kak_pembangunan jalan inspeksi penunjang food estate_print.pdf
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
1/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
PEMBANGUNAN JALAN INSPEKSIPENUNJANG FOOD ESTATE TANJUNG BUKA
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
2/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBANGUNAN JALAN INSPEKSI PENUNJANG FOOD ESTATE TANJUNG BUKA
1. LATAR BELAKANG
Sistem irigasi merupakan sistem satu kesatuan penyediaan air untuk keperluan pertaniandengan berbagai rekayasa menyesuaikan dengan kondisi setempat. Irigasi adalah usaha
penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa,dan irigasi tambak. Sistem irigasi didukung berbagai faktor antara lain, hidrolis, tanah,topografi dan geologi.
Jaringan irigasi terdapat pula pada Provinsi Kalimantan Utara yang tersebar pada wilayahkabupaten/kota, temasuk didalamnya Kabupaten Bulungan. Kabupaten Bulunganmempunyai jaringan irigasi yang tersebar pada beberapa titik diantaranya adalah D.ITanjung Buka. D.I Tanjung Buka merupakan daerah irigasi yang potensial mendukungdalam ketahanan pangan baik skala Kabupaten, Provinsi maupun regional. Berdasarkan haltersebut guna mendukung kedaulatan pangan dalam program Nawa Cita pemerintahRepublik Indonesia, perlu pengembangan dan rehabilitasi pada daerah irigasi diatas.
Daerah irigasi pada Tanjung Buka secara eksisting telah mempunyai infrastruktur irigasinamun belum memadai untuk dioptimalkan penggunaannya meskipun telah tersedia
jaringan primer, saluran sekunder dan saluran tersier. Untuk produktif menuju kutub pertumbuhan baru bagi Kabupaten Bulungan dan secara makro Kalimantan Utara, perlu
dilakukan pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur yang telah ada guna menunjang pertanian pada desa Tanjung Buka.
Pekerjaan Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka di KabBulungan Provinsi Kaltara yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utaramelalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang bidang Sumber Daya Air tahun 2016merupakan bentuk dari pengelolaan dan dukungan terhadap infrastruktur air sehinggamencapai ketahanan pangan Provinsi Kalimantan Utara. Pekerjaan ini dilakukan gunamemelihara dan meningkatkan konstruksi pada daerah irigasi yang ada pada KabupatenBulungan khususnya Daerah Irigasi Tanjung Buka. Pekerjaan ini pula memperhatikannorma standar prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk irigasi serta memperhatikan pulakondisi sosial budaya setempat.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan konstruksi ini adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan infrastruktur jaringan irigasi di daerah potensial dan produktif untuk
mempercepat program ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara;2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.Sedangkan tujuan dari pekerjaan konstruksi antara lain :
1. Tercapainya peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.2. Tersedianya Infrastruktur Irigasi
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
3/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi ini adalah PembangunanJalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka dalam menunjang percepatan
pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara.
4. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan konstruksi ini berasal dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara TahunAnggaran 2016 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 6.000.000.000,00 ( Enam MilyarRupiah) termasuk PPN 10 %.
6. KLASIFIKASI /SUB KLASIFIKASI PEKERJAAN
a. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang), Jalan,Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara (SI003)
b. Manajemen Keselamatan : OHSAS 18001c. Manejemen Lingkungan : ISO 14001d. Manajemen Mutu : ISO 9001
7. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
a. Ruang Lingkup
Dalam hal melaksanakan pekerjaan, daftar referensi seperti tersebut di bawah ini
ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan, namun tidak terbatas pada referensi berikut :1. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang pelaksanaan
konstruksi.2. Gambar kerja, perincian penawaran, rencana kerja dan syarat-syarat yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan kontrak pemborongan jasakonstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia jasa :1. Diwajibkan untuk melakukan pengukuran lapangan dan membuat Shop Drawing
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dan diakhir pelaksanaan pekerjaanmembuat As Built Drawing untuk diajukan dan disetujui oleh Pejabat PembuatKomitmen;
2. Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi teknis dalam kontrak;
3. Diwajibkan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PejabatPembuat Komitmen;
4. Diwajibkan untuk mengikuti rapat-rapat yang ditentukan oleh Pejabat PembuatKomitmen, seperti Pra Construction Meeting , Rapat Bulanan, Cause Meeting , danrapat lainnya sebagai kendali pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan hasil rapat
tersebut;
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
4/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
5. Memberikan peringatan dini dan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen.
6. Diwajibkan menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
7. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di
dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi,kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa.
8. Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus didokumentasikandengan foto-foto asli yang dilampirkan dalam laporan hasil pekerjaan.
b. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan terletak di Daerah Irigasi (DI)Tanjung Buka SP1, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan .
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi ditetapkan selama 120 (Seratus DuaHari ) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 120 hari kalender terhitung sejakdikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
9. TENAGA AHLI
Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasikeahlian antara lain :
a. Manajer Lapangan Pekerjaan Irigasi ( Site Manager )Satu orang Sarjana Teknik Sipil Sumber Daya Air berpengalaman sebagaiManajer Lapangan Pekerjaan Irigasi pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 5tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) danmelampirkan sertifikasi keahlian Muda (SKA) “ Ahli Sumber Daya Air ” danK3 (Konsstruksi Madya/Muda) yang masih berlaku serta ijazah akademis yangdilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
NPWP.
b. Pelaksana Pekerjaan IrigasiDua orang minimal Sarjana Teknik Sipil Sumber Daya Air berpengalamansebagai Pelaksana Pekerjaan Irigasi pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 4tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) danmelampirkan sertifikasi keahlian Muda (SKA) “ Ahli Sumber Daya Air ” yangmasih berlaku serta ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenangsesuai dengan peraturan yang berlaku dan NPWP.
c. Construction Safety Engineer /Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Satu orang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil berpengalamansebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi irigasiminimal 4 tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja
(Referensi) dan melampirkan sertifikasi keahlian Muda (SKA ) “ AhliKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi ” yang masih berlaku serta
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
5/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memiliki NPWP.
d. Juru Gambar Pekerjaan Sumber Daya AirSatu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan berpengalaman sebagai jurugambar pada pekerjaan konstruksi irigasi, menguasai software CAD seperti
AutoCad, minimal 3 tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberikerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi keterampilan (SKT) “JuruGambar/Draftman - Sipil ” yang masih berlaku serta ijazah akademis yangdilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
e. Juru Ukur Pekerjaan Sumber Daya AirSatu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan/Geodesi berpengalamansebagai juru ukur pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 3 tahun dan dibuktikandengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasik eterampilan (SKT) “Juru Ukur /Teknisi Survey Pemetaan ” yang masih berlaku
serta ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
f. Juru Hitung Kuantitas (Quantity Surveying Technician)Satu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan berpengalaman sebagai juruhitung kuantitas pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 3 tahun dan dibuktikandengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkansertifikasi keterampilan (SKT) “Juru Ukur Kuantitas Pekerjaan Irigasi ” yangmasih berlaku serta ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenangsesuai dengan peraturan yang berlaku.
10. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN
Pekerjaan ini diberi nama : “ PEMBANGUNAN JALAN INSPEKSI PENUNJANGFOOD ESTATE TANJUNG BUKA ”, dengan u raian pekerjaan sebagai berikut :I. Pekerjaan PersiapanII. Pekerjaan Saluran
11. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukanDalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi penyedia jasa diwajibkan mengutamakankomponen bahan/material yang diproduksi di dalam negeri, dimana harus memenuhi
persyaratan seperti diuraikan pada spesifikasi teknis (terlampir).
b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukanDaftar peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan antaralain:1. Dump Truck 3,5 Ton : 5 Unit2. Excavator 80 -140 Hp : (2 Unit)3. Motor Grader : 1 Unit4. Wheel Loader : 1 Unit5. Vibrator Roller : 1 Unit
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
6/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja
Penyedia jasa diwajibkan mengutamakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yangdilakukan di Indonesia oleh tenaga Indonesia. Dimungkinkan menggunakan tenaga ahliyang tidak berasal dari dalam negeri dengan ketentuan penggunaan tenaga ahli asingdilakukan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapatdiperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakansecara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian daritenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia. Adapun kualifikasi keahlian yangdiperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat seperti diuraikan pada point (8).
d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan
1. Umum
Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah merupakan suatukeharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalahuntuk memudahkan penyedia dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapidalam masa pelaksanaannya. Hal – hal yang perlu mendapatkan perhatian dan
pertimbangan dalam meyusun suatu metode pelaksanaan ini yang antara lainmeliputi :1. Bahan material yang akan digunakan2. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga lokal maupun tenaga yang didatangkan
/ tenaga yang terampil ( skill labaour )3. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun
peralatan alat berat / alat besar4. Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari – hari kerja yang efektif dalam pelaksanaan
pekerjaan
1.1. Pengukuran
Penyedia jasa diharuskan untuk mengadakan pengukuran sebelum pelaksanaandi lapangan, dan dibuat penggambaran dari hasil pengukuran tersebut dandilanjutkan dengan membuat design rencana kerja / Shop Drawing yangdisetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setelah gambar di atas telah disetujui, maka
pekerjaan dapat dilaksanakan, bilamana dalam pelaksanaan ada perubahan- perubahan atau tidak sesuai dengan rencana awal akibat kondisi lapangan, makaharus dibuat design ulang dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana
pekerjaan selesai dan dapat diserah terimakan, maka hasil pekerjaan inidituangkan dalam bentuk As Built Drawing yang ditandatangani DireksiPekerjaan.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
7/32
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
8/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
3.1 Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukansetelah jalur saluran sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian,
pembuangan dan pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan elevasi danProsedur Penggalian.
Cara Pelaksanaan :1. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator.2. Alat excavator terlebih dahulu menyusun kayu kenepel/mutting sebagai
bahan landasan untuk penggalian.3. Hasil galian dibuang pada lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu
dimensi saluran dan dirapikan. Untuk perapian dilaksanakan segera setelahgalian sudah dapat dilewati alat sesuai dengan perintah direksi lapangan.
4. Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencanaatau menurut persetujuan Direksi Lapangan.
3.2 Pekerjaan Tanggul dan TimbunanPekerjaan tanggul dan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasilgalian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar)tentunya dengan persetujuan dari direksi.Cara pelaksanaan :
a. Tanah yang digunakan untuk tanggul harus dibersihkan dari semua bahanyang tidak diperlukan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
b. Digunakan alat berat excavator untuk pekerjaan tanggul dan timbunanc. Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan
yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanahlumpur).
d. Timbunan tanah di hampar lapis demi lapis, sesuai dengan petunjuk direksidan spektek kemudian dipadatkan dengan bucket excavator , selanjutnya tiaplapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian tanggul yangdiinginkan.
e. Pembuatan tanggul dan timbunan di lokasi pekerjaan memperhatikankemiringan yang dibuat.
3.3 Galian Tanah Manual
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian lokasi yang akan dipasang bangunan pintu air. Penggalian disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintahDireksi Lapangan.Cara Pelaksanaan :a) Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambar
konstruksi atau ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuktanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan bahan yang tidak digunakanlainnya.
b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkinterhadap tanah bahan dibawah dan diluar batas galian.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
9/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
c) Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan galian tersebut.
d) Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan.
3.4 Pekerjaan Kistdam
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah Manual untuk isian kistdam, tinggi urugantanah disesuaikan dengan gambar rencana. Pembongkaran dilaksanakan setelah
bangunan utama selesai dikerjakan dan pembongkaran bekisting mencapai umursesuai spekteknis.Cara Pelaksanaan :a) Penyedia harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan
memanjang yang menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum pelaksanaan pengurugan dilaksanakan.
b) Urugan tanah pada lokasi yang telah dibuat patok batas pengurugan.
c) Urugan tanah dipadatkan secara bertahap dengan alat bantu yang sudahmendapat persetujuan Direksi Lapangan.
d) Setelah pekerjaan pembangunan pintu air selesai, dilakukan penggalian tanahurug.
e) Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambarkonstruksi atau ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup
pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang terdapat di lokasi pekerjaan, termasuk tanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan bahan yangtidak digunakan lainnya.
f)
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkinterhadap bagian bahan dibawah dan diluar batas galian.g) Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk
pekerjaan galian tersebut.h) Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai
bahan timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan.
4. Pekerjaan Pintu Air
Pekerjaan Pintu Air meliputi Pekerjaan pancang beton, pekerjaan beton, pembesian, bekisting dan pemasangan pintu klep.
4.1 Pekerjaan Pancang BetonPekerjaan tiang pancang beton yang dimaksud adalah beton mutu K-225 dimensi10x10x400 cm.Cara Pelaksanaan :a) Pekerjaan pemancangan pancang bangunan air. Bangunan harus dibangun
diatas pancang beton. b) Semua pancang yang dipakai / dipasang harus mendapat persetujuan Direksi
Lapangan, jika ada yang tidak memenuhi syarat maka Penyedia harusmengganti atas tanggung jawabnya.
c) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan gambardetail rencana pelaksanaan.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
10/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
d) Sebelum pemancangan, harus dipasang patok sebagai titik yang akan diberi pancangan, disesuaikan dengan jarak yang ditunjukkan pada gambar ataumenurut perintah Direksi Lapangan.
e) Pemancangan pancang beton harus dipancang dengan alat pancang manualsampai tanah keras sebagai tiang bawah lantai bangunan atau sesuai
kedalaman yang ditentukan dan disetujui direksi pekerjaan.f) Bagian atas pancangan harus rata dan sejajar sesuai elevasi bangunan yangditunjukkan pada gambar rencana.
4.2 Pekerjaan Beton
Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan pintu air meliputi dinding,lantai, sayap tegak dan sayap miring dengan beton K-225.Cara Pelaksanaan :a) Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
b) Penyedia harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh
instansi/ lembaga independen atau dari laboratorium universitas.c) Penyedia menyiapkan bahan material campuran disetujui oleh Direksi
Lapangan.d) Penyedia harus memastikan bahan material bersih dari ranting, lanau, dan
material yang tidak sesuai Spesifikasi.e) Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak
semen dalam keadaan kering. Penyedia harus membuat takaran yang samaukuran-ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
f) Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan
menggunakan mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.g) Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu denganukuran yang ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atausesuai petunjuk Direksi Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan
beton.h) Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan
pemasangan sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujuioleh Direksi Lapangan. Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan
persetujuan Direksi Lapangan akan diminta untuk dikeluarkan dan dibongkaratas biaya Penyedia. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan tidak boleh ada betonyang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
i) Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran denganmenggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidakmemungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran dilakukan secara terusmenerus (kontinue / tanpa berhenti).
4.3 Pembesian
Pembesian menggunakan besi polos, produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24Cara Pelaksanaan :
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
11/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
a) Penyedia memasang tulangan sesuai gambar atau ditentukan DireksiLapangan, hook, bengkokan, beton tahu dan detail lainnya dari penulanganharus menurut pada PBI-71.
b) Dalam membentuk tulangan digunakan antara lain kunci pembengkok,gunting pemotong, dll
c) Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, sertatepat pada ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambarkerja dan tidak menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03.
d) Penempatan dan jarak tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan.Penulangan akan diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran,
bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang. e) Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan
permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran,lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapatmengganggu kekuatan beton.
4.4 Bekisting dan Pembongkaran
Bekisting meliputi pekerjaan dinding, pilar, sayap tegak dan sayap miring atau bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.Cara Pelaksanaan :a) Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan
cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar. b) Penyedia mengajukan gambar rencana bekisting dan mendapat persetujuan
Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting dilakukan.c) Setelah bekisting dibentuk dapat dilakuakan pengecekan dan pengukuranulang agar beton yang terbentuk sesuai rencana.
d) Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yangmendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
e) Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbukgergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuangdari antara bekisting. Bekisting harus berpermukaan baik dengan dilapisiminyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis dan disetujui oleh DireksiLapangan.
f) Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaikikondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk
permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap bersih.g) Pekerjaan pembongkaran bekisting telah mencapai umur beton matang atau
disetujui sebelumnya oleh Direksi Lapangan.
4.5 Pemasangan Pintu Klep Fiber
Pintu klep berfungsi menahan dan mengeluarkan air secara otomatis yang
dipengaruhi beda tinggi muka air antara di hulu dan di hilir pintu klep.PintuKlep otomatis ringan, bahan tahan korosi (komposit fiber resin, metal dll.)
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
12/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
digunakan untuk pengendalian sistim tata air di saluran persawahan pasangsurut.Cara Pelaksanaan :a) Pemasangan pintu termasuk saringan sampah ( trashrack ) untuk mencegah
tumbukan atau benturan dan sampah yang akan masuk kedalam saluran.
b) Pekerjaan harus tepat waktu, mulai pabrikasi, mobilisasi, dan instalasi.c) Konstruksi / sponing di buat miring 15 derajat (dimensi konstruksi sesuaiukuran pintu klep dan gambar)
d) Tempat yang akan di pasang pintu klep harus dalam keadaan kering untukmencegah hal-hal yang tidak di inginkan.
e) Saluran dan sponing yang akan di pasang harus bersih dari sampah dan benda-benda lainnya.
f) Pada saat pemasangan daun pintu klep tidak perlu di isi air (akan menjadi berat)
g) Masukan pintu klep pada sponing yang tepat sesuai gambar menggunakantekel/ pengukit, (konstuksi pintu klep sudah di sediakan cicin untuk tali
pengukit) bersamaan secara merata dan perlahan-lahan.h) Pemasangan trashrack/ saringan sampah untuk mencegah sampah, kotoran,
tumbukan dan benturan perahu atau benda lainya.
e. Spesifikasi Teknis
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan mobilisasi alat berat, pekerjaan pengukuran,dan pekerjaan demobilisasi alat berat. Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
persiapan tersebut dibuat berdasarkan harga satuan lump sum (Ls). Harga satuantersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan, transportasi
pengangkutan alat sampai di lokasi pekerjaan, sewa alat ukur, biaya tenaga ahli dansemua kebutuhan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
1.1 Mobilisasi
Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mobilisasisudah mempertimbangkan biaya-biaya seperti peralatan, kendaraan, personil dan
lain-lain yang mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Mobilisasi jugamemperhatikan dampak jalan – jalan yang dilalui alat dan sudahmemperhitungkan semua resiko yang akan ditimbulkan.
1.2 Uitzet / Pengukuran
Pada permulaan pekerjaan harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran lokasi pekerjaan untuk menentukan patok BM (Benchmark) dan patok-patok bantu.Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tim ahli juru ukur/surveyoruntuk mendapatkan data-data pekerjaan antara lain :a. Pengukuran sifat datar memanjang ( differential leveling/fly leveling )
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
13/32
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
14/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
- SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halusdengan Cetakan Benda Uji
2.2 Pembersihana. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahanbahan
yang mengganggu lainnya selanjutnya bahan tersebut akan dibuang ketempat
yang disetujui oleh direksi. b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuandireksi.
c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaankonstruksi dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihanakan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.
2.3 Galian Tanaha. Semua galian menggunakan alat berat, galian ini harus dilakukan sesuai
dengan Gambar yang ditentukan dan Syarat-Syarat Teknik ini atau sepertidiperintahkan oleh Direksi. Selama pekerjaan berlangsung Direksi mungkinmengubah lereng, kemiringan atau dimensi galian karena sesuatu sebab.
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksiuntuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galiandengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar denganspesifikasi ini.
c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengandimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasi
yang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil untuk menjaga agarmaterial dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik mungkin. Setiapgalian yang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atautujuan kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas
biaya sendiri.d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan dan
penurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitaslereng-lereng atau bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-konstruksi dan lainnya.
e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas jalan-jalan dan konstruksi berdekatan lainnya.
2.4 Bahan-bahan yang digalia. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi yang diminta akan
digunakan dan akan ditempatkan pada lokasi tertentu langsung dari tempat penggalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan kembalisesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat-tempatdimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akandigunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar air yangoptimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lain yang
cocok sebelum dan selama penggalian.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
15/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
b. Semua timbunan dan timbunan kembali disekitar bangunan pada lerenglerengdan garis batas bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harusdiapadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau timbunan kembalidiatas permukaan tanah asli harus diperlakukan sebagai pemadatan tanggul,kecuali bila ditentukan lain pada gambar.
c.
Apabila hasil galian yang cocok tidak mencukupi untuk penimbunan tanggul,kisdam, timbunan kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnyayang ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka dapat dipakaitimbunan tanah didatangkan untuk mencukupi volume pekerjaan tersebutsesuai dengan gambar rencana.
d. Bahan-bahan yang berisikan kayu, akar, humus dan lainnya yang tidak bergunadan bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembali pada
bangunan, tanggul-tanggul dan konstrusi permanen lainnya, harus ditempatkan pada tempat pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi.
3. Pekerjaan Konstruksi Pintu Air3.1 Pembuatan dan pembongkaran kisdam
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan/ saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnyauntuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan danmembongkar / membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada pekerjaan disaluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50m
2) Pembongkaran kistdam : untuk pembongkaran kisdam pada pekerjaan disaluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50m termasuk pembersihannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri dalamDaftar Kuantitas dan Harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudahtermasuk dalam harga satuan dalam “ overhead ” pada analisa harga satuan
pekerjaan.3.2 Pekerjaan Pondasi
a. Ruang LingkupMeliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tiang beton sesuai dengan gambar-gambar rencana, denganmemperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari perencana/ KonsultanMK/Pengawas dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.
b. Istilah Dan Definisia. Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus disanggah dengan
baik sehingga tidak berubah dari posisi yang telah ditentukan serta tidak
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
16/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
terjadi kemungkinan tekuk. Penyanggahan ini harus diatur sedemikianrupa sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan.
b. Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai kapasitas danefisiensi, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan terlebihdahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas
sebelum digunakan. Manometer pengukur tekanan harus ada sertifikatkalibrasi yang masih berlaku dari pihak yang berwenang.c. Panjang tiang pancang yang akan ditekankan harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, sesuai dengan keadaan tanah setempat. d. Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai penetrasi atau
kedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali Konsultan Pengawasmenyetujui bahwa penghentian pemancangan terjadi karena hal-hal yangdiluar kekuasaan pemborong.
e. Pemborong harus membuat catatan pemancangan (tiap pemasukan 500mm kecuali sisa 2000 mm terakhir harus dibaca tiap 250 mm ) atau sesuaidengan petunjuk Konsultan Pengawas.
f. Bila terjadi karakteristik pemancangan yang berbeda dengan karakteristikyang diharapkan berdasarkan hasil penyelidikan tanah maupun
penekanan-penekanan sebelumnya, pemborong harus segeramemberitahukan Konsultan Pengawas untuk meminta petunjuknya.
g. Urut-urutan pemancangan harus diatur sedemikian rupa sehingga pengaruhyang jelek dari "heave" dan desakan tanah kesamping dapat dibatasisekecil mungkin. Urut-urutan penekanan ini harus dikonsultasikan dandisetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.
h. Bila terjadi “heave”, Pemborong harus melakukan penekanan ulang padasemua tiang yang terjadi heave.
i. Toleransi posisi horizontal pondasi tiang pada Level Poer tidak bolehmelebihi 75 mm dalam segala arah.
j. Toleransi posisi vertikal pondasi tiang tidak boleh melebihi kemiringan1:75
3.3 Pekerjaan Beton Bertulanga. Ruang Lingkup
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran dalam pelaksanaan pekerjaan beton. Pedoman ini mencakup kegiatan pelaksanaanseluruh bangunan beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton pracetak,
beton untuk bangunan baja komposit dan waterstop. Pedoman ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan penutup beton,lantai kerja dan pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau tindakan lainuntuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.
b. Acuan NormatifSemua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalamgambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan, standard
dan spesifikasi berikut ini :
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
17/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
a. PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971 b. SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia d. ACI - 304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report on Preplaced
Aggregate Conc. for Structural and Mass Concrete, Part 2ACI 304.2R-91, Placing Concrete by Pumping Methods, Part 2 e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed Concrete f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced Concrete h. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of Building i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1
ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1 j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland
Cement Concrete k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly
Mixed Concrete by the Pressure Method l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for
Curing Concrete m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed
Concrete n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test
Specimens in the Field o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores
and Sawed Beams of Concrete p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane
Forming Compounds for Curing Concrete q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange
Rubberand Cork Expansion Joint Fillers for Concrete Paving andStructural Construction
r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed ExpansionJoint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction (Non-extruding and Resilient Bituminous Types)
s. SII Standard Industri Indonesia t. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire
Fabric for Concrete Reinforcement. v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain
Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, forreinforcing bars, Grade 40, for stirrups and ties.
w. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh pengawas.
c. Istilah Dan Definisi Agregat halus adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 0,25
mm sampai 4 mm.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
18/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
Agregat kasar adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 4 mmsampai 31.5 mm
Benda uji beton inti adalah benda uji beton berbentuk silinder hasil pengeboran beton pada bangunan yang sudah dilaksanakan.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrualik yang
lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahancampuran tambahan membentuk masa padat
Beton ringan adalah beton yang berat izin maksimum 1,9 ton/m3 Beton segar adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai
beberapa saat karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belumterjadi pengikatan).
Persyaratan Bahan1) Bangunan Beton
a) Semen
(1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenissemen portland yang memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabilamenggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkangelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkantidak boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.(2) Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang
boleh digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan.Jika di dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merksemen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembalirancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yangdigunakan.
b) AirAir yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau
pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yangmerugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis.Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortardengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari Memenuhikarakteristik kuat tekan yang ditentukan
c) Agregat(1) Ketentuan Agradasi Agregat- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan
yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuangradasi tersebut harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifatcampuran yang disyaratkan.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuranagregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimumantara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan,atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
(2) Sifat-sifat Agregat
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
19/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yangdiperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari
pengayakan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasirsungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang
ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harusmemenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil dandiuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
3.4 Pelaksanaan PekerjaanPelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasiteknis pekerjaan beton, bekisting dan waterstop harus memuat :A. Pekerjaan Beton
1) Pembetonana) Penyiapan tempat kerja
(i) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang akandiganti dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untukdapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton yang baru.Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dalam dari Spesifikasi ini.(ii) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yangditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sebagaimana yangdiperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi ini, dan harus membersihkan serta menggarutempat di sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehinggadapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jikadiperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil untuk menjamindapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan mudah danaman
(iii) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan betonharus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh dicor di atastanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila betonakan dicor di dalam air, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasarsumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
(iv) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus berada di dalam beton (seperti pipa atauselongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran. b) Cetakan Beton
(i) Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harusdibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus
dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruhkotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
20/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
(ii) Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi danmembentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuatdari kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai denganukuran – ukuran yang ada di dalam gambar.
(iii) Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat
sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angindan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.(iv) Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar
cetakan sesuai dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan,walaupun demikian penyerahan tersebut kepada Direksi Pekerjaanuntuk disetujui, tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagikeberhasilannya.
(v) Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari sampah, paku, alur – alur, belahan, atau cacat – cacatlainnya. Mengisi celah – celah sambungan cetakan beton harus
berhati – hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggupmengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpamenimbulkan perubahan bentuk cetakan, celah – celah harus diisisecukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunaan kertas dengan tegas dilarang.(vi) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,
pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuatsedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.2) Pelaksanaan Pencampuran
a) Penakaran Agregat(i) Seluruh komponen bahan beton harus ditakar menurut berat, untuk
mutu beton fc’ < 19,3 MPa diijinkan ditakar menurut volumesesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen kemasan dalamzak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitassemen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan ataukebulatan dari jumlah zak semen. Agregat harus ditimbang
beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak bolehmelebihi kapasitas alat pencampur
(ii) Penakaran agregat harus dilakukan dalam kondisi jenuh kering permukaan (SSD-saturated surface dry). Apabila hal tersebut tidakdilakukan maka harus dilakukan koreksi penakaran sesuai dengankondisi agregat di lapangan. Untuk mendapatkan kondisi agregatyang jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan caramenyemprot tumpukan agregat dengan air secara berkala palingsedikit 12 jam sebelum penakaran untuk menjamin kondisi jenuhkering permukaan
(iii) Penyedia Jasa harus dapat menunjukkan sertifikat kalibrasi yangmasih berlaku untuk seluruh peralatan yang digunakan untuk
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
21/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
keperluan penakaran bahan-bahan beton termasuk saringan agregat pada perangkat ready mix
b) Pencampuran(i) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis
dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin
distribusi yang merata dari seluruh bahan.(ii) Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai danalat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlahair yang digunakan dalam setiap penakaran.
(iii) Cara pencampuran bahan beton dilakukan sebagai berikut, pertamamasukkan sebagian air, kemudian seluruh agregat sehinggamencapai kondisi yang cukup basah, dan selanjutnya masukkanseluruh semen yang sudah ditakar hingga tercampur dengan agregatsecara merata. Terakhir masukkan sisa air untuk menyempurnakancampuran.
(iv) Waktu pencampuran harus diukur mulai pada saat air dimasukkanke dalam campuran bahan kering. Seluruh sisa air yang diperlukanharus sudah dimasukkan sekira seperempat waktu pencampurantercapai. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 ataukurang harus sekira 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktuharus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3
(v) Bila tidak mungkin menggunakan mesin pencampur, DireksiPekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan caramanual dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat
pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manualharus dibatasi hanya pada beton non-bangunanal.
c) Mesin Pengaduk Beton(i) Material beton harus dimasukkan dalam pengaduk yang berpenakar
dalam waktu yang tidak lebih dari satu setengah menit, kecualisejumlah air yang diperlukan sudah ada dalam alat pengaduktersebut.
(ii) Seluruh air pencampur harus diberikan sebelum seperempat waktu pencampuran terlampaui. Waktu pencampuran adukan yangvolumenya lebih besar dari 0,75 m3 harus ditambah seperempatmenit pada setiap penambahan 0,5 m3.
(iii) Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihikapasitas maksimum, atau dioperasikan melebihi kecepatan yangdianjurkan pabrik pembuatnya. Alat tersebut dapat menghasilkan
beton dengan kekentalan dan warna yang merata secara menerusdan disetujui Direksi Pekerjaan.
(iv) Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelummelakukan pekerjaan. Pencampuran pertama setelah pembersihan,tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Blades penumbuk yang
ada dalam alat pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2cm.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
22/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
3) Besi Tulangan3.1 Umum
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polosdan besi ulir yang memenuhi ketentuan standar JIS atau ASTM A615,Grade 60 atau SII 0376-84, dengan karakteristik sebagai berikut:
Property Besi Ulir Besi Polos Tensile strength (kg/mm2) 45-57 45-57.Yield point (kg/mm2) 30 atau lebih 30 atau lebih Elongation (%) 16 ataulebih 18 atau lebih Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan PenggunaJasa untuk pengadaan besi tulangan yang akan dipergunakan danmenyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap pengirimannya ke lokasi
pekerjaan. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus melakukan ujimaterial bila diminta Pengguna Jasa dengan prosedur baku uji yangdisetujui Pengguna Jasa Tampang melintang besi tulangan yang dikirimke lokasi kerja harus sama pada seluruh panjangnya dengan yangdisetujui Pengguna Jasa Dua besi tulangan dengan diameter yang samayang diambil secara random dari besi tulangan yang dikirim ke lokasikerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameteryang disyaratkan. Besi tulangan harus bersih dari karat, oli, kotoran dantidak cacat.
3.2 Gambar PembesianPenyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengandaftar besi dan pembengkokannya kepada Pengguna Jasa untukmendapat persetujuan sebelum pemasangannya di lokasi pekerjaan.
3.3 Pemasangan Besi Tulangan
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai denganukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telahdisepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yangtepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton. Besitulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lainsebagai suatu rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah
bentuk dan diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dantidak mudah bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan
beton, tidak diijinkan mencuat keluar permukaan beton. Batu tahu untukmembentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat desaktidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuaidengan desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawatdan disiram air sesaat sebelum beton dituang. Sebelum penuangan betondilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari material lepas,debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnyayang menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkanikatan dengan beton. Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidakkurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan penuangan beton, kepada
Pengguna Jasa untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
23/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuaidengan ketentuan dalam spesifikasi.
3.4 Penyambungan Besi Tulangan Semua besi tulangan harus dipasangdengan susunan dan panjang seperti pada gambar kecuali bila ditentukandan disetujui berbeda oleh Pengguna Jasa Kecuali yang sudah ditetapkan
dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak diperkenankantanpa persetujuan Pengguna Jasa Penyambungan harus dilakukan denganoverlap sepanjang mungkin. Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulanganyang disambung harus sesuai dengan gambar. Bila tidak ditunjukkandalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang dari 30 (tiga puluh)diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara overlap, besitulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehinggatebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.
3.5 Selimut Beton Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam gambar, atau atas perintahPengguna Jasa
3.6 Pengukuran Pembayaran Besi Tulangan Kecuali untuk beton pracetak, besi tulangan diukur dalam satuan berat ton untuk setiap jenis/tipe besitulangan bulat-polos atau bulat-ulir, berdasarkan berat yang dihitunguntuk besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang yangditunjukkan dalam daftar dan gambar pembesian/penulangan yangdisetujui Pengguna Jasa Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe
besi sebagai dasar pembayaran, ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990yang setara dengan JIS G3112 harus diikuti sbb:
Besi Bulat-UlirDiameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31Besi Bulat-PolosDiameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar diatas,Pengguna Jasa akan menetapkan berat besi tulangan yang dipasang dilokasi pekerjaan berdasarkan ketentuan dalam standar SNI atau JIS.
4) Pekerjaan Bekisting
4.1 Umum Bekisting meliputi pekerjaan dinding, pilar, sayap tegak dan sayapmiring atau bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk
pembatas dan pembentuk beton agar letak dan elevasinya sesuai denganyang dibutuhkan.
Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul betondan menahan lenturan dari kondisi rata dan harus dilindungi
permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan. Permukaan bekistingyang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup kedap
untuk menahan kehilangan mortar.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
24/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukangambar rencana bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangansebelum pembuatan bekisting dilakukan.
Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimalyang digunakan melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran
diantaranya gunting, palu, gergaji dll. Jumlah peralatan tersebutdisesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.4.2 Pemasangan dan persiapan
Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yangmendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dansesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu
potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dangenangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting harus
berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atauyang sejenis dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaikikondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekistinguntuk permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap
bersih.4.3 Pembongkaran Bekisting / Acuan
Acuan-acuan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas denganmemperhitungkan keamanan sesuai SKSNI T – 15 – 1990 – 03 dalamwaktu sebagai berikut :
Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani = 2 hari Tiang penyangga plat beton yang tidak dibebani = 7 hari Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani = 16 hari Tiang-tiang penyangga oversteak / cantilever = 28 hari
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujuisebelumnya oleh Direksi Lapangan. Apabila setelah acuan dibongkarternyata ada bagian-bagian beton yang keropos atau cacat lainnya yangakan mempengaruhi kekuatan konstruksi, maka kontraktor harus segeramemberitahukan kepada Direksi untuk meminta persetujuan mengenaicara pengisian atau penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagaiakibat pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.
5) Pemasangan Pintu Air Klep
5.1 Umum Pintu klep berfungsi menahan dan mengeluarkan air secara otomatisyang dipengaruhi beda tinggi muka air antara di hulu dan di hilir pintuklep.
Pintu Klep otomatis ringan, bahan tahan korosi (komposit fiber resin,metal dll.) digunakan untuk pengendalian sistim tata air di saluran
persawahan pasang surut.
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
25/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
Bobot pintu klep relatif ringan, tetap diperhitungkan menahan tekananair sebesar 3 ton/m2.
Ukuran dan dimensi saat fabrikasi komponen pintu klep dibuat presisiuntuk kemudahan instalasi pengoperasian dan pemeliharaannya.
Mobilisasi dan instalasi harus relatif mudah, kelengkapan pintu klep
dirancang untuk kemudahan serta keamanan pada saat mobilisasi daninstalasi pintu klep. Berat jenis daun pintu harus dapat dengan mudah diatur, disesuaikankebutuhan membuka dan menutup pintu sesuai tinggi pasang surut,tinggi banjir di hilir pintu, sehingga kinerja membuka dan menutup
pintu klep dapat bekerja secara efektif. Daun pintu klep berongga untuk diisi air sebagai pemberat Pintu termasuk saringan sampah ( trashrack ).
5.2 Bahan Pintu klep dan kelengkapannya harus tahan korosi, juga dengan dayatahan yang kuat.
Plat daun pintu dari bahan fiber resin ketebalan ± 4 - 5 mm, 2 (dua )lapis serat fiber jenis mat karung, kombinasi dengan penguat plat besistrip 2 cm tebal 2 mm yang dipasang pada sekeliling daun pintu untukmenambah kekuatan serta dipasang pembatas ruang sebagai pengaku
berupa sekat-sekat yang saling berhubungan. Untuk pengisian airdibuat jendela tembus pandang sebagai jendela ukur.
Engsel pintu klep tahan korasi, besi plat dilapis fiber resin dengan pvcsebagai poros yang digabung dengan besi pipa didalamnya yang diisi
juga dengan fiber resin, sehingga tidak mudah berkarat Frame dudukan daun pintu klep. Bahan dari kayu ketebalanya ( 3-5cm,) disesuaikan dengan dimensi lobang pintu dan tinggi jagaandilapisin fiber resin 3 – 4 mm.
Dipasang kelengkapan-kelengkapan pada pintu klep agar kebocoranmelalui daun pintu seminimal mungkin, berupa seal karet dan alur
pada daun pintu. Karet seal yang cukup kuat ketebalannya 2 – 4 cm disesuaikan denganlubang pintu di pasang mengelilingi lubang ditempel pada daun pintu
bagian dalam sehingga menahan kebocoran air pada saat pintutertutup.
Kran pengisi dan pembuang air pada daun pintu, bahan PVC kualitas1. Sok drat luar ¾” – 1 “ (tergantung dimensi pintu) untuk p engisiandibagian atas dan stop kran PVC ¾” – 1 “ di bagian bawah untuk
pembuang air. Pintu termasuk saringan sampah ( trashrack ) untuk mencegahtumbukan atau benturan dan sampah yang akan masuk kedalamsaluran.
Finishing Pintu menggunakan cat / pewarna tahan UV (sinalultraviolet)
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
26/32
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
27/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
cicin untuk tali pengukit) bersamaan secara merata dan perlahan-lahan.
Pemasangan trashrack/ saringan sampah untuk mencegah sampah,kotoran, tumbukan dan benturan perahu atau benda lainya.
5.4 Operasional Pintu Klep Pintu klep difungsikan sebagai pintu pengeluaran (Drain). Konstruksi pintu di tempatkan pada ruas ujung pemberi atau ruas awal pembuang.Daun pintu klep dipasang pada arah ke lokasi saluran pembuangan.
Pengisian Air Pemberat sebagai Penyeimbang dalam Daun PintuKlep. Sediakan ember dan corong air untuk memudahkan memasukanair kedalam daun pintu sebagai penyeimbang. Cara memasukan darilobang kran pengisi yang terletak di bagian atas daun pintu, sedangkankran pembuang dapat ditutup dibuka cara memutarnya. Apabila aliranair yang melalui pintu klep akan diambil atau dengan kapasitasmaksimum dan terus menerus maka daun klep tidak perlu di isi airApabila diharapkan pintu klep akan tertutup pada saat muka airdilokasi arah bukaan pintu mencapai ketinggian yang diinginkan,maka daun pintu klep perlu diisi sebatas muka air tertinggi di udikatau dapat pula diisi penuh.
Pintu klep akan membuka otomatis apabila muka air dihulu lebihtinggi dari muka air dihilir, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir(delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resinini hanya 2-8 cm.
Pintu klep akan menutup otomatis apabila muka air di hilir lebih
tinggi dari muka air di hulu, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir(Delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resinini hanya 2 – 8 cm.
5.5 Pemeliharaan Secara umum pintu klep tidak memerlukan pemeliharaan yangkontinue, kecuali akibat kesengajaan perusakan ataupun benturan
benda-benda keras. Apabila terjadi kerusakan, daun pintu klep dapatdilepas terlebih dahulu dari engselnya sebelum diperbaik. Untuk
perbaiki membutuhkan bahan fiber resin harus dilakukan oleh petugasyang ditunjuk dan mampu dibidangnya.
Untuk kelancaran terbuka dan tertutupnya daun pintu klep dengansempurna agar diperiksa secara kontinyu bagian engsel pintu dan sealkaret dilem/diganti. Bagian-bagian yang cacat pada daun pintu atau
pada konstruksi bangunan airnya harus segera diperbaiki agar umurkerja dapat bertahan lama.
Pemeriksaan rutin apabila tidak ada kejadian khusus perlu dilakukanminimal setahun sekali yang dapat dilakukan oleh warga setempatdengan memberikan format yang sesuai kemudian dilaporkan kepadainstansi terkait.
Disarankan bahwa jika pada saat pembukaan reklamasi rawa langsungdibangun bangunan pintu air maka dapat dilakukan dengan cara ;
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
28/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
Membuat bangunan pintu air konstruksi sederhana, tidak permanenmenunggu setelah tanah mengalami subsidence dan kestabilan sistemtata air. Jika akan dibangun bangunan pintu air permanen makadisarangkan jika tanah mempunyai daya dukung yang rendah makaselain pondasi mengunakan cerucuk (pile foundation) juga melakukan
perbaikan daya dukung tanah antara lain mengganti tanah dasar yangsesuai.6) Pekerjaan Pintu Baja
6.1 Pekerjaan besi/baja Batang sambung geser (struts)
Penyimpanan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari masing-masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm, dipilih yanglebih besar.
Permukaan yang dikerjakan dengan mesinPenyimpanan permukaan bidang kontak yang dikerjakan denganmesin tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang dapatdipahat dalam suatu segiempat dengan sisi 0,5 ma. Pekerjaan kayu
Penyimpangan penampang balok kayu tidak boleh lebih dari + 5mm untuk setiap panjang balok 2.00 meter
b. Pekerjaan pengelasanPenyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran
bagian-bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kaliketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk material
yang tebalnya lebih besar 12 mm Persyaratan bahana. Pekerjaan Daun Pintu
Pelat Baja.Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuaidengan SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan
bagian B (bahan bangunan dari besi/baja Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80
mm, 100 mm dan 120 mm.Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratankekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 03 – 3959 – 1995,Metode Pengujian Kuat Lentur Kayudi Laboratorium dan
persyaratan pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03 – 3958 – 1995,Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium dansebelum dipasang harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI03 – 3233 – 1009, Tata Cara Pengawetan kayu untuk bangunanrumah dan gedung.
b. Pekerjaan PengecatanSemua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alurmaupun kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
29/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
yang terbuka agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coalta repoxy resin”, Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 06 – 6452 – 2000, Metode Pengujian catbitumen sebagai lapis pelindung
c. Pekerjaan Alat Angkat
Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan,menurunkan dan memegang pintu;
Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut,Tongkat batang Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi,reduksi, Tumpuan/bantalan, maupun rangka alur ( sponning )harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-2002Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja; Kerangka alur ( sponning ) harus mampu meneruskan tekanan air
pada beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritisharus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap panjang 3(tiga) meter.
Persyaratan Kerja1) Daun Pintu
Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka utama penyekat dan komponen lain yang diperlukan. Pintu yang
digunakan harus sesuai dengan Gambar dengan konstruksi las,lebar dan tinggi bersih daun pintu;
Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam spesifikasi inimaka Penyedia Jasa harus membuatnya dengan persetujuanDireksi;
Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal minimum pelat pintu air adalah 6 (enam) mm, termasuk ke longgarankorosi 2 (dua) milimeter;
Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan
kelonggaran korosi 2 (dua) milimeter. Lendutan balok pada beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada bebanmaximum;
Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintudengan baut, mur dan cincin baja. Seal harus disambung padaujungnya dengan cara divulkanisir agar menerus. Tegangan tarik
pada sambungan harus lebih besar dari 50% (lima puluh persen) pada bagian tanpa sambungan. Seal harus dibentuk sedemikiansehingga dapat menahan air dengan baik.
2) Kerangka Pintu
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
30/32
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
31/32
Kerangka Acuan Kerja Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate Tanjung Buka
(3) KlopingKloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk penyesuaiandan pelekatan secara tetap pada tongkat sesudah penyesuaiankedudukan pintu dilapangan.
(4) Ulir Pengangkatan
Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau bahanlain yang disetujui dan dikerjakan dengan mesin. Ulir pengangkat yang dapat dihubungkan dengan roda gigi pinggirharus terdiri dari penopang roda gigi dan bantalan pemandusebagai penguat.
(5) Tongkat PenghubungTongkat penghubung dibuat dari batang baja.
(6) Handel Operasi Manual
f. Ketentuan Gambar Kerja
Gambar Kerja ( Shop Drawing ) adalah gambar yang digunakan untuk pelaksanaan suatu bentuk konstruksi yang akan dikerjakan yang disusun berdasarkan gambar rencana(Design Drawing) dan telah disesuaikan (secara detail termasuk dimensi dan elevasi,
perhitungan dan estimasi) dengan kondisi lapangan terkini dan akan digunakan sebagaidasar pelaksanaan rencana mutu kontrak Penyedia Jasa ( Contractor’s Quality
Plan /CQP).Penyedia jasa harus membuat gambar kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harusmendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan baik untuk pelaksanaan pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara. Penyedia jasa juga harus mengajukan ijin kerja
( Request of Work ) sebelum melaksanakan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan yangdilampiri Gambar Kerja ( Shop Drawing ) yang telah disetujui. Direksi Pekerjaan akanmemberi rekomendasi Menyetujui/Menolak/Merevisi Request of Work paling lambatdalam waktu 48 jam setelah diterima pengajuan ijin kerja. Penyedia jasa segeramelaksanakan pekerjaan paling lambat 24 jam setelah disetujuinya ijin kerja olehDireksi Pekerjaan dan apabila melebihi ketentuan akan dilakukan pengecekan ulangoleh Direksi Pekerjaan tentang kesiapan pekerjaan.
f. Ketentuan Perhitungan Prestasi Pekerjaan Untuk Pembayaran
1. Pembayaran pekerjaan dilakukan dengan sistem Termijn dimana penelitian dan pengecekan lapangan atas kebenaran pengajuan tersebut dituangkan ke dalam BeritaAcara Kemajuan Fisik dan Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani pihakterkait.
2. Pembayaran pekerjaan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dalam anggarankas Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara TahunAnggaran 2016.
3. Pembiayaan Pekerjaan “PEMBANGUNAN JALAN INSPEKSI PENUNJANGFOOD ESTATE TANJUNG BUKA ”, berdasarkan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umumdan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dengan Kode Rekening :
-
8/16/2019 KAK_Pembangunan Jalan Inspeksi Penunjang Food Estate_Print.pdf
32/32