tugas kelompok etika

34
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN A. PENDAHULUAN Etika adalah prinsip moral yang memberikan pegangan bagi tingkah laku seseorang. Seseorang bertindak secara etis bila memperhatikan dampak dari tindakannya terhadap lingkungan sosialnya. Etika merupakan sebuah nilai luhur yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Berbicara perihal etika, apapun bentuknya pastilah berkaitan dengan nilai. Etika adalah yang tak kasat mata, namun memiliki pengaruh yang luar biasa dalam segala segi kehidupan. Beberapa prinsip etika: Menghindari penyimpangan etika yang kecil- kecil Berfokus pada reputasi jangka panjang Mau menerima konsekuensi pribadi demi mempertahankan etika 1

Upload: agnesmierdal

Post on 06-Feb-2016

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas kelompok etika

ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI

MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN

Etika adalah prinsip moral yang memberikan pegangan bagi tingkah laku

seseorang. Seseorang bertindak secara etis bila memperhatikan dampak dari

tindakannya terhadap lingkungan sosialnya.

Etika merupakan sebuah nilai luhur yang wajib dimiliki oleh setiap

individu. Berbicara perihal etika, apapun bentuknya pastilah berkaitan

dengan nilai. Etika adalah yang tak kasat mata, namun memiliki pengaruh yang

luar biasa dalam segala segi kehidupan.

Beberapa prinsip etika:

–        Menghindari penyimpangan etika yang kecil-kecil

–        Berfokus pada reputasi jangka panjang

–        Mau menerima konsekuensi pribadi demi mempertahankan etika

Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam menjalankan

perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan peraturan dan permintaan

perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru, digital, dan berbasis

kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran perusahaan, yang

diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan,

karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini harus

dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam sekejap,

dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan semua

orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk

menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga

kepercayaan.

B. PEMBAHASAN

ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN DAN

AKUNTANSI KEUANGAN

Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas

dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:

1

Page 2: Tugas kelompok etika

a) Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem

perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara

yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.

b) Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan

kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk

bertindak.

c) Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan

dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur

prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk

mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.

d) Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem

pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu

organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi

kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.

e) Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-

prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

 

Etika Profesional Akuntan Manajemen

Etika adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu

sendiri sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun

social dimasyarakat. Etika sangat lekat hubungannya dengan adat istiadat

dilingkungan masyarakat untuk dijadikan suatu aturan bermasyarakat.  Beberapa

etika yang harus dilakoni, diantaranya:

1.      Competence (kompetensi)

2.      Confidentiality (kerahasiaan)

3.      Integrity (integritas)

4.       Objective of Management Accountant (Tujuan dari Akuntansi Manajemen)

5.      Whistle blowing (peluit bertiup)

6.      Creative Accounting (Akuntansi kreatif)

7.      Fraud (kecurangan)

8.      Fraud auditing (kecurangan auditor)

2

Page 3: Tugas kelompok etika

 Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen

Laporan keuangan tersebut harus mampu memberikan suatu rangkaian

historis informasi dari sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban-kewajiban

perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan perubahan terhadap

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban tersebut, yang dinyatakan

secara kuantitatif dengan satuan mata uang.

Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:

a.       Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat

digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam

pengambilan keputusan.

b.      Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan

keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan (penyajian yang

jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat,

kelengkapan), dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal

(tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara

karakterisitk kualitatif), serta penyajian yang wajar.

Perilaku Profesi Akuntan

Etika dalam akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang klasik.

Hal tersebut dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan informasi

yang penting serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi

keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan

akuntansi yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak

auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat

dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan investor

sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang

keamananbagi para investor.

Para akuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan memiliki

pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut memungkinkan

mereka dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak berdampak baik

bagi perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang bergantung pada

akuntan atau auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan bagi akuntan

dan auditor untuk mempertahankan standar etika dan memenuhi kewajiban

3

Page 4: Tugas kelompok etika

mereka terhadap masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani. Beberapa

bagian kode yang disoroti adalah integritas dan harus jujur dengan transaksi

mereka, objektivitas dan kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan auditor

dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan kewajiban dan pengungkapan

kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan

penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,

pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan

adalah persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu

perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan

pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang.

Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk

suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari

hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan

biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau

dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang

saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam

pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan

demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat

berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan

yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,

menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.

Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan

penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal

lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian

dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen

menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian

manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan

untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan

4

Page 5: Tugas kelompok etika

keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik

dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.

Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi

penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk

merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan

keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak

luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas aset

organisasi. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan dengan

pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan

atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu

pimpinan.

Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip

akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan

kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam

akuntansi manajemen dan menggunakan sistem informasi operasi yang sama

sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada

pemakainya.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus

digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk

kepentingan eksternal.

Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Prinsip akuntansi yang lazim diterima

baik dalam akuntansi keuangan

kemungkinan besar juga merupakan

prinsip pengukuran yang relevan dalam

akuntansi manajemen

Menggunakan Sistem informasi operasi

yang sama sebagai bahan baku untuk

menghasilkan informasi yang disajikan

kepada pemakainya

Unsur Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

5

Page 6: Tugas kelompok etika

No.

1. Dasar pencatatanPrinsip Akuntansi yang lazim

Tidak terikat dengan Prinsip Akuntansi yang lazim

2. Fokus Informasi Informasi masa laluInformasi masa lalu dan masa yang akan datang.

3.Lingkup Informasi

Secara keseluruhan Bagian perusahaan

4.Sifat laporan yang dihasilkan

Berupa ringkasanLebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan.

5.Keterlibatan dalam perilaku manusia

Lebih mementingkan pengukuran kejadian ekonomi

Lebih bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen.

6.Disiplin Sumber yang Melandasi

Ilmu EkonomiIlmu Ekonomi dan Ilmu Psikologi Sosial.

Ada 4 standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:

1. Kompetensi

Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang

sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat

laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan

relevan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung

jawab untuk:

Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan

berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang

berlaku.

Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang

relevan serta dapat diandalkan.

Akuntansi Kompetensi

Definisi

6

Page 7: Tugas kelompok etika

1 Pengetahuan Profesional

Menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional dalam pengetahuan akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan tren. Pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang berlaku dan sistem untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.

2 Keuangan monitoring dan analisis

Dengan memantau dan mengumpulkan data untuk menilai akurasi dan integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan kepatuhan dengan standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem pengendalian internal, menafsirkan dan mengevaluasi hasil guna mempersiapkan dokumentasi dan membuat laporan keuangan dan/atau presentasi.

3 Pengambilan keputusan

Dengan menggunakan pendekatan yang efektif untuk memilih tindakan atau mengembangkan solusi yang sesuai untuk mencapai kesimpulan, mengambil tindakan yang konsisten dengan fakta-fakta yang tersedia.

4 Pengawasan Dengan menunjukkan sifat disiplin, menetapkan standar kinerja dan mengevaluasi kinerja dari karyawan untuk mempertahankan tenaga kerja yang beragam untuk mengelola dan memastikan kepatuhan dengan sumber daya manusia kebijakan dan prosedur.

Memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan umpan balik, memberikan teknis pengawasan, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan; rencana dan dukungan karyawan di peluang pengembangan karir.

5 Komunikasi dan keterampilan Interpersonal

Menyampaikan informasi kepada perorangan atau kelompok dengan memberikan presentasi yang cocok untuk karakteristik dan kebutuhan penonton.

Jelas dan ringkas menyampaikan informasi secara lisan atau secara tertulis kepada individu atau kelompok untuk memastikan bahwa mereka mengerti informasi dan pesan.

7

Page 8: Tugas kelompok etika

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan

informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk

melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan

memiliki tanggung jawab untuk:

Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang

diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar

kewajiban hukum.

Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang

diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini

dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk

kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

Kerahasian harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga

kerahasiaan informasi harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk

komputer yang bersifat standalone atau tidak terhubung ke jaringan. Aspek

penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau otentikasi

terhadap user. Identifikasi positif dari setiap user sangat penting untuk

memastikan efektivitas dari kebijakan yang menentukan siapa saja yang berhak

untuk mengakses data tertentu

Contohnya: Access Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis

kontrol akses yang diperlukan dalam mendukung kebijakan keamanan. Model

akses kontrol ini menyediakan view konseptual dari kebijakan keamanan. Hal ini

akan mengijinkan kita untuk melakukan pemetaan antara tujuan dan petunjuk dari

kebijakan keamanan anda terhadapevent yang spesifik. Proses dari pemetaan ini

memungkinkan terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang diperlukan

dalam melakukan kontrol terhadap keamanan. Singkatnya, access control

model memungkinkan untuk memilah kebijakan keamanan yang kompleks

menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana dan terkontrol.

Beberapa model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan

membahas beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya.

8

Page 9: Tugas kelompok etika

Kebanyakan penerapan kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari

beberapa access control models.

 3. Integritas (Integrity)

Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari

kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam

menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan

memiliki tanggung jawab untuk:

Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak

agar terhindar dari potensi konflik.

Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang

akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas

secara etis.

Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang

dapat mempengaruhi tindakan mereka.

Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau

kendala lain yang dapat menghalagi penilaian tanggung jawab

kinerja dari suatu kegiatan.

Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta

yang menguntungkan dalam penilaian profesional.

Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan

mendiskreditkan profesi.

  Integritas (integrity) adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari

perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak

sengaja.

Seperti halnya kerahasiaan, integritas bisa dikacaukan oleh hacker,

masquerader, aktivitas user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi,

LAN, dan programprogram terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena

setiap ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak

terotorisasi terhadap data atau program. Sebagai contoh, user yang berhak

mengakses sistem secara tidak sengaja maupun secara sengaja dapat merusak data

9

Page 10: Tugas kelompok etika

dan program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak dikendalikan secara

baik.

Contoh untuk melindungi dari ancaman terhadap integritas

· Memberikan akses dalam kerangka need-to-know basis

· Pemisahan tugas(separation of duties)

· Rotasi tugas

4. Objektivitas (Objectifity)

Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar

dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi

relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap

pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung

jawab untuk:

Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan

objektif.

Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat

memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang

disampaikan.

Tujuan dari Akuntansi Manajemen atau dalam bahasa inggris (Objective of

Manajemen Accountan). adalah profesi yang melibatkan bermitra dalam

keputusan manajemen membuat, merancang perencanaan dan kinerja sistem

manajemen, dan menyediakan keahlian dalam melalui laporan keuangan dan

kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan dan implementasi strategi

organisasi

Contoh dan Tujuan dari   praktek   Akuntansi   Manajemen meluas ke tiga

bidang   oleh   American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA)berikut:

1. Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan manajemen

sebagai mitra strategis dalam organisasi.

2. Manajemen kinerja untuk mengembangkan praktek pengambilan

keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi

10

Page 11: Tugas kelompok etika

3. Manajemen risiko untuk berkontribusi untuk kerangka kerja dan praktek

untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko

untuk mencapai tujuan organisasi.

Whistle Blowing

Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk

membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya

adalah moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka

rahasia perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan

perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.

Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :

Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan

perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak,

loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,

melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian

bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan

sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral

Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan

kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan

masyarakat, motivasi  utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang,

yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan

kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan

etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.

Whistle blowing atau Peluit Bertiup adalah menarik perhatian kesalahan yang

terjadi dalam sebuah organisasi. Proyek akuntabilitas pemerintah. Menurut

George Kerevan, “Kata of the Week” kolumnis The Scotsman, “asal-usul

etimologis meniup peluit mulia jelas.” Namun bahkan tanpa mengetahui istilah

silsilah, kita mendapatkan gambaran yang jelas dari kata-kata sendiri. Kerevan

menunjukkan yang jelas-polisi shrilling peluit ketika ia menangkap kejahatan

berlangsung.

11

Page 12: Tugas kelompok etika

Daftar cara meniup peluit:

1. Melaporkan pelanggaran atau pelanggaran hukum kepada pihak berwenang

yang tepat.

2. Seperti seorang supervisor, hotline atau Inspektur Jenderal

3. Menolak untuk berpartisipasi dalam kerja kesalahan

4. Bersaksi dalam persidangan hukum

5. Bukti-bukti yang bocor kesalahan untuk media

Contoh:

1.      Meniup peluit di publik sektor

2.      Pernah dilakukan oleh mantan Enron Vice President Sherron Watkins dan

tembakau eksekutif Jeffrey Wigand. Tetapi karena pemerintah, sifatnya,

seharusnya terbuka dan transparan, pengungkapan penuh perilaku yang tidak etis

atau ilegal dalam lingkup publik sangat penting. Tidak semua masalah di publik,

namun, dihasilkan dalam organisasi pemerintah, di luar vendor, kontraktor, dan

individu dapat berpartisipasi dalam dan bahkan berkembang biak pemerintah

korupsi.

Creative Accounting

Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak

menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di

dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi

pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang terlibat di

dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan (sepengetahuan saya

jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses creative

accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah,

asosiasi industri, dll.

Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan,

penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan

(memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan

atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).

12

Page 13: Tugas kelompok etika

Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi

terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis :

a. Bonus Plan Hyphotesis (Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi

dengan pola bonus atas laba yang dihasilkan. Tindakan yang memacu para

manajer untuk mealkaukan creative accounting, seringkali dipengaruhi oleh

pembagian besaran bonus yang tergantung dengan laba yang akan dihasilkan.

Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas bawah, sebagai batas terendah

untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti ini, para manajer akan berusaha

menaikkan laba menuju batas minimal ini. Jika sang pemilik juga menetapkan

bats atas atas laba yang dihasilkan, maka manajer akan erusaha mengurangi laba

sampai batas atas dan mentransfer data tersebut pada periode yang akan dating.

Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati batas atas tersebut, manajer tidak

akan mendapatkan bonus lagi)

b. Debt Convenant Hyphotesis (Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai

bagaimana manajer menyikasi perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manjer

atas adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang jatuh tempo, akan berupaya

menghindarinya degan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang

menguntungkan dirinya)

c. Political Cost Hyphotesis (Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan

laba perusahan lebih rendah lewat proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi

oleh jika laba meningkat, maka para karyawan akan melihat kenaikan aba tersebut

sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan gaji.

Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih)

Contoh kasus : Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO

dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan

profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan

karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang

logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi

khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.

13

Page 14: Tugas kelompok etika

Fraud Accounting

Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya

perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh

keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan

yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri.

Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan

perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan

dirinya.

Kecurangan (Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan

sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk

memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud

adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu,

menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah

merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak

wajar untuk kepentingan dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang dari

dalam maupun dari luar perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam

perusahaan (internal fraud) yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan. 

Mengingat adanya pengendalian (control) yang diterapkan secara ketat oleh

hampir semua perusahaan untuk menjaga asetnya, membuat pihak luar sukar

untuk melakukan pencurian. Internal fraud terdiri dari 2  (dua) kategori yaitu

Employee fraud yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk

memperoleh keuntungan finansial pribadi maupun kelompok dan Fraudulent

financial reporting.

         Proses, unsur dan faktor pemicu fraud

Proses fraud biasanya terdiri dari 3 macam, yaitu pencurian (theft) dari sesuatu

yang berharga (cash, inventory, tools, supplies, equipment atau data), konversi

(conversion) asset yang dicuri kedalam cash dan pengelabuhan / penutupan

(concealment) tindakan kriminal agar tidak dapat terdeteksi.

Unsur-unsur fraud  antara lain sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak

(collussion), tindakan penggelapan/penghilangan atau false representation

dilakukan dengan sengaja, menimbulkan kerugian nyata atau potensial atas

14

Page 15: Tugas kelompok etika

tindakan pelaku fraud. Meskipun perusahaan secara hukum dapat menuntut

pelaku fraud, ternyata tidak mudah usaha untuk menangkap para  pelaku fraud,

mengingat pembuktiannya relatif sulit.

Penyebab / faktor pemicu fraud dibedakan atas 3 (tiga) hal yaitu :

1.      Tekanan (Unshareable pressure/ incentive) yang merupakan motivasi seseorang

untuk melakukan fraud. Motivasi melakukan fraud, antara lain motivasi ekonomi,

alasan emosional (iri/cemburu, balas dendam, kekuasaan, gengsi) dan nilai

(values).

2.      Adanya kesempatan / peluang (Perceived Opportunity) yaitu kondisi atau situasi

yang memungkinkan seseorang melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur.

3.      Rasionalisasi (Rationalization) atau sikap (Attitude), yang paling banyak

digunakan adalah hanya meminjam (borrowing) asset yang dicuri.

Ramos (2003), menggambarkan penyebab fraud dalam bentuk segitiga fraud (the

fraud triangle), sebagai berikut :

Selain itu, fraud dapat dikatagorikan atas 3 (tiga) macam sbb. :

1. Penyalahgunaan wewenang/jabatan (Occupational Frauds);

kecurangan yang dilakukan oleh individu- individu yang bekerja

dalam suatu organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

2. Kecurangan Organisatoris (Organisational Frauds); kecurangan

yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri demi

kepentingan/keuntungan organisasi itu.

3. Skema Kepercayaan (Confidence Schemes). Dalam kategori ini,

pelaku membuat suatu skema kecurangan dengan

menyalahgunakan kepercayaan korban.

         Jenis-jenis fraud

Jenis-jenis fraud yang sering terjadi di berbagai perusahaan pada umumnya dapat

dibedakan atas 3 (tiga) macam :

Pemalsuan (Falsification) data dan tuntutan palsu (illegal act). Hal ini

terjadi manakala seseorang secara sadar dan sengaja memalsukan suatu

fakta, laporan, penyajian  atau klaim yang mengakibatkan kerugian

keuangan atau ekonomi dari para pihak yang menerima laporan atau data

palsu tersebut.

15

Page 16: Tugas kelompok etika

Penggelapan kas (embezzlement cash), pencurian persediaan/aset (Theft of

inventory / asset) dan kesalahan (false) atau misleading catatan dan

dokumen. Penggelapan kas adalah kecurangan dalam pengalihan hak milik

perorangan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai hak milik itu

di mana pemilikan diperoleh dari suatu hubungan kepercayaan.

Kecurangan Komputer (Computer fraud) meliputi tindakan ilegal yang

mana pengetahuan tentang teknologi komputer adalah esensial untuk

perpetration, investigation atau prosecution. Dengan menggunakan sebuah

komputer seorang fraud perpetrator dapat mencuri lebih banyak dalam

waktu lebih singkat dengan usaha yang lebih kecil. Pelaku fraud telah

menggunakan berbagai metode untuk melakukan Computer fraud .

Pengkategorian Computer fraud melalui penggunaan data processing

model, dapat dirinci sbb  :

a.       Cara yang paling sederhana dan umum untuk melaksanakan fraud adalah

mengubah computer input.

b.      Computer fraud dapat dilakukan melalui penggunaan sistem (dalam hal ini

Processor) oleh yang tidak berhak, termasuk pencurian waktu dan jasa komputer

serta penggunaan komputer untuk keperluan diluar job deskripsi pegawai.

c.       Computer fraud dapat dicapai dengan mengganggu software yang mengolah

data perusahaan atau Computer istruction . Cara ini meliputi mengubah software,

membuat copy ilegal atau menggunakannya tanpa otorisasi.

d.      Computer fraud dapat dilakukan dengan mengubah atau merusak data files

perusahaan atau membuat copy, menggunakan atau melakukan pencarian terhadap

data tanpa otorisasi.

e.       Computer fraud dapat dilaksanakan dengan mencuri atau menggunakan

secara tidak benar system output.

         Fraudulent Financial Reporting

Fraudulent financial reporting adalah perilaku yang disengaja atau

ceroboh,baik dengan tindakan atau penghapusan,yang menghasilkan laporan

keuangan yang menyesatkan (bias). Fraudulent financial reporting yang terjadi

disuatu perusahaan memerlukan perhatian khusus dari auditor independen.

Penyebab fraudulent financial reporting umumnya  3 (tiga) hal sbb :

16

Page 17: Tugas kelompok etika

1.      Manipulasi, falsifikasi, alterasi atas catatan akuntansi dan dokumen pendukung

atas laporan keuangan yang disajikan.

2.      Salah penyajian (misrepresentation) atau kesalahan informasi yang signifikan

dalam laporan keuangan.

3.      Salah penerapan (misapplication) dari prinsip akuntansi yang berhubungan

dengan  jumlah, klasifikasi, penyajian (presentation) dan pengungkapan

(disclosure).

Fraudulent financial reporting juga dapat disebabkan adanya kolusi antara

manajemen dengan auditor independen. Salah satu upaya untuk mencegah adanya

kolusi tersbut, maka perlu dilakukan rotasi auditor independen dalam melakukan

audit suatu perusahaan.

Fraud Auditing

Fraud Auditing (Audit Kecurangan) yang merupakan salah satu bidang tugas

Auditor. Perkembangan teknologi informasi, e-commerce dsb yang berpengaruh

secara langsung atau tidak langsung dalam operasional perusahaan telah membuka

celah baru bagi munculnya praktek-praktek fraud yang berakibat fatal bagi

perusahaan. Mengantisipasi hal itu maka Auditor Internal sudah seyogianya

meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dan mencegah timbulnya

kecurangan tersebut serta mencari solusi terbaik agar hal itu tidak terjadi.

Tugasnya ada 2 yaitu;

1.      Auditor Internal yang ingin memiliki landasan pengetahuan yang kuat di bidang

fraud auditing baik menyangkut pencegahan, pendeteksian ataupun dalam

investigasinya

2.      Operations managers yang ingin mengembangkan wawasan dan

pengetahuannya dalam pendeteksian dan pencegahan  kecurangan.

Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi

komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan

transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai

auditor yang terlatih dan kriminal investigator.

17

Page 18: Tugas kelompok etika

Karakteristik kecurangan Dilihat dari pelaku fraud auditing maka secara garis

besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis :

a. Oleh pihak perusahaan, yaitu manajemen untuk kepentingan perusahaan (di

mana salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan

(misstatements arising from fraudulent financial reporting, untuk menghindari hal

tersebut ada baiknya karyawan mengikuti auditing workshop dan fraud workshop)

dan pegawai untuk keuntungan individu (salah saji yang berupa penyalahgunaan

aktiva)

b. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing

yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan

ekspektasi terhadap prestasi pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen

pendukung yang merupakan sumber penyajian kerja manajemen. Salah saji yang

timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan

istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan seperti ini seringkali

dinamakan kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa

manipulasi, pemalsuan, atau laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah

menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi,

kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan, untuk itu sebaiknya anda

mengikuti auditing workshop dan fraud workshop.

Salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva kecurangan jenis ini

biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal

dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang

mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum(ada baiknya karyawan mengikuti seminar fraud

dan seminar auditing). Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan

yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya

peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran

terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah penggelapan

18

Page 19: Tugas kelompok etika

terhadap penerimaan kas, pencurian aktiva perusahaan, mark-up harga dan

transaksi tidak resmi.

Contoh Kasus : Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO). Penelitian COSO menelaah hampir 350 kasus dugaan

kecurangan pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika

Serikat yang diselidiki oleh SEC. Diantaranya adalah :

1. Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan

median perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.

2 Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan

penurunan tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.

3. Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam

kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan

hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.

PENUTUP

KESIMPULAN

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus

memiliki kode etik yang mengatur tentang etika profesional.

Dalam menjalankan profesi apapun itu sangat diperlukan ketaatan

terhadap etika dan prinsip – prinsip yang sudah diatur dalam setiap profesi agar

tugas pokok dan fungsi dari profesi itu sendiri dapat terlaksana sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan agar semua pihak yang terkait dengan profesi itu

sendiri baik masyarakat maupun para penyedia layanan tidak ada yang dirugikan

sebagai akibat dari ketidaktaatan para penyedia layanan pada kode etik profesi

mereka sendiri.

Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang

keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini

berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada

19

Page 20: Tugas kelompok etika

banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia

di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu

bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah

organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan

putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.

Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management Accountant – IMA)

di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut Standar Kode

Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of

Ethical Conduct for Practitioners of Management Accounting and Financial

Management).

B.     SARAN

Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi masalah –

masalah yang terkait dengan etika dalam akuntansi keuangan dan juga akuntansi

manajemen.

Selain itu juga diharapkan kepada pihak yang berwenang agar mengawasi

dengan sebaik – baiknya jalannya pelaksanaan dari pihak-pihak yang

berkepentingan agar tidak terjadi pelanggaran – pelanggaran yang tentunya akan

sangat merugikan negara dan masyarakat, dan juga agar bersikap tegas terhadap

para para pelanggar yang sangat merugikan negara maupun masyaraakat, dan

jalankanlah hukum sesuai dengan aturan dan Undang – undang yang berlaku

tanpa pandang bulu.

Para praktis kode etik yang disebut Standar Kode Etik untuk Praktisi

Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan (Standards of Ethical Conduct

for Practitioners of Management Accounting and Financial Management).

diharapkan untuk dapat menjalankan profesi dan tanggung jawabnya.

ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN

DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

20

Page 21: Tugas kelompok etika

Kelompok 12

Oleh :

ANNISA AMMAS

HERWI ISRA

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014

21