kaidah kaidah bioetik pribadi

15
KAIDAH KAIDAH BIOETIK Aurellius 102012070 E5 [email protected]

Upload: mel-da

Post on 15-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bioetik

TRANSCRIPT

KAIDAH KAIDAH BIOETIK

Aurellius102012070

E5

[email protected]

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510.Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-563 1731.I. PENDAHULUAN

Bioetik adalah Sebuah bidang studi yang berhubungan dengan etika dan implikasi filosofis dari prosedur biologi dan medis tertentu, teknologi, dan perawatan, seperti transplantasi organ, rekayasa genetika, dan perawatan dari sakit parah. "1 Bioetik terdiri atas 4 etik-etik: Beneficence, Non-Maleficence, Justice, dan Autonomi. Keempat bioetik ini tidak ada yang salah, mereka menempatkan diri sesuai dengan kemungkinan kemungkinan yang terjadi dalam keseharian kehidupan kedokteran.Makalah ini akan meneliti sikap dr. Bagus selama satu hari ia membuka tempat prakteknya, bagaimana sikap dokter terhadap pasien pasien yang dihadapinya dan keputusan keputusan yang diambil dokter. kemudian dibandingkan dengan keempat kaidah-kaidah bioetik yang ada.

II. PEMBAHASAN2.1. Identifikasi istilah1. Asites : " Akumulasi abnormal cairan di perut. Berkembang pesat (akut) asites dapat terjadi sebagai komplikasi dari trauma, ulkus perforasi, usus buntu, atau peradangan pada usus atau organ berbentuk tabung (diverticulitis). "22. kemoterapeutik : " Mengobati atau menyembuhkan penyakit "3

2.2. Rumusan Masalah1. Peninjauan sikap dr. Bagus terhadap pasien berdasarkan kaidah kaidah Bioetik.

2.3. Hipotesis1. Dr. Bagus belum maksimal dalam menerapkan kaidah kaidah Bioetik terhadap pasien pasien yang dihadapinya.

2.4. Teoritis dan Pembahasan

I. BeneficenceBeneficence adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan untuk kebaikan pasien. Dokter harus tetap melakukan tindakan yang terbaik dan tidak membahayakan pasien walaupun dijanjikan sejumlah uang dan resiko tindakan akan ditanggung oleh keluarga pasien. Jika dokter melakukan tindakan aborsi berarti dia memandang keluarga/pasien sebagai sesuatu yang hanya membawa keuntungan materil untuk sang dokter bukan untuk kebaikan pasien. Dalam beneficence ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya, yaitu : Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter Maksimalisasi akibat baik lebih besar dari akibat buruk Menganut paham paternalisme (paham saling mengayomi) Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia (ada perbedaan dari sebelum berobat) Tidak membatasi Goal-Based (tujuan kesembuhan pasien) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien Minimalisasi akibat buruk Kewajiban menolong pasien gawat darurat Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan Tidak menarik honorium di luar kepantasan Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan Mengembangkan profesi secara terus menerus Memberikan obat berkhasiat namun murah Menerapkan Golden Rule Principle (jangan menyakiti bila tidak ingin disakiti)

Berdasarkan kasus yang di dapat mengenai Dokter Bagus, yang termasuk dalam etika Beneficence adalah:a. ..... Sehari harinya ia bertugas di sebuah Puskesmas yang hanya ditemani oleh seorang mantri (ph.1) ; ..... 25 tahun dokter Bagus mengabdi di desa tersebut.(ph.8)Alasan : dalam kalimat tersebut terbukti bahwa dr. Bagus rela mengorbankan dirinya untuk bekerja pada puskesmas yang kecil dan berada di desa.b. ..... mengobati pasien di malam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya (ph.1)Alasan : dalam kalimat tersebut terbukti bahwa dr. Bagus rela mengorbankan waktu dan tenaganya demi keselamatan pasien walaupun mengorbankan waktu istirahatnya.c. ..... baiklah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan ORALIT untuk anak ibu, nanti ibu berikan obat tersebut sesuai dengan aturan dan usahakan anak ibu minum oralit sesering mungkin, nanti sore setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat kondisi anak ibu. (ph.3)Alasan: dr. bagus tetap memberi obat yang menguntungkan bagi pasien walaupun pasien telah menolak sebelumnya. Selain itu, dr. Bagus juga rela meluangkan waktunya setelah selesai bertugas untuk melihat kondisi si anak.d. ..... Pak, yang hanya saya dapat lakukam adalah memberikan obat obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita. (ph.4)Alasan : walaupun dr. Bagus tidak bisa menolong pasien dikarenakan fasilitas yang seadanya, namun dr. Bagus tetap memberi obat penunjang kepada pasien demi mengurangi penderitaan pasien.e. ..... ia membuat surat rujukan kepada rumah sakit yang berada di kota. (ph.6)Alasan : dr. Bagus memikirkan kesehatan si bapak dengan sangat baik, ia memberi rujukan kepada rumah sakit yang berada di kota dimaksudkan agar si bapak dapat menerima perawatan yanng lebih baik dan lebih lanjut.

II. Non-MaleficenceNon-Maleficence adalah prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Dalam kasus ini dokter tidak memandang pasien sebagai objek (penghasil uang) dan mencegah pasien dari tindakan yang merugikan. Dalam non-maleficence ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya, yaitu :

Menolong pasien emergency Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah : Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat) Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal) Mengobati pasien yang luka Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) Tidak menghina/ mencaci maki/ memanfaatkan pasien Tidak memandang pasien hanya sebagai objek Mengobati secara proposional Mencegah pasien dari bahaya Menghindari misrepresentasi dari pasien Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian Memberikan semangat hidup Melindungi pasien dari serangan Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/ kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/ keluarganyaBerdasarkan kasus yang di dapat mengenai Dokter Bagus, yang termasuk dalam etika Non-Maleficence adalah:a. Saat mempersilahkan pasien keempatnya masuk ke ruang periksa, dr. Bagus terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong pemuda yang tidak sadarkan diri. (ph.5)Alasan : ..... serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong pemuda yang tidak sadarkan diri. Kedua hal ini membuktikan bahwa si pemuda berada dalam kondisi gawat darurat dan tidak sadarkan diri sehingga dokter harus cepat dalam mengambil langkah pertama untuk menyelamatkan si pemuda.

III. JusticeJustice adalah prinsip moral dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap kebahagiaan dan kenyamanan pasien. Dalam kasus ini dokter tetap memberlakukan sesuatu secara universal dan adil, dalam artian jika tidak ada indikasi medis tertentu maka tindakan tersebut tetap tidak boleh dilakukan tanpa membeda-bedakan pasiennya. Dokter tidak melakukan penyalahgunaan jabatannya sebagai dokter dengan memberikan penjelasan yang selengkap-lengkapnya mengenai kondisi pasien. Dokter tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar status sosial. Dalam justice ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya, yaitu :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accesibility, availability, quality) Menghargai hak hukum pasien Menghargai hak orang lain Menjaga kelompok rentan (yang paling dirugikan) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah / tepat Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit / gangguan kesehatan Bijak dalam makroalokasi

Berdasarkan kasus yang di dapat mengenai Dokter Bagus, yang termasuk dalam etika Justice adalah:a. ..... Dokter Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran (ph.2)Alasan : Dr. Bagus bersikap adil dan universal kepada pasien yang menunggunya.b. ..... Dokter Bagus ragu apakah ia harus mengatakan kepada keluarga agar tidak perlu membeli obat tersebut. (ph.4)Alasan : Dr. Bagus meminta partisipasi kepada keluarga (biaya) seminimal mungkin sehingga keluarga tidak terlalu terbebani dengan penyakit yang diderita anaknya.c. ..... Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu di luar karenaia akan terlebih dahulu memberi pertolongan kepada pemuda tersebut. (ph.5)Alasan : secara sekilas, kita pasti berpikir bahwa tindakan ini tidak adil karena menyelak antrian namun, dalam konteks keselamatan pasien hal ini tidak melanggar etika Justice karena dr. Bagus juga menghargai hak pasien keempatnya dengan meminta pasien tersebut untuk menunggu kembali.

IV. Autonomi (Self-Determination)Autonomi (Self-Determination) adalah prinsip menghormati hak-hak pasien (the rights self determination) yakni dalam hal ini hak pasien untuk tetap tidak mau dirujuk. Namun, dokter tetap harus memberikan penjelasan yang lengkap mengenai kondisi pasien. Untuk memenuhi prinsip autonomi, dokter tidak harus mengikuti keinginan pasien untuk melakukan tindakan itu tetapi dokter harus menjelaskan bahaya melakukan tindakan tersebut. Dalam hal ini juga dokter tetap harus menjaga rahasia pasien. Dalam autonomi ada beberapa hal yang termasuk di dalamnya, yaitu :

Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif) Berterus terang Menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Menghargai rasionalitas pasien Melaksanakan informed consent Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga sendiri Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien Menjaga hubungan (kontrak)

Berdasarkan kasus yang di dapat mengenai Dokter Bagus, yang termasuk dalam etika Autonomi adalah:a. ..... Namun ibu tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat (ph.3)Alasan : Ibu mengambil keputusan untuk tidak membawa anaknya ke rumah sakit dikarenakan kemampuan ekonominya yang lemah, namun dokter Bagus tetap mendukung hal tersebut serta memberi jalan alternatif yang bisa di ambil.b. ..... Namun keluarga pasien menghentikan pengobatan tersebut dikarenakan keluarga pasien bukanlah orang kaya sehingga mereka tidak dapat membeli obat kemoterapeutik yang sedemikian mahal harganya. (ph.4)Alasan : sama seperti sebelumnya, keluarga menolak pengobatan yang akan diberikan karena perekonomian keluarga yang kurang mendukung. Namun dokter bagus tetap memberi solusi lain yang bisa dipilih oleh pihak pasien dan keluarga dengan tarif yang lebih rendah.

III. PENUTUP

Dokter Bagus telah menjalankan tugasnya dengan baik, namun dalam hal etika, dokter bagus belum sepenuhnya menjalankan kaidah kaidah bioetik dengan baik. Sebagai bukti ..... Dokter Bagus tidak menanggapi keluhan si ibu muda tadi dan langsung membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke LAB KLINIK Cepat tepat langganannya yang berada di kota, jauh dari puskesmas. Dari Lab Klinik ini, Dr. Bagus mendapat sejumlah uang yang ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim ke sana. (ph.7). Terbukti bahwa dokter bagus selain bertindak tidak sopan terhadap salah satu pasiennya, ia juga melakukan tindak korupsi.

DAFTAR PUSTAKA1. http://dictionary.reference.com/browse/bioethics2. http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ascites3. http://dictionary.reference.com/browse/therapeutic

1