eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/jurnal ilmiah akuntansi vol. 2 no.3 juli... ·...

22

Upload: lamtu

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,
Page 2: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,
Page 3: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,
Page 4: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,
Page 5: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

343

PERANAN PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NASABAH

PADA BMT BERKAH MENTARI PAMULANG

Siti Chaerunisa Prastiani

Universitas Pamulang

Jasmi Indra

Universitas Pamulang

Abstraks Di Indonesia Lembaga keuangan mempunyai peranan yang strategis yang mampu

menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah

peningkatan taraf hidup rakyat. Ajaran agama islam memfokuskan perhatian kita pada

konsep kesejahteraan dalam islam. Kesejahteraan manusia hanya dapat direalisasikan

memalui pemenuhan kebutuhan material dan spiritual manusia. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian kulitatif kuantitatif yang artinya penelitian ini hanya sebatas

mengetahui peranan pembiayaan syariah yang dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang

dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan

jumlah responden 100 orang dari 420 , dianalisis menggunakan metode manual dengan

metode uji validitas dan reliabilitas, regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien

determinasi dan uji t (signifikasi regresi) dan bantuan program Microsoft excel 2007 serta

program SPSS 16.00 sebagai lampiran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai

regresi linier sederhana Y = 53,555 + 0,078x, nilai koefisien korelasi product moment (r)

positif 0,0756 angka ini berada pada interval 0,00 – 0,199 dengan interpretasi “Hubungan

Sangat Rendah”, sedangkan hasil penelitian koefisien Determinasi menunjukan bahwa

peranan variabel X (pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel Y (kesejahteraan

nasabah) sebesar 1%, selebihnya 99% variabel Y dipengaruhi faktor- faktor lain yang tidak

diteliti penulis. Uji signifikan dua sisi (two tail) dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh t

hitung 0,751 lebih kecil dari t table 1,98 hal ini berada didaerah penolakan H1 dan

penerimaan H0.

Kata kunci: Pembiayaan Syariah, Tingkat Kesejahteraan Nasabah

Page 6: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

344

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan seperti perbankan, koperasi dan lain sebagainya,

mempunyai peranan yang penting bagi aktifitas perekonomian. Peran strategis

lembaga keuangan tersebut merupakan wahana yang mampu menghimpun dana dan

menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf

hidup rakyat. Menurut ajaran agama islam, perlu adanya reformasi dan reorganisasi

sedemikian rupa sehingga seirama dengan etos islam dan aspirasi umat. Hal ini

memfokuskan perhatian kita pada konsep kesejahteraan dalam islam.

Kesejahteraan manusia hanya dapat direalisasikan memalui pemenuhan kebutuhan

material dan spirituan manusia sedemikian rupa sehingga salah satu dari kedua aspek

ini tidak ada yang diabaikan.Salah satu ajaran islam yang terpenting untuk

menengakkan keadilan dan menghapus eksploitasi dalam transaksi bisnis adalah

dengan melarang semua bentuk peningkatan kekayaan secara tidak adil.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Kurangnya Pensosialisasian sistem Pembiayaan syariah kepada masyarakat

dan calon nasabah.

b. Penerapan sistem penyaluran pembiayaan syariah yang dilakukan BTM

Berkah Mentari belum maksimal kepada nasabah.

c. Peranan BTM Berkah Mentari belum sepenuhnya berpengaruh terhadap

kesejahteraan nasabah.

d. BTM Berkah Mentari belum signifikan dalam perubahan kehidupan nasabah.

1.3 Perumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan (penyaluran) berbasis syariah pada

BTM Berkah mentari ?

b. Bagaimana kesejahteraan nasabah BTM Berkah Mentari ?

c. Bagaimana peranan pembiayaan (penyaluran) berbasis syariah terhadap

peningkatan kesejahteraan nasabah BTM Berkah Mentari Pamulang ?

1.4 Kerangka Berpikir

Variable yang digunakan dalam penelitian, merupakan variabel yang

mempunyai keterkaitan sehingga penulis ingin mengetahui hubungan antara variabel-

variabel tersebut, variabel-variabel tersebut antara lain : “pembiayaan Syariah”

sebagai variable bebas (X) dan “Peningkatan kesejahteraan nasabah” sebagai variable

terikat (Y), dimana fenomena yang terjadi pada BTM Berkah Mentari Pamulang

mensosialisasikan sistem syariah, pelaksanaanya terstruktur.

Page 7: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

345

Hipotesis

Ho, P= 0, Diduga tidak ada peranan pembiayaan syariah yang signifikan dari BTM

Berkah Mentari terhadap peningkatan kesejahteraan nasabah.

Ha,P ≠ 0, Diduga ada peranan pembiayaan syariah yang signifikan dari BTM Berkah

Mentari terhadap peningkatan kesejahteraan nasabah.

2. TINJAUAN PUSTAKA

1. Baitut Tamwil Muhammadiyah adalah lembaga keuangan mikro yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah artinya, semua transaksi keuangan dilakukan

dengan akad sesuai syariat islam. Sedangkan kedudukan lembaga keuangan

tersebut merupakan Amal Usaha Ekonomi Muahammadiyah. Secara prinsip

kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan

panti asuhan, tetapi karena ini lembaga bisnis, maka manajemen memiliki

kewenangan penuh dalam pengelolaan BTM.

2. Pembiayaan haruslah berbentuk kerja sama yang transparan antara pemberi modal

(shahibul maal) dengan pengelola (Mudharib), agar tidak ada kesalah pahaman

yang berakibat rugi. Penyertaan modal dalam perekonomian islam bisa memiliki

arti yang luas dan memiliki jangka waktu tertentu (pendek, menengah, atau

panjang). Dalam kerja sama tersebut baik perusahaan perseorangan atau

kemitraan dan pihak lembaga keuangan mempergunakan dan memberlakukan

system bagi hasil. (Andry Herdiansyah, 2009:54)

a. Penegertian Al-Mudharabah

Menurut Antonio, (2001:95) Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha

antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik

modal selama kerugian itu bukan karena kelalaian pengelola.

b. Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan. (Antonio, 2001:90).

3. Kesejahteraan dibagi menjadi dua sub, yang pertama secara financial dan yang

kedua secara non financial, kesejahteran yang secara financial adalah maksimum

atau optimum bagi masyarakat yang ada dalam sistem perekonomian. Sedangkan

kesejahteraan secara non financial adalah kebahagian, kesuksesan. Dalam islam

bahagia adalah mereka yang berhasil mengendalikan dirinya, hawa nafsu,

pikirannya, perasaannya, hatinya, seluruh anggota badannya untuk senantiasa

Page 8: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

346

menghadirkan Allah SWT dalam setiap waktu dan kesempatan dimana pun

mereka berada. (Adnan, 2010:12)

4. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah dan atau Unit Usaha

Syariah. (UU No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah)

3. METODELOGI PENELITIAN

1. Analisis Kualitatif

Menurut Danang Sunyoto, (2011:26) Yaitu analisis data yang dikakukan tanpa

perhitungan, tetapi berdasarkan teori dan pemikiran yang bersifat subjektif

sehingga dapat digunakan sebahai dasar analisis kuantitatif.

a. Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.

Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan

untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).

dengan rumus sebagai berikut :

Dimana:

r = koefisien produk moment

∑x = jumlah skor tiap butir soal ∑y =jumlah skor total

Keterangan : jika t hitung > t table maka instrument tersebut dapat dikatakan

valid. Selanjutnya dilakukan uji t atas butir instrument dengan rumus sebagai

berikut :

T hitung =

Dimana :

t = nilai t hitung tiap butir instrument

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi yang merupakan

indicator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seorang atas pertanyaan adalah konsisten atau stabildari waktu ke

waktu.

Teknik perhitungan dilakukan dengan rumus koefisien alpha (Danang

Sunyoto, 2011:142) , dengan rumus:

Page 9: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

347

Si =

St =

Dimana:

rca = nilai reliabelitas

Si = varian skor tiap butir pertanyaan

St = varian total

k = banyak butir per\tnyaan

Keterangan : jika r hitung > r table maka instrument dapat dinyatakan reliable.

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Danang Sunyoto, (2011:29) Yaitu data yang menggunakan perhitungan

atau metode statistic untuk mengolah data yang diperoleh.

a. Persamaan Regresi Sederhana Menurut Danang Sunyoto (2011:124) Analisis Regresi adalah suatu analisis

yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika

pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y =

a + bX. Nilai a adalah konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk

variabel X. Koefisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai

variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi, maka kontribusi

perubahan juga semakin besar dan sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi

Bentuk umum regresi linier sederhana:

Y = a + bx

Persamaan regresi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Dimana:

y = variabel dependen (audit internal)

x = variabel independen (realisasi anggaran belanja modal)

a = konstanta

b = koefisien regresi

Page 10: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

348

b. Uji koefisien korelasi

Analisis korelasi adalah suatu analisis statistik yang mengukur tingkat asosiasi

atau hubungan antara dua variabel bebas (independent variable) disimbolkan

dengan “X” dengan variabel terkait (dependent variable) disimbolkan dengan

“Y”, dimana hubungan antara duabel (X dan Y) disebut korelasi bivariat.

Sedangkan Koefisien Korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan

hubungan linear antara dua variabel. (Danang Sunyoto 2011 : 128-129).

Dengan rumus:

Dimana:

r = koefisien korelasi

n = ukuran sampel

x = nilai variabel bebas

y = nilai variabel terikat

Arti dari koefisien korelasi r :

Tabel 1

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien korelasi

Interval Nilai r Kriteria Kekuatan Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber : Danang Sunyoto (2011 : 130).

c. Analisa Koefisien Determinasi Digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel

independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien

Determinasi (KD) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan vaviasi variabel terikat.

Rumusnya :

Page 11: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

349

Dimana :

Kd : Koefisien Determinasi

r : Koefisien korelasi

d. Uji signifikan Regresi (uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis dengan uji

signifikan atau tidak signifikan masing-masing nilai koefisien Regresi (uji t).

uji signifikan Regresi adalah untuk menguji kuat lemahnya hubungan antara

variabel. Untuk mengujinya dilakukan dengan membandingkan t table dengan

t hitung. Untuk pengujian hipotesis digunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

t : T hitung

n : jumlah sample

Ho, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y

H1, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan Y

kriteria uji :

Jika t hitung < t table berarti Ho diterima, Hi ditolak

Jika t hitung > t table berarti Ho ditolak, Hi diterima

4. Pembahasan dan Hasil

Sejarah berdirinya Kelembagaan Baitut Tamwil Muhammadiyah

Bentuk kelembagaan BTM sebagai lembaga keuangan syariah di lingkungan

persyarikatan Muhammadiyah sejak digulirkan hingga sekarang secara garis besar

dapat dibagi menjadi 2 (dua) periode, yaitu:

Page 12: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

350

a. Periode sebelum berlakunya UU No.29 tahun 1999, tentang Bank Indinesia.

b. Periode sesudah berlakunya UU No.29 tahun 1995, tentang Bank Indonesia.

BTM Berkah Mentari Pamulang : Jl. Surya Kencana No.17 Pamulang barat

15417

Hasil

1. Pembiayaan Syariah yang dilakukan BMT Berkah Mentari Pamulang

Analisis Data Variabel X (pembiayaan Syariah)

Hasil jawaban dari 100 Responden terhadap Pembiayaan Syariah yang terdiri dari

Indikator yaitu : kemudahan, Pendukung Investasi, Penyediaan Dana,

Persetujuan, Pengembalian Pembiayaan, Transparansi, Kesepakatan Bersama dan

14 unsur pertanyaan jawaban tersebut kemudian dianalisis oleh penullis dengan

menggunakan jumlah presentase jawaban, semua itu tertuang dan dijelaskan hasil

seperti pada table sebagai berikut :

Table 2

Skor Jawaban

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2011:184)

Jumlah hasil pertanyaan = STS + TS + N + S + SS = 0 + 11 + 192 + 755 + 442 =

1400 dan selanjutnya untuk mencari presentase jawaan keseluruhan dari semua

pertanyaan dikalikan 100% seperti yang ditunjukan dibawah ini :

Jawaban STS =

Jawaban TS =

Jawaban N=

Jawaban S =

Jawaban SS=

Page 13: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

351

BTM Berkah Mentari Pamulang memberikan pensosialisasian yang mudah

ditanggap oleh nasabah sehinnga memberikan kemudahan bagi para nasabah yang

ingin bekerja sama khususnya dalam mendukunga usaha nasabah. BTM Berkah

Mentari Pamulang melakukan pendanaan untuk usaha kepada nasabah dengan

menggunakan Syariat Islam. Persetujuan dan kesepakatan dilakukan oleh kedua

belah pihak dengan prinsip salng menguntungakan dan penyediaan dana

dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang saat kesepakatan telah ditentukan

kedua belah pihak. Sehingga pengembalian dana pembiayaan berjalan dengan

lancar. Secara tidak langsung BTM berkah Mentari Pamulang turut mendukung

usaha nasabah baik usaha produksi, perdagangan dengan prinsip Mmudharabah

dan Musyarakah, dimana di dalam prinsip Syariat Islam mengandung transparansi

usaha dan kesepakatan bersama.

2. Kesejahteraan Nasabah BMT Berkah Mentari Pamulang

Analisis Data Variabel Y (Kesejahteraan Nasabah) Hasil jawaban dari 100 Responden terhadap Kesejahteraan Nasabah yang terdiri

dari Indikator yaitu : pengarahan yang baik, kepedulian, pengendalian ekonomi,

pemanfaatan secara optimal, meminimalisir kekecewaan, peningkatan

pendapatan, peningkatan kualitas hidup (sejahtera) dan 14 unsur pertanyaan

jawaban tersebut kemudian dianalisis oleh penullis dengan menggunakan jumlah

presentase jawaban, semua itu tertuang dan dijelaskan hasil seperti pada table

sebagai berikut :

Table 3

Skor Jawaban

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2011:184)

Jumlah hasil pertanyaan = SS + S + N + TS + STS = 0 + 14 + 143+ 863 + 380 =

1400 dan selanjutnya untuk mencari presentase jawaan keseluruhan dari semua

pertanyaan dikalikan 100% seperti yang ditunjukan dibawah ini :

Jawaban STS =

Jawaban TS =

Jawaban N=

Page 14: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

352

Jawaban S=

Jawaban SS=

Dengan system yang diterapkan oleh BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah

dapat meminimalisir terjadinya penghamburan dana pembiayaan yang diberikan

BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah mendapatkan bimbingan, pengarahan,

dan diperlakukan dengan baik layaknya keluarga dan nasabah merasakan

kepedulian BTM Berkah Mentari Pamulang. Nasabah dapat mengendalikan dana

usaha secara optimal, meminimalisir kekecewaan atas terjadinya pembengkakan

pengembalian pembiayaan yang tidak dapat nasabah kendalikan (tingkat bunga),

dengan demikian usaha nasabah mengalami penambahan pendapatan dan

kebutuhan nasabah sedikit bayaknya terpenuhi, sehingga dapat dikatakan dengan

melakukan pembiayaan yang sesuai dengan Syariat islam membuat nasabah tidak

merasa khuatir, takut atas bunga pengembalian dan merasa nyaman karena

terhindar dari riba.

3. Peranan Pembiayaan Syariah Terhadap Kesejahteraan Nasabah BMT

Berkah Mentari Pamulang

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untung mengetahui ada atau tidaknya

peranan pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah BMT Berkah

Mentari Pamulang, serta indikator dan faktor mana yang mempunyai pengaruh

paling besar semuanya dapat dilakukan denngan cara sebagai berikut:

a. Analisis Kualitatif Teridiri dari 2 pengujian antara lain uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas Berikut ini adalah rumusan untuk menentukan validitas instrument dari

setiap pertanyaan :

T hitung =

Page 15: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

353

Table 4 Validitas Instrumen X ( Pembiayaan Syariah)

No

Pertanyaan

Koefisien Korelasi

(t hitung)

Distribusi

(t table) Keterangan

1. 7.042 1,98 Valid

2. 5.382 1,98 Valid

3. 4.585 1,98 Valid

4. 3.889 1,98 Valid

5. 6.896 1,98 Valid

6. 5.582 1,98 Valid

7. 4.145 1,98 Valid

8. 5.288 1,98 Valid

9. 6.981 1,98 Valid

10. 5.146 1,98 Valid

11. 4.539 1,98 Valid

12. 4.551 1,98 Valid

13. 3.967 1,98 Valid

14. 5.734 1,98 Valid

Sumber : Diolah Penulis

Table 5 Validitas Instrumen Y ( Kesejahteraan Nasabah)

No

Pertanyaan

Koefisien Korelasi

(t hitung)

Distribusi

(t table) Keterangan

1. 4.265 1,98 valid

2. 4.213 1,98 Valid

3. 7.540 1,98 Valid

4. 7.978 1,98 Valid

5. 8.015 1,98 Valid

6. 8.152 1,98 Valid

7. 4.804 1,98 Valid

8. 5.036 1,98 Valid

9. 3.614 1,98 Valid

10. 4.782 1,98 Valid

11. 8.351 1,98 Valid

12. 6.307 1,98 Valid

13. 4.820 1,98 Valid

14. 7.264 1,98 Valid

Sumber : Diolah Penulis

Page 16: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

354

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas Instrumen X (Pembiayaan Syariah) Metode Cronbach

Alpha (rca) Berikut ini adalah rumusan untuk menentukan reliabilitas instrument dari

setiap pertanyaan : Table 5

Reliabilitas Instrumen Variabel X (Pembiayaan Syariah)

No

pertan

yaan

1 0.4344

2 0.3916

3 0.41

4 0.3859

5 0.4256

6 0.44

7 0.4776

8 0.5779 18.357 0.723

9 0.5571 10 0.5451 11 0.3724 12 0.3259 13 0.2916 14 0.4056 ∑ 6.041

Sumber :Diolah Penulis

Dari perhitungan diatas, semua instrument pertanyaan dapat dikatakan reliable,

karena nilai r hitung lebih besar dari r table produk moment (5%) yaitu : 0,723 >

0,195

Page 17: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

355

Reliabilitas Instrumen Y (Kesejahteraan Nasabah) Metode Cronbach Alpha

(rca)

Table 6

Reliabilitas Instrumen Variabel Y (Pembiayaan Syariah)

No

Pertanya

an

1 0.3476

19.57

0.790

2 0.3259

3 0.4219

4 0.4739

5 0.58

6 0.3944

7 0.3179

8 0.2824

9 0.3059

10 0.2876

11 0.4275

12 0.3804

13 0.2656

14 0.4004

∑ 5,211

Sumber :Diolah Penulis

ari perhitungan diatas, semua instrument pertanyaan dapat dikatakan

reliable, karena nilai r hitung lebih besar dari r table produk moment (5%)

yaitu : 0,790 > 0,195.

b. Analisis Kuantitatif

Teridiri dari 4 pengujian atara lain :

1) Analisis Regresi Linier Sederhana Dengan rumus : Y = a + bx dimana a dapat dicari dengan rumus

Page 18: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

356

Dan b dapat dicari dengan rumus :

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan

persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Y = a + bx, menjadi

Y = 53,555 + 0,078x . arti persamaan ini adalah sebagai berikut :

a) Konstanta sebesar 53,555 : artinya jika pembiayaan syariah (Variabel

X) nilainya adalah 0, maka nilai Kesejahteraan Nasabah sebesar

53,555%. Maksudnya adalah jika BTM Berkah Mentari Pamulang

telah memberikan penyaluran dan penerimaan dana pembiayaan

kepada nasabah sesuai yang diharapkan baik nasabah maupun BTM

Berkah Mentari Pamulang, maka BTM Berkah Mentari Pamulang

akan mengalami peningkatan sebesar 53,555%.

b) Koefisien regresi pembiayaan syariah (variabel X) sebesar 0,078 :

artinya jika nilai Pembiayaan Syariah (X) mengelami kenaikan 1%,

maka maka kesejahteraan nasabah (Y) mengalami peningkatan sebesar

0,078 koefisien positif antara pembiayaan syariah dengan

kesejahteraan nasabah. Semakin tinggi nilai X yang diperoleh maka

semakin meningkat niali Y pada BTM Berkah Mentari Pamulang.

2) Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan data – data tersebut di atas untuk mengetahui besar peranan

Pembiayaan Syariah (X) terhadap Kesejahteraan Nasabah (Y) dihitung

dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan

memasukan data – data pada table di atas sebagai berikut :

Page 19: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

357

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi tersebut diatas sebesar 0,0756

maka bila dilihat dari table interpretasi koefisien korelasi masuk pada

interval 0,00 – 0,199 dengan tingkat hubungan yang sangat rendah jadi

dapat dikatakan bahwa:

a) Peranan pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah memiliki

pengaruh atau hubungan yang positif (ada hubungan)

b) Besarnya peranan pembiayaan syariah memiliki tingat hubungan yang

sangat rendah.

3) Analisis Koefisien Determinasi

Sedangkan untuk mengetahui besarnya presentase kontribusi antara

pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah

Mentari Pamulang diukur dengan koefisien determinasi atau koefisien

penentu dengan rumus sebagai berikut:

KD = r² . 100%

= 0,00572 . 100%

= 0,006 = 1% Nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 1%, ini menujukan bahwa

kontribusi variabel X (pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel

Y (kesejahteraan nasabah) sebesar 1%, sedangkan selebihnya yaitu (100%

- 1%) = 99% variabel Y (kesejahetraan nasabah) dipengaruhi faktor –

faktor lain yang tidak diteliti penulis.

4) Analisis Uji Signifikan Regresi (Uji t)

Perhitungan Statistik Sample

= 0,10399

Page 20: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

358

a) Menentukan Taraf Nyata atau Tingkat Kesalahan Taraf nyata atau

tingkat kesalahan dengan derajat bebas df n-k atau df = n-2, taraf nyata

ditetapkan penelitian adalah two tail 5% / 2 = 0,025 dengan derajat

bebas df = 100-2 = 98 yang dapat dilihat pada table t two tail (0,025 :

98) sebesar 1,98

b) Criteria Penentuan Penerimaan Hipotesis

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa t hitung 0,751 lebih kecil dari

t table 1,98 pada taraf kesalahan 2,5% (two tail) jatuh atau berada di

daerah penerimaan H0 maka dengan demikian H0 terima dan H1 tolak.

Jadi hipotesis yang diajukan peneliti pada bab 1, yaitu : pembiayaan

syariah terhadap kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah Mentari

Pamulang mempunyai peranan positif, sangat rendah dan tidak

signifikan.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Pembiayaan yang dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang dapat berjalan

dengan baik dan memberikan hasil yang baik bagi kedua belah pihak karena

pensosialisasian yang dilakukan oleh BTM Berkah Mentari Pamulanngdapat

diserap, ditelaah, dipahami dan diterima oleh nasabah, hal itu membuat BTM

Berkah Mentari Pamulang tidak ragu untuk mengeluarkan dan memberikan

pembiayaan / pendanaan untuk nasabah. Sehingga nasabah dapat memulai atau

meningkatkan usaha nasabah secara bertahap untuk mencapai titik maksimal bagi

usaha nasabah.

2. Dalam pelaksanaanya ansabah sangat terbantu dengan pembiayaan yang

dilakukan oleh BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah dapat mempergunakan

pembiayaan tersebut secara optimal dengan meningkatkan usahanya dan menahan

Page 21: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

359

diri dari sifat tidak efisien (boros), sehingga kualitas hidup nasabah sedikit

banyaknya dapat ditingkatkan.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai regresi linier sederhana Y =

53,555 + 0,078x Arti persamaan ini sebagai berikut : Kostanta (a) sebesar 53,555;

artinya jika Pembiayaan Syariah (x) nilainya adalah 0, maka Kesejahteraan

Nasabah nilainya sebesar 53,555. Koefisien regresi variabel pembiayaan syariah

(x) sebesar 0,078; artinya jika pembiayaan syariah mengalami kenaikan 1, maka

kesejahteraan nasabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,078. Dan terdapat

peranan yang positif tetapi tidak signifikan antara pembiayaan syariah terhadap

kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah Mentari Pamulang yaitu dengan nilai

koefisien korelasi product moment (r) positif 0,0756 angka ini berada pada

interval 0,00 – 0,199 dengan interpretasi “Hubungan Sangat Rendah”, sedangkan

hasil penelitian koefisien Determinasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X

(pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel Y (kesejahteraan nasabah)

sebesar 1%, selebihnya 99% variabel Y dipengaruhi faktor- faktor lain yang tidak

diteliti penulis. Uji signifikan satu sisi (one tail) dengan tingkat kesalahan 5%

diperoleh t hitung 0,751 lebih kecil dari t table 1,98 hal ini berada didaerah

penolakan H1 dan penerimaan H0.

Saran

1. BTM Berkah Mentari Pamulang, lebih mensosialisasikan pembiayaan syariah

lebih baik dan memberikan keputusan yang bijaksana untuk menerima

permohonan pengajuan pinjaman dana dengan pertimbangan yang tidak

mempersulit nasabah.

2. BTM Berkah Mentari Pamulang sebaiknya perlu diperhatikan dengan seksama.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembiayaan syariah berpengaruh 1%

terhadap Kesejahteraan nasabah, berarti 99% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk

itu perlu digali informasi untuk faktor lain yang berpengaruh demi peningkatan

kesejahteraan nasabah di BTM Berkah Mentari Pamulang

Referensi

Abdullah, Daud Vicary., & Chee Keon. (2010). Islamic Finance :Why It Make Sense.

Singapore : Marsall Cavendish. ( Terjamanhan Satrio Wahono. (2012).

Jakarta : Zaman.

Alpiati, Yunia. (2012). Judul Skripsi : Pengaruh Citra Terhadap Kepercayaan

Masyarakat (Studi kasus pada Universitas Pamulang). Tangerang Selatan :

Universitas Pamulang.

Amin Isfandiar, Ali. (2007). Isu Mutakbir Seputar Perbankan Syariah, dalam Jurnal

Hukum Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, Pekalongan.

Page 22: eprints.unpam.ac.ideprints.unpam.ac.id/401/1/Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No.3 Juli... · kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan panti asuhan,

360

Antonio Syafi’I, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta :

Gema Insani.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Ghufron, Sofiniyah. (2007). Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah. Jakarta :

Renaisan.

Hasan, Ali. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor : Ghalia Indonesia.

Herdiansyah, Andry. (2009). Dengan Judul Skripsi Pengaruh Pembiayaan Modal

Kerja Dengan Pendapatan Usaha Nasabah. Jakarta : UIN Syarif

Hidayattullah.

Ifham Sholihin, Ahmad. (2010). Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta :

PT.Gramedia.

Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana.

Isretno Evita. (2011). Pembiayaan Mudharabah dalam Sistem Perbankan Syariah.

Jakarta : Cintya Press.

Kamal, Adnan Mustofa. (2010). Indahnya Kesuksesan dan Kebahagiaan bersama

Allah SWT. Jakarta : Rabitha Press.

Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.

Machmud, Amir. (2010). Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi. Yogjakarta. UAMP

YKPN. Nurhayati, Sri., & Wasilah. (2009). Akuntansi Syariah. Edisi ke-2, Jakarta. Salemba

Empat.

Ramli, Hasbi. (2007). Teori Dasar Akuntansi Syariah. Jakarta : Renaisan.

Rodoni, Ahmad., & Abdul Hamid. (2008). Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta :

Zikrul Hakim.

Soemitra, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana.

Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. Yogyakarta :

CAPS.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta. Yamin, Sofyan., & Heri Kurniawan. (2009). SPSS COMPLETE: Teknik Analisis

Statistik Terlengkap dengan software SPSS. Jakarta : Salemba Infotek.

“Panduan dan Pedoman Cara Pendirian Baitut Tamwil Muhammadiyah”, 2008.

“Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Usaha KJKS dan UJKS

Koperasi”. 2004.