kasus penyakit obgyn

4
Kasus penyakit obgyn 1. Ny. N,umur 43 tahun, TB 155 cm, BB 60 kg. alamat Pakembaran, Slawi, Tegal. Pendidikan terakhir SMP, pekerjaan sebagai pedagang dengan pendapatan Rp. 10.000.- per hari. Kehidupan sehari-hari dibantu oleh anak laki-lakinya yang berprofesi sebagai guru ngaji dengan penghasilan Rp. 300.000,- per bulan. Ny. N dirawat di rumah sakit dengan keluhan perut terasa mual dan keluar darah dari jalan lahir. Pasien didiagnosa Ca. serviks uteri stadium II B. pasien mengalami kompos mentis dan nyeri setelah penyinaran. Pemeriksaan klinis menunjukkan tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 108, RR 20, dan suhu tubuh 37°C. pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Hb 8,45 gr%, Ht 38,6%, eritrosit 5,02, leukosit 4,69 rb/mmk, trombosit 394 rb/mmk. Sewaktu muda pasien pernah menderita hipertensi. Riwayat penyakit keluarga diketahui adik kandungnya pernah menderita penyakit yang sama. Suami pasien adalah penderita DM yang telah diamputasi tengannya dan salah satu anak laki-lakinya buta sejak lahir. Pasien tinggal berssama suaminya dan ibu mertua di rumah yang sudah permanen. Kamar mandi dan WC tersedia dan tempat pembuangan sampah di sungai yang dekat dengan rumahnya. Kebiasaan hidup paien, bangun tidur jam 05.00 WIB, kemudian mandi dan berjualan makanan kecil dari jam 05.30 – 10.30, selanjurnya pasien pergi ke pasar untuk berbelanja. Pasien biasa tidur malam jam 21.00. frekuensi makan sehari-

Upload: nonna-niear

Post on 23-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Penyakit Obgyn

Kasus penyakit obgyn

1. Ny. N,umur 43 tahun, TB 155 cm, BB 60 kg. alamat Pakembaran, Slawi, Tegal.

Pendidikan terakhir SMP, pekerjaan sebagai pedagang dengan pendapatan Rp. 10.000.-

per hari. Kehidupan sehari-hari dibantu oleh anak laki-lakinya yang berprofesi sebagai

guru ngaji dengan penghasilan Rp. 300.000,- per bulan. Ny. N dirawat di rumah sakit

dengan keluhan perut terasa mual dan keluar darah dari jalan lahir. Pasien didiagnosa Ca.

serviks uteri stadium II B. pasien mengalami kompos mentis dan nyeri setelah

penyinaran. Pemeriksaan klinis menunjukkan tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 108,

RR 20, dan suhu tubuh 37°C. pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Hb 8,45 gr

%, Ht 38,6%, eritrosit 5,02, leukosit 4,69 rb/mmk, trombosit 394 rb/mmk. Sewaktu muda

pasien pernah menderita hipertensi. Riwayat penyakit keluarga diketahui adik

kandungnya pernah menderita penyakit yang sama. Suami pasien adalah penderita DM

yang telah diamputasi tengannya dan salah satu anak laki-lakinya buta sejak lahir. Pasien

tinggal berssama suaminya dan ibu mertua di rumah yang sudah permanen. Kamar mandi

dan WC tersedia dan tempat pembuangan sampah di sungai yang dekat dengan

rumahnya. Kebiasaan hidup paien, bangun tidur jam 05.00 WIB, kemudian mandi dan

berjualan makanan kecil dari jam 05.30 – 10.30, selanjurnya pasien pergi ke pasar untuk

berbelanja. Pasien biasa tidur malam jam 21.00. frekuensi makan sehari-hari 3 x sehari,

lauk hewani 2 x seminggu, lauk nabati setiap hari, sayur dan buah tidak begitu suka.

Pasien mendapatkan kemoterapi.

Page 2: Kasus Penyakit Obgyn

2. Pasien Ny. Husia 41 tahun, TB 158 Cm, BB 71,5 kg. alamat Ngaglik, Semarang.

Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir tidak tamat SD. Pasien dirawat

di rumah sakit dengan keluhan utama pendarahan selama seminggu dari jalan lahir.

Kurang lebih dua bulan pasien mengalami keputihan dan berbau, perut terasa kencang,

BAB, BAK lancar, nafsu makan tetap, haid tidak teratur (2 x dalam sebulan). Pasien

didiagnosa adenocarcinoma cervic stadium III B, Dm dan hipertensi. Riwayat penyakit

terdahulu pasien menderita hipertensi sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat keluarga saudara

ibu kandung dari pasien pernah menderita kanker payudara sampai meninggal dunia. Ibu

pasien juga mengalami hipertensi. Pasien tinggal di rumah yang terbuat dari kayu dan

bambu, atap genteng, lantai tanah, ada kamar mandi dan WC, tersedia air minum dari

PDAM. Nkebiasaan hidup pasien, jam 05.00 sholat, 06.00 mandi, setelah itu jam 07.00 –

selesai melakukan pekerjaan rumah lalu istirahat. Pasien jarang berolahraga. Dari hasil

anamnesa terlihat pasien makan sehari 3 x, menyukai segala jenis makanan, lauk hewani

seminggu 3 x, lauk nabati setiap hari, sayur dan buah kurang begitu disukai.pemeriksaan

fisik mata konjungtiva palpebra, abdomen datar. Pemeriksaan klinis suhu 37°C, RR 20

x/menit, nadi 81 x/menit, tensi 180/110 mmHg. Pemeriksaan laboratorium Hb 10,10 g/dl,

glukosa puasa 197 mg/dl, glukosa PP 2 jam 375 mg/dl, asam urat 4,30 mg/dl. Trombosit

311 ribu/ml.

3. Ny. R usia 35 tahun TB 160 cm, BB 50 kg, alamat Pedurungan, Semarang. Pasien tidak

pernah mengenyam bangku sekolah, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dirawat di rumah

sakit dengan keluhan utama perut terasa perih. Pasien didiagnosa carcinoma epidermoid

cervix uteri. Riwayat penyakit sekarang kurang lebih selama 5 bulan pasien

mengeluarkan darah dari jalan lahir disertai keputihan yang berbau. Tidak ada keluarga

yang menderita penyakit serupa. Pendapatan keluarga Rp. 289.000,- / bulan. Pasien

tinggal dirumah yang terbuat dari bambu dan belum punya kamar mandi dan WC sendiri.

Kebiasaan hidup pasien sering minum jamu tradisional, kehidupan sehari-hari memasak

untuk keluarga dan kadang membantu suami disawah. Hasil anamnesa sebelum masuk

RS, makan 3 x/hari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur, pasien menyukai semua jenis

makanan. Pemeriksaan fisik lemah, pucat, mual. Pemeriksaan klinis tekanan darah

100/70 mmHg, nadi 104 x/menit, RR 16 x/menit, suhu tubuh 37°C. pemeriksaan

laboratorium Hb 8,9 g%, Ht 36,1 %