media pembelajaran dan media pendidikan

45
REVIEW BUKU MEDIA PEMBELAJARAN DAN MEDIA PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Drs. Moch. Fuad. Disusun Oleh : ALIFA SINTYA GATRI 11410082 PAI V D PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN 1

Upload: uinsuka

Post on 06-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REVIEW BUKU

MEDIA PEMBELAJARAN DAN MEDIAPENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Drs. Moch. Fuad.

Disusun Oleh :

ALIFA SINTYA GATRI

11410082

PAI V D

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

2013

Pemanfaatan Media Pendidikan

Judul Buku : Media Pendidikan

Penulis : Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc., dkk

Penerbit : Raja Grafindo Persada

Tahun Terbit : Agustus 1996

Tebal Buku : 334 hlm

Ukuran Buku : 21 cm

BAB I MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. Proses Belajar Mengajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi

pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia

masih bayi hingga meninggal, menyangkut perubahan yang

bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap

(afektif). Perubahan tersebut harus bersifat relatif

permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung

sesaat saja.

2

Yang dapat digolongkan menjadi sumber belajar yaitu

orang (people), pesan (message), bahan (materials), alat

(device), teknik, dan lingkungan/setting.

B. Media Pendidikan

Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi.

C. Perkembangan Media Pendidikan

Pada awalnya, media hanya dianggap sebagai alat bantu

mengajar guru yang berbentuk gambar, model, objek, dsb.

Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada

alat bantu visual yang dipakainya, orang kurang

memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran,

produksi, dan evaluasinya.

Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar

pertengahan abad ke 20, alat visual mengkonkritkan

pembelajaran dengan digunakannya audio/audio visual.

Tahun 1950, audio visual digunakan sebagai penyalur pesan

atau informasi belajar. Hingga lama-kelamaan, muncul

konsep penggunaan multi media dalam kegiatan

pembelajaran.

D. Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi

3

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses

komunikasi. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan

penerima pesan adalah komponen-komponen proses

komunikasi. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol

komunikasi disebut encoding, sedangkan penafsiran simbol-

simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan disebut

decoding.

E. Kegunaan Media Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-

kegunaan sebagai berikut :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan

belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,

seperti misalnya:

a. Objek yang terlalu besar (bisa digantikan dengan

realita, gambar, film, film bingkai, atau model)

b. Objek yang kecil (dibantu dengan proyektor mikro,

film bingkai, film, atau gambar)

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat,

dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu

bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film

bingkai, foto, maupun secara verbal;

e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin)

dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain,

dan4

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa

bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam

bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini

media pendidikan berguna untuk:

a. Menimbulkan kegairahan belajar;

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara

anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri

menurut kemampuan dan minatnya.

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi

dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan

sama untuk setiap siswa, maka guru banyak menemukan

kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.

BAB II JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA

Media atau bahan adalah perangkat lunak (software)

berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya

disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan

perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat

menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.

Untuk tujuan-tujuan praktis, dibawah ini akan dibahas

karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai

dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.5

A. Media Grafis

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya

media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan

pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai

menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan

disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi

visual.

Selain sederhana dan mudah, pembuatan media grafis

termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi

biayanya. Jenis media grafis yang sering digunakan :

1. Gambar/Foto

Beberapa kelebihan media gambar/foto adalah :

a. Sifatnya konkret (Gambar/foto lebih realistis

menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media

verbal semata)

b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

c. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan kita.

d. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang

apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga

dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

e. Foto memiliki harga yang cukup terjangkau.

Adapun enam syarat yang harus dipenuhi oleh gambar/foto

yang baik sehingga dapat dijadiikan media pendidikan,

adalah autentik, sederhana, memiliki ukuran yang

relative, mengandung gerak atau perbuatan, gambar/foto6

dari karya siswa sendiri seringkali lebih baik, dan

gambar harus bagus dari sudut seni dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft

kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa

detail.

3. Diagram

Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan

garis-garis dan simbol, diagram atau skema

menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.

Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya

atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram yang

baik untuk digunakan sebagai media pendidikan adalah

diagram yang:

a. Benar, digambar rapi, diberi tittle, label, dan

penjelasan-penjelasan yang perlu

b. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis

c. Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang

umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

4. Bagan/Chart

Pesan yang disampaikan biasanya berupa ringkasan

visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-

hubungan penting. Di dalam bagan sering kali kita

jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar,7

diagram, kartun, atau lambang-lambang verbal. Bagan

harus apat dimengerti anak, sederhana dan lugas, tidak

rumit atau berbelit-belit, dan up to date. Beberapa macam

bagan antara lain bagan pohon (tree chart), bagan arus

(flow chart), bagan garis waktu (time line chart), dan stream

chart.

5. Grafik

Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data

kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan

atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang

saling berhubungan secara singkat dan jelas. Ada

beberapa macam grafik yang sering digunakan. Ada yang

berupa grafik garis, batang, lingkaran dan grafik

gambar.

Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik

kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a.Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas;

b.Hanya menyajikan satu ide tiap grafik;

c.Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya;

d.Warna yang digunakan kontras dan harmonis;

e.Berjudul dan ringkas;

f.Sederhana, mudah dibaca, praktis, real, menarik, dan

teliti.

6. Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis

adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan8

simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu sikap terhadap

orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

7. Poster

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-

kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi

dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

Ukurannya bermacam-macam, tergantung kebutuhan.

Namun secara umum, poster yang baik hendaklah

sederhana, menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu

tujuan pokok, berwarna, slogannya ringkas dan jitu,

tulisannya jelas, serta motif dan desain bervariasi.

8. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk

menyajikan data-data lokasi. Secara khusus peta dan

globe tersebut memberikan informasi tentang:

a. Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai,

gunung-gunung, dan bentuk-bentuk daratan serta perairan

lainnya

b. Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat

yang lain

c. Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti

populasi atau pola bahasa/adat istiadat

d. Data-data ekonomi, seperti hasil pertanian,

industri atau perdagangan internasional.

9. Papan Flanel (Flannel Board)9

Papan flannel adalah media grafis yang efektif

sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada

sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini

dapat dilihat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan

disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah

sehingga dapat dipakai berkali-kali.

10. Papan Bulletin (Bulletin Board)

Berbeda dengan papan flannel , papan bulletin ini

tidak dilapisi kain flannel tetapi langsung ditempel

gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain

menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk

memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.

B. Media Audio

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan

dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan

dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal

(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada

beberapa jenis media dapat kita kelompokan dalam media

audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic,

piringan hitam, dan laboratorium bahasa.

1. Radio

Kelebihan Media Radio :

a. Harganya relatif murah.

b. Memiliki variasi program yang cukup banyak.

10

c. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat

dan gelombangnya.

d. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.

e. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata,

kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan

untuk pengajaran bahasa.

f. Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh

massa yang banyak.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media

pendidikan radio mempunyai kelemahan-kelemahan antara

lain:

a.Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way

communication)

b.Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak

dapat mengontrolnya

c.Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan

masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan

belajar mengajar di kelas seringkali menyulitkan.

2. Alat perekam pita magnetic

Alat perekam pita magnetic (magnetic tape recording) atau

tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang

tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi,

karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman

dalam alat perekam pita magnetic yaitu sistem full track

recording dan double track recording.

11

3. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa

mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara

menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan

sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa, murid duduk

sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak

suara, sedangkan guru duduk di ruang control lewat

headphone.

C. Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media

grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan

visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali

dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang

jelas diantara mereka adalah pada media grafis dapat

secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang

bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus

diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh

sasaran.

Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film

bingkai (slide), film rangkai (film strip), overhead proyektor,

proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan

microfilm.

BAB III PEMILIHAN MEDIA

A. Media Jadi dan Media Rancangan

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media

dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena12

sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di

pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization),

dan media rancangan karena perlu dirancang dan

dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan

pembelajaran tertentu (media by design). Masing-masing jenis

media ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan

dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan

biaya untuk pengadaannya.

Sebaliknya, mempersiapkan media yang dirancangan khusus

untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak

waktu, tenaga maupun biaya karena untuk mendapat

keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian

kegiatan validasi prototipenya. Kekurangan dari media

jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan meida

jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau

kebutuhan pembelajaran setempat.

B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Beberapa penyebab sebagian orang memilih media antara

lain adalah:

1. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada

kuliah tentang media

2. Merasa sudah akrab dengan media tersebut

3. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih

konkret

4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa

dilakukannya.

13

Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media

sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau

mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc Connel

(1974) mengatakan bila media itu sesuai, pakailah ! “If The

Medium Fits, Use It!”.

C. Kriteria Pemilihan

Pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari

konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem

instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun

tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain,

seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar,

organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber,

serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.

Faktor yang terakhir adalah efektivitas biayanya dalam

jangka watu yang panjang. Namun bila dilihat kestabilan

materi dan penggunaan yang berulang-ulang untuk jangka

waktu yang panjang program media grafis merupakan salah

satu contoh media yang dapat digunakan.

D. Model/Prosedur Pemilihan Media

Bila dilihat dari bentuknya, cara-cara tersebut dapat

dikelompokkan menjadi tiga model yaitu model flowchart yang

menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi dalam

pengambilan keputusan pemilihan, model matriks yang

menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan

sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi, dan

model checklist yang juga menangguhkan keputusan pemilihan14

sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Meskipun belum

ada penelitian khusus tentang hal ini, tampaknya model

checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan

media jadi, model matriks lebih serasi digunakan untuk

pemilihan media rancangan, sedang model flowchart dapat

digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media

jadi maupun media perancangan.

BAB IV PENGEMBANGAN MEDIA PENDIDIKAN

A. Penyusunan Rancangan

Secara sistematis, urutan dalam mengembangkan program

media itu dapat diutarakan sebagai berikut :

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

2. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objectives)

dengan operasional dan khas

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang

mendukung tercapainya tujuan;

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan;

5. Menulis naskah media;

6. Mengadakan tes dan revisi.

Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud dengan

kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan,

ketrampilan, dan sikap yang dimiliki. Sebagai perancang

program, kita harus dapat mengetahui pengetahuan atau

ketrampilan awal siswa untuk mencapai tujuan. Sebuah

tujuan instruksional yang lengkap mempunyai empat unsur :

audience, behavior, condition,dan degree. 15

Untuk dapat mengembangkan bahan instrusional yang

mendukung tercapainya tujuan tersebut, tujuan yang telah

dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. Dan ketika

kegiatan instruksional dilakukan, maka perlunya alat yang

digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa yang

dikembangkan sebelum naskah program media ditulis, berupa

tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku.

B. Penulisan Naskah

Dalam tahap ini pokok-pokok materi instruksional perlu

diuraikan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada

siswa. Penyajian ini dpat disampaikan melalui media yang

sesuai atau yang dipilih. Supaya materi instruksional

tersebut dapat disampaikan melalui media itu, materi

tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang

kita sebut naskah program media.

Naskah program media bermacam-macam.Tiap-tiap jenis

mempunyai bentuk naskah yang berbeda. Tetapi pada

dasarnya, maksud dalam naskah tersebut sama yaitu sebagai

penuntun kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.

Naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu

diambil oleh kamera serta bunyi dan suara yang harus

direkam.

Sebelum naskah ditulis, kita harus menuliskan

treatmentnya terlebih dahulu. Treatment yaitu uraian yang

berbetuk essay yang menggambarkan alur penyajian program.

Selain itu terdapat penulisan audio, yang meliputi radio,

kaset audio, dan laboratorium bahasa. Pada penulisan16

naskah film bingkai, pesan dapat disampaikan melalui dua

saluran, yaitu audio dna visual. Dan pada penulisan

naskah film dan video, yang meliputi synopsis, treatment,

storyboard, skrip (naskah program), dan skenario).

C. Produksi Media

Program produksi memiliki tingkat kerumitan yang

berbeda antara media yang satu dengan media yang lainnya.

Produksi audio direkam dalam suatu studio. Dalam sebuah

kegiatan produksi terdapat tiga kelompok personil yang

terlibat yaitu, sutradara atau pemimpin produksi, kerabat

kerja, dan pemain.

Sedangkan pada produksi film bingkai, harus

memperhatikan jenisnya, alat yang diperlukan, kerabat

kerja, pelaksanaan produksi, editing, pemberian bingkai

film, dan merekam narasi.

D. Evaluasi Program Media

Media apapun yang dibuat, seperti kaset audio film

bingkai, film rangkai, transparansi OHP, film, video

ataupun gambar, dan permainan/simulasi perlu dinilai

terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Penilaian

(evaluasi) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media

yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang

ditetapkan atau tidak. Macam evaluasi ada dua, yaitu

evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Ada beberapa

tahapan evaluasi yang sering diterapkan, antara lain

evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok17

kecil (small group evaluation), dan evaluasi lapangan (field

evaluation).

BAB V PEMANFAATAN PROGRAM MEDIA

Program media dibuat dengan rancangan yang sistematis

melalui berbagai langkah pengembangan yang melibatkan

berbagai tenaga terampil dan ahli, diharapkan program

yang dihasilkan dapat merupakan program media yang

efektif. Namun demikian, betapa baiknya sebuah program

media, bila program itu tidak dimanfaatkan dengnan baik

tentulah tidak akan banyak gunanya. Oleh karena itu, yang

perlu dirancang dengan baik bukan hanya pembuatan media

itu sendiri. Pemanfaatan media itu pun juga perlu diatur

dan dirancang sebaik-baiknya. Lebih-lebih bila media itu

merupakan media pembelajaran. Supaya media pembelajaran

itu efektif, pemanfaatan media itu harus direncanakan dan

dirancang secara sistematis.

A. Pola Pemanfaatan

Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran.

Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang

dapat dilakukan.

1. Pemanfaatan Media dalam Situasi Kelas (classroom setting)

Dalam tatanan ini, media pembelajaran dimanfaatkan

untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu.

Pemanfaatannya pun dipadukan dengan proses belajar

mengajar dalam situasi kelas.18

2. Pemanfaatan Media di Luar Situasi Kelas

Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat

dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu:

a. Pemanfaatan secara bebas

Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu

digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat

program media mendistribusikan program media, itu di

masyarakat pemakai media, baik dengan cara

diperjualbelikan maupun didistribusikan secara

bebas.

b. Pemanfaatan Media Secara Terkontrol

Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa

media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan

yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan

tertentu. Apabila media itu berupa media

pembelajaran, sasaran didik diorganisasikan dengan

baik.

3. Pemanfaatna Media Secara Perorangan, Kelompok, Atau

Massal.

B. Strategi Pemanfaatan

Media digunakan jika media itu mendukung tercapainya

tujuan instruksional yang telah dirumuskan serta sesuai

dengan sifat materi instruksionalnya yang telah

dirumuskan. Supaya media dapat digunakan secara efektif19

dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti

dalam menggunakan media.

1. Persiapan sebelum menggunakan media

Sebelum penggunaan media dapat berjalan dengan baik,

kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Dengan

mempelajari buku petunjuk atau buku panduan berupa

bahan ajar, yang nantinya akan disesuaikan dengan

penggunaan jenis media.

2. Kegiatan selama menggunakan media

Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah

suasana dan ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat

mengganggu harus diminimalisir sesedikit mungkin, agar

tercapai proses penyampaian bahan ajar melalui media

tersebut secara efektif.

3. Kegiatan tindak lanjut

Untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain

itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi

instruksional yang disampaikan melalui media yang

bersangkutan.

BAB VI PERALATAN MEDIA PENDIDIKAN

A. Peralatan Proyeksi (Optik) :

1. Over Head Projector

20

Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP adalah

peralatan yang paling sederhana yang menggunakan sistem

optik (lensa) dan elektrik.

2. Microform Reader

Microform reader adalah peralatan untuk membaca

bahan-bahan yang disimpan pada film dalam bentuk mikro.

Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu berbentuk

gulungan (roll) da nada yang berbentuk lembaran

‘microfiche’.

3. Proyektor Film Rangkai (Film Strip Projector)

Proyektor ini digunakan untuk memproyeksikan film

rangkai (strip). Ada beberapa model yang dibuat untuk

berbagai penggunaan, baik untuk penggunaan individual

ataupun penggunaan kelompok. Beberapa model dilengkapi

dengan fasilitas perekam kaset audio sehingga

dimungkinkan untuk memutar program film rangkai

bersuara.

4. Proyektor Film Bingkai (Slide Projector)

Peralatan ini termasuk dalam kelompok peralatan

proyeksi (optic), karena fungsi utamanya ialah

memproyeksikan film bingkai. Pada umumnya program-

program film bingkai bersuara. Suara film bingkai

terpisah. Maka untuk menyajikan program film bingkai

bersuara (sound-slide) selain diperlukan proyektor film

21

bingkai juga diperlukan perekam kaset audio, untuk

memainkan ulang kaset tersebut.

5. Proyektor Film Gelang (Film Loop Projector)

Dipergunakan untuk memutar film gelang. Proyektor ini

menggunakan sistem proyeksi depan layar. Modelnya ada

yang bersuara dan tidak bersuara.

6. Proyektor Film (Motion Picture Projector)

Menggunakan 3 sistem kerja yaitu sistem optik,

sistem mekanik, dan sistem elektrik.

7. Peralatan Audio

Peralatan yang diperlukan untuk menyajikan program

audio ataupun untuk menerima siaran radio. Ada dua

kelompok yakni radio perekam kaset audio serta radio

dan perekam kaset audio dengan tambahan amplifier dan

loudspeaker.

8. Video

Video sistem dalam penggunaannya sebagai peralatan

pemain ulang (play back) dari suatu program rekaman,

terdiri dari minimal satu buah tape recorder dan satu buah

monitor atau lebih.

B. Peralatan Elektronik

Radio, perekam kaset audio, penala radio, perekam pita

audio, perekam kaset audio, amplifier, loudspeaker, perekam22

kaset audio sinkron, perekam pita video, perekam kaset

video, piringan video, sambung video, video monitor, dan

proyektor video.

Fasilitas Minimal Menjadi Pembelajaran Maksimal

Judul Buku : Media Pembelajaran

Penulis : Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A.

Penerbit : Raja Grafindo Persada

Tahun Terbit : Oktober 2011

Tebal Buku : 192 hlm

Ukuran Buku : 21 cm

BAB I PENGERTIAN MEDIA

A. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin menuntut

guru untuk menguasai berbagai media pembelajaran hingga

dapat membantu siswa untuk belajar. Guru juga dituntut

kreatif dalam menggunakan media pembelajaran agar maksud

dan tujuannya dapat tercapai. Untuk itu guru harus

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang

media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994:6) :

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefetifkan

proses belajar mengajar

2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

3. Seluk-beluk proses belajar

23

4. Hubungan antara antara metode mengajar dan media

pendidikan

5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pendidikan

dalam pengajaran

6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan

7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan

8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran

9. Usaha inovasi dalam media pendidikan

Maka, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang

sangat penting dalam proses belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pembelajaran di sekolah pada khususnya.

B. Pengertian Media

Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia. Materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini : guru,

buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,

dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

24

Ciri-ciri umum yang terkandung pada beberapa batasan

tentang media :

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa

ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu

sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau

diraba dengan pancaindera.

2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang

dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu

kandungan yang terdapat dalam perangkat keras yang

merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan

audio.

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada

proses belajar (dalam maupun luar kelas)

5. Media pendidikan digunakan untuk komunikasi dan

interaksi antara guru dengan siswa

6. Media pendidikan misalnya radio, televisi, film,

slide, video, OHP, modul, computer, radio tape/kaset,

dan video recorder.

C. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pendidikan

Landasan teoritis yang medasari penggunaan media

pendidikan adalah teori Bruner yang menjelaskan bahwa

penggunaan media akan membuat siswa akan memperoleh

25

pengalaman baru dalam belajar. Menurut Bruner (1966:10-

11) ada tiga tingkatan utama modus belajar yang saling

berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman,

(pengetahuan, keterampilan atau sikap) yang baru, yaitu

pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial /gambar

(iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).

Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan

baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua

alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan stimulus

yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin

banyak alat indra yang digunakan untuk menerima dan

mengolah informasi, maka semakin besar informasi tersebut

dapat diterima siswa.

Salah satu gambaran yang dijadikan acuan sebagai

landasan teori penggunaan media dalam proses belajar

adalah Dale’s Cone of Experience :

26

D. Ciri-Ciri Media Pendidikan

Ciri-ciri media pendidikan menurut Gerlach & Ely

(1971):

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

27

Menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekrontuksi suatu peristiwa atau

objek yang dapat diurutkan dan disusun kembali dengan

perantara media seperti fotografi, video tape, audio

tape, dan film. Sehingga kejadian atau objek yang telah

direkam atau disimpan dapat digunakan setiap saat dan

dapat digunakan kembali untuk keperluan pembelajaran.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Suatu kejadian atau objek yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu

dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar

time-lapse recording, yakni hanya mengambil bagian-bagian

penting dan memotong yang tidak diperlukan.

3. Ciri Distributif (Distributive Property)

Memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa

dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format

media apa saja, dapat diproduksi seberapa kali pun dan

siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau

secara berulang-ulang di suatu tempat.

BAB II FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru membangkitkan

motifasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan28

membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa.

Selain itu juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual yaitu :

1. Fungsi Atensi

Yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks

yang bergambar .

3. Fungsi Kognitif

Media visual terlihat dari temuan- temuan

penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks

dan mengingatnya kembali.

Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran : 29

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi.

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu.

4. Media pembelajaran dapat memungkinkan adanya interaksi

dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.

BAB III PENGENALAN BEBERAPA MEDIA

Media pembelajaran dikelompokkan ke dalam empat

kelompok, yaitu :

1. Teknologi Cetak

Cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi

dengan meliputi teks, grafik, foto atau representasi

fotografik dan reproduksi.

2. Teknologi Audio Visual

Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan mesin- mesin mekanis dan elektronik untuk

menyajikan pesan-pesan audio dan visual.

3. Teknologi Berbasis Komputer

Merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan

materi dengan menggunakan sumber- sumber yang berbasis

mikro–prosesor (dalam media ini materi/informasi

disimpan dalam bentuk digital bukan cetak atau visual)

4. Teknologi Gabungan

30

Cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi

yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang

dikendalikan oleh komputer.

Sedangkan dalam segi perkembangan teknologi menurut

Seels dan Glasgow (1990:181-183) terbagi menjadi dua

kategori yaitu media tradisional dan media mutakhir.

1. Media Tradisional :

a. Visual yang diproyeksikan: proyeksi apaque,

proyeksi overhead, slides, filmstrips

b. Visual yang tak diproyeksikan: gambar, poster,

foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info,

papan-bulu.

c. Audio: rekaman piringan, pita kaset, reel, catridge

d. Penyajian Multimedia: tape, multi-image

e. Visual dinamis berproyeksi: film, televisi, video

f. Cetak: buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah,

hand-out

g. Permainan : teka-teki, simulasi, permainan papan

h. Realia : model, specimen (contoh), manipulatif

(peta, boneka)

2. Media Mutakhir

a. Media berbasis telekomunikasi : telekonferen

(komunikasi menggunakan mikrofon dan amplifier),

kuliah jarak jauh

b. Media berbasis mikroprosesor:

1). Computer-assisted instruction (sistem penyampaian

materi pelajaran yang berbasis mikroprosesor)31

2). Permainan komputer, sistem tutor intelijen

3). Interaktif, hypermedia (perluasan dari

hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam

teks), compact disc

Kemp dan Dayton (1985) mengelompokkan media ke dalam

delapan jenis yaitu media cetak, media panjang, overhead

transparacies, rekaman audiotape, seri slide dan filmstrips,

penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup, dan

computer. Setiap media pasti mempunyai kekurangan dan

kelebihannya, ini dialami baik media tradisional mapun

media mutakhir.

BAB IV PEMILIHAN MEDIA

ASSURE adalah Analyze learner characteristics, State objective,

Select, or modify media, Utilize, Require learner response, and

Evaluate. Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam

perencanaan pembelajaran yaiut:

(A) Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran

(S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran

(S) Memilih, memodifikasi atau merancang dan

mengembangkan materi dan media yang tepat.

(U) Menggunakan materi dan media.

(R) Meminta tanggapan dari siswa.

(E) Mengevaluasi proses belajar.

Faktor-faktor pemilihan media dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan berikut:32

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi

faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah

tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan

pengembangan materi dan media), sumber –sumber yang

tersedia (manusia dan material);

2. Persyaratan isi, tugas dan jenis pembelajaran isi

pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan

siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan

atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih

tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut

perilaku yang berbeda –beda dan dengan demikian akan

memerlukan tehnik dan media penyajian yang berbeda

pula;

3. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan

kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca,

mengetik dan menggunakan komputer, dan karakteristik

siswa lainnya;

4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan

(preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan

keefektifan biaya;

5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula :

a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang

tepat (visual dan atau audio);

b. Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat

(tertulis, audio, dan atau kegiatan fisik);

c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik;

d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk

penyajian informasi. 33

6. Media sekunder harus mendapat perhatian karena

pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang

beragam.

Dari segi teori belajar, perlu mendapatkan pertimbangan

motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran,

organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi,

partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan

pengulangan, serta penerapan.

Sedangkan kriteria penggunaan media yaitu sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai, mendukung isi pelajaran,

praktis, luwes, dan bertahan, guru terampil

menggunakannya, pengelompokan sasaran, dan mutu teknis.

BAB V PENGGUNAAN MEDIA

A. Media Berbasis Manusia

Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah di

bangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh

pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran

ini, yaitu :

1. Merumuskan masalah yang relevan;

2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang

terkait untuk memecahkan masalah;

3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana

pengetahuan itu dapat diterapkan untuk memecahkan

masalah;

4. Tuntun eksplorasi siswa sebagai seorang instuktur

untuk pelajaran pemecahan masalah;34

5. Kembangkan masalah dalam kontek yang beragam dengan

tahapan tingkat kerumitan;

6. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru

untuuk dipecahkan.

Pembelajaran interaktif dapat direalisasikan dalam :

pembelajaran parsipatori, pembelajaran main peran,

pembelajaran kuis tim, pembelajaran kooperatif, debat

terstruktur, pembelajaran 99 detik, dsb.

B. Media Berbasis Cetakan

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum

di kenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah

dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut elemen

yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu

konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran

huruf, dan penggunaan spasi kosong. Perancang

pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi dengan

media yang berbasis teks ini menjadi interaktif, dengan

cara :

1. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat

dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin kompleks

informasi itu, semakin sedikit jumlah butir yang

ditampilkan dalam sekali penyajian.

2. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan

siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan

tersebut.

3. Pertimbangkan hasil analisis respons siswa

35

4. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar

sesuai kemampuan dan kecepatan mereka.

5. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti

bermain peran, studi kasus berlomba atau simulasi.

Untuk menarik perhatian pada media ini adalah dengan

penggunaan warna, bentuk misalnya kotak dan bulat, huruf,

garis, huruf dicetak tebal, dicetak miring dan

sebagainya.

C. Media Berbasis Visual

Bentuk visual bisa berupa :

1. Gambar representasi seperti gambar, lukisan, foto,

2. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep,

organisasi, dan struktur isi materi.

3. Peta yang menujukkan hubungan-hubungan ruang antara

unsur-unsur dalam isi materi.

4. Grafik seperti tabel, grafik, dan chart.

Agar menjadi efektif, media berbasis visual sebaiknya

ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus

berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan

terjadinya proses informasi.

D. Media Berbasis Audio-visual

Media visual yang mengabungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya.

36

Berikut beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah

narasi :

1. Tulis singkat, padat dan sederhana

2. Tulisannya pendek dan tepat, berirama, mudah diingat

3. Frase yang melengkapi visual dan hal-hal penting

4. Hindari istilah teknis

5. Tulis dalam kalimat aktif

6. Usahakan setiap kalaimat tidak lebih dari 15 kata

7. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara

keras

8. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagai mana

perlunya

Petunjuk dalam storyboard yaitu :

1. Menentukan jenis visual yang akan digunakan dan mulai

membuat sketsanya

2. Pikirkan bagian yang akan di perankan audio dalam paket

program

3. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup

dalam storyboard

4. Review, kumpul dan paparkan semua storyboard

5. Kumpulkan anggota tim produksi untuk mereview dan

mengetik storyboard

6. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi

E. Media Berbasis Komputer

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara

umum mengikuti proses intruksional sebagai berikut :37

1. Merencanakan mengatur dan mengorganisasikan serta

menjadwalkan pelajaran

2. Mengevaluasi siswa (tes)

3. Mengumpulkan data mengenai siswa

4. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran

5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran

Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI

(Computer-Assisted Instruction) terdiri atas tutorial

terprogram, tutorial intellijen, drill and practice dan

simulasi. Dan petunjuk untuk tampilan teks media berbasis

komputer :

1. Layar bukan halaman, tetapi tayangan yang dinamis

2. Layar tidak boleh terlalu padat (bagi kedalam beberapa

slide)

3. Pilih jenis huruf normal, jelas

4. Gunakan antara 7-10 kata per baris

5. Jarak 2 spasi

6. Pilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata

kunci

7. Teks diberi kotak jika bersama dengan grafik

8. Konsisten dengan gaya dan format yang dipilih

F. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara

efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin,

1986) :

38

1. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi

keterampilan :

a. Mengenal sumber informasi dan pengetahuan;

b. Menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan

system klasifikasi perpustakaan

c. Menggunakan bahasa pustaka baru, bahan refrensi

seperti ensiklopedia, kamus, dll.

2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan

informasi, seperti :

a. Memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan

masalah;

b. Mendokumentasikan informasi dan sumbernya .

c. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan

mengevaluasi informasi seperti :

1). Memahami bahan yang dibaca;

2). Membedakan antara fakta dan opini

3). Menginterpretasi informasi baik yang saling

mendukung maupun yang berlawanan.

d. Keterampilan menggunakan informasi, misalnya :

1). Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil

keputusan dan memecahkan masalah;

2). Menggunakan informasi dalam diskusi;

3). Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.

BAB VI PENGEMBANGAN MEDIA

A. Media Berbasis Visual

Dalam proses penataan media harus diperhatikan prinsip-

prinsip desain tertentu, antara lain :39

1. Kesedehanaan

Mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam

suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit

memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang

disajikan visual itu. Pesan informasi yang panjang atau

rumit harus dibagi- bagi kedalam beberapa bahan visual

yang mudah dibaca, begitu juga teks yang menyertai

bahan visual harus dibatasi antara 15 sampai 20 kata.

2. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat

diantara elemen-elemen yang ketika diamati berfungsi

secara bersama-sama saling terkait dan menyatu sebagai

suatu keseluruhan.

3. Penekanan

Dengan menggunakan ukuran seperti hubungan-hubungan,

warna atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada

unsur terpenting.

4. Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati

ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan

meskipun tidak seluruhnya sistematis.

5. Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat

membangkitkan minat perhatian.

6. Garis

Dapat digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur

sehingga dapat menunutun perhatian siswa untuk

mempelajari suatu urutan-urutan khusus.40

7. Tekstur

Adalah suatu unsur visual yang dapat menimbulkan

kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk

penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

8. Warna

Merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus

digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang

baik.

a. Gambar (gambar jadi, gambar garis (flashcard, strip

story), papan kantong, dan fotografi). Menurut Kemp

dan Dayton (1985:94-95) menyebutkan prinsip-

prinsip pengaturan unsur gambar yaitu usahakan

supaya tidak mencampurkan format horizontal dan

format vertikal dalam satu seri gambar, focus pada

1 objek, perlu memasukkan beberapa objek untuk

perbandingan, jaga latar belakang tetap sederhana,

seimbangkan gambar dan buat menarik, jadikan

gambar dinamis.

b. Chart dan Bagan (bagan organisasi, chart

klasifikasi, garis (alur), bagan alir (flowchart),

dan tabel angka.

c. Grafik (grafik batang, grafik garis, grafik

lingkaran, grafik gambar).

B. Media Berbasis Audio-visual

Media audio dan audio visual merupakan bentuk media

pembelajaran yang murah dan terjangkau, menarik dan41

memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak.

Materi audio dapat digunakan untuk :

1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi

apa yang telah di dengar;

2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dengan

mengungkapkan pendapat para ahli yang berada jauh dari

lokasi;

3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa;

4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-

perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu

pokok bahasan atau suatu masalah;

Media berbasis audio-visual ini termasuk radio dan

tape, serta kombinasi slide dan suara.

C. Media Berbasis Komputer

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal

dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer. Media

ini meliputi tutorial, latihan, simulasi, permainan

instrusksional.

Sedangkan faktor pendukung keberhasilan penggunaan

komputer dalam pembelajaran harus berprinsip :

1. Belajar harus menyenangkan

2. Interaktivitas

3. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan adanya

feedback.

4. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal

D. Multi Media Berbasis Komputer dan Interactive Video42

Multimedia pada umumnya adalah berbagai macam kombinasi

grafik ,teks, video, dan animasi. Penggabungan ini

merupakan seatu kesatuan yang secara bersama-sama

menampilkan informasi pesan atau isi pelajaran.

Informasi yang disajikan melaui multimedia ini

berbentuk dokumen yang hidup dan dapat dilihat di dokumen

monitor atau ketika diproyeksikan dilayar lebar melalui

overhead projector (OHP) dan dapat didengar suaranya serta

dilihat gerakannya (video atau animasi).

Multimedia berbasis komputer inin sangat menjanjikan

untuk penggunaanya dalam bidang pendidikan.

BAB VII EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

Evaluasi merupakan bagian intregal dari suatu proses

intruksional. Idealnya, keefektivan pelaksanaan proses

intruksional diukur dari dua aspek, yaitu bukti-bukti

empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh

sistem intruksional dan bukti-bukti yang menunjukkan

berapa banyak kontribusi media atau intruksional.

Tujuan evaluasi media pembelajaran yaitu:

1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif

2. Menetukan apakah media itu dapat diperbaiki atau

ditingkatkan

3. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk

dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas

4. Menetapkan apakah media itu cost-efektif dilihat dari hasil

belajar siswa

43

5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan

dengan media itu

6. Menilai guru dalam menggunakan media pembelajaran

7. Mengetahui apakah media pembelajaran benar-benar member

sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang

dinyatakan

8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai

cara seperti diskusi kelas dan kelompok interview

perorangan, observasi mengenai perilaku siswa, dan

evaluasi media yang tersedia.

Walker dan Hess memberikan kriteria dalam mereview

perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan

kepada kualitas.

1. Kualitas isi dan tujuan (ketepatan, kepentingan,

kelengkapan, keseimbangan, minat/perhatian, keadilan,

kesesuaian dengan situasi siswa

2. Kualitas intruksional (memberikan kesempatan belajar,

memberikan bantuan belajar, kualitas memotivasi,

fleksibilitas intruksionalnya, hubungan dengan progam

pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi

intruksionalnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat

memberi dampak bagi siswa, dapat membawa dampak bagi

guru dan pembelajarannya

3. Kualitas teknis (keterbacaan, mudah digunakan, kualitas

tampilan/tayangan, kualitas penanganan jawaban,

44

kualiatas pengelolaan progamnya, kualitas

pendokumentasiannya).

45