tugas sejarah musik
TRANSCRIPT
1. PENGERTIAN MUSIK BAROK
Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar" (Portugis), hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Musik barok dimulai sekitar tahun 1600-1750.
2. Sejarah Zaman Musik Barok
Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi dan
praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya musik. Sedangkan,
perkembangan sejarah musik timur belum dapat disusun, berhubung jenis komposiis musik
yang dihasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik Timur khususnya
Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan berkembang dari
evolusi bentuk komposisi dan praktik musik, melainkan lebih kepada proses pemenuhan
kebutuhan hiburan musik ringan .
Sejarah musik berlanjut dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya aliran
Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama, yaitu menggunakan pemakaian
Ornamentik (hiasan musik). Namun, yang menjadi perbedaannya adalah musik Barok
memakai ornamentik yang disertai improvisasi spontan oleh para pemain, sedangkan musik
rokoko semua hiasan ornamentik ditulis dan dimainkan sesuai apa yang ditulis. Pada masa
musik Barok juga mulai diperkenalkan system tangga nada mayor dan minor. Bentuk sajian
musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera
(suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangna musik yang sifatnya agung (cantata), dan
sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto). Komponis besar pada
zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750) dan George Friederic Handel (1685-
1759).
Gaya barok mendapat titik pangkal di italia pada tahun 1568 di roma di bangun Gereja II Gesu sebagai peringatan akan St. Ignasius dari Loyola yang di makamkan dalam gereja ini. El Greco dan Tintoretto menghias gereja ini dengan lukisan yang sangat patetis dan penuh perasaan. Maka, gaya baru ini mulai ditirukan ditempat lain, terutama dalam gereja Sri Paus di Roma. Dalam jaman Barok para seniman berusaha untuk (melalui daya fantasi) menciptakan suatu ruang seni yang dipisahkan dari dunia alam dan realita hidup. Seni lukis dan seni rupa Barok melukiskan manusia; seni musik mengungkapkan emosi dan perasaan.
Awal masa Barok di sekitar tahun 1600 cukup jelas sebagai awal gaya musik baru dan orang pada waktu itu merasa bahwa mulailah masa baru, dengan perasaan dan fikiran baru. Sebaliknya akhir masa Barok tidak begitujelas. Sekitar tahun 1750(akhir hidup J.S. Bach)
terjadi suatu perubahan tidak hanya dalam musik tetapi juga dalam arsitektur, senirupa, seni lukis, dan sastra. Disuatu pihak suatu keinginan kearah lebih sederhana dan lebih wajar (aufklärung/pecerahan)dan dipihak lain keinginan kearah luwes (rokoko) . Secara lazim, dibedakan tiga tahap dalam zaman Barok yakni:
Barok awal : kira-kira 1580-1630 Barok tengah : kira-kira 1630-1680 Barok akhir : kira-kira 1680-1750
- Pada masa Barok awal kebanyakan komponis menyukai karakteristik homophonic dibandingkan dengan karakter poliphonik Renaissance, kebanyakan music hanya menggunakan satu melodi diiringi dengan iringan chord (Aria dan Recitative).
- Pada masa pertengahan musik barok bentuk musik baru mulai menjalar di eropa, tangga nada mayor dan minor menjadi dasar komposisi, dalam zaman ini mulai banyak komponis yang menggubah karya musik instrumentalia (tanpa vokal), banyak komposisi bagi instrumen tertentu, paling banyak adalah gubahan untuk biola, dalam periode ini.
- Diakhir zaman barok, poliphoni yang jauh lebih rumit menjadi kebanyakan pilihan para komponis, musik instrumen menjadi sama pentingnya dengan musik untuk vokal, kebanyakan musik barok yang diketemukan saat ini adalah, musik barok dari zaman akhir barok (1680-1750). Bentuk-Bentuk Musik :Concerto Grosso, Fuga, Opera, Trio Sonata, Suita, Cantata
Pada awal zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.
3. CIRI-CIRI MUSIK BAROK
Masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan sistem golongan lama: Raja, kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan petani.Dalam kota terdapat orang kaya dan terdidik, sedangkan orang dipedalaman semakin miskin. 80% masyarakat Eropa pada jaman Barok buta huruf. Buktinya, lagu dan tari rakyat Barok untuk sebagian besar lenyap karena diwariskan hanya secara lisan, sedangkan musik yang dipakai dilapisan masyarakat atas saja yang dicatat dan diabadikan. Di masa itu Raja menganggap musik di ciptakan dan di pentaskan terutama pada istana ( di sponsori oleh bangsawan).
Para seniman barok tidak hanya menirukan alam seperti seniman Renaissance tetapi
mereka bekarya secara kreatif, sebagai genius dengan perasaan dan akal pikiran. Proses ini
kadang-kadang melawan alam, misalnya bila di alam seperti hutan dan rawa di bangun istana
dan kebun yang di susun secara geometris-matematis.Banyak bentuk Barok nampak dibuat-
buat dan tidak wajar
Berikut karakteristik musik Barok :
1. Ekspresi
Sebuah karya musik barok biasanya menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya diawali dengan ekspresi emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai akhir karya musik tersebut. Hal ini terutama dapat diketemukan dalam karya musik vokal. Perubahan ekspresi biasanya diikuti dengan perubahan musiknya juga (musik diakhiri dan dimulai lagi dengan ekspresi yang berbeda)
2. Ritme
Dalam musik Barok, ekspresi yang tetap biasanya disampaikan dengan pola ritme yang terus berlanjut dan cenderung diulang ulang. Ritme dan irama lebih ditekankan dibanding dalam musik renaissance.
3. Melodi
Melodi Barok cenderung menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan diulang terus menerus dalam sebuah karya musik barok walaupun dalam bentuk yang bervariasi karakter melodi tema lagu tidaklah berubah banyak
4. Dinamika
Dalam Musik Barok dinamika tidaklah berubah secara tiba tiba tetapi bertahap, tetapi walaupun demikian para penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuat perubahan yang cukup nyata guna mengekspresikan emosi dalam sebuah karya musik
5. Textur/Pola
Terutama dalam masa akhir musik Barok kebanyakan berupa musik musik Poliphony didalam pola musiknya, pola poliphony yang terdapat dalam musik barok berbeda dengan textur poliphony dalam musik renaissance. Dalam musik barok terdapat satu atau dua melodi tema yang berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya, dalam hal ini biasanya bagian treble (sopran) berdialog dengan bagian bass, dan melodi utama keduanya diulang ulang, ini menjadi pola dasar poliphony yang digemari.
6. Word Painting
Sebagaimana dengan pendahulunya, musik renaissance, musik barok juga menggunakan tehnik yang sama dalam pengekspresian musik, yaitu menggunakan word painting, notasi yang disesuaikan dengan kata-kata, tetapi dalam masa Barok word painting tidak hanya sekedar menggunakan notasi tetapi juga menggunakan emosi lagu, sehingga lagu-lagu yang bertemakan kesedihan dan penderitaan pada contohnya akan menggunakan tangga nada dan musik yang sesuai.
7. Basso Continuo
Penggunaan Chord (trinada) menjadi sangat penting dalam musik barok. Dalam masa barok seluruh struktur musik ada pada bagian bass. Dalam permainan musik keyboard (Clavichord/Harpsichord) penggunaan chord biasanya akan mengiringi alur melodi Bass. Tehnik permainan chord (trinada) dengan melodi bass biasa disebut dengan istilah Basso Continuo. Dengan demikian tehnik permaianan Basso Continuo ini menjadi pengiring utama dalam seluruh karya musik zaman barok. Zaman Barok disebut juga sebagai Zaman Keemasan Basso Continuo. Ensemble Basso Continuo biasanya dimainkan oleh dua alat musik, alat musik bass (Cello, Basoon, Contra Bass dll.) dan alat musik keyboard (alatmusik yang berpapan tuts) dalam zaman ini adalah harpsichord (untuk musik sekular) dan organ pipa (untuk musik sakral).
4. Bentuk bentuk musik pada zaman Barok
1. Concerto Grosso
Sebuah Orkes Musik dalam Musik Barok biasa disebut dengan istilah Musik Kamar (Chamber Orchestra). Dalam sebuah orkes kamar biasa dibagi menjadi dua bagian pemusik: group besar dan group kecil. Paduan musik semacam ini biasa disebut dengan Concerto Grosso. Concerto Grosso adalah sebuah group kecil pemusik yang berperan sebagai Solis – bermain/berdialog musik dengan group besar pemusik yang disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua) dalam satu orkes kamar. Dialog antara Solis dan Tutti biasanya adalah dialog antara dua melodi tema yang dimainkan secara bergantian oleh kedua belah pihak pemusik, tehnik permaian seperti ini dinamakan Bentuk Ritornello.
2. Fuga
Fuga adalah sebuah komposisi poliphony yang berdasarkan sebua tema melodi utama yang disebut sebagai Subyek. Dan dalam sebuah Fuga: Subyek akan diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek). Melodi-melodi lain ini disebut dengan Suara (Voices).
3. Opera
Walaupun dimulai pada zaman Renaissance, tetapi berkembang dengan pesatnya pada zaman barok. Opera dalam zaman barok adalah Drama yang dinyanyikan dengan iringan orkes. Sebuah opera dalam zaman ini merupakan kolaborasi antara dramawan dan komponis, dramawan opera disebut dengan istilah Librettist. Seorang Librettist akan membuat teks drama sesuai dengan musik yang digubah oleh komponis.
4. Trio Sonata
Sonata adalah sebuah gubahan musik yang terdiri dari dua atau tiga bagian, masing masing dengan karakter dan tema yang berbeda. Komposisi ini untuk satu sampai delapan instrumen alat musik. Trio Sonata adalah sebuah sonata untuk tiga melodi: dua melodi tinggi (treble)
dan satu basso continuo (bass). Treble bisa berupa biola, flute, oboe dll. dan basso continuo: cello atau viola di gamba (cello zaman barok) dengan harpsichord. Jadi trio sonata biasa di mainkan oleh empat alat musik.
5. Suita
Sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang berbeda-beda. Sebuah komposisi suita bisa digubah untuk sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat musik. Contoh sebuah suita dengan lagu-lagu (dansa):
* Overture (lagu pembukaan)
* Gavotte
* Minuet
* Bourree
* Gigue
6. Cantata
Cantata merupakan sebuah karya yang dinyanyikan, (selalu menggunakan vokal), dan biasanya sebuah kantata adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah cantata biasanya dinyanyikan dalam ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah cantata dalam zaman barok biasanya berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan himne-himne jemaat. Sebuah cantata biasanya digubah untuk sebuah paduan suara, solis vokal , organ pipa dan orkes kamar.
5. ALAT MUSIK YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BAROK
Dalam jaman Barok alat musik terus diperkembangkan. Sebenarnya proses ini sudah
dimulai pada jaman Renaissance. Alat musik yang dipakai pada jaman barok :
1. Dalam musik istana dan gereja (musik seni) ; biola, biola alto, cello, Flute,
gitar, teorbe, harpa, cembalo/harpsichord, organ, flute, horn, terompet, pauten.
2. Dalam musik rakyat : biola sederhana (oktavgeige), drehleier (alat gesek
dengan dawai bordun), gitar, hackbrett(dulcimer semacam sitar), maul
trommel(rinding), pikolo, rekorder(blockflöte), schalmei(semacam
klarinet),krummhorn(alat tiup kayu), genderang,kastagnet, xylophone, lonceng
kecil, dll.
6. KOMPONIS – KOMPONIS ZAMAN BAROK BESERTA KARYA-NYA
1. Johann Sebastian Bach(1685-1750) Organis Dan Penggubah
Gambar 2.1 Johann Sebastian Bach
Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa,
masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik
jika saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach
berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu
Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk
Tuhan.
Johann Sebastian Bach lahir pada tanggal 21 Maret 1685 di kota Eisenach,
Jerman. Ayahnya bernama Johann Ambrosius Bach, dia adalah seorang pemain
terompet dan dirigen orkes kota tersebut[2]. Johann Sebastian adalah anak bungsu
dari delapan bersaudara. Pada saat orangtua Bach meninggal pada tahun 1695 dia
pindah ke Ohrdruf dan diasuh oleh kakak laki-lakinya, Johann Christoph Bach.
Di Ohrdruf, Bach melanjutkan pendidikannya ke sekolah Lyceum. Bach cukup
berprestasi di sekolahnya, dari kakaknya Bach diajarkan bermain organ dan
kemungkinan juga belajar bermain biola. Bach belajar sendiri ilmu komposisi
dengan cara biasa dan lazim pada zaman itu, yaitu menyalin buku musik
komposisi-komposisi komponis Barok.
Pada umur 15 tahun, Bach terpaksa keluar dari rumah kakaknya karena
jumlah anggota keluarga mereka terus bertambah. Bach melalui perantaraan
pemimpin musik sekolahnya menjadi anggota penyanyi koor di gereja
Michaliskirche, di kota Luneburg. Bach bertemu dengan komponis penting pada
masa itu, George Boehm (1661-1773), Bach kemudian menjadi muridnya dalam
bidang komposisi.
Pada tahun 1702, pada Bach berangkat dari Luneburg dan mencari
pekerjaan sebagai organis. Pekerjaan sebagai organis umumnya diberikan pada
kepada pemusik yang menang dalam lomba improvisasi untuk organ. Bach
memenangkan lomba tersebut dan mendapat jabatan di kota Sangerhausen,
namun pangeran setempat tak setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari
Bach. Pada tahun 1703, Bach mendapat tugas sebagai pelayan dalam memainkan
musik untuk salah satu pangeran di Weimar, pada masa tersebut Weimar
diperintah oleh dua pangeran. Pangeran pertama adalah pimpinan dan yang kedua
adalah wakilnya. Pada tahun yang sama, Bach mendapat pekerjaan sebagai
pemain organ di gereja kota Arnstadt. Pada masa ini Bach mengalami konflik
dengan para anggota koor, dia tak dapat bekerja sama dengan anggota koor
sehingga sering terjadi kesulitan dan berselisih paham dalam latihan koor.
Pada tahun 1705, Bach diizinkan cuti dan ia pergi kota Lubeck untuk
mendengarkan penampilan Dietrich Buxtehude, Bach mengharapkan agar bisa
mengambil posisinya sebagai organis setelah Buxtehude pensiun tapi ternyata
Buxtehude meminta Bach menjadi penerus keluarganya dengan menikahi anak
tertua dari lima anaknya yang ditolak oleh Bach.
Bach ternyata tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan lebih lama dari
jangka waktu cuti yang diberikan dewan gereja. Bach ditegur dewan gereja,
bukan karena keterlambatannya namun karena iringan-iringan koral untuk
kebaktian dirasa terlalu sulit untuk diikuti oleh jemaat.
Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk menjadi
pemain organ di gereja Santo Blasius, Mulhausen yang terletak sekitar 55
kilometer dari Arnstatdt. Di sini, Bach tertarik dengan Maria Barbara yang
ternyata adalah sepupunya, mereka menikah pada tahun yang sama. Pada tahun
1708 Bach menggubah Gott is mein Konig (BWV 71).
Bach dipanggil untuk menjadi pemain organ oleh pangeran Wilhelm Ernst,
pangeran kota Weimar, yang sangat terkesan dengan permainan Bach dan
mendorongnya untuk membuat lebih banyak komposisi. Bach tinggal di Weimar
sampai tahun 1717. Pada tahun 1713, mengetahui Bach melamar suatu jabatan
sebagai pemain organ di kota Halle, Pangeran Wilhelm melantik Bach menjadi
konzertmeister dan menaikkan gajinya. Namun sebagai konsekuensinya, Bach
harus menciptakan sebuah kantata setiap bulannya. Pada tahun 1716 jabatan
Kapelmeister diganti oleh Georg Phillipe Telemann (1681-1767) yang merupakan
komponis paling populer pada masa Bach. Pada tahun 1717 Bach diterima
sebagai Kapelmeister oleh pangeran Leopold di Cothen dan meminta
pengunduran diri kepada Pangeran Wilhelm. Permohonan Bach ditolak namun
dia diijinkan ke Dresden untuk berlomba improvisasi dengan seorang pemain
harpsikord dari Perancis, Louis Marchand. Pada bulan November, Bach dipecat
secara tidak hormat oleh Pangeran Wilhelm.
Pangeran Leopold adalah majikan yang ramah dan seorang penganut
Calvinisme. Bach tidak harus menciptakan musik gerejawi walau dia
menciptakan kantata untuk peristiwa-peristiwa penting. Tugas utama Bach adalah
menyediakan musik untuk hiburan pangeran. Pada tahun 1721 Bach menggubah
enam konsertonya yang paling terkenal, yakni Brandenburg Concerto (BWV
1046-1051) yang didedikasikan untuk Pangeran Christian Ludwig dari
Brandenburg. Komposisinya yang terkenal Toccata dan Fugue (BWV 565) untuk
Organ diciptakan pada tahun 1720.
Bach juga menggubah lagu-lagu lain seperti Clavierbuchlein fur Wilhelm
Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das Wohltemperierte Clavier (BWV
846-869) .
Pada masa ini, istrinya meninggal pada usia 36 tahun dan Bach menikah
dengan Anna Magdalena Wilcken pada tahun 1721. Mereka berdua dikaruniai 13
anak; Bach bahkan menciptakan beberapa buku musik khusus untuk istrinya.
Dalam buku ini juga terdapat Minuet in G yang sangat terkenal itu. Pada saat
yang sama Pengeran Leopold juga menikah dengan istri yang tidak begitu tertarik
dengan musik sehingga kepentingan Bach di istana menurun.
Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di Leipzig
meninggal. Bach mendapatkan jabatan tersebut; calon yang selain Bach adalah
Telemann dan Graupner, namun Bach berhasil tepilih.
Pada masa ini Bach sangat rajin menggubah kantata-kantata namun juga
penuh perselisihan dengan para pejabat Gereja. Bach menganggap mereka tidak
mengerti keinginannya untuk memajukan musik gereja. Bach menggubah salah
satu passion-nya yang paling terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244).
Komposisinya ini mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah
Mass in B minor yang dianggap karya teragung dari kantatanya.
Pada tahun 1742 Count Kaiserling mengirimkan Johann Gottlieb Goldberg
agar Bach menggubah suatu komposisi yang lembut agar sang Count bisa tidur.
Bach menggubah Goldberg Variations (BWV 988) Komposisi ini dianggap
sebagai musik dalam bentuk tema dan variasi yang paling agung dalam repertoar
musik keyboard.
Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia
menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Suatu komposisi dengan
bermacam variasi bentuk dari suatu tema fuga. Bach menulis komposisi ini
dengan berbaring di tempat tidur dan mengeja not yang ada di kepalanya kepada
istrinya. Bach meninggal dunia pada tahun 28 Juli 1750 dan karya ini tidak sempat
diselesaikan.
Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja)
dan juga menciptakan lagu-lagu instrumental. Di akhir hidupnya Sebastian Bach
menjadi buta dan meninggal di Leipzig. Komponis lain yang lahir dari musik
Barok dan Rokoko adalah George Fredrick Haendel, hasil ciptaannya yang
terkenal adalah Messiah, Water Musik dan Fire Work musik. Water Musik dan
FireWork Musik merupakan karya orkestranya yang paling terkenal. Fredrick
Haendel kemudian meninggal di London.
Adapaun karya-karya Johann Sebastian Bach yang cukup terkenal
diantaranya adalah :
a. Karya-karya instrumental
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-gubahannya
merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir. Banyak karyanya
dipersatukan oleh prinsip :
- makna liturgis,
- kegunaan paduan suara,
- struktur kunci yang over-arching, atau
- teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola tarian
dan kanon atau variation cycles.
Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat pendidikan
atau aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis.
1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun gereja
mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar, diselesaikan di
Cothen). Walaupun karya ini dirancang untuk berisikan 164 prelude
paduan suara, didalammnya terdapat jangkauannya dan juga terdapat
tekstur-tekstur abstrak atau material, berhubungan dengan nada-nada
paduan suara, yang diungkapkan melalui gambar.
2. The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan merupakan
sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya ini berhubungan
dengan sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran dan juga gubahannya yang
lebih duniawi.
3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur organ
dengan adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six Schubler
Chorales (yang ini merupakan transkrip bagian-bagian kantata). Bach juga
membuat berbagai karya untuk koor empat suara dengan gaya
kongregasional, termasuk sebuah koleksi yang terdiri dari 371
harmonisasi dan satu lagi yang terdiri dari 69 melodi dengan bass.
4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah berbagai
prelude dan fugue organ, termasuk “the Great” dalam C mayor, E minor,
B minor, G minor, dan Es mayor. Beberapa karya ini mengikuti prinsip-
prinsip concerto, sementara prelude dari G mayor adalah sebuah fantasi,
dari fuguenya diambil dari sebuah lagu rakyat abad ke-17, “Rolandston”.
The Prelude and Fugue in A Major mempunyai ciri-ciri tiruan dan
implikasi pastoral dalam tekstur dan ritmenya.
5. Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain adalah berbagai
suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik yang solo maupun yang
dengan iringan, serta partita dan suite untuk alat musik keyboard.
b. Karya-karya vocal
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik
kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F
menggunakan paduan suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God”
dalam “Kyrie”, sedangakan “Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan
Mass yang lainnya dalam A mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan
teknik yang sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara yang
paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima suaranya dan
pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian besar juga merupakan
hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi bagian-bagian yang penting
juga orisinil. Kantata yang ditemukan di dalamnya termasuk nomor 1,46, 12
dan 171. Kutipan Gregorian juga ada. The Passions adalah jenis karya paduan
suara berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya dengan Mass B minor
tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions, karena hubungannya
dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak dilakonkan dan kehadiran
seorang narator (atau penginjil.
Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731) hilang, kecuali tujuh bagian
yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya aslinya (terutama Kantata
198). Koor dan orkestra ganda ada dalam St. Mathew Passion, dimana chorus
“O Sacred Head” juga digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya
terdapat dalam fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak
sebagai pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk
agenda-agenda yang melibatkan kerumunan orang atau orang-orang Kristen
pada umumnya. The Christmas Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak
berhubungan dengan passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian,
masing-masing dengan format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor
pembukaan (atau “Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi
dengan berbagai recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata
yang berbeda dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan
Epiphany. Bach menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya untuk
dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran.
Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah jam.
Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan dalam karya-
karya ini dan hubungan strukturnya dengan jenis-jenis musik lainnya seperti
concerto atau soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
1. bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur;
2. bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
3. daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
4. pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna
tekstualnya;
5. aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling mengisi
(obbligato).
Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah sonata trio. Ini
semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun lebih dari satu suara.
Beberapa kantata disebut horal Cantatas, karena melodi sebuah chorale
disatukan (bersamaan dengan teksnya) ke dalam tekstur semua – atau hampir
semua bagian dari satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam
material musik dan dijalankan secara imitatif. The Free Cantatas merupakan
karya-karya yang tidak ada atau sedikit hubungannya dengan musik choral.
Seringkali mereka ditulis dengan karya gaya concerto untuk alat musik.
Terdapat paling sedikit 32 contoh untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara
keseluruhan menunjukkan contoh-contoh terbaik dari cara Bach mengolah
gaya medium. Walaupun sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah
seorang penemu, kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang
berbeda ke dalam berbagai struktur yang memiliki keahlian teknis dan
imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang konsisten
hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai.
2. George Frederic Handel
Gambar 2.2 George Frederic Handel
Lahir pada tahun 1685. Handel adalah seorang Jerman dan dibesarkan di
lingkungan Lutheran. Dia hidup sezaman dengan Bach. Namun, Handel dan Bach
tidak pernah bertemu. Walaupun banyak buku riwayat komponis-komponis besar
menyebutkan Bach lebih awal, faktanya Handel lahir beberapa minggu lebih
dulu, yaitu 23 Februari 1685. Ayah Handel adalah seorang "ahli pemangkas
rambut" yang praktis dan polos. Dia memutuskan untuk menyekolahkan anaknya
ke sekolah hukum. Meskipun Handel muda sudah menunjukkan bakat musik
yang istimewa, ayahnya tidak mengizinkannya untuk masuk sekolah musik.
Saat Handel berusia sekitar 8 atau 9 tahun, seorang bangsawan Jerman
mendengarkan dia memainkan organ saat mengiringi ibadah. Bangsawan itu
meminta ayah Handel agar memberikan pelatihan musik secara formal untuk
anaknya. Beberapa tahun kemudian, saat Handel berusia 12 tahun, ia sudah
mengarang lagu dan memainkan organ dengan begitu mahir. Tidak jarang dia
menggantikan gurunya untuk memainkan organ. Pada suatu hari Minggu, setelah
menghadiri ibadah di sebuah gereja di luar kota, Handel bertanya kepada seorang
organis di sana apakah dia boleh memainkan organ. Ketika jemaat-jemaat mulai
meninggalkan gereja, Handel memainkan organ dengan begitu memukau,
sehingga orang-orang yang akan pulang, kembali ke tempat duduknya dan tidak
mau beranjak pergi. Petugas organis menghentikannya, dan memintanya untuk
tidak memainkan organ jika seluruh jemaat belum pulang.
Pada tahun 1706 -- 1710, dia pergi dan menetap di Itali. Di sana, dia bekerja
sebagai anggota musik istana. Dia menjadi pemain biola, dan mengarang lagu
untuk teater opera Hamburg. Setelah itu, dia hijrah ke Roma. Di Roma, dia
menulis karya musik dan orkestra bertema religius yang pertama -- "The
Resurrection". Di Itali, dia bertemu dengan beberapa musisi sezamannya, salah
satunya Domenico Scarlatti.
Pada tahun 1712, setelah beberapa waktu tinggal di istana Hanover, dia
hijrah ke Inggris. Dia menghabiskan sisa hidupnya di sana. Di Inggris, dia
mengubah namanya menjadi Georg Friedrich Hendel. Dia mengganti huruf "a"
dengan huruf "e". Sejak itu, beberapa penerbit menggunakan ejaan yang berbeda-
beda untuk menyebutnya. Di Inggris, Handel membuat karya terbesarnya,
sekaligus mengalami kemunduran pribadi. Tidak adanya sponsor tetap dari pihak
kerajaan, persaingan dengan komponis Inggris yang ternama, dan penonton yang
tidak selalu mendukung dan sulit dipuaskan, membuatnya mengalami kerugian
berkali-kali. Salah satu karya drama alkitabiahnya yang kontroversial, "Ether and
Israel in Egypt", yang ditampilkan di teater-teater sekuler dikecam oleh gereja
Inggris. Hasil penjualan tiket pertunjukannya juga kalah bersaing dengan industri-
industri yang lain. Namun, dia tetap berusaha tanpa lelah untuk memulihkan
kondisinya, hingga kesehatannya menurun.
Menjelang tahun 1741, dia terjerat hutang besar. Tanggal 8 April 1741, dia
mengadakan pertunjukan yang disebutnya sebagai konser perpisahan. Bahkan, dia
merasa harus pensiun pada usia 56. Akan tetapi, dua peristiwa yang tidak
dinyana-nyana terjadi, dan mengubah hidupnya. Salah seorang temannya yang
kaya, Charles Jensen, memberinya sebuah buku yang berisi syair lagu opera
bersumber pada kehidupan Kristus yang seluruhnya diambil dari Alkitab. Dia
juga diminta Dublin, organisasi penggalang dana, untuk mengadakan pertunjukan
amal. Dia pun mengerjakan karyanya di rumah kecilnya di Jalan Brook di
London. Saking asyiknya, dia pun jarang keluar dari kamarnya. Dia beristirahat
hanya untuk makan. Dalam waktu 6 hari, bagian satu sudah selesai. Dalam waktu
9 hari, dia sudah menyelesaikan bagian dua, dan 6 hari kemudian, bagian tiga.
Sekumpulan lagu-lagu orkestra utuh pun diselesaikan 2 hari berikutnya. Semua
karyanya (berjumlah 260 halaman) diselesaikan dalam jangka waktu 24 hari.
Sir Newman Flower, salah satu dari penulis biografi Handel, mengatakan,
"Lagu Handel ini akan bertahan, mungkin selamanya. Benar-benar suatu
pencapaian terbesar di sepanjang sejarah karangan musik." Karyanya itu berjudul
"Messiah" dan dipentaskan pertama kali tanggal 13 April 1742 untuk acara amal.
Dari pertunjukan itu, mereka berhasil mengumpulkan uang 400 pound dan
membebaskan 142 narapidana yang terbelit hutang. Setahun kemudian, Handel
mementaskannya di London. Kontroversi pun muncul dari gereja Inggris yang
terus berkelanjutan menghantam Handel. Akan tetapi, Raja Inggris menghadiri
pertunjukan Handel. Saat syair lagu kemenangan "Haleluya" pertama kali
diperdengarkan, sang raja berdiri, lalu protokol kerajaan dan seluruh penonton
pun berdiri. Segera sesudah peristiwa ini, karier Handel mulai meroket.
Popularitas yang diraihnya dengan susah payah mampu bertahan hingga
kematiannya. Menjelang kematiannya, "Messiah" ditetapkan sebagai standar lagu
drama. Pengaruhnya terhadap komponis-komponis lain sangat luar biasa. Ketika
Haydn mendengar lagu "Haleluya", dia menangis seperti seorang anak kecil,
kemudian berseru, "Dialah guru kita semua!"
Handel memimpin lebih dari tiga puluh pertunjukan "Messiah". Konser-
konsernya sangat menguntungkan bagi rumah sakit yang memelihara anak-anak
terlantar. Banyak dermawan yang menyumbang dalam pertunjukan Handel.
Mendengar ribuan pound yang diperoleh dari pertunjukan "Messiah"
dikumpulkan untuk amal, seorang penulis biografi berkomentar, "'Messiah' benar-
benar memberi makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang
telanjang, memberi perlindungan bagi yatim piatu, lebih dari produksi musik
tunggal yang lain." Penulis lain berkata, "Kemungkinan tidak ada karya dari
komponis lain yang memberi kontribusi begitu besar dalam melegakan
penderitaan manusia." Karya ini memiliki dampak rohani yang luar biasa bagi
kehidupan para pendengarnya. Salah seorang penulis menyatakan, "Lagu ini
cukup berhasil meyakinkan ribuan orang bahwa ada Tuhan di sekitar kita, bahkan
lebih meyakinkan daripada semua karya teologis yang pernah ditulis." Seusai
pertunjukan "Messiah" untuk kali pertama di London, Lord Kinnoul menyelamati
Handel atas "hiburan" yang luar biasa tersebut. Handel menjawab, "Tuan,
maafkan saya karena saya hanya menghibur mereka, saya berharap saya bisa
membuat mereka menjadi lebih baik."
Keyakinan religius Handel dalam menciptakan karya religius terpopuler di
seluruh dunia, membingungkan banyak ahli di bidang musik. Meskipun
komponis opera sekuler dan orkestra ini, tidak mengikuti pola pada umumnya,
namun dia adalah seorang pengikut Kristus yang setia dan sangat terkenal karena
kepeduliaannya terhadap sesama. Moralitas Handel benar-benar tidak bisa
disepelekan. Di gereja, dia sering berlutut dan mengekspresikan semangat
pengabdiannya yang menyala-nyala lewat penampilan dan gerakan-gerakan
tubuhnya.
Keteguhan hatinya membuatnya mampu melewati masa-masa terburuk. Dia
tetap tegar dan semangat meskipun menghadapi berbagai tantangan. Sayangnya,
sebagai sarjana konformis, Handel diketahui suka mengumpat dalam beberapa
bahasa, setiap kali dia mulai marah. Namun, pada saat yang sama, dia bisa
mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan cepat. Handel dikenal karena
pendapatnya yang sederhana dan jujur tentang diri dan bakatnya.
Temannya, Sir John Hawkins, menuliskan bahwa Handel mewujudkan nilai-nilai
keagamaan yang mendalam melalui hidupnya. Dia senang memasukkan ayat-ayat
dalam Kitab Suci ke dalam musiknya. Perenungannya tentang perikop-perikop
yang agung dalam kitab Mazmur yang mengagumkan, telah memberikan
kontribusi untuk pertumbuhan rohaninya.
Secara fisik, Handel memiliki perawakan tinggi, bertulang besar, dan
bersuara keras. Dia sering memakai wig warna putih yang indah, dengan model
keriting yang terurai hingga ke bahunya. Gaya bicaranya pun mudah dikenali. Dia
sering mencampur bahasa Inggris dengan berbagai kata dari bahasa Jerman,
Prancis, dan Itali. Namun, lebih dari itu, Handel dikenal secara mendunia karena
kemurahan hati dan kepeduliannya kepada orang-orang yang menderita. Handel
bahkan memberikan amal meskipun dia mengalami kebangkrutan finansial. Dia
orang yang sangat optimis dan tidak mengenal lelah. Imannya kepada Allah
membuatnya bertahan melewati setiap kesulitan. Karena dibesarkan menjadi
seorang Lutheran yang tulus, dia tidak memiliki kecenderungan untuk memihak
satu sekte dan denominasi apa pun.
Beberapa hari sebelum Handel meninggal, dia mengatakan keinginannya
untuk mati pada hari Jumat Agung, dengan harapan bertemu dengan Allahnya
yang baik, Tuhan dan Juru Selamatnya yang manis, pada hari Kebangkitan. Dia
hidup hingga hari Sabtu Suci pagi, tanggal 14 April 1759. Kematian pun
menjemput 8 hari kemudian, setelah dia memainkan karya besarnya, "Messiah",
untuk terakhir kalinya.
Sahabatnya, James Smyth, menulis, "Handel meninggal saat dia menjalani
hidup Kristen yang saleh, baik kepada Allah dan kepada sesama. Amalnya bagi
dunia sungguh sempurna." Handel disemayamkan di Westminster Abbey, dan
dihadiri sekitar 3.000 orang yang melayat. Sebuah patung yang memperlihatkan
dia yang sedang memegang naskah solonya yang terbuka di bagian ketiga lagu
"Messiah", yang berbunyi, "Aku tahu bahwa Penebusku hidup", didirikan di atas
makamnya.
Semasa hidupnya, tidak jarang Handel mendapat cibiran. Bahkan, tokoh
religius setenar John Newton (pengarang himne "Amazing Grace") pun
menentang pertunjukannya yang dianggap "sekuler" itu. Namun demikian,
Handel tidak menanggapi dengan menyerang balik saudara-saudara Anglikannya.
"Salah satu kebahagiaan dalam hidupku adalah tinggal di sebuah negara yang
penduduknya tidak ada yang menderita akibat pelecehan atau ketidaknyamanan
yang terkait dengan prinsip-prinsip agamanya," katanya.
3. Henry Purcell
Henry Purcell (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang Jerman-Inggris
komposer Baroque, yang terkenal karena opera, oratorio, dan konser grossi.
Hidupnya dan musik mungkin adil digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia
dilahirkan di Jerman, dilatih di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya
di Inggris. Lahir di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada
tahun 1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20
Februari 1727.
Gambar 2.3 Henry Purcell
Karya-karyanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal Fireworks.
Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era Baroque Italia, serta
komposer Inggris, Handel musik menjadi terkenal dengan banyak komponis,
termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.
4. Antonio Lucio Vivaldi
Gambar 2.4 Antonio Lucio Vivaldi
Antonio Lucio Vivaldi (lahir di Republik Venesia, 4 Maret 1678 – meninggal di
Wina, 28 Juli 1741 pada umur 63 tahun) yang dijuluki il Prete Rosso (Pendeta
Merah) adalah pendeta dan komponis musik barok dari Italia. Ia dikenal sebagai
maestro alat musik biola. Saat masih berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan
komposisi musik yang dianggap sempurna. Sekitar lima ratus komposisi
konserto[1] telah dihasilkan sepanjang hidupnya. Karena kondisi keluarganya yang
miskin, Vivaldi akhirnya mengikuti pelatihan kependetaan. Pada abad ke-17, cara
ini biasa ditempuh untuk memperoleh pendidikan gratis. Ia mengikuti pelatihan
kependetaan pada 1693 di gereja lokal, S. Geminiano dan S. Giovanni di Oleo. Ia
diteguhkan pada 1703 dan sempat melayani sebagai pendeta sampai akhirnya
memutuskan mundur pada akhir 1706.
Ada kisah tersendiri di balik mundurnya Vivaldi dari posisinya sebagai seorang
imam/pendeta. Vivaldi menyebutkan alasannya mundur dikarenakan penyakit
asmanya. Meski demikian, ada juga yang mencurigai mundurnya Vivaldi dari
posisi itu dikarenakan minat dan aspirasinya yang begitu besar akan musik.
Setidaknya, ada empat tahap dalam karier Vivaldi, sebagaimana dikemukakan
oleh Frederic Delamea[3]. Tahapan pertama ialah ketika ia diakui sebagai seorang
yang brilian dalam musik istrumental. Pengakuan ini diperolehnya ketika salah
satu penerbit di Italia, Sala, yang diikuti penerbit ternama asal Belanda, Roger,
mencetak dua opus[4]sonata dan koleksi revolusioner konserto biola milik Vivaldi,
Estro Armonico (1711) dan La Stravaganza (1714). Reputasinya yang mencapai
Jerman ini membuat Johann Sebastian Bach memuji Vivaldi, bahkan Bach sendiri
mendapatkan inspirasi dari karya Vivaldi.
Tahap kedua dalam kariernya ialah ketika ia mulai mengajar di Ospedalle della
Pieta[5]. Di sini Vivaldi bertugas sebagai guru musik, membeli instrumen-
instrumen musik bagi murid-muridnya dan orkestra yang dipimpinnya ini. Dan
Vivaldi berhasil membekali para penghuni Ospedalle della Pieta ini dengan
kemampuan paduan suara dan kemampuan bermusik yang sangat baik. Di bawah
arahannya, para penghuni Ospedalle della Pieta ini senantiasa menampilkan
kualitas musik yang sangat tinggi.
Lalu pada tahap ketiga, Vivaldi mulai merambah dunia teater dengan opera-
operanya. Opera pertamanya ditampilkan pada bulan Mei 1713 di Vicenza, yaitu
Ottone in Villa. Disebutkan pula bahwa setelah pertunjukan ini, Vivaldi seperti
menaklukkan teater-teater di Venice, mengambil alih teater San Angelo dan San
Moise. Ia juga menulis Teuzzone dan Tito Manlio pada 1719. Pada salah satu
lembar partitur, tertulis "musik oleh Vivaldi, dibuat dalam lima hari". Lalu pada
1720, giliran La Conduce o siano Li veri amici yang ditampilkan.
Tahap keempat dari kariernya ialah perkembangan kegiatan musiknya sebagai
seorang komposer pribadi. Dalam masa-masa ini, Vivaldi menerima pesanan
komposisi musik, biasanya dari kaum bangsawan. Bahkan Raja Louis XV dari
Perancis pernah memintanya menulis komposisi. Serenade La Sena Festeggiante
(Festival di Sungai Seine) yang ditulis setelah 1720 merupakan salah satunya.
"Four Season" merupakan salah satu karya Vivaldi yang paling terkenal. Karya
ini dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1725 dalam satu rangkaian
dari dua belas konserto yang diberi judul Il cimento dell'armonia e dell'inventione
(Ujian Harmoni dan Penemuan). "Musim Semi" merupakan konserto favorit Raja
Louis XV.
Beberapa karyanya yang lain:
a. Opus 1, 12 Sonatas for 2 violins and basso continuo (1705)
b. Opus 2, 12 Sonatas for violin and basso continuo (1709)
c. Opus 3, L'estro armonico (Harmonic inspiration), 12 concertos for various
combinations (4 violins, 4 violins and violoncello, etc.) (1711)
d. Opus 4, La stravaganza (The extraordinary), 12 violin concertos (c. 1714)
e. Opus 5, (2nd part of Opus 2), 4 sonatas for violin and 2 sonatas for 2 violins
and basso continuo (1716)
f. Opus 6, 6 violin concertos (1716-21)
g. Opus 7, 2 oboe concertos and 10 violin concertos (1716-21)
h. Opus 8, Il cimento dell'armonia e dell'inventione (The Contest between
Harmony and Invention), 12 violin concertos, the first 4, in E, G minor, F, and
F minor being known as The Four Seasons (Le quattro stagioni) (1725)
i. Opus 9, La cetra (The lyre), 2 violin concertos and 1 for 2 violins (1727)
j. Opus 10, 6 flute concertos (c. 1728)
k. Opus 11, 5 violin concertos, 1 oboe concerto (1729)
l. Opus 12, 5 violin concertos and 1 without solo (1729)
m. Opus 13, Il pastor fido (The Faithful Sheperd), 6 sonatas for musette, viela,
recorder, oboe or violin, and basso continuo (1737, spurious works by Nicolas
Chédeville).
Oratorio
a. Moyses Deus Pharaonis, RV 643 - 1714
b. Juditha triumphans devicta Holofernes barbarie, RV 644 -- 1716
c. L'adorazione delli tre re magi al bambino Gesù nella capanna di Betlemme,
RV 645 -- 1722
d. La vittoria navale predetta dal S Pontefice Pio V Ghisilieri, RV 782 -- 1713
Opera:
a. Bajazet (Tamerlano) (1735)
b. Catone in Utica (1737)
c. Dorilla in Tempe (1726)
d. Ercole sul Termodonte (1723)
e. Farnace (1727)
f. La fida ninfa (1732)
g. Il Giustino (1724)
h. Griselda (1735)
i. L'incoronazione di Dario (1716)
j. L'Olimpiade (1734)
k. Orlando finto pazzo (1714)
l. Orlando furoiso (1727)
m. Ottone in villa (1713)
n. Rosilena ed Oronta (1728)
o. Rosmira (1738)
p. Siroe, re di Persia, RV 735 -- 1727
q. Il Teuzzone (1719)
r. Tito Manlio (1719)
s. La verità in cimento (1720)
Solo Concerto
a. Opus 3, Concerto in A minor
b. Concerto for Strings and Harsicord in G Major
c. Opus 3, Concerto in B minor
d. Concerto in C major
e. Concerto in A major
f. Concerto per archi e cembalo in C major
g. L'estro Armonico
h. Concerto untuk Mandolin
i. La Primavera, op. 8 no. 1, RV 269 -- E Mayor
j. Il favorito, op. 11 no. 2, RV 277 -- e minor
k. Il corneto da posta, RV 363 -- B flat Mayor
l. L'autunno, op. 8 no. 3, RV 293 -- F Mayor
m. Concerto for Two Trumpets in D Major
n. Beatus vir, RV 597
Di dalam permainan musik pada masing-masing konserto ini terdapat perbedaan
pada perubahan tempo cepat-lambat-cepat yang sangat indah.
Melengkapi masing-masing irama, Vivaldi menulis rangkaian soneta untuk
menyertai irama Four Season. Istimewanya, rangkaian soneta ini digambarkan
dengan sangat luar biasa dalam komposisi musik tersebut. Aaron Green[6]
menyebutkan bahwa mendengarkan komposisi The Four Seasons sembari
membaca soneta-soneta tersebut akan memberikan pengalaman yang sangat unik.
Sepanjang kariernya, Vivaldi telah menempati posisi yang terhormat. Di
Ospedalle della Pieta ia merupakan maestro di violino. Pada 1716, ia
dipromosikan sebagai maestro de'concerti. Lalu pada 1717, Vivaldi juga
menjabat sebagai Chamber Capellmeister pada Landgrave Philips van Hessen-
Darmstadt.
Setelah kelesuan di bidang ekonomi pada tahun 1740, Vivaldi mengundurkan diri
dari Ospedalle della Pieta. Ia berencana untuk menetap di Vienna di bawah
pelindung yang dihormatinya, Charles VI. Namun, ia tidak menetap lebih lama di
Vienna. Sebab pada 28 Juli1741, ia meninggal dunia. Diperkirakan hal ini
disebabkan oleh penyakit asmanya yang berkepanjangan, yang terus dideritanya
sejak muda. Ia dimakamkan secara sangat sederhana, seperti halnya Mozart.