referat erupsi obat alergi agus
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
1/23
PENDAHULUAN
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan
suatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan
tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Erupsi obat alergi
atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kulit atau daerah
mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.1,2
Pemberian dengan cara sistemik di sini berarti obat tersebut masuk melalui
mulut, hidung, rektum, vagina, dan dengan suntikan atau infus. Sedangkan reaksi
alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat dengan cara topikal, yaitu obat yang
digunakan pada permukaan tubuh mempunyai istilah sendiri yang disebut
dermatitis kontak alergi.2,
!idak semua obat dapat mengakibatkan reaksi alergi ini. "anya beberapa
golongan obat yang 1# hingga # dari seluruh pemakainya akan mengalami
erupsi obat alergi atau erupsi obat. $bat%obatan tersebut yaitu& obat anti inflamasi
non steroid '$()*S+, antibiotik& misalnya penisilin dan derivatnya, sulfonamid,
dan obat%obatan antikonvulsan.2,
-enurut "$, sekitar 2# dari seluruh jenis erupsi obat yang timbul
tergolong /serius0 karena reaksi alergi obat yang timbul tersebut memerlukan
peraatan di rumah sakit bahkan mengakibatkan kematian. Sindrom Steven%
ohnson 'SS+ dan *ekrolisis Epidermal !oksis '*E!+ adalah beberapa bentuk
reaksi serius tersebut. ,3
Perlu ditegakkan diagnosa yang tepat dari gangguan ini memberikan
manifestasi yang serupa dengan gangguan kulitlain pada umumnya. )dentifikasi
dan anamnesa yang tepat dari penyebab timbulnya reaksi obat adalah salah satu
hal penting untuk memberikan tatalaksana yang cepat dan tepat bagi penderita
1
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
2/23
dengan tujuan membantu meningkatkan prognosis serta menurunkan angka
morbiditas.1,,3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Epidemiologi
4elum didapatkan angka kejadian yang tepat terhadap kasus erupsi alergi
obat, tetapi berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, studi epidemiologi, uji
klinis terapeutik obat dan laporan dari dokter, diperkirakan kejadian alergi obat
adalah 2# dari total pemakaian obat%obatan atau sebesar 13%25# dari keseluruhan
efek samping pemakaian obat%obatan.1,,6
"asil survei prospektif sistematik yang dilakukan olehBoston Collaborative Drug
Surveillance Program menunjukkan baha reaksi kulit yang timbul terhadap
pemberian obat adalah sekitar 2,7# dari 8.555 pasien yang diraat pada bagian
penyakit dalam dari tahun 197 sampai 199. Sekitar # seluruh pasien yang
diraat di rumah sakit ternyata mengalami erupsi kulit setelah mengkonsumsi
obat%obatan. Selain itu, data di (merika Serikat menunjukkan lebih dari 155.555
jia meninggal setiap tahunnya disebabkan erupsi obat yang serius. 4eberapa
jenis erupsi obat yang sering timbul adalah:1,3
; eksantem makulopapuler sebanyak 91,2#,
; urtikaria sebanyak 3,9#, dan
; vaskulitis sebanyak 1,#
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
3/23
2. Sistem imunitas1,
Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada seseorang yang mengalami
penurunan sistem imun. Pada penderita ()=S misalnya, penggunaan obat
sulfametoksa>ol justru meningkatkan risiko timbulnya erupsi eksantematosa 15
sampai 35 kali dibandingkan dengan populasi normal.
. ?sia1,,6
(lergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur terutama pada anak%anak
dan orang deasa. Pada anak%anak mungkin disebabkan karena perkembangan
sistim immunologi yang belum sempurna. Sebaliknya, pada orang deasa
disebabkan karena lebih seringnya orang deasa berkontak dengan bahan
antigenik. ?mur yang lebih tua akan memperlambat munculnya onset erupsi obat
tetapi menimbulkan mortalitas yang lebih tinggi bila terkena reaksi yang berat.
. =osis,6
Pemberian obat yang intermitten dengan dosis tinggi akan memudahkan
timbulnya sensitisasi. !etapi jika sudah melalui fase induksi, dosis yang sangat
kecil sekalipun sudah dapat menimbulkan reaksi alergi. Semakin sering obat
digunakan, Semakin besar pula kemungkinan timbulnya reaksi alergi pada
penderita yang peka.
3. )nfeksi dan keganasan7
-ortalitas tinggi lainnya juga ditemukan pada penderita erupsi obat berat yang
disertai dengan keganasan. @eaktivasi dari infeksi virus laten dengan human
herpes virus '""A+% umumnya ditemukan pada mereka yang mengalami sindrom
hipersensitifitas obat.
6. (topik1
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
4/23
angka yang signifikan bila dihubungkan dengan umur, penyakit penyebab, atau
kadar urea nitrogen dalam darah saat menyelesaikan peraatannya.,6
2.2. Patogenesis
(da dua macam mekanisme yang dikenal disini. Pertama adalah mekanisme
imunologis dan kedua adalah mekanisme non imunologis. ?mumnya erupsi obat
timbul karena reaksi hipersensitivitas berdasarkan mekanisme imunologis. $bat
dan metabolit obat berfungsi sebagai hapten, yang menginduksi antibodi humoral.
@eaksi ini juga dapat terjadi melalui mekanisme non imunologis yang disebabkan
karena toksisitas obat, over dosis, interaksi antar obat dan perubahan dalam
metabolisme.1
!abel 2.1. @eaksi imunologis dan non imunologis
!ype EBample
Immunologic
!ype ) reaction ')gE%mediated+
!ype )) reaction 'cytotoBic+
!ype ))) reaction 'immune compleB+
!ype )A reaction 'delayed,cell%
mediated+
Specific !%cell activation
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
5/23
=rug toBicity
=rug%drug interactions
?npredictable
Pseudoallergic
)diosyncratic
)ntolerance
"epatotoBicity from methotreBate
Sei>ure from theophylline hile taking
erythromycin
Sei>ure from eBcessive lidocaine
'Fylocaine+
(naphylactoid reaction after
radiocontrast media
"emolytic anemia in a patient ith
G6P= deficiency after primaHuine
therapy
!innitus after a single, small dose of
aspirin@iedl -(, asillas (-,Adverse Drug Reactions; Types and Treatment Options. )n:
(merican
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
6/23
(danya ikatan antara )g G dan )g - dengan antigen yang melekat pada sel.
(ktivasi sistem komplemen ini akan memacu sejumlah reaksi yang berakhir
dengan lisis.2,
Tipe III "#ea!si Komple!s Imun%
(ntibodi yang berikatan dengan antigenakan membentuk kompleks antigen
antibodi. Kompleks antigen antibodi ini mengendap pada salah satu tempat dalam
jaringan tubuh mengakibatkan reaksi radang. (ktivasi sistem komplemen
merangsang pelepasan berbagai mediator oleh mastosit. Sebagai akibatnya, akan
terjadi kerusakan jaringan.2,
Tipe I& "#ea!si Ale'gi Selule' Tipe Lam(at%
@eaksi ini melibatkan limfosit. Jimfosit ! yang tersensitasi mengadakan
reaksi dengan antigen. @eaksi ini disebut reaksi tipe lambat karena baru timbul
12%8 jam setelah pajanan terhadap antigen.2,
2.2.2. e!anisme Non Imunologis
@eaksi Pseudoallergic menstimulasi reaksi alergi yang bersifat antibody
dependent. Salah satu obat yang dapat menimbulkannya adalah aspirin dan
kontras media. !eori yang ada menyatakan baha ada satu atau lebih mekanisme
yang terlibat& pelepasan mediator sel mast dengan cara langsung, aktivasi
langsung dari sistem komplemen, atau pengaruh langsung pada metabolisme
en>im asam arachidonat sel.
Efek kedua, diakibatkan proses farmakologis obat terhadap tubuh yang
dapat menimbulkan gangguan seperti alopesia yang timbul karena penggunaan
kemoterapi anti kanker. Penggunaan obat%obatan tertentu secara progresif
6
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
7/23
ditimbun di baah kulit, dalam jangka aktu yang lamaakan mengakibatkan
gangguan lain seperti hiperpigmentasi generalisata diffuse.
2.2.). Un!no*n ec+anisms
Selain dua mekanisme diatas, masih terdapat mekanisme lain yang belum
dapat dijelaskan.
2.) ani$estasi Klinis
2.).1. o'$ologi dan Dist'i(usi
Perlu diketahui baha erupsi alergi obat yang timbul akan mempunyai
kemiripan dengan gangguan kulit lain pada umumnya, gangguan itu diantaranya&
a. ?rtikaria
Kelainan kulit terdiri atas urtika yang tampak eritem disertai edema akibat
tertimbunnya
serumdan disertai rasa gatal. 4ila dermis bagian dalam dan jaringan subkutan
mengalami edema, maka timbul reaksi yang disebut angioedema. (ngioedema ini
biasanya unilateral dan nonpruritus, dapat hilang dalam jangka aktu 1%2 jam.
!etapi kadang dapat bertahan selama dua sampai lima hari. Pelepasan mediator
inflamasi dari suatu aktifasi yang bersifat non imunologis juga dapat
menimbulkan reaksi urtikaria. ?rtikaria dan angioedema sangat berhubungan
dengan )g%E sebagai suatu respon cepat terhadap penisilin maupun antibiotik
lainnya. $bat lain misalnya angiotensinconverting en!yme '(E+ inhibitor
dalam jangka aktu satu jam juga dapat menimbulkan urtikaria.2,7
Gambar 2.1 ?rtikaria yang disebabkan oleh penggunaan penisilin
7
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
8/23
Sumber: @evus , (llanore (A.Drugs Reaction. )n: 4olognia =ermatology. Aolume $ne.
2nd edition. Elserve limited, Philadelphia. ?nited States of (merica. 255. p: %32
b. Eritema
Kemerahan pada kulit akibat melebarnya pembuluh darah.arna merah akan
hilang pada penekanan. ?kuran eritema dapat bermacam%macam. ika besarnya
lentikuler maka disebut eritema morbiliformis, dan bila besarnya numular disebut
eritema skarlatiniformis.2
c. =ermatitis medikamentosa
Gambaran klinisnya memberikan gambaran serupa dermatitis akut, yaitu
efloresensi yang polimorf, membasah, berbatas tegas.Kelainan kulit menyeluruh
dan simetris. 2
d. Purpura
Purpura ialah perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan pada kulit yang
tidak hilang bila ditekan. Purpura dapat timbul bersama%sama dengan eritem dan
biasanya disebabkan oleh permeabilitas kapiler yang meningkat..2
8
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
9/23
e. Erupsi eksantematosa
Jebih dari 95# erupsi obat yang ditemukan berbentuk erupsi
eksantematosa. Erupsi yang muncul dapat berbentuk morbiliformis atau
makulopapuler. Pada mulanya akan terjadi perubahan yang bersifat eksantematosa
pada kulit tanpa didahului blister ataupun pustulasi. Erupsi bermula pada daerah
leher dan menyebar ke bagian perifer tubuh secara simetris dan hampir selalu
disertai pruritus. Erupsi baru muncul sekitar satu minggu setelah pemakaian obat
dan dapat sembuh sendiri dalam jangka aktu 7 sampai 1 hari. Pemulihan ini
ditandai dengan perubahan arna kullit dari merah terang ke arna coklat
kemerahan, yang disertai dengan adanya deskuamasi kulit.2,7
Erupsi
eksantematosa dapat disebabkan oleh banyak obat termasuk penisilin, sulfonamid,
dan obat antiepiletikum. =ari hasil data laboratorium diketahui baha ! sel juga
ikut terlibat dalam reaksi ini karena sel ! dapat menangkap jenis obat tanpa perlu
memodifikasi protein dari hapten.7
ika kelainan ini timbul berkali%kali ditempat
yang sama maka disebut eksantema fikstum.2
!abel 2.2 4eberapa obat yang dapat menimbulkan erupsi eksantematosa
(llopurinol
(ntimicrobials: cephalosporins, penicillins, chloramphenicol, erythromycin,
gentamicin, amphotericin, antituberculous drugs, nalidiBic acid, nitrofurantoin
4arbiturates
aptopril
arbama>epine
ines
Phenylbuta>one
Phenytoin
9
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
10/23
!hia>ides
Sumber: Jee (, !homson .Druginduced s"in. )n: (dverse =rug @eactions, 2nd
ed.
Pharmaceutical Press. 2556. (ccess on: une , 2557. (vailable at:
http:CCdrugsafety.adisonline.comCptCreCdrsCpdf
!empat predileksi disekitar mulut, terutama di daerah bibir dan daerah penis
pada laki%laki, sehingga sering disangka penyakit kelamin.(pabila adanya residif
di tempat yang sama maka disebut dengan eksantema fikstum.2
Gambar 2.2. Sejumlah papul berarna pink pada daerah dada disebabkan
oleh penggunaan obat golongan sefalosporin.
Sumber: @evus , (llanore (A.Drugs Reaction. )n: 4olognia =ermatology. Aolume $ne.
2nd edition. Elserve limited, Philadelphia. ?nited States of (merica. 255. p: %32
f. Eritema nodosum
Kelainan kulit berupa eritema dan nodus%nodus yang nyeri disertai gejala
umum berupa demam, dan malaise. !empat perdileksi ialah di regio ekstensor
tungkai baah.2
g. Eritroderma
10
http://drugsafety.adisonline.com/pt/re/drs/pdfhttp://drugsafety.adisonline.com/pt/re/drs/pdf -
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
11/23
Eritroderma pada penderita alergi obat berbeda dengan eritroderma pada
umumnya yang biasanya disertai eritem dan skuama.Pada penderita alergi obat
terlihat adanya eritema tanpa skuama, skuama justru baru akan timbul pada
stadium penyembuhan.2
h. Erupsi pustuler
(da jenis erupsi, pertama erupsi akneiformis dan kedua Pustulosis
Eksantematosa Generalisata (kut 'PEG(+.1. Erupsi (kneiformis dihubungkan dengan penggunaan obat seperti
iodida, bromida, (!", glukokortikoid, isonia>id, androgen, litium
dan actinomisin. Erupsi timbul pada daerah%daerah yang atipikal
seperti lengan dan kaki berbentuk monomorf berbentuk akne tanpa
disertai komedo.7
2. Penyakit Pustulosis Eksantema Generalisata (kut 'PEG(+
memberikan gambaran pustul miliar non folikular yang eritematosa
disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target. Kelainan kulit timbul
bila seseorang mengalami demam tinggi 'L85+. Pustul tersebut
cepat menghilang dalam jangka aktu kurang dari 7 hari kemudian
diikuti oleh deskuamasi kulit. Pada pemeriksaan histopatologis didapat
pustul intraepidermal atau subcorneal yang dapat disertai edema
dermis, vaskulitis, infiltrat polimorfonuklear perivaskuler dengan
eosinofil atau nekrosis fokal sel%sel keratinosit. alaupun demikian,
penyakit ini sangat jarang terjadi.2
i. Erupsi bulosa
Erupsi bulosa ini ditemukan pada& pemphigus #oliaceus, #i$ed drug
eruption '
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
12/23
i.Pemphigus. $bat yang dapat menyebabkannya adalah golongan penisilin
dan golongan thiol. Druginduced bullous pemphigoid dapat terlihat
dalam beberapa bentuk. =imulai dari urtikaria hingga terbentuk bulla
yang luas dengan melibatkan kavitas mukosa mulut, dapat juga berupa
beberapa bulla dalam ukuran sedang atau berupa plak dan nodul yang
disertai skar dan bulla. Gangguan ini dapat muncul kembali pada 3%35
persen kasus sebagaipemphigus #oliaceus.,7
ii.+i$ed Drug 'ruption '
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
13/23
Sumber: @evus , (llanore (A.Drugs Reaction. )n: 4olognia =ermatology. Aolume $ne.
2nd edition. Elserve limited, Philadelphia. ?nited States of (merica. 255. p: %32
iii. Eritema multiformis merupakan erupsi mendadak dan rekuren pada kulit
danCatau selaput lendir dengan tanda khas berupa lesi iris &target lesion).
Gambar 2.. Eritema -ultiformis
Sumber: -ansjoer (, Suprohaita, ardhani ), Setioulan .'rupsi Alergi Obat. )n: Kapita
Selekta Kedokteran. Aolume 2. rd edition.
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
14/23
eritema, vesikelCbula, dapat disertai purpura yang mengenai kulit, selaput
lendir orifisium, dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik
sampai buruk.,9
v. *ekrolisis Epidermal !oksik '*E!+ adalah penyakit kulit akut dan berat
dengan gejala khas berupa epidermolisis yang menyeluruh, disertai
kelainan pada selaput lendir di orifisium genitalia eksterna dan mata.
Kelainan pada kulit dimulai dengan eritema generalisata kemudian timbul
banyak vesikel dan disertai purpura di ajah, ekstremitas, dan badan.
Kelainan pada kulit dapat disertai kelainan pada bibir dan selaput lendir
mulut berupa erosi dan ekskoriasi. Jesi kulit dimulai dengan makula dan
papul eritematosa kecil 'morbiliformis+ disertai bula lunak laccid) yang
dengan cepat meluas dan bergabung. Pada *E! yang penting ialah
terjadinya epidermolisis, yaitu epidermis terlepas dari dasarnya dengan
gambaran klinisnya menyerupai luka bakar.9
(danya epidermolisis
menyebabkan tanda *ikolsky positif pada kulit yang eritematosa, yaitu
jika kulit ditekan dan digeser maka kulit akan terkelupas. Epidermolisis
mudah dilihat pada tempat yang sering terkena tekanan, yakni punggung,
aksila, dan bokong. Pada sebagian pasien kelainan kulit hanya berupa
epidermolisis dan purpura tanpa disertai erosi, vesikel, dan bula. Pada
*E!, kuku dapat terlepas dan dapat terjadi bronkopneumonia. Kadang%
kadang dapat terjadi perdarahan di traktus gastrointestinal. ?mumnya *E!
terjadi pada orang deasa. *E! merupakan penyakit berat dan sering
menyebabkan kematian karena gangguan keseimbangan cairanCelektrolit
atau sepsis.9
2.).2. Pe',alanan Pen-a!it
Penggolongan alergi obat dapat didasarkan pada selang aktu timbulnya
gejala%gejala alergik sesudah pemberian obat sebagai berikut:
!abel 2.. Pengelompokan erupsi yang timbul berdasarkan aktu
14
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
15/23
SEGE@( EP(! J(-4(! S(*G(! J(-4(!
?rtikaria
"ipotensi
(sthma
Edema larynB
?rtikaria
Erupsi morbiliform
Edema larynB
?rtikaria
EBarthem
Serum siekness
=rug fever
(nemia hemolitik
!hrombositopenia
Granulositopenia
Sindroma Steven%
ohnson
Payah ginjal akut
Sindroma lupus
holestatic jaundice
Sumber: Blume JE, Elston DM. Drug Eruption. Ne !or" # Eme$i%ine &'p$(te$
2013 )pril 8* %ite$ 2014 Jul+ 1.
@eaksi alergik yang segera 'immediate+, terjadi dalam beberapa menit dan
ditandai dengan urtikaria, hipotensi dan shok. 4ila reaksi itu membahayakan jia
maka disebut syok anafilaksis. @eaksi yang cepat 'accelerated+ timbul dari 1
sampai 72 jam sesudah pernberian obat dan kebanyakan bermanifestasi sebagai
urtikaria. Kadang%kadang berupa rash morbilliform atau edema laring. @eaksi
yang lambat 'late+ timbul lebih dari hari. =iperkirakan reaksi jenis cepat dan
lambat ini ditimbulkan oleh antibodi )gG, tetapi beberapa reaksi hemolitik dan
eBanthem dihubungkan dengan antibodi )g-.,6
2.).). Peme'i!saan Penun,ang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilaksanakan untuk memastikan
penyebab erupsi obat alergi adalah: 9
1. Pemeriksaan in vivo
o ?ji tempel &patch test)
o ?ji tusuk &pric",scratch test)
o ?ji provokasi &e$posure test)
2. Pemeriksaan in vitro
a. Iang diperantarai antibodi:
15
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
16/23
o "emaglutinasi pasif
oRadio immunoassay
o =egranulasi basofil
o !es fiksasi komplemen
b. Iang diperantarai sel:
o !es transformasi limfosit
o-eucocyte migration inhibition test
Pemilihan pemeriksaan penunjang didasarkan atas mekanisme imunologis
yang mendasari erupsi obat.
?ji tempel 'patch test+ memberikan hasil yang masih belum dapat dipercaya.
?ji provokasi 'e$posure test+ dengan melakukan pemaparan kembali obat yang
dicurigai adalah yang paling membantu untuk saat ini. !etapi, risiko dari
timbulnya reaksi yang lebih berat membuat cara ini harus dilakukan dengan cara
hati%hati dan harus sesuai dengan etika maupun alasan mediko legalnya.1,
Sejumlah tes yang dilakukan dengan teknik invitro didesain untuk
membantu membedakan apakah reaksi kulit yang terjadi pada individu tersebut
disebabkan karena obat atau bukan. 4elum ditemukan uji fisik maupun
laboratorium invitro yang cukup reliabel untuk digunakan secara rutin. =erajat
sensitifitas maupun spesifitasnya cara ini masih dalam tahap penelitian. $leh
sebab itu, pemeriksaan ini hanya sedikit sekali membantu dalam penegakkan
diagnosis klinis.1,
4iopsi kulit boleh dilakukan pada penderita yang ditakutkan dapat
mengalami reaksi obat yang serius seperti pada penderita yang memiliki gejala
aal seperti eritroderma, blister, purpura dan pustulasi karena kasus SS baru
akan timbul beberapa setelah penggunaan obat. Perlu diketahui pula baha lebih
dari 35# kasus SS dan hampir 95# penderita !E* terkait dengan penggunaan
obat.7
16
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
17/23
2. Diagnosis
=asar diagnosis erupsi obat alergi adalah:2
1. (namnesis yang teliti mengenai:
a. $bat%obatan yang dipakai
b. Kelainan kulit yang timbul akut atau dapat juga beberapa hari sesudah
masuknya obat
c. @asa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebris.
2. Kelainan kulit yang ditemukan:
a. =istribusi : menyeluruh dan simetris
b. 4entuk kelainan yang timbul
Penegakkan diagnosis harus dimulai dari pendeskripsian yang akurat dari
jenis lesi dan distribusinya serta tanda ataupun gejala lain yang menyertainya.
=ata mengenai semua jenis obat yang pernah dimakan pasien, dosisnya, data
kronologis mengenai cara pemberian obat serta jangka aktu antara pemakaian
obat dengan onset timbulnya erupsi harus ikut dikumpulkan. !etapi ada kalanyahal ini sulit untuk dievaluasi, terutama pada penderita yang mengkonsumsi obat
yang mempunyai aktu paruh yang lama atau mengalami erupsi reaksi obat yang
bersifat persisten.1
!abel 2.. @angkuman penilaian yang harus dilakukan
17
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
18/23
Sumber: @evus , (llanore (A.Drugs Reaction. )n: 4olognia =ermatology. Aolume $ne. 2nd
edition. Elserve limited, Philadelphia. ?nited States of (merica. 255. p: %32
2./ Penatala!sanaan
Seperti pada penyakit immunologis lainnya, pengobatan alergi obat adalah
dengan menetralkan atau mengeluarkan obat tersebut dari dalamtubuh.,
epinephrine adalah drug o# choicepada reaksi anafilaksis. ?ntuk alergi obat jenis
lainnya, dapat digunakan pengobatan simptomatik dengan antihistamin dan
kortikosteroid. Penghentian obat yang dicurigai menjadi penyebab harus
dihentikan secepat mungkin. !etapi, pada beberapa kasus adakalanya pemeriksa
dihadapkan dua pilihan antara risiko erupsi obat dengan manfaat dari obat
tersebut.1,6
2./.1. Penatala!sanaan Umum
18
Karakteristik klinis !ipe lesi primer
=istribusi dan jumlah lesi
Keterlibatan membran mukosa
!anda dan gejala yang timbul: demam, pruritus,
perbesaran limfonodus
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
19/23
; -elindungi kulit. Pemberian obat yang diduga menjadi penyebab erupsi
kulit harus
dihentikan segera.1,
; -enjaga kondisi pasien dengan selalu melakukan pengaasan untuk
mendeteksi
kemungkinan timbulnya erupsi yang lebih parah atau relaps setelah
berada pada fase
pemulihan.1,
; -enjaga kondisi fisik pasien termasuk asupan nutrisi dan cairan
tubuhnya. 4erikan
cairan via infus bila perlu. Pengaturan keseimbangan cairanCelektrolit
dan nutrisi
penting karena pasien sukar atau tidak dapat menelan akibat lesi di mulut
dan
tenggorok serta kesadaran dapat menurun. ?ntuk itu dapat diberikan
infus, misalnya
berupa glukosa 3# dan larutan =arro.1,9
; !ransfusi darah bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2% hari&
khususnya pada
kasus yang disertai purpura yang luas. Pada kasus dengan purpura yang
luas dapat pula
ditambahkan vitamin 355 mg atau 1555 mg intravena sehari dan
hemostatik. 9
2./.2. Penatala!sanaan K+usus
1. Sistemi!
19
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
20/23
a. Kortikosteroid.Pemberian kortikosteroid sangat penting pada
alergi obat sistemik. $bat kortikosteroid yang sering digunakan
adalah prednison. Pada kelainan urtikaria, eritema, dermatitis
medikamentosa, purpura, eritema nodosum, eksantema
fikstum, dan PEG( karena erupsi obat alergi. =osis standar
untuk orang deasa adalah B 15 mg sampai B 15 mg sehari.
Pengobatan eryhema multi#orme ma%or* SS dan !E* pertama
kali adalah menghentikan obat yang diduga penyebab dan
pemberian terapi yang bersifat suportif seperti peraatan lukadan peraatan gi>i penderita. Penggunaan glukortikoid untuk
pengobatan SS dan !E* masih kontroversial. Pertama kali
dilakukan pemberian intravenous immunoglobulin ')A)G+
terbukti dapat menurunkan progresifitas penyakit ini dalam
jangka aktu 8 jam. ?ntuk selanjutnya )A)G diberikan
sebanyak 5.2%5.73 gCkg selama hari pertama.2,7
b. (ntihistamin.(ntihistamin yang bersifat sedatif dapat juga
diberikan, jika terdapat rasa gatal. Kecuali pada urtikaria,
efeknya kurang jika dibandingkan dengan kortikosteroid.2
2. Topi!al
; Pengobatan topikal tergantung pada keadaan kelainan kulit, apakah
kering atau basah. ika dalam keadaan kering dapat diberikan bedak
salisilat 2# ditambah dengan obat antipruritus seperti mentol M%1#
untuk mengurangi rasa gatal. ika dalam keadaan basah perlu
digunakan kompres, misalnya larutan asam salisilat 1#.2,9
; Pada bentuk purpura dan eritema nodosum tidak diperlukan
pengobatan topikal. Pada eksantema fikstum, jika kelainan
20
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
21/23
membasah dapat diberikan krim kortikosteroid, misalnya
hidrokortison 1# sampai 2 M#.2,9
; Pada eritroderma dengan kelainan berupa eritema yang menyeluruh
dan mengalami skuamasi dapat diberikan salep lanolin 15# yang
dioleskan sebagian%sebagian.2
; !erapi topikal untuk lesi di mulut dapat berupa "enalog in orabase.
?ntuk lesi di kulit yang erosif dapat diberikan so#ratulle atau krim
sulfadia>in perak. 9
2.0 P'ognosis
Pada dasarnya erupsi kulit karena obatakan menyembuh bila obat
penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. (kan tetapi pada beberapa
bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan berupa sindrom Jyell dan sindrom
Steven ohnson, prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena.
Prognosis buruk bila kelainan meliputi 35%75# permukaan kulit.2,,9
21
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
22/23
DATA# PUSTAKA
1. @evus , (llanore (A.Drugs Reaction. )n: 4olognia =ermatology. Aolume $ne.
2nd edition. Elserve limited, Philadelphia. ?nited States of (merica. 255. p:
%32
2. "am>ah -. 'rupsi Obat Alergi". )n: )lmu Penyakit Kulit dan Kelamin. rd
edition. 4agian )lmu Penyakit Kulit dan Kelamin
-
7/21/2019 REFERAT Erupsi Obat Alergi Agus
23/23
7. Shear *", Knoles S@, Sullivan @, Shapiro J. Cutaneus Reactions to Drugs.
)n: patrick0s =ermatology in General -edicine. 6th ed. ?S(: !he -c
Gra "ill ompanies, )nc. 255. p: 15%17
8. =ocrat -E.+i$ed Drug 'ruption.)n: urrent (llergy N linical )mmunology.
*o.1. Aolume 18. ale Street hambers. ape !on. 2553. (ccess on : une
, 2557. (vailable at:.allergysa.orgCjournalsC2553CmarchCskinOfocus.pdf
9. -ie$l M), (sill(s )M. )$/erse Drug -e(%tions# +pes (n$re(tment ptions. )m (m +si%i(n. 2003 &%ite$ 2013 Jul+
18. )/(il(le rom #
http://www.aafp.org/afp/2003/1101/p1781.html.
23
http://www.allergysa.org/journals/2005/march/skin_focus.pdfhttp://www.allergysa.org/journals/2005/march/skin_focus.pdfhttp://www.aafp.org/afp/2003/1101/p1781.htmlhttp://www.allergysa.org/journals/2005/march/skin_focus.pdfhttp://www.aafp.org/afp/2003/1101/p1781.html