imkg 4 wax
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
1/13
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I
Topik : Malam Kedokteran Gigi (Wax)
Grup : Aa5
Tgl. Praktikum : 5 April 2011
Pembimbing : Endanus Harijanto, drg.,Mkes
Penyusun:
No. Nama NIM
1. Laily Imansari 021011080
2. Diesta Dhania Pertiwi 021011083
3. Febtrias Mandrabuti Prasetio 021011084
4. Ayesha Apriliana 021011085
5. Firman Fath Rachmadhan 021011086
6. Raisa 021011089
7. Ismardiyanti Windiaputri P. 021011090
8. Fitransyah Indradi 021011091
DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2011
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
2/13
1. TUJUAN
a.
Mahasiswa mampu memanipulasi malam secara tepat
b. Mahasiswa dapat mengukur distorsi ( akibatstress release) malam
inlaykedokteran gigi
2. CARA KERJA
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
Bahan:
1)
Malam inlay
2) Air PDAM
Alat:
1)
Mangkuk karet
2) Spiritus brander
3) Stopwatch
4)
Jangka sorong
5) Thermometer
6)
Pisau model
b. Isi mangkok karet dengan 100 ml air
c. Lunakkan malam inlay diatas api spiritus brander sampai homogen
selama 2 menit, jarak api dengan malam 10 cm
d. Bengkokkan malam inlayhingga berbentuk tapal kuda
e. Biarkan malam inlaymenjadi dingin di udara terbuka selama 2 menit,
ukur jarak kedua ujungnya dengan jangka sorong ( sebagai jarak awal )
f. Masukkan malam inlay tersebut dengan mangkok karet yang telah di
isi air
g. Amati perubahan bentuk malam inlay dan ukur jarak antara 2 ujung
malam inlay dengan jangka sorong ( sebagai jarak akhir ) setiap 15
menit selama 1 jam.
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
3/13
h. Lakukan kembali cara kerja praktikum diatas dengan tanpa
menggunakan karet dan air PDAM. Melainkan dibiarkan dan
diletakkan di atas sebuah kertas.
3.
HASIL PRAKTIKUM
Tabel 1.Inlay waxdalam udara terbuka (tanpa air)
Grafik 1. Jarak 2 ujung malam tiap 15 menit (inlay waxpada udara terbuka)
Tabel 2.Inlay wax direndam dalam air
No Panjang
awal
(mm)
Suhu
(oC)
Menit ke- *Persentase
Distorsi15 30 45 60
Panjang
(mm)
Suhu
(oC)
Panjang
(mm)
Suhu
(oC)
Panjang
(mm)
Suhu
(oC)
Panjang
(mm)
Suhu
(oC)
1. 23,5 28o
25,5 27
28,0 26
28,5 26
27 25
14,9%
2. 17,9 27,5o 18,0 26,5O 17,6 25,5O 17,7 25O 17,8 25O -0,56%
3. 14,3 27o
14,4 26
14,9 25,5
14,4 25
14,85 25 3,85%
15.5
16
16.5
17
17.5
18
18.5
19
0 menit 15 menit 30 menit 45 menit 60 menit
Malam 1
Malam 2
Malam 3
No Panjang awal (mm) Menit ke- (mm) *Persentase
distorsi15 30 45 60
1. 17,1 17,8 18,5 18,3 17,9 4,68%
2. 16,6 16,9 17,0 16,7 16,6 0 %
3. 16,7 17,4 17,6 17,8 17,9 7,18%
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
4/13
Panjang akhirPanjang awal
*Presentase distorsi = X 100%
Panjang awal
Grafik 2.Jarak 2 ujung malam tiap 15 menit (inlay waxdirendam air)
4. PEMBAHASAN
1. Definisi I nlay Wax
Inlay wax digunakan untuk pembuatan pola bagi pengecoran logam
seperti inlay dan didesain untuk tidak meninggalkan residu ketika
dipanaskan dalam bahan investment. Suhu kerja, kekerasan, kelenturan,
ekspansi, dan kontraksi malam inlay ditentukan oleh bahan yang
membentuknya. Inlay wax dapat diperoleh dalam warna biru dan hijau,
dalam bentuk lonjoran kecil, lembaran tipis, maupun bentuk yang sudah
jadi bagi pembuatan cangkeram dan bar. (F J Harty & R Ogston, 1993).
2. Komposisi I nlay Wax
Komposisi penting pada tipe inlay waxes adalah natural waxes (
hidrokarbon parafin dan tipe microcrystalline wax, carnauba wax,
candelilla wax, dan resin ) dan atau malam sintetik. Natural waxes yang
berasal dari mineral, sayuran atau asal hewan. Malam sintesis di sintesis
secara kimiawi pada molekul malam. Pewarna ditambah untuk tujuan
0
5
10
15
20
25
30
0 menit 15 menit 30 menit 45 menit 60 menit
Malam 1
Malam 2
Malam 3
http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=+inauthor:%22F+J+Harty+R+Ogston+Narlan+Sumawinata%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=+inauthor:%22F+J+Harty+R+Ogston+Narlan+Sumawinata%22 -
8/11/2019 IMKG 4 Wax
5/13
estetika. Beberapa formulas berisi filer kompatibel untuk mengontrol
perluasan dan penyusutan produk malam.
Malam parafin pada umumnya merupakan bahan utama inlaywaxes, biasanya dalam konsentrasi 40 sampai 60%. Parafin berasal dari
fraksi didih tinggi minyak tanah yang terutama terdiri dari campuran
kompleks hidrokarbon seri metana, bersama dengan jumlah kecil fase
amorf atau mikrokristalin.
Gum dammar, atau resin dammar adalah resin alami yang
ditambahkan ke parafin untuk meningkatkan kelancaran dalam cetakan
dan untuk memberikan ketahanan lebih terhadap retakan dan
pengelupasan. Resin dammar juga menambah kekerasan malam dan
meningkatkan kelancaran dan kilap dari permukaan.
Malam carnauba muncul sebagai serbuk halus pada daun pohon
palem tropis tertentu. Malam ini cukup sulit, dan memliki titik lebur relatif
tinggi. Ini dikombinasikan dengan untuk mengurangi flow suhu pada
mulut. Malam carnauba memiliki bau yang enak dan memberikan kilau
pada permukaan malam bahkan lebih daripada resin dammar.
Malam candelila dapat juga dapat ditambahkan ke parafin untuk
sebagian atau sepenuhnya mengganti malama carnauba. Malam candelila
memberikan kualitas umum yang sama saperti malam carnauba, tetapi titik
leburnya rendah dan itu tidak sesulit seperti malam carnauba. Ceresin
dapat mengganti bagian parafin untuk memodifikasi dan kekerasan
karakteristik ukiran malam.
Dalam inlay waxes modern, malam carnauba sering mengganti
sebagian dengan malam sintetik tertentu yang kompatibel dengan malam
parafin. Setidaknya dua malam dari jenis ini bisa digunakan. Satu adalah
nitrogen kompleks turunan dari asam lemak yang lebih tinggi; yang lain
terdiri dari ester asam yang berasal dari montan malam, turunan minyak
tanah. Untuk pengaruh gabungan, malam sintetik lebih baik untuk sebuah
malam alami, karena memiliki keseragaman lebih besar.
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
6/13
3. Sifat I nlay Wax
Malam memiliki sifat fisis yang baik, sehingga dapat membantu
pekerjaan di dunia kedokteran gigi. Beberapa sifat-sifat fisik dental waxyang menjadikannya sebagai bahan penunjang yang sangat berguna di
bidang kedokteran gigi adalah:
1. Temperatur peralihan ke solid
2. Ekspansi dan kontraksi termal
3. Daya alir (flow)
4.Internal Stress
5. Sifat mudah pecah (brittleness)
4. Distorsi I nlay Wax
Distorsi merupakan suatu perubahan dimensi akibat dari perubahan
pendinginan, udara yang terjebak di dalam malam, pelepasan malam dan
temperatur selama penyimpanan malam tersebut. Malam merupakan bahan
termoplastis yang mempunyai sifat cenderung kembali ke bentuk awalnya
sesudah dimanipulasi. Distorsi harus dicegah karena bahan restorasi logam
yang dihasilkan harus akurat sesuai dengan model.
Distorsi dapat terjadi akibat pemanasan dan pendinginan yang
tidak merata. Efek ini berlangsung ketika ada perbedaan antara suhu
mulut dan suhu kamar. Ketika malam dipanaskan, malam seakan-akan
melunak, namun sebenarnya terjadi tegangan induksi (internal stress).
Saat malam dipindahkan dari suhu tinggi ke suhu rendah, terjadi pelepasan
stress yang kemudian menyebabkan distorsi karena salah satu sifat wax
yaitu elastic memory.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan distorsi :
a. Internal Stress
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
7/13
Malam dicetak atau dimanipulasi tanpa pemanasan yang cukup
hingga diatas suhu transisi solid-solid, maka akan terjadi tekanan yang
sangat besar pada material. (Combe, 1992).Tekanan ini biasanya
disebut dengan internal stress. Stress ini timbul dari kontraksi pada
waktu pendinginan, udara yang terjebak mengakibatkan perubahan
bentuk selama molding, waktu dan temperatur selama penyimpanan.
Tekanan yang dilepaskan oleh wax tersebut pada saat didiamkan
menimbulkan suatu kontraksi.
Suhu transisi padat padat dapat diperoleh dengan memanaskan
malam secara merata hingga massa malam lunak dan merupakan saat
yang tepat untuk memanipulasi malam. Keadaan ini disebabkan karena
kisi kristal yang stabil (orthorhombic) berubah menjadi bentuk
hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam. Malam yang tetap
kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi padat padat di atas
suhu 37C.
b. Elastic memory
Saat internal stress sudah terlepas dari dalam malam, suhu malamtelah menurun di bawah suhu transisi solid-solid dan bentuk molekul
dalam malam akan menjadi stabil kembali dan akan berhenti
mengalami distorsi dan kembali mengeras atau cenderung ke bentuk
semula sesudah dimanipulasi (elastic memory). Elastic memory yang
ditunjukkan terjadi lebih besar selama pengukuran ekspansi termal pada
malam yang dibiarkan pada udara bebas daripada malam yang
didiamkan dalam air.c. Thermal Expansion
Distorsi pada malam juga dipengaruhi oleh perubahan dimensi yang
dialami oleh malam karena faktor suhu. Malam mempunyai koefisien
ekspansi termal yang lebih tinggi daripada bahan kedokteran gigi yang
lain.
d. Residual stress
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
8/13
Terlepas dari metode yang digunakan untuk menyiapkan pola
malam, tegangan sisa yang ada di pola selesai. ketika dipengaruhi oleh
waktu dan suhu, sisa, atau internalstres dapat mengakibatkan
perubahan dimensi tidak seragam, atau distorsi.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan distorsi (dikarenakan
tidak sesuai ketentuan) :
a. Adanya keterbatasan alat
b.
Adanya kesalahan saat membaca alat ukur jangka sorong
c. Adanya kesalahan teknik pelunakan pada inlay wax
d.
Adanya tekanan pada inlay wax saat proses pendinginan
5. Analisis
Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan yaitu dibiarkan
dalam udara terbuka dan direndam air. Masing-masing dilakukan
sebanyak tiga kali dan berlangsung selama satu jam. Setelah dilakukan
pemanasan pada inlay waxdibentuk seperti tapal kuda dengan membentuk
cross pada ujung-ujung malam sebagai pedoman dalam perhitungan
distorsi yang akan diamati. Setelah itu, malam akan mengalami perubahan
ukuran (distorsi).
Percobaan inlay wax yang dibiarkan dalam udara terbuka
1)
Waxpertama dengan jarak awal 17,7 mm dan jarak akhir 17,9 mm
yang memiliki persentase distorsi 4,68%
2) Waxkedua dengan jarak awal 16,6 mm dan jarak akhir 16,6 mm
yang memiliki persentase distorsi 0%
3)
Waxketiga dengan jarak awal 16,7 mm dan jarak akhir 17,9 mmyang memiliki persentase distorsi 7,18%
Dari hasil percobaan diatas, percobaan 1 dan 3 mengalami
pertambahan panjang, sedangkan percobaan kedua sempat mengalami
pertambahan panjang tetapi mengalami penurunan panjang atau kembali
pada panjang semula pada akhirnya. Rata-rata presntasi distorsi pada ke-3
percobaan pada suhu ruang adalah 3,95 %.
Percobaan inlay wax yang direndam dalam air
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
9/13
1) Wax pertama dengan jarak awal 23,5 mm dan suhu air 280C dan
jarak akhir 27 mm dan suhu air 250C memiliki persentase distorsi
14,9%.
2)
Wax kedua dengan jarak awal 17,9 mm dan suhu air 27,50C dan
jarak akhir 17,8 mm dan suhu air 250C, memiliki persentase
distorsi -0,56%.
3) Wax kedua dengan jarak awal 14,3 mm dan suhu air 270C dan
jarak akhir 14,85 mm dan suhu air 250C, memiliki persentase
distorsi 3,85%.
Dari hasil percobaan diatas, percobaan 1 dan 3 mengalami
pertambahan panjang, sedangkan percobaan kedua sempat mengalami
pertambahan panjang tapi pada akhirnya mengalami penurunan panjang.
Rata-rata persentase distorsi dari ke-3 percobaan yang direndam dalam air
didapatan sebesar 6,1%. Hal ini disebabkan karena inlay wax tidak selalu
terus menerus mengalami distorsi. Ada kalanya distorsi tersebut berhenti
sesaat atau sedang tidak mengalami distorsi.
5. KESIMPULAN
Distorsi yang terjadi pada inlay waxbisa disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu pelepasan internal stress, elastic memory, dan termal
ekspansi yang tinggi. Oleh karena itu manipulasi malam harus
dilakukan dengan benar, yaitu malam diberi panas yang merata pada
seluruh permukaan (homogen).
Jika malam tidak mengalami pemanasan yang cukup pada suhu di
atas transisi padat-padat (yaitu suhu peralihan yang berada di atas titiklelehnya, di antara suhu padat dan padat), maka akan timbul stress
yang cukup besar pada malam (internal stress).
Saat terpapar panas (dari suhu ruangan) dan saat kompresi dan
kontraksi yang dilakukan operator, maka molekul-molekul bagian
dalam malam yang mengalami kompresi akan berdekatan dan
molekul-molekul bagian luar yang mengalami kontraksi akan
berjauhan sehingga timbul suatu perubahan dimensi malam yang
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
10/13
berupa pertambahan panjang (ekspansi), pengurangan (penyusutan)
dan tetap tergantung tahapan dari proses malam tersebut (residual
stress).
6. DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Dental Material.USA: W.B. Saunders
Company
Combe, E. C. 1992. Sari Dental Material. Jakarta : Balai Pustaka
John, M., Ph.D. 2008. Dental Materials. 9th edition. pp 218 chapter waxes,
pattern waxes
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
11/13
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
12/13
5
hasil dari perubahan termal dan relaksasi stlesses yang disebabkan oleh kontraksipada pendingin, udara tersumbat, molding, ukiran, penghapusan, dan waktu dan suhu penyimpana
n. (Anusavice, 2003,
page
289).
4.2
Faktor yang mempengaruhi distorsi
i n l a y w a x
1.
T h e r m a l E x p a n s i o nInlay Wax
memiliki ekspansi termal yang lebih tinggi dibanding bahankedokteran gigi yang lain. Cara
pengukuran/perhitungan persentase distorsi yangdibentuk yaitu dengan rumus:
-
8/11/2019 IMKG 4 Wax
13/13