pengaruh nilai-nilai tauhid dalam corporate - universitas
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGARUH NILAI-NILAI TAUHID DALAM CORPORATE
SOCIAL RESPOSIBILITY (C S R) TERHADAP BANK
MUAMALAT MAKASSAR
Y U S N A N I
105730289611
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2015
i
HALAMAN JUDUL
PENGARUH NILAI-NILAI TAUHID DALAM CORPORATE
SOCIAL RESPOSIBILITY (C S R) TERHADAP BANK
MUAMALAT MAKASSAR
Disusun dan Diajukan oleh:
Y U S N A N I
105730289611
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana
Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2015
iii
ABSTRAK
Yusnani 105730289611 Pengaruh nilai-nilai Tauhid dalam CSR (CorporateSpcial
Responsibility) terhadap Bank Muamalat Makassar.(dibimbing
oleh Dr. Mahmud Nuhung,SE.,M.A dan Izhak,SE.,M.Si.Ak.CA)Tujuan penelitian
ini adalah untuk Mengetahui apakah Nilai-nilai tauhid serta CSR (Corporate
Social Responsibility) di terapkan pada Bank Muamalat Makassar dan juga
karyawan harus melihat sejauh mana hal ini harus di terapkan.Penelitian ini
menggunakan metode Kuantitatif Deskriktif yang melibatkan orang 55 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pembagian kuesioner. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan formula statistik, yakni dengan
menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya dilakukan dengan
program SPSS versi 17. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel
(Prinsip Berbagi dengan adil,prinsip Rahmatan Lil Alamin,dan Prinsip Maslahah)
berpengaruh positif terhadap Csr (Corporate social responsibility). Berdasarkan
hasil penelitian, maka hipotesis 1 yang menyatakan, diduga bahwa terdapat
pegaruh positif antara faktor-faktor (Prinsip Berbagi dengan adil,prinsip
Rahmatan Lil Alamin,dan Prinsip Maslahah) terhadap karyawan yang ada di
dalam bank Muamalat Makassar. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis 2
yang menyatakan diduga dianatra ketiga variabel (Prinsip Berbagi dengan
adil,prinsip Rahmatan Lil Alamin,dan Prinsip Maslahah) diketahui variabel nilai
informasi yang paling berpengaruh positif terhadap CSR (Corporate social
responsibility).
.
Kata kunci : Prinsip Berbagi dengan adil,prinsip Rahmatan Lil Alamin,dan
Prinsip Maslahah
iv
ABSTRACT
Yusnani 105730289611 Effect Tauhid is values in CSR (Corporate Social
Responsibility) of the Bank Muamalat Makassar (Guided by Dr.H.Mahmud
Nuhung,SE,MA and Izhak,SE,.M,Si.Ak CA).
The purpose of this research is to knowing wheter the values of monotheism and
CSR (Corporate Social Responsibility) applied in Bank Muamalat Makassar and
employees also should see to what exent this should be in this using deskriktif
quantitative method involving 55 Respondents.Data Collection is done by using
the ditribution of questionnaires.The data obtained were analiyzed using statistical
formulas,namely by using multiple regression analysis that the processing carried
out with SPSS version 17. Descriptive analysis showed that the variables
(Principle share with fair,Lil Alamin,Rahmatan principle,and the principle
Maslahah) against employees who are in its capital Makassar.Based on these
results,the second hypothesis which states alleged there variables (pranciples
Share with fair,Lil Alamin Rahmatan Principle, and the pranciple Maslahah)
unknown variable value information is the most positive influence on CSR
(Corporate Social Responsibility).
Keywords: Principles Share With Fair,Rahmatan Lil Alamin principle,and
Principle maslahah.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang
berjudul “PENGARUH NILAI-NILAI TAUHID DALAM CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BANK MUAMALAT
MAKASSAR “ dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan,
salawat dan salam penulis kirimkan kepada keharibaan nabi pilihan Nabiyullah
Muhammad SAW, yang telah membuka tabir kegelapan kaum jahiliyah dan
menghamparkan permadani-permadani keislaman.
Penulis telah berusaha menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebaik-
baiknya sesuai dengan skill dan knowledge yang penulis miliki, walau penulis
menyadari bahwa keterbatasan serta kelemahan senantiasa ada dalam diri
penulis.Oleh karena itu, tanggapan, kritikan dan saran akan diterima dengan
terbuka.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada kedua orang tuaku tercinta ayahanda Johani dan Ibunda Suriani yang
selama ini telah banyak berkorban lahir dan batin, mengasihi dan menyayangi,
mendidik dan mendo’akan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di
perguruan tinggi.
2. Bapak Dr. H. IrwanAkib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Ismail Badollahi, SE.,Msi, Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung,SE,.M.A Bapak Izhak,SE,.M.Si.Ak.CA selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,
vi
tenaga dan fikirannya untuk mengarahkan dan memberikan dukungan kepada
penulis selama penyusunan proposal ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Seluruh staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah banyak membantu selama ini.
8. Bapak Pimpinan Bank Muamalat Makassar yang telah memberikan izin
penelitian.
9. Seluruh Staf Bank Muamalat Makassar yang telah membantu dan mengarah
kanpenulisan dalam melakukan penelitian.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Irnawati,Sahira,Ayu Ashari yang selama ini
telah membantu dan mendorong agar penelitian ini segera terselesaikan.
11. Kakanda Haerul Sabri, yang selama ini telah memotivasi,dan memberikan
semangat selama proses penulisan Skripsi ini.
12. Segenap rekan-rekan mahasiswa jurusan Akuntan siangkatan 2011 khususnya
kelas akuntansi 10 2011, terimakasih atas dukungan dan kerja samanya selama
mengikuti perkuliahan, kenangan bersama kalian takakan terlupakan.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis memohon dan berdo’a semoga
kebaikan dan bantuan semua pihak yang diberikan kepada penulis mendapatkan
berkah yang berlimpah.Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Makassar, April 2015
Y U S N A N I
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. ii
ABSTRAK.............. ........................................................................................ iii
ABSTRAC............. .. ....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Corporate Social Responsibility dalam Presfektif Islam ............ 9
B. Teori-teori tentang Corporate social Responsibility................... 14
C. Penelitian Terdahulu ................................................................... 28
D. Kerangka Pikir ............................................................................ 31
viii
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................. 32
B. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 34
C. Pengukuran Variabel ................................................................... 34
D. Metode Analisis .......................................................................... 34
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Gambaran Umum PT Bank Muamalat..................... 38
B. Visi dan Misi dan Motto PT Bank Muamalat .............................. 40
C. Struktur Organisasi ...................................................................... 41
D.Bidang Usaha atau Kegiatan Perusahaan...................................... 41
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil penelitian ............................. .............................................. . 45
B. Analisis Validitas dan Reliabilitas.............................................. 49
C. Pembahasan... .............................. .... .......................................... . 57
BAB V1 : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..... ... ........................... . ............................................. 62
B. Saran............. ............................. .............................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ . 64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.9 Populasi Karyawan Bank...................................................... 33
Tabel 4.1 Proporsi identitas responden berdasarkan Umur .................. 46
Tabel 4.2 Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin .................. 47
Tabel 4.3 Proporsi identitas responden berdasarkan pekerjaan ........... 48
Tabel 4.4 Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan ......... 49
Tabel 4.5 Hasil pengujian validitas CSR prinsip berbagai dengan adil
Prinsip Lil Alamin,dan Prinsip Maslahah ............................. 50
Tabel 4.6 Hasil Realibilitas Penelitian Instrumen Sikap Karyawan
Pada Bank Muamalat ............................................................ 51
Tabel 4.7 Pengruh nilai berbagi dengan adil prinsip rahmatan lil
alamin dan prinsip maslahah terhadap bank muamalat
makassar................................................................................ 52
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi ........................................................... 53
Tabel 4.9 Uji F ....................................................................................... 54
Tabel 4.10 Uji T ....................................................................................... 55
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Piramida Maslahah .............. ................................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka pikir ........................................................................ 29
Gambar 2.3 Struktur Organisas .................................................................. 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah telah menjadi tolak ukur praktik
ekonomi syariah di Indonesia. Menurut kiswanto (2011:85 ) bahwa Bank
Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank syariah pertama yang menjadi pioneer
bagi bank syariah lain, dimana BMI telah dulu menerapkan sistem syariah
ditengah menjamurnya bank konvensional. Sejalan dengan itu, menurut
Muhammad tidak dapat dipungkiri perkembangan perbankan syariah dimulai
sejak adanya ‘booming’ harga minyak dunia disekitar tahun 1973-1974 yang
mengakibatkan adanya surplus pendapatan negara-negara penghasil minyak
sehingga memunculkan kebutuhan investasi tanpa riba dalam Rifqi (2009:180).
Prospek utama dari perkembangan perbankan syariah adalah adanya penghapusan
aspek bunga (riba) dalam transaksi di dalam produk-produknya. Sejalan dengan
hal tersebut dalam UU No. 21 tentang Perbankan Syariah menegaskan bahwa
fungsi bank syariah tidak hanya menjalankan fungsi ekonomi, menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat tetapi juga dapat menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul maal, menerima dana yang berasal dari zakat, infak,
sedekah, hibah atau dana sosial lainnya, dan menyalurkannya kepada organisasi
pengelolah zakat Muslimin (2011:66).
2
Melihat tujuan tersebut maka perbankan syariah seharusnya menjalankan
operasional perusahaannya sesuai dengan prinsip syariah. Begitu pula untuk konsep
pengungkapan corporate social responsibility (Selanjutnya disebut CSR) sudah
menjadi keharusan, disebabkan perbankan syariah digambarakan sebagai perbankan
yang “memiliki wajah sosial”. Pada awalnya CSR hanya dianggap sebagai suatu
strategi perusahaan untuk mendongkrak profit perusahaan. Seperti penelitian terhadap
perbankan di Portugis yang menggunakan CSR sebagai alat komunikasi, dimana hasil
dari penelitian tersebut menemukan bank-bank di Portugis melakukan pengungkapan
pertanggungjawaban sosial untuk meningkatkan citra dan vasilidasi perusahaan
terhadap nasabah pada Manual Castelo (2012:245).
Corporate social responsibility ini muncul disebabkan karena adanya
perubahan tingkat kesadaran masyarakat akan pemahaman bahwa perusahaan bukan
lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri sehingga terasingkan dari
lingkungan masyarakat tempat perusahaan itu beroperasi, melainkan sebuah
perusahaan harus melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sekitarnya
sehingga membutuhkan pengungkapan CSR. Hal tersebut sejalan dengan yang
diungkapkan oleh Norman dan MacDonald mengenai “triple bottom line”,
penelitiannya mengatakan bahwa perusahaan tidak hanya memfokuskan
tanggungjawabnya hanya kepada sigle bottom saja melainkan lebih kepada triple
bottom line yaitu manusia, laba dan lingkungan perusahaan, Wayan Suartana
3
(2012:109) ini mengindikasikan pergeseran pandangan tradisonal yang lebih
mengutamakan pertanggungjawaban hanya sebatas kepada stockolder saja.
Perkembangan pengungkapan corporate social responsibility di Indonesia
dimulai sejak ditetapkanya UU No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang keharusan
perseroan terbatas melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Disisi lain
pelaksanaan program CSR selain disebabkan kewajiban undang-undang No. 40 tahun
2007 dan penerapan good corporate governance, juga terkait dengan pencapaian
tujuan milinium development goals yang telah digagas oleh Persatuan Bangsa-Bangsa
(PBB). Muhammad Yasir (2010: 109) Sejalan dengan hal tersebut menurut Mulyanti,
alasan perbankan melakukan pelaporan sosial adalah karena adanya perubahan
paradigma pertanggungjawaban, dari manajemen kepemilik saham menjadi dari
manajemen kepada seluruh stakeholders.Fadillah (2011:17).
Pernyataan di atas juga dipertegas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam Peryataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (revisi 2009) yang
secara implist menyarankan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab
terhadap masalah lingkungan dan sosial. Dimana pada dasarnya keberadaan CSR
adalah untuk meningkatkan dan memperkuat keberlanjutan suatu perusahaan dengan
jalan membangun kerjasama antara stakeholder yang difasilitasi suatu perusahaan
dengan menyusun program-program kemasyarakatan untuk sekitar. Prinsip
berkelanjutan disini mengedepankan pertumbuhan khusunya bagi masyarakat miskin
untuk mengelolah lingkungannya dan kemampuan institusinya dalam mengelola
4
pembangunan dalam mengintegrasikan ekonomi, ekologi dan sosial.Achmad Daniri
(2012:8).
Aktivitas corporate social responsibility telah melekat secara inheren pada
bank syariah sebagai konsekuensi kesadaran bank syariah pada ajaran Islam, dimana
tujuan dari syariah Islam (maqashid al syariah) adalah maslahah sehingga bisnis
yang dijalankan perbankan syariah merupakan upaya untuk menciptakan maslahah,
bukan sekedar mencari keuntungan. Pelaksanaan pengungkapan CSR pada perbankan
syariah juga, bukan hanya sekedar untuk mematuhi undang-undang, memenuhi good
corporate governance atau tujuan global milinium goals development, melainkan
lebih dari itu. Tanggung jawab sosial perbankan syariah dibangun atas dasar landasan
falsafah dan tasawwur (world view) Islam yang begitu kuat untuk dapat
mensejahterakan masyarakat.
Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai pioneer perbankan syariah telah
menorehkan prestasi di kancah nasional sebagai predikat teller terbaik kategori
perbankan syariah oleh marketing research Indoensia (MRI). Prestasi ini merupakan
bukti komitmen BMI dalam meningkatkan level service melalui slogan layanan
friendly, accessible, secure and to your need (fast service). Kemudian sepanjang
tahun 2010, BMI menerima berbagai apresiasi masyarakat melalui penghargaan yang
diterima dari institusi nasional maupun internasional, diantaranya adalah sebagai
bank dengan penyelesaian pengaduan nasabah terbaik di Indonesia oleh BI. Dalam
ajang ini, BMI membuktikan bahwa perbankan syariah mampu menjadi nomor satu
dan mengungguli perbankan konvensional dalam perlindungan nasabah. BMI
5
merupakan Satu-satunya bank asal Indonesia yang telah membuka kantor cabang
penuh (full branch) di Malaysia berupaya memuaskan lebih dari tiga juta nasabah
melalui layanan prima dari 300 kantor di seluruh Indonesia.
Pernyataan di atas seharusnya sudah dapat menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR BMI selayaknya telah menjadi pionner bagi perbankan syariah
lainnya. Namun dilihat dari riset yang dilakukan oleh Hafiez et al, dimana hasil
penelitian mengatakan perbankan di Indonesia termasuk dalam salah satu objek
penelitianya adalah Bank Muamalat, memiliki kinerja sosial yang lebih rendah
dibandingkan dengan kinerja perbankan di Malaysia, dimana ada beberapa sub item
CSR yang mendapat skor sangat rendah diantaranya item: costumers complain,
employee involvement, waqaf, scholarship, youth development, children care,
pollution and education. Penelitian lain dari Atina yang mencoba meneliti
implementasi CSR terhadap strategi pemasaran BMI, dalam penelitian tersebut BMI
mendudukkan CSR sebagai investasi sosial perusahaan, strategi perusahaan, dan juga
upaya untuk memperoleh ijin operasi (license to operate) perusahaan dari
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas penulis ingin mengembangkan dari segi komponen
pembentuk pengungkapan CSR berdasar nilai-nilai Islam yaitu tauhid. Penelitian-
penelitian sebelumnya yang dijelaskan lebih menenkankan dari pengaruh
pengungkapan CSR terhadap berbgai aspek serta pengaruhnya terhadap perusahaan,
lebih lanjut penulis ingin meneliti mengenai bagaimana nilai-nilai tauhid membentuk
6
pengungakapan CSR dalam perbankan syariah.. Dari pemaparan sebelumnya penulis
kemudian menarik rumusan masalah: Apakah nilai-nilai tauhid itu berpengaruh pada
CSR terhadap Bank Muamalat Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas tujuan yang kemudian ingin dicapai, yaitu:
Memberikan gambaran dan penjelasan tentang aplikasi nilai-nilai tauhid dalam
corporate social responsibility (CSR) di Bank Muamalat cabang Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini dapat dilihat dari
beberapa aspek:
1. Bagi Pribadi
Hasil penelitian ini bagi penulis menjadi sebuah pengalaman dan tambahan
wawasan ilmu lebih mendalam terkait masalah CSR, khususnya berkenaan dengan
nilai-nilai tauhid yang dikaitkan terhadap item-item pengungkapan CSR pada bank
Muamalat cabang Makassar.
2. Bagi Almamater
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan kepada mereka
yang khusus atau tertarik pada bank Muamalat, terutama yang berminat mengkaji
masalah aplikasi pengungkapan CSR.
3. Bagi Publik
7
Dengan hasil penelitian ini diharapkan para pembuat kebijakan di Bank
Muamalat, bisa mempertimbangkan membuat regulasi mengenai komponen-
komponen pengungkapan CSR yang berdasar nilai-nilai tauhid, karena dengan nilai
tauhid inilah komponen CSR yang berlandaskan syariah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pengertian Tauhid
Tauhid arab di lihat dri segi Etimologis berarti “Keesaan Allah”,Mentauhidkan
berarti mengakui keesaan Allah mengesahkan Allah atau Mengiktikadkan bahwa
Allah SWT itu Esa tidak ada sekutu baginya.Tauhid di ambil kata: Wahhada
Yuhhidu Tauhidan yang artinya mengesahkan satu suku kata dengan wahid yang
berarti satu atau kata ahad yang berarti Esa dalam ajaran Islam tauhid itu berarti
keyakinan akan keesaan Allah kalimat tauhid ialah kalimat La ilaha Illahlah yang
berarti tiada tuhan melainkan Allah sebagaimana yang di firmankan Allah SWT
sendiri dalam surat Al-Baqarah 163;
Terjemahan: Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa,Tidak ada Tuhan
Melainkan dia yang maha pemurah lagi maha penyanyang.
Tauhid Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Konsep awal dari Tauhid adalah menempatkan Allah sebagai Rabb Allah yang
telah menciptakan Alam Semesta sebagao khaliq atau pencipta dan kita adalah
mahluk yang di ciptakan Allah sehingga manusia harus tunduk pada penciptanya
konsep ini paling pokok dalam aqidah sehingga jika seorang belum mengimani
9
hal ini dia tidak di anggap sebagai seorang muslim yang lurus.Akan tetapi konsep
tauhid dalam tataran yang lebih luas tidak cukup hanya dengan membenarkan
bahwa Allah itu maha Esa sejatinya memerlukan manifestasi dalam realitas
empiris.
A.Corporate Social Responsibility dalam Prespektif Islam
Corporate Social Resposibility dalam Islam bukanlah sesuatu yang baru,
tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur’an. Salah satu
diantaranya dijelaskan dalam Q.S. Al Baqarah ayat 205:
Terjamahan:
“Dan apabila ia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat
kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang
Allah tidak menyukai kerusakan”.
Ayat di atas menggambarkan secara nyata bagaimana Islam sangat
memperhatikan kelesatarian alam. Segala usaha dalam bentuk bisnis maupun non-
bisnis harus mampu melestarikan alam sebagai bentuk pertangungjawaban sosial.
CSR pada dasarnya merupakan konsep berbagi atau saling membantu antara
manusia dengan harta atau profit oleh suatu korporat M.Kholik Namawi
(2010:25). Implementasi CSR sudah di terapkan sejak kekhalifaan Rasulullah
swa., selama masa hidup Rasululllah saw. selalu menyediakan bantuan keuangan
kepada fakir miskin dari baitul mal. Rasulullah saw. juga menularkan sifatnya
tersebut kepada para sahabat-sahabat beliau, ada yang menciptakan lapangan
pekerjaan, bahkan Rasul
10
orang miskin yang tidak mampu melunasi utangnya. Dalam prespektif
Islam, CSR termasuk dalam etika bisnis dimana Islam menganjurkan ketika
melakukan bisnis haruslah diikuti dengan tanggungjawab sosial kepada orang
lain, agar bisnis yang dijalankan tidak merugikan orang-orang sekitar pada
H.Muhammad Djakfar (2007:131).
Menurut Nawawi dan Astarini dalam etika bisnis Islam sendiri memiliki
dua pengertian yaitu: pertama etika sebagai moralitas, berisikan nilai dan norma-
norma konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam
seluruh kehidupan. Kedua, etika sebagai refleksi krisis dan rasional. Dengan etika
ini membantu manusia untuk bertindak secara bebas namun dapat
dipertanggungjawabkan. Rasulullah saw. sebenarnya telah memberikan contoh
yang nyata mengenai etika bisnis, ketika beliau berdagang, beliau memilik
karakteristiknya sendiri selain keuletan dan dedikasinya, yaitu: shiddiq, amanah,
fathanah dan tabligh.
Dari sifat-sifat di atas jika dikaitkan dengan konteks CSR, maka para
pelaku atau pihak perusahaan dituntut untuk bersikap tidak kontra diksi antara
ucapan dan perbuatan dalam bisnisnya. Mereka dituntut tepat janji, tepat waktu,
mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ada yang ditutup-tutupi). Pelaku
usaha atau perusahaan memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan
dan kejujuran, serta dengan sikap amanah ini perusahaan memiliki tanggungjawab
untuk mengamalkan kewajiban-kewajibannya.
11
Dari penjelasan di atas penulis dapat mengatakan bahwa dalam Islam
banyak dijelaskan mengenai CSR itu sendiri, dimana manusia sebagai khalifatul
fil ardh dan abd Allah, sehingga manusia memiliki tanggungjawab kepada Allah
swt. sebagai pemilik tertinggi dan manusia juga bertanggungjawab kepada sesama
makhluk (manusia, hewan dan alam sekitar) Triyuwono (2009:317). Begitu pula
dengan konsep untuk korporasi sendiri, konsep pertangungjawabannya tidak
hanya terkhusus pada stockholder dan stakeholder saja melainkan, ada aspek yang
lebih luas dalam stakeholder yang terbagi menjadi direct stakeholder dan indrect
stakeholder.
Sehingga sebuah perusahaan seharusnya mengembangankan
pertanggungjawaban sosialnya dalam tiga domain Menurut Jomain (2010:585):
a) Pelaku-pelaku organisasi meliputi:
i. Hubungan perusahaan dengan pekerja (QS. An-nisa ayat 149)
Terjemahan:
“Jika kamu melahirkan suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memanfaatkan
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah maha Pemaaf lagi
maha kuasa”.
ii. Hubungan pekerja dengan perusahaan
iii. Hubungan perusahaan dan pelaku usaha lain; distributor,
konsumen dan pesaing.
12
b) Lingkungan alam (QS. Al-A’Raf ayat 56)
Terjemahan:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
c) Kesejahteraan sosial masyarakat
Dalam Al Qur’an juga tercantum ayat-ayat yang berhubungan dengan
kewajiban orang atau badan dalam menjalankan bisnisnya yang berhubungan
dengan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Beberapa prinsip Islam dalam
menjalankan bisnis yang berkaitan dengan CSR, antara lain:
i. Menjaga lingkungan dan melestarikannya (Q.S. Al- Maidah ayat
32)
13
Terjemahan:
“Oleh karena itu kami menetapkan (suatu huukum) bagi Bani Israil, bahwa
barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena kerusakan dimuka bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya . Dan barang siapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi”.
ii. Upaya untuk menghapus kemiskinan (Q.S. Al-Hasyr: 7)
Terjemahan:
“Apa saja harta rampasan (fay’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang
berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya di antara
14
kalian saja. Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimahlah. Apa saja
yang Dia larang atas kalian tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya”.
iii. Mendahulukan sesuatu yang bermoral bersih daripada sesuatu yang
secara moral kotor, walaupun mendatangkan keuntungan yang
lebih besar (Q.S. Al-Maidah ayat 103)
Terjemahan:
“Allah sekali-kali tidak pernah mensyariat’kan adanya bahiirah. Saaibah,
washiilah, dan haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan
terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti".
B. Teori-Teori tentang Corporatae Social Responsibility
Ada banyak alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan atau tidak
melakukan (do or do not engage) pengungkapan CSR. Alasan-alasan tersebut
kemudian dapat dijelaskan menggunakan legitimacy theory, stakeholder theory
dan sharia enterprise theory.
1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
15
Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi hanya bisa bertahan apabila
masyarakat dimana perusahaan tersebut berada merasa bahwa perusahaan
beroperasi berdasarkan nilai yang sama dengan sistem nilai yang dimilik
masyarakat. Suchman mendefenisikan teori legitimasi sebagai prespsi yang
umum, atau asumsi bahwa tujuan, metode operasi dan output organisasi harus
sesuai dengan norma dan nilai sosial, maka dengan hal tersebut sistem
akuntabilitas dan akuntansi sosial menjadi penting bagi perusahaan.
Sedangkan menurut Deegan et. al., kontrak sosial digunakan untuk
menjelaskan tentang anggapan dari masyarakat tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan beroperasi. Khusunya bila mengenai terancamnya hidup
sebuah perusahaan akibat masyarakat menggap bahwa perusahaan telah
melanggar kontrak sosial. Apabila masyarakat tidak puas akibat dari perusahaan
yang tidak menjalankan operasinya dengan cara yang sah, maka masyarakat akan
mencabut “kontrak” perusahaan untuk meneruskan operasinya.
2. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Stakeholder merupakan pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan
yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.
Organisasi memiliki banyak stakeholder seperti karyawan, masyarakat, negara,
supplier, pasar modal, pesaing, badan industri, pemerintah asing dan lain-lain. Hal
pertama mengenai teori stakeholder adalah bahwa stakeholder adalah sistem yang
secara eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan
lingkungannya, mengakui sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang
16
kompleks dan dinamis. Hal ini berlaku untuk kedua varian teori stakeholder,
varian pertama berhubungan langsung dengan model akuntabilitas.
Menurut Chariri dan Ghozali perusahaan harus menjaga hubungan dengan
stakeholdernya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholder-
nya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber
daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misalnya tenaga
kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain Yuanita (2012:23).
Teori stakeholder menjelaskan pengungkapan CSR perusahaan sebagai
cara untuk berkomunikasi dengan stakeholders. Implikasinya adalah perusahaan
akan secara sukarela melaksanakan CSR, karena pelaksanaan CSR adalah
merupakan bagian dari peran perusahaan ke stakeholders. Teori ini jika
diterapkan akan mendorong perusahaan melaksanakan CSR. Dengan pelaksanaan
CSR diharapkan keinginan dari stakeholder dapat terakomodasi sehingga akan
menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan
stakeholdernya. Hubungan yang harmonis akan berakibat pada perusahaan dapat
mencapai keberlanjutan atau kelestarian perusahaannya.
3.Sharia Enterprise Theory
Banyak peneliti beranggapan bahwa enterprise theory merupakan teori
yang paling pas dalam merekonstruksi akuntansi syariah, karena enterprise theory
mengandung nilai keadilan, kebenaran, kejujuran, pertanggungjawaban dan
amanah. Nilai-nilai tersebut telah sesuai dengan karakteristik dari akuntansi
syariah yang dirumuskan Triyuwono,dan juga Andi safitri Hafida (2012:28).
yaitu: humanis, emansipatoris, transdental, dan teleologikal. Namun demikian
17
enterprise theory masih dibanyangi dengan agency theory dan politisasi
akuntansi, sehingga dapat dikatakan bahwa enterprise theory masih bersifat
konvensional dan tidak memiliki nilai tauhid. Sehingga agar konsep teoritis ini
benar-benar sesuai dengan syariah yang perlu dinetralisasikan dengan nilai tauhid.
Karena dengan nilai tauhid ini kita dapat melegitimasi untuk memasukkan konsep
zakat, konsep kepemilikan Islam, konsep keadilan ilahi dan konsep
pertanggungjawaban.
Dengan melegitimasi nilai-nilai tauhid tersebut maka dibentuk sharia
enterprise theory (SET) yang merupakan penyempurnaan dari teori-teori motivasi
dalam CSR, yaitu agency theory, legitimacy theory, dan stakeholder theory.
Agency theory yang mana teori ini hanya mengedepankan kepentingan prinsipal
(pemegang saham). Legitimacy theory merupakan teori yang mendasarkan pada
nilai-nilai dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan stakeholder
theory merupakan teori yang mengedapankan kepentingan stakeholders, akan
tetapi stakeholder yang dimaksud disini adalah manusia.
Berbeda dengan shariah enterprise theory yang memiliki konsep
pertanggungjawaban terhadap tiga stakholders yaitu: Allah swt., manusia dan
alam. Shariah enterprise theory dapat dikatakan merupakan suatu social
integration yang berawal dari adanya kepentingan emansipatoris untuk
membebaskan knowladge yang selalu terperangkap dalam dunia materiil menjadi
suatu knowladge yang juga mempertimbankan aspek non materiil. Aspek non
materiil yang dimaksud adalah aspek spiritual atau nilai-nilai ilahi.
18
Konsep yang berlaku dalam sharia enterprise theory adalah Allah swt.
sebagai sumber utama, karena Dia adalah pemilik yang tunggal dan mutlak.
Sumber daya yang digunakan dan dimiliki stakeholders merupakan amanah dari
Allah swt. yang di dalamnya melekat sebuah tanggungjawab untuk
menggunakannya dengan cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh sang pemberi
amanah. Dimana tujuan dari penggunaan sumber daya ini tidak lain hanyalah
untuk mendapatkan mardhatillah (ridho/ijin Allah). Tujuan ini dapat dicapai jika
si hamba menggunakan sumber daya dengan cara yang membuatnya menjadi
rahmatan lil alamin (membawa rahamat bagi seluruh alam).
4. Nilai-nilai Syariah (retasan nilai-nilai tauhid)
Islam memeliki pesan yang sejalan dengan konsep dari tanggungjawab
perusahaan. Hal ini sebagaimana disimpulkan oleh Kamla dalam Dedy Suardi
(1993:112) bahwa:
“Islamic principles constitute a love of nature, and of people: the self and others,
and an awareness of the importance of balance and the need to take reasoned
actions to preserve this balance.”
Maali et. al., lebih lanjut menjelaskan bahwa pengungkapan tanggung
jawab sosial dari bank-bank Islam seharusnya dilakukan berdasarkan prespektif
Islam atau accountability, social justice, dan ownership. Konsep yang diberikan
berdasarkan nilai tauhid adalah konsep zakat, konsep kepemilikan Islam, konsep
keadilan ilahi dan konsep pertanggungjawaban. Dari keseluruhan konsep tersebut
kemudian menurut Meutia, dapat diretaskan menjadi tiga prinsip yang mendasari
item dalam pengungkapan CSR dalam perbankan syariah yang berlandaskan nilai
19
tauhid,Inten Meutia (2010:187) yaitu: prinsip berbagi dengan adil, prinsip
rahmantan lili alamin dan prinsip maslahah. Menurut AlGhazali, prinsip-prinsip
ini mempunyai keterkaitan yang kuat dengan tujuan ekonomi syariah yang
mengedepankan kepentingan masyarakat.
a. Prinsip Berbagi dengan Adil
Keadilan adalah sebuah istilah yang luas (comprehensive) dalam Islam
dan mencakup semua aspek interaksi manusia, tanpa memandang apakah hal ini
berkaitan dengan keluarga, masyarakat, ekonomi, negara, dan tanpa memandang
objeknya apakah manusia, binatang atau lingkungan pada Muhammad (2011:72).
Hal tersebut menjadi implikasi bahwa sumber daya yang diberikan oleh Allah
swt. kepada manusia adalah sebuah kepercayaan (amanat) dan harus
dimanfaatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga kesejahteraan semua orang
tercapai dengan adil. Hal ini dipertegas oleh Chepra:
Dalam ekonomi, orang dapat menyatakan keadilan menuntut penggunaan
sumber daya dengan cara yang merata sehingga tujuan kemanusiaan dihargai
secara universal yaitu pemenuhan kebutuhan umum, pertumbuhan optimal,
lapangan pekerjaan yang lengkap, pemerataan pendapatan dan kekayaan, dan
kestabilan ekonomi terwujud.
Menurut Meutia dalam Islam kata berbagi dinyatakan dalam banyak
perintah Tuhan melalui zakat, infak dan sedekah. Dalam ajaran Islam banyak
sekali perintah yang mengingatkan manusia untuk berbagi kepada sesama antara
lain:
20
Terjemahan:
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu
tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir Itulah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 254).
Terjamahan:
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian
dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”. (Q.S. Al Anfal: 3).
Terjamahan:
“(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan.” (Q.S. Al Hajj: 41).
21
Prinsip berbagi dalam hal ini terkait erat dengan konsep “keadilan” yang
dikatakan oleh Amien Rais merupakan inti nilai dalam Islam. Keadilan
merupakan salah satu komponen penting yang membentuk cara pendang Islam
mengenai masyarakat, karenanya suatu masyarakat ideal tidak mungkin tewujud
tanpa adanya keadilan. Konsep islam mengenai keadilan menurut Chapra tidak
sama dengan konsep formal mengenai keadilan, keadilan dalam Islam merupakan
bagian dari iman, karakter, dan kepribadian manusia. Keadilan merupakan
karakteristik dari suatu sistem dan merupakan bagian yang sangat diperlukan
dalam suatu sistem hukum, sosial, dan ekonomi.
Menurut Qardawi, keadilan dalam kegiatan ekonomi ditetapkan dalam
kaidah fiqih, bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umat Menurut Yusuf
Qardhawi (2006:89). Prinsip keadilan Islam sangat kentara dalam praktik
mudharabah (berbagi keuntungan dan kerugian), di mana pemilik modal dan
pengguna modal (pekerja) ditempatkan pada posisi yang sejajar. Prinsip adil
dalam Islam adalah tidak menzalimi dan tidak dizalimi. Implikasinya dalam
aktivitas ekonomi ialah bahwa pelaku ekonomi tidak dibenarkan mengejar
keuntungan pribadi, seandainya hal tersebut merusak atau merugikan pihak lain.
Sehingga berbagi disini bermakna memberikan apa yang dimiliki kepada
orang lain, baik itu dalam hal materiil maupun non-materiil, seperti berbagi dalam
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar (saling menasehati atau menganjurkan
berbuat kebaikan dan mencegah kejahatan). Sehingga dalam praktik perbankan
syariah ini bisa dimaknai sebagai aktivitas ikut mendukung program-program bagi
manusia dan lingkungan ataupun ikut mencegah timbulnya kerusakan bumi.
22
Keadilan sendiri merupakan pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban. Bertidak secara adil berarti mengetahui hak dan
kewajiban mengetahui mana yang benar dan yang salah, bertindak jujur dan tepat
menurut peraturan dan hukum yang ditetapkan serta tidak sewenag-wenang pada
Annisa Dyah (2013:32). Keadilan pada dasarnya terletak pada keseimbangan dan
keharmonisan antara penuntutan hak dan pelaksanaan kewajiban. Berdasarkan
segi etis manusia diharapkan untuk tidak hanya menuntut hak dan melupakan atau
tidak melaksanakan kewajibannya sama sekali.
Berdasarkan prinsip berbagi dengan adil dikatikan dengan konsekuensi
dari kegiatan bermuamalah, maka suatu entitas harus memperhatikan hak dan
kewajibannya. Dikaitkan dengan pelaksanaan CSR maka suatu entitas ketika telah
memperoleh hak dari kegiatan operasinya, maka enstitas tersebut harus
memperhatikan kewajibannnya kepada berbagai aspek yaitu: lingkungan dan
sosial, pekerja, serta masyarakat. Kewajiban disini dilaksanakan dengan berbagi
sebagai tanggungjawab sebuah entitas terhadap seluruh aspek tersebut.
Pelaksanaan kewajiban tersebut dilaksanakan dengan pengungkapan CSR
secara menyeluruh, agar apa yang menjadi kewajiban perbankan seperti
memberikan gambaran yang jelas dan jujur terhadap produk-produk
perbankannya, menjelaskan dengan jujur bagaimana mekanismenya dan
memberikan penjelasan dengan jujur terhadap apa yang menjadi kekurangan dan
kelebihan dari produk tersebut. Dari pelaksanaan prinsip berbagi dengan adil ini
akan menciptakan prinsip pelaksanaan kegiatan operasi perbankan yang adil,
23
jujur, keterbuakaan (transparency), keberasamaan, tanggungjawab dan
akuntabilitas.
b. Prinsip Rahmatan Lil Alamin
Hadirnya Islam di dunia membuat perubahan besar dalam kehidupan
manusia, terutama dalam pengembagan ilmu pengetahuan, karena Islam telah
memerintahkan untuk menggunakan kekuatan intelegensinya dan obsesinya.
Secara epistimologi Islam itu damai, sedangkan rahmatan lil alamin berarti kasih
sayang bagi semesta alam.
Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi dua, rahmat
dalam konteks rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks
rahim bersifat ammakulla syai’, meliputi segala hal, sehingga orang nonmuslim
pun mempunyai hak kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan yang hanya
diberikan kepada orang Islam. Jadi rahim itu adalah khoshun lin muslimin.
Apabila ajaran Islam dilakukan dengan benar maka rahman dan rahim Allah swt.
akan turun semuanya.
Berdasar pada hal di atas maka berlaku hukum sunnatullah, yang
maksudnya baik muslim maupun nonmuslim kalau melakukan hal-hal yang
diperlukan kerahmanan, maka mereka akan mendapatkan hasilnya. Kendati orang
muslim jika tidak melakukan ikhtiar kerahmanan, maka mereka tidak akan
mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain karunia rahman ini berlaku hukum
kompetititf misalnya orang Islam yang tidak melakukan kegiatan ekonomi, maka
tidak bisa dan tidak akan menjadi makmur. Sementara orang yang melakukan
24
ikhtiar kerahamanan, meski dia nonmuslim, mereka akan mendapatkan
kemakmuran secara ekonomi.
Dalam konteks Islam sebagai rahmatan lil alamin, Islam telah mengatur
tata hubungan menyangkut aspek teologis, sosial dan humanitas. Dalam hubungan
teologis, Islam memberikan batasan yang tegas yang harus dinyakini oleh setiap
pemeluknya, namun dasar tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk
memaksa nonmuslin untuk memeluk agama Islam. Namun dalam konteks sosial
Islam memiliki pilar utama mengenai praktik sosial yang dilakukan setiap
manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Sehingga konteks rahmatan lil alamin bermakna bahwa keberadaan
manusia seharusnya bisa menjadi manfaat bagi makhluk Allah swt. yang lainya.
Sehingga jika dikatikan dengan keberadaan bank syariah sebagai bank
berlandaskan nilai-nilai Islam, seharusnya dapat memberi manfaat yang dapat
dirasakan oleh semua pihak baik yang terlibat langsung maupun yang tidak
terlibat langsung dalam aktivitas perbankan syariah. Menurut Meutia, bentuk
rahamtan atau keberpihakan ini dapat berupa pemberian zakat, infak dan sedekah
maupun pemberian pembiayaan kepada para pengusaha kecil.
Allah swt. menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya, dan sebagai
khalifah-Nya di muka bumi seraya ditundukkan baginya apa yang dilangit dan apa
yang di bumi, dan diperintahkan untuk mengeksplorasi apa yang ditundukkan
baginya untuk memakmurkan bumi dan melaksanakan tugasnya di dalamnya.
Agar manusia dapat menjalankan tugasnya dalam kehidupannya maka dia
membutuhkan persiapan yang sesuai manhaj Islam, dimana asas manhaj tersebut
25
adalah pendalaman iman kepada Allah swt., memahami nilai-nilai Islam,
memerangi nilai-nilai yang buruk, serta peduli terhadap manusia baik jiwa dan
raga.
Prinsip rahmatan lil alamin ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam
Q.S. Al Anbiya’107:
Terjemahan:
“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”.
Meutia lebih lanjut menjelaskan bahwa meningkatkan kesejahteraan
stakeholders merupakan upaya menjadi rahmatan lil alamin dan menjadi tujuan
ekonomi syariah. Kesejahteraan yang dimaksud disini merupakan kesejahteraan
materiil dan spritual (nafs, faith, intellect, posterity dan wealth), kejahteraan
dalam tujuan syariah tidak hanya diperuntukkan bagi si pemilik modal saja,
namun bagi semua stakeholders (maslahah).
c. Prinsip Maslahah
Menurut Yusuf dengan adanya landasan kebijakann pelaksanaan CSR
syariah yang bertumpu pada prinsip maslahah akan memudahkan pengelola
perbankan syariah untuk menentukan program CSR yang sepatutnya dijalankan
bagi menciptakan kesejahteraan masyarakat walaupun terkadang tidak populer.
Sebab sebenarnya CSR haruslah benar-benar menjadi sebuah program yang
26
menyentuh dasar-dasar kebutuhan masyarakat, bukan sebuah program untuk
menarik simpati masyarakat atau suatu kegiatan untuk meraup keuntungan. Hal
tesebut sejalan dalam firman Allah swt. Dalam Q.S. Al-Israa’ ayat 35:
Terjemahan:
“dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan
neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Oleh karena itu sebaiknya pengambilan kebijakan pelaksanan CSR
seharusnya dilandasi pada pencapaian maslahah, sebagaimana digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1.
Piramida Maslahah
Al
Tahsiniyah
Al
Hajiyyah
Al
Dharuriyyah
27
Level yang pertama yaitu daruriyyah didefinisikan oleh Al-Shatiby
sebagai pemenuhan kepentingan-kepentingan pokok dalam hidup yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan syariah yaitu melindungi faith (iman), life
(kehidupan), intellect (akal), posterity (keturunan) dan wealth (harta). Komponen
daruriyyah dalam piramida maslahah berada pada lapisan pertama, hal ini
menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan atau melindungi kepentingan yang
berkaitan dengan daruriyah merupakan prioritas yang harus dilakukan.
Implikasinya dalam tanggung jawab sosial perusahaan adalah bank syariah harus
mengutamakan kepentingan yang berkaitan dengan daruriyyah merupakan
prioritas yang harus dilakukan.
Adapun level kedua adalah hajiyyah dijelaskan merujuk pada
kepentingan tambahan yang apabila diabaikan akan menimbulkan kesulitan tapi
tidak sampai merusak kehidupan normal. Dengan kata lain, kepentingan perlu
dipertimbangkan untuk mengurangi kesulitan atau mempermudah sehingga
kehidupan akan terhindar dari kesusahan.
Level ketiga dari piramida maslahah adalah prinsip tahsiniyyah.
Kepentingan yang harus dipertimbangkan pada level ini adalah kepentingan
yang berfungsi menyempurnakan kepentingan pada level sebelumnya. Dalam
level ini bank syariah diharapkan menjalankan kewajiban tanggung jawab
sosial dengan melakukan hal-hal yang dapat membantu menyempurnakan kondisi
kehidupan stakeholdernya.
Menurut Qarrafi dalam Muhibbuddin ketiga tindakan maslahah di atas
harus dipenuhi secara bertahap, dari suatu tahap ketahap berikutnya. Pada
28
Muhibbuddin (2006:478). Pelaksanaan CSR dengan tujuan menciptakan
kemaslahatan bagi stakeholder ditingkat paling bawah meduduki martabat wajib,
yaitu daruriyyah dan ditingkat paling tinggi menduduki hukum sunat yaitu
tahsiniyyah. Kedudukan ini bisa berubah seiring dengan berubahnya kepentingan
kemaslahatan pelaksanaan CSR. Kemaslahatan CSR yang wajib apabila telah
terpenuhi maka ia akan berpindah martbat antara wajib dan sunat, artinya di atas
sunat tapi belum mencapai martabat wajib yaitu hajiyyah. Melampaui salah satu
dari tahapan tersebut akan berakibat kemaslahatan yang diinginkan syariah tidak
tercapai sama sekali. Dalam arti kata lain mengerjakan sunat menginggalkan yang
wajib, maka perbuatan seperti sama sekali tidak ada nilai disisi Allah swt.
Sehigga menurut Meutia, penggunaan prinsip maslahah sangat penting
dalam praktik pengungkapan pertanggungjawaban sosial perbankan syariah. Hal
ini karena dapat memberikan panduan yang jelas mengenai kepentingan apa dan
siapa yang harus didahulukan supaya tidak timbul ketidakadilan
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai corporate social responsibility perbankan telah
banyak diteliti dalam tingkat internasional maupun tingkat nasional. Penelitian-
penelitian ini meneliti dari berbagai aspek, mulai dari motivasi dan praktik
pertanggungjawaban sosial, hingga hal-hal yang dapat mempengaruhi bentuk
praktik pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Berikut pemaparan beberapa
penlitian terdahulu mengenai CSR di perbankan syariah
29
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul dan Keterangan
Penellitian Hasil Penelitian
1. Halil Paino, Anis
Barieyah Bahari
dan Rosliza Abu
Bakar dalam
European
Journal of
Social Sciences
Volume 23, no. 3
Tahun 2011
Penelitian ini berjudul
Shariah, Social
Responsibilities and
Corporate Governance of
the Islamic Banks in
Malaysia, mereka meneliti
tentang bagaimana
pengaruh sharia terhadap
good corporate governance
dan corporate social
responsibility perbankan
Islam di Malaysia yang
mengambil sampel 17 bank
Islam di Malaysia.
Hasil dari penelitian
ini menemukan
bahwa ketiga unsur
tersebut telah
diungkapkan sesuai
dengan pedoman
Bank Negara
Malaysia (BNM)
dan tidak ada
perbedaan yang
signifikan dari segi
pengungkapan
dibeberapa
perbankan yang
diteliti. Penelitian ini
juga menemukan
bahwa perbankan di
Malaysia
mengungkapkan
pertanggungjawaban
sosialnya untuk
meningkatkan citra
perusahaan mereka.
D.Kerangka Pikir
30
Dari uraian landasan teori dan teori-teori dan nilai-nilai syariah yang
mempengaruhi pengungkapan CSR, pembahasan mengenai bagaimana perbankan
syariah mengungkapkan kegiatan-kegiatan CSR-nya dalam penelitian ini rerangka
yang terbangun sebagai berikut.
Gambar 2.2.
Kerangka Pikir
CSR Corporate
Social
Responsibility
( Y )
Prinsip Berbagi
dengan Adil
(X1)
( X1 )
Prinsip Rahmatan
Lil Alamin
(X2 )
Prinsip Maslahah
(X3)
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menganalisis
secara deskriptif mengenai pengaruhnilai-nilai tauhid dalam Corporate Social
Responsibility terhadap Bank Muamalat Makassar. Penelitian yang menganalisis
secara deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-
fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status
dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini
(individu, kelompok atau organisasional), kejadian, atau prosedur (Indriantoro dan
Supomo, 2013:26).
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di perusahaan perbankan di kota
makassar yaitu PT. Bank Muamalat Makassar. Penelitian ini insya Allah akan
dimulai pada 25 Maret 2015 –25 Mei 2015.
1. Populasi dan Sampel
Sampel Penelitian ini diambil dari populasi di Bank Muamalat Makassar
yang telah telah menggunakan CSR dan menerapkan nila-nilai tauhid di
dalamnya. Populasi pada Bank Muamalat diambil karena kemudahan peneliti
dalam mengakses data dimana Bank Muamalat saat ini wajib menggunakan nilai-
nilai tauhid.
33
pengambilan sampel dengan metode purposive sampling karena penelitian
ini hanya akan memilih sampel karyawan sehingga mereka dapat memberikan
jawaban yang dapat mendukung jalannya penelitian ini.
Tabel 3.9 Populasi Karyawan Bank
No. Nama Bank Populasi
1. PT. Bank Muamalat Makassar 100
Menurut arikunto, apabila jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi, selanjutnya
jika populasi berjumlah besar (lebih dari 100) dapat diambil antara 10-15% atau
20-35% atau lebih tergantung setidak-tidaknya kemampuan peneliti dilihat dari
segi waktu, kecilnya resiko yang ditanggung peneliti (Radiah, 2013).
2.Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, tepat waktu,
sesuai dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data
yang digunakan adalah:
1. Data Kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka yang dapat dihitung,
yang diperoleh dari perhitungan kuesioner yang akan dilakukan yang
berhubungan dengan masalah yang teliti.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penyebaran
kuesioner kepada sejumlah responden yang menjadi sampel dari penelitian
ini yakni mengenai Pengaruh Nilai-nilai Tauhid CSR Corporate Social
Responsibility Data Sekunder adalah data pendukung yang biasanya dapat
34
diperoleh dari literatur-literatur bahan kepustakaan dan dokumen-dokumen
perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti
B.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan teknik survei, yaitu teknik pengumpulan dan analisis data berupa opini
dari subyek yang diteliti (responden) melalui tanya jawab (Indriantoro dan
Supomo, 2013:152). Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan melalui
kuissioner yang dibagikan langsung oleh peneliti kepada responden.
C.Pengukuran Variabel
Semua variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
liker 5 poin dan cara penentuan rentang skala dengan rumus sebagai berikut:
dimana : C = Perkiraan besarnya kelas
K = Banyaknya kelas
Xn = Nilai observasi terbesar
X1 = Nilai observasi terkecil
D.Metode Analisis
Analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
satu variabel terhadap variabel yang lain, agar data yang dikumpulkan tersebut
dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
35
1.Uji Hipotesis
a. Regresi Berganda
Uji hipotesis digunakan dengan metode analisis regresi linear berganda,
untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variable independen terhadap
variable dependen. Variable independen yang terdiri dari prinsip berbagi dengan
adil, prinsip rahmatan lil alamin, dan prinsip maslahah, keterlibatan pengguna
dalam proses pengembangan CSR serta menerapkan nilai-nilai tauhid terhadap
Bank Muamalat Makassar Maka, Perkembangan teknologi informasi dan
kecemasan yang memberi pengaruh terhadap variabel dependen, dalam hal ini
kinerja CSR. Variabel dependen yang dinyatakan dalam interval dan variabel
independen yang lebih dari satu, sehingga persamaan regresinya adalah sebagi
berikut:
Y = a + b X1+b2 X2 +b3 X3 + ε
Keterangan:
Y = Kinerja CSR
β = Konstanta
X1 = Prinsip berbagi dengan adil
X2 = Prinsip Rahmatan Lil Alamin
X3 = Prinsip Maslahah
ε = Eror
Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda, untuk mengetahui
pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen.
Setiap indikator yang pertanyakan dari kuesioner menggunakan skala Likert.
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala social (Ridwan dan Akdom, 2007,
36
hal.16). Dalam kuesioner yang digunakan penulis, setiap pertanyaan terdiri dari 5
(lima) kategori jawaban, yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5.
2.Pengujian Hipotesis
1. Analisis Koefisien Determinasi ( R²)
Pada linear berganda ini, akan dilihat besarnya konstribusi untuk variable
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat
besarnya koefisien determinasi totalnya ( R²). Jika ( R²) yang diperoleh
mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut
menerangkan hubungan variable bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji T (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variable
bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap
variable terikatnya. Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel <
Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > (0.05), maka H0 diterima
H1 ditolak dan jika sig < (0,05), maka maka H0 ditolak H1 diterima.
3. Uji F ( Parsial)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variable bebas secara
bersama-sama terhadap variable terikat. Untuk mengetahui apakah secara
simultan, koefisien regresi variable bebas mempunyai pengaruh nyata atau
tidak terhadap variable terikat, maka dilakukan uji hipotesis. Digunakan
Fhitung untuk menguji apakah model persamaan regresi yang diajukan dapat
diterima dan ditolak. Menurut Sugiyono (2006), nilai dengan Fhitung
dikonstantakan dengan Ftabel, dengan menggunakan tingkat keyakinan
37
95% dengan taraf kesalahan () yang digunakan yaitu 5% atau 0,05 maka,
Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti variabel bebasnya secara bersama-sama
memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau
hipotesis pertama sehingga dapat diterima.
4. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketetapan dalm penelitian
tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan dilakukan
dengan menghitung koefisien korelasi antar subjek pada item pertanyaan
dengan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan mencari
nilai koefisien korelasi ( r ) dari masing-masing pertanyaan dan
dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi r . Bila r hitung > r tabel,
maka pertanyaan/ variabel tersebut adalah signifikan.
5. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan butir instrumen
penelitian, penguji reliabilitas terhadap butir instrument penelitian yang
reliable jika nilai cronbach alpha di atas 0,6.
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Sejarah dan Gambaran Umum PT Bank Muamalat
Gagasan pendirian Bank Muamalat berawal dari Iokakarya Bunga Bank
dan Perbankan yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia pada 18- 20
Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini berlanjut dalam Musyawarah Nasional IV
Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada 22-25 Agustus 1990
yang diteruskan dengan pembentukan kelompok kerja untuk mendirikan bank
murni syariah pertama di Indonesia.
Realisasinya dilakukan pada 1 November 1991 yang ditandai dengan akte
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia di Hotel Sahid Jaya berdasarkan Akte
Notaris Nomor 1 Tanggal 1 November yang dibuat oleh Notaris Yudo Paripurno,
S.H. dengan Izin Menteri Kehakiman Nomor C2.2413. T.01.01 Tanggal 21 Maret
1992/Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 28 April 1992 Nomor 34. Pada
saat penandatanganan akte pendirian ini diperoleh komitmen dan berbagai pihak
untuk membeli saham sebanyak Rp 84 miliar. Kemudian dalam acara silaturahmi
pendirian di Istana Bogor diperoleh tambahan dana dari masyarakat Jawa Barat
senilai Rp 106 miliar sebagai wujud dukungan mereka.
Dengan modal awal tersebut dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 1223/MK.013/1991 tanggal 5 November 1991 serta izin
usaha yang berupa Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
430/KMK.01 3/1992 Tanggal 24 April 1992, Bank Muamalat mulai beroperasi
39
Pada Mei 1992 bertepatan dengan 27 Syawal 1412 H. Pada 27 Oktober
1994, Bank Muamalat mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia sebagai Bank
Devisa.
Beberapa tahun yang lalu Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara
pernah mengalami krisis moneter yang berdampak terhadap perbankan nasional
yang menyebabkan timbulnya kredit macet pada segmen korporasi. Bank
Muamalat pun ikut terimbas dampak tersebut. Tahun 1998, angka non performing
financing (NPF) Bank Muamalat sempat mencapai lebih dan 60%. Perseroan
mencatat kerugian sebesar Rp 105 miliar dan ekuitas mencapai titik terendah
hingga Rp 39,3 miliar atau kurang dari sepertiga modal awal.
Kondisi tersebut telah mengantarkan Bank Muamalat memasuki era baru
dengan keikutsertaan Islamic Development Bank (IDB), yang berkedudukan di
Jeddah—Saudi Arabia, sebagai salah satu pemegang saham luar negeri yang
resmi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Juni
1999.
Dalam kurun waktu 1999-2002 Bank Muamalat terus berupaya dan
berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi laba. Hasil tersebut tidak lepas
dari upaya dan dedikasi segenap karyawan dengan dukungan kepemimpinan yang
kuat, strategi usaha yang tepat, serta kepatuhan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.
Saat ini Bank Mumalat memberikan Iayanan kepada sekitar 2,5 juta
nasabah melalui 368 kantor Iayanan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia dan
40
didukung oleh jaringan Iayanan di Iebih dan 4.000 outlet System Online Payment
Point (SOPP) di PT POS Indonesia, 32.000 Automated Teller Machine (ATM),
serta 95.000 merchant debet.
Bank Muamalat merupakan satu-satunya bank syariah yang berekspansi ke
luar negeri dengan membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia. Nasabah
dapat memanfaatkan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS)
dengan jangkauan akses Iebih dari 2.000 ATM di Malaysia.
Pelopor perbankan syariah ini selalu berkomitmen untuk menghadirkan
Iayanan perbankan syariah yang kompetitif dan mudah dijangkau bagi masyarakat
hingga ke berbagai pelosok Nusantara.
Bukti komitmen tersebut telah mendapat apresiasi dari pemerintah, media
massa, lembaga nasional dan intemasional, serta masyarakat luas dengan
perolehan Iebih dari 70 penghargaan bergengsi selama 5 tahun terakhir.
B.Visi dan Misi dan Motto PT Bank Muamalat
1. Visi
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan
dikagumi di pasar nasional.
2. Misi
Menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan
pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen, dan orientasi
investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada stakeholder.
3. Motto
Memperluas Pasar dengan Landasan Bisnis yang Kokoh.
41
C.Struktur Organisasi
Gambar 2.3
D.Bidang Usaha atau Kegiatan Perusahaan
1. Rapat Umum Pemegang Saham (Shareholders Meeting)
Adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Muamalat Indonesia.
Tugasnya memimpin rapat pemegan saham serta mengawasi jalannya
kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia.
2. Dewan Komisaris (Board of Commissioner)
42
Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran sebagai
pengawas dan bersama Dewan Direksi merumuskan strategi jangka panjan
perusahaan. Adapun tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1) Mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberi nasihat kepada Dewan Direksi.
2) Melakukan tugas-tugas secara kusus diberikan kepadanya menurut
Anggaran Dasar.
3) Melakukan pengawasan aatas tugas-tugas yang diputuskan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham.
4) Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dasar Perseroan
serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.
5) Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan
menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah
perbaikan yang harus ditempuh.
3. Dewan Pengawas Syari’ah (Sharia Supervisory Board)
Dewan Pengawas Syari’ah dalam organisasi bank bersifat independen dan
terpisah dari pengurus bank, sehingga tidak mempunyai akses terhadap
operasional Bank. Adapun tugas dan wewenang Dewan Pengawas Syari’ah adalah
sebagai berikut:
43
1) Melakukan pengawasan atas produk Perbankan dalam menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat agar
berjalan sesuai dengan prinsip Syari’ah.
2) Memberikan pedoman dan garis-garis besar Syari’ah.
3) Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak sesuai dengan Syari’ah.
4. Operation Director
Mempunyai wewenang dan tanggung jawab membuat kebijakan
khususnya dalam bidang operasional, melaksanakan koordinasi dan pembinaan
bawahan serta pengawasan kegiatan operasional. Tugas pokok Direksi adalah:
1) Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan dan senantias berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektifitas Perseroan.
2) Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
5. Administration Group
Ruang lingkup kerja:
1) melakukaan supervisi dan monitoring terhadap segenap Kantor Cabang
atas pelaksanaan atau jalannya operasional.
2) Melakukan konsolidasi terhadap pembuatan dan monitoring Laporan-
laporan Bulanan Keuangan Bank dan menyampaikannya pada pihak
intern atau ekstern yang berkepentingan.
3) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan repegawaiitmen dan seleksi
calon karyawan, proses administrasi kegiatan penempatan dan
44
penempatan kembali karyawan, proses terminasi atau pengunduran diri
karyawan serta memonitor dan memeliharaa data base kepersonaliaan.
6. Corporate Support Group
Ruang lingkup kerja:
1) Menyiapkan dan melaksanakan legal action atas kebijakan manajemen.
2) Memberikan masukan dalam penyusunan manual, prodik, akad, dan
keputusan yang terkait dengan aspek hokum.
3) Meningkatkan pengetahuan dalam positif masyarakat tentang Bank
Muamalat Indonesia.
4) Membangun pendekatan dan citra positif Bank Muamalat Indonesia
pada emotional market.
5) Meraih dukungan moril maupun materil dari stakeholder maupun new
investor.
7. Internal Audit Group
Ruang lingkup kerja:
1) Berwenang untuk melakukan akses terhadap catatan karyawan, sumber
daya dan dana serta asset bank lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan audit.
2) Memeriksa dan menilai atas kecukupan dari struktur pengendalian
intern.
3) Memeriksa dan menilai kualitas kerja dalam melaksanakan tanggung
jawab yang telah dilaksanakan.
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil penelitian
1.Deskripsi Responden
Karakteristik identitas responden adalah profil terhadap obyek penelitian
yang dapat memberikan interpretasi terhadap hasil penelitian mengenai pengaruh
nilai-nilai tauhid dalam Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap bank
Muamalat Makassar. Dimana untuk mengimplementasikan hal tersebut, maka
responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Muamalat yakni
ditetapkan sebanyak 55 orang responden.
Data-data yang diperoleh diolah dengan menggunakan tabulasi silang
sehingga diperoleh gambaran secara menyeluruh dan terperinci jumlah total dari
setiap item yang dipertanyakan sehingga akan mudah untuk diinterpretasikan
secara kuantitatif.
Untuk penentuan sampel ini, responden dikelompokkan menurut deskripsi
responden berdasarkan umur, jenis kelamin,pekerjaan dan tingkat pendidikan.
Oleh karena itulah untuk lebih jelasnya dapat disajikan uraian mengenai deskripsi
identitas responden sebagai berikut :
2.Deskripsi Identitas Responden berdasarkan Umur
Proporsi identitas responden berdasarkan umur menggambarkan tingkat
pengalaman dan kedewasaan pola pikir responden, sehingga dalam penelitian
46
ini dapat dikelompokkan menurut tingkat responden yakni umur responden
dibawah 18 tahun, 20 – 25 tahun, 26 – 30 tahun, dan di atas 35 tahun.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disajikan melalui berikut ini :
Tabel 4.1
Proporsi Identitas Responden Berdasarkan Umur
Usia
Frekuensi Persentase
(Orang) (%)
Dibawah 18
tahun
12 12,0
20 – 25 tahun 15 15,0
26 – 30 tahun 13 13,0
Diatas35 tahun 15 15,0
Total responden 55 55
Sumber : Lampiran SPSS
Hasil olahan data mengenai identitas responden berdasarkan umur,
maka umur responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah antara 20 – 25
tahun dan di atas 35 yaitu nilainya sama masing-masing sebanyak 15%. Sehingga
dapat dikatakan bahwa responden yang terbanyak yang menggunakan Csr atau
corporate social responsibility terhadap Bank Muamalat Makassar adalah
Karyawan yang berumur antara 20-25 tahun,dan di atas 35 tahun.
2.Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin
Proporsi identitas responden dalam penelitian ini adalah pengelompokkan
responden berdasarkan jenis kelamin (gender), yang dimaksudkan untuk
47
mengetahui besarnya tingkat proporsi pengelompokan jenis kelamin pria dan
wanita, yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
(Orang) (%)
Pria 28 28,0
Wanita 27 27,0
Total responden 55 55
Sumber : Lampiran SPSS
Tabel 4.2 yakni deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan bahwa tingkat proporsi identitas responden yang berjenis kelamin
pria lebih besar yakni sebanyak 28% jika dibandingkan dengan wanita 27%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata karyawan bergelut dalam Prinsip
rahmatan Lil Alamin terhadap Bank Muamalat Makassar.
3.Deskripsi Identitas Responden berdasarkan Pekerjaan
Proporsi identitas responden berdasarkan pekerjaan, dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut ini :
48
Tabel 4.3
Proporsi Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
PNS 17 17,0
Pensiunan 6 6,0
Pegawai swasta 19 19,0
Mahasiswa/pelajar 5 5,0
Pengusaha 8 8,0
Total responden 55 55
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 yakni proporsi identitas responden berdasarkan
pekerjaan, menunjukkan bahwa jumlah responden yang terbesar dalam penelitian
ini adalah responden yang mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta yakni
sebanyak 19 orang atau 19%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
karyawan yang menerapakan prinsip berbagi dengan adil terhadap bank muamalat
makassar.
4.Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan
Proporsi identitas responden dalam penelitian ini adalah pengelompokkan
responden berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden yang
dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
49
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frekuensi Persentase
(Orang) (%)
DIPLOMA 12 12,0
SARJANA 18 18,0
PASCASARJANA 25 25,0
Total responden 55 55
Sumber : Lampiran SPSS
Dari tabel 4.4 yakni deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan,
menunjukkan bahwa proporsi tingkat pendidikan responden yang terbesar dalam
penelitian ini adalah S1 yakni sebanyak 25 orang atau 25%, sehingga dapat
dikatakan bahwa sebagian besar Karyawan yang menerapkan nilai-nilai tauhid
berdasarkan prinsip maslahah terhadap bank muamalat tersebut.
B. Analisis Validitas dan Reliabilitas
a. Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang digunakan dalam mengukur tingkat
kevalidan atau keabsahan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian
yang valid mempengaruhi validitas yang tinggi. Sebaliknya suatu instrumen yang
kurang valid akan memiliki validitas rendah.
Suatu instrumen yang dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, sebab suatu instrumen yang dikatakan valid apabila suatu instrumen
penelitian dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti.
50
Menurut Sugiyono (2009 : 106) bahwa syarat minimum yang dianggap
memenuhi syarat valid adalah r = 0,30. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka
dapat disajikan hasil olahan data mengenai pengujian validitas data dalam
instrumen penelitian yang dapat dilihat melalui
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Validitas Terhadap Csr, Prinsip Berbagi Dengan Adil Terhadap
Bank Muamalat Makassar
Variabel rhit rtabel Keterangan
A. Kepuasaan Crporate 0,518 0,30 Valid
Social Responsibility 0,765 0,30 Valid
(CSR) 0,647 0,30 Valid
0,750 0,30 Valid
0,751 0,30 Valid
B. Prinsip berbagi dengan 0,757 0,30 Valid
Adil 0,665 0,30 Valid
0,701 0,30 Valid
0,739 0,30 Valid
0,768 0,30 Valid
C. Prinsip Rahmatan Lil 0,735 0,30 Valid
Alamin 0,733 0,30 Valid
0,737 0,30 Valid
0,739 0,30 Valid
0,773 0,30 Valid
D. Prinsip Maslahah 0,707 0,30 Valid
0,642 0,30 Valid
0,743 0,30 Valid
0,709 0,30 Valid
0,651 0,30 Valid
Lampiran Spss.
Berdasarkan tabel 4.5 yakni hasil olahan data mengenai pengujian
validitas, menunjukkan bahwa untuk faktor nilai informasi dengan 4 item
pertanyaan, kemudian isi pesan dengan 4 pernyataan, untuk variabel dorongan
dengan 4 pertanyaan dan keputusan 20 iten pertanyaan sudah valid karena
memiliki nilai korelasi di atas dari 0,30.
51
b. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sesuatu instrumen yang dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data, karena instrumen dapat dipercaya dan reliabel yang akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Suatu data instrumen penelitian
dikatakan reliabel menurut Ghozali (2006 : 133) apabila memiliki nilai
cronbach’s alpha > 0,60.
Adapun hasil olahan data mengenai reliabilitas data instrumen penelitian
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Analisis Reliabilitas Data Instrumen Penelitian
Sikap Karyawan Terhadap Bank Muamalat Makassar
No Variabel Variabel
Cronbach’s
Alpha
R tabel Hasil
1 Penyajian Prinsip Berbagi dengan
Adil
0,965 0,60 Relia
bel
2 PrinsiP Rahmatan Lil Alamin 0,911 0,60 Relia
bel
3 Prinsip Maslahah 0,954 0,60 Relia
bel
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 yakni hasil pengolahan data mengenai reliabilitas,
yang menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang diajukan sudah reliabel
atau handal, hal ini dapat dilihat dari variabel faktor penyajian prinsip berbagi
dengan adil memiliki nilai cronbach’s alpha 0,965, untuk Prinsip Rahmatan Lil
Alamin cronbach’s alpha sebesar 0,911, dan untuk variabel Prinsip Maslahah
nilai cronbach’s alpha 0,957, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
sudah handal karena memiliki nilai cronbach’s alpha diatas dari 0,60.
52
c. Analisis Regresi
Analisis regresi antara prinsip berbagi dengan adil,prinsip rahmatan lil
alamin,dan prinsip maslahah terhadap bank muamalat Makassar dimaksudkan
untuk mengetahui pola dan mengukur perubahan pengaruh faktor antara prinsip
berbagi dengan adil,prinsip rahmatan lil alamin,dan prinsip maslahah terhadap
bank muamalat Makassar. Berdasarkan pengolahan data hasil kuesioner dengan
menggunakan komputerisasi dengan program SPSS versi 17 diperoleh hasil
seperti pada tabel 4.7 berikut ini :
Tabel 4.7
Pengaruh Nilai Berbagi Dengan Adil,Prinsip Rahmatan Lil Alamin,Dan Prinsip
Maslahah Terhadap Bank Muamalat Makassar
Variabel
Koefisien regresi
Sig thit
(Constanta) 2,129 0.118 1.575
Nilai prinsip berbagi
dengan adil
0,562 0,000 6.492
Prinsip Rahmatan Lil
Alamain
0,166 0,002 3.220
Prinsip Maslahah 0,174 0,034 2,147
R = 0,786 Sig = 0,000
R² = 0,618 F = 51.732
Sumber : Lampiran SPSS
Berdasarkan tabel yang diperoleh dari hasil pengolahan data komputerisasi
dengan menggunakan program SPSS Versi 17 maka diperoleh persamaan regresi
berganda (lihat lampiran) sebagai berikut :
Y = 2.129 + 0,562 X1 + 0,166 X2 + 0,174 X3
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
b0 = 2.192 menunjukkan bahwa prinsip berbagi dengan adil,prinsip rahmatan lil
alamin,dan prinsip Maslahah sebesar 2.192 %
53
b1 = 0,562 menunjukkan bahwa jika prinsip berbagi dengan adil sebesar 0,562
%
b2 = 0,166 menunjukkan bahwa jika p rinsip Rahmatan Lil Alaminsebesar
0,166 %.
b3 = 0,174 menunjukkan jika Prinsip Maslahah sebesar 0,174 %.
d. Analisi Koefisien Determinasi ( R² )
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .786a .618 .606 1.75393
a. Predictors: (Constant), Prinsip Maslahah, Prinsip Rahmatan Lil
Alamin, Prinsip Berbagi Dengang Adil
b. Dependent Variable: Kinerja
Csr
Dari hasil analisis pengolahan data antara pengaruh nilai-nilai tauhid
dalam CSR Corporate social Responsibility terhadap Bank Muamalat Makassar
prinsip berbagi dengan adil,prinsip Rahmatan Lil Alamin,dan Prinsip Maslahah R
= 0,786. Artinya, mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif sebab nilai
koefisien korelasi mendekati +1.
Tetapi, pengaruh yang diberikan variabel independen (X) terhadap
varieabel dependen (Y) yang ditunjukkan oleh R square (R²) pada tabel XI hanya
sebesar 0,618. Artinya, 61,8% yang diterapkan Prinsip berbagai dengan
54
adil,prinsip rahmatan lil Alamin dan prinsip Maslahah dalam Csr, Corporate
Social Responsibility sisanya sebesar 38,2 % dipengruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteleti.
e. Uji F
Pada penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh prinsip berbagai dengan adil,prinsip Rahmatan Lil Alamin,dan Prinsip
maslahah terhadap bank Muamalat Makassar. Uji F dilakukan dengan
membandingkan F hittung dengan F tabel.
Tabel 4.9
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 477.427 3 159.142 51.732 .000a
Residual 295.323 96 3.076
Total 772.750 99
Berdasarkan hasil regresi dari tabel diatas menunjukkan bahwa F hitung
sebesar 51,732 atau 51,73 (pembulatan 2 angka dibelakang koma). Untuk
mengetahui F tabel, terlebih dahulu dutentukan derajat kebebasan (df1 dan df2).
Dengan menggunakan signifikansi a = 5%, df1 (jumlah variabel – 1) = 3, dan df2
(n-k-1) atau 100-3-1 = 96 (dimana n adalah jumlah responden dan k adalah
jumlah variabel independen).
A. Predictors: (Constant), Prinsip Maslahah, Prinsip Rahmatan Lil Alamin, Prinsip Berbagi Dng Adil
B. Dependent Variable: Kinerja Csr
55
Untuk tabel F yang disusun oleh Junaidi Chaniago ( 2008, diakses 4 Mei
2012), df1 disebut sebagai df untuk pembilang (N1) dan df2 disebut sebagi df
untuk penyebut (N2). Dengan demikian, F tabel yang dicari terdapa diantara baris
N2= 96 dengan kolom N1= 3. Sehingga F tabel yang diperoleh adalah 2,70.
Dengan demikian F hitung > F tabel ( 51,73 > 2,70), maka penulis menyimpulkan
hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dari faktor-faktor (prinsip
berbagi dengan adil,prinsip rahmatan lil alamin,dan prinsip maslahah) pada CSR
Corporate Social Responsibility terhadap bank Makassar terbukti kebenarannya.
f. Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X berpengaruh positif
secara parsial terhadap variabel Y berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel
XIII. Uji T dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dari
pebandingan t hitung dan t tabel, disimpulkan apabila t hitung > t tabel
maka variabel XIV yang dimaksud mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel Y. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka disimpulkan bahwa
variabel X yang dimaksud tidak mempunyai pengaruh yang siginfikan terhadap
variabel Y.
Tabel 4.10
Ringkasan Pengujian Variabel Independen Terhadap Variabel Terhadap Bank
Muamalat Makassar
Variabel thit
Sig Ttabel
Prinsip berbagi
dengan adil
6.492 0,000
1,985
Prinsip Rahmatan
Lil Alamin
3.220 0,002
Prinsip Maslahah 2,147 0,034
56
Sesuai tabel XIV dapat dijelaskan pengujian secara statistik dengan uji parsial
Uji T dari masing-masing variabel yaitu :
1. Pengujian Koefisien Regresi Prinsip berbagi dengan adil ( X1 )
Hasil thitung untuk variabel ini sebesar 6.492. Sementara itu, nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,985. Maka thitung (6,492) > t tabel (1,985). Artinya,
ada pengaruh positif antara Prinsip berbagi dengan adil terhadap Bank
Muamalat Makassar
2. Pengujian Koefisien Regresi Prinsip Rahmatan Lil Alamin ( X2 )
Hasil thitung untuk variabel ini sebesar 3,220. Sementara itu, nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,985. Maka thitung (3,220) > t tabel (1,985). Artinya,
ada pengaruh positif antara Prinsip Rahmatan Lil Alamin terhadap Bank
Muamalat Makassar.
3.Pengujian Koefisien Regresi Variabel Prinsip Maslahah ( X3 )
Hasil thitung untuk variabel ini sebesar 2,147. Sementara itu, nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 1,985. Maka thitung (2,147) > t tabel (1,985). Artinya,
ada pengaruh positif antara Prinsip Maslahah terhadap Bank Muamalat
Makassar.
Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapa disimpulkan bahwa dari tiga
variabel diatas yang merupakan faktor-faktor (prinsip berbagi dengan adil,prinsip
rahmatan lil alamin,dan prinsip maslahah) mempunyai pengaruh terhadap
keputusan karyawan pada Bank Muamalat Makassar. Dari ketiga variabel
tersebut, nilai informasi (6,492) secara berpengaruh terhadap keputusan karyawan.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dari
57
prinsip berbagi dengan adil,prinsip rahmatan lil alamin,dan prinsip maslahah
dalam Corporate Social Responsibility terhadap Bank Muamalat Makassar
terbukti kebenarannya.
C. PEMBAHASAN
1. Kinerja CSR
Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan atau konsep yang di
lakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggung jawab mereka terhadap sosial atau Lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada. Contoh Bentuk tanggungjawab itu bermacam-
macam,mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan perbaikan lingkungan,pemberian beasiswa untuk anak tidak
mampu,pemebrian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,sumbangan untuk
desa atau fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat
banyak ,khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada.Corporate social responsibility (Csr) merupakan fenomena strategi
perushaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stak-holdernya CSR
timbul sejak era dimana kesadaran akan sustantibility perusahaan jangka panjang
lebih penting daripada sekedar profitability.
Corporate social responsibility ini muncul disebabkan karena adanya
perubahan tingkat kesadaran masyarakat akan pemahaman bahwa perusahaan
bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri sehingga terasingkan
dari lingkungan masyarakat tempat perusahaan itu beroperasi, melainkan sebuah
perusahaan harus melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sekitarnya
58
sehingga membutuhkan pengungkapan CSR. Hal tersebut sejalan dengan yang
diungkapkan oleh Norman dan MacDonald mengenai “triple bottom line”,
penelitiannya mengatakan bahwa perusahaan tidak hanya memfokuskan
tanggungjawabnya hanya kepada sigle bottom saja melainkan lebih kepada triple
bottom line yaitu manusia, laba dan lingkungan perusahaan, Wayan Suartana
(2012:109) ini mengindikasikan pergeseran pandangan tradisonal yang lebih
mengutamakan pertanggungjawaban hanya sebatas kepada stockolder saja.
2. Kinerja Prinsip berbagi dengan Adil
Keadilan adalah sebuah istilah yang luas (comprehensive) dalam Islam dan
mencakup semua aspek interaksi manusia, tanpa memandang apakah hal ini
berkaitan dengan keluarga, masyarakat, ekonomi, negara, dan tanpa memandang
objeknya apakah manusia, binatang atau lingkungan pada Muhammad (2011:72).
Hal tersebut menjadi implikasi bahwa sumber daya yang diberikan oleh Allah swt.
kepada manusia adalah sebuah kepercayaan (amanat) dan harus dimanfaatkan
dengan cara sedemikian rupa sehingga kesejahteraan semua orang tercapai dengan
adil. Hal ini dipertegas oleh Chepra:
Dalam ekonomi, orang dapat menyatakan keadilan menuntut penggunaan
sumber daya dengan cara yang merata sehingga tujuan kemanusiaan dihargai
secara universal yaitu pemenuhan kebutuhan umum, pertumbuhan optimal,
lapangan pekerjaan yang lengkap, pemerataan pendapatan dan kekayaan, dan
kestabilan ekonomi terwujud.
59
Menurut Meutia dalam Islam kata berbagi dinyatakan dalam banyak
perintah Tuhan melalui zakat, infak dan sedekah. Dalam ajaran Islam banyak
sekali perintah yang mengingatkan manusia.
Prinsip berbagi dalam hal ini terkait erat dengan konsep “keadilan” yang
dikatakan oleh Amien Rais merupakan inti nilai dalam Islam. Keadilan
merupakan salah satu komponen penting yang membentuk cara pendang Islam
mengenai masyarakat, karenanya suatu masyarakat ideal tidak mungkin tewujud
tanpa adanya keadilan. Konsep islam mengenai keadilan menurut Chapra tidak
sama dengan konsep formal mengenai keadilan, keadilan dalam Islam merupakan
bagian dari iman, karakter, dan kepribadian manusia. Keadilan merupakan
karakteristik dari suatu sistem dan merupakan bagian yang sangat diperlukan
dalam suatu sistem hukum, sosial, dan ekonomi.
Menurut Qardawi, keadilan dalam kegiatan ekonomi ditetapkan dalam
kaidah fiqih, bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umat Menurut Yusuf
Qardhawi (2006:89). Prinsip keadilan Islam sangat kentara dalam praktik
mudharabah (berbagi keuntungan dan kerugian), di mana pemilik modal dan
pengguna modal (pekerja) ditempatkan pada posisi yang sejajar. Prinsip adil
dalam Islam adalah tidak menzalimi dan tidak dizalimi. Implikasinya dalam
aktivitas ekonomi ialah bahwa pelaku ekonomi tidak dibenarkan mengejar
keuntungan pribadi, seandainya hal tersebut merusak atau merugikan pihak lain.
3.Kinerja Prinip Rahmatan Lil Alamin
60
Dalam konteks Islam sebagai rahmatan lil alamin, Islam telah mengatur
tata hubungan menyangkut aspek teologis, sosial dan humanitas. Dalam hubungan
teologis, Islam memberikan batasan yang tegas yang harus dinyakini oleh setiap
pemeluknya, namun dasar tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk
memaksa nonmuslin untuk memeluk agama Islam. Namun dalam konteks sosial
Islam memiliki pilar utama mengenai praktik sosial yang dilakukan setiap
manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Sehingga konteks rahmatan lil alamin bermakna bahwa keberadaan
manusia seharusnya bisa menjadi manfaat bagi makhluk Allah swt. yang lainya.
Sehingga jika dikatikan dengan keberadaan bank syariah sebagai bank
berlandaskan nilai-nilai Islam, seharusnya dapat memberi manfaat yang dapat
dirasakan oleh semua pihak baik yang terlibat langsung maupun yang tidak
terlibat langsung dalam aktivitas perbankan syariah. Menurut Meutia, bentuk
rahamtan atau keberpihakan ini dapat berupa pemberian zakat, infak dan sedekah
maupun pemberian pembiayaan kepada para pengusaha kecil.
Allah swt. menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya, dan sebagai
khalifah-Nya di muka bumi seraya ditundukkan baginya apa yang dilangit dan apa
yang di bumi, dan diperintahkan untuk mengeksplorasi apa yang ditundukkan
baginya untuk memakmurkan bumi dan melaksanakan tugasnya di dalamnya.
Agar manusia dapat menjalankan tugasnya dalam kehidupannya maka dia
membutuhkan persiapan yang sesuai manhaj Islam, dimana asas manhaj tersebut
adalah pendalaman iman kepada Allah swt., memahami nilai-nilai Islam,
61
memerangi nilai-nilai yang buruk, serta peduli terhadap manusia baik jiwa dan
raga.
4.Kinerja Prinsip Maslahah
Menurut Yusuf dengan adanya landasan kebijakann pelaksanaan CSR
syariah yang bertumpu pada prinsip maslahah akan memudahkan pengelola
perbankan syariah untuk menentukan program CSR yang sepatutnya dijalankan
bagi menciptakan kesejahteraan masyarakat walaupun terkadang tidak populer.
Sebab sebenarnya CSR haruslah benar-benar menjadi sebuah program yang
menyentuh dasar-dasar kebutuhan masyarakat, bukan sebuah program untuk
menarik simpati masyarakat atau suatu kegiatan untuk meraup keuntungan.
62
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil
penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh nilai-nilai Tauhid CSR Corporate Social Responsibility terhadap
Bank Muamalat Makassar (Prinsip berbagai dengan adil,prinsip rahmatan lil
alamin,dan prinsip maslahah) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan
karyawan pada bank muamalat Makassa. Hal ini didasarkan dari hasil uji F
dimana F hitung > F tabel.
2. Variabel independen () yang secara parsial memiliki pengaruh yang paling
dominan terhadap variabel dependen(Prinsip berbagai dengan adil,prinsip
rahmatan lil alamin,dan prinsip maslahah) adalah variabel nilai informasi. Hal
ini didasarkan dari hasil uji thitung > t tabel.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat diberikan
saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan,
yaitu :
1. Sikap Karyawan perlu lebih meneperhatikan nilai-nilai islam atau
tauhid.dan ada baiknya harus lebih di terapkan juga CSR Corporate Social
Responsibility yang ada dalam Bank Muamalat Tesebut.
63
2. Disarankan agar Karyawan lebih kepada Prinsip berbagi dengan adil,dan
juga Prinsip Rahmatan Lil Alamin serta Prinsip Maslahahnya lebih terhadap
hal-hal yang berpengaruh pada kegiatan dalam melayani masyarakat.
3.Pimpinan Bank Muamalat seharusnya Lebih memberi peluang kepada
mahasiswa yang mau meneliti agar kiranya di persilahkan saja. Apalagi
jurusan kami akunansi Lebih kepada perhitungan uang dan juga lembaga
instansi pekerjaan yang akan di tekuni yaitu Perbankan.
4.Nilai-Nilai tauhidnya juga harus lebih diterapkan beriringan dengan Csr.
64
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, 2004, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan
Bank Indonesia, 2002, Perbankan Syariah
Branco,Manual Catelo and Lucia Lima Rodrigues.Communication of Corporate
Social Responsibility byPortuguese Banks A Legitinacy Theory Persective
Corporate Comunication an Internasinal Journal,vol 11, no.3 (2006):
h.232-248.
Daniri,Mas Achmad Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
www.menhl.go.id (10 Mei 2012.
Djakfar,H Muhammad Agama,Etika dan Ekonomi wacana Menuju
Pengembangan EkonomiRabbaniyah Cet, 1: Malang:UIN-Malang Press,
2007
Djakfar,H.Muhammad.Etika Bisnis: Menangkap spirit Ajaran Langit dan pesan
Moral Ajaran Bumi.Cet 1:Jakarta:Penebar Plus.2012.
Farook,syad On Corporate Social Responsibility Of Islamic Financial
Institutions.Islamic Economic Studies,vol.15 No, 1, July 2007.
Ghosali Iman, 2006, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Badan
Penerbit : Universitas Diponegoro, Jakarta
H.Muslimin,Kebijakan Perbankan Syariah di Indonesia. Cet. 1: Makassar
Alauddin Press,2011
Indriantoro, Nur dan dan Supomo, Bambang “Metodologi penelitian bisnis
untuk akuntansi dan manajemen”. Edisi Pertama Cetakan Keenam,
BPFE-Yogyakarta, 2013.
Ismail, 2011, “Perbankan Syariah”, Edisi Pertama. Penerbit kencana Prenada
Media Group: Jakarta.
Kiswanto dan Hasan Mukhibad,”Analisis Budaya Islam Akuntabilitas”jurnal
Dinamika Akuntansi vol 3 Universitas Negri Semarang,September
(2011):h 85
Meutia, Inten,et al. Qualitative Approach To Build The Concept Of Social
Responsibility Disclousures Based On Shari’ah Enterprise Theory.
http://ssrn.com/abstract=1662860.(Diakses (23 April 2012)
65
Muhammad,Rifqy.Studi Evaluative Terhadap Laporan Perbankan Syariah JAAI
Vol 13,no 2 Desember (2009):h 189-209.
Muhammad.Kekuatan Ekonomi Islam dalam Menciptakan Kesejahteraan dan
Keadilan.Jurnal Kajian Islam 1 vol.3 1,April (2011):h.63-76
Muhammad Yasir Yusuf,Aplikasi CSR pada Bank Syariah Suatu Pendekatan
Mashalah dan Masqashid Syariah jurnal Ekonomi dan bisnis Islam
Vol4,no,2 IAIN Ar Raniry,juni (2010).
Purwitasari, Fadilla. Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibilty
Perbankan Syariah Dalam Presfektif Shariah Enterprise Theory Studi
Kasus Pada Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat
Indonesia Skripsi sarjana,Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Dipenogoro,Semarang,2011.
Ratnasari.Yuanita dan Andri Prastiwi. Pengaruh Corporate Govermance
Terhadap Luas Pengunkapan Tanggung Jawab social Perusahaan di
dalam sustansibility report.www.google.com. (Diakses 14 Oktober 2012).
Radiah. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Mahasiswa
Akuntansi UIN Alauddin MakassarTerhadap Tingkat Pemahanan
Akuntansi”, Skripsi. Makassar: Fak. SyariahdanHukum UIN Alauddin.
2013.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Administrasi, dilengkapi dengan Metode
R&D, edisi revisi cetakan ketujuhbelas, Penerbit : Alfabeta, Bandung.
Sultan Remy sjhdeini, 2014 “Perbankan Syariah” Edisi Pertama. Penerbit
Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Suardi,Dedy.Vibrasi Tauhid Mersonansi Keesaan Tuhan. Cet 1: Bandung Remaja
Rosadakarya,1993.
Suartana,I Wayan. Akuntansi Lingkungan dan Triple Battom Line Accounting:
Paradigma Baru Akuntansi Bernilai Tambah. Jurnal Bumi Lestari, Vol
10,no 1.(2010): h 105-112.
Triyuwono.Iwan Prespektif, Metodolgi dan Teori AkuntansiSyariah Cet,1 Jakarta:
Rajawali,2009.
Utami,Annisa Dyah.Konsep Franchase fee dan Royally fee pada waralaba Bakmi
Tebet Menurut Prinsip Syariah.Skirpsi Sarjana,Fakultas Syariah dan
Hukum UIN-Syarif Hidayatullah,Jakarta 2010.
66
Yusuf Qardhawi.Daur Al-Qiyum wa al-akhlaq fi al-Iqtishad al-Islami. Terj-Zainal
Arifin dan Dahlia Husin, Etika agama dan Bisnis dalam Islam Jakarta:
Gema Insani 2006.
NO
Responden
umur,pekerjaan,pendidkan,jenis
kelamin Prinsip berbagi dengan adil Prinsip rahmatan lil alamin Prinsip maslahah Csr corporte soial esponsibility
1 1 1 4 1 3 3 3 4 4 5 3 5 4 1 3 5 4 1 1 5 5 3 3 4
2 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 2 2 4 4 4 4 5
3 3 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 2 2 4 4 4 5 5
4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5
5 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 5 4
6 4 2 3 5 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4
7 4 2 3 5 4 4 3 4 3 3 5 3 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
8 4 1 3 5 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 5 4 3 3 3 3 4
9 3 1 3 5 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
10 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
11 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3
12 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
13 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3
14 2 1 5 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 5 5 4 3
15 2 1 5 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3
16 2 1 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 4 5 4 2 3 4 4 3
17 2 1 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 5 4 3 2 3 4 3 4
18 1 1 4 1 3 3 3 3 3 5 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4
19 1 1 4 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4
20 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 2 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 2 1 5 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
23 2 1 5 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 5 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
24 3 1 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4
25 3 1 1 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4
26 4 1 1 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 5 5 3 3
27 4 1 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3
28 4 1 1 4 4 4 3 3 2 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3
29 4 1 1 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3
30 4 1 1 4 4 5 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 2
31 3 1 1 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2
32 3 1 1 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 2
33 3 1 1 5 3 4 5 4 3 4 4 2 3 3 5 3 4 4 4 3 4 3 4 2
34 3 1 1 4 3 4 3 5 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 1
35 3 1 1 3 2 4 4 4 4 5 5 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1
36 3 1 5 3 2 4 4 4 5 4 5 1 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 1
37 3 1 5 3 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2
38 2 1 5 3 2 5 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2
39 2 1 5 4 3 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 2
40 2 1 5 4 3 4 3 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4 3 5 5 5 3
41 2 1 5 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 3
42 2 1 5 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
43 1 2 4 4 4 4 2 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
44 1 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 1 2 4 4 5 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4
46 2 2 5 4 4 4 1 3 4 4 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 2 2 5 4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
48 2 2 5 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 5
49 2 2 5 4 4 4 2 4 3 5 1 4 5 4 5 3 3 3 3 5 4 4 3 4
50 3 2 5 3 4 4 2 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
51 3 2 5 3 3 3 4 5 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
52 3 2 5 3 3 3 4 5 4 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4
53 4 2 1 4 3 3 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4
54 4 1 1 4 3 3 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3
55 4 1 1 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Yusnani, Jurusan Akuntansi Angk. 2011 Nim
105730289611 yang Alumni Perguruan tinggi
Universitas Muhamaadiyah Makassar Tempat dan
tanggal lahir, Bulukumba 21 April 1993, Tepatnya di
Kecematan Herlang Kelurahan Tanuntung Kab.
Bulukumba Sulawesi Selatan, Agama Islam,Jenjang
Pendidikan SD Negeri 131 Banyoro Kelurahan Tanuntung Kab. Bulukumba pada
tahun 2005/2006. Lanjut MTS tanuntung pada Tahun 2008/2009.dan Lanjut SMK
Negeri 4 Jeneponto pada tahun 2010/2011. Adapun Nama Orang tua Bapak
Johani Ibu Suriani Pekerjaan Bapak Petani dan pekerjan Ibu, Ibu Rumah Tangga
IRT.Anak Ke-2 dari 5 bersaudara.