Download - Jurnal Yazen Fix

Transcript

JURNAL KEGIATAN SISWA PADA PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Yazen Rennylda

Bidang Keahlian : Teknik Kimia

Program Keahlian : Kimia Analisis

Institusi Pasangan : Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan

Divisi/Bagian/kegiatan: Seksi Uji Air dan Lingkungan

No Hari /Tanggal.

Jenis Pekerjaa

n/kegiatan/kompetisi

Uraian Pekerjaan / kegiatan/ kompetensi Waktu/Jam

Paraf

Siswa Pembimbing

1. Senin, 02

Juli 2012

Meeting Meeting mengenai :

1. Peraturan- peraturan di Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan

Lingkungan, seperti jam kerja, kehadiran, tata tertib

laboratorium, dsb.

2. Laporan yang dibuat berupa jurnal kegiatan, dan laporan

bulanan, misal untuk bulan Juli dikumpulkan paling lambat

minggu kedua bulan Agustus 2012.

1 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 1

Pengenalan

ruangan, dan

pembagian kerja.

Membuat Seed

Ruangan lab. Air dan lingkungan meliputi : Ruangan Mikrobiologi,

Organik, Udara, Instrumen, Preparasi Logam, Spekrofotometri,

Ruang timbang dan penyimpanan bahan (zat-zat), Kemudian

pembagian kerja dan pembimbing.

1. Menimbang nutrien agar sebanyak 1,15 gram.

2. Melarutkan nutrien agar tersebut ke dalam Erlenmeyer yang

telah berisi air suling sebanyak 20 mL. larutkan, lalu

tambahkan lagi sisa airnya sebanyak 30 mL.

3. Kemudian setelah larut, panaskan sambil di stir hingga

mendidih dan larutan menjadi berwarna kuning minyak.

4. Setelah itu larutan tersebut dibagi menjadi 5, kemudian

dimasukan ke tabung reaksi (sama rata).

5. Kemudian sterilkan

6. Miringkan media hingga mengeras, atau berubah menjadi agar.

7. Setelah menjadi agar, lalu gores dengan bakteri Escherichia

coli didalam laminar air flow yang telah steril.

8. Setelah itu masukan kedalam inkubator BOD.

30 menit

4 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 2

2.

3.

Selasa, 03

Juli 2012

Rabu, 04

Juli 2012

Membuat

Media FC

Membuat

Media FC

Membuat

1. Menimbang 5,2 gram FC.

2. Melarutkan FC tersebut ke dalam Erlenmeyer yang telah berisi

air suling sebanyak 40 mL. larutkan, lalu tambahkan lagi sisa

airnya sebanyak 60 mL.

3. Tambahkan 1 mL Kalium Natrium Tatrat,

4. Kemudian setelah larut, panaskan sambil di stir hingga

mendidih dan larutan menjadi berwarna biru.

5. Dinginkan media

6. Setelah dingin, masukan 5 mL media FC kedalam cawan petri

yang telah disterilkan dan diinkubasi.

1. Menimbang 13 gram Laktosa Broth dalam 1000 mL air

suling. Melarutkan dalam gelas kimia atau Erlenmeyer,

2 jam

2 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 3

4.

5.

Kamis, 05

Juli 2012

Jum’at, 06

Juli 2012

Laktosa Broth

Membuat Seed

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

memanaskan sambil diaduk sampai mendidih lalu

dinginkan.

2. Menambahkan 2 mL BCG (Brom Cresol Green) untuk 400

mL larutan Laktosa Broth.

3. Memipet 10 mL pada masing-masing tabung ulir.

4. Melakukan sterilisasi bersama dengan pipet yang digunakan.

1. Memastikan listrik sudah terhubung dengan stop kontak.

2. Memindahkan posisi power ke “ON”.

3. Menggeser pedal kunci untuk membuka autoclve.

4. Memastikan air aquaDm terisi hingga batas pinggan

5. Memasukan alat atau bahan yang akan disterilkan

6. Menekan tombol “START” (otomatis akan sterilisasi 1210C,

15psi, 15menit)

7. Lalu menekan tombol “STOP” setelah sterilisasi selesai

4 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 4

6.

7.

8.

Senin, 09

Juli 2012

Selasa, 10

Juli 2012

Rabu, 11

Juli 2012

Membuat Seed

Membuat

Laktosa Broth

Membuat

makalah untuk uji

kompetensi

(ditandai dengan bunyi “alarm” beberapa saat).

4 jam

2 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 5

9.

10.

Kamis, 12

Juli 2012

Jum’at, 13

Juli 2012

Membuat Seed

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Membuat

penjerap NOx

Griess Saltzman

1. Melarutkan 5 gram asam sulfanilat (H2NC6H4SO3H) dalam

gelas piala 1000 mL dengan140 mL asam asetat glasial,

aduk Secara hati-hati dengan stirrer sambil ditambahkan

dengan air suling hingga kurang lebih 800 mL

2. Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 1000 mL.

3. Menambahkan 20 mL larutan induk NEDA, dan 10 mL

aseton, tambahkan air suling hingga tanda tera, lalu

homogenkan.

4 jam

2 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 6

11.

12.

13.

Senin, 16

Juli 2012

Selasa, 17

Juli 2012

Rabu, 18

Juli 2012

Membuat Seed

Membuat

Laktosa Broth

Membuat

penjerap NOx

Griess Saltzman

Membuat

4 jam

2 jam

2 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 7

Media FC

Membersihkan

autoclave

Hirayama HV-25

Membersihkan

autoclave

Webeco

1. Mengeluarkan air dari dalam autoclave dengan membuka kran

dibawah tempat air (untuk uap air)

2. Mengangkat penyangga sarangan, dan mencuci penyangga

sarangan (pinggan) bersih

3. Membilas bagian dalam autoclave dengan air

4. Membilas dengan air suling hingga bersih

5. Menyimpan kembali penyangga sarangan (pinggan) kedalam

autoclave

6. Mengisi kembali air suling hingga batas pinggan

1. Mengeluarkan air dari dalam autoclave dengan membuka kran

hitam divagian kanan autoclave

2. Mengangkat penyangga sarangan (pinggan) dengan memutar

mur/baud pada tengah- tengahnya, dan memcuci penyangga

sarangan (pinggan) hingga bersih

3. Membersihkan bagian dalam autoclave dengan sabun, lalu

membilas bagian dalam autoclave dengan air

4. Membilas dengan air suling hingga bersih

5. Menyimpan kembali pinggan kedalam autoclave, lalu mengisi

kembali air suing hingga batas pinggan

30 menit

30 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 8

14.

15.

16.

Kamis, 19

Juli 2012

Jum’at, 20

Juli 2012

Senin, 23

Juli 2012

Membuat Seed

Membuat

Laktosa Broth

Membuat Seed

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

1. Mengisi autoklaf dengan ± 1000 mL air suling.

2. Memasukkan alat atau bahan yang akan didestruksi.

3. Menutup dan mengunci autoklaf, pengatur tekanan harus dalam

keadaan tertutup (tekanan = 0).

4. Menekan tombol power.

4 jam

2 jam

4 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 9

autoclave webeco

Mencuci alat yang

telah didestruksi

5. Mengatur suhu sampai nomor 3.

6. Keadaan suhu tidak boleh melebihi batas (daerah merah) pada

parameter suhu 1210C. Tekanan pun tidak boleh melebihi batas

merah pada parameter tekanan.

7. Jika suhu sudah tinggi dan tekanan sudah melebihi batas, uap

harus dikeluarkan untuk menurunkan tekanan dan suhu pun

harus diturunkan.

8. Setelah suhu dan tekanan sudah berada dibawah batas maksimal

(daerah merah) membiarkan selama 30 menit pada suhu 1210C

tekanan 2 bar.

9. Setelah 30 menit keluarkan uap hingga tekanan 0

10. Selanjutnya matikan alat.

11. Keluarkan alat atau bahan yang telah di destruksi.

1. Mengeluarkan semua plastik yang berisikan alat (cawan petri

dan tabung) dari keranjang.

2. Mencuci keranjang.

3. Membuang semua isi media kedalam gayung berisi air yang

telah dicampurkan wipol.

4. Alat dibilas dengan air kran sampai bersih, lalu alat dimasukan

kedalam baskom berisi air yang telah dicampurkan wipol, serta

30 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 10

17.

Selasa, 24

Juli 2012

Membuat

makalah untuk uji

kompetensi

Membuat

penjerap NOx

Griess Saltzman

dibuang yang ada digayung.

5. Mencuci semua alat dengan sabun

6. Semua bekas bakteri dipastikan terbuang.

7. Kemudian membilas semua alat dengan air suling

4 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 11

18.

19.

20.

Rabu, 25

Juli 2012

Kamis, 26

Juli 2012

Jum’at, 27

Juli 2012

Membuat

makalah untuk uji

kompetensi

Membuat

penjerap NOx

Griess Saltzman

Tidak hadir

dikarenakan sakit

Membuat

makalah untuk uji

kompetensi

4 jam

2 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 12

21.

22.

Senin, 30

Juli 2012

Selasa, 31

Juli 2012

Membuat Seed

Pengujian Minyak

Dan Lemak

Dalam Air Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan

Penguapan )

Membersihkan

autoclave

Hirayama HV-25

Persiapan untuk menguji kadar Minyak dan Lemak

1. Sediakan cawan penguap yang sudah bersih, lalu masukan ke

dalam oven dan panaskan selama satu jam

2. Dinginkan dalam desikator selama 20 menit dan

Menimbang cawan dengan neraca analitik

3. Ulangi langkah 1 & 2 hingga diperoleh perbedaan berat cawan

0.0002 g

2 jam

3 jam

30 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 13

23.

Rabu, 01

Agustus

2012

Membersihkan

autoclave

Webeco

Membuat

makalah untuk uji

kompetensi

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Persiapan contoh uji

Gunakan wadah gelas / botol plastik polietilen atau yang setara

Pengawetan contoh uji

Awetkan contoh uji pada suhu 4 oC untuk meminimalkan

dekomposisi mikrobiologikal terhadap padatan, contoh uji

sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 jam.

Persiapan Kertas Saring atau cawan Gooch

1. Meletakan kertas saring Whatman 934-AH pada peralatan

filtrasi, pasang vakum dan wadah pencuci dengan air suling

berlebih 20 mL.lanjutkan penyedotan untuk menghilangkan

semua sisa air, matikan vakum dan hentikan pencucian

30 menit

4 jam

4 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 14

2. Pindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah

timbang alumunium. Jika menggunakan cawan Gooch dapat

langsung dikeringkan.

3. Keringkan dalam oven dengan suhu 103 /105 oC selama 1 jam

dinginkan dalam desikator, kemudian timbang

4. Ulangi pada langkah 3 sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat tidak lebih kecil dari 4 % terhadap

penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g /0.2 mg

Prosedur Pengujian Contoh Uji

1. Melakukan penyaringan dengan peralatan vakum, basahi

dengan sedikit air suling

2. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk

memperoleh contoh uji yang lebih homogen

3. Pipet contoh uji dengan volume tertentu pada waktu di aduk

dengan pengaduk magnetik

4. Cuci kertas saring dengan 3 x 10 mL air suling, biarkan kering

sempurna dan lanjutkan pengeringan dengan vakum selama 3

menit agar diperoleh penyaringan yang sempurna. Contoh uji

dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian

tambahan.

5. Memindahkan kertas saring secara hati – hati dari peralatan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 15

penyaring dan pindahkan kedalam wadah timbang alumunium

sebagai penyangga , jika digunakan cawan Gooch pindahkan

dari rangkaian alatnya

6. Keringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 103 / 105 oC,

dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan

timbang

7. Ulangi tahap pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan

lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% dari penimbangan

sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g / 0.2 mg.

( A – B ) g Mg TSS per liter = x 106 Volume contoh uji ( ml )

Keterangan :

A : Berat kertas saring + residu kering ( gram )

B : Berat kertas saring ( gram )

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 16

24.

Kamis, 02

Agustus

2012

Jum’at, 03

Agustus

Membuat

Laktosa Broth

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

2 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 17

25.

26.

2012

Senin, 06

Agustus

2012

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 0,05 N dengan

tahapan sebagai berikut:

1. Menimbang 0,1 gram Na2C2O4 dengan menggunakan kertas

timbang lalu dimasukan kedalam Erlenmeyer 250 mL

2. Mengukur 100 mL air suling kedalam labu Erlenmeyer tersebut

3. Homogenkan sampai Na2C2O4 larut

4. Setelah larut tambahkan 10 mL H2SO4 1:1

5. Masukan batu didih dan panaskan sampai hamper mendidih

(gunakan corong sebagai penutupnya)

6. Menitrasi dengan KMnO4 hingga merah muda (selama titrasi

temperature di jaga tidak kurang dari 85˚C ;

7. Mencatat volume KMnO4 yang di gunakan;

8. Menghitung kenormalan KMnO4 dengan rumus :

N1= N1xV2

V1

Dengan penjelasan:

N1 adalah kenormalan KMnO4 yang sebenarnya

V1 adalah volume KMnO4 yang di gunakan

5 jam

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 18

N2 adalah kenormalan Na2C2O4

V2 adalah volume Na2C2O4 yang di gunakan

Pembakuan Larutan Induk Nitrit (NO2-N) dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Memipet 50 mL larutan kalium permanganat KMnO4 0,05 N

dan memasukannya ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL ;

2. Menambahkan 5 mL asam sulfat H2SO4 pekat ;

3. Memipet 50 mL larutan induk nitrit, memasukannya ke

dalam larutan kalium permanganat KMnO4 dengan cara

ujung pipet berada di bawah permukaan larutan permanganat

KMnO4 ;

4. menghomogenkannya dan memanaskannya pada temperature

70°C - 80°C di atas pemanas selama 10 menit ;

5. Menghilangkan warna permanganat dengan menambahkan

10 mL larutan Na2C2O4 0,05 N sebanyak 2x secara bertahap

6. Menitrasi dengan kalium permanganat KMnO4 0,05 N hingga

terbentuk warna merah muda dan mencatat pemakaian

larutan kalium permanganate KMnO4 yang di perlukan ;

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 19

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

A = [ (B x C) - (D x E) x 7 x 1000

F

Dengan pengertian :

A = mg NO2-N/mL larutan induk nitrit

B = jumlah mL larutan standar KMnO4 yang di gunakan

C = kenormalan larutan KMnO4

D = adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL

total larutan FAS

E = adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total

larutan FAS)

F = adalah jumlah mL larutan induk NO2-N yang di ambil .

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 20

27.

28.

Selasa, 07

Agustus

2012

Rabu, 08

Agustus

2012

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

5 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 21

29.

30

Kamis, 09

Agustus

2012

Jum’at, 10

Agustus

2012

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Membuat larutan

KMnO4 0,05M

Pengujian Kadar

Nitrit (NO2)

Secara

Spektofotometri

1. Menimbang 1,6 gram KMnO4

2. Melarutkan KMnO4 tersebut dalam labu ukur 1000 mL

3. Tambahkan air suling hingga tanda tera, dan Homogenkan

Persiapan contoh uji

Gunakan wadah gelas / botol plastik polietilen atau yang setara

5 jam

30 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 22

17.

18.

Rabu, 18

Juli 2012

Kamis, 19

Juli 2012

Pengawetan contoh uji

Awetkan contoh uji pada suhu 4 oC untuk meminimalkan

dekomposisi mikrobiologikal terhadap padatan, contoh uji

sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 jam.

Persiapan Kertas Saring atau cawan Gooch

Meletakan kertas saring Whatman 934-AH pada peralatan filtrasi,

pasang vakum dan wadah pencuci dengan air suling berlebih 20

mL.lanjutkan penyedotan untuk menghilangkan semua sisa air,

matikan vakum dan hentikan pencucian

5. Pindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah

timbang alumunium. Jika menggunakan cawan Gooch dapat

langsung dikeringkan.

6. Keringkan dalam oven dengan suhu 103 /105 oC selama 1 jam

dinginkan dalam desikator, kemudian timbang

7. Ulangi pada langkah 3 sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat tidak lebih kecil dari 4 % terhadap

penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g / 0.2

mg

3 jam

5 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 23

19.

20.

Jum’at, 20

Juli 2012

Senin, 23

Juli 2012

Prosedur Pengujian Contoh Uji

8. Melakukan penyaringan dengan peralatan vakum, basahi

dengan sedikit air suling

9. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk

memperoleh contoh uji yang lebih homogen

10. Pipet contoh uji dengan volume tertentu pada waktu di aduk

dengan pengaduk magnetik

11. Cuci kertas saring dengan 3 x 10 mL air suling, biarkan kering

sempurna dan lanjutkan pengeringan dengan vakum selama 3

menit agar diperoleh penyaringan yang sempurna. Contoh uji

dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian

tambahan.

12. Memindahkan kertas saring secara hati – hati dari peralatan

penyaring dan pindahkan kedalam wadah timbang alumunium

sebagai penyangga , jika digunakan cawan Gooch pindahkan

dari rangkaian alatnya

13. Keringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 103 / 105 oC,

dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan

timbang

14. Ulangi tahap pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan

4 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 24

21.

22.

Selasa, 24

Juli 2012

Rabu, 25

Juli 2012

lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% dari penimbangan

sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g / 0.2 mg.

( A – B ) g

Mg TSS per liter = x 106

Volume contoh uji ( ml )

Keterangan :

A : Berat kertas saring + residu kering ( gram )

B : Berat kertas saring ( gram )

Menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 0,05 N dengan

tahapan sebagai berikut:

9. Menimbang 0,1 gram Na2C2O4 dengan menggunakan kertas

timbang lalu dimasukan kedalam Erlenmeyer 250 mL

10. Mengukur 100 mL air suling kedalam labu Erlenmeyer tersebut

11. Homogenkan sampai Na2C2O4 larut

5 jam

1 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 25

23.

24.

Kamis, 26

Juli 2012

Jum’at, 27

Juli 2012

Senin, 30

12. Setelah larut tambahkan 10 mL H2SO4 1:1

13. Masukan batu didih dan panaskan sampai hamper mendidih

(gunakan corong sebagai penutupnya)

14. Menitrasi dengan KMnO4 hingga merah muda (selama titrasi

temperature di jaga tidak kurang dari 85˚C ;

15. Mencatat volume KMnO4 yang di gunakan;

16. Menghitung kenormalan KMnO4 dengan rumus :

N1= N1xV2

V1

Dengan penjelasan:

N1 adalah kenormalan KMnO4 yang sebenarnya

V1 adalah volume KMnO4 yang di gunakan

N2 adalah kenormalan Na2C2O4

V2 adalah volume Na2C2O4 yang di gunakan

Pembakuan Larutan Induk Nitrit (NO2-N) dengan tahapan

sebagai berikut:

7. Memipet 50 mL larutan kalium permanganat KMnO4 0,05 N

dan memasukannya ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL ;

8. Menambahkan 5 mL asam sulfat H2SO4 pekat ;

9. Memipet 50 mL larutan induk nitrit, memasukannya ke

3 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 26

25.

Juli 2012

Selasa, 31

Juli 2012

Rabu, 01

Agustus

2012

dalam larutan kalium permanganat KMnO4 dengan cara

ujung pipet berada di bawah permukaan larutan permanganat

KMnO4 ;

10. menghomogenkannya dan memanaskannya pada temperature

70°C - 80°C di atas pemanas selama 10 menit ;

11. Menghilangkan warna permanganat dengan menambahkan

10 mL larutan Na2C2O4 0,05 N sebanyak 2x secara bertahap

12. Menitrasi dengan kalium permanganat KMnO4 0,05 N hingga

terbentuk warna merah muda dan mencatat pemakaian

larutan kalium permanganate KMnO4 yang di perlukan ;

A = [ (B x C) - (D x E) x 7 x 1000

F

Dengan pengertian :

A = mg NO2-N/mL larutan induk nitrit

B = jumlah mL larutan standar KMnO4 yang di gunakan

C = kenormalan larutan KMnO4

D = adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL

total larutan FAS

E = adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total

larutan FAS)

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 27

Kamis, 02

Agustus

2012

F = adalah jumlah mL larutan induk NO2-N yang di ambil .

1 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 28

26.

Jum’at, 03

Agustus

2012

Membuat larutan standar Nitrat

(NO3)3 jam

1 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 29

27.

Persiapan contoh Uji

1. Menyaring air suling dengan kertas saring bebas nitrit yang

berukuran pori 0.45µm, tampung hasil saringan larutan ini

digunakan sebagai blanko penyaringan

2. Menyaring contoh uji dengan kertas saring bebas nitrit dengan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 30

Senin, 06

Agustus

2012

Selasa, 07

Agustus

2012

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Membuat

makalah untuk uji

ukuran pori 0.45µm

3. Masukan contoh uji ke botol gelas berwarna gelap bebas dari

kontaminasi nitrit

Pengawetan contoh Uji

Contoh uji disimpan pada pendingin 4 oC dengan waktu simpan

tidak lebih dari 48 jam

Membuat Larutan Na2C2O4 0.05 N

Melarutkan 3.350 gram Na2C2O4 dalam air suling bebas nitrit dan

tepatkan sampai 1000 mL dalam labu ukur 1000 mL

Pembakuan Larutan KMnO4 0.05N

1. Mengukur 100 mL air suling secara duplo dan masukan ke labu

erlenmeyer 300 mL, panaskan hingga 70 oC

2. Tambahkan 5 ml H2SO4 8N bebas zat organik

3. Tambahkan 10 mL larutan baku Na2C2O4 0.05 N dengan

menggunakan pipet volume

4. Segera Titrasi dengan larutan KMnO4 0.05N sampai warna

merah muda (selama titrasi temperatur dijaga tidak kurang dari

85oC)

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 31

kompetensi

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian Kadar

Nitrit (NO2)

Secara

Spektofotometri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

5. Hitung normalitas larutan KMnO4 dengan :

N1 x V1

N2 =

V2

Keterangan :

V1 : adalah mL larutan baku Na2C2O4

N1 : adalah normalitas larutan baku Na2C2O4 yang digunakan

untuk titrasi

V2 : adalah mL larutan baku KMnO4

N2 : adalah normalitas KMnO4

Pembuatan Larutan Induk Nitrit 250 mg/L

1. Larutkan 0.1232 gram NaNO2 dalam air suling bebas nitrit lalu

tambahkan 0.1 mL CHCl3

2. Tepatkan sampai 100 mL

Pembuatan Larutan baku FAS 0.05 N

1. Larutkan 1.96 gram Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O dengan 100 mL air

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 32

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

suling

2. Tambahkan 2 mL H2SO4 pekat kemudian dinginkan hingga

suhu ruangan

3. Tambahkan air suling hingga tanda tera

Pembakuan Larutan Induk Nitrit 250 mg/L

1. Pipet 25 mL larutan KMnO4 0.05 N, masukan ke dalam

erlenmeyer 250 mL

2. Pipet 25 mL larutan induk Nitrit, masukan ke dalam larutan

KMnO4 dengan ujung pipet berada dibawah permukaan larutan.

3. Tambahkan 2.5 mL H2SO4 pekat

4. Homogenkan dan panaskan pada temperatur 70 oC sampai 80 oC di atas pemanas

5. Hilangkan warna permanganat dengan penambahan larutan

FAS 0.05 N secara bertahap sebanyak 5 mL

6. Titrasi kelebihan FAS 0.05 N dengan larutan KMnO4 sampai

sedikit warna merah muda sebagai titik akhir

[(B x C) – (D x E)] x 7 x 1000

6 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 33

28.

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Membuat larutan standar Nitrat

(NO3)

Pembakuan

A =

V

Keterangan :

A : adalah mg NO2-N/mL larutan induk nitrit

B : adalah jumlah mL larutan standar KMnO4 yang digunakan

C : adalah Kenormalan larutan KMnO4

D : adalah jumlah mL larutan FAS

E : adalah Normalitas larutan FAS

V : adalah jumlah mL larutan induk NO2-N

Pembuatan Larutan Intermedia Nitrit 10 mg/L NO2-N

1. Pipet 4 mL larutan induk nitrit 250 mg/L dan masukan ke

dalam labu ukur 100 mL

2. Tambahkan air suling hingga tepat tanda tera, homogenkan

3. Untuk menghitung intermedia nitrit :

( D ) x ( C ) = ( 100 ) x ( 10 )

Keterangan :

C : adalah Kadar NO2-N dalam larutan induk

D : adalah volume larutan induk nitrit yang diperlukan untuk

membuat 100 mL, 10 mg NO2-N

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 34

Rabu, 08

Juli 2012

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian Kadar

Nitrit (NO2)

Secara

Spektofotometri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pembuatan Larutan Intermedia Nitrit 1 mg/L NO2-N

1. Pipet 10 mL larutan induk nitrit 10 mg/L dan masukan ke

dalam labu ukur 100 mL

2. Tambahkan air suling hingga tepat tanda tera, homogenkan

3. Untuk menghitung intermedia nitrit :

( F ) x ( G ) = ( 100 ) x ( 1 )

Keterangan :

F : adalah Kadar NO2-N dalam larutan induk sebenarnya

G : adalah volume larutan induk nitrit yang diperlukan untuk

membuat 100 mL, 1 mg NO2-N

Pembuatan Larutan Kerja Nitrit

1. Pipet Larutan intermedia nitrit 1 mg/L NO2-N mL ; 1.0 mL; 2.0

mL; 5.0 mL; 10.0 mL; 15.0 mL; 20.0 mL dan 25.0 mL dan

masukan ke dalam labu ukur 100 mL

2. Tambahkan air suling sampai tanda tera hingga diperoleh kadar

NO2 0.0mg/L; 0.01mg/L; 0.02 mg/L; 0.05 mg/L ; 0.1mg/L;

0.15 mg/L; 0.2 mg/L dan 0.25 mg/L

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 35

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Membereskan

sampel uji pada

culturar

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Pembuatan Larutan Pewarna

1. Timbanglah 1 g Sulfanilamid dan 0,1 NED ( Naphyl ethylene

diamond )

2. Masukan dalam gelas ukur 100 mL

3. Tambahkan 10 mL H3PO4 pekat

4. Tepatkan hingga 100 mL

Pembuatan Kurva Kalibrasi

1. Mengoptimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk alat

2. Pipet 10 mL larutan standar ke dalam gelas piala

3. Tambahkan 0.4 mL larutan pewarna, Homogenkan dan biarkan

selama 10 menit lalu segaera lakukan pengukuran absorbansi

4. Baca masing – masing absorbansinya pada panjang gelombang

543 nm

5. Buat Kurva Kalibrasinya

Prosedur Contoh Uji

1. Pipet 10 mL larutan contoh uji ke dalam gelas piala

2. Tambahkan 0.4 mL larutan pewarna, homogenkan dan biarkan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 36

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

selama 10 menit lalu segera lakukan pengukuran absorbansi

3. Baca masing – masing absorbansinya pada panjang gelombang

543 nm.

Membuat larutan asam klorida HCl 1 N dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 41,67 mL HCl pekat ke dalam labu takar 500 mL yang

telah berisi 250 mL air suling, lalu menambahkan air suling hingga

tepat tanda tera.

Membuat larutan induk nitrat 1000 mg/L dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 0,0721 g kalium nitrat, KNO3 dalam 100 mL yang telah

dikeringkan di dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam dengan

50 mL air suling di dalam labu takar 100 mL, menambahkan 0,1 mL

CH3Cl sebagai pengawet, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Membuat larutan nitrat 100 mg/L dengan cara sebagai berikut:

Memipet 10 mL larutan induk nitrat 1000 mg/L, masukkan ke

dalam labu takar 100 mL, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 37

Membuat Seed

Membuat larutan baku kerja nitrat dengan tahapan sebagai

berikut :

1. Mengukur 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0 mL; 5,0 mL; 6,0 mL;

7,0 mL larutan baku nitrat 100 mg/L ke dalam labu takar 100

mL.

2. Menambahkan air suling hingga tepat pada tanda tera, larutan

ini mengandung kadar nitrat 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L; 4,0

mg/L; 5,0 mg/L; 6,0 mg/L; 7,0 mg/L.

Membuat kurva kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan alat spektrofotometer sebagai petunjuk

penggunaan alat untuk pengujian kadar nitrat.

2. Memipet 10 mL larutan baku kerja nitrat.

3. Menambahkan 0,2 mL HCl 1 N, aduk.

4. Memasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer.

5. Membaca dan mencatat serapan masuknya pada panjang

gelombang 220 nm dan pada panjang gelombang 275 nm

untuk menentukan adanya zat organic yang terserap pada

panjang gelombang 275 nm.

6. Membuat kurva kalibrasi dengan mengurangkan serapan

masuk panjang gelombang 275 nm terhadap serapan masuk

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 38

Membuat

Media FC

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

pada panjang gelombang 220 nm.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 39

25.

Senin, 30

April 2012

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 40

26.

Selasa, 01

Mei 2012

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Pengujian Kadar

Sulfur Dioksida

(SO2) Dengan

Metoda

Pararosanilin

Menggunakan

Spektrofotometer

1 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 41

27.

Rabu, 02

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 42

28.

29.

Mei 2012

20 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 43

30.

Kamis, 03

Mei 2012

1 jam

2 jam

2 jam

1 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 44

31.

Pengujian kadar

oksidan dengan

metode

Neutral Buffer

Kalium Iodide

(NBKI)

menggunakan

spektrofotometer

8. Memastikan listrik sudah terhubung dengan stop kontak.

2 jam

3 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 45

Jum’at,04

Mei 2012

9. Memindahkan posisi power ke “ON”.

10. Menggeser pedal kunci untuk membuka autoclve.

11. Memastikan air aquaDm terisi hingga batas pinggan

12. Memasukan alat atau bahan yang akan disterilkan

13. Menekan tombol “START” (otomatis akan sterilisasi 1210C,

15psi, 15menit)

14. Lalu menekan tombol “STOP” setelah sterilisasi selesai

(ditandai dengan bunyi “alarm” beberapa saat).

9. Menimbang nutrien agar sebanyak 1,15 gram.

10. Melarutkan nutrien agar tersebut ke dalam Erlenmeyer yang

telah berisi air suling sebanyak 20 mL. larutkan, lalu

tambahkan lagi sisa airnya sebanyak 30 mL.

11. Kemudian setelah larut, panaskan sambil di stir hingga

mendidih dan larutan menjadi berwarna kuning minyak.

12. Setelah itu larutan tersebut dibagi menjadi 5, kemudian

dimasukan ke tabung reaksi (sama rata).

13. Kemudian sterilkan

14. Miringkan media hingga mengeras, atau berubah menjadi agar.

15. Setelah menjadi agar, lalu gores dengan bakteri Escherichia

5 jam

2 jam

4 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 46

32.

Senin, 07

Mei 2012

coli didalam laminar air flow yang telah steril.

16. Setelah itu masukan kedalam inkubator BOD.

7. Menimbang 5,2 gram FC.

8. Melarutkan FC tersebut ke dalam Erlenmeyer yang telah berisi

air suling sebanyak 40 mL. larutkan, lalu tambahkan lagi sisa

airnya sebanyak 60 mL.

9. Tambahkan 1 mL Kalium Natrium Tatrat,

10. Kemudian setelah larut, panaskan sambil di stir hingga

mendidih dan larutan menjadi berwarna biru.

11. Dinginkan media

12. Setelah dingin, masukan 5 mL media FC kedalam cawan petri

yang telah disterilkan dan diinkubasi.

12. Mengisi autoklaf dengan ± 1000 mL air suling.

13. Memasukkan alat atau bahan yang akan didestruksi.

14. Menutup dan mengunci autoklaf, pengatur tekanan harus dalam

keadaan tertutup (tekanan = 0).

4 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 47

33.

Selasa, 08

Mei 2012

15. Menekan tombol power.

16. Mengatur suhu sampai nomor 3.

17. Keadaan suhu tidak boleh melebihi batas (daerah merah) pada

parameter suhu 1210C. Tekanan pun tidak boleh melebihi batas

merah pada parameter tekanan.

18. Jika suhu sudah tinggi dan tekanan sudah melebihi batas, uap

harus dikeluarkan untuk menurunkan tekanan dan suhu pun

harus diturunkan.

19. Setelah suhu dan tekanan sudah berada dibawah batas maksimal

(daerah merah) membiarkan selama 30 menit pada suhu 1210C

tekanan 2 bar.

20. Setelah 30 menit keluarkan uap hingga tekanan 0

21. Selanjutnya matikan alat.

22. Keluarkan alat atau bahan yang telah di destruksi.

8. Mengeluarkan semua plastik yang berisikan alat (cawan petri

dan tabung) dari keranjang.

9. Mencuci keranjang.

10. Membuang semua isi media kedalam gayung berisi air yang

telah dicampurkan wipol.

11. Alat dibilas dengan air kran sampai bersih, lalu alat dimasukan

kedalam baskom berisi air yang telah dicampurkan wipol, serta

2 jam

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 48

34.

dibuang yang ada digayung.

12. Mencuci semua alat dengan sabun

13. Semua bekas bakteri dipastikan terbuang.

14. Kemudian membilas semua alat dengan air suling

Membuat larutan formaldehida 0,2 %

Pipet formladehide 30% sebanyak 0,33ml

Masukan kedalam labu ukur 50ml

Tanda bataskan dengan aquadest ,lalu homogenkan

2 jam

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 49

35.

36.

Menguji

DayaHantar

Listrik (DHL)

Melakukan

Membuat larutan amidosh 6 %

Menimbang 0,3 gram

Larutkan dengan aquadest

Pindahkan Secara kuantitatif dalam labu ukur 50ml

Tanda bataskan dengan aquadest,lalu homogenkan

Membuat larutan penjerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 N

dengan tahapan sebagai berikut:

Melarutkan 10,86 gram raksa (II) klorida (HgCl2) 0,66 gram Na-

EDTA dan 5,96 gram kalium klorida (KCl) dengan 500 mL air

suling di dalam labu takar 1000 mL,lalu menambahkan air suling

hingga tepat pada tanda tera. Periksa pH di sekitar 4.

Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1 N

1. Memipet 5ml larutan baku primer K2Cr2O7 0,01N

kedalam erlenmeyer bertutup gelas asah

2. menambahkan 0,25 gram KI,tutup segera

3. dikocok kemudian diamkan ditempat gelap selama 10

menit

4. Titrasi dengan Na2S2O3 sampai kuning jerami

5. menambahkan indicator kanji

10 menit

10 menit

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 50

37.

Pengujian total

padatan terlarut

(Total Disolved

Solid, TDS)

Menguji kadar

Phenol dalam air

dengan alat

spektofotometer

Menguji derajat

keasaman (pH)

dengan alat pH

meter

Menguji

DayaHantar

6. Titrasi sampai tak berwarna

7. Melakukan titrasi duplo sampai diperoleh perbedaan

volume 0,02ml

8. menghitung konsentrasi Na2S2O3

vxn K 2 Cr 2 O7

v Na2 S 2O 3

Pembakuan I2 0,01N

1. Pipet 25ml aquadest kedalam erlenmeyer,lalu tambahkan

dengan 50ml I2 0,01N

2. Tambahkan HCl pekat 1ml

3. Diamkan di tempat gelap 10 menit

4. Lalu titrasi dengan Na2S2O3 sampai kuning jerami

5. Tambahkan indicator kanji

6. Titrasi sampai bening, lakukan titrasi duplo

Pembuatan larutan standar SOx

Pipet 2ml larutan induk SOx kemudian masukan kedalam

labu ukur 1000ml

Tanda bataskan dengan menambahkan penjerap SOx ,

Homogenkan

3 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 51

Listrik (DHL)

Melakukan

Pengujian total

padatan terlarut

(Total Disolved

Solid, TDS)

Membuat

Makalah

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

- Pipet 0,1;0,2;0,4;0,6;0,8;1 dimasukan kedalam labu

ukur 25ml

- Tambahkan 1ml amidosh 0,6%,lalu diamkan 10 menit

- Tambahkan 2ml formaldehyde 0,2%,diamkan 5 menit

- Tambahkan 0,2ml pararosanilin 0,2%

- Tanda bataskan dengan aquadest kemudian homogenkan

- Diamkan selama 30 menit agar warna stabil

- Untuk blanko diganti dengan 10 ml penjerap

Preparasi sample

- Sampel pada botol dimasukan kedalam labu ukur

25ml,bilas botol tersebut kemudian bilasannya

dimasukan kedalam botol

- Tambahkan 1ml amidosh 0,6%,lalu diamkan 10 menit

- Tambahkan 2ml formaldehyde 0,2%,diamkan 5 menit

- Tambahkan 0,2ml pararosanilin 0,2%

- Tanda bataskan dengan aquadest kemudian homogenkan

- Diamkan selama 30 menit agar warna stabil

Mengukur Konsentreasi SOx

- Masuk ke mode quantitation ,Set λ 555,pilih metoda

multi point calibration

3 jam

10 menit

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 52

38.

Rabu, 09

Mei 2012

- Set jumlah standard dan satuan konsentrasinnya dalam

ppm

- Masukan kedua blanko Start lalu masukan

konsentrasi standar semua

- Lalu key-in masukan absorbansi standar kalibrasi yang

telah dilakukan

- Kemudian return ,start 2x

- Ganti blanko dengan sampel ,masukan No sampel start

2x

Membuat penjerap O3 dengan tahapan sebagai berikut :

1. Melarutkan 10 gram Kalium Iodida (KI) dengan 200 mL

air suling;

2. Pada tempat yang lain melarutkan 35,82 gram dinatrium

hidrogen fosfat dodekahidrat ( Na2HPO4 . 12 H2O)

dan 13,6 gram kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dengan

500 mL air suling dalam gelas kimia;

3. Tambahkan larutan KI sebagai larutan penyangga sambil

diaduk sampai homogen;

3 jam

20 menit

10 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 53

40.

Kamis, 10

Mei 2012

4. Encerkan larutan ini sampai 1000 mL dalam labu ukur dan

diamkan selama paling sedikit 1 hari;

5. Kemudian atur pH pada 6,8 ± 0,2 menggunakan larutan

NaOH 1 % (b/v) atau asam fosfat (H3PO4) 1 % (b/v).

Membuat larutan thiosulfat Na2S2O3 0,025 N dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Menimbang 3,012 gram Na2S2O3.5H2O ;

2. Melarutkan dengan air suling yang telah dididihkan ;

3. Menambahkan 0,05 gram NaOH dan encerkan hingga 500

mL.

Membuat Larutan Standar I2 0,05N

1. Menimbang 16 gram KI,kemudian dilarutkan

2. Ditimbang 3,173 gram I2 larutkan dengan larutan KI

yang telah dibuat

3. Pindahkan Secara kuantitatif kedalam labu ukur coklat

500ml

4. Tanda bataskan lalu homogenkan, pindahkan kedalam

botol pereaksi

Membuat larutan indikator kanji (amilum) dengan tahapan

3 jam

2 jam

3 jam

5 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 54

41.

Jum’at, 11

Mei 2012

Senin, 14

Mei 2012

Menguji derajat

keasaman (pH)

dengan alat pH

meter

Menguji

DayaHantar

Listrik (DHL)

Melakukan

Pengujian total

padatan terlarut

(Total Disolved

sebagai berikut:

Melarutkan 0,125 gram kanji dengan 25 mL air suling dalam gelas

kimia 100 mL, memanaskan diatas pemanas hingga mendidih lalu

dinginkan.

Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1 N

1. memiipet 10ml larutan baku primer K2Cr2O7 0,1N

kedalam erlenmeyer bertutup gelas asah

2. menammbahkan 0,5 gram KI,tutup segera

3. mengocok kemudian diamkan ditempat gelap selama 10

menit

4. Titrasi dengan Na2S2O3 sampai kuning jerami

5. Menambahkan indicator kanji

6. Titrasi sampai tak berwarna

7. Melakukan titrasi duplo sampai diperoleh perbedaan

volume 0,02ml

8. Menghitung konsentrasi Na2S2O3 dengan rumus

vxn K 2 Cr 2 O7

v Na2 S 2O 3

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 55

Selasa, 15

Mei 2012

Solid, TDS)

Menguji kadar

Phenol dalam air

dengan alat

spektofotometer

Menguji kadar

ammonium (NH3)

dalam air dengan

alat

spektrofotometer

secara indofenol

Menguji kadar

Phenol dalam air

Pembakuan I2 0,05 N

1. Pipet 25ml larutan I2 ,tambahkan 1ml HCl pekat lalu

diamkan 10 menit

2. Titrasi dengan Na2S2O3 sampai kuning jerami

3. Tambahkan Indikator kanji ,titrasi sampai bening

4. Lakukan duplo sampai diperoleh perbedaan volume 0,02ml

5. Hitung konsentrasi I2 dengan rumus

N I2¿V . Na2 S 2 O7 X N . Na2S 2O 3

V . I 2

Membuat larutan standar O3 dengan tahapan berikut :

Pipet 5ml I2 0,05N,masukan kedalam labu ukur 100ml,kemudian

ditanda bataskan lalu dihomogenkan kemudian Pipet 4ml larutan I2

tersebut ,masukan kedalam labu ukur 100 ml,kemudian tanda

bataskan lalu dihomogenkan

Membuat standar O3 dengan tahapan bertikut :

Pipet masing-masing 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; dan 5,0

ml larutan I2 0,0016 ppm (1,6 ppb) kedalam labu ukur 10ml

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 56

42.

Rabu, 16

Mei 2012

dengan alat

spektofotometer

Menguji kadar

Phenol dalam air

dengan alat

spektofotometer

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Kemudian tanda bataskan dengan penjerap O3,lalu

homogenkan

Menentukan λ maksimum

1. Masuk ke mode Spectrum

2. Setting scaning range 450nm-200nm

3. Optimalkan Rec range

4. Lalu base court,masukan blanko dan standar tengah

5. Kemudian Start Data process peak

Mengukur Standar O3

1. Masuk ke mode quantitation

2. Atur panjang gelombangnya

3. Gunakan metode multy point calibration

4. Masukan jumlah standar

Ubah konsentrasinnya menjadi ppb

5. Tekan Auto zero ,lalu masukan kedua blanko kemudian

tekan Auto zero

6. Start ,masukan konsentrasi semua standar

7. Lalu meas ukur semua absorbansi standar

8. Pilih cal curve equation

4 jam

30 menit

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 57

Senin, 21

Mei 2012

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Menguji derajat

keasaman (pH)

dengan alat pH

meter

Menguji

DayaHantar

Listrik (DHL)

Print yang perlu di cetak

Mengukur sample O3

Mengisi dua kuvet dengan blanko

Masukan blanko ke dalam spektrofotometer

Menekan tombol auto zero

Menekan start 2x

Mengganti dan mengisi kuvet bagian depan dengan sample

yang akan diperiksa,

Lalu tekan tombol start 2x

Melakukan persiapan pengujian dengan tahapan sebagai

berikut :

2 jam

3 jam

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 58

Selasa, 22

Mei 2012

Melakukan

Pengujian total

padatan terlarut

(Total Disolved

Solid, TDS)

Menguji derajat

keasaman (pH)

dengan alat pH

meter

Menguji

DayaHantar

Listrik (DHL)

Melakukan

Pengujian total

17. Mengkalibrasi alat pH meter dengan larutan penyangga sesuai

intruksi kerja alat setiap kali akan melakukan pengukuran ;

18. Mengkondisikan contoh uji yang memiliki suhu tinggi atau

rendah hingga suhu kamar.

Mengukur pH contoh uji dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghubungkan arus listrik ;

2. Menghubungkan elektroda dengan ATC/DIN Conector ;

3. Menyalakan alat dengan menekan tombol on/ff ;

4. Memastikan set up pada pH, menekan tombol “cal” untuk

mengkalibrasi alat, akan muncul calibration 1 ;

5. Membilas elektroda dengan air suling mengeringkan dengan

tissue ;

6. Membilas elektroda dengan standar pH 4 sebanyak 3 kali dan

merendam dengan pH 4 tersebut, menunggu beberapa saat

sampai data pada layar stabil ;

7. Mencatat pH yang muncul kemudian menekan “cal”, maka

akan muncul calibration 2 ;

8. Membilas elektroda dengan air suling, mengeringkan dengan

2 jam

3 jam

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 59

padatan terlarut

(Total Disolved

Solid, TDS)

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

tissue ;

9. Membilas elektroda dengan standar pH 7 sebanyak 3 kali dan

merendam dengan pH 7 tersebut, menunggu beberapa saat

sampai data pada layar stabil ;

10. Mencatat pH yang muncul kemudian menekan “cal”, maka

akan muncul calibration 3 ;

11. Membilas elektroda dengan air suling, mengeringkan dengan

tissue ;

12. Membilas elektroda dengan standar pH 10 sebanyak 3 kali dan

merendam pH 10 tersebut, tunggu beberapa saat sampai data

pada layar stabil ;

13. Mencatat pH yang muncul kemudian menekan “mesure” maka

akan muncul slope ;

14. Mencatat slope yang muncul (slope 95 – 105% diluar limit ini,

maka kalibrasi harus diulang), dan alat siap digunakan untuk

pengukuran ;

15. Membilas kembali elektroda dengan air suling, mengeringkan

dengan tissue ;

16. Untuk mengukur pH contoh uji, membilas elektroda pH dan

suhu dengan contoh uji sebanyak 3 kali ;

17. Merendam dalam contoh uji, menunggu sampai data pada

3 jam

10 menit

3 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 60

Rabu, 23

Mei 2012

Kamis, 24

Mei 2012

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Tidak Hadir

dikarenakan sakit

Uji Kadar Logam

Secara Atomic

Absarption

layar stabil dan mencatat pH pada suhu contoh uji tersebut ;

18. Untuk pergantian contoh uji dan penyimpanan, membilas

elektroda dengan air suling dan mengeringkan dengan tissue ;

19. Mematikan alat dengan menekan tombol “on/off” ;

20. Melepaskan elektroda dari “ATC/DIN Conector” ;

21. Melepaskan dari arus litrik.

Persiapan Contoh Uji

1. Mengocok contoh uji hingga Homogenkan

2. Memasukan ke dalam gelas piala 100 mL sehingga elektroda

dapat terendam sempurna

3. Melakukan pengujian terhadap contoh uji menggunakan

Conductivity HACH

Mengoperasikan alat konductivity HACH

1. Memasang baterai

2. Menggabungkan elektrode dengan ATC/DW Conector

3. Menyalakan alat dengan menekan tombol On / Off

4. Menekan tombol Cal untuk mengkalibrasi alat

5. Membilas elektrode dengan larutan KCI 0.01 N menjadi 1413

µS dengan menekan tombol penahan ke arah atas sampai

2 jam

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 61

Jum’at, 25

Mei 20

Spektrofotometer

(AAS)

(Destruksi)

Pengujian Kadar

Cr (VI) Dalam

Air Secara

Spektrofoometri

muncul angka 1, kemudian tekan Yes

6. Mengatur satuan DHL standar dengan menekan tombol Cal

7. Menunggu sampai muncul Ready

8. Membilas elektrede dengan memakai air suling

9. Mengeringkan dengan tisue, goyangkan elektrode sampai

menunjukan angka 0.1 – 0.3

10. Membilas elektroda dengan contoh uji sebanyak 3 kali

11. Menyelupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai

konduktimeter menunjukan pembacaan yang tetap

12. Mencatat hasil pembacaan skala pada tampilan konduktimeter

dan catat pula suhu contoh uji.

Mengukur TDS (Total Disolved Solid, TDS) dalam sampel

dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memasang baterai ;

2. Menghubungkan elektoda dengan “ATC/DIN Conector” ;

3. Menyalakan alat dengan menekan tombol “on/off”, memastikan

mode pada TDS (Total Disolved Solid, TDS) ;

4. Menekan tombol “cal” untuk mengkalibrasi alat ;

5. Untuk mengukur TDS contoh uji, membilas elektroda dengan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 62

Senin, 28

Mei 2012

Membuat larutan

HCl 1:1

Membuat larutan

HCl 0,1N

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

contoh uji sebanyak 3 kali ;

6. Merendam elektroda dalam contoh uji tersebut ;

7. Untuk pergantian contoh uji dan penyimpanan, membilas

elektroda dengan air suling dan keringkan dengan tissue ;

8. Mematikan alat dengan menekan “on/off” ;

9. Melepaskan elektroda dari “ATC/DIN Conector” ;

10. Melepaskan alat dari baterai.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 63

Selasa, 29

Mei 2012

Membersihkan

Laboratorium

Mikrobiologi

Membuat

Media FC

Menyiapkan alat destilasi dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengukur 100 mL air suling, memasukan kedalam labu

destilasi 200 mL ;

2. Memasukan batu didih kedalam labu destilasi ;

3. Mendestilasi hingga 50 mL

Menyiapkan contoh uji dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghomogenkan contoh uji lalu mengukur contoh uji

sebanyak 100 ml dan memasukkan kedalam labu erlenmeyer

250 mL ;

2. Kemudian menambahkan 1 tetes metil orange ;

3. Menetralkan contoh uji dengan menambahkan NaOH 6 N

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 64

Uji Kadar Klorida

(Cl-) dengan

Metode

Argentometri

(Mohr)

hingga berwarna orange ;

4. Mengukur pH sampai 4 dengan menambahkan H3PO4 1:9 ;

5. Memasukkan contoh uji yang telah diatur pH kedalam labu

destilasi ;

6. Mendestilasi contoh uji, memasang penampung.

Penampung berada dibawah selang destilasi ;

7. Menampung destilat hingga 50 mL ;

8. Menambahkan 25 ml air suling kedalam labu destilasi ;

9. Melanjutkan destilasi hingga tepat pada volume 100 mL ;

10. Contoh uji siap di uji.

Membuat larutan 4-aminoantipirin dengan cara sebagai

berikut:

Melarutkan 0,2 gram aminoantipirin dengan 10 mL air suling

dalam gelas kimia 100 mL, dengan cara menghomogenkannya agar

larut dengan sempurna.

Membuat larutan ferri sianida K3[Fe(CN)6] dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 0,8 gram ferri siannida dengan 10 mL air suling

dalam gelas kimia 100 mL, dengan cara menghomogenkannya agar

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 65

Rabu, 30

Mei 2012

larut dengan sempurna.

Menguji kadar Phenol dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memipet 10 mL destilat contoh uji, lalu memasukkannya

kedalam gelas kimia 100 mL ;

2. Menambahkan 0,25 ml buffer fosfat lalu cek pH sampai 7,9 ;

3. Mengatur pH apabila belum 7,9 dengan menambahkan NH4OH

0,5 N ;

4. Menambahakn 0,1 mL 4-aminoantipirin ;

5. Menambahkan 0,1 mL K3[Fe(CN)6] ;

6. Membiarkan 15 menit ;

7. Mengukur serapan masuk pada panjang gelombang 500 nm.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 66

Kamis, 31

Mei 2012

Uji Kesadahan

(CaCO3) dengan

Indikator EBT

Membuat larutan penolat dengan cara sebagai berikut :

Melarutkan 5,5 g NaOH di dalam cawan hingga larut,

masukkan ke dalam gelas kimia 250 mL yang berisi 12,5 g phenol

hingga larut, dinginkan. Kemudian masukkan larutan ke dalam labu

takar 100 mL, dan menambahkan 3 mL aseton. Lalu tepatkan

dengan air suling hingga tanda tera.

Menyiapkan alat destilasi dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengukur 100 mL air suling ke dalam labu erlenmeyer 250

mL;

2. Menambahkan 4 mL penyangga borat;

3. Mengatur pH pada 9,5 dengan menggunakan larutan NaOH

6 N;

4. Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu destilasi 250

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 67

Jum’at, 01

Juni 2012

mL;

5. Menambahkan batu didih;

6. Memipet 10 mL H3BO3 ke dalam labu erlenmeyer 250 mL

sebagai penampung;

7. Mendestilasi hingga volume 50 mL.

Menyiapkan contoh uji dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghomogenkan contoh uji lalu mengukur sebanyak 100

mL, atau sejumlah tertentu lalu mengencerkan dengan air

suling hingga 100 mL dan memasukkan ke dalam labu

erlenmeyer 250 mL;

2. Menambahkan 5 mL larutan penyangga borat;

3. Mengatur pH pada 9,5 dengan menggunakan larutan natrium

hidroksida NaOH 6 N;

4. Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu destilasi 250

mL;

5. Menambahkan batu didih;

6. Memipet 10 mL asam borat H3BO3 ke dalam labu

Erlenmeyer 250 mL sebagai penampung;

7. Menghidupkan alat penyuling dan mengatur kecepatan pada

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 68

Senin, 04

Juni 2012

6-10 mL/menit;

8. Mendestilasi contoh uji dan menampung destilat pada labu

Erlenmeyer 100 mL. Selang harus tercelup ke dalam larutan

asam borat H3BO3;

9. Menampung destilat hingga volume 50 mL;

10. Mengencerkan hingga 100 mL dengan menggunakan air

suling;

11. Contoh siap di uji.

Menguji kadar amunium dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memipet 25 mL destilat contoh uji, lalu memasukkannya ke

dalam labu takar 50 mL;

2. Menambahkan 10 mL larutan phenol;

3. Menambahkan 5 mL larutan NaOCl;

4. Menambahkan air suling hingga tanda tera;

5. Biarkan selama 1 jam;

6. Mengukur serapan masuknya pada gelombang 640 nm.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 69

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 70

Mencuci alat yang

telah didestruksi Membuat larutan CaCO3 0,01 N :

1. Timbang 0.1 gram CaCO3

2. Larutkan dengan sedikit HCl 1 : 1

3. Tambahkan air suling dan tutup dengan kaca arloji

4. Panaskan beberapa menit untuk menghilangkan CO2, lalu

dinginkan

5. Tambahkan beberapa tetes indikator metil merah

6. Selanjutnya tambahkan NH4OH3 3N atau HCl 1 : 1 hingga

berwarna jingga

7. Memindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL

8. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera, lalu

homogenkan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 71

Penyajian materi

dan sharing

(tanya jawab)

Membuat Seed

Membuat larutan

Isotonis

Membuat Larutan Na2EDTA 0.01 N

1. Timbang 1.8615 gram NaEDTA

2. Larutkan dengan air suling dalam labu ukur 100mL

3. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera lalu

homogenkan

Penentuan Kenormalan Na2EDTA 0.01 N

1. Pipet 10mL CaCO3 0.01 N lalu masukan ke dalam erlenmeyer

2. Menambahkan 40ml air suling dan 1 ml penyangga (buffer) pH

10 ± 0.1

3. Tambahkan seujung spatula 30 s/d 50 mg indikator EBT

4. Titrasi dengan Na2-EDTA sampai berwarna biru jelas

5. Mencatat volume pemakaian Na2-EDTA, Titrasi dilakukan

secara duplo dan selisih volume dari Na2-EDTA tidak lebih dari

0.02 mL

6. Hitung normalitas Na2EDTA dengan :

MCaCO3 x V CaCO3

MEDTA :

VEDTA

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 72

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Membuat

Media FC

Membersihkan

Laboratorium

Mikrobiologi

Uji Kesadahan

(CaCO3) dengan

Indikator EBT

Keterangan :

MEDTA : adalah Normalitas Na2EDTA

VEDTA : adalah Volume Na2EDTA (mL)

MCaCO3 : adalah Normalitas CaCO3

V CaCO3 : adalah Volume CaCO3 (mL)

Menguji kadar CaCO3 dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memipet 25 mL contoh uji (yang telah diawetkan dengan

HNO3) secara duplo kedalam labu Erlenmeyer 100 mL.

2. Menambahkan 1 mL penyangga pH 10 ± 0.1 sampai 2 mL

3. Menambahkan 30-50 mg (seujung spatula) indikator EBT

4. Menitrasi dengan larutan Na2-EDTA hingga terjadi warna Biru

jelas (kesadahan total)

5. Mencatat volume larutan Na2-EDTA yang di gunakan.

6. Melakukan langkah 1-5 sampai didapat hasil yang konstan.

Mengulangi pengujian apabila perbedaan pemakaian Na2-

EDTA secara duplo lebih dari 0,02 mL.

7. Menghitung Kadar CaCO3.

V titrasi x Na2-EDTA x Mr CaCO3

Kadar CaCO3 = x 1000

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 73

Uji Kadar Klorida

(Cl-) dengan

Metode

Argentometri

(Mohr)

Menentukan

kadar / nilai ppm

nitrat pada

sampel limbah

V Sampel

Membuat larutan asam klorida HCl 1 N dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 41,67 mL HCl pekat ke dalam labu takar 500 mL yang

telah berisi 250 mL air suling, lalu menambahkan air suling hingga

tepat tanda tera.

Membuat larutan induk nitrat 1000 mg/L dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 0,0721 g kalium nitrat, KNO3 dalam 100 mL yang telah

dikeringkan di dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam dengan

50 mL air suling di dalam labu takar 100 mL, menambahkan 0,1 mL

CH3Cl sebagai pengawet, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Membuat larutan nitrat 100 mg/L dengan cara sebagai berikut:

Memipet 10 mL larutan induk nitrat 1000 mg/L, masukkan ke

dalam labu takar 100 mL, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 74

Membuat larutan baku kerja nitrat dengan tahapan sebagai

berikut :

3. Mengukur 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0 mL; 5,0 mL; 6,0 mL;

7,0 mL larutan baku nitrat 100 mg/L ke dalam labu takar 100

mL.

4. Menambahkan air suling hingga tepat pada tanda tera, larutan

ini mengandung kadar nitrat 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L; 4,0

mg/L; 5,0 mg/L; 6,0 mg/L; 7,0 mg/L.

Membuat kurva kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:

7. Mengoptimalkan alat spektrofotometer sebagai petunjuk

penggunaan alat untuk pengujian kadar nitrat.

8. Memipet 10 mL larutan baku kerja nitrat.

9. Menambahkan 0,2 mL HCl 1 N, aduk.

10. Memasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer.

11. Membaca dan mencatat serapan masuknya pada panjang

gelombang 220 nm dan pada panjang gelombang 275 nm

untuk menentukan adanya zat organic yang terserap pada

panjang gelombang 275 nm.

12. Membuat kurva kalibrasi dengan mengurangkan serapan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 75

Membuat Seed

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Membuat Seed

Mensterilkan alat

mikrobiologi

dengan

menggunakan

autoclave

masuk panjang gelombang 275 nm terhadap serapan masuk

pada panjang gelombang 220 nm.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 76

Hirayama HV-25

Mendata sampel

yag telah

digunakan

Membuat

media FC

Membersihkan

Laboratorium

Mikrobiologi

Membuat larutan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 77

Isotonis

Membuat Seed

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Membuat larutan

KMnO4 0,05M

Membersihkan

autoclave

Menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 0,05 N dengan

tahapan sebagai berikut:

17. Menimbang 0,1 gram Na2C2O4 dengan menggunakan kertas

timbang lalu dimasukan kedalam Erlenmeyer 250 mL

18. Mengukur 100 mL air suling kedalam labu Erlenmeyer tersebut

19. Homogenkan sampai Na2C2O4 larut

20. Setelah larut tambahkan 10 mL H2SO4 1:1

21. Masukan batu didih dan panaskan sampai hamper mendidih

(gunakan corong sebagai penutupnya)

22. Menitrasi dengan KMnO4 hingga merah muda (selama titrasi

temperature di jaga tidak kurang dari 85˚C ;

23. Mencatat volume KMnO4 yang di gunakan;

24. Menghitung kenormalan KMnO4 dengan rumus :

N1= N1xV2

V1

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 78

Hirayama HV-25

Membersihkan

autoclave

Webeco

Dengan penjelasan:

N1 adalah kenormalan KMnO4 yang sebenarnya

V1 adalah volume KMnO4 yang di gunakan

N2 adalah kenormalan Na2C2O4

V2 adalah volume Na2C2O4 yang di gunakan

Pembakuan Larutan Induk Nitrit (NO2-N) dengan tahapan

sebagai berikut:

13. Memipet 50 mL larutan kalium permanganat KMnO4 0,05 N

dan memasukannya ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL ;

14. Menambahkan 5 mL asam sulfat H2SO4 pekat ;

15. Memipet 50 mL larutan induk nitrit, memasukannya ke

dalam larutan kalium permanganat KMnO4 dengan cara

ujung pipet berada di bawah permukaan larutan permanganat

KMnO4 ;

16. menghomogenkannya dan memanaskannya pada temperature

70°C - 80°C di atas pemanas selama 10 menit ;

17. Menghilangkan warna permanganat dengan menambahkan

10 mL larutan Na2C2O4 0,05 N sebanyak 2x secara bertahap

18. Menitrasi dengan kalium permanganat KMnO4 0,05 N hingga

terbentuk warna merah muda dan mencatat pemakaian

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 79

Preparasi BOD

Mengawetkan

sampel untuk uji

kesadahan

(CaCO3)

Membuat larutan

H3PO4 3M

Uji Kadar Klorida

(Cl-) dengan

larutan kalium permanganate KMnO4 yang di perlukan ;

A = [ (B x C) - (D x E) x 7 x 1000

F

Dengan pengertian :

A = mg NO2-N/mL larutan induk nitrit

B = jumlah mL larutan standar KMnO4 yang di gunakan

C = kenormalan larutan KMnO4

D = adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL

total larutan FAS

E = adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total

larutan FAS)

F = adalah jumlah mL larutan induk NO2-N yang di ambil .

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 80

Metode

Argentometri

(Mohr)

Membuat larutan

penyerap O3

Membuat larutan

penyerap H2S

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 81

Uji Kesadahan

(CaCO3) dengan

Indikator EBT

MembuatLarutan

Pereaksi K2Cro4

5%

Membuat seed

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 82

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Membuat seed

Uji Kadar Klorida

(Cl-) dengan

Metode

Argentometri

(Mohr)

Mengawetkan

sampel untuk uji

kesadahan

(CaCO3)

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 83

Membuat

Larutan Baku

AgNO3

Preparasi DO

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 84

Membuat

media FC

Membuat larutan

Isotonis

Mensterilkan alat

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Membersihkan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 85

Laboratorium

Mikrobiologi

Uji Kesadahan

(CaCO3) dengan

Indikator EBT

Membuat

media FC

Membuat

media LES

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 86

Membuat larutan

Isotonis

Mensterilkan alat

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Membersihkan

Laboratorium

Mikrobiologi

Pengujian kadar logam dalam air dengan metode destruksi

total dengan tahapan sebagai berikut :

1. Kocok contoh uji , pipet 50 mL masing – masing masukan ke

dalam gelas kimia 300 mL

2. Tambahkan 2.5 mL Asam Nitrat pekat dan panaskan hingga

volumenya 15-20 mL

3. Dinginkan

4. Menyaring masing – masing contoh uji yang telah di destruksi

ke dalam labu takar 50 mL

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 87

Uji Kadar Klorida

(Cl-) dengan

Metode

Argentometri

(Mohr)

Membersihkan

autoclave

Hirayama HV-25

Membuat Seed

Mensterilkan alat

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

5. Tambahkan air suling hingga tepat tanda tera, Homogenkan

6. Pindahkan contoh uji ke botol plastik

7. Contoh uji siap untuk dilakukan pengujian dengan alat

ATOMIC AS

Pengukuran contoh uji :

1. Pipet sejumlah volume contoh uji dan masukan kedalam gelas

kimia 100 mL. tambahkna ½ tetes H3PO4, tambahkan 0,2 mL

difenilkarbazida, kocok dan diamkan 5-10 menit

2. Ukur serapannya pada panjang gelombang 544,0 nm dan 542,8

nm

3. Catat hasil pengukuran

1. Menimbang 0,7074 gram NaEDTA.

2. Menimbang 0,468 gram MnSO4.

3. Menimbang 10,14 gram NH4Cl.

4. Melarutkan Na-EDTA dan MnSO4 tersebut dengan 30 mL air

suling dalam gelas kimia 200 mL.

5. Pipet 85,8 mL NH4OH pekat, lalu masukan ke dalam gelas

kimia yang telah berisi 10,14 gram NH4Cl. larutkan, kemudian

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 88

Mendestruksi alat

dengan

menggunakan

autoclave webeco

Mencuci alat yang

telah didestruksi

Membuat larutan

Isotonis

Membuat Seed

Uji Kesadahan

(CaCO3) dengan

campurkan ke dalam gelas kimia 200 mL tersebut.

6. Encerkan dengan air suling hingga 150 mL.

7. Periksa pH larutan dengan indikator universal, dan menunjukan

bahwa pH larutan adalah 10.

1. Pipet 50 mL HCl pekat.

2. Masukan ke dalam gelas kimia yang telah berisi 50 mL air

suling, lalu homogenkan.

1. Pipet 0,83 mL HCl pekat ke dalam gelas kimia yang telah berisi

99,2 mL air suling.

2. Menghomogenkan larutan.

15. Memastikan listrik sudah terhubung dengan stop kontak.

16. Memindahkan posisi power ke “ON”.

17. Menggeser pedal kunci untuk membuka autoclve.

18. Memastikan air aquaDm terisi hingga batas pinggan

19. Memasukan alat atau bahan yang akan disterilkan

20. Menekan tombol “START” (otomatis akan sterilisasi 1210C,

15psi, 15menit)

21. Lalu menekan tombol “STOP” setelah sterilisasi selesai

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 89

Indikator EBT

Mensterilkan alat

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

(ditandai dengan bunyi “alarm” beberapa saat).

Membersihkan Laboratorium Mikrobiologi (meja, bagian luar

alat-alat) dengan desinfektan yang telah diencerkan terlebih dahulu.

13. Menimbang 5,2 gram FC.

14. Melarutkan FC tersebut ke dalam Erlenmeyer yang telah berisi

air suling sebanyak 40 mL. larutkan, lalu tambahkan lagi sisa

airnya sebanyak 60 mL.

15. Tambahkan 1 mL Kalium Natrium Tatrat,

16. Kemudian setelah larut, panaskan sambil di stir hingga

mendidih dan larutan menjadi berwarna biru.

17. Dinginkan media

18. Setelah dingin, masukan 5 mL media FC kedalam cawan petri

yang telah disterilkan dan diinkubasi.

Membuat larutan natrium klorida (NaCl) 0,0141 N dengan cara

sebagai berikut:

Menimbang 0,0824 g NaCl yang telah dikeringkan pada suhu

140°C selama 2 jam, dilarutkan dengan air suling di labu takar

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 90

100mL

Menetapkan kenormalan larutan baku AgNO3 menggunakan

larutan NaCl 0,0141 N dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memipet 10 mL larutan NaCl 0,0141 N secara duplo dan

memasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.

2. Menambahkan 0,1 mL larutan indicator K2CrO4 5%, aduk.

3. Menitrasi dengan larutan AgNO3 hingga terjadi warna kuning

kemerahan.

4. Mencatat volume larutan AgNO3 yang di gunakan.

Lalu hitung konsentrasi AgNO3

5. Lakukan langkah 1-4 dengan blanko.

6. Mengulangi pengujian apabila perbedaan pemakaian AgNO3

secara duplo lebih dari 0,1 mL dan apabila kurang atau sama

dengan 0,1 mL rata- ratakan hasilnya,

V1 x N1

N AgNO3 =

Va - Vb

Keterangan :

N AgNO3 : Kenormalan AgNO3 yang sebenarnya

Va : Volume AgNO3 untuk titrasi larutan NaCl, mL

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 91

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

Vb : Volume AgNO3 untuk titrasi blanko

N1 : Normalitas NaCl yang digunakan

V1 : Volume larutan NaCl yang digunakan

Menguji kadar klorida dengan tahapan sebagai berikut :

1. Memipet 25 mL contoh uji secara duplo dan masukkan

kedalam labu Erlenmeyer 250 mL.

2. Menambahkan 0,25 mL larutan indicator K2CrO4 5% dan aduk

hingga merata.

3. Menitrasi dengan larutan AgNO3.0,0141 N hingga terbentuk

endapan berwarna merah kecoklatan.

4. Lakukan langkah 1- 3 dengan blanko sebagai contoh.

5. Catat volume larutan AgNO3 yang di gunakan.

6. Mengulangi pengujian apabila perbedaan pemakaian AgNO3

secara duplo lebih dari 0,1 mL dan apabila kurang atau sama

dengan 0,1 mL rata- ratakan hasilnya untuk menghitung

konsentrasi Cl- pada sampel

(A-B) [AgNO3] 35,45

Kadar Cl- (mg/L) = x 1000

Volume contoh uji

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 92

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Keterangan :

A : Volume larutan AgNO3 untuk titrasi contoh uji

B : Volume larutan AgNO3 untuk titrasi blanko

Membuat larutan CaCO3 0,01 N :

9. Timbang 0.1 gram CaCO3

10. Larutkan dengan sedikit HCl 1 : 1

11. Tambahkan air suling dan tutup dengan kaca arloji

12. Panaskan beberapa menit untuk menghilangkan CO2, lalu

dinginkan

13. Tambahkan beberapa tetes indikator metil merah

14. Selanjutnya tambahkan NH4OH3 3N atau HCl 1 : 1 hingga

berwarna jingga

15. Memindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL

16. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera, lalu

homogenkan

Membuat Larutan Na2EDTA 0.01 N

4. Timbang 1.8615 gram NaEDTA

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 93

5. Larutkan dengan air suling dalam labu ukur 100mL

6. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera lalu

homogenkan

Penentuan Kenormalan Na2EDTA 0.01 N

7. Pipet 10mL CaCO3 0.01 N lalu masukan ke dalam erlenmeyer

8. Menambahkan 40ml air suling dan 1 ml penyangga (buffer) pH

10 ± 0.1

9. Tambahkan seujung spatula 30 s/d 50 mg indikator EBT

10. Titrasi dengan Na2-EDTA sampai berwarna biru jelas

11. Mencatat volume pemakaian Na2-EDTA, Titrasi dilakukan

secara duplo dan selisih volume dari Na2-EDTA tidak lebih dari

0.02 mL

12. Hitung normalitas Na2EDTA dengan :

MCaCO3 x V CaCO3

MEDTA :

VEDTA

Keterangan :

MEDTA : adalah Normalitas Na2EDTA

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 94

Membersihkan

Laboratorium

Mikrobiologi

Membuat

media FC

VEDTA : adalah Volume Na2EDTA (mL)

MCaCO3 : adalah Normalitas CaCO3

V CaCO3 : adalah Volume CaCO3 (mL)

Menguji kadar CaCO3 dengan tahapan sebagai berikut :

8. Memipet 25 mL contoh uji (yang telah diawetkan dengan

HNO3) secara duplo kedalam labu Erlenmeyer 100 mL.

9. Menambahkan 1 mL penyangga pH 10 ± 0.1 sampai 2 mL

10. Menambahkan 30-50 mg (seujung spatula) indikator EBT

11. Menitrasi dengan larutan Na2-EDTA hingga terjadi warna Biru

jelas (kesadahan total)

12. Mencatat volume larutan Na2-EDTA yang di gunakan.

13. Melakukan langkah 1-5 sampai didapat hasil yang konstan.

Mengulangi pengujian apabila perbedaan pemakaian Na2-

EDTA secara duplo lebih dari 0,02 mL.

14. Menghitung Kadar CaCO3.

V titrasi x Na2-EDTA x Mr CaCO3

Kadar CaCO3 = x 1000

V Sampel

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 95

Membuat

media LES

Membuat larutan

Isotonis

Mensterilkan alat

dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

23. Mengisi autoklaf dengan ± 1000 mL air suling.

24. Memasukkan alat atau bahan yang akan didestruksi.

25. Menutup dan mengunci autoklaf, pengatur tekanan harus dalam

keadaan tertutup (tekanan = 0).

26. Menekan tombol power.

27. Mengatur suhu sampai nomor 3.

28. Keadaan suhu tidak boleh melebihi batas (daerah merah) pada

parameter suhu 1210C. Tekanan pun tidak boleh melebihi batas

merah pada parameter tekanan.

29. Jika suhu sudah tinggi dan tekanan sudah melebihi batas, uap

harus dikeluarkan untuk menurunkan tekanan dan suhu pun

harus diturunkan.

30. Setelah suhu dan tekanan sudah berada dibawah batas maksimal

(daerah merah) membiarkan selama 30 menit pada suhu 1210C

tekanan 2 bar.

31. Setelah 30 menit keluarkan uap hingga tekanan 0

32. Selanjutnya matikan alat.

33. Keluarkan alat atau bahan yang telah di destruksi.

15. Mengeluarkan semua plastik yang berisikan alat (cawan petri

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 96

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

dan tabung) dari keranjang.

16. Mencuci keranjang.

17. Membuang semua isi media kedalam gayung berisi air yang

telah dicampurkan wipol.

18. Alat dibilas dengan air kran sampai bersih, lalu alat dimasukan

kedalam baskom berisi air yang telah dicampurkan wipol, serta

dibuang yang ada digayung.

19. Mencuci semua alat dengan sabun

20. Semua bekas bakteri dipastikan terbuang.

21. Kemudian membilas semua alat dengan air suling

Penyajian materi dari teknisi laboratorium, Heni Nuraeni dan

Rika Mustika mengenai Teknik Spektrofotometer UV/VIS

Level 1, yaitu :

1. Dasar – dasar spektroskopi

2. Metoda spektroskopi

3. Radiasi elektromagnet

4. Absorpsi radiasi

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 97

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS ) Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

5. Spektrofotometer UV/VIS dan peralatannya

6. Analisa kuantitatif

7. Petunjuk praktikum Kalibrasi dan Verifikasi Spektrofotometer

UV/VIS

1. Menimbang 17 gram NaCl dalam gelas kimia 200 mL

2. Melarutkan NaCl tersebut dalam 100 mL air suling masukan

kedalam Erlenmeyer 2000 mL

3. Tambahkan air suling hingga 2 liter.

4. Measukan isotonis kedalam Erlenmeyer 250 mL masing-

masing 99 mL dan 100 mL dan Menutup erlenmeyer

menggunakan alvo dan alumunium foil. Lalu sterilkan.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 98

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

1. Membuat larutan standar nitrat 2 ppm :

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 99

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

a. Memipet 2mL larutan standar nitrat

b. Memasukan kedalam labu ukur 100mL, tambahkan air

suling hingga tanda tera, dan Homogenkan

2. Memipet 25mL aquaDM untuk blanko kedalam gelas kimia

pertama, menambahkan pereaksi nitrat, lalu menutup gelas

kimia dengan plastik parafilm, serta dikocok selama 6 menit.

3. Memipet 25mL larutan standar 2 ppm kedalam gelas kimia

kedua, menambahkan pereaksi nitrat, lalu menutup gelas kimia

dengan dengan plastik parafilm, serta dikocok selama 6 menit.

4. Memipet 25mL larutan sampel kedalam gelas kimia ketiga,

menambahkan pereaksi nitrat, lalu menutup gelas kimia dengan

dengan plastik parafilm, serta dikocok selama 6 menit.

5. Menekan tombol “ON” pada alat spektro tunggal, lalu menekan

tombol “read” pada alat spektro tunggal

6. Memasukan larutan blanko kedalam kuvet, dan memasukan

kuvet kedalam alat spektro tunggal.

7. Menekan tombol “read”

8. Membaca dan mencatat hasil ppm dari larutan blanko

9. Memasukan larutan standar 2 ppm kedalam kuvet, dan

memasukan kuvet kedalam alat spektro tunggal.

10. Menekan tombol “read” pada alat spektro tunggal

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 100

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Preparasi SO4-2

11. Membaca dan mencatat hasil ppm dari larutan standar 2 ppm

12. Memasukan larutan sampel kedalam kuvet, dan memasukan

kuvet kedalam alat spektro tunggal.

13. Menekan tombol “read” pada alat spektro tunggal

14. Membaca dan mencatat hasil ppm dari larutan sampel

15. Memasukan larutan sampel murni(yang tidak dicampurkan

pereaksi nitrat) kedalam kuvet, dan memasukan kuvet kedalam

alat spektro tunggal.

16. Menekan tombol “read” pada alat spektro tunggal

17. Membaca dan Mencatat hasil ppm dari larutan sampel murni

(yang tidak dicampurkan pereaksi nitrat). Hitung Ppm Nitrat :

Ppm sampel x ppm standar

Ppm nitrat = - Ppm sampel murni

Ppm sebenarnya

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 101

Preparasi SO4-2

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

1. Mencatat kode, bulan, dan tanggal sampel pada kertas kosong

2. Memilih sampel yang akan dibuang dan yang tidak dibuang

3. Membuang isi sampel kedalam ipal (penampungan),

4. Setelah isinya terbuang, menyobek botol dengan kater

5. Memasukan semua botol yag telah disobek kedalam karung

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 102

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Preparasi SO4-2

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

besar

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 103

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian Kadar

Nitrit (NO2)

Secara

Spektofotometri

(pembuatan

pereaksi)

4. Menimbang 1,6 gram KMnO4

5. Melarutkan KMnO4 tersebut dalam labu ukur 1000 mL

6. Tambahkan air suling hingga tanda tera, dan Homogenkan

7. Mengeluarkan air dari dalam autoclave dengan membuka kran

dibawah tempat air (untuk uap air)

8. Mengangkat penyangga sarangan, dan mencuci penyangga

sarangan (pinggan) bersih

9. Membilas bagian dalam autoclave dengan air

10. Membilas dengan air suling hingga bersih

11. Menyimpan kembali penyangga sarangan (pinggan) kedalam

autoclave

12. Mengisi kembali air suling hingga batas pinggan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 104

Preparasi SO4-2

Pengujian Minyak

Dan Lemak

Dalam Air Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan

Penguapan )

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

6. Mengeluarkan air dari dalam autoclave dengan membuka kran

hitam divagian kanan autoclave

7. Mengangkat penyangga sarangan (pinggan) dengan memutar

mur/baud pada tengah- tengahnya, dan memcuci penyangga

sarangan (pinggan) hingga bersih

8. Membersihkan bagian dalam autoclave dengan sabun, lalu

membilas bagian dalam autoclave dengan air

9. Membilas dengan air suling hingga bersih

10. Menyimpan kembali pinggan kedalam autoclave, lalu mengisi

kembali air suing hingga batas pinggan

1. Menimbang 0,025 gram FeCl3 pada gelas kimia 200 mL, dan

melarutkan FeCl3 tersebut dengan 100 mL air suling.

2. Menimbang 0,2125 gram NaCl pada gelas kimia 100 mL, dan

melarutkan NaCl tersebut dengan 25 mL air suling,

3. Menimbang 0, 125 gram Kanji pada gelas kimia 100 mL, dan

melarutkan kanji tersebut dengan 25 mL air suling, lalu

panaskan larutan sampai sedikit mendidih.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 105

Membuat Seed

Membuat larutan standar Nitrat

(NO3)

4. Menimbang 0, 5 gram KI pada cawan.

Memipet HNO3 pekat sebanyak 0,15 mL kedalam masing-

masing botol yang telah berisikan 100 mL sampel.

Memipet 10,3mL H3PO4 pekat kedalam gelas kimia yang telah

berisikan 39,7 mL air suling

1. Menimbang 14,29 gram Na2HPO4

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 106

2. Menimbang 10 gram KI

3. Menimbang 13,6 gram KH2PO4

4. Melarutkan zat yang telah ditimbang dalam labu ukur 1000 mL

17. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera, lalu

homogenkan

5. Memindahkan larutan pada botol gelap berwarna coklat, lalu

didiamkan 1 malam.

1. Menimbang 50 gram CH3COOZn

2. Menimbang 10 gram CH3COONa

3. Menimbang 0,05 gram NaCl

4. Melarutkan zat yang telah ditimbang dalam labu ukur 1000mL

5. Menambahkan air suling hingga tepat tanda tera, lalu

homogenkan

6. Memindahkan larutan pada botol gelap berwarna coklat

1. Larutkan 5 gram K2CrO4 dengan 100 mL air suling bebas

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 107

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian Kadar

Nitrit (NO2)

Secara

Spektofotometri

klorida

2. Tambahkan larutan AgNO3 sampai terbentuk endapan merah

coklat yang jelas, biarkan selama 12 jam

3. Saring dan encerkan dengan air bebas klorida sampai 100 mL

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 108

(pembuatan

pereaksi)

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

1. Larutkan 2,395 g AgNO3 dengan air suling bebas klorida dalam

labu ukur 1000 mL

2. Tambahkan air bebas klorida sampai tanda tera, lalu

homogenkan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 109

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Pembakuan

Larutan Induk

Nitrit (NO2-N)

Membuat Seed

dan Mensterilkan

alat dengan

menggunakan

autoclave

Hirayama HV-25

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

Membuat larutan MnSO4 :

1. Menimbang 36,3684 g MnSO4

2. Melarutkan MnSO4 yang telah ditimbang dengan 100 mL air

suling dalam gelas kimia

3. Mengocok larutan dengan menggunakan magnetic stirer hingga

larut semua

4. Memindahkan larutan kedalam botol

Membuat larutan alkali azida untuk pengawetan DO

dengan tahapan sebagai berikut :

1. melarutkan 1 g batrium azid NaN3 dengan 4 mL air suling di

dalam gelas kimia 250 mL ;

2. melarutkan 50 g natrium hidroksida NaOH dan 15 gr kalium

iodide KI dengan 75 ml air suling dalam gelas kimia 250 mL ;

3. mencampurkan kedua larutan tersebut, lalu menambahkan air

suling hingga volumenya 100 mL.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 110

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan)

Preparasi SO4-2

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 111

( Total Suspensi

Solid, TSS )

Secara

Gravimetri

Pengujian

Padatan

Tersuspensi Total

( Total Suspensi

Solid,TSS )

Secara

Gravimetri

(Menentukan

Berat Cawan) 1. Menimbang 3,6 g endo agar base

2. Melarutkan endo agar base yang telah ditimbang dengan

100mL aquadest dalam erlenmeyer

3. Menambahkan 400 mikro liter etanol 70%

4. Mengocok media

5. Membungkus media dengan alumunium foil

6. Media disterilisasi

7. Mendinginkan media

8. Setelah dingin, memasukan 5 mL FC kedalam cawan petri yang

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 112

telah disterilkan dan diinkubasi.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 113

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 114

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 115

Menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 0,05 N dengan

tahapan sebagai berikut:

25. Menimbang 0,1 gram Na2C2O4 dengan menggunakan kertas

timbang lalu dimasukan kedalam Erlenmeyer 250 mL

26. Mengukur 100 mL air suling kedalam labu Erlenmeyer tersebut

27. Homogenkan sampai Na2C2O4 larut

28. Setelah larut tambahkan 10 mL H2SO4 1:1

29. Masukan batu didih dan panaskan sampai hamper mendidih

(gunakan corong sebagai penutupnya)

30. Menitrasi dengan KMnO4 hingga merah muda (selama titrasi

temperature di jaga tidak kurang dari 85˚C ;

31. Mencatat volume KMnO4 yang di gunakan;

32. Menghitung kenormalan KMnO4 dengan rumus :

N1= N1xV2

V1

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 116

Dengan penjelasan:

N1 adalah kenormalan KMnO4 yang sebenarnya

V1 adalah volume KMnO4 yang di gunakan

N2 adalah kenormalan Na2C2O4

V2 adalah volume Na2C2O4 yang di gunakan

Pembakuan Larutan Induk Nitrit (NO2-N) dengan tahapan

sebagai berikut:

19. Memipet 50 mL larutan kalium permanganat KMnO4 0,05 N

dan memasukannya ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL ;

20. Menambahkan 5 mL asam sulfat H2SO4 pekat ;

21. Memipet 50 mL larutan induk nitrit, memasukannya ke

dalam larutan kalium permanganat KMnO4 dengan cara

ujung pipet berada di bawah permukaan larutan permanganat

KMnO4 ;

22. menghomogenkannya dan memanaskannya pada temperature

70°C - 80°C di atas pemanas selama 10 menit ;

23. Menghilangkan warna permanganat dengan menambahkan

10 mL larutan Na2C2O4 0,05 N sebanyak 2x secara bertahap

24. Menitrasi dengan kalium permanganat KMnO4 0,05 N hingga

terbentuk warna merah muda dan mencatat pemakaian

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 117

larutan kalium permanganate KMnO4 yang di perlukan ;

A = [ (B x C) - (D x E) x 7 x 1000

F

Dengan pengertian :

A = mg NO2-N/mL larutan induk nitrit

B = jumlah mL larutan standar KMnO4 yang di gunakan

C = kenormalan larutan KMnO4

D = adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL

total larutan FAS

E = adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total

larutan FAS)

F = adalah jumlah mL larutan induk NO2-N yang di ambil .

Persiapan contoh uji

Gunakan wadah gelas / botol plastik polietilen atau yang setara

Pengawetan contoh uji

Awetkan contoh uji pada suhu 4 oC untuk meminimalkan

dekomposisi mikrobiologikal terhadap padatan, contoh uji

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 118

sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 jam.

Persiapan Kertas Saring atau cawan Gooch

8. Meletakan kertas saring Whatman 934-AH pada peralatan

filtrasi, pasang vakum dan wadah pencuci dengan air suling

berlebih 20 mL.lanjutkan penyedotan untuk menghilangkan

semua sisa air, matikan vakum dan hentikan pencucian

9. Pindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah

timbang alumunium. Jika menggunakan cawan Gooch dapat

langsung dikeringkan.

10. Keringkan dalam oven dengan suhu 103 /105 oC selama 1 jam

dinginkan dalam desikator, kemudian timbang

11. Ulangi pada langkah 3 sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat tidak lebih kecil dari 4 % terhadap

penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g / 0.2

mg

Prosedur Pengujian Contoh Uji

15. Melakukan penyaringan dengan peralatan vakum, basahi

dengan sedikit air suling

16. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 119

memperoleh contoh uji yang lebih homogen

17. Pipet contoh uji dengan volume tertentu pada waktu di aduk

dengan pengaduk magnetik

18. Cuci kertas saring dengan 3 x 10 mL air suling, biarkan kering

sempurna dan lanjutkan pengeringan dengan vakum selama 3

menit agar diperoleh penyaringan yang sempurna. Contoh uji

dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian

tambahan.

19. Memindahkan kertas saring secara hati – hati dari peralatan

penyaring dan pindahkan kedalam wadah timbang alumunium

sebagai penyangga , jika digunakan cawan Gooch pindahkan

dari rangkaian alatnya

20. Keringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 103 / 105 oC,

dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan

timbang

21. Ulangi tahap pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan

lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau

sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% dari penimbangan

sebelumnya atau lebih kecil dari 0.0002 g / 0.2 mg.

( A – B ) g

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 120

Mg TSS per liter = x 106

Volume contoh uji ( ml )

Keterangan :

A : Berat kertas saring + residu kering ( gram )

B : Berat kertas saring ( gram )

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 121

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 122

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 123

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 124

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 125

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 126

1. Menimbang KNO3 0,1 gram dalam cawan

2. Menimbang CH3COONa 0,5 gram dalam cawan

3. Menimbang MgCl2 3 gram dalam cawan

4. Menimbang BaCl2 4,6924 dalam gelas kimia 100 mL

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 127

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 128

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 129

Membuat Larutan Na2C2O4 0.0499 N

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 130

1. Menimbang 0,8375 gram Na2C2O4

2. Melarutkan Na2C2O4 tersebut dalam air suling bebas nitrit dan

tepatkan sampai 100 ml dalam labu ukur 100 ml.

Persiapan untuk menguji kadar Minyak dan Lemak

4. Sediakan cawan penguap yang sudah bersih, lalu masukan ke

dalam oven dan panaskan selama satu jam

5. Dinginkan dalam desikator selama 20 menit dan

Menimbang cawan dengan neraca analitik

6. Ulangi langkah 1 & 2 hingga diperoleh perbedaan berat cawan

0.0002 g

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 131

Membuat larutan asam klorida HCl 1 N dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 41,67 mL HCl pekat ke dalam labu takar 500 mL yang

telah berisi 250 mL air suling, lalu menambahkan air suling hingga

tepat tanda tera.

Membuat larutan induk nitrat 1000 mg/L dengan cara sebagai

berikut :

Melarutkan 0,0721 g kalium nitrat, KNO3 dalam 100 mL yang telah

dikeringkan di dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam dengan

50 mL air suling di dalam labu takar 100 mL, menambahkan 0,1 mL

CH3Cl sebagai pengawet, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 132

Membuat larutan nitrat 100 mg/L dengan cara sebagai berikut:

Memipet 10 mL larutan induk nitrat 1000 mg/L, masukkan ke

dalam labu takar 100 mL, lalu menambahkan air suling hingga tepat

pada tanda tera.

Membuat larutan baku kerja nitrat dengan tahapan sebagai

berikut :

5. Mengukur 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0 mL; 5,0 mL; 6,0 mL;

7,0 mL larutan baku nitrat 100 mg/L ke dalam labu takar 100

mL.

6. Menambahkan air suling hingga tepat pada tanda tera, larutan

ini mengandung kadar nitrat 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L; 4,0

mg/L; 5,0 mg/L; 6,0 mg/L; 7,0 mg/L.

Membuat kurva kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:

13. Mengoptimalkan alat spektrofotometer sebagai petunjuk

penggunaan alat untuk pengujian kadar nitrat.

14. Memipet 10 mL larutan baku kerja nitrat.

15. Menambahkan 0,2 mL HCl 1 N, aduk.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 133

16. Memasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer.

17. Membaca dan mencatat serapan masuknya pada panjang

gelombang 220 nm dan pada panjang gelombang 275 nm

untuk menentukan adanya zat organic yang terserap pada

panjang gelombang 275 nm.

18. Membuat kurva kalibrasi dengan mengurangkan serapan

masuk panjang gelombang 275 nm terhadap serapan masuk

pada panjang gelombang 220 nm.

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 134

Pembuatan Larutan Pewarna

5. Menimbang 1 g Sulfanilamid dalam gelas kimia 100 mL dan

menimbang 0,1 NED (Naphyl ethylene diamond) dalam cawan

6. Larutkan Sulfanilamid tersebut dengan menambahkan 10 mL

H3PO4 pekat, aduk sampai larut sempurna.

7. Setelah larut, tambahkan NED ( Naphyl ethylene diamond )

tersebut, aduk .

8. Masukan kedalam labu takar 100 mL dan tambahkan air suling

hingga tepat tanda tera lalu homogenkan

Jurnal Kegiatan Praktek KerjaSeksi Uji air dan LingkunganBalai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan 135


Top Related