pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
TRANSCRIPT
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL BUMN
(Studi Kasus pada PT. Pertamina dan PTPN XIV Kota Makassar)
SKRIPSI
TUFPLIHANI NURIN NIM: 105731134917
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2022
ii
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA
JUDUL PENELITIAN:
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL BUMN
(Studi Kasus pada PT. Pertamina dan PTPN XIV Kota Makassar)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh:
TUFPLIHANI NURIN NIM: 105731134917
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022 M/1443 H
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Gapailah Pendidikan setinggi mungkin dan kembalilah kepada
masyarakat untuk memberikan kebaikan
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga
skripsi ini telah terselesaikan dengan baik, Alhamdulillah Rabbil’alamin,
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta
Orang-orang yang saya sayang dan Almamaterku
PESAN
Jadilah mahasiswa yang tidak mudah menyerah, yang bisa melalui
segala rintangan dengan hati yang sabar serta semangat yang tak
akan goyah.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem
Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial BUMN
(Studi Kasus pada PT. Pertamina dan PT.Perkebunan Nusantara XIV Kota
Makassar)”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua
orang tua penulis Bapak Nur Sandi Ali dan Ibu Klara Murdian yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan
saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang
telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan didunia dan diakhirat.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
viii
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Mira, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr.Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Pembimbing I
yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Abd.Salam HB, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Pembimbing II yang
telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampung penulisan skripsi ini.
ix
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan
saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta kampus biru
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi Fii Sabilil Haq,
Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 06 Januari 2022
Penulis
Tufplihani Nurin
x
ABSTRAK
TUFPLIHANI NURIN, 2022, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan
Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial BUMN. Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing
oleh Dr. Ismail Badollahi dan Abd.Salam HB.
Tujuan penelitian ini merupakan jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
desentralisasi terhadap kinerja manajerial BUMN Kota Makassar. Sampel ini
diambil dari PT. Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV Kota Makassar.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif yang
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang
dteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan pembagian
kuesioner. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam
pengumpulan data mencakup data primer. Instrument penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode skala Likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan
statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi
26 mengenai pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi
terhadap kinerja manajerial BUMN yang telah dibahas dari bab sebelumnya,
maka penulis menarik kesimpulan penting yaitu sistem akuntansi manajemen
berpengaruh signifikan terjadap kinerja manajerial, desentralisasi berpengaruh
signifikan dan sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial. Sistem akuntansi manajemen dan
desentralisasi.
Kata Kunci: Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi dan Kinerja
Manajerial
xi
ABSTRACT
TUFPLIHANI NURIN, 2022, Effect of Management Accounting System and
Decentralization on Managerial Performance of SOEs. Accounting Study
Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah
Makassar. Supervised by Dr. Ismail Badollahi and Abd Salam HB.
The purpose of this study is a type of quantitative research with the aim of
knowing the effect of the management accounting system and decentralization
on the managerial performance of SOEs in Makassar City. This sample was
taken from PT. Pertamina and PT. Nusantara XIV Plantation, Makassar City. The
type of data used in this study is quantitative data obtained from questionnaires
distributed and related to the problem being studied. Data was collected by direct
observation and distributing questionnaires. In this study, the data sources used
in data collection include primary data. The research instrument used in this
study used the Likert scale method.
The results of this study show data using statistical calculations through the
application of the Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 26
regarding the effect of management accounting systems and decentralization on
the managerial performance of SOEs that have been discussed from the
previous chapter, the authors draw an important conclusion that management
accounting systems have an effect significant effect on managerial performance,
decentralization has a significant effect and management accounting systems
and decentralization have a significant effect on managerial performance.
Management accounting system and decentralization.
Keywords: Management Accounting System, Decentralization and
Managerial Performance
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ......................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACK ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 8
xiii
1. Landasan Teori ............................................................................. 8
2. Sistem Akuntansi Manajemen ...................................................... 9
a. Pengertian ............................................................................... 9
b. Tujuan ...................................................................................... 9
c. Karakteristik ............................................................................. 10
3. Desentralisasi ................................................................................ 11
a. Pengertian ............................................................................... 11
b. Kelebihan ................................................................................ 12
c. Kelemahan .............................................................................. 13
d. Faktor-faktor ............................................................................ 14
4. Kinerja Manajerial ......................................................................... 15
a. Pengertian ............................................................................... 15
b. Tahap Penilaian Kinerja .......................................................... 16
c. Indikator ................................................................................... 16
d. Manfaat Penilaian Kinerja ....................................................... 18
B. Tinjauan Empiris ................................................................................. 18
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 21
D. Hipotesis .............................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 27
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 27
D. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 28
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 30
F. Teknik Analisis .................................................................................... 31
xiv
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan ............................................................................ 37
B. Struktur Organisasi .............................................................................. 42
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 44
D. Pembahasan ........................................................................................ 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 63
B. Saran .................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ............................................................................ 18
Tabel 3.1 Tabulasi Skala Likert ...................................................................... 32
Tabel 3.2 Klasifikasi Deskripsi Presentase .................................................... 33
Tabel 4.1 Hasil Uji Deskriptif ........................................................................... 44
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskriptif SAM ................................................................... 45
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskriptif Desentralisasi .................................................... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskriptif Kinerja Manajerial ............................................. 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel SAM ...................................................... 51
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Desesntralisasi .................................... 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial ................................ 53
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 54
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................. 55
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji t ....................................................................................... 57
Tabel 4.12 Hasil Uji F ...................................................................................... 58
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ..................................................................................................... 22
Gambar 4.1 ..................................................................................................... 42
Gambar 4.2 ..................................................................................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era sekarang ini, revolusi teknologi telah melanda seluruh aspek
kehidupan manusia. Apalagi dalam dunia bisnis, revolusi teknologi telah
menyebabkan persaingan Sumber Daya Manusia (SDM), pemasaran dan
pengolahan mengalami perubahan yang luar biasa. Akibatnya, terjadi
persaingan global dan semakin ketat dalam dunia bisnis. Dalam era yang
sangat erat kaitannya dengan persaingan keberhasilan organisasi perusahaan
bergantung pada kesiapan perusahaan itu sendiri dalam menghadapi
tantangan dan ancaman yang dihadapinya, yaitu memahami informasi
manajemen perusahaan atau organisasi. Lingkungan ekonomi saat ini sedang
mengalami perubahan pesat yang ditandai dengan gejala-gejala seperti
globalisasi dan pasar bebas yang bertambah meningkat.
Peralihan dalam kebutuhan konsumen dan investor serta meningkatnya
persaingan pasar bisa menjadi komponen utama dari sebagian besar bisnis.
Perusahaan harus dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Untuk
dapat bersaing, perusahaan harus mampu meningkatkan kinerjanya dan
perusahaan juga harus memiliki manajer yang unggul dan tangguh agar bisa
mengidentifikasi masalah serta memilih dan melaksanakan proses
penyesuaian dengan tepat. Manajer yang tepat dapat bertahan dan
mengendalikan organisasi sampai tujuan yang diinginkan perusahaan bisa
tercapai. Konsistensi antara tujuan yang ingin dicapai organisasi dan tujuan
tersebut membutuhkan kinerja manajemen atau kinerja manajerial.
2
Kinerja manajerial berfungsi untuk mengetahui dan menginformasikan
aspek-aspek tertentu dan kondisi dalam menentukan tingkat pencapaian
pimpinan yang sedang berjalan. Efektivitas manajemen dalam suatu
organisasi merupakan salah satu tanggapan terhadap berhasil tidaknya suatu
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk meningkatkan efisiensi
kegiatan manajemen harus ada penyesuaian antara tingkat desentralisasi dan
sistem informasi akuntansi manajemen. Dalam hal konsistensi atau
penyesuaian ini berarti bahwa jika perusahaan mempunyai tingkat
desentralisasi yang lebih tinggi maka harus diselaraskan dengan karakteristik
yang lebih dipercaya untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Hal ini diperkuat
oleh (Qibtiyah dan Ananda, 2018) yang menyebutkan bahwa desentralisasi
terjadi saat sejauh mana manajer tingkat atas mendelegasikan kebebasan
pengambilan keputusan kepada manajer tingkat bawah sehingga hal tersebut
dapat meningkatkan kinerja manajerial.
Keadaan struktur organisasi yang terdesentralisasi, membuat manajer
dapat memainkan peran yang semakin besar dalam pengambilan keputusan
dan implementasi, serta dapat membuat manajer bertanggung jawab atas
pekerjaan cabang dibawah kepemimpinannya. Dengan adanya desentralisasi
maka akan membuat manajer yang mendapat pelimpahan wewenang dari
manajer atas, membutuhkan informasi yang berkualitas dan relevan dalam
menunjang keputusan yang bermutu. Oleh sebab itu, para manajer
memerlukan sistem akuntansi manajemen yang andal untuk dapat
menyediakan kebutuhan informasi yang diantisipasi secara tepat waktu dan
relevan dalam pembuatan kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah
diinginkan. Menurut (Damayanti, 2015) bahwa sistem akuntansi manajemen
3
dapat menghasilkan informasi yang produktif dalam membantu karyawan,
pimpinan, manajer, dan pelaksana dalam membuat keputusan yang lebih
baik.
Atasan atau manajer perusahaan biasanya tidak fokus pada tujuan
organisasi dengan cara sebaik mungkin, selain apabila kondisi perusahaan
tersebut sudah semakin menurun. Manajer juga biasanya tidak menyadari
bagaimana kinerja perusahaan, yang dapat menyebabkan perusahaan
menemui krisis yang serius. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah
strategis dalam memprediksi penurunan kinerja. Salah satu hal yang
dibutuhkan yaitu menciptakan arah yang jelas dan sistem informasi yang
sangat terintegritas. Informasi suatu perusahaan dalam dunia bisnis
mempunyai tujuan utama. Informasi tersebut sangat berguna untuk kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi akuntansi manajemen sebagai sub sistem pengendalian
tersebut selalu ada didalam suatu organisasi. Perusahaan perlu merancang
sistem akuntansi manajemen untuk membantu organisasi yang terlibat melalui
para manajernya, yaitu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengambilan keputusan untuk kegiatan mereka sendiri, para manejer
perlu menjadi sarana komunikasi untuk mendapatkan dukungan informasi.
Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) memiliki sistem formal yang
dirancang untuk memberikan informasi kepada para manajer dan juga
merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi yang memerlukan
perhatian khusus, agar dapat memberikan sumbangan positif dalam
mendukung kesuksesan sistem pengendalian manajemen. Sistem Akuntansi
Manajemen (SAM) dapat mendukung manajer dalam mengendalikan
4
kegiatan, yang diharapkan bisa membantu perusahaan dalam memenuhi
tujuannya.
Beberapa peneliti membahas hal yang sama sebelumnya. (Habibie,
2018) memberikan kesimpulan bahwa, Sistem Akuntansi Manajemen
mempengaruhi kinerja manajemen, desentralisasi mempengaruhi kinerja
manajerial, Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) dan desentralisasi
mempengaruhi kinerja manajemen. (Nuramal, 2017) memberikan kesimpulan
bahwa karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial, desentralisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. (Irawati & Ardianshah, 2018) memberikan kesimpulan bahwa
sistem akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajeman namun setelah dimoderasi secara hierarki interaksi antara
karaketristik sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja aktivitas
manajemen tidak berpengaruh signifikan. Perbedaan dari penelitian ini
dengan peneliti sebelumnya adalah terletak pada objek penelitian. Penelitian
kali ini mengambil objek penelitian pada perusahaan Persero/BUMN yaitu PT.
Pertamina yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
industri minyak dan gas bumi dan PT Perkebunan Nusantara XIV yang
merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara PT Perkebunan
Nusantara III yang bergerak dibidang pengelolaan sektor hutan tanaman.
Perusahaan ini merupakan organisasi yang berkembang pesat, baik
kegiatan operasionalnya maupun jaringan usahanya cenderung
menggunakan strategi unit bisnis dalam memecahkan kerumitan
operasionalnya. PT. Pertamina (Persero) dan PT. Perkebunan Nusantara XIV
(Persero) sebagai Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang berpengaruh
5
terhadap kehidupan banyak orang masih menghadapi masalah klasik yang
belum terpecahkan. Permasalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perusahaan. Faktor
internal yang memiliki pengaruh terbesar dalam perusahaan dan berpengaruh
signifikan terhadap permasalahan perusahaan yaitu kinerja manajemen
perusahaan itu sendiri. Kinerja Manajerial begitu penting untuk operasional
suatu organisasi karena kinerja manajerial meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang baik. Sehingga
perusahaan secara keseluruhan juga bisa dikatakan baik.
Mengingat pentingnya desentralisasi dan sistem akuntansi manajemen
dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan maka penelitian ini
diberi judul tentang “Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan
Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial pada BUMN (Studi Kasus pada
PT.Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV Kota Makassar)”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada PT Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV?
2. Apakah desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT.
Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV?
3. Apakah sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT. Pertamina dan
PT. Perkebunan Nusantara XIV?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial pada PT Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV.
2. Untuk mengetahui pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial
pada PT Pertamina dan PT. Perkebunan Nusantara XIV.
3. Untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
desentralisasi terhadap kinerja manajerial pada PT. Pertamina dan PT.
Perkebunan Nusantara XIV.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan bagi kepustakaan khususnya di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi para
akademisi dalam pengembangan penelitian selanjutnya, serta dapat
dijadikan sebagai referensi khususnya dibidang akuntansi.
3) Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap
kinerja manajerial.
2. Manfaat praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan bagi
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
terhadap pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi
terhadap kinerja manajerial.
7
3) Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi
pihak yang berkepentingan dalam perusahaan.
3. Manfaat dari segi kebijakan
Hasil penelitian ini memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan
sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi bagi para pimpinan dan
manajer terhadap kinerja manajerial yang baik dan efektif untuk diterapkan
dalam perusahaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan teori kontingensi sebagai landasan teori.
Teori kontingensi merupakan teori kesesuaian pemimpin dimana dapat
diartikan bahwa menyesuaikan pemimpin menggunakan kondisi yang
tepat. Filosofi pola pikir teori kontingensi didasarkan bahwa pada setiap
organisasi mempunyai karakteristik masing-masing dan juga mengahadapi
masalah yang berbeda. Oleh sebab itu, pendekatan ini memiliki sudut
pandang bahwa situasi yang berbeda harus dihadapi menggunakan
perilaku yang berbeda pula dan setiap organisasi harus dihadapi dengan
gaya kepemimpinan tersendiri.
Pendekatan kontingensi berdasarkan sistem akuntansi manajemen
berdasarkan dalam suatu premis bahwa tidak terdapat sistem akuntansi
manajemen secara universal selalu tepat untuk diterapkan dalam semua
organisasi dan setiap keadaan. Tetapi sistem akuntansi manajemen juga
dalam faktor situasional yang terdapat dalam organisasi. Dengan
berdasarkan teori ini, sistem pengukuran kinerja dan proses sosialisasi
perlu untuk digeneralisasikan dengan mempertimbangkan faktor organisasi
dan situasional seperti perilaku individu yaitu kerja sama dan saling
bergantung sehingga dapat diterapkan secara efektif pada perusahaan.
9
2. Sistem Akuntansi Manajemen
a. Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen
Menurut (Natasha, 2017) Sistem Akuntansi Manajemen
merupakan suatu sistem yang dipakai oleh sebuah organisasi dalam
mengendalikan dan menyampaikan informasi yang berhubungan
dengan perusahaan dan membantu semua pihak dalam perusahaan
ketika mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
(Salman dan Farid, 2016) mendefinisikan “Sistem akuntansi
manajemen adalah sistem informasi yang menggunakan input dan
berbagai proses yang diperlukan dalam mencapai tujuan manajemen
tertentu untuk menghasilkan output”. Berdasarkan pemahaman para ahli
diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi
manajemen merupakan sistem yang digunakan oleh organisasi untuk
mengelola dan mengkomunikasikan informasi terkait perusahaan, dan
dapat berguna bagi semua pihak dalam perusahaan untuk mengambil
keputusan di masa yang akan datang.
b. Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen
Ada tiga tujuan umum sistem akuntansi manajemen menurut Don R.
Hansen yang dikutip dari (Kholmi, 2019) sebagai berikut:
1) Memberikan informasi yang diperlukan untuk menghitung layanan
komoditas, biaya produk, dan tujuan lain yang diharapkan oleh
manajemen
2) Memberikan informasi yang diperlukan untuk perencanaan,
pengendalian, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
3) Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan
10
c. Karakteristik sistem akuntansi manajemen
Menurut pandangan Chenhall dan Morris yang dikutip oleh
(Herdiansyah, 2012) memberikan definisi karakteristik informasi sistem
akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:
1) Karakteristik Broad Scope
Didalam sistem informasi, broad scope mengacu pada dimensi
fokus, kuantifikasi, dan horizon waktu. Sistem Akuntansi Manajemen
(SAM) tradisional memberikan informasi yang terfokus pada kejadian-
kejadian dalam perusahaan yang dikuantifikasi dalam ukuran
moneter dan yang berhubungan dengan data histori.
2) Karakteristik Timeliness
Kemampuan para manajer untuk bereaksi secara cepat
terhadap suatu peristiwa kemampuan dipengaruhi oleh kecepatan
sistem akuntansi manajemen. Informasi yang tepat waktu
meningkatkan kemampuan SAM untuk melaporkan kejadian terkini
dan memberikan umpan balik tentang keputusan yang tepat waktu.
Oleh karena itu timeliness mencakup frekuensi ketepatan dan
kecepatan pelaporan.
3) Karakteristik Aggregation
Sistem akuntansi manajemen membagikan informasi dalam
berbagai bentuk aggregat yang berkisar dari menyediakan bahan
dasar, data yang belum diproses hingga berbagai aggregate
berdasarkan periode waktu atau sektor tertentu seperti pusat
pertanggungjawaban atau fungsional lain.
11
4) Karakteristik Integration
Aspek penting dari pengendalian suatu organisasi adalah
koordinasi bagian-bagian yang berbeda dari setiap segmen dalam
sub-sub organisasi. Karakteristik SAM yang mendukung koordinasi
mencakup spesifikasi target yang menunjukkan dampak interaksi
segmentasi dan informasi tentang pengaruh keputusan terhadap
kinerja semua subunit operasi.
3. Desentralisasi
a. Pengertian Desentralisasi
Menurut (Handayani dan Melasari, 2018) Desentralisasi adalah
pendelegasian otoritas atau wewenang dan tanggung jawab terhadap
manajer. Derajat desentralisasi itu sendiri ditujukan sejauh mana
manajer tingkat atas membolehkan manajer tingkat bawah dalam
merumuskan kebijakan dengan cara mandiri. Pada dasarnya,
desentralisasi memindahkan titik pengambilan keputusan kepada
manajerial yang paling rendah untuk setiap keputusan yang perlu dibuat.
Derajat desentralisasi tergantung pada tingkat kekuasaan pengambilan
keputusan yang telah didelegasikan oleh manajemen puncak kepada
lapisan manajemen di bawahnya. Pada organisasi yang
terdesentralisasi, tanggung jawab atas suatu perencanaan dan
pengendalian kegiatan operasional didelegasikan diantara para
manajeman. Para manajer ini memiliki kekuatan dalam membuat
keputusan tanpa perlu meminta persetujuan dari manajer tingkat atas.
12
b. Kelebihan Desentralisasi
Saat menjalankan fungsi organisasi, setiap metode memiliki
banyak kelebihan dan kekurangan. Menurut Garisson dan Norren dalam
(Islam, 2020), keuntungan menggunakan metode desentralisasi antara
lain:
1) Kedekatan dengan pihak sasaran
Pendekatan terdesentralisasi memungkinkan organisasi untuk
lebih dekat dengan pihak sasaran. Untuk organisasi komersial,
apabila pendekatan desentralisasi dilaksanakan, maka sebuah
organisasi yang menjalankan perusahaan didaerah tersebut akan
lebih mudah mengenali target pasar dibandingkan dengan, misalkan,
pihak pusat yang berlokasi di tempat yang lain. Kedekatan dengan
sisi target akan lebih memudahkan organisasi untuk memenuhi
kebutuhan dari pihak sasaran.
2) Pengetahuan lokal atau lapangan
Desentralisasi menunjukkan bahwa adanya cara dalam
pengorganisasian yang dapat diketahui didasarkan pada basis
pengetahuan lokal atau lapangan secara lebih baik. Dapat kita
bayangkan apabila sebuah perusahaan yang mempunyai sepuluh
cabang di kota yang berbeda menggunakan pendekatan yang sama
untuk kesepuluh cabang tersebut, mungkin ada beberapa hal yang
mengalami ketidaksesuaian dengan area tertentu, karena umumnya
pendekatan yang sama bagi berbagai tempat lebih bersifat umum
dan belum tentu mematuhi apa yang diperlukan di pasar sasaran
atau di lapangan.
13
3) Penerimaan dari pihak sasaran
Jika desentralisasi dilakukan maka perusahaan, misalnya dapat
dilakukan pendekatan berdasarkan daerah dimana pasar sasaran
ditujukan. Bagi masyarakat Sumatra mungkin membutuhkan
pendekatan budaya Sumatra. Demikian juga dengan daerah sasaran
yang lain. Pendekatan ini akan membantu organisasi agar lebih bisa
diterima oleh pihak sasaran atau target pasar.
4) Keputusan yang lebih fleksibel
Sebagai hasil konsekuensi logis dari desentralisasi, maka
keputusan yang diambil oleh perusahaan akan lebih fleksibel karena
sangat disesuaikan dengan kondisi lokal dimana organisasi tersebut
berada.
c. Kelemahan desentralisasi
Desentralisasi juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1) Memungkinkan manajemen pada tingkat yang lebih rendah agar
membantu keputusan tanpa harus sepenuhnya memahami,
sedangkan manajer tingkat puncak terkadang mempunyai informasi
yang terperinci tentang operasi dari para manajer pada tingkat yang
lebih rendah.
2) Organisasi yang benar terdesentralisasi, memungkinkan suatu
kekurangan koordinasi di antara manajemen yang mempunyai
otonomi. Masalah ini bisa dihindari dengan cara mendefinisikan
strategi perusahaan secara jelas dan diterapkan secara efektif
keseluruh perusahaan.
14
3) Manajeman pada tingkat yang lebih rendah mungkin mempunyai
tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara menyeluruh.
4) Manajemen yang terdesentralisasi, mungin akan sulit untuk secara
efektif menyebarkan inspirasi yang inovatif. Seseorang disatu bagian
organisasi mungkin memiliki suatu inspirasi yang luar biasa yang
akan memberikan manfaat untuk bagian lain dari organisasi, namun
tanpa adanya arahan dari pusat, tanggapan tersebut mungkin tidak di
bagi bersama dan digunakan oleh bagian lain dari perusahaan.
d. Faktor yang menjadi pertimbangan desentralisasi
Adapun penentuan pertimbangan dalam menentukan
pendekatan desentralisasi menurut Hansen dan Mowen dalam (Islam,
2020) yaitu terdiri dari:
1) Biaya dan resiko yang terkait dengan keputusan desentralisasi
Terkadang desentralisasi akan membawa hasil yang baik dan lebih
cepat, tetapi ketika desentralisasi ini akan menyebabkan organisasi
menanggung biaya dan resiko yang lebih besar, maka tidak dapat
dilaksanakan, terutama untuk perusahaan bisnis yang meninjau biaya
dan resiko.
2) Kecenderungan manajer dalam memandang bawahan
Desentralisasi hanya mungkin jika pimpinan mempercayai bahwa
bawahannya mempunyai kemampuan untuk melakukan tugas yang
akan didelegasikan. Kepercayaan manajer kepada bawahan akan
sangat berpengaruh apakah akan melakukan desentralisasi.
15
3) Budaya organisasi
Budaya organisasi yang dibangun oleh perusahaan akan sangat
menentukan apakah perusahaan siap untuk desentralisasi, atau
sebaliknya apakah digunakan dalam membuat keputusan demokratis
atau bottom up, lalu perusahaan memastikan sebagian besar
pengembangan karyawan dari hierarki tertinggi sehingga
desentralisasi terendah mungkin bukan piihan yang sulit.
4. Kinerja Manajerial
a. Pengertian kinerja manajerial
Kinerja adalah fungsi dari motivasi dan keterampilan dalam
menyelesaikan suatu tugas seseorang yang harus mempunyai kemauan
serta skill-skill tertentu. Kemauan seseorang tidak cukup efektif dalam
mengerjakan sesuatu tanpa adanya pemahaman yang jelas mengenai
apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengerjakannya.
Secara umum, seorang manajer merupakan anggota organisasi
yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing, mengintegrasikan,
mengawasi dan mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh
anggota organisasi yang lain.
Menurut Apriansyah dkk dalam (Rahayu, 2018) kinerja manajerial
adalah proses menjalankan fungsi manajemen dimana dalam proses ini
bawahan dan atasan saling berinteraksi dalam merencanakan,
mengarahkan, dan mengendalikan kinerja karyawan. Kinerja manajerial
merupakan faktor penting suatu organisasi karena peningkatan kinerja
manajemen dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan (Damayanti, 2015). Sedangkan menurut (Pratama, 2021)
16
kinerja manajerial adalah hasil dari penilaian atas efektivitas kegiatan
kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer lini, rekan kerja, diri sendiri
dan bawahan didalam organisasi.
b. Tahap Penilaian Kinerja
Tahapan evaluasi kinerja menurut (Mulyadi, 2015) terdiri dari 3
tahapan:
1) Perbandingan kinerja aktual dengan tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2) Menentukan alasan mengapa kinerja aktual menyimpang dari yang
ditentukan dalam standar.
3) Menegakkan perilaku dan tindakan yang diinginkan untuk mencegah
perilaku yang tidak diinginkan.
c. Indikator kinerja manajerial
Kinerja manajerial merupakan sejauh mana manajer dapat
melaksanakan fungsi manajemen, kinerja manajerial ini diukur dengan
menggunakan indikator Mahoney dalam (Suryani, 2016).
1) Perencanaan adalah pengertian dari suatu kebijakan dan
serangkaian tindakan yang harus dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kondisi saat ini dengan waktu yang akan datang.
Perencanaan ini bertujuan untuk memberikan arahan dan tata cara
pelaksanaan tujuan, kearifan, prosedur, anggaran dan rencana kerja
agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2) Investigasi adalah pelaksanaan pemeriksaan dengan mengumpulkan
dan menyebarkan informasi sebagai catatan dan pembuatan laporan,
17
sehingga dapat memudahkan pelaksanaan hasil pengukuran dan
analisis terhadap pekerjaan yang dilakukan.
3) Koordinasi menyelaraskan tindakan yang meliputi penukaran
informasi dengan departemen organisasi lain, sehingga dapat
menghubungkan dan mengkoordinasikan program yang akan
dicanangkan.
4) Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh seorang manajer
terhadap suatu rencana yang sudah disusun dan ditunjukkan untuk
mengevaluasi karyawan dan catatan hasil kerja sehingga dari hasil
penilaian itu bisa diambil keputusan yang diperlukan.
5) Supervise, yaitu penilaian atas suatu usulan kinerja yang diamati
serta dilaporkan.
6) Staffing yaitu pemeliharaan dan mempertahankan bawahan dalam
suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru, menempatkan dan
mempromosikan pekerjaan tersebut dalam unitnya atau unit kerja
yang berbeda.
7) Negosiasi, adalah suatu upaya untuk mencapai kesepakatan tentang
pembelian, penjualan atau kontrak barang dan jasa.
8) Represents, yaitu memberikan informasi tentang visi, misi dan
kegiatan perusahaan dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis
dan berkonsultasi dengan kantor lain. Menurut Indrianto dalam
(Suryani, 2016), kinerja dianggap efektif ketika target anggaran
tercapai dan bawahan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi
dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan,
mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai
18
target anggaran, menerima kesempatan anggaran dan
melaksanakannya sehingga akan dihindarkan dari dampak negatif
anggaran yaitu faktor kriteria sistem penganggaran reward dan
konflik.
d. Manfaat penilaian kinerja manajerial
Menurut Mulyadi dalam (Habibie, 2018), manfaat evaluasi kinerja
adalah:
1) Memaksimalkan semangat karyawan dengan mengelola operasional
organisasi secara efektif dan efisien.
2) Membantu membuat keputusan yang berkaitan dengan karyawan.
3) Menentukan persyaratan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
untuk memberikan dasar bagi pemilihan dan evaluasi rencana
pelatihan karyawan.
4) Melakukan umpan balik kepada karyawan tentang bagaimana atasan
mereka mengevaluasi kinerjanya.
5) Memberikan dasar bagi distribusi penghargaan.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian mengenai Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan
Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial sudah dilakukan oleh beberapa
peneliti terdahulu. Penelitian terdahulu tersebut diantaranya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Selfi Dwi Septiani
(2018)
Pengaruh
Desentralisasi dan
Penggunaan Sistem
Tidak ada pengaruh
yang signifikan antara
Desentralisai (X1)
19
Akuntansi
Manajemen (SAM)
terhadap Kinerja
Manajerial pada PT.
Mifan Utama Mandiri
terhadap Kinerja
Manajerial (Y) yang
berarti semakin
meningkat
desentralisasi maka
kinerja manajerial
akan menurun.
2. Muhammad Habibie
(2018)
Pengaruh sistem
Akuntansi
Manajemen Dan
Desentralisasi
Terhadap Kinerja
Manajerial Pada PT
Marajasa Kabupaten
Aceh
1. Sistem akuntansi
manajemen
mempengaruhi kinerja
manajerial
2. Desentralisasi
mempengaruhi kinerja
manajerial
3. Sistem akuntansi
manajemen dan
desentralisasi
mempengaruhi kinerja
manajerial.
3. HestinYusnita
Cahyaningrum dan Sri
Suprapti (2016)
Pengaruh
Karakteristik
Informasi Akuntansi
dan Desentralisasi
terhadap Kinerja
Manajerial (Studi
pada Palang Merah
Indonesia Provinsi
Jawa Tengah)
Karakteristik informasi
akuntansi yang
bersifat relevant
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
manajerial pada
Palang Merah
Indonesia (PMI)
Provinsi Jawa Tengah
4. Fitri Dwinarian, SE1
Dr.M.Si2 Mariolin
Sanggenafa,SE,.M.SA2
(2017)
Pengaruh
Desentralisasi Dan
Sistem Akuntansi
Manajemen
Terhadap Kinerja
Manajerial (Studi
Kasus Di Perbankan
Kota Jayapura Dan
Kabupaten Jayapura)
1. Desentralisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
manajerial
2. Sistem akuntansi
manajemen
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
manajerial
3. Desentralisasi dan
sistem akuntansi
20
manajemen
berpengaruh signifikan
secara bersama-sama
terhadap kinerja
manajerial
5. Ranti melasari, Fitri
Handayani (2018)
Pengaruh
Desentralisasi Dan
Sistem Akuntansi
Manajemen
Terhadap Kinerja
Manajerial Pada PT
Sinar Mas Kempas
Jaya
1.Tidak ada pengaruh
antara sistem
akuntansi manajemen
terhadap kinerja
manajerial
2.Tidak ada pengaruh
antara sistem
akuntansi manajemen
terhadap kinerja
manajerial dengan
strategi bisnis sebagai
variabel moderasi.
6. Ulfiah Mukaromah
(2018)
Pengaruh Partisipasi
Anggaran,
Desentralisasi,
Akuntabilitas Publik
terhadap Kinerja
Manajerial SKPD
Dengan Pengawasan
Internal Sebagai
Variabel Moderasi
Desentralisasi tidak
berpengaruh positif
terhadap kinerja
manajerial SKPD
dengan pengawasan
internal.
7. Mariyatul Qibtiyah
(2018)
Pengaruh
Desentralisasi dan
Sistem Akuntansi
Manajemen terhadap
Kinerja Manajerial
pada Politeknik
Kesehatan Siteba
1. Desentralisasi dan
Sistem Akuntansi
Manajemen terhadap
Kinerja Manajerial
pada Politeknik
Kesehatan Siteba.
2. Sistem akuntansi
manajemen
berpengaruh negatif
terhadap kinerja
manajerial di Poltekes
Siteba
8. Angina Sonia Natasha
(2017)
Pengaruh
Desentralisasi Dan
Desentralisasi
Berpengaruh
21
Ketidakpastian
Lingkungan Dan
Terhadap Kualitas
Sistem Akuntansi
Manajemen (studi
pada PT
Indoneptune Net
Manufacturing
Terhadap Kualitas
Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen
dan Ketidakpastian
Lingkungan
berpengaruh terhadap
kualitas Sistem
Informasi Akuntansi
Manajemen.
9. Irma Wulandari (2017) Pengaruh
Desentralisasi Dan
Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Manajemen
Terhadap Kinerja
Manajerial Studi
Pada Balai Besar
PULP Dan Kertas
Desentralisasi
mempengaruhi kinerja
manajerial dan
karakteristik sistem
informasi akuntansi
manajemen
mempengaruhi kinerja
manajerial
10. Nirmala (2020) Pengaruh
Desentralisasi Dan
System Akuntansi
Manajemen
Terhadap Kinerja
Manajerial Pt Bank
Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
Cabang Enrekang
Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan
bahwa variabel
desentralisasi dan
sistem akuntansi
manajemen
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
manajerial Pt bank
rakyat Indonesia
(persero) Tbk. Cabang
Enrekang
C. Kerangka Konsep
Kerangka berfikir adalah model konseptual yang menunjukkan
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai isu penting (Sugiyono, 2017).
22
Berdasarkan landasan teori tersebut maka dapat disusun kerangka
konsep penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis
“Menurut Cresswel, hipotesis adalah pernyataan dalam penelitian
kuantitatif yang mana peneliti membuat prediksi atau dugaan tentang hasil
hubungan antara atribut atau karakteristik (Echdar, 2017).“
1. Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial
Informasi keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen
membantu para pekerja, manajer dan eksekutif organisasi untuk membuat
keputusan yang benar dan pada akhirnya meningkatkan kinerja manajerial
pada organisasi tersebut. Perusahaan merancang sistem akuntansi
manajemen dan membantu organisasi dalam perencanaan,
pengorganisasian, bimbingan atau arahan dan pengambilan keputusan
melalui personel manajemen. Manajer membutuhkan dukungan informasi
untuk menjalankan aktivitasnya. Seberapa banyak informasi yang
Kinerja Manajerial (Y)
Sistem Akuntansi
Manajemen (X1)
Desentralisasi
(X2)
23
dibutuhkan manajer tergantung pada variabel lingkungan dari tugas yang
dihadapi.
Sistem akuntansi manajemen berdampak positif terhadap kinerja
manajerial. Karena dengan adanya sistem akuntansi manajemen yang
canggih akan mengedepankan komitmen manajemen pada semua
tingkatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Putri, 2020).
Sedangkan (Sari, 2016) mengungkapkan bahwa jika manajer
menggunakan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi
manajemen , itu akan mengarah pada peningkatan pekerjaan dan kinerja
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin handal sistem akuntansi
manajemen maka semakin tinggi kinerja manajerial. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1: Adanya pengaruh positif dan signifikan sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial
2. Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial
Desentralisasi adalah pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab
kepada manajer tingkat bawah. Tingkat otorisasi atau pendelegasian
menunjukkan sejauh mana manajemen atas memungkinkan manajemen
yang lebih rendah untuk secara mandiri merumuskan kebijakan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana, jika tidak dilimpahkan
akan menghambat proses pencapaian tersebut. Dalam sebuah perusahaan
yang terdesentralisasi, tanggung jawab untuk merencanakan dan
mengendalikan kegiatan operasional didelegasikan kepada manajer. Para
manajer memiliki kekuatan dalam membuat keputusan tanpa perlu
24
meminta persetujuan dari manajemen yang lebih tinggi. Manajer diberikan
hak untuk mengambil keputusan oleh superior (atasannya) serta dapat
mengimplementasikannya. Namun, disisi lain manajer juga bertanggung
jawab terhadap keputusan yang telah ditetapkan.
(Febrianti dan Fitri, 2019) mengatakan bahwa desentralisasi
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Dimana sifat independen
manajer dapat mempengaruhi kebebasan manajer untuk berfikir dan
bertindak dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dengan semakin
kompleksnya kondisi administrasi, maka perusahaan perlu melakukan
desentralisasi. (Damayanti, 2015) dan (Senduk dan Tirayoh, 2017) telah
melakukan penelitian sebelumnya dan menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif yang signifikan antara desentralisasi dan kinerja manajerial. Dalam
penelitian tersebut mengatakan bahwa sangat penting bagi manajer tingkat
yang lebih tinggi untuk mendelegasikan kekuasaan kepada manajer tingkat
yang lebih rendah, sehingga manajer tingkat bawah dapat merespon
dengan cepat dan tepat terhadap kondisi ekonomi dan budaya lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu, desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas
kinerja manajerial.
H2: Adanya pengaruh positif dan signifikan desentralisasi terhadap kinerja
manajerial
3. Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja
Manajerial
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah suatu pengawasan
(pengontrolan) organisasi, yang dapat mempromosikan pengawasan
25
dengan melaporkan evaluasi kinerja setiap komponen organisasi dan
merumuskan tindakan tertentu.
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang serta tanggung
jawab kepada pimpinan. Struktur desentralisasi memberikan tanggung
jawab yang lebih besar kepada para manajer tingkat bawah. Desentralisasi
tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari manajer tingkat atas ke
manajer tingkat bawah tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang
manajer ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi.
Kinerja manajemen adalah persepsi kinerja pribadi anggota
organisasi dalam kegiatan manajemen. Keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kinerja para
manajernya. Ketika organisasi secara keseluruhan, atau para manajer
departemen bisnis dapat menjalankan tugasnya dengan baik bersama-
sama, maka organisasi mampu mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
(Putu Eka Damayanti (2015). Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh yang positif Sistem akuntansi Manajemen terhadap peningkatan
kinerja manajerial pada suatu perusahaan. Pengaruh ini terjadi karena
dengan adanya Sistem Akuntansi Manajemen, manajer yang
terdesentralisasi dapat memberikan keputusan yang tepat karena mereka
yang lebih paham mengenai kondisi di lapangan sehingga lebih akurat
dalam penentuannya. Dan manajer tau langkah apa yang akan diambil
untuk kedepannya agar dapat meningkatkan kualitas kinerja manajerial
dengan memanfaatkan informasi yang ada untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan.
26
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H3: Adanya pengaruh positif serta signifikan sistem akuntansi manajemen
dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Asosiatif atau kausal
adalah masalah tentang hubungan pengaruh atau hubungan sebab akibat
(cause-effect relationship, causal-effectual relationship) antara satu atau lebih
variabel dan satu atau lebih variabel lain atau sebaliknya, hubungan tersebut
menunjukkan ada variabel sebab dan ada variabel akibat (Kusumastuti et al.,
2020).
Pada penelitian ini terdapat dua variabel independent yaitu Sistem
Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi. Sedangkan variabel dependennya
yaitu Kinerja Manajerial.
B. Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pertamina (PERSERO) yang terletak
di Sulawesi Selatan kota Makassar, Jl. Garuda No.1 dan PT. Perkebunan
Nusantara XIV berlokasi di Jl. Urip Sumoharjo 72-76, Makassar. Telah
dilaksanakan selama tiga bulan pada bulan September sampai dengan
November 2021.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah atau tempat objek penelitian baik
itu orang, benda, peristiwa, nilai atau hal lain dengan jumlah dan ciri
tertentu untuk memperoleh informasi. Untuk mencapai tujuan penelitian ini,
populasi yang menjadi objek penelitian adalah PT. Pertamina (Persero)
28
dan PT. Perkebunan Nusantara XIV. Populasi penelitian ini terdiri atas
seluruh jajaran manajer, pimpinan, dan kepala bidang PT. Pertamina
(Persero) dan PT. Perkebunan Nusantara XIV. Jumlah populasi penelitian
ini sebanyak 60 orang.
2. Sampel
Sugiyono berpendapat bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sesuai dengan namanya,
sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau
sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa
seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi
penelitiannya (Fatihudin, 2020).
Penentuan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah teknik probability sampling yang akan memberikan kesempatan
yang sama bagi setiap elemen (anggota) dalam populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Jenis probability sampling adalah sampel jenuh
atau dengan istilah lain dari sampel jenuh yaitu sensus, dimana jumlah
sampel sama dengan total populasi, karena populasinya masih sedikit.
Teknik ini juga digunakan untuk kelompok dengan anggota yang tidak
merata dan berstrata secara proporsional. Sampel pada penelitian ini yaitu
seluruh jajaran manajer, dan atau kepala bidang dengan jumlah sampel
sebanyak 60 responden.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (X)
Ada dua variabel bebas atau variabel independent dalam penelitian ini,
yaitu:
29
a. Variabel X1 Sistem Akuntansi Manajemen merupakan proses
mengidentifikasi, mengukur, mengumpulkan, menganalisis, menyiapkan,
menjelaskan dan mengkomunikasikan informasi yang membantu
manajer dalam mencapai tujuan organisasi (Hertati, 2015). Sistem
Akuntansi manajemen yang baik dalam suatu perusahaan akan
mempengaruhi kualitas proses manajemen. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur tingkat keandalan informasi akuntansi manajemen
dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Broad Scope
Broad scope memiliki tiga dimensi, yaitu: Fokus berkaitan dengan
informasi yang berasal dari dalam atau luar organisasi. Kuantifikasi
berkaitan dengan informasi keuangan dan non keuangan, dan waktu
berkaitan dengan estimasi peristiwa yang akan terjadi di masa yang
akan datang.
2) Timelines
Timeliness merupakan informasi yang tepat waktu. Informasi yang
tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajer dalam
merespon segala kejadian dan permasalahan.
3) Aggregation
Aggregation merupakan rangkuman informasi menurut fungsi,
periode waktu, dan model keputusan.
4) Integration
Integration merupakan informasi integrasi yang berperan sebagai
koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang
30
bermacam-macam juga memberikan sarana koordinasi antar segmen
dalam subunit organisasi.
b. Variabel X2 Desentralisasi adalah pendelegasian kekuasaan dan
tanggung jawab kepada manajer. Tingkat pendelegasian itu sendiri
menunjukkan sejauh mana manajemen yang lebih tinggi memungkinkan
manajemen yang lebih rendah untuk merumuskan kebijakan secara
independent. Berikut adalah indikator desentralisasi, yaitu:
1) Wewenang untuk membuat keputusan keuangan
2) Wewenang untuk penempatan pegawai
3) Wewenang untuk pembelian dan pemeliharaan peralatan kantor
4) Wewenang untuk pengalokasian anggaran
5) Wewenang untuk pengembangan usaha
2. Variabel Terikat (Y)
Kinerja Manajerial (Y) merupakan kinerja pribadi anggota organisasi
dalam kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organsasi. Kinerja
manajemen mengukur sejauh mana manajer dapat menjalankan fungsi
manajemen, termasuk perencanaan, bimbingan organisasi dan
pengawasan. Kinerja manajemen adalah hasil siklus dari operasi
manajerial berdasarkan standar dan pedoman target yang telah ditentukan
sebelumnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu Metode Angket atau
Kuesioner:
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menyebarkan
kuesioner atau angket kepada para responden. Dengan tujuan untuk
31
mencari informasi lengkap tentang pertanyaan dari narasumber tanpa perlu
khawatir jika jawaban yang diberikan narasumber pada saat pengisian daftar
pertanyaan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup yaitu kuesioner terstruktur yang dirancang untuk memberikan
jawaban sehingga responden hanya memberikan tanda bahwa jawaban
yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban lain yang
termasuk dalam penelitiaan ini adalah: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral
(N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS)
F. Teknik Analisis
1. Uji Analisis Deskriptif
Analisis yang dilakukan meliputi diskusi deskriptif terkait tanggapan
responden terhadap kuesioner. Statistik deskrptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
mendeskripsikan data yang dikumpulkan (tidak bermaksud membuat
kesimpulan umum).
Menurut Sugiyono (2015: 170), analisis deskriptif dapat menganalisis
data dengan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan, tanpa
bermaksud menarik kesimpulan yang dapat diterapkan untuk umum. Tes
analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan secara kasar
responden penelitian dan variabelnya.
Dengan pembobotan pernyataan kuesioner menurut skala likert maka
kuisioner disebarkan kepada narasumber untuk mengukur sikap, opini dan
persepsi. Skala likert menurut Sekaran dan Bougie biasanya dianggap
32
sebagai skala interval, artinya skala biasanya dianggap sebagai skala
interval (Silalahi, 2015).
Indikator Desentralisasi, Sistem Akuntansi Manajemen, dan skor
kinerja manajemen ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Tabulasi Skala Likert
Bentuk Jawaban Simbol Skor Pernyataan
Positif (+)
Skor Pernyataan Negatif (-)
Sangat Setuju SS 5 1
Setuju S 4 2
Netral N 3 3
Tidak Setuju TS 2 4
Sangat Tidak Setuju STS 1 5
Sumber: Sugiyono (2016: 94)
Setelah menimbang masing-masing pernyataan tersebut kemudian
menyajikan datanya dalam tabel yang dihitung dari presentase
berdasarkan data yang diperoleh dari responden menurut Sugiyono
(2015:117) sebagai berikut:
Keterangan:
Pr: Presentasi capaian
Sc: Jumlah skor capaian
Si: Jumlah skor ideal
Setelah menganalisis data dengan menggunakan rumus diatas,
selanjutnya ditentukan klasifikasi deskripsi persentase Sugiyono (2015:
107) pada table 3.2, seperti gambar dibawah ini:
33
Tabel 3.2 Klasifikasi deskripsi presentase
Interval Presentase Klasifikasi
81% - 100% Sangat tinggi / sangat tepat/ sangat banyak
61% - 80% Tinggi/ tepat/ banyak
41% - 60% Cukup tinggi/ cukup tepat/ cukup banyak
21% - 40% Rendah/ tidak tepat/ tidak banyak
0% - 20% Sangat rendah/ sangat tidak tepat/ sangat sedikit
Sumber: Sugiyono (2015:107)
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas semua data-
data diperoleh dari kuesioner. Kuesioner dinyatakan valid jika
pernyataan dikuesioner dapat mengungkapkan sesuatu ini akan diukur
dengan kuesioner (Ghozali, 2016). Penelitian ini akan diuji dengan
menggunakan prosedur pengolahan data, yakni mengaitkan skor setiap
item dengan skor total, gunakan nomor tiap item, gunakan level untuk
menguji 5% dari kondisi berikut:
a) r hitung > r tabel, maka pertanyaan atau indikator tersebut valid.
b) R hitung < r tabel, maka pertanyaan atau indikator tersebut tidak
valid.
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator variabel atau struktur (Ghozali,
2016: 47). Uji reabilitas telah dilakukan pada instrumen dengan koefisien
cronbach’s alpha umar lebih besar dari 0,60, sehingga instrument yang
34
digunakan reliabel (Ghozali, 2016: 48). Untuk menguji keandalan
eksekusi dengan bantuan program SPSS.
3. Uji Hiipotesis
a. Uji Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regesi linear berganda.
Selain mengukur hubungan intensitas dalam analisis regresi antara dua
atau lebih variabel, arah hubungan antar variabel juga ditampilkan
variabel terikat dengan variabel bebas. Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen
terhadap kinerja manajerial (H1), pengaruh desentralisasi terhadap
kinerja manajerial (H2). Adapun langah-langkah analisis regresi linear
berganda sebagai berikut:
Persamaan regresi linear berganda (Handayani & Melasari, 2018)
Y = a + bX1 + bX2 + e
Keterangan:
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstan
b : Koefisien regresi
X1 : Desentralisasi
X2 : Sistem Akuntansi Manajemen
e : Error term
35
b. Uji T
Uji statistik F yang digunakan untuk menjelaskan koefisien variabel
independen dapat menggunakan koefisien unstandardized dan koefisien
standar (Ghozali, 2016: 99). Pada uji statstik nilai T hitung akan
dibandingkan dengan T tabel sebagai berikut:
1) Jika T hitung > T tabel atau probabilitas < tingkat kepentingan (sig
<0.05), maka Ha diterima dan H0 ditolak dan variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat.
2) Jika T hitung < T tabel atau probabilitas > taraf signifikan (sig> 0.05),
maka Ha ditolak H0 diterima, dan variabel independent berpengaruh
terhadap variable dependen.
c. Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi
linear berganda atau untuk menunjukkan apakah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan sebagai berikut
(Dwinarian et al., 2017) :
1) Menentukan Hipotesis
Ho = βi = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
dependen terhadap variabel independent).
Ha = β > 0 (secara Bersama-sama ada pengaruh signifikan antara
variabel dependen terhadap variabel independent).
2) Jika nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak pada derajat
kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif
36
(Ha) yang menyatakan bahwa semua variabel independent secara
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
3) Jika nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima pada derajat
kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menolak hipotesis alternatif
(Ha) yang artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel
independent secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
1. PT. Pertamina (Persero)
a. Sejarah
Tanggal 10 Desember 1957, nama perusahaan tersebut diubah
menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional (disingkat PERMINA) Tanggal
ini diperingati hingga hari ini sebagai hari lahir Pertamina. Pada tahun
1960 PT Permin berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN)
Permina. Lalu, pada tanggal 20 agustus 1968 PN Permina bergabung
dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Negara (Pertamina).
Selanjutnya UU No.8 tahun 1971 pemerintah telah mengatur
peran pertamina dalam membuat dan mengolah migas dari lading
minyak serta menyediakan kebutuhan material dengan bahan bakar gas
dari Indonesia. Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001 pemerintah
mengubah posisi pertamina sehingga pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.
Berdasarkan PP No.31 tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003,
perusahaan produksi minyak dan gas bumi Negara berubah nama
menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan migas di
bidang eksplorasi dan produksi. Pada tanggal 10 desember 2005,
pertamina mengubah simbol kuda laut menjadi anak panah
menggunakan warna dasar hijau, biru dan merah untuk mencerminkan
elemen dinamis dan kepedulian lingkungan.
38
Tanggal 20 juli 2006, PT Pertamina (Persero) memulai
transformasi fundamental bisnis perusahaan. Pada tanggal 10
desember 2007 PT. Pertamina (Persero) mengubah visi perusahaan
yaitu “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia”. Pada tanggal
19 juli 2012 melalui RUPSLB, pertamina meningkatkan modal
ditempat/disetor dan memperluas operasi bisnis perusahaan.
Tanggal 14 desember 2015, menteri Badan Usaha Milik Negara
sebagai RUPS memenuhi syarat untuk mengoptimalkan penggunaan
sumber daya, meningkatkan pengeluaran Negara dan penyertaan modal
serta direksi memerlukan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.
Perubahan tersebut dinyatakan dalam Akta No.10 tanggal 11 januari
2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
Tanggal 24 November 2016, menteri Badan Usaha Milik Negara
sebagai RUPS mendeklarasikan No.S-690/MBU/11/2016, persetujuan
perubahan piagam Pertamina tentang susunan Direksi dan dewan
Komisaris, wewenang bertindak atas nama Direktur Utama, pembagian
tugas dan wewenang direksi, dan kehadiran Direktur Utama dan Dewan
Komisaris.
Tahun 2018, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjadi Sub
Pemilik Gas Pertamina. Pembentukan sub holding gas ini adalah varian
lanjutan dari fase integrasi bisnis gas BUMN penggabungan Pertamina
dan PGN, yang juga merupakan salah satu implementasi pembentukan
holding BUMN Sektor Migas.
Tanggal 12 Juni 2020, struktur perusahaan pertamina berubah
setelah pemerintah menetapkan pertamina sebagai Holding company
39
dibidang energi yang menguasai hulu dengan lima sub holding melalui
kementrian BUMN RI. PT Pertamina Hulu sub hold dioperasikan oleh
energi, PT Pertamina Gas Sub Hold dioperasikan oleh PT Perusahaan
Gas Negara, Refinery dan Petrochemical sub Holding yang dijalankan
oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Power dan NRE Dub holding
yang dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia, dan Commersial
dan Trading Sub holding yang dijalankan oleh PT Patra Niaga.
b. Visi dan Misi
1) Visi: “Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia”
2) Misi: “Menjalankan usaha minyak, gas serta energi baru dan
terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsi-prinsip komersial
yang yang kuat”.
2. PT. Perkebunan Nusantara XIV
a. Sejarah
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11
Maret 1996, berdasarkan penggabungan PT Perkebunan XXVIII
(Persero). Pada tanggal 14 Februari 1996, PT Perkebunan XXVIII dan
PT Persero diubah menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero),
termasuk juga proyek pengembangan asli dari PT Perkebunan XXIII
(Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara.
Modal perseroan ketika saat pendirian adalah Rp450.000.000,00
sebagai modal dasar, Rp315.000.000,00 modal yang
ditempatkan/disetor dan Rp135.000.000,00 modal disetor.
40
Kontrak Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) No. 47
yang dibuat oleh Harun Kamil, SH pada tanggal 11 Maret 1996, telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia, No. C2-
9087.HT.01 01 tanggal 24 September 1996 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 81, 8 Oktober 1996, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 8678).
Berdasarkan UU No. 13 tanggal 11 aggustus 2008 dari Notaris
Lola Rosalina, keterangan tentang perseroan PT Perkebunan Nusantara
XIV diluar dari rapat umum pemegang saham mengenai keputusan
peningkatan modal disetor dan perubanhan anggaran dasar perushaan
(persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, modal yang ditempatkan akan
ditingkatkan dari 100.000.000 rupiah penyertaan modal nasional (PMN),
sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 68 Republik Indonesia
2007 pada bulan desember tanggal 10, modal perusahaan menjadi
modal dasar sebanyak Rp540.000.000.000, modal belum disetor
sebesar Rp305.000.000.000 dan modal disetor sebanyak
Rp235.000.000.000.
Berdasarkan peraturan Pemerintah No.72 yang diundangkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 17 september 2014,
penyertaan modal milik Negara Republik Indonesia tersebut
ditambahkan kedalam penyertaan modal perseroan PT Perkebunan
Nusantara III, saham pemerintah di PTPN I,II,IV sampai sekarang XIV
dialihkan ke PTPN III (Persero) 90%. Selain itu, Menteri Keuangan
mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.06/2014
pada tanggal 1 Oktober 2014 tentang Penetapan Nilai Penambahan
41
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Pada Penyertaan Modal
Perusahaan . Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III dan
lain-lain menetapkan nilai saham pemerintah di PTPN XIV. Saham
tersebut telah dialihkan kepada PTPN III (Persero) sebesar Rp
211.500.000.000, sehingga sisa saham pemerintah di PTPN XIV
mencapai Rp23.500.000.000.-(10%).
b. Visi dan Misi
1) Visi: “Menjadi perusahaan agribisnis yang sehat, inovatif, tangguh
dan berkarakter dalam mendukung kemajuan negeri”.
2) Misi:
a) Melakukan perbaikan sistem pengelolaan untuk meningkatkan
produksi, produktivitas dan kualitas pada unit usaha secara
berkelanjutan dengan fokus utama pada produksi kelapa sawit dan
tebu.
b) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia melalui pengelolaan organisasi dan engagement
karyawan yang kuat.
c) Membangun rantai nilai yang kuat dan responsive.
d) Meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dengan
mengoptimalkan aset secara efektif dan efisien dengan
menerapkan pengelolaan yang tepat.
e) Membangun kepercayaan stakeholder melalui sinergi kemitraan
yang harmonis.
42
B. Struktur Organisasi
1. PT. Pertamina
Direktur
Pemasaran Regional
PT. PERTAMINA PATRA NIAGA REGIONAL SULAWESI
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Petamina
Executive General Manager Regional Sulawesi
Sales
Region
Manager VII
PT
Pertamina
Lubricant
Region
Manager
Corporate
Sales
Sulawesi
Region
Manager
Corp.Oper.&
Serv.
Sulawesi
Region
Manager
Retail Sales
Sulawesi
Region
Manager
Supply &
Distribution
Sulawesi
Region
Manager
HSSE VII
Region
Manager
Rel.& Project
Dev.
Sulawesi
Area Mgr
SSC ICT
VII
Sulawesi &
Indo Timur
Area
Manager
Medical
Sulawesi
Area
Manager
Procurem
ent
Sulawesi
Area
Manager
HC
Sulawesi
Area
Manager
Asset
Operation
Sulawesi
Area
Manager
Comm,
Rel, &
CSR
Sulawesi
Area
Manager
Finance
Sulawesi
Area
Manager
C&T IA
Sulawesi
Area
Manager
Legal
Counsel
Sulawesi
44
C. Hasil Penelitian
1. Uji Analisis Deskriptif
Uji analisis deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan,
tidak bermaksud membuat kesimpulan umum, dimana untuk melihat data
yang terdiri dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan Std.
deviasi dalam penelitian ini.
Tabel 4.1
Uji Analisis Deskriptif
frekuensi Statistics
TotalX1 TotalX2 TotalY
N Valid Missing
60 60 60
0 0 0
Mean 44.08 42.13 43.22
Std. Deviation 5.391 6.179 5.582
Variance 29.061 38.185 31.156
Range 22 25 26
Minimum 28 25 24
Maximum 50 50 50
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan
deskripsi dari semua variabel yang digunakan, yakni sistem akuntansi
manajemen (X1) mempunyai rata-rata 44,08 dengan standar deviasi 5,391,
Desentralisasi (X2) mempunyai rata-rata 42,13 dengan standar deviasi
6,179, dan Kinerja Manajerial (Y) mempunyai rata-rata 43,22 dengan
standar deviasi 5,582.
45
a. Analisis Deskriptif Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskriptif Sistem Akuntansi Manajemen
NO Item
Frekuensi (F) dan Persentase (%) Total Skor
Mean SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F %
1. X1.1 34 56,7 25 41,7 1 1,7 0 0 0 0 273 4,55
2. X1.2 31 51,7 27 45 1 1,7 1 1,7 0 0 268 4,46
3. X1.3 33 55 21 35 2 3,3 2 3,3 1 1,7 266 4,43
4. X1.4 29 48,3 30 50 1 1,7 0 0 0 0 268 4,46
5. X1.5 31 51,7 25 41,7 3 5 1 1,7 0 0 266 4,43
6. X1.6 26 43,3 28 46,7 6 10 0 0 0 0 260 4,33
7. X1.7 30 50 27 45 3 5 0 0 0 0 267 4,45
8. X1.8 28 46,7 27 45 4 6,7 1 1,7 0 0 262 4,36
9. X1.9 26 43,3 28 46,7 4 6,7 1 1,7 1 1,7 257 4,28
10. X1.10 24 40 31 51,7 4 6,7 1 1,7 0 0 258 4,3
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Berdasarkan tabel diatas tentang jawaban dari responden
mengenai indikator sistem akuntansi manajemen yang mempunyai
mean terbesar ada pada pernyataan kesatu, perusahaan menyediakan
informasi yang akurat bagi kegiatan seluruh karyawan dengan nilai
mean yaitu 4,55 didominan jawaban sangat setuju yakni sebanyak 34
responden dengan presentasi 56,7%. Pernyataan ke2 organisasi
mempunyai informasi yang dibutuhkan mengenai kemungkinan kejadian
dimasa yang akan datang dengan nilai mean yaitu 4,46 didominan
jawaban sangat setuju sebanyak 31 responden, presentasi 51.7%.
pernyataan ke4 Laporan atau informasi disediakan secara berkala
dengan nilai mean 4,46 didominasi jawaban setuju sebanyak 30
responden atau 50%. Pernyataan ketujuh informasi yang tersedia
46
mendukung model pembuatan keputusan dengan mean 4,45 didominasi
jawaban sangat setuju sebanyak 30 responden atau 50%. Pernyataan
ketiga penerimaan informasi tidak membutuhkan waktu begitu lama
dengan nilai mean 4,43 didominasi sangat setuju 33 responden atau
55%. Pernyataan kelima Informasi yang tersedia sesuai dengan
kegiatan didepartemen dengan nilai mean 4,43 didominasi sangat setuju
31 responden atau 51,7%. Pernyataan kedelapan ketika terjadi peristiwa
kejadian, Bapak atau Ibu langsung diberitahu tentang peristiwa tersebut
dengan nilai mean 4,36 didominasi sangat setuju 28 responden atau
46,7%. Pernyataan keenam keputusan yang dibuat sangat bermanfaat
untuk seluruh departemen yang ada dengan mean 4,33 didominasi
setuju 28 responden atau 46,7%. Pernyataan kesepuluh informasi
mengenai pengaruh dari kepatuhan individu terhadap bagian yang
menjadi tanggung jawab anda selalu tersedia bagi Bapak atau Ibu
dengan nilai mean 4,3 didominasi setuju 31 responden atau 51,7%.
Pernyataan kesembilan informasi mengenai dampak dari peristiwa pada
waktu tertentu dengan nilai mean 4,28 didominasi setuju 28 responden
atau 46,7%.
47
b. Analisis Deskriptif Desentralisasi (X2)
Tabel 4.3
Hasil Analisis Uji Deskriptif Desentralisasi
NO Item
Frekuensi (F) dan Persentase (%) Total Skor
Mean SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F %
1. X2.1 23 38,3 28 46,7 8 13,3 1 1,7 0 0 253 4,21
2. X2.2 29 48,3 23 38,3 8 13,3 0 0 0 0 261 4,35
3. X2.3 23 38,3 22 36,7 8 13,3 7 11,7 0 0 241 4,01
4. X2.4 22 36,7 25 41,7 8 13,3 5 8,3 0 0 244 4,06
5. X2.5 26 43,3 30 50 3 5 1 1,7 0 0 261 4,35
6. X2.6 22 36,7 23 38,3 9 15 5 8,3 1 1,7 240 4
7. X2.7 22 36,7 29 48,3 6 10 3 5 0 0 250 4,16
8. X2.8 23 38,3 32 53,3 4 6,7 1 1,7 0 0 257 4,28
9. X2.9 25 41,7 32 53,3 3 5 0 0 0 0 262 4,36
10. X2.10 22 36,7 35 58,3 3 5 0 0 0 0 259 4,31
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Berdasarkan tabel diatas tentang jawaban responden mengenai
desentralisasi, indikator yang memiliki mean terbesar berada pada
pernyataan kesembilan,pekerjaan dilakukan berdasarkan sifat, tingkat
pendidikan, pelatihan ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dengan
nilai mean sebesar 4,36 didominan jawaban setuju sebanyak 32
responden atau 53,3%. Pernyataan kedua, Memiliki wewenang dalam
memenuhi kebutuhan perusahaan, nilai mean 4,35 didominaan jawaban
sangat setuju sebanyak 29 responden, presentasi 48,3%. Pernyataan
ke5, Memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan dengan mean
senilai 4,35, dominan jawaban setuju sebanyak 30 responden,
presentasi 50%. Pernyataan kesepuluh, Adanya standarisasi bekerja
48
dalam suatu organisasi, nilai mean yaitu 4,31 dominan jawaban setuju
sebanyak 35 responden dan presentasi 58,3%.
Pernyataan kedelapan, pendelegasian wewenang tersebut
disertakan dengan tugas maupun tanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan, dengan mean senilai 4,28 didominan oleh
jawaban setuju 32 narasumber, presentasi 53,3%. Pernyataan kesatu,
Memiliki wewenang dalam pengembangan produk atau jasa baru,
dengan mean 4,21 dominan jawaban setuju sebanyak 28 narasumber,
atau 46,7%. Pernyataan ketujuh, Memiliki wewenang untuk menentukan
penempatan pegawai, mean 4,16 didominasi setuju sebanyak 29
informan atau 48,3%. Pernyataan keempat, Memiliki wewenang dalam
menerima proyek, mean berjumlah 4,06 mendominasi jawaban setuju
sebanyak 25 informan atau 41,7%. Pernyataan ketiga, Memiliki
wewenang dalam pengangkatan dan pemecatan karyawan, mean
berjumlah 4,01 dominasi jawaban sangat setuju sebanyak 23
narasumber atau 38,3%. Pernyataan keenam, Memiliki wewenang
dalam penetapan harga,mean berjumlah 4 dominasi jawaban setuju
sebanyak 23 informan atau 38,3%.
49
c. Analisis Deskriptif Kinerja Manajerial (Y)
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskriptif Kinerja Manajerial
NO Item
Frekuensi (F) dan Persentase (%) Total Skor
Mean SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F %
1. Y.1 24 40 32 53,3 3 5 1 1,7 0 0 259 4,31
2. Y.2 22 36,7 34 56,7 2 3,3 2 3,3 0 0 256 4,26
3. Y.3 26 43,3 32 53,3 2 3,3 0 0 0 0 264 4,4
4. Y.4 24 40 33 55 2 3,3 1 1,7 0 0 260 4,3
5. Y.5 28 46,7 29 48,3 2 3,3 0 0 1 1,7 263 4,38
6. Y.6 25 41,7 30 50 5 8,3 0 0 0 0 260 4,3
7. Y.7 21 35 33 55 5 8,3 1 1,7 0 0 254 4,23
8. Y.8 20 33,3 35 58,3 4 6,7 0 0 1 1,7 253 4,21
9. Y.9 27 45 28 46,7 5 8,3 0 0 0 0 262 4,36
10. Y.10 26 43,3 31 51,7 2 3,3 1 1,7 0 0 262 4,36
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Berdasarkan tabel tersebut tentang jawaban para informan
mengenai variabel kinerja manajerial, pernyataan ketiga, membuka
ruang informasi bagi setiap pekerja, mean sebesar 4,4 jawaban setuju
sebanyak 32 narasumber atau 53,3%. Pernyataan kelima, Mengevaluasi
dan menilai rencana kerja, laporan kinerja, maupun kerja yang diamati
dengan mean sebesar 4,38 didominasi jawaban setuju sebanyak 29
responden atau 48,3%. Pernyataan kesembilan, Melaksanakan koordinir
antar unit bagian serta dalam departemen, mean senilai 4,36
mendominasi jawaban setuju sebanyak 28 informan atau 46,7%.
Pernyataan kesepuluh, menangani keluhan atau memberikan solusi
bagi bawahan untuk melaksanakan tugasnya, sebesar 4,36 dominasi
jawaban setuju sebanyak 31 narasumber atau 51,7%. Pernyataan
50
kesatu, berperan dalam menyusun perencanaan, mean berjumlah 4,31
dominasi jawaban setuju sebanyak 33 responden atau 53,3%.
Pernyataan keempat, melakukan pengarahan kepada karyawan
sebelum kegiatan organisasi, sebesar 4,3 nilai mean, mendominasi
setuju sebanyak 33 hasil jawaban atau 55%. Pernyataan keenam,
Memiliki peran dalam mewakilkan organisasi untuk berhubungan
dengan pihak lainnya,mean yaitu 4,3 dominan jawaban setuju sebanyak
30 responden atau 50%. Pernyataan kedua, melaksanakan observasi
langsung terhadap kinerja bawahan atau para staff, nilai mean
berjumlah 4,26 didominan oleh jawaban setuju sebanyak 34 responden
atau 56,7%. Pernyataan ketujuh, berpartisipasi didalam kontrak
perjanjian atau negoisasi mengenai kegiatan operasi tertentu, mean
bernilai 4,23 jawaban setuju sangat mendominasi sebanyak 33
penjawab atau 55%. Pernyataan kedelapan, melakukan pertukaran
infomasi untuk menyusun program tertentu, dengan mean berjumlah
4,21 dominan setuju sebanyak 35 responden atau 58,3%.
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur keabsahan (legitimasi)
kuesioner. Apabila pernyataan pada kuisioner dapat mengungkapkan
sesuatu yang bisa diukur oleh kuisioner, maka kuisioner tersebut
dinyatakan valid. Pengolahan data pada uji validitas ini menggunakan
program aplikasi SPSS 26.
51
Tabel 4.5
Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Sistem Akuntansi Manajemen
Variabel (X1) Sistem Akuntansi
Manajemen Nilai koefisien r tabel Kriteria
X1.1 0.819 0,254 Valid
X1.2 0.830 0,254 Valid
X1.3 0.790 0,254 Valid
X1.4 0.849 0,254 Valid
X1.5 0.807 0,254 Valid
X1.6 0.827 0,254 Valid
X1.7 0.924 0,254 Valid
X1.8 0.837 0,254 Valid
X1.9 0.710 0,254 Valid
X1.10 0.761 0,254 Valid
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa 10 item pernyataan pada variabel
sistem akuntansi manajemen yang dinyatakan valid adalah 10 item. Hal
ini dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation dari pernyataan
tersebut lebih besar dari 0,254, sehingga dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
52
Tabel 4.6
Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Desesntralisasi
Variabel (X2) Desentralisasi
Nilai Koefisien r tabel Kriteria
X2.1 0.840 0.254 Valid
X2.2 0.720 0.254 Valid
X2.3 0.839 0.254 Valid
X2.4 0.859 0.254 Valid
X2.5 0.833 0.254 Valid
X2.6 0.830 0.254 Valid
X2.7 0.836 0.254 Valid
X2.8 0.781 0.254 Valid
X2.9 0.760 0.254 Valid
X2.10 0.703 0.254 Valid
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa 10 item pernyataan pada
variabel desentralisasi yang dinyatakan valid adalah 10 item. Hal ini
dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation dari pernyataan
tersebut lebih besar dari 0,254, sehingga dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
53
Tabel 4.7
Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Variabel (Y) Kinerja Manajerial
Nilai Koefisien r tabel Kriteria
Y.1 0.895 0.254 Valid
Y.2 0.804 0.254 Valid
Y.3 0.902 0.254 Valid
Y.4 0.882 0.254 Valid
Y.5 0.866 0.254 Valid
Y.6 0.829 0.254 Valid
Y.7 0.861 0.254 Valid
Y.8 0.799 0.254 Valid
Y.9 0.859 0.254 Valid
Y.10 0.864 0.254 Valid
Sumber: Hasil Olah Data Primer
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa 10 item pernyataan pada
variabel kinerja manajerial yang dinyatakan valid adalah 10 item. Hal ini
dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation dari pernyataan
tersebut lebih besar dari 0,254, sehingga dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
b. Uji Reabilitas
Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
alat ukur dapat dipercaya. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu alat
bisa digunakan sebagai instrument pengumpulan data sebab alat
tersebut sudah baik. Alat yang digunakan dalam variabel ini dikenal
dapat diandalkan, jika memiliki Alpha Cronbach > 0,60. Berikut ini
adalah hasil uji reliabel dalam penelitian ini.
54
Tabel 4.8
Hasil Analisis Uji Reliabilitas
NO Variabel Cronbach’s
Alpha Nilai
Standar Keterangan
1. Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
0.938 0.60 Reliabel
2. Desentralisasi (X2) 0.934 0.60 Reliabel
3. Kinerja Manajerial (Y)
0.958 0.60 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas, Sistem Akuntansi Manajemen (X1),
Desentralisasi (X2) dan Kinerja Manajerial (Y) pada BUMN
menunjukkan semua variabel yang diteliti memiliki Cronbach Alpha >
0,60, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel bebas
dan alat variabel terikat dalam penelitian ini reliabel.
3. Uji Hipotesis
a) Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan model prediksi yang
melibatkan besar variabel dependen dengan menggunakan data
variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Pengujian analisis
ini digunakan untuk mengetahui apakah berpengaruh antara variabel
bebas (X1 & X2) dan variabel terikat (Y). analisis dilaksanakan dalam
bentuk SPSS versi 26, dan data yang diperoleh dengan analisis
perhitungan regresi berganda adalah sebagai berikut:
55
Tabel 4.9
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .792a .627 .613 3.470
a. Predictors: (Constant), Desentralisasi, Sistem Akuntansi Manajemen
Berdasarkan tabel diatas model summary digunakan untuk mengetahui
hubungan antara kedua variabel atau lebih didalam suatu persamaan
regresi. Dapat dilihat pada R Square yang menunjukkan bahwa memiliki
nilai sebesar 0.627 atau 62.7%. Nilai ini mengandung arti bahwa
pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen (X1), Desentralisasi (X2)
terhadap Kinerja Manajerial (Y) sebesar 62.7% sisanya sebesar 37.3%
dipengaruhi oeh variabel lain diluar dari model. Syarat hubungan antar
variabel dikatakan baik atau tidak apabila jumlah R Square lebih dari
50% yang berarti baik, dan jika dbernilai dibawah 50% maka dapat
dikatakan tidak baik.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.923 3.738 2.387 .020
Sistem Akuntansi Manajemen
.332 .133 .320 2.499 .015
Desentralisasi .467 .116 .517 4.036 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai kontanta= 8,923,
β1= 0,332, β2= 0,467, sehingga dari hasil yang didapatkan tersebut
diketahui bahwa persamaan regresi berganda adalah:
56
Y=8,923+0.332X1+0,467X2+e
Berdasarkan hasil persamaan tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
1) Nilai konstan adalah 8,923, artinya jika perubahan variabel sistem
akuntansi manajemen dan desentralisasi (nilai X1 dan X2 adalah 0)
sehingga Kinerja manajerial adalah sebesar 8,923.
2) Nilai koefisien Sistem Akuntansi Manajemen β1= 0,332, yang dapat
dijelaskan apabila SAM meningkat sebesar 0,332, maka dapat
meningkatkan kinerja manajemen sebesar 0,332.
3) Nilai koefisien desentralisasi β2= 0,467 yang diinterpretasikan apabila
desentralisasi meningkat sebesar 0,467 maka akan meningkatkan
kinerja manajerial sebesar 0,467.
b) Uji T
Uji T adalah analisis untuk menentukan signifikansi koefisien regresi dan
untuk menguji praduga yang diajukan. Uji t ini digunakan agar menguji
signifikansi hubungan antar variabel independen dan dependen. untuk
memperoleh hasil regresi dalam menjelaskan hubungan tersebut, maka
hasil regresi tersebut akan diuji menggunakan uji t dengan tingkat
kepercayaan 0.05 (5%). Bila nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari
5% (<0.05), maka variabel tersebut dianggap berpengaruh. Hasil uji t
pada persamaan regresi adalah sebagai berikut:
57
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.923 3.738 2.387 .020
Sistem Akuntansi Manajemen
.332 .133 .320 2.499 .015
Desentralisasi .467 .116 .517 4.036 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Pengujian pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial diperoleh variabel sistem akuntansi manajemen (X1) dengan
nilai t hitung= 2,499, dengan α= 0,05, t tabel= t (α/2; n-k-1) = t
(0,05/2;60-2-1) = (0,025;57), sehingga t tabel = 2,00247 yang
menunjukkan t hitung>t tabel dengan Ha diterima dan H0 ditolak yang
berarti sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
Pengujian desentralisasi yang mempengaruhi kinerja manajerial
diperoleh dari variabel desentralisasi (X2) dengan jumlah thitung= 4,036,
dan α= 0,05, t tabel= t (α/2; n-k-1) = t (0,05/2;60-2-1) = (0,025;57),
sehingga tTabel=2,00247 yang menunjukkan bahwa thitung>tTabel
dimana Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti desentralisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
c) Uji F
Uji statistik F ini melibatkan dua variabel independent kepada
variabel dependen untuk menganalisis apakah keduanya memiliki
pengaruh yang substansial secara bersamaan. Pengujian menggunakan
58
distribusi F yang membandingkan Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung >
Ftabel maka Ha diterima, jika Fhitung < Ftabel sehingga H0 disetujui.
Hasil uji F ditunjukan pada tabel ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df
Mean Square
t
Sig.
1 Regression 1.151.656 2 575.828 47.809 .000b
Residual 686.527 57 12.044 Total 1.838.183 59
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
b. Predictors: (Constant), Desentralisasi (X2), Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat dilihat pada
nilai Fhitung sebesar 47,809 dengan α= 0,05, Ftabel= f (k; n-k) = f (2;
60-2) = 2; 58 sehingga Ftabel= 3,16 yang menunjukkan Fhitung> Ftabel
atau 47,809> 3,16, dan tingkat signifikan 0,000< 0,05, maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya sistem akuntansi manajemen dan
desentralisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
Hasil output regresi menunjukkan dimana angka signifikan pada
variabel Sistem Akuntansi Manajemen yaitu sebesar 0,015. Nilai yang
dihasilkan lebih kecil dari tingkat angka signifikan yaitu 0,05 dan nilai t
hitung 2,499> 2,00247 t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem
59
akuntansi manajemen berpengaruh positif dan signifikan kepada kinerja
manajerial.
Adanya pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajer bisa diketahui melalui kuesioner “Sistem Akuntansi Manajemen”
yang menunjukkan beberapa pendapat diantaranya bahwa karyawan
setuju ataupun sangat setuju mengatakan organisasi menyediakan
informasi yang akurat bagi kegiatan seluruh karyawan, organisasi
mempunyai informasi yang dibutuhkan mengenai kemungkinan kejadian
dimasa depan, serta penerimaan informasi tidak memakan waktu begitu
lama. Tetapi disisi lain dapat diketahui juga bahwa ada beberapa
stackeholder mengatakan kurang setuju organisasi menyediakan informasi
yang akurat bagi kegiatan seluruh karyawan.
Berdasarkan perbedaan pendapat diantara karyawan tersebut
memperlihatkan bahwa jika SAM diterapkan dengan baik maka akan
menghasilkan kinerja manajemen yang baik. Dari setiap perbedaan opini
tersebut BUMN belum seutuhnya mengimplementasikan sistem akuntansi
manajemen sehingga mempengaruhi kinerja manajerial.
Informasi yang dibutuhkan tidak hanya terkait dengan faktor internal
perusahaan. Untuk melaksanakan tugasnya, manajer membutuhkan
informasi dari berbagai sumber yang sifatnya luas. Selain informasi umum,
manajer juga menginginkan informasi yang tepat waktu, informasi yang
tersedia pada saat dibutuhkan dan tanpa penundaan dalam memberikan
informasi yang sangat penting bagi manajer. Secara agregat manajer juga
membutuhkan informasi yang dikumpulkan dan saling berkaitan,
memberikan sarana koordinasi antar segmen dalam sub unit atau antar
60
sub unit dalam organisasi. Oleh karena itu, manajer membutuhkan
informasi yang disediakan pada bagian atau wilayah fungsional lain.
Informasi yang sangat dibutuhkan para manajer adalah yang bersifat
agregat. Hal ini dikarenakan jika informasi dikumpulkan dengan benar, itu
memberikan kontribusi penting bagi proses pengambilan keputusan, sebab
waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi relative lebih singkat
dari pada informasi parsial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Dwinarian, F., Asnawi,
M, & Sanggenafa, M. 2017) dimana “Sistem Akuntansi Manajemen
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial”.
2. Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui desentralisasi memiliki
nilai yang signifikan yaitu 0,000 dan nilai yang dihasilkan lebih kecil dari
tingkat angka signifikan yaitu 0,05 atau nilai t hitung> t tabel (4,036>
2,00247) yang menunjukkan pengujian hipotesis yang kedua ini,
desentralisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial.
Hal ini terlihat dari penyebaran kuesioner kepada responden, dimana
temuan terkait desentralisasi yaitu pengambilan keputusan yang disetujui
oleh departemen lain, dilanjutkan dengan tugas serta tanggung jawab atas
suatu pelaksanaan aktivitas yang telah dilakukan. Demikian pula untuk
menentukan harga jual berdasarkan pangsa pasar, kualitas produk, tingkat
permintaan dan penawaran serta agar mendapatkan otoritas yang
berwenang untuk informasi pengembangan produk atau jasa baru.
61
Kemudian manajer mempunyai kekuatan untuk menstandarisasi pekerjaan
diperusahaan agar desentralisasi berjalan dengan baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Mariyatul Qibtiyah 2018) yang menunjukkan hasil variabel desentralisasi
memiliki pengaruh kepada kinerja manajerial.
3. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap
Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui nilai Fhitung= 47,809>
Ftabel= 3,16 dan tingkat signifikan 0,000< 0,05, artinya sistem akuntansi
manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Muhammad Habibie
(2018) bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja baik internal
maupun eksternal merupakan penyebab situasional, yaitu faktor sosial dan
organisasi. Termasuk kebijakan organisasi seperti sistem yang akan
diterapkan (sentralistik/desentralisasi), jenis pelatihan dan pengawasan,
informasi yang diperoleh tentang perusahaan dan penggunaan informasi
dari sistem akuntansi manajemen, sistem kompensasi dan lingkungan
sosial. Dalam rangka menjalankan fungsi, setiap pegawai, terutama
seorang pimpinan, bisa dilihat pada kemampuannya menjalankan fungsi
tersebut, antara lain perencanaan, pengorganisasian, komando, dan
pengawasan.
Karyawan dapat merencanakan, mengatur dan mengarahkan yang
dilakukan oleh manajer, dan pimpinan bisa mengawasi rencana dan
organisasi yang disiapkan. Selanjutnya, inti tentang desentralisasi adalah
62
kebebasan untuk mengambil keputusan. Dalam perusahaan yang
terdesentralisasi, manajemen tingkat bawah membuat dan melaksanakan
keputusan, sedangkan dalam suatu perusahaan terpusat, manajemen
tingkat rendah hanya bertanggung jawab untuk mengeksekusi keputusan.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, pimpinan dan staf bisa saling
berkoordinasi.
Koordinasi dapat menyeimbangkan tindakan, termasuk bertukar
berita dengan orang yang ada di bagian departemen lain, sehingga kita
bisa mengaitkan dan menyesuaikan prosedur perusahaan yang akan
dilakukan. Di sisi lain, apabila ada koordinasi antara manajer internal
perusahaan dengan para staff, maka akan berdampak pada kinerja
karyawan dan kinerja manajemen, pada akhirnya mempengaruhi kinerja
organisasi secara menyeluruh. Inilah yang membuktikan bahwa sistem
akuntansi manajemen dapat mempengaruhi kinerja manajemen.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Dwinarian, F., Asnawi, M, & Sanggenafa, M. 2017) yang menunjukkan
hasil variabel (X1) sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi (X2)
memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial (Y).
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil analisis regresi berganda bisa ditarik kesimpulan dimana variabel
sistem akuntansi manajemen(X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja manajerial (Y). Maka H1 diterima, Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada pada BUMN
Kota Makassar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerialnya.
Hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel desentralisasi (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
manajerial (Y). Maka H2 diterima, bisa diartikan juga bahwa penerapan
desentralisasi yang diterapkan pada BUMN Kota Makassar terbukti memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajemen ketika
pengambilan keputusan.
Hasil analisis uji F dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
manajemen dan desentralisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada
kinerja manajerial di BUMN Kota Makassar. Dengan demikian maka H3
diterima, dimana bisa diartikan bahwa sistem akuntansi manajemen dan
desentralisasi yang diterapkan diBUMN terbukti secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
64
B. Saran
1. Bagi peneliti berikutnya, dengan menambahkan beberapa variabel yang
dapat mempengaruhi kinerja manajerial serta cakupan wilayah untuk
penelitiannya.
2. Bagi perusahaan dapat meningkatkan kinerja manajemen dengan
menerapkan sistem informasi akuntansi yang sepenuhnya
terdesentralisasi. Penggunaan teknologi informasi dan informasi akuntansi
manajemen lainnya dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dan
kebijakan tentang upaya perbaikan dan perhatian terhadap sistem
akuntansi manajemen dan hierarki sehingga kinerja manajemen dapat
berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian,
terdapat beberapa keterbatasan dan dapat menjadi faktor sehingga peneliti
berikutnya bisa lebih memperhatikan untuk meningkatkan penelitiannya,
sebab penelitian ini pun pasti mempunyai kekurangan dan masih perlu
diperbaiki untuk penelitian berikutnya. Ada beberapa keterbatasan didalam
penelitian ini, yaitu:
1. Tentu saja jumlah narasumber yang hanya sebanyak 60orang saja masih
belum cukup untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya.
2. Penelitian ini hanya diuji dengan menggunakan data kuantitatif saja yang
berbentuk angket dibagikan kepada responden serta disebarkan melalui
65
link website karena terdampak Covid-19 sehingga perusahaan tidak
mengizinkan peneliti untuk membagi kuesioner secara langsung.
3. Pada saat proses pengumpulan data, Informasi yang dibagikan dari
narasumber melalui kuesioner kadang tidak mencerminkan opini
responden yang sebetulnya, ini dikarenakan terkadang setiap responden
mempunyai ideologi, asumsi dan pandangan yang sangat berbeda, serta
faktor lain seperti kejujuran ketika mengisi pendapat responden dalam
kuesionernya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, P. E. dkk. (2015). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen (SAM), Desentraiisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Hotel Se-Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, 3(No.1).
Dwinarian, F., Asnawi, M., & Sanggenafa, M. (2017). PENGARUH DESENTRALISASI DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Di Perbankan Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura). Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah, 12(1), 39–55.
Echdar, S. (2017). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Ghalia Indonesia.
Fatihudin, D. (2020). Metode Penelitian. Zifatama.
Febrianti, R., & Fitri, Y. (2019). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Di Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(3), 456–470.
https://doi.org/10.24815/jimeka.v4i3.12578
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 (kedelapan). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Habibie, M. (2018). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pt. Marajasa Kabupaten Aceh Utara. Universitas Muhammadiyah Sumatra.
Handayani, F., & Melasari, R. (2018). Pengaruh Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pt. Sinar Mas Kempas Jaya. Akuntasi Dan Keuangan, 7(2), 1–15.
Herdiansyah, S. (2012). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating. Universitas
Diponegoro Semarang.
Hertati, L. (2015). Impact Of Uncertainty Of Environmental and Organizational Culture On Accounting Information Management System and Implications of Managerial Performance Proposing a Conceptual framework. Economic, 3(12), 455. http://ijecm.co.uk/
IRAWATI, A., & ARDIANSHAH, R. (2018). Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9(1), 20. https://doi.org/10.36448/jak.v9i1.997
Islam, H. (2020). Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajemen (studi kasus pada industri Es Balok di Kota Makassar). Universitas Muhammadiyah Makassar.
67
Kholmi, M. (2019). Akuntansi Manajemen. UMMPress.
Kusumastuti, A., Khoiron, A. M., & Achmadi, T. A. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif. Deepublish.
Mulyadi. (2015). Akuntansi Manajemen (Konsep Manfaat Rekayasa) (Edisi Keti). Salemba Empat.
Natasha, A. S. (2017). Pengaruh Desentralisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 30–35.
Nuramal. (2017). Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Manajerial diPerusahaan CV, Cahaya Jakarta. Ilmiah, 2(2), 228–236.
Pratama, K. Y. (2021). Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) terhadap Kinerja Manajerial dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderasi (studi empiris pada LPD se-kecamatan Susut). April, 505–523.
Putri, R. S. (2020). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. In Orphanet Journal of Rare Diseases (Vol. 21, Issue 1). Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Qibtiyah, M., & Ananda, F. (2018). Pengaruh Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Politeknik Kesehatan Siteba. 1–18. https://doi.org/10.31227/osf.io/j5ekv
Rahayu, R. (2018). Determinan Kinerja Manajerial pada PT PG Rajawali II Unit Kantor Direksi. Jurnal Kajian Akuntansi, 2(1), 1. https://doi.org/10.33603/jka.v2i1.1246
Salman, K. R., & Farid, M. (2016). Akuntansi Manajemen Alat Pengukuran dan Pengambilan Keputusan Manajerial.
Sari, K. (2016). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial (studi empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kampar). Universitas Islam Negeri Suska Riau.
Senduk, J. M. I., & Tirayoh, V. (2017). Pengaruh Desentralisasi, Strategi Bisnis dan Pemanfaatan Informasi Sistem Akuntansi manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Bank Mandiri di Manado. Riset Akuntansi Going Concern, 12(1), 73–82.
Silalahi, U. (2015). Metode Penelitian Sosial Kuantitatif (Keempat). Refika Aditama.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D CV. Alfabeta.
Suryani, D. (2016). Partisipasi Penyusunan Anggaran Budgetary Slack, Pelimpahan wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial SKPD. Program Pasca Sarjana Universitas Lampung : Bandar Lampung.
DAFTAR KUESIONER
Mengenai Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi
terhadap Kinerja Manajerial
DATA RESPONDEN
1. Jenis Kelamin : Pria Wanita
2. Usia : … Tahun.
3. Kualifikasi Akademik:
SMA/SMK S1
D3 S2
4. Jabatan: ……………
5. Lama Bekerja:
< 3 Tahun
-5 Tahun
> 5 Tahun
Petunjuk Pengisian:
Isilah pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda ceklist sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
A. Sistem Akuntansi Manajemen
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Perusahaan menyediakan informasi yang akurat bagi kegiatan seluruh karyawan.
2.
Perusahaan memiliki informasi yang dibutuhkan tentang kemungkinan kejadian dimasa yang akan datang.
3. Penerimaan informasi tidak membutuhkan waktu begitu lama.
4. Laporan/ informasi disediakan secara berkala.
5. Informasi yang tersedia sesuai dengan kegiatan didepartemen.
6. Keputusan yang saya buat sangat berguna bagi seluruh departemen yang ada.
7. Informasi yang tersedia mendukung model pembuatan keputusan.
8. Ketika terjadi peristiwa kejadian, Bapak/Ibu langsung diberitahu tentang peristiwa tersebut.
9. Informasi mengenai dampak dari peristiwa pada waktu tertentu.
10.
Informasi mengenai pengaruh dari kepatuhan individu terhadap bagian yang menjadi tanggung jawab anda selalu tersedia bagi Bapak/Ibu.
B. Desentralisasi
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Memiliki wewenang dalam pengembangan produk atau jasa baru.
2. Memiliki wewenang dalam memenuhi kebutuhan perusahaan
3. Memiliki wewenang dalam pengangkatan dan pemecatan karyawan.
4. Memiliki wewenang dalam menerima proyek.
5. Memiliki wewenang dalam
pengambilan keputusan.
6. Memiliki wewenang dalam penetapan harga.
7. Memiliki wewenang untuk menentukan penempatan pegawai.
8.
Pelimpahan wewenang diikuti dengan tugas maupun tanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dilaksanakan.
9.
Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan sifat, tingkat Pendidikan, pelatihan ataupun berdasarkan ketentuan lainnya.
10. Adanya standarisasi pekerjaan dalam perusahaan.
C. Kinerja Manajerial
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Berperan dalam menyusun perencanaan.
2. Melakukan observasi langsung terhadap kinerja bawahan/staff.
3. Membuka ruang informasi bagi setiap karyawan
4. Melakukan pengarahan kepada karyawan sebelum kegiatan perusahaan.
5. Mengevaluasi dan menilai rencana kerja,laporan kinerja, maupun kerja yang diamati.
6. Memiliki peran dalam mewakilkan organisasi untuk berhubungan dengan pihak lain.
7. Ikut serta dalam kontrak perjanjian atau negosiasi terkait kegiatan operasional tertentu.
8. Melakukan tukar menukar infomasi dalam menyusun program tertentu.
9. Melakukan koordinasi antar unit bagian dan dalam departemen
10. Menangani keluhan/memberi solusi atas pelaksanaan tugas bawahan/staff.
Data Tabulasi
Tabulasi Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TotalX1
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
2 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 45
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 40
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
5 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 34
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 45
8 5 5 5 4 5 3 4 4 3 4 42
9 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 46
10 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 46
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
15 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28
16 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 46
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
37 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 4 6 4 4 4 4 4 4 4 42
40 4 4 1 4 4 3 3 2 2 3 30
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
47 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
48 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 40
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
50 5 4 3 4 2 4 4 3 4 5 38
51 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 39
52 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 42
53 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 44
54 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 47
55 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 45
56 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 47
57 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 45
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Tabulasi Desentralisasi (X2)
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 TotalX2
1 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 35
2 5 5 2 3 5 3 5 5 5 4 42
3 4 3 4 3 4 2 4 5 4 4 37
4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 35
5 4 4 3 2 4 3 4 3 5 4 36
6 3 5 3 3 5 1 3 5 5 5 38
7 3 5 2 2 3 2 2 4 4 5 32
8 4 5 3 3 5 4 5 5 5 4 43
9 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 36
10 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 33
11 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 35
12 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 35
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
16 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
26 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 44
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
47 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 40
48 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
50 4 5 4 4 4 2 2 3 4 5 37
51 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 25
52 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 35
53 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 45
54 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 44
55 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
56 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 48
57 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 44
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Tabulasi Kinerja Manajerial (Y)
No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total Y
1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48
3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 4 2 5 4 5 5 5 4 5 5 44
8 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 40
9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
16 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
19 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 46
24 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 44
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
26 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
47 5 3 4 3 5 4 4 4 5 5 42
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
49 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 39
50 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 44
51 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 24
52 4 4 5 5 5 5 3 3 4 5 43
53 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
54 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 43
55 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
57 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 43
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Uji Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Total X1 60 22 28 50 44.08 5.391 29.061
Total X2 60 25 25 50 42.13 6.179 38.185
Total Y 60 26 24 50 43.22 5.582 31.156
Valid N (listwise) 60
Frekuensi Tabel Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 3 1 1.7 1.7 1.7
4 25 41.7 41.7 43.3
5 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 1 1.7 1.7 3.3
4 27 45.0 45.0 48.3
5 31 51.7 51.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.7 1.7 1.7
2 2 3.3 3.3 5.0
3 2 3.3 3.3 8.3
4 21 35.0 35.0 43.3
5 33 55.0 55.0 98.3
6 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 1 1.7 1.7 1.7
4 30 50.0 50.0 51.7
5 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 3 5.0 5.0 6.7
4 25 41.7 41.7 48.3
5 31 51.7 51.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 6 10.0 10.0 10.0
4 28 46.7 46.7 56.7
5 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 5.0 5.0 5.0
4 27 45.0 45.0 50.0
5 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 4 6.7 6.7 8.3
4 27 45.0 45.0 53.3
5 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.7 1.7 1.7
2 1 1.7 1.7 3.3
3 4 6.7 6.7 10.0
4 28 46.7 46.7 56.7
5 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X1.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 4 6.7 6.7 8.3
4 31 51.7 51.7 60.0
5 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Frekuensi Tabel Desentralisasi (X2)
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 8 13.3 13.3 15.0
4 28 46.7 46.7 61.7
5 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 13.3 13.3 13.3
4 23 38.3 38.3 51.7
5 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 11.7 11.7 11.7
3 8 13.3 13.3 25.0
4 22 36.7 36.7 61.7
5 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 8.3 8.3 8.3
3 8 13.3 13.3 21.7
4 25 41.7 41.7 63.3
5 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 3 5.0 5.0 6.7
4 30 50.0 50.0 56.7
5 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.7 1.7 1.7
2 5 8.3 8.3 10.0
3 9 15.0 15.0 25.0
4 23 38.3 38.3 63.3
5 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 5.0 5.0 5.0
3 6 10.0 10.0 15.0
4 29 48.3 48.3 63.3
5 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 4 6.7 6.7 8.3
4 32 53.3 53.3 61.7
5 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 5.0 5.0 5.0
4 32 53.3 53.3 58.3
5 25 41.7 41.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
X2.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 5.0 5.0 5.0
4 35 58.3 58.3 63.3
5 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Frekuensi Tabel Kinerja Manajerial (Y)
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 3 5.0 5.0 6.7
4 32 53.3 53.3 60.0
5 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 3.3 3.3 3.3
3 2 3.3 3.3 6.7
4 34 56.7 56.7 63.3
5 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 3.3 3.3 3.3
4 32 53.3 53.3 56.7
5 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 2 3.3 3.3 5.0
4 33 55.0 55.0 60.0
5 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.7 1.7 1.7
3 2 3.3 3.3 5.0
4 29 48.3 48.3 53.3
5 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 5 8.3 8.3 8.3
4 30 50.0 50.0 58.3
5 25 41.7 41.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 5 8.3 8.3 10.0
4 33 55.0 55.0 65.0
5 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.7 1.7 1.7
3 4 6.7 6.7 8.3
4 35 58.3 58.3 66.7
5 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 5 8.3 8.3 8.3
4 28 46.7 46.7 55.0
5 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Y.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.7 1.7 1.7
3 2 3.3 3.3 5.0
4 31 51.7 51.7 56.7
5 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Validitas X1
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Total.X
1
X1.1 Pearson Correlation
1 .743** .572
** .687
** .598
** .629
** .808
** .595
** .499
** .666
** .819
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.2 Pearson Correlation
.743** 1 .589
** .707
** .722
** .650
** .704
** .701
** .442
** .591
** .830
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.3 Pearson Correlation
.572** .589
** 1 .576
** .600
** .545
** .697
** .664
** .572
** .470
** .790
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.4 Pearson Correlation
.687** .707
** .576
** 1 .746
** .708
** .820
** .677
** .514
** .594
** .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.5 Pearson Correlation
.598** .722
** .600
** .746
** 1 .628
** .733
** .639
** .427
** .533
** .807
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .001 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.6 Pearson Correlation
.629** .650
** .545
** .708
** .628
** 1 .783
** .664
** .493
** .693
** .827
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.7 Pearson Correlation
.808** .704
** .697
** .820
** .733
** .783
** 1 .709
** .650
** .675
** .924
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.8 Pearson Correlation
.595** .701
** .664
** .677
** .639
** .664
** .709
** 1 .575
** .565
** .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.9 Pearson Correlation
.499** .442
** .572
** .514
** .427
** .493
** .650
** .575
** 1 .468
** .710
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.10
Pearson Correlation
.666** .591
** .470
** .594
** .533
** .693
** .675
** .565
** .468
** 1 .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Total.X1
Pearson Correlation
.819** .830
** .790
** .849
** .807
** .827
** .924
** .837
** .710
** .761
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Desentralisasi (X2)
Validitas X2
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Total.X
2
X2.1 Pearson Correlation
1 .662** .638
** .703
** .677
** .728
** .707
** .597
** .522
** .440
** .840
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.2 Pearson Correlation
.662** 1 .494
** .484
** .604
** .450
** .489
** .540
** .629
** .605
** .720
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.3 Pearson Correlation
.638** .494
** 1 .885
** .557
** .723
** .627
** .502
** .514
** .558
** .839
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.4 Pearson Correlation
.703** .484
** .885
** 1 .605
** .751
** .649
** .551
** .462
** .577
** .859
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.5 Pearson Correlation
.677** .604
** .557
** .605
** 1 .612
** .686
** .735
** .721
** .650
** .833
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.6 Pearson Correlation
.728** .450
** .723
** .751
** .612
** 1 .751
** .505
** .463
** .415
** .830
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.7 Pearson Correlation
.707** .489
** .627
** .649
** .686
** .751
** 1 .731
** .627
** .365
** .836
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .004 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.8 Pearson Correlation
.597** .540
** .502
** .551
** .735
** .505
** .731
** 1 .734
** .566
** .781
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.9 Pearson Correlation
.522** .629
** .514
** .462
** .721
** .463
** .627
** .734
** 1 .721
** .760
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X2.10
Pearson Correlation
.440** .605
** .558
** .577
** .650
** .415
** .365
** .566
** .721
** 1 .703
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .000
.000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Total.X2
Pearson Correlation
.840** .720
** .839
** .859
** .833
** .830
** .836
** .781
** .760
** .703
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Kinerja Manajerial (Y)
Validitas X2
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total.Y
Y.1 Pearson Correlation
1 .719** .765
** .773
** .827
** .649
** .757
** .688
** .737
** .737
** .895
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.2 Pearson Correlation
.719** 1 .691
** .812
** .652
** .616
** .671
** .606
** .587
** .510
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.3 Pearson Correlation
.765** .691
** 1 .917
** .798
** .772
** .739
** .586
** .724
** .772
** .902
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.4 Pearson Correlation
.773** .812
** .917
** 1 .766
** .700
** .694
** .590
** .621
** .705
** .882
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.5 Pearson Correlation
.827** .652
** .798
** .766
** 1 .653
** .691
** .564
** .728
** .728
** .866
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.6 Pearson Correlation
.649** .616
** .772
** .700
** .653
** 1 .774
** .590
** .663
** .705
** .829
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.7 Pearson Correlation
.757** .671
** .739
** .694
** .691
** .774
** 1 .668
** .746
** .627
** .861
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.8 Pearson Correlation
.688** .606
** .586
** .590
** .564
** .590
** .668
** 1 .716
** .790
** .799
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.9 Pearson Correlation
.737** .587
** .724
** .621
** .728
** .663
** .746
** .716
** 1 .833
** .859
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.10 Pearson Correlation
.737** .510
** .772
** .705
** .728
** .705
** .627
** .790
** .833
** 1 .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Total.Y
Pearson Correlation
.895** .804
** .902
** .882
** .866
** .829
** .861
** .799
** .859
** .864
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Sistem Akuntansi Manajemen
Cronbach's Alpha N of Items
.938 10
Uji Reliabilitas Desentralisasi
Cronbach's Alpha N of Items
.934 10
Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial
Cronbach's Alpha N of Items
.958 10
Uji Regresi Linear Berganda
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .792a .627 .613 3.470
a. Predictors: (Constant), Desentralisasi, Sistem Akuntansi Manajemen
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1151.656 2 575.828 47.809 .000b
Residual 686.527 57 12.044
Total 1838.183 59
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
b. Predictors: (Constant), Desentralisasi, Sistem Akuntansi Manajemen
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
8.923 3.738 2.387 .020
Sistem Akuntansi Manajemen
.332 .133 .320 2.499 .015
Desentralisasi .467 .116 .517 4.036 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
BIOGRAFI PENULIS
TUFPLIHANI NURIN panggilan Fhany lahir di Ujung Pandang
pada tanggal 30 Oktober 1998 dari pasangan suami istri
Bapak Nur Sandi Ali dan Ibu Klara Murdian. Peneliti adalah
anak kedua dari 3 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat
tinggal di Nusa Tamalanrea Indah Jl. Bakau Kecamatan
Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Tamalanrea Makassar
lulus tahun 2011, SMP Negeri 16 Makassar lulus tahun 2014, MAN Palopo lulus
tahun 2017, dan mulai tahun 2017 mengikuti Program S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Program Studi Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih
terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.