isbn: 978-602-52968-0-2
TRANSCRIPT
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
iv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ……………………………………………………………… i
Lembar Penerbit ……………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………… iv
Artikel Utama
RE-ORIENTASI PENDIDIKAN JASMANI KEDALAM PERSPEKTIF
KEPENDIDIKAN DAN KEMANUSIAAN: MERAIH BELAJAR SISWA
MENGANTAR TERDIDIK JASMANIAH SISWA
Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd. ………………………………………………
1-18
PARADIGMA BARU DALAM PJOK
Subhan Taopik, S.Pd., M.Pd. …………………………………………………
18-35
Artikel Pendamping
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA
PERKULIAHAN DIDAKTIK METODIK PENGAJARAN ATLETIK
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
MAHASISWA CALON GURU
Asep Suherman, Rizki Aminudin ……………………………………………
36-41
PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL
BELAJAR LONG PASS SEPAKBOLA DI SMP PGRI CIKEMBAR
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018
Bachtiar, Mohammad Dikrie Mulyadi …………………………………………
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN
GERAK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI
Ani Pristiawati, Muchamad Ishak ……………………………………………
42-47
48-57
PERSEPSI KEPALA SEKOLAH DAN GURU PJOK TENTANG
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MAPEL
PENJASORKES SMP DI KOTA SAMARINDA
Muhammad Sukron Fauzi, Jance J Sapulete, Jupri ……………………………
PERBANDINGAN PEMANASAN BERMAIN DAN PEMANASAN
CLASSIC (STATIS DAN DINAMIS) TERHADAP MINAT DALAM
PEMBELAJARAN RENANG GAYA DADA PADA KELAS VIII DI
SMP NEGERI 3 KOTA SUKABUMI TAHUN 2018
Didik Kiswantoko, M. Riski Adi Wijaya ……………………………………
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI
MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ALAT BANTU PADA SISWA
KELAS VIII A DI MTS NEGERI 3 SUKABUMI
Annisa Fitriani, Firman Maulana ………………………………………………
58-64
65-68
69-75
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
v
PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL
BELAJAR PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM
PADA PERMAINAN FUTSAL DI SMPN 6 KOTA SUKABUMI 2018
Bachtiar, M. Fikri Syahridan …………………………………………………
SURVEI KONDISI SARANA PRASARANA DAN TINGKAT
KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN
PRASARANA PENJASORKES DI SMP/SEDERAJAT SE-
KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI TAHUN AJARAN
2017/2018
Nadia Arisa, Firman Septiadi …………………………………………………
UPAYA MENINGKATKAN SERVIS BAWAH MELALUI
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK DALAM
PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS IV MI CADAS
NGAMPAR Anggun ………………………………………………………………………
PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL
BELAJAR SMASH BOLAVOLI SMPN 15 KOTA SUKABUMI
2007/2018
Bachtiar, Indra Susena ………………………………………………………
PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN INVASI UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DIBBLING DALAM
PERMAINAN SEPAKBOLA
Agung Widodo …………………………………………………………………
PENGARUH LATIHAN SMALL-SIDED GAMES TERHADAP
KETERAMPILAN SHOOTING SISWA PESERTA
EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 14 KOTA SUKABUMI
Abdul Muis ……………………………………………………………………
HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS OTOT TUNGKAI DAN
KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SEPAK SILA
PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PERMAINAN SEPAK
TAKRAW DI SMP NEGERI 5 KOTA SUKABUMI TAHUN 2017/2018
Agung Anugrah Matin, Ahmad Alwi Nurudin …………………..……………
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGANG,
DAN KELENTUKAN PERGELANGAN KAKI TERHADAP
KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI ATLET
TAEKWONDO KLUB BTSC KABUPATEN BOGOR
Achmad Yohan Azhari, Firman Septiadi ………………………………………
76-82
83-90
91-96
97-103
104-110
111-115
116-122
123-129
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
vi
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN
OTOT PERUT TERHADAP AKURASI SHOOTING FUTSAL PADA
ANGGOTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMP AL-
MASTHURIYAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN AJARAN
2017/2018
Aji Sukma Prabowo ……………………………………………………………
HUBUNGAN POWER LENGAN DAN FLEKSIBILITAS
PERGELANGAN TANGAN TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK
DASAR CHEST PASS PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET
SMP NEGERI 1 KOTA SUKABUMI TAHUN 2018
Anggita Wilda Salistia, Titis Nurina …………………………………………
PENGARUH LATIHAN KARET BAN DALAM DAN PEMBERAT
KAKI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PESILAT
PUTRI EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMP NEGERI 2
GUNUNG GURUH KABUPATEN SUKABUMI 2017/2018
Arman Maulana, M. Riski Adi Wijaya ………………………………………
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI
MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING CHEST
PASS DI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SISWA SMP
HAYATAN HAYYIBAH TAHUN 2017/2018
Abdul Aziz ……………………………………………………………………
PENGARUH METODE DRILL TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK
DASAR PASSING SEPAKBOLA SISWA SEKOLAH
SEPAKBOLA (SSB) SHEVA SUKAKERSA
Darussalam Al Anshar …………………………………………………………
PENGARUH LATIHAN KECEPATAN-KELINCAHAN TERHADAP
KEMAMPUAN DRIBBLING SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL
DI SMA NEGERI 1 NAGRAK KABUPATEN SUKABUMI
Dede Ivan Supandi ……………………………………………………………
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI
MATA TANGAN TERHADAP KETEPATAN SHOOTING DALAM
OLAHRAGA PÉTANQUE DI KLUB KOTA SUKABUMI
TAHUN 2018
Dede Khoirunnisa Agustini, Wening Nugraheni …………………...…………
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP
KETERAMPILAN LAY UP SISWA EKTRAKURIKULER BOLA
BASKET SMAN 1 CIGOMBONG
Entang Sutisna …………………………………………………………………
TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER
OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 CIGOMBONG
Fuja Bagoes Ramadhan ………………………………………………………
130-133
134-141
142-147
148-153
154-157
158-162
163-167
168-172
173-177
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
vii
PERBANDINGAN AKURASI LONG PASS MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM, KAKI BAGIAN LUAR DAN PUNGGUNG KAKI
TERHADAP SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA
NEGERI 3 KOTA SUKABUMI TAHUN 2018
Hary Muhammad Amin ………………………………………………………
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PASSING MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM DENGAN KAKI BAGIAN LUAR TERHADAP
KETEPATAN PASSING PENDEK PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
FUTSAL DI SMP NEGERI 3 CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2018
Mochammad Iman Firmansyah ………………………………………………
PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP
KETERAMPILAN MENGGRING BOLA PADA
EKSTRAKURIKULER SMP AL-MASTHURIYAH KECAMATAN
CISAAT KABUPATEN SUKABUMI TAHUN AJARAN 2017/ 2018
Muhamad Sopyan ……………………………………………………………
PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP DAYA TAHAN
KARDIOVASKULAR SISWA YANG MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA DI SMAN 3 KOTA
SUKABUMI 2018
Muqiit Qawiy Akbar …………………………………………………………
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN
KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS
ATAS DI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA SMP PGRI
CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017/2018
Rahmattullah …………………………………………………………………
PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS SEPAKTAKRAW
TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKMULA SISWA PESERTA
EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SMPN 5 KOTA
SUKABUMI TAHUN 2018
Reza Maulana, Ahmad Alwi Nurudin …………………………………………
PENGARUH MODEL PERMAINAN TARGET TERHADAP AKURASI
SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTs YASIRO
LEMBURSAWAH KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2018
Solehudin ………………………………………………………………………
HUBUNGAN KECEPATAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN
KEMAMPUAN TEKNIK DEFENSE PADA SISWA
EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI MAN 2 KOTA SUKABUMI
TAHUN 2017/2018
Sumiati, M. Riski Adi Wijaya …………………………………………………
178-184
185-189
190-193
194-198
199-203
204-208
209-218
219-225
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
viii
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN
KOORDINASI MATA–KAKI TERHADAP LONGPASS DALAM
PERMAINAN SEPAKBOLA DIEKSTRAKURIKULER MTS YASTI
CISAAT KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018
Ucu Ginanjar …………………………………………………………………
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP
KETERAMPILAN POOMSAE PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
TAEKWONDO SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI 2018
Via Apriani, Firman Septiadi …………………………………………………
ANALISA HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KONDISI
FISIK LANSIA DI DESA DAN KOTA
Kukuh Pambuka Putra, Maria Dyah Kurniasari, Adeoka Purnamasiwi ………
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR NEGERI DI SALATIGA
Kukuh Pambuka Putra, Angkit Kinasih, Peter Kriswandaru …………………
GAMBARAN HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR KRISTEN
SATYA WACANA SALATIGA
Sanfia Tesabela Messakh, Angkit Kinasih, Yuli Cahyono ……………………
GAMBARAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA SISWA SD
KRISTEN SATYA WACANA KELAS IV SALATIGA
Sanfia Tesabela Messakh, Angkit Kinasih, Edho Ardi Wicaksono …………
STUDI PERILAKU AKTIVITAS FISIK DAN PEMAHAMAN
TENTANG RESIKO OVERWEIGHT DAN OBESITAS PADA
MAHASISWA USIA 19-21 TAHUN
Kukuh Pambuka Putra, Angkit Kinasih, Tanjung Wijayanto …………………
226-230
231-234
235-243
244-248
249-254
255-260
261-267
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
261
STUDI PERILAKU AKTIVITAS FISIK DAN PEMAHAMAN TENTANG
RESIKO OVERWEIGHT DAN OBESITAS PADA MAHASISWA USIA
19-21 TAHUN Kukuh Pambuka Putra
1, Angkit Kinasih
2, Tanjung Wijayanto
3
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstrak: Latar belakang: Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang ditandai penimbunan jaringan
lemak tubuh secara berlebihan yang memicu berbagai penyakit metabolisme. Aktivitas fisik yang cukup, efektif
dalam menjaga Indeks Massa Tubuh. Pemahaman mengenai resiko obesitas akan mempengaruhi pengambilan
keputusan gaya hidup seseorang.Tujuan: mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa UKSW tentang risiko
obesitas dan mempelajari seberapa intensitas aktivitas fisik mahasiswa UKSW dalam kehidupan sehari-
hari.Metode: studi observatif deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) yang dilakukan pada
bulan Februari hingga April 2018 pada mahasiswa FKIK UKSW. Data yang digunakan yaitu berat badan, tinggi
badan, tingkat aktifitas fisik dan pemahaman resiko obesitas. Hasil: Sebanyak 33 (66%) responden paham
mengenai resiko obesitas, 10 (20%) responden termasuk dalam kelompok cukup paham, dan sisanya 7 (14%)
responden termasuk dalam kelompok pemahaman rendah/kurang memahami resiko obesitas. Hal ini dapat
dimengerti karena responden berkuliah dilingkungan kesehata. Namun yang menjadi perhatian yakni prioritas
penenuan gaya hidup yang terpapar dengan mudahnya akses mendapat makanan serta gaya hidup
sedentary.Kesimpulan: Lebih dari setengah dari jumlah responden memiliki pemahaman resiko obesitas baik
namun tingkat aktifitas fisik dalam kategori sedang. Adanya transisi kehidupan kampus merupakan periode
kritis mahasiswa membuat keputusan secara mandiri untuk menentukan gaya hidup yang tepat.
Kata Kunci: Obesitas, Aktifitas Fisik, Gaya Hidup
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang ditandai penimbunan jaringan
lemak tubuh secara berlebihan (Arywibowo et al. 2009). Obesitas disebabkan faktor pola
makan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi karbohidrat dan lemak berlebih yang tidak
diikuti dengan aktivitas fisik yang tinggi (Ayu 2011; Rahmawati 2015). Kelebihan lemak
tubuh dapat terjadi di segala usia mulai dari anak kecil hingga lansia. Kelebihan kadar lemak
tubuh menyebabkan adanya timbunan lemak pada bagian tubuh tertentu dan berkontribusi
pada peningkatan berat badan secara keseluruhan. Kelebihan lemak pada tubuh menimbulkan
efek buruk pada kesehatan (Watulingas et al. 2013). Penumpukan lemak yang berlebih dapat
mengganggu aktivitas bahkan dapat menurunkan produktivitas. Apabila asupan makanan
lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan dari aktivitas fisik sehari-hari maka hal ini dapat
menjadi salah satu penyebab obesitas (Dewi & Mahmudiono 2013). Obesitas berpotensi
menimbulkan penyakit kardiometabolik seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung
koroner, maka perlu dilakukan penanganan untuk mengembalikan kadar lemak tubuh
menjadi normal, penanganan dapat dilakukan dengan program diet atau pengaturan pola
makan dan meningkatkan intensitas aktivitas fisik.
Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes melitus, penyakit
jantung koroner dan stroke. Diabetes Melitus dapat terjadi karena adanya gangguan
metabolisme insulin yang menyebabkan hiperglikemia dalam darah (Yuliani et al. 2014).
Pankreas mengeluarkan insulin, yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk
digunakan oleh tubuh. Kadar glukosa meningkat bila sekresi insulin tidak mencukupi atau
tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang dihasilkan. Resistensi insulin tersebut dapat
terjadi karena konsumsi karbohidrat berlebih dalam jangka waktu yang lama di mana pola
konsumsi tersebut banyak dilakukan oleh individu obesitas. Hal tersebut yang menyebabkan
individu obesitas memiliki risiko diabetes lebih besar dibandingkan dengan individu normal.
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
262
Obesitas tidak secara langsung menyebabkan stroke akan tetapi penderita obesitas
akan terlebih dahulu mengalami diabetes melitus dan diikuti munculnya hipertensi kronis dan
umumnya akan diikuti dengan stroke (Sukmawati et al. 2007). Stroke akan terjadi jika
pasokan darah ke otak berkurang disebabkan karena penyumbatan aliran darah dalam
pembuluh darah di otak. Sumbatan tersebut mangakibatkan pasokan oksigen ke sel otak
berkurang sehingga mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak, dan menyebabkan bagian
tubuh yang dikendalikan bagian otak tersebut mengalami ganguan.
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyumbatan sebagian atau total
pembuluh arteri koroner yang diawali dengan penimbunan lemak pada dinding dalam
pembuluh darah arteri (Hariadi & Ali 2005) hubungan obesitas dan jantung koroner sangat
erat karena obesitas menyebabkan pengendapan dan penimbunan lemak dalam pembuluh
darah yang dapat menghambat aliran darah. Olahraga menjadi bagian penting bagi tubuh,
karena dengan olahraga tubuh akan mengubah lemak menjadi karbohidrat yang kemudian
dijadikan sebagai sumber energi untuk beraktivitas (Wijayanti 2013). Olahraga dapat
membantu penderita obesitas untuk mengurangi lemak pada tubuh karena dengan berolahraga
lemak akan dimetabolisme sehingga kadar lemak pada tubuh akan berkurang. Kegiatan yang
membutuhkan upaya fisik, dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan
dan kebugaran (Oxforddictionaries 2018). Olahraga adalah salah satu kegiatan atau aktivitas
yang cukup efektif untuk membakar kalori di dalam tubuh (Muthoharoh 2016). Olahraga
yang bersifat aerobik sangat baik untuk menurunkan berat badan karena menggunakan kalori
lebih besar, membantu meningkatkan metabolisme, meningkatkan konsumsi oksigen dan
membantu tubuh memetabolisme lemak dengan lebih cepat. Penangan obesitas pada
mahasiswa dengan melakukan olahraga sering menemui kendala, karena padatnya jadwal
perkuliahan dan aktivitas di luar kampus menyebabkan mahasiswa sulit mengatur waktu
untuk berolahraga. Selain berolahraga mahasiswa bisa melakukan program diet. Diet
merupakan aktivitas mengurangi lemak dalam tubuh dengan cara membatasi kalori yang
masuk (Firmansyah et al. 2013), namun program diet tidak akan berhasil jika tidak di
imbangi dengan aktivitas fisik yang tinggi atau olahraga (Ayu 2011).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa UKSW
tentang risiko obesitas dan mempelajari seberapa intensitas aktivitas fisik mahasiswa UKSW
dalam kehidupan sehari- hari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
lembaga kemahasiswaan dalam merumuskan program dan kebijakan terkait aktivitas fisik
mahasiswa.
METODE
Penelitian ini adalah studi observatif deskriptif dengan pendekatan potong lintang
(cross sectional) yang dilakukan pada bulan Februari hingga April 2018. Populasi penelitian
ini adalah semua mahasiswa FKIK UKSW, pria dan wanita berumur 19 – 21 tahun. Sampel
target berdasarkan kriteria inklusi sebagai berikut: mahasiswa aktif FKIK UKSW, berumur
19 – 21 tahun, memiliki Indeks Massa Tubuh kategori overweight (25 – 27 kg/m2) dan
obesitas (> 27 kg/m2).
Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampling area (Cluster Sampling).
Teknik pemilihan sampel dilakukan 2 tahap yaitu menentukan sampel sesuai kriteria
kemudian menentukan orang – orang yang termasuk dalam kriteria inklusi sesuai dengan
kuota (50 orang). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi: identitas diri,
aktivitas fisik, kuisioner pemahaman resiko obesitas.
Instrumen dan Prosedur
Identitas diri responden diperoleh dengan wawancara terstruktur menggunakan
kuisioner yang meliputi jenis kelamin dan usia. Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung
dengan rumus (Berat badan (kg))/(Tinggi Badan(m))2 dengan satuan kg/m
2. IMT
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
263
dikategorikan menjadi kekurangan berat badan tingkat berat (<17 kg/m2), kekurangan berat
badan tingkat ringan (17,1 – 18,5 kg/m2), normal (18,6 – 25 kg/m
2), kelebihan berat badan
tingkat ringan /overweight(25,1 – 27 kg/m2), kelebihan berat badan tingkat berat/obesitas (>
27 kg/m2) (DepKes RI, 2003). Total aktivitas fisik diperoleh menggunakan quisioner Global
Physical Activity Questionare (GPAQ) yang diadopsi WHO sebagai pedoman untuk
melakukan survey. Quisioner GPAQ telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. GPAQ
dikembangkan oleh WHO untuk pengawasan aktivitas fisik di negara-negara(WHO 2014).
Kuisioner GPAQ menilai tingat aktifitas fisik dalam satu minggu meliputi aktifitas kerja,
transpotasi, olahraga dan rekreasi. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kegiatan di luar
secara rutin, misalnya tidak beraktivitas karena cedera. Jangka waktu 1 bulan dipilih untuk
mengurangi recall bias. Hasil Total Physical Activity dikategorikan menjadi ringan (<600),
sedang (601 – 2999) dan berat (≤3000) dengan satuan Metabolic Equivalents/METs (WHO
2014). METs adalah satuan yang menggambarakan intensitas aktivitas fisik dalam analisis
data GPAQ. Pemahaman resiko obesitas diperoleh dengan wawancara terstruktur
menggunakan kuisioner meliputi 10 pertanyaan. Skor kemudian dikelompokkan ke dalam
tiga kategori yaitu ―kurang‖ jika skor < 4, ―cukup paham‖ jika skor antara 5 – 7 ,
serta―paham‖ jika skor > 8. Data disajikan dalam bentuk tabel meliputi nilai rerata, standar
deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal menggunakan aplikasi SPSS. 20.
Teknik Analisis Data
Data disajikan dalam bentuk tabel meliputi nilai rerata, standar deviasi, nilai minimal
dan nilai maksimal menggunakan aplikasi SPSS. 20. Sebelumnya dilakukan studi
pendahuluan kuisioner pemahaman kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas guna
melihat kelayakan quisioner. Penelitian ini mendapat izin dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UKSW dan disertai surat izin No.040/PE/KEPK.UKSW/2018. Sebelum
pengambilan data, peneliti menjelaskan tujuan penelitian, meminta persetujuan disertai
memberikan informed concent kepada setiap responden untuk dibaca terlebih dahulu, dan bila
menyetujuinya responden mendatangani informed concent.
HASIL
Tabel 1. Deskripsi Variabel Usia, Tinggi Badan, dan Berat Badan
Variabel
Usia (tahun) Tinggi Badan (meter) Berat Badan (kilogram)
Minimum 19 1,47 55
Maksimum 21 1,78 104
Rerata 20,42 1,5902 70,92
St. Devisiasi 0,75835 0,07965 10,39395
Berdasarkan pada Tabel 1. menjelaskan nilai minimum, maksimum rerata dan standar
devisiasi dari variabel penelitian ini. Rerata usia dari 50 responden adalah 20,42 tahun ± 0,76,
dengan nilai minimum 19 tahun dan maksimum 21 tahun. Rerata tinggi badan adalah 1,5902
meter ± 0,079, dengan nilai minimum 1,47 m dan maksimum 1,78 m. Rerata berat badan
adalah 70,92 kg ± 10,4, dengan nilai minimum 55 kg dan maksimum 104 kg.
Tabel 2. Deskripsi Variabel Indeks Massa Tubuh dan Aktifitas Fisik
Variabel
Indeks Massa Tubuh(m/kg2) Aktifitas Fisik (MET
menit/minggu)
Minimum 25,11 980
Maksimum 35,75 2880
Rerata 27,9542 1,946,4
St. Devisiasi 2,74042 508,9315
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
264
Tabel 2. memberikan gambaran rerata IMT dari 50 responden adalah 27,9542 m/kg2 ± 2,74,
dengan nilai minimum 25,11 m/kg2 dan maksimum 35,75 m/kg
2. rerata aktivitas fisik dari 50
responden adalah 1,946,4 MET menit/minggu ± 508,9315, dengan nilai minimum 980 MET
menit/minggu dan maksimum 2880 MET menit/minggu
Tabel 3. Karakteristik Skor Pemahaman Obesitas Responden
Kategori Skor N (50) Persen (%)
Rendah 7 14
Cukup Paham 10 20
Paham 33 66
Tabel 3. memberikan gambaran kelompok responden berdasarkan skor pemahaman
obesitas. Sebanyak 33 (66%) responden paham mengenai resiko obesitas, 10 (20%)
responden termasuk dalam kelompok cukup paham, dan sisanya 7 (14%) responden termasuk
dalam kelompok pemahaman rendah/kurang memahami resiko obesitas. Rerata skor
pemahaman dari 50 responden adalah 7,86 ± 2,41602 , dengan nilai minimum 2
menit/minggu dan maksimum 10.
PEMBAHASAN
Pemahaman seseorang mengenai resiko obesitas dapat diperoleh melalui pendidikan
formal maupun informal. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat usia remaja atau
dewasa lanjut seharusnya memiliki pola pikir analitis yang lebih mendalam dibandingkan
dengan remaja atau dewasa muda lain yang tidak menyandang predikat mahasiswa.
Pemahaman pada mahasiswa (remaja akhir) merupakan periode penting yang akan
menentukan periode perkembangan berikutnya. Seseorang mengalami obesitas pada usia
muda, akan cenderung obesitas saat dewasa. Selain itu pandangan mengenai obesitas
berpengaruh pada psikologis dan sosial pada mahasiswa, termasuk peningkatan risiko depresi
terjadi akibat penolakan mengenai gambar diri yang tidak sesuai dengan rekan lainnya
(Sargowo & Andarini 2011)
Secara umum aktivitas yang banyak dilakukan responden pada hari kuliah maupun
pada hari libur adalah aktivitas ringan hingga sedang. Aktivitas ringan lain yang banyak
dilakukan adalah membaca, mengetik, mengobrol, menonton film, diskusi atau rapat,
serta kegiatan lainnya yang dilakukan sambil duduk. Jenis aktivitas sedang yang biasa
dilakukan contoh di antaranya adalah berjalan dari rumah atau kos ke kampus dan
sebaliknya, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, serta menyapu, membersihkan dan
membereskan rumah. Adapun jenis kegiatan berat yang dilakukan adalah olahraga seperti
joging, sepak bola dan futsal (bagi beberapa responden pria).
Rendahnya aktivitas fisik pada mahasiswa memicu peningkatan resiko obesitas.
Dewasa ini, prevalensi obesitas meningkat bersamaan dengan menurunnya gaya hidup sehat
seperti aktiitas fisik. Kehilangan kesempatan beraktivitas fisik, akibat akibat gaya hidup
sedetary berkontribusi dengan peningkatan resiko obesitas (Umer et al. 2017). Sebaiknya
latihan fisik atau gerakan badan dilakukan sesuai rekomendasi WHO dengan intensitas yang
cukup selama 60 menit untuk menurunkan dan mencegah naiknya berat badan (Togo et al.
2001). Sebagian besar mahasiswa, cenderung memiliki aktivitas fisik terbatas dan cenderung
memilih hal-hal instan karena kesibukannya dapat merubah gaya hidupnya menjadi lebih
baik (Rachmi et al. 2017).
Adanya transisi kehidupan kampus merupakan periode kritis mahasiswa membuat
keputusan secara mandiri untuk menentukan pola makan serta pilihan jenis makanan yang
praktis dan cepat, sehingga tidak memenuhi kaidah konsumsi pangan yang beragam, bergizi,
dan berimbang. Hal ini tentu akan memengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi yang tidak sesuai
dengan energi yang dikeluarkan selama beraktivitas. Pemilihan makanan yang bergizi baik
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
265
sangat tergantung dari pengetahuan dan sikap gizi seseorang (Nadiya Mawadah 2008). Selain
itu, penelitian (Fatiyah, Ujang Sumarwan 2005) menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memiliki pengetahuan gizi yang baik cenderung memilih produk makanan dengan
mempertimbangkan kandungan gizi yang tertera pada label makanan produk bermerk.
Namun pada responden yang seluruhnya memilki berat badan berlebih, sebanyak 33 (66%)
responden memahami resiko obesitas dan 10 (20%) responden termasuk dalam kelompok
cukup paham. Hanya 7 (14%) responden termasuk dalam kelompok pemahaman
rendah/kurang memahami resiko obesitas. Hal ini dapat dimengerti karena responden
berkuliah di lingkungan kesehatan. Sebagian responden juga mengambil jurusan Ilmu Gizi.
Pemahaman pola makan serta keputusan memilih jenis makanan juga menjadi
memiliki peranan prevalensi kejadian obesitas. Saat ini, prevalensi asupan energi di kalangan
mahasiswa melebihi nilai AKG akibat tingkat pola konsumsi mahasiswa yang lebih memilih
makanan siap saji. Kecenderungan konsumsi fast food didukung dengan mudahnya akses
memperoleh makanan tersebut, serta uang saku yang cukup. Tingginya konsumsi fast food
disertai asupan tinggi kalori dan tinggi lemak (40-50% lemak) yang memicu peningkatan
persen total lemak (Prediatrics 2006). Mahasiswa memiliki otonomi besar atas pemilihan
makanan tanpa mempertimbangkan risiko peningkatan penyakit kronis ketika membuat
pilihan makanan. Pemilihan jenis makanan yang tidak tepat, seringnya konsumsi junkfood,
ngemil, kebiasaan telat makan dapat memperburuk kesehatan mahasiswa (Kattelmann et al.
2014).
Jenis kelamin juga memperngaruhi distribusi lemak. Adanya hormon estrogen pada
wanita berpengaruh pada distribusi lemak. Estrogen merangsang kerja LPL pada gluteal
femoral adiposity sehingga menyebabkan timbunan lemak pada otot (Lowe et al. 2010). Pria
memiliki massa tubuh dan massa tulang yang lebih besar dan massa lemak yang lebih sedikit
dibanding wanita. Pada wanita penyimpanan lemak biasanya terjadi di daerah tertentu untuk
melindungi organ-organ penting reproduksi sehingga memperbesar resiko perempuan untuk
memiliki rasio lingkar pinggang pinggul beresiko. Wanita juga memiliki kadar adiponektin
dan leptin yang lebih tinggi sehingga memiliki lemak subkutan yang lebih tinggi juga
dibanding laki-laki (Fuente-Martín et al. 2013) Namun, penelitian lain mengatakan resiko
peningkatan IMT lebih tinggi pada pria mengalami peningkatan IMT daripada wanita
dikarenakan pria cenderung lebih suka meluangkan lebih banyak waktu untuk duduk di akhir
pekan dan waktu senggang dibanding wanita (Proper et al. 2007)
Simpulan
Lebih dari setengah dari jumlah responden memiliki pemahaman resiko obesitas baik namun
tingkat aktifitas fisik dalam kategori sedang. Adanya transisi kehidupan kampus merupakan
periode kritis mahasiswa membuat keputusan secara mandiri untuk menentukan gaya hidup
yang tepat
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
266
DAFTAR PUSTAKA
Arywibowo, D.M., Prihartanti, N. & N.A, N.R., 2009. Penurunan Berat Badan Pada Obesitas
Melalui Pengaturan Diri. , 10(2), pp.199–211.
Ayu, R.D.S., 2011. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun di Indonesia. Departemen
Gizi Kesehatan Masyarakat, 15(1), pp.37–43.
Dewi, A.C.N. & Mahmudiono, T., 2013. Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Sikap, dan
Pengetahuan Tentang Obesitas Dengan Status Gizi Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kesehatan Masyarakat, 9(1), pp.42–48.
Fatiyah, Ujang Sumarwan, I.T., 2005. Analisis Pengetahuan Gizi dan Produk Minum Sari
Buah Kemasan Dihubungkan dengan Merek yang Dikonsumsi Pada Mahasiswa IPB.
Media Gizi dan Keluarga, 29(2), pp.75–87.
Firmansyah, V.R., Budiwati, S.D. & Nugraha, A., 2013. Aplikasi Pencatatan Aktivitas Diet
pada Penderita Obesitas Berbasis J2ME. Teknologi Informasi, 1(5), pp.1–5.
Fuente-Martín, E. et al., 2013. Sex Differences in Adipose Tissue: It is not Only a Question
of Quantity and Distribution. Adipocyte, 2(3), pp.128–34. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3756100&tool=pmcentrez&
rendertype=abstract.
Hariadi & Ali, A.R., 2005. Hubungan Obesitas Dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit
Jantung Koroner di Laboratorium Klinik Prodia Makassar Tahun 2005. , pp.1–14.
Kattelmann, K.K. et al., 2014. Development of Young Adults Eating and Active for Health
(YEAH) Internet-Based Intervention Via a Community-Based Participatory Research
Model. Journal of Nutrition Education and Behavior, 46(2), pp.S10–S25. Available at:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jneb.2013.11.006.
Lowe, D.A., Baltgalvis, K.A. & Greising, S.M., 2010. Mechanisms Behind Estrogen ’ s
Beneficial Effect on Muscle Strength in Females. Exercise and Sport Sciences Reviews,
55455, pp.61–67.
Muthoharoh, S., 2016. Pengaruh Pengetahuan dan Lama Olahraga Terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Remaja Overwight dan Obesitas di Mojokerto. Keperawatan dan
Kebidanan, pp.22–30.
Nadiya Mawadah, H., 2008. Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi serta Tingkat Konsumsi
Ibu Hamil di Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Ragunan Propinsi DKI Jakarta. Gizi
dan Pangan, 3(1), pp.30–42.
Oxforddictionaries, 2018. Exercise. Available at:
https://en.oxforddictionaries.com/definition/exercise.
Prediatrics, A.A. of, 2006. Active Healthy Living : prevention of Chilhood Obesity Through
Incresed Physical Activitiy.
Proper, K.I. et al., 2007. Sitting Time and Socio-Economic Differences in Overweight and
Obesity. International Journal of Obesity, 31(1), pp.169–176.
Rachmi, C.N., Li, M. & Alison Baur, L., 2017. Overweight and Obesity in Indonesia:
Prevalence and Risk Factors—a Literature Review. Public Health, 147, pp.20–29.
Rahmawati, D., 2015. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral Pada
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012-2014,
Sargowo, D. & Andarini, S., 2011. The Relationship Between Food Intake and Adolescent
Metabolic Syndrome. Kardiologi Indonesia, 32(1), pp.14–23.
Sukmawati, L., Jenie, M.N. & Anggraheny, H.D., 2007. Analisis Faktor Risiko Kejadian
Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr . Kariadi Semarang. , pp.20–25.
Togo, P. et al., 2001. REVIEW Food Intake Patterns and Body Mass Index in Observational
Studies. International Journal of Obesity, 25, pp.1741–1751.
ISBN: 978-602-52968-0-2 Seminar Nasional Pendidikan Jasmani
UMMI ke-1 Tahun 2018
267
Umer, A. et al., 2017. Childhood Obesity and Adult Cardiovascular Disease Risk Factors : a
Systematic Review with Meta-Analysis. Bmc Public Healt, 17(683), pp.1–24.
Watulingas, I., Rampengan, J.J. V & Polii, H., 2013. Pengaruh Latihan Fisik Aerobik
Terhadap V02 Max Pada dengan Berat Badan Lebih (Overweight). E-Biomedik, 1(2),
pp.1064–1068.
WHO, 2014. Global Physical Activity Questionnaire. Who.
Wijayanti, D.N., 2013. Analisi Faktor Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasi Obesitas Pada
Remaja Putri. ILmu Keolahragaan, pp.1–91.
Yuliani, F., Oenzil, F. & Iryani, D., 2014. Artikel Penelitian Hubungan Berbagai Faktor
Risiko Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2. , 3(1), pp.37–40.