kp 9. 8 obat obat anti alergi - 2013 (1)
TRANSCRIPT
OBAT ANTI ALERGI /HIPERSENSITIFITAS
OLEH
DRS.AZMI SYARIF,Apt
HIPERSENSITIVITAS .Reaksi Hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan
tubuhYang :
Tidak di inginkan akibat terlalu sensitifnya respon imum ( merusak , menghasilkan ketidak nyamanan , terkadang berakibat fatal ) Berdasarkan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan unt reaksi terbagi 4 tipe .Penyakit dpt dikarenakan satu / bbrp jenis reaksi Hipersensitivitas .Reaksi Alergi merupakan reaksi tipe I
Umumnya alergi lebih diartikan sbg hipersensitivitas dengan kriteria sbb :
1. Gejala pasien sesuai dgn reaksi imunologi thd obat .2. Pasien mendapatkan obat yg memang dpt menimbulkan
gejala alergi .3. Terdapat hub terporal antara pemberian obat dengan
timbulnya reaksi alergi.4. Tdk ada penyebab lain yang jelas .5. Adanya data laboratorium sbg menunjang .
Reaksi Tipe I (reaksi segera)
• Berdasarkan reaksi antara alergen-antibodi (IgE) dan degranulasi mast-cells, dan khusus terjadi pada orang yang berbakat genetis.
• Berlangsung disaluran nafas (rhinitis, asma) , di kulit (dermatitis
atopis) , mata ( konyungtivitas ) dan kadang kadang di saluran Gastrointestinal ( alergi makanan ) .
• Mulai reaksinya cepat, dalam waktu 5 sampai 20 menit setelah
terkena alergen, maka sering disebut reaksi segera. Gejalanya bertahan kurang dari satu jam.
Reaksi Tipe II (reaksi cytolitis)
• Antigen yang terikat pada membran bereaksi dengan IgG atau IgM dalam darah dan sel musnah.
• Reaksi ini terutama terjadi dalam sel darah. Contohnya adalah gangguan auto-imun, seperti anemia hemolitis (akibat penisilin), agranulocytose (akibat sulfonamida) dan SLE (systemic lupus erythematosus) akibat hidralazin atau prokainamida.
• Reaksi autoimun ini umumnya sembuh dalam waktu beberapa bulan setelah penggunaan obat dihentikan.
Reaksi Tipe III
• Pada peristiwa ini antigen dalam sirkulasi bergabung terutama dengan IgG menjadi suatu komplek, yang diendapkan pada suatu endotel pembuluh.
• Ditempat ini terjadi peradangan sebagai respon, yang disebut penyakit serum yang bercirikan urticaria, demam dan nyeri otot serta sendi.
• Obat-obat yang dapat menginduksi reaksi ini adalah sulfonamida, penisilin dan iodida.
Tipe IV (reaksi lambat).
• Dalam reaksi ini antibodi tidak terlibat, tapi diperentarai oleh limfosit.
• Antigen terdiri dari suatu komplek hapten + protein, yang bereaksi dengan limfosit yang sudah disensitisasi. Limfokin tertentu (cytokin dari limfosit) dibebaskan, yang menarik makrofag dan netrofil, sehingga terjadi reaksi peradangan. Proses penarikan ini disebut chemotaxis.
• Mulai reaksinya setelah 24-48 jam dan bertahan beberapa hari.
• Contohnya adalah reaksi tuberculin dan dermatitis kontak.
ALERGEN ( PEMICU ALERGI ) • Inhalasi : debu, tepung sari bunga, serbuk kapuk, serangga
(tungau), produk hewan (bulu, serpihan kulit, urin,saliva)• Ingesti : obat dan makanan(bumbu, bahan penyedap, zat
pengawet & pewarna)• Lain-lain : kosmetik, asap rokok, cuaca, dll.
Gejala
Rinitis alergi Urtikaria Asma bronkial
Konjungtivitas alergi Eksim/dermatitis atopik Kaligata
HistaminSuatu persenyawaan asam amino yg merupakan hasil metabolisme , terdpt didlm semua organ dan jaringan tubuh .
Pelepasan histamin mengakibatkan :- Dilatasi kapiler kemerahan dan rasa panas di wajah- Meningkatkan permeabilitas kapiler udem- Vasodilatasi kapiler serta kontriksi ( penciutan ) vena dan
arteri Hipotensi , dan akibat sirkulasi darah yg tdk normal di uresis terhambat
lanjutan ……
- Organ otot licin ( Gastro intestinal ) mengalami kontriksi rasa nyeri , mual / muntah dan diare .
- Paru paru terjadi kontriksi dari cabang tenggorok ( bronchioli ) napas jadi sesak (dyspnoe ) asma .
- Mempertinggi sekresi kelenjer kelenjer misal Saliva dan asam lambung .
- Mempengaruhi kontraktilitas dan elastisitas jantung aritmia ( dosis tinggi ) .
SWAMEDIKASI
Tindakan umum• Dengan memperhatikan kebersihan • Keluarga yang alergis jangan memelihara hewan
piaraan • cukup sinar matahari dan ventilasi yang baik
Hiposensibilisasimenyuntikan ekstrak dari alergen secara sub kutan Pengobatan Zat-zat Anti Alergi .
TIGA KELOMPOK OBAT YANG DIGUNAKAN PADA REAKSI HIPERSENSITIVITAS
1.ANTIHISTAMIN ( AH )
2.HORMON ADRENOKORTIKOSTEROID
3.OBAT ADRENERGIK
Antihistamin• Zat-zat yang dapat mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh
histamin dengan cara menduduki reseptor histamin secara antagonis kompetitif
• Ada dua penghambat reseptor histamin, yaitu:- H1-blockers : menghambat terjadinya reaksi alergi ANTIHISTAMIN- H-2 blockers : menghambat reseptor yang ada di lambung mengurangi produksi asam lambung
lanjutan …..
● Menurut struktur kimianya dengan rumus dasar R-X-C-C-N=R1 dan R2 , dimana X = atom O , N atau C ; R = gugus aromatik dan atau heterosiklik . R1 dan R2 = gugus metal atau heterosiklik , shg Antihistamin dpt dibagi bbrp kelompok .
Penggolongan
1. Etanolamin : Difenhidramin HCl, Dimenhidrinat, Karbinoksamin maleat
2. Etilendiamin : Tripelenamin HCl, Tripelenamin sitrat, Pirilamin maleat
3. Alkilamin : Bromfeniramin maleat, Klorfeniramin maleat4. Piperazin : Klorsiklizin HCl,Siklizin HCl, Meklizin HCl5. Fenotiazin : Prometazin HCl6. Piperidin: Terfenadin, Astemizol, Loratadin7. Lain-lain : Azatadin
Farmakodinamik
• Menghambat terjadinya bronkokontriksi,• Menghambat peningkatan permeabilitas kapiler• Menghambat sekresi saliva• Menekan SSP kantuk (kecuali Terfenadin dan Astemizol)• Beberapa AH1 bersifat anestetik lokal (yaitu: Prometazin dan
Pirilamin)
Farmakokinetik
• Efek timbul (onset) setelah 15-30 menit (oral), maks. Setelah 1-2 jam
• Lama kerja (durasi) :4-6 jam , unt gol Piperazin misal Klorsiklizin 8 – 12 jam .
• Dieleminasi dengan wktu paruh kira kira 4 jam .• Kadar tertinggi terdpt pd paru paru , ginjal , otak dan otot • Biotransformasi terjadi di hati • Ekskresi melalui urin setelah 24 jam .
Efek samping
• Sedasi kecuali Astemizol , Terfenadin dan Loratadin ( Antihistamin generasi kedua ) .
• Vertigo, tinitus, penglihatan kabur , gelisah dan inkoordinasi .• Nafsu makan berkurang, mual atau muntah• Mulut kering• Demam• Aritmia jantung
Penggunaan Klinik
• Urticaria • Mengurangi rangsangan batuk• Asma akibat alergi• Spasmolitic agents mengurangi tremor pada penyakit
parkinson• Antiemetic agents (antimuntah)• Stimulasi nafsu makan (astemizol lebih dari 2 minggu)
PENGHAMBAT RESEPTOR H2
• Menghambat sekresi cairan lambung• Contoh obat: ranitidin dan simetidin• Efek samping: nyeri kepala, pusing, mual, diare, ruam kulit dll• Simetidin mengikat reseptor androgen disfungsi seksual
dan ginekomastia. Sdgk ranitidin tidak bersifat antiandrogenik
PENGHAMBAT RESEPTOR H2
• Antasida da metoklopramid mengurangi bioavailabilitas simetidin. Pemberian bersama ketokonazol akn me(-) abs KTKz
• Simetidin mengikat enzim sitokrom P450 hati• STD dan RTD mengurangi aliran darah ke hati akumulasi
obat lain
2. Hormon Adrenokortikosteroid
1. Deltakortikoida
Prednison, metil prednisolon, budesonida, desonda
dan prednikarbat.
2. Fluorkortikoida Betametason, deksametason, triamsinolon dan lain- lain merupakan turunan fluor dari prednisolon.
Cara Kerja sbg Antialergi yaitu :
Melawan peradangan dan mengurangi pembentukan mediator pemicu reaksi Alergi .
3 ADRENERGIK
Obat Adrenergik adalah obat obat yang menimbulkan efek yang sama dengan respon yang ditimbulkan oleh rangsangan saraf Simpatis .Contoh :
EPINEFRIN
Farmakodinamik : Kontriksi pembuluh darah Relaksasi otot Bronkus Midriasis pada mata Stimulasi glikogenolisis di hati Peningkatan tekanan darah dll
Merupakan “ Drugs of Choice “ melawan syok anafilaktik terutama Yang disebabkan oleh obat ( mis Penisillin , Serum dll )
Farmakokinetik
Absorbsi : Oral tidak dapat mencapai dosis terapi Parenteral : - S.K - I.M , absorbsi lebih cepat Inhalasi Asma bronkiale
Biotransformasi : di hati Ekskresi : melalui urin
Efek samping : perasaan takut, khawatir, gelisah , tegang nyeri kepala , tremor , rasa lemah , pusing , pucat , sukar bernafas dan palpitasi .
Indikasi Asma Bronkiale Reaksi hypersensitivitas Memperpanjang masa kerja Anastesi lokal . Merangsang jantung pada waktu henti jantung Menghentikan pendarahan kapiler
Preparat
- Suntikan epinefrin 1/1000 steril berupa epineprin HCl dalam air ( Adrenalin ) . - Untuk mengatasi syok anafilaktik dan reaksi Hiper – sensitif akut lainnya dosis dewasa 0,2 – 0,5 ml , IM dan SK .
Suntikan S.K ( 0,3 – 0,5 ml ) dapat menghilangkan :
- Bronkospasme - Rasa gatal - Urtikaria - Kongesti mukosa - Udem glotis - Angioudem , Kolap Kardiovaskuler - Meningkatkan tekanan darah
Epinefrin mula kerjanya sangat cepat .Kortikosteroid pada keadaan akut tidak bermamfaatkarena mula kerjanya lambat ( hanya sebagai terapitambahan .