komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi

35
KOMUNIKASI KELOMPOK DAN KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan terapan yang tidak menitikberatkan perhatiannya pada proses kelompok secara umum, tetapi pada tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat mengajukan bermacam-macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan atribut-atribut komunikasi kelompok. Komunikasi Kelompok Versus Dinamika-dinamika Kelompok Bagaimanakah komunikasi kelompok sebagai suatu bidang studi dan penelitian dibedakan dari dinamika kelompok? Di sini jelas terjadi tumpang tindih. Akan tetapi, kalu dinamika-dinamika kelompok merupakan suatu studi tentang berbagai aspek tingkah laku kelompok, maka komunikasi kelompok hanya memusatkan perhatiannya pada proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil.

Upload: syahidah-nur-

Post on 19-Feb-2015

205 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

KOMUNIKASI KELOMPOK DAN KOMUNIKASI ORGANISASI

Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan terapan yang

tidak menitikberatkan perhatiannya pada proses kelompok secara umum, tetapi pada

tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat

mengajukan bermacam-macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi

kelompok dan jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan

atribut-atribut komunikasi kelompok.

Komunikasi Kelompok Versus Dinamika-dinamika Kelompok

Bagaimanakah komunikasi kelompok sebagai suatu bidang studi dan

penelitian dibedakan dari dinamika kelompok? Di sini jelas terjadi tumpang tindih.

Akan tetapi, kalu dinamika-dinamika kelompok merupakan suatu studi tentang

berbagai aspek tingkah laku kelompok, maka komunikasi kelompok hanya

memusatkan perhatiannya pada proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil.

Meskipun seorang ahli komunikasi kelompok mengkaji banyak variabel yang

sama-sama menjadi perhatian para ahli dinamika-dinamika kelompok, dia

mengadakan pendekatan terhadap variabel-variabel itu melalui cara lain. Dia

mengkaji variabel-variabel tersebut untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel

tersebut mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tingkah laku para anggota kelompok

dalam berdiskusi atau berkomunikasi.

Perhatian utama diberikan kepada proses komunikasi dalam kelompok-

kelompok kecil juga membedakan komunikasi kelompok dari bidang-bidang lain

Page 2: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

dalam studi kelompok kecil seperti sosiologi kelompok kecil, terapi kelompok dan

semacamnya.

Komunikasi Kelompok Versus Diskusi Kelompok

Apa yang membedakan komunikasi kelompok dengan diskusi? Diskusi telah

menjadi bidang studi yang amat penting sejak McBurney dan Hance menerbitkan

edisi pertama buku mereka yang berjudul Discussion in Human Affairs pada tahun

1939. diskusi kelompok merupakan bagian penting dalam tradisi berdiskusi dan

nampaknya merupakan langkah lanjut yang tak akan dapat dielakkan dalam

pengembangan atau evolusi diskusi kelompok sebagai suatu bidang studi, penelitian

dan terapan di dalam komunikasi lisan. Baik komunikasi kelompok maupun diskusi

kelompok memusatkan perhatiannya pada tingkah laku para anggota kelompok dalam

berdiskusi.

Akan tetapi komunikasi kelompok memandang proses-proses diskusi

kelompok kecil dari sudut pandang yang lebih “ilmiah” lebih sebagai bidang

penyelidikan, dan agak kurang sebagai bidang pengembangan keterampilan dan

penyempurnaan kelompok. Komunikasi kelompok lebih tertarik pada deskripsi dan

analisa proses diskusi daripada merumuskan bermacam-macam persyaratan untuk

meningkatkan efektifitas suatu diskusi kelompok.

Komunikasi Kelompok Versus Komunikasi Antar Pribadi

Apa yang membedakan komunikasi kelompok dengan komunikasi antar

pribadi (interpersonal)? Antara komunikasi kelompok dengan komunikasi antar

pribadi sebenarnya tidak perlu ditarik suatu garis pemisah. Kedua bidang tersebut

tumpang tindih dan banyak situasi tatap muka dapat diungkapkan dalam berbagai

cara sesuai dengan perhatian dan tujuan si pengamat. Baik komunikasi kelompok

Page 3: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

maupun komunikasi antar pribadi melibatkan dua atau lebih individu yang secara

fisik berdekatan dan yang menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara

verbal maupun nonverbal.

Dengan demikian kriteria pokok dalam membedakan komunikasi antar

pribadi dengan komunikasi kelompok adalah kadar spontanitas, strukturalisasi,

kesadaran akan sasaran kelompok, ukuran kelompok, relavitas sifat permanen dari

kelompok serta identitas diri. Tentunya, mungkin juga mengaitkan kejadian-kejadian

antar pribadi dalam suatu tatanan komunikasi kelompok atau sebaliknya, tetapi ini

tergantung pada perhatian khusus atau kepentingan si pengamat.

Komunikasi Kelompok Versus Komunikasi Organisasi

Komunikasi kelompok bersifat langsung dan tatap muka. Komunikasi

organisasi tidak perlu langsung, dan seringkali memang tidak. Komunikasi kelompok

agak kurang dipengaruhi emosi dan lebih cenderung melibatkan pengaruh antar

pribadi sebagai kebalikan dari pemuasan sasaran-sasaran organisasi rasional.

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan komunikasi organisasiona, komunikasi

kelompok kecil biasanya lebih sopan, kurang berstuktur, serta kurang berorientasi

pada tujuan. Komunikasi organisasional sebaliknya lebih cenderung terjadi pada

tatanan yang permanen, lebih mencerminkan adanya identitas daripada komunikasi

kelompok kecil.

Displin Komunikasi Kelompok

Elwood Murray, salah seorang perintis komunikasi lisan mengemukakan

bahwa disiplin ilmu adalah lebih luas daripada ruang lingkup (domain) atau studi

lapangan. Untuk menjadi disiplin dari suatu bidang keilmuan harus memenuhi 5

unsur pokok dasar, yaitu:

Page 4: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

1. Ruang lingkup atau lapangan studi.

2. Teori atau beberapa teori.

3. Metodologi riset.

4. Kritik.

5. Penerapan.

Berdasarkan kriteria-kriteria ini, komunikasi kelompok sebenarnya sedang

mengarah menjadi suatu disiplin, atau paling sedikit telah menjadi suatu subdisiplin

dari komunikasi lisan.

Proses-proses Komunikasi Kelompok

Anda sendiri mungkin dapat menyajikan bermacam jawaban, karena anda

tentunya sudah pernah berpatisipasi dalam berbagi kelompok kecil yang macam

perhatiannya berkisar mulai dari yang berorientasi kepada tugas, sampai dengan yang

berorientasi kepada masyarakat. Apabila sejumlah pengalaman yang anda miliki

masih belum mampu menghasilkan beberapa jawaban bagi pertanyaan yang

dikemukakan di atas, pastinya ada alasan-alasan yang masuk akal.

Sebagai salah satu alasan, karena banyak kejadian timbul pada saat yang

bersamaan, sehingga sulit bagi seorang yang berpatisipasi dalam suatu kegiatan untuk

dapat memahami kejadian-kejadian yang berlangsung begitu cepat serta saling berkait

dan bertumpang tindih. Alasan lain ialah kemungkinan anda belum dilengkapi dengan

konsep-konsep untuk mengartikan setiap gejala yang ada, atau mungkin anda belum

dilengkapi dengan persyaratan-persyaratan konseptual yang kemungkinan anda

melihat keseluruhan proses melalui sebagian komponen yang ada.

Oleh karena itu, strategi kita dalam hal ini harus mencakup 2 segi, yaitu:

Page 5: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

1. Kita harus mencoba mengisolir beberapa proses yang sederhana dan mudah

dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara simultan

dalam komunikasi kelompok.

2. Kita harus menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan kita

mengorganisir pengamatan.

Kepemimpinan dan Komunikasi Kelompok

Salah satu pertanyaan dasar dari penelitian komunikasi lisan tentang

kepemimpinan adalah apakah tingkah laku kepemimpinan atau “gaya” kepemimpinan

dapat mempengaruhi hasil diskusi. Suatu strategi penelitian pada hakikatnya adalah

untuk melatih pemimpin-pemimpin memperlihatkan perbedaan gaya-gaya

kepemimpinan. Seringkali, penelitian membandingkan tingkah laku kepemimpinan

yang “kelompok-sentris” (group-centered) dengan yang “pemimpin-sentris” (leader-

centris).

Yang dimaksud dengan “kelompok-sentris” adalah jika seorang pemimpin

secara aktif mendorong anggota kelompok untuk sama-sama ikut bertanggung jawab

dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan

kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan “pemimpin-sentris” adalah kalau

pemimpin formal dari kelompok menganggap dirinya bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap fungsi-fungsi di atas.

Perbandingan antara dua bentuk tingkah laku pemimpin tersebut di atas

menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

Page 6: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

1. Pemimpin-peminpin yang pemimpin-sentris dinilai lebih tinggi daripada

pemimpin yang kelompok-sentris dalam hal nilai andil mereka terhadap

kelompok.

2. Diskusi kelompok-sentris dinilai lebih baik daripada diskusi pemimpin-sentris

dan dianggap memiliki tingkatan lebih tinggi dalam hal keterlibatan,

kerjasama, situasi yang hangat dan ramah, dan kemudahan untuk memberi

sumbangan pendapat.

Diskusi kelompok-sentris nampak menghasilkan kepuasan yang lebih besar

dalam hal keputusan yang dicapai serta interaksi anggota yang lebih tinggi.

Jaringan Eksperimen

Dalam kebanyakan penelitian kelompok orang yang tidak saling mengenal

didudukkan pada meja-meja yang dibuat secara khusus sehingga masing-masing

dipisahkan satu sama lainnya. Dengan cara mengijinkan mereka hanya

mempergunakan penyampaian pesan tertulis menurut rencana atau jaringan tertentu,

kepada mereka dapat diberika tugas untuk diselesaikan menurut cara yang

memungkinkan mereka membuat catatan interaksi yang dilakukan.

Karya eksperimen yang terdahulu telah menunjukkan bahwa ketepatan relatif

dalam penyelesaian tugas (menurut urutan berkurangnya ketepatan) ialah roda,

seluruh saluran, rantai dan lingkaran (seluruh saluran dapat disamakan dengan diskusi

“terbuka”, roda sama dengan seorang atasan dengan empat bawahan, dan

sebagainya). Kepemimpinan dikatakan berhubungan dengan pemusatan, misalnya,

kedudukan Y dalam jaring roda, sedang semangat yang rendah dan kepuasan

dikatakan berhubungan dengan hal yang tidak mengenai pokoknya – kedudukan X

pada jaring-jaring roda dan rantai.

Page 7: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

Banyak riset yang sebelumnya digantikan oleh eksperimen yang lebih luas

dari para ahli psikologi Cohen dan Carzo. Para periset tersebut telah menunjukkan

bahwa kelompok yang diuji menurut semua jaringan di atas itu tetap membutuhkan

waktu yang lebih lama untuk belajar daripada yang telah diselidiki oleh telaah

sebelumnya. Efisiensi tertuju pada hal-hal yang biasa, tetapi semangat kerja, yang

berhubungan dengan kedudukan pada jaringan yang berbeda-beda, tidak berubah.

Penghubung

Bersamaan dengan pelaksanaan riset terhadap kelompok percobaan, para

sarjana lainnya memperhatikan laju komunikasi kepada kelompok yang berjalan

biasa. Misalnya, Festinger dan Back dan kawan-kawan telah menunjukkan akan

pentingnya para pengarah opini pada suatu penelitian mengenai penyebaran desas-

desus di suatu daerah perumahan. Para individu cenderung mempergunakan teman

yang dilakukan oleh orang penghubung.

Menjelaskan perkembangan sikap, opini, dan pola perilaku, mereka

berpendapat bahwa sesuatu lingkunagn sebagian di pecah-pecah dalam kelompok

primer, yang dibentuk oleh orang-orang yang berinteraksi atas dasar perseorangan.

Untuk penerimaan dan penyebaran informasi, kelompok primer ini menggantungkan

diri pada seseorang atau beberapa orang pengarah opini. Para pengarah opini ini

merupakan komunikator yang aktif yang menanggapi media massa dan yang

mempunyai hubungan dengan para pengarah opini lainnya dan orang-orang yang

berpengaruh dalam lingkungan itu. Dengan demikian terdapat “laju komunikasi

bertahap dua”, yang pertama dari sumber kepada para pengarah opini, dan yang

kedua melalui mereka, serta tas dasar penyebaran perseorangan, kepada anggota

kelompok yang kurang aktif. Penyebaran informasi dan arti serta maksud yang

diterima sangat dipengaruhi oleh keyakinan kelompok primer dan tekanan terhadap

Page 8: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

orang ini untuk mempunyai pendapat yang sama dengan orang lain dari kelompok

mereka.

Hubungan Komunikasi

Salah satu ancangan mengenai penguraian dan penilaian arus informasi dalam

organisasi disajikan oleh suatu telaah mengenai hubungan komunikasi di kalangan

anggota staf ahli satu badan pemerintahan. Badan ini mencakup sejumlah ahli militer

dan sipil yang bertanggung jawab atas suatu program besar mengenai perkembangan

ilmu pengetahuan. Telaah ini bertujuan mempelajari penyusunan pola komunikasi

antara orang-orang tersebut. Dari setiap anggota diperoleh laporan mengenai

frekuensi hubungan pribadi (penukaran informasi) dengan setiap anggota lainnya

dalam badan itu.

Pasangan yang melaporkan secara tersendiri frekuensi timbal balik antara

mereka diambil sebagai data dasar dan pembentukan pasangan ini dianalis untuk

melihat bagaimana dan apakah akan terbentuk ikatan, atau kelompok anggota yang

banyak berkomunikasi satu sama lain dan tidak begitu banyak berkomunikasi dengan

yang bukan merupakan bagian dari perikatan mereka. Kita dapat menggambarkan

struktur komunikasi dari organisasi ini untuk dibandingkan dengan “struktur resmi”.

Adanya sistem yang tidak resmi dan bahwa mereka sangat menggantungkan

diri pada sistem ini sebagai suatu cara untuk mendapat, menyebarkan, dan menilai

informasi yang dibutuhkan dalam hubungan dengan pekerjaan mereka.

Tekanan Kelompok

Umumnya kita mendapati bahwa makin banyak orang merasa bahwa

keyakinannya bertentangan dengan keyakinan “kelompoknya”, makin banyak ia

Page 9: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

menyesuaikan keyakinannya dengan keyakinan kelompoknya. Yang membuat

anggota kelompok tersebut bersatu adalah kepaduan sosial mereka, atau lebih tepat,

kemampuan mereka untuk lebih tepat menyebarkan pesan relevan di antara mereka

sendiri daripada orang lain.

Meskipun semua kelompok itu dipilih secara acak kepada beberapa kelompok

tertentu diberitahukan bahwa mereka dibentuk secara khusus karena adanya beberapa

kesamaan dalam latar belakang mereka, dan kelompok ini disebut kelompok yang

lebih terpadu. Makin terpadu kelompoknya makin banyak dilakukan komunikasi

untuk memperoleh persesuaian. Makin homogen atau terpadu suatu kelompok makin

banyak komunikasi yang dilakukan secara menyimpang untuk mengubah

pemecahannya sesuai dengan pemecahan kelompok.

Tekan kelompok dalam komunikasi adalah:

1. Tekanan untuk mendapat persesuaian disebabkan oleh:

Kenyataan sosial – jika informasi mengenai suatu kenyataan kurang,

tekanan kelompok dapat menjadi kuat, karena “penyendiri” tidak

cukup fakta nyata untuk tidak mnyetujui atau menentangnya.

Gerak kelompok yaitu – kebutuhan suatu kelompok untuk maju guna

mencapai tujuan bersama. Faktor ini sering kelihatan pada partai

politik menjelang pemilihan umum jika dendam lama sementara waktu

sudah dilupakan.

2. Jumlah komunikasi yang diadakan untuk menciptakan suatu persesuaian:

Meningkat sebanding bertambahnya persangkaan bahwa terdapat

suatu kekeliruan.

Meningkat sebanding bertambahnya perasaan bahwa kekeliruan itu

penting.

Page 10: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

Meningkat sebanding bertambahnya kepaduan kelompok.

Meningkat kearah penyimpangan.

Meningkat sesuai harapan akan berkurangnya perbedaan pendapat.

Berkurang bila arahnya pada orang yang dianggap berada diluar

kelompok atau tidak disenangi oleh kelompok.

3. Jumlah perubahan pendapat:

Meningkat sesuai bertanbahnya tekan untuk mencapai persesuaian –

makin banyak tekanan makin banyak perubahan.

Meningkat sesuai bertambahnya kepaduan kelompok.

Berkurang apabila yang menerima mengetahui tentang adanya

kelompok lain yang berkeyakinan sama dengannya sekarang, sehingga

memperkuat keyakinannya dan memberikan padanya suatu pegangan

yang kokoh dalam suatu persesuaian atau bahkan suatu “benteng” bila

tekanan itu mulai tak tertahankan.

4. Kecenderungan untuk menolak anggota:

Meningkat dengan bertambahnya kekeliruan yang terungkapkan.

Meningkat dengan bertambahnya kepaduan kelompok.

Meningkat dengan bertambahnya relevansi dari persoalannya.

Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajemen

organisasi. Karena pada hakekatnya me“manage” adalah “mencapai tujuan melalui

orang lain” (getting things done through others), maka seorang manajer harus dapat

berkomunikasi secara efektif dengan karyawan-karyawannya untuk mencapai tujuan

organisasi. Baik manajer yang menganut pandangan tradisional maupun manajer

Page 11: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

yang menerima konsep perilaku organisasi, berkepentingan untuk mengembangkan

komunikasi yang efektif.

Para manajer tradisional menginginkan intruksi-intruksi yang diberikan dapat

dipahami bawahan dengan cara membuka saluran komunikasi kebawah. Sedangkan

para manajer yang menganut aliran perilaku cenderung akan menambahkan nilai-nilai

yang berasal dari pengetahuan mengenai sikap dan perasaan bawahan terhadap

pekerjaan, perusahaan, supervisor, dan lingkungan kerjanya. Mereka tidak hanya

menekankan arti pentingnya untuk meningkatkan jumlah saluran komunikasi keatas,

tetapi juga berusaha menciptakan suatu iklim organisasi yang “terbuka” guna

meningkatkan kreativitas dan pengawasan diri sendiri diantara sesama anggota

organisasi.

Definisi dan Semantik

Istilah “komunikasi” mempunyai banyak arti. Bagi orang awam, mungkin

akan diartikan sebagai alat atau media pengirim informasi, seperti misalnya: telepon,

telegram, atau televisi. Sedangkan bagi orang lain yang bekerja dalam organisasi,

istilah komunikasi dapat juga diartikan sebagai saluran komunikasi dalam organisasi,

seperti misalnya: komunikasi formal melalui rantai komando, komunikasi informal,

kotak saran, atau prosedur penyelesaian konflik.

Sebenarnya kalau ditelusuri, istilah “komunikasi” ini berasal dari bahasa latin

yaitu dari kata “communis” yang berarti “sama” (common). Jika kita akan

mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih

dahulu suatu “dasar titik temu yang sama” untuk mencapai suatu pemahaman atau

pengertian.

Page 12: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

Ada tiga unsur utama dari definisi komunikasi yang luas dan komprehensif

yaitu:

1. Komunikasi Harus Dipandang Sebagai Suatu Proses.

Ini berarti bahwa komunikasi merupakan suatu aliran yang melalui

serangkaian atau urutan beberapa tahap atau langkah, bukan suatu kejadian atau

peristiwa yang tersendiri. Mengidentifisir komunikasi sebagai suatu proses,

menambah dimensi perubahan dalam pengertiannya. Dalam bahasa inggris istilah

“communication” sering diganti dengan “communicating” untuk menekankan

pengertian komunikasi sebagai rangkaian tahap-tahap yang bersifat dinamis daripada

bersifat statik.

2. Pengiriman Informasi, Arti, dan Pengertian.

Unsur kedua dari definisi komunikasi yang memadai adalah “pengiriman

informasi, arti, dan pengertian”. Pengiriman informasi ini sendiri sebenarnya

bukanlah komunikasi, karena komunikasi merupakan suatu proses dua arah, bukan

satu arah. Informasi tidak hanya dikirimkan begitu saja, tetapi harus diterima dan

dimengerti. Seperti telah diutarakan dimuka, bila informasi dikirimkan dan diterima

tetapi tidak dimengerti, maka komunikasi dalam arti yang sebenarnya tidak tercapai.

3. Mencakup Aspek Manusia dan Bukan Manusia.

Banyak pembahasan mengenai proses komunikasi membatasi hanya pada

interaksi antar manusia di mana hanya manusia saja yang berperan sebagai pihak

pengirim dan penerima informasi. Padahal dengan perkembangan yang pesat

dibidang teknologi dewasa ini, dimungkinkan suatu mesin elektronik (misalnya:

computer) menjadi pengirim dan penerima informasi dalam suatu sistem komunikasi

modern.

Merumuskan Kebijakan Perusahaan

Page 13: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

Umumnya orang berpendapat bahwa seorang akan menjadi anggota organisasi

yang lebih efektif apabila ia mengetahui tujuan dan operasi organisasi itu. Salah satu

telaah perihal arus informasi dalam suatu perusahaan elektronika menguji

pengetahuan para karyawan mengenai kebijakan perusahaan. Angka hasil pengujian

masing-masing bagian perusahaan demikian berbeda dan tingkat prestasi pekerjaan

individu dan kelompok lebih baik karena mereka mengetahui kebijakan perusahaan

lebih baik dibanding dengan orang lain.

Perebutan Tenaga Kerja

Menelaah sifat kepribadian para manajer perusahaan elektronika tersebut,

tampak bahwa satu-satunya prosedur seleksi yang sama di antara mereka ialah

“memilih yang sefaham”. Jadi, latar belakang sosial dan jenis pendidikan manajemen

puncak akan tercemin pada manajemen yunior.

Manajemen tertentu berkeyakinan bahwa anak para professional yang telah

terbiasa pada kegiatan dan kesibukan hidup kalangan eksekutif dapat menjadi

manajer terbaik. Manajemen lainnya berkeyakinan bahwa anak-anak berbakat dari

kelas rendah lebih baik, karena mereka harus berjuang mencapai jenjang manajemen

dengan kemahirannya sendiri.

Faktor ini tidak perlu mengherankan mereka yang tertarik akan logika

manusia, karena bagaimanapun juga manajer yang boleh dikatakan berhasil dalam

karirnya akan merasa boleh menyeleksi bawahan yang sesuai citra dirinya.

Persyaratan Komunikasi Yang Efektif

Page 14: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi secara efektif seperti telah diutarakan di

muka, maka diperlukan persyaratan dasar yang harus diperhatikan oleh setiap

manajer dan supervisor, yaitu:

1. Umpan Balik dan Proses Mendengar Yang Efektif.

Proses mendengarkan yang efektif tidak hanya menghambat usaha untuk

menjaga saluran umpan balik selalu tetap terbuka. Komunikan kadang-kadang merasa

malu atau segan mengakui bahwa sebenarnya mereka tidak mengerti secara jelas

pesan-pesan yang dikirim komunikator. Dalam kasus semacam ini, anggukan kepala

(yang lazim sebagai tanda persetujuan) dan respon-respon verbal tidak selalu harus

diartikan sebagai telah di “decoding”nya pesan-pesan secara benar. Oleh karena

alasan inilah sering ditempuh cara yang lebih dapat meyakinkan apakah pesan yang

diterima sesuai dengan idea atau gagasan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Misalnya, supervisor harus mendorong bawahannya untuk meminta penjelasan lebih

lanjut atas intruksi-intruksi yang diberikan kapan diperlukan. Dan yang terpenting,

dia harus mendengarkan secara hati-hati dan menyatakan pengertiannya tentang

usaha-usaha yang dilakukan bawahan untuk berkomunikasi dengannya.

2. Kesungguhan Hati.

Dalam berkomunikasi dengan bawahan, seorang pemimpin harus menyadari

bahwa kesungguhan atau ketidaksungguhan hatinya akan segera nampak. Hal ini

tidak hanya terjadi pada komunikasi tatap muka langsung di mana perilaku non-

verbal mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya tetapi juga pada jenis

komunikasi lainnya. Tidak jarang setiap pemimpin merencanakan suatu jenis

tindakan tertentu, tetapi dalam mengkomunikasikannya kepada karyawan pemimpin

tersebut berusaha menyembunyikannya betuk tindakan yang akan dilakukan. Hampir

dapat dipastikan, cara berkomunikasi pemimpin tersebut akan mengundang karyawan

untuk mempertanyakan kesungguhan hati manajemen. Jika manajemen mempunyai

Page 15: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

reputasi yang baik, adil dan jujur dalam berhubungan dengan karyawan, maka

komunikasi yang dilakukannya akan cenderung diterima.

3. Memahami Kebutuhan Karyawan Sebagai Manusia.

Ada hubungan yang erat antar motivasi dan komunikasi yang selalu ada

pertimbangan. Karena sudah menjadi kecenderungan manusia untuk mendengarkan

seseorang yang memiliki sesuatu yang berhubungan dengan kepentingannya, maka

perhatian manajemen terhadap kebutuhan, kepentingan, dan sikap karyawan dalam

hal ini dapat sangat membantu tercapainya penerimaan karyawan. Sebagai contoh,

seorang manajer sangat mungkin mengahadapi karyawan yang mendengarkan dengan

antusias, pada saat kelangsungan pengerjaan karyawan dibicarakan bersama

karyawan bertepatan dengan adanya isu atau desas-desus adanya pengangguran yang

terjadi secara luas dalam industri di mana perusahaan termasuk di dalamnya.

Demikian halnya, seorang atasan yang mengadakan rapat bersama karyawan pada

saat mereka mengeluh tentang kondisi kerja, akan memuaskan kebutuhan karyawan

untuk menyatakan diri mereka sehingga akan sangat membantu komunikasi dan

semangat kerja.

4. Pemilihan Waktu Yang Tepat.

Masalah pemilihan waktu yang tepat dalam suatu komunikasi tidak boleh

diabaikan. Suatu pengumuman atau pemberitahuan terlebih dahulu pada saat tertentu

mungkin akan dapat diterima dengan penuh antusias oleh karyawan. Tetapi

pemberitahuan mengenai hal yang sama pada saat lain, dapat menimbulkan akibat

yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, pemberitahuan yang gegabah dan tertalu dini

mengenai rencana penggabungan dua perusahaan yang sangat berbeda

karakteristiknya, sangat mungkin menimbulkan banyak masalah. Sebaliknya, jika

pemberitahuan dilakukan setelah kontrak perjanjian disetujui atau setelah diadakan

Page 16: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

persiapan yang matang untuk menempatkan kelebihan karyawan dalam jabatan-

jabatan yang sesuai, maka pemberitahuan itu kemungkinan besar akan dapat diterima

dan disetujui dengan cepat.

5. Saluran dan Media Komunikasi Yang Tepat.

Untuk mencapai efektifitas maksimal dalam komunikasi, diperlukan

penggunaan saluran dan media komunikasi yang tepat. Pimpinan dapat memilih

menggunakan saluran komunikasi formal, informal, atau kombinasi antar keduanya.

Pilihan media juga dapat dilakukan di antara berbagai jenis komunikasi tertulis

maupun lisan. Keputusan dalam pemilihan saluran dan media komunikasi ini harus

didasarkan pada pertimbangan pentingnya tingkat kecepatannya, kebutuhan akan

tersedianya umpan balik dari bawahan, dan pengetahuan mengenai taraf penerimaan

komunikasi.

Page 17: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

KATA PENGANTAR

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajemen

organisasi dikarenakan hakekat dari manajemen adalah proses pencapaian tujuan

dengan bekerja dengan atau melalui orang lain. Tidaklah mungkin seorang pemimpin

organisasi atau manajer perusahaan dapat mencapai tujuan organisasinya secara

efektif dan efisien tanpa berkomunikasi dengan bawahan atau atasannya. Seringkali

kita jumpai kasus-kasus kegagalan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai

tujuannya dikarenakan “mis-manajemen”. Dan banyak dari kasus-kasus “mis-

manajemen” tersebut disebabkan terutama oleh adanya “mis-komunikasi” dalam

organisasi yang bersangkutan.

Dengan pertimbangan inilah makalah yang berjudul “Komunikasi Kelompok

dan Komunikasi Organisasi” ini menekankan pembahasannya pada aspek-aspek

manusiawi. Suatu pesan atau informasi yang dikirimkan oleh seorang komunikator

mungkin dapat dintrepretasikan dari sudut pandang yang berbeda sama sekali oleh

dua anggota organisasi yang berkedudukan sebagai komunikan. Perbedaan-perbedaan

individual antara anggota-anggota organisasi (persepsi, ketrampilan mendengarkan,

dan status keanggotaan) dan iklim psikologis pada bagian-bagian dalam organisasi

merupakan hambatan-hambatan potensial bagi terjadinya proses komunikasi yang

efektif dalam organisasi.

Akhir kata, karena saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna, maka saya sangat mengharapkan komentar, kritik, dan saran dari segenap

pembaca, baik teman-teman ataupun bapak/ibu dosen komunikasi yang terhormat.

Namun demikian, semoga makalah ini cukup bermanfaat dapat memenuhi

kebutuhan.

Malang, 16 Juni 2010

Syahidah Nur

Page 18: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

LATAR BELAKANG

Bidang komunikasi Manajemen merupakan persoalan yang muskil sepanjang

jaman. Semua orang mengetahui bahwa komunikasi itu mutlak perlu. Namun ketika

harus melaksanakannya sering terdapat ganjelan atau kekakuan dalam cara dan

pemakaian media. Komunikasi adalah bagaikan pelumas, seperti halnya dalam

permesinan. Sesuatu yang mutlak perlu dan berfungsi sebagai bagian dari sistem

bisnis.

Bukan rahasia lagi bahwa kegagalan bisnis antara lain disebabkan oleh

komunikasi manajemen yang kurang baik. Manajer yang satu tak tahu rencana dan

kegiatan manajer lainnya. Bagian yang satu tidak tahu menahu dengan kegiatan

bagian lainnya, serta mereka berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi.

Makalah Komunikasi Kelompok dan Komunikasi Organisasi ini bermaksud

menjelaskan seluk beluk dan hakekat komunikasi kelompok dan komunikasi

organisasi, supaya para manajer dapat bekerja sama dengan enak dan saling percaya.

Dari keikatan demikian tidak mustahil segala sasaran dapat dicapai.

Page 19: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

TUJUAN

1. Menguraikan ruang lingkup komunikasi kelompok.

2. Membedakan antara komunikasi kelompok dengan dinamika-dinamika

kelompok, diskusi, komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasional dan

latihan laboratorium.

3. Mengenali lambang-lambang dan ciri-ciri komunikasi kelompok sebagai suatu

disiplin ilmu.

4. Menyatakan dua pertanyaan dasar yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti komunikasi lisan.

5. Mulai melihat gejala komunikasi kelompok sebagai sesuatu yang lain daripada

sebagai suatu ketidakteraturan yang membingungkan, tak dapat dipahami dan

diterangkan secara sistematik.

Page 20: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

PERUMUSAN MASALAH

Hampir setiap orang yang bekerja di bidang industri mengeluh tentang

gangguan komunikasi. Oleh karena itu, makalah ini dipersembahkan bagi mereka

yang berminat mempelajari komunikasi organisasi dan komunikasi kelompok,

terutama mereka yang secara aktif terlibat dalam manajemen atau penyeliaan.

Karenanya isi makalah ini dipusatkan pada masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Akan tetapi mereka yang bekerja pada bentuk organisasi lainnya pelayanan jasa

umum, serikat buruh angkatan bersenjata dan lain-lain tanpa banyak kesukaran dapat

menerapkan asas-asas umum ini pada organisasinya. Dalam kurun waktu dua puluh

lima tahun saja teknologi telah meningkat dari penerbangan pertama melintasi

Atlantik sampai pada pendaratan manusia di bulan. Industri juga banyak berubah.

Pekerja manusia diganti dengan automatisasi dan computer. Manajer masa depan

makin lama harus makin memusatkan pikirannya pada penggunaan orang

berdasarkan daya pikir dan jiwa pembaharu mereka, serta lebih baik menyumbangkan

imajinasi daripada tenaga jasmaniah dalam pekerjaannya. Sangat diragukan apakah

mesin dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan ini, apalagi menggantikannya.

Tugas koordinasi akan tetap merupakan tugas manajer dan efektivitasnya akan

bergantung pada kemampuannya berkomunikasi.

Page 21: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

KESIMPULAN

Tanpa komunikasi tidak ada kehidupan sosial yang langgeng dan teratur.

Kesejahteraan dan prestasi setiap sistem sosial, apakah itu suatu organisasi,

lingkungan, daerah metropolitan, keluarga atau kesatuan semacamnya, bergantung

pada tingkat mudah dan pastinya komunikasi. Harus ada penyampaian dan

penerimaan gagasan, rencana, perintah, nilai-nilai, perasaan dan tujuan.

Jadi dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi itu sangat

diperlukan dalam berbagai bidang salah satunya dalam kelompok dan organisasi.

Tanpa komunikasi organisasi dan kelompok tidak dapat berjalan mulus dan akan

selalu menemukan kendala-kendala dalam menjalankannya. Di samping itu anggota

maupun kelompok yang telah menerapkan sistem komunikasi tetap saja menemukan

kendala. Tapi semua itu dapat diatasi dengan cara mebicarakannya bersama-sama dan

memutuskan keputusan secara bersama-sama dan secara kompak.

Page 22: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Jiwanto, Gunawan.1989.Komunikasi Dalam Organisas. Andi offset, Yogyakarta.

Lillico, T.M.1980.Komunikasi Manajemen. Sapdodadi, Jakarta

Alvin A. Goldberg & Carl E. Larson.1987.Komunikasi Kelompok. Englewood Cliffs,

New Jersey

Page 23: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

MAKALAH INDIVIDU MATA KULIAH KOMUNIKASI

“KOMUNIKASI KELOMPOK DAN KOMUNIKASI

ORGANISASI”

DISUSUN OLEH:

SYAHIDAHNUR

SASTRA JEPNG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 24: Komunikasi Kelompok Dan Komunikasi Organisasi

2010