kegiatan belajar 1: partikel...
TRANSCRIPT
11
Kegiatan Belajar 1: Partikel Materi
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menganalisis hubungan antara konsep partikel materi dan penerapannya pada deskripsi sifat
bahan
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 pada modul 6 ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menganalisis susunan partikel pada materi berbentuk padat, cair, dan gas melalui
ilustrasi gambar mikroskopik keadaan materi.
2. Menerapkan konsep partikel materi pada deskripsi sifat bahan dalam bidang teknologi
3. Menganalisis perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan perbedaan
sifat materi yang diamati sebelum dan sesudah terjadi perubahan melalui contoh-contoh
peristiwa kimia dan fisika yang diberikan.
4. Menjelaskan alasan perlunya mengenali simbol-simbol keamanan bahan-bahan kimia
ketika berinteraksi dengan bahan-bahan kimia.
5. Menganalisis dan menggolongkan materi secara kimia yang meliputi zat tunggal dan
campuran.
6. Menganalisis manfaat perubahan materi melalui beberapa contoh proses penerapan
prinsi-prinsip perubahan kimia dalam kehiduapan sehari-hari.
Pokok-Pokok Materi
1. Materi dan keadaannya
2. Susunan partikel materi pada zat padat, cair, dan gas
3. Sifat fisika dan sifat kimia materi
4. Simbol-simbol keamanan bahan kimia
5. Perubahan dalam materi dan energi
6. Penggolongan materi berdasarkan sifat kimia
7. Perbedaan unsur, senyawa dan campuran
Uraian Materi
Perkembangan ilmu kimia sebagai bagian dari ilmu sains bermula dari penemuan
berbagai materi yang dilakukan secara coba-coba pada masa lampau untuk tujuan praktis.
Sejak awal berkembang, perkembangan sains kimia diwarnai oleh kajian praktis dan teoritis
12
dan hingga saat ini kedua landasan tersebut pun menjadi landasan dalam pengembangan ilmu
kimia. Perbedaan ilmu kimia dengan dua ilmu sains lainnya, yaitu biologi dan fisika adalah
kajian kimia yang memfokuskan transformasi dari suatu materi yang mengkhususkan pada
aspek proses, sifat, dan energi yang terlibat dalam transformasi (perubahan) materi tersebut
menjadi materi lainnya. Untuk mengetahui bahwa suatu materi telah mengalami perubahan
atau tidak maka kita harus memahami sifat-sifat dari suatu materi.
Untuk mengetahui sifat dari materi maka kita harus mempelajari struktur penyusun
materi yang dikenal dengan partikel. Sekarang mari kita lihat bersama materi terdekat dari
kita, yakni tubuh kita. Terbuat dari apakah tubuh kita? Jawaban ini tentu akan berbeda
tergantung dari tingkat pengetahuan dan sudut pandang keilmuan yang Anda gunakan. Hal
pertama yang akan muncul dalam benak Anda tubuh tersusun atas organ yang berbeda-beda,
seperti jantung, hati, paru-paru, dan perut yang kesemuanya bekerja secara sinergis untuk
kelangsungan fungsi tubuh. Atau Anda dapat juga menyatakan pemikiran pada level tubuh
terdiri atas berbagai jenis sel yang berbeda-beda. Pada tingkat yang lebih mendasar lagi Anda
akan menyatakan bahwa semua makhluk hidup maupun benda mati tersusun atas partikel-
partikel materi. Pada Gambar 1.1 diperlihatkan organisasi materi tubuh kita.
Gambar 1.1. Organisasi tubuh sebagai materi. Tubuh manusia dibangun oleh sel
sebagai unit terkecil kehidupan yang pada dasarnya keseluruhan materi
tersebut tersusun atas partikel materi yang disebut dengan atom dan
molekul. Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id.
13
Untuk mempelajari hal-hal tersebut, maka pada Kegiatan Belajar 1 (KB1), Anda akan
diajak untuk mengkaji mengenai susunan partikel dalam suatu materi padat, cair, dan gas,
sifat materi, penggolongan materi berdasarkan sifat kimianya, perubahan yang dapat terjadi
pada materi, serta simbol-simbol keamanan bahan kimia. Oleh karena itu setelah
menyelesaikan KB 1 ini Anda diharapkan mampu memahami karakteristik materi sehingga
mampu menggolongkan materi berdasarkan karakteristik yang dimilikinya serta
memanfaatkan perubahan pada sifat-sifat materi yang terjadi secara alami maupun sintetis
untuk kemanfaatan dan kesejahteraan manusia. Berkaitan dengan tujuan tersebut, bacalah
uraian materi berikut dengan cermat, kerjakan latihan dengan membaca terlebih dahulu
rambu-rambu pengerjaan latihan dengan seksama dan kerjakan tugas maupun tes formatif
setelah membaca rangkuman.
1. Materi dan keadaannya
Pada modul sebelumnya tentu Anda sudah mempelajari mengenai massa sebagai salah
satu besaran yang nilainya ditunjukkan oleh berat dan volume yang menunjukkan besaran
ruang. Jika Anda diminta untuk menyebutkan berbagai benda hidup ataupun mati yang ada di
sekitar Anda, maka Anda akan mampu dengan mudah menyebutkan semua benda tersebut.
Udara, air, tanah, pakaian, perhiasan, makanan dan minuman, serta bahan bakar bensin
adalah beberapa contoh bahan-bahan yang ada disekitar kita. Sekarang bandingkan air
dengan tanah. Apakah kedua bahan tersebut memiliki massa dan volume? Jika iya, maka air
dan tanah disebut sebagai materi. Sekarang perbandingkan antara air dengan udara? Apakah
keduanya sama secara fisis? Tentu berbeda, air dapat kita sentuh dan kita lihat, namun udara
tidak bisa kita sentuh dan umumnya tidak bisa dilihat. Meskipun tidak bisa disentuh dan
dilihat, keberadaan udara dapat kita rasakan dan beberapa percobaan IPA sederhana tentu
Anda kenal untuk membuktikan bahwa udara juga memiliki massa dan volume.
Menggunakan kedua besaran ini, kemudian para pakar sains sepakat mendefiniskan materi
sebagai segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Materi melingkupi semua yang kita lihat (seperti air, bumi, tumbuhan, kita sebagai
manusia, dan semua makhluk hidup di dunia bahkan matahari dan bintang) dan tidak mampu
kita lihat (seperti udara). Umumnya, berbagai jenis materi yang terdapat di alam berbeda
bentuk fisik karena perbedaan keadaan. Sebagai contoh, air adalah materi yang umum kita
temui dalam tiga keadaan, yakni sebagai es (air padat), cairan (air cair), dan sebagai uap (uap
air). Bentuk materi padatan dicirikan oleh ketegaran dan kekompakan strukturnya. Zat padat
14
memiliki bentuk dan volume yang tetap, tidak dapat mengalir dan tidak dapat dimampatkan.
Cairan memiliki karakteristik mudah mengalir, bentuk materinya relatif tidak dapat
dimampatkan dengan volume tetap tapi bentuk tidak tetap karena mengikuti wadah yang
ditempatinya. Gas merupakan materi yang dapat dimampatkan, memiliki bentuk dan volume
yang tidak tetap, dan dapat mengalir. Suatu gas yang ditempatkan dalam sebuah kontainer,
maka bentuk dan volumenya akan mengikuti wadah yang ditempatinya. Pada Gambar 1.2
ditunjukkan tiga keadaan air.
Gambar 1.2. Tiga keadaan air: padat, cair, dan gas.
Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id.
Apakah yang menyebabkan suatu materi terdapat dalam keadaan padat, cair atau gas?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan Anda bandingkan keadaan materi dalam
bentuk padat, cair, dan gas pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Tiga keadaan materi: padat (s), cair (s) dan gas (g) serta ilustrasi mikroskopik
susunan pertikel materi di dalamnya (ditunjukkan dengan inset).
Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id.
15
Jika Anda bandingkan keadaan materi pada Gambar 1.3., ditunjukkan bahwa setiap
materi tersusun atas bagian kecil materi yang keberadaannya tidak dapat kita lihat dengan
menggunakan mata langsung dan bahkan dengan menggunakan mikroskop biasa. Bagian
penyusun materi yang kecil tersebut dikenal sebagai partikel. Lakukan analisis terhadap
susunan partikel pada materi padat, cair, dan gas untuk menemukan keterkaitan antara wujud
zat dan keadaan pertikel. Dengan membandingkan struktur partikelnya, ditunjukkan bahwa
padatan bersifat keras, memiliki bentuk dan volume tetap karena susunan partikelnya sangat
berdekatan, kaku, kompak, dan teratur. Berbeda dengan padatan, cairan memiliki
kemampuan mengalir karena susunan partikel materinya relatif berjauhan jika dibandingkan
dengan padatan. Mengapa gas tidak memiliki volume yang tetap? Karena pada materi
berwujud gas, letak partikel sangat berjauhan sehingga zat tersebut mudah menyebar ke
seluruh wadah yang ditempatinya. Bagaimana menyelidiki bahwa materi terdiri atas partikel
materi?
Keberadaan partikel dalam suatu materi dapat diamati secara tidak langsung dengan
melakukan proses difusi. Pada proses ini, partikel dari suatu materi dapat berpindah dari
bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Difusi secara
khusus diamati pada zat-zat berbentuk padat atau gas. Difusi akan terus berlangsung sampai
seluruh partikel tercebar secara luar atau mencapai kesetimbangan.
Rasa teh tawar yang berubah manis setelah ditambahkan gula menunjukkan terdapat
bagian kecil dari materi yang menyebar di dalam air teh dan menyebabkan teh tawar berubah
menjadi manis. Contoh lain keberadaan partikel juga dapat ditunjukkan ketika Anda
menyemprotkan pengharum di dalam ruangan. Partikel parfum akan berpindah melalui udara
dan menyebar ke seluruh ruangan. Itu mengapa kita dapat mencium bau parfum tersebut pada
saat hampir bersamaan. Cepat atau lambatnya proses difusi suatu partikel dipengaruhi oleh
massanya. Semakin besar massa partikel, maka difusinya akan semakin lambat, begitu juga
sebaliknya. Berbagai bau masakan, makanan, ataupun bau yang dihasilkan dari suatu materi
dapat dengan cepat tercium karena adanya kemampuan gas untuk melakukan difusi.
Percobaan sederhana difusi pada gas dan cairan ditunjukkan pada Gambar 1.4.
Partikel suatu materi dapat berupa atom, molekul, atau ion. Besi, emas, dan perak,
masing-masing tersusun atas atom-atom sebagai partikel terkecilnya. Gula pasir yang kita
gunakan tersusun atas kumpulan molekul-molekul gula sebagai partikel terkecil dari
materinya, sedangkan garam natrium klorida terdiri atas ion-ion sebagai partikel materi
penyusunnya. Pada Gambar 1.4 ditunjukkan bahwa pada keadaan padat, jarak partikel
penyusun materi sangatlah dekat, teratur, dan bersifat kaku. Sebaliknya dalam keadaan
16
cairannya, jarak partikel sedikit berjauhan dan tidak kaku, sehingga posisinya dapat sedikit
berubah. Dalam keadaan gas, jarak partikel sangat berjauhan dan lebih tidak beraturan.
Gambar 1.4. Percobaan sederhana difusi partikel (a) gas, (b) cair.
Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id
Berdasarkan uraian di atas, ditunjukkan bahwa susunan partikel yang berbeda pada setiap
keadaan materi menyebabkan perbedaan sifat materi padat, cair, dan gas. Penggunaan
keadaan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada sifat bahan-bahan
tersebut. Contoh pemanfaatan sifat ketiga materi tersebut dapat Anda pelajari dengan
menganalisis penggunaannya berbegai bahan penyusun mobil seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.5. Pada Tabel 1.1 ditunjukkan alasan penggunaan bahan-bahan pada bagian mobil
tersebut didasarkan pada sifat dasar yang dimiliki oleh bahan materi yang berwujud padat,
cair, dan gas.
17
Gambar 1.5. Bagian-bagian pada mobil yang memanfaatkan sifat dasar yang dimiliki oleh
materi berbentuk padat, cair, dan gas.
Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id
Tabel 1.1. Pemanfaatan sifat dasar materi pada bahan mobil
Bagian mobil Bahan Keadaan
materi
Alasan penggunaan
Kaca Gelas Padat Kuat, memiliki bentuk
yang tetap
Badan mobil Baja Padat Kuat, memiliki bentuk
yang tetap
Lampu mobil Plastik Padat Kuat, memiliki bentuk
yang tetap
Bahan bakar Bensin Cair Mudah mengalir menuju
mesin
Rem mobil Minyak Cair Mengikuti bentuk pipa dan
tidak mudah untuk
dikompresi
Gas pengisi ban mobil Nitrogen/udara Gas Dapat menyebar merata
disemua bagian ban ketika
roda berputar
Gas pengisi AC mobil Freon Gas Dapat dengan mudah
dikompresi
18
2. Partikel materi: Atom, molekul, dan ion
Sejak zaman Yunani kuno para pakar filsafat telah memikirkan tentang struktur materi.
Pemikiran mereka bertolak dari pembelahan materi. Jika suatu materi dipecah-pecah menjadi
butiran itu dipecah lagi sampai halus, maka apabila pembelahan materi itu dilanjutkan
menimbulkan dua pendapat yang berbeda. Menurut aristoteles, pembelahan materi sifatnya
sinambung, artinya dapat dibelah sampai tak terhingga. Menurut Democritus, pembelahan
materi sifatnya tidak sinambung, artinya pada suatu ketika pembelahan akan sampai kepada
suatu partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi. Partikel itu dinamakan atom.
Bagian terkecil dari suatu materi dinamakan partikel. Partikel dapat berupa atom,
molekul dan ion. Contohnya besi, tersusun atas atom-atom besi. Atom-atom besi adalah
partikel, sebab merupakan bagian terkecil dari materi besi. Contoh lain adalah garam dapur,
garam ini tersusun atas ion-ion natrium dan ion-ion klorida. Ion natrium dan ion kloridab
adalah partikel dari garam dapur, sebab merupakan bagian terkecil dari garam dapur.
Atom : Postulat Dalton
Selama beberapa abad lamanya, konsep tentang atom yang dikemukakan Democritus
dilupakan orang. Baru pada tahun 1803, seorang guru kimia dan matematika dari Inggris,
Jhon Dalton menemukan konsep tentang atom yang didasarkan pada pengukuran kuantitatif
dan reaksi-reaksi kimia. Beberapa postulatnya adalah:
1. Materi tersusun atas sejumlah partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dipecah-pecah
lagi. Partikel itu dinamakan atom
2. Atom-atom dalam suatu unsur identik dalam segala hal. Tetapi berbeda dengan ataom-
atom unsur lain.
3. Dalam reaksi kimia, terjadi pengabungan atau pemisahan dan penataan ulang atom-atom
dari satu komposisi tertentu membentuk komposisi lain.
4. Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa dengan
perbandingan bulat dan sederhana.
Postulat dalton yang pertama mempertegas filsafat Democritus, bahwa materi
tersusun atas partikel sangat kecil dan tiak dapat dibelah lagi menjadi lebih sederhana,
dinamakan atom. Postulat kedua merupakan gagasan baru dari Dalton, unsur terdiri dari
atom-atom yang sama dalam segala hal baik ukuran, bentuk maupun massanya dan berbeda
dengan atom unsur-unsur lain. Dengan demikian atom adalah partikel terkecil dari suatu
unsur yang masih memiliki sifat unsur itu. Postulat ketiga memperkuat hukum konservasi
19
massa dari Lavoisier (massa zat-zat sebelum dan sesudah terjadi reaksi kimia tidak berubah).
Oleh sebab itu tidak ada atom yang hilang atau tercipta dalam suatu reaksi kimia. Dengan
kata lain, materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Postulat keempat adalah
konsep senyawa, yaitu atom-atom dapat bergabung dengan atom unsur sejenis maupun
dengan atom unsur lain membentuk suatu molekul.
Setiap unsur mempunyai jenis atom yan berbeda dengan atom unsur lain. Sampai saat ini
baru ditemukan 118 macam unsur, maka dapat dipastikan bahwa jenis atom yang ada sampai
saat ini sebanyak 118 macam. Beberapa materi yang tersusun atas atom-atom sejenis
diataranya emas, besi, perak, tembaga, raksa, krom, intan belerang, dan grafit. Pada
umumnya, logam-logam yang terdapat bebas di alam tersusun atas atom-atomnya. Namun
demikian, sedikit sekali unsur-unsur terdapat dalam keadaan unsur bebas di alam, mereka
cenderung bergabung dengan unsur-unsur lain membentuk suatu molekul unsur atau molekul
senyawa. Keberadaan mereka di alam terdapat dalam wujud gas, cair atau padatan.
Dengan teknologi dan pengetahuan modern diperoleh informasi bahwa atom tersusun
dari inti atom dan elektron bergerak mengelilingi inti. Inti atom tersusun atas proton dan
neutron, kecuali hidrogen tidak memiliki neutron. Proton bermuatan positif; elektron
bermuatan negatif; sedangkan neutron tidak bermuatan secara listrik. Pada atom netral,
jumlah proton sama dengan elektron. Jumlah proton dalam inti atom menyatakan nomor
atom; jumlah neutron plus proton menyatakan massa atom. Ketiga macam partikel subatom
(proton, elektron, dan neutron) ini tergolong partikel dasar penyusun atom, sebab atom-atom
unsur dibentuk dari partikel tersebut. Massa dan muatan masing-masing partikel subatom
ditunjukkan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Partikel dasar penyusun atom.
Partikel
Subatom
Massa Muatan
Sebenarnya
(kg)
Relatif terhadap
proton
Sebenarnya
(Coulomb)
Relatif terhadap
proton
Proton, p 1,67 x 1027
1 +1,60 x 1019
+1
Neutron, n 1,67 x 1027
1 0 0
Elektron, e 9,11 x 1031
1/1836 1,60 x 1019
1
Elektron. Elektron merupakan partikel dasar penyusun atom yang bermuatan negatif.
Elektron ditemukan berdasarkan percobaan sinar katoda pada tahun 1897 oleh fisikawan
Inggris yang bernama Joseph John Thomson (1856 - 1940). Dari hasil percobaannya, J. J.
20
Thomson menyimpulkan bahwa partikel sinar katode tidak bergantung pada bahan katode.
Semua bahan katoda hanya menghasilkan satu jenis partikel sinar katode yang bermuatan
listrik negatif yang kemudian disebut elektron.
Proton. Proton merupakan partikel dasar penyusun atom yang bermuatan positif. Proton
ditemukan oleh fisikawan Jerman yang bernama Eugene Goldstein pada tahun 1886. Proton
ditemukan berdasarkan eksperimen dengan tabung sinar katode yang telah dimodifikasi. Dari
hasil eksperimennya, ternyata ditemukan seberkas sinar yang berbeda dengan sinar katode
yang melewati lubang katode dan bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar terusan
atau sinar saluran atau sinar anoda atau sinar positif yang kemudian dinamakan proton.
Neutron. Neutron merupakan partikel dasar penyusun atom yang tidak bermuatan.
Netron ditemukan oleh fisikawan Inggris yang bernama James Chadwick pada tahun 1932.
Penemuan proton didasarkan pada eksperimen James Chadwick dengan cara menembaki
atom berilium dengan sinar alfa (α). Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel
tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton.
Atom suatu unsur memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan atom unsur
lainnya. Untuk menunjukkan jumlah proton, elektron dan netron yang ada dalam suatu atom,
pada masing-masing lambang atom diberi identitas nomor atom dan nomor massa. Nomor
atom suatu atom unsure melambangkan jumlah proton yang terkandung dalam atom unsur
tersebut. Nomor atom diberi simbol Z. Sementara itu, muatan inti atom merupakan muatan
proton yang bermuatan positif. Adapun yang mengelilinginya merupakan elektron yang
bermuatan negatif. Karena jumlah muatan positif harus sama dengan jumlah muatan negatif,
maka jumlah proton pun harus sama dengan jumlah elektron. Jadi, di samping menunjukkan
jumlah proton, nomor atom pun secara tidak langsung juga menunjukkan jumlah elektron
dalam suatu unsur. Nomor massa suatu atom menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam
inti atom (nukleon). Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom, dinamakan
nukleon. Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor massa dengan
lambang A.
Setiap unsur dibedakan berdasarkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom. Karena
itu, unsur-unsur merupakan fungsi dari jumlah proton, atau nomor atom. Bila inti atom
mengandung jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda dinamakan isotop dari atom
itu. Selain isotop dikenal pula istilah isobar dan isoton. Isobar adalah atom-atom unsur yang
berbeda (nomor atom berbeda) tetapi nomor massanya sama. Isoton adalah atom-atom unsur
yang berbeda (nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
21
Partikel Senyawa : Molekul dan Ion
Telah diungkapkan di atas bahwa atom-atom dapat bergabung dengan atom unsur sejenis
maupun dengan atom unsur lain membentuk suatu molekul dalam komposisi yang sederhana.
Dengan kata lain, molekul adalah gabungan dua atau lebih atom-atom yang berasal dari unsur
yang sama atau dengan atom unsur yang berbeda jenis. Unsur-unsur yang berada di alam
dalam keadaan bebas umumnya berbentuk molekul, seperti gas hidrogen, oksigen, belerang,
dan phosfor. Dilain pihak diungkapkan bahwa senyawa dapat diuraikan menjadi zat yang
lebih sederhana secara reaksi kimia. Menurut postulat ke-3, reaksi kimia merupakan
pemisahan dan penggabungan kembali atom-atom. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
partikel yang menyusun suatu senyawa juga suatu molekul. Dengan kata lain, partikel suatu
senyawa adalah molekul.
Terdapat dua jenis molekul, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur
adalah gabungan atom-atom dari unsur-unsur sejenis, seperti gas diatomik (gas oksigen (O2);
gas nitrogen (N2); gas klor (Cl2); dan gas lainya); sedangkan molekul senyawa adalah
gabungan atom-atom unsur yang berbeda jenis. Contoh molekul senyawa misalnya air
(H2O); belerang dioksida (SO2); ammonia (NH3); dan karbon dioksida (CO2) serta molekul-
molekul senyawa lain yang bukan ionik.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan jumlah atom-atom unsur secara
tepat dalam molekul. Molekul air mengandung dua ato hidrogen dan satu oksigen yang
terikat secara kimia. Atom-atom dalam molekul tidak terikat secara acak, melainkan terikat
secara kimia dengan orientasi yang terbatas. Rumus struktur adalah rumus kimia yang
menunjukan bagaimana atom-atom terikat satu sama lain secara kimia di dalam molekul.
Misalkan, diketahui bahwa setiap atom hidrogen di dalam molekul air terikat pada atom
oksigen. Jadi rumus struktur air adalah molekul air terikat pada atom oksigen. Jadi rumus
struktur air adalah H-O-H. Garis penghubung kedua atom hidrogen menyatakan ikatan kimia.
Selain atom dan molekul, sebagai partikel penyusun materi di alam, ada pula kelompok
materi yang tersusun atas ion-ion. Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik.
Jika muatannya negatif dinamakan anion, Jika muatanya positiif dinamakan kation. Oleh
karena materi di alam bermuatan netral, maka suatu senyawa ion akan memiliki atom yang
bermuatan postif dan negatif sama. Serta susunan kation dan anionya saling bergantian
membentuk suatu makromolekul atau struktur raksasa.
Suatu senyawa ion adalah senyawa yang tersusun dari kation dan anion. Pada garam
dapur (NaCl) mengandung jumlah ion Na- dan Cl
- yang sama. Antaraksi elektrostatis yang
kuat antara muatan positif dan negatif menjadikan ion-ion tersebut terikat bersama-sama
22
secara kuat membentuk susunan teratur dalam ruang tiga dimensi. Pada NaCl misalnya,
setiap ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl
- dan setiap ion Cl
- dikelilingi oleh enam ion Na
+.
Susunan teratur dari ion-ion itu dalam segala arah menjadikan ion NaCl sebagai suatu kristal,
yaitu suatu jenis zat padat yang memiliki bentuk geometri tertentu akibat keteraturan susunan
atom-atom, molekul atau ion yang membangun zat itu. Ukuran kristal beraneka ragam
bergantung jumlah ion-ion didalamnya.
Beberapa ion terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat secara kimia tetapi memiliki
kelebihan atau kekurangan elektron, sehingga satuan ion tersebut memiliki muatan listrik.
Misalnya ion phosfat, PO43-
. Tik atas 3- menunjukan kelebihan tiga elektron dalam gugusan
atom. Ion Mg2+
merupakan gugus atom yang kekurangan dua buah elektron, sehingga
bermuatan positif dua. Jika ion magnesium bergabung dengan ion phosfat membentuk
senyawa ion, maka senyawa yang terbentuk harus netral secara listrik. Oleh sebab itu,
senyawa yang terbentuk adalah Mg3(PO4)2.
Konsep partikel materi pada deskripsi sifat bahan dalam bidang teknologi
Apakah anda dapat menyebutkan benda-benda di sekitar anda yang terbuat dari plastik?
Apa fungsi dari benda-benda tersebut? Bisakan Anda menyebutkan mengapa benda-benda
terbuat dari plastik? Apa sifat bahan plastik? Adakah keterkaitan antara konsep partikel
materi dengan deskripsi sifat bahan. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut silakan
lanjutkan untuk menganalisis bacaan di bawah ini.
Penggunaan plastik untuk keperluan sehari-hari maupun industri bukan sesuatu yang
asing lagi. Apakah anda tahu bagaimana sejarah perkembangan plastik? Plastik pertama kali
diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1962 dengan nama Parkes yang bahan
utamanya selulosa. Lalu perkembangan selanjutnya, ditemukan bahan baku bola biliar yang
dibuat dari gading gajah. Sifat selulosa yang mudah rapuh dan bahan baku ini juga sangat
mahal membuat ilmuwan lain berupaya untuk berinovasi dalam mencipatkan jenis plastik
yang baru.
Plastik sintetis pertama kali ditemukan oleh Leo Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia
berkebangsaan Belgia pada tahun 1907 dengan nama pertama bakelit. Nama ini merupakan
pendekatan nama dari penemunya yaitu baekeland. Bakelit merupakan plastik yang tahan
terhadap panas (termoplas). Produk awal yang dibuat dari jenis plastik ini adalah kotak radio,
kancing, bola biliar dan beberapa jenis barang lainnya. Pada Gambar 1.6 ditunjukkan struktur
bakelit hasil reaksi antara metanal (formaldehid) dan fenol.
23
Gambar 1.6. Proses Pembentukan Bakelit
Sumber : sites.google.com
Berdasarkan struktur penyusun bakelit, dapat dilihat bahwa bakelit tersusun atas
senyawa organik golongan formaldehid (metanal) dan aromatik (fenol). Dengan melihat
senyawa penyusunnya, lalu bagaimana dengan partikel dasar penyusun bakelit? Apakah anda
dapat menyebutkannya? Ya, benar, partikel dasar penyusun bakelit adalah berupa molekul-
molekul. Contoh plastik sintetis lainnya adalah polistrirena dan poli vinil klorida. Polistirena
ini merupakan salah satu contoh polimer yang terdiri dari monomer-monomer stirena.
Polistirena ini merupakan jenis plastik termurah dan paling berguna dan secara kimia tidak
reaktif sehingga penggunaannya banyak dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk peralatan
medis, mainan, olahraga, sikat gigi dan sebagainya. Pada Gambar 1.7 diperlihatkan salah satu
contoh penggunaan polistirena.
Gambar 1.7. Styroform dan struktur polistirena
Sumber : detiknews.com
Penemuan poli vinil klorida memberikan kebermanfaatan yang sangat banyak bagi
kehidupan manusia termasuk manfaat dalam bidang medis contohnya alat bantu pernafasan,
kantung darah dan sarung tangan. Plastik jenis ini terdiri dari monomer-monomer vinil
klorida yang bergabung melalui reaksi polimerisasi adisi membentuk polivinil klorida.
Berikut contoh aplikasi polivinil klorida dalam bidang kesehatan ditunjukkan pada Gambar
1.8.
24
Gambar 1.8. Selang oksigen dan struktur polivinil klorida
Sumber : detiknews.com
3. Sifat Fisika dan Kimia Materi
Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa berdasarkan sifat fisiknya,
materi dikelompokkan menjadi padat, cair, dan gas. Pengelompokkan materi (kemudian
diistilahkan sebagai zat ketika menyiratkan ketiadaan materi lain di dalamnya) menjadi tiga
keadaan didasarkan pada sifat fisika yang dimiliki oleh zat tersebut. Sifat fisika adalah
karakteristik/ciri zat yang membedakan zat yang satu dengan zat lainnya yang tidak
melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contoh sifat fisika diantaranya : titik lelah, titik
didih, massa jenis, viskositas, kalor jenis, dan kekerasan. Ketika suatu zat memiliki sifat
fisika yang persis sama, maka zat yang diduga berbeda tersebut pastilah zat yang sama,
karena zat yang berbeda akan memiliki sifat fisis yang berbeda dari zat lainnya. Adapun sifat
zat yang menyebabkan zat tersebut berubah baik dengan sendirinya maupun ketika
berinteraksi dengan zat lain disebut dengan sifat kimia. Contoh sifat kimia diantara
kemudahan untuk terbakar, kemudahan untuk mengelami proses perkaratan, kerentanan
untuk mengalami pelapukan, dan sebagainya.
Setiap zat, misalnya gula, garam, perak, tembaga, emas, dan udara termasuk di dalamnya
oksigen, nitrogen, hidrogen, helium dan sebagainya tentunya memiliki ciri-ciri khas yang
membedakannya dari materi lainnya. Garam dapur memiliki ciri-ciri berbentuk padatan
serbuk, berwarna putih, tidak berbau, dan larut baik dalam air. Ciri yang hampir sama
ditunjukkan pula ketika Anda mengamati gula pasir. Namun, jika kita bandingkan rasa dari
kedunya sangatlah berbeda. Garam berasa asin, sedangkan gula berasa manis. Gula akan
meleleh dan berubah menjadi coklat ketika dipanaskan lama, tetapi garam menunjukkan
perubahan yang berbeda ketika dipanaskan lama atau dibakar. Lakukan percobaan sederhana
di rumah untuk mengetahui perbedaan ciri yang ditunjukkan oleh kedua materi tersebut
ketika dibakar dengan api. Catat dan jelaskan hasil pengamatan Anda kemudian identifikasi
25
dan kelompokkan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki oleh gula dan garam sebelum dan
setelah dibakar.
Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya tersebut, maka bahan kimia dapat
dikelompokkan menjadi bahan kimia berbahaya dan bahan kimia yang tidak berbahaya.
Untuk memastikan penanganan yang aman untuk setiap bahan tersebut ketika disimpan,
dibuang, disimpan, dan diinteraksikan dengan bahan lain, maka para ahli sains kembali
bersepakat untuk membuat simbol-simbol keamanan bahan berdasarkan sifat kimia yang
dimilikinya. Simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Simbol-simbol keamanan bahan kimia
Sumber : http://tlogotani.blogspot.co.id/2016/06/klasifikasi-dan-simbol-bahaya-
pada.html
26
Mengapa simbol tersebut penting untuk dicantumkan? Simbol-simbol yang tertera pada
setiap bahan diperlukan untuk memastikan keamanan Anda ketika menggunakan bahan
tersebut dan untuk memastikan kehati-hatian Anda ketika akan membuang bahan tersebut ke
lingkungan saat bahan tersebut memiliki sifat yang dapat menyebabkan bahaya bagi
kesehatan dan lingkungan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah selalu menggunakan
Google ketika Anda mengetahui berdasarkan simbol yang tertera atau anda telusuri melalui
lembar data keselamatan bahan (MSDS, Material Safety Data Sheet), bahwa bahan tersebut
berpotensi menyebabkan iritasi mata baik dalam bentuk uapnya maupun dalam interaksinya
dengan bahan lain. Informasi keselamatan bahan kimia dapat ditelusuri melalui link:
http://www.ilpi.com/msds/ dan https://www.msds.com/.
4. Perubahan Materi dan Energi
Perubahan materi merupakan bagian penting dalam sains kimia, karena perubahan
tersebut pada dasarnya dikaji untuk menghasilkan perubahan yang menguntungkan,
sedangkan pemahaman mengenai perubahan yang merugikan ditujukan untuk mencegah
perubahan tersebut sedini mungkin. Jika kita amati berbagai gejala yang ditunjukkan oleh
bahan disekitar kita, maka kita akan menemukan bahan-bahan tersebut dapat berubah baik
dengan sendirinya maupun ketika diberikan perlakuan yang disengaja berdasarkan
pemahaman kita terhada sifat dari materi tersebut. Bahan tumbuhan dan hewan meluruh,
logam berkarat, besin terbakar, air membeku ketika suhu diturunkan dan mencair kembali
ketika dipanaskan, tanah mengalami erosi, air danau dan laut menguap, dsb.
Bila sifat zat-zat yang mengalami perubahan tersebut dipelajari, maka perubahan tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.
Mengapa sifat zat yang dia mati? Ketika Anda ingin mengindentifikasi seseorang, maka
Anda akan melihat karakteristik dari oarang tersebut, misalnya tinggi dan berat badan, warna
dan bentuk rambut, warna mata, sidik jari, bahkan saat ini pola DNA dari setiap individu
turut diamati pula untuk memperoleh karakteristik khas dari individu yang bersangkutan. Hal
yang dilakukan ketika kita diminta untuk mengindentifikasi suatu materi, maka pengamatan
yang kita lakukan adalah sifat dari materi tersebut yang meliputi sifat kimia dan sifat fisika.
Perubahan fisika: tidak terdapat perubahan pada komposisi. Perubahan fisika
terjadi ketika suatu zat mengalami perubahan pada sifat fisikanya saja dan tidak pada
komposisinya. Sebagai contoh, ketika es meleleh, beberapa sifat fisik dari es tersebut menjadi
berubah, misalnya kekerasaanya, massa jenisnya, dan kemudahannya untuk mengalir. Tetapi
komposisi dari sampel tersebut tetap dan tidak berubah yakni air.
Perubahan fisika: zat yang sama sebelum dan setelah perubahan
27
Air (s) Air (l) (1)
Perubahan kimia: perubahan komposisi. Perubahan kimia atau lebih dikenal dengan
reaksi kimia terjadi ketika suatu zat berubah menjadi zat yang lain. Contoh perubahan kimia
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari diantaranya proses perkaratan besi,
penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen ketika diberikan arus listrik. Pada persamaan 2
ditunjukkan terjadi perubahan komposisi sehingga produk akhir berbeda dengan pereaksi
semula.
Perubahan kimia: zat berbeda sebelum dan setelah perubahan
Air (s) Hidrogen + Oksigen (2)
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang konsep perubahan materi, lakukan analisis
terhadap sifat-sifat materi sebelum dan sesudah reaksi untuk zat-zat yang terlibat dalam
proses fotosintesis seperti ditunjukkan pada Gambar 1.9. Kemudian tentukan apakah
fotosintesis merupakan perubahan kimia atau fisika.
Perubahan materi sangat bermanfaat untuk memperoleh bahan-bahan baru. Salah satu
pemanfaatan prinsip perubahan fisika adalah proses pengambilan bahan-bahan tertentu dari
sumber bahan alam (ekstraksi) untuk diversifikasi pemanfaatannya dalam bidang kesehatan,
energi, maupun pangan alternatif. Prinsip-prinsip perubahan kimia juga banyak dimanfaatkan
untukmenghasilkan bahan-bahan baru yang memiliki nilai fungsional bagi manusia maupun
lingkungan.
Aliran listrik
28
Gambar 1.9. Perubahan materi pada reaksi pembentukan glukosa melalui fotosintesis.
Sumber:https://1.cdn.edl.io/
Perubahan materi selalu disertai dengan energi. Dalam proses biologis makhluk hidup,
pemecahan makanan yang melibatkan enzim sebagai katalis secara jumlah bersih
menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas. Pembentukan energi yang
dihasilkan dari pengubahan glukosa yang dihasilkan dari bahan makanan melalui proses
reaksi biologis (metabolisme) ditunjukkan pada Gambar 1.10
Gambar 1.10. Perubahan materi pada reaksi metabolisme glukosa untuk pembentukan energi
pada makhluk hidup. Sumber:https://1.cdn.edl.io/
5. Penggolongan Materi Berdasarkan Sifat Kimia
Misalkan kita mengambil suatu sampel materi, yang mungkin berupa padatan, cairan,
atau gas, dan memeriksa berbagai sifat atau membedakan cirinya seperti bau, warna, atau
massa jenisnya. Berdasarkan sifat kimianya, materi digolongkan menurut komposisi dan sifat
materi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.11.
29
Gambar 1.11. Penggolongan materi berdasarkan sifat kimianya
6. Unsur, senyawa, dan campuran
Unsur merupakan komponen pembangun suatu materi. Saat ini di alam tersebar hampir
ratusan unsur-unsur yang berbeda yang menyusun semua materi baik yang yang berbentuk
padat, cair, maupun gas. Beberapa unsur murni yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari hari ditunjukkan pada Gambar 1.12. Materi-materi tersebut diantaranya: alumunium,
tembaga, perak, karbon, emas, besi, dll. Dapatkah Anda mengindentifikasi masing-masing
mineral unsur dalam gambar tersebut?
30
Gambar 1.12. Contoh beberapa mineral unsur emas, besi, alumunium, karbon, seng, dan
perak. Perlu digaris bawahi bahwa pada umumnya mineral-mineral tersebut
terdapat dalam bentuk campuran dengan materi lainnya, sehingga beberapa
metode pemurnian diperlukan untuk memperoleh unsur dalam keadaan
murninya. Emas, intan, dan gas helium adalah contoh unsur yang ditemukan
di alam dalam keadaan bebas.
Unsur
Natrium klorida (garam) merupakan zat yang berbentuk padat dan berwarna putih. Jika
zat ini dilelehkan kemudian ke dalam lelehan garam tersebut dialirkan arus listrik, maka zat
tersebut akan terurai (terdekomposisi) membentuk cairan berwarna keperakan dan gas
berwarna hijau kekuningan, yang masing-masing secara berturut-turut merupakan lelehan
natrium dan gas klorin. Persamaan reaksi untuk dekomposisinya dirangkum sebagai berikut:
Pada proses tersebut natrium dan klorin dihasilkan sebagai produk penguraian natrium
klorida menggunakan reaksi kimia. Namun, metode kimia biasa tidak akan mampu
menguraian kembali natrium dan klorin yang dihasilkan menjadi komponen materi yang
lebih sederhana. Zat murni yang tidak dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat lain
yang lebih sederhana menggunakan reaksi kimia biasa disebut unsur. Klorin dan
natrium adalah contoh unsur pada persamaan reaksi di atas.
Hingga saat ini ada total sekitar 118 unsur alam dan unsur buatan baik itu berbentuk
unsur logam mauoun yang non logam. Unsur-unsur tersebut pada keadaan alaminya ada yang
terdapat dalam bentuk unsur bebas, dan ada pula (umumnya) yang terdapat dalam
bentukpersenyawaan dengan unsur lainnya membentuk materi lain dengan sifat yang
31
berbeda. Keseluruhan unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan sifat kimianya dalam
bentuk tabel sistem periodik unsur seperti ditunjukkan pada Gambar 1.13.
Gambar 1.13. Tabel pengelompokkan unsur yang telah ditemukan.
Senyawa
Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi yang
dihasilkan melalui reaksi kimia biasa. Sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat dari unsur
pembentuknya. Sebagai contoh senyawa garam natrium klorida (NaCl), salah satu senyawa
yang terdapat dalam garam dapur adalah hasil dari reaksi antara unsur natrium (Na) dengan
unsur klorin (Cl). Garam natrium klorida berbentuk padat pada suhu ruangan berbentuk
padatan putih, memiliki kelarutan yang baik dalam air, dan tidak beracun bagi tubuh. Sifat
dari garan NaCl tersebut berbeda dengan sifat dasar dari unsur-unsur pembentuknya, yakni
natrium dan klorin. Unsur logam natrium sangat reaktif terhadap air sehingga unsur ini harus
disimpan dalam minyak atau materi lainnya yang tidak bercampur dengan air dan klorin
merupakan gas yang bersifat racun. Perubahan sifat baru materi yang berbeda dari keadaan
materi awalnya yang pada bagian sebelumnya disebut sebagai perubahan kimia atau reaksi
kimia. Pada Gambar 1.14 ditunjukkan perubahan sifat materi garam NaCl.
32
Gambar 1.14. Logam natrium direaksikan dengan gas klorin menghasilkan garam natrium
klorida.
Contoh senyawa lainnya adalah magnesium oksida yang dihasilkan melalui reaksi
pembakaran pita magnesium di udara (Gambar 1.15), dan pembentukan senyawa air dari
reaksi unsur hidrogen dan unsur oksigen (Gambar 1.16). Masing-masing senyawa yang
terbentuk pada kedua peristiwa tersebut memiliki sifat fisika maupun sifat kimia yang
berbeda dengan unsur-unsur asalnya. Pada Gambar 1.16 ditunjukkan bahwa dalam gas
hidrogen, atom-atomnya berpasangan membentuk molekul unsur, begitu pula pada gas
oksigen (atom pada masing-masing unsur diwakili oleh masing-masing lingkaran). Ketika
terjadi reaksi kimia, maka gabungan kedua gas tersebut membentuk tatanan atom yang
berbeda melibatkan ikatan kimia menghasilkan molekul air, sehingga dalam setiap molekul
air kita akan menemukan 1 atom oksigen mengikat dua atom hidrogen. Tanpa reaksi
gabungan kedua gas hidrogen dan gas oksigen tidak akan berubah, seperti halnya campuran
gas-gas di udara. Jadi apakah perbadaan antara senyawa dan campuran?
Gambar 1.15. Pembakaran pita magnesium di udara.
33
Gambar1.16. Pembentukan air melalui reaksi gas hidrogen dan oksigen.
Sumber modifikasi gambar: www.google.co.id
Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak
tetap dan masih memiliki sifa-sifat zat awalnya. Campuran tidak memiliki komposisi yang
tetap dan terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Pada campuran senyawa-senyawa
pembentuknya bergabung tanpa melibatkan ikatan kimia. Campuran dapat digolongkan
menjadi campuran homogen (serbasama) (Gambar 1.17) dan campuran heterogen (serbaneka)
(Gambar 1.18). Beberapa campuran yang tentu Anda kenal diantaranya campuran air teh
manis yang merupakan campuran serbasama dari air dengan gula. Komposisi campuran air
dan gula pada air teh manis dapat sangat beragam. Pada campuran serbasama ini, penyusun
campuran tidak dapat dibedakan, namun sifat masing-masing komponen penyusunnya masih
tampak. Misalnya rasa manis dari gula, warna coklat-merah dari teh, dan wujud cair dari air.
Campuran serbasama lainnya adalah logam kuningan yang merupakan gabungan dari logam
tembaga dan seng dengan variasi berkisar 10-60%. Air kopi, campuran tanah dengan pasir
dan kerikil adalah sebagian contoh dari campuran serbaneka. Bagaimana membedakan zat
tunggal (senyawa atau unsur) dari campuran? 1. Zat tunggal memiliki titik didih dan atau titik
leleh yang tetap pada satu titik, sedangkan campuran titik didih atau titik lelehnya berentang
karena senyawanya tidak murni. 2. Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan proses
34
fisika, sedangkan zat tunggal senyawa hanya dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya
dengan menggunakan reaksi kimia.
Terdapat beberapa cara pemisahan campuran diantaranyaberdasarkan perbedaan ukuran
partikel (pengayakan atau penyaringan atau filtrasi), beradasarkan perbedaan titik didih atau
titik leleh (destilasi atau penyulingan), berdasarkan perbedaan muatan (elektroforesis), dan
beradasarkan perbadaan kelarutan (ekstraksi, rekristraslisasi, kromatografi).
Gambar 1.17. Contoh campuran serbasama dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: https://www.slideshare.net/
Gambar 1.18. Contoh campuran serbaneka dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: https://www.slideshare.net/
35
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 mengenai materi dan
perubahannya. Dengan demikian Anda telah menguasai kompetensi sebagai guru IPA yang
mampu menjelaskan berbagai peristiwa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dari aspek
perubahan struktur yang terjadi pada suatu materi. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari
dalam kegiatan belajar 1 adalah sebagai berikut:
Perbadaan susunan partikel pada materi padat, cair dan gas menjadikan materi yang adal
di alam terdapat pada tiga keadaan: padat, cair, dan gas. Sifat materi padat, cair, dan gas
dimanfaatkan untuk penggunaan bahan-bahan tersebut dalam aplikasi teknologi kendaraan
maupun dalam penggunaan sehari-hari seperti parfum.
Materi di alam mengalami perubahan secara berkesinambungan melalui perubahan fisis
dan kimia atau keduanya.
Materi tersusun oleh partikel dasar materi yang beriukuran sangat kecil berupa atom, ion,
atau molekul.
Berdasarkan sifat kimianya, materi dikelompkkan menjadi zat tungal (unsur dan senyawa)
dan campuran (homogen dan heterogen).
Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Partikel terkecil senyawa adalah molekul.
Unsur adalah bahan dasar penyusun materi yang tidak dapat diraikanm kembali menjadi
zat-zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
Molekul adalah gabungan dua atau lebih unsur yang sama atau berbeda.
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat sederhana
melalui reaksi kimia. Senyawa merupakan gabungan dua unsur atau lebih melalu reaksi
kimia dan memiliki komposisi tetap.
Campuran adalah gabungan dua senyawa atau lebih dengan komposisi yang tidak tetap
dan dapat dipisakan kembali menjadi senyawa-senyawa pembentuknya menggunakan
proses fisika.
Tugas
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi yang telah dipelajari pada Kegiatan
Belajar 1 maka kerjakanlah tugas berikut!
1. Membandingkan. Titik leleh dan titik didih merupakan sifat fisika yang dimiliki oleh
suatu materi dan khas untuk setiap materi. Pikirkan apa yang terjadi dengan partikel-
partikel materi di dalamnya ketika materi tersebut mendidih atau meleleh? Buatlah sketsa
36
gambar untuk merepresentasikan keadaan partikel pada kedua keadaan tersebut,
kemudian tentukan perbedaan dan persamaan dari kedua proses tersebut.
2. Membuat keputusan. Oksigen merupakan materi yang dalam suhu ruang berwujud gas.
Temukan referensi mengenai sifat fisika dan kimia oksigen dari data keselamatan bahan
(MSDS) kemudian : 1. Buat lembar data keselamatan bahan untuk oksigen. 2.
kemukakan apa bahaya yang dapat terjadi jika dalam proses distribusi, oksigen tersebut
diangkut dalam keadaan cair? 3. Sarankan bagaimana cara menyelesaikan masalah
tersebut?
3. Berpikir deduksi. Argon, helium, dan boron adalah contoh campuran gas yang terdapat
di udara. Seorang siswa mengisi masing-masing balon dengan ketiga gas tersebut secara
terpisah dan membiarkan balon tersebut beberapa waktu. Setelah didiamkan beberapa
saat, siswa tersebut menemukan bahwa balon berisi gas helium dan neon menjadi
mengecil, sedangkan balon berisi gas argon hanya berubah sedikit. Tarik kesimpulan
terhadap percobaan siswa tersebut dan temukan percobaan sejenis untuk memberikan
ekperimen lainnya kepada siswa.
Rubrik penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas
tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur
keberhasilan Anda dalam memahami materi.
Tugas No. Aspek penialaian Bobot
1. Menggambarkan susunan partikel sebelum dididihkan 25%
Menggambarkan susunan partikel setelah dididihkan 25%
Menjelaskan perasamaan susunan partikel sebelum dan sesudah
dididihkan
25%
Menjelaskan perbedaan susunan partikel sebelum dan sesudah
dididihkan
25%
Total 100%
2. Mengindentifikasi sifat fisika oksigen 20%
Mengindentifikasi sifat kimia oksigen 20%
Mengidentifikasi dan membuat lembar keselamatan bahan
oksigen
20%
Menganalisis masalah yang mungkin timbul saat oksigen
diangkut dalam keadaan cair
20%
Memberikan solusi terhadap bahaya yang mungkin timbul dari
pengangkutan oksigen dalam keadaan cair
20%
Total 100%
3. Menganalisis sifat fisika masing-masing gas 50%
Menarik kesimpulan 50%
37
Total 100%
Tes Formatif
1. Diketahui sifat materi X adalag sebagai berikut:
(1) Bentuk tidak tetap
(2) Volume tidak tetap
(3) Susunan molekul berdekatan
(4) Campurannya serbasama
(5) Dapat direnggangkan
Diantara pernyataan di atas, yang termasuk ciri-ciri zat berwujud gas adalah....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 5
d. 3, 4, dan 5
e. 2, 4, dan 5
2. Perhatikan data tentang penggunaan bahan berikut.
[1]. Gas elpiji sebagai bahan bakar karena mudah terbakar dan menghasilkan kalor yang
besar.
[2]. Tembaga sebagai kabel listrik karena memiliki daya hantar listrik yang baik.
[3]. Helium sebagai bahan pengisi balon udara karena memiliki massa yang ringan.
[4]. Alumunium sebagai bahan pembuatan alat memasak karena tidak mudah korosi.
Penggunaan bahan diatas yang memanfaatkan pasangan sifat fisika adalah....
a. 1, dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 saja
3. Beberapa contoh perubahan materi:
(1) Besi berkarat
(2) Kamper menyublim
(3) Gula larut dalam air
(4) Pembuatan tape
Perubahan yang menghasilkan zat baru adalah....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 3
e. 1 dan 4
4. Perhatikan sifat-sifat materi berikut ini.
[1]. Terbentuk dari dua macam zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asal
[2]. Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
[3]. Terbentuk dari dua macam zat yang atau lebih dengan perbandigan massa yang tetap.
[4]. Komponen kompone peyusunnya dapat dipisahkan kembali secara fisis
[5]. Dapat direaksikan dengan air
Sifat senyawa ditunjukkan oleh nomor . . . .
38
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
5. Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Karakteristik
berikut yang akan berbeda pada perubahan fisika adalah....
a. Perubahan komposisi
b. Komposisinya tetap
c. Bentuknya tetap
d. Massanya berubah
e. Zatnya berubah
6. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Peristiwa berikut yang
merupakan perubahan kimia adalah....
a. Mengisi balon dengan menggunakan uap panas
b. Membekukan air pada lemari es
c. Tumbuhan menangkap cahaya kemudian menggunakannya untuk mengubahnya
menjadi makanan
d. Mendidihkan air sampai menguap dan habis
e. Melelehnya lilin
7. Salah satu bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan medali adalah perunggu yang di
dalamnya mengandung proporsi tembaga dan timah dalam jumlah yang besar. Zat lainnya
juga sering ditemukan dalam perunggu seperti fosfor, mangan, aluminium, dan silikon.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka perunggu merupakan contoh ....
a. Senyawa
b. Campuran
c. Unsur
d. Atom
e. Molekul
8. Raihan mencampurkan adonan mentah pancake dengan coklat chip. Ketika Ia menunggu
sebagian pancake buatannya matang, ia melihat sebagian coklat chipnya keluar dari bagian
bawah wadah. Campuran coklat chip dengan adonan pancake adalah contoh....
a. Pelarut
b. Zat terlarut
c. Larutan
d. Suspensi
e. Koloid
9. Senyawa merupakan suatu zat yang disusun atas dua jenis unsur atau lebih yang
bergabung dengan perbandingan tertentu. Manakah dari diagram berikut yang
menunjukkan gambar representasi partikel materi dalam bentuk senyawa?
39
10. Pemisahan suatu campuran ada yang dilakukan berdasarkan perbedaan kemudahan suatu
senyawa untuk menguap atau dengan kata lain berdasarkan perbedaan titik didih
senyawa. Pemisahan apa yang menggunakan prinsip tersebut?
a. Filtrasi
b. Destilasi
c. Ekstraksi pelarut
d. Kromatografi kertas
e. Sublimasi
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100%
Arti tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
40
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. (2007). Chemistry, Edisi X. New York: Mc Graw Hill Inc.
Yayan Sunarya. (2014). Kimia Dasar 1: Berdasarkan Prinsip-Prinsip Terkini, Edisi III.
Bandung: Alkemi Grasifindo Press.
Brigs JGR. (2004). Chemistry Insight, Edisi V. Singapore: Pearson Education Asia Pte. Ltd.
Brady dan Humiston. (1990). General Chemistry, Edisi IV. New York: John Wiley & Sons.
Tautan:
https://www.superteacherworksheets.com/matter/matter-article_
http://www.ilpi.com/msds/ dan https://www.msds.com/.
https://www.youtube.com/watch?v=IP6YabCahKc