proses pemilihan presiden di amerika serikat

17
PROSES PEMILIHAN PRESIDEN DI AMERIKA SERIKAT ABSTRACTION The United States is a representative democracy since the ratification of the U.S. Constitution in 1787, although the existing electoral tradition during the colonial era and was influenced by the British system. The electoral process in the modern American takes on the federal, state, and local. The government guarantees the right to vote for all American citizens aged 18 years and over. Elections in the United States there are two kinds, namely primary and general elections. The conduction has primaries before the general election. This selection aims to determine the candidates of the party who will advance to the general election. The candidate who wins the primaries will represent the party in the elections. General Election of the United States held every two years in November of even-numbered years. Although held once every 2 years, only every 2 election, or 4 years, contested the post of President of the United States, and that is what elections generally attract the attention of the world. Pre-nomination phase, the candidates Competes in Caucus states and primary elections for delegates to national party conventions; Among Nominations are official political parties to support a presidential candidate. In the beginning the nomination process is

Upload: fkikumy

Post on 31-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSES PEMILIHAN PRESIDEN DI AMERIKA SERIKAT

ABSTRACTION

The United States is a representative democracy since the

ratification of the U.S. Constitution in 1787, although

the existing electoral tradition during the colonial era

and was influenced by the British system. The electoral

process in the modern American takes on the federal,

state, and local. The government guarantees the right to

vote for all American citizens aged 18 years and over.

Elections in the United States there are two kinds,

namely primary and general elections. The conduction has

primaries before the general election. This selection

aims to determine the candidates of the party who will

advance to the general election. The candidate who wins

the primaries will represent the party in the elections.

General Election of the United States held every two

years in November of even-numbered years. Although held

once every 2 years, only every 2 election, or 4 years,

contested the post of President of the United States, and

that is what elections generally attract the attention of

the world. Pre-nomination phase, the candidates Competes

in Caucus states and primary elections for delegates to

national party conventions; Among Nominations are

official political parties to support a presidential

candidate. In the beginning the nomination process is

done through the Caucus in the State party. National

convention - held in the summer of the elections - in

roommate’s the two major parties nominate candidates for

President and Vice President and ratified the platform

party's policy positions and objectives. Campaign, where

has the major parties candidates, as well as smaller

parties or independent candidates, vying for the votes of

all the voters, culminating in a popular vote on Election

Day in November. Phase vote by the Assembly Election, in

roommates’ the President and Vice President has elected

in phase is formally known as the Electoral College

system, consisting of popular votes and electoral votes.

Hot presidential candidates, who get votes, not

necessarily win the election. Because of there is

electoral votes. Where the popular votes despite higher,

if at this stage of the lower electoral votes, the

candidate declared lost. In short, the higher gain

electoral votes who won the presidential election in the

United States.

Keywords: Election, Nomination, Conventions, and

Campaign.

PENDAHULUAN

Hak pilih pada mulanya adalah barang yang sangat mewah

bagi masyarakat di Amerika Serikat dari awal berdirinya

Negara. Tidak semua warga Negara Amerika Serikat yang

memiliki hak untuk ikut dalam pemilihan, apalagi dipilih

untuk menduduki jabatan publik. Hanya mereka yang

memiliki harta kekayaan yang melimpah atau memiliki darah

keturunan bangsawan yang berhak untuk mengikuti pemilihan

umum dan menduduki jabatan publik.

Pemilihan dan Hak pilih bagi setiap orang, berkembang

lambat dan menemui banyak permasalahan-permasalahan yang

menghadang di Negara adi kuasa ini (Amerika Serikat). Pada

tahun 1776 sampai 1830 hanya orang-orang yang mampu membayar pajak

saja yang diperbolehkan mengikuti sistem pemilihan umum dan

memberikan suaranya dalam pemilihan umum tersebut. Hingga pada tahun

1920 para wanita baru memiliki peluang untuk memberikan suaranya dalam

pemilihan umum. Pada tahun 1965, orang-orang kulit hitam

baik di utara maupun diselatan baru mendapatkan kebebasan

penuh untuk memilih. Yang paling akhir terjadi adalah

pada tahun 1972 dimana usia pemilih diturunkan dari 21

tahun menjadi 18 tahun. Latar belakang dari perubahan ini

adalah akibat dari protes-protes yang disampaikan oleh

para mahasiswa.

Research question

Proses-proses apa sajakah yang harus dilalui oleh

seseorang untuk mencalonkan diri menjadi seorang

presiden?

Bagaimana peran media dalam proses pemilihan

presiden amerika serikat?

Pemilihan presiden

Di Amerika Serikat, pemilihan presiden terjadi setiap 4

tahun sekali. Pemilihan presiden di Amerika Serikat ada

yang secara langsung dan ada juga yang tidak secara

langsung. Beberapa diantaranya tidak dipilih secara

langsung namun karena sedang menjabat wakil presiden yang

karena alasan tertentu menggantikan kedudukan presiden.

Tidak jarang dalam proses pemilihan presiden Amerika

Serikat para kadidat berhenti di tengah jalan karena

merasa tidak mampu melanjutkan perlombaan yang sengit itu

untuk menduduki jabatan nomor 1 dan jabatan paling

terhormat di Amerika Serikat itu. Ini adalah salah satu

bukti bahwa untuk menjadi presiden di Amerika Serikat

sangatlah rumit dan sangat kompleks.

Proses pemilihan Presiden Amerika Serikat dibagi Menjadi

beberapa tahap:

Sebelum memasuki proses pemilihan presiden, ada tahapan-

tahapan yang harus dilalui seseorang untuk menjadi calon

presiden yang mewakili partainya.

1. Nominasi

Nominasi adalah dukungan resmi partai politik kepada calon presiden. Pada

awalnya proses nominasi dilakukan melalui caucus di partai Negara bagian.

System caucus ini memberikan legitimasi kepada bos-bos

partai untuk tetap mempertahankan dan mengendalikan

pengaruhnya atas partai politik yang dipimpinnya.

Dominasi bos partai terhadap penentuan anggota delegasi

memudahkan bos partai untuk mengendalikan para delegasi

dalam konvensi nasional untuk menentukan calon presiden

dari partai bersangkutan.

Dewasa ini, penggunaan caucus sebagai proses untuk

menentukan para delegasi konvensi mulai berkurang

popularitasnya dibandingkan dengan presidential primary.

2. Konvensi

Konvensi adalah gelar acara nasional yang telah

diselenggarakan sejak tahun 1830an. Hingga sampai saat

ini, kegiatan konvensi ini merupakan upaya untuk tetap

mempertahankan fungsi partai sebagai satu-satunya

organisasi penentu calon presiden. Konvensi berakhir pada

hari keempat dan tahapan selanjutnya yaitu tahapan

kampanye pun telah menunggu para calon wakil presiden

untuk bersaing dengan calon-calon presiden dari partai

oposisi.

Konvensi merupakan kegiatan partai utama yang telah

berumur lebih dari 150 tahun. Konvensi hanya berlangsung

selama 4 hari namun acaranya cukup padat dan menentukan

masa depan partai. Hari pertama konvensi dipenuhi dengan

cara mendengarkan laporan-laporan dari komisi mandat (the

credentials committee). Hari kedua konvensi cenderung

semakin hangat dengan agenda utama menyusun platform

partai. Hari ketiga adalah hari yang paling menentukan

dari seluruh kegiatan konvensi selama 4 hari tersebut.

Pada hari ketiga ini nominasi dan pemilihan calon

presiden diselenggarakan. Sedangkan pada hari keempat

adalah hari terakhir konvensi dimana pada hari keempat

ini kegiatan berakhir sampai tengah malam, saat calon

presiden telah terpilih. Hari keempat ini tidak menuntut

perhatian sebesar pada hari-hari konvensi sebelumnya.

Biasanya calon presiden terpilih menentukan calon wakil

presiden yang kemudian akan disahkan oleh konvensi.

3. Kampanye

Ada beberapa faktor yang menentukan sukses atau kegagalan

kampanye presiden.

Citra dan Kepribadian Calon Presiden.

Dapat juga dikatakan, kampanye presiden Amerika Serikat

adalah upaya untuk menjual citra dan kepribadian calon

presiden. Kampanye presiden Amerika terpusat pada upaya

raksasa mengubah dan menciptakan citra seorang presiden

sesuai dengan keadaan yang sedang berkembang dalam

masyarakat.

Antara Isu dan Proposal.

Dalam tahapan kampanye ini, sangat menuntut kepada calon

presiden untuk merumuskan isu yang tepat dan teraktual.

Sebaliknya, proposal yang rumit maka akan menimbulkan

kesulitan bagi pemilih untuk menentukan sikap.

Contoh satu kasus: dalam kampanye tahun 1976 Gerald Ford

dari partai Republik berusaha sangat keras untuk

mengalahkan Carter dari Partai Demokrat dengan

menambahkan isu-isu yang dikemas untuk memojokkan Carter.

Sehingga, para pemilih di Amerika memiliki pemikiran

negative terhadap Carter dimana itu sangat menguntungkan

Gerald Ford.

Kelebihan Calon yang Sedang Menjabat (incumbent)

Banyak sekali keuntungan Para calon Presiden (incumben)

yang sedang menjabat Presiden, karena pada umumnya

memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan calon-

calon Presiden yang tidak menjabat Presiden. Pada tahapan

ini biasanya seorang Presiden mengadakan pertemuan resmi

dengan para pejabat tinggi pemerintahan asing atau

membuat pernyataan-pernyataan di taman bunga mawar di

gedung putih. Kegiatan ini merupakan kampanye terselubung

yang dibenarkan selama presiden dapat memainkan perannya

selaku kepala Negara.

Peran Media massa dalam Kampanye

Pemilu Amerika Serikat cukup berhasil dalam memanfaatkan

teknologi yang ada, khususnya teknologi media Massa, baik

itu melalui televisi, radio, surat kabar, maupun blog-

blog dan facebook melalui internet. Untuk pengaruhnya

kita bisa melihat bahwa seorang Obama saat ini merupakan

idola masyarakat dunia sebagai faktor dari keberhasilan

media Massa dalam mengemas image sang presiden tersebut

untuk disampaikan kepada khalayak ramai.

Namun, dengan adanya kreatifitas dari orang-orang yang

membawa prosesi pemilu tersebut dalam kemasan yang lebih

baik, tentunya akan bisa menarik simpati masyarakat yang

ikut menyaksikannya, sehingga masyarakat dunia tidak

merasakan bahwa mereka sedang mengikuti arus politik

melalui teknologi komunikasi dalam pemilu tersebut.

Adapun penggunaan dan pengaruh teknologi komunikasi

khususnya media massa sangatlah berpengaruh dalam pemilu

tersebut, sehingga penulis tertarik untuk lebih

memperdalam mengenai hal-hal tersebut khususnya terkait

masalah politik dan media massa dalam pelaksanaan pemilu

presiden di negara tersebut.

Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam

masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut

McQuail dalam bukunya MassCommunication Theories (2000 : 66), pada

hakekatnya, terdapat enam perspektif dalam hal melihat

peran media massa, yaitu:

1. Melihat media Massa sebagai window on event and

experience. Media dipandang sebagai jendela yang

memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang

terjadi di luar sana, sekaligus merupakan sarana

belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.

2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in

society and the world, implying a faithful reflection. Cermin

berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia,

yang merefleksikan apa adanya.

3. Memandang media Massa sebagai filter, atau gatekeeper

yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian

atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi

atau bentuk content yang lain berdasar standar para

pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh

media tentang apa-apa yang layak diketahui dan

mendapat perhatian.

4. Media Massa acapkali pula dipandang sebagai guide,

penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan

menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau

alternative yang beragam.

5. Melihat media Massa sebagai forum untuk

mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide

kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya

tanggapan dan umpan balik.

6. Media Massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya

sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi

juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya

komunikasi interaktif.

Dalam konteks politik terutama dalam kesuksesan pemilihan

umum, maka peran media tidak hanya berhenti pada keenam

perspektif tersebut di atas, tetapi peranan media

diharapkan dapat melakukan pendidikan politik bagi

rakyat. Setidaknya media dapat berperan untuk empat

pengaruh media dalam politik bagi masyarakat yaitu

penambahan informasi tentang pemilu, mempengarui perilaku

memilih, sehingga akan berdampak pada sistem politik yang

berjalan.

Selain itu, media dapat menjadi sarana bagi sosialisasi

program-program dari kandidat pemimpin, media juga

menjadi sarana untuk menmberitakan sepak terjang

kandidiat sehingga diharapakan masyarakat mempunyai

penilaian dan tidak salah pilih terhadap kandidat

pemimpin. Pemilu yang nantinya akan menghasilkan elit-

elit politik, dan dengan demikian memiliki kekuasaan

untuk menyelenggarakaan pemerintahan negara, maka peran

media adalah mengawasi dan memberikan informasi kepada

publik atas aktivitas-aktivitas dan keputusan-keputusan

politik yang dilakukan oleh para elit politik tersebut.

Aktivitas dan keputusan politik akan menjadi sentra

perhatian dan secara tidak langsung akan membentuk opini

dalam masyarakat. Dalam mekanisme demokrasi, publik

merupakan penguasa.Setiap keputusan-keputusan politik

yang dihasilkan dan mengikat semua orang haruslah

diketahui terlebih dahulu oleh publik (masyarakat).

Publik tentunya akan merespon keputusan tersebut, apakah

sesuai dengan aspirasi mereka atau tidak. Respon tersebut

kemudian menjadi pedoman bagi para elit untuk memperbaiki

keputusan yang mereka keluarkan, begitu seterusnya hingga

masyarakat (publik) akan menerima keputusan tersebut.

Pers selama pemilu memainkan peran yang strategis.

Media sebagai informan

Meskipun satu mungkin akan menemukan ketidaksetujuan pada

berapa banyak berat yang harus melekat pada masing-

masing, kemungkinan besar akan mengakui pengalaman itu,

posisi masalah, keterampilan politik, dan karakter

semuanya relevan untuk merumuskan penilaian tentang

kebugaran kandidat untuk kantor. Kami sekarang

mempertimbangkan peran media dalam mendidik pemilih untuk

berbagai dimensi calon Presiden. Dengan demikian pertama-

tama kita harus memeriksa media dalam konteks fungsi

pelaporan mereka dan kemudian fokus pada mereka sebagai

kendaraan yang digunakan oleh para calon untuk

menyampaikan informasi melalui iklan politik.

4. Electoral college System

Fase pemungutan suara oleh Majelis Pemilihan, dimana

Presiden dan Wakil Presiden secara resmi dipilih. Di fase

ini dikenal dengan sistem Electoral College, terdiri dari

popular votes dan electoral votes. Kandidat presiden yang

mendapatkan popular votes, belum tentu memenangkan

pemilu. Karena masih ada electoral votes. Dimana meskipun

popular votesnya lebih tinggi, apabila pada tahap

electoral votesnya lebih rendah, kandidat tersebut

dinyatakan kalah. Singkatnya, yang meperoleh electoral

votes yang lebih tinggi lah yang memenangkan pemilihan

presiden di Amerika Serikat. Hal ini pernah terjadi pada

pemilu presiden tahun 2000. (Bush vs Gore).

Berikut ini adala Tabel Presentase Pemilihan

Presiden Menurut Kelompok Social Dalam Pemilihan Tahun

1992 dan Tahun 1996.

5. Kelompok Kepentingan.

      peran dari kelompok kepentingan sangat berperan

besar dalam pemilu  karena kelompok kepentingan

memiliki .banyak kepentingan seperti pembentuk platform

dan melakukan sosialisasi, kemudian menempatkan orang

dalam pemerintahan agar platform terjamin dan juga

kelompok kepentingan ini juga ingin ikut merubah

kebijakan dan kelompok kepentingan akan melakukan social

movement jika platformnya tidak berjalan. Kelompok

kepentingan juga memberikan bantuan secara finansial

dalam hal dana kampanye.

6. Syarat menjadi presiden Amerika Serikat

Tidak seorang pun, selain dari pada warga negara asli,

atau warga negara Amerika Serikat pada waktunya

berlakunya Konstitusi ini, dapat memangku jabatan

presiden; dan tidak seorangpun yang dapat memangku

jabatan tersebut, kecuali kalau dia telah mencapai umur

35 tahun dan telah berdiam di Amerika Serikat selama 14

tahun.

7. Etnisitas dan Religiusitas dalam Pemilihan

Kelompok etnis dan religious pada umumnya memilih partai

sesuai dengan identifikasi mereka masing-masing.

Misalnya, black atau orang-orang kulit hitam hingga kini

cenderung mendukung calon presiden dari partai democrat.

Dalam pemilihan presiden tahun 1996, misalnya, Clinton

didukung oleh sekitar 84% suara dari orang-orang kulit

hitam (lihat table diatas). Dukungan orang kulit hitam

terhadap calon presiden dari partai democrat di topang

pula oleh dukung john.F.Kennedy dan Lyndon B. Johnson

terhadap gerakan-gerakan yang menuntut pemenuhan hak

sipil dan penyusunan undang undang tentang hak sipil.

Kesimpulan

    Sebuah proses pemilihan presiden yang di terapkan

amerika serikat berbeda dengan system pemilu yang ada di

Indonesia, tp pada hakikatnya memiliki dua sisi baik itu

positif dan negatif. Begitu juga sistem demokrasi ala

Amerika Serikat dan Demokrasi ala Indonesia. ketika dalam

penerapan sistem tersebut pun terkadang ada yang cocok

dengan suatu negara dan ada pula yang tidak cocok.

Sehingga setaip negara harus memilih sebuah sistem yang

cocok denga budaya atau cultur dari bangsa tersebut.

      Pemilihan presiden ala Amerika Serikat mugkin saja

jawaban atas sistem negara federal yang mereka anut dan

diatur dalam konstitusi mereka, sistem kaukus, primary

election, party convention dan juga penerapan dari

electoral college merupakan jawaban dari representasi

bnyaknya rakyat di tiap negara bagian di Amerika Serikat

dan mungkin menurut mereka itulah yang cocok.

REFFERENSI

The struggle for democracy, Election Update. By Edward

S.Greenberg dan Benjamin I.Page. hal.275-300

Politik & Pemerintahan Amerika. Dr. Bambang cipto bab

III.pemilihan Umum.

American Government and politics today, 2007-08 custom editions

with Georgia constitution for Georgia Perimeter College,

barbaaara A.Bardes Mack C. Shelley, II Steffen W.

Schmdit. Chapter 9, Campaigns, Elections, and the Media

283

Few Are Chosen Problems in Presidential Selection –

Robert E. Diclerico / Eric M. Uslaner