kegiatan belajar 1

29
KEGIATAN BELAJAR 1 KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF Mencari gambar elektonika pasif : Resistor tetap, potensiometer, trimmer, ldr,thermistor Kapasitor induktor

Upload: yohanna-tyasrini

Post on 10-Aug-2015

85 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEGIATAN BELAJAR 1

KEGIATAN BELAJAR 1

KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF

Mencari gambar elektonika pasif :

Resistor tetap, potensiometer, trimmer,

ldr,thermistor

Kapasitor

induktor

Page 2: KEGIATAN BELAJAR 1

A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari materi tentang komponen elektonika pasif ini

diharapkan siswa dapat :

Membaca resistor dan mengindentifikasi nilainya berdasarkan kode

warna dan tanda-tanda lain

Mengenali komposisi bahan resistor dan menjelaskan kegunaannya

yang berbeda-beda

Dapat mengidentifikasi dan membaca nilai kapasitansi kapasitor

serta membedakan tipenya berdasarkan tulisannya atau kode

warna-nya.

Dapat menjelaskan setiap jenis kapasitor kegunaannya masing-

masing

Dapat menjelaskan proses charge (pengisian) dan discharge

(pembuangan) pada kapasitor dan dikaitkan dengan hukum

Coulomb

Mengidentifikasikan induktor dan memahami nilainya untuk berbagai

tipe inti/core (ferrite, udara)

Menjelaskan setiap jenis induktor kegunaannya dan alasan kenapa

dipilih jenis tersebut

Menjelaskan pengaruh ukuran kawat dan diameter belitan pada

induktor

Mengidentifikasi jenis-jenis transformator.

Menjelaskan laminasi kawat dan Inti transformator dibuat tidak pejal.

Menjelaskan bagaimana transformator digunakan untuk konversi

tegangan step-up dan step down.

B. Uraian Materi

Komponen pasif adalah komponen yang tidak dapat menghasilkan

tegangan atau arus listrik. Komponen ini membutuhkan sumber

tegangan listrik agar dapat berfungsi. Contoh sumber tegangan adalah

Page 3: KEGIATAN BELAJAR 1

baterai dan arus listrik dari PLN. Komponen pasif elektronika terdiri

dari resistor, kapasitor, induktor, dan transformator.

1. Resistor

Komponen resisitor ini dikenal dengan komponen hambatan

listrik. Resistor merupakan komponen elektronika yang paling tua.

Resistor digunakan sebagai pengendali arus listrik. Arus listrik

dapat diperbesar dan diperkecil dengan cara memperbesar atau

memperkecil nilai hambatan. Unit satuan resistor adalah ohm

(simbol : huruf besar Yunani omega, Ω). Terdapat dua jenis resistor,

yaitu resistor tetap dan resistor variabel.

a. Reisitor Tetap

Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang sudah tetap dan tidak

dapat diubah lagi. Simbol rangkaian untuk resistor tetap diperlihatkan

pada gambar berikut :

Gambar 1. Simbol Rangkaian untuk Resistor Tetap

Resistor tetap biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam.

Sebuah hambatan karbon dibentuk oleh pipa keramik dengan karbonnya

diuapkan. Biasanya pada kedua ujungnya dipasang tutup, dimana kawat-

kawat penghubungnya dipasang.

1) Kode Warna pada Resistor

Resistor yang terbuat dari padatan karbon cukup banyak dijual. Besarnya

nilai hambatan sebuah resistor karbon tidak tertulis di badan

komponennya. Nilai hambatan resistor jenis ini dapat diketahui dari kode

Page 4: KEGIATAN BELAJAR 1

warna yang melingkari badan komponen. Tiap kode warna memiliki nilai

sendiri. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.

Resistor dengan nilai hambatan yang tepat sangat sulit dibuat. Kita hanya

dapat membuat resistor dengan hambatan di sekitar nilai tertentu. Batas

nilai hambatan yang diperbolehkan disebut toleransi resisitor. Terdapat

resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti

terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Resistor dengan 4 gelang warna dan 5 gelang warna

Tabel 1 . Kode warna resistor 4 gelang

No

Warna KodeCincin ke-

1Cincin ke-

2Cincin ke-3 Cincin ke

4Angka ke-

1Angka ke-

2Faktor Pengali

Toleransi

12345678910111213

HitamCoklatMerahJingga/OranyeKuningHijauBiruUnguAbu-abuPutihEmasPerakTanpa Warna

0123456789---

0123456789---

x1x10x100

x1000x10000x100000

x1000000x10000000x10000000

0x10000000

00x0.1x0.01

-

-±1 %±2 %

--

±0,5%±0,25%±0,1%

--

±5%±10%±20%

Page 5: KEGIATAN BELAJAR 1

Tabel 2 . Kode warna resistor 5 gelang

No

Warna KodeCincin ke-1

Cincin ke-2

Cincin ke-3

Cincin ke-4 Cincin ke 5

Angka ke-1

Angka ke-2

Angka ke-3

Faktor Pengali

Toleransi

12345678910111213

HitamCoklatMerahJingga/OranyeKuningHijauBiruUnguAbu-abuPutihEmasPerakTanpa Warna

0123456789---

0123456789---

0123456789---

x1x10x100

x1000x10000x100000

x1000000x10000000x10000000

0x10000000

00x0.1x0.01

-

-±1 %±2 %

--

±0,5%±0,25%±0,1%

--

±5%±10%±20%

2) Contoh Pembacaan Resistor 4 Gelang Dan 5 Gelang.

- 4 Gelang

I II III IV

Gelang ke-1 = kuning = 4.

Gelang ke-2 = ungu = 7.

Gelang ke-3 = jingga/ orange = 3.

Gelang ke-4 = perak = 10%.

Nilai hambatan reisitor tersebut menurut kode warnanya adalah 47.000 Ω

= 47 kΩ.

Toleransi = 10% x 47 kΩ.

= 4,7 kΩ.

Page 6: KEGIATAN BELAJAR 1

Jadi, jangkauan nilai hambatan yang dimiliki resistor tersebut adalah (47

± 4,7) kΩ atau (47 - 4,7) kΩ sampai (47 + 4,7) kΩ atau 42,3 kΩ sampai

51,7 kΩ.

- 5 Gelang

I II III IV V

Gelang ke-1 = merah = 2.

Gelang ke-2 = merah = 2.

Gelang ke-3 = hitam = 0.

Gelang ke-4 = merah = 2.

Gelang ke-5 = coklat = 1%.

Nilai hambatan reisitor tersebut menurut kode warnanya adalah 22.000 Ω

= 22 kΩ.

Toleransi = 1% x 22 kΩ.

= 0,22 kΩ.

Jadi, jangkauan nilai hambatan yang dimiliki resistor tersebut adalah (22

± 0,22) kΩ atau (22 – 0,22) kΩ sampai (22 + 0,22) kΩ atau 21,78 kΩ

sampai 22,22 kΩ.

3) Kode Angka dan Huruf pada Resistor

b. Resistor Variabel

Resistor variabel didesain agar nilai hambatannya dapat diubah baik

secara manual maupun otomatis dengan mudah. Terdapat beberapa jenis

resistor variabel, misalnya hambatan geser , potensiometer, trimpot,

termistor, dan LDR.

Dalam rangkaian, simbol resistor variabel adalah sebagai berikut :

Gambar simbol rv

1) Hambatan geser (rheostat)

Hambatan geser digunakan untuk mengatur kuat arus dengan mengubah

besarnya hambatan dalam rangkaian listrik. Alat ini bekerja berdasarkan

Page 7: KEGIATAN BELAJAR 1

persamaan hambatan, yaitu makain panjang suatu kawat, makin besar

hambatannya.

Hambatan geser terbuat dari kawat konstantan (campuran dari 60%

tembaga dan 40% nikel). Kawat ini dililitkan pada sebatang batu tulis.

Hambat jenis kawat yang digunakan umumnya kecil. Dengan demikian,

meskipun jumlah lilitan kawat logam sangat banyakbesarnya hambatan

tetep kecil. Fungsi hambatan geser adalah menghasilkan nilai hambatan

yang kecil namun dapat diubah – ubah. Besar hambatnnya dapat diatur

dengan kontak luncur yang dapat dipindahkan sepanjang lilitan. Arus

listrik masuk dari salah satu ujung lilitan kawat dan keluar dari titik

kontak. Penggeseran posisi titik kontak berarti memperpanjang kawat

yang harus dilewati arus listrik. Akibatnya, nilai hambatannya pun

bertambah.

Gambar dan simbol rheostat

2) Potensiometer

Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang nilai hambatannya

dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang telah tersedia.

Potensiometer digunakan sebagai pengatur volume pada perangkat –

perangkat audio, mengatur tingkat gelap terang lampu, mengatur

kecepatan putaran motor, dan berbagai penerapan lainnya.

Potensiometer terbuat dari bahan dengan nilai hambat jenis yang lebih

besar, yaitu karbon. Beberapa potensiometer memiliki hambatan lebih

dari 1 MΩ.

Gambar dan simbol potensiometer

3) Trimpot

Trimpot biasa juga disebut pot preset atau trimpot. Trimpot merupakan

resistor variabel yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara

memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Penggunaan trimpot

pada rangkaian elektronika bertujuan agar nilai hambatan benar – benar

cocok dengan kebutuhan.

Gambar dan simbol trimpot

Page 8: KEGIATAN BELAJAR 1

4) Termistor (thermally sensitive resistor)

Resistor jenis ini peka terhadap perubahan suhu. Ada dua jenis termistor

yaitu termistor koefisien suhu negative (NTC= Negative Temperature

Coefficient) dan termistor koefisien suhu positif (PTC= Positive

Temperature Coefficient). Jika suhu NTC naik nilai hambatannya akan

berkurang. Sebaliknya, jika suhu PTC naik, nilai hambatannya juga akan

bertambah. Termistor sering digunakan sebagai komponen dalam alarm

kebakaran dan pengatur suhu mobil.

Gambar dan simbol ntc dan ptc

5) LDR

LDR adalah suatu resistor yang nilai hambatanya dipengaruhi oleh

cahaya. Apabila cahaya gelap (tdak kena cahaya), nilai hambatanya akan

semakin besar,dan apabila cahaya terang (terkena cahaya), nilai

hambatanya akan semakin kecil. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai

hambatan LDR berbanding terbalik dengan cahaya yang mengenainya.

Gambar dan simbol ldr

2. Kapasitor

Kapasitor biasa juga disebut dengan kapasitor. Kapasitor adalah suatu

alat yang dapat menyimpan muatan listrik. Dengan demikian alat ini

dapat menciptakan medan listrik yang akan dapat menyimpan energi.

Sebuah kapasitor terdiri dari dua buah pelat logam dan sebuah lapisan

isolator (penyekat) di antara kedua pelat tersebut yang biasa disebut

dielektrik. Lapisan isolator yang digunkan dapat berupa sebuah

lempengan plastik tipis, namun dalam beberapa jenis kapasitor lapisan ini

adalah udara.

Setiap kapasitor memiliki batas tegangan yang jika dilewati menyebabkan

kerusakan. Batas tegangan tersebut dinmakan breakdown voltage atau

working voltage. Besarnya breakdown voltage sebuah kapasitor

ditentukan oleh kekuatan bahan dielektrik yang digunkan dan jarak

antara kedua pelat. Makin besar jarak antara kedua pelat makain besar

pula breakdown voltage.

Page 9: KEGIATAN BELAJAR 1

Simbol kapasitor dalam rangkaian adalah sebagai berikut :

Dicari gambarnya

a. Kapasitansi

Kemampuan sebuah kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut

sebagai kapasitansi kapasitor dengan simbol C. Satuan untuk kapasitansi

adalah farad yang simbolnya adalah F. Satu farad didefinisikan sebagai

jumlah muatan listrik yang dapat disimpan (dalam satuan coulomb) per

satu volt tegangan :

Akan tetapi, kebanyakan rangkaian elektronika membutuhkan nilai – nilai

kapasitansi yang jauh lebih daripada satu farad. Satuan – satuan

kapasitansi yang paling sering dijumpai pada kasitor adalah :

1 Mikrofarad = 1 µF = 1x10 F.

1 Nanofarad = 1 nF = 1x10 F.

1 Pikofarad = 1pF = 1x10 F.

b. Jenis – Jenis Kapasitor

Di pasaran terdapat banyak jenis kapasitor diantaranya adalah sebagai

berikut :

1) Poliester

Bahan isolator yang digunkan adalah poliester yang mampu memberikan

nilai kapasitansi yang relatif tinggi. Kedua pelat kapasitor terbuat dari

bahan kertas logam (metal foil), tau dapat juga berupa lapisan bahan film

yang disuntikan ke dalam bahan isolator di antaranya dibentuk menjadi

sebuah gulungan untuk meminimalkan ukurannya dan dilapisi dengan

bahan isolasi plastik. Kapasitor – kapasitor poliester adalah kapasitor

serba guna dan sangat umum digunakan.

Gambar poliester

2) Poliesteren

Page 10: KEGIATAN BELAJAR 1

Penggunaan poliesteren sebagai bahan isolator menghasilkan kapasitansi

yang relatif lebih rendah dibandingkan dnegan poliester. Akan tetapi,

bahan ini dapat menghasilkan nilai toleransi yang lebih rendah, sehingga

sangat cocok untuk digunakan dalam aplikasi – aplikasi rangkaian penala

(tuning) dan rangkaian tapis ( filter.

Gambar kapasitor poliesteren

3) Variabel

Kapasitor – kapasitor ini memeiliki dua pelat. Pelat – pelat tersebut

ditempatkan secara berselingan dan tersambung secara elektris. Salah

satu set berada pada posisi tetap. Pelat – pelat pada set lainnya dapat

digeser – geser sehingga kita dapat mengubah jarak diantara pelat – pelat

kapasitor. Perubahan jarak ini akan mengakibatkan berubahnya nilai

kapasitansi.

Gambar kapasitor variabel

4) Elektrolis

Kapasitor ini dipolarisasikan sehingga diperoleh sebuah pelat positif dan

sebuah pelat negatif. Kapasitor ini tersedia dalam dua jenis, yaitu

aluminium dan tantalum. Kapasitor – kapasitor dari tipe tantalum dibuat

dengan niai kapasitansi yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe

aluminium. Akan tetapi, jenis aluminium memiliki ukuran yang lebih kecil

sehingga sangat berguna dalam aplikasi – aplikasi yang melibatkan

keterbatasan ruang.

Kapasitor ini memiliki kutub positif dan kutub negatif maka pemasangan

kapasitor ini tidak boleh sembarangan. Bagian pelat yang positif harus

dihubungkan pada terminal positif rangkaian, begitu pula sebaliknya.

Pelat/bagian positif biasanya ditandai oleh tanda + atau tanda lain yang

jelas. Kapasitor ini harus dipasang pada arus searah (DC).

Gambar kapasitor elektrolis

c. Pembacaan Nilai pada Kapasitor

Page 11: KEGIATAN BELAJAR 1

Nilai kapasitansi sebuah kapasitor dapat dibaca melalui kode warna

maupun kode angka yang melekat pada tubuh kapasitor.

1) Kode Warna

Kode warna pada kapasitor digunkan untuk membaca nilai kapasitansi

pada kapasitor poliester. Kode waran itu diuraikan dalam tabel berikut :

WarnaGelang 1(Angka

pertama)

Gelang 2(Angka kedua)

Gelang 3(Faktor pengali)

Gelang 4(Toleransi

)

Tegangan Kerja

Hitam - 0 1 ± 20%

Coklat 1 1 101

Merah 2 2 102 250 V

Oranye 3 3 103

Kuning 4 4 104 400 V

Hijau 5 5 105

Biru 6 6 106 650 V

Ungu 7 7 107

Abu-abu 8 8 108

Putih 9 9 109 ± 10%

contoh

Gambar 5 warna

2) Kode Angka

Nilai kapasitansi seringkali di cetak pada badan kapasitor. Akan tetapi,

karena tidak terdapat cukup ruang pada badan kapasitor – kapasitor

berukuran kecil, nilai – nilai kapasitansi ini harus dikodekan. Kode yang

digunakan terdiri dari tiga digit. Dua digit pertama adalah dua digit

pertama dari nilai kapasitansi yang bersangkutan, dalam satuan

pikofarad. Digit ketiga menunjukan jumlah angka nol yang terdapat di

belakang kedua digit pertama tadi. Misalnya, kode ’223’ berarti bahwa

’22’ diikuti dengan tiga buah angka nol di belakangnya. Nilai ini adalah

22.000pF, yang sama dengan 22nF.

Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang dituliskan dengan kode huruf sebagai berikut :

Page 12: KEGIATAN BELAJAR 1

G = ±2% K = ±10%

J = ±5% L = ±20%

d. Pemilihan Kapasitor

1) Untuk kebutuhan kapasitansi tinggi (1 mF atau lebih) menggunkan

kapasitor elektrolis.

2) Untuk kebutuhan kapasitansi menengah (10 nF hingga 1 µF)

menggunkan kapasitor poliester.

3) Untuk kebutuhan kapasitansi rendah ( di bawah 10 nF) menggunkan

kapasitor poliesteren.

4) Untuk kebutuhan penggunaan tegangan kerja, kapasitor poliester dan

poliesteren memiliki tegangan kerja yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kapasitor elektrolis.

e. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

Ada dua hal yang harus diperhatikan pada kapasitor yaitu pada saat

pengisian dan pengososngan muatan.

1) Pengisian Kapasitor

Rangkaian pengisian kapasitor adalah sebagai berikut :

Pada saat saklar S dihubungkan ke posisis 1 maka ada rangkaian tertutup

antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan kapasitor C. Arus akan

mengalir dari sumber tegangan Kapasitor melalui tahanan R. Hal ini akan

menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada kapasitor. Dengan

demikian, arus akan menurun sehingga pada suatu saat tegangan sumber

akan sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor. Akan tetapi arus

akan menurun sehingga pada saat tegangan sumber sama dengan

1

2

Page 13: KEGIATAN BELAJAR 1

perbedaan potensial pada Kapasitor dan arus akan berhenti mengalir (I =

0). Proses tersebut dinamakan pengisisan kapasitor bentuk – bentuk arus.

Tegangan pada proses pengisisan kapasitor tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Pada saat t0 ,saklar S dihubungkan ke posissi 1 sehingga arus akan

mengalir di dalam rangkaian, sedangkan Vc = 0. Pada saat t0 sampai t3

terjadi prose pengisian kapasitor, arus akan menurun karena perbedaan

potensial pada kapasitor (Vc) akan bertambah besar. Pada saat t4

perbedaan potensial pada kapasitor akan sama dengan tegangan sumber.

Jadi arus I sama dengan tegangan nol ( ini berarti kapasitor tersebut

nudah dimuatai/diisi muatan.

Grafik pengisian kapasitor

2) Pengosongan Kapasitor

Rangkaian dalam pengosongan kapasitor adalah sebagai berikut :

Proses yang terjadi sekarang adalah pengososngan kapasitor, arus yang

mengalir sekarang adalah berlawanan arah (negatif) terhadap arus pada

saat pengisisan, sehingga besarnya tegangan pada R (VR) juga negatif.

Kapasitor akan mengembalikan kembali energi listrik yang disimpannya

dan kemudian disimpan ketahanan R. Pada saat t5, saklar S dihubungkan

pada posisi 2. pada saat itu Kapasitor masih penuh muatannya. Karena itu

arus akan mengalir melalui tahanan R. Pada saat t6 sampai t8 terjadi

proses pengosongan Kapasitor, tegangan Kapasitor akan menurun

sehingga arus yang melalui tahanan R akan menurun. Pada saat t9,

Kapasitor sudah membuang seluruh muatannya (Vc = 0) sehingga

demikian aliran arus pun berhenti T1 (I = 0).

1

2

Page 14: KEGIATAN BELAJAR 1

Grafik pengosongan kapasitor

Dalam penyelidikan ternyata waktu yang diperlukan untuk pengisisan

kapasitor dan waktu yang diperlukan untuk pengosongan kapasitor

tergantung pada besarnya kapasitansi yang bersangkutan dan tahanan

yang dipasang seri terhadap kapasitor tersebut. Waktu pengisian

Kapasitor dan waktu pengosongan kapasitor tersebut disebut konstanta

waktu (time constant) yang rumusnya adalah :

t = R.C

Keterangan :

t = konstanta waktu dalam detik

R = konstanta dalam Ohm (Ω)

C = kapasitansi dalam farad

3. Induktor

Induktor merupakan kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. Fungsi

pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Dalam

rangkaian elektronika, komponen induktor memiliki simbol:

Simbol induktor

a. Induktansi Diri

Jika terdapat arus yang mengalir melalui induktor maka akan terbentuk

suatu medan magnet. Jika arus tersebut berubah maka medan magnet ini

pun akan berubah. Jika arus meningkat, medan magnet pun akan

meningkat. Begitu pula sebaliknya. Perubahan pada medan magnet ini

akan menginduksi suatu tegangan pada koil. Hal ini terjadi karena suatu

sifat yang disebut dengan induktansi diri atau biasa disebut induktansi.

Induktansi adalah ukuran kemampuan sebuah induktor untuk

membangkitkan suatu tegangan induksi sebagai akibat dari perubahan

arus yang mengalir pada induktor. Lambang induktansi adalah L dan unit

satuannya adalah henry (H). Biasanya satuan H yang sering digunakan

adalah millihenry (mH) dan mikrohenry (µH).

Induktor dapat menyimpan energi di dalam medan magnet yang

dihasilkan oleh arus. Besar energi dinyatakan dengan rumus berikut :

Page 15: KEGIATAN BELAJAR 1

Keterangan:

W = energi dalam satuan joule

L = induktansi dengan satuan henry

I = arus dengan satuan ampere

Adapun besarnya L dapat ditentukan dengan rumus berikut :

Keterangan :

L = induktansi (henry)

N= jumlah lilitan

µ = permeabilitas inti koil

A= luas penampang (m²)

l = panjang inti koil (m)

gambar ilustrasi rumus induktansi

b. Jenis – Jenis Induktor

1) Induktor inti udara

2) Induktor inti ferit

3) Induktor inti besi

c. Pengaruh Ukuran Kawat dan Diameter Belitan pada Induktor

Ukuran kawat da diameter belitan pada indukor akan mempengaruhi

besar induktansi. Adapaun pengaruhnya adalah sebagai berikut :

1) Induktansi bertambah besar sesuai dengan bertambahnya diameter

belitan.

2) Induktansi bertambah besar dengan bertambahnya ukuran kawat.

3) Bila diameter belitannya pendek besarnya induktansi berkurang.

4. Transformator

Transformator ( trafo ) ialah alat untuk mengubah arus bolak – balik dari

tegangan rendah menjadi tegangan tinggi, atau sebaliknya. Alat ini

mempunyai inti besi yang tak berujung pangkal dan terdiri dari beberapa

Page 16: KEGIATAN BELAJAR 1

lapidan tipis yang disekat satu sama lain. Pada inti besi terdapat dua

kumparan. Kumparan yang berhubungan dengan sumber arus yang akan

diubah tegangannya disebut kumparan primer. kumparan tempat

keluarnya tegangan yang baru disebut kumparan sekunder.

Trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan disebut trafo step-

down (penurun tegangan). Pada trafo step-down, jumlah lilitan primer

lebih banyak dari jumlah lilitan sekunder. sementara itu, trafo yang

digunakan untuk menaikan tegangan disebut trafo step-up (penaik

tegangan). Pada trafo step-up, jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada

jumlah lilitan sekunder.

Pada trafo berlaku hubungan :

Keterangan :

Vp = tegangan primer (volt)

Vs = tegangan sekunder (volt)

np = jumlah lilitan primer

ns = jumlah lilitan sekunder

Simbol trafo pada rangkaian adalah sebagai berikut :

a. Jenis – Jenis Transformator ( Trafo )

1) Transformator inti udara

2) Transformator inti ferit

3) Transformator inti besi

b. Laminasi Kawat dan Inti Transformator (Trafo) dari Bahan Tidak Pejal

Karena dalam lilitan kawat primer dan sekunder sama-sama di lilit dalam

sebuah selongsong (koker), maka perlu diberi laminasi agar tidak terjadi

hubung singkat/ Short Circuit. Laminasi yang tipis dan kurang kuat bisa

menyebabkan terjadinya hubung singkat antar lilitan, timbul panas

berlebih dan trafo rusak.

Page 17: KEGIATAN BELAJAR 1

Untuk memperkecil panas yang timbul akibat arus pusar maka inti trafo

dibuat dari plat besi tipis-tipis/berlapis berbentuk huruf E dan I saling

berhadapan berbalik, tidak dari besi pejal hal ini untuk membuat trafo

mendekati ideal.

Trafo ideal menganut hukum kekelan energi, yaitu

c. Penggunaan Trafo

Dinamo arus bolak – balik di pusat tenaga listrik menghasilkan tegangan

5000 V samapai 10.000 V. Dengan trafo step-up, tegangan itu diubah

menjadi 150.000 V. Dari trafo, selanjutnya arus dialirkan melalui kabel

tegangan tinggi ke kota – kota. Sebelum sampai di kota, tegangan

diturunkan dahulu dengan menggunakan trafo step-down samapai kira –

kira 20.000 V. Dari trafo step-down, arus dialirkan ke gardu – gardu kecil

untuk menurunkan tegangan menjadi 110 V atau 220 V. Dari gardu ini

arus listrik dialirkan ke rumah – rumah atau pabrik – pabrik.

Skema transmisi listrik

C. Rangkuman

1. Komponen pasif adalah

2. Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika sebagai

3. Jenis – jenis resistor dapat dikelompokkan kedalam :

a. Resistor dengan nilai resistansi tetap, nilai resistansinya memakai

kode warna :

1) Resisitor dengan cincin warna

2) Resistor dengan cincin warna

b. Resistor dengan nilai resistansi dapat dirubah (variabel)

1) ..

2) ..

3) ..

4) ..

5) ..

6) ..

4. Fungsi kapasitor adalah

Page 18: KEGIATAN BELAJAR 1

5. Kapasitansi adalah

6. Kapasitansi kapasitor dituliskan dengan simbol.... dan satuannya....

7. Jenis – jenis kapasitor :

a. ..

b. ..

c. ..

d. ..

8. Fungsi pokok induktor adalah

9. Induktansi adalah

10. Jenis – jenis induktor

a.

b.

c.

11. Jenis dan kegunaan induktor yaitu :

a. ..

b. ..

c. ..

12. Transformator (trafo) adalah

13. Trafo step-down adalah

14. Trafo step-up adalah

15. Jenis – jenis transformator :

a. ..

b. ..

c. ..

16. Alasan inti trafo terbuat dari bahan plat besi tipis atau berlapis

D. Uji Pemahaman

1. Tentukan nilai hambatan resistor dengan kode warna berikut :

a. Merah – hijau – kuning – perak.

b. Ungu – kuning – merah – merah – coklat.

2. Tentukanlah kode warna pada resistor berikut :

a. 11Ω±10%

Page 19: KEGIATAN BELAJAR 1

b. 420Ω±20%

3. Sebutkan nilai – nilai dan toleransi dari kapasitor – kapasitor yang ditandai

dengan kode :

a. 473J

b. 394K

c. 102J

4. Sebuah induktor terbuat dari kawat dengan jumlah lilitan 100, luas

penampangnya 12m² dan pajang inti koil 1m. Hitungah induktansi diri dari

kumparan tersebut jika permeabilitas inti koil 200!

5. Sebuah trafo penurun tegangan mempunyai tegangan primet 2200 V dan

tegangan sekunder 220 V. Bila kumparan primer mempunyai 2000 lilitan,

tentukan jumlah lilitan kumparan sekunder !

E. Mini Lab Eldas

Menentukan Nilai Resistansi Resistor

1. Alat dan Bahan:

a. Resistor dengan kode warna (empat gelang) = 3 buah

b. Resistor dengan kode warna (lima gelang) = 3 buah

c. Resistor dengan kode angka = 3 buah

d. Ohm meter = 1 buah

2. Keselamatan Kerja:

a. Jangan meletakkan Ohm meter ditepi meja agar tidak jatuh

b. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper

meter dan ohm meter) mulailah dari batas ukur terbesar

c. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar

kegiatan belajar

3. Langkah Kerja:

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

b. Amatilah kode warna pada masing-masing resistor 4 gelang dan 5

gelang!

c. Ukurlah resistansi resistor satu persatu dengan ohm meter!

d. Catatlah nilai resistansi resistor pada tabel di bawah ini !

Page 20: KEGIATAN BELAJAR 1

Resist

or

Warna gelang no.

Nilai

Peng

amat

an

Nilai

Peng

ukura

n

Jangkauan

nilai

resistansi

1 2 3 4 5 Min Max

1

2

3

4

5

6

e. Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran!

f. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda!

g. Kembalikan semua alat dan bahan!

Mengukur Resistor LDR dan NTC

1. Alat dan Bahan:

a. Resistor NTC = 1 buah

b. Resistor LDR = 1 buah

c. Multimeter = 1 buah

d. Solder listrik = 1 buah

2. Keselamatan Kerja:

a. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar

kegiatan belajar

b. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper

meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar

c. Hati-hati dalam menggunakan solder listrik, jangan mengenai

badan dan benda disekitarnya

3. Langkah kerja:

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Page 21: KEGIATAN BELAJAR 1

b. Ukurlah hambatan NTC pada keadaan suhu ruang normal dengan

multimeter sebagai fungsi Ohmmeter. Catatlah!

c. Panaskan solder listrik dan dekatkan pada resistor NTC!

d. Ukurlah nilai hambatannya dengan multimeter dan catatlah hasilnya pada tabel di

bawah ini!

No Hambatan (Ohm)

1

2

3

e. Ukurlah hambatan resistor LDR keadaan gelap, catat hasilnya!

f. Ukurlah hambatan resistor LDR keadan terang, catat hasilnya!

Hambatan keadaan

gelap (Ohm)

Hambatan keadaan

terang (Ohm)

g. Kembalikan semua alat dan bahan!

Menentukan Nilai Kapasitansi Kapasitor

1. Alat dan Bahan:

a. Alat tulis, kertas dan alat gambar = secukupnya

b. Kapasitor dengan kode angka dan huruf = 5 buah

c. Kapasitor dengan kode warna = 5 buah

d. Multimeter (Ohm meter) = 1 buah

2. Keselamatan Kerja:

a. Jangan meletakkan Multimeter (Ohm meter) ditepi meja agar tidak

jatuh

b. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper

meter dan ohm meter) mulailah dari batas ukur terbesar

c. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar

kegiatan belajar

Page 22: KEGIATAN BELAJAR 1

3. Langkah kerja:

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

b. Amatilah kode angka dan huruf pada kapasitor satu persatu!

Kapasitor Kode

Kapasitan

si

(pF)

Toleransi

(%)

Tegangan

kerja

1

2

3

4

5

c. Amatilah kode warna pada kapasitor satu persatu!

d. Catatlah dalam tabel di bawah ini!

Kapasito

r

Warna gelang no. Kapasi

tansi

(pF)

Tolerans

i (%)

Teg.ker

ja

(volt)

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

e. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda!

f. Kembalikan semua alat dan bahan!

F. Tes Formatif

G. Kunci Jawaban

H. Kriteria Penilaian

Page 23: KEGIATAN BELAJAR 1