kegiatan belajar kegiatan belajar 1 · 2017. 9. 19. · kegiatan belajar kegiatan belajar 1 (...

19
KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN STEK Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetative buatan dengan menggunakan sebagian akar, batang, dan daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Persyaratan bahan stek : 1. Batang/cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1 tahun kecuali untuk stek pucuk. 2. Bebas dari serangan hama dan penyakit 3. Warna batang/pucuk masih segar, berwarna hijau

Upload: others

Post on 22-Jan-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative)

A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN STEK

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetative buatan dengan menggunakan sebagian akar, batang, dan daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru.

Persyaratan bahan stek : 1. Batang/cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1 tahun

kecuali untuk stek pucuk.

2. Bebas dari serangan hama dan penyakit

3. Warna batang/pucuk masih segar, berwarna hijau

Page 2: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya

regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru

yang true to name dan true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh

factor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu

faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang

berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.

Keuntungan dan kerugian perbanyakan dengan stek :

Keuntungan :

- caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang rumit)

- Memiliki sifat yang sama dengan induknya

Kerugian :

- memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut

- tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua jenis tanaman

- persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah

Faktor lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada

terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran

seharusnya kondusif untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab, evapotranspirasi

rendah, drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena

cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas dari hama atau penyakit.

B. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN CANGKOK

Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan

untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan

cepat menghasilkan. Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas

Page 3: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada jenis tanaman yang

dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya

dapat dihilangkan (dengan cara dikikis). Setelah luka yang dibuat cukup kering,

Rootone-F diberikan sebagai perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar.

Media tumbuh yang digunakan terdiri dari tanah dan kompos dan dibalut dengan

sabut kelapa atau plastik. Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem

perakaran yang bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di lapang.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah:

1. waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan

penyiraman berulang-ulang

2. Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya

tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik

buahnya

3. Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media

cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.

Cabang yang baik untuk dicangkok mempunyai arah ke atas 45 derajat atau ke

samping dan rajin berbuah.

Kelebihan cara pembiakan cangkokan antara lain :

1. Pohon dari bibit cangkokan lebih cepat berbuah.

2. Dapat mewarisi sifat baik dari tanaman induk karena induknya dapat dipilih yang

memiliki sifat baik.

Adapun kelemahannya antara lain :

1. Perakaran pohon cangkokan kurang kuat dan dangkal.

2. Bentuk pohon induk menjadi rusak.

3. Tidak dapat menyediakan bibit yang relatif banyak dalam waktu yang cepat.

4. Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan.

5. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi buah

pohon induk menjadi terganggu.

Media yang dapat digunakan untuk mencangok :

Moss

Pupuk kandang

Kompos

Tanah gembur

Sabut Kelapa

dll

Page 4: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

C. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN GRAFTING/SAMBUNG

Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman

hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta

berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi

kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting.

Inkompatibilitas antar jenis tanaman yang disambung dapat dilihat dari kriteria

sebagai berikut:

1. Tingkat keberhasilan sambungan rendah

2. Pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning, rontok,

dan mati tunas

3. Mati muda, pada bibit sambungan

4. Terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang bawah dengan batang atas

5. Terjadinya pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang bawah

Batang bawah atau rootstock/understam adalah tanaman yang berfungsi

sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang

berfungsi mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya.

Batang bawah ada yang berasal dari semai generatif dan dari tan vegetative (klon).

Batang bawah asal biji (semai) lebih menguntungkan dalam jumlah, umumnya tidak

membawa virus dari pohon induknya dan sistem perakarannya bagus.

Kelemahannya yaitu secara genetik tidak seragam. Variasi genetik ini dapat

mempengaruhi penampilan tanaman batang atas setelah ditanam. Oleh karena itu

perlu dilakukan seleksi secermat mungkin terhadap batang bawah asal biji (Ashari,

1995).

Agar hasil sambungan dapat memuaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

:

1. Batang atas dan batang bawah harus kompatibel

2. Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan

3. Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat

Page 5: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

4. Pekerjaan segera dilakukan sesudah entris diambil dari pohon induk

5. Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah

penyambungan selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang atas.

Metode yang dikembangkan adalah sambung lidah (tongue grafting), sambung

samping (side grafting), sambung celah (cleft grafting), sambung susu (approach

grafting), dan sambung tunjang (inarching).

Persyaratan bibit batang bawah :

1. Mempunyai daya adaptasi yang luas.

2. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama/penyakit

yang ada dalam tanah, serta dapat tumbuh pada tanah yang kondisinya kurang

menguntungkan.

3. Mempunyai batang yang kuat.

4. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas.

5. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.

Batang atas yang biasanya disebut entres (scion) adalah calon bagian atas atau

tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan buah berkualitas unggul.

Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam tehnik

okulasi ataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting

dengan tunas pucuk yang digunakan dalam sambungan (grafting).

Persyaratan batang atas :

1. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabangnya lurus.

2. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah.

3. Cabang diambil pada waktu pohon induk dalam keadaan dorman

Berikut beberapa teknik Penyambungan antara lain :

1. Penyusuan

Penyusuan adalah cara penyambungan tanaman dimana kedua tanaman

baik batang atas maupun batang bawah masing-masing masih memiliki system

perakarannnya.

Cara penyusuan ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu

Sambung lengkung

Sambung lidah

Sambung pelana

Page 10: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

D. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN BUDDING/OKULASI

Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran

batang atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas (Hartmann et al,

1997). Tanaman sebelah atas disebut entries atau batang atas (scion), sedangkan

tanaman batang bawah disebut understam atau batang bawah (rootstock) (Ashari,

1995). Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas beberapa

tunas dorman yang akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah akan

berkembang menjadi sistem perakaran (Hartmann et al, 1997).

Teknik ini dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang

sukar/tidak dapat diperbanyak dengan cara stek, perundukan, pemisahan, atau

dengan cangkok. Menurut Ashari (1995), banyak jenis tanaman buah-buahan yang

sukar/tidak dapat diperbanyak dengan cara-cara tersebut, tetapi mudah dilakukan

penyambungan, misalnya pada manggis, mangga, belimbing, jeruk dan durian.

Syarat batang bawah untuk okulasi :

1. Tanaman berasal dari biji

2. Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan

3. Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik),

kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses

merekatnya mata tempel ke batang bawah.

4. Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.

5. Tidak terserang hama atau penyakit

6. Perakarannya baik.

Page 11: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

Syarat batang atas untuk okulasi :

1. Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan

juga tidak terlalu muda (setengah berkayu).Warna kulitnya coklat muda

kehijauan atau abu-abu muda. Entres yanng diambil dari cabang yang terlalu tua

pertumbuhannya lambat dan persentase keberhasilannya rendah. Besar

diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan besarnya batang

bawahnya.

2. Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah

rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada

daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus

dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Dalam waktu dua

minggu ini, tangkai daun akan luruh dan pada bekas tempat melekatnya (daerah

absisi) akan terbentuk kalus penutup luka yang bisa mencegah masuknya

mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).

3. Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah

kesuburan dan kesehatan pohon induk. Untuk meningkatkan kesuburan pohon

induk, biasanya tiga minggu sebelum pengambilan batang atas dilakukan

pemupukan dengan pupuk NPK. Kesehatan pohon induk ini penting karena

dalam kondisi sakit, terutama penyakit sistemik mudah sekali ditularkan pada

bibit.

4. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan

dari kayunya (dikelupas). Bagian dalam kulit kayu ini (kambium) akan tampak

berair, ini menandakan kambiumnya aktif, sehingga bila mata tunasnya segera

diokulasikan akan mempercepat pertautan dengan batang bawah.

Bentuk pengambilan entres (mata tunas) :

Segiempat

Sayatan

Bulatan/temple

Page 12: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

Kegiatan Belajar 2 ( Melakukan Pembiakan tanaman secara vegetative)

Peralatan yang digunakan antara lain :

pisau okulasi gunting stek

gergaji stek

STEK

Macam teknik penyetekan : Stek datar

Stek miring

Stek bermartil/bertumit

a. STEK DAUN

Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat berupa

lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol.

Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau

meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari

meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada

tanaman Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan Lily,

akar dan tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan.

Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang

7,5 – 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam

pada media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia dan Violces, perlakuan kimia

yang umum dilakukan adalah penyemprotan dengan IBA 100 ppm.

b. STEK UMBI

Bahan utama pada stek ini adalah umbi yaitu umbi batang, umbi akar, dll. Sebagai bahan perbanyakan dapat digunakan umbi secara utuh atau dipotong-potong asalkan setiap potongan memiliki caon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada potongan umbi, maka umbi dapat direndam pada larutan fungisida dan bakterisida.

Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum

tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lainlain.

c. STEK BATANG

Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan

menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni:

berkayu keras; contoh apel, cemara

semi berkayu; contoh jeruk

Lunak; contoh tanaman Magnolia

Herbaceous; contoh Dieffenbachia, Chrysanthemum, Ipomoea batatas

Factor yang mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan dengan perbanyakan

tanaman secara stek antara lain :

Page 13: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

Pemotongan bahan stek (halus, kasar)

Panjang dari potongan bahan stek (20-30 cm)

Jumlah mata tunas (3-5 mata tunas)

Kelembaban udara pada waktu memotong

Tempat untuk menanam bahan stek (struktur tanahnya remah/subur)

Tidak kena sinar matahari secara langsung (dibuatkan naungan)

Jumlah daun yang masih terbawa pada bahan stek, sebaiknya dikurangi,

untuk mengurangi penguapan

Menggunakan zat perangsang tumbuh (ZPT) contohnya Rootone F yang

berbentuk tepung.

CANGKOK

Syarat tanaman/pohon induk untuk dicangkok minimal sudah berbunga untuk

tanaman hias dan sudah berbuah minimal 3 kali untuk tanaman buah.

Di dalam melakukan penyayatan cabang cangkokan dapat dibedakan menjadi dua

golongan, yakni :

1. Cabang kecil

Cabang yang berdiameter kurang dari 2 cm digolongkan ke dalam cabang kecil.

Kulit kayu yang tepat untuk disayat berada tepat di bawah kuncup daun, karena

disitulah terkumpul zat pembentuk akar yang disebut rizokalium. Dalam satu cabang

bisa dibuat satu atau lebih sayatan (cangkok berantai).

2. Cabang besar

Batasan cabang besar disini adalah cabang yang diameternya melebih 2 cm.

Dengan besarnya cabang ini maka diperlukan perimbanga jumlah akar yang sesuai

untuk memasok air dan zat hara yang nantinya diperlukan setelah hasil cangkokan

ditanam. Perakaran yang tumbuh dari bentuk penyayatan seperti pada cabang kecil

sering kurang memadai. Oleh karena itulah bentuk sayatan dibuat sedemikian rupa

agar bidang yang nantinya ditumbuhi akar menjadi luas.

Setelah kulit kayu tersayat akan tampak kambium. Kambium yang umumnya

terdapat hanya pada tanaman dikotil ini kmerupkan suatu tabunga yang berada

antara xilem dan floem. Hasil kerja kambium erupa pertambahan lingkaran batang

berkayu. Untuk menghindari kejadian ini pada luka sayatan juga agar proses

pertumbuhan akar tidak terganggu, kambium harus dihilangkan.

Macam-macam pembungkus cangkokan :

Sabut kelapa

Tabung bambu

Kaleng bekas

Plastik bening

Pot tanah atau plastik

Page 14: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

SAMBUNG(GRAFTING)

Tahapan sambung pucuk secara umum : 1. Pemotongan batang bawah

2. Pembelahan batang bawah

3. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas

4. Batang atas siap disambungkan

5. Batang atas disambungkan dengan batang bawah

6. Pengikatan dengan tali plastik

7. Sambungan telah diikat

8. Sambungan diselubungi

9. Sambungan telah jadi dan bertaut

dengan kantong plastic ditandai keluarnya kuncup daun

OKULASI

Tahapan Okulasi :

1. Okulasi dengan menggunakan bibit

2. Pembuatan 2-3 sayatan di batang bawah berdiameter 3-5 mm, berumur 3-4 bulan

3. Pengambilan mata entres dari batang atas

4. Mata entres terpisah dengan batang atas

5. Mata entres terlepas dengan kayunya

6. Mata entres terlepas tanpa kayunya dan siap ditempel

7. Menempelkan mata

8. Pengikatan dengan tali plastic

9. Arah ikatan dari bawah ke entres ke sayatan batang atas

10. Setelah 2-3 minggu okulasi

11. Mata tunas tumbuh hasil okulasi sudah dapat dibuka

Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penyambungan

(Perbanyakan vegetative)

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perbanyakan vegetatif dapat dibagi

menjadi tiga golongan:

a). Faktor lingkungan

Waktu penyambungan

Pada umumnya penyambungan dilakukan pada waktu cuaca yang cerah,

tidak hujan, dan tidak di bawah terik matahari.

Waktu terbaik pelaksanaan okulasi adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00

pagi, karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium

tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam 12.00 siang daun mulai

Page 15: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

layu.Tetapi ini bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari

sinar matahari langsung.

Temperatur dan kelembaban

Temperatur dan kelembaban yang optimal akan mempertinggi pembentukan

jaringan kalus, yang sangat diperlukan untuk berhasilnya suatu sambungan.

Temperatur yang diperlukan dalam penyambungan berkisar antara 7,2°C-32°C, bila

temperatur kurang dari 7,2°C pembentukan kalus akan lambat, dan bila lebih dari

32°C pembentukan kalus menjadi lambat dan dapat mematikan sel-sel pada

sambungan. Temperatur optimum pada penyambungan adalah 25°C-30°C.

Penyambungan memerlukan kelembaban yang tinggi, bila kelembabannnya rendah

akan mengalami kekeringan, dan menghambat/menghalangi pembentukan kalus

pada sambungan karena banyak sel-sel pada sambungan mati.

Cahaya

Cahaya matahari berpengaruh pada waktu pelaksanaan penyambungan

berlangsung, oleh karena itu penyambungan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi

atau sore hari pada saat matahari kurang kuat memancarkan sinarnya. Cahaya yang

terlalu panas akan mengurangi daya tahan batang atas terhadap kekeringan, dan

dapat merusak kambium pada daerah

sambungan.

b). Faktor tanaman

a. Kompatibilitas dan inkompatibilitas

Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari varietas yang sama akan

menghasilkan sambungan yang kompatibel, dan biasanya gabungan tanaman/hasil

sambungan akan hidup lama, produktif dan kuat.

Gejala-gejala inkompatibilitas antara dua tanaman yang disambung antara lain :

Gabungan antara species, varietas atau klon-klon yang tidak pernah membentuk

sambungan.

Gabungan antara dua tanaman dimana jumlah dari keberhasilan sambungan

sangat kecil.

Setelah sambungan tumbuh, tetapi tanaman tiba-tiba mati.

Adanya perbedaan antara batang atas dan batang bawah dalam pertumbuhan

vegetatif pada permulaan atau akhir musim.

Adanya pertumbuhan yang berlebihan di atas atau di bawah sambungan.

Terjadi penghambatan tumbuh pada tanaman hasil sambungan (tanaman

menjadi kerdil).

b. Keadaan fisiologi tanaman

Beberapa tanaman mengalami kesukaran untuk disambungkan ke tanaman

lain, karena jenis tanaman tersebut sulit membentuk kalus.

Page 16: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

c. Penyatuan kambium

Agar persentuhan kambium batang atas dan batang bawah lebih banyak

terjadi, maka diperlukan ukuran batang bawah dan batang atas dipilih yang hampir

sama.

c). Faktor pelaksanaan

a. Keahlian

Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi

penyakit dan kerusakan pada kambium

b. Kesempurnaan alat

Dalam penyambungan diperlukan ketajaman dan kebersihan alat, tali

pengikat yang tipis dan lentur.

c. Keserasian bentuk potongan

Keserasian bentuk potongan antara batang atas dan batang bawah perlu

diperhatikan untuk mendapatkan kesesuaian letak penyatuan kambium batang atas

dan batang bawah yang serasi.

Page 17: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

Kegiatan Belajar 3 (Memelihara bibit hasil pembiakan secara vegetative)

Dalam pembiakan tanaman secara stek dilakukan pemeliharaan yang

meliputi:

a. Pengairan

Pengairan diberikan pada waktu media tanaman mulai kering, biasanya

dilakukan setiap hari, waktu pengairan (penyiraman) pada pagi hari yaitu dengan

menggunakan alat Pengairan (penyiraman) pada pembibitan dengan cara stek

dilakukan 2 kali dalam sehari, pagi dan sore (tergantung kondisi tanaman atau

media tanamnya.

Dalam pengairan pembibitan stek diberikan secara merata dengan cara mengayun-

ahunkan gembor yang diisi dengan air.

b. Pemupukan

Pemupukan pada bibit stek dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk

daun satu minggu sekali dengan konsentrasi 0,2-0,3% pupuk dilarutkan dalam air

setelah itu disemprotkan pada bibit hasil stek.

c. Penyiangan

Penyiangan dalam pembibitan stek baik dalam bedengan, bak batu bata,

kotak kayu dan polybag perlu dilakukan. Penyiangan dilakukan dengan mencabut

rumput-rumput yang berada disekitar bibit stek. Penyiangan dilakukan agar supaya

pertumbuhan bibit stek tidak terganggu baik dalam menyerap unsur hara maupun

mengganggu dalam pencahayaan (proses asimilasi).

d. Pengendalian hama penyakit

Serangan hama dan penyakit segera diberantas dengan pestisida untuk

menjaga terjadinya serangan hama dan penyakit di lakukan pengendalian secara

precentif yaitu disemprot setiap 2 kali dalam 1 minggu, hama yang menyerang pada

pembibitan yaitu kutu-kutu daun, ulat dan kepik, pestisida yang digunakan dengan

konsentrasi 0,1- 0,2%.

e. Pemangkasan

Bibit hasil setekan yang masih berada daun pembibitan perlu dilakukan

pemangkasan agar supaya didapatkan tunas yang banyak sehingga akan dihasilkan

bibit stek yang banyak tunas. Pada waktu akan dipindahkan bibit stek perlu

dilakukan pemangkasan agar supaya mengurangi penguapan yang berlebihan

sehingga akan mengakibatkan bibit mengalami stress (staknasi). Pemangkasan

dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau.

Di dalam pemotongan stek dilakukan menurut jenis dari bahan stek yang

diperbanyak. Setiap jenis tanaman mempunyai syarat pemotongan yang berbeda

baik ukuran panjangnya maupun bentuk ukurannya.

Pemeliharaan bibit merupakan rangkaian kegiatan yang tidak boleh

dilupakan. Pada pembiakan tanaman dengan sambung dan okulasi ini,

pemeliharaan bibit meliputi :

Page 18: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

1). Pengairan/Penyiraman

Air mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kesuburan media

tanam. Oleh karena itu, pemberian air dalam media tanam harus diatur sehingga

cukup memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor-faktor

yang mempengaruhi pemberian air diantaranya adalah :

a). Sifat fisik media tanam

Sifat fisik media tanam, misalnya tekstur, menentukan banyaknya kebutuhan

air. Tekstur media tanam yang lebih halus mempunyai kemampuan memegang air

lebih kuat. Dengan demikian kebutuhan air media tanam yang bertekstur halus lebih

banyak dari pada media tanam yang bertekstur kasar. Misal pasir mempunyai

kemampuan mengabsorbsi air lebih rendah dari pada tanah liat. Pasir menjadi cepat

basah dan mudah kering. Oleh karena itu, frekuensi pemberian air pada media pasir

lebih sering dilakukan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.

b). Pengaruh musim

Untuk mempertahanakan kelembaban pada media tanam, saat musim hujan

jumlah dan frekuensi air siraman dikurangi. Pada musim kemarau diusahakan

jumlah dan frekuensi air siraman ditambah agar media tanam tidak kering. Karena

pada musim kemarau tingkat penguapannya lebih tinggi sehingga media cepat

kering.

Kekurangan atau kelebihan air pada musim kemarau terjadi penguapan yang tinggi

dan dapat mempengaruhi kondisi air dalam media tanam. Tanpa diimbangi

penyiraman yang rutin, menyebabkan media cepat kering. Bila keadaan kering ini

dibiarkan berkepanjangan maka daun-daun bisa gugur dan lama kelamaan bibit

akan mati. Begitu juga pada musim penghujan, media tanam akan cenderung

kelebihan air sehingga kondisi media tanam akan menjadi sangat lembab. Hal ini

akan memacu pertumbuhan penyakit pada bibit. Selain itu air yang berlebihan

sampai menggenang dalam media terlalu lama dapat menyebabkan busuk akar,

akibatnya bibit akan mati.

2). Pemupukan

Pemupukan merupakan aktivitas pemberian unsur-unsur hara untuk

mendukung pertumbuhan tanaman dan mempertahankan kesuburan media tanam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemupukan yaitu:

a). Jenis pupuk

Pupuk yang berasal dari bahan anorganik seperti Amonium Nitrat,

mempunyai kelarutan unsur hara yang tinggi. Bila diberikan secara teratur pada

media tanam, maka ketersediaan unsur hara dapat dipertahankan.

b). Waktu pemberian pupuk

Pemberian pupuk perlu memperhatikan keadaan musim. Pada awal atau

akhir musim hujan merupakan saat yang tepat untuk melakukan pemupukan pada

tanaman tahunan. Namun

Page 19: KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 · 2017. 9. 19. · KEGIATAN BELAJAR Kegiatan Belajar 1 ( Menjelaskan prinsip pembiakan tanaman secara vegetative) A. PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN

pemberian pupuk pada bibit dalam polybag sebaiknya dilakukan secara periodik

dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dan tidak bergantung pada musim.

Satu hal yang perlu diingat dalam pemberian pupuk adalah jangan melakukan

pemupukan ketika media tanam kekurangan air, karena unsur-unsur hara tidak

dapat diserap oleh tanaman. Pupuk diberikan pada waktu daun-daunan mulai

menguning dan pertumbuhan sedikit mulai terhambat.

c). Cara Pemberian pupuk

Ada beberapa cara pemberian pupuk yang dapat dilakukan yaitu ditaburkan,

disiramkan dan disemprotkan. Pemberian pupuk pada tanaman yang ada dalam

polybag lebih efektif dilakukan dengan disiramkan atau disemprotkan.

3). Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang sering menyerang sambungan atau okulasi antara

lain: tungau merah, Aphia spec (kutu daun) dan penyakit yang disebabkan oleh

jamur. Cara untuk mencegah di samping dengan kebersihan pada alat-alat dan

tempat penyambungan/ okulasi, juga dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya

dari tanaman yang disambung.

Pemakaian pestisida dapat pula dipergunakan bila tingkat serangan hama dan

penyakit sudah tinggi. Faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam penggunaan

pestisida adalah :

Dosis atau konsentrasi pestisida.

Jenis pestisida disesuaikan dengan organisme pengganggu.

Waktu pemberian disesuaikan dengan cuaca, tahap pertumbuhan bibit dan

organisme pengganggu.

Cara pemberian pestisida disesuaikan dengan bentuk pestisida misal

disemprot/ditaburkan.

Sebelum menggunakan pestisida terlebih dahulu bacalah petunjuk penggunaan

yang tertera pada label.