gejala abcess cerebrii
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
1/6
A. Gejala
Pada stadium awal gambaran klinik AO tidak khas, terdapat gejala-gejala
infeksi seperti demam, malaise, anoreksi dan gejalagejala peninggian tekanan
intrakranial berupa muntah, sakit kepala dan kejang. Dengan semakin besarnya
abses otak gejala menjadi khas berupa trias abses otak yang terdiri dari gejala
infeksi (demam, leukositosis), peninggian tekanan intracranial(sakit kepala,
muntah proyektil, papil edema) dan gejala neurologik fokal (kejang, paresis,
ataksia, afaksia)
Abses pada lobus frontalis biasanya tenang dan bila ada gejala-gejala
neurologik seperti hemikon!ulsi, hemiparesis, hemianopsia homonim disertai
kesadaran yang menurun menunjukkan prognosis yang kurang baik karena
biasanya terjadi herniasi dan perforasi ke dalam ka!um !entrikel.
Abses lobus temporalis selain menyebabkan gangguan pendengaran dan
menge"ap didapatkan disfasi, defek penglihatan kwadran alas kontralateral dan
hemianopsi komplit. #angguan motorik terutama wajah dan anggota gerak atas
dapat terjadi bila perluasan abses ke dalam lobus frontalis relatif asimptomatik,
berlokasi terutama di daerah anterior sehingga gejala fokal adalah gejala
sensorimotorik. Abses serebelum biasanya berlokasi pada satu hemisfer dan
menyebabkan gangguan koordinasi seperti ataksia, tremor, dismetri dan
nistagmus. Abses batang otak jarang sekali terjadi, biasanya berasal hematogen
dan berakibat fatal.
$
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
2/6
%
B. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinik, pemeriksaan
laboratorium disertai pemeriksaan penunjang lainnya.&elain itu penting juga
untuk melibatkan e!aluasi neurologis se"ara menyeluruh, mengingat keterlibatan
infeksinya. Perlu ditanyakan mengenai riwayat perjalanan penyakit, onset, faktor
resiko yang mungkin ada, riwayat kelahiran, imunisasi, penyakit yang pernah
diderita, sehingga dapat dipastikan diagnosisnya.%
Pada pemeriksaan neurologis dapat dimulai dengan menge!aluasi status
mental, derajat kesadaran, fungsi saraf kranialis, refleks fisiologis, refleks
patologis, dan juga tanda rangsang meningeal untuk memastikan keterlibatan
meningen.%
Pemeriksaan motorik sendiri melibatkan penilaian dari integritas sistem
mus"uloskeletal dan kemungkinan terdapatnya gerakan abnormal dari anggota
gerak, ataupun kelumpuhan yang sifatnya bilateral atau tunggal.%
Pada pemeriksaan laboratorium, terutama pemeriksaan darah perifer yaitu
pemeriksaan lekosit dan laju endap darah' didapatkan peninggian lekosit dan laju
endap darah. Pemeriksaan "airan serebrospinal pada umumnya memperlihatkan
gambaran yang normal. isa didapatkan kadar protein yang sedikit meninggi dan
sedikit pleositosis, glukosa dalam batas normal atau sedikit berkurang, ke"uali
bila terjadi perforasi dalam ruangan !entrikel.
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
3/6
*oto polos kepala memperlihatkan tanda peninggian tekanan intrakranial,
dapat pula menunjukkan adanya fokus infeksi ekstraserebral' tetapi dengan
pemeriksaan ini tidak dapat diidentifikasi adanya abses. Pemeriksaan ++#
terutama penting untuk mengetahui lokalisasi abses dalam hemisfer. ++#
memperlihatkan perlambatan fokal yaitu gelombang lambat delta dengan
frekuensi $ siklusdetik pada lokasi abses. Pnemoensefalografi penting terutama
untuk diagnostik abses serebelum. Dengan arteriografi dapat diketahui lokasi
abses di hemisfer. &aat ini, pemeriksaan angiografi mulai ditinggalkan setelah
digunakan pemeriksaan yang relatif nonin!asif seperti s"an. Dan s"anning
otak menggunakan radioisotop tehnetium dapat diketahui lokasi abses' daerah
abses memperlihatkan bayangan yang hipodens daripada daerah otak yang normal
dan biasanya dikelilingi oleh lapisan hiperderns. s"an selain mengetahui lokasi
abses juga dapat membedakan suatu serebritis dengan abses. Magnetic Resonance
Imaging saat ini banyak digunakan, selain memberikan diagnosis yang lebih "epat
juga lebih akurat.
Gambar 2.3. CT Scan Normal
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
4/6
/
#ambaran -s"an pada abses 0
Early cerebritis (hari -$)0 fokal, daerah inflamasi dan edema.
#ambaran -&"an 0
Pada hari pertama terlihat daerah yang hipodens dengan sebagian gambaran
seperti "in"in. Pada hari ketiga gambaran "in"in lebih jelas sesuai dengan
diameter serebritisnya. Didapati mengelilingi pusat nekrosis.
Late cerebritis (hari %-1)0 daerah inflamasi meluas dan terdapat nekrosis dari 2ona
"entral inflamasi.
#ambaran -&"an 0
#ambaran "in"in sempurna, 3 menit setelah pemberian kontras perinfus. 4ontras
masuk ke daerah sentral dengan gambaran lesi homogen menunjukkan adanya
"erebritis.
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
5/6
5
Early capsule stage (hari 3-%)0 gliosis post infeksi, fibrosis, hiper!askularisasi
pada batas pinggir daerah yang terinfeksi. Pada stadium ini dapat terlihat
gambaran ring enhan"ement.
#ambaran -&"an 0
6ampir sama dengan fase "erebritis, tetapi pusat nekrosis lebih ke"il dan kapsul
terlihat lebih tebal.
Late capsule stage (hari 7%)0 terdapat daerah sentral yang hipodens (sentral
abses) yang dikelilingi dengan kontras - ring enhan"ement (kapsul abses)
#ambaran -&"an 0
#ambaran kapsul dari abses jelas terlihat, sedangkan daerah nekrosis tidak diisi
oleh kontras.
Pemeriksaan s"an dapat dipertimbangkan sebagai pilihan prosedur
diagnostik, dikarenakan sensitifitasnya dapat men"apai 138 untuk mendiagnosis
abses serebri. 9ang perlu dipertimbangkan adalah walaupun gambaran tipikal
untuk suatu abses, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk didiagnosis banding
dengan tumor (glioblastoma), infark, metastasis, hematom yang diserap dan
granuloma.
:alaupun sukar membedakan antara abses dan tumor (glioblastoma,
metastasis) dari s"an, ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk
membedakan keduanya antara lain 0 umur penderita, ketebalan ring ("i"in tipis
hanya $-/ mm) dan biasanya uniform, diameter ring, rasio lesi dan ring. Pada ;
-
8/16/2019 Gejala abcess cerebrii
6/6
<
kasus, kapsul bagian medial lebih tipis dari kapsul subkortikal. 6al ini
menunjukkan sedikitnya !askularisasi dari massa putih dan menjelaskan mengapa
daughter abs"ess biasanya berkembang di medial.
Abses serebri yang hematogen ditandai dengan adanya fokus infeksi (yang
tersering dari paru), lokasi pada daerah yang diperdarahi oleh arteri serebri media
di daerah perbatasan massa putih dan abu-abu dengan tingkat mortalitas yang
tinggi.
&edangkan gambaran glioblastoma pada s"an adalah adanya mi=ed
density tumor, ring enhan"ement yang berlekuk-lekuk disertai perifokal edema
yang luas.