koesien respirasi
TRANSCRIPT
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 1/19
KOESIEN RESPIRASI
LAPORAN
OLEH :
ACHMAD HAMBALI NST
090301053
AGROEKOTEKNOLOGI 1
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 2/19
KOESIEN RESPIRASI
LAPORAN
OLEH :
ACHMAD HAMBALI NST
090301053
AGROEKOTEKNOLOGI 1
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Testdi Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Departemen Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dosen Penanggung Jawab :
Ir. Meiriani, MP
NIP : 19650518 199203 2 001
Diketahui Oleh :
Asisten Koordinator
(Ruben P. Tambunan)
NIM : 060301023
Diperiksa Oleh :
Asisten Korektor
(Victor Komala)
NIM : 060301043
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 3/19
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Adapun judul dari laporan ini adalah Koesien Respirasi yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pengajar mata kuliah Fisiologi Tumbuhan, yaitu Prof.Dr.Ir. J.A. Napitupulu, MSc
; Prof. Ir. J.M. Sitanggang, MP ; Ir. Lisa Mawarni, MP ; Ir. Haryati, MP ;
Ir.Ratna Rosanty, MP dan Ir. Meiriani, MP , serta kepada para asisten
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan yang telah banyak membantu dalam
pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 18 November 2010
Penulis
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 4/19
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................... 1
Tujuan Percobaan .................................................................................. 2
Kegunaan Penulisan .............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan .............................................................. 7
Alat dan Bahan Percobaan .................................................................... 7
Prosedur Percobaan ............................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...................................................................................................... 10
Perhitungan ........................................................................................... 10
Pembahasan ........................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan ........................................................................................... 14
Saran ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 5/19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kalau fotosintesis itu suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi)
dimana energi diperoleh dari sumber daya cahaya dan disimpan sebagai zat kimia,
maka proses pernafasan itu suatu proses yang sebaliknya, yaitu suatu proses
pembongkaran (katabolisme atau disimilasi), dimana energi yang tersimpan tadi
ditimbulkan kembali untuk menyelenggarakan proses-proses kehidupan. Jika gula
heksosa diambil sebagai bahan bakar, dan pembongkaran itu memerlukan oksigen
bebas maka reaksi keseluruhannya dapat dituliskan sebagai beriku :
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 Kal (Dwidjoseputro,1980).
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan menghasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan seperti
sintesis (anabolisme), gerak, Pertumbuhan. Contoh reaksi pada glukosa, reaksi
sederhananya : C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energi . Diperoleh kesimpulan
bahwa pembongkaran 1 mol glukosa C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
menghasilkan energi sebanyak 38 ATP (http://kambing.ui.ac.id,2010).
Respirasi atau oksigen glukosa adalah merupakan sumber energi yang
utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian
reaksi enzimatis, beberapa energi disebabkan dalam bentuk ikatan posfat
berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas. Proses utama
respirasi adalah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi senyawa. Senyawa
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 6/19
tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan
perkembangan tumbuhan (http://aadesanjaya.blogspot.com,2010).
Perbedaan spesies yang mempunyai acuan (pathway) :
a. Spesies C4 lebih pada Am mempunyai kadar Fs yang lebih tinggi dari C3
b. Tumbuhan C4 mungkin menggunakan lebih banyak tenaga daripada C3 juga
untuk mengikat CO2
c. Perbedaan dalam adaptasi untuk C3 dan C4 berbeda mekanisme peningkatan
CO2
d. Adanya perbedaan anatomi
(http://www.utm.usu.my,2010).
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menentukan
koesien respirasi dari kecambah jagung ( Zea mays L.) dan Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus L.).
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan yaitu Sebagai salah satu syarat untuk dapat
mengikuti praktikal test di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 7/19
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi tergantung pada ketersediaan substrat, tanaman yang kelaparan,
yang kandungan pati, fruktosa atau gulanya rendah. Tumbuhan sehat gula sering
melakukan respirasi lebih cepat bila gula disediakan. Faktor yang mempengaruhi
respirasi adalah ketersediaan substrat, ketersediaan oksigen, suhu, jenis dan umur
tanaman (Salisbury dan Ross,1995).
Koesien respirasi (KR) adalah angka perbandingan antara volume CO2
yang dibebaskan dengan volume O2 yang diabsorpsi secara simultan oleh jaringan
dalam periode waktu tertentu pada suhu dan tekanan tertentu
(http://fistum07.wordpress.com,2010).
Nisbah CO2 terhadap O2 ini disebut koesien respirasi (RQ). Biji sedang
berkecambah dari tumbuhan kacang-kacangan yang mengandung pati sebagai
cadangan makanan menunjukkan nilai RQ sekitar 1,0 tapi biji berbagai tumbuhan
lebih banyak mengandung lemak atau minyak yang kaya hidrogen dan rendah
kandungan oksigen. Bila lemak 0,7 sebab cukup banyak oksigen diperlukan untuk
mengubah hidrogen menjadi H2O dan mengubah hidrogen menjadi CO2
(Salisbury dan Ross,1995).
Suatu hasil koesien respirasi dapat dilihat sesuai dengan banyaknya atom
C dan O yang ada di dalam persenyawaan organik yang digunakan oleh tanaman
sebagai substrat untuk dioksidasikan dalam respirasi, dapat kita beri ikhtiar
sebagai berikut: nama substrat jumlah : C : O koesien respirasi CO 2 : O2 heksosa.
Jumlah C = jumlah O 1,0. Protein, jumlah C > jumlah O < 1,0 (0,8 – 0,9); lemak,
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 8/19
jumlah C > jumlah O < 1,0 (0,7) dan Asam organik, jumlah C < jumlah O > 1,0
(1,33) (Dwidjoseputro,1994).
Titik kompensasi suatu tanaman dipengaruhi oleh temperatur dan faktor-
faktor yang sebelumnya telah berpengaruh kepada tanaman yang diselidiki. Maka
dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman tidak mungkin mempertahankan diri
dalam titik kompensasinya. Ia memerlukan minimum cahaya yang diatas titik
kompensasinya (Pradhan,2001).
Kegunaan suhu rendah pada tempat dapat menurunkan kerja enzim-enzim
respirasi. Hubungan antara respirasi serupa dengan dengan hubungan antara suhu
dan reaksi kimiawi. Pada kisaran suhu tertentu laju respirasi meningkat 2 atau 3
kali lipat dengan setiap kenaikan suhu 10 derajat sampai suhu diatas 37,8o
C
(Sutarmi,dkk,1990).
Pada umumnya respirasi selalu menggunakan oksigen (respirasi aerob)
tetapi beberapa sel dapat pula melakukan respirasi tanpa menggunakan oksigen
dari luar tetapi menggunakan bahan anorganik yang di dalam substrat
(Mukherji & Ghosh, 2001).
Koesien respirasi merupakan rasio dari volume CO2 yang dilepaskan
dengan volume O2 yang diserap selama proses respirasi, yang juga ditandai
dengan KR dan ditulis CO2 /O2. Walaubagaimanapun, nilai rasio yang dilampirkan
selama proses respirasi cukup penting. Terbukti KR merupakan faktor penting
yang menyebabkan terjadinya fluktuasi dari rasio yang akan diterima
(Miller,1994).
Glikolisis merupakan alur pertama dalam reaksi metabolisme yang harus
dimengerti. Suatu kondisi yang menceritakan proses pemecahan glukosa menjadi
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 9/19
ethanol dan CO2 atau asam laktat. Hasil dari glikolisis dilanjutkan dengan proses
fermentasi yaitu Asetil ko-A dilanjtkan siklus krebs dan trikarboksilat oksidaif
lalu akan dilanjutkan dengan sistem transfer elektron (Devlin and Witham,1983).
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu a) ketersediaan substrat :
jika tersedia cukup banyak maka respirasi akan berlangsung cepat. Sebaliknya
akan terjadi kahat gula respirasi akan berjalan lambat, b) ketersediaan oksigen, c)
suhu, dan d) jenis dan umur tumbuhan (http://www.slideshare.net,2010).
Pernapasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aerob dan
anaerob. Pernapasan aerob memerlukan O2 sedangkan pernapasan anaerob tidak
memerlukan O2. Untuk pernapasan anaerob dibedakan menjadi obligatif dan
fakultatif. Pernapasan anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan
pernapasan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen
(http://www.membuatblog.web.id,2010).
Respirasi aerob ini merupakan aspek dari metabolisme sel yang mana
meliputi proses-proses oksidasi bahan organik, bersama dengan itu terjadi reduksi
molekul oksigen menjadi air dan pembebasan energi dalam bentuk senyawa
posfat berenergi tinggi (ATP) (Heddy,1990).
Respirasi pada tumbuhan diatnadai dengan adanya fotosintesis. Tumbuhan
hijau membuat makanan karena adanya proses fotosintesis yang mengubah energi
matahari menjadi energi kimiawi kemudian menghasilkan oksigen. Makanan yang
telah dibuat diperuntukkan untuk proses asimilasi dan untuk sel-sel lainnyya
(Wilson and Loomis,1990).
Kekurangan O2 maupun kelebihan CO2 mempunyai efek yang segera
tampak pada kegiatan respirai biji-bijian, akar dan batang. Jika konsentrasi O2
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 10/19
turun sampai 0%, hal ini seringkali terjadi dalam tanah yang buruk ventilasinya
maka respirasinya akan terhenti dan akan membawa segala akibatnya
(Fuller and Donald,1999).
Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi, sering menyerap O2
dan melepaskan CO2 dalam volume yang sama. Namun seperti kita ketahui,
respirasi lebih sekedar pertukaran gas secara sederhana, yaitu senyawa dioksida
menjadi CO2, sedangkan CO2 yang diserap direduksi membentuk H2O
(Fitter dan Hay,1991).
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 11/19
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25
meter diatas permukaan laut. Percobaan ini dilakukan pada tanggal 18 oktober
2010 sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan adalah benih jagung dan kacang hijau yang
telah dikecambahkan selama 4 hari, kapas sebagai media perkecambahan, larutan
NaOH 1N sebagai larutan pembanding reaksi, methylblue sebagai cairan pengukur
laju respirasi, air sebagai bahan untuk membasahi media perkecambahan, vaselin
sebagai bahan penutup rongga gabus, dan kertas sebagai media pencatatan hasil
percobaan.
Adapun alat yang digunakan adalah wadah plastik (talam) sebagai tempat
media perkecambahan, erlenmeyer sebagai wadah benih, botol kecil sebagai
wadah NaOH 1N, botol labu sebagai wadah kecambah, gabus untuk menutup
botol labu, benang untuk mennggantung botol kecil, pipa kapiler untuk
menghubungkan labu kecambah dengan beker glass, beker glass sebagai wadah
cairan erlenmeyer, kelereng untuk penutup botol NaOH, timbangan untuk
mengukur berat kecambah, hand sprayer sebagai alat penyemprot benih,
kalkulator sebagai alat penghitung reaksi, dan pulpen sebagai alat tulis.
Prosedur Percobaan
-
Ditimbang kecambah jagung dan kacang hijau masing-masing 10 gr
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 12/19
- Dimasukkan kecambah ke dalam methylblue yang telah dimasukkan ke dalam
erlenmeyer
- Dimasukkan botol kecil yang telah berisi NaOH 1N ke dalam botol labu tutup
botol kecil terlebih dahulu dengan kelereng
- Dihubungkan botol-botol labu dengan erlenmeyer yang telah diisi dengan
methylblue dengan pipa kapiler dan usahakan botol labu tertutup rapat
- Dibiarkan selama 10 menit dan dilihat kenaikan methylblue pada pipa kapiler
- Diukur kenaikan methylblue pada masing-masing pipa
- Ditambah larutan NaOH 1N ke dalam erlenmeyer berisikan kecambah,
diamkan selama 30 menit
- Diukur kenaikan methylblue pada pipa kapiler
- Dihitung KR masing-masing kecambah
Va = πr.Da
Vb = πr.Db
Va’= Va + Va (760-Pa)
760
Vb’= Vb + Vb (760-Pb)
760
Pa = Da / 13
Pb = Db / 13
KR = Vb’ – Va’
Vb’
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 13/19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tanaman Da (mm) Db (mm)
Jagung ( Zea mays L.) 10 mm 80 mm
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) 5 mm 12 mm
Perhitungan
- Jagung ( Zea mays L.)
Pa = Da/13
= 10/13
= 0,77
Pb = Db/13
= 80/13
= 6,15
Va = πr.Da
= (3,14).(2,5).(10)
= 78,5
Vb = πr.Db
= (3,14).(2,5).(80)
= 628
Va’ = Va + Va (760-Pa)
760
= 78,5 + 78,5 (760-0,77)
760
= 156,92
Vb’ = Vb + Vb (760-Pb)
760
= 628 + 628 (760-6,15)
760
= 1250,91
KR = Vb’ – Va’
Vb’
= 1250,91 – 156,92
1250,91
= 0,87
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 14/19
- Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
Pa = Da/13
= 5/13
= 0,38
Pb = Db/13
= 12/13
= 0,92
Va = πr.Da
= (3,14).(2,5).(5)
= 39,25
Vb = πr.Db
= (3,14).(2,5).(12)
= 94,2
Va’ = Va + Va (760-Pa)
760
= 39,25 + 39,25 (760-0,38)
760
= 78,48
Vb’ = Vb + Vb (760-Pb)
760
= 94,2 + 94,2 (760-0,92)
760
= 188,28
KR = Vb’ – Va’
Vb’
= 188,28 – 78,48
188,28
= 0,58
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 15/19
Pembahasan
Pada praktikum di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan diperoleh nilai KR
untuk Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) sebesar 0,58 dan untuk jagung
( Zea mays L.) sebesar 0,87. Nilai KR keduanya lebih kecil dari 1 dikarenakan
karena produksi CO2 yang lebih sedikit daripada pengambilan O2 untuk respirasi
dari udara bebas. Hal ini sesuai dengan literatur Dwidjoseputro (1994) bahwa
suatu hasil koesien respirasi dapat dilihat sesuai dengan banyaknya atom C dan O
yang ada dalam persenyawaan organik yang digunakan oleh tanaman sebagai
substrat untuk dioksidasikan dalam respirasi.
Menurut literatur http://fistum07.wordpress.com (2010) koesien respirasi
ialah angka perbandingan antara volume CO2 yang dilepaskan dengan volume O2
yang diabsorpsi secara simultan oleh jaringan dalam periode waktu tertentu pada
suhu dan tekanan tertentu. Besar kecilnya nilai koesien respirasi dipengaruhi oleh
bahan atau substrat untuk respirasi. Terbukti diperoleh KR jagung sebesar 0,87
dan KR kacang hijau sebesar 0,58, diperoleh dari hasil pembagian molekul
CO2 /O2.
Koesien respirasi pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) lebih kecil
daripada koesien respirasi pada jagung ( Zea mays L.) karena kacang hijau lebih
banyak mengandung protein sedangkan jagung lebih banyak mengandung
karbohidrat. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1995) bahwa biji
yag sedang berkecambah dari tumbuhan serealia dan kacang-kacangan yang
mengandung pati sebagai cadangan makanan utama, juga menunjukkan RQ
sekitar 1,0.
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 16/19
Nilai KR (koesien respirasi) berbanding lurus dengan faktor-faktor
respirasi di luar tanaman. Sebagai contoh, a) semakin tinggi suhu dalam suatu
lingkungan, berarti radiasi surya yang jatuh ke permukaan besar dan cahaya yang
diterima oleh bumi juga ikut besar. Sehingga respirasi akan terus meningkat dan
menyebabkan KR juga ikut tinggi, b) semakin banyak kadar air yang dikandung
dalam jaringan, maka respirasi yang terjadi juga tinggi sehingga diperoleh KR
yang tinggi, c) semakin tinggi kadar O2 di udara, berarti semakin banyak O2 yang
bisa diambil untuk proses respirasi, sehingga respirasi tinggi dan KR juga akan
meningkat.
Pada kecambah kacang hijau, setelah pemberian NaOH, methylblue yang
naik ke dalam pipa kapiler sedikit, disebabkan karena kacang hijau banyak
mengandung protein, dimana protein tidak terlalu banyak membutuhkan O2 pada
peristiwa respirasi. Disamping itu kacang hijau memiliki kadar air yang lebih
rendah dibandingkan dengan kadar air jagung, sehingga respirasi dari kacang
hijau pun ikut rendah.
Pengaruh NaOH terhadap koesien respirasi terletak pada tinggi rendahnya
suhu yang ditimbulkannya dalam labu kecambah. Semakin tinggi suhu, maka
semakin tinggi pula tingkat respirasi yang terjadi.
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 17/19
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Koesien respirasi pada jagung lebih tinggi dari kacang hijau karena jagung
banyak mengandung karbohidrat.
2. Dari hasil percobaan diperoleh koesien respirasi tanaman jagung
( Zea mays L.) sebesar 0,87.
3. Kedua kecambah yang dipraktikumkan termasuk dalam golongan senyawa
protein karena KR < 1.
4. Dari hasil percobaan diperoleh koesien respirasi tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.) sebesar 0,58.
5. Penggunaan methylblue pada praktikum koesien respirasi dapat
mempermudah dalam menganalisis laju respirasi.
Saran
Diharapkan praktikan dapat menjalani praktikum sesuai dengan prosedur
agar hasil yang di peroleh memuaskan, serta harus menjaga peralatan
laboratorium dengan baik.
5/11/2018 Koesien Respirasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koesien-respirasi 18/19
DAFTAR PUSTAKA
Devlin, R.M. and F.H. Witham. 1983. Plant Physiology. A division of
Wadsworth,Inc., California.
Dwidjoseputro,D. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.
Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay.1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Fuller, J.H. and D.R. Donald. 1999. General Botany Faifth Edition. Borness &
Nobel books, New york.
Heddy,Ir.S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Pers, Jakarta.
http://aadesanjaya.blogspot.com. 2010. Pernapasan dan Respirasi. Diakses pada
tanggal 16 Oktober 2010.
http://fistum07.wordpress.com. 2010. Koesien Respirasi. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2010.
http://kambing.ui.ac.id. 2010. Respirasi Tumbuhan. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2010.
http://www.membuatblog.web.id. 2010. Pernafasan pada tumbuhan. Diakses pada
tanggal 16 Oktober 2010.
http://www.slideshare.net. 2010. Respirasi. Diakses pada tanggal 16 Oktober
2010.
http://www.utm.usu.my.html. 2010. Tumbuhan C3 dan C4. Diakses pada tanggal
23 September 2010.
Miller, E.C. 1994. Plant Physiology. Mc Graw-Hill Book Company,Inc., London.
Mukherji, S. and A.K. Ghosh. 2001. Plant Physiology. Tata Mc Graw-Hill
Publishing Company Limited, New delhi.
Pradhan, S. 2001. Plant Physiology. Har-anand Publication Pvt. Ltd., New delhi.
Salisbury, F. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid Kedua. Penerbit
ITB, Bandung.
Sutarmi, S.T., dkk. 1990. Botani Umum. Penerbit Angkasa, Bandung.