implementasi media pembelajaran tematik muatan
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK
MUATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS
VI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL
IMAN PEMATANG GAJAH KECAMATAN
JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN
MUARO JAMBI
SKRIPSI
LISMAWATI
NIM.204172672
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
i
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK
MUATAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS
VI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL
IMAN PEMATANG GAJAH KECAMATAN
JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
LISMAWATI
NIM.204172672
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
ii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro
Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-
05-01
R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan
seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Lismawati
NIM : 204172672
Judul Skripsi : Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan
Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang
Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas
Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Maret 2021
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Mahluddin, M. Pd. I
NIP. 196801012000031006
iii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi
36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-
05-01
R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan
seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Lismawati
NIM : 204172672
Judul Skripsi : Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan
Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang
Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas
Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Maret 2021
Mengetahui
Pembimbing II
Tabroni, M.Pd. I
NIP. 197004031996031003
vi
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kupersembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha
Esa. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang mampu berpikir,
berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu
langkah awal untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita saya.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk, Ayahku terhebat Nawi. M
terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai sejak lahir
hingga menjadi saya yang sekarang, terimakasih untuk perjuangan serta
tetesan keringatmu yang telah membuat saya seperti sekarang ini. Lalu
teruntuk Ibuku terindah Sirosni terimakasih juga atas limpahan doa yang
tak henti-henti serta segala hal yang telah ibu lakukan sehingga Allah
memperlancar segalanya menjadi yang terbaik. Kelak cita-cita saya ini
akan menjadi persembahan yang paling mulia untuk Ayah dan Ibu,
semoga dapat membahagiakan kalian.
Terimakasih selanjutnya untuk abang Zukri, kakak perempuan Rina
Putri, SE dan adik perempuanku satu-satunya Desriani yang luar biasa,
yang selalu mendukung serta mendoakan saya tanpa henti.
vii
MOTTO
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluaruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman :”Sebutkanlah
kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar. Surah Al-Baqarah (2) 31.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebagai pencipta, pengatur, dan
pemeliharan alam semesta isi, dan Yang Maha Kuasa serta Maha
Berkehendak atas apa yang yang di kehendakinya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul :” Implementasi Media
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi”
Shalawat dan salam penulis do’akan semoga tetap dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ke intelektualan
seperti saat sekarang ini .
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk meraih
gelar sarjana program S1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Dalam penyusunan
skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan.
Namun berkah dari Allah SWT, serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga
dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan
rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, do’a kedua orang
tua, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih
bisa diatasi. Pada kesempatan ini kali ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
ix
2.Dr.Rofiqoh Ferawati SE, M, Dr. Sa’ad Isna, M.Pd, Dr. Bahrul Ulum,
S.Ag, MA, Selaku Warek I,II,III UIN Sulthan Taha Saifuddin Jambi.
3.Dr. Hj. Fadillah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Taha Saifuddin Jambi.
4.Dr. Risnita, M.Pd, Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, Dr. Yusria, S.Ag. M.Pd,
Selaku wakil Dekan I,II,III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Taha Saifuddin Jambi.
5.Ibu Ikhtiati, M.Pd Selaku ketua jurusan PGMI dan Ibu Nasyariah
Siregar, M.Pd selaku sekretaris jurusan PGMI
6.Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis
dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7.Bapak Tabroni, S. Ag, M.Pd. I sebagai pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis
dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
8.Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta
karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi
dalam penulisan skripsi ini.
9.Bapak Tameri, S.Ag Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelas VI
Pematang Gajah.
10. Ibu Leni Listiawati, SE guru kelas VI MIS Nurul Iman Pematang
Gajah yang telah membantu dan bekerja sama dalam proses peneliti
dalam melaksanakan penelitian.
x
11. Seluruh siswa kelas VI MIS nurul iman Pematang Gajah yang telah
bersedia bekerja sama dalam mebantu peneliti melaksanakan
penelitian.
Jambi , 21 April 2021
Penulis
LISMAWATI
NIM. 204172672
xi
ABSTRAK
Nama : Lismawati
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu
Pengetahuan Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang implementasi media pembelajaran tematik muatan
Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Penggunaan media pembelajaran tematik merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan, disiapkan, dan dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran
tematik muatan (Ilmu Pengetahuan Alam)IPA dilaksanakan. Karena penggunaan
media pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap hasil dari pembelajaran itu
sendiri, apabila media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan, maka hasil yang dicapai akan maksimal. Tujuan peneliti ini untuk:
1).mendeskripsikan Implementasi Media Pembelajaran tematik muatan Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 2).
Mendeskripsikan Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media
Pembelajaran tematik muatan IPA Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul
Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 3)
mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan media pembelajaran
tematik muatan IPA dikelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman swasta
Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kbupaten Muaro Jambi.penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan pengumpulan data yang digunakan
yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan : (1).Media pembelajaran tematik muatan IPA di implementasikan
dalam kegiatan pembelajaran dengan mempersiapkan media, dalam pembelajaran
guru menggunakan media visual dan dari internet (2).Adapun kendala yaitu yang
mengambat media pembelajaran tematik muatan IPA yaitu:keterampilan dan
kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran, kondisi siswa yang belum
memiliki keinginan belajar, dan dana/biaya.
Kata Kunci:Implementasi Media Pembelajaran, Tematik, Muatan IPA
xii
ABSTRACT
Name : Lismawati
Study Program : Primary Teacher Education
Title :The Implementation of Thematic Learning Media
Content of Natural Science at Sixth Grade of
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang
Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi
This Thesis discusses about the Implementation of Thematic Learning Media
Content of Natural Science at Sixth Grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul
Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. The
use of thematic learning media is an important thing that needs to be considered,
prepared, and implemented by the teacher when thematic learning process of
Natural Science is implemented. Because the use of learning media has an
influence on the results of the learning itself, if the learning media that used is
adjusted to the necessary, the results will be maximized. The purpose of this
research is for : 1) Describe the implementation of thematic learning media
content at sixth grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 2) Describe the obstacles
encountered in the implementation of thematic learning media content for sixth
grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. 3) Describe the obstacles encountered
in the implementation of thematic learning media for natural science content at
sixth grade of Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. This research is a
qualitative research, while the data collection used is observation, interview and
documentation. The result of the research showed : (1) Thematic learning media
for science content is implemented in learning activities by preparing the media,
in learning process, the teacher using visual media and from the internet. (2) There
are the obstacles that hinder of thematic learning media of science content, such as
skills and abilities in using learning media, the condition of students who do not
have the desire to learn, and funds/fees.
Keywords: Implementation of Learning Media, Thematic, Natural Science
Content
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ xi
ABSTACT ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9
1. Kajian Teoritik ......................................................................................... 9
A. Implementasi Media Pembelajaran ........................................................ 9
1. Pengertian Media Pembelajaran ......................................................... 9
2. Pengertian Pembelajaran Tematik ...................................................... 9
3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Media Pembelajaran ................................... 9
4. Macam-macam Media Pembelajaran ............................................... 13
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran ............................ 18
6. Prinsip Media Pembelajaran ............................................................. 22
B. Pembelajaran Tematik ......................................................................... 23
C. Mata Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) ................................... 24
1. Pembelajaran IPA MI/SD .......................................................... 24
xiv
2. Tujuan dan Ruang Lingkup IPA MI/SD .................................... 26
D. .Kendala-kendala Implementasi Media Pembelajaran IPA MI/SD ........ 29
2. Study Relevan ........................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 34
B. Setting dan Subjek Penelitian ...................................................................
C. Jenis dan sumber Data .......................................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36
F. Teknik Pemeriksaan ............................................................................. 36
G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 39
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 40
A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ............................................ 40
B. Temuan Khusus ................................................................................... 66
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................................ 86
B. Saran ...................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Struktur Kurikulum MI .......................................................... 44
TABEL 2 Beban Belajar dan Struktur Kurikulum ................................ 45
TABEL 3 Sruktur Kurikulum MI Nurul Iman ...................................... 48
TABEL 4 Struktur Organisasi MIS Nurul Iman ................................... 49
TABEL 5 Struktur Majlis Guru MIS Nurul Iman ................................ 51
TABEL 6 Data Guru MIS Nurul Iman .................................................... 52
TABEL 7 Sarana dan Prasarana MIS Nurul Iman Pematang Gajah .. 54
TABEL 8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................... 90
TABEL 9 Kisi-kisi Pedoman Observasi ................................................... 93
TABEL 10 Kisi-kisi Dokumentasi ............................................................ 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Gerbang Sekolah MIS Nurul Iman Pematang Gajah ..........
GAMBAR 2 Sekolah MIS Nurul Iman Pematang Gajah ..........................
GAMBAR 3 Dokumentasi Wawancara Keapala Madrasah .....................
GAMBAR 4 Dokumentasi Wawancara Wali Kelas VI .............................
GAMBAR 5 Dokumentasi Wawancara Siswa Kelas VI ............................
GAMBAR 6 Guru menggunakan Media Pembealajarn IPA ....................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Pernyataan Responden ..........................................
LAMPIRAN 2 Instrumen Pengumpulan Data .........................................
LAMPIRAN 3 Transkip Wawancara .......................................................
LAMPIRAN 4 Dokumentasi ......................................................................
LAMPIRAN 5 Kartu Bimbingan ..............................................................
LAMPIRAN 6 SK Plagiasi .........................................................................
LAMPIRAN 7 Riwayat Hidup ...................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengembangan seutuhnya, yaitu manusia
yang berkembang secara fisik, akal, dan ruh sehingga pendidikan dapat
mengembangkan aspek tersebut secara optimal (Sumiarti, 2017:Vii).
Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap
peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Melalui
pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di
mata hukum setiap warga Negara adalah sama dan harus memperoleh
perlakuan yang sama. Pendidikan juga dapat menjadi wahana baik bagi
Negara untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam
pembangunan juga setiap peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan potensi yang dimiliki (Muhammad Ali, 2017:1).
Sebagaimana yang dikutip oleh Agus, Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
menyebutkan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhalak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
negara ( Agus Irianti, 2019: 3).
UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3, mengatakan
pendidikan nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangya potensi
peserta didik sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
2
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, bercakap, kreatif,
mandiri, dan sebagai warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-Undang, 2003).
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses tranformasi pengetahuan
menuju kearah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi
manusia (Moh Roqib, 2019: V). Dengan demikian pendidikan merupakan
proses membimbing, menagarahkan dan menjadikan peserta didik agar
menjadi manusia seutuhnya melalui proses pembelajaran atau proses
belajar mengajar.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran atau media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumber pesan,
saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen-komponen
proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada sustu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
dapat terjadi proses pemilihan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Pembelajarab terkait dengan bagaimana membelajarkan
siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dapat belajar dengan
mudah dan terdorong atas kemauannya sendiri untuk mempelajari apa
yang teraktualisasi dalam kurkulum sebagai kebutuhan peserta didik.(
Muhaimin, 2017: 145-146)
Dalam pembelajaran seorang guru harus memperhatikan berbagai
aspek-aspek yang terkait didalamnya, dan salah satunya adalah siswa.
Guru harus bisa memahami kemampuan siswa dalam menangkap setiap
pelajaran yang disampaikannya. Cara siswa dalam menangkap setiap
pelajaran berbeda-beda. Oleh karena itu diharapkan guru menggunakan
3
media pembelajaran yang tepat untuk membantu dalam menyampaikan
pelajaran secara mudah dan tidak hanya terpaku pada suatu media saja dan
kegiatan mengajar.
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi merupakan suatu proses penemuan
( Fatoni, 2012: ii). selain itu IPA juga mengkaji dan menerjemah
pengalaman manusia tentang dunia fisik dengan cara teratur dan
sistematis. Dalam pembelajaran IPA, seringkali guru harus menggunakan
media yang sesuai dengan materi pelajaran, agar pesan yang ada dapat
tersampaikan dengan baik kepada siswa. Dengan menggunakan media
tersebut menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi
pelajaran.
Dalam menyampaikan pembelajaran IPA kepada siswa seorang
guru bukan hanya sekedar membcakan materi yang ada dalam buku, tetapi
juga menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran IPA tersebut. Agar pembelajaran menjadi tepat dan efektif.
Tanpa media, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara
efektif dalam kegiatan belajar mengajar kearah tujuan yang hendak di
capai. Media yang bervariasi juga sangat diperlukan dalam pembelajaran
IPA agar dapat mengurangi kebosanan. Oleh karena it, penggunaan media
merupakan salah satu kunci untuk memudahkan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA.
Media pembelajaran adalah suatu segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan meyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif ( Yudhi
Munadhi, 2018:8). sehingga dengan menggunakan media pembelajaran
akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang
4
akan diajarkan.media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
dikelompokan menjadi 4 kelompok besar yaitu media visual, media audio,
media audio visual, dan multimedia ( Yudhi Munadhi, 2018:54). Media
pembelajaran biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang
biasanya berlangsung didalam kelas.
Dalam pembelajaran seorang guru harus mempehatikan berbagai
aspek-aspek yang terkait didalamynya, dan salah satunya adalah siswa,.
Guru harus memahami kemampuan siswa dalam menangkap setiap
pelajaran yang disampaikannya. Cara siswa dalam menangkapkan setiap
pelajaran berbeda-beda. Oleh karena itu diharapkan guru menggunakan
media-media pembelajaran yang tepat untuk membantu dalam
menyampaikan pelajaran.
Dari observasi yang dilakukan di madrasah ibtidaiyah nurul iman
pematang gajah kecamatan jambi luar kota kabupaten muaro jambi di
peroleh hasil bahwa dalam pembelajaran IPA khususnya kelas VI guru
menggunakan media pembelajaran untuk membantu dalam menyampaikan
pelajaran IPA agar pembelajaran tidak berjalan secara menoton dan dapat
berlangsung seacara efektif agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Guru kelas VI menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi dalam pembelajaran IPA agar pembelajaran berlangsung tidak
menoton dan dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran
dan tidak menimbulkan rasa bosan terhadap siswa itu sendiri. Media
pembelajaran yang dipakai disesuaikan dengan materi pelajaran IPA yang
akan disampaikan guru. siswa dapat lebih memahami pelajaran IPA
dengan media pembelajaran yang menarik serta dapat lebih membuat
siswa paham terhadap pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru (hasil
wawancara dengan ibu guru kelas VI Leni Listiawati SE) . karakteristik
anak kelas enam dalam mengikuti pembelajaran IPA itu kurang begitu
fokus,sehingga guru menggambarkan media pembelajaran pada mata
pelajaran IPA agar perhatian anak dapat terfokus untuk mengikuti
5
pembelajaran dengan media-media pembelajaran yang menarik perhatian
mereka. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut dapat
membantu siswa untuk dapat lebih memahami pelajaran khususnya IPA
dengan dicapainya KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Hasil
wawancara dengan guru kelas VI, ibu Leni Listiawati SE, dari jumlah
siswa kelas VI yang berjumlah 23 siswa. Kreatifitas guru dalam
menampilkan media gambar tersebut juga sangat menarik perhatian siswa
sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Media-media pembelajaran yang dipakai guru diantaranya adalah media
visual.
Guru madrasah ibtidaiyah swasta nurul iman berbeda dengan guru-
guru di sekolah lainnya, maka peneliti lebih memilih meneliti di sekolah
tersebut dalam hal menggunakan media pembelajaran. Walaupun media
pembelajaran yang dipakai sama dan materi sama pula tetapi kemampuan
dalam menggunakan media pembelajaran tersebut berbeda. Dalam hal
kreativitas membuat media pembelajaran dan kemampuan untuk
menguasai media pembelajaran tersebut agar bisa digunakan secara
maksimal dan dapat membantu untuk menyampaikan pesan pembelajaran
serta membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
menjadikan penelitian dengan judul “Implementasi Media
Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi ”
B. Fokus Permasalahan
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu:
Bagaimana pelaksanaan Implementasi Media Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta
6
Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dibuat rumusan
masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi?
2. Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?
3. Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam
Implementasi Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul
Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran
pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi?
2. Untuk Mengetahui Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi
Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
7
Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang
dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi?
Penelitian ini memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan dalam dunia pendidikan dan dapat memperkaya
khasanah keilmuan khususnya tentang implementasi media
pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
dan keaktifan dalam proses pembelajaran serta
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
keterampilan mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran yang lebih bervariasi selama kegiatan belajar
mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Bagi madrasah
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
mengetahui seberapa efisien penerapan media
pembelajaran yang telah diterapkan dalam proses
pembelajaran IPA dan dapat dijadikan sebagai acuan
8
dalam menyusun program pendidikan yang lebih
berkualitas.
d. Bagi penulis
Penelitian dapat dijadikan sebagai wacana dalam
memperluas dan mengembangkan media pembelajaran
dengan memaparkan dan menganalisa penerapan media
pembelajaran pada mata pelajaran IPA.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritik
A. Implementasi media pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media (singular medium) berasal dari bahasa latin yang memiliki arti antara
atau perantara yang merujuk kepada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi
antara sumber informasi dan penerima informasi ( Muhammad Yaumi, 2018: 5).
Selain itu media juga berasal dari bahasa arab Wasail yang artinya perantara atau
pengantar pesan pengirim kepada penerima pesan ( Azhar Arsyad, 2019: 3).
Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih yang ditulis dalam bukunya,
media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemauan siswa,
sehingga siswa dapat terdorong dan terlibat dalam proses pembelajaran ( Robertus
Angkowo, 2017: 10).
Pengertian tentang media di atas selaras dengan definisi media yang
dikemukakan oleh Heinich dan kawan-kawan (2008), yang dikutip oleh Benny. A.
Pribadi dalam bukunya yaitu: media adalah sesuatu yang memuat informasi dan
pengetahuan yang dapat digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar
(Benny. A. Pribadi, 2017: 15).
Sedangkan secara definitif, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi pesan dari si pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar peserta
didik sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi (Moh Roqib, 2016: 70).
10
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang
dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif
dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat
melibatkan dua pihak yaitu guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai
pembelajar (Rudi susilana dkk, 2018: 1).
Jadi, dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat dijadikan perantara dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam rangka
merangsang pikiran, kemauan, dan perhatian, sehingga peserta didik dapat
lebih mudah menerima informasi ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh
guru dalam proses pembelajaran dikelas.
3.Tujuan, Fungsi, Manfaat media pembelajaran
1. Tujuan media pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran untuk individu maupun kelompok dalam
proses pembelajaran secara umum memiliki beberapa tujuan yaitu:
a) Memperoleh informasi dan pengetahuan, media pembelajaran pada umumnya
memuat informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu.
b) Mendukung aktivitas pembelajaran, media dalam hal ini dapat dipandang
sebagai alat bantu untuk menyajikan informasi dan pengetahuan dalam
aktivitas pembelajaran.
c) Sarana persuasi dan motivasi, pemanfaatan media sering digunakan sebagai
alat untuk memotivasi peserta agar tidak mudah bosan dan jenuh dalam proses
pembelajaran ( Benny. A. Pribadi, 2017: 23).
11
2. Fungsi media pembelajaran
Pada proses pembelajaran di kelas, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber yaitu guru yang disampaikan kepada penerima yaitu siswa.
Levie dan Lenzt (1982) mengemukakan emapat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual yaitu sebagai berikut:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran merupakan
salah satu pelajaran yang tidak di senangi oleh mereka sehingga tidak
memperhatikan.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar ( atau membaca) teks yang tergambar. Gambar atau lambang visual
dapatmengunggah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras.
3) Fungsi kognitif media visual ini dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberi konteks untuk memahami tesk membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain,media pembelajaran berfungsi untuk
mengkomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima serta memahami
isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985) dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media digunakan untuk perorangan, kelompok,
kelompok kecil atau kelompok yang lebih besar jumlahnya, yaitu: 1) memotivasi
12
minat atau tindakan 2) menyajikan informasi 3) memberi instruksi, untuk
memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan
teknik drama atau hiburan. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi
dan bentuk pengajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar,
ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama atau teknik motivasi.
3. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa agar lebih efektif dan efisien.
Namun secara khusus Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan beberapa
manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a) Penyampaian materi pembelajaran dapat disegerakan
Setiap peserta didik memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu
materi yang disampaikan oleh guru, dengan adanya bantuan media dalam
proses pembelajaran penafisran beragam tersebut dapat dihindari sehingga
penyampaian pembelajaran dapat diseragamkan. Setiap peserta didik yang
mendengar uraian materi melalui media yang sama akan memperoleh
informasi yang sama pula.
b) Pembelajaran lebih menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya media dapat menampilkan
informasi melalui gambar, suara, dan video. Materi pembelajaran yang
dikemas melalui program media pembelajaran akan lebih jelas dan menarik.
c) Pembelajaran lebih interaktif
Dengan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mata
pembelajaran akan lebih interaktif, peserta didik akan lebih terlibat dalam
proses pembelajaran.
d) Efisien waktu
13
Lama waktu yang digunakan dalam belajar dapat dipersingkat, karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan dan materi pembelajaran yang cukup banyak, sehingga target kurikulum
dapat tercapai.
e) Meningkatkan kualitas hasil belajar
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,
tetapi juga dapat membantu peserta didik menyerap materi pembelajaran lebih
mendalam dan utuh.
f) Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimana saja
Dengan adanya media proses pembelajaran akan lebih menarik, sehingga
dapat mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar
mencari sumber informasi ilmu pengetahuan.
g) Media dapat membuat materi yang abstrak menjadi lebih konkret, misalnya
mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat dapat
ditampilkan melalu media gambar pasar dari yang tradisional sampai yang
modern ( Azhar Arsyad, 2019 :25-26).
3.Macam-macam Media Pembelajaran
a. Media visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan ( Yudhi
Munadhi,2018 : 49). Media visual merupakan media yang memberikan
gambaran yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak.
Dalam penggunaan media visual menggunakan tiga prinsip yaitu,
kesederhanaan, penekanan, dan keterpaduan. Media visual diantaranya yaitu:
1. Gambar atau foto
Gambar atau foto merupakan media dua dimensi yang sering digunakan
dalam proses belajar mengajar di kelas, media ini akan lebih mudah
dipresentasikan ke peserta didik karena hasil gambar yang sama. Beberapa
alasan penggunaan foto sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
14
a) Gambar atau foto bersifat konkri, peserta didik akan melihat dengan jelas
tentang apa yang akan dibahas atau di diskusikan
b) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu, melalui gambaratau foto dapat
diperlihatkan suatu kejadian, benda, maupun lingkungan yang jauh dan
mungkin telah terjadi beberapa tahun silam
c) Dapat mengatasi kekurangan panca indera manusia, misalnya untuk
melihat secara jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat
dilihat hanya melalui mata.
d) Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah
e) Mudah digunakan baik untuk perorangan maupun kelompok ( Answir
Basirudin, 2017 :48-49)
2. Grafik (Grafh)
Grafik merupakan gambar yang sederhana yang disusun menggunakan
prinsip matematik, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik
mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan
keterangan.
Keuntungan menggunakan media grafik diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan hubungan-
hubungannya.
b) Mempermudah pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan
cepat dan menyeluruh, baik dalam bentuk ukuran, jumlah pertumbuhan,
atau arah suatu kemajuan.
c) Penyajian lebih cepat, jelas, menarik dan logis.
3. Media diagram
Media diagram merupakan susunan garis-garis dan menyeruapai peta dari
pada gambar. Misalnya diagram menunjukan komoponen bel listrik yang
15
menunjukan dimana letak baterai listrik, sakelar, dua buah kumparan
electromagnet, besi lunak, kaitan, sekrup, jangka, pemukul, lonceng dan
seterusnya.
4. Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam suatu bidang
yang memberikan informasi tentang satu bidang yang memberikan informasi
tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar
dekoratif dan huruf yang jelas. Ciri-ciri poster yang baik adalah:
a) Sederhana
b) Menyajikan satu ide
c) Dengan slogan yang ringkas
d) Gambar dan tulisan jelas
e) Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus
5. Peta
Peta yang berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan
gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
satu system proyeksi. Peta bisa disajikan dalam bentuk cetak atau
konvensional dan digital yang tampil di layar computer. Fungsi peta diantara
sebagai berikut:
a) Menyeleksi data
b) Memperlihatkan ukuran
c) Menunjukan lokasi relative
d) Memperlihatkan bentuk
Adapun unsur dalam peta meliputi beberapa hal diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Judul peta
b) Legenda atau keterangan
16
c) Tanda arah atau orientasi
d) Skala
e) Insert
f) Sumber dan tahun pembuatan peta
g) Simbol dan warna
h) Proyeksi peta
6. Globe
Globe merupakan tiruan bola bumi atau bentuk bumi dalam bentuk bumi
dalam bentuk kecil. Kedudukan globe adalah miring 66,5 terhadap bidang
datar tempat globe, sebagaimana kedudukan bumi yang miring, 66,5 terhadap
bidang bidang ekliptika. Adapun manfaat globe adalah sebagai berikut:
a) Memperagakan arah rotasi bumi, yaitu dari barat ke timur
b) Memperagakan proses terjadinya siang dan malam
c) Menunjukan bentuk muka bumi yang sebenarnya
d) Menunjukan system koordinat bola bumi
b. Media audio
Media audio adalah media yang diterima melalui indera pendengaran
1) Macam-macam media audio
a) Radio
Radio merupakan media yang memiliki kelebihan diantaranya:
1.Harganya murah
2.Mudah dipindahkan-pindahkan
3.Dapat mengatasi masalah waktu
4.Dapat mengembangkan daya imajinasi anak
5.Merangsang partipasi aktif peserta didik
6.Memusatkan perhatian siswa
17
Sedangkan juga radio memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1.Sifat komunikasi radio satu arah
2.Siaran disentralisasi sehingga guru tidak dapat mengontrol
3.Tidak singkron antara jadwal pelajaran dengan jadwal siara
b) Rekaman audio tape
Rekaman audio tape merupakan media yang ekonomis dan mudah dijumpai
untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu.
Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio tape adalah
sebagai berikut:
1. Pemusatan perhatian dan pertahanan perhatian, misalnya peserta didik
mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang mereka dengarkan
2. Mengikuti pengarahan, misalnya sambil mendengarkan pernyataan atau kalimat
singkat, peserta didik menandai beberapa pernyataan yang mengandung arti
sama
3. Melatih daya analisis. Misalnya, peserta didik menentukan urutan-urutan
kejadian atau suatu peristiwa, atau menentukan ungkapan sebab akibat dari
pernyataan-pernyataan kalimat yang mereka dengarkan
4. Menentukan arti kalimat. Misalnya, peserta didik mendengarkan beberapa
kalimat dalam bahasa asing, kemudian mereka mereka menentukan arti kalimat
tersebut.
5. Memilih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan.
Misalnya, peserta mendengarkan informasi yang mengandung dua sisi informasi
yang berbeda dan siswa mengelompokan informasi kedalam dua kelompok
tersebut.
6. Merangkum. Misalnya, setelah peserta didik mendengarkan rekaman suatu cerita
atau peristiwa, peserta didik di minta untuk merangkum atau mengungkapkan
kembali isi dari apa yang telah mereka dengarkan menggunakan kalimat mereka
sendiri (Cecep Kustandi, 2017 :59).
18
c. Media audio visual
Media audio visual merupakan perantara penyampaian materi melalui pandangan
dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap ( Yudhi Munadhi, 2009:116).
Media audio visual memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Dapat diulang bilaman perlu untuk menambahkan kejelasan
2. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
3. Pesan yang disampaikan mudah diingat
4. Mengembangkan imajinasi peserta didik
5. Memberikan gambaran yang lebih menarik
6. Semua peserta didik dapat belajar melalui video baik yang pandai maupun yang
kurang pandai
7. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik
8. Mengembangkan pikiran dan pendapat peserta didik (Imam Asrori dkk, 2015:
17).
d.internet
internet merupakan salah satu media komunkasi yang banyak digunakan untuk
beberapa kepentingan. Dalam proses belajar mengajar, media internet sangat membantu
untuk menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
internet juga dapat membantu dalam membuka wawasan dan pengetahuan siswa.
Internet juga merupakan salah satu media yang memiliki perkembangan luar biasa. Selain
sebagai media pembelajaran, internet juga banyak diamanfaatkan oleh beberapa instutusi,
pebisnis, para ahli untuk berbagai kepentingan. Jadi, internet disini berperan sebagai
19
sumber informasi yang memiliki jangkauan luas, yaitu mulai dari antar kota sampai lintas
Negara.
4.Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
Setiap jenis media belajar tentu akan memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam pemanfaatan untuk kegiatan belajar mengajar. Di bawah ini akan dijelaskan
kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.
a. Media cetak: media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
untuk pembelajaran dan informasi. Beberapa kelebihan media cetak adalah
sebagai berikut:
1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing masing,
2) Dapat mengulangi materi dalam media cetakan sehingga akan mengikuti
ukuran pikiran logis,
3) Perpaduan teks dengan gambar dalam cetakan sudah dapat memperlancar
pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format sekaligus, yaitu
verbal dan visual.
4) Media cetak dapat diproduksikan dan didistribusikan dengan nilai ekonomis
yang sedikit.
Kelemahan dari media cetak adalah sebagai berikut:
1) Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2) Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar,
atau foto-foto berwarna-warni
3) Proses percetakan tergantung dari alat cetak yang digunakan
4) Pembagian unit-unit harus dirancang sehingga tidak panjang dan
membosankan siswa
5) Media cetak tidak cocok untuk pembelajaran yang menekankan perasaan,
emosi atau sikap
20
6) Media cetak dapat rusak dan hilang bila tidak dirawat dengan baik
(Kustandi dan Sutjipto, 2017: 33-34).
b. Media audio: berkaitan dengan indera pendengaran.
Kelebihan dari media audio sebagai berikut:
1) Harga relative murah
2) Sifatnya mudah dipindahkan
3) Bisa mengatasi waktu jika digunakan bersama-sama
4) Dapat mengemangkan daya imajinatif anak
5) Dapat merangsang partisipasi aktif dan
6) Dapat memusatkan siswa
Kelemahan dari media audio adalah sebagai berikut:
1) Sikap komunikasinya satu arah
2) Biasanya siaran disentralisasikan, sehingga guru tidak dapat mengontrol dan
3) Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah ( kustandi
dan Sutjipto, 2017: 57-58).
c. Media audio visual (film dan video) merupakan media yang dapat menyajikan
informasi yang rumit.
Kelebihan menggunakan media audio visual sebagai berikut:
1) Dapat melengkapi pengalaman dasar siswa ketika membaca, berdiskusi,
praktik dan lain-lain.
2) Dapat disaksikan secara ulang bila diperlukan
3) Dapat menanamkan sikap atau segi-segi efektif positif
4) Dapat menyajikan peristiwa bagi kelompok kecil maupun kelompok besar
Kelemahan media audio visual adalah sebagai berikut:
21
1) Pengadaan film umumnya memerlukan biaya mahal dalam waktu yang
banyak
2) Pada saat film dipertunjukan, gambar-gambar, bergerak terus sehingga
tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan
film tersebut
3) Film yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan ( Kustandi dkk, 2017: 64-65).
Dari penjelasan para ahli diatas mengenai kemapuan dasar guru
berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran serta manfaat dari
media belajar dapat dsimpulkan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru
yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan media
belajar menjadi tiga yakni: 1)memanfaatkan media belajar yang sudah ada
atau media dilingkungan sekolah , 2)merancang media secara khusus untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu dan, 3)memanfaatkan
perpustakaan sebagai sumber belajar.
d. internet
kelebihan internet sebagai berikut:
1. siswa lebih tertarik dengan pembelajaran melalui media internet
2. pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif dan efektif
3. tersedianya materi pembelajaran yang mutakhir melalui media internet
4. tercukupinya kebutuhan materi pembelajaran baik bagi siswa maupun
guru
5. tidak terbatas waktu dalam mengakses materi pembelajaran
6. siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
kekurangan internet sebagai berikut:
1. kemampuan siswa dalam mengakses internet mempengaruhi lama waktu
belajar menggunakan internet
22
2. membutuhkan kemampuan yang cukup dalam menggunakan internet sebagai
media pembelajaran
3. kurangnya tatap muka guru dan siswa atau siswa dan siswa dapat
memperlambat terbentuknya nilai dan sikap dalam proses pembelajaran
4. adanya kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
5. pembelajaran terasa cenderung kea rah pelatihan daripada pendidikan.
5. Prinsip media pembelajaran
Untuk menggunakan media pembelajaran, guru harus mampu memperhatikan
sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media pembelajaran dapat
mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran
merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan proses mengajar
mengingat beraneka ragamnya media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Sudjana (1991) mengatakan prinsip-prinsip media pembelajaran, yaitu:
1. Menetukan jenis media dengan tepat, artinya guru harus dapat memilih media
yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media dalam pembelajaran haruslah sesuai
dengan tingkat kematangan atau kemampuan peserta didik.
3. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media
dalam pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu
dan sarana yang ada
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang
tepat, kapan dan dalam situasi yang bagaimana serta waktu menagajar karena
tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar memperlihatkan atau
menjelaskan sesuatu dengan media pembelajaran.
23
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran mungkin suatu
media hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak
sesuai untuk pembelajaran yang lain. Media pembelajaran berperan bukan
hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Penetapan suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam
perencanaan pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Jika sekira suatu pokok
bahasan memerlukan lebih dari macam medi, maka guru dapat memanfaatkan
multimedia yamg menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar
dan yang dapat merangsang siswa dalam belajar ( Sadirman,2010: 35-36).
Dengan demikian untuk menentukan media pembelajaran yang akan
digunakan maka guru harus dapat mempertimbangkan kecocokan media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Artinya, media pembelajaran yang
akan digunakan harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajat yang akan
dilaksanakan, seperti untuk belajar secara kalsikal, belajar dalam kelompok
kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri sehingga media
pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat memperlancar proses belajar
mengajar. ( Ramen Purba dkk, 2020 :34-36)
B.Pembelajaan Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bagi peserta didik, pembelajaran terpadu didefinisikan
sebagai pembelajaran menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap
dan nilai, baik antar pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran
24
tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai
dengan materi berbagai informasi ( Ibdullah dkk, 2017:1).
Fungsi, tujuan, dan implikasi pembelajaran tematik antara laian sebagai
berikut:(Arafat, Lubis Muhammad, 2020: 8-9).
1. Fungsi pembelajaran tematik yaitu sebagai pemersatu kegaiatan pembelajaran,
dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus (antar mata pelajaran)
untuk pembelajaran di SD/MI.
2. Tujuan pembelajaran tematik ialah memberi kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema
serta dapat menambah semangat belajar.
3. Implikasi pembelajaran tematik SD/MI terdiri dari dua , yaitu:
1) Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan kecerdikan guru kelas untuk
melakukan perencanaan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik
menuntut kreativitas dan inovasi guru dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar peserta didik
2) Implikasi bagi peserta didik
Beban guru semakin meningkat akan berimplikasi pula terhadap beban
peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam belajar, baik dalam
berindividu maupun kelompok. Selain itu, peserta dapat
mengintegrasikan karakter baik di lingkungan sekolah maupun
keluarga dan masyarakat.
C. Muatan IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam)
1. Pengertian IPA MI/SD
Istilah ilmu pengetahuan alam di kenal juga dengan dengan istilah
sains. Kata sains ini berasal dari bahasa latin scientia berarti “ saya tahu”
25
dalam bahasa inggris kata sains berasal dari kata science yang berarti
pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social science yang
dalam bahasa Indonesia di kenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena
alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan
fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan
yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan
metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan
cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifkasi
data, dan biasanya disusun diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat
kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data
terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA
merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. ( Hisbullah dkk, 2018: 1-2)
Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen.
Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran
manusia atas gejala yang terjadi di alam seorang para ahli IPA (ilmuwan)
dapat memberi sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri
suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.
Pembuktian teori Einstein secara eksperintal tidak dilakukan oleh Einstein.
Planet neptunus pada awalnya tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi
tetapi melalui perhitungan-perhitungan. Dengan demikian, IPA juga
merupakan pengetahuan teoristis yang diperoleh dengan metode khusus.
(Nokes, 1941).
Sedangkan permendiknas No. 22 Tahun 2006 menjelaskan IPA adalah
ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
dan dihasilkan dari dari suatu proses penemuan. Abstruscato (1996)
mengatakan bahwa IPA dapat dipandang dari tiga sudut, yaitu:
26
1) IPA adalah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematik
mengenai alam sekitar
2) IPA adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses kegiatan tertentu.
3) IPA memiliki nilai dan sikap para ilmuwan dalam menggunakan proses
ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan
suatu cara untuk mengkaji alam dan proses-proses yang ada didalamnya
melalui proses sistematik dan ilmiah. ( Jajang Bayu Kelana, 2019 :15-16)
2.Tujuan dan Ruang Lingkup IPA di MI/SD
a. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI
Pembelajaran sains pada tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan
pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar
merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri,
seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika.
Adapun tujuan umum pembelajaran IPA adalah penguasaan peserta didik
untuk memahami sains dalam konteks yang lebih luas, terutama dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan khusus yang berorientasi pada hakikat sains adalah menguasai
konsep-konsep sains yang komplekatif dan bermakna bagi peserta didik melalui
kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI, yaitu sebagai berikut:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi, dan masyarakat.
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
27
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang
pengajaran lain.
6. Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk
dipelajari.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.
b. Ruang Lingkup IPA di SD/MI
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
bahwa standar kompetensi lulusan mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek,
antara lain:
a. Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
Benda, materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
28
Berdasarkan dari beberapa tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPA
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA
membekali siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan,
meningkatkan keterampilan proses, serta kesadaran untuk menghargai alam
ciptaan Tuhan, dan melestarikan lingkungan alam sekitar serta sebagai dasar
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ( Ahmad Susanto,
2016:43-45)
3.Prinsip mata pembelajaran IPA
Mengajar dan belajar suatu proses yang tidak dapat dipisahkan, suatu
pengajaran akan berhasil apabila terjadi proses mengajar dan proses belajar yang
harmoni. Menurut Jhon S. Richardson (1957) ada tujuh prinsip dalam proses
belajar mengajar agar pengajaran IPA dapat berhasil, antara lain:
1. Prinsip keterlibatan siswa secara aktif
2. Prinsip belajar berkesinambungan
3. Prinsip motivasi
4. Prinsip multi saluran
5. Prinsip penemuan
6. Prinsip totalitas
7. Prinsip perbedaan individu
Pembelajaran IPA harus memperhatikan beberapa prinsip. Prinsip
berfungsi untuk memberikan arahan terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA di
sekolah dasar. Dalam bahan ajar PLPG 2010 (dalam sujana, 2013) ada enam
prinsip pelaksanaan pembelajaran IPA harus terpenuhi, diantaranya: (Jajang
Bayu Kelana, 2019 :17-18)
1) Motivasi
Siswa SD berada diantara direntang umur 6-12 tahun, pada usia ini,
mereka masih membutuhkan motivasi dari luar. Untuk itu pemberian
29
motivasi sangat penting diberikan kepada siswa SD. Selain itu, untuk
mendorong minat belajar siswa agar tertarik pada belajar IPA dengan
baik
2) Latar belakang
Guru harus mampu memperhatikan latar belakang pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman siswa yang akan diajarnya.
3) Menemukan
Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk menemukan sesuatu.
Untuk itu, guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran
dan membantunya dalam proses menemukan ilmu yang baru
4) Belajar sambil menemukan
Agar pembelajaran IPA lebih bertahan lebih lama dalam ingatan
siswa, seorang guru mampu mendorong siswa untuk melakukan
kegiatan melalui proses sains.
5) Belajar sambil bermain
Untuk menghindari kebosanan dalam pembelajaran, hendaknya guru
merancang proses pembelajaran yang inovatif seperti observasi di
lingkungan, percobaan, permainan dan kegiatan lainnya.
6) Sosial
Guru harus merancang pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap
sosial diantara siswa seperti sikap jujur, kerja sama dan saling
menolong.
Pada dasarnya prinsip pembelajaran IPA dimaksudkan tidak hanya
membentuk kognitif siswa saja, tetapi juga mengarahkan kepada
pembentukan karakter siswa kea rah yang positif dan relatif menetap.
B. Kendala-kendala Impelementasi Media Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam MI/SD
30
Problematika terjadi tidak hanya dalam penyediaan akan tetapi
juga dalam penggunaannya. Problematika dalam penyediaan media
pembelajaran tidak hanya diahadapi oleh guru akan tetapi juga sekolah.
Sebagian besar media yang disediakan oleh sekolah adalah media yang
melalui prosedur dengan membeli seperti LCD, TV, Laptop. Adapun
kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam penyediaan media tersebut
antara lain: a) dana,dalam penyediaannya media pembelajaran dana yang
diperlukan cukup besar sedangkan permasalahan yang dihadapi sekolah
tidak hanya media saja. b) keamanan sekolah, kondisi sekolah dan ruang
kelas yang belum memungkinkan untuk dipasangkan media.
Kendala yang terjadi dalam penggunaannya media ini hanya yang
dihadapi oleh guru. adapun kendala yang dihadapi oleh guru dalam
pembelajaran: a) keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan
media pembelajaran. b) kondisi siswa yang belum memiliki keinginan
belajar yang tinggi, c) kendala teknis, padamnya listrik, d) jam pelajaran
yang sedikit, salah satunya kendala yang dihadapi sekolah dan guru dalam
penyediaannya media pembelajaran adalah dana/biaya. Media
pembelajaran yang disediakan oleh sekolah seperti LCD, Laptop, adalah
media-media yang terbaru dan bersifat umum yang dapat digunakan oleh
semua mata pelajaran. Penyediaan media pembelajaran bentuk ini
memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dibutuhkan perawatan
agar media ini bisa berumur panjang. Selain itu, dibutuhkan keadaan
sekolah yang aman terutama ruang dimana media-media ditempatkan.
Berbeda halnya dengan kendala dana yang dihadapi guru dalam
penyediaan media pembelajaran. Media tidak selalu media itu harus
cannggih dan mahal, milai penting dari sebuah media pembelajaran bukan
terletak pada kecanggihannya namun pada efektivitas dan efisiensi dalam
31
membantu proses pembelajaran. Banyak media yang sederhana yang dapat
dikembangkan oleh guru dengan harga murah. Kalaupun dibutuhkan
media canggih semacam audio visual atau multimedia, maka akan menjadi
murah apabila dapat digunakan oleh banyak murid dan beberapa guru.
Keterampilan dan kemampuan dalm menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan
salah faktor penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh
guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor,
slide dan flim, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan
mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam
proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu hasil belajar.
Kondisi siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi
seharusnya tidak dijadikan suatu alasan tidak digunakan media justru
sebaliknya. Kondisi siswa siswa seharusnya bisa diatasi dengan
penggunaan media pembelajaran, karena begitu banyak manfaat
penggunaan media salah satunya membangkit motivasi siswa. Untuk itu
gutu harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar yang telah direncanakan atau dirancang secara sistematik
serta persiapan dengan matang, teliti, cermat oleh guru, media
pembelajaran itu akan efektif untuk digunakan dalam proses belajar
mengajar meskipun jam pelajaran hanya sedikit.
Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui bahwa beberapa
penyebab guru dan sekolah mengalami kendala baik penyediaan maupun
penggunaanya. Kendala yang dihadapi sekolah adalah sebagai berikut:
32
1. Meskipun dana penyediaan media pembelajaran sudah dianngarkan
tetapi dalam kenyataan permasalahan yang sekolah hadapi tidak hanya
media saja akan tetapi ada yang lebih penting seperti perbaikan
ruangan kelas. Selain itu kuranngya dana juga disebabkan kemampuan
orang tua siswa yang kurang mampu, sedangkan meminta bantuan
dana dari pemerintah itu harus bersaing dengan sekolah-sekolah lain
2. Kondisi sekolah terutama ruang kelas belum memungkinkan untuk
dipasang media.
Kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan media adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai media pembelajaran
2. Terbatasnya jumlah media yang tersedia
3. Program kurikulum menentukan jam pelajaran yang sedikit
4. Usia
5. Kurangnya pengetahuan tentang IT. (Mustafa Lutfi dkk , 2017:144-
145)
B. Study Relevan
study relevan ini diperlukan dalam setiap penelitian karena untuk mencari
teori-teori dan konsep-konsep yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi
peneliti dalam penyusunan laporan penelitian ini. Sebelum melakukan penelitian,
terlebih dahulu penulis menelaah beberapa buku dan hasil-hasil skripsi yang telah
dilakukan oleh para peneliti untuk menggali beberapa teori atau pernyataan dari para
ahli yang berhubungan dengan proposal skripi ini adalah sebagai berikut:
1. Skripsi dari Farah Diba Rizqika (2011) yang berjudul: “ Penerapan Media Audio
dan Visual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis
Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Purwokerto Tahun Pelajaran 2016/2017”
penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
33
media pembelajaran khususnya media audio dalam meningkatkan keterampilan
menulis siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, dan hasil penelitiannya
menerangkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
khususnya media audio dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa itu
sendiri.
2. Skripsi dari karya Faria Rakhmah (2019) yang berjudul: “ Implementasi Media
Pembelajaran Tematik Dikelas II B MI Muhammadiyah Kebutuh Bukateja
Purbalingga” penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan
melihat bagaimana pelaksanaan media pembelajaran tematik di kelas II B
dengan menggunakan media gambar dalam pembelajarannya. Proses
pembelajaran tematik dapat membantu pemahaman peserta didik, sehingga siswa
memperoleh gambara secara nyata dari isi materi pembelajaran.
3. Skripsi dari karya Yosa Igustina (2018) yang berjudul:”Penggunaan Media
dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Daur Hewan Kelas IV MI
Ma’arif 02 Bajing Kulon Kroya Cilacap Tahun Ajaran 2017/2018)’’
penelitian tidak hanya menggunakan metode ceramah dan metode card short,
tetapi telah memvariasikan dengan menggunakan media pembelajaran berupa
papan tulis, LKS, buku paket, gambar dan LCD proyektor dan benda-benda
kongkrit disekitar, paket, gambar dan LCD proyektor dan benda-benda kongkrit
disekitar lingkungan sekolah pada pembelajaran IPA.
4. Skripsi dari karya Al Ikhsan (2020) yang berjudul: “Pemanfaatan Media dalam
Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi “. penelitian
tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan melihat pemanfaatan media
pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan antara lain visual,
audio visual, komputerdan power point. Ada beberapa tahap yang harus dilalui
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksananaan pemanfaatan media pembelajaran, dan
tahap evaluasi.
34
5. Skripsi dari karya Sinta Intan Sari (2017) yang berjudul : “Implementasi Media
Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di MIM Ajibarang,
Banyumas Tahun Pelajaran 2016/2017”. Jenis penelitian tersebut menggunakan
kualitatif dengan melihat penggunaan media pembelajaran pada mata pelajara IPA
kelas VI MI muhammadiyah ajibarang. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
menggunakan beberapa media yang dalam pemilihannya mempertimbangkan
beberapa faktor seperti pemelihan media , jenis media yang digunakan dalam
pembelajaran IPA di kelas VI bervariasi jenisnya, ada visual dan audio visual.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
menngunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitattif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Lexy, J Moleong,
2017:6).
Penelitian kualitatif lebih menekankan kepada pemahaman makna,
berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan pada proses
daripada pengukuran, mendripsikan, menafsirkan, dan memberikan makna
dan tidak cukup penjelasan belaka, memanfaatkan multimetode penelitian
(Sutama, 2017:61)
Penggambaran dan analisis terhadap fenomena adalah ciri dari
penelitian kualitatif. Suatu penelitian yang ditujukan untuk mendripsikan
dan menganalisis fonomena, peristiwa, aktivitas social, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun dengan
kelompok dengan mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama
menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) kedua
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and expalain) (Nana
Syaodih, 2017:60)
B. Setting dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian ialah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
yang terletak di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota
36
Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilaksanakan mulai 18 Februari
2021 sampai dengan tanggal 19 April 2021.
C. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat
diperoleh ( Arikunto, 2017:129). Menurut sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain ( Lofland(1984) dalam moleong
(2009:157). Dalam penelitian ini, data-data yang diperlukan diperoleh
dari dua sumber:
1. Data primer
Dalam penelitian ini, data primer digunakan untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter melalui
kegiatan keagamaan. Data primer dalam penelitian ini yaitu Kepala
Sekolah, Wali Kelas VI, Siswa Kelas VI.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah ada
dan memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu meliputi
observasi, dokumentasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatam dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Menurut Sugiyono (2015:203),
observasi adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi selama penelitian dengan
mengamati secara langsung. Cara ini dapat efektif untuk
menggambarkan kondisi kelas, perilaku siswa, atau respon dan
tanggapan dari siswa tentang penelitian ini. Observasi difokuskan pada
37
implementasi media pembelajaran pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam kelas VI (Usman&Purnomo, 2017:52)
b. Wawancara
Wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung (Usman&Purnomo, 2017:55). Wawancara dilakukan
dengan kepala sekolah,wali kelas VI dan siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Iman Pematang Gajah. Wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur karena peneliti
dalam melakukan kegiatan tidak menggunakan panduan wawancara
untuk mendapatkan data mengenai implementasi media pembelajaran
pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam
penelitian ini diantaranya adalah dokumentasi yang pelaksanaan media
pembelajaran ilmu pengetahuan alam ,media yang di ajarkan guru
kelas VI,dan foto-foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran
(Usman&Purnomo,2017:69)
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sperti yang disarankan oleh
data, (Moleong, 2017:280)
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan metode yang
berasal dari teori Miles dan Hubermas (1994:12) yang menyatakan “
methods of data analysis called interactive model which comprise fours
steps of analysis activity in cyclical and interactive process” ia
38
menyatakan bahwa metode analisis data tersebut dengan model interaktif
yang terdiri dari empay tahapan kegiatan analisis dalam proses yang saling
berhubungan dan interaktif berikut:
Data collection (pengumpulan data)
Data reduction (reduksi data)
Data display (penyajian data)
Conclusion drawing (penarikan kesimpulan)
1) Pengumpulan data
Langkah pertama dalam teknik analisis data adalah pengumpulan
data. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
wawancara, observasi, dokumentasi.
2) Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, mencari pola yang tepat dan membuang yang tidak
perlu. Dengan demikian data yang diperoleh kemudian direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan akan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila
diperlukan.
Pada proses reduksi data, peneliti merangkum catatan-catatan
lapangan dengan memilah hal-hal pokok yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan itu
kemudian disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang
lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila sewaktu-
waktu data diperlukan kembali ( Sugiono, 2017:338).
39
3) Penyajian data
Penyajian data( display data) dimaksudkan agar lebih
mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara
keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini
merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu
sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut
kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut
kelompoknya dan disusunkan sesuai dengan kategori yang sejenis
untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi,
termasuk kesimpulam-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu
data direduksi.
Dengan display data maka akan mempermudah untuk melakukan
pemahaman apa yang terjadi, merencanakan penelitian kerja yang
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam
melakukan display data selain dengan teks naratif juga dengan gambar
bahkan grafik maupun chart.
4) Penarikan kesimpulan
Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
analisis dan peneliti menjumlah dan mengklasifikasi data yang telah
didapatkan. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali untuk
menetapkan kesimpulan.
F. Teknik pemeriksaan keabsahan data
Keabsahan data ini sebagai suatu usaha peneliti untuk menunjukan
bahwa penelitian ini benar-benar ilmiah. Ada beberapa teknik
pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif seperti apa yang
dituliskan oleh moleong (2009:32), teknik pemeriksaan keabsahan data
berdasarkan kriteria kredibilitasnya diantaranya adalah perpanjangan
40
keikut-sertaan, ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat,
kecekupan referensial, kajian kasus negative dan pengecekan anggota.
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik triangulasi. Menurut moleong (2017:330) membedakan
empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.
Dalam metode penelitian ini menggunakan dua jenis triangulasi yaitu
sebagai berikut:
a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dengan cara mencari informasi dengan alat dan
waktu yang berbeda. Peneliti melakukan perbandingan data hasil
observasi dengan wawancara. Selain itu peneliti juga membandingkan
jawaban wawancara anatara kepala sekolah, wali kelas VI dan siswa
kelas VI Madrsah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman pematang gajah
Kecamatan Muaro Jambi Kabupaten Jambi Luar Kota.
b) Triangulasi metode
Triangulasi metode juga digunakan dalam penelitian ini, peneliti
mengecek hasil data yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan
data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.
G. Jadwal Penelitian
Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka penulis akan melakukan
penelitian ini akan dilaksanakan selama 1(satu) bulan pada bulan maret 2021.
Yang menggunakan kegiatan yang terjadwal. Rencana waktu ini relative, artinya
dapat berubah-rubah berdasarkan situasi dan kondisi.
41
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
a. Sejarah Sekolah/Madrasah
PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah : MI Nurul Iman
2. NO. Statistik Madrasah : 111215050009
3. NPSN : 60704697
4. Provinsi : Jambi
5. Kabupaten : Muaro Jambi
6. Kecamatan : Jambi Luar Kota
7. Desa/Kelurahan : Pematang Gajah
8. Jalan dan Nomor : Jl. SLTP 22 Kali Batas
9. Kode Pos : 36362
10. Telephone : -
11. Status Sekolah : Swasta
12. Akreditasi : B
13. Tahun Berdiri : 2002
14. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
15. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
16. Luas Bangunan : 360 m2
17. Organisasi Penyelenggara : Yayasan Nurul Iman Pematang Gajah
18. Website/Email :[email protected]
42
Madrasah ibtidaiyah (MI) adalah sekolah dasar (SD) yang bercirikan khas
agama islam, yang menyelenggarakan program pendidikan selama 6 tahun yang
di tegaskan pada Pasal 1 Ayat (1) bahwa MI merupakan satuan pendidikan dalam
bentuk sekolah dasar yang berciri khas agama islam yang menyelenggarakan
pendidikan bagi anak usia 6-12 tahun. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa madrasah ibtidaiyah adalah suatu lembaga pendidikan yang
menjadikan pelajaran agama islam sebagai mata dasar d samping mata pelajaran
umum, dan di tegaskan dengan jelas bahwa eksistensi MI sederajat dengan
eksistensi SD.
Dalam operasionalnya, penyelenggara MI jauh lebih berat di banding
penyelenggaraan sekolah regular lainnya yang sejenjang ( setara) dengannya
sebab, MI menyelenggarakan pendidikan umum dan agama secara silmutasi.
Dengan penyelenggaraan pendidikan umum dan agama secara silmutan ini, maka
pada hakikatnya MI menyelenggarakan 100% pendidikan umum tingkat dasar
dan 100% pendidikan agama tingkat dasar. Dengan demikian, maka
konsekuensinya beban belajar anak, beban belajar guru , biaya operasional,,
kegiatan belajar mengajar, tapi juga meiputi sarana dan prasarana pendidikan.
Madrasah ibtidaiyah itu bernama madrasah ibtidaiyah Nurul Iman yang
berkedudukan di jalan SLTP 22 kali batas Desa Pematang Gajah, Kecamatan
Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Yang memiliki akreditasi B secara
geografis MI ini mudah dijangkau karena berada di tengah pemukiman penduduk
dan berjarak hanya puluhan meter dari perumahan, kondisi masyarakat sekitar MI
ini, khususnya sosial, ekonomi sangat heterogen. Mulai dari pekerja kantor
sampai pekerja kasar seperti buruh bangunan dan jasa roda dua ( tukang ojek)
43
B.Visi dan Misi Sekolah/Madrasah
A. Visi sekolah MIS Nurul Iman Desa Pematang Gajah sebagai berikut:
“Bermutu dan Islami”, terwujudnya peserta didik yang berkualitas dan
islami
B. Misi Sekolah MIS Nurul Iman Desa Pematang Gajah sebagai berikut:
Berdasarkan visi dan indikator visi di atas, maka Misi Pendidikan di MIS
Nurul Iman Pematang Gajah dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mewujudkan pembelajaran dengan disiplin, sehingga siswa dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.
2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif dan terpadu kepada
setiap warga madrasah.
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap agama islam melalui kegiatan-kegiatan
keagamaan sehingga menjadi sumber dalam bertingkah laku.
4. Mendorong dan membantu setiap warga madrasah untuk senantiasa aktif dan
berperan serta didalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
5. Mewujudkan lingkungan madrasah yang kondusif dengan memanajemen
partisipatif, sehingga setiap warga madrasah dapat tertib dan bertingkah laku
yang baik.
C. Kurikulum Sekolah/Madrasah
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum MIS Nurul Iman Pematang Gajah organisasi Kompetensi
Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated
curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika,
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini
44
maka struktur Kurikulum MIS Nurul Iman Pematang Gajah menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar
untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai
penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam
struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar
45
Tabel 1
Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
(Lampiran PMA No. 165 Tahun 2014 Tentang Struktur Kurikulum)
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV - VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2
b. Akidah-Akhlak 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 6 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3
8. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 5
9. Pendidikan Jasmani,
Olahraga,Kesehatan
4 4 4 4
A. Mulok*)
2 2 2 2
C. Pengembangan Diri**) 2 2 2 2
Jumlah 38 40 44 47
43
3
Keterangan:
1. Pembelajaran pada kelas I s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan tematik
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
2. Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
46
3. Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Tabel 2
Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
(KMA 165 Tahun 2014 Tentang Struktur Kurikulum Madrasah)
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarga
negaraan
5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 43 43 43
47
Keterangan:
1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Ibtidaiyah antara lain
Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan Sekolah, Kegiatan Rohani Islam (Rohis) dan
lain sebagainya.
2. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu, Pramuka (utama), Unit Kesehatan Madrasah,
Palang Merah Remaja, Kegiatan Rohani Islam (Rohis), Olahraga, Kesenian,
Karya Ilmiah Remaja, Olimpiade dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta
didik, terutamanya adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit.
3. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah
apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan
tersebut.
48
6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu
untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai
kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahappembelajaran:
1. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam
pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam
pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 40 jam
pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 43 jam
pembelajaran, durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu
49
Tabel 3
Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Iman
( Modifikasi Sesuai Kebutuhan)
K o m p o n e n
Kelas dan alokasi waktu
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an-Hadits 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarnegaraan 3 3 3 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 6 6 6
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
8. Seni Budaya 4 4 4 4 4 4
50
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
2
2
3
3
3
3
B. Muatan Lokal *)
- Bahasa Inggris
- Tahfiz
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
J u m l a h 34 36 40 43 43 43
Keterangan :
*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan
(madrasah)
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan madrasah Prinsip pengintegrasian
IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian
muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang
berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.
Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang
tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta
51
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran
Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran
lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses
pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi
dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler MIS Nurul Iman Pematang Gajah
antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri
atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut
52
D. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah MIS Nurul Iman
Tabel. 4
Struktur Organisasi MIS Nurul Iman Pematang Gajah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA/ ADM
BENDAHARA KOMITE
WALI KELAS
WALI KELAS 1
MUSTOPA, S. Pd
WALI KELAS 2
H. SURURI, S. Ag
WALI KELAS 3
HAMDANI, S.H. I
WALIKELAS 4
Drs. AMAT MUKHLAS
TURYONO
BENDAHARA
H. KASTUR
M. YUSUF
ENDRA SAFITRI, S. Pd
TAMERI,S.Ag
GURU
LENI LISTIAWATI, SE
SISWA
KETUA YAYASAN
53
Tabel .5
Sruktur Majlis Guru / Karyawan MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Tahun Pelajaran 2019/ 2020
WALI KELAS 5
LISNAWATI, S.Kom
WALI KELAS 6
LENI LISTIAWATI, SE
KEPALA SEKOLAH
TAMERI, S. Ag
TUKANG KEBUN/
PENJAGA SEKOLAH
BUDI SANTOSO
WALI KELAS 1
MUSTOPA, S. Pd
TATA USAHA / ADM
ENDRA SAFITRI, S. Pd
WALI KELAS 3
HAMADANI, S. HI
WALI KELAS 2
H. SURURI, S. Ag
WALI KELAS 5
LISNAWATI, S .kom GURU MULOK II
(Bahasa Inggris)
ENDRA SAFITRI, S. Pd
GURU MULOK I
( Akidah Akhlak)
Drs. BOUTI
WALI KELAS 6
LENI LISTIAWATI, SE
WALI KELAS 4
Drs. AMAT MUKHLAS
OPERATOR
MADRASAH
AGUSTIN MARYADNI
P. S. SI
54
E. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel. 6
Tabel 4. Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Swasata Nurul Iman Iman
Pematang Gajah Tahun Ajaran 2020/2021
No. Nama Pendidikan Jabatan Bidang studi
1. Tameri, S. Ag S1 IAIN Kepala sekolah
2 Drs, M. Rahmat S1 IAIN Guru
3 H. Sururi, S. ag S1 IAIN Guru Guru Kelas 2
4 Lisnawati, S.kom S1 STMIK Guru Guru Kelas 5
5 Hamdani, S. HI S1 STAI Guru Guru kelas 3
6 Mustopa,S. Pd. I S1 IAIN Guru Guru Kelas 1
7 Drs. Amat Mukhlas S1 IAIN Guru Guru Kelas 4
8 Leni Listiawati, SE S1 UNJA Guru Guru Kelas 6
9 Endra Safitri, S. Pd S1 STKIP Guru/Kepala
Perpustakaan
Guru Mulok
10 Budi Santoso SMA Staf Penjaga Sekolah
11 Drs, Bouti Guru Aqidah Akhlaq
12 Agustin Maryadni. P, S.
Si
S1 UNJA Staf Operator Sekolah
Jumlah Guru Negeri : -
Jumlah Guru Honor : 12
a). Profil siswa
55
Jumlah Peserta Didik
L P Total
62 59 121
F. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel. 7
Sarana dan Prasarana MIS Nurul Iman
1). Sarana
No Jenis Sarana Jumlah Letak
1. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 1
2. Jam Dinding 1 Ruang
Kelas 1
3. Meja Guru 1 Ruang
Kelas 1
4. Gorden 4 Ruang
Kelas 1
5. Meja Siswa 26 Ruang
Kelas 1
6. Penghapus 1 Ruang
Kelas 1
7. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 1
8. Kursi Siswa 26 Ruang
Kelas 1
9. Kursi Guru 1 Ruang kelas
1
10. Gambar wakil 1 Ruang
56
presiden Kelas 1
11. Gambar pancasila 1 Ruang
Kelas 1
12. Denah kelas - Ruang
Kelas 1
13. Daftar pelajaran 1 Ruang
Kelas 1
14. Daftar piket 1 Ruang
Kelas 1
15. Kaligrafi 4 Ruang
Kelas 1
16. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 1
17. Lampu listrik 1 Ruang
Kelas 1
18. Tempat sampah 1 Ruang
Kelas 1
19. Agenda kelas 1 Ruang
Kelas 1
20. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 1
21. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 1
22. Taplak meja 1 Ruang kelas
1
23. Bunga meja - Ruang
Kelas 1
24. Lemari 1 Ruang
57
Kelas 1
25. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 2
26. Jam Dinding 1 Ruang
Kelas 2
27. Meja Guru 1 Ruang
Kelas 2
28. Gorden 2 Ruang
Kelas 2
29. Meja Siswa 18 Ruang
Kelas 2
30. Penghapus 1 Ruang
Kelas 2
31. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 2
32. Kursi Siswa 18 Ruang
Kelas 2
33. Kursi Guru 1 Ruang
Kelas 2
34. Gambar wakil
presiden
1 Ruang
Kelas 2
35. Gambar pancasila 1 Ruang kelas
2
36. Denah kelas - Ruang
Kelas 2
37. Daftar pelajaran 1 Ruang
Kelas 2
38. Daftar piket 1 Ruang
58
Kelas 2
39. Kaligrafi 2 Ruang
Kelas 2
40. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 2
41. Lampu listrik 1 Ruang
Kelas 2
42. Tempat sampah 1 Ruang
Kelas 2
43. Agenda kelas 1 Ruang
Kelas 2
44. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 2
45. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 2
46. Taplak meja 1 Ruang
Kelas 2
47. Bunga meja 1 Ruang
Kelas 2
48. Lemari 1 Ruang kelas
2
49. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 3
50. Jam Dinding 1 Ruang
Kelas 3
51. Meja Guru 1 Ruang
Kelas 3
52. Gorden 3 Ruang
59
Kelas 3
53. Meja Siswa 17 Ruang
Kelas 3
54. Penghapus 1 Ruang
Kelas 3
55. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 3
56. Kursi Siswa 15 Ruang
Kelas 3
57. Kursi Guru 1 Ruang
Kelas 3
58. Gambar wakil
presiden
1 Ruang
Kelas 3
59. Gambar pancasila 1 Ruang
Kelas 3
60. Denah kelas - Ruang
Kelas 3
61. Daftar pelajaran 1 Ruang kelas
3
62. Daftar piket 1 Ruang
Kelas 3
63. Kaligrafi 4 Ruang
Kelas 3
64. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 3
65. Lampu listrik 1 Ruang
Kelas 3
66. Tempat sampah 1 Ruang
60
Kelas 3
67. Agenda kelas 1 Ruang
Kelas 3
68. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 3
69. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 3
70. Taplak meja 1 Ruang
Kelas 3
71. Bunga meja - Ruang
Kelas 3
72. Lemari 1 Ruang
Kelas 3
73. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 4
74. Jam Dinding 1 Ruang kelas
4
75. Meja Guru 1 Ruang
Kelas 4
76. Gorden 5 Ruang
Kelas 4
77. Meja Siswa 25 Ruang
Kelas 4
78. Penghapus 1 Ruang
Kelas 4
79. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 4
80. Kursi Siswa 25 Ruang
61
Kelas 4
81. Kursi Guru 1 Ruang
Kelas 4
82. Gambar wakil
presiden
1 Ruang
Kelas 4
83. Gambar pancasila 1 Ruang
Kelas 4
84. Denah kelas - Ruang
Kelas 4
85. Daftar pelajaran 1 Ruang
Kelas 4
86. Daftar piket 1 Ruang
Kelas 4
87. Kaligrafi 3 Ruang kelas
4
88. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 4
89. Lampu listrik 1 Ruang
Kelas 4
90. Tempat sampah 1 Ruang
Kelas 4
91. Agenda kelas 1 Ruang
Kelas 4
92. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 4
93. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 4
94. Taplak meja 1 Ruang
62
Kelas 4
95. Bunga meja - Ruang
Kelas 4
96. Lemari 1 Ruang
Kelas 4
97. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 5
98. Jam Dinding 1 Ruang
Kelas 5
99. Meja Guru 1 Ruang
Kelas 5
100. Gorden 4 Ruang kelas
5
101. Meja Siswa 21 Ruang
Kelas 5
102. Penghapus 1 Ruang
Kelas 5
103. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 5
104. Kursi Siswa 21 Ruang
Kelas 5
105. Kursi Guru 1 Ruang
Kelas 5
106. Gambar wakil
presiden
1 Ruang
Kelas 5
107. Gambar pancasila 1 Ruang
Kelas 5
108. Denah kelas - Ruang
63
Kelas 5
109. 1 Daftar pelajaran 1 Ruang
Kelas 5
110. Daftar piket 1 Ruang
Kelas 5
111. Kaligrafi 2 Ruang
Kelas 5
112. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 5
113. Lampu listrik 1 Ruang kelas
5
114. Tempat sampah 1 Ruang
Kelas 5
115. Agenda kelas 1 Ruang
Kelas 5
116. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 5
117. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 5
118. Taplak meja 1 Ruang
Kelas 5
119. Bunga meja - Ruang
Kelas 5
120. Lemari 1 Ruang
Kelas 5
121. Papan Tulis 1 Ruang
Kelas 6
122. Jam Dinding 1 Ruang
64
Kelas 6
123. Meja Guru 1 Ruang Kelas 6
124. Gorden 8 Ruang
Kelas 6
125. Meja Siswa 20 Ruang
Kelas 6
126. Penghapus 1 Ruang kelas
6
127. Gambar Presiden 1 Ruang
Kelas 6
128. Kursi Siswa 20 Ruang
Kelas 6
129. Kursi Guru 1 Ruang
Kelas 6
130. Gambar wakil
presiden
1 Ruang
Kelas 6
131. Gambar pancasila 1 Ruang
Kelas 6
132. Denah kelas - Ruang
Kelas 6
133. Daftar pelajaran 1 Ruang
Kelas 6
134. Daftar piket 1 Ruang
Kelas 6
135. Kaligrafi 2 Ruang
Kelas 6
136. Kipas angina 1 Ruang
Kelas 6
65
137. Lampu listrik 1 Ruang
Kelas 6
138. Tempat sampah 1 Ruang
Kelas 6
139. Agenda kelas 1 Ruang kelas
6
140. Absen kelas 1 Ruang
Kelas 6
141. Keranjang buku 1 Ruang
Kelas 6
142. Taplak meja 1 Ruang
Kelas 6
143. Bunga meja - Ruang
Kelas 6
144. Lemari 1 Ruang
Kelas 6
2) Prasarana
Ruang Ruang Jumlah
Kelas I 1 1
Kelas II 1 1
Kelas III 1 1
Kelas IV 1 1
Kelas V 1 1
Kelas VI 1 1
Kantor 1 1
Perpustakaan 1 1
66
UKS 1 1
Total 9 9
3) Ruangan belajar
No Nama
Rombel
Jumlah Siswa Wali Kelas
L P Jumlah
1 Kelas I Kelas 1 14 12 26 Mustopa, S. Pd
2 Kelas II Kelas 2 10 7 17 H. Sururi, S. Ag
3 Kelas III Kelas 3 7 6 13 Hamdani, S.H.I
4 Kelas IV Kelas 4 12 13 25 Drs, Amat Mukhlas
5 Kelas V Kelas 5 6 11 17 Lisnawati, S. kom
6 Kelas VI Kelas 6 8 12 23 Leni Litiawati, SE
Berdasarkan wacana tersebutlah maka perlu memperbaiki hal-hal yang
dianggap bisa memperindah dan menunjang kemajuan sekolah MIS Nurul
Iman, juga sebagai sarana prasarana terhadap kemajuan sekolah kedepan.
67
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
a. Temuan Khusus
1.) Bagaimana Implementasi Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?
Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan ditemukan bahwa guru
telah memanfaatkan media dengan baik dalam proses pembelajaran serta
mngelola pembelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat pada saat proses
pembelajaran guru telah menggunakan media pembelajaran memperjelas
materi yang diajarkan, media yang digunakan juga sudah sesuai. Selain itu,
guru juga sudah melibatkan peserta didik dalam menerapkan media dalam
proses pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Dalam pelaksanaan media pembelajaran tematik muatan IPA dari
observasi bahwa di sekolah sudah menggunakan dalam proses pembelajaran
di anataranya sebagai berikut:
a) Media Visual
Kata media berasal dari kata latin “ medius” yang berarti “tengah”
seacara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar,
68
membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada
penerima. Secara luas, media pembelajaran dapat diartikan sebagai
berikut: setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan
kondisi memnungkinkan siswa memperoleh pengetahuan keterampilan
dan sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media.
Menurut sejarahnya, media pembelajaran pertama kalinya disebut
visual-education (alat peraga), kemudian menjadi audio –visual aids
(bahan pembelajaran), seterusnya berkembang menjadi audio-visual
communication (komunikasi pandang dan dengar), dan selanjutnya
berubah menjadi educational technology (teknologi pendidikan) atau
teknologi pembelajaran (Azhar Arsyad, 2017:74).
Media visual dapat menampilkan keterkaitan isi materi yang ingin
disampaikan dengan kenyataan. Media visual dapat ditampilkan dalam
dua bentuk, yaitu visual yang menampilkan gambar diam dan visual yang
menampilkan gambar atau simbol bergerak. Seorang guru kelas Leni
Listiawati mengungkapkan bahwa (03 Maret 2021):
“Dengan menggunakan media ini guru dapat mengawasi siswa
dengan teliti dan juga agar siswa yang dapat fokus untuk
memahami pembelajaran. Seiring dengan kemajuan teknologi
siswa juga harus menyesuaikan dengan keadaan yang sekarang.
Apabila siswa tidak mengikuti perkembangan zaman dengan
adanya media pembelajaran yang semakin canggih maka siswa
akan tertingga. Adanya media dalam pembelajaran diharapkan
siswa lebih aktif dan memahami apalgi dalam pembelajaran IPA
yang diberikan. Media visual ini dapat menampilkan gambar
sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.”
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media visual sangat
berguna dalam pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk siswa lebih
69
aktif dalam belajar. Media pembelajaran telah memberikan nilai tambah
dalam proses belajar rmengajar. Sistem belajar mengajar konvensional
akan menjadi berubah ketika media pembelajaran dilibatkan dalam
pembelajaran. Agar media pembelajaran dapat menjalankan peranannya
maka pemilihan penggunaan media pembelajaran dapat menjalankan
peranannya maka pemilihan penggunaan media pembelajaran tidak boleh
dilakukan secara sembarangan.guru juga harus menguasai penggunaan
media pembelajaran diamana nantinya penggunaan media pembelajaran
yang dipilih tersebut juga diajarkan pembelajaran dapat benar-benar
mendukung pembelajaran dan tidak menghambat proses belajar
mengajar.
Dari observasi pada proses pembelajaran guru menggunakan media visual
yang digunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran Tematik muatan IPA
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gambar atau foto
Gambar atau foto merupakan media yang dua dimensi yang sering
digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas, media ini akan lebih
mudah dipresentasikan ke peserta didik karena hasil gambar yang sama, (
Answir Basirudin, 2009:48-49).
Dari hasil wawancara penggunaan foto sebagai media pembelajaran
sebagai berikut: (03 Maret 2021)
“saya menggunakan jenis media visual dan saya menggunakan
media gambar foto pada muatan IPA di kelas karena selama
pelaksanaan pembelajaran media ini siswa akan melihat
dengan jelas dan dengan media ini dapat diperlihatkan suatu
kejadian, benda, maupun lingkungan jauh dan dalam
pembelajaran media ini muda digunakan perorangan ataupun
kelompok”
70
2. Media diagram
Media diagram meruapakan susunan garis-garis yang menyerupai peta
dari pada gambar. Misalnya diagram menunjukan komponen bel listrik
yang menunjukan dimana letak baterai listrik, sakelar, dua buah kumparan
dan lain sebagainya . hasil observasi bahwa di kelas guru juga
menggunakan jenis media diagram yang dimana guru menjelaskan diaman
letak baterai, sakelar dan lainnya
3. Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisa dalam suatu
bidang yang memberikan informasi tentang satu bidang yang memberikan
informasi tentang satu bidang yang memberikan informasi tentang satu ide
atau dua ide pokok, poster juga dibuat dengan gambar dekoratif dengan
huruf yang jelas
Pada saat observasi dalam proses pembelajaran guru juga
menggunakan media poster yang dibuat dari kertas yang berisi informasi
atau menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula
untuk mempengaruhi dan memotivasikan tingkah laku yang melihatnya
contoh media yang dilaksanakan guru yaitu poster tentang gerhana
matahari dan susunan tata surya, dan juga bagian tata surya peruabahan
benda dan lain sebagainya
4. Peta
Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan
gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui satu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam benttuk cetak atau
konvensional dan digital yang ditampilkan dilayar kompuer.
Hasil observasi dalam pelaksanaan media pembelajaran tematik
muatan yang digunakan adalah peta dimana diagram adalah ringkasan
menggunakan sedikit garis-garis, simbol-simbol atau lambang-lambang
71
yang mengambarkan struktur dari objeknya secara garis besar,
menunjukan pengaruh yang ada komponen atau sifat-sifat proses yang
ada, serta ditambahkan sedikit keterangan yang cukup untuk memberikan
penjelasan secara cepat, ringkas, dan jelas.
Dari hasi observasi pelaksanaan media peta sudah ada pelaksanaan nya
dalam proses pembelajaran contohnya menjelaskan media peta tentang
tata surya , perubahan benda .
5. Globe
Globe sering digunakan dalam pembelajaran IPA dimana globe ini
tiruan bola murni dalm bentuk kecil dan menyerupai aslinya. Globe dapat
digunakan untuk memperagakan proses terjadinya pergantian siang dan
malam akibat dari rotasi bumi. Peragaan dapat dilakukan dengan
menngunakan senter yang disorot ke salah satu sisi globe.
Hasil observasi penliti melihat pelaksanaan media pembelajaran tematik
muatan IPA dengan guru menggunakan globe dengan materi revolusi
bumi disaat pembelajaran guru menggunakan media tersebut agar mudah
siswa memahami dalam pembelajaran muatan IPA dan juga peragakan
rotasi bumi lewat globe tersebut. Dalam pelaksanaan media pembelajaran
tematik muatan IPA antara lain:
a.Bagian globe yang terkena senter mengambarkan belahan bumi yang
mengalami siang hari. Jadi dapat diartikan bahwa bumi yang
terpapar cahaya matahri mengalami fenomena siang
b. Bagian globe yang tidak terkena sinar senter menggambrkan
belahan bumi yang mengalami malam hari. Jadi dapat diartikan
bahwa bumi yang tidak terpapar cahaya matahari mengalami
fenomena malam
72
c.Selama proses peragaan terjadi siang dan malam menggunakan globe
sebagai bumi dan senter sebagai matahari, matahri juga turut
bergerak, adapun gerakan yang dilakukan oleh matahari adalah
berputar pada porosnya dan juga revolusi. Karena pada dasarnya
semua bintang pasti berotasi dan berevolusi termasuk matahri.
d. Selama proses pengamatan,bumi terus melakukan gerak rotasi dan
berevolusi mengelilingi matahari
b) Internet
Internet adalah rangkaian rangkaian computer yang terhubung melalui
jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah terbatas ( Jarot,
dan sudama, 2017:2).sedangkan menurut soetodjo (2017:1) internet adalah
system global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung
menggunkan standar internet protocol suite (TCP/IP), untuk melayani
milyaran pengguna di seluruh dunia.
Pengertian internet menurut segi pengetahuan adalah sebuah
perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan grafik, audio, maupun
animasi lain dalam bentuk media elektronik. Berdasarkan uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa media internet adalah suatu media yang dapat
memudahkan kita memperoleh berbagai sumber informasi dari berbagai
belahan dunia. sebagaimana wawancara wali kelas VI sebagai berikut (03
Maret 2021):
“Biasanya saya juga bisa mengambil media juga bisa melalui
internet dengan mengurangi biaya dalam
mengimplementasikan media tersebut. Sehingga mudah guru
dalam mengimplementasikan media pembelajaran .
Saya suka memakai media internet selain mudah dan juga
mengurangi biaya atau dana dalam persiapan biasanya saya
73
menggunakan media aplikasi youtube, classroom dan juga
WatshAap.”
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
media internet bisa membuat guru mudah dengan adanya media pembelajaran
internet tersebut maka pembelajaran dapat mengurangi biaya dalam persiapan
media pembelajaran sehingga dengan media siswa tidak muda bosan dan
dapat dihilangkan di kelas. Manfaat media yang penting adalah berbagai
mavam informasi atau materi pembelajaran secara verbalistis (ceramah) serta
merangsang perhatian dan mengaktifkan siswa. Penyampaian materi secara
verbalistis dan dapat membuat siswa cepat bosan. Hal ini dikarenakan guru
menyampaikan setiap topik secara menoton. Selain itu membuat siswa
cenderung pasif, interaksi guru dan siswa hanya dilakukan hanya satu arah.
Dan dari wawancara juga dengan ibu Leni Listiawati, SE :
menjelaskan sebagai berikut apa saja jenis media dari internet : (03 maret
2021)
“saya juga menggunakan pelaksanaan media dari dari internet
dikarenakan apalagi masa pandemic sekarang selain media
visual saya menggunakan pelaksanaan media nya adalah dari
internet contohnya WatsAap, Youtube, dan Google classroom.
Dengan aplikasi memudahkan kan media dalam proses dalam
pembelajaran sehingga pesan itu tersampaikan kepada siswa
walaupun masa pandemi sekarang ini dan juga kurang biayan
dalam mempersiapkan media tersebut.”
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti ditemukan guru telah
melaksanakan media pembelajaran tematik muatan IPA dikelas VI dengan
baik dalam proses pembelajaran. Proses pemanfaatan media dilakukan
bersama-sama dengan peserta didik melalui praktik langsung baik individual
maupun kelompok dan digunakan dalam proses pembelajaran muatan ipa
74
media yang digunakan yaitu dengan bervariasi. Dengan begini akan lebih
menarik perhatian peserta didik sehingga menumbuh motivasi belajar, bahan
pembelajaran lebih jelas maknanya sehinnga dapat lebih dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
2) Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran
Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi?
1) Faktor kendala pelaksanaan media pembelajaran tematik muatan IPA
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah satu
faktor penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh
guru yang menggunakannya dengan keterampilan dan kemampuan
dalam menggunakan media tersebut. Pada pembelajaran tatap muka
disekolah akan terasa menyenangkan bagi peserta didik sebagai akibat
guru dituntut untuk membuat materi dalam bentuk yang mudah diakses
dan menarik minat belajar peserta didik.
Pada observasi peneliti melihat pendidik sedikit menggunakan media
sehingga media yang digunakan pada muatan IPA jarang digunakan
dan di laksanakan dalam proses pembelajaran.
2) Keinginan siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi
Hasil observasi siswa masih ada yang kurang aktif dalam
pemebalajaran dilakukan dengan media yang dilaksanakan guru dan
juga kurang fokus dan disini siswa kurang memiliki keinginan belajar
75
yang tinggi dalam muatan IPA sehingga proses dalam pembelajaran.
Siswa yang diwawancarai sebagian suka pembelajaran IPA dan
sebagian kurang minat dalam pembelajaran IPA karena tidak
menyenangkan dan juga pembelajaran muatan IPA juga termasuk
susah. Beberapa siswa yang menjawab bahwa belajar IPA sulit
dipahami karena kebanyakan bahasa asing yang tidak siswa
mengerti.terdapat pula siswa kurang menyenangi media pembelajaran
tematik muatan IPA karena menggunakan media yang sederhana saja
dan biasa saja.
3) Hambatan juga berasal dari sumber dana.
Dana yang belum mencukupi untuk memenuhi jumlah atau pun
ketersediaan media. Solusinya dengan memberdayakan kemampuan
kreatifitas guru untuk memproduksi media pengganti yang dapat
mendukung pengajaran. Faktor pendukung pengadaan bisa berupa
sumbangan sukarela tidak terduga, kemampuan dan daya kreasi guru,
motivasi dan dana komite.
Sebagaimana hasil wawancara dengan wali kelas VI mengungkapkan
(03 Maret 2021):
“Saya tidak menggunakan media pembelajaran audio visual pada
muatan IPA, saya menggunakan dengan media visual
dikarenakan dengan infokus hanya satu disekolah sehingga saya
jarang menggunakan media audio visual. Dengan kurangnya dana
yang ada di sekolah.”
Faktor penghambat pelaksanaan media pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) belum maksimal dalam pelaksanaan karena
kurang memperhatikan metode, waktu, RPP, kesesuaian materi,
76
kondisi siswa, kebutuhan media, kondisi media, waktu pelaksanaan
dan fasilitas seperti listrik. Cara mengatasinya dengan menggunakan
fasilitas lain mendukung seperti jenset untul mengatasi keterbatasan
listri. Faktor pendukung yaitu motivasi siswa dalam pembelajaran saat
menggunakan media pada mata pelajaran IPA.
pada dasarnya ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan media pembelajaran visual. Kecakapan guru dalam
mengoperasikan media pembelajaran visual merupakan faktor
pendukung dalalam pelaksanaan media pembelajaran visual, begitu
juga sebaliknya, guru yang kurang cakap menggunakan media dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga dengan media visual memudahkan
dalam proses pembelajaran.
Saat itu peneliti sedang melihat proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPA, dalam proses pembelajaran guru menggunakan media
dari kardus, bola dan juga senter. Dengan pelaksanaan media seperti
visual ini sehingga anak tersebut mudah memahami dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga tidak ada anak yang berbicara
sendiri dan bercanda dengan teman, semua anak konsentrasi dengan
apa yang dilihat.
Sebagaimana hasil wawancara dengan sebagaimana hasil
wawancara dengan kepala madrasah MIS Nurul Iman Pematang Gajah
Tameri S.Ag mengungkapkan bahwa (12 Maret 2021):
“Pelaksanaan penggunaan media visual khususnya mata
pelajaran IPA disini selalu melibatkan siswa, sehingga kerja
sama antara guru dengan siswa, sehingga membentuk dan
mengembangkan kemampuan anak dalam segala bidang
kognitif, afektif, psikomotorik, dan emosional anak. Contoh
media yang ada disekolah yang ada sekarang hanya kerangka
77
tengkorak khususnya pembelajaran IPA. Dan juga ada gambar
yang mendukung lainnya.”
Guru dalam mengajar pastinya mempersiapkan media yang akan digunakan
yaitu media visual. Penggunaan media ini melibatkan beberapa guru agar
kualitas pembelajaran dapat maksimal dan pembelajaran berlangsung dengan
baik.
Sebagai mana hasil wawancara dengan guru kelas VI MIS Nurul Iman (03
Maret 2021):
“Ada kerja sama antara guru dengan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran khususnya media visual.guru mempersiapkan media
dengan cara memberi penugasan dan dengan memberi penugasan
anak lebih paham dalam pelaksanaan media yang ada dalam proses
pembelajaran.”
Data tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan guru kelas VI
mengungkapkan bahwa (03 Maret 2021):
“Disini saya hanya menggunakan media visual , kalau
menggunakan audio visual kendalanya infokus hanya satu
disekolah dan itu susah untuk dalam pembelajaran IPA di karena
waktu hanya sedikit apalagi dalam masa pandemi ini. Dengan
memberi penugasan dengan siswa memudahkan siswa dalam
pembelajaran IPA apalagi IPA lebih ke uji coba. “
Data tersebut dikuat oleh hasil wawancara dengan kepala madrasah madrasah
mengungkapkan (12 Maret 2021):
“Pelaksanaan media pembelajarn IPA, kalau untuk sekarang
hanya kerangka badan, dan panca indra dan lain sebagainya..
untuk lebih telitinya ke ibu wali kelas nya untuk lebih dalam
memahami pada media dalam pembelajaran. Tapi untuk
sekarang hanya media visual dikarena kurang dana yang
menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.”
78
3).Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam Implementasi
Media Pembelajaran Tematik Muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi?
Dari kendala yang dialami di atas pasti terdapat solusi yang dilakukan guru
kelas maupun pihak sekolah. Pada dasarnya pemecahan masalah bersasaran
pada perbaikan kualitas upaya tersebut meningkatkan kualitas proses
pendidikan pengalaman belajar siswa, agar belajar mengajar dapat berjalan
dengan maksimal. Ada beberapa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi
kendala atau upaya yang dilakukan antara lain:
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas tentang solusi dari masih
minimnya media pembelajaran, untuk memperkuat argumen dari kepala
madrasah. Pernyataan ini di pertegaskan oleh wali kelas sebagai berikut (03
Maret 2021):
“Kami sebagai guru akan berusaha semampu kami untuk dapat
menggunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran khususnya
pembelajaran mata pelajaran IPA dengan media yang ada saja dulu
untuk proses belajar mengajar, meskipun dari pihak sekolah belum
memenuhi media media yang dibutuhkan untuk proses belajar
mengajar. Iya, memang sangat penting sekali media untuk siswa
apalagi muatan IPA karena sebagai alat bantu untuk proses belajar
mengajar agar siswa lebih mudah memahami materi apa yang
sedang guru berikan. Jadi, sebenarnya upaya yang dapat dilakukan
yaitu sebelum proses pembelajaran guru harus menyiapkan terlebih
dahulu media yang akan digunakan, lalu mengenalkan media
pembelajaran tersebut kepada siswa, menggunakan media
79
pembelajaran pada setiap materi yang cocok digunakan khususnya
mata pelajaran IPA digunakan semaksimal mungkin, dan
mengembangkan media pembelajaran yang ada dalam pelaksanaan
pembelajaran.”
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas buk Leni Listiawati, SE
tentang masih minimnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa solusi
dalam menghadapi kendala ( 03 Maret 2021):
“Untuk masalah sarana dan prasarana kita kembalikan kepada pihak
madrasah untuk segera memenuhi segala fasilitas-fasilitas yang ada
contohnya infokus dalam penayangan video dalam proses
pembelajaran, agar kami guru tidak merasa kesulitan dalam proses
belajar mengajar siswa, karena semuanya itu begitu penting dalam
proses belajar mengajar, anak lebih mudah memahami dan hasil
belajar pun meningkat.”
Berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti dapat
memperoleh kesimpulan upaya atau solusi dari media sarana dan prasarana
yaitu guru berusaha menggunakan media yang ada dulu walaupun jarang
menggunakan karena keterbatasan alat dan bahan dalam muatan IPA, guru
sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang
menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan
target yang telah ditetapkan . dan pihak sekolah madrasah juga akan berusaha
agar melengkapi fasilitas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar yang maksimal, sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang
diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga, memelihara,
sarana dan prasarana yang telah dimiliki
80
b. Pembahasan
Setelah data dipaparkan dan telah menghasilkan temuan-temuan maka
selanjutnya adalah peneliti mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian
masing-masing dari temuan tersebut akan dibahas mengacu pada teori dan
pendapat para ahli.
1. Bagaimana implementasi media pembelajaran IPA di kelas VI MI
Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah
peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara,observasi dan
dokumentasi mengenai Implementasi Media Pembelajaran tematik pada
muatan IPA di Kelas VI di Pematang Gajah Kabupaten Jambi Luar Kota, pada
pembelajaran IPA wali kelas VI sudah mengimplementasikan media pada saat
pembelajaran terutama muatan IPA.
Pelaksanaan media pembelajaran tematik pada muatan Ilmu
Pengetahuan Alam dikelas VI MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah sudah
menggunakan media pada proses pembelajaran dengan media visual dan dari
internet dengan gambar/foto, Globe, dan lain-lainnya. Karena dengan media
81
visual mudah memahami siswa dalam proses pembelajaran terutama muatan
IPA ada juga media dari internet yang digunakan diantaranya media dari
youtube, WatsAap, dan classroom.
Implementasi media yang digunakan pembelajaran tematik muatan IPA anatara
lain:
1. media visual
pada observasi media yang digunakan pada muatan IPA dengan
menggunakan IPA dan menggunakan media visual diantaranya media
gambar dan foto, media diagram, media poster, media peta dan juga
globe. Denngan pelaksanaan guru menyiapkan media tersebut sebelum
pembelajaran dan sudah disiapkan, Media globe untuk materi revolusi
bumi dengan menggunakan globe yang dibuat untuk belahan bumi.
a. Pelajaran diawali dengan kegiatan mengamati, melalui media
media pembelajaran, peserta didik di inta untuk mengamati media
globe yang digunakan oleh guru. kemudian guru menjelaskan
a.Bagian globe yang terkena senter mengambarkan belahan bumi
yang mengalami siang hari. Jadi dapat diartikan bahwa bumi yang
terpapar cahaya matahri mengalami fenomena siang
b. Bagian globe yang tidak terkena sinar senter menggambrkan
belahan bumi yang mengalami malam hari. Jadi dapat diartikan
bahwa bumi yang tidak terpapar cahaya matahari mengalami
fenomena malam
c..Selama proses peragaan terjadi siang dan malam menggunakan
globe sebagai bumi dan senter sebagai matahari, matahri juga turut
bergerak, adapun gerakan yang dilakukan oleh matahari adalah
berputar pada porosnya dan juga revolusi. Karena pada dasarnya
semua bintang pasti berotasi dan berevolusi termasuk matahri.
82
d. Selama proses pengamatan,bumi terus melakukan gerak rotasi dan
berevolusi mengelilingi matahari
2. media internet
pada observasi peneliti juga melihat guru menggunakan media dari
internet contohnya Youtube, Classroom, WatsAap dengan
menggunakan media tersebut mengurangi dana / biaya dalam
menyiapkan media pada pembelajaran muatan IPA. Pelaksanaannya
dengan mengambil media dari internet tersebut dan dijadikan media.
Apalagi masa pandemi sekarang guru lebih menggunakan media yang
dari internet berbagai aplikasi yang ada.
Sebelum Implementasi media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, ada beberapa tahap yaitu tahap guru yaitu persiapan, dimana
tahap ini pendidik menyiapkan media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Tahap kedua yaitu implementasi media
pembelajaran, dimana tahap ini pendidik memperhatikan apakah media
dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Medianya juga mudah dipahami oleh peserta didik dalam
pelaksanaannya, pendidik menerapkan rencana penggunaan media
dalam proses pembelajaran. Tahap ketiga evaluasi, pada tahap ini
dimana untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi
yang disampaikan pendidik dengan cara evaluasi Serta dengan evaluasi
tersebut dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan media tersebut
sebagai upaya untuk memperbaiki implementasi media pembelajaran
muatan IPA di kelas VI MI Swasta Nurul Iman Pematang Gajah.
2. Apa Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Media Pembelajaran
tematik muatan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
83
Swasta Nurul Iman Pematang Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi
Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang
Gajah, Peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil wawancara,observasi
dan dokumentasi mengenai implementasi media pembelajaran IPA dikelas
VI di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah, terdapat
beberapa kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran dengan
menggunakan media. Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan
media sebagai berikut:
1. keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah satu faktor
penting karena nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya dalam pembelajaran. Keterampilan menggunakan media
sangat penting bagi seorang guru untuk membanru proses penyampaian
pelajaran, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
pembelajaran, perlu dikembangkan media pembelajaran yang kreatif dan
inovatif. Hal ini dilakukan karena agar peserta didik tidak cenderung
menonton dan terlalu normatif agar tidak menghambat proses penerimaan
pengetahuan dalam proses pembelajaran.
2. Kendala yang kedua yang kurang minat belajar siswa pada pembelajaran
tematik muatan IPA pada saat observasi masih rata-rata tidak menyukai
pembelajaran IPA karena tidak menyenangkan dan susah. Terdapat siswa
yang yang menjawab bahwa pembelajaran IPA sulit dipahami karena
menggunakan bahasa asing dan terdapat pula siswa belajar tidak
menyenangkan, karena metode yang digunakan oleh guru tersebut dan pada
pembelajaran muatan IPA juga minat siswa kurang juga terlihat dari kurang
semangatnya siswa mengikuti muatan IPA. Minat belajar siswa saat belajar
muatan IPA masih kuran menjadi suatu masalah yang harus diatasi. Selama
84
proses belajar mengajar, kurang minat belajar siswa terlihat dari siswa
mencari kesibukan lain dalam proses pembelajaran muatan IPA, biasanya
hal tersebut terjadi karena siswa merasa bosan selama proses pembelajaran
muatan IPA, karena kegiatan belajar mengajar yang tidak menyenangka,
rasa bosan siswa dan pembelajaran tidak menarik terjadi karean guru hanya
menjelaskan materi selama proses belajar mengajar, siswa hanya terfokus
pada guru dan papan tulis sehingga siswa tidak tertarik dalam aktif dalam
belajar.
3. Kendala yang ketiga dana atau Terbatasnya jumlah media yang tersedia
terutama mata pelajaran IPA di dalam kelas peneliti melihat tidak ada
gambar panca indera atau yang lainnya yang berkaitan dengan IPA. Dengan
adanya media siswa lebih mudah memahami proses pembelajaran. Kondisi
siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang tinggi seharusnya tidak
dijadikan suatu alasan tidak digunakan media justru sebaliknya. Pada saat
pembelajaran muatan IPA, guru menggunakan media atau alat bantu
mengajar dengan media yang sederhana terlebih dahulu.
3.Bagaimana Mengatasi Kendala dalam yang dihadapi dalam Implementasi
Media Pembelajaran tematik muatan ilmu pengetahuan Alam Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang Gajah Kecamatan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
Hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah SwastaNurul Iman Pematang
Gajah peneliti dapat menyimpulkan dari setiap hasil
wawancara,observasi dan dokumentasi mengenai partisipasi orang tua
dalam pembelajaran daring di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman ,
didapati beberapa solusi alternatif atas kendala implementasi media
pembelajaran tematik muatan IPA di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Iman. Solusi dari kendala sebagai berikut:
85
1. kurangya pemahaman Guru terhadap materi dalam pembuatan media
pada mata pelajaran IPA, dengan begini guru harus memahami materi
sebelum pembelajaran akan selanjutnya dan dilaksanakan media yang
seperti apa baiknya dan juga mempelajari tentang penggunaan meda
tersebut dengan baik dan matang sebelum proses pembelajaran
selanjutnya sehingga pembelajaran mencapai tujuan yang diinginkan.
Kendala dalam pelaksanaan media pembelajaran pada mata pelajaran
IPA adalah keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai merupakan salah
satu faktor penting karena nilai dan manfaat media dalam proses
pembelajaran dengan media mudah guru menyampaikan materi yang
disampaikan, solusinya adalah guru melakukan pelatihan pembelajaran
yang berkaitan dengan media tersebut. Tidak perlu media yang canggih
dan mahal, nilai dari sebuah media pembelajaran bukan terletak pada
kecanggihannya namun pada efektivitas dan efisiensi dalam membantu
proses pembelajaran dan juga guru diharapkan selalu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan serta kreativitas dalam memilih, mencari,
menggunakan, dan mengembangkan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
2. Mengatasi masalah untuk minat tinggi dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media yang kreatif dan mudah dipahami oleh
siswa pada muatan IPA tersebut. Dari hasil observasi terbukti dengan
menggunakan media pembelajaran tematik muatan IPA dengan media
visual atau media yang lain, minat siswa pada satu objek, orang,
masalah atau situasi yang berkaitan dengannya, peningkatan minat
siswa muatan IPA dilihat kondisi awal sebelum menggunakan media
minat belajar siswa berkurang rendahnya minat belajar siswa
disebabkan minimnya penggunaan media yang diguanakan pada saat
pembelajaran atau muatan IPA. Media yang cocok meningkatkan minat
86
belajar siswa pada muatan IPA adalah media yang bervariasi agar anak
cepat bosan dan menumbuh minat siswa pada pembelajaran IPA dengan
menggunakan media. Dan juga menggunakan pembelajaran berbasis
proyek pada muatan IPA ini dapat meningkatkannn keterlibatan siswa
disekolah, meningkatkan minat siswa pada apa yang diajarkan,
memperkuatkan motivasi belajar, dan membuat pengalaman belajar
lebih relevan dan bermakna.
3. Kendala terutama keterbatasan guru dalam masalah dana dalam
pembuatan media karena media membutuhkan biaya/dana termasuk
menggunakan media visual. Dengan kendala seperti ini solusinya adalah
sekolah berusaha untuk menyediakan media seperti audio visual
diantaranya infokus, speaker dan lain sebagainya. Karena dengan media
audio visual waktu lebih singkat dalam menyampaikan pembelajaran
berbeda dengan media visual dan dengan pihak sekolah mendukung
secara optimal dalam penyediaan dan penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar, sekolah harus meningkatkan kuantitas
dan kualitas media pembelajaran yang ada disekolah.
88
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di MIS Nurul Iman Pematang
Gajah terkait dengan penggunaan media pembelajaran tematik muatan ilmu
pengetahuan alam dikelas VI MIS Nurul Iman Pematang Gajah, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.Implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA, dalam pelaksanaan
pembelajaran muatan IPA menggunakan beberapa media yang dalam
pemilihannya mempertimbangkan beberapa faktor seperti pemilihan media
tersebut disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan sesuai dengan
karakteristik siswa, media yang dipilih antara lain dalam pelaksanaan media
pembelajaran tematik muatan IPA diantaranya media visual, dan media internet.
Media visual diantaranya yang diterapkan pada muatan IPA adalah gambar atau
foto, media diagram, poster dan globe. media internet pada penggunaan aplikasi
classroom, WatsAap, dan juga Youtube.
2. kendala implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA dikelas VI MIS
Nurul Iman pematang gajah diantaranya keterampilan dan kemampuan guru
menggunakan media, keinginan siswa yang belum memiliki keinginan belajar yang
tinggi, kendala juga berasal dari sumber dana.
3. mengatasi kendala dalam implementasi media pembelajaran tematik muatan IPA
dikelas VI MIS Nurul Iman Pematang Gajah, mengatasi masalah tersebut maka
guru harus memahami materi sebelum materi pembelajaran atau melakukan
pelatihan pembelajaran yang berkaitan dengan media tersebut. Masalah minat
89
peserta didik dengan melakukan proses pembelajaran dengan media yang kreatif
dan mudah dipahami oleh siswa pada muatan IPA.
B. SARAN
1.Untuk pendidik, dalam proses pembelajaran secara keseluruhan sudah cukup baik.
Tetapi alangkah baiknya, dalam proses pembelajaran Tingkatkan lagi kreativitas
pengadaan media agar lebih variatif dalam penggunaan media sehingga lebih
menarik, serta siswa tidak cepat bosan.
2. Untuk pihak sekolah, agar memberikan apreasi, motivasi dan dukungan kepada
guru dengan membantu dalam pengadaan media dengan merancang dan membuat
yang belum ada sehingga lebih lengkap dan menarik.
3. Untuk peserta didik, hendaknya lebih tekun, bersemangat dan bersunguh-sungguh
dalam mengikuti pembelajaran tematik muatan IPA serta lebih rajin dan giat
dalam belajar agar dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2017. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta : PT. IMTIMA.Ahmad
Arafat, Lubis Muhammad, dkk. 2020. Pembelajaran Tematik SD/MI. Jakarta:
KENCANA
Susanto, 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2019. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grasindo.
Benny. A. Pribadi, 2017. Media dan Teknilogi dalam Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Fatoni, dkk. 2018. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI. Solo: CV Sindunata.
Lexy, J. Moleong. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Kustadi, C. dan B. Sutjipto, 2017. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sutama. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.
Surakarta: Fairuz Media.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Usman&Purnomo. 2017. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiono.2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sumiarti. 2017. Ilmu Pendidikan. Purwokwrto: STAIN Press.
Irianti, Agus. 2019. Pendidikan Sebagai Investasi dalam Pembangunan Suatu
Bangsa. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Roqib, Moh. 2019. Ilmu Pendidikan Islam : Pembagian Intregrative di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta:LKiS Yogyakarta.
Malawi, Ibadullah, dkk. 2017. Pembelajaran Tematik ( Konsep dan Aplikasi). Solo:
CV. AE MEDIA GRAFIKA
Muhaimin. 2017. Paradigma Pendidikan Islam:Upaya Mengaktifkan Pendidik Agama
Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munadhi, Yudhi. 2018. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP).
Purba A, Ramen. 2020. Pengantar Media Pembelajaran. Jakarta : Yayasan Kita
Menulis
Robertus Angkowo, 2017. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.
Rudi susilana dan Cecep Riyana. 2018. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wahana
Prima
LAMPIRAN 2
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang utama dalam penelitian kualitatif adalah manusia atau peneliti.
Sebagai instrumen utama, peneliti dapat dibantu dengan pedoman penelitian atau
alat-alat dokumentasi dalam proses pengumpulan data di lapangan.
Berikut ini adalah beberapa instrumen yang digunakan peneliti :
A. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi dari Responden
dan informan dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala
sekolah, danguru wali kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah. Responden dalam penelitian ini antara lain kepala
sekolah,guru,dan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah . Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut :
Tabel 1. Kisi kisi pedoman wawancara
Aspek yang
dikaji
Indikator yang dicari Sumber
data
Media
Pembelajaran
IPA di Kelas
VI Madrasah
Ibtidaiyah
1) Prasarana Penunjang Media
Pembelajaran IPA
2) Jenis Media Yang Sering
digunakan dalam Proses
Pembelajaran
1) Kepala
sekolah
2) Guru /
wali
kelas
Swasta Nurul
Iman
Pematang
Gajah
3) Respon Media pada Mata
Pelajaran IPA
3) Siswa
Implementasi
Media
Pembelajaran
IPA di Kelas
VI Madrasah
Ibtidaiyah
Swasta Nurul
Iman
Pematang
Gajah
1) Pelaksanaan Media
Pembelajaran pada Mata
Pelajaran IPA
2) Kendala-kendala media
dalam proses pembelajaran
IPA
3) Respon siswa pada pelajaran
IPA
1) Kepala
sekolah
2) Guru /
wali
kelas
3) Siswa
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1.kepala Sekolah
1) Bagimana sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Pematang Gajah?
2) Berapa jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman Pematang
Gajah ?
3) Latar penddikan guru di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman ini dari
mana saja pak ?
4) Bagaimana implementasi media pembelajaran pada mata pelajaran IPA di
Madarsah Ibtidaiyah ini pak?
5) Apa saja prasarana Penunjang Media Pembelajaran pada mata pelajaran IPA
disekolah ini pak?
2.Guru
1) Apa kendala ibu dalam implementasi media pembelajaran dalam pembelajaran
IPA ?
2) Faktor apa yang membuat kesulitan itu terjadi dalam media pembelajaran
IPA?
3) Apa reaksi siswa ketika tidak dapat memahami media yang disampaikan ?
4) Jenis Media apa saja yang ibu gunakan dalam pembelajaran IPA?
5) Upaya apa yang dilakukan apabila siswa tidak memahami media yang
disampaikan ?
6) Apa saja faktor yang menghambat media dalam pembelajaran IPA dalam
pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman?
7) Bagaiamana implementasi media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA?
8) Bagaimana mengatasi kendala implementasi media pembelajaran pada mata
pelajaran IPA?
3.Siswa
1) apa kamu rasakan saat pembelajaran IPA?
2) apakah kamu suka mata pelajaran IPA?
3) Apa yang kamu rasakan saat ada media pembelajaran IPA dalam proses
pembelajaran?
Pedoman Observasi
Pedoman observasi berupa butir-butir pertanyaan secara garis besar
terhadap hal-hal yang akan diobservasi, kemudian diperinci dan
dikembangkan selama pelaksanaan penelitian dengan tujuan untuk
mendapatkan data yang fleksibel, lengkap, dan akurat. Berikut adalah
pedoman observasi yang digunakan peneliti di lapangan :
Table. 2 kisi kisi pedoman observasi
Implentasi Media
Pembelajaran
Pada Mata
Pelajaran IPA
Kegiatan
1) Mengamati aspek fisik sekolah, seperti
gedung, sarana prasarana, kelas, ruang guru,
toilet, masjid, dan lainnya
2)Mengamati pelaksanaan Media
pembelajaran IPA , media dalam
pembelajaran IPA
Pedoman Dokumentasi
Dokumen dalam penelitian initerdiri dari dokumen peneliti (pribadi) dan dokumen
sekolah yang dapat berupa dokumen tertulis maupun dokumen tidak tertulis.
Berikut ini adalah pedoman dokumentasi yang digunakan peneliti di lapangan :
Table. 3 Pedoman Dokumentasi
Aspek yang
dicari
Indikator
1) Profil Sekolah
2) Visi misi sekolah
3) Struktur Organisasi sekolah
4) Data pendidik, kepegawaian, dan siswa
Dokumen
tertulis
5) Arsip terkait media pembelajaran di sekolah
Dokumen
tidak tertulis
1) Bangunan Sekolah
2) Kondisi saat pelaksanaan media dalam pembelajaran IPA
3) Sarana prasarana penunjang pembelajaran pembelajaran IPA
LAMPIRAN 3
Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
Identitas diri
Nama sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Negeri Swasta Nurul
Iman
Alamat Sekolah : Pematang Gajah Kec. Jambi Luar Kota
Nama Kepala Sekolah : Tameri, S.Ag
Hari/ tanggal wawancara : Rabu / 3 Maret 2021
Peneliti : assalamualaikum pak
Informan : waalaikumussalam
Peneliti : saya izin yang ingin melakukuan riset di sisni pak
Informan : oh iya silahkan nak
Peneliti : iya pak betul
Informan : ada yang bisa bapak bantu ?
Peneliti : begini pak jika tidak keberatan saya ingi melakukan
wawancara bersama bapak!
Informan : boleh, boleh
Peneliti : baik pak terima kasih pak berarti boleh langsung kita
mulai?
Informan : boleh silahkan
Peneliti : sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak karena
bapak sudah bisa meluangkan waktu untuk melakukan
wawancara.
Informan : iya nak sama sama
Peneliti : baik pak untuk yang pertama bapak boleh perkenalkan
dulu nama bapak dan sudah berapa lama menjabat
menjadi kepala sekolah di MIS Nurul Iman Pematang
Gajah?
Informan : nama bapak Tameri, S. Ag, kalau dari PGS atau pejabat
guru sementara itu mulai 2016-2018 baru 2018
sampai sekarang menjabat menjadi kepala
sekolah.
Peneliti : bagaimana sejarah berdirinya MIS Nurul Iman
ini pak?
Informan : kalau untuk detailnya nanti bisa dilihat di WEB
tapi akan bapak ceritakan singkatnya bagaimana
berdirinya MIS Nurul Iman Pematang Gajah. MIS
Nurul Iman ini awalnya bernama MI yang
sekolah hanya pada sore hari, lama makin lama
MI ini menjadi sekolah pagi hari, di karenkan
anak di dekat banyak berkeliaran di luar, maka
kami lembaga membuat jadwalnya di pagi hari
dan dihapus di sore hari.Jadi awalnya bukan MIS
Nurul Iman Pematang Gajah. MIS Nurul Iman
Pematang Gajah Kurang lebihnya tahun 2000 jadi
sampai sekarang , saya kira cukup lama ya. Dari
2000 itu sudah mengalami perubahan dan
pergantian kepala alhamdulillah bapak menjadi
kepala sekolah sekarang. Nanti secara detail nya
dapat dilihat di web ya di sana lengkap dari
sejarah sampai pergantian kepala sekolah.
Peneliti
Informan
: berapa jumlah keseluruhan guru di MIS Nurul
Iman ini pak?
: kalau gurunya ada 12 sudah termasuk TU tetapi
jika dihitung termasuk karyawan totalnnya ada
13.
Peneliti : latar pendidikan guru yang mengajar di MIS Nurul
Iman Pematang Gajah ini dari mana saja pak?
Informan : bermacam macam ada yang dari IAIN sekarang UIN
ada juga yang dari UNJA ada juga yang dari Padang.
Peneliti : kalau untuk siswanya pak keseluruhan jumlahnya
berapa pak?
Informan : siswanya disisni kalau tidak salah 121 menurut data
yang terakhir.
Peneliti : bagaimana implementasi media pembelajaran IPA di
MIS Nurul Iman ini pak?
Informan
:biasanya guru memakai media dalam pembelajaran
IPA dan setiap guru memiliki metode dalam
pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran.
peneliti :Apa saja prasarana penunjang media pembelajaran IPA
disekolah ini pak?
Informan : untuk sekarang hanya memakai media yang ada dulu,
TRANSKIP WAWANCARA
GURU KELAS VI
Identitas diri
Nama sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Iman
Alamat Sekolah : Pematang Gajah Kec. Jambi Luar Kota
Nama guru : Leni Listiawati, SE
Hari/ tanggal wawancara : Rabu / 3 Maret 2021
Peneliti : assalamu a’laikum buk
Informan : waalaikumsalam. Wr,wb
Peneliti : mohon maaf sebelumnya buk saya izin ingin
mewancarai ibu ?
Informan : boleh silahkan ,
Peneliti : lansung saja ya buk ?
Informan : iya baik ananda
Peneliti : jenis media apasaja yang sering digunakan dalam
proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA ?
Informan : kalau dalam proses pembelajaran ibuk sering
menggunakan media visual yang berupa gambar foto,
seperti kerangka tengkorak, panca indera dan lain
sebagainya dikarenakan untuk IPA itu saja dulu karena
untuk yang lain masih proses dikarenakan dana
benda konkret lainnya dan juga ibuk sering media
internet.
Peneliti : bagaimana implementasi media pembelajaran pada
mata pelajaran IPA di kelas VI ini buk?
Informan : dalam pelaksanaan khusus IPA, pada tahap pertama
ibuk melakukan persiapan, pelaksanaan media
pembelajaran IPA, dan terakhir evaluasi.
Peneliti : bagaiamana ibu mengatasi kendala dalam
implementasi media dalam pembelajaran IPA?
Informan : dalam mengatasi kendala dalam proses pembelajaran
media yang digunakan ibuk membuat media dengan
sederhana dengan menggunakan media yang mengurangi
dana / biaya dalam persiapan pembelajaran, selain itu
ibuk menggunakan media internet.
Peneliti : apa kendala ibu dalam mengahadapi implementasi media
pembelajaran pada mata pelajaran IPA dikelas VI ini
buk?
Informan : dalam media pasti ada kendala yang dihadapi guru
terutama persiapan itu kurang media atau dana/ biaya dan
dalam pelaksanaan media pembelajaran
Pertanyaan untuk siswa
1. apa yang kamu rasakan saat pembelajaran IPA? Bosan
2. apakah kamu suka mata pelajaran IPA ? Suka
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Naman : Lismawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Renah Sungai Ipuh, 24 Agustus 1998
Alamat : Bungo- Limbur Lubuk Mengkuang
Email : [email protected]
No. Kontak : 082258769599
Pendidikan Formal :
1. SD 176/II Renah Sungai Ipuh
2. SMP N 1 Limbur Lubuk Mengkuang
3. PONPES Al- irsyad Bulaan Kamba
Pengalaman Organisasi :
1. Anggota HMPL-J
2. Anggota HMB-J
Motto Hidup : man jadda wajada