dampak pembangungan terhadap lingkungan

59
DAMPAK PEMBANGUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN “MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN” DAMPAK PEMBANGUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN DISUSUN OLEH : ASWAL SALEWANGENG MUSTAQIM MUHAMMAD RASUL A. LINN SRI MARELLO INDA ROSALINA NURUL FADHILA FENDY RIKA RESKY M. LUTHFI NURLILFANNA NURFAIDAH UMMUL ASMA AZIS FAUZIAH JULISTIN CAHYANI SALMON JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Upload: harnim-wahyuni

Post on 24-Apr-2015

87 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

DAMPAK PEMBANGUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN“MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN”

DAMPAK PEMBANGUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :ASWAL SALEWANGENG

MUSTAQIMMUHAMMAD RASUL

A.     LINN SRI MARELLOINDA ROSALINA

NURUL FADHILA FENDYRIKA RESKY M. LUTHFI

NURLILFANNANURFAIDAH

UMMUL ASMA AZISFAUZIAH

JULISTIN CAHYANI SALMON

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012BAB I

PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang

     Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan

di sekitar kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang

menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi

Page 2: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan

pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang luas

bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor

kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yangterbatas dan

sebagainya, hingga berujung pada pemanasan global.

   Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding

lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan

masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan

yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka,

semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan

bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian

akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya

jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya

dapat melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan,

dan  saling menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan

makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga

selalu keseimbangan lingkungan .

   Oleh karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu

pembaca agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat

ditimbulkan dengan pembangunan yang asal-asalan yang tidak

memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Kami berharap pembaca sadar

akan pentingnya pembangunan yang ramah akan lingkungan, mengingat

sangat sulit bagi kita untuk menghentikan laju pertumbuhan penduduk yang

menjadi salah satu faktor pembangunan yang masih berlangsung sekarang,

kita hanya dapat melakukannya dengan melakukan pembangunan yang

ramah dengan lingkungan. Maka dari itu, kami menuliskan pula beberapa

solusi yang akan membantu kita dalam melakukan pembangunan yang tidak

merusak lingkungan dan baik untuk kehidupan manusia itu sendiri.

B.      Rumusan Masalah

       Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:

1.      Apakah dampak pembangunan terhadap Ekosistem?

Page 3: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

2.      Apakah dampak pembangunan terhadap stuktur tanah?

3.      Apakah dampak pembangunan terhadap perubahan iklim?

4.      Apakah dampak pembangunan terhadap tata ruang?

5.      Apakah dampak pembangunan terhadapa lingkungan sosial?

6.      Apakah dampak pembangunan terhadap keadaan ekonomi ?

C.     Tujuan

       Tujuan dari makalah ini, yaitu:

1.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap ekosistem.

2.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap struktur tanah.

3.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap perubahan iklim.

4.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap tata ruang.

5.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap lingkungan social.

6.      Mengetahui dan merealisasikan solusi dalam permasalahan pembangunan

terhadap lingkungan sekitarnya.BAB II

PEMBAHASAN

A.     Dampak  Pembangunan Terhadap Ekosistem

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia.

Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya

alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak

terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak

memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan

sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat

menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.

PENGERTIAN LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung

maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Page 4: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

biotik (benda hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan

lingkungan  abiotik (benda mati). Seringkali lingkungan yang terdiri dari

sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial

inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam

membentuk kepribadian seseorang.

LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk

menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun

1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan

kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya

yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1.      Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari

makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

2.      Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat

manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam

perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai

keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati

oleh segenap anggota masyarakat.

3.      Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-

benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari

hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana

kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak

teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

Page 5: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

1.        Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda

Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.

Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi

Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY

dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap

mampu merubah bentuk muka bumi.

2.      Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan

sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun

sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan

pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak

kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap

kelangsungan lingkungan hidup. Contohnya:

a.       Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b.      Perburuan liar.

c.       Merusak hutan bakau.

d.      Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e.       Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f.       Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g.       Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Dampak pembangunan

a.      DAMPAK POSITIF

1.      Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

2.      Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.

3.      Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.

4.      Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

5.      Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

Page 6: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

6.      Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

industri.

b.      DAMPAK NEGATIF

1.      Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

2.      Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

3.      Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-

binatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan

lain-lain.

4.      Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah

memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah

menimbulkan berbagai masalah berikut :

1.      Mutasi Gen.

Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau

kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan)

tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini dapat

diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species

tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri

terhadap timbulnya suatu perubahan.

2.    Dampak rumah kaca

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek

rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca

ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.

Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang akan

mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini

dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga

mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah

Page 7: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah

kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut

mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan

negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

3.      Hujan asam

Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia

menulis tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah

tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus

diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat

menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak

hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik.

4.      Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas

manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam

siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus

hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi

pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan

air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari

pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat

membuat sumber penyakit, tanah longsor, dapat merusak ekosistem sungai.

Solusi dari dampak Pembangunan Berkelanjutan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau

pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari

balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk

menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya

masing-masing. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan

makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan

Page 8: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang

sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan

berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara

bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan

berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai

berikut:

1.      Menjamin pemerataan dan keadilan.

2.      Menghargai keanekaragaman hayati.

3.      Menggunakan pendekatan integratif.

4.      Menggunakan pandangan jangka panjang.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan

pelestarian lingkungan hidup antara lain:

1.      Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan).

2.      Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan

sehat antara lain:

1).   Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.

2). Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon.

3.      Pelestarian hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.

1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2). Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4). Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai pengelolaan hutan.

4.      Pelestarian laut dan pantai

Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

Page 9: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

1)      Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di

areal sekitar pantai.

2)      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di

dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3)      Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam

mencari ikan.

4)      Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5.      Pelestarian flora dan fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1)      Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2)      Melarang kegiatan perburuan liar.

3)      Menggalakkan kegiatan penghijauan

B. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP STRUKTUR TANAH

Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai

alat penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran

lingkungan yang mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia.

Setidaknya pembangunan berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek

pembangunan yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial budaya, dan

lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan di dalam program

pembangunan negara-negara di dunia.

Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri

atas komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta

perilaku yang dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas

yang menduduki sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat

sebagai akibat pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada batuan

induk pada relief tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai

unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur yang penting dalam

Geografi.

1.       Sifat fisika tanah

Page 10: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Meliputi  kandungan air, bobot isi, tekstur, struktur, konsistensi, agregat,

permeabilitas tanah, infiltrasi, tata air dan udara, warna, temperature.

a.         Sifat fisik jelek: struktur tanah pejal, pengolahan tanah yngg berat, drainase

jelek/sering tergenang, porositas rendah sehingga tata air dan udara jelek,

warna tanah terang / pucat.

b.        Sifat fisik baik: Struktur tanah yg gembur, tekstur lempung, tata air dan

udara yang seimbang sehingga drainase baik, porositas = 30 – 50 %,

permeabiliats sedang – cepat, warna tanah kehitama/ gelap.

c.       Sifat kimia tanah

Meliputi reaksi tanah (pH Tanah), ketersediaan unsur hara, kandungan

bahan organik, kandungan Al, kejenuhan basa (KB), kapasitas Tukar kation

(KTK). Unsur hara unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan sebagai

makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya.

d.      Sifat Biologi Tanah

Tanah dengan nilai produktivitas tanah yang tinggi, tidak hanya terdiri

dari komponen-komponen padat, cair dan udara saja. Tapi harus

mengandung jasad hidup tanah yang cukup. Karena jasad hidup memegag

peranan penting dalam proses-proses pelapukan / dekomposisi bahan

organic tanah, sehingga unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam

segumpal tanah yang subur akan di jumpai bermacam-macam organisme

hidup.

Dalam 1 gram tanah : (Berat 90 – 136 kg/ha)

0,3 – 95 juta bakteri

7500 – 1 juta cendawan

500.000 – 1 juta protozoa

100.000 – 500.000 amoeba

80 – 1000 golongan ciliates

Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah

1.      Erosi.

2.      Kekeruhan tanah

Page 11: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

3.      Hilangnya unsur hara

4.      Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah

5.      Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan

Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah

Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang berjalan

tidak seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi oleh adanya

pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali. Pembangunan

gedung-gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan/tangkapan hujan

serta pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi kapasitas

maksimal kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak terjadinya

banjir dimana air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan

menjadi suatu aliran permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan

menimbulkan erosi yang pada akhirnya akan membawa dampak pada

kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang tidak terkendali menyangkut

pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna mendukung

pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan menimbulkan

terganggunya kestabilan ekosistem alam.

Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat adanya

pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan

infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan

dan kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering kali menimbulkan

pencemaran termasuk juga pencemaran tanah oleh limbah yang dihasilkan.

Zat pencemar tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan tanah.

Tanah yang tercemar mengalami perubahan fisik, struktur, maupun

tekturnya. Selain itu juga akan berdampak pada kematian organisme yang

menggunakan tanah sebagai medium hidupnya sehingga produktifitas

ekosistem menurun. Dampak bagi manusia terjadi secara tidak langsung

oleh zat polutan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan.

Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah

Page 12: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

1.      Pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya

tingkat kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat pencemar

yang ada

2.      Menurunnya angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah

yang terjadi.

Contoh Dampak Pembangunan Kota pada Air Tanah

Dalam cekungan Great Lakes, sebagian besar debit air tanah terjadi langsung

ke danau atau sungai mereka. Kontaminan air tanah yang paling erat terkait

dengan praktek penggunaan lahan perkotaan: pestisida yang berlebihan dan

penggunaan pupuk; bocor tangki penyimpanan bawah tanah; rusak sistem

septik pribadi, dan tumpahan atau lindi dari situs industri, membuka tutup

sumur dan garam jalan. Air tanah juga berfungsi sebagai jalur untuk

pencemaran bakteri dari pantai perkotaan. 

Solusi Perbaikan Struktur Tanah

1.      Menjaga dan memperbaiki lingkungan agar air baku tetap tersedia adalah

jalan keluar yang terbaik, bukan air kemasan.

2.      Membangun sumur resapan atau bidang resapan

3.      Tidak membuang sampah dan limbah di sungai dan kali

4.      Membangun bangunan di sempadan sungai adalah cara yang bisa dilakukan.

5.      Memulihkan kembali vegetasi yang dapat menyerap air hujan dan

menyimpan air tanah

6.      Menggunakan air secara hemat

7.      Melakukan penanggulangan terhadap komponen bahan pencemaran tanah

8.      Mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa

dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding

9.      Mengolah limbah-limbah industri sebelum dibuang kesungai atau kelaut

10.  Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk

pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk

kompos

Page 13: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

C. Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca

1. Pengertian iklim, cuaca dan perubahan iklim

Beberapa definisi cuaca adalah :

1.      Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan,

perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena.

2.      Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang

waktu yang pendek.

3.      Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara

lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu

tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari,

bulan, musim, tahun).

4.      Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.

Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :

1.      Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara

statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda

dengan keadaan pada setiap saatnya.

2.      Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur

atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

3.      Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan,

angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang

panjang.

4.      Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka waktu

berdekade ke jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan perubahan

dalam rata-rata kondisi iklim, dapat mennyebabkan perubahan iklim yang

berkondisi ekstrim, atau setiap bagian dalam iklim. Dengan kata lain

perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka panjang dalam pola

suhu.

Penyebab Perubahan Iklim

Page 14: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-

kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan

transportasi, dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari

perubahan iklim.

Dampak Perubahan Iklim

1.      Meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang.

2.      Mengakibatkan gunung es mencair.

3.      Panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia

terutama di Asia akan mengalami kelaparan.

4.      Permukaan laut meningkat,

5.      Lenyapnya beberapa spesies,

6.      Bencana nasional yang makin meningkat.

Faktor faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu

1.      Perairan laut Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas,

sehingga terbentuk iklim laut yang sangat berpengaruh di Indonesia.

2.      Topografi

Indonesia memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti

dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang

berbeda-beda. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim

secara vertikal seperti iklim panas, sedang, sejuk, dan dingin.

3.         Letak Astronomis

Posisi wilayah Indonesia secara Astronomis berada di antara 6º Lintang

Utara – 11º Lintang Selatan dan 95º – 141º Bujur Timur. Keberadaan

wilayah Indonesia dalam posisi ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim

tropis dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun.

4.      Letak Geografis

Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi

tempat perlintasan arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini

Page 15: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

menyebabkan terjadinya dua musim di Indonesia, yaitu musim kemarau dan

musim penghujan. Angin dari benua Australia yang kering menyebabkan

musim kemarau, sedangkan angin yang bertiup dari Samudera Pasifik

melewati Laut Cina Selatan yang basah menyebabkan musim penghujan di

wilayah Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh

iklim musim.

2. Hubungan Pembangunan dan Iklim

Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca.

Rumah yang dibangundengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini

biasa digunakan untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan

dan berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal

di atas juga terjadi pada bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh

matahari, menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari

yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek, menembus atmosfer

bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan

bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan

kembali ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di

atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka

kemudian terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang

menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini

dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena peristiwanya serupa

dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.

3. Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan

1.    Perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari

kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim.

2.    Adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat

gerakan angin. Angin yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-

partikel (polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya) dan partikel-partikel

ini berfungsi sebagai inti kondensasi.

Page 16: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

3.    Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan

memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini

akan mengalami peningkatan panas.

4. Contoh perubahan iklim dan perubahan cuaca

Contoh perubahan cuaca: perubahan harian dalam temperatur, kelembaban,

angin, dll. Contoh perubahan iklim: musim (dingin, panas, semi, gugur,

hujan dan kemarau) dan gejala alam khusus (seperti tornado dan banjir).

Contoh perubahan cuaca ekstrim panas yang diluar biasanya, hujan yang

disertai angin kencang, angin puting beliung atau gelombang laut yang

tinggi.

Solusi mengenai dampak pembangunan terhadap perubahan iklim

Upaya-upaya pembangunan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi 2

(dua) kelompok besar, yaitu upaya mitigasi dan upaya adaptasi :

1.      Upaya Mitigasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon

dan pengurangan emisi gas-gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer yang

berpotensi menipiskan lapisan ozon. Untuk itu, upaya mitigasi terutama

difokuskan untuk 2 (dua) sektor, yaitu : (1) sektor kehutanan sebagai sumber

mekanisme carbon sink (pemeliharaan hutan berkelanjutan, pencegahan

deforstasi dan degradasi hutan, pencegahan illegal logging, pencegahan

kebakaran hutan dan lahan); serta (2) sektor energi untuk mengurangi emisi

GRK yang berasal dari pembangkitan energi, transportasi, industri,

perkotaan dan lahan gambut.

2.      Upaya Adaptasi merupakan tindakan penyesuaian sistem alam dan sosial

untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya

tersebut akan sulit memberikan manfaat secara efektif apabila laju

perubahan iklim melebihi kemampuan beradaptasi. Upaya ini bertujuan

untuk : (1) mengurangi kerentanan sosial-ekonomi dan lingkungan yang

bersumber dari perubahan iklim, (2) meningkatkan daya tahan (resilience)

Page 17: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

masyarakat dan ekosistem, sekaligus (3) meningkatkan kesejahteraan

masyarakat lokal (mengentaskan kemiskinan).

Beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan

Umum dalam melakukan mitigasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak

perubahan iklim, antara lain :

1.      Mendorong perwujudan 30 % dari luas wilayah kota untuk Ruang Terbuka

Hijau (RTH) dalam rangka pengendalian iklim mikro, serta pengalokasian

lahan parkir air dan resapan.

2.      Mendorong perwujudan 30 % dari luas Daerah aliran Sungai (DAS) untuk

hutan lindung dan kawasan konsrvasi dalam rangka pengendalian fungsi

ekosistem.

3.      Mengarahkan pembentukan struktur dan pola ruang kawasan perkotaan

yang lebih efisien (menghindari terjadinya urban/sub-urban sprawling).

4.      Menorong pemanfaatan transportasi publik untuk mendukung kebutuhan

pergerakan orang dan barang/jasa/logistik yang dituangkan dalam produk-

produk RTRW.

5.      Langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan Umum

dalam melakukan adaptasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak

perubahan iklim, antara lain:

6.      Mengendalikan terjadinya urbanisasi masif (termasuk industrialisasi) dan

migrasi dari kawasan perdesaan ke kawasan perkotaan.

7.      Mengendalikan pertumbuhan kota-kota besar yang berada pada kawasan

rawan bencana iklim (tsunami, kenaikan muka air laut, banjir repetitif,

serangan angin topan/siklon, dsb).

8.      Meningkatkan kapasitas adaptasi kota/kabupaten/kawasan dengan

mengutamakan kearifan local.

D.     DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP TATA RUANG

Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan

dengan diundangkannya undang-undang  nomor 24 tahun 1992 tentang

penataan ruang [uu 24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan undang-

Page 18: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

undang nomor 26 tahun 2007 [uu 26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan

untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang

oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif

dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 tahun diberlakukannya

kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi harapan.

Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang belakangan ini sedang

berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan daya dukung

lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan makin terlihat

secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan.

Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka

tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang

menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan

sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/2007

menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik

agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya

kualitas rencana tata ruang wilayah.

Peningkatan aktivitas pembangunan  membutuhkan ruang yang semakin

besar dan dapat berimplikasi pada perubahan fungsi lahan/kawasan secara

signifikan.  Euphoria otonomi daerah yang lebih  berorientasi pada

peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) juga memotivasi pertumbuhan

penyediaan sarana dan prasarana di daerah, yang faktanya menyebabkan

peningkatan pengalihan fungsi ruang dan kawasan dalam jangka panjang. Di

antara kenyataan perubahan lahan dapat ditemui pada pembangunan

kawasan perkotaan yang membutuhkan ruang yang besar untuk

menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana permukiman, perkantoran,

perindustrian, pusat-pusat perdagangan (central business district, CBD) dan

sebagainya. Demikian halnya pada pola perubahan kawasan seperti kawasan

hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan, yang menyebabkan

penurunan fungsi hutan sebagai kawasan penyangga, pemelihara tata air,

pengendali perubahan iklim mikro dan sebagainya. Perubahan fungsi ruang

Page 19: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

kawasan meyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, seperti terjadinya

pencemaran, kemacetan, hilangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau,

serta terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan

dan sebagainya. Pemanfaatan sumberdaya ruang juga dapat memicu

perbedaan persepsi dan persengketaan tentang ruang, seperti munculnya

kasus-kasus persengketaan batas wilayah pada berbagai daerah dan juga

internasional. Hal tersebut seolah-olah menunjukkan adanya trede off antara

perkembangan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.

Permasalahan konflik antara perkembangan ekonomi dengan kelestarian

lingkungan semakin jelas terlihat dewasa ini pada hal dalam penataan ruang

kebijakan-kebijakan telah mengakomodasi prinsip-prinsip utama menuju

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti prinsip-

prinsip keterpaduan, keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Pada

makalah ini akan dijelaskan mengenai permasalahan- permasalahan dalam

penataan ruang dan solusi-solusi yang dapat digunakan untuk melakukan

harmonisasi pemanfaatan sumber daya alam, lahan dan perkembangan aspek

sosial-ekonomi dalam penataan ruang. Pada dasarnya pengembangan

wilayah adalah usaha pembangunan daerah yang memperhitungkan

keterpaduan program sektoral seperti pertanian, pertambangan, aspirasi

masyarakat dan potensi loin dengan memperhatikan kondisi lingkungan.

Pembangunan industri dasar berorientasi pada lokasi tersedianya sumber

pembangunan lain. Pada umumnya lokasi industri dasar belum tersentuh

pembangunan, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif bahkan masih

bersifat alami. Adanya pembangunan industri ini akan mengakibatkan

perubahan lingkungan seperti berkembangnya jaringan infra struktur dan

akan menumbuhkan kegiatan lain untuk menunjang kegiatan yang ada.

Pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap

lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan,

telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri

memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan

bagi langsung dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di

Page 20: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan

berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan,

kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta

dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.

Pembangunan industri pada gilirannya membentuk suatu lingkungan

kehidupan zona industri. Dalam zona industri kehidupan masyarakat makin

berkembang; zona industri secara bertahap dilengkapi pembangunan sektor

ekonomi lain seperti peternakan, perikanan, home industry, dan pertanian

sehingga diperlukan rencana pembangunan wilayah berdasarkan konsep tata

ruang.

Tujuan rencana tata ruang ini untuk meningkatkan asas manfaat berbagai

sumberdaya yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan fungsi

perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi

pertanian, fungsi pemukiman dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap

unsur dalam lingkungan artinya meningkatkan dampak positif semaksimum

mungkin sedangkan dampak negatif harus ditekan sekecil mungkin.

Konsepsi pembangunan wilayah dengan dasar tata ruang sangat dibutuhkan

dalam upaya pembangunan industri berwawasan lingkungan.

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam

untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah).

Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil

terhadap manusia dan lingkungan:

  Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya:

minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon

dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang

menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).

Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara,

setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya

Page 21: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi),

dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme

yang mengurai zat organik). Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan

gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan

peleburan logam.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke

udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer

meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan

global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang

dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut

dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,

antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas

bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang

menyebabkan pemasanan global.

Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga

menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton

batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan

jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak

akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.

  Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan

minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau

kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai

atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya

pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

  Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari

pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah

muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining).

Page 22: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui

bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah

tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak

dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang

menekankan pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan

pendekatan keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama,

KLHS berfungsi untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari

suatu kebijakan, rencana atau program pembangunan. Sedangkan definisi

kedua, menekankan pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan

sumberdaya.

  Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang

KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,

mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap

lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam

kebijakan, rencana dan program [KRP]. Posisinya berada pada relung

pengambilan keputusan. Oleh karena tidak ada mekanisme baku dalam

siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang,

maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana

tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa

memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan

sebagai instrument metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan

(suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau

semua fungsi-fungsi diatas.

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk

meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan

lainnya. menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan

keterlibatan para pemangku kepentingan.

Pendekatan KLHS

Page 23: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka

bekerja dan metodologi berpikirnya. Berdasarkan literatur terkait, sampai

saat ini ada 4 (empat) model pendekatan KLHS untuk penataan ruang,

yaitu :

1.       KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe)

2.       KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada

efek dan dampak yang ditimbulkan RTRW terhadap lingkungan hidup.

Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis telaahannya

pada tiap hirarhi KRP RTRW.

3.       KLHS sebagai Kajian Penilaian Keberlanjutan Lingkungan Hidup

(Environmental Appraisal)

4.       KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan

KRP RTRW menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga bisa

diterapkan sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut pandang

aspek lingkungan hidup.

5.         KLHS sebagai Kajian Terpadu/Penilaian Keberlanjutan (Integrated

Assessment Sustainability Appraisal)

Faktor Penyebab:

1.      Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang

2.      Lemahnya kemampuan pengawasan dan pengendalian pembangunan baik

oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat

3.      Lemahnya penegakan hukum

4.      Belum terciptanya semangat dan mekanisme kerjasama lintas wilayah

dalam pembangunan yang sinergis.

DAMPAK POSITIF :

a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh

masyarakat.

Page 24: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi

penduduk.

e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

industi

DAMPAK NEGATIF :

a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-

binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan

lain-lain.

Solusi :

1.      Penyelarasan implementasi terhadap rencana pembangunan dengan rencana tata

ruang melalui mekanisme yang diatur didalam suatu kebijakan/peraturan.

2.   Perlunya sinkronisasi kebijakan antar sektor dan instansi pemerintahan secara

hirarki untuk mewujudkan keselarasan program pembangunan.

3.   Mewujudkan keterpaduan dan kerjasama pembangunan lintas provinsi dan lintas

sektor untuk optimasi dan sinergi struktur pemanfaatan ruang.

4.   Perlunya penyusunan rencana tata ruang yang berkualitas dan menyeluruh.

5.   Produk rencana tata ruang daerah harus dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-

masing daerah yang selaras dengan visi dan misi daerah.

6.   Ketegasan sanksi dan ketetapan hukum sebagai alat yang digunakan untuk

mengendalikan segala bentuk pemanfaatan ruang.

7.   Penyelenggaraan sosialisasi dalam rangka memberikan informasi pentingnya

peranan penataan ruang didalam pelaksanaan program pembangunan kepada

masyarakat.

8.   Peningkatan manajemen kelembagaan penataan ruang baik di Pusat maupun di

daerah.

Page 25: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

9.   Mendorong kemitraan secara vertikal dan horisontal yang bersifat kerjasama

pengelolaan (co-management) dan kerjasama produksi (co-production).

10. Mewujudkan konsistensi dalam penyerasian rencana tata ruang dengan rencana

pembangunan antar pemangku pemerintahan, baik pada tingkat legislatif maupun

eksekutif.

E.      Dampak Pembangunan terhadap lingkungan social

 Pemahaman terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan,

berkonotasi ke depan atau ke tingkat yang lebih tinggi. Pembangunan harus

dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi jamak yang melibatkan

perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan

kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan ekonomi,

pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.

 Pembangunan juga telah didefinisikan sebagai pertumbuhan plus

perubahan, yang merupakan kombinasi berbagai proses ekonomi, sosial dan

politik, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik (United Nations, 1972).

Selain pengertian tersebut, Surna (1992) memberikan pengertian tentang

pembangunan sebagai kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam

mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk

kelangsungan hidup manusia. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut

kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari

penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan

maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan

sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung

memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu

sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.

Pada hakekatnya ada tiga domain dalam pembangunan, yaitu : domain

ekonomi, domain sosial, dan domain ekologi. Himpunan bagian yang saling

Page 26: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

beririsan antara domain tersebut menghasilkan tiga paradigma

pembangunan, yaitu:

(1)   pembangunan sosial (social development);

(2)   pembangunan berwawasan lingkungan (environmental development);

(3)   pembangunan yang berpusatkan pada rakyat (people centered development).

Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang

merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin

dicapai.

Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya

dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka

panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan

sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri,

serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran

pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri.

Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat

banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.

Perubahan yang pesat dalam pembangunan industri menimbulkan

berkembangnya masyarakat yang semakin kompleks. Perubahan sosial

dirasakan di semua kegiatan kehidupan, baik sebagai dampak positif

maupun negatif. Dampak dari orientasi pembangunan pada pertumbuhan

ekonomi dengan mengembangkan industri sebagai basis pertumbuhan

ekonomi, semakin dirasakan dampak negatif terhadap lingkungan dan

ketersediaan sumber daya alam.

Permasalahan lain yang dihadapi dalam menentukan ruang lingkup analisis

dampak lingkungan sosial, ialah bagaimana hubungan antara berbagai aspek

yang terkait dalam kegiatan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual

maupun operasional. Riga (1990 :10) telah mengidentifikasi suatu kerangka

pemikiran yang melihat hubungan antara aspek-aspek yang terkait dalam

Page 27: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pembangunan, yang berasal dari gerakan indikator sosial dan berdasarkan

konsep kualitas hidup (quality of life) dan kemaslahatan sosial (well being).

Ada 6 aspek utama dalam Andal Sosial, yaitu :

(1) Aspek Sosio Budaya;

(2) Aspek Demografi;

(3) Aspek Ekonomi;

(4) Aspek Lingkungan Binaan;

(5) Aspek Lingkungan Alam;

(6) Aspek Proyek.

Dari 6 aspek/ komponen yang berkaitan, dalam Andal sosial, komponen

intinya adalah 3 komponen, yaitu sosio budaya, demografi, dan ekonomi.

Untuk dampak sosial dilihat hubungan intra-komponen inti dan hubungan

inter komponen inti dengan komponen proyek, lingkungan alam dan

lingkungan binaan, Dengan demikian, suatu Andal Sosial baru dianggap

lengkap, bila dapat menyajikan informasi mengenai dampak yang

diperkirakan yang menyangkut komponen inti tersebut. Informasi mengenai

subkomponen tidak hanya yang bersifat statistik. Analisis kualitatif

diperlukan dengan mengidentifikasi : pertama, kesempatan dan masalah

sosial yang mungkin terjadi sebagai akibat suatu kegiatan pembangunan,

kebijakan, program ataupun proyek, dan kedua, infomasi tentang masyarakat

mana yang akan terkena dampak.

1. Komponen Sosio-Budaya :

a.         Organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari yang menyangkut jenis

pranata yang ada dalam suatu komunitas, adat-istiadat, norma dan tata-cara,

dan pengelompokkan masyarakat. Dilihat juga pola interaksi antar-

subkomponen.

b.        Nilai, sikap dan persepsi : baik antar-kelompok maupun mengenai kegiatan

yang direncanakan.

Page 28: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c.         Distribusi kekuasan dan kehidupan politik : pembagian kekuasaan yang

berlaku dalam masyarakat tertentu serta pergeseran kekuasaan dalam

masyarakat.

d.        Struktur stratifikasi : berbagai stratifikasi menurut berbagai pranata yang

ada, misalnya struktur stratifikasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan

agama dalam suatu masyarakat.

e.         Peranan dalam masyarakat, yang menyangkut juga masalah kesempatan

peranan dan tingkat spesialisasi yang ada dan diperlukan.

f.         Integrasi atau keserasian : melihat proses sosial yang dapat memelihara,

mencegah atau merusak keserasian.

g.         Hubungan dengan daerah, atau lokasi lainnya : keterkaitan yang ada antara

masyarakat, dimana kegiatan pembangunan akan diadakan, dengan

masyarakat di luar lokasi tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial,

politik maupun ekonomi.

h.        Pranata dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan

subkomponen organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan

jaringan hubungan dalam setiap pranata.

i.          Pengalaman dengan perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat

menangani perubahan yang datang dari luar serta cara-cara penanganan

perubahan.

j.          Masalah Sosial : jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di

masyarakat.

k.        Kesehatan lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara

hidup, penggunaan sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.

l.          Penggunaan sumber daya (produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi

yang digunakan dalam suatu kegiatan pembangunan dapat merubah pola

konsumsi setempat yang selanjutnya merubah cara hidup sehari-hari maupun

penggunan lahan/tanah.

m.      Lingkungan binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa

dampak perubahan persepsi, orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi

sosial.

Page 29: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

n.        Demografi : peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak

perubahan terhadap struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan

terutama terhadap hubungan antara pendatang dan penduduk asli.

2. Komponen Kependudukan

a.       Jumlah Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan

semakin banyak diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan

pembangunan, semakin kecil intensitas dampak sosial yang diperkirakan,

karena proyek dapat menggunakan tenaga kerja setempat.

b.      Kepadatan penduduk dan komposisi penduduk di lokasi, untuk

memperkirakan besaran dampak, stress ataupun konflik, dari kegiatan

pembangunan yang direncanakan.

c.       Jarak lokasi dari pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa

kota besar lebih mudah dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.

d.      Keanekaragaman penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin

beraneka ragam penduduk di suatu lokasi, semakin menjadi kurang

menyolok kehadiran pendatang, karenanya perbedaan pendatang dan

penduduk asli berkurang. Dengan kata lain, diasumsikan bahwa semakin

beranekaragam semakin tinggi toleransi pada perubahan.

e.       Pola perubahan penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia

bagi kegiatan pembangunan yang direncanakan.

3. Komponen Ekonomi

a.         Perubahan Pendapatan, yang akan menyebabkan perubahan daya beli

penduduk sehingga merubah cara hidup sehari-hari.

b.        Daya serap dan komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi,

a.         yang mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat

setempat.

b.        Perpajakan, yang menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan

perubahan karena kegiatan pembangunan pada sistem atau pelaksanaan

perpajakan akan membawa dampak sosial

Page 30: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c.         Pola kegiatan di setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan

kehidupan masyarakat, dan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat

tersebut.

Kualitas Lingkungan Hidup Sosial

Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pemberantasan

kemiskinan merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha

pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu wilayah

pembangunan selayaknya diikuti dengan meningkatnya kualitas lingkungan

hidup sosial dan berkurangnya penduduk yang hidup di bawah garis

kemiskinan, serta dapat teratasinya depresiasi sumber daya alam dan

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari proses pembangunan. Karena

itu keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan

pembangunan yang berwawasan lingkungan perlu diketahui dan

diperhitungkan secara empiris dan objektif.

Perlunya menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan

kualitas lingkungan hidup sosial pada nasional maupun tingkat regional

(analisis spasial), didasarkan atas pertanyaan yang mendasar : “Apakah

pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, cenderung

memperbaiki, memperburuk atau tidak memberi pengaruh yang berarti atas

kualitas sumber daya manusia, masalah kemiskinan, dampak lingkungan

sosial dan kualitas hidup sosial?”.

Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pemberantasan

kemiskinan merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha

pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu wilayah

pembangunan selayaknya diikuti dengan meningkatnya kualitas hidup dan

berkurangnya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu

keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial perlu

diketahui dan diperhitungkan secara empiris dan objektif.

Page 31: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Gore (1984) mengemukakan bahwa ada tiga masalah kebijakan

yang umum terjadi di negara-negara berkembang, yaitu: (1)

ketimpangan regional dalam pembangunan; (2) pesatnya

perkembangan ibukota negara; dan (3) kesenjangan kota dan

desa. Karena itu, tujuan pembangunan regional, diarahkan untuk

mengatasi kesenjangan antar regional dan antar desa dan kota,

serta menahan pertumbuhan ibukota negara. Untuk itu, berbagai

indikator dapat digunakan untuk mengukur ketimpangan regional

dan kesenjangan desa - kota, seperti : pendapatan per kapita,

kesempatan kerja, fasilitas sosial atau infrastruktur. Asumsi yang

digunakan yaitu pola spasial adalah fakta sosial dan masalah

ekonomi. Dengan demikian hubungan antara ketimpangan

pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan hidup sosial

dalam konteks spasial di suatu wilayah,berkaitan dengan

pandangan tentang adanya hubungan antara permasalahan

ekonomi dengan fakta sosial yang dicerminkan melalui pola-pola

spasial.

Dalam konteks pembangunan, indikator kemajuan pembangunan

yang umum digunakan yaitu indikator-indikator ekonomi,

seperti : Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), GNP/ PNB per kapita,

inflasi, dan sebagainya. Penyempurnaan penggunaan indikator

ekonomi, seperti GNP/ PNB per kapita sebagai ukuran

pembangunan, yaitu ditambahkan dengan indikator yang

menggambarkan pemerataan pembagian pendapatan dan

tingkat ketimpangan sebaran pendapatan. Jika didasarkan atas

indikator-indikator ekonomi, dapat diketahui seberapa jauh

pertumbuhan ekonomi yang pesat di suatu wilayah

pembangunan diikuti semakin tingginya pemerataan

pembangunan yang dilihat dari pemerataan pembagian

pendapatan maupun semakin rendahnya tingkat ketimpangan

sebaran pendapatan.

Page 32: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Dengan semakin berkembangnya indikator-indikator pembangunan sosial,

yang lebih menekankan kepada aspek kualitas hidup manusia, maka banyak

kritik ditujukan kepada indikator-indikator ekonomi tersebut diatas. Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan adanya

inkonsistensi antara hasil pembangunan yang dicapai menurut indikator

ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita; dengan

penurunan jumlah penduduk miskin atau peningkatan kualitas hidup

penduduk.

DAMPAK POSITIF

1.      Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

2.      Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.

3.      Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

4.      Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

5.      Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

6.      Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

industi

DAMPAK NEGATIF

1.        Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

2.        Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

3.        Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-

binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan

lain-lain.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau

pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari

balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk

menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya

Page 33: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar

manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu

kita kelak

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi

rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti

dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut

sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas

manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan

Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan

hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2

gagasan penting, yaitu:

a.              Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang

hidup.

b.             Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai

berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di

antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Page 34: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian

yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai

dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan

pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa

yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan

lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada

hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan

bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan

lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal

tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan

berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan

dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan

kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah

perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun

terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air

hujan.

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme

bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara

terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran

menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan

bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat

Page 35: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan

sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih

dan sehat antara lain:

1.      Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.

Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.

Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi

oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga

mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

2.      2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa

pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang

keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang

terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya

pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan

bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada

cerobong asap pabrik.

3.      Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk

pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk

kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga

mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di

atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu

memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan

oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan

kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi

di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini

tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan

menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah

satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan

Page 36: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya

menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga

penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.

Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.

Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau,

merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan

pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan

telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung

alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan

cara:

1)      Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di

areal sekitar pantai.

2)      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di

dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3)      Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam

mencari ikan.

4)      Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Page 37: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,

hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai

dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak

diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.

 Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1.      Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2.      Melarang kegiatan perburuan liar.

3.      Menggalakkan kegiatan penghijauan.

F. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Ekonomi

1.       Pengertian Pembangunan terhadap Ekonomi

      Pembangunan terhadap ekonomi adalah suatu proses kenaikan

pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya

pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam

struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk

suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas daripertumbuhan

ekonomi pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan

sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan

ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami

pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara

tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan

pembangunan ekonomi. Pembangunan terhadap ekonomi bisa diartikan

sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan

adanya batasan di atas maka pembangunan ekonomi pada umumnya

didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan

Page 38: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai

oleh perbaikan sistem kelembagaan.

Dari definisi tersebut jelas bahwa pembangunan terhadap ekonomi

mempunyai pengertian:

1.      Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus-menerus.

2.      Usaha untuk menaikkan pendapatan.

3.      Kenaikan pendapatan per kapita harus terus berlangsung dalam jangka

panjang.

4.      Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,

hukum, sosial, dan budaya).

Jadi, pembangunan terhadap ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses

agar saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang

menghasilkan pembanguna  ekonomi tersebut dapat dilihat dan dianalisis.

Dengan cara tersebut bisa diketahui deretan peristiwa yang timbul dan akan

mewujudkan peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan

masyarakat dari satu tahap pembangunan ke tahap pembangunan berikutnya.

Pembangunan terhadap ekonomi bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan

yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

taraf hidup masyarakatnya. Jadi, pembangunan ekonomi harus dipandang

sebagai suatu proses agar saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara

faktor-faktor yang menghasilkan pembanguna  ekonomi tersebut dapat

dilihat dan dianalisis.

Hubungan antara ekonomi dan pembangunan

Hubungan antara ekonomi dan pembangunan sangat lah erat kaitannya.

Beberapa hal yang dapat dikatakan berkaitan adalah:

1.      Pembangunan sebagai suatu proses

Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan

suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai

contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk

menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian

Page 39: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk

menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

2.      Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan

perkapita.

Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus

dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan

perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,

pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk

berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena

kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam

kesejahteraan masyarakat.

3.      Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang

Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila

pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini

tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus

menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam

ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara

tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat

sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara

rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Hubungan antara pembangunan dan

ekonomi sangat erat dan bersifat timbal balik. pembangunan mempengaruhi

perkembangan ekonomi, sebaliknya ekonomi juga mempengaruhi

perkembangan pembangunan. Pembangunan memberikan pengaruh

perkembangan ekonomi dengan cara memberikan kaidah mengenai apa yang

bisa di manfaatkan dan tidak boleh dimanfaatkan dalam proses-proses

ekonomi masyarakat. Peranan pembangunan dalam pembangunan ekonomi

sangat strategis, dan peranan ini tergantung pada model pembangunan

ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Secara garis besar dikenal dua

model pembangunan terhadap ekonomi yaitu pembangunan terhadap

ekonomi berenana dan pembangunan terhadap  ekonomi pasar.

Page 40: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Begitu pula halnya dengan Sumber daya alam yang memengaruhi

pembangunan ekonomi hubungan antara SDA dengan SDM.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan

menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

1.      Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia,

sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. Sumber daya alam,

yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,

keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat

memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal

penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian

dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,

menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses

produksi). Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan

pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah

penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-

hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar

produktivitas yang ada. Sementara itu, sumber

daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.

Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah

kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting

bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-

barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

2.      Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,

keadaanpolitik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

1.      Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

Page 41: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

a.       Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan

berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan

ekonomi.

b.      Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan

pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan

mengurangi pengangguran.

c.       Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi

secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

d.      Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur

perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi

industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan

semakin beragam dan dinamis.

e.       Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga

dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan

berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

2.      Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

a.       Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik

mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.

b.      Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

c.       Hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.

Solusi dari dampak pembangunan terhadap keadaan ekonomi

Jika kita kaji lebih dalam, memang dalam setiap pembangunan sebuah

wilayah tentunya akan memiliki dampak-dampak sosial yang mengiringinya,

baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Pilihannya adalah mana

yang lebih dominan, jika nilai-nilai positifnya lebih banyak, maka

pembangunan tersebut layak untuk dilaksanakan, namun jika justru akan

berdampak negatif terhadap wilayah atau area sekitarnya ada baiknya untuk

ditinjau ulang, bukan untuk dihentikan tapi kembali dikaji lagi secara ilmiah

agar dampak-dampak negatif tersebut bisa diminimalisir. 

Page 42: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Contoh-contoh dari Dampak pembangunan terhadap ekonomi

1.       Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.

2.       Aktifitas ekonomi menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

3.       Perekonomian memperbesar kegunaan bahan mentah.

4.       Usaha dibidang perekonomian dapat memperluas lapangan pekerjaan

bagi penduduk.

5.       Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

6.       Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

ekonomi lebih dalam.

BAB III

PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di

satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan

masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air,

kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat

Page 43: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan.

Masyarakat sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat menikmati

sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini

tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti konflik

kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya

alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya

merugikan masyarakat.

B.      SARAN

Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu

manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada,

dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi

dimasa mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri

oleh manusia.

Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan

semuanya, baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.

Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan

yang dilakukan dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai

dan tidak akan merusak ekosistem.

DAFTAR PUSTAKA

Dirga. 2012. “Definisi Iklim dan Perubahan Iklim”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.

Riandi, Renaldi. 2008. “Perubahan Iklim Indonesia”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id, diakses 31 Mei 2012.

Hendro. 2012. “Perubahan Iklim dan Cuaca”. http://advertisinglampung.com, diakses 31 Mei 2012.

Hilman, Masnellyarti. 2012. “perubahan cuaca karena pengaruh pembangunan”.http://www.google.co.id, diakse 31 Mei 2012.          

Komli. 2012. “Pengertian Perubahan Iklim”. http://id.shvoong.com, diakses 31 Mei 2012.

Page 44: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Oktav. 2012. “Hubungan Pembangunan dan Iklim”. http://www.google.co.id, diakses 31 Mei 2012.

Mas’ad, Ali. 2012. “Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim”.http://www.google.co.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.

Medrilzam. 2008. “Hubungan Tata Ruang dan Iklim”. bulletin.penataanruang.net, diakses 31 Mei 2012.

Nurdyahsari. 2011. “Pemanasan Global”. http://siklus.lmb.its.ac.id, diakses 31 Mei 2012.

Rengga. 2012. “Perubahan Iklim”. http://www.greenpeace.org, diakses tanggal 1 Juni 2012.

Yoesoef. 2012. “Dampak Perubahan Iklim”. http://iaaipusat.wordpress.com, diakses 1 Juni 2012.