evaluasi proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi...

118
EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI SOSIAL BAGI ANAK TERLANTAR DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 1 KLENDER Skripsi Diajukan kepada Fakulktas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: NIZAR FICKIANSYAH NIM. 1112054100004 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016

Upload: hoangdat

Post on 19-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAANREHABILITASI SOSIAL BAGI ANAK TERLANTAR DI

PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 1KLENDER

Skripsi

Diajukan kepada Fakulktas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasiuntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

NIZAR FICKIANSYAHNIM. 1112054100004

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA1437 H/2016

Page 2: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian
Page 3: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian
Page 4: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

i

ABSTRAK

Nizar Fickiansyah

Evaluasi Proses Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Bagi Anak Terlantar diPanti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana evaluasi proses tahapanpelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatifjenis peneitian metode evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan denganobservasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Prosedur pemilihan informan ini adalahpurposive sampling, adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu 1kepala rehabilitasi sosial, 1 pekerja sosial, 1 pramusosial, dan 2 WBS (anak terlantar)di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.

Penelitian ini menggunakan teori evaluasi, teori rehabilitasi, dan teori anak.Teori inti dari skripsi ini adalah teori evaluasi proses dimana penulis memfokuskanpada aktivitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien dan stafterdepan. Penelitian ini juga menggunakan 8 indikator evaluasi diantaranya, indikatorketersediaan, relevansi, keterjangkauan, pemanfaatan, kualitas, upaya, efisiensi, dandampak.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosialdi Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender sudah dilakukan sesuai denganstandar yang telah dibuat oleh pihak panti. Ada 7 tahapan, mulai dari tahapanpendekatan awal, penerimaan, asesmen, pembinaan dan bimbingan, penyaluran,bimbingan lanjut, dan terminasi. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, penulis denganmenggunakan 8 indikator evaluasi dapat menafsirkan bahwa kualitas keberhasilantahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial di panti ini sudah baik. Hanya saja masihmembutuhkan 9 pekerja sosial lagi sesuai dengan indikator ketersediaan. Kemudianpihak panti telah berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepadaanak terlantar dengan menyediakan berbagai macam sarana dan prasarana sertasumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh anak terlantar yang tinggal di panti.

Page 5: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Evaluasi Proses Tahapan Pelaksanaan

Rehabilitasi Sosial Bagi Anak Terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama

1 Klender”

Pada kesempatan ini pula, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nunung Khoiriyah, MA, selaku Sekretaris Jurusan Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ismet Firdaus, M.Si, selaku dosen pembimbing bagi peneliti, yang telah

banyak memberikan pengarahan, pengetahuan dan bersedia meluangkan waktu

ditengah kesibukannya untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi. Semoga Allah SWT membalas

kebaikan dan keikhlasan yang telah beliau curahkan.

5. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

Page 6: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian
Page 7: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar belakang................................................................................................... 1

B. Pembatasan dan perumusan penelitian .............................................................. 7

C. Tujuan dan manfaat penelitian .......................................................................... 7

D. Metodologi penelitian....................................................................................... 8

E. Sistematika penulisan ...................................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................... 17

A. Evaluasi.......................................................................................................... 17

1. Pengertian evaluasi .................................................................................... 17

2. Tujuan evaluasi.......................................................................................... 19

3. Model evaluasi.......................................................................................... 21

4. Evaluasi Proses.......................................................................................... 24

5. Indikator keberhasilan............................................................................... 26

B. Rehabilitasi sosial........................................................................................... 29

1. Pengertian rehabilitasi............................................................................... 29

2. Pelayanan rehabilitasi sosial...................................................................... 32

C. Anak dan anak terlantar ................................................................................... 38

1. Pengertian Anak ........................................................................................ 38

2. Pemeliharaan anak ..................................................................................... 39

3. Anak terlantar ............................................................................................ 40

4. Ciri-ciri anak terlantar................................................................................ 42

5. Keberfungsian anak terlantar...................................................................... 43

Page 8: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

v

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA .......................................................... 44

A. Organisasi ...................................................................................................... 44

1. Nama lembaga .......................................................................................... 44

2. Visi........................................................................................................... 44

3. Misi .......................................................................................................... 44

4. Sejarah berdiri dan beroperasi ................................................................... 44

5. Pengakuan hukum...................................................................................... 45

6. Tugas pokok dan fungsi ............................................................................. 46

7. Sarana dan prasarana ................................................................................. 47

8. Kapasitas ................................................................................................... 47

9. Sasaran pembinaan dan asal WBS.............................................................. 47

10. Syarat penerimaan anak ............................................................................. 48

11. Kegiatan .................................................................................................... 48

B. Struktur Manajemen ........................................................................................ 50

1. Struktur lembaga........................................................................................ 50

2. Deskripsi pekerjaan ................................................................................... 50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA........................................................... 58

A. Temuan Data .................................................................................................. 58

1. Gambaran tahapan rehabilitasi sosial ........................................................ 58

2. Profil informan ......................................................................................... 72

3. Evaluasi proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial............................. 74

BAB V PENUTUP.................................................................................................... 92

A. Kesimpulan .................................................................................................... 92

B. Saran .............................................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 94

LAMPIRAN

Page 9: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Anak Terlantar di Provinsi DKI Jakarta .................................................... 4

Tabel 2 Rancangan Penelitian Untuk Informan............................................................ 12

Tabel 3 Aktivitas Evaluator, Klien, dan Pemangku Kepentingan Lainnya dalam Evaluasi

Proses ......................................................................................................................... 24

Tabel 3 Jumlah Anak/WBS Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender ........... 55

Tabel 4 Alur Standar Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial ................................... 81

Tabel 5 Perbandingan Tahapan Rehabilitasi Sosial...................................................... 82

Page 10: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan.1 Anak juga mempunyai kedudukan

yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

karena anak adalah tunas yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bagian

generasi penerus perjuangan dalam rangka pencapaian cita-cita bangsa. Sebagai

generasi penerus maka anak perlu dirawat, dibina, dan ditingkatkan

kesejahteraannya agar dapat tumbuh dan mengembangkan kepribadian dan

kemampuan serta ketrampilan dalam melaksanakan peranan dan fungsi dalam

kehidupan sesuai dengan pertumbuhan usianya.

Dalam al-Qur`an pun telah menyuratkan dan mengajarkan bahwa anak

harus dipelihara dengan baik. Sebagaimana Allah berfirman :

1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (1),http://hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt548fe05d24ad9/parent/lt548fdfd3a87d2, diaksespada tanggal 30 Januari 2016

Page 11: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

2

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberiMakan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidakdibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibumenderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, danwarispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum duatahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosaatas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Makatidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yangpatut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihatapa yang kamu kerjakan”. (Q.S al-Baqarah 233)2

Dan Undang-Undang Republik Indonesia pun menjamin perlindungan

kepada anak, hal ini sesuai dengan pasal 1 ayat 2 UU No. 35 tahun 2014 yang

berbunyi, “perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi Anak dan hak-haknya agar tetap dapat hidup, tumbuh, berkembang,

dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Kemudian pasal 9

ayat 1 yang berbunyi, “setiap Anak berhak memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya

sesuai dengan minat dan bakat”.3 hal ini menunjukkan bahwa negara pun

menjamin perlindungan anak dan bahkan semua anak di Indonesia berhak

mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

2 Al-Quran Terjemah & Asbabun Nuzul, (Surakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), h.37.3 Undang-Undang Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014,

http://www.kpai.go.id/files/2013/09/uu-nomor-35-tahun-2014-tentang-perubahan-uu-pa.pdf ,diakses pada 14 November 2016.

Page 12: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

3

Namun kenyataan yang ada sering kali tidak seperti yang diharapkan.

Banyak sekali anak-anak yang menyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti

maraknya masalah anak terlantar. Kemiskinan selalu dijadikan argumentasi

menjawab kasus penelantaran anak. Penelantaran anak adalah tidak menyediakan

makanan, pakaian, tempat tinggal maupun kasih sayang yang cukup bagi seorang

anak.4

Menurut Pusat Data dan Informasi Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak,

Kementrian Sosial RI mencatat jumlah anak terlantar pada tahun 2011 di Provinsi

Nangroe Aceh Darussalam mencapai 5.355 orang, Sumatra Utara 4.289 orang,

Sumatra Barat 4.439 orang, Sumatra Selatan 2.318 orang, DKI Jakarta 4.017

orang, Jawa Barat 41.587 orang, Jawa Tengah 15.083 orang, DI Yogyakarta 2.554

orang, Jawa Timur 64.250 orang, Banten 5.355 orang, Bali 2.432 orang, Nusa

Tenggara Barat mencapai 17.026, Nusa Tenggara Timur 2.103 orang, Kalimantan

Barat mencapai 5.738 orang, Kalimantan Tengah terdapat 2.327 orang,

Kalimantan Selatan mencapai 420 orang, Sulawesi Utara 2.204 orang, Sulawesi

Tengah 4.809 orang, Sulawesi Selatan mencapai 11.617 orang, Sulawesi Tenggara

3.917 orang, Sulawesi Barat mencapai 319 orang, Maluku 1.337 orang, dan Papua

mencapai 3.312 orang anak terlantar. Dengan demikian jumlah anak terlantar di

Provinsi Jawa Timur yang menduduki posisi paling tinggi.5

4 Pengertian Penelantaran Anak, http:// Indonesiaindonesia.com /f/12882-penganiayaan-and-penelantaran-anak/, diakses pada 1 Maret 2016.

5 Pipit Febriyanti, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar Di PantiSosial Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan, (Skripsi S1) Jurusan KesejahteraanSosial Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014

Page 13: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

4

Menurut data dari Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun

2016, anak terlantar di Provinsi DKI Jakarta berjumlah 826 orang.6

Tabel 1

Data Anak Terlantar di Provinsi DKI Jakarta

Jenis

PMKS

JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM P.SERIBU JUMLAH

Anak

Balita

Trelantar

4 11 14 33 137 1 200

Anak

Terlantar

31 23 194 99 265 14 626

Sering kita lihat anak-anak terlantar berada di jalanan. Mereka memilih

jalanan dan tempat-tempat umum lainnya sebagai alternatif pelarian untuk

mencari kerja, karena mereka menganggap dijalan banyak rezeki yang bisa

didapat sesuai dengan kompetisi yang ada. Banyak pekerjaan yang bisa mereka

lakukan seperti mengamen, meminta-minta, menjadi tukang semir sepatu, penjual

asongan, dll. Hidup dijalanan membuat mereka merasa nyaman tanpa mereka

memikirkan suatu hal negatif yang bisa saja hadir di dalam diri mereka saat

mereka hidup di jalanan. Padahal seusia mereka merupakan masa yang paling

rawan, mereka mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bagi mereka dipandang

menarik walaupun sebenarnya hal itu tidak baik buat mereka.7

6 Data Jumlah Anak Terlantar di Provinsi DKI Jakarta tahun 2016,http://dinsos.jakarta.go.id/page.php?cmd=data&action=pmks, diakses pada 14 November 2016

7 Hanafi Dahlan, Dinamika Anak Terlantar (Yogyakarta: B2P3KS PRESS, 2008), h.54.

Page 14: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

5

Dalam penanganan masalah anak terlantar ini, salah satu panti asuhan

yang berada di Jakarta yaitu Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 1

Klender selaku Panti Sosial di bawah naungan Dinas Sosial, memberikan

pelayanan rehabilitasi sosial kepada anak terlantar mulai dari tahapan pendekatan

awal sampai terminasi. Alasan mengapa Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender ini dipilih karena memang panti inilah yang menangani anak terlantar

yang berusia 6-12 tahun atau usia anak yang sedang mengenyam pendidikan

sekolah dasar, dan anak usia itu adalah anak yang rawan untuk terpengaruh oleh

berbagai hal yang tidak seharusnya mereka lakukan di usianya. Selanjutnya, panti

ini diharapkan dapat mengembalikan anak-anak kedalam kehidupan yang layak

dan normatif.

Namun berdasarkan pengamatan penulis, pada saat pelaksanaan

rehabilitasi sosial masih terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh anak di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender. Seperti ada anak yang suka mencuri

barang anak lain, anak yang suka berkelahi, anak yang ditakuti oleh anak lain,

bahkan ada kasus perbuatan asusila yang dilakukan oleh sesama anak di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender ini.

Pada penelitian Pipit Febriyanti tahun 2014 menjelaskan tahapan

kesejahteraan sosial diantaranya dengan menggunakan Generalist Intervention

Model (GIM) yang dimulai dari tahapan pendekatan awal, assessment, tahapan

planning, tahapan intervention (yang didalamnya terdapat pelayanan bimbingan

sosial, bimbingan ketrampilan, bimbingan fisik, bimbingan mental, bimbingan

pendidikan), tahapan evaluasi, tahapan pengakhiran atau terminasi, dan tahapan

Page 15: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

6

follow-up (tindak lanjut) meliputi resosialisasi, tahapan penyaluran, dan tahapan

bimbingan lanjut. Hal ini merupakan cara untuk menangani anak terlantar.8

Dan pada penelitian Ranny Yulia tahun 2015 membahas tentang evaluasi

pelaksanaan program sekolah gratis dimana hasil evaluasinya program tersebut

belum memiliki evaluasi secara rutin setiap bulannya, melainkan dilakukan pada

pertengahan semester dan akhir semester. Dan evaluasinya pun dilakukan belum

terlalu detail mengenai evaluasi pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga

miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo.9

Dari dua penelitian ini menjelaskan betapa pentingnya pemberian

pelayanan tehadap anak, oleh karena itu berdasarkan penjelasan latar belakang di

atas, penulis tertarik dan ingin meneliti bagaimana proses pelaksanaan tahapan

rehabilitasi sosial terhadap bagi anak terlantar yang diberikan oleh Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1. Dan penulis ingin mengambil judul tentang

“Evaluasi Proses Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Terlantar di

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender”.

8 Pipit Febriyanti, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar Di PantiSosial Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan, (Skripsi S1) Jurusan KesejahteraanSosial Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014.

9 Ranny Yulia, Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi Keluarga Miskin diYayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro (Skripsi S1) Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas IslamNegeri Jakarta, 2015.

Page 16: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka penulis membatasi

permasalahan pada: Evaluasi proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial

bagi anak terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah pokok sebagai berikut:

a. Bagaimana proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar

di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender?

b. Bagaimana kualitas proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan sesuai atau tidaknya proses tahapan pelaksanaan

rehabilitasi sosial bagi anak terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender.

b. Mendeskripsikan kualitas proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial di

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.

Page 17: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

8

2. Manfaat Penelitian

a. Segi Akademis

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis, berkaitan dengan

konsep dan metodologi dalam penulisan.

2) Penelitian ini dapat menambahkan sumbangan pengetahuan evaluasi

proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.

3) Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen perguruan tinggi

yang berguna untuk rujukan bagi siapa saja yang membacanya.

b. Segi Praktis

1) Bahan masukan bagi instansi atau lembaga yang fokus terhadap anak

terlantar.

2) Memberikan masukan bagi Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender atau lembaga penyelenggara kesejahteraan anak lainnya dalam

rangka peningkatan mutu pelayanan bagi penerima manfaat.

3) Memberikan saran dan masukan bagi pekerja sosial yang bergerak dalam

pelayanan kesejahteraan sosial anak.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang harus dilalui dalam suatu

penelitian untuk menghasilkan yang diinginkan agar tercapai. Metode penelitian

ini kemudian dibagi menjadi:

Page 18: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

9

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dipilih untuk mendapatkan fakta-fakta dan informasi

mengenai evaluasi proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak

terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender. Untuk mencapai

tujuan penelitian dan mendapatkan gambaran yang mendalam dari penelitian

ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari

orang-orang pelaku yang diamati.10

Menurut Crasswell sebagaimana dikutip oleh Eriyanto, beberapa

asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, penelitian kualitatif lebih

memperhatikan proses dari pada hasil. Kedua, penelitian kualitatif lebih

memerhatikan interpretasi. Ketiga, penelitian kualitatif merupakan alat utama

dalam mengumpulkan data dan analisis data serta penelitian kualitatif harus

terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi dilapangan.

Keempat, penelitian kualitatif menggambarkan bahwa penelitian terlibat dalam

proses penelitian, interpretasi data dan pencapaian pemahaman melalui kata

atau gambar.11

Pendekatan kualitatif peneliti gunakan dengan beberapa

pertimbangan, yaitu pendekatan kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu rinci,

tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan

10 Lexi. J. Maloeng, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007), h.4.

11Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media (Yogyakarta : LkiS,2001) h.3.

Page 19: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

10

bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,

menarik dan bermakna dilapangan.12

Oleh karena itu pendekatan tersebut dianggap tepat untuk

menggambarkan pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender dengan tujuan untuk dievaluasi.

2. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian

evaluasi. Jenis penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan suatu program, menilai apakah program telah

dilakukan sesuai rencana, melalui pengembangan staf program.13 Manfaat

metode evaluasi adalah untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan program

yang lalu dan untuk memperbaiki pelaksanaan program yang akan

dilaksanakan berikutnya. Lembaga lebih cenderung untuk ditanya guna

mempertanggungjawabkan dalam hubungan program-programnya.14 Jadi

metode evaluasi sangat dibutuhkan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan

suatu program . sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka dalam

penelitian ini akan menggambarkan tentang evaluasi proses tahapan

pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 1 Klender.

12Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Grafindo Persada,2003), Cet. Ke-2, h.39.

13 Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: RajawaliPress, 2011), h.16.

14 Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2009), h.145.

Page 20: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

11

3. Sumber Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini,

maka penelitian menggunakan penelitian lapangan (field research).Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam, yaitu data

primer dan data sekunder.

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek

penelitian, yakni staff atau petugas Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender yang menjalankan tahapan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar.

b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa dokumen,

arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan

penelitian ini.

4. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan oleh penulis untuk pemilihan informan dalam

penelitian ini adalah teknik purposive sampling di mana pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya

orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.15

Berikut ini tabel informan dan objek yang terpilih dalam pengumpulan

data yang diperlukan dalam penelitian.

15 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2013), Cet.19, h.85.

Page 21: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

12

Tabel 2

Rancangan Penelitian Untuk Informan

No Informan Informasi Yang Diberi Jumlah

1 Kepala Rehabilitasi

Sosial

Mengetahui pelaksanaan

tahapan rehabilitasi sosial

1 orang

2 Pekerja Sosial Mengetahui pelaksanaan

tahapan rehabilitasi sosial

1 orang

3 Pramusosial Memperkuat data terhadap

pelaksanaan tahapan

rehabilitasi sosial

1 orang

4 Anak/WBS Pelaksana tahapan

rehabilitasi sosial

2 orang

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik

triangulasi yaitu pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan

data dari sumber yang sama, yaitu :

a. Observasi

Istilah observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan

“memperhatikan”.16 Observasi merupakan salah satu cara penelitian pada

ilmu-ilmu sosial, cara ini bisa hemat biaya dan dapat dilakukan oleh seorang

individu dengan menggunakan indera penglihatan yakni mata untuk melihat

dan menilai lingkungan yang dilihat. Dalam hal ini penulis melakukan

pengamatan langsung, mengamati dan mendengarkan dalam memahami,

mencari dan menemukan jawaban, serta bukti atas proses rehabilitasi sosial

16Tristiasi Ardi, Observasi dan Wawancara, (Malang : Bayumedia Publishing, 2003),h.1.

Page 22: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

13

bagi anak terlantar yang diberikan Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender.

b. Wawancara

Wawanacara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan

penyelidik.17 Wawancara juga dapat dikatakan sebagai percakapan yang

dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu untuk mendapatkan data serta

informasi yang kongkret dari hasil pertanyaan yang diajukan oleh

pewawancara.

c. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen

merupakan perlengkapan dari pengguna metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif. Maksud pengumpulan dokumen ialah untuk

memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial sebagai faktor di sekitar

subjek penelitian.18 Adapun studi dokumentasi yang penulis teliti yakni

berupa brosur profil lembaga, draft profil kepegawaian, dan dokumen

lainnya.

6. Teknik Analisa Data

Maksud dari analisis data adalah proses pengumpulan data dan

mengurutkannya kedalam pola dan pengelompokan data. Nasir mengemukakan

analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,

17Ibid, h.63.18Heribertus B.Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Metodologi Penelitian untuk

Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996), h.36.

Page 23: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

14

karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna

memecahkan masalah penelitian. 19

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi dengan

cara membandingkan dengan sumber-sumber data yang diperoleh dengan

kenyataan yang ada pada saat penelitian.

8. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 di

Jl. KH Maisin No.30 Klender, Jakarta Timur dari bulan April-September 2016.

9. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai

langkah dari penyusunan skripsi yang penulis teliti, agar terhindar dari

kesamaan judul dan lain-lain dari skripsi yang sudah ada sebelum-sebelumnya.

Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka peneliti menemukan skripsi yang

hampir sama dari segi judul yang penulis buat, tetapi penulis akan

memaparkan dari sudut yang berbeda, yaitu:

1. Judul : Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi

Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro

Nama : Ranny Yulia

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

19Moh.Nasir D, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h.405.

Page 24: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

15

Dalam skripsi ini penulis bertujuan ingin memahami bagaimana konsep

evaluasi yang diteliti, berkaitan dengan judul skripsi yang penulis lakukan di

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender yang konteksnya sama yaitu

untuk anak.

2. Judul : Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar

Di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan

Nama : Pipit Febriyanti

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

Dalam skripsi ini penulis ingin mengetahui bagaimana pelayanan kesejahteraan

sosial yang diberikan di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet yang

sama-sama panti milik Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan

kaitannya dengan anak terlantar.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini menggunakan pedoman penulisan karya ilmiah

(skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman skripsi ini.

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penelitian ini, maka penulis membagi dalam lima bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan, Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, pedoman penulisan skripsi, tinjauan

pustaka, serta sistematika penulisan.

Page 25: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

16

BAB II Landasan Teori, yang membahas tentang pengertian evaluasi,

pengertian rehabilitasi sosial, pengertian anak, pengertian anak

terlantar.

BAB III Gambaran Umum Lembaga, Menjelaskan sejarah berdirinya

panti, landasan hukum, tugas pokok dan fungsi, struktur lembaga

dan divisi-divisi, tahapan pelayanan, manajemen program,

personalia, sarana dan prasarana, serta daya tampung.

BAB IV Hasil Penelitian, menjelaskan hasil analisa evaluasi proses

tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi anak terlantar yang

diberikan oleh Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.

BAB V Penutup, Dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari

pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai bentuk hasil dari

analisa dalam penelitian penulis

Page 26: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

17

BAB II

LANDASAN TEORI

Evaluasi adalah mengidentifikasikan keberhasilan atau kegagalan suatu

rencana kegiatan atau program. Evaluasi biasanya difokuskan pengidentifikasian

kualitas program. Evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa yang

sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.20

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Pendekatan Tyler ini dapat diambil sebagai wakil dari pendeketan sains,

dimana evaluasi adalah “proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan benar-

benar disadari”

Tyler's approach can be taken as representative of the scientistic approach,whereby evaluation is "the process of determining to what extent educationalobjectives are actually being realised"21

Evaluasi secara etimologi dalam kamus ilmiah popular adalah penaksiran,

penilaian, perkiraan keadaan dan penentuan nilai.22 Sedangkan secara terminologi

pengertian evaluasi menurut Casley dan Kumar seperti yang dikutip dari Ferdy S.

Nggao, evaluasi adala suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efisiensi

dan implikasi dari suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah

20 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian StrategisPembangunan Kesejahteraan Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h.119.

21 James Marshall and Michael Peters, Evaluation and Education: The Ideal LearningCommunity, h.265.

22 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,1994), h.163.

Page 27: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

18

ditetapkan.23 Malcom dan Provus, sebagai pencetus Discerepancy Evaluation

seperti yang dikutip Djuju Sudjana, menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan

untuk mengetahui perbedaan antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah

ditetapkan serta bagaimana menyatakan perbedaan antara keduanya. Paulson

dalam bukunya ”A Strategy for Evaluation Design”, yang dikutip oleh

Grotelueschen, mengemukakan bahwa “Evalution as a process of examining

certain objects or events in light of specific value standards for the purpose of

making adaptive decisions”. Menurut Paulson evaluasi program adalah proses

pengujian berbagai objek atau peristiwa tertentu dengan menggunakan ukuran-

ukuran nilai khusus dengan tujuan untuk menentukan keputusan-keputusan yang

sesuai.24

Menurut Vendung seperti yang dikutip Wirawan, evaluasi merupakan

mekanisme untuk memonitor, mensistematiskan, dan meningkatkan aktivitas

pemerintah dan hasil-hasilnya sehingga pejabat publik dalam pekerjaannya di

masa akan datang dapat bertindak serta bertanggung jawab, kreatif, dan seefisien

mungkin. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh lembaga publik, akan tetapi juga

dilakukan oleh perusahaan dan lembaga swadaya masyarakat.25

Maka secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi merupakan

kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan program agar dapat

diketahui secara jelas bahwa apakah sasaran-sasaran yang dituju sudah dapat

tercapai atau belum. Segala bentuk program apapun baik itu dalam hal profit dan

23 Ferdy S. Nggao, Evaluasi Program, (Jakarta: Nuansa Madani, 2003), h.15.24 Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2006), h.19.25 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi (Jakarta: Rajawali

Pers, 2011), h.16.

Page 28: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

19

non profit ataupun nirlaba dalam pelaksanaan manajerialnya sangatlah

diisyaratkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Fungsi pengawasan dalam

suatu organisasi pada umumnya terkait dengan proses pemantauan (monitoring)

dan evaluasi (evaluation).26

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi dilaksasanakan untuk mencapai berbagai tujuan dengan objek

evaluasinya. Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain:

a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang

dan dilaksanakan sebagai layanan atau intervensi sosial untuk

menyelesaikan masalah, problem, situasi, keadaan yang dihadapi

masyarakat. Program juga diadakan untuk mengubah keadaan masyarakat

yang dilayani.

b. Menilai apakah program telah direncanakan sesuai dengan rencana. Setiap

program direncanakan dengan teliti dan pelaksanaannya harus sesuai

dengan rencana tersebut.

c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar. Setiap

program dirancang dan dilaksanakan berdasarkan standar tertentu.

d. Evaluasi program dapat mengiidentifikasi dan menemukan dimensi

program yang jalan, mana yang tidak berjalan.

e. Pengembangan staf program. Evaluasi dapat dipergunakan

mengembangkan kemampuan staf garis depan yang langsung menyajikan

layanan kepada klien dan para pemangku kepentingan lainnya. Evaluasi

26 Isbandi Rukminto Adi, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi KomunitasPengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis (Jakarta: FEUI Press, Cetakan ke-3, EdisiRevisi), h.187.

Page 29: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

20

memberikan masukan kepada manajer program mengenai kinerja staf

dalam melayani masyarakat.

f. Memenuhi ketentuan undang-undang. Seiring suatu program disusun

untuk melaksanakan undang-undang tertentu. Suatu program dirancang

dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan undang-undang untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.

g. Akreditasi program. Lembaga-lembaga yang melayani kebutuhan

masyarakat, seperti sekolah, universitas, hotel, rumah sakit, pusat

kesehatan, dan perusahaan biro perjalanan perlu dievaluasi untuk

menentukan apakah telah menyajikan layanan kepada masyarakat sesuai

dengan standar yang telah ditentukan.

h. Mengukur cost effectiveness dan cost-efficiency. Untuk melaksanakan

suatu program diperlukan anggaran yang setiap organisasi mempunyai

keterbatasan jumlahnya.

i. Mengambil keputusan mengenai program. Salah satu tujuan evaluasi

program adalah untuk mengambil keputusan mengenai program.

j. Akuntabilitas. Evaluasi dilakukan juga untuk pertanggungjawaban

pimpinan dan pelaksana program. Apakah program telah dilaksanakan

sesuai rencana, sesuai dengan standar atau tolak ukur keberhasilan atau

tidak. Apakah dalam pelaksanaan program terjadi penyimpangan

anggaran, prosedur, dan waktu atau tidak. Semua hal tersebut perlu

dipertanggungjawabkan oleh para penyelenggara program.

Page 30: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

21

k. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program. Seperti yang

dikutip Wirawan, Poscav dan Carey mengemukakan bahwa evaluasi

merupakan loop balikan untuk layanan program sosial. Loop tersebut

merupakan proses mengakses kebutuhan, mengukur pelaksanaan program

untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mengevaluasi prestasi pencapaian

tujuan program, membandingkan pengaruh keluaran program dengan

biaya serta perubahan yang diciptakan oleh layanan program.

l. Memperkuat posisi politik. Jika evaluasi menghasilkann nilai yang positif,

kebijakan, program atau proyek akan mendapat dukungan dari para

pengambil keputusan legislative dan eksekutif dan anggota masyarakat

yang mendapatkan layanan atau perlakuan.

m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi. Pada awalnya

evaluasi dilaksanakan tanpa landasan teori, hanya merasa suatu program

perlu dievaluasi untuk mencari kebenaran mengenai program sosial.

Praktik melaksanakan evaluasi berulang-ulang, mengembangkan asumsi

bahwa evaluasi dilaksanakan untuk mengukur apakah tujuan program

dapat dicapai atau tidak.27

3. Model Evaluasi

Evaluasi terdiri dari berbagai jenis evaluasi diantaranya:

a. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan program

kegiatan atau mendekati kelayakan program kegiatan.

27 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi (Jakarta: RajawaliPers, 2011), h.22-25.

Page 31: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

22

b. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai

selama proses kegiatan dilaksanakan. Waktu pelaksanaan secara rutin

(perbulan, triwulan, semester atau tahunan) sesuai dengan dengan

kebutuhan informasi hasil penelitian.

c. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara

keseluruhan dari awal program kegiatan sampai akhir program kegiatan.

Waktu pelaksanaan pada saat akhir program kegiatan sesuai dengan jangka

waktu program kegiatan dilaksanakan. Untuk program kegiatan yang

memiliki jangja waktu enam bulan, maka evaluasi sumatif dilaksnakan

menjelang akhir bulan ke enam. Untuk evaluasi yang menilai dampak

program kegiatan dapat dilaksanakan setelah program kegiatan berakhir

dan diperhitungkan dampaknya sudah terlihat nyata.28

Dalam kegiatan dengan evaluasi Pietrzak, Ramler dan Gilbert

mengemukakan tiga model evaluasi guna mengawasi suatu program secara lebih

seksama, yaitu:

a. Evaluasi input (input) memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk

dalam pelaksanaan suatu program. Tiga unsur (variabel) utama yang

terkait dengan evaluasi input adalah klien, staf, dan program. Variabel

klien meliputi karakteristik demografi klien, seperti susunan (konstelasi)

keluarga dan beberapa anggota yang ditanggung. Variable staf meliputi

aspek demografi dari staf, seperti latar belakang pendidikan staf, dan

28 Panduan Standarisasi Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin(Departemen Sosial RI, 2005), h.1.

Page 32: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

23

pengalaman staf. Sedangkan variabel program meliputi aspek tertentu

seperti lamanya waktu yang diberikan dan sumber-sumber rujukan yang

tersedia. Dalam kaitan dengan evaluasi input program, ada empat kriteria

yang dapat dikaji baik sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan. Kriteria

tersebut adalah (1) Tujuan dan objektif; (2) Penilaian terhadap kebutuhan

komunitas; (3) Standar dari suatu praktek yang baik; (4) Biaya per unit

layanan.

b. Evaluasi proses (process) memfokuskan diri pada aktivitas program yang

melibatkan interaksi langsung antar klien dengan staf “terdepan” (line staf)

yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan (objektif) program. Tipe

evaluasi ini diawalai dengan analisis dari sistem pemberian layanan dari

suatu program. Dalam upaya mengkaji nilai komponen pemberian

layanan, analisis harus dikaji berdasarkan kriteria yang relevan dengan

lembaga; tujuan proses (process goals) dan kepuasan klien.

c. Evaluasi hasil (outcomes) diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak

(overall impact) dari suatu program terhadap penerima layanan

(recepients). Pertanyaan utama yang muncul dari evaluasi ini adalah bila

suatu program telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima

layanan akan menjadi berbeda setelah ia menerima layanan tersebut?

Berdasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan mengkonstruksikan

kriteria keberhasilan dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan

dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program (berorientasi

Page 33: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

24

pada program = program oriented) ataupun pada terjadinya perubahan

perilaku dari klien (berorientasi pada klien = client oriented). 29

4. Evaluasi Proses

Evaluasi proses, yaitu memberikan gambaran tentang apa yang sedang

berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen-

elemen fisik dan struktural daripada program. Evaluasi ini menilai apakah elemen-

elemen spesifik seperti fasilitas, staf, tempat atau pelayanan sedang dikembangkan

atau diberikan sesuai rencana. Evaluasi proses memfokuskan pada pelaksanaan

program dan sering menyediakan informasi mengenai kemungkinan program

diperbaiki. Evaluasi proses memonitor, mendokumentasikan, dan menilai aktivitas

program. Aktivitas evaluator dan klien dan pemangku kepentingan lainnya

dikemukakan pada tabel.30

Tabel 3

Aktivitas Evaluator, Klien, dan Pemangku Kepentingan Lainnya dalam

Evaluasi Proses

Aktivitas Evaluator Aktivitas Klien/ Pemangku

Menugaskan staf program dan

konsultan dan/atau anggota tim evaluasi

untuk menyusun suatu direktori orang-

orang dan kelompok-kelompok yang

dilayani, membuat catatan mengenai

kebutuhan-kebutuhan mereka, dan

Memakai temuan evaluasi proses untuk

mengkontrol dan memperkuat aktivitas

staf.

29 Isbandi Rukminto Adi, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi KomunitasPengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, h.189-190.

30 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi (Jakarta: RajawaliPers, 2011), h.97.

Page 34: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

25

mencatat layanan program yang mereka

terima.

Mengumpulkan dan menilai sampai

seberapa tinggi individu dan kelompok

yang dilayani konsisten dengan

kemanfaatan program yang

direncanakan.

Memakai temuan evaluasi proses untuk

memperkuat desain program.

Secara periodik mewawancarai para

pemangku kepentingan di wilayah

program seperti pemimpin masyarakat,

para pegawai, personil sekolah dan

program sosial, ulama, polisi, hakim,

dan para pemilik rumah, untuk

mempelajari perspektif mereka

mengenai bagaimana program

mempengaruhi masyarakat.

Memakai temuan evaluasi proses untuk

menyusun suatu rekaman kemajuan

program.

Memasukan informasi yang diperoleh

dan penilaian evaluator ke dalam profil

program secara periodik.

Memakai temuan evaluasi proses untuk

membantu menyusun suatu biaya

program.

Menentukan sampai seberapa banyak

program mencapai suatu kelompok

penerima layanan yang tepat.

Memakai temuan evaluasi proses untuk

melaporkan kemajuan program kepada

sponsor finansial program, dewan

kebijakan para anggota masyarakat dan

para pengembang program lainnya.

Menilai sampai seberapa banyak

program secara tidak pantas

menyediakan layanan kepada kelompok

yang tidak ditargetkan.

Membuat draf laporan evaluasi

pengaruh program (mungkin disatukan

Page 35: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

26

dengan laporan yang lebih besar) dan

menyediakannya kepada klien para

pemangku kepentingan yang disetujui.

Mendiskusikan temuan evaluasi

pengaruh (impact evaluation) dalam

lokakarya balikan.

Memfinalisasi laporan evaluasi proses

dan bantuan visual yang berkaitan dan

disepakati para pemangku kepentingan.

5. Indikator Keberhasilan

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk suatu

proses evaluasi, Feurstein seperti yang dikutip Isbandi Rukminto Adi mengajukan

beberapa indikator yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

1. Indikator Ketersediaan (Indicator of Availability). Indikator ini melihat

apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada.

Misalnya dalam suatu program pembangunan sosial yang menyatakan

bahwa diperlukan satu tenaga kader lokal yang terlatih untuk menangani

10 rumah tangga, maka perlu dicek apakah tenaga kader yang terlatih itu

benar-benar ada.

2. Indikator Relevansi (Indicator of Relevance). Indikator ini menunjukkan

seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang teknologi atau layanan

yang ditawarkan. Misalnya pada suatu program pemberdayaan perempuan

pedesaan dimana diperkenalkan kompor teknologi terbaru, tetapi ternyata

kompor tersebut lebih banyak menggunakan minyak tanah ataupun kayu

Page 36: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

27

dibandingkan dengan kompor yang biasa mereka gunakan. Berdasarkan

keadaan tersebut maka teknologi yang lebih baru ini dapat dikatakan

kurang relevan untuk diperkenalkan bila dibandingkan dengan kompor

yang biasa mereka gunakan.

3. Indikator Keterjangkauan (indicators of Acessbility). Indikator ini melihat

apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam “jangkauan” pihak-

pihak yang membutuhkan. Misalnya saja, puskesmas yang didirikan untuk

melayani suatu masyarakat desa berada pada posisi yang strategis, dimana

sebagian besar warga desa dapat dengan mudah datang ke puskesmas.

Atau apakah suatu posko bencana alam berada dalam jangkauan korban

bencana tersebut.

4. Indikator Pemanfaatan (Indicators Of Utilisation). Indikator ini melihat

seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pihak pemberi

layanan, dipergunakan (dimanfaatkan) oleh kelompok sasaran. Misalnya

saja, seberapa banyak pasangan usia subur yang memanfaatkan layanan

jasa puskesmas dalam meningkatkan KB mandiri. Atau, berapa banyak

anak jalanan yang mengikuti kegiatan baca tulis dari sekian banyak anak

jalanan yang belum bisa membaca dan menulis.

5. Indikator Kualitas (Indicators of Quality). Indikator ini menunjukan

standar kualitas dari layanan yang disampaikan ke kelompok sasaran.

Misalnya saja, apakah layanan yang diberikan oleh suatu Organisasi

Pelayanan Kemanusiaan (Human Service Organization) sudah memenuhi

Page 37: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

28

syarat dalam hal keramahan, keresponsifan, dan sikap empati terhadap

klien ataupun kualitas dari tangibles yang ada dalam proyek tersebut.

6. Indikator Upaya (Indicators of Efforts). Indikator ini menggambarkan

berapa banyak upaya yang sudah ‘ditanamkan’ dalam rangka mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan. Misalnya, berapa banyak sumber daya

manusia dan sumber daya material yang dimanfaatkan dalam membangun

sarana transportasi antar desa.

7. Indikator Efisiensi (Indicators of Efficiency). Indikator ini menunjukkan

apakah sumber daya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai

tujuan dimanfaatkan secara tepat guna (efisien) atau tidak memboroskan

sumber daya yang ada dalam upaya mencapai tujuan. Misalnya saja, suatu

layanan yang bisa dijalankan dengan baik hanya dengan menggambarkan

4 tenaga lapangan, tidak perlu dipaksakan untuk memperkerjakan 10

tenaga lapangan dengan alasan untuk menghindari terjadinya

pengangguran terselubung (underemployment).

8. Indikator Dampak (Indicators of Impact). Indikator ini melihat apakah

sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikan suatu perubahan di

masyarakat. Misalnya saja, apakah setelah dikembangkan layanan untuk

mengatasi kemiskinan selama tiga tahun di suatu desa, maka angka

penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan sudah menurun.31

31 Isbandi Rukminto Adi, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi KomunitasPengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, h.191-194.

Page 38: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

29

B. Rehabilitasi Sosial

1. Pengertian Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi dilihat dari makna kata berasal dari bahasa Inggris, yaitu

Rehabilitation, artinya mengembalikan seperti semula, mengembalikan yang

dimaksud adalah mengembalikan kemampuan yang pernah dimilikinya, karena

suatu hal musibah ia harus kehilangan kemampuannya, kemampuan yang hilang

inilah yang dikembalikan seperti semula yaitu seperti kondisi sebelum terjadi

musibah yang dialaminya.32 Jadi rehabilitasi adalah pemulihan

(perbaikan/pembetulan) seperti sediakala, pengembalian nama baik secara hukum,

pembaharuan kembali.33 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

rehabilitasi diartikan sebagai suatu pemulihan kedudukan (keadaan, nama baik)

yang dahulu (semula), atau dalam arti yang lain rehabilitasi berarti perbaikan

anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atau individu (misalnya pasien rumah

sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki

tempat di masyarakat.34

“Social rehabilitation means changes occurring in the sociallymaladjusted individual, which always have a positive public perception – theycause that the individual is better adapted to external conditions, effectivelyregulates its relations with the social environment, effectively plays the assignedsocial roles and can in a socialized way satisfy its mental needs.”

Rehabilitasi sosial berarti perubahan yang terjadi pada individu yang

menyesuaikan diri secara sosial, yang selalu memiliki persepsi publik yang positif

32 Tarmansyah, Rehabilitasi dan Terapi untuk Individu yang Membutuhkan LayananKhusus, (Padang: Depdiknas, 2003), h.12.

33 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,2001), h.662.

34 Pengertian Rehabilitasi, http://kbbi.web.id/rehabilitasi, diakses pada 27 Maret 2016

Page 39: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

30

- mereka menyebabkan bahwa individu yang lebih baik beradaptasi dengan

kondisi eksternal, secara efektif mengatur hubungan dengan lingkungan sosial,

efektif memainkan peran sosial yang ditetapkan dan bisa dengan cara

disosialisasikan untuk memenuhi kebutuhan mental.35

Rehabilitasi sosial sendiri merupakan upaya yang bertujuan untuk

mengintegrasikan seseorang yang mengalami masalah sosial kedalam kehidupan

masyarakat dimana dia berada. Pengintegrasian tersebut dilakukan melalui upaya

peningkatan penyesuaian diri baik terhadap keluarga, komunitas, maupun

pekerjaannya. Dengan demikian rehabilitasi sosial merupakan pelayanan sosial

yang utuh dan terpadu, agar seseorang dapat melaksanakan fungsi sosialnya

secara optimal dalam hidup bermasyarakat. Pada jenis rehabilitasi sosial ini

profesi pekerjaan sosial memegang peran utama. Profesi-profesi lain, sesuai

dengan kebutuhan sebagai pendukung.36

Rehabilitasi sosial dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan

kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan

fungsi sosialnya secara wajar.37

Fungsi rehabilitasi dalam dunia pekerjaan sosial diartikan sebagai proses

refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan penyandang masalah

kesejahteraan sosial mampu melakukan fungsi sosialnya dalam kehidupan

kehidupan bermasyarakat. Dikatakan proses refungsionalisasi karena kegiatan

35 Pengertian Rehabilitasi Sosial, http://resocjalizacjapolska.pl/wp-content/dokumenty/streszczenia/PJSR%2010%20(2015)%20273-282.pdf , diakses pada 27 Maret2016

36 Suharto, Edi, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi, (Jakarta:Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004), h.186.

37 Tujuan Rehabilitasi Sosial, https://www.kemsos.go.id/unduh/UU-Kesos-No11-2009.pdf diakses pada 8 April 2016

Page 40: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

31

rehabilitasi ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa para penyandang masalah

kesejahteraan sosial itu karena masalah yang dideritanya, mereka kehilangan

kemampuannya untuk berfungsi sosial.

Berdasarkan atas asumsi itu usaha kesejahteraan sosial berusaha

mengembalikan kemampuan mereka untuk berfungsi sosial. Itulah sebabnya

usaha kesejahteraan sosial ini dikatakan melaksanakan refungsionalisasi atau

memberfungsikan kembali. Menurut Pramuwito usaha kesejahteraan sosial yang

berfungsi merehablitasi mempunyai tiga tujuan, yaitu:38

a. Memelihara kemampuan orang baik sebagai individu, kelompok maupun

sebagai anggota masyarakat untuk mempertahankan hidupnya.

b. Memulihkan kembali mereka-mereka yang karena sesuatu hal terganggu

kemampuannya untuk berfungsi sosial kembali dan mendapatkan

kesempatan yang seluas-luasnya untuk berfungsi sosial.

c. Menunjang dan menjaga keluarga untuk melaksanakan fungsi sosialisasi

terhadap generasi muda yang bersifat mencegah agar seseorang tidak

terasing dari kehidupan bersama.

“First, the objective of the social and rehabilitation programs is the generalwelfare of the people. They are people-oriented; they seek to influence individualor group behavior, their motivations, their aspirations, their actions. Someprograms, such as work training and rehabilitation, try to influence individuals totake some form of positive action”39

Pertama, tujuan dari program sosial dan rehabilitasi adalah kesejahteraan

umum masyarakat. Berorientasi pada masyarakat; berusaha untuk mempengaruhi

38 Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Departemen Sosial RIBadan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian danPengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997), h.75.

39 Spindler, Arthur, Social and Rehabilitation Services: A Challenge to OperationsResearch, h.1113.

Page 41: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

32

perilaku individu atau kelompok, motivasi masyarakat, aspirasi masyarakat, dan

aksi masyarakat. Beberapa program seperti, latihan kerja dan rehabilitasi mencoba

untuk memberikan pengaruh kepada seseorang untuk melakukan aktivitas yang

positif.

2. Pelayanan Rehabilitasi Sosial

Berdasarkan keputusan Menteri Sosial Nomor 10/HUK/2007 Tanggal 6

Maret 2007 tentang Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Sosial dan Jabatan

Fungsional Pekerja Sosial adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Awal

Dalam tahap pendekatan awal, pekerja sosial melaksanakan kegiatan

diantaranya, yaitu melakukan penjajakan awal dengan pihak terkait,

menyusun rancangan, mengumpulkan data peserta, dan melaksanakan

sosialisasi program pelayanan kesejahteraan sosial terhadap masyarakat

luas, kelompok sasaran program, dan pihak yang berpengaruh memberikan

supervise kepada pekerja sosial dibawahnya; melaksanakan identifikasi

calon penerima program melalui kunjungan rumah (home visit), kantong-

kantong penyandang masalah, juga melalui pertemuan dengan masyarakat,

menyusun rancangan kegiatan seleksi calon penerima program;

mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang calon program; dan

melaksanakan penempatan penerima program.

b. Pengungkapan Pemahaman Masalah (Asesmen)

Di tahap ini pekerja sosial menyusun rancangan dan melakukan asesmen

masalah kebutuhan, dan sistem sumber penerima program, memberikan

Page 42: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

33

supervisor dalam kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem

sumber penerima program kepada pekerja sosial di bawahnya,

melaksanakan kegiatan temu bahas hasil assesmen masalah, kebutuhan,

dan sistem sumber penerima program, menyusun laporan hasil asesmen

masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima program dan

mengevaluasinya.

c. Penyusunan Rencana Pemecahan Masalah (Rencana Intervensi)

Menyusun rancangan kegiatan rencana pemecahan masalah bersama

penerima program dalam bimbingan fisik, mental, sosial, dan

keterampilan, memberikan supervisi penyusunan rencana pemecahan

masalah penerima program kepada pekerja sosial di bawahnya,

melaksanakan pertemuan membahas rencana pemecahan masalah

penerima program, mensosialisasikan rencana pemecahan masalah kepada

penerima program, dan mengevaluasi proses penyusunan rencana

pemecahan masalah penerima program.

d. Pelaksanaan Pemecahan Masalah (Intervensi)

Menyusun rancangan kegiatan pemecahan masalah penerima program,

melaksanakan pemeliharaan fisik kepada penerima program, memberikan

motivasi kepada penerima program dalam bimbingan fisik, mental, sosial,

dan keterampilan; melaksanakan kegiatan pendampingan penerima

program, melaksanakan kegiatan bimbingan dan advokasi terhadap

penerima program, memantau aktivitas sehari-hari penerima program,

mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan pendampingan, dan

Page 43: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

34

melaksanakan evaluasi proses kegiatan pemecahan masalah penerima

program.

e. Evaluasi Terminasi dan Rujukan

Menyusun rancangan kegiatan evaluasi hasil program dan

melaksanakannya, melakukan pertemuan membahas evaluasi hasil

program secara menyeluruh, menyusun rancangan kegiatan terminasi,

mengidentifikasi kesiapan penerima program dalam mengahadapi

terminasi, melaksanakan kegiatan terminasi, menyusun rancangan

kegiatan rujukan, memberikan supervisi dalam kegiatan terminasi dan

rujukan penerima progrsm kepada pekerja sosial di bawahnya, dan

menyusun laporan kegiatan evaluasi, terminasi, dan rujukan penerima

program pelayanan kesejahteraan sosial.

f. Bimbingan dan Pembinaan Lanjut

Menyusun rencana kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks

penerima program, melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan

lanjut terhadap eks penerima program melalui penyuluhan sosial,

pendampingan secara individual, koordinasi dengan pihak terkait, dan

memberikan bantuan pengembangan usah, memantau perkembangan eks

penerima program di masyarakat, mengidentifikasikan hambatan

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks

penerima program pelayanan kesejahteraan sosial, memberikan supervise

Page 44: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

35

dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks

penerima program kepada pekerja sosial di bawahnya.40

Adapun standarisasi pelayanan rehabilitasi sosial yang seharusnya

dimiliki setiap panti sosial menurut Badan Pendidikan dan Pelatihan

Kesejahteraan Sosial Kementrian Sosial RI, meliputi:

1. Tahap Pendekatan Awal

Pada tahap pendekatan awal dilaksanakan kegiatan sosialisasi

program, penjaringan/penjangkauan calon klien, seleksi calon klien,

penerimaan dan registrasi serta konferensi kasus.

2. Tahap pengungkapan dan pemahaman masalah (Assessment)

Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan analisis kondisi klien, keluarga,

lingkungan, karakteristik masalah, sebab dan implikasi masalah,

kapasitas mengatasi masalah dan sumber daya serta konferensi kasus.

3. Tahap perencanaan program pelayanan

Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan penetapan tujuan pelayanan,

penetapan jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh klien dan sumber

daya yang akan digunakan.

4. Tahap pelaksanaan pelayanan

Pada tahap pelaksanaan pelayanan terdapat beberapa bentuk kegiatan

yang dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan

permasalahan klien, sebagai berikut:

40 Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 10/HUK/2007 Tanggal 6 Maret2007 tentang Pedoman Rehabilitasi Sosial dan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial,http://scribd.com/mobile/doc/131145008/Kepmensos-no-08-HUK-2010-Panduan-SPM, diaksespada 27 Maret 2016

Page 45: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

36

a. Bimbingan fisik dan kesehatan

1) Pemeliharaan fisik dan kesehatan

2) Terapi fisik

3) Pemeliharaan kebugaran

4) Pelayanan menu dalam rangka peningkatan gizi

5) Orientasi mobilitas

b. Bimbingan mental dan psikologi

1) Bimbingan keagamaan

2) Bimbingan kedisiplinan dan budi pekerti

3) Bimbingan psikososial

c. Bimbingan sosial

1) Bimbingan Daily Living Activity

2) Bimbingan relasi sosial

3) Bimbingan integrasi sosial

4) Bimbingan rekreasi

d. Bimbingan pelatihan ketrampilan

1) Bimbingan usaha ekonomi produktif

2) Bimbingan ketrampilan kerja

3) Bimbingan pengelolaan usaha

4) Bimbingan wirausaha

5) Bimbingan kesenian

e. Bimbingan pendidikan

1) Bimbingan paket belajar klien

Page 46: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

37

2) Bimbingan beasiswa

3) Bantuan pendidikan

f. Bimbingan individu

1) Pelayanan konseling individu

2) Pelayanan terapi sosial

g. Bimbingan kelompok

1) Dinamika kelompok

2) Pelayanan konseling kelompok

h. Penyiapan lingkungan sosial

1) Penyiapan lingkungan keluarga

2) Penyiapan lingkungan sekitar kehidupan klien

3) Penyiapan lingkungan sosial klien secara luas

5. Tahap pasca pelayanan rehabilitasi sosial

Bentuk pelayanan rehabilitasi sosial terdiri dari:

a. Pengentian pelayanan

Penghentian pelayanan dilakukan setelah klien selesai mengikuti

proses pelayanan dan telah mencapai pelayanan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

b. Rujukan

Kegiatan rujukan dilaksanakan apabila klien membutuhkan

pelayanan lainnya yang tidak tersedia di panti

c. Pemulangan dan Penyaluran

Page 47: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

38

Kegiatan pemulangan dan penyaluran dilaksanakan setelah klien

dinyatakan berhenti atau selesai mengikuti proses pelayanan.

d. Pembinaan lanjut

Berupa kegiatan untuk memonitor dan memantau klien sesudah

mereka bekerja atau kekeluarga.41

C. Anak dan Anak Terlantar

1. Pengertian Anak

Anak merupakan komponen masyarakat yang tidak dapat dipisahkan

keberadaannya dengan yang lainnya. Seorang anak juga merupakan karunia

Tuhan Yang Maha Esa yang diamanahkan kepada orang tua, masyarakat, dan

negara yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia

seutuhnya. Dengan harkat dan martabat tersebut berarti setiap anak memiliki hak

asasi sebagai manusia tanpa terkecuali.

Undang-undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

menjelaskan bahwa “anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan

belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Adapun pengertian

anak dalam bahasa Arab, anak disebut al-Thifl yang berarti lunak atau lembut.

Itulah sebabnya anak dianggap sebagai sesuatu yang sangat rentan, yakni mudah

pecah dan patah kalau berbenturan dengan benda keras.42

Pengertian anak juga terdapat pada pasal 1 Convention On The Right Of

The Child, anak diartikan sebagai setiap orang di bawah 18 tahun, keuali

41 Standarisasi Tahapan Rehabilitasi Sosial,http://bphn.go.id/data/documents/14pmsos022.pdf , diakses pada 19 September 2016 .

42 Mariah Ulfah Anshor dan Abdullah Ghalib, Parenting With Love: Panduan IslamiMendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang, (Jakarta: PT Mizania Pustaka,2010), h.52.

Page 48: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

39

berdasarkan hukum yang berlaku terhadap anak, kedewasaan telah diperoleh

sebelumnya.43

2. Pemeliharaan Anak

Islam meletakkan tanggung jawab membesarkan anak sepenuhnya di atas

bahu kedua orangtuanya, selain merawat secara fisik, juga meliputi akulturasi ke

dalam nilai-nilai islami dan sosialisasi ke umat. Syariat menegaskan bahwa

orangtuanya harus mendidik anaknya tentang ritual islam serta hukum dan etika

islam dan tentang menjadi bagian dari umat. Bila tidak sanggup atau gagal, maka

masyarakatlah yang harus bertanggung jawab. Orangtua membacakan syahadat

ketika anaknya baru lahir, menamainya dengan nama baik, menyunatkan apabila

anaknya laku-laki dan mengajarkan membaca al-Quran secara benar. Orang tua

mendidik anaknya supaya berbakti kepada orangtua dan masyarakat,

membetulkan apabila ia melakukan kesalahan serta menasihati dan memberikan

contoh yang baik. Syariat menegaskan supaya anak menghormati dan mematuhi

orangtua serta orang yang lebih tua darinya dan membantu mereka44

43 United Nations (PBB), Convention On The Right Of The Child (Konvensi Hak-hakAnak), http://www.unicef.org/indonesia/uni-jjs1_2final.pdf, diakses pada 29 Maret 2016

44 Isma’il R. Al-Furuqi, Akar Budaya Islam, Menjelajah Kazanah Peradaban Gemilang(Bandung: Mizan, 2003), h.185.

Page 49: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

40

3. Anak Terlantar

Anak terlantar adalah anak yang karena alasan tertentu orangtuanya

melalaikan kewajibannya, sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan dengan wajar

baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosialnya.45

Anak terlantar sesungguhnya adalah anak-anak yang termasuk kategori

anak rawan atau anak-anak membutuhkan perlindungan khusus. Seorang anak

dikatakan terlantar, bukan sekedar karena ia sudah tidak lagi memiliki salah satu

orangtua atau kedua orangtuanya. Tetapi, terlantar disini juga dalam pengertian

ketika hak-hak anak untuk tumbuh kembang secara wajar, untuk memperoleh

pendidikan yang layak, dan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang

memadai, tidak terpenuhi karena kelalaian, ketidakmengertian orangtua,

ketidakmampuan atau kesengajaan.

Seorang anak yang kelahirannya tidak dikehendaki, misalnya, mereka

umumnya sangat rawan untuk diterlantarkan bahkan diperlakukan salah (child

abuse). Pada tingkat yang ekstrem, perilaku penelantaran anak bisa berupa

tindakan orangtua membuang anaknya, entah itu di hutan, di selokan, di tempat

sampah, dan sebagainya baik ingin menutupi aib atau karena ketidaksiapan

orangtua untuk melahirkan dan memelihara anaknya secara wajar.46

Anak terlantar sebagaimana pada umumnya anak, mereka memerlukan

kebutuhan dasar sebagai haknya. Hal ini sangat berkaitan dengan tumbuh

45 Pengertian Anak Terlantar, http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/uploaded_files/pdf/government_regulation/normal/UU_4_1979.pdf ,diakses pada 30 Maret 2016

46 Suyanto, Bagong, Masalah Sosial Anak (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2010) , cet. Ke-1, h.212-213.

Page 50: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

41

kembang anak. Anak mampu tumbuh dan berkembang secara wajar apabila

terpenuhi kebutuhannya, baik secara jasmani, rohani, maupun sosial. Kebutuhan

dasar yang harus dipenuhi seorang anak meliputi:47

a. Kebutuhan fisik, biologi, sebagai tuntutan yang harus dipenuhi yang

menghambat pertumbuhan fisiknya.

b. Kebutuhan mental psikis, yaitu untuk menjamin kesehatan jasmani dan

rohani anak yang berkaitan dengan eksistensinya sebagai mahluk mental

psikis.

c. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan eksistensi

manusia sebagai mahluk sosial karena manusia tidak dapat hidup tanpa

orang lain.

Kebutuhan dasar tersebut seyogyanya dapat memenuhi supaya anak tidak

mengalami keterlantaran. Namun sebenarnya yang lebih penting yaitu akibat dari

keterlantaran akan menyebabkan hambatan terhadap perkembangan kepribadian

anak. Pada hakikatnya masa anak-anak merupakan masa yang terpenting bagi

pertumbuhan sebab pada masa yang tersebut akan mengalami sosialisasi dan

proses perkembangan diri untuk menjadi dewasa akan berpengaruh besar terhadap

pembentukan sikap hidup dimasa yang akan datang.

Bagi anak-anak terlantar, mereka mempunyai hak-hak mereka untuk

mendapatkan suatu pelayanan kesejahteraan sosial melalui orangtua pengganti

yang akan dapat memberikan hak-haknya. Hal ini untuk memberi perlindungan

47 Listyawati, Andayani, Penanganan Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan MilikPerorangan, (Yogyakarta: B2P3KS Press, 2008), h.12.

Page 51: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

42

terhadap kesejahteraan anak. Pada dasarnya untuk melindungi kesejahteraan anak

ada dua hal yang hendaknya diperhatikan, yaitu:48

a. Menjaga agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, baik lahir

maupun batin dan bebas dari segala bentuk gangguan, hambatan dan

ancaman.

b. Mengupayakan suatu kondisi dan penghidupan anak yang dapat menjamin

pertumbuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial.

4. Ciri-ciri Anak Terlantar

Ciri-ciri yang menandai seorang anak dikategorikan terlantar adalah:

a. Mereka biasanya berusia 5-18 tahun, yang merupakan anak yatim, piatu,

atau yatim piatu.

b. Anak yang terlantar sering disebut anak yang lahir dari hubungan seks di

luar nikah dan kemudian mereka tidak ada yang mengurus karena

orangtuanya tidak siap secara psikologis maupun ekonomi untuk

memelihara anak yang dilahirkannya.

c. Anak yang kelahirannya tidak direncanakan atau diinginkan oleh kedua

orangtuanya atau keluarga besarnya, sehingga cenderung rawan

diperlakukan salah.

d. Meski kemiskinan bukan satu-satunya penyebab anak diterlantarkan dan

tidak selalu pula keluarga miskin akan menelantarkannya. Tetapi,

bagaimanapun harus diakui bahwa kemiskinan dan kerentanan ekonomi

48 Ibid, h.14.

Page 52: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

43

keluarga akan menyebabkan kemampuan mereka memberikan fasilitas dan

memenuhi hak anaknya menjadi sangat terbatas.

e. Anak yang berasal dari keluarga yang broken home, korban perceraian

orang tuanya, anak yang hidup di tengah kondisi keluarga yang

bermasalah.49

5. Keberfungsian Sosial Anak Terlantar

Keberfungsian sosial adalah kemampuan seorang dalam melaksanakan

tugas-tugas kehidupan, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalah.50

Keberfungsian sosial mengacu pada cara yang dilakukan individu-individu atau

kelompok dalam melaksanakan tugas kehidupan dan memenuhi kebutuhannya.

Konsep ini pada intinya menunjuk pada kapabilitas individu, keluarga atau

masyarakat dalam menjalankan peran-peran sosial di lingkungannya.

Baker, Dubois dan Miley menyatakan bahwa keberfungsian sosial

berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar diri

dan keluarganya, serta dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Konsepsi ini mengedepankan nilai bahwa manusia memiliki kemampuan dan

potensi yang dapat dikembangkan dalam proses pertolongan. Bahwa manusia

memiliki dan atau dapat menjangkau, memanfaatkan, dan memobilisasi asset dan

sumber-sumber yang ada di sekitar dirinya.51

49 Suyanto, Bagong, Masalah Sosial Anak, h.216.50 Pengertian Keberfungsian Sosial, Glosarium Kemensos RI,

http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos, diakses pada 30 Maret 2016.51 Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2006), h.146.

Page 53: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

44

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Organisasi52

1. Nama Lembaga : Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 1

Alamat : Jl. KH. Maisin No. 107 RT/RW. 07/016 Kp. Bulak

Kel. Klender, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur

Email : [email protected]

2. Visi

Masyarakat peduli Usaha Kesejahteraan Sosial, WBS terentas dalam

kehidupan sosial, mental spiritual.

3. Misi

Mengentaskan WBS kedalam kehidupan yang cerdas, yang layak,

normatif dan manusiawi.

4. Sejarah berdiri dan beroperasi

Sesuai dengan surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor:

D-III/I/4/73 tentang tugas dan pendidikan bagi anak-anak gelandangan

terlantar di DKI Jakarta maka pada tanggal 17 Februari 1973,

Pemerintah Kota Jakarta mendirikan Panti Asuhan Khusus Klender.

Karena dalam kenyataan masih banyak anak-anak terlantar

lainnya seperti anak yatim, piatu, yatim piatu, anak keluarga retak,

anak keluarga miskin yang karena keberadaannya mereka tidak dapat

52 Data diambil dari file yang diberikan oleh pihak PSAA Putra Utama 1 pada 11 April2016

Page 54: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

45

tumbuh dan berkembang secara wajar baik fisik, mental maupun sosial

dan dapat menimbulkan permasalahan. Pada tahun 1996 Panti Asuhan

Khusus Klender mengalami perubahan menjadi Panti Sosial Bina

Remaja Putra Utama 03 Klender sesuai dengan Surat Keputusan

Gubernur KDKI Jakarta No. 736 Tahun 1996 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Dinas Bina Mental Spiritual dan

Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI jakarta.

Dan selanjutnya pada tahun 2002 ditingkatkan lagi melalui

keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 163 tahun 2002 tentang

Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis, di Lingkungan

Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI

Jakarta, dengan demikian Panti Sosial Bina Remaja Putra Utama 03

Klender berubah nama yang hingga saat ini menjadi Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender, yang berlokasi di Jl. KH Maisin

No. 107 Kp. Bulak Klender Jakarta Timur. Tahun 2010 dengan

Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 61 tahun

2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama dimaksud pada pergub tersebut diatas

adalah Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1.

5. Pengakuan Hukum

a. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1976 tentang Kesejahteraan

Anak.

Page 55: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

46

b. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Ketentuan

Pokok Kesejahteraan Sosial.

c. Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 1983 tentang Operasional

Dinas Provinsi DKI Jakarta.

d. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.104 tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial.

e. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 61 tahun 2010

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama.

6. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas pokok

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 mempunyai tugas

pokok yaitu meyelenggarakan kegiatan pelayanan

kesejahteraan sosial anak terlantar, yatim, piatu, yatim piatu,

dan anak keluarga yang retak yang meliputi identifikasi dan

asessment, bimbingan dan penyaluran serta bina lanjut.

b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana diatas, Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 mempunyai fungsi sebagai

berikut : Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak, pusat data,

informasi dan konsultasi kesejahteraan anak,

menyelenggarakan Pendidikan Formal (SD) dan keterampilan

dan mengembangkan kreatifitas anak.

Page 56: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

47

7. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Utama

Asrama putra dan asrama putri, Kantor, Rumah Dinas.

b. Sarana Penunjang

Lapangan olahraga, Ruang serbaguna, Musholla, ruang Work

Shop/Perpustakaan, Ruang belajar, ruang computer, ruang

konsultasi, ruang perawatan, ruang TV dan taman bermain.

8. Kapasitas

Daya Tampung : 100 anak

Luas Tanah : 6.747 m2

Luas Bangunan : 2.11 m2

9. Sasaran Pembinaan dan Asal WBS

Sasaran Pembinaan WBS PSAA Putra Utama 1 adalah:

a. Anak (laki-laki/perempuan) usia 6 - 15 tahun

b. Anak Terlantar, anak keluarga retak, anak keluarga miskin,

anak yatim, piatu, yatim piatu maupun masih mempunyai

kedua orang tua

c. Tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya

d. Tidak ada yang mengurus dan tidak mendapat pendidikan.

Asal Warga Binaan Sosial (WBS):

a. Rujukan dari Panti Sosial Balita Tunas Bangsa

b. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta

Page 57: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

48

c. Suku Dinas Sosial 5 (lima) wilayah Kota Administrasi

d. Kepolisian

e. Masyarakat

f. Keluarga WBS

10. Syarat Penerimaan Anak

a. Warga DKI Jakarta

b. Fotokopi KTP, KK Orang Tua/ Wali

c. Fotokopi Akta/kenal lahir anak

d. Usia sekolah dasar/ setara SD

e. Raport, bila sekolah disertakan keterangan mutasi dari sekolah

f. Surat keterangan lurah setempat

g. Surat keterangan kesehatan fisik dan mental rekomendasi dari

Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta/ Suku Dinas Sosial lima

wilayah kota administrasi

11. Kegiatan

a. Pembinaan Fisik

1. Pemenuhan kebutuhan makan, peningkatan gizi dan

kesehatan.

2. Peningkatan kesehatan fisik melalui olah raga, bola kaki,

bola volli, tennis meja, catur dan lain-lain permainan anak.

Page 58: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

49

b. Pembinaan Pendidikan

1. Pembinaan pendidikan formal menyekolahkan anak ke

lembaga-lembaga pendidikan SD.

2. Pembinaan pendidikan informasi mengadakan tambahan

pelajaran dan kursus Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,

Matematika, Biologi, Tugas piket dan lain-lain.

c. Pembinaan Rohani Islam dan Sosial

1. Solat berjamaah dan baca tulis AlQuran

2. Penyuluhan norma-norma agama dan masyarakat serta

bimbingan sosial kemasyarakatan.

3. Rekreasi ketempat bersejarah dan tempat hiburan/wisata

serta kunjungan antar panti.

4. Penanaman rasa kesetiakawanan sosial antar anak asuh dan

masyarakat.

d. Pembinaan Kesenian

Vokal Group, Band, Anglung, Marawis, Tari, puisi dan

lain-lain.

e. Pemeliharaan Kesehatan.

1. Pemeliharaan rutin oleh Dokter kunjung.

2. Bekerja dengan Puskesmas setempat dan Rumah Sakit

Daerah.

3. Penyuluhan Kesehatan.

Page 59: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

50

f. Pembinaan Psikologi.

1. Konsultasi rutin dengan Psikolog.

2. Bimbingan psikologi kepada anak dan pegawai.

12. Data Anak Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Berdasarkan Jenis

Kelamin, Status, Sekolah dan Usia Januari 2016 (terlampir).

B. Struktur Manajemen53

1. Struktur Lembaga

1. Kepala Panti : Dra. Marwianti

2. Ka. Sub. Bagian Tata Usaha : Dwi Antini, AKS, M.Si

53 Data diperoleh dari papan struktur organisasi PSAA Putra Utama 1

KEPALA PANTI

SUB KELOMPOKJABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIANTATA USAHA

KOORDINATORPEMBINAAN DAN

PELAYANANSOSIAL

SEKSIIDENTIFIKASI

DAN ASSESMEN

Page 60: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

51

3. Seksi Identifikasi dan Assesmen : Supriyadi, S.Sos

4. Koordinator Pembinaan

dan Pelayanan Sosial : Nurlaila Tan, SH

5. Kepala Rehabilitasi Sosial : Hendro Sugiarto, S.ST

6. Pekerja Sosial Penyelia : Marsinta Saragih

2. Deskripsi Pekerjaan

a. Kepala panti bertugas:

1. Memimpin dan mengordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi

panti.

2. Mengordinasikan pelaksanaan tugas sub bagian, seksi dan sub

kelompok jabatan fungsional.

3. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan

fungsi panti.

b. Sub bagian Tata Usaha bertugas:

1. Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) panti.

2. Melaksanakan DPA panti.

3. Mengkoordinasikan penyusunan RKA dan DPA serta rencana

strategis panti.

4. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

DPA.

5. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan.

Page 61: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

52

6. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan administrasi umum

(ketatausahaan, surat-menyurat, kehumasan dan kepegawaian).

7. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan administrasi barang

(pengadaan dan penghapusan barang, pemeliharaan dan perawatan

serta pengembangan sarana dan prasarana).

8. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan satuan pelaksana tugas

pelayanan sosial (kesehatan dan kebersihan serta permakanan

WBS).

9. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan satuan pelaksana tugas

pembinaan sosial (penerimaan, penyaluran, binjut dan binlat serta

urusan sekolah WBS).

10. Penanggungjawab monitoring, pelaporan dan evaluasi kegiatan

administrasi keuangan, umum, barang serta satpelgas pelayanan

dan pembinaan sosial).

11. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan pramusosial dan tenaga

honorer.

12. Penanggungjawab keamanan, ketertiban, keindahan dan kebersihan

panti.

13. Melaksanakan pendampingan WBS (tentatif).

14. Melaksanakan piket sesuai jadwal.

15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan langsung.

Page 62: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

53

16. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai prosedur sebagai bahan

evaluasi dan pertanggungjawaban.

c. Seksi Identifikasi dan Assessmen Bertugas:

1. Mengindentifikasi warga binaan baik yang baru ingin masuk

maupun yang sudah tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1.

2. Mengassessment warga binaan baik yang baru ingin masuk

maupun yang sudah tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1.

d. Koordinator Pembinaan dan Pelayanan Sosial bertugas:

1. Menyiapkan, mengatur dan mengurus kebutuhan dan keperluan

untuk melaksanakan kegiatan penerimaan dan penyaluran WBS.

2. Memberi arahan, mengkoordinir, melaksanakan dan mengelola

pelaksanaan kegiatan penerimaan dan penyaluran WBS.

3. Mengawasi dan memantau pelaksanaan kegiatan penerimaan dan

penyaluran WBS.

4. Meyiapkan, mengatur dan mengurus kebutuhan dan keperluan

untuk melaksanakan kegiatan binjut dan binlat WBS.

5. Memberi arahan, mengkoordinir, melaksanakan dan mengelola

pelaksanaan kegiatan binjut dan binlat WBS.

6. Mengawasi dan memantau pelaksanaan kegiatan binjut dan binlat

WBS.

Page 63: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

54

7. Menyiapkan, mengatur dan mengurus kebutuhan dan keperluan

untuk melaksanakan kegiatan urusan sekolah WBS.

8. Memberi arahan, mengkoordinir, melaksanakan dan mengelola

pelaksanaan kegiatan urusan sekolah WBS.

9. Mengawasi dan memantau pelaksanaan kegiatan urusan sekolah

WBS.

10. Mengajukan anggaran dan mengelola penggunaan dana kegiatan

pembinaan sosial (penerimaan, penyaluran, binjut dan binlat serta

urusan sekolah WBS).

11. Melaksanakan pendampingan WBS (tentatif).

12. Melaksanakan piket sesuai jadwal.

13. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan langsung.

14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai prosedur sebagai bahan

evaluasi dan pertanggungjawaban.

e. Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan program-program

penyaluran yang telah ditentukan sesuai dengan fungsi jabatannya

Page 64: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

55

3. Data Anak Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 154

Tabel 3

Jumlah Anak/WBS Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender

NO Jenis Kelamin L P

1 Jumlah 81 33

NO Status L P

1 Anak Terlantar 44 15

2 Keluarga Retak 16 10

3 Orang Tua Miskin 15 5

4 Yatim 4 0

5 Piatu 1 3

6 Yatim Piatu 1 0

Jumlah 81 33

NO Sekolah L P

1 SDN Klender 14 Pagi 14 7

2 SDN Klender 15 Pagi 6 2

3 SDN Klender 16 Pagi 4 5

54 Data diambil dari file yang diberikan oleh pihak Panti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 29 Juli 2016.

Page 65: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

56

4 SDN Klender 20 Pagi 11 2

5 MI Hasanatuddarain 11 8

6 MI Azziyadah 19 1

7 SLB Karya Guna 4 3

8 PKBM 3 0

9 Belum Sekolah 9 5

Jumlah 81 33

NO Usia L P

1 5 Tahun 1 0

2 6 Tahun 7 0

3 7 Tahun 14 4

4 8 Tahun 15 5

5 9 Tahun 16 3

6 10 Tahun 11 7

7 11 Tahun 6 6

8 12 Tahun 6 5

9 13 Tahun 4 2

10 14 Tahun 1 0

11 18 Tahun 0 1

Jumlah 81 33

Page 66: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

57

C. Model Kepemimpinan

Model kepemimpinan yang diterapkan yaitu Non direktif. Setelah

menerima permintaan dari Dinas Sosial, Kepala Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 1 memusyawarahkan dengan anggota dan langsung

menerapkan program yang telah disepakati.

Page 67: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

58

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Data

1. Gambaran Tahapan Rehabilitasi Sosial

Berdasarkan hasil temuan dan wawancara peneliti, gambaran pelaksanaan

tahapan rehabilitasi sosial untuk klien di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender adalah mulai dari tahapan pendekatan awal, penerimaan, asesmen,

pembinaan & bimbingan, penyaluran, bina lanjut dan terminasi.

a. Tahapan Rehablitasi Sosial

Berikut ini adalah tahapan rehabilitasi sosial yang dilakukan pihak Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender, meliputi:

1) Tahap Pendekatan awal

Pendekatan awal merupakan suatu proses kegiatan yang mengawali

keseluruhan proses rehabilitasi sosial yang ada di Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 1 Klender. Tahap pendekatan awal diawali dengan

identifikasi, motivasi dan seleksi. Langkah-langkah pendekatan ini

adalah:

a. Identifikasi

Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan informasi awal

calon WBS. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang lebih jelas tentang data permasalahannya guna penetapan

Page 68: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

59

calon WBS yang dilakukan oleh pekerja sosial. hal ini sesuai

dengan pernyataan pekerja sosial:

“peran saya menyeleksi dengan melakukan wawancara atausaya bikin case study, lalu penempatan di kamar yakan itutugas peksos”55

Hal senada juga diungkapkan pramusosial:

“pas identifikasi biasanya saya kenalan dulu sama anaknya,terus saya nanya sama anaknya darimana, gitu..56”

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

identifikasi dilakukan oleh pekerja sosial dibantu dengan

pramusosial.

b. Motivasi

Motivasi adalah kegiatan program pengenalan kepada WBS untuk

menumbuhkan keinginan dan dorongan yang tinggi untuk

melaksanakan program rehabilitasi sosial yang diberikan oleh

pihak panti. Cara melakukannya dapat dilaksanakan dengan bentuk

secara lisan, langsung dan meyakinkan.

“ketika ada anak yang baru masuk ya dampingi, sayamotivasi anak tersebut saya bilang kalo tinggal di panti ituenak kamu bisa punya teman yang banyak, ya itu untukmembuat anak tersebut betah gitu nantinya”57

55 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial Panti Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 5 September 2016 pukul 14.03.

56 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.05.

57 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.05.

Page 69: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

60

c. Seleksi

Seleksi adalah kegiatan pengelompokan atau klasifikasi

penyandang masalah kesejahteraan sosial terutama yang sudah

dimotivasi untuk menentukan siapa yang memenuhi persyaratan

dan siapa yang tidak dapat diterima menjadi calon WBS. Proses

seleksi biasanya dilakukan dengan melihat kondisi calon WBS

apakah anak tersebut memiliki keterbelakangan mental atau tidak,

apabila memiliki keterbelakangan mental maka akan dirujuk ke

panti yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan

pramusosial:

“..iya setelah saya udah identifikasi tadi kan, nah setelah itusaya pilih nih mana anak yang sesuai kriteria, mana yang gasesuai. Misalkan si anak punya keterbelakangan mental nihya itu kita rujuk lagi, kalo kriterianya sesuai ya berkasnyasaya kasih ke peksos”58

2) Tahap penerimaan

Tahap penerimaan merupakan tahap kedua dalam proses rehabilitsi

sosial, tujuan penerimaan klien di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama

1 ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang data dan

informasi yang menyeluruh mengenai kondisi klien yang dibutuhkan

untuk mengembangkan suatu rencana intervensi yang akan dilakukan pada

tahapan rehabilitasi sosial berikutnya. Anak terlantar yang diterima oleh

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 ini merupakan anak terlantar

58 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.07.

Page 70: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

61

yang berusia 6-12 tahun atau usia SD yang berasal dari hasil razia, titipan

keluarga yang tidak mampu, atau rujukan dari panti sosial terkait yang

kemudian akan dilakukan wawancara dan registrasi tehadap anak telantar

tersebut, setelah itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh perawat,

bila ada anak yang sakit segera dibawa ke puskesmas terdekat. Selanjutnya

akan diadakan konsultasi dengan psikolog yang bertujuan untuk

menentukan pola pengasuhan seperti apa yang akan dilakukan untuk anak

tersebut. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan kebersihan dan

pemberian alat kebersihan. Dan anak akan ditempatkan di asrama sesuai

dengan jenis kelaminnya. Seperti pernyataan kepala rehabilitasi sosial

berikut ini:

“Ya tahap penerimaan itu hasil dari razia misalnya ya, ada hasildari titipan keluarga tidak mampu, atau rujukan dari panti lain..Nah disitu mereka harus sambil di wawancara, mereka juga harusisi form-formnya. Dari proses itu, pendataanlah ya lalu yang keduakita lakukan pengasramaannya, jadi nanti sebelum dia masukpengasramaan, ada pendampingan sebelum dia masuk ke asrama,tujuannya apa, supaya calon warga binaan sosial ini tidak merasaasing, jadi sifatnya disini orientasi.. jadi kamu kalau mau makandisini kalau kamu sakit nanti dirawatnya disini, ketrampilannyadisini, kita orientasikan disitu pendampingan, setelahpendampingan diberikan alat kebersihan, maksudnya apa kadanganak yang berasal dari jalanan kan dia tidak punya peralatanmandi, maka kita siapkan dari sabun sikat gigi, anduknya kitasiapin, ini bisa diberikan langsung kepada anak atau juga diterimaoleh pembimbing atau pengasuhnya.. kemudian bilamana ada anakyang sakit maka akan dibawa ke puskesmas terdekat, dengan selaludidampingi dengan perawat kita dipanti punya tenaga perawat.. nahdari catetan diagnosa itu kita simpen di file WBS, lalu berikutnyaadalagi setelah berjalan kita belom tau tingkah laku anak, kitabekerja sama dengan psikolog dan dilakukan pemeriksaan juga

Page 71: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

62

oleh psikolog, tujuannya apa yaitu untuk mengetahui kasus anakini, apakah ada keterbelakangan mental, gangguan jiwanyasehingga menentukan bisa tidaknya dia tinggal disini, daribeberapa itu saya memeriksa hasil dari pekerjaan dengan demikiankita tentukan pola pengasuhannya.”59

Sebelum WBS ditempatkan diasrama, akan didampingi terlebih

dahulu untuk orientasi atau pengenalan panti. Hal ini sesuai yang

diungkapkan oleh pramusosial:

“jadi pas si anak udah ketrima disini, kan dia nanti ditempatindiasrama tuh, nah saya temenin dulu saya ajak keliling panti ngasihtau ada apa aja disini sekalian melakukan pendekatan emosi jugabiar si anak merasa nyaman gitu”60

3) Tahap Pengungkapan Masalah (Assesment)

Assesment adalah suatu proses kegiatan penelaahan, pengungkapan,

pemahaman serta penganalisaan dan penilaian mengenai permasalahan

klien serta kondisi lingkungannya, kemudian menentukan langkah-

langkah atau sasaran-sasaran pemberian pelayanan yang sesuai, sehingga

dapat tercapai hasil yang ditentukan. Tujuannya untuk mendapatkan data

dan informasi mengenai latar belakang permasalahan klien meliputi

bakat, minat, potensi yang dimiliki, kemampuan, harapan dan rencananya

untuk masa depan, yang dapat digunakan untuk mendukung upaya

pemecahan masalah serta untuk mengembangkan kemampuan klien.

Tahapan assessment di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 ini

59 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro,Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 12.05.

60 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.10.

Page 72: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

63

dilakukan dimana pekerja sosial melakukan wawancara terhadap anak

yang merupakan calon WBS nantinya contohnya seperti bagaimana latar

belakang anak, bagaimana proses si anak bisa sampai berada di panti dsb.

Seperti pernyataan yang diungkapkan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“ ya asesmen itu tadi, itu udah include di dalem tadi kenapa, dia itutermasuk dalam penggalian masalah lalu juga sama disini tahapanregistrasi, disini juga peksos berperan yakan, peksos melakukanwawancara kepada calon WBS, digali masalahnya, kenapa kamubisa ketangkep, apa masalahnya, oh dari keluarga miskin pak,orangtua saya begini-begini, tuh asesmen seperti itu, jadipenggalian masalahnya disitu.”61

Berikut pernyataan pekerja sosial pada tahapan assessment ini:

“yang saya lakukan adalah menggali latar belakang dia, trus apacita-citanya, trus kita amati juga perilaku dia, kita gabisa langsungmen-judge dia, kita harus rajin mengamati anak-anak secara rutin,saya disini menjadi sosok seorang ibu gitu dan kebetulan disinienak juga anak SD kan..”62

Kemudian setelah dilakukan assessment ini ada namanya

perencanaan intervensi, untuk menentukan sasaran pemberian pelayanan

yang sesuai. Dalam hal ini rencana intervensi disamakan dan disesuaikan

dengan usia WBS. Misalnya dalam pembinaan rohani islam dan sosialnya,

WBS akan diajarkan ilmu agama Islam seperti solat, mengaji, dan ceramah

keagamaan. Kemudian WBS diberikan bimbingan sosial agar tetap

semangat untuk menjalani hidupnya. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh pramusosial:

61 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti AsuhanAnak Putra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 12.07.

62 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial Panti Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 5 September 2016 pukul 14.10.

Page 73: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

64

“iya setelah melakukan assessment, ada rencana intervensi untukWBS nah dalam hal ini rencana intervensi disamakan sesuaidengan usia anaknya, contoh nantinya anak akan mendapatkanbimbingan belajar, bimbingan sosial dan bimbingan-bimbinganlain”63

4) Tahap Pembinaan & Bimbingan

Pada tahap ini terdapat beberapa program rehabilitasi sosial yang

berjalan di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1, yaitu:

a. Pembinaan Pendidikan

Pembinaan pendidikan yang diberikan oleh pihak panti kepada

WBS adalah pendidikan formal dan informal. Pendidikan

formal yang dimaksud adalah dengan menyekolahkan WBS

sampai lulus sekolah dasar (SD). Hal ini terlihat ketika penulis

melakukan observasi di panti, banyak WBS yang mengenakan

seragam sekolah. Mereka berangkat sekolah bersama-sama,

dan terlihat raut wajah mereka itu menandakan wajah senang

ketika pergi ke sekolah. Ada WBS yang masuk sekolahnya

pagi dan ada juga WBS yang masuk sekolahnya siang hari.

Para WBS berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, hal ini

terjadi karena lokasi sekolah yang berdekatan dengan lokasi

panti. Berikut ini adalah sekolah yang berada di sekitar panti,

diantaranya SDN Klender 14 Pagi, SDN Klender 15 Pagi, SDN

63 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.13.

Page 74: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

65

Klender 16 Pagi, SDN Klender 20 Pagi, dan ada juga WBS

yang sekolah di MI Hasanatuddarain, MI Azziyadah, SLB

Karya Guna dan PKBM. Kemudian ada juga pembinaan

pendidikan yang diberikan yang bersifat informal, yaitu WBS

diiikutkan dengan bimbel seperti baca tulis bagi yang belum

bisa membaca, bimbel pelajaran seperti kursus bahasa inggris

dan matematika. Hal ini terlihat ketika WBS diantar dan

dijemput oleh mobil dinas untuk melaksanakan bimbel

tersebut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Kepala

Rehabilitasi Sosial:

“..lalu pendidikan formal, kita panggilkan guru-guru atauinstruktur selain bimbingan di sekolah, karena anak-anakdisini semua mengikuti sekolah formal tingkat SD”64

Berdasarkan ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa WBS

disini mendapatkan pembinaan pendidikan yang baik hingga WBS

tersebut lulus atau tamat SD. Hal ini senada dengan yang

diungkapkan WBS FM:

“disini aku disekolahin kak, enak berangkatnya barengtemen, asep, sandy, sama narji”65

Kemudian peran Pekerja Sosial pada pembinaan pendidikan adalah

melakukan kunjungan ke sekolah, melakukan monitoring di

64 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti AsuhanAnak Putra Utama 1 pada 17 Mei 2016 pukul 13.05.

65 Wawancara pribadi dengan FM salah satu WBS Panti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 1 Juni 2016 pukul 14.00.

Page 75: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

66

sekolah untuk mengetahui bagaimana keadaan WBS di sekolah.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Pekerja Sosial:

“…saya melakukan kunjungan ke sekolah, saya monitoringtrus konsultasi dengan guru. Saya ke sekolah dankenyataannya setelah saya melakukan kunjungan kesekolah saya jadi tau bagaimana anak kalo di sekolah”66

b. Pembinaan Rohani Islam dan Sosial

Program pembinaan Rohani Islam dan Sosial yang diberikan

pihak panti dilakukan untuk sebagai bekal karena bersifat

mendasar dan membentuk akhlak yang baik bagi WBS serta

membantu menerima dirinya, yaitu menerima segala

kekurangan dan kelebihan yang dirinya. Kelemahan yang ada

bukan tuk disesali akan tetapi dijadikan motivasi untuk menjadi

yang lebih baik. Seperti yang dinyatakan oleh Pak Hendro

berikut,

“…iya tahapan pembimbingan gini, kalo disini untukpembinaan rohani kita sama ratakan, karna kta disnimayoritas muslim, jadi kita ajarkan mulai dari berdoasebelum makan, cuci tangan, tujuannya apa? Ya tadikebersihan sebagian dari iman. Kemudian diajarkan jugapembinaan rohaninya seperti solat, ngaji, ada ceramah-ceramah biar anak-anak paham tentang agama, denganadanya siraman rohani artinya anak-anak tuh jangan terlaukosong, jadi kedepannya untuk agamanya punya bekelgituloh ya”67

66 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial Panti Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 9 Mei 2016 pukul 13.15.

67 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada tanggal 2Agustus 2016, pada pukul 13.15 WIB

Page 76: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

67

Program pembinaan yang dilakukan adalah pemberian kegiatan

keagamaan seperti solat berjamaah, hal ini terlihat ketika

penulis melakukan observasi, pada saat melakukan solat zuhur

WBS besama-sama menuju ke musholla ketika mendengar

suara adzan, para WBS mengantri mengambil air wudhu

kemudian melakukan solat berjamaah. Setelah selesai solat pun

para WBS membaca doa bersama-sama. Kemudian baca tulis

al-Quran yang dilakukan setiap senin pagi, ceramah keagamaan

setiap malam jumat, penyuluhan norma-norma agama dan

masyarakat serta bimbingan sosial kemasyarakatan, dan

penanaman rasa kesetiakawanan sosial antar anak. Hal ini

senada dengan yang diungkapkan salah satu WBS:

“…iya aku diajarin solat, terus ngaji sama dibilangin mulubiar jadi anak pinter”68

c. Pembinaan kesenian

Program pembinaan kesenian dilakukan untuk membuat anak

tidak menjadi kaku, meningkatkan daya kreativitas anak/klien

dan dapat membantu pertumbuhan mental anak/klien melalui

penyaluran ekspresi dan kreativitas. Program yang dilakukan

adalah pemberian kesenian vokal grup, band, angklung, tari,

dan marawis. Hal ini terlihat ketika penulis melakukan

observasi pada kegiatan tari yang diajarkan kepada WBS putri,

68 Wawancara pribadi dengan FM salah satu WBS Panti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1 Klender pada 1 Juni 2016 pukul 14.05..

Page 77: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

68

para wbs terlihat semangat dan kompak sekali ketika diajarkan

dan memprakekan tari Yapong yang berasal dari Betawi ini.

Pada pembinaan kesenian ini pihak panti mendatangkan

istruktur atau tenaga pengajar untuk memberikan pembinaan

kesenian sebagai faktor penunjang dari pembinaan pendidikan.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala

Rehabilitasi Sosial:

“…kita panggilkan guru-guru instruktur selain bimbingandi sekolah…kemudian beberapa kegiatan ketrampilansebagai faktor penunjang. Karena sekarang anak tidak bisahanya sekolah saja, harus ada bimbel dan harus adaketrampilan juga ”69

Lalu pada saat pembinaan dilakukan peran pekerja sosial

adalah mendampingi WBS. Kemudian ada pembinaan yang

dilakukan oleh pekerja sosial yang sekaligus untuk lebih dekat

kepada WBS dan memberikan motivasi agar menjadi anak

yang baik. hal ini sesuai dengan yang diungkapkan pekerja

sosial:

“pada pembinaan kesenian, pagi-pagi saya kumpulkananak-anak di ruang belajar untuk saya ajarkanmenggambar, mewarnai, sekaligus saya motivasi untuktidak menjadi anak yang nakal ”70

Pada tahap pembinaan dan bimbingan ini merupakan tahapan

pelaksanaan intervensi yang dilakukan oleh pekerja sosial yang

69 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada tanggal 17Mei 2016 pada pukul 13.05.

70 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.00.

Page 78: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

69

dibantu oleh pramusosial dimana pekerja sosial menggunakan

metode bimbingan sosial individu dan kelompok. Teori yang

digunakan juga teori reward and punishment.

“iya jadi yang saya gunakan itu metode bimbingan sosialindividu dan kelompok, kalo yang individu ya saya pakeketika saya nanganin anak yang bermasalah saja, nah yangkelompok saya gunakan waktu saya melakukan pemberianketrampilan, misalnya itu tadi saya ajarkan menggambar itumas, terus kalo teorinya saya tidak tahu betul tapi yang sayagunakan selama ini adalah reward and punishment jadi kaloada anak baik saya beri pujian nah kalo ada anak yangnakal ya saya beri teguran, malah saya marahi kalo udahkelewatan”71

5) Tahap Penyaluran

Pada tahap penyaluran adalah serangkaian kegiatan yang

diarahkan untuk mengembalikan klien ke dalam kehidupan di

masyarakat secara normatif, baik di lingkungan keluarga,

masyarakat daerah asal maupun pemulangan ke rumah yang

dilakukan oleh pekerja sosial maupun staff yang ditunjuk oleh

Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1. Panti Sosial

Anak Asuhan Putra Utama 1 ini menangani anak usia SD, jadi jika

anak telah menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang SD, maka

akan disalurkan atau dirujuk ke Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 3. Hal ini disebabkan karena pola pengasuhan anak berbeda,

jika anak SD masih butuh sekali yang namanya pendampingan,

lain hal nya jika anak sudah masuk masa SMP maka anak akan

71 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.15.

Page 79: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

70

lebih mandiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala

Rehabilitasi Sosial:

“bilamana mereka sudah lulus kelas 6 SD, mereka kita rujuklagi ke panti yang berada di ceger yaitu PSAA 3, karna apakenapa mesti dimutasi dirujuk, karena nanti polapengasuhannya sudah pasti berbeda, bukan anak lagi jatohnyamereka sudah remaja, jadi ada beberapa alasan WBS harus kitarujuk beratikan mereka kalo sudah SMP tuh lebih banyakkemandirian, kalo disini masih dalam pendampingan.”72

Hal senada juga diungkapkan oleh pekerja sosial:

“ya jadi tugas peksos disini adalah merujuk anak ke pantiberikutnya, kalo yang laki-laki ke panti yang di ceger, kaloyang perempuannya ke panti yang di duren sawit”73

6) Tahap Bina Lanjut

Tahapan bina lanjut merupakan upaya untuk lebih memantapkan

kemandirian mantan wbs yang telah dirujuk ke panti berikutnya atau

dikembalikan kepada orangtuanya. Tujuannya adalah untuk

mengetahui bagaimana kondisi anak setelah keluar dari panti. Setelah

WBS selesai mengikuti pendidikan di Panti ini, tidak akan dilepas

begitu saja oleh panti, akan tetapi ada bimbingan lanjut yang diberikan

panti sepertti motivasi hidup mandiri dan memberikan informasi

mengenai lowongan pekerjaan. dan juga bagi yang sudah alumni dari

panti, akan memberikan motivasi untuk WBS lainnya. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Pak Hendro:

72 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada tanggal 2Agustus 2016, pada pukul 13.26.

73 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.17.

Page 80: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

71

“dan dari hasil binjut juga, kita boleh panggil mereka yang sudahberhasil, untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya.. dan itusudah kita lakukan, kita tarik lagi yakan nah akhirnya dia itumemotivasi adik-adiknya bahwa dipanti itu kita juga bersaingdengan orang lain”74

Menurut pekerja sosial bina lanjut yang dilakukan disini adalah

menmantapkan kemandirian WBS dengan cara mencarikan pekerjaan

untuknya, akan tetapi karena WBS di sini adalah anak SD jadi bina lanjut

yang dilakukan adalah pendampingan pada saat WBS disalurkan ke panti

berikutnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan pekerja sosial:

“bina lanjut itu dilakukan setelah lulus dari sinikan, sebenernyatugas peksos pada binjut ini adalah mencarikan pekerjaan untukanak, tapikan disini anaknya hanya SD, jadi binjut yang dilakukankita damping, dan kita langsung salurkan saja ke pantiberikutnya”75

7) Tahap Terminasi

Tahap terminasi adalah suatu tindakan atau kegiatan

pengakhiran atau pemutusan secara resmi dalam proses

rehabilitasi, dalam hal ini ketika WBS telah selesai menyelesaikan

pendidikan sampai kelas 6 SD maka WBS akan dirujuk ke panti

selanjutnya. Terminasi juga dapat dilakukan apabila WBS di dalam

perjalanannya kabur dari panti, atau dapat juga karena orangtuanya

74 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro,Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 13.30.

75 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.20.

Page 81: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

72

ingin anak tersebut kembali ke rumah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“terminasi itu satu, misalnya anak kabur, kemudian diambilorangtuanya, dan itu juga tadi termasuk dia selesai melakukanpendidikan SD, ya kita terminasi disitu, bilamana mereka sudahtidak ada lagi di dalam panti, berati proses terminasi berjalan,ya dia sudah memutuskan hubungan, contohnya bila ada yangkabur, ya pasti kita cari, anaknya sudah gamau keluarganyasudah gamau yasudah berarti putus jadi sekolahnya dia putus,gitu”76

2. Profil Informan

Untuk memperoleh data mengenai bagaimana pelaksanaan proses

rehabilitasi sosial untuk anak terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender, maka dilakukan wawancara terhadap 2 informan dan 2 anak

terlantar (WBS) yang aktif mengikuti rehabilitasi sosial, serta penggunaan teori

untuk perluasan dan analisa. Berikut deskripsi informan penelitian:

a. Informan HO

HO merupakan Kepala Rehabilitasi Sosial yang telah

bekerja selama 1,5 Tahun di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender, lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial STKS

Bandung. HO mengerti konsep pelaksanaan proses rehabilitasi

76 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro,Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 13.30.

Page 82: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

73

sosial yang ada di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender.77

b. Informan MA

MA merupakan pekerja sosial yang telah lulus sertifikasi

pekerja sosial dan bekerja selama 2 bulan di Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 1 Klender. MA juga bertugas dalam tahapan

rehabilitasi sosial yang dilakukan mulai dari pendekatan awal,

assessment, kegiatan bimbingan dan pembinaan, serta

mengkoordinir kegiatan bimbingan sosial dalam bentuk bimbingan

individu dan bimbingan kelompok.78

c. Informan FM (WBS)

FM merupakan anak terlantar yang berusia 8 tahun rujukan

dari PSAA Balita. Sebelum berada di panti, FM sering diajak untuk

ikut mengamen bersama ibunya di jalan. Ibu WBS berasal dari

tegal dan Ayah WBS berasal dari Medan. FM merupakan anak

pertama dari ibu Suharni. Ibu WBS tinggal bersama kakak laki-

lakinya yang berdagang minuman. Ibu WBS seringkali memukuli

FM. Petugas sudah melakukan home visit ke keluarga yang terlihat

kekurangan secara ekonomi.79

77 Hasil wawancara dengan Pak Hendro,Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 17 Mei 2016 pukul 13.00

78 Hasil wawancara dengan Ibu Marsinta, Pekerja Sosial Panti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1 pada 5 September 2016 pukul 14.05

79 Hasil dokumentasi data Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender pada 29 Juli2016

Page 83: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

74

d. Informan PH (WBS)

PH merupakan anak terlantar rujukan dari PSBI Bangun

Daya 2, PH berusia 9 tahun. PH bersama ibunya ditemukan oleh

anggota POLSEK Ciracas pada hari senin 7 Maret 2011 di

lapangan tembak Ciracas Jakarta Timur. Kemudian PH dan ibunya

dirujuk ke PSBI Bangun Daya 2, setelah itu dirujuk lagi ke Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender.80

e. Informan LU (Pramusosial)

LU merupakan pramusosial lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan

Sosial STKS Bandung. Lu sudah bekerja di Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 1 Klender sejak awal Januari 2016. LU terlibat

dalam pelaksanaan tahapan rehabilitasi sosial mulai dari

pendampingan WBS, monitoring WBS, mengamati perilaku WBS,

membantu pekerja sosial sampai membantu adminsitrasi di

kantor.81

3. Evaluasi Proses Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial

Pada analisis evaluasi proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi

sosial bagi anak terlantar, maka penulis menggunakan standar pelaksanaan

rehabilitasi sosial yang ada di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender sendiri. Dan juga penulis akan menganalisis berdasarkan model

evaluasi dari hasil teori Pietrzak mengenai evaluasi proses dimana evaluasi

80 Hasil dokumentasi data Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender pada 29 Juli2016

81 Wawancara pribadi dengan Lulu, Pramusosial Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama1 Klender pada 5 September 2016 pukul 15.00.

Page 84: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

75

ini memfokuskan diri pada aktivitas klien dengan staf terdepan yang

merupakan pusat dari pencapaian tujuan program. Serta indikator evaluasi

yang terdapat di bab II.

Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang bertujuan untuk

mengintegrasikan seseorang yang mengalami masalah sosial ke dalam

kehidupan masyarakat dimana ia berada.82 Hal ini sesuai yang telah

dijelaskan pada bab II hal 24 dimana pengintegrasian tersebut dilakukan

melalui upaya peningkatan penyesuaian diri baik terhadap keluarga,

komunitas, maupun pekerjaanya. Dengan demikian rehabilitasi sosial

merupakan pelayanan sosial yang utuh dan terpadu agar seseorang dapat

melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal dalam hidup bermasyarakat.

Rehabilitasi sosial yang ada di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender yaitu serangkaian kegiatan pemberian pelayanan sosial

secara terencana dan professional untuk memecahkan masalah WBS dari

lingkungan sosialnya, dan mengentaskan WBS kedalam kehidupan yang

cerdas, layak, normatif dan manusiawi, ini sesuai dengan definisi yang ada

dalam UU No.11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial pasal 1

“proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan

seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam

kehidupan masyarakat”.

Tahapan rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender adalah mulai dari pendekatan awal,

82 Teori Rehabilitasi Sosial menurut Edi Suharto, bab II, h.24.

Page 85: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

76

penerimaan, assessment, pembinaan dan bimbingan, penyaluran, bina

lanjut, dan terminasi.

Tahapan pertama yang diberikan Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender dalam rehabilitasi sosial dimulai dengan tahapan

pendekatan awal meliputi identifikasi, motivasi, dan seleksi. kemudian

tahapan ini sekaligus merangkap ke tahapan kedua yaitu penerimaan

dimana calon WBS akan digali mengenai data dan informasinya serta

dalam rangka untuk registrasi. Calon WBS yang diterima di Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender merupakan anak terlantar yang

berusia 6-12 tahun, masih memiliki atau tidak memiliki orangtua, dan

masih sekolah atau putus sekolah tingkat SD. Biasanya merupakan hasil

rujukan dari PSBI Bangun Daya 2 atau PSAA Balita Tunas Bangsa, dan

ada juga yang berasal dari lingkungan sekitar panti maupun hasil razia

Satpol PP. hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“Ya tahap penerimaan itu hasil dari razia misalnya ya, ada hasildari titipan keluarga tidak mampu, atau rujukan dari panti lain..Nah disitu mereka harus sambil di wawancara, mereka juga harusisi form-formnya.”83

Tahapan ketiga adalah assessment, pada tahapan ini bertujuan

untuk mendapatkan data dan informasi mengenai latar belakang WBS, hal

ini sesuai dengan pernyataan Kepala Rehabilitasi Sosial:

83 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 12.05.

Page 86: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

77

“ya asesmen itu tadi, itu udah include di dalem tadi kenapa, dia itutermasuk dalam penggalian masalah lalu juga sama disini tahapanregistrasi, disini juga peksos berperan yakan, peksos melakukanwawancara kepada calon WBS, digali masalahnya, kenapa kamubisa ketangkep, apa masalahnya, oh dari keluarga miskin pak,orangtua saya begini-begini, tuh asesmen seperti itu, jadipenggalian masalahnya disitu.”84

Dalam melakukan assessment, Pekerja Sosial harus teliti dan

mengerti dalam melakukan penggalian masalah, karena apabila terjadi

kesalahan dalam melakukan penggalian masalah, maka kegiatan

rehabilitasi sosial dapat tidak sesuai dengan kebutuhan WBS sehingga

tidak dapat memecahkan masalah WBS, Pekerja Sosial juga harus sabar

dalam melakukan penggalian masalah karena WBS bisa saja tidak jujur

dalam memberikan informasi mengenai latar belakangnya. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan Pekerja Sosial:

“kalo assesmen itu gabisa langsung satu kali, ga dapet kalo peksos,kadang-kadang dia kan suka berbohong kalo pertama kaliditanya”85

Setelah itu pekerja sosial melakukan perencanaan intervensi untuk

menetapkan tujuan rehabilitasi, penetapan kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan dalam rehablitasi sosial sesuai dengan kebutuhan dan sumber

daya yang akan digunakan. Rencana intervensi dilakukan oleh Kepala

Rehabilitasi Sosial dan Pekerja Sosial yang disamakan dan disesuaikan

dengan usia WBS, maka pihak panti akan memfasilitasinya. Dalam hal ini

84 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 12.07.

85 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.20.

Page 87: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

78

penyamaan rencana intervensi yang dimaksud sesuai dengan usia WBS

adalah dengan WBS akan diberikan pembinaan dan bimbingan ada eperti

pembinaan pendidikan, rohani islam dll yang mempunyai tujuan jangka

pendek dan jangka panjang yang akan dicapai. Dalam tujuan jangka

panjang tentunya hal ini sesuai dengan tujuan dari rehabilitasi sosial

menurut UU No.11 tahun 2009 pasal 7 yaitu untuk memulihkan dan

mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi

sosialnya secara wajar, sehingga anak terlantar tersebut dapat menjalankan

peran sosialnya di masyarakat.86

Setelah melakukan perencanaan intervensi, ada tahapan

pelaksanaan intervensi dalam bentuk pemberian bimbingan yang

disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik dan permasalahan WBS.

Untuk anak terlantar yang tinggal di asrama mengikuti bimbingan-

bimbingan yang diselenggrakan oleh pihak Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 1 Klender berupa pembinaan pendidikan, pembinaan rohani

islam dan pembinaan keterampilan. Kegiatan bimbingan ini diberikan

dengan tujuan membawa perubahan dalam pribadi dan lingkungannya

sesuai dengan bab II hal 24 perubahan yang terjadi pada individu yang

menyesuaikan diri secara sosial, dan individu lebih baik beradaptasi

dengan kondisi eksternal scara efektif mengatur hubungan dengan

lingkungan sosial dengan cara memainkan peran sosial yang ditetapkan.

Kegiatan yang diberikan bukan hanya pembinaan pendidikan yang bersifat

86 Teori Rehabilitasi Sosial, bab II, h.27.

Page 88: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

79

formal saja, ada juga pembinaan pendidikan yang bersifat informal

contohnya WBS diikutkan les-les tambahan, bahkan diberikan juga

pembinaan kesenian sebagai faktor penunjang. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“Yang pertama adalah pemberian pendidikan keagamaan, karenaitu sifatnya mendasar. Lalu pendidikan formal, kita panggilkanguru-guru, instruktur selain bimbingan di sekolah, karena anak-anak disini semua mengikuti sekolah formal tingkat SD. Kemudianbeberapa kegiatan ketrampilan sebagai faktor penunjang. Karenasekarang anak tidak bisa jika hanya sekolah saja, harus ada bimbelharus ada ketrampilan.”87

Berikut pernyataan salah satu WBS (FM):

“disini aku disekolahin kak, enak berangkatnya bareng temen,asep,sandy”

“iya aku diajarin solat, ngaji, sama dibilangin mulu biar jadi anakpinter”

Tahapan selanjutnya adalah tahapan penyaluran. Tahapan ini

adalah serangkaian kegiatan untuk merujuk WBS ke panti sosial terkait

atau dikembalikan kepada orangtuanya. Pihak Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 1 Klender melakukan penyaluran apabila WBS telah selesai

menyelesaikan pendidikan SD, kemudian dirujuk ke Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 3 yang berada di Ceger, Jakarta Timur. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Pekerja Sosial:

87 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Asuhan AnakPutra Utama 1 pada 25 Agustus 2016 pukul 12.10.

Page 89: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

80

“ya jadi tugas peksos disini adalah merujuk anak ke pantiberikutnya, kalo yang laki-laki ke panti yang di ceger, kalo yangperempuannya ke panti yang di duren sawit”88

Tahap selanjutnya adalah tahap bina lanjut, dimana pada tahapan

ini WBS yang telah dirujuk ke panti sosial berikutnya akan dimonitoring

oleh pihak panti. Selama dimonitoring akan diliat perkembangannya

apakah WBS sudah bisa mandiri atau belum sesuai dengan tujuan

rehabilitasi sosial yang diberikan oleh pihak Panti Sosial Asuhan Anak

Putra Utama 1 Klender yaitu untuk membuat anak itu menjadi mandiri.

Tahap terakhir adalah tahap terminasi, dimana pada tahapan ini

pihak panti telah memutuskan hubungan dengan WBS. Contohnya adalah

ketika WBS kabur dari panti dan pihak panti telah berupaya semaksimal

mungkin untuk mencri WBS tersebut dan WBS tersebut tidak ketemu,

maka dilakukan terminasi atau pemutusan hubungan, dan juga ketika WBS

sudah tidak berada dipanti lagi maka akan dilakukan juga terminasi.

Terminasi disini juga bisa berarti dirujuk. Karena WBS yang telah

disalurkan ke panti selanjutnya masih dilakukan monitoring oleh pihak

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1.

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa tahapan

pelaksanaan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

sudah sesuai dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh

88 Wawancara pribadi dengan Ibu Marshinta, Pekerja Sosial, pada tanggal 5 September2016, pada pukul 14.17.

Page 90: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

81

pihak panti. Berikut ini alur standar tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial

Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender

Tabel 4

Alur Standar Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial

WBSPenerimaan:

1. Registrasi2. Kelengkapan

Administrasi3. Penempatan4. Perawatan

danPerlindunganSosial

Pendekatan

Awal:

Identifikasi

Motivasi

Seleksi

Assessment:

1. Penelaahan2. Pengungkap

an3. Pemahaman

Pembinaan &Bimbingan:

1. PembinaanRohaniIslam &Sosial

2. PembinaanPendidikan

3. PembinaanKesenian

4. Sosialisasidalamkehidupankeluargadanmasyarakat

Penyaluran:

1. Ke PantiSosialterkait

2. Kembalike orangtua/keluarga/masyarakat

Bina Lanjut:

1. Pendampingan2. Konsultasi3. Monitoring

Terminasi

Page 91: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

82

Analisa mengenai tahapan pelaksanaan proses rehabilitasi sosial

untuk anak telantar di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender

sesuai dengan standar yang telah dibuat panti sendiri dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini

Tabel 5

Perbandingan Tahapan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial

Standar Tahapan Rehabilitasi SosialPanti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender

Realisasi Tahapan Pelaksanaan

Rehabilitasi Sosial

1. Tahap Pendekatan Awal

Melakukan identifikasi, motivasi,

dan seleksi WBS

1. Tahap Pendekatan Awal

Pelaksanaan identifikasi, motivasi,

dan seleksi WBS berjalan sudah

sesuai dengan standar

2. Tahap Penerimaan

a. Registrasi

b. Kelengkapan Administrasi

c. Penempatan

d. Perawatan dan Perlindungan

Sosial

2. Tahap Penerimaan

Pada tahap penerimaan ini

bertujuan untuk mendapatkan

gambaran yang jelas tentang data

dan informasi yang menyeluruh

mengenai WBS. Kriteria WBS

disini adalah anak terlantar yang

berusia 6-12 tahun atau anak

terlantar usia SD yang berasal dari

razia, titipan keluarga tidak

mampu, atau rujukan dari panti

terkait. Dilakukan pemeriksaan

kesehatan, bila ada yang sakit

segera dibawa ke puskesmas. WBS

Page 92: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

83

ditempatkan di asrama.

3. Tahap Pengungkapan Masalah

(Assessment)

a. Penelaahan

b. Pengungkapan

c. Pemahaman

3. Tahap Pengungkapan

Masalah (Assessment)

Setelah WBS melakukan registrasi

di Panti Sosial Asuhan Anak Putra

Utama 1 Klender, maka tahap

selanjutnya akan dilakukan

assessment dengan melibatkan

pekerja sosial dan staff panti untuk

menggali permasalahan WBS, latar

belakang WBS. Setelah melakukan

assessment pekerja sosial

menetapkan tujuan rehabilitasi dan

penetapan kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan dalam rehablitasi

sosial sesuai dengan kebutuhan dan

sumberdaya yang akan digunakan.

Rencana intervensi dilakukan oleh

Kepala Rehabilitasi Sosial dan

Pekerja Sosial yang disesuaikan

dengan minat dan bakat WBS

4. Tahap Pembinaan dan

Bimbingan

a. Pembinaan Rohani Islam &

Sosial

b. Pembinaan Pendidikan

c. Pembinaan Kesenian

d. Sosialisasi dalam kehidupan

keluarga dan masyarakat

4. Tahap Pembinaan dan

Bimbingan

Proses rehabilitasi sosial untuk

anak terlantar diberikan

bimbingan-bimbingan seperti

bimbingan pendidikan, bimbingan

rohani islam dan sosial, dan

bimbingan kesenian.

Page 93: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

84

-bimbingan pendidikan seperti

WBS di berikan pendidikan sampai

tamat SD, kemudian les pelajaran

tambahan, bimbel AIUEO.

-bimbingan rohani islam dan sosial

seperti diberikan kegiatan

membaca dan menulis al-Quran,

ceramah keagamaan dan

penyuluhan-penyuluhan sosial

yang secara rutin diberikan kepada

WBS.

-bimbingan ketrampilan seperti

marawis, band, futsal, tari.

5. Tahap Penyaluran

a. Ke Panti Sosial terkait

b. Kembali ke

orangtua/keluarga/masyarakat

5. Tahap Penyaluran

Penyaluran:

Penyaluran dilakukan ketika

WBS telah selesai melakukan

pembinaan pendidikan SD, dan

WBS akan dirujuk ke Panti

Sosial selanjutnya. Penyaluran

juga dilakukan apabila WBS

tidak sesuai dengan kriteria Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama

1 Klender seperti WBS

mempunyai keterbelakangan

mental, maka WBS akan dirujuk

ke Panti Sosial terkait.

6. Tahap Bina Lanjut

a. Pendampingan

6. Tahap Bina Lanjut

Bina lanjut dilakukan untuk

Page 94: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

85

b. Konsultasi

c. Monitoring

memantapkan kemandirian WBS

yang telah dirujuk ke panti sosial

terkait yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi WBS.

7. Tahap Terminasi 7. Tahap Terminasi

Terminasi dilakukan apabila

WBS sudah tidak berada di

Panti lagi. seperti WBS kabur

dan tidak ketemu setelah

dilakukan upaya pencarian,

WBS diambil oleh orangtuanya

lagi atau WBS telah selesai

mengenyam pendidikan SD

selama berada di Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1

Klender.

Dalam hubungan dengan kriteria evaluasi yang dilakukan, penulis

menggunakan indikator evaluasi, diantaranya:

a. Indikator Kualitas

Dalam indikator ini penulis menjelaskan bagaimana kualitas dari

tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial yang ada di panti. Menurut penulis

kualitasnya cukup baik, karena pihak panti telah menjalankan tahapan

rehabilitasi sosial sesuai dengan yang telah ditetapkan dan selalu

melakukan evaluasi setiap bulannya sesuai dengan pernyataan pekerja

sosial:

Page 95: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

86

“ya, evaluasi dilakukan sebulan sekali dalam bentuk caseconference”89

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Kepala Rehabilitasi

Sosial:

“Pasti, kita melakukan evaluasi setiap bulan. Kemudian teman-teman pramusosial saya suruh buat catatan perkembangan perilaku,perkembangan pendidikan, dan perkembangan kesehatan. Nahkemudian tiap bulan itu masing-masing laporan kita kumpulkandan kita angkat masalah yang paling menonjol. Kemudian kitakonsultasikan dengan pekerja sosial dan psikolog. Jadi tetep kitamonitor jalannya rehabilitasi sosial disini. Dan dari hasil itu semuakita evaluasi, kita rembug bareng melalui case conference yangdihadiri oleh pendamping di panti, guru di sekolah ,sampai ustad dipanti yang kemudian saran-saran dari mereka lah yang kita terimauntuk harus bagaimana agar kedepannya jauh lebih baik lagi darisekarang. Lalu kita lapor ke pimpinan, ini hasil case conference.”90

Kemudian pernyataan selanjutnya:

“kita sedang menuju kesana, kita menuju perbaikan terus. Dengancara apa, dengan cara evaluasi yang dilakukan setiap kegiatan. Jadiuntuk menuju keberhasilan itu kita harus monitoring-monitoringterus, tanggung jawab terhadap anggaran yang diberikan. Karenasemuanya lagi proses, anak lagi proses sekolah.”91

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas

tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial sudah berjalan cukup baik karena

evaluasi dilakukan setiap bulan, dan pihak panti berusaha memberikan

yang lebih baik lagi ke depannya.

89 Wawancara pribadi dengan Bu Afni, Pekerja Sosial pada 17 Mei 2016, pada pukul12.20.

90 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada 17 Mei 2016,pada pukul 13.05

91 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada 17 Mei 2016,pada pukul 13.05.

Page 96: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

87

b. Indikator Ketersediaan

Dalam indikator ini penulis menjelaskan apakah unsur yang

seharusnya ada dalam tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial ini benar-

benar ada. Misalnya peran pekerja sosial di panti sangatlah dibutuhkan.

Berdasarkan indikator ketersediaan yang dibutuhkan 1 orang untuk

melatih 10 orang maka, di panti ini kekurangan tenaga pekerja sosial,

karena hanya ada 1 orang pekerja sosial untuk menangani kurang lebih ada

100 anak yang berada di panti.

c. Indikator Relevansi

Dalam indikator ini penulis menjelaskan bagaimana relevansi

antara tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial dengan pelaksanaannya.

Seperti contohnya pada tahap pembinaan dan bimbingan, ada pembinaan

rohani Islam, pembinaan yang diberikan sudah tepat dengan tujuan agar

WBS memiliki bekal agama yang kuat. Hal ini diperoleh dari hasil

wawancara penulis dengan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“biar anak-anak paham tentang agama, dengan adanya siramanrohani artinya anak-anak tuh jangan terlalu kosong, jadikedepannya untuk agamanya punya bekel gituloh ya”92

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan

rohani Islam bagi WBS sudah tepat pelaksanaannya dari tahapan

rehabilitasi sosial yang berjalan.

92 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada 2 Agustus2016, pada pukul 13.15.

Page 97: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

88

d. Indikator Keterjangkauan

Dalam indikator ini penulis melihat apakah layanan yang

ditawarkan oleh pihak panti masih berada dalam jangkauan WBS.

Misalnya letak sekolah dan puskesmas yang berada di daerah dekat panti

yang menurut penulis masih berada dalam jangkauan WBS. Hal ini

dibuktikan ketika penulis melakukan observasi, penulis melihat WBS

berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama WBS lainnya.

e. Indikator Pemanfaatan

Dalam indikator ini penulis menjelaskan sudah berapa banyak

layanan yang sudah disediakan oleh pihak panti dipergunakan oleh WBS.

Contohnya adalah pembinaan pendidikan yang diberikan oleh pihak panti

mulai dari pendidikan formal maupun informal diterima dan dilakukan

oleh WBS. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“..lalu pendidikan formal, kita panggilkan guru-guru atau instrukturselain bimbingan di sekolah, karena anak-anak disini semuamengikuti sekolah formal tingkat SD”93

Berikut adalah pernyataan salah satu WBS:

“dapet pengarahan, bisa belajar baca aku, sama belajar ngaji terussolat juga kak”94

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa layanan

yang sudah disediakan yaitu pembinaan pendidikan sudah dipergunakan

dengan baik oleh WBS.

93 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial, pada 17 Mei 2016,pada pukul 13.05.

94 Wawancara pribadi dengan PH, salah satu WBS, pada 17 Mei 2016 , pada pukul 14.30

Page 98: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

89

f. Indikator Upaya

Dalam indikator ini penulis menjelaskan berapa banyak upaya

yang dilakukan pihak panti dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan

misalnya seperti berapa banyak sumber daya yang dimanfaatkan.

Contohnya berdasarkan studi dokumentasi yang penulis lakukan, penulis

mendapatkan data jumlah sumber daya manusia non PNS yang

mempunyai peran penting dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Misalnya terdapat 11 orang Cleaning Service yang bertugas

untuk menjaga kebersihan lingkungan panti, 12 orang Satpam yang

bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan panti, 6 Juru

masak yang bertugas untuk memasak makanan yang akan diberikan

kepada WBS, 5 Juru Cuci, dan 1 Mechanical Electrical.

g. Indikator Efisiensi

Dalam indikator ini penulis menjelaskan apakah sumber daya dan

aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak panti guna mencapai tujuan

dimanfaatkan secara tepat guna (efisien) atau tidak memboroskan sumber

daya yang ada dalam upaya mencapai tujuan. Contohnya berdasarkan hasil

wawancara penulis dengan pekerja sosial mengenai sumber daya yang ada

di panti, dengan jumlah pramusosial serta pegawai yang ada sekarang itu

cukup efisien didalam menjalankan tugasnya di panti. Hal ini sesuai

dengan pernyataan pekerja sosial:

Page 99: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

90

“..kemudian ada tim pendamping atau pramu dengan instrukturserta pegawai solid di dalam menjalankan tugasnya selama beradadi panti”95

Kemudian pada tahapan rehabilitasi sosial ini, khususnya pada

tahapan pembinaan dan bimbingan pihak panti mendatangkan instruktur

atau tenaga pengajar untuk memberikan pembinaan kepada WBS. Hal ini

sesuai dengan ungkapan Kepala Rehabilitasi Sosial:

“Yang pertama adalah pemberian pendidikan keagamaan, karenaitu sifatnya mendasar. Lalu pendidikan formal, kita panggilkanguru-guru, instruktur selain bimbingan di sekolah, karena anak-anak disini semua mengikuti sekolah formal tingkat SD. Kemudianbeberapa kegiatan ketrampilan sebagai faktor penunjang. Karenasekarang anak tidak bisa jika hanya sekolah saja, harus ada bimbelharus ada ketrampilan.”96

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

sumber daya dan aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan

dimanfaatkan secara tepat.

h. Indikator Dampak

Pada indikator ini penulis menjelaskan apakah tahapan rehabilitasi

sosial yang berjalan memberikan dampak bagi WBS. Misalnya tahapan

pelaksanaan rehabilitasi sosial di panti khususnya pembinaan dan

bimbingan memberikan manfaat bagi WBS misalnya WBS terpenuhi

kebutuhan pendidikannya, WBS memiliki ketrampilan. Hal ini sesuai

dengan pernyataan pekerja sosial:

95 Wawancara pribadi dengan bu Afni, Pekerja Sosial, pada 17 Mei 2016, pada pukul12.20.

96 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti SosialAsuhan Anak Putra Utama 1 Klender pada 17 Mei 2016 pukul 13.05

Page 100: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

91

“WBS mendapatkan pelayanan yang maksimal, seperti diberikanketrampilan yang berbeda dengan yang lainnya untuk bekalnanti”97

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Rehabilitasi Sosial:

“Jelas untuk anak-anak untuk bekalnya nanti. Yang pertama disinimembantu orangtua anak-anak yang masih ada tidak mengeluarkanbiaya untuk makan, biaya pendidikan, semua ditanggung olehAPBD”98

97 Wawancara pribadi dengan Bu Afni, Pekerja Sosial, pada 17 Mei 2016, pada pukul12.20.

98 Wawancara pribadi dengan Pak Hendro, Kepala Rehabilitasi Sosial Panti SosialAsuhan Anak Putra Utama 1 Klender pada 17 Mei 2016 pukul 13.05.

Page 101: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

92

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, peneliti memperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan standar tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial yang telah

ditetapkan pihak Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender, maka

tahapan tersebut sudah dilakukan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan

standar. Terdapat 7 tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial di panti

tersebut, dimulai dari pendekatan awal, penerimaan, asesmen, pembinaan

dan bimbingan, penyaluran, bimbingan lanjut dan terminasi.

2. Adapun untuk mengetahui kualitas keberhasilan tahapan pelaksanaan

rehabilitasi sosial tersebut, maka dilakukan evaluasi dengan menggunakan

model evaluasi pelaksanaan dan dengan menggunakan 8 indikator evaluasi

dimulai dari indikator kualitas, indikator ketersediaan, indikator relevansi,

indikator keterjangkauan, indikator pemanfaatan, indikator upaya,

indikator efisiensi, dan indikator dampak. Selanjutnya maka hasil nya

adalah kualitas keberhasilan tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial di

panti tersebut adalah cukup baik dan akan selalu melakukan perbaikan-

perbaikan dengan cara melakukan evaluasi rutin setiap bulan agar ke

depannya menjadi lebih baik lagi.

Page 102: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

93

B. Saran

Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan proses rehabilitasi sosial

di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender ini, penulis mempunyai

beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Berdasarkan indikator ketersediaan dengan rasio 1:10 orang maka

diperlukan 9 lagi tenaga Pekerja Sosial dengan cara mengajukan ke

pihak Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta agar pelaksanaan rehabilitasi

sosial menjadi lebih efektif.

2. Berdasarkan dari tujuan proses tahapan pelaksanaan rehabilitasi sosial

yaitu untuk memecahkan masalah WBS dari lingkungan sosialnya dan

mengentaskan WBS ke dalam kehidupan yang cedas, layak, normatif,

dan manusiawi, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan

dengan cara rutin melakukan evaluasi setiap bulan, selalu melakukan

koordinasi antara Pramusosial dan Pekerja sosial dalam proses

rehabilitasi sosial, dan melakukan pendekatan lebih dalam kepada

WBS.

Page 103: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

94

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Ardi, Tristiasi. Observasi dan Wawancara, Malang: Bayumedia Publishing,

2003

Azahrotun, M.Si. Psikologi Perkembangan: Tinjauan Psikologi Barat dan

Islam,Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta

Press, 2006

Bagong Suyanto. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group cet ke-1, 2010

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-2, Jakarta:

PT Grafindo Persada, 2003

Dahlan, Hanafi. Dinamika Anak Terlantar Yogyakarta: B2P3KS PRESS,

2008

Djunaidi, M Ghony dan Almanshur Fauzan. Metodelogi Penelitian

Kualitatif, cet.1, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012

Edi Suharto. Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi,

Jakarta: Badan Pealtihan dan Pengembangan Sosial, 2004

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media,

Yogyakarta : LkiS, 2001

Freddy S. Nggao, Evaluasi Program, Jakarta: Nuansa Madani, 2003

Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

cet.3, Jakarta: Salemba Humanika, 2012

Isbandi Adi Rukminto. Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Jakarta:

FEUI Press, Cet ke-3

Isma’il R. Al-Furuqi. Akar Budaya Islam, Menjelajah Kazanah Peradaban

Gemilang, Bandung: Mizan, 2003

Page 104: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

95

Listyawati Andayani. Penanganan Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan

Milik Perorangan, Yogyakarta: B2P3KS Press, 2008

Mariah Ulfah Anshor dan Abdullah Ghalib. Parenting With Love: Panduan

ISlami Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang, Jakarta: PT

Mizania Pustaka, 2002

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007

Nasir D, Mohd. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993

Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer,Surabaya:

Arkola, 1994

Pramuwito. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Departemen

Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan

Sosial, 1997

Sudjana, Djuju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2006

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2013

Sutopo, B. Heribertus. Metodologi penelitian kualitatif: Metodologi

penelitian untuk Ilmu-ilmu sosial dan budaya, Surakarta: Universitas

Sebelas Maret, 1996

Tarmansyah. Rehabilitasi dan Terapi untuk Individu yang Membutuhkan

Layanan Khusus, Padang: Depdiknas,2003

Usman, Husnaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009

Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi, Jakarta:

Rajawali Pers, 2011

Page 105: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

96

Sumber Skripsi:

Pipit Febriyanti, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar

Di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan,

(Skripsi S1) Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2014.

Sumber Artikel:

http://hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt548fe05d24ad9/parent/lt5

48fdfd3a87d2, diakses pada tanggal 30 Januari 2016

http://kepustakaanpresiden.perpusnas.go.id/uploaded_files/pdf/government_

regulation/normal/UU_4_1979.pdf , diakses pada 30 Maret 2016

http://scribd.com/mobile/doc/131145008/Kepmensos-no-08-HUK-2010-

Panduan-SPM, diakses pada 27 Maret 2016

Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 10/HUK/2007

Tanggal 6 Maret 2007 tentang Pedoman Rehabilitasi Sosial dan Jabatan

Fungsional Pekerja Sosial,

Pengertian Anak Terlantar,

Pengertian Keberfungsian Sosial, Glosarium Kemensos RI,

http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos, diakses

pada 30 Maret 2016.

Pengertian Penelantaran Anak, http:// Indonesiaindonesia.com /f/12882-

penganiayaan-and-penelantaran-anak/, diakses pada 1 Maret 2016

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal

1 ayat (1),

Page 106: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

97

United Nations (PBB), Convention On The Right Of The Child (Konvensi

Hak-hak Anak), http://www.unicef.org/indonesia/uni-jjs1_2final.pdf,

diakses pada 29 Maret 2016

Jurnal Internasional

Arthur Spindler. Social and Rehabilitation Services: A Challenge to

Operations Research

James Marshall and Michael Peters. Evaluation and Education: The Ideal

Learning Community

Page 107: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Ibu Afni (Pekerja Sosial)

Waktu : 12.20

Hari/tanggal : 17 Mei 2016

Tempat : Ruang Tengah PSAA Putra Utama 1

No.

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk rehabilitasisosial yang ada disini?

Bentuk rehabilitasi sosial di PSAA PU 1 iniadalah yang pertama, klien/WBS di panti disekolahkan dari kelas 1 sampai kelas 6.Kemudian diikutsertakan bimbel, diberikanbimbingan sosial yang diberikan oleh psikologsetiap bulan. Lalu diikutkan kegiatan non formalseperti kesenian angklung, paduan suara, band,dan tari.

2. Bagaimana cara melakukanpendekatan awal dalam rehabilitasisosial?

Yang pertama adalah melakukan kontak terhadapWBS, kemudian melakukan kontrak danregistrasi WBS (berasal darimana), lalu dilakukanassesmen terhadap WBS, dan penempatan WBSitu sendiri.

3. Siapa saja yang melakukanpendekatan awal?

Tentu saja Pekerja Sosial, kemudian Pramusosial

4. Siapa saja elemen selain pekerjasosial yang berperan dalamrehabilitasi sosial di panti?

Pramusosial, Instruktur dan masyarakat

5. Peran apa saja yang dilakukanpekerja sosial dalam pelaksanaanrehabilitasi sosial?

Fasilitator, edukator, broker, advokator

6. Apakah Panti Sosial Asuhan AnakPutra Utama 1 ini melakukanevaluasi mengenai pelaksanaanrehabilitasi sosial ini?

Ya, evaluasi dilakukan sebulan sekali dalambentuk case conference.

7. Apa saja indikator keberhasilanpelaksanaan rehabilitasi sosial yangdilakukan di panti ini?

Indicator keberhasilannya adalah WBS tercapaikesejahteraannya, sudah bisa mandiri, danmemiliki kemampuan

8. Apa manfaat dari pelaksanaanrehabilitasi sosial ini?

WBS mendapatkan pelayanan yang maksimal,seperti diberikan ketrampilan yang berbedadengan yang lainnya untuk bekal nanti.

9. Apa saja faktor penghambat danfaktor pendukung dari pelaksanaan

Faktor penghambatnya adalah yang pertama,kurangnya fasilitas WBS yang memadai untuk

Page 108: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

Informan : Ibu Marshinta (Pekerja Sosial)

Waktu : 14.00

Hari/tanggal : 5 September 2016

Tempat : Ruang Tengah PSAA Putra Utama 1

1. Bagaimana peran pekerja sosialpada tahap penerimaan?

peran saya menyeleksi dengan melakukanwawancara atau saya bikin case study, lalupenempatan di kamar yakan itu tugas peksos

2. Bagaimana peran pekerja sosialpada tahap assessmen?

yang saya lakukan adalah menggali latarbelakang dia, trus apa cita-citanya, trus kita amatijuga perilaku dia, kita gabisa langsung men-judgedia, kita harus rajin mengamati anak-anak secararutin, saya disini menjadi sosok seorang ibu gitudan kebetulan disini enak juga anak SD kan

3. Bagaimana peran pekerja sosialpada tahap pembinaan danbimbingan?

saya melakukan kunjungan ke sekolah, sayamonitoring trus konsultasi dengan guru. Saya kesekolah dan kenyataannya setelah sayamelakukan kunjungan ke sekolah saya jadi taubagaimana anak kalo di sekolah, kemudian padapembinaan kesenian, pagi-pagi saya kumpulkananak-anak di ruang belajar untuk saya ajarkanmenggambar, mewarnai, sekaligus saya motivasiuntuk tidak menjadi anak yang nakal. Lalu jadiyang saya gunakan itu metode bimbingan sosialindividu dan kelompok, kalo yang individu yasaya pake ketika saya nanganin anak yangbermasalah saja, nah yang kelompok sayagunakan waktu saya melakukan pemberianketrampilan, misalnya itu tadi saya ajarkanmenggambar itu mas, terus kalo teorinya sayatidak tahu betul tapi yang saya gunakan selamaini adalah reward and punishment jadi kalo adaanak baik saya beri pujian nah kalo ada anakyang nakal ya saya beri teguran, malah saya

rehabilitasi sosial ini? bermain, WBS tidak paham keadaan diluar pantiKalau faktor pendukungnya adalah adanyamotivasi dukungan dari berbagai elemen di panti.Kemudian tim pendamping atau pramu denganinstruktur serta pegawai solid di dalammenjalankan tugas selama berada di panti.

10. Apakah pelaksanaan rehabilitasisosial ini sudah berjalan baik atautidak? Jika iya atau tidak jelaskan?

Sejauh ini cukup baik, karena tenaga pendampingklien/WBS cukup mampu memberikan pelayanansesuai yang ditargetkan.

Page 109: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

marahi kalo udah kelewatan4. Bagaimana peran pekerja sosial

pada tahap penyaluran?ya jadi tugas peksos disini adalah merujuk anakke panti berikutnya, kalo yang laki-laki ke pantiyang di ceger, kalo yang perempuannya ke pantiyang di duren sawit

5. Bagaimana peran pekerja sosialpada tahap bina lanjut?

bina lanjut itu dilakukan setelah lulus darisinikan, sebenernya tugas peksos pada binjut iniadalah mencarikan pekerjaan untuk anak, tapikandisini anaknya hanya SD, jadi binjut yangdilakukan kita damping, dan kita langsungsalurkan saja ke panti berikutnya

6. Bagaimana pelaksanaan rehabilitasisosial pada tahap terminasi?

Kalo terminasi kan berati pengembaliankekeluarga, sebenernya kalo disini itu tidak adaterminasi karna anak masih lanjut ke pantiberikutnya. Bisa juga berarti kalo anaknya udahgamau lagi tinggal disini,trus kabur ya kita carisampai ketemu. Kita home visit ke rumah bilaanaknya masih ada keluarganya. Jika tidak adakita buatkan surat bahwa anak ini sudah tidakberada di panti lagi.

Page 110: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

Informan : Bp. Hendro (Kepala Rehabilitasi Sosial)

Waktu : 13.05

Hari/tanggal : 17 Mei 2016

Tempat : Ruang Kantor Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

No.

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bentuk rehabilitasisosial yang ada disini?

Yang pertama adalah pemberian pendidikankeagamaan, karena itu sifatnya mendasar. Lalupendidikan formal, kita panggilkan guru-guru,instruktur selain bimbingan di sekolah, karenaanak-anak disini semua mengikuti sekolah formaltingkat SD. Kemudian beberapa kegiatanketrampilan sebagai faktor penunjang. Karenasekarang anak tidak bisa jika hanya sekolah saja,harus ada bimbel harus ada ketrampilan.

2. Bagaimana cara melakukanpendekatan awal dalam rehabilitasisosial?

Pendekatan awal yang jelas kita secarakekeluargaan misalkan hubungan pengasuhdengan anak, nah pengasuh disini sebagaiorangtua si anak dan sifatnya itu gabisa kitakasarin. Kemudian pendekatan secara punishmentand reward. Kita berikan hadiah berupasanjungan, dielus-elus kepalanya, kita kasihpujian. Dan misalkan anak salah kita berikanteguran tentunya bukan hukuman fisik.Contohnya ketika anak buang sampahsembarangan, kita suruh ambil sampahnya danbuang pada tempatnya.

3. Siapa saja yang melakukanpendekatan awal?

Yang melakukan pendekatan awal tentu sajapekerja sosial, kemudian pramusosial sebagaiujung tombak yang selalu mendampingi danmembimbing anak-anak.

4. Siapa saja elemen selain pekerjasosial yang berperan dalamrehabilitasi sosial di panti?

Pramusosial, Instruktur dan masyarakat

5. Bagaimana alur atau prosespenerimaan calon WBS disini?

Pertama ada rujukan dari PSBI Bangun Daya,kemudian kita terima dan kita liat datanya. Nantikita lakukan assesmen, permasalahannya apa.Dari situ kan kita bisa lihat, misalkan anak initidak sekolah. Kemudian pekerja sosial disinimenggali lebih dalam bersama pramusosialmengenai permasalahan si anak. Sehingga jelas si

Page 111: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

anak mendapatkan bantuan sesuai dengan yangdiinginkan.

6. Apakah Panti Sosial Asuhan AnakPutra Utama 1 ini melakukanevaluasi mengenai pelaksanaanrehabilitasi sosial ini?

Pasti, kita melakukan evaluasi setiap bulan.Kemudian teman-teman pramusosial saya suruhbuat catatan perkembangan perilaku,perkembangan pendidikan, dan perkembangankesehatan. Nah kemudian tiap bulan itu masing-masing laporan kita kumpulkan dan kita angkatmasalah yang paling menonjol. Kemudian kitakonsultasikan dengan pekerja sosial dan psikolog.Jadi tetep kita monitor jalannya rehabilitasi sosialdisini. Dan dari hasil itu semua kita evaluasi, kitarembug bareng melalui case conference yangdihadiri oleh pendamping di panti, guru disekolah ,sampai ustad di panti yang kemudiansaran-saran dari mereka lah yang kita terimauntuk harus bagaimana agar kedepannya jauhlebih baik lagi dari sekarang. Lalu kita lapor kepimpinan, ini hasil case conference.

7. Apa saja indikator keberhasilanpelaksanaan rehabilitasi sosial yangdilakukan di panti ini?

Jadi, indikator keberhasilan disini menurut sayaitu adalah tergantung nasib anak. Ada anak yangnasibnya ga bagus. Tapi yang jelas dari hasilyang kita peroleh itu, jika mau melihatkeberhasilannya itu nanti, setelah 10 tahun. Sianak menjadi apa nantinya. Saya punya grupalumni PSAA, sekarang sudah ada yang bekerjadi Bank Indonesia, ya macem-macemlah danbelum lama ini mereka para alumni kita undangkesini untuk memberikan motivasi adik-adiknyaagar tetap semangat. Kemudian jika ingin melihatkeberhasilan jangka pendeknya adalah ketikaanak mendapat prestasi di sekolahnya, mendapatnilai yang bagus, dan mendapat sekolah negeriyang diinginkan.

8. Apa manfaat dari pelaksanaanrehabilitasi sosial ini?

Pasti ada manfaatnya, tidak mungkin tidak adamanfaatnya. Jelas untuk anak-anak untukbekalnya nanti. Yang pertama disini membantuorangtua anak-anak yang masih ada tidakmengeluarkan biaya untuk makan, biayapendidikan, semua ditanggung oleh APBD.

9. Apa saja faktor penghambat danfaktor pendukung dari pelaksanaanrehabilitasi sosial ini?

Faktor penghambat yang jelas dari kemauan anakyang kurang, memang bawaan anak.Kalo faktor pendukung memang semuamendukung, misalnya anggaran yang tidakpernah telat untuk kegiatan di panti mulai darianggaran untuk makan, membeli peralatansekolah anak-anak. Kita juga sebagaipendamping disini kita fasilitasi untuk bukunya,peralatan sekolahnya

10. Apakah pelaksanaan rehabilitasi Kalo untuk berjalan baik, saya bilang belum tapi

Page 112: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

.

sosial ini sudah berjalan baik atautidak? Jika iya atau tidak jelaskan?

kita sedang menuju kesana, kita menujuperbaikan terus. Dengan cara apa, dengan caraevaluasi yang dilakukan setiap kegiatan. Jadiuntuk menuju keberhasilan itu kita harusmonitoring-monitoring terus, tanggung jawabterhadap anggaran yang diberikan. Karenasemuanya lagi proses, anak lagi proses sekolah.

Page 113: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

Informan : Lulu (Pengasuh)

Waktu : 13.35

Hari/tanggal : 17 Mei 2016

Tempat : Ruang Tengah PSAA Putra Utama 1

No.

Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama menjadi staf diPanti Sosial Asuhan Anak PutraUtama 1?

Saya sudah 5 bulan terhitung sejak awal 2016

2. Apa bagian yang ibu/bapak lakukandisini?

Saya bekerja setiap harinya mulai pukul 6 pagi,mulai dari pengecekan kamar, menjagakebersihan asrama, mengassesmen klien,memberikan motivasi ketika ada anak yang barumasuk ya didampingi, saya motivasi anaktersebut saya bilang kalo tinggal disini itu enakkamu bisa punya teman yang banyak ya itu untukmembuat anak betah gitu, terus abis itu sampaimembantu administrasi kantor gitu mas

3. Bagaimana alur proses penerimaanmenjadi staff disini?

Awalnya ada lowongan yang dibuka oleh pantimas, kemudian saya ikut tes tertulis seperti tespsikologi dan tes pengetahuan umum, danwawancara, seperti itu.

4. Apakah bapak/ibu terlibat dalampelaksanaan rehabilitasi sosialdisini?

Iya terlibat mas, mulai dari pendampingan klien,memonitoring klien, bermain dan merubahperilaku klien dengan pendekatan bersamapekerja sosial disini.

5. Menurut bapak/ibu apakahpelaksanaan rehabilitasi sosialdisini sudah berjalan dengan baikatau tidak?

Menurut saya sudah cukup baik dalam prosesrehabilitasinya.

6. Apa faktor penghambat danpendukung dalam pelaksanaanrehabilitasi sosial disini?

Faktor penghambatnya adalah kurangnya fasilitasbermain klien sehingga klien tidak bisa bermainbebas dan justru cenderung merusak fasilitaspanti. Kemudian faktor pendukungnya adalahadanya dukungan dari berbagai elemen di pantiuntuk memotivasi klien agar tetap semangatdalam menjalani kehidupannya.

Page 114: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

HASIL OBSERVASI

DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 1 KLENDER

JAKARTA TIMUR

Hari dan Tanggal : Selasa, 8 Maret 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender

Pada hari ini peneliti untuk pertama kalinya datang kembali setelah sebelumnya melakukan

praktikum disini. Peneliti bertemu dengan Ibu Kokom selaku kepala tata usaha untuk meminta izin

melakukan penelitian skripsi. Kemudian ibu Kokom mengizinkan asalkan ada surat pengantar dari

Kelurahan setempat, lalu peneliti bergegas menuju ke Kelurahan Klender untuk meminta dibuatkan

surat pengantar, setelah sampai di Kelurahan peneliti meminta untuk dibuatkan surat pengantar untuk

penelitian skripsi namun harus ada surat pengantar terlebih dahulu dari pihak panti yang

bersangkutan. Lalu peneliti kembali lagi menuju PSAA untuk meminta dibuatkan surat pengantar dari

panti, setelah surat jadi peneliti kembali ke Kelurahan untuk meminta dibuatkan surat pengantar dari

Kelurahan tersebut. Setelah persyaratan berupa surat pengantar dari kelurahan sudah ada, peneliti

kembali ke PSAA dan bertemu dengan ibu Kokom, beliau pun mengizinkan peneliti untuk melakukan

penelitian skripsi di PSAA ini.

Page 115: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

Hari dan Tanggal : Senin, 11 April 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti ke PSAA dalam rangka untuk observasi mengenai pelaksanaan

rehabilitasi sosial yang berjalan disini. Peneliti bertemu dengan ibu Afni selaku pekerja sosial dan

bertemu dengan salah satu pramusosial yang bernama Mas Purwanto. Namun dikarenakan ibu Afni

mau ada urusan ke dinas, peneliti tidak ditemani selama berada di PSAA oleh beliau. Kemudian

peneliti bertemu dengan anak-anak PSAA dan bermain bersama. Dikarenakan sebelumnya peneliti

pernah melakukan praktikum sebelumnya disini, masih banyak anak-anak PSAA yang ingat dengan

peneliti. Kemudian peneliti mengikuti kegiatan solat juhur berjamaah di Musolla bersama anak-anak,

setelah itu peneliti berbincang dengan salah satu pramusosial yaitu Mas Purwanto. Dimulai dari

obrolan ringan sampai perkembangan anak-anak PSAA. Kemudian peneliti melakukan observasi ke

asrama putra, dan melihat anak-anak yang sedang mandi bersama yang ditemani oleh para

pramusosial. Kebanyakan anak merasa senang dan gembira karena suasana ramai ketika mandi yang

membuatnya dapat bercanda dengan satu sama lain.

Hari dan Tanggal : Senin, 9 Mei 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti melakukan Observasi dan meminta data mengenai kelembagaan. Atau

lebih tepatnya meminta update data dari PSAA itu sendiri. Peneliti bertemu dengan pekerja sosial

untuk meminta update data kelembagaan PSAA, kemudian peneliti melakukan observasi di PSAA.

Kemudian peneliti bertemu dengan pengasuh yang bernama mbak Lulu dan berbincang-berbincang

karena mbak Lulu merupakan pengasuh yang baru di PSAA dan kebetulan dia adalah lulusan STKS.

Dikarenakan peneliti dan pengasuh masih seumuran, peneliti langsung akrab dengan mbak Lulu.

Mbak Lulu juga membantu peneliti dalam mengambil data mengenai kelembagaan PSAA PU 1 ini.

Kemudian peneliti bertemu dengan ibu Afni dan berjanji akan bertemu dengan kepala Rehabilitasi

Sosial ketika peneliti ke PSAA lagi untuk melakukan wawancara mengenai rehabilitasi sosial di

PSAA PU 1. Kemudian peneliti mengamati anak-anak atau WBS yang ingin berangkat ke sekolah,

mereka terlihat senang sekali ketika berangkat menuju ke sekolahnya masing-masing. Para WBS

berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena letak sekolah yang berdekatan dengan lokasi panti.

Keluar masuknya WBS pun dicatat oleh penjaga panti

Page 116: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

Hari dan Tanggal : Selasa, 17 Mei 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti akan melakukan wawancara dengan kepala rehabilitasi sosial, pekerja

sosial dan pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra utama 1. Setelah sampai di PSAA peneliti

bertemu dengan ibu Afni selaku pekerja sosial dan melakukan wawancara dengan beliau. Peneliti

mengajukan pertanyaan seputar peran pekerja sosial dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial di Panti

Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1, kemudian peneliti bertemu dengan kepala rehabilitasi sosial yang

bernama Pak Hendro dan mewawawancarai beliau. Ternyata beliau adalah lulusan STKS, peneliti

sebelumnya belum pernah bertemu dengan beliau. Lalu peneliti mengajukan pertanyaan seputar

bagaimana pelaksanaan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1. Beliau

orangnya ramah dan dengan cara berbicara yang mudah dipahami namun maksudnya tegas, membuat

peneliti bersemangat dalam menjalani penelitian skripsi ini. Setelah selesai mewawancarai Pak

Hendro beliau bilang jika ada yang kurang puas mengenai rehabilitasi sosial di Panti Sosial Asuhan

Anak Putra Utama 1dapat segera menghubungi beliau. Setelah melakukan wawancara dengan Pak

Hendro, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengasuh yaitu Mbak Lulu. Pertanyaan

peneliti kepada pengasuh adalah seputar peran pengasuh pada pelaksanaan rehabilitasi sosial. Setelah

melakukan wawancara peneliti berjanji akan melakukan wawancara lagi dipertemuan yang

selanjutnya.

Hari dan Tanggal : Rabu, 1 Juni 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap beberapa anak di Panti Sosial

Asuhan Anak Putra Utama 1. Setelah sampai disana, peneliti bertemu dengan salah satu pengasuh

yaitu Mbak Lulu dan meminta bantuan beliau untuk dipilihkan anak-anak yang paling cocok untuk

peneliti wawancarai. Kemudian setelah mendapat rekomendasi dari Mbak Lulu akhirnya peneliti

mewawancarai FM dan PH. Keduanya adalah anak yang baik, hal ini terlihat ketika peneliti

menghampiri mereka berdua kemudian mereka langsung mengajak ngobrol peneliti. Mereka berdua

Page 117: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

sedang bermain bersama teman-temannya di dalam asrama putra. Ketika peneliti meminta mereka

berdua untuk diwawancarai, mereka berdua langsung mau dan tidak menolak ajakan peneliti, setelah

itu peneliti mewawancarai kedua anak itu secara bergantian. Setelah selesai wawancara peneliti

bermain bersama mereka berdua dan anak-anak yang lain

Hari dan Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti berencana akan melakukan wawancara kembali dengan Bu Afni selaku

pekerja sosial akan tetapi peneliti mendapat kabar bahwa bu afni dipindahtugaskan ke panti lain.

Peneliti merasa sedih karena tidak sempat bertemu sebelum beliau dipindahtugaskan. Kemudian di

panti ada pengganti bu Afni yaitu bu Marshinta. Setelah sampai di panti, peneliti masuk ke kantor

bertemu dengan pak Hendro dan mengobrol sebentar masih seputar pelaksanaan rehabilitasi sosial

yang berlangsung di panti, kemudian peneliti ingin bertemu dengan bu Marshinta selaku peksos baru

akan tetapi beliau sedang ada urusan jadi peneliti menunggu di panti. Sembari menunggu bu

Marshinta, peneliti menuju ke asrama putra. Di ruang depan asrama terdapat anak-anak yang sedang

bermain marawis. Peneliti melihat anak-anak merasa senang dan gembira serta bersemangat sekali

ketika memainkan marawis. Kemudian peneliti juga ikut bermain bersama mereka. Meskipun peneliti

tidak terlalu bisa bermain marawis tapi peneliti ikut bersenang-senang bersama anak-anak. Ketika

siang hari, akhirnya bu Marshinta kembali ke panti dan peneliti pun bergegas untuk bertemu dengan

beliau. Beliau orangnya ramah sekali, dan ketika peneliti ingin melakukan wawacara dengan beliau,

beliau pun langsung mempersilahkan. Ketika wawancara peneliti bercerita kepada beliau bahwa

kemarin sudah melakukan wawancara dengan peksos sebelumnya namun masih ada pertanyaan-

pertanyaan yang belum terjawab. Kemudian peneliti mewawancarai beliau dengan pertanyaan yang

sudah peneliti siapkan.

Hari dan Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti ingin bertemu dengan pak Hendro lagi untuk melakukan wawancara, karena data

dan temuan peneliti yang kemarin banyak yang direvisi oleh dosen pembimbing. Ketika sampai di

Page 118: EVALUASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN REHABILITASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35318/1/NIZAR... · Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 Klender Penelitian

panti peneliti bertemu dengan Mbak Lulu yang sedang bertugas dan peneliti sedikit mengobrol

dengan beliau. Kemudian bersama beliau peneliti masuk ke dalam kantor. Setelah di kantor peneliti

bertemu dengan pak Hendro. Pak Hendro bingung kenapa peneliti balik lagi karena menurut beliau

data yang didapat kemarin dirasa sudah cukup menjawab pertanyaan peneliti. Setelah peneliti

bercerita bahwa peneliti harus melakukan revisi lagi beliau mengerti dan segera membantu peneliti

dengan siap untuk diwawancarai. Setelah melakukan wawancara dengan pak Hendro, peneliti diajak

melihat anak-anak putri latihan Tari Yapong yang berasal dari Jakarta di ruang aula. Peneliti melihat

anak-anak yang latihan bersemangat dan sudah hafal gerakan tarian tersebut. Mereka dilatih oleh

instruktur yang telah dipilih dan datang seminggu sekali untuk memberikan pembinaan kesenian

untuk anak-anak. Untuk hari ini adalah tari Yapong untuk anak putri.

Hari dan Tanggal : Rabu, 5 September 2016

Tempat : Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1

Pada hari ini peneliti melakukan wawancara dengan bu Marshinta selaku pekerja sosial dan mbak

Lulu selaku pramusosial untuk melengkapi data-data yang peneliti cari. Peneliti melakukan

wawancara terlebih dahulu dengan bu Marshinta selaku pekerja sosial kemudian dengan pramusosial.