etika dalam komunikasi kelompok

Upload: dinaryani-utami

Post on 02-Mar-2016

1.045 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

ETIKA KOMUNIKASI KELOMPOK

ETIKA KOMUNIKASI KELOMPOKBella Oktavi PramudyanaDita Aroliani AruanDinaryani Putri UtamiNurul HanifahVita Meilinda

AKSIOLOGISAksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, pada umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan.Epistimologi bersangkutan dengan masalah kebenaran, etika bersangkutan dengan masalah kebaikan, dan estetika bersangkutan dengan masalah keindahan.

ETIKAEtika adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang nilai baik- buruk. Etika disebut juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang pertimbangan- pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan antar manusia.

Pengertian lain tentang etika ialah sebagai studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai tingkah laku apakah baik atau buruk

JENIS ETIKAEtika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

Etika normatifyaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

KOMUNIKASI KELOMPOKKelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).

Komunikasi kelompok melibatkan dua atau lebih individu yang secara fisik berdekatan dan yang menyampaikan serta menjawab pesan pesan baik secara verbal maupun non verbal terjadi dalam suasana yang lebih berstruktur di mana para pesertanya lebih cenderung melihat dirinya sebagai kelompok serta mempunyai kesadaran tinggi tentang sasaran bersama

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.

sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:

1.Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;2.Kelompok memiliki sedikit partisipan;3.Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;4.Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;5.Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

ETIKA KOMUNIKASI KELOMPOKEtika komunikasi kelompok dikaitkan dengan watak atau kesusilaan yang menentukan benar atau tidaknya cara penyampaian pesan kepada orang lain sebagai anggota kelompok tersebut yang dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan ataupun tidak langsung.

Etika komunikasi kelompok memiliki standar perangkat-perangkat kriteria etika yang secara khusus telah disarankan guna meningkatkan komunikasi etis dalam kelompok.

STANDAR ETIKA DALAM KOMUNIKASI KELOMPOKKehati-hatian, Komunikator dalam kelompok seharusnya menggunakan kemampuan persuasifnya sendiri untuk menilai secara menyeluruh pesan-pesan yang jelas dan yang tersembunyi dari organisasi tersebut dan harus menghindari penerimaan atas pandangan konvensional secara otomatis dan tanpa berpikir.

Mudah untuk dicapai,Komunikator dalam kelompok harus terbuka terhadap kemungkinan diubahnya pesan dari orang lain dari orang yang dibujuk. Keyakinan yang kita pegang secara dogmatis atau pandangan berfokus sempit yang membutakan kita terhadap informasi yang berguna,pandangan yang berbeda tentang suatu masalah, atau penyelesaian alternatif,perlu diseimbangkan atau dikurangi.

Tanpa kekerasan, penipuan, terang-terangan atau pun tidak, terhadap orang lain berdasarkan etika tidak diinginkan. Anggota juga harus menghindari penggunaan sudut pandang persuasif yang menganjurkan suatu sikap yang masuk akal.

Empati, Komunikator empatis harus benar-benar mendengarkan argumen, opini, nilai dan asumsi orang lain, terbuka terhadap perbedaan pendapat, mengesampingkan cetusan streosip berdasarkan julukan atau isyarat non verbal, dan menghargai hak semua orang sebagai person untuk memegang pandangan yang berbeda. Dalam latar kelompok Empati melibatkan keseimbangan kepentingan individu dan kepentingan kelompok.

Anggota kelompok tidak boleh dengan sengaja menipu satu sama lain dan menyembunyikan informasi yang relevan.Komunikasi anggota kelompok tidak boleh dengan sengaja menyakiti anggota kelompok lain atau anggota lingkungan organisasi yang relevan.Anggota kelompok harus diperlukan secara adil. Pepatah perlakuan yang sama bagi semua mungkin tidak cocok dengan setiap situasi. kreps menyatakan, keadilan, seperti prinsip kejujuran dan menghindari kerusakan, merupakan prinsip etika relative yang harus dievaluasi dalam konteks organisasi/kelompok tertentu.

STUDI KASUS PELANGGARAN ETIKA KOMUNIKASI KELOMPOKHasrul Azwar, melakukan aksi anarkis dengan membanting meja di dalam ruang sidang paripurna DPR tanggal 28 Oktober 2014

Kisruh dan kekacauan sidang paripurna pemilihan ketua DPR yang dipimpin oleh Popong Otje Djundjunan tanggal 1 Oktober 2014

Analisis Studi KasusPada kasus pertama, tindakan anarkis Hasrul Azwar membanting meja di dalam ruang sidang yang merupakan ungkapan atau bentuk komunikasi atas perasaan tidak puas dengan hasil sidang serta pendapatnya tidak terakomodasi, tindakan tersebut sangat melanggar etika dalam komunikasi kelompok.

Selain menyalahi etika komunikasi, penyampaian ketidakpuasan melalui kekerasan dan aksi anarkis di dalam kelompok juga melanggar norma sopan santun serta tata aturan sidang yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai aturan kelompok tersebut.

Namun tindakan Agus Hermanto sebagai pimpinan sidang juga dianggap melanggar standar etika komunikasi dalam kelompok, yaitu tidak menerapkan empati dalam pengambilan keputusan dalam kelompok yang notabene seharusnya menemukan mufakat dari seluruh anggota kelompok sebelum mengetuk palu.

Komunikator empatis benar-benar mendengarkan argumen, opini, nilai dan asumsi orang lain, terbuka terhadap perbedaan pendapat, mengesampingkan cetusan streosip berdasarkan julukan atau isyarat non verbal, dan menghargai hak semua orang sebagai pribadi untuk memegang pandangan yang berbeda.

Sedangkan pada kasus kedua, tindakan para peserta rapat yang merasa kecewa akan pimpinan rapat, ricuh dan berteriak-teriak, membuat kerusuhan di meja pimpinan sidang, bahkan melakukan aksi walk out di tengah berjalannya sidang sangat tidak mencerminkan etika dalam komunikasi kelompok.

Tindakan anarkis tersebut selain melanggar norma sopan santun tidak menghormati jalannya sidang, juga tidak menghormati pimpinan sidang yang notabene adalah orang yang dituakan di kelompok tersebut (anggota DPR tertua periode 2014-2019). Anggota kelompok seharusnya diperlukan secara adil dan saling mendengarkan sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing tanpa memihak pada kubu tertentu dalam kelompok.

KESIMPULANPada dasarnya etika komunikasi kelompok tidak berbeda begitu banyak dengan etika komunikasi antarpribadi ataupun organisasi, aturan-aturan etika seperti kejujuran dan kehati-hatian serta tidak kecurangan yang disengaja, merupakan hal krusial dalam etika komunikasi kelompok. Hanya dalam etika komunikasi kelompok harus diperhatikan patisipan yang disampaikan pesan. Diperlukan sikap adil dan saling mendengarkan diantara anggota partisipan agar komunikasi yang terjadi bisa berjalan dengan baik dan sehat.

TERIMAKASIH