model pendidikan orang dewasa

16
1 Model PENDIDIKAN ORANG DEWASA Oleh I Ketut Nuarca Disampaikan dalam acara Focus Group Discussion Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini Yang Diselenggarakan BP PAUD DIKMAS Bali Tanggal 16 Agustus 2017

Upload: khangminh22

Post on 20-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Model

PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Oleh

I Ketut Nuarca

Disampaikan dalam acara Focus Group Discussion Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini

Yang Diselenggarakan BP PAUD DIKMAS Bali Tanggal 16 Agustus 2017

2

KATA PENGANTAR

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 70 tahun 2009

tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki

Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa maka semua unit terkait harus melaksanakannya

sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Salah satu komponen penting dalam

penyelenggaraan PAUD Inklusif adalah tersedianya Guru dan Tenaga Kependidikan yang

profesional yang mampu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.

Data empirik Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD yang bertugas pada

PAUD Iklusif menunjukkan bahwa sebagian besar kualifikasi pendidikannya belum S1/D4,

kompetensi GTK yang bertugas pada PAUD Inklusif masih rendah, dan sebagian besar

belum mempunyai sertifikat pendidik sehingga kurang mampu untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Sekaitan dengan itu untuk mewujudkan GTK PAUD Iklusif maka Direktorat

Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas melalui Subdirektorat

Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus, dan Satuan Pendidikan Indonesia di Luar

Negeri PAUD dan Dikmas akan melakukan berbagai terobosan antara lain dengan cara

peningkatan kompetensi GTK yang bertugas pada PAUD Inklusi. Salah satu bahan penting

yang diperlukan untuk peningkatan kompetensi GTK PAUD Inklusi adalah tersedianya

bahan ajar yang terstandar.

Atas bantuan dan partisipasi semua pihak dalam penulisan bahan ajar dan pelaksanaan

Pendidikan Orang Dewasa, kami ucapkan terima kasih.

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................... i

Daftar Isi .....................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................

A. Latar Belakang ..............................................................

B. Tujuan ...........................................................................

C. Sasaran ........................................................................

D. Ruang Lingkup .............................................................

E. Petunjuk Belajar ...........................................................

1

1

2

3

3

3

BAB II RENCANA PENYAJIAN MATERI ........................................

A. Kompetensi / Sub Kompetensi .....................................

B. Indikator …………………………………………………….

C. Materi /Sub Materi ........................................................

D. Metode ……………………………………………………..

E. Penilaian .........................................................................

F. Alokasi Waktu .................................................................

G. Sumber Belajar ……………………………………………..

H. Media Pembelajaran ………………………………………

5

5

5

5

5

5

5

6

6

BAB III MATERI BIMBINGAN TEKNIS

A. Pengertian ……………………………………………….......

B. Karakteristik Pendidikan Orang Dewasa .……………..….

C. Tujuan Pendidikan Orang Dewasa ………………….……..

D. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa ……………….…….….

E. Jenis-jenis Pendidikan Orang Dewasa …………………....

F. Kemampuan Belajar Mandiri Pendidikan Orang Dewasa..

G. Rangkuman Materi ………………………………………..

8

8

8

9

10

11

13

13

BAB IV PENUTUP 15

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, adalah

keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. Cirri- cirri pendidikan nasional adalah (1) mempunyai

komponen yang saling berhubungan satu sama lain; (2) komponen tersebut merupakan

satu kesatuan; (3) mempunyai tujuan tertentu;(4) tujuan tu dapat tercapai dengan

berfungsinya komponen tersebut (Faisal,1981).pendidikan dilaksanakan melalui tiga

jalur, yaitu (1) pendidikan formal,(2) nonformal,(3) informal.

Pendidikan dewasa dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan

untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan seumur hidup.pendidikan andragogy

berbeda dengan pendidikan paedagogy. Pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk

identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk

pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah.menurut UNESCO (Townsend

Coles, 1977 dalam Lanundi, 1982) mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebgai

berikut :

“keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isinya, tingkatan,

metode baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan

semula di sekolah, akademi dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang

yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, meningkatkan

kualifikasi teknis ataupun profesionalnya, memperkaya pengetahuannya, dan

mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap

perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan social,

ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.”

Pemahaman awal mengenai belajar dan mengajar sebagian besar diawali dari studi

pendidikan pada anak serta pengalaman mengajar anak-anak. Kebanyakan proses belajar

mengajar didasarkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses transmisi pengetahuan.

Dimana hal ini kemudian dikenal dengan Paedagogi, yang diartikan sebagai suatu ilmu

dan seni dalam mengajar anak-anak.Semakin berkembangnya teknologi, mobilitas

5

penduduk, perubahan dan perkembangan zaman yang semakin menuntut kemampuan

individu dewasa.

Maka dirasa perlu untuk mengalami perubahan khususnya pada pendidikan.

Pendidikan tidak lagi sekadar hanya merupakan sebagai suatu upaya untuk transmisikan

pengetahuan, tetapi sebagai suatu proses penemuan sepanjang hayat akan apa saja yang

butuh kita ketahui. Untuk membedakan dengan Paedagogi, muncullah teori baru yang

disebut Andragogi yang berasal dari bahasa yunani yaitu androgogy yang berarti “orang

dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin”. Dalam paedagogi, berlangsung dalam

bentuk identifikasi dan peniruan.Berbeda halnya dengan andragogi, dimana berlangsung

dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah.

B. Tujuan

1. Umum

a. Untuk memberikan pemahaman kepada Master Traeiner tentang pendidikan orang

dewasa.

b. Untuk memberikan pemahaman kepada Master Traiener tentang pendidikan orang

dewasa.

2. Khusus

a. Untuk memberikan penjelasan kepada master traeiner tentang pengertian,

tujuan,manfaat, dan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

b. Untuk memberikan penjelasan kepada master traeiner tentangpendidikan orang

dewasa.

C. Sasaran

Bahan ajar ini diperuntukan bagi master traeiner dan pihak-pihak yang berkepentingan

dalam penyelenggaraan pendidikan.

D. Ruang Lingkup

Bahan ajar ini terdiri dari dua (2) bagian, mencakup :

1. Bagian I berisi penjelasan tentang Konsep dasar POD, meliputi pengertian,

karakteristik, teori belajar POD danjenis-jenis POD.

6

2. Bagian II berisi kemampuan belajar mandiri.

D. Petunjuk Belajar

Agar materi yang dibahas dalam bahan ajar ini dapat dipahami oleh pembaca, maka

diharapkan:

1. Membaca dan mempelajari setiap uraian kegiatan belajar dalam buku ini secara

runtut, cermat dan teliti.

2. Mencatat atau menandai hal-hal yang dianggap penting.

3. Apabila ada yang kurang jelas, coba diskusikan dengan teman atau tanyakan kepada

fasilitator atau carilah sumber lain yang sesuai.

4. Setelah memahami uraian materi dalam setiap kegiatan belajar, jawablah soal-soal

latihan yang tersedia tanpa melihat uraian materi sebelumnya.

5. Cocokkan jawaban dengan lembar kunci jawaban yang tersedia diakhir buku ini.

6. Jika jawaban lebih dari 80% benar, maka Anda telah menguasai dan memahami

uraian materi ini, namun jika lebih dari 80 % jawaban Anda salah, maka sebaiknya

Anda pelajari ulang uraian materinya.

BAB II

RENCANA PENYAJIAN MATERI

A. Kompetensi/Sub Kompetensi

Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, master trainer dapat memahami pendididkan orang

dewasa.

B. Indikator

Indikator keberhasilan master traeiner memahami tentang pendidikan orang dewasa

apabila:

1. Master Traeiner dapat menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, dan prinsip-prinsip

pendidikan orang dewasa.

2. Master Traeiner dapat menjelaskan tentang kemampuan mandiri

7

C. Materi/Sub Materi

Konsep Dasar POD

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Manfaat

4. Prinsip-prinsip

5. Jenis-jenis dan Kategori POD

D. METODE

Ceramah, tanya Jawab, curah pendapat, diskusi kelompok, dan penugasan.

E. PENILAIAN

Penilaian terhadap peserta bimtek adalah pre test, penilaian proses, post test.

F. ALOKASI WAKTU

Alokasi waktu dalam penyajian materi pendidikan orang dewasa 5 jam pelajaran (@45

menit).

G. SUMBER BELAJAR

- Bahan ajar

- Sumber bacaan lain

H. MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini antara lain:

laptop, LCD projector, dan bahan presentasi.

Langkah Media Waktu Apersepsi :

- Pengantar

- Tanya Jawab mengenai POD

Kertas HVS, kertas origami, flipcart, spidol

30 menit

8

Kegiatan Inti : - Sharing pengalaman yang

di rasakan dan dialami ketika belajar

- Penjelasan materi - Mensimulasikan - Presentasi hasil diskusi

Power point, kertas HVS, flipcart, spidol

4 jam

Penilaian - Review materi

- Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi

Kertas origami, selotip, spidol

30 menit

BAB III

MATERI BIMBINGAN TEKNIS

A. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa

Pendidikan Orang Dewasa/Andragogi telah dirumuskan sejak tahuan 1920. Andragogi

dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar

secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan

bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya

sendiri.(Pannen,1997). Pendidikan orang dewasa merupakan keseluruhan proses pendidikan

yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan,metodenya baik formal dan tidak, yang

melanjutkan maupun yang menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan

universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat

mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi

teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam

perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan

sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang dan bebas.UNESCO(Townsend Coles, 1977),

B. Karakteristik Pendidikan Orang Dewasa

Orang dewasa memiliki karakteristik tersendiri yang menyebabkan pola pembelajaran

yang diberikan kepada orang dewasa seharusnya memiliki perbedaan dengan

9

pembelajaran anak-anak. Kita perlu mempelajari ciri apa saja dan apa implikasinya dalam

pembelajaran orang dewasa.

1. Memiliki lebih banyak pengalaman hidup

2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, orang dewasa termotivasi untuk belajar

karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan berprestasi secara personal,

keputusan dan perwujudan diri.

3. Banyak peranan dan tanggung jawab yang di miliki. Menimbulkan persaingan

terhadap permintaan waktu antar setiap peranan.

4. Adanya keterbatasan waktu untuk belajar

5. Kurang percaya diri atas kemampuan diri yang dimiliki untuk belajar kembali.

Kepercayaan-kepercayaan yang tidak benar tentang belajar, usia lanjut dan faktor

fisik juga dapat meningkatkan ketidakpercayaan diri orang dewasa untuk kembali

belajar

6. Pengalaman dan tujuan hidup orang dewasa lebih beragam daripada para pemuda, hal

ini dapat dijadikan suatu kekuatan yang positif yang dapat di manfaatkan melalui

pertukaran pengalaman dikalangan pembelajar orang dewasa.

7. Makna belajar bagi orang dewasa, adalah suatu proses mental yang terjadi dalam

benak seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir. Bagi pendidik orang dewasa

melalui pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna.

C. Tujuan Pendidikan Orang Dewasa

Menurut Lunandi (dalam Asmin, 2005), menyatakan proses pendidikan orang

dewasa bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan,

meningkatkan kualifikasi teknis, dan jiwa profesionalisme para pesertanya. Proses

pendidikan orang dewasa harus mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang

bersifat (dapat dikategorikan) sebagai perkembangan pribadi, dan peningkatan partisipasi

sosial dari individu yang bersangkutan.

Setiana (2005) menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan orang dewasa pada

hakekatnya adalah terjadinya proses perubahan perilaku menuju ke arah yang lebih baik

dan menguntungkan hanya dapat terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang cukup

mendasar dalam bentuk atau peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sekaligus sikap.

10

Topatimasang (dalam Asmin, 2005) berpendapat bahwa tujuan pendidikan

didasarkan pada anggapan bahwa tujuan utama pendidikan adalah menghasilkan

keseluruhan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Asumsi ini

menyiratkan dua hal, yakni:

1. Jumlah pengetahuan cukup sedikit untuk dikelola secara menyeluruh oleh sistem

pendidikan dan

2. Kecepatan perubahan yang terjadi dalam tata budaya atau masyarakat cukup lambat

sehingga memungkinkan untuk menyimpan pengetahuan dalam kemasan tertentu

serta menyampaikannya sebelum pengetahuan itu sendiri berubah.

D. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa

Prinsip Belajar Orang Dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana

yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari. Orang dewasa

belajar sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis. Orang

dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan

secara penuh pengetahuannya, kemampuannya dan keterampilannya dalam waktu yang

cukup

1. Hukum Belajar

Hukum belajar berisi ketentuan tentang cara orang belajar dan kondisi yang dapat

meningkatkan hasil belajar. Terdiri dari 8 unsur pokok (1) keinginan belajar,(2)

pengertian terhadap tugas,(3) hukum latihan,(4) hukum akibat,(5) hukum asosiasi,(6)

minat, keuletan,intensitas, (7) ketetapan hati,(8) pengetahuan akan keberahsilan dan

kegagalan.

2. Penetapan tujuan

Penentapan tujuan terdiri dari tujuan umum ( tregantung dari visi dan misi suatu

Negara), tujuan khusus ( terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor).

3. Pemilihan Materi Pelajaran

Dalam memilih materi pelajaran harus menggunakan criteria seperti materi harus

menarik, dapat dimengerti, bermanfaat, dapat membantu tujuan pendidikan, dan

sesuai dengan subjek yang telah ditetapkan.

11

4. Pengembangan Sikap

Hal yang penting dari pengembangan sikap ini yaitu mengembangkan kemampuan

untuk mengendalikan emosi menghadapi situasi hidup sehari-hari. Emosi yang

terkendali akan dapat memberikan warna, semangat dan kebahagiaan hidup.

5. Idealism

Idealism disini adalah suatu standar kesempurnaan yang diterima oleh individu atau

kelompok. Prinsip utama dalam mengajarkan idealism adalah peserta didik harus

mengetahui idealism melalui bacaan, diskusi, pengamatan, dan bimbingan.

6. Minat

Pengembangan minat diarahkan pada minat untuk belajar, dimana makin besar

minatnya , makin besar semangatnya dan makin besar juga hasil kerjanya.

7. Pengajaran Pengetahuan

Pengetahuan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu (1) pengetahuan yang harus diingat

secara permanen seperti kebenaran, prinsip umum, hkum dan teknik (2) pengetahuan

yang cukup dipelajari dimana menemukan dan bagimana menggunakannya.

E. Jenis-jenis Pendidikan Orang Dewasa

1. Pendidikan massal ( mass education )

Aktifitas masyarakat yang terdapat di masyarakat dengan sasaran individu-individu

dan orang dewasa yang mengalami ketelantaran pendidikan. Contoh : mengadakan

pembratasan buta huruf dengan menyelenggaraan pembelajaran di dearah-daerah

terpencil, dimana masih banyak terdapat orang dewasa yang masih belum dapat

membaca.

2. Pendidikan masyarakat (community education )

Gerakan pendidikan yang ditujukan pada persekutuan-persekutuan hidup agar mereka

memiliki pandangan, sikap, kebiasaan dan kemampuan tertentu. Hal ini di

selenggarakan dengan melakukan penyuluhan dan penyempurnaan lembaga yang

prosesnya melalui pembelajaran misalnya : gerakan koperasi.

3. Pendidikan dasar (fundamental education)

12

Gerakan pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan perikehidupan masyarakat

di bidang sosial ekonomi melalui pendidikan minimum. Agar masyarakat dewasa

lebih mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan lingkungan hidup dan

menjaganya.

4. Penyuluhan ( Extention)

Gerakan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan

oleh lembaga pendidikan tinggi bekerjasama dengan istansi pemerintahan yang

relevan, pelaksanaannya melalui penyuluhan dan bimbingan, baik secara individu

juga kelompok,

5. Pengembangan Masyarakat (Community development) Untuk menjelaskan usaha,

proses, gerakan yang dimaksudkan agar masyarakat sebagai suatu system sosial dapat

berkembang menjadi mampu menolong diri sendiri untuk meningkatkan kualitas

hidupnya di bidang ekonomi dan sosial.Dilakukan dalam bentuk bimbingan

persuasive secara perorangan dan kelompok.Menurut Mardikanto (2003)

pengembangan masyarakat sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran,

mengembangkan daya pikir, sikap dan keterampilan masyarakat agar mereka dengan

mandiri mampu untuk mengembangkan potensi dan penluang demi meningkatkan

kualitas hidup bersama.

6. Masyarakat belajar ( learning society)

Kenyataanya warga masyarakat aktif menggali pengalaman belajar disemua segi

kehidupan.Melakukan aktifitas apapun dan mencari pengetahuan yang bersumber dari

mana pun merupakan bagian dari pembelajaran.

7. Pendidikan seumur hidup (lifelong education)

Kenyataannya, dan atas kesadaran kita, asas dan harapan baru bahwasanya proses dan

kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia. Manusia perlu mencari

pengetahuan, pengalaman dan pemikiran baru di sepanjang hayat hidupnya.

13

F. Kemampuan Belajar Mandiri Pendidikan Orang Dewasa

Kemampuan belajar mandiri merupakan salah satu karakteristik yang dibutuhkan

dalam pembelajaran orang dewasa. Teori-teori yang mendukung tentang pembelajaran

orang dewasa, dapat diklasifikasikan dalam lima hal yaitu instrumenta learning, self

directed learning, eksperiential learning, perspective transformation dan situated

cognition.Asumsi yang mendasari pembelajaran orang dewasa adalah kebebasan dan

pengaturan diri, telah mempunyai berbagai tingkat pengalaman, terintegrasikan

pembelajaran menjadi kebutuhan sehari-hari, lebih tertarik pada pendekatan pemecahan

masalah, lebih termotivasi secara internal daripada eksternal (Abela, 2009).

Kemampuan belajar mandiri dapat diartikan sebagai otonomi pembelajar dalam

mengontrol proses pembelajaran yangdijalaninya. Pembelajaran diharapkan lebih efektif

dan fokus dengan kemampuan belajar mandiri ini. Otonomi yang dimiliki pebelajar ini

bukan merupakan status permanen, dapat berubah pada perbedaan waktu dan area

pembelajaran. Hal lain yang dapat berpengaruh pada kemampuan belajar mandiri antara

lain kepribadian, konteks budaya dan pengalaman belajar yang telah dilalui sebelumnya.

Pembimbing mempunyai peran yang penting dalam mengembangkan kemampuan belajar

mandiri , misalnya dengan pemilihan strategi pembelajaran yang digunakan (Thornton,

2009).

G. Rangkuman Materi

Pendidikan orang dewasa merupakan keseluruhan proses pendidikan yang

diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan,metodenya baik formal dan tidak, yang

melanjutkan maupun yang menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan

universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh

masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,

meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada

sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan

partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang dan bebas.

Karakteristik pendidikan orang dewasa mempunyai banyak pengalaman hidup, memiliki

motivasi, mempunyai peranan dan tanggung jawab. Prinsip pendidikan orang dewasa

14

hukum belajar, penetapan tujuan, pemilihan materi pelajaran, pengembangan sikap,

idealsm, minat dan pengajaran pengetahuan. Jenis-jenis pendidikan orang dewasa terdiri

dari pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, penyuluhan,

pengembangan masyarakat, masyarakat belajar dan pendidikan seumur hidup.

Kemampuan belajar mandiri sangat di butuhkan dalam pendidikan orang dewasa karena

lebih efektif dan focus.

BAB IV

P E N U T U P

Bahan ajar ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber atau acuan bagi Master

Treiner PAUD dalam pendidikan orang dewasa. Bahan ajar ini memuat informasi tentang

prinsip dan karakteristik POD . Jika pembaca ingin memahami lebih dalam tentang pendidikan

orang dewasa, bahan ajar ini juga memuat referensi lain yang dapat dibaca lebih lanjut. Semoga

bahan ajar ini bermanfaat sebagai sumber dan acuan, serta dapat dijadikan standar

pengembangan materi dalam pelaksanaan diklat yang relevan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Abduhak, I 2000. Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa, Bandung : Andira

Anang Megocahyo Wijipurnomo, 2004. Tesis Judul “Pengaruh Penerapan Model

Problem Based Learning dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Pelatihan

Fasilitator PNPM Mandiri di Propinsi Jawa Timur”

Suprijanto, 2007. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori dan Aplikasi Jakarta : Bumi Aksara

Tim NEST, 2008. “Bahan Ajar Pendidikan Orang Dewasa” Jakarta : Master Traeiner

dan Fasilitator Proyek PPAUD Direktorat PAUD Foto-foto kegiatan penguatan Implementasi Kurikulum 2013 PAUD Dekumentasi Subdit

Kurikulum Direktorat P PAUD

16