insert cefobactam inj

2
® CEFOBACTAM Cefoperazone, Sulbactam Serbuk injeksi steril i.m./i.v. FARMAKOLOGI Tiap vial mengandung: Natrium Sefoperazon yang setara dengan 500 mg Sefoperazon. Natrium Sulbaktam yang setara dengan 500 mg Sulbaktam. Kombinasi Natrium Sefoperazon/Natrium Sulbaktam tersedia dalam bentuk serbuk injeksi kering untuk dire- konstitusi dengan perbandingan 1:1 berdasarkan jumlah Sefoperazon/Sulbaktam bebas. Natrium Sefoperazon adalah antibiotik semisintetik golongan sefalosporin generasi ketiga berspektrum luas, yang berpengaruh terhadap organisme sensitif selama tahap penggandaan aktif dengan cara mencegah biosintesis mukopeptida dinding sel, hanya untuk peng- gunaan parenteral. Natrium Sulbaktam merupakan turunan inti penisilin, merupakan penghambat beta-laktamase yang bersifat tidak reversibel, hanya untuk penggunaan parenteral. Sulbaktam tidak memiliki aktivitas bakteri yang ber- manfaat, kecuali terhadap Neisseriaceae dan Aci- netobacter . Namun, studi biokimia dengan sistem bakteri bebas-sel telah menunjukkannya menjadi suatu penghambat tidak reversibel dari beta-laktam yang paling penting yang diproduksi oleh organisme-or- ganisme yang resistan terhadap antibiotik beta-laktam. Potensi Sulbaktam dalam mencegah kerusakan penisilin dan sefalosporin oleh organisme yang resistan dibuk- tikan pada uji seluruh organisme yang menggunakan strain/galur resistan dimana Sulbaktam menunjukkan efek sinergi dengan penisilin dan sefalosporin. Seperti halnya Sulbaktam juga berikatan dengan protein yang terikat penisilin, strain/galur sensitif juga menjadi lebih peka terhadap Sefoperazon/Sulbaktam daripada terhadap Sefoperazon saja. Kombinasi Sefoperazon dan Sulbaktam aktif terhadap semua organisme yang sensitif terhadap Sefoperazon. Sebagai tambahan, kombinasi tersebut menunjukkan aktivitas yang sinergi (sampai empat kali reduksi da- lam konsentrasi inhibisi minimum untuk bentuk kombinasi dibandingkan dengan masing-masing senyawanya) pada beberapa organisme, sebagian besar disebutkan sebagai berikut: - Haemophilus influenzae - Proteus mirabilis - Bacteroides spesies - Klebsiella pneumonia - Staphylococcus spesies - Morganella morganii - Acinetobacter calcoaceticus - Citrobacter Freundii - Enterobacter aerogenes - Enterobacter cloacae - Escherichia coli - Citrobacter diversus Sefoperazon/Sulbaktam aktif secara in vitro terhadap berbagai jenis organisme yang signifikan secara klinis: Organisme Gram-Positif: - Staphylococcus aureus, strain penghasil penisilinase dan non-penisilinase - Staphylococcus epidermidis - Streptococcus pneumoniae (dahulu Diplococcus pneumoniae) - Streptococcus pyogenes (Grup A beta-hemolitik streptococci) - Streptococcus agalactiae (Grup B beta-hemolitik streptococci) - Sebagian besar strain beta-hemolitik streptococci lain - Banyak strain Streptococcus faecalis (enterococcus) Organisme Gram-Negatif: - Escherichia coli - Klebsiella spesies - Enterobacter spesies - Citrobacter spesies - Haemophilus influenzae - Proteus mirabilis - Proteus vulgaris - Morganella morganii (dahulu Proteus morganii) - Providencia rettgeri (dahulu Proteus rettgeri) - Providencia spesies - Serratia spesies (termasuk S. marcescens) - Salmonella dan Shigella spesies - Pseudomonas aeruginosa dan beberapa Pseudo- monas spesies lain - Acinetobacter calcoaceticus - Neisseria gonorrhoeae - Neisseria meningitides - Bordetella pertussis - Yersinia enterocolitica Organisme Anaerobik: - Gram-negatif bacilli (termasuk Bacteroides fragilis, Bacteroides spesies lain, dan Fusobacterium spesies) - Gram-positif dan gram-negatif cocci (termasuk Pepto- coccus, Peptostreptococcus, dan Veillonella spesies) - Gram-positif bacilli (termasuk Clostridium, Eubacterium dan Lactobacillus spesies) ® bungan dengan penggunaan CEFOBACTAM . Untuk pasien yang membutuhkan makanan pengganti se- cara oral maupun parenteral, cairan yang mengan- dung etanol harus dihindari. ® - Larutan CEFOBACTAM dan aminoglikosida tidak boleh dicampurkan secara langsung, karena terdapat inkompatibilitas fisik pada keduanya. Jika pengobatan ® kombinasi dengan menggunakan CEFOBACTAM dan aminoglikosida diperlukan (lihat INDIKASI Terapi Kombinasi). Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian infus secara terpisah dengan menggunakan tubing infus yang berlainan dan tubing utama intravena dibilas secara memadai dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Juga disarankan bahwa dosis ® CEFOBACTAM diberikan sepanjang hari pada waktu-waktu yang berjauhan dengan pemberian aminoglikosida sejauh mungkin. - Rekonstitusi awal menggunakan larutan Ringer Laktat harus dihindari karena campuran tersebut telah ter- bukti tidak kompatibel. Tetapi, dua langkah proses pelarutan yang menggunakan air untuk injeksi untuk pelarutan pertama, akan menghasilkan suatu cam- puran yang kompatibel ketika kemudian dilarutkan dengan larutan Ringer Laktat (lihat Petunjuk Peng- gunaan/Penanganan Larutan Ringer Laktat). - Rekonstitusi awal menggunakan lidokain HCl 2% harus dihindari karena campuran tersebut telah terbukti tidak kompatibel. Tetapi, dua langkah proses pelarutan yang menggunakan air untuk injeksi untuk pelarutan per- tama, akan menghasilkan suatu campuran yang kom- patibel ketika kemudian dilarutkan dengan larutan lidokain HCl 2% (lihat Petunjuk Penggunaan/Pena- nganan Lidokain). DOSIS ® CEFOBACTAM ® ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM CEFO- ® BACTAM ® Pemakaian untuk dewasa Rekomendasi dosis harian untuk pada orang dewasa adalah sebagai berikut: Aktivitas Aktivitas CEFOBACTAM Rasio Sefoperazon Sulbaktam (g) (g) (g) 1:1 2,0 - 4,0 1,0 - 2,0 1,0 - 2,0 Dosis diberikan tiap 12 jam dalam dosis terbagi. Dalam keadaan yang lebih parah atau pada keadaan infeksi yang resistan, maka dosis harian dapat ditingkatkan hingga 8 g dengan perbanding- an 1:1 (yaitu 4 g aktivitas Sefoperazon). Pasien yang menerima rasio 1:1 dapat membutuhkan tambahan Sefoperazon yang diberikan secara terpisah. Dosis diberikan tiap 12 jam dengan dosis terbagi. Dosis harian maksimum Sulbaktam yang direkomenda- sikan adalah 4 g. Pemakaian pada Disfungsi Ginjal Regimen dosis harus disesuaikan pada pasien yang memiliki gejala penurunan fungsi ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 30 ml/menit) untuk kom- pensasi adanya reduksi bersihan Sulbaktam. Pasien dengan bersihan kreatinin antara 15 dan 30 ml/menit harus menerima dosis maksimum Sulbaktam sebesar 1 g yang diberikan tiap 12 jam (dosis maksimum Sulbaktam 2 g per hari), sedangkan pasien dengan bersihan kreatinin kurang dari 15 ml/menit harus menerima dosis maksimum Sulbaktam sebesar 500 mg yang diberikan tiap 12 jam (dosis maksimum Sulbaktam 1 g per hari). Pada kasus infeksi berat, kemungkinan diperlukan untuk memberikan tambahan Sefoperazon. Profil farmako- kinetik Sulbaktam secara signifikan berubah oleh he- modialisis. Waktu paruh Sefoperazon berkurang sedikit selama hemodialisis. Oleh karena itu, pemberian obat harus dijadwalkan untuk mengikuti periode dialisis. Pemakaian untuk Lanjut Usia Farmakokinetika telah diteliti pada individu lanjut usia yang mengalami insufisiensi ginjal dan penurunan fungsi hati. Sefoperazon dan Sulbaktam keduanya menunjukan waktu paruh yang lebih lama, bersihan yang lebih rendah, volume distribusi yang lebih besar bila dibandingkan dengan data pada volunter normal. Farmakokinetik Sulbaktam berkorelasi positif dengan derajat disfungsi ginjal, sedangkan Sefoperazon berkorelasi positif dengan derajat disfungsi hati. Pemakaian untuk Anak-anak Rekomendasi dosis harian untuk pemakaian pada anak-anak adalah sebagai berikut: Aktivitas Aktivitas CEFOBACTAM Rasio Sefoperazon Sulbaktam mg/kg/hari mg/kg/hari mg/kg/hari 1:1 40 - 80 20 - 40 20 - 40 Dosis harus diberikan tiap 6 hingga 12 jam dalam dosis terbagi. Pada keadaan serius atau pada infeksi yang resistan, dosis tersebut dapat ditingkatkan hingga 160 mg/kg/ diberikan sesuai indikasi. Reaksi dengan gejala panas dan kemerahan, ber- keringat, sakit kepala dan takikardia telah dilaporkan ketika mengkonsumsi alkohol selama pengobatan dan hingga 5 hari sesudahnya. Reaksi serupa telah dila- porkan pada pemakaian sefalosporin lain dan pasien harus diberikan peringatan akan efek samping terse- but setelah mengkonsumsi minuman beralkohol sehu- bungan dengan penggunaan . Untuk pasien yang membutuhkan makanan pengganti se- cara oral maupun parenteral, cairan yang mengan- dung etanol harus dihindari. - Reaksi hipersensitivitas serius dan terkadang fatal (anafilaksis) telah dilaporkan pada pasien yang menerima pengobatan beta-laktam atau sefalosporin. Reaksi-reaksi ini lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat reaksi hipersensitif terhadap banyak allergen. Jika reaksi alergi terjadi, pengobatan harus dihentikan dan diberikan terapi yang tepat. Reaksi anafilaksis serius membutuhkan pengobatan yang serius segera dengan menggunakan epinefrin. Oksi- gen, steroid intravena, dan pengaturan pernapasan termasuk intubasi, harus diberikan sesuai indikasi. - Sefoperazon diekskresikan secara ekstensif dalam empedu. Waktu paruh serum Sefoperazon biasanya diperpanjang dan ekskresi obat pada urine meningkat pada pasien dengan penyakit hati dan/atau obstruksi empedu. Bahkan pada disfungsi hati yang parah, konsentrasi terapeutik Sefoperazon didapatkan pada empedu dan tampak meningkat hanya 2- 4 kali waktu paruhnya. Modifikasi dosis mungkin diperlukan pada kasus obstruksi empedu yang parah, penyakit hati yang parah atau pada kasus disfungsi ginjal yang secara bersamaan terjadi dengan kondisi-kondisi tersebut. Pada pasien dengan disfungsi hati yang bersamaan dengan kerusakan ginjal, konsentrasi serum Sefoperazon harus dimonitor dan dosisnya disesuaikan seperlunya. Pada kasus-kasus ini, dosis Sefoperazon tidak boleh melebihi 2 g per hari - Seperti halnya antibiotik lain, defisiensi vitamin K terjadi pada sebagian kecil pasien yang diobati dengan menggunakan Sefoperazon. Mekanismenya secara umum berkaitan dengan supresi flora usus yang bia- sanya mensintesis vitamin ini. Hal-hal tersebut juga berisiko pada pasien dengan asupan kurang, keadaan malabsorpsi (misalnya cystic fibrosis) dan pasien yang mengalami alimentasi regimen intravena yang lebih lama. Waktu protrombin harus dimonitor pada pasien ini dan pasien yang menerima pengobatan antiko- agulan dan pemberian vitamin K eksogen sesuai indikasi. - Seperti halnya dengan antibiotik lain, pertumbuhan berlebih pada organisme non-sensitif dapat terjadi selama penggunaan jangka pan- jang. Pasien harus diobservasi secara saksama selama pengobatan. Seperti halnya dengan senyawa sistemik potensial lainnya, sangat disarankan untuk memeriksa adanya disfungsi sistem organ secara periodik selama terapi jangka panjang; termasuk ginjal, hati, dan sistem hematopoietik. Hal tersebut khususnya sangat penting pada neonatus, khususnya bayi prematur, dan anak- anak. - telah digunakan secara efektif pada anak-anak. Obat ini belum diteliti lebih lanjut pada bayi prematur atau neonatus. Oleh karena itu, pada pengobatan bayi prematur dan neonatus, keuntungan dan risiko yang mungkin terjadi harus dipertimbangkan sebelum pemberian pengobatan (lihat DOSIS). - Reaksi positif palsu glukosa yang menyimpang pada urine dapat terjadi dengan larutan Benedict atau Fehling. - Sefoperazon dan Sulbaktam dapat melewati membran plasenta. Namun, tidak terdapat penelitian yang memadai terhadap ibu hamil. Karena penelitian pada alat reproduksi hewan tidak selalu bersifat prediktif terhadap respons pada manusia, obat ini hanya boleh digunakan selama masa kehamilan apabila benar- benar dibutuhkan. - Hanya sejumlah kecil Sefoperazon dan Sulbaktam yang diekskresikan pada air susu ibu. Meskipun kedua obat tersebut dieksresikan sedikit ke dalam ASI pada ibu menyusui, perhatian harus diberikan ketika diberikan kepada ibu menyusui. - Pengalaman klinis pada penggunaan Sefoperazon/ Sulbaktam menunjukkan bahwa tidak ada gangguan kemampuan mengendarai kendaraan atau mengo- perasikan mesin. ® CEFOBACTAM PERHATIAN ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM CEFO- ® BACTAM INTERAKSI OBAT - Reaksi dengan gejala panas dan kemerahan, ber- keringat, sakit kepala, dan takikardia telah dilaporkan ketika mengkonsumsi alkohol selama pengobatan dan hingga 5 hari sesudahnya. Reaksi serupa telah dila- porkan pada pemakaian sefalosporin lain dan pasien harus diberikan peringatan akan efek samping terse- but setelah mengkonsumsi minuman beralkohol sehu- Sekitar 84% dosis Sulbaktam dan 25% dosis Sefoperazon yang diberikan dengan Sefoperazon/Sulbaktam dieks- kresikan oleh ginjal. Sebagian besar dosis Sefoperazon yang tersisa dikeluarkan di dalam empedu. Setelah pemakaian Sefoperazon/Sulbaktam, waktu paruh Sul- baktam adalah sekitar 1 jam sedangkan Sefoperazon adalah 1,7 jam. Konsentrasi serum adalah proporsional terhadap dosis yang diberikan. Sulbaktam dan Sefoperazon keduanya didistribusikan secara baik kepada beragam jaringan dan cairan termasuk empedu, kantung kemih, kulit, usus buntu, tuba falopi, indung telur, dan lain-lain. Tidak terdapat bukti apa pun adanya interaksi obat secara farmakokinetik antara Sulbaktam dan Sefoperazon ketika diberikan secara bersama dalam bentuk Sefoperazon/ Sulbaktam. Setelah pengulangan dosis, tidak ada perubahan se- cara signifikan dalam farmakokinetik masing-masing komponen dari Sefoperazon/Sulbaktam saat pemberian tiap 8 hingga 12 jam. Monoterapi diindikasikan untuk pengobatan infeksi- infeksi berikut yang disebabkan oleh organisme sensitif: - Infeksi saluran pernapasan (bagian atas dan bawah). - Infeksi saluran kencing (bagian atas dan bawah). - Peritonitis, kolesistitis, kolangitis, dan infeksi intra- abdominal lain. - Infeksi kulit dan jaringan lunak. Terapi Kombinasi Karena luasnya spektrum aktivitas , sebagian besar infeksi dapat diobati dengan baik menggunakan antibiotik ini saja. Namun, dapat digunakan secara bersamaan dengan antibiotik lainnya jika kombinasi tersebut diperlukan. Jika suatu aminoglikosida digunakan (lihat INTERAKSI OBAT), fungsi ginjal harus diawasi selama penggunaan terapi (lihat DOSIS). dikontra-indikasikan pada pasien yang diketahui alergi terhadap penisilin, Sulbaktam, Sefoperazon, atau sefalosporin lainnya. secara umum dapat ditoleransi. Ke- banyakan efek samping yang terjadi adalah ringan hingga sedang dan dapat ditoleransi dengan peng- obatan selanjutnya. - Saluran pencernaan: Seperti halnya antibiotik lain, efek samping yang sering terjadi adalah pada saluran pencernaan. Diare/sering buang air besar diikuti dengan mual dan muntah. Frekuensi kejadian ini dilaporkan antara 3,6 sampai 10,8%. - Reaksi dermatologi: Seperti halnya semua penisilin dan sefalosporin, hipersensitivitas dengan gejala ruam makulopapular, urtikaria, eosinofilia, dan demam telah dilaporkan. Reaksi-reaksi tersebut dilaporkan dalam 0,8 sampai 1,3% dari keseluruhan kasus, umumnya terjadi pada pasien dengan riwayat alergi, terutama pada penisilin. - Hematologi: Penurunan jumlah netrofil telah dilaporkan. Seperti halnya antibiotik beta-laktam lainnya, netro- penia reversibel dapat terjadi dengan pemakaian yang lebih lama. Beberapa orang menunjukkan hasil positif secara langsung pada uji Coombs selama terapi dengan antibiotik sefalosporin. Penurunan hemoglobin atau hematokrit telah dilaporkan, sesuai dengan lite- ratur terpublikasi mengenai sefalosporin. Eosinofilia dan trombositopenia yang bersifat sementara terjadi dan hipoprotombinemia juga telah dilaporkan. Beberapa kasus anemia hemolitik telah dilaporkan setelah peng- obatan yang menggunakan sefalosporin. - Efek samping lainnya: Sakit kepala, demam, nyeri pada area penyuntikan, menggigil terjadi pada kurang dari 1% pasien. - Kelainan hasil laboratorium: Kenaikan singkat SGOT, SGPT, basa fosfatase dan tingkat bilirubin telah dike- tahui terjadi pada 6,3 sampai 10,0% dari kasus yang dilaporkan. - Reaksi lokal: ditoleransi dengan baik setelah pemberian secara intramuskuler. Terkadang, nyeri sementara atau nyeri pada area penyuntikan dapat terjadi. Seperti halnya golongan sefalosporin dan penisilin lainnya, ketika diberikan secara intravena menggunakan kateter, beberapa pasien mengalami flebitis pada area penyuntikan. Reaksi hipersensitivitas serius dan terkadang fatal (anafilaksis) telah dilaporkan terjadi pada pasien yang menerima pengobatan beta-laktam. Reaksi-reaksi ini lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat hipersensitif terhadap banyak allergen. Jika suatu reaksi alergi terjadi, obat harus dihentikan dan pengobatan yang tepat harus dilakukan. Reaksi anafilaksis serius membutuhkan pengobatan serius segera dengan menggunakan epinefrin. Oksigen, steroid intravena dan pengaturan pernapasan termasuk intubasi harus INDIKASI ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM CEFO- ® BACTAM KONTRA-INDIKASI ® CEFOBACTAM EFEK SAMPING ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM hari dengan perbandingan 1:1. Dosis diberikan dalam 2 hingga 4 dosis terbagi (lihat PERHATIAN). Pemakaian pada Neonatus Untuk neonatus usia minggu pertama, obat harus diberikan tiap 12 jam. Dosis maksimum harian Sulbaktam pada pediatrik tidak boleh melebihi 80 mg/kg/hari. Untuk dosis yang membutuhkan lebih dari 80 mg/kg/hari aktivitas Sefoperazon, pemberian tambahan Sefoperazon harus diberikan secara terpisah. Pemberian secara Intravena Pada penggunaan secara infus intermiten, tiap vial harus direkonstitusi dengan sejumlah larutan (lihat Petunjuk Penggunaan/Penanganan Re- konstitusi) dari 5% dekstrosa dalam air, natrium klorida 0,9% injeksi atau air steril untuk injeksi dan dilarutkan hingga 20 ml menggunakan larutan yang sama kemu- dian diberikan selama 15 hingga 60 menit. Larutan Ringer Laktat merupakan pembawa yang tepat untuk pemberian secara infus intravena, tetapi, tidak bagi rekonstitusi awal (lihat INTERAKSI OBAT dan Petunjuk Penggunaan/Penanganan Larutan Ringer Laktat). Untuk injeksi intravena, tiap vial harus direkonstitusi seperti yang telah tercantum di atas dan diberikan seluruhnya dalam waktu minimum 3 menit. Pemberian secara Intramuskuler Lidokain HCl 2% merupakan pembawa yang tepat untuk pemberian secara intramuskuler, tetapi, tidak untuk rekonstitusi awal (lihat INTERAKSI OBAT dan Petunjuk Penggunaan/Penanganan Lidokain). Petunjuk Penggunaan/Penanganan Rekonstitusi tersedia dalam kekuatan vial 1,0 g: Total Dosis Setara Konsentrasi Akhir Volume Dosis Sefoperazon + Maksimum Pelarut (g) Sulbaktam (g) (mg/ml) 1,0 0,5 + 0,5 3,4 125 + 125 telah terbukti kompatibel dengan air untuk injeksi, dekstrosa 5%, normal saline, dekstrosa 5% dalam saline 0,225%, dan dekstrosa 5% dalam normal saline pada konsentrasi 10 mg Sefoperazon dan 5 mg Sulbaktam per ml dan hingga 250 mg Sefoperazon dan 125 mg Sulbaktam per ml. Larutan Ringer Laktat Air steril untuk injeksi harus digunakan untuk mere- konstitusi (lihat INTERAKSI OBAT). Dua tahap pelarutan dibutuhkan dengan menggunakan air steril untuk injeksi (ditunjukkan pada tabel di atas) kemudian dilarutkan dengan larutan Ringer Laktat untuk mendapatkan larutan yang mengandung kadar Sulbaktam 5 mg/ml (gunakan 2 ml larutan awal, larutkan ke dalam 50 ml larutan Ringer Laktat atau 4 ml larutan awal, dilarutkan ke dalam 100 ml larutan Ringer Laktat). Lidokain Air steril untuk injeksi harus digunakan untuk mere- konstitusi (lihat INTERAKSI OBAT). Untuk mendapatkan kadar Sefoperazon 250 mg/ml atau lebih besar, dua tahap pelarutan dibutuhkan dengan menggunakan air steril untuk injeksi (ditunjukkan pada tabel di atas) kemudian dilarutkan dengan lidokain 2% untuk men- dapatkan larutan yang mengandung hingga 250 mg Sefoperazon dan 125 mg Sulbaktam per ml dalam suatu larutan lidokain HCl 0,5%. OVERDOSIS Infomasi mengenai toksisitas akut Natrium Sefoperazon dan Natrium Sulbaktam pada manusia hanya sedikit. Overdosis obat diperkirakan akan menimbulkan ma- nifestasi yang secara prinsip adalah adanya per- panjangan reaksi efek samping obat yang telah dilaporkan. Fakta bahwa konsentrasi tinggi dari anti- biotik beta-laktam dalam cairan serebrospinal dapat menyebabkan efek neurologi, termasuk seizures harus dipertimbangkan. Karena Sefoperazon dan Sulbaktam keduanya dibuang dari sirkulasi oleh proses hemodialisis, prosedur tersebut dapat meningkatkan eliminasi obat dari tubuh apabila overdosis terjadi pada pasien dengan kerusakan fungsi ginjal. Dus isi 1 vial @ 1 g dan 1 ampul aqua pro injeksi @ 5 ml No. Reg.: DKL1022247744A1 Simpan pada suhu di bawah 25°C, di tempat kering, terlindung dari cahaya. 063 - 1 ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM ® CEFOBACTAM HARUS DENGAN RESEP DOKTER KEMASAN PENYIMPANAN Dibuat oleh: PT SANBE FARMA Bandung - Indonesia * BF Ukuran: P x L = 35 x 26,7 cm (bolak-balik), Bahan: Kertas HVS 60 gram, Warna: Redaksi, blok dan garis Hitam Jenis Huruf: Nama Dagang: Clarendon 14 pt, Nama Generik: Clarendon 11,2 pt (ukuran huruf 80% dari Nama Dagang)

Upload: idha-kurniasih

Post on 10-Nov-2015

325 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

nnn

TRANSCRIPT

  • CEFOBACTAM

    Cefoperazone, Sulbactam Serbuk injeksi steril i.m./i.v.

    FARMAKOLOGI

    Tiap vial mengandung:Natrium Sefoperazon yang setara dengan 500 mg Sefoperazon.Natrium Sulbaktam yang setara dengan 500 mg Sulbaktam.

    Kombinasi Natrium Sefoperazon/Natrium Sulbaktam tersedia dalam bentuk serbuk injeksi kering untuk dire-konstitusi dengan perbandingan 1:1 berdasarkan jumlah Sefoperazon/Sulbaktam bebas. Natrium Sefoperazon adalah antibiotik semisintetik golongan sefalosporin generasi ketiga berspektrum luas, yang berpengaruh terhadap organisme sensitif selama tahap penggandaan aktif dengan cara mencegah biosintesis mukopeptida dinding sel, hanya untuk peng-gunaan parenteral.Natrium Sulbaktam merupakan turunan inti penisilin, merupakan penghambat beta-laktamase yang bersifat tidak reversibel, hanya untuk penggunaan parenteral. Sulbaktam tidak memiliki aktivitas bakteri yang ber-manfaat, kecuali terhadap Neisseriaceae dan Aci-netobacter. Namun, studi biokimia dengan sistem bakteri bebas-sel telah menunjukkannya menjadi suatu penghambat tidak reversibel dari beta-laktam yang paling penting yang diproduksi oleh organisme-or-ganisme yang resistan terhadap antibiotik beta-laktam. Potensi Sulbaktam dalam mencegah kerusakan penisilin dan sefalosporin oleh organisme yang resistan dibuk-tikan pada uji seluruh organisme yang menggunakan strain/galur resistan dimana Sulbaktam menunjukkan efek sinergi dengan penisilin dan sefalosporin. Seperti halnya Sulbaktam juga berikatan dengan protein yang terikat penisilin, strain/galur sensitif juga menjadi lebih peka terhadap Sefoperazon/Sulbaktam daripada terhadap Sefoperazon saja.Kombinasi Sefoperazon dan Sulbaktam aktif terhadap semua organisme yang sensitif terhadap Sefoperazon. Sebagai tambahan, kombinasi tersebut menunjukkan aktivitas yang sinergi (sampai empat kali reduksi da- lam konsentrasi inhibisi minimum untuk bentuk kombinasi dibandingkan dengan masing-masing senyawanya) pada beberapa organisme, sebagian besar disebutkan sebagai berikut:- Haemophilus influenzae - Proteus mirabilis- Bacteroides spesies - Klebsiella pneumonia- Staphylococcus spesies - Morganella morganii- Acinetobacter calcoaceticus - Citrobacter Freundii- Enterobacter aerogenes - Enterobacter cloacae- Escherichia coli - Citrobacter diversusSefoperazon/Sulbaktam aktif secara in vitro terhadap berbagai jenis organisme yang signifikan secara klinis:Organisme Gram-Positif:- Staphylococcus aureus, strain penghasil penisilinase

    dan non-penisilinase- Staphylococcus epidermidis- Streptococcus pneumoniae (dahulu Diplococcus

    pneumoniae)- Streptococcus pyogenes (Grup A beta-hemolitik

    streptococci)- Streptococcus agalactiae (Grup B beta-hemolitik

    streptococci)- Sebagian besar strain beta-hemolitik streptococci lain- Banyak strain Streptococcus faecalis (enterococcus)Organisme Gram-Negatif:- Escherichia coli- Klebsiella spesies- Enterobacter spesies- Citrobacter spesies- Haemophilus influenzae- Proteus mirabilis- Proteus vulgaris- Morganella morganii (dahulu Proteus morganii)- Providencia rettgeri (dahulu Proteus rettgeri)- Providencia spesies- Serratia spesies (termasuk S. marcescens)- Salmonella dan Shigella spesies- Pseudomonas aeruginosa dan beberapa Pseudo-

    monas spesies lain- Acinetobacter calcoaceticus- Neisseria gonorrhoeae- Neisseria meningitides- Bordetella pertussis- Yersinia enterocoliticaOrganisme Anaerobik:- Gram-negatif bacilli (termasuk Bacteroides fragilis,

    Bacteroides spesies lain, dan Fusobacterium spesies)- Gram-positif dan gram-negatif cocci (termasuk Pepto-

    coccus, Peptostreptococcus, dan Veillonella spesies)- Gram-positif bacilli (termasuk Clostridium, Eubacterium

    dan Lactobacillus spesies)

    bungan dengan penggunaan CEFOBACTAM . Untuk pasien yang membutuhkan makanan pengganti se-cara oral maupun parenteral, cairan yang mengan-dung etanol harus dihindari.

    - Larutan CEFOBACTAM dan aminoglikosida tidak boleh dicampurkan secara langsung, karena terdapat inkompatibilitas fisik pada keduanya. Jika pengobatan

    kombinasi dengan menggunakan CEFOBACTAM dan aminoglikosida diperlukan (lihat INDIKASI Terapi Kombinasi). Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian infus secara terpisah dengan menggunakan tubing infus yang berlainan dan tubing utama intravena dibilas secara memadai dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Juga disarankan bahwa dosis

    CEFOBACTAM diberikan sepanjang hari pada waktu-waktu yang berjauhan dengan pemberian aminoglikosida sejauh mungkin.

    - Rekonstitusi awal menggunakan larutan Ringer Laktat harus dihindari karena campuran tersebut telah ter-bukti tidak kompatibel. Tetapi, dua langkah proses pelarutan yang menggunakan air untuk injeksi untuk pelarutan pertama, akan menghasilkan suatu cam-puran yang kompatibel ketika kemudian dilarutkan dengan larutan Ringer Laktat (lihat Petunjuk Peng-gunaan/Penanganan Larutan Ringer Laktat).

    - Rekonstitusi awal menggunakan lidokain HCl 2% harus dihindari karena campuran tersebut telah terbukti tidak kompatibel. Tetapi, dua langkah proses pelarutan yang menggunakan air untuk injeksi untuk pelarutan per-tama, akan menghasilkan suatu campuran yang kom-patibel ketika kemudian dilarutkan dengan larutan lidokain HCl 2% (lihat Petunjuk Penggunaan/Pena-nganan Lidokain).

    DOSIS

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFO-BACTAM

    Pemakaian untuk dewasaRekomendasi dosis harian untuk pada orang dewasa adalah sebagai berikut:

    Aktivitas Aktivitas CEFOBACTAM Rasio Sefoperazon Sulbaktam(g) (g) (g)

    1:1 2,0 - 4,0 1,0 - 2,0 1,0 - 2,0

    Dosis diberikan tiap 12 jam dalam dosis terbagi.Dalam keadaan yang lebih parah atau pada keadaan infeksi yang resistan, maka dosis harian dapat ditingkatkan hingga 8 g dengan perbanding- an 1:1 (yaitu 4 g aktivitas Sefoperazon). Pasien yang menerima rasio 1:1 dapat membutuhkan tambahan Sefoperazon yang diberikan secara terpisah. Dosis diberikan tiap 12 jam dengan dosis terbagi.Dosis harian maksimum Sulbaktam yang direkomenda-sikan adalah 4 g.

    Pemakaian pada Disfungsi Ginjal Regimen dosis harus disesuaikan pada pasien yang memiliki gejala penurunan fungsi ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 30 ml/menit) untuk kom-pensasi adanya reduksi bersihan Sulbaktam. Pasien dengan bersihan kreatinin antara 15 dan 30 ml/menit harus menerima dosis maksimum Sulbaktam sebesar 1 g yang diberikan tiap 12 jam (dosis maksimum Sulbaktam 2 g per hari), sedangkan pasien dengan bersihan kreatinin kurang dari 15 ml/menit harus menerima dosis maksimum Sulbaktam sebesar 500 mg yang diberikan tiap 12 jam (dosis maksimum Sulbaktam 1 g per hari). Pada kasus infeksi berat, kemungkinan diperlukan untuk memberikan tambahan Sefoperazon. Profil farmako-kinetik Sulbaktam secara signifikan berubah oleh he-modialisis. Waktu paruh Sefoperazon berkurang sedikit selama hemodialisis. Oleh karena itu, pemberian obat harus dijadwalkan untuk mengikuti periode dialisis.

    Pemakaian untuk Lanjut UsiaFarmakokinetika telah diteliti pada individu lanjut usia yang mengalami insufisiensi ginjal dan penurunan fungsi hati. Sefoperazon dan Sulbaktam keduanya menunjukan waktu paruh yang lebih lama, bersihan yang lebih rendah, volume distribusi yang lebih besar bila dibandingkan dengan data pada volunter normal. Farmakokinetik Sulbaktam berkorelasi positif dengan derajat disfungsi ginjal, sedangkan Sefoperazon berkorelasi positif dengan derajat disfungsi hati.

    Pemakaian untuk Anak-anakRekomendasi dosis harian untuk pemakaian

    pada anak-anak adalah sebagai berikut:

    Aktivitas Aktivitas CEFOBACTAM Rasio Sefoperazon Sulbaktammg/kg/hari mg/kg/hari mg/kg/hari

    1:1 40 - 80 20 - 40 20 - 40

    Dosis harus diberikan tiap 6 hingga 12 jam dalam dosis terbagi.Pada keadaan serius atau pada infeksi yang resistan, dosis tersebut dapat ditingkatkan hingga 160 mg/kg/

    diberikan sesuai indikasi. Reaksi dengan gejala panas dan kemerahan, ber-keringat, sakit kepala dan takikardia telah dilaporkan ketika mengkonsumsi alkohol selama pengobatan dan hingga 5 hari sesudahnya. Reaksi serupa telah dila-porkan pada pemakaian sefalosporin lain dan pasien harus diberikan peringatan akan efek samping terse-but setelah mengkonsumsi minuman beralkohol sehu-bungan dengan penggunaan . Untuk pasien yang membutuhkan makanan pengganti se-cara oral maupun parenteral, cairan yang mengan-dung etanol harus dihindari.

    - Reaksi hipersensitivitas serius dan terkadang fatal (anafilaksis) telah dilaporkan pada pasien yang menerima pengobatan beta-laktam atau sefalosporin. Reaksi-reaksi ini lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat reaksi hipersensitif terhadap banyak allergen. Jika reaksi alergi terjadi, pengobatan harus dihentikan dan diberikan terapi yang tepat. Reaksi anafilaksis serius membutuhkan pengobatan yang serius segera dengan menggunakan epinefrin. Oksi-gen, steroid intravena, dan pengaturan pernapasan termasuk intubasi, harus diberikan sesuai indikasi.

    - Sefoperazon diekskresikan secara ekstensif dalam empedu. Waktu paruh serum Sefoperazon biasanya diperpanjang dan ekskresi obat pada urine meningkat pada pasien dengan penyakit hati dan/atau obstruksi empedu. Bahkan pada disfungsi hati yang parah, konsentrasi terapeutik Sefoperazon didapatkan pada empedu dan tampak meningkat hanya 2 - 4 kali waktu paruhnya. Modifikasi dosis mungkin diperlukan pada kasus obstruksi empedu yang parah, penyakit hati yang parah atau pada kasus disfungsi ginjal yang secara bersamaan terjadi dengan kondisi-kondisi tersebut. Pada pasien dengan disfungsi hati yang bersamaan dengan kerusakan ginjal, konsentrasi serum Sefoperazon harus dimonitor dan dosisnya disesuaikan seperlunya. Pada kasus-kasus ini, dosis Sefoperazon tidak boleh melebihi 2 g per hari

    - Seperti halnya antibiotik lain, defisiensi vitamin K terjadi pada sebagian kecil pasien yang diobati dengan menggunakan Sefoperazon. Mekanismenya secara umum berkaitan dengan supresi flora usus yang bia-sanya mensintesis vitamin ini. Hal-hal tersebut juga berisiko pada pasien dengan asupan kurang, keadaan malabsorpsi (misalnya cystic fibrosis) dan pasien yang mengalami alimentasi regimen intravena yang lebih lama. Waktu protrombin harus dimonitor pada pasien ini dan pasien yang menerima pengobatan antiko-agulan dan pemberian vitamin K eksogen sesuai indikasi.

    - Seperti halnya dengan antibiotik lain, pertumbuhan berlebih pada organisme non-sensitif dapat terjadi selama penggunaan jangka pan-jang. Pasien harus diobservasi secara saksama selama pengobatan. Seperti halnya dengan senyawa sistemik potensial lainnya, sangat disarankan untuk memeriksa adanya disfungsi sistem organ secara periodik selama terapi jangka panjang; termasuk ginjal, hati, dan sistem hematopoietik. Hal tersebut khususnya sangat penting pada neonatus, khususnya bayi prematur, dan anak-anak.

    - telah digunakan secara efektif pada anak-anak. Obat ini belum diteliti lebih lanjut pada bayi prematur atau neonatus. Oleh karena itu, pada pengobatan bayi prematur dan neonatus, keuntungan dan risiko yang mungkin terjadi harus dipertimbangkan sebelum pemberian pengobatan (lihat DOSIS).

    - Reaksi positif palsu glukosa yang menyimpang pada urine dapat terjadi dengan larutan Benedict atau Fehling.

    - Sefoperazon dan Sulbaktam dapat melewati membran plasenta. Namun, tidak terdapat penelitian yang memadai terhadap ibu hamil. Karena penelitian pada alat reproduksi hewan tidak selalu bersifat prediktif terhadap respons pada manusia, obat ini hanya boleh digunakan selama masa kehamilan apabila benar-benar dibutuhkan.

    - Hanya sejumlah kecil Sefoperazon dan Sulbaktam yang diekskresikan pada air susu ibu. Meskipun kedua obat tersebut dieksresikan sedikit ke dalam ASI pada ibu menyusui, perhatian harus diberikan ketika

    diberikan kepada ibu menyusui.- Pengalaman klinis pada penggunaan Sefoperazon/

    Sulbaktam menunjukkan bahwa tidak ada gangguan kemampuan mengendarai kendaraan atau mengo-perasikan mesin.

    CEFOBACTAM

    PERHATIAN

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFO-BACTAM

    INTERAKSI OBAT- Reaksi dengan gejala panas dan kemerahan, ber-

    keringat, sakit kepala, dan takikardia telah dilaporkan ketika mengkonsumsi alkohol selama pengobatan dan hingga 5 hari sesudahnya. Reaksi serupa telah dila-porkan pada pemakaian sefalosporin lain dan pasien harus diberikan peringatan akan efek samping terse-but setelah mengkonsumsi minuman beralkohol sehu-

    Sekitar 84% dosis Sulbaktam dan 25% dosis Sefoperazon yang diberikan dengan Sefoperazon/Sulbaktam dieks-kresikan oleh ginjal. Sebagian besar dosis Sefoperazon yang tersisa dikeluarkan di dalam empedu. Setelah pemakaian Sefoperazon/Sulbaktam, waktu paruh Sul-baktam adalah sekitar 1 jam sedangkan Sefoperazon adalah 1,7 jam. Konsentrasi serum adalah proporsional terhadap dosis yang diberikan. Sulbaktam dan Sefoperazon keduanya didistribusikan secara baik kepada beragam jaringan dan cairan termasuk empedu, kantung kemih, kulit, usus buntu, tuba falopi, indung telur, dan lain-lain. Tidak terdapat bukti apa pun adanya interaksi obat secara farmakokinetik antara Sulbaktam dan Sefoperazon ketika diberikan secara bersama dalam bentuk Sefoperazon/ Sulbaktam. Setelah pengulangan dosis, tidak ada perubahan se-cara signifikan dalam farmakokinetik masing-masing komponen dari Sefoperazon/Sulbaktam saat pemberian tiap 8 hingga 12 jam.

    Monoterapidiindikasikan untuk pengobatan infeksi-

    infeksi berikut yang disebabkan oleh organisme sensitif: - Infeksi saluran pernapasan (bagian atas dan bawah).- Infeksi saluran kencing (bagian atas dan bawah).- Peritonitis, kolesistitis, kolangitis, dan infeksi intra-

    abdominal lain.- Infeksi kulit dan jaringan lunak.

    Terapi KombinasiKarena luasnya spektrum aktivitas , sebagian besar infeksi dapat diobati dengan baik menggunakan antibiotik ini saja. Namun,

    dapat digunakan secara bersamaan dengan antibiotik lainnya jika kombinasi tersebut diperlukan. Jika suatu aminoglikosida digunakan (lihat INTERAKSI OBAT), fungsi ginjal harus diawasi selama penggunaan terapi (lihat DOSIS).

    dikontra-indikasikan pada pasien yang diketahui alergi terhadap penisilin, Sulbaktam, Sefoperazon, atau sefalosporin lainnya.

    secara umum dapat ditoleransi. Ke-banyakan efek samping yang terjadi adalah ringan hingga sedang dan dapat ditoleransi dengan peng-obatan selanjutnya.- Saluran pencernaan: Seperti halnya antibiotik lain, efek

    samping yang sering terjadi adalah pada saluran pencernaan. Diare/sering buang air besar diikuti dengan mual dan muntah. Frekuensi kejadian ini dilaporkan antara 3,6 sampai 10,8%.

    - Reaksi dermatologi: Seperti halnya semua penisilin dan sefalosporin, hipersensitivitas dengan gejala ruam makulopapular, urtikaria, eosinofilia, dan demam telah dilaporkan. Reaksi-reaksi tersebut dilaporkan dalam 0,8 sampai 1,3% dari keseluruhan kasus, umumnya terjadi pada pasien dengan riwayat alergi, terutama pada penisilin.

    - Hematologi: Penurunan jumlah netrofil telah dilaporkan. Seperti halnya antibiotik beta-laktam lainnya, netro-penia reversibel dapat terjadi dengan pemakaian yang lebih lama. Beberapa orang menunjukkan hasil positif secara langsung pada uji Coombs selama terapi dengan antibiotik sefalosporin. Penurunan hemoglobin atau hematokrit telah dilaporkan, sesuai dengan lite-ratur terpublikasi mengenai sefalosporin. Eosinofilia dan trombositopenia yang bersifat sementara terjadi dan hipoprotombinemia juga telah dilaporkan. Beberapa kasus anemia hemolitik telah dilaporkan setelah peng-obatan yang menggunakan sefalosporin.

    - Efek samping lainnya: Sakit kepala, demam, nyeri pada area penyuntikan, menggigil terjadi pada kurang dari 1% pasien.

    - Kelainan hasil laboratorium: Kenaikan singkat SGOT, SGPT, basa fosfatase dan tingkat bilirubin telah dike-tahui terjadi pada 6,3 sampai 10,0% dari kasus yang dilaporkan.

    - Reaksi lokal: ditoleransi dengan baik setelah pemberian secara intramuskuler. Terkadang, nyeri sementara atau nyeri pada area penyuntikan dapat terjadi. Seperti halnya golongan sefalosporin dan penisilin lainnya, ketika diberikan secara intravena menggunakan kateter, beberapa pasien mengalami flebitis pada area penyuntikan. Reaksi hipersensitivitas serius dan terkadang fatal (anafilaksis) telah dilaporkan terjadi pada pasien yang menerima pengobatan beta-laktam. Reaksi-reaksi ini lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat hipersensitif terhadap banyak allergen. Jika suatu reaksi alergi terjadi, obat harus dihentikan dan pengobatan yang tepat harus dilakukan. Reaksi anafilaksis serius membutuhkan pengobatan serius segera dengan menggunakan epinefrin. Oksigen, steroid intravena dan pengaturan pernapasan termasuk intubasi harus

    INDIKASI

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFO-BACTAM

    KONTRA-INDIKASICEFOBACTAM

    EFEK SAMPINGCEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    hari dengan perbandingan 1:1. Dosis diberikan dalam 2 hingga 4 dosis terbagi (lihat PERHATIAN).

    Pemakaian pada NeonatusUntuk neonatus usia minggu pertama, obat harus diberikan tiap 12 jam. Dosis maksimum harian Sulbaktam pada pediatrik tidak boleh melebihi 80 mg/kg/hari. Untuk dosis yang membutuhkan lebih dari 80 mg/kg/hari aktivitas Sefoperazon, pemberian tambahan Sefoperazon harus diberikan secara terpisah.

    Pemberian secara IntravenaPada penggunaan secara infus intermiten, tiap vial

    harus direkonstitusi dengan sejumlah larutan (lihat Petunjuk Penggunaan/Penanganan Re-konstitusi) dari 5% dekstrosa dalam air, natrium klorida 0,9% injeksi atau air steril untuk injeksi dan dilarutkan hingga 20 ml menggunakan larutan yang sama kemu-dian diberikan selama 15 hingga 60 menit. Larutan Ringer Laktat merupakan pembawa yang tepat untuk pemberian secara infus intravena, tetapi, tidak bagi rekonstitusi awal (lihat INTERAKSI OBAT dan Petunjuk Penggunaan/Penanganan Larutan Ringer Laktat). Untuk injeksi intravena, tiap vial harus direkonstitusi seperti yang telah tercantum di atas dan diberikan seluruhnya dalam waktu minimum 3 menit.

    Pemberian secara IntramuskulerLidokain HCl 2% merupakan pembawa yang tepat untuk pemberian secara intramuskuler, tetapi, tidak untuk rekonstitusi awal (lihat INTERAKSI OBAT dan Petunjuk Penggunaan/Penanganan Lidokain).

    Petunjuk Penggunaan/PenangananRekonstitusi

    tersedia dalam kekuatan vial 1,0 g:

    Total Dosis Setara Konsentrasi Akhir Volume Dosis Sefoperazon + MaksimumPelarut (g) Sulbaktam (g) (mg/ml)

    1,0 0,5 + 0,5 3,4 125 + 125

    telah terbukti kompatibel dengan air untuk injeksi, dekstrosa 5%, normal saline, dekstrosa 5% dalam saline 0,225%, dan dekstrosa 5% dalam normal saline pada konsentrasi 10 mg Sefoperazon dan 5 mg Sulbaktam per ml dan hingga 250 mg Sefoperazon dan 125 mg Sulbaktam per ml.

    Larutan Ringer LaktatAir steril untuk injeksi harus digunakan untuk mere-konstitusi (lihat INTERAKSI OBAT). Dua tahap pelarutan dibutuhkan dengan menggunakan air steril untuk injeksi (ditunjukkan pada tabel di atas) kemudian dilarutkan dengan larutan Ringer Laktat untuk mendapatkan larutan yang mengandung kadar Sulbaktam 5 mg/ml (gunakan 2 ml larutan awal, larutkan ke dalam 50 ml larutan Ringer Laktat atau 4 ml larutan awal, dilarutkan ke dalam 100 ml larutan Ringer Laktat).

    Lidokain Air steril untuk injeksi harus digunakan untuk mere-konstitusi (lihat INTERAKSI OBAT). Untuk mendapatkan kadar Sefoperazon 250 mg/ml atau lebih besar, dua tahap pelarutan dibutuhkan dengan menggunakan air steril untuk injeksi (ditunjukkan pada tabel di atas) kemudian dilarutkan dengan lidokain 2% untuk men-dapatkan larutan yang mengandung hingga 250 mg Sefoperazon dan 125 mg Sulbaktam per ml dalam suatu larutan lidokain HCl 0,5%.

    OVERDOSISInfomasi mengenai toksisitas akut Natrium Sefoperazon dan Natrium Sulbaktam pada manusia hanya sedikit. Overdosis obat diperkirakan akan menimbulkan ma-nifestasi yang secara prinsip adalah adanya per-panjangan reaksi efek samping obat yang telah dilaporkan. Fakta bahwa konsentrasi tinggi dari anti-biotik beta-laktam dalam cairan serebrospinal dapat menyebabkan efek neurologi, termasuk seizures harus dipertimbangkan. Karena Sefoperazon dan Sulbaktam keduanya dibuang dari sirkulasi oleh proses hemodialisis, prosedur tersebut dapat meningkatkan eliminasi obat dari tubuh apabila overdosis terjadi pada pasien dengan kerusakan fungsi ginjal.

    Dus isi 1 vial @ 1 g dan 1 ampul aqua pro injeksi @ 5 mlNo. Reg.: DKL1022247744A1

    Simpan pada suhu di bawah 25C, di tempat kering, terlindung dari cahaya.

    063 - 1

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    HARUS DENGAN RESEP DOKTER

    KEMASAN

    PENYIMPANAN

    Dibuat oleh: PT SANBE FARMABandung - Indonesia

    * BF

    Ukuran: P x L = 35 x 26,7 cm (bolak-balik), Bahan: Kertas HVS 60 gram, Warna: Redaksi, blok dan garis HitamJenis Huruf: Nama Dagang: Clarendon 14 pt, Nama Generik: Clarendon 11,2 pt (ukuran huruf 80% dari Nama Dagang)

  • CEFOBACTAM

    Cefoperazone, Sulbactam Sterile powder for injection i.m./i.v.

    PHARMACOLOGY

    Each vial contains:Cefoperazone Sodium equivalent to 500 mg of Cefo-perazone. Sulbactam Sodium equivalent to 500 mg of Sulbactam.

    Combination of Cefoperazone Sodium/Sulbactam Sodium is available as a dry injection powder for reconstitution in a 1:1 in terms of free Cefopera-zone/Sulbactam. Cefoperazone Sodium is a semisynthetic broad-spec-trum third generation cephalosporin antibiotic, which acts against sensitive organisms during the stage of active multiplication by inhibiting biosynthesis of cell wall mucopeptide, for parenteral use only. Sulbactam Sodium is a derivative of the basic penicillin nucleus. It is an irreversible beta-lactamase inhibitor for parenteral use only. Sulbactam does not possess any useful antibacterial activity, except against Neisseria-ceae and Acinetobacter. However, biochemical studies with cell-free bacterial systems have shown it to be an irreversible inhibitor of most important beta-lactamases produced by beta-lactam antibiotic-resistant organisms.The potential for Sulbactam's preventing the destruction of penicillins and cephalosporins by resistant organisms was confirmed in whole-organism studies using resistant strains in which Sulbactam exhibited marked synergy with penicillins and cephalosporins. As Sulbactam also binds with some penicillin binding proteins, sensitive strains are also often rendered more susceptible to Cefoperazone/Sulbactam than to Cefoperazone alone.The combination of Cefoperazone and Sulbactam is active against all organisms sensitive to Cefoperazone. In addition it demonstrates synergistic activity (up to fourfold reduction in minimum inhibitory concentrations for the combination versus those for each component) in a variety of organisms, most markedly the following:- Haemophilus influenzae - Proteus mirabilis- Bacteroides species - Klebsiella pneumonia- Staphylococcus species - Morganella morganii- Acinetobacter calcoaceticus - Citrobacter Freundii- Enterobacter aerogenes - Enterobacter cloacae- Escherichia coli - Citrobacter diversusCefoperazone/Sulbactam is active in vitro against a wide variety of clinically significant organism:Gram-Positive Organisms:- Staphylococcus aureus, penicill inase and non-peni-

    cilinase-producing strains- Staphylococcus epidermidis- Streptococcus pneumoniae (formerly Diplococcus

    pneumoniae)- Streptococcus pyogenes (Group A beta-hemolytic

    streptococci)- Streptococcus agalactiae (Group B beta-hemolytic

    streptococci)- Most other strains of beta-hemolytic streptococci- Many strains of Streptococcus faecalis (enterococcus)Gram-Negative Organisms:- Escherichia coli- Klebsiella species- Enterobacter species- Citrobacter species- Haemophilus influenzae- Proteus mirabilis- Proteus vulgaris- Morganella morganii (formerly Proteus morganii)- Providencia rettgeri (formerly Proteus rettgeri)- Providencia species- Serratia species (including S. marcescens)- Salmonella and Shigella species- Pseudomonas aeruginosa and some other Pseudo-

    monas species- Acinetobacter calcoaceticus- Neisseria gonorrhoeae- Neisseria meningitides- Bordetella pertussis- Yersinia enterocoliticaAnaerobic Organisms:- Gram-negative bacilli (including Bacteroides fragilis,

    other Bacteroides species, and Fusobacterium species)- Gram-positive and gram-negative cocci (including

    Peptococcus, Peptostreptococcus and Veillonella species)

    - Gram-positive bacilli (including Clostridium, Eubacte-rium and Lactobacillus species)

    Approximately 84% of the Sulbactam dose and 25% of the Cefoperazone dose administered with Cefope-razone/Sulbactam is excreted by the kidney. Most of the remaining dose of Cefoperazone is excreted in the bile. After Cefoperazone/Sulbactam administration the

    approved diluent. It is also suggested that doses of CEFOBACTAM be administered throughout the day

    at times as far removed from administration of the aminoglycoside as possible.

    - Initial reconstitution with Lactated Ringer's solution should be avoided since these mixtures have been shown to be incompatible. However, a two step dilution process involving initial reconstitution in water for injection will result in a compatible mixture when further diluted with Lactated Ringer's solution (see Instructions for Use/Handling Lactated Ringer's Solution).

    - Initial reconstitution with 2% lidocaine HCI solution should be avoided since these mixtures have been shown to be incompatible. However, a two step dilution process involving initial reconstitution in water for injection will result in a compatible mixture when further diluted with 2% lidocaine HCI solution (see section Instruction for Use/Handling Lidocaine).

    DOSAGES

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    Use in AdultsDaily dosage recommendations for in adults are as follows:

    Cefoperazone Sulbactam CEFOBACTAM Ratio Activity Activity(g) (g) (g)

    1:1 2.0 - 4.0 1.0 - 2.0 1.0 - 2.0

    Doses should be administered 12 hours in equally divided doses.

    In severe or refractory infections the daily dosage of may be increased up to 8 g of the 1:1

    (i.e., 4 g Cefoperazone activity). Patients receiving the 1:1 ratio may require additional Cefoperazone admin-istered separately. Doses should be administered 12 hours in equally divided doses.

    The recommended maximum daily dosage of Sul-bactam is 4 g.

    Use in Renal DysfunctionDosage regimens of should be adjust-ed in patients with marked decrease in renal function (creatinine clearance of less than 30 ml/min) to com-pensate for the reduced clearance of Sulbactam. Patients with creatinine clearances between 15 and 30 ml/min should receive a maximum of 1 g of Sul-bactam administered every 12 hours (maximum daily dosage of 2 g Sulbactam), while patients with creatinine clearances of less than 15 ml/min should receive a maximum of 500 mg of Sulbactam every 12 hours (maxi-mum daily dosage of 1 g Sulbactam). In severe infec-tions it may be necessary to administer additional Cefo-perazone. The pharmacokinetic profile of Sulbactam is significantly altered by hemodialysis. The serum half-life of Cefoperazone is reduced slightly during hemodialysis. Thus, dosing should be scheduled to follow a dialysis period.

    Use in ElderlyThe pharmacokinetics of have been studied in elderly individuals with renal insufficiency and compromised hepatic function. Both Cefoperazone and Sulbactam exhibited longer half-life, lower clearance, and larger volumes of distribution when compared to data from normal volunteers. The pharmacokinetics of Sulbactam correlated well with the degree of renal dysfunction while for Cefoperazone there was a good correlation with the degree of hepatic dysfunction.

    Use in ChildrenDaily dosage recommendations for in children are as follows:

    Cefoperazone Sulbactam CEFOBACTAM Ratio Activity Activity mg/kg/day mg/kg/day mg/kg/day

    1:1 40 - 80 20 - 40 20 - 40

    Doses should be administered every 6 to 12 hours in equally divided doses.In serious or refractory infections, these dosages may be increased up to 160 mg/kg/day of the 1:1 ratio. Doses should be administered in two to four equally divided doses (see PRECAUTIONS).

    Use in NeonatesFor neonates in the first week of life, the drug should be given every 12 hours. The maximum daily dosage of Sulbactam in pediatrics should not exceed 80 mg/kg/ day. For doses of requiring more than 80 mg/kg/day Cefoperazone activity, additional Cefo-perazone should be administered separately.

    Intravenous AdministrationFor intermittent infusion, each vial of should be reconstituted with the appropriate amount (see Instructions for Use/Handling Reconstitution) of 5%

    has been reported with certain other cephalosporins and patients should be cautioned as to the possible adverse events following the ingestion of alcoholic beverages in conjunction with administration of

    . For patients requiring artificial feed-ing orally or parenterally, solutions containing ethanol should be avoided.

    - Serious and occasionally fatal hypersensitivity (ana-phylactic) reactions have been reported in patients receiving beta-lactam or cephalosporin therapy. These reactions are more apt to occur in individuals with a history of hypersensitivity reactions to multiple allergens. If an allergic reaction occurs, the drug should be discontinued and the appropriate therapy instituted. Serious anaphylactic reactions require immediate emergency treatment with epinephrine. Oxygen, intravenous steroids, and airway management, in-cluding intubation, should be administered as in-dicated.

    - Cefoperazone is extensively excreted in bile. The serum half-life of Cefoperazone is usually prolonged and urinary excretion of the drug increased in patients with hepatic diseases and/or biliary obstruction. Even with severe hepatic dysfunction, therapeutic concentra-tions of Cefoperazone are obtained in bile and only a 2- to 4-fold increase in half-life is seen. Dose modifi-cation may be necessary in cases of severe biliary obstruction, severe hepatic disease or in cases of renal dysfunction coexistent with either of those conditions. In patients with hepatic dysfunction and concomitant renal impairment, Cefoperazone serum concentrations should be monitored and dosage adjusted as necessary. In these cases dosage should not exceed 2 g/day of Cefoperazone.

    - As with other antibiotics, vitamin K deficiency has oc-curred in a few patients treated with Cefoperazone. The mechanism is most probably related to the sup-pression of gut flora which normally synthesize this vitamin. Those at risk include patients with poor diet, malabsorption states (e.g., cystic fibrosis) and patients on prolonged intravenous alimentation regimens. Prothrombin time should be monitored in these pa-tients, and patients receiving anticoagulant therapy, and exogenous vitamin K administered as indicated.

    - As with other antibiotics, overgrowth of nonsusceptible organisms may occur during prolonged use of

    . Patients should be observed care-fully during treatment. As with any potent systemic agent, it is advisable to check periodically for organ system dysfunction during extended therapy; this includes renal, hepatic, and hematopoietic systems. This is particularly important in neonates, especially when premature, and other children.

    - has been effectively used in children. It has not been extensively studied in premature children or neonates. Therefore, in treating premature children and neonates potential benefits and possible risks involved should be considered before instituting therapy (see DOSAGES).

    - A false-positive reaction for glucose in the urine may occur with Benedict's or Fehling's solution.

    - Cefoperazone and Sulbactam cross the placental barrier. There are, however, no adequate and well-controlled studies in pregnant women. Because animal reproduction studies are not always predictive of human response, this drug should be used during pregnancy only if clearly needed.

    - Only small quantities of Cefoperazone and Sulbactam are excreted in human milk. Although both drugs pass poorly into breast milk of nursing mothers, caution should be exercised when is admin-istered to a nursing mother.

    - Clinical experience with Cefoperazone/Sulbactam indicates that is unlikely to impair a patient's ability to drive or use machines.

    CEFOBACTAM

    PRECAUTIONS

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    DRUG INTERACTIONS- A reaction characterized by flushing, sweating, head-

    ache, and tachycardia has been reported when alcohol was ingested during and as late as the fifth day after Cefoperazone administration. A similar reaction has been reported with certain other cephalosporins and patients should be cautioned concerning ingestion of alcoholic beverages in conjunction with

    administration of CEFOBACTAM . For patients re-quiring artificial feeding orally or parenterally, solutions containing ethanol should be avoided.

    - Solutions of CEFOBACTAM and aminoglycosides should not be directly mixed, since there is a physical incompatibility between them. If combination therapy

    with CEFOBACTAM and an aminoglycoside is con-templated (see INDICATIONS Combination Therapy) this can be accomplished by sequential intermittent intravenous infusion provided that separate secondary intravenous tubing is used, and that the primary intravenous tubing is adequately irrigated with an

    mean half-life for Sulbactam is about 1 hour while that for Cefoperazone is 1.7 hours. Serum concentrations have been shown to be proportional to the dose admin-istered. Both Cefoperazone and Sulbactam distribute well into a variety of tissues and fluids including bile, gall bladder, skin, appendix, fallopian tubes, ovary, uterus, and others. There is no evidence of any pharmacokinetic drug interaction between Cefoperazone and Sulbactam when administered together in the form of Cefope-razone/Sulbactam. After multiple dosing no significant changes in the pharmacokinetics of either component of Cefoperazone/Sulbactam have been reported and no accumulation has been observed when administered every 8 to 12 hours.

    Mono-therapyis indicated for the treatment of the

    following infections when caused by susceptible organ-isms:- Respiratory tract infections (upper and lower).- Urinary tract infections (upper and lower).- Peritonitis, cholecystitis, cholangitis, and other intra-

    abdominal infections.- Skin and soft tissue infections.

    Combination TherapyBecause of the broad spectrum of activity of

    , most infections can be treated adequately with this antibiotic alone. However,

    may be used concomitantly with other antibiotics if such combinations are indicated. If an aminoglycoside is used (see DRUG INTERACTIONS), renal function should be monitored during the course of therapy (see DOSAGES).

    is contraindicated in patients with known allergy to penicillins, Sulbactam, Cefoperazone, or any of the cephalosporins.

    is generally well tolerated. The majority of adverse events are of mild or moderate severity and are tolerated with continued treatment. - Gastrointestinal: As with other antibiotics, the most

    frequent side effects observed with have been gastrointestinal. Diarrhea/loose stools have been reported most frequently followed by nausea and vomiting. The frequency of these reported reactions has ranged from 3.6 to 10.8%.

    - Dermatologic reactions: As with all penicillins and cephalosporins, hypersensitivity manifested by maculo-papular rash, urticaria, eosinophilia and drug fever has been reported. These reactions which have been reported in 0.8 to 1.3% of the cases, are more likely to occur in patients with a history of allergies, particularly to penicillin.

    - Hematology: Slight decreases in neutrophils have been reported. As with other beta-lactam antibiotics, re-versible neutropenia may occur with prolonged admin-istration. Some individuals have developed a positive direct Coombs test during treatment with cephalo-sporin antibiotics. Decreased hemoglobin or hematocrit have been reported, which is consistent with published literature on cephalosporins. Transient eosinophilia and thrombocytopenia have occurred, and hypoprothrom-binemia has been reported. Some cases of hemolytic anemia have been reported following treatment with cephalosporins.

    - Miscellaneous adverse events: Headache, fever, injection pain, chills occurred in less than 1% of patients.

    - Laboratory abnormalities: Transient elevations of SGOT, SGPT, alkaline phosphatase and bilirubin levels have been noted in 6.3 to 10.0% of the reported cases.

    - Local reactions: is well tolerated following intramuscular administration. Occasionally, transient pain at the infusion site may follow admin-istration by this route. As with other cephalosporins and penicillins, when is administered by an intravenous catheter some patients develop phlebitis at the infusion site.Serious and occasionally fatal hypersensitivity (ana-phylactic) reactions have been reported in patients receiving beta-lactam therapy. These reactions are more apt to occur in individuals with a history of hyper-sensitivity to multiple allergens. If an allergic reaction occurs, the drug should be discontinued and the appropriate therapy instituted. Serious anaphylactic reactions require immediate emergency treatment with epinephrine. Oxygen, intravenous steroids, and airway management, including intubation, should be admin-istered as indicated.A reaction characterized by flushing, sweating, head-ache, and tachycardia has been reported when alcohol was ingested during and as late as the fifth day after Cefoperazone administration. A similar reaction

    INDICATIONS

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAMCEFO-

    BACTAM

    CONTRA-INDICATIONSCEFOBACTAM

    ADVERSE REACTIONSCEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    dextrose in water, 0.9% sodium chloride injection or sterile water for injection and then diluted to 20 ml with the same solution followed by administration over 15 to 60 minutes.Lactated Ringer's solution is a suitable vehicle for intra-venous infusion, however, not for initial reconstitution (see DRUG INTERACTIONS and Instructions for Use/ Handling Lactated Ringer's Solution). For intravenous injection, each vial should be reconsti-tuted as above and administered over a minimum of 3 minutes.

    Intramuscular AdministrationLidocaine HCI 2% is a suitable vehicle for intramuscular administration, however, not for initial reconstitutions (see DRUG INTERACTIONS and Instructions for Use/Handling Lidocaine).

    Instructions for Use/HandlingReconstitution

    is available in 1.0 g strength vials.

    Equivalent Total Volume Maximum Final Dosage of Dosage of ConcentrationCefoperazone +(g) Diluent (mg/ml)Sulbactam (g)

    1.0 0.5 + 0.5 3.4 125 + 125

    has been shown to be compatible with water for injection, 5% dextrose, normal saline, 5% dextrose in 0.225% saline, and 5% dextrose in normal saline at concentrations of 10 mg Cefoperazone and 5 mg Sulbactam per ml and up to 250 mg Cefoperazone and 125 mg Sulbactam per ml.

    Lactated Ringer's SolutionSterile water for injection should be used for re-constitution (see DRUG INTERACTIONS). A two step dilution is required using sterile water for injection (shown in table above) further diluted with Lactated Ringer's solution to a Sulbactam concentration of 5 mg/ml (use 2 ml initial dilution in 50 ml or 4 ml initial dilution in 100 ml Lactated Ringer's solution).

    LidocaineSterile water for injection should be used for re-constitution (see DRUG INTERACTIONS). For a concen-tration of Cefoperazone of 250 mg/ml or larger, a two step dilution is required using sterile water for injection (shown in table above) further diluted with 2% lidocaine to yield solutions containing up to 250 mg Cefopera-zone and 125 mg Sulbactam per ml in approximately 0.5% lidocaine HCl solution.

    OVERDOSELimited information is available on the acute toxicity of Cefoperazone Sodium and Sulbactam Sodium in humans. Overdosage of the drug would be expected to produce manifestations that are principally extensions of the adverse reactions reported with the drug. The fact that high CSF concentrations of beta-lactam antibiotics may cause neurologic effects, including seizures, should be considered. Because Cefoperazone and Sulbactam are both removed from the circulation by hemodialysis, these procedures may enhance elimination of the drug from the body if overdosage occurs in patients with impaired renal function.

    Box of 1 vial @ 1 g and 1 ampoule of aqua pro injection @ 5 mlReg. No.: DKL1022247744A1

    Store at temperature below 25C, in a dry place, away from light.

    063 - 1

    CEFOBACTAM

    CEFOBACTAM

    ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY

    PRESENTATIONS

    STORAGE

    Manufactured by: PT SANBE FARMABandung - Indonesia

    * BF

    Ukuran: P x L = 35 x 26,7 cm (bolak-balik), Bahan: Kertas HVS 60 gram, Warna: Redaksi, blok dan garis HitamJenis Huruf: Nama Dagang: Clarendon 14 pt, Nama Generik: Clarendon 11,2 pt (ukuran huruf 80% dari Nama Dagang)

    Page 1Page 2