tugas proses manufaktur metalurgi serbuk oleh : dana selvia 1310932021
TRANSCRIPT
TUGASPROSES MANUFAKTUR
Metalurgi Serbuk
Oleh :
Dana Selvia
1310932021
Dosen Pengampu :
Ismet Hari Mulyadi M.Sc.
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
Apa itu Metalurgi Serbuk?
Metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencakup
pembuatan benda komersial, baik yang jadi atau masih setengah
jadi (disebut kompak mentah), dari serbuk logam melalui
penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan akan tetapi suhu
harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses
penekanan atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah
sinter menghasilkan pengikatan partikel halus. Dengan demikian
kekuatan dan sifat-sifat fisis lainnya meningkat. Produk hasil
metalurgi serbuk dapat terdiri dari produk campuran serbuk
berbagai logam atau dapat pula terdiri dari campuran bahan bukan
logam untuk meningkatkan ikatan partikel dan mutu benda jadi
secara keseluruhan. Kobalt atau jenis logam lainnya diperlukan
untuk mengikat partikel tungsten, sedang grafit ditambahkan pada
serbuk logam bantalan untuk meningkatkan kwalitas bantalan.
Serbuk logam jauh lebih mahal harganya dibandingkan dengan
logam padat dan prosesnya, yang hanya dimanfaatkan untuk produksi
massal sehingga memerlukan die dan mesin yang mahal harganya.
Harga yang cukup mahal ini dapat dibenarkan berkat sifat-sifat
khusus yang dimiliki benda jadi. Beberapa produk hanya dapat
dibuat melalui proses serbuk; produk lainnya mampu bersaing
dengan proses lainnya karena ketepatan ukuran sehingga tidak
diperlukan penyelesaian lebih lanjut. Serbuk emas dan perak serta
yang lainnya telah lama dikenal dan penemuan pres tekan lainnya
terlihat pada gambar 1 menggalakkan perkembangan metalurgi
serbuk.
Gambar 1. Pres tekan yang digunakan sekitar tahun 1870
Prinsip Kerja Metalurgi Serbuk
Mekanisme Pembentukan
Serbuk untuk produk tertentu harus dipilih dengan teliti agar
terjamin sutu proses pembentukan yang ekonomis dan diperoleh sifat-
sifat yang diinginkan untuk produk akhirnya.
Bila hanya digunakan satu jenis serbuk dengan sebaran ukuran
partikel yang tepat, biasanya tidak diperlukan pencampuran lagui
sebelum proses penekanan. Kadang-kadang berbagai ukuran partikel
serbuk dicampurkan dengan tujuan untuk merubah beberapa karakteristik
tertentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ; mampu alir dan
berat jenis, umumnya serbuk yang ada di pasar mempunyai sebaran ukuran
partikel yang memadai. Pencampuran akan sangat penting bila
menggunakan campuran serbuk, atau bila ditambahkan serbuk bukan
logam.Pencampuran serbuk harus dilakukan di liungkungan tertentu untuk
mencegah terjadinya oksida atau kecacatan.
Hampir semua jenis serbuk memerlukan pelumas pada proses
pembentukan untuk mengurangi gesekan pada dinding cetakan serta untuk
memudahkan pengeluaran. Meskipun penambahan pelumas menyebakan
peningkatan porositas namun sebenarnya fungsi pelumas dimaksudkan
untuk meningjkatkan tingkat produksi tang banyak digunakan pada mesin
peres dengahn pengumpan otomatik. Pelumas tersebut antara lain adalah
asam stearik, lithium stearat dan serbyuk grafit.
Diagram pembagian berbagai proses-nya :
Penekanan
Diagram 1. Berbagai cara pembentukan serbuk
Cetakan Slip
Ekstruksi
Sinter gravitasi
Secara Hidrostatik
Secara IsostatikPencetaka
n
Peningkatan Kepadatan secara Sentrifugal
Proses Serat Logam
Pengerolan
Pemampatan Eksplosif
Cara
Pembentukan
Cara pembuatan serbuk
Ada beberapa cara dalam pembuatan serbuk antara lain:
decomposition, electrolytic deposition, atomization of liquid
metals, mechanical processing of solid materials.
1. Decomposition, terjadi pada material yang berisikan elemen
logam. Material akan menguraikan/memisahkan elemen-elemennya
jika dipanaskan pada temperature yang cukup tinggi. Proses ini
melibatkan dua reaktan, yaitu senyawa metal dan reducing
agent. Kedua reaktan mungkin berwujud solid, liquid, atau gas.
2. Atomization of Liquid Metals, material cair dapat dijadikan
powder (serbuk) dengan cara menuangkan material cair dilewatan
pada nozzel yang dialiri air bertekanan, sehingga terbentuk
butiran kecil-kecil.
3. Electrolytic Deposition, pembuatan serbuk dengan cara
proses elektrolisis yang biasanya menghasilkan serbuk yang
sangat reaktif dan brittle. Untuk itu material hasil
electrolytic deposition perlu diberikan perlakuan annealing
khusus. Bentuk butiran yang dihasilkan oleh electolitic
deposits berbentuk dendritik.
4. Mechanical Processing of Solid Materials, pembuatan serbuk
dengan cara menghancurkan material dengan ball milling.
Material yang dibuat dengan mechanical processing harus
material yang mudah retak seperti logam murni, bismuth,
antimony, paduan logam yang relative keras dan britlle, dan
keramik.
Dari sekian proses pembuatan serbuk, proses yang banyak dipakai
adalah proses atomisasi.
Proses pembuatan serbuk bisa di kategorikan melalui tiga
macam cara yaitu : secara fisik, secara kimiawi, dan secara
mekanik. Pembuatan serbuk secara fisik dapat diibaratkan sebagai
proses atomisasi yaitu proses perusakan arus logam cair yang
disemprot dengan bahan pendingin yang dalam hal ini dapat berupa
cairan atau gas sehingga logam cair berubah menjadi tetesan padat
yang berbentuk butiran. Sedangkan pembuatan serbuk dengan cara
kimia melibatkan banyak reaksi dekomposisi kimia terhadap senyawa
logam ini juga termasuk reaksi reduksi didalamnya. Pembuatan
serbuk secara mekanik secara umum dapat dilakukan pada logam –
logam yang bersifat getas sehingga mudah dihancurkan dengan
diberikan gaya tekan dan dijadikan serbuk.
Pembentukan Serbuk
Serbuk untuk produk tertentu harus dipilih dengan teliti
agar terjamin sutu proses pembentukan yang ekonomis dan diperoleh
sifat-sifat yang diinginkan untuk produk akhirnya.
Bila hanya digunakan satu jenis serbuk dengan sebaran
ukuran partikel yang tepat, biasanya tidak diperlukan pencampuran
lagi sebelum proses penekanan. Kadang-kadang berbagai ukuran
partikel serbuk dicampurkan dengan tujuan untuk merubah beberapa
karakteristik tertentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ;
mampu alir dan berat jenis, umumnya serbuk yang ada di pasar
mempunyai sebaran ukuran partikel yang memadai. Pencampuran akan
sangat penting bila menggunakan campuran serbuk, atau bila
ditambahkan serbuk bukan logam.Pencampuran serbuk harus dilakukan
di liungkungan tertentu untuk mencegah terjadinya oksida atau
kecacatan.
Hampir semua jenis serbuk memerlukan pelumas pada
proses pembentukan untuk mengurangi gesekan pada dinding cetakan
serta untuk memudahkan pengeluaran. Meskipun penambahan pelumas
menyebakan peningkatan porositas namun sebenarnya fungsi pelumas
dimaksudkan untuk meningjkatkan tingkat produksi tang banyak
digunakan pada mesin peres dengahn pengumpan otomatik. Pelumas
tersebut antara lain adalah asam stearik, lithium stearat dan
serbuk grafit.
Pembagian berbagai proses pembentukan serbuk :
Pengerolan
Pemampatan Eksplosif Proses Serat Logam Peningkatan Kepadatan secara Sentrifugal Pencetakan Secara Isostatik Secara Hidrostatik Sinter gravitasi Ekstruksi Cetakan Slip
Sintering
Sintering adalah salah satu tahapan metodologi yang sangat
penting dalam ilmu bahan, terutama untuk bahan keramik. Selama
sintering terdapat dua fenomena utama yaitu : pertama adalah
penyusutan (shrinkage) yaitu proses eliminasi porositas dan yang
kedua adalah pertumbuhan butiran. Fenomena yang pertama dominan
selama pemadatan belum mencapai kejenuhan, sedang kedua akan
dominan setelah pemadatan mencapai kejenuhan. Parameter sintering
diantaranya adalah : temperatur, waktu penahanan, kecepatan pendinginan,
kecepatan pemanasan dan atmosfir.
Sintering biasanya digunakan pada sampel pada temperatur
tinggi. Dalam terminologi teknik istilah sintering digunakan
untuk menyatakan fenomena yang terjadi pada produk bahan, padat
dibuat dari bubuk, baik logam / non logam. Sebuah kumpulan
partikel dengan ukuran yang tepat (biasanya diameter beberapa
mikro atau lebih kecil) dipanaskan sampai suhu antara ½ dan ¾
titik leleh, ini dalam orde menit selama perlakuan ini partikel-
partikel tergabung bersama-sama.
Dari segi cairan, sintering dapat menjadi dua yaitu :
sintering fasa padat dan sintering fasa cair. Sintering dengan
fasa padat adalah sintering yang dilaksanakan pada suatu
temperatur yang telah ditentukan, dimana dalam bahan semuanya
tetap dalam fasa padat. Proses penghilagan porositas dilakukan
melalui transport massa. Jika dua partikel digabung dan
dipanaskan pada suhu tertentu, dua partikel ini akan berikatan
bersama-sama dan akan membentuk neck. Pertumbuhan disebabkan oleh
transport yang meliputi evaporasi, kondensasi, difusi. Lingkungansangat berpengaruh karena bahan mentah terdiri dari partikel kecil
yang mempunyai daerah permukaan yang luas. Oleh karena itu lingkungan
harus terdiri dari gas reduksi atau nitrogen untuk mencegah
terbantuknya lapisan oksida pada permukaan selama proses sinter.
Penekanan panas
Dalam proses pemampat serbuk biasa, penekan
pemampat serbuk digunakan bersama perkakasan dan die. Biasanya
ruang die yang tertutup di sebelah (die menegak, bahagian dasar
ditutup dengan perkakasan penekan) diisi dengan serbuk. Serbuk
itu kemudiannya dimampatkan menjadi bentuk dan dikeluarkan dari
ruang die. Pelbagai komponen boleh dibentuk menggunakan proses
pemampata serbuk. Setengah contoh bahagian ini adalah bearings,
bushings, gear, piston, tuil, dan pengikat bingkai (“brackets”).
Apabila memampatkan bentuk ini, saiz dimensi dan kawalan berat
dikekalkan dengan baik. Dalam kebanyakan penggunaan bagi bahagian
ini hanya sedikit perubahan perlu dilakukan bagi sebelum
digunakan; menjadikannya sangat menjimatkan untuk dihasilkan.
Dalam sesetengah operasi penekanan (seperti pemampatan
Tekanan Isostatik panas) pembentukan dan pensinteran berlaku
serantak. Prosedure ini, bersama teknik pemampatan dipancu
letupan, digunakan secara meluas dalam penghasilan bahagian
bersuhu tinggi dan kekuatan tinggi seperti bilah turbin bagi
enjin jet. Dalam kebanyakan kegunaan metalurgi serbuk pemampat
menekan panas, dipanaskan pada suhu melebihi tahap beku bahan.
Penekan panas merendahkan tekanan yang diperlukan bagi
mengurangkan keporosan dan kepantasan pengimpalan panas dan
proses herotan urat (“grain deformation”). Juga ia membenarkan
kawalan dimensi atas barangan yang lebih baik, mengurangkan
kesensitifan pada ciri-ciri fizikal bahan pemula, dan membenarkan
serbuk dipancu kepada ketumpatan lebih tinggi berbanding
penekanan sejuk, menghasilkan kekuatan lebih tinggi. Aspek
keburukan penekanan panas termasuk jangka hayat die lebih pendek,
penghasilan lebih perlahan kerana pemanasan serbuk, dan keperluan
kerap bagi melindungi atmosfera semasa fasa pembentukan dan
penyejukan.
Penekanan terhadap serbuk dilakukan agar serbuk dapat
menempel satu dengan lainnya sebelum ditingkatkan ikatannya
dengan proses sintering. Dalam proses pembuatan suatu paduan
dengan metode metalurgi serbuk, terikatnya serbuk sebagai akibat
adanya interlocking antar permukaan, interaksi adesi-kohesi, dan
difusi antar permukaan. Untuk yang terakhir ini (difusi) dapat
terjadi pada saat dilakukan proses sintering. Bentuk benda yang
dikeluarkan dari pressing disebut bahan kompak mentah, telah
menyerupai produk akhir, akan tetapi kekuatannya masih rendah.
Kekuatan akhir bahan diperoleh setelah proses sintering.
Bentuk – bentuk produk yang dihasilkanKeuntungan dan keterbatasan metalurgi serbuk
Keuntungan metalurgi serbuk adalah:
1. Menghasilkan produk yang baik dan lebih ekonomis karena
tidak ada material yang terbuang selama proses.
2. Porositas produk dapat dikendalikan dan diatur.
3. Serbuk yang murni akan menghasilkan produk yang murni.
4. Hasil produk mempunyai toleransi yang tinggi, permukaan
halus, dank eras.
5. Dapat menghasilkan produk dengan bahan yang berbeda.