implementasi media pembelajaran tematik muatan

138
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK MUATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL IMAN PEMATANG GAJAH KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI LISMAWATI NIM.204172672 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: khangminh22

Post on 08-Apr-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK

MUATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS

VI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL

IMAN PEMATANG GAJAH KECAMATAN

JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN

MUARO JAMBI

SKRIPSI

LISMAWATI

NIM.204172672

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

i

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK

MUATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS

VI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL

IMAN PEMATANG GAJAH KECAMATAN

JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN

MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

LISMAWATI

NIM.204172672

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

ii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro

Jambi 36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-

05-01

R-0 - 1 dari1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan

seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Lismawati

NIM : 204172672

Judul Skripsi : Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan

Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang

Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas

Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera

dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Maret 2021

Mengetahui

Pembimbing I

Dr. Mahluddin, M. Pd. I

NIP. 196801012000031006

iii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi

36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-

05-01

R-0 - 1 dari1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan

seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Lismawati

NIM : 204172672

Judul Skripsi : Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan

Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang

Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas

Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera

dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Maret 2021

Mengetahui

Pembimbing II

Tabroni, M.Pd. I

NIP. 197004031996031003

iv

v

vi

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kupersembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha

Esa. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang mampu berpikir,

berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu

langkah awal untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita saya.

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk, Ayahku terhebat Nawi. M

terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai sejak lahir

hingga menjadi saya yang sekarang, terimakasih untuk perjuangan serta

tetesan keringatmu yang telah membuat saya seperti sekarang ini. Lalu

teruntuk Ibuku terindah Sirosni terimakasih juga atas limpahan doa yang

tak henti-henti serta segala hal yang telah ibu lakukan sehingga Allah

memperlancar segalanya menjadi yang terbaik. Kelak cita-cita saya ini

akan menjadi persembahan yang paling mulia untuk Ayah dan Ibu,

semoga dapat membahagiakan kalian.

Terimakasih selanjutnya untuk abang Zukri, kakak perempuan Rina

Putri, SE dan adik perempuanku satu-satunya Desriani yang luar biasa,

yang selalu mendukung serta mendoakan saya tanpa henti.

vii

MOTTO

“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluaruhnya,

kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman :”Sebutkanlah

kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang

benar. Surah Al-Baqarah (2) 31.

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebagai pencipta, pengatur, dan

pemeliharan alam semesta isi, dan Yang Maha Kuasa serta Maha

Berkehendak atas apa yang yang di kehendakinya, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul :” Implementasi Media

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi”

Shalawat dan salam penulis do’akan semoga tetap dilimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat yang telah membawa kita

dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ke intelektualan

seperti saat sekarang ini .

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar sarjana program S1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan.

Namun berkah dari Allah SWT, serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga

dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan

rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, do’a kedua orang

tua, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih

bisa diatasi. Pada kesempatan ini kali ini penulis menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

ix

2.Dr.Rofiqoh Ferawati SE, M, Dr. Sa’ad Isna, M.Pd, Dr. Bahrul Ulum,

S.Ag, MA, Selaku Warek I,II,III UIN Sulthan Taha Saifuddin Jambi.

3.Dr. Hj. Fadillah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Taha Saifuddin Jambi.

4.Dr. Risnita, M.Pd, Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, Dr. Yusria, S.Ag. M.Pd,

Selaku wakil Dekan I,II,III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Taha Saifuddin Jambi.

5.Ibu Ikhtiati, M.Pd Selaku ketua jurusan PGMI dan Ibu Nasyariah

Siregar, M.Pd selaku sekretaris jurusan PGMI

6.Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I sebagai pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis

dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7.Bapak Tabroni, S. Ag, M.Pd. I sebagai pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis

dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

8.Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta

karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi

dalam penulisan skripsi ini.

9.Bapak Tameri, S.Ag Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelas VI

Pematang Gajah.

10. Ibu Leni Listiawati, SE guru kelas VI MIS Nurul Iman Pematang

Gajah yang telah membantu dan bekerja sama dalam proses peneliti

dalam melaksanakan penelitian.

x

11. Seluruh siswa kelas VI MIS nurul iman Pematang Gajah yang telah

bersedia bekerja sama dalam mebantu peneliti melaksanakan

penelitian.

Jambi , 21 April 2021

Penulis

LISMAWATI

NIM. 204172672

xi

ABSTRAK

Nama : Lismawati

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul :Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu

Pengetahuan Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta

Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang implementasi media pembelajaran tematik muatan

Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Penggunaan media pembelajaran tematik merupakan hal penting yang perlu

diperhatikan, disiapkan, dan dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran

tematik muatan (Ilmu Pengetahuan Alam)IPA dilaksanakan. Karena penggunaan

media pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap hasil dari pembelajaran itu

sendiri, apabila media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan

kebutuhan, maka hasil yang dicapai akan maksimal. Tujuan peneliti ini untuk:

1).mendeskripsikan Implementasi Media Pembelajaran tematik muatan Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 2).

Mendeskripsikan Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media

Pembelajaran tematik muatan IPA Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul

Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 3)

mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan media pembelajaran

tematik muatan IPA dikelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman swasta

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kbupaten Muaro Jambi.penelitian

ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan pengumpulan data yang digunakan

yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukkan : (1).Media pembelajaran tematik muatan IPA di implementasikan

dalam kegiatan pembelajaran dengan mempersiapkan media, dalam pembelajaran

guru menggunakan media visual dan dari internet (2).Adapun kendala yaitu yang

mengambat media pembelajaran tematik muatan IPA yaitu:keterampilan dan

kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran, kondisi siswa yang belum

memiliki keinginan belajar, dan dana/biaya.

Kata Kunci:Implementasi Media Pembelajaran, Tematik, Muatan IPA

xii

ABSTRACT

Name : Lismawati

Study Program : Primary Teacher Education

Title :The Implementation of Thematic Learning Media

Content of Natural Science at Sixth Grade of

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang

Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi

This Thesis discusses about the Implementation of Thematic Learning Media

Content of Natural Science at Sixth Grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul

Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. The

use of thematic learning media is an important thing that needs to be considered,

prepared, and implemented by the teacher when thematic learning process of

Natural Science is implemented. Because the use of learning media has an

influence on the results of the learning itself, if the learning media that used is

adjusted to the necessary, the results will be maximized. The purpose of this

research is for : 1) Describe the implementation of thematic learning media

content at sixth grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 2) Describe the obstacles

encountered in the implementation of thematic learning media content for sixth

grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 3) Describe the obstacles encountered

in the implementation of thematic learning media for natural science content at

sixth grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. This research is a

qualitative research, while the data collection used is observation, interview and

documentation. The result of the research showed : (1) Thematic learning media

for science content is implemented in learning activities by preparing the media,

in learning process, the teacher using visual media and from the internet. (2) There

are the obstacles that hinder of thematic learning media of science content, such as

skills and abilities in using learning media, the condition of students who do not

have the desire to learn, and funds/fees.

Keywords: Implementation of Learning Media, Thematic, Natural Science

Content

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ xi

ABSTACT ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9

1. Kajian Teoritik ......................................................................................... 9

A. Implementasi Media Pembelajaran ........................................................ 9

1. Pengertian Media Pembelajaran ......................................................... 9

2. Pengertian Pembelajaran Tematik ...................................................... 9

3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Media Pembelajaran ................................... 9

4. Macam-macam Media Pembelajaran ............................................... 13

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran ............................ 18

6. Prinsip Media Pembelajaran ............................................................. 22

B. Pembelajaran Tematik ......................................................................... 23

C. Mata Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) ................................... 24

1. Pembelajaran IPA MI/SD .......................................................... 24

xiv

2. Tujuan dan Ruang Lingkup IPA MI/SD .................................... 26

D. .Kendala-kendala Implementasi Media Pembelajaran IPA MI/SD ........ 29

2. Study Relevan ........................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 34

B. Setting dan Subjek Penelitian ...................................................................

C. Jenis dan sumber Data .......................................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36

F. Teknik Pemeriksaan ............................................................................. 36

G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 39

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 40

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ............................................ 40

B. Temuan Khusus ................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 86

A. Kesimpulan ............................................................................................ 86

B. Saran ...................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 1 Struktur Kurikulum MI .......................................................... 44

TABEL 2 Beban Belajar dan Struktur Kurikulum ................................ 45

TABEL 3 Sruktur Kurikulum MI Nurul Iman ...................................... 48

TABEL 4 Struktur Organisasi MIS Nurul Iman ................................... 49

TABEL 5 Struktur Majlis Guru MIS Nurul Iman ................................ 51

TABEL 6 Data Guru MIS Nurul Iman .................................................... 52

TABEL 7 Sarana dan Prasarana MIS Nurul Iman Pematang Gajah .. 54

TABEL 8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................... 90

TABEL 9 Kisi-kisi Pedoman Observasi ................................................... 93

TABEL 10 Kisi-kisi Dokumentasi ............................................................ 93

xvi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Gerbang Sekolah MIS Nurul Iman Pematang Gajah ..........

GAMBAR 2 Sekolah MIS Nurul Iman Pematang Gajah ..........................

GAMBAR 3 Dokumentasi Wawancara Keapala Madrasah .....................

GAMBAR 4 Dokumentasi Wawancara Wali Kelas VI .............................

GAMBAR 5 Dokumentasi Wawancara Siswa Kelas VI ............................

GAMBAR 6 Guru menggunakan Media Pembealajarn IPA ....................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Pernyataan Responden ..........................................

LAMPIRAN 2 Instrumen Pengumpulan Data .........................................

LAMPIRAN 3 Transkip Wawancara .......................................................

LAMPIRAN 4 Dokumentasi ......................................................................

LAMPIRAN 5 Kartu Bimbingan ..............................................................

LAMPIRAN 6 SK Plagiasi .........................................................................

LAMPIRAN 7 Riwayat Hidup ...................................................................

xviii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengembangan seutuhnya, yaitu manusia

yang berkembang secara fisik, akal, dan ruh sehingga pendidikan dapat

mengembangkan aspek tersebut secara optimal (Sumiarti, 2017:Vii).

Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap

peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui

pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di

mata hukum setiap warga Negara adalah sama dan harus memperoleh

perlakuan yang sama. Pendidikan juga dapat menjadi wahana baik bagi

Negara untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam

pembangunan juga setiap peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai

dengan potensi yang dimiliki (Muhammad Ali, 2017:1).

Sebagaimana yang dikutip oleh Agus, Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

menyebutkan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhalak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan

negara ( Agus Irianti, 2019: 3).

UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3, mengatakan

pendidikan nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangya potensi

peserta didik sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

2

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, bercakap, kreatif,

mandiri, dan sebagai warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab (Undang-Undang, 2003).

Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses tranformasi pengetahuan

menuju kearah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi

manusia (Moh Roqib, 2019: V). Dengan demikian pendidikan merupakan

proses membimbing, menagarahkan dan menjadikan peserta didik agar

menjadi manusia seutuhnya melalui proses pembelajaran atau proses

belajar mengajar.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses

komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

saluran atau media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumber pesan,

saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen-komponen

proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada sustu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

dapat terjadi proses pemilihan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

peserta didik. Pembelajarab terkait dengan bagaimana membelajarkan

siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dapat belajar dengan

mudah dan terdorong atas kemauannya sendiri untuk mempelajari apa

yang teraktualisasi dalam kurkulum sebagai kebutuhan peserta didik.(

Muhaimin, 2017: 145-146)

Dalam pembelajaran seorang guru harus memperhatikan berbagai

aspek-aspek yang terkait didalamnya, dan salah satunya adalah siswa.

Guru harus bisa memahami kemampuan siswa dalam menangkap setiap

pelajaran yang disampaikannya. Cara siswa dalam menangkap setiap

pelajaran berbeda-beda. Oleh karena itu diharapkan guru menggunakan

3

media pembelajaran yang tepat untuk membantu dalam menyampaikan

pelajaran secara mudah dan tidak hanya terpaku pada suatu media saja dan

kegiatan mengajar.

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi merupakan suatu proses penemuan

( Fatoni, 2012: ii). selain itu IPA juga mengkaji dan menerjemah

pengalaman manusia tentang dunia fisik dengan cara teratur dan

sistematis. Dalam pembelajaran IPA, seringkali guru harus menggunakan

media yang sesuai dengan materi pelajaran, agar pesan yang ada dapat

tersampaikan dengan baik kepada siswa. Dengan menggunakan media

tersebut menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran.

Dalam menyampaikan pembelajaran IPA kepada siswa seorang

guru bukan hanya sekedar membcakan materi yang ada dalam buku, tetapi

juga menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran IPA tersebut. Agar pembelajaran menjadi tepat dan efektif.

Tanpa media, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara

efektif dalam kegiatan belajar mengajar kearah tujuan yang hendak di

capai. Media yang bervariasi juga sangat diperlukan dalam pembelajaran

IPA agar dapat mengurangi kebosanan. Oleh karena it, penggunaan media

merupakan salah satu kunci untuk memudahkan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA.

Media pembelajaran adalah suatu segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan meyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya

dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif ( Yudhi

Munadhi, 2018:8). sehingga dengan menggunakan media pembelajaran

akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang

4

akan diajarkan.media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat

dikelompokan menjadi 4 kelompok besar yaitu media visual, media audio,

media audio visual, dan multimedia ( Yudhi Munadhi, 2018:54). Media

pembelajaran biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang

biasanya berlangsung didalam kelas.

Dalam pembelajaran seorang guru harus mempehatikan berbagai

aspek-aspek yang terkait didalamynya, dan salah satunya adalah siswa,.

Guru harus memahami kemampuan siswa dalam menangkap setiap

pelajaran yang disampaikannya. Cara siswa dalam menangkapkan setiap

pelajaran berbeda-beda. Oleh karena itu diharapkan guru menggunakan

media-media pembelajaran yang tepat untuk membantu dalam

menyampaikan pelajaran.

Dari observasi yang dilakukan di madrasah ibtidaiyah nurul iman

pematang gajah kecamatan jambi luar kota kabupaten muaro jambi di

peroleh hasil bahwa dalam pembelajaran IPA khususnya kelas VI guru

menggunakan media pembelajaran untuk membantu dalam menyampaikan

pelajaran IPA agar pembelajaran tidak berjalan secara menoton dan dapat

berlangsung seacara efektif agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Guru kelas VI menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi dalam pembelajaran IPA agar pembelajaran berlangsung tidak

menoton dan dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran

dan tidak menimbulkan rasa bosan terhadap siswa itu sendiri. Media

pembelajaran yang dipakai disesuaikan dengan materi pelajaran IPA yang

akan disampaikan guru. siswa dapat lebih memahami pelajaran IPA

dengan media pembelajaran yang menarik serta dapat lebih membuat

siswa paham terhadap pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru (hasil

wawancara dengan ibu guru kelas VI Leni Listiawati SE) . karakteristik

anak kelas enam dalam mengikuti pembelajaran IPA itu kurang begitu

fokus,sehingga guru menggambarkan media pembelajaran pada mata

pelajaran IPA agar perhatian anak dapat terfokus untuk mengikuti

5

pembelajaran dengan media-media pembelajaran yang menarik perhatian

mereka. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut dapat

membantu siswa untuk dapat lebih memahami pelajaran khususnya IPA

dengan dicapainya KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Hasil

wawancara dengan guru kelas VI, ibu Leni Listiawati SE, dari jumlah

siswa kelas VI yang berjumlah 23 siswa. Kreatifitas guru dalam

menampilkan media gambar tersebut juga sangat menarik perhatian siswa

sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Media-media pembelajaran yang dipakai guru diantaranya adalah media

visual.

Guru madrasah ibtidaiyah swasta nurul iman berbeda dengan guru-

guru di sekolah lainnya, maka peneliti lebih memilih meneliti di sekolah

tersebut dalam hal menggunakan media pembelajaran. Walaupun media

pembelajaran yang dipakai sama dan materi sama pula tetapi kemampuan

dalam menggunakan media pembelajaran tersebut berbeda. Dalam hal

kreativitas membuat media pembelajaran dan kemampuan untuk

menguasai media pembelajaran tersebut agar bisa digunakan secara

maksimal dan dapat membantu untuk menyampaikan pesan pembelajaran

serta membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

menjadikan penelitian dengan judul “Implementasi Media

Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi ”

B. Fokus Permasalahan

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu:

Bagaimana pelaksanaan Implementasi Media Pembelajaran pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta

6

Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas perlu dibuat rumusan

masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi?

2. Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media

Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas

VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?

3. Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam

Implementasi Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul

Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran

pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar

Kota Kabupaten Muaro Jambi?

2. Untuk Mengetahui Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi

Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

7

Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang

dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi?

Penelitian ini memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan dalam dunia pendidikan dan dapat memperkaya

khasanah keilmuan khususnya tentang implementasi media

pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

dan keaktifan dalam proses pembelajaran serta

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

keterampilan mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran yang lebih bervariasi selama kegiatan belajar

mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

c. Bagi madrasah

Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk

mengetahui seberapa efisien penerapan media

pembelajaran yang telah diterapkan dalam proses

pembelajaran IPA dan dapat dijadikan sebagai acuan

8

dalam menyusun program pendidikan yang lebih

berkualitas.

d. Bagi penulis

Penelitian dapat dijadikan sebagai wacana dalam

memperluas dan mengembangkan media pembelajaran

dengan memaparkan dan menganalisa penerapan media

pembelajaran pada mata pelajaran IPA.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kajian Teoritik

A. Implementasi media pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media (singular medium) berasal dari bahasa latin yang memiliki arti antara

atau perantara yang merujuk kepada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi

antara sumber informasi dan penerima informasi ( Muhammad Yaumi, 2018: 5).

Selain itu media juga berasal dari bahasa arab Wasail yang artinya perantara atau

pengantar pesan pengirim kepada penerima pesan ( Azhar Arsyad, 2019: 3).

Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih yang ditulis dalam bukunya,

media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemauan siswa,

sehingga siswa dapat terdorong dan terlibat dalam proses pembelajaran ( Robertus

Angkowo, 2017: 10).

Pengertian tentang media di atas selaras dengan definisi media yang

dikemukakan oleh Heinich dan kawan-kawan (2008), yang dikutip oleh Benny. A.

Pribadi dalam bukunya yaitu: media adalah sesuatu yang memuat informasi dan

pengetahuan yang dapat digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar

(Benny. A. Pribadi, 2017: 15).

Sedangkan secara definitif, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi pesan dari si pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar peserta

didik sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi (Moh Roqib, 2016: 70).

10

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang

dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif

dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat

melibatkan dua pihak yaitu guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai

pembelajar (Rudi susilana dkk, 2018: 1).

Jadi, dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat dijadikan perantara dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam rangka

merangsang pikiran, kemauan, dan perhatian, sehingga peserta didik dapat

lebih mudah menerima informasi ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh

guru dalam proses pembelajaran dikelas.

3.Tujuan, Fungsi, Manfaat media pembelajaran

1. Tujuan media pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran untuk individu maupun kelompok dalam

proses pembelajaran secara umum memiliki beberapa tujuan yaitu:

a) Memperoleh informasi dan pengetahuan, media pembelajaran pada umumnya

memuat informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai sarana

untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu.

b) Mendukung aktivitas pembelajaran, media dalam hal ini dapat dipandang

sebagai alat bantu untuk menyajikan informasi dan pengetahuan dalam

aktivitas pembelajaran.

c) Sarana persuasi dan motivasi, pemanfaatan media sering digunakan sebagai

alat untuk memotivasi peserta agar tidak mudah bosan dan jenuh dalam proses

pembelajaran ( Benny. A. Pribadi, 2017: 23).

11

2. Fungsi media pembelajaran

Pada proses pembelajaran di kelas, media memiliki fungsi sebagai pembawa

informasi dari sumber yaitu guru yang disampaikan kepada penerima yaitu siswa.

Levie dan Lenzt (1982) mengemukakan emapat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual yaitu sebagai berikut:

1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali

pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran merupakan

salah satu pelajaran yang tidak di senangi oleh mereka sehingga tidak

memperhatikan.

2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar ( atau membaca) teks yang tergambar. Gambar atau lambang visual

dapatmengunggah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut

masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif media visual ini dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa

media visual yang memberi konteks untuk memahami tesk membantu siswa

yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali. Dengan kata lain,media pembelajaran berfungsi untuk

mengkomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima serta memahami

isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985) dapat memenuhi

tiga fungsi utama apabila media digunakan untuk perorangan, kelompok,

kelompok kecil atau kelompok yang lebih besar jumlahnya, yaitu: 1) memotivasi

12

minat atau tindakan 2) menyajikan informasi 3) memberi instruksi, untuk

memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan

teknik drama atau hiburan. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat

digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi

dan bentuk pengajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar,

ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula

berbentuk hiburan, drama atau teknik motivasi.

3. Manfaat media pembelajaran

Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa agar lebih efektif dan efisien.

Namun secara khusus Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan beberapa

manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

a) Penyampaian materi pembelajaran dapat disegerakan

Setiap peserta didik memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu

materi yang disampaikan oleh guru, dengan adanya bantuan media dalam

proses pembelajaran penafisran beragam tersebut dapat dihindari sehingga

penyampaian pembelajaran dapat diseragamkan. Setiap peserta didik yang

mendengar uraian materi melalui media yang sama akan memperoleh

informasi yang sama pula.

b) Pembelajaran lebih menarik

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya media dapat menampilkan

informasi melalui gambar, suara, dan video. Materi pembelajaran yang

dikemas melalui program media pembelajaran akan lebih jelas dan menarik.

c) Pembelajaran lebih interaktif

Dengan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mata

pembelajaran akan lebih interaktif, peserta didik akan lebih terlibat dalam

proses pembelajaran.

d) Efisien waktu

13

Lama waktu yang digunakan dalam belajar dapat dipersingkat, karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan

pesan dan materi pembelajaran yang cukup banyak, sehingga target kurikulum

dapat tercapai.

e) Meningkatkan kualitas hasil belajar

Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,

tetapi juga dapat membantu peserta didik menyerap materi pembelajaran lebih

mendalam dan utuh.

f) Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimana saja

Dengan adanya media proses pembelajaran akan lebih menarik, sehingga

dapat mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar

mencari sumber informasi ilmu pengetahuan.

g) Media dapat membuat materi yang abstrak menjadi lebih konkret, misalnya

mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat dapat

ditampilkan melalu media gambar pasar dari yang tradisional sampai yang

modern ( Azhar Arsyad, 2019 :25-26).

3.Macam-macam Media Pembelajaran

a. Media visual

Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan ( Yudhi

Munadhi,2018 : 49). Media visual merupakan media yang memberikan

gambaran yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak.

Dalam penggunaan media visual menggunakan tiga prinsip yaitu,

kesederhanaan, penekanan, dan keterpaduan. Media visual diantaranya yaitu:

1. Gambar atau foto

Gambar atau foto merupakan media dua dimensi yang sering digunakan

dalam proses belajar mengajar di kelas, media ini akan lebih mudah

dipresentasikan ke peserta didik karena hasil gambar yang sama. Beberapa

alasan penggunaan foto sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

14

a) Gambar atau foto bersifat konkri, peserta didik akan melihat dengan jelas

tentang apa yang akan dibahas atau di diskusikan

b) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu, melalui gambaratau foto dapat

diperlihatkan suatu kejadian, benda, maupun lingkungan yang jauh dan

mungkin telah terjadi beberapa tahun silam

c) Dapat mengatasi kekurangan panca indera manusia, misalnya untuk

melihat secara jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat

dilihat hanya melalui mata.

d) Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah

e) Mudah digunakan baik untuk perorangan maupun kelompok ( Answir

Basirudin, 2017 :48-49)

2. Grafik (Grafh)

Grafik merupakan gambar yang sederhana yang disusun menggunakan

prinsip matematik, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik

mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan

keterangan.

Keuntungan menggunakan media grafik diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan hubungan-

hubungannya.

b) Mempermudah pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan

cepat dan menyeluruh, baik dalam bentuk ukuran, jumlah pertumbuhan,

atau arah suatu kemajuan.

c) Penyajian lebih cepat, jelas, menarik dan logis.

3. Media diagram

Media diagram merupakan susunan garis-garis dan menyeruapai peta dari

pada gambar. Misalnya diagram menunjukan komoponen bel listrik yang

15

menunjukan dimana letak baterai listrik, sakelar, dua buah kumparan

electromagnet, besi lunak, kaitan, sekrup, jangka, pemukul, lonceng dan

seterusnya.

4. Poster

Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam suatu bidang

yang memberikan informasi tentang satu bidang yang memberikan informasi

tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar

dekoratif dan huruf yang jelas. Ciri-ciri poster yang baik adalah:

a) Sederhana

b) Menyajikan satu ide

c) Dengan slogan yang ringkas

d) Gambar dan tulisan jelas

e) Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus

5. Peta

Peta yang berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan

gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui

satu system proyeksi. Peta bisa disajikan dalam bentuk cetak atau

konvensional dan digital yang tampil di layar computer. Fungsi peta diantara

sebagai berikut:

a) Menyeleksi data

b) Memperlihatkan ukuran

c) Menunjukan lokasi relative

d) Memperlihatkan bentuk

Adapun unsur dalam peta meliputi beberapa hal diantaranya adalah sebagai

berikut:

a) Judul peta

b) Legenda atau keterangan

16

c) Tanda arah atau orientasi

d) Skala

e) Insert

f) Sumber dan tahun pembuatan peta

g) Simbol dan warna

h) Proyeksi peta

6. Globe

Globe merupakan tiruan bola bumi atau bentuk bumi dalam bentuk bumi

dalam bentuk kecil. Kedudukan globe adalah miring 66,5 terhadap bidang

datar tempat globe, sebagaimana kedudukan bumi yang miring, 66,5 terhadap

bidang bidang ekliptika. Adapun manfaat globe adalah sebagai berikut:

a) Memperagakan arah rotasi bumi, yaitu dari barat ke timur

b) Memperagakan proses terjadinya siang dan malam

c) Menunjukan bentuk muka bumi yang sebenarnya

d) Menunjukan system koordinat bola bumi

b. Media audio

Media audio adalah media yang diterima melalui indera pendengaran

1) Macam-macam media audio

a) Radio

Radio merupakan media yang memiliki kelebihan diantaranya:

1.Harganya murah

2.Mudah dipindahkan-pindahkan

3.Dapat mengatasi masalah waktu

4.Dapat mengembangkan daya imajinasi anak

5.Merangsang partipasi aktif peserta didik

6.Memusatkan perhatian siswa

17

Sedangkan juga radio memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

1.Sifat komunikasi radio satu arah

2.Siaran disentralisasi sehingga guru tidak dapat mengontrol

3.Tidak singkron antara jadwal pelajaran dengan jadwal siara

b) Rekaman audio tape

Rekaman audio tape merupakan media yang ekonomis dan mudah dijumpai

untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu.

Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio tape adalah

sebagai berikut:

1. Pemusatan perhatian dan pertahanan perhatian, misalnya peserta didik

mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang mereka dengarkan

2. Mengikuti pengarahan, misalnya sambil mendengarkan pernyataan atau kalimat

singkat, peserta didik menandai beberapa pernyataan yang mengandung arti

sama

3. Melatih daya analisis. Misalnya, peserta didik menentukan urutan-urutan

kejadian atau suatu peristiwa, atau menentukan ungkapan sebab akibat dari

pernyataan-pernyataan kalimat yang mereka dengarkan

4. Menentukan arti kalimat. Misalnya, peserta didik mendengarkan beberapa

kalimat dalam bahasa asing, kemudian mereka mereka menentukan arti kalimat

tersebut.

5. Memilih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan.

Misalnya, peserta mendengarkan informasi yang mengandung dua sisi informasi

yang berbeda dan siswa mengelompokan informasi kedalam dua kelompok

tersebut.

6. Merangkum. Misalnya, setelah peserta didik mendengarkan rekaman suatu cerita

atau peristiwa, peserta didik di minta untuk merangkum atau mengungkapkan

kembali isi dari apa yang telah mereka dengarkan menggunakan kalimat mereka

sendiri (Cecep Kustandi, 2017 :59).

18

c. Media audio visual

Media audio visual merupakan perantara penyampaian materi melalui pandangan

dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap ( Yudhi Munadhi, 2009:116).

Media audio visual memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Dapat diulang bilaman perlu untuk menambahkan kejelasan

2. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

3. Pesan yang disampaikan mudah diingat

4. Mengembangkan imajinasi peserta didik

5. Memberikan gambaran yang lebih menarik

6. Semua peserta didik dapat belajar melalui video baik yang pandai maupun yang

kurang pandai

7. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik

8. Mengembangkan pikiran dan pendapat peserta didik (Imam Asrori dkk, 2015:

17).

d.internet

internet merupakan salah satu media komunkasi yang banyak digunakan untuk

beberapa kepentingan. Dalam proses belajar mengajar, media internet sangat membantu

untuk menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

internet juga dapat membantu dalam membuka wawasan dan pengetahuan siswa.

Internet juga merupakan salah satu media yang memiliki perkembangan luar biasa. Selain

sebagai media pembelajaran, internet juga banyak diamanfaatkan oleh beberapa instutusi,

pebisnis, para ahli untuk berbagai kepentingan. Jadi, internet disini berperan sebagai

19

sumber informasi yang memiliki jangkauan luas, yaitu mulai dari antar kota sampai lintas

Negara.

4.Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran

Setiap jenis media belajar tentu akan memiliki kelebihan dan kekurangan

dalam pemanfaatan untuk kegiatan belajar mengajar. Di bawah ini akan dijelaskan

kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.

a. Media cetak: media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas

untuk pembelajaran dan informasi. Beberapa kelebihan media cetak adalah

sebagai berikut:

1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing masing,

2) Dapat mengulangi materi dalam media cetakan sehingga akan mengikuti

ukuran pikiran logis,

3) Perpaduan teks dengan gambar dalam cetakan sudah dapat memperlancar

pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format sekaligus, yaitu

verbal dan visual.

4) Media cetak dapat diproduksikan dan didistribusikan dengan nilai ekonomis

yang sedikit.

Kelemahan dari media cetak adalah sebagai berikut:

1) Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.

2) Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar,

atau foto-foto berwarna-warni

3) Proses percetakan tergantung dari alat cetak yang digunakan

4) Pembagian unit-unit harus dirancang sehingga tidak panjang dan

membosankan siswa

5) Media cetak tidak cocok untuk pembelajaran yang menekankan perasaan,

emosi atau sikap

20

6) Media cetak dapat rusak dan hilang bila tidak dirawat dengan baik

(Kustandi dan Sutjipto, 2017: 33-34).

b. Media audio: berkaitan dengan indera pendengaran.

Kelebihan dari media audio sebagai berikut:

1) Harga relative murah

2) Sifatnya mudah dipindahkan

3) Bisa mengatasi waktu jika digunakan bersama-sama

4) Dapat mengemangkan daya imajinatif anak

5) Dapat merangsang partisipasi aktif dan

6) Dapat memusatkan siswa

Kelemahan dari media audio adalah sebagai berikut:

1) Sikap komunikasinya satu arah

2) Biasanya siaran disentralisasikan, sehingga guru tidak dapat mengontrol dan

3) Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah ( kustandi

dan Sutjipto, 2017: 57-58).

c. Media audio visual (film dan video) merupakan media yang dapat menyajikan

informasi yang rumit.

Kelebihan menggunakan media audio visual sebagai berikut:

1) Dapat melengkapi pengalaman dasar siswa ketika membaca, berdiskusi,

praktik dan lain-lain.

2) Dapat disaksikan secara ulang bila diperlukan

3) Dapat menanamkan sikap atau segi-segi efektif positif

4) Dapat menyajikan peristiwa bagi kelompok kecil maupun kelompok besar

Kelemahan media audio visual adalah sebagai berikut:

21

1) Pengadaan film umumnya memerlukan biaya mahal dalam waktu yang

banyak

2) Pada saat film dipertunjukan, gambar-gambar, bergerak terus sehingga

tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan

film tersebut

3) Film yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang

diinginkan ( Kustandi dkk, 2017: 64-65).

Dari penjelasan para ahli diatas mengenai kemapuan dasar guru

berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran serta manfaat dari

media belajar dapat dsimpulkan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru

yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan media

belajar menjadi tiga yakni: 1)memanfaatkan media belajar yang sudah ada

atau media dilingkungan sekolah , 2)merancang media secara khusus untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu dan, 3)memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

d. internet

kelebihan internet sebagai berikut:

1. siswa lebih tertarik dengan pembelajaran melalui media internet

2. pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif dan efektif

3. tersedianya materi pembelajaran yang mutakhir melalui media internet

4. tercukupinya kebutuhan materi pembelajaran baik bagi siswa maupun

guru

5. tidak terbatas waktu dalam mengakses materi pembelajaran

6. siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

kekurangan internet sebagai berikut:

1. kemampuan siswa dalam mengakses internet mempengaruhi lama waktu

belajar menggunakan internet

22

2. membutuhkan kemampuan yang cukup dalam menggunakan internet sebagai

media pembelajaran

3. kurangnya tatap muka guru dan siswa atau siswa dan siswa dapat

memperlambat terbentuknya nilai dan sikap dalam proses pembelajaran

4. adanya kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial

5. pembelajaran terasa cenderung kea rah pelatihan daripada pendidikan.

5. Prinsip media pembelajaran

Untuk menggunakan media pembelajaran, guru harus mampu memperhatikan

sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media pembelajaran dapat

mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran

merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media

pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan proses mengajar

mengingat beraneka ragamnya media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

Sudjana (1991) mengatakan prinsip-prinsip media pembelajaran, yaitu:

1. Menetukan jenis media dengan tepat, artinya guru harus dapat memilih media

yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.

2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu

diperhitungkan apakah penggunaan media dalam pembelajaran haruslah sesuai

dengan tingkat kematangan atau kemampuan peserta didik.

3. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media

dalam pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu

dan sarana yang ada

4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang

tepat, kapan dan dalam situasi yang bagaimana serta waktu menagajar karena

tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar memperlihatkan atau

menjelaskan sesuatu dengan media pembelajaran.

23

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa media

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran mungkin suatu

media hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak

sesuai untuk pembelajaran yang lain. Media pembelajaran berperan bukan

hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari proses pembelajaran.

Penetapan suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam

perencanaan pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau

mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Jika sekira suatu pokok

bahasan memerlukan lebih dari macam medi, maka guru dapat memanfaatkan

multimedia yamg menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar

dan yang dapat merangsang siswa dalam belajar ( Sadirman,2010: 35-36).

Dengan demikian untuk menentukan media pembelajaran yang akan

digunakan maka guru harus dapat mempertimbangkan kecocokan media dengan

karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Artinya, media pembelajaran yang

akan digunakan harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajat yang akan

dilaksanakan, seperti untuk belajar secara kalsikal, belajar dalam kelompok

kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri sehingga media

pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat memperlancar proses belajar

mengajar. ( Ramen Purba dkk, 2020 :34-36)

B.Pembelajaan Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman bagi peserta didik, pembelajaran terpadu didefinisikan

sebagai pembelajaran menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap

dan nilai, baik antar pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran

24

tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai

dengan materi berbagai informasi ( Ibdullah dkk, 2017:1).

Fungsi, tujuan, dan implikasi pembelajaran tematik antara laian sebagai

berikut:(Arafat, Lubis Muhammad, 2020: 8-9).

1. Fungsi pembelajaran tematik yaitu sebagai pemersatu kegaiatan pembelajaran,

dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus (antar mata pelajaran)

untuk pembelajaran di SD/MI.

2. Tujuan pembelajaran tematik ialah memberi kemudahan bagi peserta didik

dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema

serta dapat menambah semangat belajar.

3. Implikasi pembelajaran tematik SD/MI terdiri dari dua , yaitu:

1) Implikasi bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan kecerdikan guru kelas untuk

melakukan perencanaan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik

menuntut kreativitas dan inovasi guru dalam menyiapkan

kegiatan/pengalaman belajar peserta didik

2) Implikasi bagi peserta didik

Beban guru semakin meningkat akan berimplikasi pula terhadap beban

peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam belajar, baik dalam

berindividu maupun kelompok. Selain itu, peserta dapat

mengintegrasikan karakter baik di lingkungan sekolah maupun

keluarga dan masyarakat.

C. Muatan IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam)

1. Pengertian IPA MI/SD

Istilah ilmu pengetahuan alam di kenal juga dengan dengan istilah

sains. Kata sains ini berasal dari bahasa latin scientia berarti “ saya tahu”

25

dalam bahasa inggris kata sains berasal dari kata science yang berarti

pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social science yang

dalam bahasa Indonesia di kenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).

IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena

alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan

fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan

yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan

metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan

cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifkasi

data, dan biasanya disusun diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat

kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data

terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA

merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa

fakta, konsep, prinsip hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu

rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. ( Hisbullah dkk, 2018: 1-2)

Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen.

Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran

manusia atas gejala yang terjadi di alam seorang para ahli IPA (ilmuwan)

dapat memberi sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri

suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.

Pembuktian teori Einstein secara eksperintal tidak dilakukan oleh Einstein.

Planet neptunus pada awalnya tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi

tetapi melalui perhitungan-perhitungan. Dengan demikian, IPA juga

merupakan pengetahuan teoristis yang diperoleh dengan metode khusus.

(Nokes, 1941).

Sedangkan permendiknas No. 22 Tahun 2006 menjelaskan IPA adalah

ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis

dan dihasilkan dari dari suatu proses penemuan. Abstruscato (1996)

mengatakan bahwa IPA dapat dipandang dari tiga sudut, yaitu:

26

1) IPA adalah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematik

mengenai alam sekitar

2) IPA adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses kegiatan tertentu.

3) IPA memiliki nilai dan sikap para ilmuwan dalam menggunakan proses

ilmiah untuk memperoleh pengetahuan

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan

suatu cara untuk mengkaji alam dan proses-proses yang ada didalamnya

melalui proses sistematik dan ilmiah. ( Jajang Bayu Kelana, 2019 :15-16)

2.Tujuan dan Ruang Lingkup IPA di MI/SD

a. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI

Pembelajaran sains pada tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan

pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar

merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri,

seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika.

Adapun tujuan umum pembelajaran IPA adalah penguasaan peserta didik

untuk memahami sains dalam konteks yang lebih luas, terutama dalam kehidupan

sehari-hari. Tujuan khusus yang berorientasi pada hakikat sains adalah menguasai

konsep-konsep sains yang komplekatif dan bermakna bagi peserta didik melalui

kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI, yaitu sebagai berikut:

1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,

teknologi, dan masyarakat.

2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

27

3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.

4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang

pengajaran lain.

6. Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk

dipelajari.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.

b. Ruang Lingkup IPA di SD/MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

bahwa standar kompetensi lulusan mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek,

antara lain:

a. Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan

interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

Benda, materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.

c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

28

Berdasarkan dari beberapa tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPA

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA

membekali siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan,

meningkatkan keterampilan proses, serta kesadaran untuk menghargai alam

ciptaan Tuhan, dan melestarikan lingkungan alam sekitar serta sebagai dasar

untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ( Ahmad Susanto,

2016:43-45)

3.Prinsip mata pembelajaran IPA

Mengajar dan belajar suatu proses yang tidak dapat dipisahkan, suatu

pengajaran akan berhasil apabila terjadi proses mengajar dan proses belajar yang

harmoni. Menurut Jhon S. Richardson (1957) ada tujuh prinsip dalam proses

belajar mengajar agar pengajaran IPA dapat berhasil, antara lain:

1. Prinsip keterlibatan siswa secara aktif

2. Prinsip belajar berkesinambungan

3. Prinsip motivasi

4. Prinsip multi saluran

5. Prinsip penemuan

6. Prinsip totalitas

7. Prinsip perbedaan individu

Pembelajaran IPA harus memperhatikan beberapa prinsip. Prinsip

berfungsi untuk memberikan arahan terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA di

sekolah dasar. Dalam bahan ajar PLPG 2010 (dalam sujana, 2013) ada enam

prinsip pelaksanaan pembelajaran IPA harus terpenuhi, diantaranya: (Jajang

Bayu Kelana, 2019 :17-18)

1) Motivasi

Siswa SD berada diantara direntang umur 6-12 tahun, pada usia ini,

mereka masih membutuhkan motivasi dari luar. Untuk itu pemberian

29

motivasi sangat penting diberikan kepada siswa SD. Selain itu, untuk

mendorong minat belajar siswa agar tertarik pada belajar IPA dengan

baik

2) Latar belakang

Guru harus mampu memperhatikan latar belakang pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman siswa yang akan diajarnya.

3) Menemukan

Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk menemukan sesuatu.

Untuk itu, guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran

dan membantunya dalam proses menemukan ilmu yang baru

4) Belajar sambil menemukan

Agar pembelajaran IPA lebih bertahan lebih lama dalam ingatan

siswa, seorang guru mampu mendorong siswa untuk melakukan

kegiatan melalui proses sains.

5) Belajar sambil bermain

Untuk menghindari kebosanan dalam pembelajaran, hendaknya guru

merancang proses pembelajaran yang inovatif seperti observasi di

lingkungan, percobaan, permainan dan kegiatan lainnya.

6) Sosial

Guru harus merancang pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap

sosial diantara siswa seperti sikap jujur, kerja sama dan saling

menolong.

Pada dasarnya prinsip pembelajaran IPA dimaksudkan tidak hanya

membentuk kognitif siswa saja, tetapi juga mengarahkan kepada

pembentukan karakter siswa kea rah yang positif dan relatif menetap.

B. Kendala-kendala Impelementasi Media Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam MI/SD

30

Problematika terjadi tidak hanya dalam penyediaan akan tetapi

juga dalam penggunaannya. Problematika dalam penyediaan media

pembelajaran tidak hanya diahadapi oleh guru akan tetapi juga sekolah.

Sebagian besar media yang disediakan oleh sekolah adalah media yang

melalui prosedur dengan membeli seperti LCD, TV, Laptop. Adapun

kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam penyediaan media tersebut

antara lain: a) dana,dalam penyediaannya media pembelajaran dana yang

diperlukan cukup besar sedangkan permasalahan yang dihadapi sekolah

tidak hanya media saja. b) keamanan sekolah, kondisi sekolah dan ruang

kelas yang belum memungkinkan untuk dipasangkan media.

Kendala yang terjadi dalam penggunaannya media ini hanya yang

dihadapi oleh guru. adapun kendala yang dihadapi oleh guru dalam

pembelajaran: a) keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan

media pembelajaran. b) kondisi siswa yang belum memiliki keinginan

belajar yang tinggi, c) kendala teknis, padamnya listrik, d) jam pelajaran

yang sedikit, salah satunya kendala yang dihadapi sekolah dan guru dalam

penyediaannya media pembelajaran adalah dana/biaya. Media

pembelajaran yang disediakan oleh sekolah seperti LCD, Laptop, adalah

media-media yang terbaru dan bersifat umum yang dapat digunakan oleh

semua mata pelajaran. Penyediaan media pembelajaran bentuk ini

memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dibutuhkan perawatan

agar media ini bisa berumur panjang. Selain itu, dibutuhkan keadaan

sekolah yang aman terutama ruang dimana media-media ditempatkan.

Berbeda halnya dengan kendala dana yang dihadapi guru dalam

penyediaan media pembelajaran. Media tidak selalu media itu harus

cannggih dan mahal, milai penting dari sebuah media pembelajaran bukan

terletak pada kecanggihannya namun pada efektivitas dan efisiensi dalam

31

membantu proses pembelajaran. Banyak media yang sederhana yang dapat

dikembangkan oleh guru dengan harga murah. Kalaupun dibutuhkan

media canggih semacam audio visual atau multimedia, maka akan menjadi

murah apabila dapat digunakan oleh banyak murid dan beberapa guru.

Keterampilan dan kemampuan dalm menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan

salah faktor penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh

guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor,

slide dan flim, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan

mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam

proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu hasil belajar.

Kondisi siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi

seharusnya tidak dijadikan suatu alasan tidak digunakan media justru

sebaliknya. Kondisi siswa siswa seharusnya bisa diatasi dengan

penggunaan media pembelajaran, karena begitu banyak manfaat

penggunaan media salah satunya membangkit motivasi siswa. Untuk itu

gutu harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang

media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar yang telah direncanakan atau dirancang secara sistematik

serta persiapan dengan matang, teliti, cermat oleh guru, media

pembelajaran itu akan efektif untuk digunakan dalam proses belajar

mengajar meskipun jam pelajaran hanya sedikit.

Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui bahwa beberapa

penyebab guru dan sekolah mengalami kendala baik penyediaan maupun

penggunaanya. Kendala yang dihadapi sekolah adalah sebagai berikut:

32

1. Meskipun dana penyediaan media pembelajaran sudah dianngarkan

tetapi dalam kenyataan permasalahan yang sekolah hadapi tidak hanya

media saja akan tetapi ada yang lebih penting seperti perbaikan

ruangan kelas. Selain itu kuranngya dana juga disebabkan kemampuan

orang tua siswa yang kurang mampu, sedangkan meminta bantuan

dana dari pemerintah itu harus bersaing dengan sekolah-sekolah lain

2. Kondisi sekolah terutama ruang kelas belum memungkinkan untuk

dipasang media.

Kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan media adalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman guru mengenai media pembelajaran

2. Terbatasnya jumlah media yang tersedia

3. Program kurikulum menentukan jam pelajaran yang sedikit

4. Usia

5. Kurangnya pengetahuan tentang IT. (Mustafa Lutfi dkk , 2017:144-

145)

B. Study Relevan

study relevan ini diperlukan dalam setiap penelitian karena untuk mencari

teori-teori dan konsep-konsep yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi

peneliti dalam penyusunan laporan penelitian ini. Sebelum melakukan penelitian,

terlebih dahulu penulis menelaah beberapa buku dan hasil-hasil skripsi yang telah

dilakukan oleh para peneliti untuk menggali beberapa teori atau pernyataan dari para

ahli yang berhubungan dengan proposal skripi ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi dari Farah Diba Rizqika (2011) yang berjudul: “ Penerapan Media Audio

dan Visual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis

Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Purwokerto Tahun Pelajaran 2016/2017”

penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

33

media pembelajaran khususnya media audio dalam meningkatkan keterampilan

menulis siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, dan hasil penelitiannya

menerangkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

khususnya media audio dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa itu

sendiri.

2. Skripsi dari karya Faria Rakhmah (2019) yang berjudul: “ Implementasi Media

Pembelajaran Tematik Dikelas II B MI Muhammadiyah Kebutuh Bukateja

Purbalingga” penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan

melihat bagaimana pelaksanaan media pembelajaran tematik di kelas II B

dengan menggunakan media gambar dalam pembelajarannya. Proses

pembelajaran tematik dapat membantu pemahaman peserta didik, sehingga siswa

memperoleh gambara secara nyata dari isi materi pembelajaran.

3. Skripsi dari karya Yosa Igustina (2018) yang berjudul:”Penggunaan Media

dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Daur Hewan Kelas IV MI

Ma’arif 02 Bajing Kulon Kroya Cilacap Tahun Ajaran 2017/2018)’’

penelitian tidak hanya menggunakan metode ceramah dan metode card short,

tetapi telah memvariasikan dengan menggunakan media pembelajaran berupa

papan tulis, LKS, buku paket, gambar dan LCD proyektor dan benda-benda

kongkrit disekitar, paket, gambar dan LCD proyektor dan benda-benda kongkrit

disekitar lingkungan sekolah pada pembelajaran IPA.

4. Skripsi dari karya Al Ikhsan (2020) yang berjudul: “Pemanfaatan Media dalam

Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi “. penelitian

tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan melihat pemanfaatan media

pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan antara lain visual,

audio visual, komputerdan power point. Ada beberapa tahap yang harus dilalui

yaitu tahap persiapan, tahap pelaksananaan pemanfaatan media pembelajaran, dan

tahap evaluasi.

34

5. Skripsi dari karya Sinta Intan Sari (2017) yang berjudul : “Implementasi Media

Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di MIM Ajibarang,

Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017”. Jenis penelitian tersebut menggunakan

kualitatif dengan melihat penggunaan media pembelajaran pada mata pelajara IPA

kelas VI MI muhammadiyah ajibarang. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA

menggunakan beberapa media yang dalam pemilihannya mempertimbangkan

beberapa faktor seperti pemelihan media , jenis media yang digunakan dalam

pembelajaran IPA di kelas VI bervariasi jenisnya, ada visual dan audio visual.

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

menngunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitattif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Lexy, J Moleong,

2017:6).

Penelitian kualitatif lebih menekankan kepada pemahaman makna,

berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan pada proses

daripada pengukuran, mendripsikan, menafsirkan, dan memberikan makna

dan tidak cukup penjelasan belaka, memanfaatkan multimetode penelitian

(Sutama, 2017:61)

Penggambaran dan analisis terhadap fenomena adalah ciri dari

penelitian kualitatif. Suatu penelitian yang ditujukan untuk mendripsikan

dan menganalisis fonomena, peristiwa, aktivitas social, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun dengan

kelompok dengan mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama

menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) kedua

menggambarkan dan menjelaskan (to describe and expalain) (Nana

Syaodih, 2017:60)

B. Setting dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ialah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

yang terletak di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota

36

Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilaksanakan mulai 18 Februari

2021 sampai dengan tanggal 19 April 2021.

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat

diperoleh ( Arikunto, 2017:129). Menurut sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain ( Lofland(1984) dalam moleong

(2009:157). Dalam penelitian ini, data-data yang diperlukan diperoleh

dari dua sumber:

1. Data primer

Dalam penelitian ini, data primer digunakan untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan. Data primer dalam penelitian ini yaitu Kepala

Sekolah, Wali Kelas VI, Siswa Kelas VI.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah ada

dan memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu meliputi

observasi, dokumentasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa cara yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatam dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti. Menurut Sugiyono (2015:203),

observasi adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk

mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi selama penelitian dengan

mengamati secara langsung. Cara ini dapat efektif untuk

menggambarkan kondisi kelas, perilaku siswa, atau respon dan

tanggapan dari siswa tentang penelitian ini. Observasi difokuskan pada

37

implementasi media pembelajaran pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam kelas VI (Usman&Purnomo, 2017:52)

b. Wawancara

Wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung (Usman&Purnomo, 2017:55). Wawancara dilakukan

dengan kepala sekolah,wali kelas VI dan siswa kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Iman Pematang Gajah. Wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur karena peneliti

dalam melakukan kegiatan tidak menggunakan panduan wawancara

untuk mendapatkan data mengenai implementasi media pembelajaran

pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam

penelitian ini diantaranya adalah dokumentasi yang pelaksanaan media

pembelajaran ilmu pengetahuan alam ,media yang di ajarkan guru

kelas VI,dan foto-foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran

(Usman&Purnomo,2017:69)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sperti yang disarankan oleh

data, (Moleong, 2017:280)

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan metode yang

berasal dari teori Miles dan Hubermas (1994:12) yang menyatakan “

methods of data analysis called interactive model which comprise fours

steps of analysis activity in cyclical and interactive process” ia

38

menyatakan bahwa metode analisis data tersebut dengan model interaktif

yang terdiri dari empay tahapan kegiatan analisis dalam proses yang saling

berhubungan dan interaktif berikut:

Data collection (pengumpulan data)

Data reduction (reduksi data)

Data display (penyajian data)

Conclusion drawing (penarikan kesimpulan)

1) Pengumpulan data

Langkah pertama dalam teknik analisis data adalah pengumpulan

data. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

wawancara, observasi, dokumentasi.

2) Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting, mencari pola yang tepat dan membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang diperoleh kemudian direduksi akan

memberikan gambaran yang jelas dan akan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila

diperlukan.

Pada proses reduksi data, peneliti merangkum catatan-catatan

lapangan dengan memilah hal-hal pokok yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan itu

kemudian disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang

lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila sewaktu-

waktu data diperlukan kembali ( Sugiono, 2017:338).

39

3) Penyajian data

Penyajian data( display data) dimaksudkan agar lebih

mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini

merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu

sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut

kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut

kelompoknya dan disusunkan sesuai dengan kategori yang sejenis

untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi,

termasuk kesimpulam-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu

data direduksi.

Dengan display data maka akan mempermudah untuk melakukan

pemahaman apa yang terjadi, merencanakan penelitian kerja yang

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam

melakukan display data selain dengan teks naratif juga dengan gambar

bahkan grafik maupun chart.

4) Penarikan kesimpulan

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan berdasarkan

analisis dan peneliti menjumlah dan mengklasifikasi data yang telah

didapatkan. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali untuk

menetapkan kesimpulan.

F. Teknik pemeriksaan keabsahan data

Keabsahan data ini sebagai suatu usaha peneliti untuk menunjukan

bahwa penelitian ini benar-benar ilmiah. Ada beberapa teknik

pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif seperti apa yang

dituliskan oleh moleong (2009:32), teknik pemeriksaan keabsahan data

berdasarkan kriteria kredibilitasnya diantaranya adalah perpanjangan

40

keikut-sertaan, ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat,

kecekupan referensial, kajian kasus negative dan pengecekan anggota.

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik triangulasi. Menurut moleong (2017:330) membedakan

empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Dalam metode penelitian ini menggunakan dua jenis triangulasi yaitu

sebagai berikut:

a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dengan cara mencari informasi dengan alat dan

waktu yang berbeda. Peneliti melakukan perbandingan data hasil

observasi dengan wawancara. Selain itu peneliti juga membandingkan

jawaban wawancara anatara kepala sekolah, wali kelas VI dan siswa

kelas VI Madrsah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman pematang gajah

Kecamatan Muaro Jambi Kabupaten Jambi Luar Kota.

b) Triangulasi metode

Triangulasi metode juga digunakan dalam penelitian ini, peneliti

mengecek hasil data yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan

data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

G. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka penulis akan melakukan

penelitian ini akan dilaksanakan selama 1(satu) bulan pada bulan maret 2021.

Yang menggunakan kegiatan yang terjadwal. Rencana waktu ini relative, artinya

dapat berubah-rubah berdasarkan situasi dan kondisi.

41

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

a. Sejarah Sekolah/Madrasah

PROFIL MADRASAH

1. Nama Madrasah : MI Nurul Iman

2. NO. Statistik Madrasah : 111215050009

3. NPSN : 60704697

4. Provinsi : Jambi

5. Kabupaten : Muaro Jambi

6. Kecamatan : Jambi Luar Kota

7. Desa/Kelurahan : Pematang Gajah

8. Jalan dan Nomor : Jl. SLTP 22 Kali Batas

9. Kode Pos : 36362

10. Telephone : -

11. Status Sekolah : Swasta

12. Akreditasi : B

13. Tahun Berdiri : 2002

14. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

15. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

16. Luas Bangunan : 360 m2

17. Organisasi Penyelenggara : Yayasan Nurul Iman Pematang Gajah

18. Website/Email :[email protected]

42

Madrasah ibtidaiyah (MI) adalah sekolah dasar (SD) yang bercirikan khas

agama islam, yang menyelenggarakan program pendidikan selama 6 tahun yang

di tegaskan pada Pasal 1 Ayat (1) bahwa MI merupakan satuan pendidikan dalam

bentuk sekolah dasar yang berciri khas agama islam yang menyelenggarakan

pendidikan bagi anak usia 6-12 tahun. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa madrasah ibtidaiyah adalah suatu lembaga pendidikan yang

menjadikan pelajaran agama islam sebagai mata dasar d samping mata pelajaran

umum, dan di tegaskan dengan jelas bahwa eksistensi MI sederajat dengan

eksistensi SD.

Dalam operasionalnya, penyelenggara MI jauh lebih berat di banding

penyelenggaraan sekolah regular lainnya yang sejenjang ( setara) dengannya

sebab, MI menyelenggarakan pendidikan umum dan agama secara silmutasi.

Dengan penyelenggaraan pendidikan umum dan agama secara silmutan ini, maka

pada hakikatnya MI menyelenggarakan 100% pendidikan umum tingkat dasar

dan 100% pendidikan agama tingkat dasar. Dengan demikian, maka

konsekuensinya beban belajar anak, beban belajar guru , biaya operasional,,

kegiatan belajar mengajar, tapi juga meiputi sarana dan prasarana pendidikan.

Madrasah ibtidaiyah itu bernama madrasah ibtidaiyah Nurul Iman yang

berkedudukan di jalan SLTP 22 kali batas Desa Pematang Gajah, Kecamatan

Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Yang memiliki akreditasi B secara

geografis MI ini mudah dijangkau karena berada di tengah pemukiman penduduk

dan berjarak hanya puluhan meter dari perumahan, kondisi masyarakat sekitar MI

ini, khususnya sosial, ekonomi sangat heterogen. Mulai dari pekerja kantor

sampai pekerja kasar seperti buruh bangunan dan jasa roda dua ( tukang ojek)

43

B.Visi dan Misi Sekolah/Madrasah

A. Visi sekolah MIS Nurul Iman Desa Pematang Gajah sebagai berikut:

“Bermutu dan Islami”, terwujudnya peserta didik yang berkualitas dan

islami

B. Misi Sekolah MIS Nurul Iman Desa Pematang Gajah sebagai berikut:

Berdasarkan visi dan indikator visi di atas, maka Misi Pendidikan di MIS

Nurul Iman Pematang Gajah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Mewujudkan pembelajaran dengan disiplin, sehingga siswa dapat berkembang

secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.

2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif dan terpadu kepada

setiap warga madrasah.

3. Menumbuhkan penghayatan terhadap agama islam melalui kegiatan-kegiatan

keagamaan sehingga menjadi sumber dalam bertingkah laku.

4. Mendorong dan membantu setiap warga madrasah untuk senantiasa aktif dan

berperan serta didalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

5. Mewujudkan lingkungan madrasah yang kondusif dengan memanajemen

partisipatif, sehingga setiap warga madrasah dapat tertib dan bertingkah laku

yang baik.

C. Kurikulum Sekolah/Madrasah

A. Struktur Kurikulum

Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.

Untuk kurikulum MIS Nurul Iman Pematang Gajah organisasi Kompetensi

Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated

curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata

pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika,

serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini

44

maka struktur Kurikulum MIS Nurul Iman Pematang Gajah menjadi lebih

sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum

dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,

distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar

untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian

konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem

pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan

untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan

pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam

pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai

penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam

menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam

struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar

seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata

pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur

kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar

45

Tabel 1

Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah

(Lampiran PMA No. 165 Tahun 2014 Tentang Struktur Kurikulum)

Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV - VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2

b. Akidah-Akhlak 2 2 2 2

c. Fikih 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 6 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7

4. Bahasa Arab 2 2 2 2

5. Matematika 5 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3

7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3

8. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 5

9. Pendidikan Jasmani,

Olahraga,Kesehatan

4 4 4 4

A. Mulok*)

2 2 2 2

C. Pengembangan Diri**) 2 2 2 2

Jumlah 38 40 44 47

43

3

Keterangan:

1. Pembelajaran pada kelas I s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan tematik

dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

2. Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan

ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).

46

3. Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan

kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan,

bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)

Tabel 2

Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

(KMA 165 Tahun 2014 Tentang Struktur Kurikulum Madrasah)

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

BELAJAR PER-MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2

c. Fikih 2 2 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarga

negaraan

5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2

5. Matematika 5 6 6 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan

4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 43 43 43

47

Keterangan:

1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum

di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Ibtidaiyah antara lain

Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan Sekolah, Kegiatan Rohani Islam (Rohis) dan

lain sebagainya.

2. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu, Pramuka (utama), Unit Kesehatan Madrasah,

Palang Merah Remaja, Kegiatan Rohani Islam (Rohis), Olahraga, Kesenian,

Karya Ilmiah Remaja, Olimpiade dan yang lainnya adalah dalam rangka

mendukung pembentukan kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta

didik, terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan

sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam

usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit.

3. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai

pendukung kegiatan kurikuler.

4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya

dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata

pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya

dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang

dikembangkan oleh pemerintah daerah.

5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi

dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah

apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat

menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan

tersebut.

48

6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu

untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai

kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.

7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah

minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti

peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu

tahappembelajaran:

1. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam

pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam

pembelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam

pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 40 jam

pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 43 jam

pembelajaran, durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling

sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18

minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14

minggu dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan

paling banyak 40 minggu

49

Tabel 3

Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Iman

( Modifikasi Sesuai Kebutuhan)

K o m p o n e n

Kelas dan alokasi waktu

I II III IV V VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an-Hadits 2 2 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2

c. Fikih 2 2 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarnegaraan 3 3 3 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 6 6 6

4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2

5. Matematika 5 6 6 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

8. Seni Budaya 4 4 4 4 4 4

50

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

2

2

3

3

3

3

B. Muatan Lokal *)

- Bahasa Inggris

- Tahfiz

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

J u m l a h 34 36 40 43 43 43

Keterangan :

*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan

dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan

(madrasah)

**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan

kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan,

bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan madrasah Prinsip pengintegrasian

IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian

muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,

budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata

pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang

berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata

pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan

dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.

Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang

tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta

51

Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan

psikologis peserta didik.

Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan

memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran

Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran

lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses

pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi

dalam berbagai tema.

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum

diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler MIS Nurul Iman Pematang Gajah

antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah

Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang

kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri

atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya

dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang

dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam

pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan

pendidikan tersebut

52

D. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah MIS Nurul Iman

Tabel. 4

Struktur Organisasi MIS Nurul Iman Pematang Gajah

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

KEPALA SEKOLAH

TATA USAHA/ ADM

BENDAHARA KOMITE

WALI KELAS

WALI KELAS 1

MUSTOPA, S. Pd

WALI KELAS 2

H. SURURI, S. Ag

WALI KELAS 3

HAMDANI, S.H. I

WALIKELAS 4

Drs. AMAT MUKHLAS

TURYONO

BENDAHARA

H. KASTUR

M. YUSUF

ENDRA SAFITRI, S. Pd

TAMERI,S.Ag

GURU

LENI LISTIAWATI, SE

SISWA

KETUA YAYASAN

53

Tabel .5

Sruktur Majlis Guru / Karyawan MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Tahun Pelajaran 2019/ 2020

WALI KELAS 5

LISNAWATI, S.Kom

WALI KELAS 6

LENI LISTIAWATI, SE

KEPALA SEKOLAH

TAMERI, S. Ag

TUKANG KEBUN/

PENJAGA SEKOLAH

BUDI SANTOSO

WALI KELAS 1

MUSTOPA, S. Pd

TATA USAHA / ADM

ENDRA SAFITRI, S. Pd

WALI KELAS 3

HAMADANI, S. HI

WALI KELAS 2

H. SURURI, S. Ag

WALI KELAS 5

LISNAWATI, S .kom GURU MULOK II

(Bahasa Inggris)

ENDRA SAFITRI, S. Pd

GURU MULOK I

( Akidah Akhlak)

Drs. BOUTI

WALI KELAS 6

LENI LISTIAWATI, SE

WALI KELAS 4

Drs. AMAT MUKHLAS

OPERATOR

MADRASAH

AGUSTIN MARYADNI

P. S. SI

54

E. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel. 6

Tabel 4. Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Swasata Nurul Iman Iman

Pematang Gajah Tahun Ajaran 2020/2021

No. Nama Pendidikan Jabatan Bidang studi

1. Tameri, S. Ag S1 IAIN Kepala sekolah

2 Drs, M. Rahmat S1 IAIN Guru

3 H. Sururi, S. ag S1 IAIN Guru Guru Kelas 2

4 Lisnawati, S.kom S1 STMIK Guru Guru Kelas 5

5 Hamdani, S. HI S1 STAI Guru Guru kelas 3

6 Mustopa,S. Pd. I S1 IAIN Guru Guru Kelas 1

7 Drs. Amat Mukhlas S1 IAIN Guru Guru Kelas 4

8 Leni Listiawati, SE S1 UNJA Guru Guru Kelas 6

9 Endra Safitri, S. Pd S1 STKIP Guru/Kepala

Perpustakaan

Guru Mulok

10 Budi Santoso SMA Staf Penjaga Sekolah

11 Drs, Bouti Guru Aqidah Akhlaq

12 Agustin Maryadni. P, S.

Si

S1 UNJA Staf Operator Sekolah

Jumlah Guru Negeri : -

Jumlah Guru Honor : 12

a). Profil siswa

55

Jumlah Peserta Didik

L P Total

62 59 121

F. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel. 7

Sarana dan Prasarana MIS Nurul Iman

1). Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Letak

1. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 1

2. Jam Dinding 1 Ruang

Kelas 1

3. Meja Guru 1 Ruang

Kelas 1

4. Gorden 4 Ruang

Kelas 1

5. Meja Siswa 26 Ruang

Kelas 1

6. Penghapus 1 Ruang

Kelas 1

7. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 1

8. Kursi Siswa 26 Ruang

Kelas 1

9. Kursi Guru 1 Ruang kelas

1

10. Gambar wakil 1 Ruang

56

presiden Kelas 1

11. Gambar pancasila 1 Ruang

Kelas 1

12. Denah kelas - Ruang

Kelas 1

13. Daftar pelajaran 1 Ruang

Kelas 1

14. Daftar piket 1 Ruang

Kelas 1

15. Kaligrafi 4 Ruang

Kelas 1

16. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 1

17. Lampu listrik 1 Ruang

Kelas 1

18. Tempat sampah 1 Ruang

Kelas 1

19. Agenda kelas 1 Ruang

Kelas 1

20. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 1

21. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 1

22. Taplak meja 1 Ruang kelas

1

23. Bunga meja - Ruang

Kelas 1

24. Lemari 1 Ruang

57

Kelas 1

25. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 2

26. Jam Dinding 1 Ruang

Kelas 2

27. Meja Guru 1 Ruang

Kelas 2

28. Gorden 2 Ruang

Kelas 2

29. Meja Siswa 18 Ruang

Kelas 2

30. Penghapus 1 Ruang

Kelas 2

31. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 2

32. Kursi Siswa 18 Ruang

Kelas 2

33. Kursi Guru 1 Ruang

Kelas 2

34. Gambar wakil

presiden

1 Ruang

Kelas 2

35. Gambar pancasila 1 Ruang kelas

2

36. Denah kelas - Ruang

Kelas 2

37. Daftar pelajaran 1 Ruang

Kelas 2

38. Daftar piket 1 Ruang

58

Kelas 2

39. Kaligrafi 2 Ruang

Kelas 2

40. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 2

41. Lampu listrik 1 Ruang

Kelas 2

42. Tempat sampah 1 Ruang

Kelas 2

43. Agenda kelas 1 Ruang

Kelas 2

44. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 2

45. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 2

46. Taplak meja 1 Ruang

Kelas 2

47. Bunga meja 1 Ruang

Kelas 2

48. Lemari 1 Ruang kelas

2

49. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 3

50. Jam Dinding 1 Ruang

Kelas 3

51. Meja Guru 1 Ruang

Kelas 3

52. Gorden 3 Ruang

59

Kelas 3

53. Meja Siswa 17 Ruang

Kelas 3

54. Penghapus 1 Ruang

Kelas 3

55. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 3

56. Kursi Siswa 15 Ruang

Kelas 3

57. Kursi Guru 1 Ruang

Kelas 3

58. Gambar wakil

presiden

1 Ruang

Kelas 3

59. Gambar pancasila 1 Ruang

Kelas 3

60. Denah kelas - Ruang

Kelas 3

61. Daftar pelajaran 1 Ruang kelas

3

62. Daftar piket 1 Ruang

Kelas 3

63. Kaligrafi 4 Ruang

Kelas 3

64. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 3

65. Lampu listrik 1 Ruang

Kelas 3

66. Tempat sampah 1 Ruang

60

Kelas 3

67. Agenda kelas 1 Ruang

Kelas 3

68. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 3

69. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 3

70. Taplak meja 1 Ruang

Kelas 3

71. Bunga meja - Ruang

Kelas 3

72. Lemari 1 Ruang

Kelas 3

73. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 4

74. Jam Dinding 1 Ruang kelas

4

75. Meja Guru 1 Ruang

Kelas 4

76. Gorden 5 Ruang

Kelas 4

77. Meja Siswa 25 Ruang

Kelas 4

78. Penghapus 1 Ruang

Kelas 4

79. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 4

80. Kursi Siswa 25 Ruang

61

Kelas 4

81. Kursi Guru 1 Ruang

Kelas 4

82. Gambar wakil

presiden

1 Ruang

Kelas 4

83. Gambar pancasila 1 Ruang

Kelas 4

84. Denah kelas - Ruang

Kelas 4

85. Daftar pelajaran 1 Ruang

Kelas 4

86. Daftar piket 1 Ruang

Kelas 4

87. Kaligrafi 3 Ruang kelas

4

88. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 4

89. Lampu listrik 1 Ruang

Kelas 4

90. Tempat sampah 1 Ruang

Kelas 4

91. Agenda kelas 1 Ruang

Kelas 4

92. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 4

93. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 4

94. Taplak meja 1 Ruang

62

Kelas 4

95. Bunga meja - Ruang

Kelas 4

96. Lemari 1 Ruang

Kelas 4

97. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 5

98. Jam Dinding 1 Ruang

Kelas 5

99. Meja Guru 1 Ruang

Kelas 5

100. Gorden 4 Ruang kelas

5

101. Meja Siswa 21 Ruang

Kelas 5

102. Penghapus 1 Ruang

Kelas 5

103. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 5

104. Kursi Siswa 21 Ruang

Kelas 5

105. Kursi Guru 1 Ruang

Kelas 5

106. Gambar wakil

presiden

1 Ruang

Kelas 5

107. Gambar pancasila 1 Ruang

Kelas 5

108. Denah kelas - Ruang

63

Kelas 5

109. 1 Daftar pelajaran 1 Ruang

Kelas 5

110. Daftar piket 1 Ruang

Kelas 5

111. Kaligrafi 2 Ruang

Kelas 5

112. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 5

113. Lampu listrik 1 Ruang kelas

5

114. Tempat sampah 1 Ruang

Kelas 5

115. Agenda kelas 1 Ruang

Kelas 5

116. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 5

117. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 5

118. Taplak meja 1 Ruang

Kelas 5

119. Bunga meja - Ruang

Kelas 5

120. Lemari 1 Ruang

Kelas 5

121. Papan Tulis 1 Ruang

Kelas 6

122. Jam Dinding 1 Ruang

64

Kelas 6

123. Meja Guru 1 Ruang Kelas 6

124. Gorden 8 Ruang

Kelas 6

125. Meja Siswa 20 Ruang

Kelas 6

126. Penghapus 1 Ruang kelas

6

127. Gambar Presiden 1 Ruang

Kelas 6

128. Kursi Siswa 20 Ruang

Kelas 6

129. Kursi Guru 1 Ruang

Kelas 6

130. Gambar wakil

presiden

1 Ruang

Kelas 6

131. Gambar pancasila 1 Ruang

Kelas 6

132. Denah kelas - Ruang

Kelas 6

133. Daftar pelajaran 1 Ruang

Kelas 6

134. Daftar piket 1 Ruang

Kelas 6

135. Kaligrafi 2 Ruang

Kelas 6

136. Kipas angina 1 Ruang

Kelas 6

65

137. Lampu listrik 1 Ruang

Kelas 6

138. Tempat sampah 1 Ruang

Kelas 6

139. Agenda kelas 1 Ruang kelas

6

140. Absen kelas 1 Ruang

Kelas 6

141. Keranjang buku 1 Ruang

Kelas 6

142. Taplak meja 1 Ruang

Kelas 6

143. Bunga meja - Ruang

Kelas 6

144. Lemari 1 Ruang

Kelas 6

2) Prasarana

Ruang Ruang Jumlah

Kelas I 1 1

Kelas II 1 1

Kelas III 1 1

Kelas IV 1 1

Kelas V 1 1

Kelas VI 1 1

Kantor 1 1

Perpustakaan 1 1

66

UKS 1 1

Total 9 9

3) Ruangan belajar

No Nama

Rombel

Jumlah Siswa Wali Kelas

L P Jumlah

1 Kelas I Kelas 1 14 12 26 Mustopa, S. Pd

2 Kelas II Kelas 2 10 7 17 H. Sururi, S. Ag

3 Kelas III Kelas 3 7 6 13 Hamdani, S.H.I

4 Kelas IV Kelas 4 12 13 25 Drs, Amat Mukhlas

5 Kelas V Kelas 5 6 11 17 Lisnawati, S. kom

6 Kelas VI Kelas 6 8 12 23 Leni Litiawati, SE

Berdasarkan wacana tersebutlah maka perlu memperbaiki hal-hal yang

dianggap bisa memperindah dan menunjang kemajuan sekolah MIS Nurul

Iman, juga sebagai sarana prasarana terhadap kemajuan sekolah kedepan.

67

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

a. Temuan Khusus

1.) Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu

Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan ditemukan bahwa guru

telah memanfaatkan media dengan baik dalam proses pembelajaran serta

mngelola pembelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat pada saat proses

pembelajaran guru telah menggunakan media pembelajaran memperjelas

materi yang diajarkan, media yang digunakan juga sudah sesuai. Selain itu,

guru juga sudah melibatkan peserta didik dalam menerapkan media dalam

proses pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Dalam pelaksanaan media pembelajaran tematik muatan IPA dari

observasi bahwa di sekolah sudah menggunakan dalam proses pembelajaran

di anataranya sebagai berikut:

a) Media Visual

Kata media berasal dari kata latin “ medius” yang berarti “tengah”

seacara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar,

68

membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada

penerima. Secara luas, media pembelajaran dapat diartikan sebagai

berikut: setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan

kondisi memnungkinkan siswa memperoleh pengetahuan keterampilan

dan sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media.

Menurut sejarahnya, media pembelajaran pertama kalinya disebut

visual-education (alat peraga), kemudian menjadi audio –visual aids

(bahan pembelajaran), seterusnya berkembang menjadi audio-visual

communication (komunikasi pandang dan dengar), dan selanjutnya

berubah menjadi educational technology (teknologi pendidikan) atau

teknologi pembelajaran (Azhar Arsyad, 2017:74).

Media visual dapat menampilkan keterkaitan isi materi yang ingin

disampaikan dengan kenyataan. Media visual dapat ditampilkan dalam

dua bentuk, yaitu visual yang menampilkan gambar diam dan visual yang

menampilkan gambar atau simbol bergerak. Seorang guru kelas Leni

Listiawati mengungkapkan bahwa (03 Maret 2021):

“Dengan menggunakan media ini guru dapat mengawasi siswa

dengan teliti dan juga agar siswa yang dapat fokus untuk

memahami pembelajaran. Seiring dengan kemajuan teknologi

siswa juga harus menyesuaikan dengan keadaan yang sekarang.

Apabila siswa tidak mengikuti perkembangan zaman dengan

adanya media pembelajaran yang semakin canggih maka siswa

akan tertingga. Adanya media dalam pembelajaran diharapkan

siswa lebih aktif dan memahami apalgi dalam pembelajaran IPA

yang diberikan. Media visual ini dapat menampilkan gambar

sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.”

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media visual sangat

berguna dalam pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk siswa lebih

69

aktif dalam belajar. Media pembelajaran telah memberikan nilai tambah

dalam proses belajar rmengajar. Sistem belajar mengajar konvensional

akan menjadi berubah ketika media pembelajaran dilibatkan dalam

pembelajaran. Agar media pembelajaran dapat menjalankan peranannya

maka pemilihan penggunaan media pembelajaran dapat menjalankan

peranannya maka pemilihan penggunaan media pembelajaran tidak boleh

dilakukan secara sembarangan.guru juga harus menguasai penggunaan

media pembelajaran diamana nantinya penggunaan media pembelajaran

yang dipilih tersebut juga diajarkan pembelajaran dapat benar-benar

mendukung pembelajaran dan tidak menghambat proses belajar

mengajar.

Dari observasi pada proses pembelajaran guru menggunakan media visual

yang digunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran Tematik muatan IPA

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Gambar atau foto

Gambar atau foto merupakan media yang dua dimensi yang sering

digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas, media ini akan lebih

mudah dipresentasikan ke peserta didik karena hasil gambar yang sama, (

Answir Basirudin, 2009:48-49).

Dari hasil wawancara penggunaan foto sebagai media pembelajaran

sebagai berikut: (03 Maret 2021)

“saya menggunakan jenis media visual dan saya menggunakan

media gambar foto pada muatan IPA di kelas karena selama

pelaksanaan pembelajaran media ini siswa akan melihat

dengan jelas dan dengan media ini dapat diperlihatkan suatu

kejadian, benda, maupun lingkungan jauh dan dalam

pembelajaran media ini muda digunakan perorangan ataupun

kelompok”

70

2. Media diagram

Media diagram meruapakan susunan garis-garis yang menyerupai peta

dari pada gambar. Misalnya diagram menunjukan komponen bel listrik

yang menunjukan dimana letak baterai listrik, sakelar, dua buah kumparan

dan lain sebagainya . hasil observasi bahwa di kelas guru juga

menggunakan jenis media diagram yang dimana guru menjelaskan diaman

letak baterai, sakelar dan lainnya

3. Poster

Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisa dalam suatu

bidang yang memberikan informasi tentang satu bidang yang memberikan

informasi tentang satu bidang yang memberikan informasi tentang satu ide

atau dua ide pokok, poster juga dibuat dengan gambar dekoratif dengan

huruf yang jelas

Pada saat observasi dalam proses pembelajaran guru juga

menggunakan media poster yang dibuat dari kertas yang berisi informasi

atau menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula

untuk mempengaruhi dan memotivasikan tingkah laku yang melihatnya

contoh media yang dilaksanakan guru yaitu poster tentang gerhana

matahari dan susunan tata surya, dan juga bagian tata surya peruabahan

benda dan lain sebagainya

4. Peta

Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan

gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu

melalui satu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam benttuk cetak atau

konvensional dan digital yang ditampilkan dilayar kompuer.

Hasil observasi dalam pelaksanaan media pembelajaran tematik

muatan yang digunakan adalah peta dimana diagram adalah ringkasan

menggunakan sedikit garis-garis, simbol-simbol atau lambang-lambang

71

yang mengambarkan struktur dari objeknya secara garis besar,

menunjukan pengaruh yang ada komponen atau sifat-sifat proses yang

ada, serta ditambahkan sedikit keterangan yang cukup untuk memberikan

penjelasan secara cepat, ringkas, dan jelas.

Dari hasi observasi pelaksanaan media peta sudah ada pelaksanaan nya

dalam proses pembelajaran contohnya menjelaskan media peta tentang

tata surya , perubahan benda .

5. Globe

Globe sering digunakan dalam pembelajaran IPA dimana globe ini

tiruan bola murni dalm bentuk kecil dan menyerupai aslinya. Globe dapat

digunakan untuk memperagakan proses terjadinya pergantian siang dan

malam akibat dari rotasi bumi. Peragaan dapat dilakukan dengan

menngunakan senter yang disorot ke salah satu sisi globe.

Hasil observasi penliti melihat pelaksanaan media pembelajaran tematik

muatan IPA dengan guru menggunakan globe dengan materi revolusi

bumi disaat pembelajaran guru menggunakan media tersebut agar mudah

siswa memahami dalam pembelajaran muatan IPA dan juga peragakan

rotasi bumi lewat globe tersebut. Dalam pelaksanaan media pembelajaran

tematik muatan IPA antara lain:

a.Bagian globe yang terkena senter mengambarkan belahan bumi yang

mengalami siang hari. Jadi dapat diartikan bahwa bumi yang

terpapar cahaya matahri mengalami fenomena siang

b. Bagian globe yang tidak terkena sinar senter menggambrkan

belahan bumi yang mengalami malam hari. Jadi dapat diartikan

bahwa bumi yang tidak terpapar cahaya matahari mengalami

fenomena malam

72

c.Selama proses peragaan terjadi siang dan malam menggunakan globe

sebagai bumi dan senter sebagai matahari, matahri juga turut

bergerak, adapun gerakan yang dilakukan oleh matahari adalah

berputar pada porosnya dan juga revolusi. Karena pada dasarnya

semua bintang pasti berotasi dan berevolusi termasuk matahri.

d. Selama proses pengamatan,bumi terus melakukan gerak rotasi dan

berevolusi mengelilingi matahari

b) Internet

Internet adalah rangkaian rangkaian computer yang terhubung melalui

jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah terbatas ( Jarot,

dan sudama, 2017:2).sedangkan menurut soetodjo (2017:1) internet adalah

system global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung

menggunkan standar internet protocol suite (TCP/IP), untuk melayani

milyaran pengguna di seluruh dunia.

Pengertian internet menurut segi pengetahuan adalah sebuah

perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan grafik, audio, maupun

animasi lain dalam bentuk media elektronik. Berdasarkan uraian di atas maka

dapat disimpulkan bahwa media internet adalah suatu media yang dapat

memudahkan kita memperoleh berbagai sumber informasi dari berbagai

belahan dunia. sebagaimana wawancara wali kelas VI sebagai berikut (03

Maret 2021):

“Biasanya saya juga bisa mengambil media juga bisa melalui

internet dengan mengurangi biaya dalam

mengimplementasikan media tersebut. Sehingga mudah guru

dalam mengimplementasikan media pembelajaran .

Saya suka memakai media internet selain mudah dan juga

mengurangi biaya atau dana dalam persiapan biasanya saya

73

menggunakan media aplikasi youtube, classroom dan juga

WatshAap.”

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

media internet bisa membuat guru mudah dengan adanya media pembelajaran

internet tersebut maka pembelajaran dapat mengurangi biaya dalam persiapan

media pembelajaran sehingga dengan media siswa tidak muda bosan dan

dapat dihilangkan di kelas. Manfaat media yang penting adalah berbagai

mavam informasi atau materi pembelajaran secara verbalistis (ceramah) serta

merangsang perhatian dan mengaktifkan siswa. Penyampaian materi secara

verbalistis dan dapat membuat siswa cepat bosan. Hal ini dikarenakan guru

menyampaikan setiap topik secara menoton. Selain itu membuat siswa

cenderung pasif, interaksi guru dan siswa hanya dilakukan hanya satu arah.

Dan dari wawancara juga dengan ibu Leni Listiawati, SE :

menjelaskan sebagai berikut apa saja jenis media dari internet : (03 maret

2021)

“saya juga menggunakan pelaksanaan media dari dari internet

dikarenakan apalagi masa pandemic sekarang selain media

visual saya menggunakan pelaksanaan media nya adalah dari

internet contohnya WatsAap, Youtube, dan Google classroom.

Dengan aplikasi memudahkan kan media dalam proses dalam

pembelajaran sehingga pesan itu tersampaikan kepada siswa

walaupun masa pandemi sekarang ini dan juga kurang biayan

dalam mempersiapkan media tersebut.”

Dari hasil observasi dan wawancara peneliti ditemukan guru telah

melaksanakan media pembelajaran tematik muatan IPA dikelas VI dengan

baik dalam proses pembelajaran. Proses pemanfaatan media dilakukan

bersama-sama dengan peserta didik melalui praktik langsung baik individual

maupun kelompok dan digunakan dalam proses pembelajaran muatan ipa

74

media yang digunakan yaitu dengan bervariasi. Dengan begini akan lebih

menarik perhatian peserta didik sehingga menumbuh motivasi belajar, bahan

pembelajaran lebih jelas maknanya sehinnga dapat lebih dipahami oleh

peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran.

2) Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran

Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi?

1) Faktor kendala pelaksanaan media pembelajaran tematik muatan IPA

yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah satu

faktor penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh

guru yang menggunakannya dengan keterampilan dan kemampuan

dalam menggunakan media tersebut. Pada pembelajaran tatap muka

disekolah akan terasa menyenangkan bagi peserta didik sebagai akibat

guru dituntut untuk membuat materi dalam bentuk yang mudah diakses

dan menarik minat belajar peserta didik.

Pada observasi peneliti melihat pendidik sedikit menggunakan media

sehingga media yang digunakan pada muatan IPA jarang digunakan

dan di laksanakan dalam proses pembelajaran.

2) Keinginan siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi

Hasil observasi siswa masih ada yang kurang aktif dalam

pemebalajaran dilakukan dengan media yang dilaksanakan guru dan

juga kurang fokus dan disini siswa kurang memiliki keinginan belajar

75

yang tinggi dalam muatan IPA sehingga proses dalam pembelajaran.

Siswa yang diwawancarai sebagian suka pembelajaran IPA dan

sebagian kurang minat dalam pembelajaran IPA karena tidak

menyenangkan dan juga pembelajaran muatan IPA juga termasuk

susah. Beberapa siswa yang menjawab bahwa belajar IPA sulit

dipahami karena kebanyakan bahasa asing yang tidak siswa

mengerti.terdapat pula siswa kurang menyenangi media pembelajaran

tematik muatan IPA karena menggunakan media yang sederhana saja

dan biasa saja.

3) Hambatan juga berasal dari sumber dana.

Dana yang belum mencukupi untuk memenuhi jumlah atau pun

ketersediaan media. Solusinya dengan memberdayakan kemampuan

kreatifitas guru untuk memproduksi media pengganti yang dapat

mendukung pengajaran. Faktor pendukung pengadaan bisa berupa

sumbangan sukarela tidak terduga, kemampuan dan daya kreasi guru,

motivasi dan dana komite.

Sebagaimana hasil wawancara dengan wali kelas VI mengungkapkan

(03 Maret 2021):

“Saya tidak menggunakan media pembelajaran audio visual pada

muatan IPA, saya menggunakan dengan media visual

dikarenakan dengan infokus hanya satu disekolah sehingga saya

jarang menggunakan media audio visual. Dengan kurangnya dana

yang ada di sekolah.”

Faktor penghambat pelaksanaan media pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) belum maksimal dalam pelaksanaan karena

kurang memperhatikan metode, waktu, RPP, kesesuaian materi,

76

kondisi siswa, kebutuhan media, kondisi media, waktu pelaksanaan

dan fasilitas seperti listrik. Cara mengatasinya dengan menggunakan

fasilitas lain mendukung seperti jenset untul mengatasi keterbatasan

listri. Faktor pendukung yaitu motivasi siswa dalam pembelajaran saat

menggunakan media pada mata pelajaran IPA.

pada dasarnya ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan media pembelajaran visual. Kecakapan guru dalam

mengoperasikan media pembelajaran visual merupakan faktor

pendukung dalalam pelaksanaan media pembelajaran visual, begitu

juga sebaliknya, guru yang kurang cakap menggunakan media dalam

pelaksanaan pembelajaran sehingga dengan media visual memudahkan

dalam proses pembelajaran.

Saat itu peneliti sedang melihat proses pembelajaran pada mata

pelajaran IPA, dalam proses pembelajaran guru menggunakan media

dari kardus, bola dan juga senter. Dengan pelaksanaan media seperti

visual ini sehingga anak tersebut mudah memahami dalam

pelaksanaan pembelajaran, sehingga tidak ada anak yang berbicara

sendiri dan bercanda dengan teman, semua anak konsentrasi dengan

apa yang dilihat.

Sebagaimana hasil wawancara dengan sebagaimana hasil

wawancara dengan kepala madrasah MIS Nurul Iman Pematang Gajah

Tameri S.Ag mengungkapkan bahwa (12 Maret 2021):

“Pelaksanaan penggunaan media visual khususnya mata

pelajaran IPA disini selalu melibatkan siswa, sehingga kerja

sama antara guru dengan siswa, sehingga membentuk dan

mengembangkan kemampuan anak dalam segala bidang

kognitif, afektif, psikomotorik, dan emosional anak. Contoh

media yang ada disekolah yang ada sekarang hanya kerangka

77

tengkorak khususnya pembelajaran IPA. Dan juga ada gambar

yang mendukung lainnya.”

Guru dalam mengajar pastinya mempersiapkan media yang akan digunakan

yaitu media visual. Penggunaan media ini melibatkan beberapa guru agar

kualitas pembelajaran dapat maksimal dan pembelajaran berlangsung dengan

baik.

Sebagai mana hasil wawancara dengan guru kelas VI MIS Nurul Iman (03

Maret 2021):

“Ada kerja sama antara guru dengan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran khususnya media visual.guru mempersiapkan media

dengan cara memberi penugasan dan dengan memberi penugasan

anak lebih paham dalam pelaksanaan media yang ada dalam proses

pembelajaran.”

Data tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan guru kelas VI

mengungkapkan bahwa (03 Maret 2021):

“Disini saya hanya menggunakan media visual , kalau

menggunakan audio visual kendalanya infokus hanya satu

disekolah dan itu susah untuk dalam pembelajaran IPA di karena

waktu hanya sedikit apalagi dalam masa pandemi ini. Dengan

memberi penugasan dengan siswa memudahkan siswa dalam

pembelajaran IPA apalagi IPA lebih ke uji coba. “

Data tersebut dikuat oleh hasil wawancara dengan kepala madrasah madrasah

mengungkapkan (12 Maret 2021):

“Pelaksanaan media pembelajarn IPA, kalau untuk sekarang

hanya kerangka badan, dan panca indra dan lain sebagainya..

untuk lebih telitinya ke ibu wali kelas nya untuk lebih dalam

memahami pada media dalam pembelajaran. Tapi untuk

sekarang hanya media visual dikarena kurang dana yang

menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.”

78

3).Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam Implementasi

Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi

Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?

Dari kendala yang dialami di atas pasti terdapat solusi yang dilakukan guru

kelas maupun pihak sekolah. Pada dasarnya pemecahan masalah bersasaran

pada perbaikan kualitas upaya tersebut meningkatkan kualitas proses

pendidikan pengalaman belajar siswa, agar belajar mengajar dapat berjalan

dengan maksimal. Ada beberapa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi

kendala atau upaya yang dilakukan antara lain:

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas tentang solusi dari masih

minimnya media pembelajaran, untuk memperkuat argumen dari kepala

madrasah. Pernyataan ini di pertegaskan oleh wali kelas sebagai berikut (03

Maret 2021):

“Kami sebagai guru akan berusaha semampu kami untuk dapat

menggunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran khususnya

pembelajaran mata pelajaran IPA dengan media yang ada saja dulu

untuk proses belajar mengajar, meskipun dari pihak sekolah belum

memenuhi media media yang dibutuhkan untuk proses belajar

mengajar. Iya, memang sangat penting sekali media untuk siswa

apalagi muatan IPA karena sebagai alat bantu untuk proses belajar

mengajar agar siswa lebih mudah memahami materi apa yang

sedang guru berikan. Jadi, sebenarnya upaya yang dapat dilakukan

yaitu sebelum proses pembelajaran guru harus menyiapkan terlebih

dahulu media yang akan digunakan, lalu mengenalkan media

pembelajaran tersebut kepada siswa, menggunakan media

79

pembelajaran pada setiap materi yang cocok digunakan khususnya

mata pelajaran IPA digunakan semaksimal mungkin, dan

mengembangkan media pembelajaran yang ada dalam pelaksanaan

pembelajaran.”

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas buk Leni Listiawati, SE

tentang masih minimnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa solusi

dalam menghadapi kendala ( 03 Maret 2021):

“Untuk masalah sarana dan prasarana kita kembalikan kepada pihak

madrasah untuk segera memenuhi segala fasilitas-fasilitas yang ada

contohnya infokus dalam penayangan video dalam proses

pembelajaran, agar kami guru tidak merasa kesulitan dalam proses

belajar mengajar siswa, karena semuanya itu begitu penting dalam

proses belajar mengajar, anak lebih mudah memahami dan hasil

belajar pun meningkat.”

Berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti dapat

memperoleh kesimpulan upaya atau solusi dari media sarana dan prasarana

yaitu guru berusaha menggunakan media yang ada dulu walaupun jarang

menggunakan karena keterbatasan alat dan bahan dalam muatan IPA, guru

sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang

menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan

target yang telah ditetapkan . dan pihak sekolah madrasah juga akan berusaha

agar melengkapi fasilitas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan proses

belajar mengajar yang maksimal, sekolah berkewajiban sebagai pihak yang

paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang

diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga, memelihara,

sarana dan prasarana yang telah dimiliki

80

b. Pembahasan

Setelah data dipaparkan dan telah menghasilkan temuan-temuan maka

selanjutnya adalah peneliti mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian

masing-masing dari temuan tersebut akan dibahas mengacu pada teori dan

pendapat para ahli.

1. Bagaimana implementasi media pembelajaran IPA di kelas VI MI

Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah

peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara,observasi dan

dokumentasi mengenai Implementasi Media Pembelajaran tematik pada

muatan IPA di Kelas VI di Pematang Gajah Kabupaten Jambi Luar Kota, pada

pembelajaran IPA wali kelas VI sudah mengimplementasikan media pada saat

pembelajaran terutama muatan IPA.

Pelaksanaan media pembelajaran tematik pada muatan Ilmu

Pengetahuan Alam dikelas VI MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah sudah

menggunakan media pada proses pembelajaran dengan media visual dan dari

internet dengan gambar/foto, Globe, dan lain-lainnya. Karena dengan media

81

visual mudah memahami siswa dalam proses pembelajaran terutama muatan

IPA ada juga media dari internet yang digunakan diantaranya media dari

youtube, WatsAap, dan classroom.

Implementasi media yang digunakan pembelajaran tematik muatan IPA anatara

lain:

1. media visual

pada observasi media yang digunakan pada muatan IPA dengan

menggunakan IPA dan menggunakan media visual diantaranya media

gambar dan foto, media diagram, media poster, media peta dan juga

globe. Denngan pelaksanaan guru menyiapkan media tersebut sebelum

pembelajaran dan sudah disiapkan, Media globe untuk materi revolusi

bumi dengan menggunakan globe yang dibuat untuk belahan bumi.

a. Pelajaran diawali dengan kegiatan mengamati, melalui media

media pembelajaran, peserta didik di inta untuk mengamati media

globe yang digunakan oleh guru. kemudian guru menjelaskan

a.Bagian globe yang terkena senter mengambarkan belahan bumi

yang mengalami siang hari. Jadi dapat diartikan bahwa bumi yang

terpapar cahaya matahri mengalami fenomena siang

b. Bagian globe yang tidak terkena sinar senter menggambrkan

belahan bumi yang mengalami malam hari. Jadi dapat diartikan

bahwa bumi yang tidak terpapar cahaya matahari mengalami

fenomena malam

c..Selama proses peragaan terjadi siang dan malam menggunakan

globe sebagai bumi dan senter sebagai matahari, matahri juga turut

bergerak, adapun gerakan yang dilakukan oleh matahari adalah

berputar pada porosnya dan juga revolusi. Karena pada dasarnya

semua bintang pasti berotasi dan berevolusi termasuk matahri.

82

d. Selama proses pengamatan,bumi terus melakukan gerak rotasi dan

berevolusi mengelilingi matahari

2. media internet

pada observasi peneliti juga melihat guru menggunakan media dari

internet contohnya Youtube, Classroom, WatsAap dengan

menggunakan media tersebut mengurangi dana / biaya dalam

menyiapkan media pada pembelajaran muatan IPA. Pelaksanaannya

dengan mengambil media dari internet tersebut dan dijadikan media.

Apalagi masa pandemi sekarang guru lebih menggunakan media yang

dari internet berbagai aplikasi yang ada.

Sebelum Implementasi media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, ada beberapa tahap yaitu tahap guru yaitu persiapan, dimana

tahap ini pendidik menyiapkan media yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran. Tahap kedua yaitu implementasi media

pembelajaran, dimana tahap ini pendidik memperhatikan apakah media

dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Medianya juga mudah dipahami oleh peserta didik dalam

pelaksanaannya, pendidik menerapkan rencana penggunaan media

dalam proses pembelajaran. Tahap ketiga evaluasi, pada tahap ini

dimana untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi

yang disampaikan pendidik dengan cara evaluasi Serta dengan evaluasi

tersebut dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan media tersebut

sebagai upaya untuk memperbaiki implementasi media pembelajaran

muatan IPA di kelas VI MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah.

2. Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran

tematik muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

83

Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi

Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang

Gajah, Peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara,observasi

dan dokumentasi mengenai implementasi media pembelajaran IPA dikelas

VI di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah, terdapat

beberapa kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran dengan

menggunakan media. Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan

media sebagai berikut:

1. keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah satu faktor

penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang

menggunakannya dalam pembelajaran. Keterampilan menggunakan media

sangat penting bagi seorang guru untuk membanru proses penyampaian

pelajaran, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam

pembelajaran, perlu dikembangkan media pembelajaran yang kreatif dan

inovatif. Hal ini dilakukan karena agar peserta didik tidak cenderung

menonton dan terlalu normatif agar tidak menghambat proses penerimaan

pengetahuan dalam proses pembelajaran.

2. Kendala yang kedua yang kurang minat belajar siswa pada pembelajaran

tematik muatan IPA pada saat observasi masih rata-rata tidak menyukai

pembelajaran IPA karena tidak menyenangkan dan susah. Terdapat siswa

yang yang menjawab bahwa pembelajaran IPA sulit dipahami karena

menggunakan bahasa asing dan terdapat pula siswa belajar tidak

menyenangkan, karena metode yang digunakan oleh guru tersebut dan pada

pembelajaran muatan IPA juga minat siswa kurang juga terlihat dari kurang

semangatnya siswa mengikuti muatan IPA. Minat belajar siswa saat belajar

muatan IPA masih kuran menjadi suatu masalah yang harus diatasi. Selama

84

proses belajar mengajar, kurang minat belajar siswa terlihat dari siswa

mencari kesibukan lain dalam proses pembelajaran muatan IPA, biasanya

hal tersebut terjadi karena siswa merasa bosan selama proses pembelajaran

muatan IPA, karena kegiatan belajar mengajar yang tidak menyenangka,

rasa bosan siswa dan pembelajaran tidak menarik terjadi karean guru hanya

menjelaskan materi selama proses belajar mengajar, siswa hanya terfokus

pada guru dan papan tulis sehingga siswa tidak tertarik dalam aktif dalam

belajar.

3. Kendala yang ketiga dana atau Terbatasnya jumlah media yang tersedia

terutama mata pelajaran IPA di dalam kelas peneliti melihat tidak ada

gambar panca indera atau yang lainnya yang berkaitan dengan IPA. Dengan

adanya media siswa lebih mudah memahami proses pembelajaran. Kondisi

siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi seharusnya tidak

dijadikan suatu alasan tidak digunakan media justru sebaliknya. Pada saat

pembelajaran muatan IPA, guru menggunakan media atau alat bantu

mengajar dengan media yang sederhana terlebih dahulu.

3.Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam Implementasi

Media Pembelajaran tematik muatan ilmu pengetahuan Alam Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah SwastaNurul Iman Pematang

Gajah peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil

wawancara,observasi dan dokumentasi mengenai partisipasi orang tua

dalam pembelajaran daring di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman ,

didapati beberapa solusi alternatif atas kendala implementasi media

pembelajaran tematik muatan IPA di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Iman. Solusi dari kendala sebagai berikut:

85

1. kurangya pemahaman Guru terhadap materi dalam pembuatan media

pada mata pelajaran IPA, dengan begini guru harus memahami materi

sebelum pembelajaran akan selanjutnya dan dilaksanakan media yang

seperti apa baiknya dan juga mempelajari tentang penggunaan meda

tersebut dengan baik dan matang sebelum proses pembelajaran

selanjutnya sehingga pembelajaran mencapai tujuan yang diinginkan.

Kendala dalam pelaksanaan media pembelajaran pada mata pelajaran

IPA adalah keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan media

pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah

satu faktor penting karena nilai dan manfaat media dalam proses

pembelajaran dengan media mudah guru menyampaikan materi yang

disampaikan, solusinya adalah guru melakukan pelatihan pembelajaran

yang berkaitan dengan media tersebut. Tidak perlu media yang canggih

dan mahal, nilai dari sebuah media pembelajaran bukan terletak pada

kecanggihannya namun pada efektivitas dan efisiensi dalam membantu

proses pembelajaran dan juga guru diharapkan selalu meningkatkan

kemampuan dan keterampilan serta kreativitas dalam memilih, mencari,

menggunakan, dan mengembangkan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar.

2. Mengatasi masalah untuk minat tinggi dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan media yang kreatif dan mudah dipahami oleh

siswa pada muatan IPA tersebut. Dari hasil observasi terbukti dengan

menggunakan media pembelajaran tematik muatan IPA dengan media

visual atau media yang lain, minat siswa pada satu objek, orang,

masalah atau situasi yang berkaitan dengannya, peningkatan minat

siswa muatan IPA dilihat kondisi awal sebelum menggunakan media

minat belajar siswa berkurang rendahnya minat belajar siswa

disebabkan minimnya penggunaan media yang diguanakan pada saat

pembelajaran atau muatan IPA. Media yang cocok meningkatkan minat

86

belajar siswa pada muatan IPA adalah media yang bervariasi agar anak

cepat bosan dan menumbuh minat siswa pada pembelajaran IPA dengan

menggunakan media. Dan juga menggunakan pembelajaran berbasis

proyek pada muatan IPA ini dapat meningkatkannn keterlibatan siswa

disekolah, meningkatkan minat siswa pada apa yang diajarkan,

memperkuatkan motivasi belajar, dan membuat pengalaman belajar

lebih relevan dan bermakna.

3. Kendala terutama keterbatasan guru dalam masalah dana dalam

pembuatan media karena media membutuhkan biaya/dana termasuk

menggunakan media visual. Dengan kendala seperti ini solusinya adalah

sekolah berusaha untuk menyediakan media seperti audio visual

diantaranya infokus, speaker dan lain sebagainya. Karena dengan media

audio visual waktu lebih singkat dalam menyampaikan pembelajaran

berbeda dengan media visual dan dengan pihak sekolah mendukung

secara optimal dalam penyediaan dan penggunaan media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar, sekolah harus meningkatkan kuantitas

dan kualitas media pembelajaran yang ada disekolah.

87

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di MIS Nurul Iman Pematang

Gajah terkait dengan penggunaan media pembelajaran tematik muatan ilmu

pengetahuan alam dikelas VI MIS Nurul Iman Pematang Gajah, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1.Implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA, dalam pelaksanaan

pembelajaran muatan IPA menggunakan beberapa media yang dalam

pemilihannya mempertimbangkan beberapa faktor seperti pemilihan media

tersebut disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan sesuai dengan

karakteristik siswa, media yang dipilih antara lain dalam pelaksanaan media

pembelajaran tematik muatan IPA diantaranya media visual, dan media internet.

Media visual diantaranya yang diterapkan pada muatan IPA adalah gambar atau

foto, media diagram, poster dan globe. media internet pada penggunaan aplikasi

classroom, WatsAap, dan juga Youtube.

2. kendala implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA dikelas VI MIS

Nurul Iman pematang gajah diantaranya keterampilan dan kemampuan guru

menggunakan media, keinginan siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang

tinggi, kendala juga berasal dari sumber dana.

3. mengatasi kendala dalam implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA

dikelas VI MIS Nurul Iman Pematang Gajah, mengatasi masalah tersebut maka

guru harus memahami materi sebelum materi pembelajaran atau melakukan

pelatihan pembelajaran yang berkaitan dengan media tersebut. Masalah minat

89

peserta didik dengan melakukan proses pembelajaran dengan media yang kreatif

dan mudah dipahami oleh siswa pada muatan IPA.

B. SARAN

1.Untuk pendidik, dalam proses pembelajaran secara keseluruhan sudah cukup baik.

Tetapi alangkah baiknya, dalam proses pembelajaran Tingkatkan lagi kreativitas

pengadaan media agar lebih variatif dalam penggunaan media sehingga lebih

menarik, serta siswa tidak cepat bosan.

2. Untuk pihak sekolah, agar memberikan apreasi, motivasi dan dukungan kepada

guru dengan membantu dalam pengadaan media dengan merancang dan membuat

yang belum ada sehingga lebih lengkap dan menarik.

3. Untuk peserta didik, hendaknya lebih tekun, bersemangat dan bersunguh-sungguh

dalam mengikuti pembelajaran tematik muatan IPA serta lebih rajin dan giat

dalam belajar agar dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2017. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta : PT. IMTIMA.Ahmad

Arafat, Lubis Muhammad, dkk. 2020. Pembelajaran Tematik SD/MI. Jakarta:

KENCANA

Susanto, 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2019. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grasindo.

Benny. A. Pribadi, 2017. Media dan Teknilogi dalam Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Fatoni, dkk. 2018. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI. Solo: CV Sindunata.

Lexy, J. Moleong. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Kustadi, C. dan B. Sutjipto, 2017. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Sutama. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.

Surakarta: Fairuz Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosadakarya.

Usman&Purnomo. 2017. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiono.2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumiarti. 2017. Ilmu Pendidikan. Purwokwrto: STAIN Press.

Irianti, Agus. 2019. Pendidikan Sebagai Investasi dalam Pembangunan Suatu

Bangsa. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Roqib, Moh. 2019. Ilmu Pendidikan Islam : Pembagian Intregrative di Sekolah,

Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta:LKiS Yogyakarta.

Malawi, Ibadullah, dkk. 2017. Pembelajaran Tematik ( Konsep dan Aplikasi). Solo:

CV. AE MEDIA GRAFIKA

Muhaimin. 2017. Paradigma Pendidikan Islam:Upaya Mengaktifkan Pendidik Agama

Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadhi, Yudhi. 2018. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP).

Purba A, Ramen. 2020. Pengantar Media Pembelajaran. Jakarta : Yayasan Kita

Menulis

Robertus Angkowo, 2017. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Rudi susilana dan Cecep Riyana. 2018. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wahana

Prima

LAMPIRAN 1

Form Pernyataan Responden

LAMPIRAN 2

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang utama dalam penelitian kualitatif adalah manusia atau peneliti.

Sebagai instrumen utama, peneliti dapat dibantu dengan pedoman penelitian atau

alat-alat dokumentasi dalam proses pengumpulan data di lapangan.

Berikut ini adalah beberapa instrumen yang digunakan peneliti :

A. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi dari Responden

dan informan dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala

sekolah, danguru wali kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah. Responden dalam penelitian ini antara lain kepala

sekolah,guru,dan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah . Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu

sebagai berikut :

Tabel 1. Kisi kisi pedoman wawancara

Aspek yang

dikaji

Indikator yang dicari Sumber

data

Media

Pembelajaran

IPA di Kelas

VI Madrasah

Ibtidaiyah

1) Prasarana Penunjang Media

Pembelajaran IPA

2) Jenis Media Yang Sering

digunakan dalam Proses

Pembelajaran

1) Kepala

sekolah

2) Guru /

wali

kelas

Swasta Nurul

Iman

Pematang

Gajah

3) Respon Media pada Mata

Pelajaran IPA

3) Siswa

Implementasi

Media

Pembelajaran

IPA di Kelas

VI Madrasah

Ibtidaiyah

Swasta Nurul

Iman

Pematang

Gajah

1) Pelaksanaan Media

Pembelajaran pada Mata

Pelajaran IPA

2) Kendala-kendala media

dalam proses pembelajaran

IPA

3) Respon siswa pada pelajaran

IPA

1) Kepala

sekolah

2) Guru /

wali

kelas

3) Siswa

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1.kepala Sekolah

1) Bagimana sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Pematang Gajah?

2) Berapa jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang

Gajah ?

3) Latar penddikan guru di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman ini dari

mana saja pak ?

4) Bagaimana implementasi media pembelajaran pada mata pelajaran IPA di

Madarsah Ibtidaiyah ini pak?

5) Apa saja prasarana Penunjang Media Pembelajaran pada mata pelajaran IPA

disekolah ini pak?

2.Guru

1) Apa kendala ibu dalam implementasi media pembelajaran dalam pembelajaran

IPA ?

2) Faktor apa yang membuat kesulitan itu terjadi dalam media pembelajaran

IPA?

3) Apa reaksi siswa ketika tidak dapat memahami media yang disampaikan ?

4) Jenis Media apa saja yang ibu gunakan dalam pembelajaran IPA?

5) Upaya apa yang dilakukan apabila siswa tidak memahami media yang

disampaikan ?

6) Apa saja faktor yang menghambat media dalam pembelajaran IPA dalam

pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman?

7) Bagaiamana implementasi media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA?

8) Bagaimana mengatasi kendala implementasi media pembelajaran pada mata

pelajaran IPA?

3.Siswa

1) apa kamu rasakan saat pembelajaran IPA?

2) apakah kamu suka mata pelajaran IPA?

3) Apa yang kamu rasakan saat ada media pembelajaran IPA dalam proses

pembelajaran?

Pedoman Observasi

Pedoman observasi berupa butir-butir pertanyaan secara garis besar

terhadap hal-hal yang akan diobservasi, kemudian diperinci dan

dikembangkan selama pelaksanaan penelitian dengan tujuan untuk

mendapatkan data yang fleksibel, lengkap, dan akurat. Berikut adalah

pedoman observasi yang digunakan peneliti di lapangan :

Table. 2 kisi kisi pedoman observasi

Implentasi Media

Pembelajaran

Pada Mata

Pelajaran IPA

Kegiatan

1) Mengamati aspek fisik sekolah, seperti

gedung, sarana prasarana, kelas, ruang guru,

toilet, masjid, dan lainnya

2)Mengamati pelaksanaan Media

pembelajaran IPA , media dalam

pembelajaran IPA

Pedoman Dokumentasi

Dokumen dalam penelitian initerdiri dari dokumen peneliti (pribadi) dan dokumen

sekolah yang dapat berupa dokumen tertulis maupun dokumen tidak tertulis.

Berikut ini adalah pedoman dokumentasi yang digunakan peneliti di lapangan :

Table. 3 Pedoman Dokumentasi

Aspek yang

dicari

Indikator

1) Profil Sekolah

2) Visi misi sekolah

3) Struktur Organisasi sekolah

4) Data pendidik, kepegawaian, dan siswa

Dokumen

tertulis

5) Arsip terkait media pembelajaran di sekolah

Dokumen

tidak tertulis

1) Bangunan Sekolah

2) Kondisi saat pelaksanaan media dalam pembelajaran IPA

3) Sarana prasarana penunjang pembelajaran pembelajaran IPA

LAMPIRAN 3

Transkip Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH

Identitas diri

Nama sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Negeri Swasta Nurul

Iman

Alamat Sekolah : Pematang Gajah Kec. Jambi Luar Kota

Nama Kepala Sekolah : Tameri, S.Ag

Hari/ tanggal wawancara : Rabu / 3 Maret 2021

Peneliti : assalamualaikum pak

Informan : waalaikumussalam

Peneliti : saya izin yang ingin melakukuan riset di sisni pak

Informan : oh iya silahkan nak

Peneliti : iya pak betul

Informan : ada yang bisa bapak bantu ?

Peneliti : begini pak jika tidak keberatan saya ingi melakukan

wawancara bersama bapak!

Informan : boleh, boleh

Peneliti : baik pak terima kasih pak berarti boleh langsung kita

mulai?

Informan : boleh silahkan

Peneliti : sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak karena

bapak sudah bisa meluangkan waktu untuk melakukan

wawancara.

Informan : iya nak sama sama

Peneliti : baik pak untuk yang pertama bapak boleh perkenalkan

dulu nama bapak dan sudah berapa lama menjabat

menjadi kepala sekolah di MIS Nurul Iman Pematang

Gajah?

Informan : nama bapak Tameri, S. Ag, kalau dari PGS atau pejabat

guru sementara itu mulai 2016-2018 baru 2018

sampai sekarang menjabat menjadi kepala

sekolah.

Peneliti : bagaimana sejarah berdirinya MIS Nurul Iman

ini pak?

Informan : kalau untuk detailnya nanti bisa dilihat di WEB

tapi akan bapak ceritakan singkatnya bagaimana

berdirinya MIS Nurul Iman Pematang Gajah. MIS

Nurul Iman ini awalnya bernama MI yang

sekolah hanya pada sore hari, lama makin lama

MI ini menjadi sekolah pagi hari, di karenkan

anak di dekat banyak berkeliaran di luar, maka

kami lembaga membuat jadwalnya di pagi hari

dan dihapus di sore hari.Jadi awalnya bukan MIS

Nurul Iman Pematang Gajah. MIS Nurul Iman

Pematang Gajah Kurang lebihnya tahun 2000 jadi

sampai sekarang , saya kira cukup lama ya. Dari

2000 itu sudah mengalami perubahan dan

pergantian kepala alhamdulillah bapak menjadi

kepala sekolah sekarang. Nanti secara detail nya

dapat dilihat di web ya di sana lengkap dari

sejarah sampai pergantian kepala sekolah.

Peneliti

Informan

: berapa jumlah keseluruhan guru di MIS Nurul

Iman ini pak?

: kalau gurunya ada 12 sudah termasuk TU tetapi

jika dihitung termasuk karyawan totalnnya ada

13.

Peneliti : latar pendidikan guru yang mengajar di MIS Nurul

Iman Pematang Gajah ini dari mana saja pak?

Informan : bermacam macam ada yang dari IAIN sekarang UIN

ada juga yang dari UNJA ada juga yang dari Padang.

Peneliti : kalau untuk siswanya pak keseluruhan jumlahnya

berapa pak?

Informan : siswanya disisni kalau tidak salah 121 menurut data

yang terakhir.

Peneliti : bagaimana implementasi media pembelajaran IPA di

MIS Nurul Iman ini pak?

Informan

:biasanya guru memakai media dalam pembelajaran

IPA dan setiap guru memiliki metode dalam

pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran.

peneliti :Apa saja prasarana penunjang media pembelajaran IPA

disekolah ini pak?

Informan : untuk sekarang hanya memakai media yang ada dulu,

TRANSKIP WAWANCARA

GURU KELAS VI

Identitas diri

Nama sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman

Alamat Sekolah : Pematang Gajah Kec. Jambi Luar Kota

Nama guru : Leni Listiawati, SE

Hari/ tanggal wawancara : Rabu / 3 Maret 2021

Peneliti : assalamu a’laikum buk

Informan : waalaikumsalam. Wr,wb

Peneliti : mohon maaf sebelumnya buk saya izin ingin

mewancarai ibu ?

Informan : boleh silahkan ,

Peneliti : lansung saja ya buk ?

Informan : iya baik ananda

Peneliti : jenis media apasaja yang sering digunakan dalam

proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA ?

Informan : kalau dalam proses pembelajaran ibuk sering

menggunakan media visual yang berupa gambar foto,

seperti kerangka tengkorak, panca indera dan lain

sebagainya dikarenakan untuk IPA itu saja dulu karena

untuk yang lain masih proses dikarenakan dana

benda konkret lainnya dan juga ibuk sering media

internet.

Peneliti : bagaimana implementasi media pembelajaran pada

mata pelajaran IPA di kelas VI ini buk?

Informan : dalam pelaksanaan khusus IPA, pada tahap pertama

ibuk melakukan persiapan, pelaksanaan media

pembelajaran IPA, dan terakhir evaluasi.

Peneliti : bagaiamana ibu mengatasi kendala dalam

implementasi media dalam pembelajaran IPA?

Informan : dalam mengatasi kendala dalam proses pembelajaran

media yang digunakan ibuk membuat media dengan

sederhana dengan menggunakan media yang mengurangi

dana / biaya dalam persiapan pembelajaran, selain itu

ibuk menggunakan media internet.

Peneliti : apa kendala ibu dalam mengahadapi implementasi media

pembelajaran pada mata pelajaran IPA dikelas VI ini

buk?

Informan : dalam media pasti ada kendala yang dihadapi guru

terutama persiapan itu kurang media atau dana/ biaya dan

dalam pelaksanaan media pembelajaran

Pertanyaan untuk siswa

1. apa yang kamu rasakan saat pembelajaran IPA? Bosan

2. apakah kamu suka mata pelajaran IPA ? Suka

3. apakah kamu suka media dalam pembelajaran IPA dalam proses

pembelajaran ? Iya

LAMPIRAN 4

Dokumentasi

Foto Gerbang Masuk MIS Nurul Iman

Foto Sekolah MIS Nurul Iman Pematang Gajah

Foto Kelas VI MIS Nurul Iman Pematang Gajah

Wawancara dengan Kepala Madrasah MIS Nurul Iman

Wawancara dengan Wali Kelas VI MIS Nurul Iman

Foto bersama beberapa Siswa Kelas VI yang diwawancara

Contoh Media yang digunakan Guru dalam Pembelajaran IPA dengan

menjelaskan Peristiwa Revolusi Bumi

-

Foto Media Pembelajaran IPA tentang terjadi Gerhana Bulan

LAMPIRAN 5

Kartu Bimbingan

LAMPIRAN 6

SK Plagasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Naman : Lismawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Renah Sungai Ipuh, 24 Agustus 1998

Alamat : Bungo- Limbur Lubuk Mengkuang

Email : [email protected]

No. Kontak : 082258769599

Pendidikan Formal :

1. SD 176/II Renah Sungai Ipuh

2. SMP N 1 Limbur Lubuk Mengkuang

3. PONPES Al- irsyad Bulaan Kamba

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota HMPL-J

2. Anggota HMB-J

Motto Hidup : man jadda wajada