gambaran faktor predisposisi presipitasi dan gejala ...eprints.ums.ac.id/71525/10/naskah...

14
GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI PRESIPITASI DAN GEJALA FISIOLOGIS PADA PENDERITA PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S1 Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Ksehatan Oleh: DESI NORIZA UTAMI J210161063 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 18-May-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI PRESIPITASI DAN

GEJALA FISIOLOGIS PADA PENDERITA PENYAKIT

HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KARTASURA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S1

Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Ksehatan

Oleh:

DESI NORIZA UTAMI

J210161063

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

ii

iii

1

GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI PRESIPITASI DAN GEJALA

FISIOLOGIS PADA PENDERITA PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KARTASURA

AbstrakHipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronik akibat desakan

darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada pembuluh arteri untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi hipertensi yaitu faktor internal

(predisposisi)dan faktor eksternal (presipitasi) Manifestasi klinis pasien hipertensi

diantaranya: mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, gelisah, mual dan

muntah,mudah marah, telingga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur,

mata berkunang-kunang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambran faktor

predisposisi presitipasi dan gejala pada penderita hipertensi Di Puskesmas

Kartasura. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

deskriptif analitik Menggunakan pendekatan cross-sectional. Dengan. Sampel

penelitian ini 175 responden.Di Puskesmas Kartasura waktu pelaksanaan mei-

juli. analisa mengunakan korelasi produc tmoment dengan hasil 0,533. Hasil dari

penilitian Penderita hipertensi terbanyak rentang umur 36-45 tahun. Jenis

kelamin penderita hipertensi terdata perempuan sebesar 56 %. 56% memiliki

riwayat keturunan hipertensi. Kebiasaan mrokok pada penderita hipertensi sebesar

28 %.. Gejala yang paling domain pada penderita hipertensi keluhan sakit kepala

70%, mengalami sering gelisah 62% dan mata berkunang-kunang 55%

Hypertension or high blood pressure is a chronic disease due to excessive and

almost constant blood pressure in arteries to determine factors that affect

hypertension, namely internal factors (predisposition) and external factors

(precipitation) Clinical manifestations of hypertensive patients include:

complaining of headaches, dizziness , weakness, restlessness, nausea and

vomiting, irritability, buzzing buzzing, feeling heavy in the nape of the neck,

difficulty sleeping, dizzy eyes. The purpose of this study was to determine the

picture of predisposing factors for presitipation and symptoms in hypertensive

patients at the Kartasura. The method of this research is quantitative research with

descriptive analytics. Health Center Using a cross-sectional approach.. The

sample of this study was 175 respondents. At the Kartasura Public Health Center,

the implementation period was may - July. The analysis used the correlation of

the general product with a result of 0.533. The results of the study of the most

hypertensive sufferers ranged in age from 36 to 45 years. The gender of

hypertensive patients was recorded by women at 56%. 56% have a history of

hypertension. smoking habits in people with hypertension by 28. The most

symptomatic domain in hypertensive patients complains of headache 70%,

experiencing frequent anxiety 62% and blurred eyes 55% .

Keywords: predisposition, precipitation and symptoms of hypertension

Abstract

Kata kunci : predisposisi, presipitasi dan gejala hipertensi

2

1. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan penyebab terbesar kematian dini yang terjadi di

seluruh dunia dan diperkirakan sebagai penyebab dari 4,5% beban

penyakit dunia baik di negara berkembang, maupun di negara maju.

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan

satu milyar orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di

negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi

Hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025

sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi.

Berdasarkan prevalensi hipertensi lansia Indonesia sebesar 45,9% untuk

umur 55-64 tahun 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur > 75 tahun.

Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran tekanan darah

pada umur > 18 tahun adalah sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di

Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan selatan (30,8%) Kalimantan

timur (29,6%).(balitbang kemenkes RI,2013).

Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi adalah faktor

genetik, umur, jenis kelamin, obesitas,asupan garam, kebiasaan merokok

dan ktifitas fisik. Individu dengan riwyat keluarga hipertensi mempunyai

resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi. Hipertensi

meningkat seiring bertambhanya usia, dan pria memiliki resiko lebih tinggi

untuk menderita hipertensi awal. Obesitas juga dapat meningkatkan

kejadian hipertensi. Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan

pengeluaran kelebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak

langsung akan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaan merokok

berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi walauun mekanisme

timbulnya hipertensi belum diketahui secara pasti (armilawaty,& ridwan,

2007)

Data Dinas Kesehatan Provensi Jawa Tengah tahun 2013

menunjukkan kasus hipertensi sebesar 58,84 % atau sekitar 629.153 dari

1.069.263 kasus penyakit tidak menular (PTM) di Provensi Jawa Tengah.

3

Sedangkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo terdapat kasus

hipertensi sebesar 79% atau 20.906 dari 531.318 (dinkes,2017)

Data dari Pukesmas Kartasura terdapat 4.036 orang yang menderita

hipertensi, total penderita hipertensi jenis kelamin laki-laki sebanyak 1.228

orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 2.808 orang. Manifestasi

klinis pasien hipertensi diantaranya: mengeluh sakit kepala, pusing, lemas,

kelelahan, gelisah, mual dan muntah, epistaksis, kesadaran menurun.

Gejala lainnya yang sering ditemukan adalah marah, telingga berdengung,

rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang.(ibrahim, 2010)

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan deskriptif

analitik. Menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian cross

sectional merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time

approach), artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja

dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau subjek pada

saat pemeriksaan. Tidak berarti bahwa semua subjek penellitian diamati

pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012). Dengan populasi 311

orang dan sampel 175 responden. Kriteria sample (subjek yang

diikutkan dalam penelitian) meliputi:

1) Didiagnosa Hipertensi minimal 1 tahun

2) Tinggal diwilayah kerja puskesmas karta sura

3) Bisa baca tulis

4) Bersedia menjadi responden

5) Usia responden umur 15- 45 tahun

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2

Karakteristik Kategori Frekuesnsi Presentase

(%)

Umur 15-25

26-35

36-45

20

63

92

11

36

53

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

77

98

56

44

Pekerjaan IRT

Petani

Buruh

PNS

Wiraswasta

43

20

18

31

63

26

11

10

17

36

IMT Kurus

Normal

Gemuk

45

73

157

25

42

33

Total 175 100

Tabel 2 faktor predisposisi dan pretisipasi

Faktor yang

mempengaruhi

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Riwayat keluarga Ya

Tidak

115

60

66

34

Frekuensi

olahraga

Seminggu sekali

≤3 kali/ minggu

>3 kali/minggu

83

64

28

47

37

16

Minum alkohol Ya

Tidak

0

175

0

100

Minuman

berkafein

½ gelas/hari

1 gelas/hari

2gelas/hari

.2 gelas/hari

20

63

48

44

12

36

27

25

Merokok Ya

Tidak

50

125

28

72

Frekuensi Stress 1 kali/bulan

1-2 kali/bulan

3-4 kali/bulan

>4 kal/bulan

35

43

63

35

20

24

36

20

Total 175 100

Tabel 1 karakteristik Responden N:175

5

Tabel 3 Gejala yang timbul

No Keluhan yang

dirasakan

Frekuensi Pesentase

1 Sakit kepala 122 70%

2 Sering gelisah 108 62%

3 Muda marah 21 12%

4 Telinga berdengung 26 15%

5 Sukar tidur 40 23%

6 Sesak nafas 44 25%

7 Rasa berat di tekuk 47 27%

8 Mudah lelah 46 26%

9 Mata berkunang-

kunang

102 55%

10 Berdebar-debar 23 13%

3.2 Pembahasan

Dalam penilitain terdapat Penderita hipertensi terbanyak yang

tertera di puskesmas kartasura tahun 2018 adalah pada rentang

umur 36-45 tahun sebanyak 92 orang.Ditemukan kecenderungan

peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia dan biasanya

pada usia >40 tahun. Pada pasien unur 20-40 tahun. Resiko

hpertensi terus meningkat disebabkan oleh adanya perubahan

struktur pada pembuluh dara besar sehingga menjadi lebih sempit

dan dinding pembuluh darah menjadi beku (muhammadun,2010)

Hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa kategori usia dewasa

dengan respon terbanyak yaitu rentang 26-45 tahun.

(pritasari,2006)

Hasil penelitian jenis kelamin perempuan paling banyak

terkena hipertensi yaitu sebanyak 98 orang dari 175 responden.

Prevalensi hipertensi pada perempuan lebih besae dibandingkan

laki-laki yaitu 50,3% dan 49,7% (riskesdes tahun2007) Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan dalimartha (2008) yang

mneyebutkan bahwa tingkat kejadian hipertensi lebih banayk

terjadi pada laki-laki perbedaan hasil penelitian ini disebabkan oleh

subjek penelitian. Subjek penelitian laki-laki lebih banyak.

6

Hasil menunjukan menunjukan bahwa index masa tubuh

terdapat kurus 45 orang(25%), normal 73 orang (42%) dan gemuk

157 orang (33%) Index masa tubuh pada penderita hipertensi di

puskesmas kartasura tidak ada yang mengalami obesitas. Karean

IMT obesitas > 25. Penderita hipertensi yang obesitas mempunyai

daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah lebih tinggi

dibandingkan dengan yang mempunyai berat badan normal,

sehingga mempunyai resiko terserang hipertensi enam kali lebih

besar dari yang mempunyai berat badan normal (Martuti, 2009).

Riwayat keturunan pada penderita hipertensi di puskesmas

kartasura tahun 2018 yaitu sebesar 56% memiliki riwayat

keturunan hipertensi berdasarkan uji validitas Menurut Junaidi

(2010), genetik merupakan salah satu faktor yang dapat memicu

timbulnya hipertensi terlebih lagi hipertensi primer. Jika kedua

orang tua menderita hipertensi maka kemungkinan terserang

penyakit hipertensi adalah 60% dan apabila hanya salah satu dari

orang tua kita terserang hipertensi maka prevalensi kita untuk

terserang akan turun menjadi 25%. Adanya faktor genetik pada

suatu keluarga akan mengakibatkan keluarga tersebut mempunyi

faktor keturunan yang sama berisiko terkena hipertensi. Sifat

bawaan dari orang tua yang diwariskan melalui gen sehingga akan

diwariskan kepada keturunannya

Hasil penelitian Frekuensi olahraga sebulan sekali terdapat

83 orang (47%) ,≤ 3 kali/minggu 64 orang (37%)dan > 3

kali/minggu 28 orang (16%). Aktifitas fisik penderita hipertensi di

puskesmas kartasura dikatakan baik karena penderita tetap

melakukan olahraga walaupun satu bulan sekali. Nurahmani (2012)

menjelaskan bahwa olahraga adalah aktifitas fisik yang berkaitan

dengan hipertensi. Pada dasarnya aktivitas apapun yang dipilih

ketika kecepatan dan detak jantung sarta pernafsan meninglat. Tubuh

akan menghasilkan senyawa yakni beta endorphin. Senyawa ini

7

masih satu kelompok dengan morfin. Dan mendatangkan rasa tenang

yang berlangsung sepanjang hari. Akibatnya tekanan darah juga

menjadi terkendali.

Penderita hipertensi di puskesmas kartasura 100% tidak

mengonsumsi alkohol.Privalensi hipertensi yang lebih tinggi,

uruknya kepatuhan pada terapi anthihipetensi. Serta sesekali terjadi

hiertensi refraktori berhubungan dengan pengonsumsian alkohol.

Lebih dari 1 ons perhai (black dan Hawks, 2014)

Penderita hipertensi yang diteliti di Puskesmas Kartasura

menkonsumsi minuman yang berkafein setiap

harinya.mengonsumsi kafein secara terarur sepanjang hari

mempunyai tekanan darah rata-rata lebih tinggi dibandingkan

dengan kalau mereka tidak mengonsumsi sama sekal. Kebiasaan

mengonsumsi kafein juga meningkatkan kadar kolesterol darah dan

meningkatkan tekena penyakit jantung (sustrani.2006)

kebiasaan mrokok pada penderita hipertensi di puskesmas

kartasura pada tahun 2018 sebesar 28 %. Seseorang yang merokok

dari satu pak (15 batang) rokok sehari memiliki resiko 2 kali lebih

rentan untuk menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler dari

pada mereka yang tidak merokok.(Armilawaty 2007)

Hasil keadaan stress pada penderita hipertensi di puskesmas

kartasra pada tahun 2028 mengatakan bahwa meraka sering

memikirkan sesuatu yang sehingga mengalami stress dan

penyebabkan tekanan darah seing meningkat Jika respons stress

menadi berlebihan atau berkepanjangan, disfungsi organ dan

sasaran atau penyakit akan dihasilkan. Sebuah laporan dari

lembaga strss amerika (American Institute Of The Stres)

memperkirakan 60%-90% dari seluruh kunjungan perawatan

primer meliputi keluhan yang berhubungan dengan stres. Oleh

karena stres adalah permasalahan persepsi, interprestasi orang

8

terhadap kejadian yang diciptakan banyak stresor dan respon

stres.(Black,2014)

Gejala yang paling domain pada penderita hipertensi di

puskesmas kartasura yahun 2018 adalah keluhan sakit kepala 70%,

mengalami sering gelisah 62% dan mata berkunang-kunang 55%.

Manifestasi klinis pasien hipertensi diantaranya: mengeluh sakit

kepala, pusing, lemas, kelelahan, gelisah, mual dan muntah,

epistaksis, kesadaran menurun. Gejala lainnya yang sering

ditemukan adalah marah, telingga berdengung, rasa berat di

tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang.(ibrahim, 2010)

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penderita

hipertensi di puskesmas kartasura, maka dapat ditarikkesimpulan

sebagai berikut:

1) Penderita hipertensi terbanyak yang tertera di puskesmas

kartasura tahun 2018 adalah pada rentang umur 36-45 tahun

sebanyak 92 orang.

2) Jenis kelamin penderita hipertensi yang terdata oleh puskesmas

kartasura tahun 2018 lebih domain pada perempuan sebesar

56%

3) Index masa tubuh pada penderita hipertensi di puskesmas

kartasura tidak ada yang mengalami obesitas.

4) Riwayat keturunan pada penderita hipertensi di puskesmas

kartasura tahun 2018 yaitu sebesar 56% memiliki riwayat

keturunan hipertensi

5) Aktifitas fisik penderita hipertensi di puskesmas kartasura

dikatakan baik karena penderita tetap melakukan olahraga

walaupun satu bulan sekali

9

6) Penderita hipertensi di puskesmas kartasura 100% tidak

mengonsumsi alkohol

7) Gamabaran penderita hipertensi menkonsumsi minuman yang

berkafein setiap harinya

8) Gambaran kebiasaan mrokok pada penderita hipertensi di

puskesmas kartasura pada tahun 2018 sebesar 28 %

9) Gambaran keadaan stress pada penderita hipertensi di

puskesmas kartasra pada tahun 2028 mengatakan bahwa

meraka sering memikirkan sesuatu yang sehingga mengalami

stress dan penyebabkan tekanan darah seing meningkat

10) Gejala yang paling domain pada penderita hipertensi di

puskesmas kartasura yahun 2018 adalah keluhan sakit kepala

70%, mengalami sering gelisah 62% dan mata berkunang-

kunang 55%

4.2.Saran

1) Bagi institusi

Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan bahan

bacaan di perpustakaan dengan buku-buku tentang penyakit

hipertensi sehingga dapat membantu dalam melakukan penelitian

selanjutnya dan mahasiswa calon tenaga kesehatan diharapkan

mampu memperdalam penelitiannya. Dari ilmu yang didapatkan

pada penelitian sebelumnya untuk mewujudkan tenaga kesehatan

yang terampil dan profesional.

2) Bagi puskesmas

Disarankan kepada petugas puskesmas kartasura memberikan

informasi langsung kepada masyarakat tentang pencegahan

penyakit hipertensi sejak dini dan bahaya penyakit bila tidak

ditangani. Informasi tersebut dapat diberikan dengan melakukan

penyukuhan kesehatan kepada seluruh masyarakat secara

langsung

10

3) Bagi peneliti selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai faktor-faktor resiko

yang berhubungan dengan penyakit hipertensi pada masyarakat

karena penyakit rematik bisa terjadi pada semua usia.

DAFTAR PUSTAKA

Ambardini, RL.2009. Aktivitas Fisik pada Lanjut Usia. Jakarta.Gramedia

Pustaka Utama Balitbang kemenkes RI,2013).: Balitbankes Depkes

Ri,2013

Black, J, M., & Hawks, J, N. (2014) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan edisi 8 buku dua :

ELSEVIER

Depkes. Pharmeceutical care untuk penyakit hipertensi, direktorat bina

farmasi komunitas dan klinik dutjen bina kefarmasian dan alat

kesehatan departemen kesehatan jakarta 2006.

DKK. Profi kesehatan sukoharjo.2014

Notoadmojo soekidjo . 2012.Metodelogi penelitian kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.

Nurrahmani, U. (2012). Stop Hipertensi. Yogyakarta: Familia.

Martuti, A (2009). Merawat dan Menyebukan Hipertensi, penyakit Tekanan

Darah Tinggi, Bantul: kerasi wacana.

Sustrani, lisnawati (2006) Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama