gejala abcess cerebrii

Upload: dewi-febriana

Post on 06-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    1/6

    A. Gejala

    Pada stadium awal gambaran klinik AO tidak khas, terdapat gejala-gejala

    infeksi seperti demam, malaise, anoreksi dan gejalagejala peninggian tekanan

    intrakranial berupa muntah, sakit kepala dan kejang. Dengan semakin besarnya

    abses otak gejala menjadi khas berupa trias abses otak yang terdiri dari gejala

    infeksi (demam, leukositosis), peninggian tekanan intracranial(sakit kepala,

    muntah proyektil, papil edema) dan gejala neurologik fokal (kejang, paresis,

    ataksia, afaksia)

    Abses pada lobus frontalis biasanya tenang dan bila ada gejala-gejala

    neurologik seperti hemikon!ulsi, hemiparesis, hemianopsia homonim disertai

    kesadaran yang menurun menunjukkan prognosis yang kurang baik karena

     biasanya terjadi herniasi dan perforasi ke dalam ka!um !entrikel.

    Abses lobus temporalis selain menyebabkan gangguan pendengaran dan

    menge"ap didapatkan disfasi, defek penglihatan kwadran alas kontralateral dan

    hemianopsi komplit. #angguan motorik terutama wajah dan anggota gerak atas

    dapat terjadi bila perluasan abses ke dalam lobus frontalis relatif asimptomatik,

     berlokasi terutama di daerah anterior sehingga gejala fokal adalah gejala

    sensorimotorik. Abses serebelum biasanya berlokasi pada satu hemisfer dan

    menyebabkan gangguan koordinasi seperti ataksia, tremor, dismetri dan

    nistagmus. Abses batang otak jarang sekali terjadi, biasanya berasal hematogen

    dan berakibat fatal.

    $

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    2/6

    %

    B. Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinik, pemeriksaan

    laboratorium disertai pemeriksaan penunjang lainnya.&elain itu penting juga

    untuk melibatkan e!aluasi neurologis se"ara menyeluruh, mengingat keterlibatan

    infeksinya. Perlu ditanyakan mengenai riwayat perjalanan penyakit, onset, faktor 

    resiko yang mungkin ada, riwayat kelahiran, imunisasi, penyakit yang pernah

    diderita, sehingga dapat dipastikan diagnosisnya.%

    Pada pemeriksaan neurologis dapat dimulai dengan menge!aluasi status

    mental, derajat kesadaran, fungsi saraf kranialis, refleks fisiologis, refleks

     patologis, dan juga tanda rangsang meningeal untuk memastikan keterlibatan

    meningen.%

    Pemeriksaan motorik sendiri melibatkan penilaian dari integritas sistem

    mus"uloskeletal dan kemungkinan terdapatnya gerakan abnormal dari anggota

    gerak, ataupun kelumpuhan yang sifatnya bilateral atau tunggal.%

    Pada pemeriksaan laboratorium, terutama pemeriksaan darah perifer yaitu

     pemeriksaan lekosit dan laju endap darah' didapatkan peninggian lekosit dan laju

    endap darah. Pemeriksaan "airan serebrospinal pada umumnya memperlihatkan

    gambaran yang normal. isa didapatkan kadar protein yang sedikit meninggi dan

    sedikit pleositosis, glukosa dalam batas normal atau sedikit berkurang, ke"uali

     bila terjadi perforasi dalam ruangan !entrikel.

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    3/6

    *oto polos kepala memperlihatkan tanda peninggian tekanan intrakranial,

    dapat pula menunjukkan adanya fokus infeksi ekstraserebral' tetapi dengan

     pemeriksaan ini tidak dapat diidentifikasi adanya abses. Pemeriksaan ++#

    terutama penting untuk mengetahui lokalisasi abses dalam hemisfer. ++#

    memperlihatkan perlambatan fokal yaitu gelombang lambat delta dengan

    frekuensi $ siklusdetik pada lokasi abses. Pnemoensefalografi penting terutama

    untuk diagnostik abses serebelum. Dengan arteriografi dapat diketahui lokasi

    abses di hemisfer. &aat ini, pemeriksaan angiografi mulai ditinggalkan setelah

    digunakan pemeriksaan yang relatif nonin!asif seperti s"an. Dan s"anning

    otak menggunakan radioisotop tehnetium dapat diketahui lokasi abses' daerah

    abses memperlihatkan bayangan yang hipodens daripada daerah otak yang normal

    dan biasanya dikelilingi oleh lapisan hiperderns. s"an selain mengetahui lokasi

    abses juga dapat membedakan suatu serebritis dengan abses. Magnetic Resonance

     Imaging  saat ini banyak digunakan, selain memberikan diagnosis yang lebih "epat

     juga lebih akurat.

    Gambar 2.3. CT Scan Normal

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    4/6

    /

    #ambaran -s"an pada abses 0

     Early cerebritis (hari -$)0 fokal, daerah inflamasi dan edema.

    #ambaran -&"an 0

    Pada hari pertama terlihat daerah yang hipodens dengan sebagian gambaran

    seperti "in"in. Pada hari ketiga gambaran "in"in lebih jelas sesuai dengan

    diameter serebritisnya. Didapati mengelilingi pusat nekrosis.

     Late cerebritis (hari %-1)0 daerah inflamasi meluas dan terdapat nekrosis dari 2ona

    "entral inflamasi.

    #ambaran -&"an 0

    #ambaran "in"in sempurna, 3 menit setelah pemberian kontras perinfus. 4ontras

    masuk ke daerah sentral dengan gambaran lesi homogen menunjukkan adanya

    "erebritis.

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    5/6

    5

     Early capsule stage (hari 3-%)0 gliosis post infeksi, fibrosis, hiper!askularisasi

     pada batas pinggir daerah yang terinfeksi. Pada stadium ini dapat terlihat

    gambaran ring enhan"ement.

    #ambaran -&"an 0

    6ampir sama dengan fase "erebritis, tetapi pusat nekrosis lebih ke"il dan kapsul

    terlihat lebih tebal.

     Late capsule stage (hari 7%)0 terdapat daerah sentral yang hipodens (sentral

    abses) yang dikelilingi dengan kontras - ring enhan"ement (kapsul abses)

    #ambaran -&"an 0

    #ambaran kapsul dari abses jelas terlihat, sedangkan daerah nekrosis tidak diisi

    oleh kontras.

    Pemeriksaan s"an dapat dipertimbangkan sebagai pilihan prosedur 

    diagnostik, dikarenakan sensitifitasnya dapat men"apai 138 untuk mendiagnosis

    abses serebri. 9ang perlu dipertimbangkan adalah walaupun gambaran tipikal

    untuk suatu abses, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk didiagnosis banding

    dengan tumor (glioblastoma), infark, metastasis, hematom yang diserap dan

    granuloma.

    :alaupun sukar membedakan antara abses dan tumor (glioblastoma,

    metastasis) dari s"an, ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk 

    membedakan keduanya antara lain 0 umur penderita, ketebalan ring ("i"in tipis

    hanya $-/ mm) dan biasanya uniform, diameter ring, rasio lesi dan ring. Pada ;

  • 8/16/2019 Gejala abcess cerebrii

    6/6

    <

    kasus, kapsul bagian medial lebih tipis dari kapsul subkortikal. 6al ini

    menunjukkan sedikitnya !askularisasi dari massa putih dan menjelaskan mengapa

    daughter abs"ess biasanya berkembang di medial.

    Abses serebri yang hematogen ditandai dengan adanya fokus infeksi (yang

    tersering dari paru), lokasi pada daerah yang diperdarahi oleh arteri serebri media

    di daerah perbatasan massa putih dan abu-abu dengan tingkat mortalitas yang

    tinggi.

    &edangkan gambaran glioblastoma pada s"an adalah adanya mi=ed

    density tumor, ring enhan"ement yang berlekuk-lekuk disertai perifokal edema

    yang luas.