proposal penelitian - osf

26
KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG Proposal Penelitian Disusun Oleh : Nama : Laras Mita Nim : 19016171 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021

Upload: khangminh22

Post on 21-Mar-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

Proposal Penelitian

Disusun Oleh :

Nama : Laras Mita

Nim : 19016171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................

C. Batasan Masalah ........................................................................................................

D. Rumusan Masalah ....................................................................................................

E. Tujuan Penelitian.........................................................................................................

F. Manfaat Penelitian........................................................................................................

G. Definisi Operasional.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Teori................................................................................................................

1. Ketermpilan Menulis Teks Eksplanasi....................................................................

a. Pengertian Menulis...........................................................................................

b. Pengertian Teks Eksplanasi..............................................................................

c. Struktur Teks Eksplanasi..................................................................................

d. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi...............................................................

e. Langkah-langkah Menulis Teks Eksplanasi.....................................................

f. Indikator PenilaianKeterampilan menulis Teks Eksplanasi.. ..........................

2. Konsep Membaca Pemahaman ..............................................................................

3. Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Eksplnasi dengan Keterampilan

Menulis Teks Eksplanasi ……...............................................................................

B. Penelitian yang Relevan..............................................................................................

C. Kerangka Konseptual................................................................................................

D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Jenis Penelitian ..........................................................................................................

B. Populasi dan Sampel ..................................................................................................

C. Variabel dan Data ......................................................................................................

D. Instrumen Penelitian....................................................................................................

1. Tes Objektif..............................................................................................................

2. Tes Unjuk Kerja........................................................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................

F. Uji Prasyarat Analisis Data............................................................................................

G.Teknik Penganalisisan Data...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual yang menandai seorang intelektual dengan

kemampuannya mengekspresikan jalan pikirannya melalui tulisan dengan media bahasa yang

sempurna. Semi (2009:2) mengatakan bahwa menulis adalah suatu poses pemindahan pikiran

atau perasaan kedalam bentuk lambang lambang bahasa. Keterampilan menulis siswa masih

sangat rendah, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di indonesia faktor khusus yang

menyebabkan kesulitan dalam menulis adalah masalah tata bahasa, pemilihan kosakata dan

masalah kognitif (tanda baca, kapitalisasi, ejaan, isi, dan organisasi masalah). Sementara itu

faktor lain yang memengaruhi keterampilan menulis adalah kurangnya pengetahuan tentang

keterampilan menulis, kurangnya motivasi, kurangnya praktik, dan umpan balik guru tidak

maksimal (Novaria et al., 2018).

Banyak penelitian yang dilakukan mengenai keterampilan menulis, seperti penelitian

yang dilakukan oleh (Akbar et al., 2018) di Pakistan. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kesulitan menulis yang paling sering dihadapi yaitu masalah ejaan, interferensi, kosa

kata, tata bahasa, kurangnya umpan balik pada tugas tertulis, dan rendahnya daya baca

masyarakat. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Benchachinda (2012) di

Thailand. Penelitian ini membuktikan bahwa menulis cenderung pelajaran yang

membosankan. Selain itu, penelitian yang juga dilakukan oleh Choudhury (2013) di India.

Hasil penelitiannya menunjukkan temuan kesulitan kesulitan menulis yang berhubungan

dengan proses yang kompleks yang melibatkan penciptaan dan pengorganisasian ide-ide.

Cabibihan et al, (2013) dari Malaysia dan Pakistan menunjukkan bahwa menulis

adalah keterampilan kompleks yang harus dikuasai siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor, antara lain: pertama, sulitnya siswa dalam menulis karena tidak mudah dalam

mengungkap apa yang ada dipikirannya. Kedua, siswa kesulitan menulis dengan makna yang

kuat. Ketiga, kosa kata yang terbatas akibat kurangnya membaca. Keempat, siswa tidak dapat

menulis dengan runtut. Sejalan dengan pendapat ini, penelitian Namavisayam et al, (2017) di

Singapura menunjukkan bahwa menulis adalah keterampilan yang paling sulit diantara

keterampilan berbahasa lainnya, karena siswa perlu berpikir kritis untuk menghasilkan ide,

menuangkan ide menjadi gagasan dalam bentuk kalimat dan paragraf dalam bentuk yang

bersamaan. Selain itu kurang kosa kata juga menjadi faktor penghambat siswa dalam

menulis, semakin banyak kosa kata yang digunakan akan semakin mudah siswa

mengembangkan tulisannya. Perbendaharaan kosa kata biasanya didapatkan dari kegiatan

membaca seperti membaca buku, koran, interet dan media yang memuat informasi yang

dapat menambah wawasan dan pembendaharaan kosa kata.

Menurut Effendi (2008:328) menulis merupakan aktivitas komunikasi bahasa yang

menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Keterampilan menulis memiliki andil yang cukup

besar dalam pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pembelajaran di sekolah dalam mengikuti

pelajaran ditentukan oleh keterampilan menulis. Oleh karena itu keterampilan menulis perlu

diajarkan kepada siswa, agar siswa paham bagaimana cara menuls dengan baik dan benar.

Keterampilan menulis erat kaitannya dengan keterampilan membaca kebiasaan

membaca menjadi sarana utama menuju keterampilan menulis. Membaca dan menulis

merupakan dua keterampilan berbahasa yang saling melengkapi. Hal ini sejalan dengan

pendapat Semi (2003:2) bahwa penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Agar siswa

tidak kesulitan dalam menuangkan serta mengembangkan ide dan gagasannya, diperlukan

pengetahuan yang didapat dari kegiatan membaca. Hasil survei lembaga underbow

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO (United National Education Sociaty and

Cultural Organization), menemukan fakta bahwa minat baca masyarakat indonesia terletak

pada urutan paling rendah di Asia. Hal tersebut disebabkan oleh masyarakat indonesia

aliterat, artinya masyarakat yang bisa membaca, namun belum menjadikan kegiatan membaca

sebagai kegiatan harian.

Rendahnya kemampuan membaca sesuai dengan hasil tes yang dilakukan oleh PIRLS

(Progress In International Reading Literacy Study) pada tahun 2011 yang menunjukkan

bahwa kemampuan membaca siswa indonesia sangat menyedihkan. Hasil tes yang dilakukan

oleh PIRLS ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca anak indoonesia berada pada

urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia. Penyebab rendahnya kemampuan

membaca atau tingkat literasi di indonesia disebabkan oleh lingkungan yang kurang

mendukung kegiatan membaca, rendahnya daya beli buku masyarakat, dan minim nya jumlah

perpustakaan yang memadai.

Menurut Agustina (dalam Anggrani, 2016) untuk mendapatkan informasi dalam suatu

bacaan, diperlukan pemahaman dalam suatu bacaan, sehingga dalaam membaca banyak cara

yang dilakukan. Salah satunya adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman yaitu

suatu kegiatan membaca untuk mempereoleh informasi dari bacaan yang dibaca dan

memahami makna tersirat dari bacaan yang dibaca.

Pentingnya membaca pemahaman terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Inderjit

(2014) dari Malaysia, yang mengungkap bahwa keterampilan membaca penting, karena

membaca meningkatkan pemahaman membaca, gaya bahasa, kosa kata, dan pengembangan

tata bahasa.. Membaca pemahaman dapat meningkatkan keterampilan menulis teks siswa.

Selanjutnya Razak (dalam Novia, 2017) juga menjelaskan bahwa membaca pemahaman

adalah kemampuan pembaca dalam menuliskan kembali apa yang ia serap kedalam bentuk

tulisan, salah satunya dalam bentuk teks eksplanasi.

Keterampilan menulis dan keterampilan membaca pemahaman memiliki hubungan

yang erat (Novia, dkk., 2017). Oleh sebab itu, jika siswa rajin membaca maka akan mudah

untuk menuangkan segala ide kedalam tulisannya karena memiliki pengetahuan yang luas.

Menurut Sari dkk. (2018) keterampilan membaca pemahaman memiliki sumbangan yang

sangat besar terhadap keterampilan menulis siswa. Hal itu sejalan dengan pendapat Abidin

(dalam Khasana et al. 2016), bahwa pemeblajaran dapat diartikan sebagai serangkaian

aktivitas untuk mencapai keterampilan membaca. Dengan adanya pembelajaran membaca

dapat melibatkan seluruh kegiatan berpikir siswa dalam memahami dan memproduksi sebuah

teks.

Selain keterampilan menulis, siswa juga harus menguasai keterampilan membaca.

Menurut Pertiwi, dkk. (2017) kegiatan menulis sangat erat kaitannya dengan membaca.

Keterampilan membaca yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keterampilan

membaca pemahaman. Seorang yang memiliki kemampuan membaca pemahaman yang

tinggi, maka akan semakin tinggi pula tingkat keterampilan menulisnya. Hal ini sejalan

dengan pendapat Husnila (2019) yang menyatakan bahwa orang yang suka membaca dan

tingkat membacanya tinggi akan melebilihi kemampuan menulis orang yang tingkat

membacanya masih rendah. Secara umum, kegiatan membaca pemahaman ini memiliki

beberapa tujuan utama, Agustina (2008) mengungkapkan bahwa kegiatan membaca

pemahaman memiliki tujuan utama, yaitu pembaca dapat menagkap isi atau makna dari

gagasan gagasan yang terdapat dalam bacaan, yang berbentuk pengertian dan penafsiran yang

tidak menyimpang dari isi bacaan. Dengan membaca pemahaman seperti membaca

pemahaman teks eksplanasi siswa dapat menambah kosa kata dan perbendaharaan kata,

sehingga keterampilan menulis siswa dapat ditingkatkan.

Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dalam kurikulum

2013. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai teks. Salah satu teks

dalam kurikulum 2013 yang dapat mengembangkan keterampilan menulis adalah teks

eksplanasi. Teks eksplanasi adalah materi yang diajarkan pada kelas VIII SMP/MTs.

Keterampilan menulis teks eksplanasi tertuang dalam KD pembelajaran 4.4, yakni

memproduksi teks eksplanasi secara tertulis maupun lisan. Dengan mempelajari teks

eksplanasi siswa dapat lebih kritis dalam menanggapi peristiwa yang ada disekitarnya, baik

yang terjadi secara alamiah maupun secara campur tangan manusia. Pelajaran teks eksplanasi

memberi pemahaman kepada siswa dan juga menambah wawasan siswa.

Kebiasaan menulis teks eksplanasi tidak akan terlaksana jika kegiatan membaca

pemahaman masih rendah. Begitu pula dalam menghasilkan teks eksplanasi yang berkualitas,

diperlukan pengetahuan yang didapat dari membaca pemahaman. Melalui membaca

pemahaman, siswa mampu menghasilkan teks eksplanasi yang berkualitas selain latihan

menulis yang berkesinambungan. Melalui membaca pemahaman teks eksplanasi dalam

kegiatan pembelajaran di kelas, siswa dapat terlatih berpikir lebih kritis dan mampu

mengembangkan gagasannya. Menulis teks eksplanasi dapat meningkatkan kepekaan siswa

terhadap lingkungan dan meningkatkan keterampilan menulis siswa mengingat keterampilan

menulis adalah keterampilan yan kompleks dan sangat penting.

Menurut Salfera (2017) teks eksplanasi merupakan jenis teks yang menjelaskan

tahapan-tahapan atau proses terjadinya suatu fenomena. Teks eksplanasi Memberikan suatu

informasi yang jelas kepada pembaca agar bisa memahami mengenai suatu fenomena yang

sedang terjadi merup akan tujuan teks eksplanasi, sedangkan teks eksplanasi berfungsi untuk

menjelaskan serta menggambarkan suatu sebab akibat dari peristiwa yang ada disekitar.

Dalam pembelajaran teks eksplanasi di kelas siswa diharapkan dapat mengidentifikasi,

merekonstrusi, menganalisis, dan memprodusi teks eksplanasi dengan benar sesuai dengan

struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi tersebut. Dalam pembelajaran teks ekplanasi

siswa juga diharapkan menggali informarsi lebih untuk mampu menggali teks eksplanasi

,tetapi pada kenyataannya pembelajaran teks eksplanasi dikelas masih saja belum berjalan

sesuai dengan apa yang dharapkan. Pembelajaran teks eksplanasi masih saja berjalan secara

konvensional ,informasi yang didapat masih informasi yang lama.

Hal ini diperkuat oleh Penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2015) dalam

arteknologi informasi yang menjelaskan bahwa guru dan siswa masih mengalami kesulitan

dalam menulis teks eksplanasi. Hal ini dibuktukan dengan rendahnya nilai siswa dalam KD

menulis teks eksplanasi. Persentase nilai rata rata menulis teks eksplanasi adalah 70 masih

dibawah rata-rata. Peneliti menemukan kekurang dalam menulis teks eksplanasi. Pertama,

dari segi struktur siswa belum mampu menulis teks eksplanasi dengan strktur yang tepat.

Hasil kerja siswa dalam menulis teks eksplanasi menunjukkan tidak terdapat struktur yang

lengkap yaitu bagian urutan sebab akibat dan interpretasi yang tidak lengkap, Kedua

penulisan teks eksplanasi belum sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), Ketiga,

ditemukannya kosa kata yang tidak baku dalam tulisan siswa.

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 11 Padang Ibu Almida, S.Pd, saat diwawancarai

tanggal 13 November 2021 via telpon mengungkap bahwa rendahnya kemampuan menulis

teks eksplanasi siswa diindikasikan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam

mengorganisasikan ide dengan baik, pengembangan kerangka karangan, dan penyusunan

kalimat serta kosakata yang digunakan masih terbatas. Mereka masih belum memahami

penggunaan ejaan yang benar. Dari hasil pengamatan permasalahan yang muncul saat siswa

ditugasi menulis teks eksplanasi adalah antara lain: 1. Siswa membutuhkan waktu yang lama

untuk menulis karangan teks eksplanasi, 2. Siswa kurang mampu menggunakan dan memilih

kata dalam menuangkan buah pemikirannya, siswa mengulang kata, 3. Isi kalimat tidak

relatif tidak menggambarkan topik, 4. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain

berkesinambungan, paragraf yang satu dengan paragraf yang lain tidak koheran. Masalah

rendahnya menulis teks eksplanasi siswa juga dipengaruhi oleh kurangnya media yang

digunakan dalam pembelajaran, jika dikaitkan dengan nilai sebagian siswa masih tergolong

rendah yaitu 65.

Gambar 1

Tulisan Teks Eksplanasi Salah Satu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Padang

Berdasarkan gambar 1 peneliti menemukan kekurangan dalam menulis teks eksplanasi.

Pertama, dari segi struktur siswa belum mampu menulis teks eksplanasi dengan struktur yang

benar, bagian interpretasi tidak dibuat oleh siswa. Hasil kerja siswa dalam menulis teks

eksplanasi menunjukkan adanya struktur yang tidak lengkap. Kedua, penulisan teks

eksplanasi belum sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Ketiga, ditemukannya kosa

kata yang tidak baku dalam teks eksplanasi dalam karya siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas,

maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut pertama rendahnya

keterampilan menulis teks eksplanasi siswa yang disebabkan oleh rendahnya kemampuan

membaca siswa, untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan keterampilan

membaca pemahaman teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa,

kedua siswa belum memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, ketiga siswa

belum mampu menulis teks eksplanasi secara pribadi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan penelitian ini dibatasi pada

korelasi keterampilan membaca pemahaman teks eksplanasi dengan keterampilan menulis

teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut pertama bagaimana

kemampuan membaca pemahan siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang? Kedua, berapakah

tingkat keterampilan menulis teks ekspalanasi siswa SMP Negeri 11 Padang? Ketiga, apakah

terdapat korelasi antara keterampilan membaca pemahaman teks eksplanasi dengan

keterampilan menulis teks ekspalansi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah pertama

mendeskripsikan keterampilan membaca pemahan teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP

Negeri 11 Padang. Kedua, mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis teks ekspalanasi

siswa SMP Negeri 11 Padang. Ketiga mendeskripsikan korelasi antara keterampilan

membaca pemahaman teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks ekspalansi siswa

kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis, manfaat teoritis dari penelitian

ini diharapkan untuk menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang menulis

teks eksplanasi. Selanjutnya yaitu manfaat praktis, penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat praktis kepada pertama guru khususnya kepada guru bahasa indonesia SMP Negeri

11 Padang, yaitu sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keterampilan menulis teks

eksplanasi, kedua, bagi siswa SMP Negeri 11 Padang, yaitu sebagai motivasi untuk

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman teks eksplanasi dan keterampilan menulis

teks eksplanasi, ketiga, bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan pembaca menegnai pentingnya kerampilan membaca.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalah penafsiran dalam penelitian,maka diberi definisi

operasional sebagai berikut.

1. Korelasi

Korelasi merupakan ikatan atau pertalian yang mengaitkan antara dua hal.Korelasi

penelitian ini yaitu seberapa bear keterkaitan gerakan litersa sekolah dengan

keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang.

Korelasi ini dianalisis secara statistik menggunakan rumus product.

2. Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Keterampilan menulis teks eksplanasi yang dimaksud adalah keterampilan menulis

atau memproduksiteks eksplanasi yang termuat dalam kurikulum 2013. Indikator

yang digunakan sebagai alat ukurketerampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas

VII SMP Negeri 11 Padang adalah (1) Kelengkapan struktur teks eksplanasi, (2)

Ketepatan isi teks eksplanasi, (3) Penulisan teks eksplanasi sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI). Sementara itu, alat ukur untuk mengukur keterampilan

menulis teks eksplanasi adalah tes unjuk kerja.

3. Keterampilan Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman sebagai kemampuan membaca yang akan membantu dalam

mendapatkan pemahaman.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Berdasarkan masalah penelitian, terdapat tiga teori yang akan diuraikan pada kajian

teori ini, pertama keterampilan menulis teks eksplanasi, kedua keterampilah membaca

pemahaman teks eksplanasi, ketiga korelasi keterampilan membaca pemahaman teks

eksplanasi dengan keterampilan menulis teks eksplanasi.

1. Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Teori yang akan diuraikan dalam keterampilan menulis teks eksplanasi, yaitu (a)

pengertian menulis, (b) pengertian teks eksplanasi, (c) struktur teks eksplanasi, (d) kaidah

kebahasaan,(e) langkah-langkah menulis teks eksplanasi, dan (f) indikator penilaian

keterampilan menulis teks eksplanasi.

a. Pengertian Menulis

Menulis adalah sebuah proses penuangan suatu ide, gagasan, atau pikiran seseorang

dalam bentuk bahasa tulis. Menulis sebagai kegiatan penuangan ide atau gagasan dengan

menggunakan bahasa tulis yang disampaikan ke orang lain melaui media penyampai. Sulistyo

dalam buku Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi mengutip pendapat Burhan

Nurgiyantoro bahwa menulis adalah aktivitas kegiatan produktif yang menghasilkan sebuah

karya dengan merangkai bahasa.Sejalan dengan itu White berpendapat menulis bukan hanya

sekadar perangkaian unsur-unsur bahasa ke lambang tulis, melainkan sebagai suatu proses

berpikir yang mengandung kebenaran (Sulistyo,2015:7).

Menulis merupakan upaya mengekspresikan yang dilihat, dialami, dirasakan, dan

dipikirkan ke dalam bahasa tulis, informasi-informasi dan ide-ide tersebut dituangkan dalam

bentuk tulisan. Dalman (2014:3), menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan

gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau

menghibur. Bila dibandingkan dengan tiga kompetensi bahasa yang lain, keterampilan

menulis masuk kategori keterampilan yang bukan hanya membutuhkan bakat tetapi

menekankan pada praktik secara berkesinambungan. Keterampilan menulis tidakkalah

penting dengan keterampilan menyimak, keterampilan membaca, dan keterampilan berbicara.

Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan produktif yang menghasilkan sebuah karya

dalam bentuk tulisan.

b. Pengertian Teks Eksplanasi

Kosasih (2016:178) Bila dikaitkan dengan genre teks, pengertian teks eksplanasi

adalah suatu teks yang menjelaskan tentang suatu proses atau peristiwa mengenai asal-usul,

proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam sosial, ataupun

budaya. Teks eksplanasi memberikan suatu informasi yang jelas kepada pembaca agar bisa

memahami mengenai suatu fenomena yang sedang terjadi merupakan tujuan teks eksplanasi.

Dalam pembelajaran teks eksplanasi dikelas siswa diharapkan dapat mengidentifikasi,

merekonstrusi, menganalisis dan memprodusi teks eksplanasi dengan benar sesuai dengan

struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi tersebut.

Menurut Salfera (2017) teks eksplanasi merupakan jenis teks yang menjelaskan

tahapan-tahapan atau proses terjadinya suatu fenomena. Sedangkan teks eksplanasi berfungsi

untuk menjelaskan serta menggambarkan suatu sebab akibat dari peristiwa yang ada

disekitar. Dalam pembelajaran teks ekplanasi siswa juga diharapkan menggali informarsi

lebih untuk mampu menggali teks eksplanasi, tetapi pada kenyataannya pembelajaran teks

eksplanasi di kelas masih saja belum berjalan sesuai dengan apa yang dharapkan.

Pembelajaran teks eksplanasi masih saja berjalan secara konvensional, informasi yang didapa

Priyatni (2014:82) mengatakan, teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan

tentang proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu

pengetahuan, budaya, dan lainnya. Sebuah teks eksplanasi berasal dari pertanyaan penulis

terkait,‖ mengapa‖ dan ―bagaimana‖ suatu fenomena terjadi. Jadi dapat disimpulkan teks

eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai fenomena alam maupun fenomena sosial.

c. Struktur Teks Eksplanasi

Kemendikbud (2014) menjelaskan bahwa struktur teks eksplanasi terdiri atas tiga

bagian, yakni pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi atau

penutup. Bagian-Bagian itu menjadi bangunan teks, eksplanasi seperti yang tampak pada

bagan berikut.

Bagian pertama, yaitu pernyataan umum yang berisi satu pernyataan umum tentang

suatu topik, yang akan dijelaskan adalah proses terjadinya, proses keberadaannya, proses

terbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas

sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya.Dalam

pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa

tersebut, khususnya pertanyaan "Apa?", "Kenapa?", dan "Bagaimana"?.

Bagian kedua,yaitu deretan penjelas yang memuat penjabaran proses kenapa peristiwa

tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas

bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena itu sendiri, melainkan lebih

menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi. Pada paragraf inilah dirincikan sebab

dan akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Rincian yang berpola atas pertanyaan

"bagaimana" akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual.

Dalam hal ini fase fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu. Rincian yang berpola

atas pertanyaan "mengapa" akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam

hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.

Bagian Ketiga, yaitu interpretasi atau bagian penutup yang di dalamnya mengandung

intisari atau kesimpulan dari kejadian atau fenomena yang sudah dibahas. Saran dan

tanggapan penulis terkait fenomena yang sedang terjadi bisa juga ditambahkan di dalam

penutup.

d. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khasnya sendiri.

Dijelaskan oleh Kosasih (2016, hlm. 183), kaidah kebahasaan tersebut diantaranya penunjuk

keterangan waktu, penunjuk keterangan cara, konjungsi kronologis, dan kata tunjuk. Suherli

(2017, hlm. 64) juga sepakat dengan kaidah kebahasaan yang diterangkan oleh Kosasih

tersebut bahwa pengertian teks eksplanasi adalah teks yang mengandung banyak konjungsi

kausalitas maupun kronologis.

1.Konjungsi kausalitas : sebab, karena, oleh sebab itu, sehingga.

2.Konjungsi kronologis : setelah itu, lalu, kemudian, pada akhirnya, selanjutnya. Di dalam

teks eksplanais juga menggunakan banyak keterangan waktu di dalam kalimat-kalimatnya.

3.Teks eksplanatif menggunakan kata yang bermakna denotatif.

4.Teks eksplanatif menggunakan kalimat pasif.Contoh : dipukul, termakan.

5. Banyak menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau hubungan sebab akibat. Misalnya

sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.

6. Teks eksplanatif dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah, atau banyak kata teknis

sesuai dengan topik yang dibahas. Contoh : konflik sosial, atmosfer, tsunami, banjir.

7. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia.

e. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi

Menurut Yulianti (2015:11) ada beberapa langkah yang dilakukan dalam menulis teks

eksplansi, antara lain.

1. Menentukan topik yang akan disajikan. Topik atau tema dapat ditemukan dengan

berbagai cara misalnya melalui sebuah pengamatan objek secara langsung.

2. Menentukan tujuan teks eksplanasi. Penulis harus memiliki tujuan yang nantinya

memberi penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

3. Membuat kerangka tulisan Pada tahap ini, siswa membuat kerangka karangan

berdasarkan struktur teks yaitu pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu

karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara

sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

4. Mengembangkan kerangka menjadi teks yang utuh pada tahap ini siswa mengembangkan

kerangka teks yang dibuatnya menjadi paragraf yang utuh dengan tetap memperhatikan

diksi, tata bahasa, ejaan.

Jadi dapat disimpulkan langkah-langkah dalam menyusun teks eksplanasi, yaitu

Pertama menentukan topik yang menarik, tentukan fenomena alam, sosial atau budaya,yang

ingin disajikan, misalnya proses terjadinya pasang surut air laut. kedua membuat rancangan

kerangka teks, buatlah rancangan sesuai struktur teks eksplanasi, yaitu identifikasi

fenomena,penggambaran rangkaian kejadian,dan ulasan. ketiga mengumpulkan referensi,

cantumkan fakta dan data yang anda kumpulkan, keempat mengembangkan teks menjadi teks

eksplanasi yang utuh, kelima menyunting teks.

f. Indikator penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Tes merupakan alat yang tepat untuk mengukur keterampilan menulis teks eksplanasi

siswa. Thoha ( dalam Abdurahman & Ratna, 2003) menyebutkan bahwa tes adalah alat

evaluasi yang berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang harus dikerjakan oleh siswa

untuk memperoleh respon sesuai dengan pertanyaan atau perintah. Tes merupakan prosedur

atau alat yang sistematik untuk mendapatkan data yang diinginkan dari siswa. Dalam hal ini

tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur keberhasilan siswa dan program

pengajaran (Arikunto, 2010)

Indikator yang digunakan dalam penilaian keterampilan menulis teks eksplanasiadalah

sebagai berikut pertama struktur teks, yaitu pernyataan umum, urutan penjelas, interpretasi,

kedua kaidah kebahasaan teks eksplanasi, ketiga, Ejaan Bahasa Indonesia ( EBI).

Sebelum melakukan penilaian tes keterampilan menulis teks eksplanasi hal yang harus

dilakukan adalah menentukan aspek aspek yang akan dinilai, aspek-aspek tersebut yaitu

struktur teks eksplanasi (pernyataan umum, urutan penjelas, interpretasi). Ciri bahasa atau

kaidah kebahasaan teks eksplanasi (kata penghubung, konjungsi klausalitas, konjungsi

kronologis), dan penerapan Ejaan Bahasa Indonesia ( EBI) dalam teks eskplanasi.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga indikator penilaian

dalam keterampilan menulis teks eksplanasi pertama dari segi struktur teks eksplanasi, kedua

dari segi kaidah kebahasaan, ketiga, dari segi Ejaan Bahasa Indonesia ( EBI).

Tabel 1

Indikator Penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

No Indikator Penilaian Deskriptor

1 Struktur Teks Eksplanasi a.Pernyataan Umum

b.Urutan Penjelas

c.Interpretasi

2 Kaidah Kebahasaan a.Penggunaan Konjungsi Kausalitas

b.Penggunaan Konjungsi Kronologis

c. Penggunaan Kata Penghubung

3. Ejaan Bahasa Indonesia a.Huruf Kapital

b.Tanda titik

c.Tanda Koma

d.Kata Depan

2. Konsep Membaca Pemahaman

Menurut Marohaini (1999:4) mengartikan membaca pemahaman sebagai kemampuan

yang harus dimiliki oleh pelajar. Mulai dari pelajar usia dini hingga mahasiswa sekalipun.

Karena kemampuan membaca inilah yang akan membantu dalam mendapatkan pemahaman.

Dimana proses pemahaman saat membaca harus memiliki tiga hal pokok. Seperti pendapat

Gillet dan Temple, ketiga pokok tersebut meliputi pengetahuan, pemahaman terhadap

struktur teks dan kegiatan untuk menemukan atau mencari makna. Itu sebabnya di sekolah

dasar atau sekolah dini banyak pendidik yang mengajarkan membaca. Tujuan akhirnya agar

tidak sekedar membaca cepat atau semacamnya. Tetapi dari membaca, mampu menemukan

pengetahuan, teori dan ide yang baru.

Membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun

sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan bisa berupa kemampuan

pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Membaca pemahaman terdiri dari emapat

tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif

(interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman

kreatif (creative comprehension).

Beberapa kemampuan yang ada dalam membaca literal, interpretatif, kritis, dan kreatif

dapat diuraikan lebih rinci lagi mulai dari definisi sampai dengan aktivitasnya. Penjelasan

tentang definisi dan aktivitasnya tersebut, Syafi’ie (1999: 31) mengatakan bahwa pemahaman

literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks

bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memamhami arti kata, kalimat dan paragraf dalam

konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman

pemahaman terhadap isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa

yang tertulis dalam bacaan. Untuk membangun pemahaman literal, pembaca dapat

menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa.

Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa

yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila

dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya

mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga

mengetahui apa yang disampaikan penulis secara tersirat. Menurut Syafi’ie (1999:36)

pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa:

menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab-akibat, membuat

perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan

dalam bacaan.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam membaca pemahaman:

a. membaca teks secara berulang-ulang

b. menuliskan kembali hal-hal yang dianggap penting

c. membuat kesimpulan tentang isi teks

d. merespon atau mempraktekan isi bacaan, dalam hal ini menyeleksi bacaan.

Tabel 2

Indikator Penilaian Keterampilan Membaca Pemahaman

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Padang

No Indikator Penilaian Deskriptor

1. Teks Eksplanasi 1 Disajikan teks eksplanasi, siswa dapat menuliskan

kembali isi teks sesuai pemahamannya.

2. Teks Eksplanasi 2 Disajikan teks eksplanasi siswa dapat menjawab

pertanyaan objektif mengenai teks eksplanasi yang di

baca.

3. Teks Eksplanasi 3 Disajikan teks eksplanasi siswa dapat menjawab

pertanyaan objektif mengenai teks yang dibaca.

3. Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi dengan

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual yang menandai seorang intelektual

dengan kemampuannya mengekspresikan jalan pikirannya melalui tulisan dengan media

bahasa yang sempurna, selanjutnya, Semi (2009:2) menyatakan bahwa menulis adalah suatu

poses pemindahan pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang lambang bahasa. Proses

pemindahan pikiran ini berarti apabila seseorang dapat menyampaikan pikirannya secara

lisan, seseorang tersebut juga dapat menuangkan pikirannya kedalam lambang bahasa,

dengan begitu kegitan menulis erat kaitannya dengan dengan keterampilan berbahasa lainnya

yaitu menyimak, membaca, dan berbicara. Untuk terampil menulis siswa tentunya harus

banyak membaca salah satunya dengan membaca pemahaman teks eksplanasi.

Membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun

sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itubisa berupa kemampuan

pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Membaca pemahaman terdiri empat

tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif

(interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman

kreatif (creative comprehension). Dengan melakukan membaca pemahaman keterampilan

menulis siswa akan meningkat karena keterampilan membaca dan keterampilan menulis

memiliki kaitan yang sangat erat.Membaca pemahan teks eksplanasi akan membuat siswa

lebih mudah untuk menulis teks eksplanasi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan dengan penelitian ini diantaranya adalah sebagai

berikut.

Pertama penelitian dengan judul “ Korelasi Keterampilan Membaca Pemhaman Teks

Deskripsi dengan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa kelas VII SMP Negeri 27

Padang” (Zikra & Tamsin,2018).Pada penelitian ini diperoleh tiga kesimpulan pertama data

keterampilan membaca pemahaman teks deskripsi berdistribusi normal pada taraf signifikan

95%, untuk n = 40 karena Lt besar dari Lo (0,14>0,0910). Demikian juga dengan data setelah

dilakukan keterampilan menulis teks deskripsi norma pada taraf signifikansi 95% untuk n =

40, karena Lt besar dari Lo (0,14>0,1234), kedua dengan menggunakan derajat kebebasan n-

2 (40-2=38) dan taraf nyata 0,05 pada tabel berdistribusi t untuk uji hipotesis terbaca batas

signifikansi (Ttabel) adalah 1,68 mengingat Thitung (2,509) lebih besar dari Ttabel

(1,68),maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima karena hasil pengujian

membuktikan bahwa Thitung lebih besar dari pada Ttabel yaitu 2,509>1,68. Ketiga

keterampilan membaca pemahaman teks deskripsi terhadap keterampilan menulis tesk

deskripsi terdapat hubungan yang signifikan antara keduanya. Hal tersebut juga terbukti

dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan keterkaitan diantara satu dengan yang

lainnya.

Kedua penelitian dengan judul “ Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan

Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Padang”. Pada penelitian

ini terdapat tiga kesimpulan,pertama keterampilan membaca pemahaman teks berita siswa

kelas VIII SMP Negeri 8 Padang berada pada kualifikasi baik dengan kategori baik

sekali,baik, dan lebih dari cukup.Siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali sebanyak

dua puluh orang dengan tingkatan penguasaan 86-95%. Sedangkan siswa yang memperoleh

kualifikasi baik berjumlah tiga puluh lima orang dengan tingkat penguasaan 76-85%. Siswa

yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak tiga orang dengan tingkat

penguasaan 66-75%. Kedua keterampilan menulis teks berita siswa kelasVIII SMP Negeri 8

Padang berada pada kualifikasi baik dengan tiga kategori, yaitu baik sekali, baik, dan lebih

dari cukup.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian

sebelumnya.Persamaan penelitian ini ialah sama sama meneliti keterampilan menulis siswa

menggunakan variabel bebas (X), yaitu keterampilan membaca pemahaman teks eksplanasi.

Sementara itu perbedaannya terletak pada populasi dan variabel terikatnya. Dalam penelutian

ini populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang, dan variabel terikatnya ialah

keterampilan menulis teks eksplanasi.

C. Kerangka Konseptual

Secara konseptual terdapat korelasi antara variabel keterampilan membaca pemahaman

teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks eksplanasi. Keterampilan membaca

pemahaman teks ekspalansi adalah variabel bebas (X), Sedangkan keterampilan menulis teks

eksplanasi adalah variabel terikat ( ), Untuk lebih jelasnya dikembangkan dengan kerangka

konseptual berikut.

Gambar 2

Kerangka Konseptual

Keterangan:

X = Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi

Y = Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual, yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

• H0 : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara keterampilan membaca

pemahaman teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa

kelas VIII SMP Negeri 11 Padang. Hipotesis diterima apabila thitung <ttabel

dengan dk = n-1 pada tingkat signifikan 0,05dan taraf kepercayaan 95%.

• H1 : Terdapat korelasi yang signifikan antara keterampilan membaca

pemahaman teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks ekspalansi siswa

kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.Hipotesis diterima apabila thitung > ttabel

dengan dk = n-1 pada tingkat signifikansi 0,05 dan taraf kepercayaan 95%.

X Y

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Disebut kuantitatif karena informasi

atau data yang diperoleh berupa angka mula dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data,

dan penampilan hasilnya (Arikunto 2010).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode peneltian korelasional. Penelitian

korelasi adalah penelitian untuk mengkaji hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh

mana variasi dalam suatu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat

variabel-variabelnya dinyatakan dalam satu indek yang disebut koofisien korelasi. Koofisien

korelasi ini berfungsi untuk menguju hipotesis tentang hubungan antar variabel atau dapat

digunakan untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antar kedua variabel.

Metode ini dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung

koofisien korelasi antar variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel

mana yang akan berkorelasi. Kekuatan hubungan antar variabel peneltian ditunjukkan oleh

koofisien korelasi yang angkanya bervariasi antar -1 sampai +1. Berdasarkan konsepnya

koofisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan linier antara

dua variabel. Koofisen korelasi positif menunjukkan hubungan yang sejajar atau berbandng

lurus, sedangkan koofisien korelasi negatif menunjukkan hubungan berbandng terbalik atau

ketdak sejajaran.

Rancangan (design) pada penelitian ini digunakan untuk memberi gambaran atau untuk

mengungkap hubungan antara dua varabel, yaitu menganalis hubungan membaca

keterampilan membaca cepat teks eksplanasi dengan keterampilan menulis teks ekspalanasi

siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang yang

terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022. Jumlah siswa kelas VIII pada semester ganjl

2021/2022 adalah sebanyak 224 orang tersebar di tujuh kelas. Sampel adalah bagian populasi

yang akan di teliti, karena jumlah populasi lebih dari 100 sswa untuk itu sangat perlu

dgunakan teknik pengamblan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah teknik simple random sampling (teknik proporsional secara acak), tujuan

dari teknik ini agar semua populasi dapat terwakili.

Penelitian ini sabjeknya berjumlah lebih dari seratus, hal ini mengisyaratkan bahwa

jumlah subjek diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi perkelas.

Populasi dan sampel perkelas dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3

Populasi dan Sampel

No Kelas Populasi Sampel

1 2 3 4

1 VIII A 32 orang 8 orang

2 VIII B 32 orang 8 orang

3 VIII C 32 orang 8 orang

4 VIII D 32 orang 8 orang

5 VIII E 32 orang 8 orang

6 VIII F 32 orang 8 orang

7 VIII G 32 orang 8 orang

(Sumber: Guru Bahasa Indonesia SMP N 11 Padang)

C. Variabel dan Data

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu bebas yang dilambangkan dengan huruf

(X), dan variabel terikat yang dilambangkan dengan huruf (Y). Variabel bebas (X) penelitian

ini adalah keterampilan membaca pemahaman teks ekplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri

11 Padang. Variabel terikat (Y) penelitian ini adalah keterampilan menulis teks eksplanasi

siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang. Data dari penelitian ini adalah skor hasil tes

keterampilaan membaca pemahaman dan skor hasil tes menulis teks eksplanasi siswa kelas

VIII SMP Negeri 11 Padang.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Tes digunakan

untuk mengukur pemahaman siswa mengenai teks eksplanasi yang telah dibaca dan tes untuk

mengukur keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan tes unjuk kerja.

1.Tes Objektif

Tes objektif adalah tes soal-soal yang memiliki model benar salah, menjodohkan, dan

isian pendek. Dalam penelitian ini tes objektif digunakan untuk mengukur keterampilan

membaca pemahaman teks eksplanasi dengan cara mengisi jawaban yang tepat dari alternatif

yang tersedia, tes objektif yang digunakan adalah berupa pilihan ganda, dengan empat pilihan

jawaban (A, B, C, dan D).

a. Validitas Item

Validitas adalah ukuran yang menjelaskan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument.

Sebuah instrument dikatakan valid jika memiliki validitas tinggi dan mampu mengukur apa

yang diukur. Untuk menemukan kevalidan item dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut,

Rpbi = Mp –Mt √𝑝

St q

Keterangan:

Rpbi = validitas item yang dicari

Mp = rerata skor tester yang menjawab benar

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi

P = rerata siswa yang menjawab benar

Q = rerata siswa yang menjawab salah

b. Reabilitas Tes

Reabilitas dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan, ketepatan, atau keterandalan.

Suatu tes dapat dikatakan terpercaya apabila tes tersebut dilakukan berulang kali hasilnya

tetap sama. Rumus yang digunakan untuk reabilitas tes.

Rxy = N∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2

− (∑ 𝑌)2 )(𝑁 ∑ 2𝑌 − (∑ 𝑌)2

Keterangan

Rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor ganjil

Y = Skor genap

N = Jumlah subjek penelitian

∑ 𝑋𝑌 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌

∑ 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑋𝑋

∑ 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑌𝑌

2.Tes Unjuk Kerja

Tes unjuk kerja digunakan untuk mengukur keterampilan menulis teks eksplanasi siswa

kelas VIII SMP Negeri 11 Padang. Melalui tes unjuk kerja ini siswa diminta untuk menulis

teks eksplanasi berdasarkan peristiwa yang ada di sekitar mereka. Keabsahan instrumen

menulis teks eksplanasi dipertimbangkan melalui indikator tes yang digunakan untuk menulis

teks eksplanasi, yaitu (1) siswa mampu menulis teks eksplanasi sesuai dengan struktur teks

eksplanasi, (2) siswa mampu menulis teks eksplanasi sesuai kaidah kebahasaan teks

eksplanasi, (3) siswa mampu menerapkan EBI dengan tepat dalam penulisan teks eksplanasi.

Pengumpulan data dari menulis teks eksplanasi ini, siswa ditugasi menulis teks

eksplanasi sesuai dengan pengamatan lingkungan sekitarnya, siswa dituntut untuk mampu

memproduksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur yang benar, sesuai dengan kaidah

kebahasaan, dan penerapan EBI yang tepat sesuai indikator yang telah dijelaskan pada

bagian indikator menulis teks ekspalanasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan dua cara. Pertama,

siswa diminta untuk mengerjakan tes objektif (pilihan ganda) berhubungan dengan teks

eksplanasi yang telah diberikan

Kedua, memberikan tes unjuk kerja untuk mengukur keterampilan menulis teks

eksplanasi. Siswa diminta untuk menulis teks eksplanasi sesuai dengan indikator menulis teks

ekspalanasi. Tulisan siswa dikumpul dan dilakukan analisis sesuai dengan indikator penilaian

tes unjuk kerja.

F. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis data terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas.

1.Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Lilliefors. Menurut Sudjana

(2005, p. 466-468), uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Lilliefors.

2.Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data homogen atau tidak. Untuk

menguji homogenitas data dilakukan uji F, dengan langkah-langkah seperti dikemukakan

oleh Sudjana (2005, p. 249-250).

G. Teknik Penganalisisan Data

Setelah data terkumpul teknik selanjutnya adalah menganalisis data penelitian

berdasarkan tahap tahap berikut, pertama memberi skor terhadap tes membaca pemahaman

teks eksplanasi siswa kelas VIII skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang

salah. Kedua Pemberian skor untuk keterampilan menulis teks eksplanasi siswa, yang dinilai

meliputi, struktur, kaidah kebahasaan, dan penggunaan Ejaan.

Daftar Pustaka

Abdurahman, & Ratna, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

(Buku Ajar) (pp, 36, 264-265). Padang: FBS UNP.

Agustina. (2008). Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang. IKIP Padang.

Akbar, M., Pathan, H., & Ali Shah, SW. (2018). Masalah yang Mempengarui Keterampilan

Menulis Bahasa Inggris Pembelajar L2: Sebuah Studi Perguruan Tinggi Sektor Publik

Kota Hyderabad, Sindh, Pakistan. Bahasa di India, 18(5).

Anggriani, V. (2016). Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan

Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Padang. Padang: STKIP

PGRI Sumatera.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (pp, 46, 60-72, 78-79, 93, 235-236,

337). Jakarta: Bumi Aksara.

Benchachinda, T. (2012). Developing English Writing Ability of Grade 6 Student Using the

4 MAT System, International Journal of Social Science and Humanity 2(6), 551-563.

Cabibihan, J. J., Javed, H., Ang,M., & aljunied, S. M. (2003). Why Robots? A survey on the

Roles Benefits of Social Robots in the Therapy of Children With Autism.

International Journal of Social Robotics, 5(4), 593-618.

Choudhury, AS, & PGCTE, P. (2013). Berbicara, Menulis,, dan Mengembangkan

Keterampilan Menulis dalam Bahasa Inggris. Bahasa di India, 13(9), 27- 32.

Dalman.(2014). Keterampilan Menulis .Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Darmono .(20007). Perpustakaan sekolah Aspek Manajemen Tata Keja, Jakarta: PT

Grafindo.

Effendi, O. U. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Husnila, Hidayatul & Tressyalina. 2019. Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman Teks

Deskripsi dengan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP

Negeri 33 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 8, Nomor 3.

IK, Syafi’ie. (1999). Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Inderjit, S. (2014). Reading Trends and Improving Reading Skills among Student in

Malaysia. International journal of Research in Sosial Sciences, Volume 3, Nomor 2.

Kemendikbud. (2014). Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khasanah, A. Cahyani. (2016). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan

Strategi Question Answer Relationships pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar . Jurnal

Pedagogik Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 2.

Kosasih, dkk. (2016). Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas VII. Buku Siswa. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kusumaswarih. (2018). Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Belajar Bahasa, Volume 3, Nomor 2.

Mahsun.(2013).Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 (p.1).Jakarta:

Rajawali.

Mahsun. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulim 2013. Jakarta:

Rajawali Press.

Namasivayam., et al. (2017). Skin Whitening Agent: Medical Chemistry Perspective of

Tyrosinase Inhibitors. Journal Of Enzyme Inhibition and Medicinal Chemistry, 32(1),

403-425.

Novariana , H, Sumardi & Tarjana, S.S (2018). Senior Hihgt Shcool Students Problem in

Writing, 2 and English Language and Literatur International Conference.

(Eellic),216-219.

Novia, Tressyalina, & M. Hafrison. (2017). Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman

Teks Eksposisi dengan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA

Negeri 7 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 6, Nomor 2.

Pratiwi, A, Abdussamad, & Sanulta. (2017). Hubungan antara Kebiasaan Membaca Berita

dan Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa SMA. Jurnal Untan, Volume 6, Nomor

12.

Priyatni, Endah Tri. (2014). Desain Pembelajaran Bahasa dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Salfera, Novi. (2017). Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi

dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas VII.

Volume 3, Nomor 2.

Sari, Y., Ramadhan, S, & Rasyid, Y. (2018). Hubungan antara Keterampilan Membaca

Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa

Kelas X SMK Negeri 3 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

7(3). .

Semi, M. Atar. (2003). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung.

Semi, M, Atar. (2009). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara Bandung

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Angkasa.

Suherli, dkk. (2017). Buku Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sulistyo., T, E & Suhita, R. (2015). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Surakarta: UPT UNS Press.

Suryabrata, Sumadi. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Yuliati. (2015). Efektifitas Strategi QuIp (Quensitions Into Paragraph) dalam Pembelajaran

Menulis Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Imogiri DIY‖. Skripsi.

Universitas Negeri Yogyakarta.