343
PERANAN PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NASABAH
PADA BMT BERKAH MENTARI PAMULANG
Siti Chaerunisa Prastiani
Universitas Pamulang
Jasmi Indra
Universitas Pamulang
Abstraks Di Indonesia Lembaga keuangan mempunyai peranan yang strategis yang mampu
menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah
peningkatan taraf hidup rakyat. Ajaran agama islam memfokuskan perhatian kita pada
konsep kesejahteraan dalam islam. Kesejahteraan manusia hanya dapat direalisasikan
memalui pemenuhan kebutuhan material dan spiritual manusia. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kulitatif kuantitatif yang artinya penelitian ini hanya sebatas
mengetahui peranan pembiayaan syariah yang dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang
dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan
jumlah responden 100 orang dari 420 , dianalisis menggunakan metode manual dengan
metode uji validitas dan reliabilitas, regresi linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien
determinasi dan uji t (signifikasi regresi) dan bantuan program Microsoft excel 2007 serta
program SPSS 16.00 sebagai lampiran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai
regresi linier sederhana Y = 53,555 + 0,078x, nilai koefisien korelasi product moment (r)
positif 0,0756 angka ini berada pada interval 0,00 – 0,199 dengan interpretasi “Hubungan
Sangat Rendah”, sedangkan hasil penelitian koefisien Determinasi menunjukan bahwa
peranan variabel X (pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel Y (kesejahteraan
nasabah) sebesar 1%, selebihnya 99% variabel Y dipengaruhi faktor- faktor lain yang tidak
diteliti penulis. Uji signifikan dua sisi (two tail) dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh t
hitung 0,751 lebih kecil dari t table 1,98 hal ini berada didaerah penolakan H1 dan
penerimaan H0.
Kata kunci: Pembiayaan Syariah, Tingkat Kesejahteraan Nasabah
344
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan seperti perbankan, koperasi dan lain sebagainya,
mempunyai peranan yang penting bagi aktifitas perekonomian. Peran strategis
lembaga keuangan tersebut merupakan wahana yang mampu menghimpun dana dan
menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf
hidup rakyat. Menurut ajaran agama islam, perlu adanya reformasi dan reorganisasi
sedemikian rupa sehingga seirama dengan etos islam dan aspirasi umat. Hal ini
memfokuskan perhatian kita pada konsep kesejahteraan dalam islam.
Kesejahteraan manusia hanya dapat direalisasikan memalui pemenuhan kebutuhan
material dan spirituan manusia sedemikian rupa sehingga salah satu dari kedua aspek
ini tidak ada yang diabaikan.Salah satu ajaran islam yang terpenting untuk
menengakkan keadilan dan menghapus eksploitasi dalam transaksi bisnis adalah
dengan melarang semua bentuk peningkatan kekayaan secara tidak adil.
1.2 Identifikasi Masalah
a. Kurangnya Pensosialisasian sistem Pembiayaan syariah kepada masyarakat
dan calon nasabah.
b. Penerapan sistem penyaluran pembiayaan syariah yang dilakukan BTM
Berkah Mentari belum maksimal kepada nasabah.
c. Peranan BTM Berkah Mentari belum sepenuhnya berpengaruh terhadap
kesejahteraan nasabah.
d. BTM Berkah Mentari belum signifikan dalam perubahan kehidupan nasabah.
1.3 Perumusan Masalah
a. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan (penyaluran) berbasis syariah pada
BTM Berkah mentari ?
b. Bagaimana kesejahteraan nasabah BTM Berkah Mentari ?
c. Bagaimana peranan pembiayaan (penyaluran) berbasis syariah terhadap
peningkatan kesejahteraan nasabah BTM Berkah Mentari Pamulang ?
1.4 Kerangka Berpikir
Variable yang digunakan dalam penelitian, merupakan variabel yang
mempunyai keterkaitan sehingga penulis ingin mengetahui hubungan antara variabel-
variabel tersebut, variabel-variabel tersebut antara lain : “pembiayaan Syariah”
sebagai variable bebas (X) dan “Peningkatan kesejahteraan nasabah” sebagai variable
terikat (Y), dimana fenomena yang terjadi pada BTM Berkah Mentari Pamulang
mensosialisasikan sistem syariah, pelaksanaanya terstruktur.
345
Hipotesis
Ho, P= 0, Diduga tidak ada peranan pembiayaan syariah yang signifikan dari BTM
Berkah Mentari terhadap peningkatan kesejahteraan nasabah.
Ha,P ≠ 0, Diduga ada peranan pembiayaan syariah yang signifikan dari BTM Berkah
Mentari terhadap peningkatan kesejahteraan nasabah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Baitut Tamwil Muhammadiyah adalah lembaga keuangan mikro yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah artinya, semua transaksi keuangan dilakukan
dengan akad sesuai syariat islam. Sedangkan kedudukan lembaga keuangan
tersebut merupakan Amal Usaha Ekonomi Muahammadiyah. Secara prinsip
kedudukan BTM sama seperti AUM yang lain seperti sekolah, rumah sakit dan
panti asuhan, tetapi karena ini lembaga bisnis, maka manajemen memiliki
kewenangan penuh dalam pengelolaan BTM.
2. Pembiayaan haruslah berbentuk kerja sama yang transparan antara pemberi modal
(shahibul maal) dengan pengelola (Mudharib), agar tidak ada kesalah pahaman
yang berakibat rugi. Penyertaan modal dalam perekonomian islam bisa memiliki
arti yang luas dan memiliki jangka waktu tertentu (pendek, menengah, atau
panjang). Dalam kerja sama tersebut baik perusahaan perseorangan atau
kemitraan dan pihak lembaga keuangan mempergunakan dan memberlakukan
system bagi hasil. (Andry Herdiansyah, 2009:54)
a. Penegertian Al-Mudharabah
Menurut Antonio, (2001:95) Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik
modal selama kerugian itu bukan karena kelalaian pengelola.
b. Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan. (Antonio, 2001:90).
3. Kesejahteraan dibagi menjadi dua sub, yang pertama secara financial dan yang
kedua secara non financial, kesejahteran yang secara financial adalah maksimum
atau optimum bagi masyarakat yang ada dalam sistem perekonomian. Sedangkan
kesejahteraan secara non financial adalah kebahagian, kesuksesan. Dalam islam
bahagia adalah mereka yang berhasil mengendalikan dirinya, hawa nafsu,
pikirannya, perasaannya, hatinya, seluruh anggota badannya untuk senantiasa
346
menghadirkan Allah SWT dalam setiap waktu dan kesempatan dimana pun
mereka berada. (Adnan, 2010:12)
4. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah dan atau Unit Usaha
Syariah. (UU No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah)
3. METODELOGI PENELITIAN
1. Analisis Kualitatif
Menurut Danang Sunyoto, (2011:26) Yaitu analisis data yang dikakukan tanpa
perhitungan, tetapi berdasarkan teori dan pemikiran yang bersifat subjektif
sehingga dapat digunakan sebahai dasar analisis kuantitatif.
a. Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan
untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).
dengan rumus sebagai berikut :
Dimana:
r = koefisien produk moment
∑x = jumlah skor tiap butir soal ∑y =jumlah skor total
Keterangan : jika t hitung > t table maka instrument tersebut dapat dikatakan
valid. Selanjutnya dilakukan uji t atas butir instrument dengan rumus sebagai
berikut :
T hitung =
Dimana :
t = nilai t hitung tiap butir instrument
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi yang merupakan
indicator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seorang atas pertanyaan adalah konsisten atau stabildari waktu ke
waktu.
Teknik perhitungan dilakukan dengan rumus koefisien alpha (Danang
Sunyoto, 2011:142) , dengan rumus:
347
Si =
St =
Dimana:
rca = nilai reliabelitas
Si = varian skor tiap butir pertanyaan
St = varian total
k = banyak butir per\tnyaan
Keterangan : jika r hitung > r table maka instrument dapat dinyatakan reliable.
2. Analisis Kuantitatif
Menurut Danang Sunyoto, (2011:29) Yaitu data yang menggunakan perhitungan
atau metode statistic untuk mengolah data yang diperoleh.
a. Persamaan Regresi Sederhana Menurut Danang Sunyoto (2011:124) Analisis Regresi adalah suatu analisis
yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y =
a + bX. Nilai a adalah konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk
variabel X. Koefisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai
variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi, maka kontribusi
perubahan juga semakin besar dan sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi
Bentuk umum regresi linier sederhana:
Y = a + bx
Persamaan regresi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Dimana:
y = variabel dependen (audit internal)
x = variabel independen (realisasi anggaran belanja modal)
a = konstanta
b = koefisien regresi
348
b. Uji koefisien korelasi
Analisis korelasi adalah suatu analisis statistik yang mengukur tingkat asosiasi
atau hubungan antara dua variabel bebas (independent variable) disimbolkan
dengan “X” dengan variabel terkait (dependent variable) disimbolkan dengan
“Y”, dimana hubungan antara duabel (X dan Y) disebut korelasi bivariat.
Sedangkan Koefisien Korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan
hubungan linear antara dua variabel. (Danang Sunyoto 2011 : 128-129).
Dengan rumus:
Dimana:
r = koefisien korelasi
n = ukuran sampel
x = nilai variabel bebas
y = nilai variabel terikat
Arti dari koefisien korelasi r :
Tabel 1
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien korelasi
Interval Nilai r Kriteria Kekuatan Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Sumber : Danang Sunyoto (2011 : 130).
c. Analisa Koefisien Determinasi Digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien
Determinasi (KD) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan vaviasi variabel terikat.
Rumusnya :
349
Dimana :
Kd : Koefisien Determinasi
r : Koefisien korelasi
d. Uji signifikan Regresi (uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis dengan uji
signifikan atau tidak signifikan masing-masing nilai koefisien Regresi (uji t).
uji signifikan Regresi adalah untuk menguji kuat lemahnya hubungan antara
variabel. Untuk mengujinya dilakukan dengan membandingkan t table dengan
t hitung. Untuk pengujian hipotesis digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
t : T hitung
n : jumlah sample
Ho, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y
H1, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan Y
kriteria uji :
Jika t hitung < t table berarti Ho diterima, Hi ditolak
Jika t hitung > t table berarti Ho ditolak, Hi diterima
4. Pembahasan dan Hasil
Sejarah berdirinya Kelembagaan Baitut Tamwil Muhammadiyah
Bentuk kelembagaan BTM sebagai lembaga keuangan syariah di lingkungan
persyarikatan Muhammadiyah sejak digulirkan hingga sekarang secara garis besar
dapat dibagi menjadi 2 (dua) periode, yaitu:
350
a. Periode sebelum berlakunya UU No.29 tahun 1999, tentang Bank Indinesia.
b. Periode sesudah berlakunya UU No.29 tahun 1995, tentang Bank Indonesia.
BTM Berkah Mentari Pamulang : Jl. Surya Kencana No.17 Pamulang barat
15417
Hasil
1. Pembiayaan Syariah yang dilakukan BMT Berkah Mentari Pamulang
Analisis Data Variabel X (pembiayaan Syariah)
Hasil jawaban dari 100 Responden terhadap Pembiayaan Syariah yang terdiri dari
Indikator yaitu : kemudahan, Pendukung Investasi, Penyediaan Dana,
Persetujuan, Pengembalian Pembiayaan, Transparansi, Kesepakatan Bersama dan
14 unsur pertanyaan jawaban tersebut kemudian dianalisis oleh penullis dengan
menggunakan jumlah presentase jawaban, semua itu tertuang dan dijelaskan hasil
seperti pada table sebagai berikut :
Table 2
Skor Jawaban
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2011:184)
Jumlah hasil pertanyaan = STS + TS + N + S + SS = 0 + 11 + 192 + 755 + 442 =
1400 dan selanjutnya untuk mencari presentase jawaan keseluruhan dari semua
pertanyaan dikalikan 100% seperti yang ditunjukan dibawah ini :
Jawaban STS =
Jawaban TS =
Jawaban N=
Jawaban S =
Jawaban SS=
351
BTM Berkah Mentari Pamulang memberikan pensosialisasian yang mudah
ditanggap oleh nasabah sehinnga memberikan kemudahan bagi para nasabah yang
ingin bekerja sama khususnya dalam mendukunga usaha nasabah. BTM Berkah
Mentari Pamulang melakukan pendanaan untuk usaha kepada nasabah dengan
menggunakan Syariat Islam. Persetujuan dan kesepakatan dilakukan oleh kedua
belah pihak dengan prinsip salng menguntungakan dan penyediaan dana
dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang saat kesepakatan telah ditentukan
kedua belah pihak. Sehingga pengembalian dana pembiayaan berjalan dengan
lancar. Secara tidak langsung BTM berkah Mentari Pamulang turut mendukung
usaha nasabah baik usaha produksi, perdagangan dengan prinsip Mmudharabah
dan Musyarakah, dimana di dalam prinsip Syariat Islam mengandung transparansi
usaha dan kesepakatan bersama.
2. Kesejahteraan Nasabah BMT Berkah Mentari Pamulang
Analisis Data Variabel Y (Kesejahteraan Nasabah) Hasil jawaban dari 100 Responden terhadap Kesejahteraan Nasabah yang terdiri
dari Indikator yaitu : pengarahan yang baik, kepedulian, pengendalian ekonomi,
pemanfaatan secara optimal, meminimalisir kekecewaan, peningkatan
pendapatan, peningkatan kualitas hidup (sejahtera) dan 14 unsur pertanyaan
jawaban tersebut kemudian dianalisis oleh penullis dengan menggunakan jumlah
presentase jawaban, semua itu tertuang dan dijelaskan hasil seperti pada table
sebagai berikut :
Table 3
Skor Jawaban
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2011:184)
Jumlah hasil pertanyaan = SS + S + N + TS + STS = 0 + 14 + 143+ 863 + 380 =
1400 dan selanjutnya untuk mencari presentase jawaan keseluruhan dari semua
pertanyaan dikalikan 100% seperti yang ditunjukan dibawah ini :
Jawaban STS =
Jawaban TS =
Jawaban N=
352
Jawaban S=
Jawaban SS=
Dengan system yang diterapkan oleh BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah
dapat meminimalisir terjadinya penghamburan dana pembiayaan yang diberikan
BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah mendapatkan bimbingan, pengarahan,
dan diperlakukan dengan baik layaknya keluarga dan nasabah merasakan
kepedulian BTM Berkah Mentari Pamulang. Nasabah dapat mengendalikan dana
usaha secara optimal, meminimalisir kekecewaan atas terjadinya pembengkakan
pengembalian pembiayaan yang tidak dapat nasabah kendalikan (tingkat bunga),
dengan demikian usaha nasabah mengalami penambahan pendapatan dan
kebutuhan nasabah sedikit bayaknya terpenuhi, sehingga dapat dikatakan dengan
melakukan pembiayaan yang sesuai dengan Syariat islam membuat nasabah tidak
merasa khuatir, takut atas bunga pengembalian dan merasa nyaman karena
terhindar dari riba.
3. Peranan Pembiayaan Syariah Terhadap Kesejahteraan Nasabah BMT
Berkah Mentari Pamulang
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untung mengetahui ada atau tidaknya
peranan pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah BMT Berkah
Mentari Pamulang, serta indikator dan faktor mana yang mempunyai pengaruh
paling besar semuanya dapat dilakukan denngan cara sebagai berikut:
a. Analisis Kualitatif Teridiri dari 2 pengujian antara lain uji validitas dan uji reliabilitas.
1) Uji Validitas Berikut ini adalah rumusan untuk menentukan validitas instrument dari
setiap pertanyaan :
T hitung =
353
Table 4 Validitas Instrumen X ( Pembiayaan Syariah)
No
Pertanyaan
Koefisien Korelasi
(t hitung)
Distribusi
(t table) Keterangan
1. 7.042 1,98 Valid
2. 5.382 1,98 Valid
3. 4.585 1,98 Valid
4. 3.889 1,98 Valid
5. 6.896 1,98 Valid
6. 5.582 1,98 Valid
7. 4.145 1,98 Valid
8. 5.288 1,98 Valid
9. 6.981 1,98 Valid
10. 5.146 1,98 Valid
11. 4.539 1,98 Valid
12. 4.551 1,98 Valid
13. 3.967 1,98 Valid
14. 5.734 1,98 Valid
Sumber : Diolah Penulis
Table 5 Validitas Instrumen Y ( Kesejahteraan Nasabah)
No
Pertanyaan
Koefisien Korelasi
(t hitung)
Distribusi
(t table) Keterangan
1. 4.265 1,98 valid
2. 4.213 1,98 Valid
3. 7.540 1,98 Valid
4. 7.978 1,98 Valid
5. 8.015 1,98 Valid
6. 8.152 1,98 Valid
7. 4.804 1,98 Valid
8. 5.036 1,98 Valid
9. 3.614 1,98 Valid
10. 4.782 1,98 Valid
11. 8.351 1,98 Valid
12. 6.307 1,98 Valid
13. 4.820 1,98 Valid
14. 7.264 1,98 Valid
Sumber : Diolah Penulis
354
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas Instrumen X (Pembiayaan Syariah) Metode Cronbach
Alpha (rca) Berikut ini adalah rumusan untuk menentukan reliabilitas instrument dari
setiap pertanyaan : Table 5
Reliabilitas Instrumen Variabel X (Pembiayaan Syariah)
No
pertan
yaan
1 0.4344
2 0.3916
3 0.41
4 0.3859
5 0.4256
6 0.44
7 0.4776
8 0.5779 18.357 0.723
9 0.5571 10 0.5451 11 0.3724 12 0.3259 13 0.2916 14 0.4056 ∑ 6.041
Sumber :Diolah Penulis
Dari perhitungan diatas, semua instrument pertanyaan dapat dikatakan reliable,
karena nilai r hitung lebih besar dari r table produk moment (5%) yaitu : 0,723 >
0,195
355
Reliabilitas Instrumen Y (Kesejahteraan Nasabah) Metode Cronbach Alpha
(rca)
Table 6
Reliabilitas Instrumen Variabel Y (Pembiayaan Syariah)
No
Pertanya
an
1 0.3476
19.57
0.790
2 0.3259
3 0.4219
4 0.4739
5 0.58
6 0.3944
7 0.3179
8 0.2824
9 0.3059
10 0.2876
11 0.4275
12 0.3804
13 0.2656
14 0.4004
∑ 5,211
Sumber :Diolah Penulis
ari perhitungan diatas, semua instrument pertanyaan dapat dikatakan
reliable, karena nilai r hitung lebih besar dari r table produk moment (5%)
yaitu : 0,790 > 0,195.
b. Analisis Kuantitatif
Teridiri dari 4 pengujian atara lain :
1) Analisis Regresi Linier Sederhana Dengan rumus : Y = a + bx dimana a dapat dicari dengan rumus
–
356
Dan b dapat dicari dengan rumus :
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan
persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Y = a + bx, menjadi
Y = 53,555 + 0,078x . arti persamaan ini adalah sebagai berikut :
a) Konstanta sebesar 53,555 : artinya jika pembiayaan syariah (Variabel
X) nilainya adalah 0, maka nilai Kesejahteraan Nasabah sebesar
53,555%. Maksudnya adalah jika BTM Berkah Mentari Pamulang
telah memberikan penyaluran dan penerimaan dana pembiayaan
kepada nasabah sesuai yang diharapkan baik nasabah maupun BTM
Berkah Mentari Pamulang, maka BTM Berkah Mentari Pamulang
akan mengalami peningkatan sebesar 53,555%.
b) Koefisien regresi pembiayaan syariah (variabel X) sebesar 0,078 :
artinya jika nilai Pembiayaan Syariah (X) mengelami kenaikan 1%,
maka maka kesejahteraan nasabah (Y) mengalami peningkatan sebesar
0,078 koefisien positif antara pembiayaan syariah dengan
kesejahteraan nasabah. Semakin tinggi nilai X yang diperoleh maka
semakin meningkat niali Y pada BTM Berkah Mentari Pamulang.
2) Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan data – data tersebut di atas untuk mengetahui besar peranan
Pembiayaan Syariah (X) terhadap Kesejahteraan Nasabah (Y) dihitung
dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan
memasukan data – data pada table di atas sebagai berikut :
357
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi tersebut diatas sebesar 0,0756
maka bila dilihat dari table interpretasi koefisien korelasi masuk pada
interval 0,00 – 0,199 dengan tingkat hubungan yang sangat rendah jadi
dapat dikatakan bahwa:
a) Peranan pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah memiliki
pengaruh atau hubungan yang positif (ada hubungan)
b) Besarnya peranan pembiayaan syariah memiliki tingat hubungan yang
sangat rendah.
3) Analisis Koefisien Determinasi
Sedangkan untuk mengetahui besarnya presentase kontribusi antara
pembiayaan syariah terhadap kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah
Mentari Pamulang diukur dengan koefisien determinasi atau koefisien
penentu dengan rumus sebagai berikut:
KD = r² . 100%
= 0,00572 . 100%
= 0,006 = 1% Nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 1%, ini menujukan bahwa
kontribusi variabel X (pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel
Y (kesejahteraan nasabah) sebesar 1%, sedangkan selebihnya yaitu (100%
- 1%) = 99% variabel Y (kesejahetraan nasabah) dipengaruhi faktor –
faktor lain yang tidak diteliti penulis.
4) Analisis Uji Signifikan Regresi (Uji t)
Perhitungan Statistik Sample
= 0,10399
358
a) Menentukan Taraf Nyata atau Tingkat Kesalahan Taraf nyata atau
tingkat kesalahan dengan derajat bebas df n-k atau df = n-2, taraf nyata
ditetapkan penelitian adalah two tail 5% / 2 = 0,025 dengan derajat
bebas df = 100-2 = 98 yang dapat dilihat pada table t two tail (0,025 :
98) sebesar 1,98
b) Criteria Penentuan Penerimaan Hipotesis
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa t hitung 0,751 lebih kecil dari
t table 1,98 pada taraf kesalahan 2,5% (two tail) jatuh atau berada di
daerah penerimaan H0 maka dengan demikian H0 terima dan H1 tolak.
Jadi hipotesis yang diajukan peneliti pada bab 1, yaitu : pembiayaan
syariah terhadap kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah Mentari
Pamulang mempunyai peranan positif, sangat rendah dan tidak
signifikan.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Pembiayaan yang dilakukan BTM Berkah Mentari Pamulang dapat berjalan
dengan baik dan memberikan hasil yang baik bagi kedua belah pihak karena
pensosialisasian yang dilakukan oleh BTM Berkah Mentari Pamulanngdapat
diserap, ditelaah, dipahami dan diterima oleh nasabah, hal itu membuat BTM
Berkah Mentari Pamulang tidak ragu untuk mengeluarkan dan memberikan
pembiayaan / pendanaan untuk nasabah. Sehingga nasabah dapat memulai atau
meningkatkan usaha nasabah secara bertahap untuk mencapai titik maksimal bagi
usaha nasabah.
2. Dalam pelaksanaanya ansabah sangat terbantu dengan pembiayaan yang
dilakukan oleh BTM Berkah Mentari Pamulang, nasabah dapat mempergunakan
pembiayaan tersebut secara optimal dengan meningkatkan usahanya dan menahan
359
diri dari sifat tidak efisien (boros), sehingga kualitas hidup nasabah sedikit
banyaknya dapat ditingkatkan.
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai regresi linier sederhana Y =
53,555 + 0,078x Arti persamaan ini sebagai berikut : Kostanta (a) sebesar 53,555;
artinya jika Pembiayaan Syariah (x) nilainya adalah 0, maka Kesejahteraan
Nasabah nilainya sebesar 53,555. Koefisien regresi variabel pembiayaan syariah
(x) sebesar 0,078; artinya jika pembiayaan syariah mengalami kenaikan 1, maka
kesejahteraan nasabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,078. Dan terdapat
peranan yang positif tetapi tidak signifikan antara pembiayaan syariah terhadap
kesejahteraan nasabah pada BTM Berkah Mentari Pamulang yaitu dengan nilai
koefisien korelasi product moment (r) positif 0,0756 angka ini berada pada
interval 0,00 – 0,199 dengan interpretasi “Hubungan Sangat Rendah”, sedangkan
hasil penelitian koefisien Determinasi menunjukan bahwa kontribusi variabel X
(pembiayaan syariah) berpengaruh terhadap variabel Y (kesejahteraan nasabah)
sebesar 1%, selebihnya 99% variabel Y dipengaruhi faktor- faktor lain yang tidak
diteliti penulis. Uji signifikan satu sisi (one tail) dengan tingkat kesalahan 5%
diperoleh t hitung 0,751 lebih kecil dari t table 1,98 hal ini berada didaerah
penolakan H1 dan penerimaan H0.
Saran
1. BTM Berkah Mentari Pamulang, lebih mensosialisasikan pembiayaan syariah
lebih baik dan memberikan keputusan yang bijaksana untuk menerima
permohonan pengajuan pinjaman dana dengan pertimbangan yang tidak
mempersulit nasabah.
2. BTM Berkah Mentari Pamulang sebaiknya perlu diperhatikan dengan seksama.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembiayaan syariah berpengaruh 1%
terhadap Kesejahteraan nasabah, berarti 99% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk
itu perlu digali informasi untuk faktor lain yang berpengaruh demi peningkatan
kesejahteraan nasabah di BTM Berkah Mentari Pamulang
Referensi
Abdullah, Daud Vicary., & Chee Keon. (2010). Islamic Finance :Why It Make Sense.
Singapore : Marsall Cavendish. ( Terjamanhan Satrio Wahono. (2012).
Jakarta : Zaman.
Alpiati, Yunia. (2012). Judul Skripsi : Pengaruh Citra Terhadap Kepercayaan
Masyarakat (Studi kasus pada Universitas Pamulang). Tangerang Selatan :
Universitas Pamulang.
Amin Isfandiar, Ali. (2007). Isu Mutakbir Seputar Perbankan Syariah, dalam Jurnal
Hukum Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, Pekalongan.
360
Antonio Syafi’I, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta :
Gema Insani.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Ghufron, Sofiniyah. (2007). Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah. Jakarta :
Renaisan.
Hasan, Ali. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor : Ghalia Indonesia.
Herdiansyah, Andry. (2009). Dengan Judul Skripsi Pengaruh Pembiayaan Modal
Kerja Dengan Pendapatan Usaha Nasabah. Jakarta : UIN Syarif
Hidayattullah.
Ifham Sholihin, Ahmad. (2010). Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta :
PT.Gramedia.
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana.
Isretno Evita. (2011). Pembiayaan Mudharabah dalam Sistem Perbankan Syariah.
Jakarta : Cintya Press.
Kamal, Adnan Mustofa. (2010). Indahnya Kesuksesan dan Kebahagiaan bersama
Allah SWT. Jakarta : Rabitha Press.
Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.
Machmud, Amir. (2010). Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di
Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi. Yogjakarta. UAMP
YKPN. Nurhayati, Sri., & Wasilah. (2009). Akuntansi Syariah. Edisi ke-2, Jakarta. Salemba
Empat.
Ramli, Hasbi. (2007). Teori Dasar Akuntansi Syariah. Jakarta : Renaisan.
Rodoni, Ahmad., & Abdul Hamid. (2008). Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta :
Zikrul Hakim.
Soemitra, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana.
Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. Yogyakarta :
CAPS.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta. Yamin, Sofyan., & Heri Kurniawan. (2009). SPSS COMPLETE: Teknik Analisis
Statistik Terlengkap dengan software SPSS. Jakarta : Salemba Infotek.
“Panduan dan Pedoman Cara Pendirian Baitut Tamwil Muhammadiyah”, 2008.
“Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Usaha KJKS dan UJKS
Koperasi”. 2004.