tugas kelompok etika
TRANSCRIPT
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI
MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN
Etika adalah prinsip moral yang memberikan pegangan bagi tingkah laku
seseorang. Seseorang bertindak secara etis bila memperhatikan dampak dari
tindakannya terhadap lingkungan sosialnya.
Etika merupakan sebuah nilai luhur yang wajib dimiliki oleh setiap
individu. Berbicara perihal etika, apapun bentuknya pastilah berkaitan
dengan nilai. Etika adalah yang tak kasat mata, namun memiliki pengaruh yang
luar biasa dalam segala segi kehidupan.
Beberapa prinsip etika:
– Menghindari penyimpangan etika yang kecil-kecil
– Berfokus pada reputasi jangka panjang
– Mau menerima konsekuensi pribadi demi mempertahankan etika
Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam menjalankan
perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan
perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru, digital, dan berbasis
kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran perusahaan, yang
diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan,
karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus
dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam sekejap,
dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua
orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk
menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga
kepercayaan.
B. PEMBAHASAN
ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
AKUNTANSI KEUANGAN
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas
dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
1
a) Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem
perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara
yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
b) Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan
kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk
bertindak.
c) Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan
dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur
prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk
mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
d) Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem
pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi
kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
e) Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-
prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
Etika Profesional Akuntan Manajemen
Etika adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu
sendiri sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun
social dimasyarakat. Etika sangat lekat hubungannya dengan adat istiadat
dilingkungan masyarakat untuk dijadikan suatu aturan bermasyarakat. Beberapa
etika yang harus dilakoni, diantaranya:
1. Competence (kompetensi)
2. Confidentiality (kerahasiaan)
3. Integrity (integritas)
4. Objective of Management Accountant (Tujuan dari Akuntansi Manajemen)
5. Whistle blowing (peluit bertiup)
6. Creative Accounting (Akuntansi kreatif)
7. Fraud (kecurangan)
8. Fraud auditing (kecurangan auditor)
2
Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen
Laporan keuangan tersebut harus mampu memberikan suatu rangkaian
historis informasi dari sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban-kewajiban
perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan perubahan terhadap
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban tersebut, yang dinyatakan
secara kuantitatif dengan satuan mata uang.
Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
a. Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat
digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
b. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan
keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan (penyajian yang
jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat,
kelengkapan), dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal
(tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara
karakterisitk kualitatif), serta penyajian yang wajar.
Perilaku Profesi Akuntan
Etika dalam akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang klasik.
Hal tersebut dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan informasi
yang penting serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi
keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan
akuntansi yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak
auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat
dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan investor
sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang
keamananbagi para investor.
Para akuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan memiliki
pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut memungkinkan
mereka dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak berdampak baik
bagi perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang bergantung pada
akuntan atau auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan bagi akuntan
dan auditor untuk mempertahankan standar etika dan memenuhi kewajiban
3
mereka terhadap masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani. Beberapa
bagian kode yang disoroti adalah integritas dan harus jujur dengan transaksi
mereka, objektivitas dan kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan auditor
dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan kewajiban dan pengungkapan
kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,
pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan
adalah persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu
perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan
pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk
suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari
hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan
biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau
dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang
saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan
demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat
berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan
yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan
penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal
lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian
dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen
menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian
manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan
untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan
4
keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik
dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi
penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk
merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan
keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak
luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas aset
organisasi. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan dengan
pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan
atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu
pimpinan.
Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip
akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan
kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam
akuntansi manajemen dan menggunakan sistem informasi operasi yang sama
sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada
pemakainya.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus
digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Prinsip akuntansi yang lazim diterima
baik dalam akuntansi keuangan
kemungkinan besar juga merupakan
prinsip pengukuran yang relevan dalam
akuntansi manajemen
Menggunakan Sistem informasi operasi
yang sama sebagai bahan baku untuk
menghasilkan informasi yang disajikan
kepada pemakainya
Unsur Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
5
No.
1. Dasar pencatatanPrinsip Akuntansi yang lazim
Tidak terikat dengan Prinsip Akuntansi yang lazim
2. Fokus Informasi Informasi masa laluInformasi masa lalu dan masa yang akan datang.
3.Lingkup Informasi
Secara keseluruhan Bagian perusahaan
4.Sifat laporan yang dihasilkan
Berupa ringkasanLebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan.
5.Keterlibatan dalam perilaku manusia
Lebih mementingkan pengukuran kejadian ekonomi
Lebih bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen.
6.Disiplin Sumber yang Melandasi
Ilmu EkonomiIlmu Ekonomi dan Ilmu Psikologi Sosial.
Ada 4 standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang
sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat
laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan
relevan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk:
Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan
berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang
berlaku.
Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang
relevan serta dapat diandalkan.
Akuntansi Kompetensi
Definisi
6
1 Pengetahuan Profesional
Menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional dalam pengetahuan akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan tren. Pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang berlaku dan sistem untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
2 Keuangan monitoring dan analisis
Dengan memantau dan mengumpulkan data untuk menilai akurasi dan integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan kepatuhan dengan standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem pengendalian internal, menafsirkan dan mengevaluasi hasil guna mempersiapkan dokumentasi dan membuat laporan keuangan dan/atau presentasi.
3 Pengambilan keputusan
Dengan menggunakan pendekatan yang efektif untuk memilih tindakan atau mengembangkan solusi yang sesuai untuk mencapai kesimpulan, mengambil tindakan yang konsisten dengan fakta-fakta yang tersedia.
4 Pengawasan Dengan menunjukkan sifat disiplin, menetapkan standar kinerja dan mengevaluasi kinerja dari karyawan untuk mempertahankan tenaga kerja yang beragam untuk mengelola dan memastikan kepatuhan dengan sumber daya manusia kebijakan dan prosedur.
Memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan umpan balik, memberikan teknis pengawasan, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan; rencana dan dukungan karyawan di peluang pengembangan karir.
5 Komunikasi dan keterampilan Interpersonal
Menyampaikan informasi kepada perorangan atau kelompok dengan memberikan presentasi yang cocok untuk karakteristik dan kebutuhan penonton.
Jelas dan ringkas menyampaikan informasi secara lisan atau secara tertulis kepada individu atau kelompok untuk memastikan bahwa mereka mengerti informasi dan pesan.
7
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan
informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk
melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar
kewajiban hukum.
Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini
dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
Kerahasian harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga
kerahasiaan informasi harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk
komputer yang bersifat standalone atau tidak terhubung ke jaringan. Aspek
penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau otentikasi
terhadap user. Identifikasi positif dari setiap user sangat penting untuk
memastikan efektivitas dari kebijakan yang menentukan siapa saja yang berhak
untuk mengakses data tertentu
Contohnya: Access Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis
kontrol akses yang diperlukan dalam mendukung kebijakan keamanan. Model
akses kontrol ini menyediakan view konseptual dari kebijakan keamanan. Hal ini
akan mengijinkan kita untuk melakukan pemetaan antara tujuan dan petunjuk dari
kebijakan keamanan anda terhadapevent yang spesifik. Proses dari pemetaan ini
memungkinkan terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang diperlukan
dalam melakukan kontrol terhadap keamanan. Singkatnya, access control
model memungkinkan untuk memilah kebijakan keamanan yang kompleks
menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana dan terkontrol.
Beberapa model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan
membahas beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya.
8
Kebanyakan penerapan kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari
beberapa access control models.
3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari
kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak
agar terhindar dari potensi konflik.
Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang
akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas
secara etis.
Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang
dapat mempengaruhi tindakan mereka.
Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau
kendala lain yang dapat menghalagi penilaian tanggung jawab
kinerja dari suatu kegiatan.
Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta
yang menguntungkan dalam penilaian profesional.
Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.
Integritas (integrity) adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari
perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak
sengaja.
Seperti halnya kerahasiaan, integritas bisa dikacaukan oleh hacker,
masquerader, aktivitas user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi,
LAN, dan programprogram terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena
setiap ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak
terotorisasi terhadap data atau program. Sebagai contoh, user yang berhak
mengakses sistem secara tidak sengaja maupun secara sengaja dapat merusak data
9
dan program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak dikendalikan secara
baik.
Contoh untuk melindungi dari ancaman terhadap integritas
· Memberikan akses dalam kerangka need-to-know basis
· Pemisahan tugas(separation of duties)
· Rotasi tugas
4. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar
dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi
relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap
pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk:
Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan
objektif.
Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat
memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang
disampaikan.
Tujuan dari Akuntansi Manajemen atau dalam bahasa inggris (Objective of
Manajemen Accountan). adalah profesi yang melibatkan bermitra dalam
keputusan manajemen membuat, merancang perencanaan dan kinerja sistem
manajemen, dan menyediakan keahlian dalam melalui laporan keuangan dan
kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan dan implementasi strategi
organisasi
Contoh dan Tujuan dari praktek Akuntansi Manajemen meluas ke tiga
bidang oleh American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA)berikut:
1. Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan manajemen
sebagai mitra strategis dalam organisasi.
2. Manajemen kinerja untuk mengembangkan praktek pengambilan
keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi
10
3. Manajemen risiko untuk berkontribusi untuk kerangka kerja dan praktek
untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko
untuk mencapai tujuan organisasi.
Whistle Blowing
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya
adalah moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka
rahasia perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan
perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak,
loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,
melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian
bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan
sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral
Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan
kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan
masyarakat, motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang,
yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan
kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan
etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
Whistle blowing atau Peluit Bertiup adalah menarik perhatian kesalahan yang
terjadi dalam sebuah organisasi. Proyek akuntabilitas pemerintah. Menurut
George Kerevan, “Kata of the Week” kolumnis The Scotsman, “asal-usul
etimologis meniup peluit mulia jelas.” Namun bahkan tanpa mengetahui istilah
silsilah, kita mendapatkan gambaran yang jelas dari kata-kata sendiri. Kerevan
menunjukkan yang jelas-polisi shrilling peluit ketika ia menangkap kejahatan
berlangsung.
11
Daftar cara meniup peluit:
1. Melaporkan pelanggaran atau pelanggaran hukum kepada pihak berwenang
yang tepat.
2. Seperti seorang supervisor, hotline atau Inspektur Jenderal
3. Menolak untuk berpartisipasi dalam kerja kesalahan
4. Bersaksi dalam persidangan hukum
5. Bukti-bukti yang bocor kesalahan untuk media
Contoh:
1. Meniup peluit di publik sektor
2. Pernah dilakukan oleh mantan Enron Vice President Sherron Watkins dan
tembakau eksekutif Jeffrey Wigand. Tetapi karena pemerintah, sifatnya,
seharusnya terbuka dan transparan, pengungkapan penuh perilaku yang tidak etis
atau ilegal dalam lingkup publik sangat penting. Tidak semua masalah di publik,
namun, dihasilkan dalam organisasi pemerintah, di luar vendor, kontraktor, dan
individu dapat berpartisipasi dalam dan bahkan berkembang biak pemerintah
korupsi.
Creative Accounting
Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak
menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di
dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi
pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang terlibat di
dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan (sepengetahuan saya
jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses creative
accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah,
asosiasi industri, dll.
Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan,
penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan
(memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan
atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).
12
Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi
terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis :
a. Bonus Plan Hyphotesis (Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi
dengan pola bonus atas laba yang dihasilkan. Tindakan yang memacu para
manajer untuk mealkaukan creative accounting, seringkali dipengaruhi oleh
pembagian besaran bonus yang tergantung dengan laba yang akan dihasilkan.
Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas bawah, sebagai batas terendah
untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti ini, para manajer akan berusaha
menaikkan laba menuju batas minimal ini. Jika sang pemilik juga menetapkan
bats atas atas laba yang dihasilkan, maka manajer akan erusaha mengurangi laba
sampai batas atas dan mentransfer data tersebut pada periode yang akan dating.
Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati batas atas tersebut, manajer tidak
akan mendapatkan bonus lagi)
b. Debt Convenant Hyphotesis (Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai
bagaimana manajer menyikasi perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manjer
atas adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang jatuh tempo, akan berupaya
menghindarinya degan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang
menguntungkan dirinya)
c. Political Cost Hyphotesis (Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan
laba perusahan lebih rendah lewat proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi
oleh jika laba meningkat, maka para karyawan akan melihat kenaikan aba tersebut
sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan gaji.
Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih)
Contoh kasus : Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO
dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan
profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan
karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang
logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi
khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
13
Fraud Accounting
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya
perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh
keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan
yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri.
Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan
perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan
dirinya.
Kecurangan (Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk
memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud
adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu,
menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah
merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak
wajar untuk kepentingan dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam
perusahaan (internal fraud) yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan.
Mengingat adanya pengendalian (control) yang diterapkan secara ketat oleh
hampir semua perusahaan untuk menjaga asetnya, membuat pihak luar sukar
untuk melakukan pencurian. Internal fraud terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu
Employee fraud yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk
memperoleh keuntungan finansial pribadi maupun kelompok dan Fraudulent
financial reporting.
Proses, unsur dan faktor pemicu fraud
Proses fraud biasanya terdiri dari 3 macam, yaitu pencurian (theft) dari sesuatu
yang berharga (cash, inventory, tools, supplies, equipment atau data), konversi
(conversion) asset yang dicuri kedalam cash dan pengelabuhan / penutupan
(concealment) tindakan kriminal agar tidak dapat terdeteksi.
Unsur-unsur fraud antara lain sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak
(collussion), tindakan penggelapan/penghilangan atau false representation
dilakukan dengan sengaja, menimbulkan kerugian nyata atau potensial atas
14
tindakan pelaku fraud. Meskipun perusahaan secara hukum dapat menuntut
pelaku fraud, ternyata tidak mudah usaha untuk menangkap para pelaku fraud,
mengingat pembuktiannya relatif sulit.
Penyebab / faktor pemicu fraud dibedakan atas 3 (tiga) hal yaitu :
1. Tekanan (Unshareable pressure/ incentive) yang merupakan motivasi seseorang
untuk melakukan fraud. Motivasi melakukan fraud, antara lain motivasi ekonomi,
alasan emosional (iri/cemburu, balas dendam, kekuasaan, gengsi) dan nilai
(values).
2. Adanya kesempatan / peluang (Perceived Opportunity) yaitu kondisi atau situasi
yang memungkinkan seseorang melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur.
3. Rasionalisasi (Rationalization) atau sikap (Attitude), yang paling banyak
digunakan adalah hanya meminjam (borrowing) asset yang dicuri.
Ramos (2003), menggambarkan penyebab fraud dalam bentuk segitiga fraud (the
fraud triangle), sebagai berikut :
Selain itu, fraud dapat dikatagorikan atas 3 (tiga) macam sbb. :
1. Penyalahgunaan wewenang/jabatan (Occupational Frauds);
kecurangan yang dilakukan oleh individu- individu yang bekerja
dalam suatu organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
2. Kecurangan Organisatoris (Organisational Frauds); kecurangan
yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri demi
kepentingan/keuntungan organisasi itu.
3. Skema Kepercayaan (Confidence Schemes). Dalam kategori ini,
pelaku membuat suatu skema kecurangan dengan
menyalahgunakan kepercayaan korban.
Jenis-jenis fraud
Jenis-jenis fraud yang sering terjadi di berbagai perusahaan pada umumnya dapat
dibedakan atas 3 (tiga) macam :
Pemalsuan (Falsification) data dan tuntutan palsu (illegal act). Hal ini
terjadi manakala seseorang secara sadar dan sengaja memalsukan suatu
fakta, laporan, penyajian atau klaim yang mengakibatkan kerugian
keuangan atau ekonomi dari para pihak yang menerima laporan atau data
palsu tersebut.
15
Penggelapan kas (embezzlement cash), pencurian persediaan/aset (Theft of
inventory / asset) dan kesalahan (false) atau misleading catatan dan
dokumen. Penggelapan kas adalah kecurangan dalam pengalihan hak milik
perorangan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai hak milik itu
di mana pemilikan diperoleh dari suatu hubungan kepercayaan.
Kecurangan Komputer (Computer fraud) meliputi tindakan ilegal yang
mana pengetahuan tentang teknologi komputer adalah esensial untuk
perpetration, investigation atau prosecution. Dengan menggunakan sebuah
komputer seorang fraud perpetrator dapat mencuri lebih banyak dalam
waktu lebih singkat dengan usaha yang lebih kecil. Pelaku fraud telah
menggunakan berbagai metode untuk melakukan Computer fraud .
Pengkategorian Computer fraud melalui penggunaan data processing
model, dapat dirinci sbb :
a. Cara yang paling sederhana dan umum untuk melaksanakan fraud adalah
mengubah computer input.
b. Computer fraud dapat dilakukan melalui penggunaan sistem (dalam hal ini
Processor) oleh yang tidak berhak, termasuk pencurian waktu dan jasa komputer
serta penggunaan komputer untuk keperluan diluar job deskripsi pegawai.
c. Computer fraud dapat dicapai dengan mengganggu software yang mengolah
data perusahaan atau Computer istruction . Cara ini meliputi mengubah software,
membuat copy ilegal atau menggunakannya tanpa otorisasi.
d. Computer fraud dapat dilakukan dengan mengubah atau merusak data files
perusahaan atau membuat copy, menggunakan atau melakukan pencarian terhadap
data tanpa otorisasi.
e. Computer fraud dapat dilaksanakan dengan mencuri atau menggunakan
secara tidak benar system output.
Fraudulent Financial Reporting
Fraudulent financial reporting adalah perilaku yang disengaja atau
ceroboh,baik dengan tindakan atau penghapusan,yang menghasilkan laporan
keuangan yang menyesatkan (bias). Fraudulent financial reporting yang terjadi
disuatu perusahaan memerlukan perhatian khusus dari auditor independen.
Penyebab fraudulent financial reporting umumnya 3 (tiga) hal sbb :
16
1. Manipulasi, falsifikasi, alterasi atas catatan akuntansi dan dokumen pendukung
atas laporan keuangan yang disajikan.
2. Salah penyajian (misrepresentation) atau kesalahan informasi yang signifikan
dalam laporan keuangan.
3. Salah penerapan (misapplication) dari prinsip akuntansi yang berhubungan
dengan jumlah, klasifikasi, penyajian (presentation) dan pengungkapan
(disclosure).
Fraudulent financial reporting juga dapat disebabkan adanya kolusi antara
manajemen dengan auditor independen. Salah satu upaya untuk mencegah adanya
kolusi tersbut, maka perlu dilakukan rotasi auditor independen dalam melakukan
audit suatu perusahaan.
Fraud Auditing
Fraud Auditing (Audit Kecurangan) yang merupakan salah satu bidang tugas
Auditor. Perkembangan teknologi informasi, e-commerce dsb yang berpengaruh
secara langsung atau tidak langsung dalam operasional perusahaan telah membuka
celah baru bagi munculnya praktek-praktek fraud yang berakibat fatal bagi
perusahaan. Mengantisipasi hal itu maka Auditor Internal sudah seyogianya
meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dan mencegah timbulnya
kecurangan tersebut serta mencari solusi terbaik agar hal itu tidak terjadi.
Tugasnya ada 2 yaitu;
1. Auditor Internal yang ingin memiliki landasan pengetahuan yang kuat di bidang
fraud auditing baik menyangkut pencegahan, pendeteksian ataupun dalam
investigasinya
2. Operations managers yang ingin mengembangkan wawasan dan
pengetahuannya dalam pendeteksian dan pencegahan kecurangan.
Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi
komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan
transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai
auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
17
Karakteristik kecurangan Dilihat dari pelaku fraud auditing maka secara garis
besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis :
a. Oleh pihak perusahaan, yaitu manajemen untuk kepentingan perusahaan (di
mana salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan
(misstatements arising from fraudulent financial reporting, untuk menghindari hal
tersebut ada baiknya karyawan mengikuti auditing workshop dan fraud workshop)
dan pegawai untuk keuntungan individu (salah saji yang berupa penyalahgunaan
aktiva)
b. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing
yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan
ekspektasi terhadap prestasi pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang merupakan sumber penyajian kerja manajemen. Salah saji yang
timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan
istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan seperti ini seringkali
dinamakan kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa
manipulasi, pemalsuan, atau laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah
menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi,
kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan, untuk itu sebaiknya anda
mengikuti auditing workshop dan fraud workshop.
Salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva kecurangan jenis ini
biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal
dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang
mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum(ada baiknya karyawan mengikuti seminar fraud
dan seminar auditing). Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan
yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya
peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran
terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah penggelapan
18
terhadap penerimaan kas, pencurian aktiva perusahaan, mark-up harga dan
transaksi tidak resmi.
Contoh Kasus : Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO). Penelitian COSO menelaah hampir 350 kasus dugaan
kecurangan pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika
Serikat yang diselidiki oleh SEC. Diantaranya adalah :
1. Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan
median perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
2 Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan
penurunan tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
3. Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan
hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus
memiliki kode etik yang mengatur tentang etika profesional.
Dalam menjalankan profesi apapun itu sangat diperlukan ketaatan
terhadap etika dan prinsip – prinsip yang sudah diatur dalam setiap profesi agar
tugas pokok dan fungsi dari profesi itu sendiri dapat terlaksana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan agar semua pihak yang terkait dengan profesi itu
sendiri baik masyarakat maupun para penyedia layanan tidak ada yang dirugikan
sebagai akibat dari ketidaktaatan para penyedia layanan pada kode etik profesi
mereka sendiri.
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang
keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada
19
banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia
di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu
bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah
organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan
putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA)
di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode
Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of
Ethical Conduct for Practitioners of Management Accounting and Financial
Management).
B. SARAN
Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi masalah –
masalah yang terkait dengan etika dalam akuntansi keuangan dan juga akuntansi
manajemen.
Selain itu juga diharapkan kepada pihak yang berwenang agar mengawasi
dengan sebaik – baiknya jalannya pelaksanaan dari pihak-pihak yang
berkepentingan agar tidak terjadi pelanggaran – pelanggaran yang tentunya akan
sangat merugikan negara dan masyarakat, dan juga agar bersikap tegas terhadap
para para pelanggar yang sangat merugikan negara maupun masyaraakat, dan
jalankanlah hukum sesuai dengan aturan dan Undang – undang yang berlaku
tanpa pandang bulu.
Para praktis kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi
Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct
for Practitioners of Management Accounting and Financial Management).
diharapkan untuk dapat menjalankan profesi dan tanggung jawabnya.
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN
DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
20
Kelompok 12
Oleh :
ANNISA AMMAS
HERWI ISRA
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
21