kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/skripsi tanpa...

60
Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebelum dan Sesudah UU No 47 tahun 2012 (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) (Skripsi) Oleh: Fadli Andika Putra Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Bandar lampung 2018

Upload: dinhdien

Post on 14-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan CorporateSocial Responsibility (CSR) Sebelum dan Sesudah UU No 47

tahun 2012

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

(Skripsi)

Oleh:

Fadli Andika Putra

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Bandar lampung2018

Page 2: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

ABSTRACT

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE AND LEVEL DISCLOSURE CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BEFORE AND AFTER UU No 47 YEAR 2012

(Empirical Study of Companies Listed on BEI)

ByFadli Andika Putra

Environmental performance and disclosure level of CSR prior to the enactment of Law N0. 47 of2012 is still voluntary. This means companies are not required to disclose environmental performance inthe annual report. While in 2012 has been applied new law, then with enactment of the Act environmentalperformance should be disclosed in the annual report. This study aims to determine how much influenceLaw no. 47 of 2012 can improve the environmental performance and the level of CSR disclosure. Thereare two variables in this study, ie environmental performance as measured by ISO 14001 certification andCSR disclosure rate measured by GRI4. The number of samples of this study amounted to 640 companiesof all companies listed on the BEI in 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015. From the results ofresearch on environmental performance and disclosure level of CSR, positively affect the implementationof Law no. 47 of 2012.

Keywords: Environmental performance, CSR disclosure rate, Law no. 47 of 2012.

Page 3: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

ABSTRAK

KINERJA LINGKUNGAN DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBELUM DAN SESUDAH UU No 47

TAHUN 2012(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di BEI)

Oleh

Fadli Andika Putra

Kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR sebelum diberlakukanyaUU N0. 47 tahun 2012 masih bersifat sukarela. Artinya perusahaan tidak diharuskanmengungkapkan kinerja lingkunganya dalam annual report. Sedangkan pada tahun2012 sudah diterapkan Undang-Undang baru, maka dengan diberlakukanya UUtersebut kinerja lingkungan harus diungkapkan dalam annual report. Penelitian inibertujuan utuk mengetahui seberapa besar pengaruh UU No. 47 tahun 2012 tersebutdapat meningkatkan kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR. Ada duavariabel dalam penelitian ini, yaitu kinerja lingkungan yang diukur dengan sertifikasiISO 14001 dan tingkat pengungkapan CSR diukur dengan GRI4. Jumlah sampelpenelitian ini berjumlah 640 perusahaan dari semua perusahaan yang terdaftar diBEI tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015. Dari hasil penelitiankinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR, Berpengaruh positif terhadapditerapkanya UU No. 47 tahun 2012.

Kata Kunci: Kinerja lingkungan, Tingkat pengungkapan CSR, UU No. 47 tahun2012.

Page 4: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate SocialResponsibility (CSR) Sebelum dan Sesudah UU No 47 tahun 2012

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di BEI)

Oleh

Fadli Andika Putra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus
Page 6: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus
Page 7: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus
Page 8: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Fadli Andika Putra, Dilahirkan di Bandar Lampung, pada

tanggal 22 Januari 1992, sebagai anak kedua dari pasangan Bapak Dauf lani dan

Ibu Almh. Nelly hayati.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-

Kanak (TK) Al Azhar yang diselesaikan tahun 1997, SD I PWH yang

diselesaikan tahun 2003, SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang diselesaikan

tahun 2006, dan SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2009.

Pada tahun 2010, penulis diterima menjadi salah satu mahasiswa Universitas

Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi lewat jalur SNMPTN.

Page 9: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

MOTTO

“The greatest pleasure in life is doing what people say you cant

do”

“Walam akun bidu’aa-ika rabbi”

“If u want to go fast. Go alone.

If u want to go far. Go together.”

“Remember : It’s not the size that matters.. It’s how you use it”

Page 10: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Allah SWT, Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

2. Ayah dan Almarhumah Mama yang selalu mendukung dan mendoa’kan anak-

anaknya dengan setulus hati agar dapat sukses di dunia dan akhirat.

3. Kakakku Fitriana Aprilia, Adiku Dean Adtya Pasha.

4. Sahabat-sahabat saya yang selalu membantu dan memberikan motivasi.

5. Dan untuk kamu, siapapun yang menjadi calon mukminku.

Page 11: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan

hidayah-Nya serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) Sebelum dan Sesudah UU No 47 tahun 2012

(Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di BEI)” adalah dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Bisnis;

3. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. selaku pembimbing utama.

Terimakasih telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran,

kritik, dan nasehatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

4. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Si. selaku pembimbing kedua. Terimakasih telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, dan

nasehatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Ratna Septiyanti S.E., M.Si. selaku penguji utama pada ujian skripsi.

Terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan dalam upaya perbaikan

skripsi ini.

6. Ibu Reni S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba

ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih atas

bantuannya selama ini.

9. Kedua orang tuaku yang dengan sabar, penuh kasih sayang dan cinta dalam

mendidik dan membesarkanku, memberikan segala hal untuk mencukupi

kebutuhanku, memberikan dorongan dan semangat bagiku agar terus berjuang

dalam untuk membahagiakan mereka

10. Ayah, Alm Mama, ayuk, adik dan keluarga besar saya. Terima kasih karena

selalu mendukung dan mendoa’kan agar saya menjadi pribadi yang lebih baik.

11. Sahabat-sahabatku, Nurwahyu Ningsih, Tirta Khairudin, Try Adi Utama,

Sandro Armas dan Tantra Ikhlas. Terima kasih atas segala waktu luang,

bantuan, dan dukungan yang telah kalian berikan selama ini dalam

menghambat kuliah saya karena dota.

12. Teman-teman Akuntansi, Tina, Taufiq, Iqbal, Indra serta nama lain yang tidak

bisa disebutkan satu persatu yang menjadi pejuang garis keras.

13. Dua Sejawatku yang teramat baik, Esti Eka faradina dan Jeni oemar.

Page 13: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

14. Teman-teman Exmud Firly sky, Sakanyalala, Aji istiqomah, fietra bin claudy

yang telah menorehkan begitu banyak cerita gila.

15. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 7 Desember 2017

Penulis

Fadli Andika Putra

Page 14: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACTABSTRAKHALAMAN PERSETUJUANHALAMAN PENGESAHANPERNYATAANRIWAYAT HIDUPPERSEMBAHANMOTOSANWACANADAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................. 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................ 7

1.3.2.1 Manfaat Teoritis ......................................................... 7

1.3.2.1 Manfaat Praktis .......................................................... 8

1.4 Batasan Masalah…………………………………………………. 8

II. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Legitimasi ............................................................................. 9

2.2 Teori Pesinyalan ............................................................................. 10

2.3 Corporate Social responsibility....................................................... 11

2.4 Pengungkapan ................................................................................. 11

2.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility ............................. 12

Page 15: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

2.6 Kinerja Lingkungan......................................................................... 13

2.7 ISO 14001........................................................................................ 17

2.8 PROPER .......................................................................................... 20

2.9 Peraturan ISO 26000 ....................................................................... 21

2.10 Peraturan UU No. 47 tahun 2012 ................................................... 23

2.11 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 24

2.12 Model Penelitian…………………………………………………. 25

2.13 Pengembangan Hipotesis………………………………………… 25

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 29

3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 32

3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 33

3.3.1 Kinerja Lingkungan ............................................................... 33

3.3.2 Tingkat Pengungkapan CSR .................................................. 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34

3.5 Alat Analisis ..................................................................................... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian ................................................................................ 37

4.2 Analisi Deskriptif Variabel ............................................................ 38

4.3 Analisis Data ................................................................................... 32

4.4 Uji Normalitas ................................................................................ 42

4.5 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 44

4.6.1 Pengujian Terhadap Kinerja Lingkungan................................ 45

4.6.2 Pengujian Terhadap CSR......................................................... 46

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ......................................................................................... 48

5.2 Keterbatasan .................................................................................. 49

5.3 Saran………………………………………………………………. 50

Page 16: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 17: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 24

2. Daftar Sampel ......................................................................................... 30

3. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 37

4. Descriptive Statistics CSR ..................................................................... 40

5. Descriptive Statistics Kinerja Lingkungan ............................................. 41

6. Hasil Uji Kolmogorov Simirnov CSR..................................................... 43

7. Hasil Uji Hasil Uji Kolmogorov Simirnov Kinerja Lingkungan ............ 44

8. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kinerja Lingkungan.................... 45

9. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test CSR ............................................ 46

Page 18: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Penelitian

2. Data Tingkat Pengungkapan CSR sebelum UU No. 47 tahun 2012

3. Data Tingkat Pengungkapan CSR setelah UU No. 47 tahun 2012

4. Data Kinerja Lingkungan sebelum UU No. 47 tahun 2012

5. Data Kinerja Lingkungan setelah UU No. 47 tahun 2012

6. Data Descriptive Statistics CSR

7. Data Descriptive Statistics Kinerja Lingkungan

8. Hasil Uji Kolmogorov Simirnov CSR

9. Hasil Uji Kolmogorov Simirnov Kinerja Lingkungan

10. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test CSR

11. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kinerja Lingkungan

Page 19: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan dalam segi ekonomi adalah memperoleh keuntungan

(profit) yang optimal. Keberadaan perusahaan tidak bisa terlepas dari lingkungan

dimana perusahaan tersebut berada. Bagi perusahaan yang bergerak dibidang

pemanfaatan sumber daya alam, seringkali perusahaan tersebut mengabaikan

dampak-dampak sosial dan lingkungan yang terjadi karena imbas dari kegiatan

perusahaan itu. Dimana dampak tersebut merusak lingkungan sekitar tempat

perusahaan tersebut beroprasi seperti penggundulan hutan, polusi udara,

pencemaran air karena limbah pabrik dan lain-lain.

Adanya dampak dari kegiatan perusahaan tersebut yang sangat merugikan

terutama bagi masyarakat sekitar, membuat masyarakat sadar bahwasanya

perusahaan dituntut agar melakukan tanggung jawab sosial yang dikenal dengan

Corporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat menginginkan kerusakan

terhadap lingkungan dikendalikan sehingga dampak sosial yang timbul bisa

dihindari.

Di Indonesia sendiri masih banyak perusahaan-perusahaan yang masih belum

menjalankan CSR dengan baik. Salah satunya Kasus dari PT Lapindo Brantas Di

Sidoharjo yang hingga saat ini lumpur yang ditimbulkan akibat kegiatan ekonomi

Page 20: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

2

belum bisa diatasi. Selain itu terdapat pula kasus pembakaran hutan di Kalimantan

Tengah yang dilakukan perusahaan PT GAP guna pembukaan lahan baru yang

mengakibatkan polusi udara bagi masyarakat sekitar.

Pengungkapan akuntansi lingkungan (Environmental Accounting Disclosure

selanjutnya disingkat dengan EAD) di Negara-Negara berkembang memang

masih sangat kurang. Banyak penelitian di area Social Accounting Disclosure

(selanjutnya akan disingkat dengan SAD) umumnya dan EAD pada khususnya

memperlihatkan bahwa pihak perusahaan melaporkan kinerja lingkungan yang

masih sangat terbatas. Kondisi ini, salah satunya dikarenakan lemahnya sangsi

hukum yang berlaku di negara tersebut. Lindrianasari (2007) menemukan bahwa

terdapat hubungan yang negatif antara sangsi hukum dengan pengungkapan

akuntansi lingkungan yang wajib dengan penyimpangan aturan yang dilakukan

oleh perusahaan. Artinya, semakin keras sangsi hukum yang berlaku di suatu

negara, akan semakin mengurangi penyimpangan aturan yang telah ditetapkan

oleh pihak regulator. Hal ini menunjukan bahwa sesungguhnya pihak regulator

memiliki kekuatan untuk menekan pihak perusahaan dalam meminimalisasikan

dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan usaha mereka.

Di Indonesia sendiri kelestarian lingkungan sudah menjadi kebijakan pemerintah

pada setiap periode. Pada Pelita ketujuh melalui TAP MPR No. II/MPR/1998

tentang GBHN, dinyatakan “Kebijakan sektor Lingkungan Hidup, antara lain,

megenai pembangunan lingkungan hidup diarahkan agar lingkungan hidup tetap

berfungsi sebagai pendukung dan penyangga ekosistem kehidupan dan

terwujudnya keseimbangan, keselarasan dan keserasian yang dinamis antara

Page 21: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

3

sistem ekologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya agar dapat menjamin

pembangunan nasional yang berkelanjutan”(GBHN,1998).

Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup pasal 5 menyatakan 1) setiap orang mempunyai hak yang sama

atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, 2) setiap orang mempunyai hak atas

informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan

lingkungan hidup, 3) setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka

pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang – undangan

yang berlaku.

Indonesia mengambil inisiatif untuk melakukan regulasi pelaksanaan CSR dengan

mencantumkan kewajiban melaksanaan CSR bagi perusahaan yang menjalankan

kegiatan usaha di bidang sumber daya alam dan/atau berkaitan dengan sumber

daya alam, sebagai mana tercantum pada Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Pasal tersebut berisi sebagai berikut :

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tangung jawab

sosial dan lingkungan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan

memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.

Page 22: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

4

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang

dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab soaial dan Lingkungan

diatur dengan peraturan pemerintah.

Penjelasan pasal demi pasal, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Perseroan

yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam” sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 74 ayat 1 adalah perseroan yang kegiatan usahanya

mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.

Sedangkan yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan

usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak

mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, tetepi kegiatan usahanya

Berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Regulasi pelaksanaan

CSR untuk kegiatan usaha di bidang sumber daya alam dan/atau berkaitan dengan

sember daya alam dapat dipandang sebagai langkah preventif untuk mencegah

terjadinya dampak negatif lebih besar yang dapat ditimbukan oleh perusahaan

yang bergerak dibidang industri tersebut.

Aturan dalam pelaksanaan CSR yang terakhir ditetapkan dalam UU No. 47 Tahun

2012 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) yang mengatur jika perseroan yang

menjalankan usaha dalam bidang atau berkaitan dengan sumber daya maka wajib

melaksanakan tanggung jawab sosial atau lingkungan. Jika tidak akan dikenakan

sanksi sesuai peraturan perundangan-undangan. UU No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (UU PM) yang di dalamnya di atur bahwa setiap penanam modal

Page 23: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

5

wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dan wajib menjaga kelestarian

lingkungan hidup.

Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik juga terbukti memiliki

kepedulian sosial yang lebih besar baik terhadap masyarakat maupun tenaga

kerjanya. Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik tersebut tidak hanya

mengungkapkan mengenai kepedulian perusahan terhadap lingkungan tetapi juga

mngenai kualitas produk, keamanan produk, tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat sekitar, hingga kepedulian perusahaan terhadap keselamatan

dan kesejahteraan tenaga kerjanya. Perusahaan yang peduli dengan kinerja

lingkungannya tersebut berati telah menerapkan CSR dengan sebagaimana

semestinya terbukti dengan tinggi kepedulian lingkungan dan sosal yang tinggi

(Rakhiemah dan Agustia, 2009).

Badan standarisasi internasional ISO sejak November 2010 telah mengeluarkan

ISO-26000 sebagai panduan tentang Tanggung Jawab Sosial, yang bukan

dimaksudkan sebagai sebuah standar atau kebutuhan sertifikasi CSR. Tetapi

benar-benar sebuah guidance atau panduan yang dapat memandu penerapan

Tanggung Jawab Sosial oleh organisasi apapun. Sebagai salah satu dari 157

negara yang meratifikasi ISO-26000. Indonesia dapat menjadikan ISO 26000 ini

benar-benar sebagai acuan penerapan CSR. ISO 26000 sebagai pedoman ini

dimaksudkan untuk digunakan oleh semua jenis organisasi, baik itu sektor swasta

maupun pelayanan masyarakat di Negara maju maupun negara berkembang.

Namun yang terpenting, Prinsip nilai yang terkandung di dalam ISO 26000 yang

harus diterjemahkan di lapangan secara kreatif dan kontekstual.

Page 24: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

6

Kreatif sendiri mengadung arti kata kunci keberhasilan suatu program CSR dalam

pengertian ini tidak selalu bergantung pada jumlah dana, tetapi tergantung pada

kreativitas pelaksanaan CSR yang bernilai tambah tinggi. Anggaran dan sarana

prasarana bagi pelaksanaan CSR tersebut di lingkungan dunia usaha tersebut

beroperasi. Sedangkan kontekstual mengandung arti, dibutuhkan kepiawaian top

manajemen atau manajemen organisasi SR di berbagai unit bisnis, organisasi

publik dan organisasi sosial agar menetapkan program SR yang relevan dan tepat

dengan kebutuhan sosial dan lingkungan di tempat organisasi tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, Peneliti tertarik mengangkat

judul “Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) Sebelum dan Sesudah UU NO. 47 Tahun 2012”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai

berikut:

1. Apakah ada Perbedaan kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR

sebelum dan sesudah UU No. 47 tahun 2012?

2. Bagaimana Kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR sebelum UU

No. 47 tahun 2012?

3. Bagaimana Kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR setelah UU No.

47 tahun 2012?

Page 25: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Memberikan bukti empiris apakah ada pengaruh positif atau signifikansi

kinerja lingkungan sebelum dan setelah UU No. 47 tahun 2012 pada

perusahaan manufaktur.

2. Memberikan bukti empiris apakah ada pengaruh positif atau signifikansi

tingkat pengungkapan CSR sebelum dan setelah UU No. 47 tahun 2012 pada

perusahaan manufaktur.

3. Memberikan bukti empiris apakah UU no 47 tahun 2012 dapat memperbaiki

kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan

manufaktur.

1.4 Manfaaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu mengenai kinerja

lingkungan yang baik dapat memberikan feedback positif bagi perusahaan yang

menjalankanya dengan baik.

3. Bagi penulis sendiri dapat dijadikan tambahan pengetahuan, khususnya

mengenai Kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR sebelum dan

sesudah UU NO. 47 tahun 2012.

4. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian-

penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan.

Page 26: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

8

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi para pemakai annual report dan pihak investor serta para kepentingan

lain dalam memahami kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan CSR

sebelum dan sesudah UU NO. 47 tahun 2012 dalam upaya meningkatkan

kinerja lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan

didalam pengambilan keputusan pihak manajemen bahwasanya para investor

juga melihat apakah suatu perusahaan tersebut menjalankan kinerja

lingkunganya baik atau tidak. Hal ini juga menjadi pertimbangan para investor

untuk menanamkan modalnya ke perusahaan yang bersangkutan.

1.5 Batasan Masalah

Dalam memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup

dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Melihat bagaimana pengungkapan informasi lingkungan yang dipaparkan di

laporan tahunan (annual reports), laporan lingkungan tersendiri (stand alone

environmental reports) dan website.

2. Perusahaan manufaktur yang dipilih adalah semua perusahaan yang terdaftar di

BEI.

Page 27: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

BAB IILANDASAN TEORI

2. Landasan Teori

2.1 Teori Legitimasi

Legitimasi dapat dianggap sebagai menyamakan persepsi atau asumsi bahwa

tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan tindakan yang

diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai, kepercayaan dan

definisi yang dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995). Legitimasi dianggap

penting bagi perusahaan dikarenakan legitimasi masyarakat kepada perusahaan

menjadi faktor yang strategis bagi perkembangan perusahaan ke depan.

O’Donovan (2000) berpendapat legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai

sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang

diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian legitimasi

memiliki manfaat untuk mendukung keberlangsungan hidup suatu perusahaan.

Legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada

keberpihakan terhadap masyarakat (society), pemerintah individu dan kelompok

masyarakat, Gray et al. (1996: 46). Untuk itu, sebagai suatu sistem yang

mengutamakan keberpihakan atau kepentingan masyarakat.

Deegan et al. (2002) menyatakan legitimasi dapat diperoleh manakala terdapat

kesesuaian antara keberadaan perusahaan tidak mengganggu atau sesuai

(congruent) dengan eksistensi sistem nilai yang ada dalam masyarakat dan

lingkungan. Ketika terjadi pergeseran yang menuju ketidaksesuaian, maka pada saat

Page 28: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

10

itu legitimasi perusahaan dapat terancam.

Dasar pemikiran teori ini adalah organisasi atau perusahaan akan terus

berlanjut keberadaannya jika masyarakat menyadari bahwa organisasi

beroperasi untuk sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat itu

sendiri. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa

aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan

menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung

jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat.

2.2 Teori Pesinyalan (Signalling Theory)

Teori ini menekankan kepada pentingnya informasi dikeluarkan oleh perusahaan

terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan

catatan penting suatu perusahaan baik di masa lalu, saat ini maupun di masa

yang akan datang. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetris informasi anatara

manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi

tersebut dan mengemukakan tentang bagaimana perusahaan memberikan sinyal-

sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan

sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman

tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pelaku pasar akan bereaksi

pada waktu pengumuman tersebut dan diterima oleh para pelaku pasar. Sinyal

dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan

tersebut lebih baik daripada perusahaan lain (Jogiyanto, 2000).

Page 29: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

11

2.3 Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela

mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam

operasinya dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung

jawab di bidang hukum (Darwin, 2004). Kepedulian perusahaan yang

menyisihkan sebagaian keuntungannnya (profit) bagi kepentingan

pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan

berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan professional merupakan

wujud nyata dari pelaksanaan CSR di Indonesia dalam upaya penciptaan

kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Beragam cara yang dilakukan

perusahaan untuk menjalankan CSR. Ada perusahaan yang mendirikan yayasan

atau organisasi sosial perusahaan, bekerja sama dengan pihak lain atau dengan

menjalankan sendiri CSR mulai dari perencanaan hingga implementasinya, serta

ada juga perusahaan yang bergabung dalam sebuah konsorsium untuk secara

bersama-sama menjalankan CSR.

2.4 Pengungkapan

Pengungkapan atau disclosure dapat diartikan sebagai sebuah informasi yang

dapat diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut dan

informasi tersebut harus bermanfaat jika tidak bermanfaat tujuan dari

pengungkapan tersebut tidak akan tercapai (Ghozali dan Chariri, 2007).

Ada tiga konsep pengungkapan yang yaitu:

1. Cukup (adequate)

2. Wajar (fair)

3. Lengkap (full)

Page 30: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

12

Yang paling sering digunakan dari ketiga pengungkapan tersebut adalah cukup

yang mencakup pengungkapan yang minimal yang harus dilakukan agar

informasi tidak menyesatkan. Pengungkapan wajar adalah tujuan etis agar dapat

memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai

laporan keuangan. Pengungkapan lengkap adalah penyajian semua informasi

yang relevan. Terlalau banyak informasi juga tidak penting justru akan

mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan keuangan tersebut

sulit dipahami.

2.5 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure)

Gray et al., (2001) menyatakan bahwa CSR Disclosure merupakan suatu proses

penyedia informasi yang dirancang untuk mengemukakan masalah seputar social

accountability, yang mana secara khas tindakan ini dapat dipertanggungjawabkan

dalam media-media seperti laporan tahunan maupun dalam bentuk iklan yang

berorientasi sosial. Pengungkapan CSR merupakan pengungkapan suatu informasi

mengenai aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan yang diharapkan dapat

mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perusahaan dan mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Chariri dan Ghozali (2007) pengungkapan dapat diartikan sebagai

pemberian informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

tersebut. Tujuan pengungkapan dikategorikan menurut Securities Exchange

Commission (SEC) menjadi dua, yaitu 1) protective disclosure yang sebagai upaya

perlindungan terhadap investor, dan 2) informative disclosure yang bertujuan

memberikan informasi yang layak kepada pengguna laporan .

Page 31: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

13

Pengungkapan berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawaban sosial bertujuan

untuk menyediakan informasi yang memungkinkan dilakukan evaluasi pengaruh

perusahaan terhadap masyarakat. Pengaruh kegiatan ini bersifat negatif, yang

menimbulkan biaya sosial pada masyarakat, atau positif yang berarti menimbulkan

manfaat sosial bagi masyarakat (Yuningsih, 2001).

Terdapat dua jenis pengungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah

ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal. Yang pertama

adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang harus

diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu negara.

Sedangkan yang kedua adalah pengungkapan sukarela (voluntary disclosure),

yaitu pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa

diharuskan oleh standar yang ada (Fitriyani, 2012). Pengungkapan sosial di

Indonesia termasuk ke dalam kategori mandatory disclosure.

2.6 Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan

yang baik (green) (Suratno et al., 2006). Perusahaan memberikan perhatian

terhadap lingkungan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan. Kinerja lingkungan dapat dilakukan dengan

menerapkan akuntansi lingkungan. Akuntansi lingkungan merupakan

pengakuan dan integrasi dampak isu-isu lingkungan pada sistem akuntansi

tradisional suatu perusahaan (Halim dan Irawan,1998). Akuntansi lingkungan

tidak hanya menghitung biaya dan manfaat ekonomi perusahaan, tetapi juga

memperhitungkan biaya lingkungan yang merupakan eksternalitas ekonomi

negatif atau biaya-biaya yang timbul di luar pasar. Kendala yang dihadapi oleh

Page 32: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

14

akuntansi lingkungan adalah belum adanya standar pengukuran dan penilaian

dampak aktivitas perusahaan terhadap lingkungan, sebab tidak semua biaya

dan manfaat lingkungan mudah diidentifikasi dan diukur dalam ukuran

moneter (Halim dan Irawan, 1998).

Di Indonesia, kinerja lingkungan diukur dengan menggunakan PROPER dari

KLH (Kementrian Lingkungan Hidup). PROPER melakukan peringkat hasil

kinerja lingkungan dari KLH berdasarkan kinerja lingkungan dari setiap

perusahaan agar dapat dibandingkan dengan masing-masing perusahaan untuk

menjadi koreksi. Pelaksanaan PROPER diharapkan dapat memperkuat berbagai

instrumen pengelolaan lingkungan yang ada, seperti penegakan hukum

lingkungan, dan instrumen ekonomi. Di samping itu penerapan PROPER dapat

menjawab kebutuhan akses informasi, transparansi dan partisipasi publik dalam

pengelolaan lingkungan. Pelaksanaan PROPER saat ini dilakukan berdasarkan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 tahun 2008 tentang

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

Hidup.

Indikator kinerja lingkungan lainnya adalah AMDAL (uji BOD dan COD air).

Pada studi AMDAL, dilakukan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan

untuk Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang

diprakirakan akan terkena dampak besar dari kegiatan pembangunan/industri,

yang sangat penting terhadap lingkungan hidup.

Page 33: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

15

Ada tiga faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan

manajemen lingkungan, (Barry dan Rondinelly, 1998) yaitu:

1. Regulatory demand, tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

muncul sejak 30 tahun terakhir, setelah masyarakat meningkatkan

tekanannya kepada pemerintah untuk menetapkan peraturan pemerintah

sebagai dampak meluasnya polusi. Sistem pengawasan manajemen

lingkungan menjadi dasar untuk skor lingkungan, seperti program-

program kesehatan dan keamanan lingkungan. Perusahaan merasa

penting untuk mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan, dengan

berusaha menerapkan prinsip-prinsip TQEM secara efektif, misalnya

dengan penggunaan teknologi pengontrol polusi melalui penggunaan clean

technology

2. Cost factory, adanya komplain terhadap produk-produk perusahaan, akan

membawa konsekuensi munculnya biaya pengawasan kualitas yang tinggi,

karena semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi perlu

dipersiapkan dengan baik. Konsekuensi perusahaan untuk mengurangi

polusi juga berdampak pada munculnya berbagai biaya, seperti penyediaan

pengolahan limbah, penggunaan mesin yang clean technology, dan biaya

pencegahan kebersuhan.

3. Competitive requirement, semakin berkembangnya pasar global dan

munculnya berbagai kesepakatan perdagangan sangat berpengaruh pada

munculnya gerakan standarisasi manajemen kualitas lingkungan.

Persaingan nasional maupun internasional telah menuntut perusahaan

untuk dapat mendapatkan jaminan dibidang kualitas, antara lain seri ISO

9000. Sedangkan untuk seri ISO 14000 dominan untuk standar

Page 34: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

16

internasional dalam sistem manajemen lingkungan. Untuk mencapai

keunggulan dalam persaingan, dapat dilakukan dengan menerapkan green

alliances (Hartman dan Stanford, 1995).

Sistem manajemen lingkungan yang komprehensif terdiri dari kombinasi

lima pendekatan, yaitu (Ja’far dan Arifah, 2006):

1. Meminimalkan dan mencegah waste, merupakan perlindungan

lingkungan efektif yang sangat membutuhkan aktivitas pencegahan

terhadap aktivitas yang tidak berguna. Pencegahan polusi merupakan

penggunaan material atau bahan baku, proses produksi atau praktek-

praktek yang dapat mengurangi, meminimalkan atau mengeliminasi

penyebab polusi atau sumber-sumber polusi. Tuntutan aturan dan cost

untuk pengawasan polusi yang semakin meningkat merupakan faktor

penggerak bagi perusahaan untuk menemukan cara-cara yang efektif

dalam mencegah polusi.

2. Management demand side, merupakan sebuah pendekatan dalam

pencegahan polusi yang asal mulanya dugunakan dalam dunia

industri. Deman side management industri mengharuskan perusahaan

untuk melihat dirinya sendiri dalam cara pandang baru, sehingga

dapat menemukan peluang-peluang bisnis baru.

3. Desain lingkungan, merupakan bagian integral dari proses

pencegahan polusi dalam manajemen lingkungan proaktif.

Perusahaan sering dihadapkan pada inefisiensi dalam mendesain

produk, misalnya produk tidak dapat dirakit kembali, di-upgrade

kembali, dan di recycle. Design for environmental (DFE)

Page 35: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

17

dimaksudkan untuk mengurangi biaya reprocessing dan

mengembalikan produk ke pasar secara lebih cepat dan ekonomis.

4. Product stewardship, merupakan praktek-praktek yang dilakukan

untuk mengurangi resiko terhadap lingkungan melalui masalah-

masalah dalam desain, distribusi, pemakaian atau penjualan produk.

Alternatif produk yang memiliki less pollution dan alternatif material,

sumber energi, metode processing yang mengurangi waste menjadi

kebutuhan bgai perusahaan.

5. Full cost environmental accounting, merupakan konsep cost

environmental yang secara langsung akan berpengaruh terhadap

individu, masyarakat dan lingkungan yang biasanya tidak

mendapatkan perhatian dari perusahaan. Full cost accounting

berusaha mengidentifikasikan dan mengkuantifikasi kinerja biaya

lingkungan sebuah produk, proses produksi dan sebuah proyek

dengan mempertimbangan empat macam biaya, yaitu: biaya

langsung; biaya tidak langsung; biaya tidak menentu; biaya yang

tidak kelihatan.

2.7 International Standardization Organization (ISO) 14001

Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem standardisasi

semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong organisasi Internasional di

bidang standardisasi yaitu ISO (International Organization for Standardization)

mendirikan SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) yang bertugas

meneliti kemungkinan untuk mengembangkan sistem standar di bidang

lingkungan. SAGE memberikan rekomendasi kepada ISO untuk membentuk

Page 36: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

18

panitia teknik (TC) yang akan mengembangkan standar yang berhubungan dengan

manajemen lingkungan.

Pada tahun 1993, ISO membentuk panitia teknik TC 207 untuk merumuskan

sistem standardisasi dalam bidang lingkungan. Hasil kerja panitia TC 207

kemudian dikenal sebagai standar ISO seri 14000 (Lee Kuhre, 1996). Standar ISO

seri 14000 terbagi dalam dua bidang yang terpisah yaitu evaluasi organisasi dan

evaluasi produk. Evaluasi organisasi terbagi dari 3 sub sistem yaitu sub sistem

manajemen lingkungan, audit lingkungan dan evaluasi kinerja lingkungan. Pada

dasarnya ISO 14000 adalah standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela

tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi

tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai

tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan

memperoleh kepercayaan dari konsumen.

ISO 14001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) yang pada saat ini secara luas menggunakan SML di dunia,

dengan lebih dari 6.000 sertifikasi di Inggris dan 111.000 sertifikasi di 138 negara

seluruh dunia. ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang

mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari SML.

Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan

persyaratan ISO 14001, termasuk pencegahan polusi, kesesuaian dengan undang –

undang yang ada, perbaikan berkesinambungan SML.

Page 37: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

19

Beberapa manfaat pendaftaran ISO 14001 antara lain:

1. Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak

2. Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi dan

penggunaan air dan minimalisasi buangan

3. Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisikondisi lainnya yang

berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari

ongkos pembersihan yang tidak perlu dan/atau pelaksanaan tindakan dari

lembaga-lembaga hukum

4. Kesesuaian hukum melalui pengenalan perundangundangan baru dengan

kecukupan waktu dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan terkini

dan mengurangi resiko dari ketidak-sesuaian dengan perundang-undangan

dan ongkos-ongkos tuntutan hukum selanjutnya

5. Meningkatkan pemusatan tujuan bisnis dan mengkomunikasikan masalah-

masalah lingkungan terkini Meningkatkan kemampu-labaan organisasi

melalui pengurangan ongkos-ongkos dan meningkatkan kepuasan

pelanggan.

Sedangkan prinsip pokok dan elemen ISO 14001 menurut ISO 14000 / ISO 14001

Environmental Management Guide antara lain:

1. Komitmen dan kebijakan Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan

dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML.

2. Perencanaan Organisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan

lingkungan yang ditetapkannya sendiri.

Page 38: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

20

3. Implementasi dan Operasi Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus

mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan

untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.

4. Pemeriksaan dan Koreksi Organisasi harus memeriksa, memantau dan

mengoreksi kinerja lingkungannnya.

2.8 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup, yang disingkat PROPER merupakan salah satu upaya

yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk

mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

melalui instrumen informasi. Adapun dasar hukum pelaksanaan PROPER

dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 127

Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER).

Prinsip dasar dari pelaksanaan PROPER adalah mendorong

penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrument

ipsentif reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan

lingkungan yang baik dan instrumen disinsentif reputasi/citra bagi

perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang buruk.

Sistem peringkat kinerja PROPER mencakupi pemeringkatan perusahaan

dalam 5 (lima) peringkat warna yang mencerminkan kinerja pengelolaan

lingkungan secara keseluruhan, yaitu emas, hijau, biru, merah dan

Page 39: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

21

hitam. Perusahaan berperingkat merah dan hitam merupakan perusahaan

yang belum taat, perusahaan berperingkat biru adalah perusahaan yang taat,

sedangkan perusahaan hijau dan emas adalah perusahaan yang pengelolaan

lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan. Dengan demikian untuk

perusahaan berperingkat emas, hijau, dan biru mendapatkan insentif

reputasi, sedangkan perusahaan yang berperingkat merah dan hitam

mendapatkan disinsentif reputasi. Pelaksanaan PROPER merupakan salah satu

bentuk perwujudan transparansi dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan di Indonesia, dengan kata lain PROPER juga merupakan

perwujudan dari demokratisasi dalam pengendalian dampak lingkungan.

PROPER memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk berperan

secara aktif dalam pengendalian dampak lingkungan. Sebagaimana

layaknya proses demokratisasi, peranan masyarakat dan individu secara aktif

dituntut baik sebagai individu maupun secara berkelompok. Agar informasi

yang dikeluarkan oleh PROPER legitimate dimata masyarakat maka

pelaksanaan PROPER menerapkan prinsip-prinsip Good Environmental

Governance (GEG), antara lain transparansi, fairness, partisipasi multi

stakeholder dan akuntabel.

2.9 Peraturan ISO 26000

Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization)

sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang

berbagai pihak untuk membentuk tim (working group) yang membidangi lahirnya

Page 40: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

22

panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO

26000: Guidance Standard on Social Responsibility.

Pengaturan untuk kegiatan ISO dalam tanggungjawab sosial terletak pada

pemahaman umum bahwa SR adalah sangat penting untuk kelanjutan suatu

organisasi. Pemahaman tersebut tercermin pada dua sidang, yaitu Rio Earth

Summit on the Environment tahun 1992 dan World Summit on Sustainable

Development (WSSD) tahun 2002 yang diselenggarakan di Afrika Selatan.

Pembentukan ISO 26000 ini diawali ketika pada tahun 2001 badan ISO meminta

ISO on Consumer Policy atau COPOLCO merundingkan penyusunan standar

Corporate Social Responsibility. Selanjutnya badan ISO tersebut mengadopsi

laporan COPOLCO mengenai pembentukan Strategic Advisory Group on Social

Responsibility pada tahun 2002. Pada bulan Juni 2004 diadakan pre-conference

dan conference bagi negara-negara berkembang, selanjutnya di tahun 2004 bulan

Oktober, New York Item Proposal atau NWIP diedarkan kepada seluruh negara

anggota, kemudian dilakukan voting pada bulan Januari 2005, dimana 29 negara

menyatakan setuju, sedangkan 4 negara tidak. Dalam hal ini terjadi perkembangan

dalam penyusunan tersebut, dari CSR atau Corporate Social Responsibility

menjadi SR atau Social Responsibility saja. Perubahan ini, menurut komite

bayangan dari Indonesia, disebabkan karena pedoman ISO 26000 diperuntukan

bukan hanya bagi korporasi tetapi bagi semua bentuk organisasi, baik swasta

maupun publik.

Badan Standarisasi Internasional ISO sejak November 2010 telah mengeluarkan

ISO-26000 sebagai Panduan tentang Tanggung Jawab Sosial, yang bukan

Page 41: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

23

dimaksudkan sebagai sebuah standar atau kebutuhan sertifikasi CSR, tetapi benar-

benar sebuah guidance atau panduan yang dapat memandu penerapan Tanggung

Jawab Sosial oleh organisasi apapun.

2.10 Peraturan Undang-undang 47 tahun 2012

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial Perseroan Terbatas diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan

yang dilakukan oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang

yang berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan di dalam ataupun di

luar lingkungan perseroan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan

berdasarkan rencana kerja tahunan yang memuat rencana kegiatan dan anggaran

yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya. Kemudian diatur juga mengenai

pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan disusun dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan

lingkungan wajib dimuat dalam laporan tahunan Perseroan untuk

dipertanggungjawabkan kepada RUPS.

Penegasan pengaturan pengenaan sanksi Perseroan yang tidak melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan dan perseroan terbatas yang telah berperan

dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat diberikan

penghargaan oleh instansi yang berwenang.

Page 42: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

24

2.11 Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Analisis Hasil PenelitianSembiring(2005)

Size,Profitabilitas,Profil perusahaan,Ukuran DewanKomisaris,danLeverage, CSRDisclosure

Analisis Regresi Ukuranperusahaan, profilperusahaan danUkuranDewan Komisarisberpengaruhsignifikanpositif terhadapluaspengungkapanCSR.

Suratno et al.(2006)

Environmentalperformance, kinerjalingkungan

Analisis regresi Kinerja lingkunganmemiliki hubunganpositif signifikandenganprngungkapanlingkungan.

Lindrianasari(2007)

Kinerja lingkungan,kualitaspengungkapanlingkungan

Analisis regresi Kinerja lingkunganmemiliki hubunganpositif signifikandengan kualitaspengungkapanlingkungan.

RakhiemahdanAgustia( 2009)

Kinerjalingkungan,pengungkapancorporate socialresponsibility.

Analisis regresiBerganda

Kinerja lingkunganberpengaruhpositif terhadappengungkapancorporate socialresponsibility.

Triani (2010) Kinerja lingkungan,alokasi dana CSR

Analisis regresiParsial

Tidak adahubungan positifsignifikan antarakinerja lingkungandengan alokasi danaCSR.

Rahmawati(2012)

Kinerjalingkungan,pengungkapancorporate social

Analisis regresi,uji sobel

Kinerja lingkunganberpengaruhpositif terhadappengungkapan

(Sumber: Data diolah, 2016)

responsibility. corporate socialresponsibility.

Fitriyani(2012)

Kinerjalingkungan,pengungkapancorporate socialresponsibility.

Analisis regresi Kinerja lingkunganberpengaruhpositif terhadappengungkapancorporate socialresponsibility.

Page 43: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

25

2.12 Model Penelitian

Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan untuk menciptakan lingkungan

yang baik atau ketika perusahaan mengeluarkan biaya terkait dengan aspek

lingkungan yang secara otomatis akan membangun citra yang baik di mata

stakeholder dan calon investor sehingga akan direspon positif oleh pasar dan sebagai

wujud tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan

yang memiliki good news tentang kinerja lingkungannya akan meningkatkan

pengungkapan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan. Good news tersebut

diharapkan akan mendapat respon positif dari investor. Akan tetapi beberapa peneliti

menemukan adanya perbedaan antara good news tersebut dengan yang terjadi di

lapangan sebenarnya. Karena itu perlu dilakukan controling oleh akuntan yang

membuat pengungkapan CSR perusahann tersebut.

2.13 Pengembangan Hipotesis

2.13.1 Kinerja Lingkungan Sebelum dan Sesudah UU No. 47 tahun 2012

Perusahaan memberikan perhatian terhadap lingkungan sebagai wujud

tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Kinerja

lingkungan dapat dilakukan dengan menerapkan akuntansi lingkungan. Dengan

diterapkanya akuntansi lingkungan yang dalam hal ini mengedepankan kinerja

lingkungan perusahaan, maka akan menyakinkan aktivitas dan kinerjanya dapat

diterima oleh masyarakat. Untuk itu legitimasi penting bagi perusahaan dikarenakan

legitimasi perusahaan kepada masyarkat menjadi faktor yang strategis bagi

keberlangsungan perusahaan.

Dalam UU 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial perseoran terbatas diatur

mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan wajib diungkapkan

Page 44: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

26

oleh masing-masing perusahaan. Dengan adanya peraturan tersebut pengungkapan

kinerja lingkungan perusahaan akan meningkat.

Preston (1981) dalam Lindrianasari (2007) menyatakan bahwa perusahaan yang

memiliki kinerja lingkungan yang baik dan melakukan pengungkapan yang

tinggi memposisikan mereka sebagai perusahaan yang memiliki aktifitas yang

berguna dan kualitas pengungkapan ini juga didorong legitimasi terhadap

masyarakat. Penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan yang positif

antara kinerja lingkungan dengan kualitas pengungkapan lingkungannya.

Hasil penelitian Lindrianasari (2007) juga menyatakan bahwa adanya hubungan

positif sebesar 41% antara kinerja lingkungan dan kualitas pengungkapan

CSR.

Untuk itu diharapkan dengan adanya UU No. 47 tahun 2012 tersebut kinerja

lingkungan perusahaan yang dalam hal ini diproksikan oleh ISO 14001 dapat

meningkatkan pengungkapan kinerja perusahaan sehingga terdapat perbedaan

kinerja lingkungan sebelum dan setelah terbitnya UU 47 tahun 2012.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibetuklah hipotesis pertama:

Ha1:Ada beda yang signifikan pada Kinerja Lingkungan sebelum dan

setelah penerapan UU No 47 tahun 2012

2.8.2 Tingkat Pengungkapan CSR Sebelum dan Sesudah UU No. 47 tahun

2012

Perusahaan yang mempunyai kinerja CSR yang baik mempunyai motivasi untuk

menunjukkan kinerja yang baik tersebut yang tidak dapat dicapai oleh

Page 45: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

27

perusahaan-perusahaan lain. Tindakan ini dilakukan karena perusahaan yang

mempunyai berita baik (good news) berupa kinerja CSR yang baik cenderung

untuk mengungkapkannya agar masyarakat bisa membedakan perusahaan tersebut

dengan perusahaan lain dengan berita buruk (bad news) berupa kinerja CSR yang

kurang baik.

Perusahaan-perusahaan dengan kinerja CSR yang baik mempunyai motivasi

untuk memberikan informasi tersebut kepada investor dan pemangku

kepentingan lainnya. Dengan mengungkapkan informasi tentang kinerja CSR

yang baik tersebut (sebagai good news), perusahaan ingin menunjukan kelasnya

yang berbeda dengan perusahan lain. Harapannya adalah terjadinya

peningkatan nilai perusahaan di mata investor.

Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan

sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman

tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pelaku pasar akan bereaksi

pada waktu pengumuman tersebut dan diterima oleh para pelaku pasar. Sinyal

dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan

tersebut lebih baik daripada perusahaan lain.

Hasil penelitian dari Rakhiemah dan agustina (2009) menunjukan bahwa

kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan CSR.

Dalam UU No. 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial perseoran terbatas

diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan wajib

diungkapkan oleh masing-masing perusahaan. Untuk itu diharapkan dengan adanya

UU No. 47 tahun 2012 tersebut tingkat pengungkapan CSR yang dalam hal ini

Page 46: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

28

diproksikan oleh GRI4 menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik sehingga

terdapat perbedaan tingkat pengungkapan CSR sebelum dan setelah terbitnya UU

47 tahun 2012.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibentuklah hipotesis kedua:

Ha2: Ada beda yang signifikan pada Tingkat Pengungkapan CSR sebelum

dan setelah penerapan UU No 47 tahun 2012

Page 47: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah unsur-unsur dimana suatu kesimpulan akan disusun.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah terdaftar

di BEI (Bursa Efek Indonesia) 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah

ditetapkannya UU NO. 47 tahun 2012 yaitu dari tahun 2008-2015. Dipilihnya

perusahaan manufaktur dimaksudkan karena industri tersebut kerat kaitanya

dengan produksi langsung sehingga efek limbah yang dapat mencemari

lingkungan lebih besar.

3.1.2 Sampel

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive sampling dengan

mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan

tujuan penelitian dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang menerbitkan dan

mempublikasikan laporan tahunan (annual report) periode 2008-2015.

2. Perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan tanggung jawab social

dan dipublikasikan dalam laporan tahunan.

Page 48: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

30

Tabel 2Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2015

NO SEKTOR KODE NAMA PERUSAHAAN

1SEMEN

INTPIndocement TunggalPrakasa Tbk

2 SMCB Holcim Indonesia Tbk3 SMGR Semen Gersik Tbk4

KERAMIK, PORSELIN, KACA

AMFG Ashaimas Flat Glass Tbk

5 KIASKeramika IndonesiaAssosiasi Tbk

6 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk7

LOGAM dan SEJENISNYA

ALKA Alaska Industrindo Tbk

8 ALMIAlumindo Light MetalIndustry Tbk

9 CTBN Citra Turbindo Tbk

10 INAIIndal Almunium IndustryTbk

11 JPRS Jaya Pari Steel Tbk12 LION Lion Metal Works Tbk13 LMSH Lionmes Prima Tbk14 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk15

KIMIA

BUDI Budi Acid Jaya Tbk16 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk17 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

18 INCIIntan Wijaya InternasionalTbk

19 SRSN Indo Acidtama Tbk20 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk21 TPIA Chandra Asri Petrochmical22

PLASTIK DAN KEMASAN

AKKU Alam Karya Unggul Tbk23 BRNA Berlian Tbk24 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk

25 IGARChampion Pasific IndonesiaTbk

Page 49: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

31

26 SIAP Sekawan Inti Pratama Tbk28 TRTS Trias Sentosa Tbk

29 YPASYana Prima Hasta PersadaTbk

30PAKAN TERNAK

CPINCharoen PokphandIndonesia Tbk

31 JPFAJapfa Comfeed IndonesiaTbk

32 SIPD Siearad Produce Tbk33

PULPEN DAN KERTAS

FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

34 INKPIndah Kiat Pulpen danpaper Tbk

35 INRU Toba Pulp Lestari Tbk

36 KBRIKertas Basuki RahmatIndonesia Tbk

37 SPMA Suprama Tbk

38 TKIMPabrik Kertas Tjiwi KimiaTbk

39PENGOLAHAN KAYU

SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk

40 TIRTTirta Mahakam ResourcesTbk

41

OTOMOTIF DAN KOMPONEN

ASII Astra Internasional Tbk42 AUTO Astra Auto Part Tbk43 BRAM Indo Kordasa Tbk44 GDYR Goodyear Indonesia Tbk45 GJTL Gajah Tunggal Tbk

46 IMASIndomobil SuksesInternasional Tbk

47 LPIN Multi Prisma Sejahtera Tbk

48 PRASPrima Alloy Steel UniversalTbk

49 SMSM Selamat Sempurna Tbk50

TEKSTIL DAN GARMEN

ADMG Polychem Indonesia Tbk51 ERTX Eratex Djaya Tbk

52 ESTIEver Shine Textile IndustryTbk

53 INDR Indo Rama Syntetic Tbk54 POLY Asia Pasific Fiber Tbk

55 SSTMSunson TextileManufacturir Tbk

56 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk57

KABELIKBI Sumi Indo Kabel Tbk

58 JECC Jembo Cabel Company Tbk

Page 50: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

32

59 KBLI KMI Wire And Kabel Tbk60 KBLM Kabelindo Murni Tbk61 VOKS Voksel Electric Tbk62 ELEKTRONIKA PTSN Sat Nusa Persada Tbk

63

MAKANAN DAN MINUMAN

ADESAkhasa Wira InternationalTbk

64 CEKA Ceka65 DLTA Delta Djakarta

66 INDFIndofood Sukses MakmurTbk

67 PSDN Prasida Aneka Niaga Tbk

68 ROTINippon Indosari CorporindoTbk

69 ULTJUltrajaya Milk IndustryTrading Tbk

70

ROKOK

GGRM Gudang Garam Tbk

71 HMSPHanjaya MandalaSampoerna Tbk

72 RMBABentoel InternasionalInvestama Tbk

73FARMASI

INAF Indofarma Tbk74 KAEF Kimia Farma Tbk75 KLBF Kalbe Farma Tbk76

KOSMETIKTCID Mandom Indonesia Tbk

77 UNVR Unilever Indonesia Tbk

78PERALATAN RUMAH TANGGA

KDSIKedawang Setia IndustrialTbk

79 KICI Kedauang Indag Can Tbk

80 LMPILanggeng Makmur IndustriTbk

81 ALAS KAKI BIMAPrimarindo AsiaInfrastructure Tbk

Sumber: data diolah, 2017

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder yang berupa laporan tahunan perusahaan manufaktur yang diperoleh dari

Indonesia Stock Exchange (IDX) periode 2008-2015. Sedangkan kinerja

Page 51: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

33

lingkungan yang diukur dengan sertifikasi ISO juga merupakan data sekunder

yang diambil dari annual report perusahaan.

3.3.1 Kinerja Lingkungan

Pada penelitian ini, kinerja lingkungan perusahaan diukur dengan sertifikasi ISO

14001 yang merupakan sertifikat terhadap sistem manajemen lingkungan yang

baik. Untuk pengukurannya akan digunakan dummy variable, nilai 1 akan

diberikan bagi perusahaan manufaktur yang masuk dalam kategori menjalankan

kinerja lingkungan yang baik dan 0 untuk perusahaan yang belum bersertifikasi

ISO 14001.

3.3.2 Tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR disclosure diukur dengan menggunakan index CSR majemuk. Kategori

tingkat pengungkapan CSR menggunakan standar dari GRI (global reporting

initiative). GRI terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekomomi,lingkungan dan

sosial sebagai dasar sustainability reporting (Dahlia dan Siregar,2008).

Terdapat beberapa indikator dalam GRI sebagai berikut:

1. indikator kinerja finansial

2. indikator kinerja lingkungan

3. indikator kinerja tenaga kerja

4. indikator kinerja hak asasi manusia

5. indikator kinerja sosial

6. indikator kinerja produk

Page 52: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

34

Pada penelitian ini indikator yang dipakai hanya lima yaitu, kinerja finansial,

kinerja tenaga kerja, kinerja hak asasi manusia, kinerja sosial, kinerja produk.

Pendekatan untuk menghitung CSDI pada dasarnya mengunakan dikotomi yaitu

setiap item CSR dalam instrument penelitian ini diberi nilai 1 jika diungkapkan

dan 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa et al, 2005 )

Indeks pengungkapan masing-masing perusahaan kemudian dihitung dengan

membagi jumlah item yang diungkapkan perusahaan dengan jumlah item yang

diharapkan diungkapkan perusahaan ini konsisten dengan penelitian yang

sebelumnya yang dilakukan di Indonesia (Utomo, 2000), yang dinyatakan dalan

corporate social responsibility indexs (CSRI) dengan rumus sebagai berikut :

CSRij : corporate social responsibility index perusahaan j

nj : jumlah item untuk perusahaan

xXij : variable dummy, 1= jika item i diungkapkan, 0 jika item i tidak

diungkapkan, dengan demikian, 0≤CSRI;nj≤1

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

dokumentasi dan kutipan langsung. Hasil dari hipotesis dan kerangka pemikiran

merupakan data kuantitatif yang diperoleh dengan dokumentasi dan kutipan

langsung dari data yang sudah berupa jurnal,buku dan media internet.

Page 53: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

35

Metode pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling dengan

pencarian,penelusuran dan pencatatan pada laporan tahunan perusahaan setiap

perusahaan yang terdaftar di BEI.

3.4 Alat Analisis Data

Tipe penelitian ini dari sudut pandang rerangka berpikir tergolong penelitian

kuantitatif. Kerangka berpikir jenis ini menguji teori-teori dengan menggunakan

angka dan metode statistik dalam melakukan analisis data (Yamin dan Kurniawan,

2009).

Alat uji yang digunakan dalam pengujian penelitian ini adalah paired sampel t-test.

Pengujian ini digunakan pada data yang berdistribusi normal untuk menguji apakah

secara ststistik terdapat perbedaan kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan

CSR sebelum dan sesudah UU No 47 tahun 2012. Apabila data berdistribusi tidak

normal maka alat analisis yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test. Tingkat

keyakinan yang digunakan dalam pengujian ini adalah 0,95 atau α = 0,05 (2-tailed).

Alat analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan pengaruh kinerja lingkungan

terhadap tingkat pengungkapan CSR sebelum dan sesudah UU No 47 tahun 2012

adalah program SPSS 16.0 dengan derajat kepercayaan sebesar 95 % dan tingkat

kesalahan sebesar 5 %. Jika probabilitas (p-value) < 5% maka Ha terdukung, tetapi

apabila probabilitas (p-value) > 5% maka Ha tidak terdukung.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian distribusi normalitas

data menggunakan uji kolmogorov smirnov. Pada pengujian ini, jika data berdistribusi

normal maka menggunakan alat analisis paired sample t-test yang terdapat pada

Page 54: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

36

menu compare means dalam SPSS, namun apabila data berdistribusi tidak normal

maka alat analisis yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test yang terdapat

pada menu non parametric test dalam SPSS dengan tingkat keyakinan yakni 0,95

atau α = 0,05 (2-tailed).

Page 55: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh diterapkanya UU

No. 47 tahun 2012 terhadap kinerja keuangan dan tingkat pengungkapan

corporate social responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdapat

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2015. Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Hasil penelitian mengenai variabel kinerja lingkungan terdapat

perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diterapkanya UU No.

47 tahun 2012 pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini.

Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya UU No. 47 tahun 2012

menyebabkan kinerja lingkungan pada perusahaan manufaktur berbeda

dari sebelum diterapkanya UU No. 47 tahun 2012 tersebut. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya campur tangan pemerintah

dalam membuat undang-undang yang mengatur tentang kebijakan

lingkungan dapat diterapkan dengan baik oleh perusahaan-perusahaan

manufaktur yang menjadi objek penelitian ini, sehingga dampak positif

Page 56: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

49

dari tujuan diberlakukanya UU No. 47 tahun 2012 ini dapat dirasakan

oleh semua pihak, terutama masyarakat itu sendiri.

2. Hasil penelitian mengenai tingkat pengungkapan corporate social

responsibility (CSR) terdapat perbedaan signifikan tingkat

pengungkapan CSR sebelum dan setelah penerapan UU No. 47 tahun

2012 pada masing-masing sampel yang menjadi objek penelitian. Hal

ini dapat diartikan bahwa dengan adanya UU No. 47 tahun 2012

menyebabkan tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur

yang diteliti jauh lebih baik, yang berarti perusahaan-perusahaan

tersebut telah menjalankan kewajibanya untuk perduli terhadap

lingkungan sekitar.

5.2 Keterbatasan

Terdapat beberapa keterbatasan masalah dalam melakukan penelitian ini, yaitu;

1. Penelitian ini hanya menggunakan laporan keuangan priode

pengamatan empat tahun sebelum dan empat tahun setelah

diberlakukanya UU No. 47 tahun 2012. Tahun 2008-2011 merupakan

tahun sebelum diterapkanya UU No. 47 tahun 2012. sedangkan

penerapan UU No. 47 tahun 2012 yaitu dari tahun 2012-2015.

2. Pemilihan sampel akhir didasarkan ketersediaan data dan informasi

yang disajikan dalam annual report, namun beberapa informasi tidak

lengkap sehingga dikeluarkan dari sampel penelitian agar tidak

menimbulkan kesalahan.

Page 57: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

50

5.3 Saran

Berdasarkan beberapa keterbatasan yang telah dipaparkan diatas, saran yang dapat

diajukan untuk penelitian yang akan datang antara lain sebagai berikut;

1. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah sampel dan

tidak terbatas hanya perusahaan sektor manufaktur, dapat

menggunakan seluruh sektor perusahaan yang terdapat dalam Bursa

Efek Indonesia (BEI) agar lebih memadai untuk pengujian hipotesis

yang ada dan diperoleh hasil yang berbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya penelitian bisa dikembangkan dengan

nenambahkan variabel yang diteliti maupun menambahkan priode

waktu sebelum dan sesudah implementasi UU No. 47 tahun 2012.

Page 58: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N.N.N., dan Sulaiman, M. 2004. Environmetal Disclosures In MalaysianAnnual Reports: A Legitimacy Theory Perspective. International Journalof Commerece and Management, 14-44.

Astuti, Dewi dan Saptantiah Puji. 2010. Peran Internal Audit dan Komite Auditdalam Mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi DanSistem Teknologi Informasi, 8 (1); 1-9.

Beasley, Mark S. 1996. An Empirical Analysis of The Relation Between TheBoard of Director Composition and Financial Statemen Fraud. TheAccounting Review, 71 (4); 443-465.

Chandra, Ferdinan Kris. 2006. Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap KinerjaAuditor Internal dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening.(http://eprints.undip.ac.id/15599)

Dahlia, D.,& Siregar.,S.V. 2008. Pengaruh Corporate Sosial ResponsibilityTerhadap Kinerja Perusahaan (Study Empiris Pada Perusahan yangTercatat Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2005 dan 2006). SimposiumNasional Akuntansi XI, Pontianak.

Effendy, Muhamad Arief. 2005. Peran Komite Audit dalam MeningkatkanKinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Pemerintah. 1 (1);51-57.

Fitriyani. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan CorporateSocial Responsibility (CSR), dan Kinerja Financial.Http://eprints.undip.ac.id/35522/skripsi_30.pdf

Fr.Reni dan Retno Anggraini. 2006. Pengungkapan Sosial dan Faktor-faktor YangMempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam LaporanKeuangan Tahunan (Study Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan yangTerdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX Padang

Ganyowati, Evi & Nugroho, Dhinar adi. 2009. Pengaruh Independen dan DewanKomite Audit Terhadap Pengurangan Asimetri Informasi DisekitarPengumuman Laba. Jurnal Siasat Bisnis, 13 (3); 253-265

Ghozali, Imam & Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : UNDIP

Gray R., Javad M., David M.P., & Donald S. 2001. Sosial And EnvironmentalDisclosure And Corporate Characteristic: A Research Note AndExtension. Jurnal Of Business Finance And Accounting, 44 (5); 327-356

Page 59: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

Halim, Abdul, dan Arif Surya Irawan. 1998. Perspektif Akuntansi Lingkungan,Suatu Tinjauan Teoritis Mengenai Isu Dampak Lingkungan TerhadapAkuntansi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 33 (3).

Ihsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta;Graha Ilmu

Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Computer Konsep Dasar danKomponen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar,Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung

Ja’far,S, Muhamad dan Arifah, Dista Amalia, 2006. Pengaruh DoronganManajemen Lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif dan KinerjaLingkungan Public Environmental Reporting. Simposium NasionalAkuntansi IX Padang

Kirana, Rosita Candra. 2009. Studi Perbandingan Pengaturan Tentang CSRDibeberapa Negara dalam Upaya Perwujudan Prinsip GCG”.Http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=1583

Lindrianasari. 2007. Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan KualitasPengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan diIndonesia. Jurnal akuntansi dan auditing Indonesia, 11 (2): 159-166

Muamal, Khairunisa. 2011. Peran Komite Audit Terhadap Kinerja ManajemenRumah Sakit Umum Daerah.http://eprints.undip.ac.id/33131/1/skripsi_17

Mulyadi dan Kanaka Puradireja. 1998. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Nasution, Manahan. 2003. Sekilas Tentang Internal Auditor. Jakarta: SalembaEmpat.

Rakheimah A.N & Agustina D. 2009. Pengaruh Kinerja Lingkungan TerhadapCSR Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Indonesia 12.Palembang

Rahmawati, 2012. Pengaruh Kenerja Lingkungan Terhadap Corporate FinancialPerformance Dengan CSR Sebagai Variabel Intervening.http://eprints.undip.ac.id/35522

Sembiring, 2005. Karateristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung JawabSosial Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Pada Bursa EfekJakarta. Simposium Nasional Akuntansi 8

Page 60: Kinerja Lingkungan dan Tingkat Pengungkapan Corporate ...digilib.unila.ac.id/30061/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dampak-dampak sosial dan lingkungan ... Salah satunya Kasus

Suranto, Darsono, dan Siti Mutimah. 2006. Pengaruh EnvironmentalPerformance Terhadap Environmental Disclosure dan EconomicPerformance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Jakarta Priode 2001-2004). SNA IX Padang. 23-26 Agustus

Triani, RR. 2010. Analisis Hubungan Antara Kinerja Ekomomi dan KinerjaLingkungan dengan Alokasi Dana CSR Pada Perusahaan Ekstraktif.http://eprints.undip.ac.id/22701

Wardhani, Saskia Rahma. 2011. Hubungan Antara Karakteristik GCG danPengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Sektor Finansial.http://eprints.undip.ac.id/29488/1/skripsi012

Yamin, Sofyan dan Kurniawan Heri. 2009. Structural Equation Modeling.Jakarta: Salemba Infote