jam•Klien tidak kesulitan saat berkemih

1. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih2. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 - 3 jam3. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine4. Kaji keluhan pada kandung kemihBantu klien ke kamar kecil, memekai pispot/urinalKolaborasi :5. Awasi pemeriksaan laboratorium,elektrolit,bun,kreatininLakukan tindakan untuk memelihara asam urine dan berikan obat-obatan untuk meningkatkan asam urine. 

1. Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untk mengetahui input/ output2. Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria3. Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi4. Retensi urine dapat terjadi dan menyebabkan distensi jaringan (kandung kemih/ginjal).5. Asam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran kemih

Page 23: Kuliah Isk

No

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

intervensi rasionalisasi

3. Ansietas berhubungan dengan koping yang tidak efektif.

Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien merasa lebih tenang dan nyaman dengan KH :•Klien tidak gelisah•Klien tenang•Istirahat tidur terpenuhi

1. Kaji tingkat kecemasan2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya3. Beri dorongan spiritual4. Beri support pada klien5. Beri penjelasan tentang penyakitnya

1. Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien

2. Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan

3. Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.

4. Untuk menumbuhkan rasa semangat untuk sembuh

5. Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.

Page 24: Kuliah Isk

No Dx

Tgl / jam implementasi TTD

1,2,3

22/04/2012(07.00)

(7.30)

(09.00)

(10.30 )

(11.00)

(12.00)

(12.30)

(13.00)

(14.00)

Mengkaji intensitas, lokasi, dan frekuensi yang memperberat atau meringankan nyeri.

 mengukur dan mencatat catat urine setiap kali berkemih Memberikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran. 

Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urineMenganjurkan minum banyak 2-3 liter

Memberikan obat analgetik sesuai program therapy dan obat-obatan untuk meningkatkan asam urine.memantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih,

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri penjelasan tentang penyakitnya

Page 25: Kuliah Isk

No DX

Tanggal evaluasi

1

2.

3

22/04/201214.00

S :klien mengatakan nyeri sudah berkurangO : •klien berkemih 5-6 kali /hari•Kondisi umum baik•Tidak terdapat tanda-tanda inflamasiA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan

S : Klien mengatakan tidak kesulitan saat berkemihO : •Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi,oliguri,disuria)•Klien dapat berkemih setiap 3 jamA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan

S : klien mengatakan istirahat tdurnya sudah terpenuhi•O :Klien tidak gelisah•Klien tenang•Klien terlihat sudah bisa menerima penyakitnya•A : masalah teratasi•P : inervensi dihentikan

Page 26: Kuliah Isk

TERIMA KASIH,,,,,,,,