materi mastaf imm 2014 "bersama imm

38
Materi Mastaf IMM 2014 “Bersama IMM Kita Wujudkan Dokter yang Berilmu dan Islami” Yusuf Ahmad Rizalni 70 2014 061 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Upload: ump

Post on 04-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Materi Mastaf IMM 2014“Bersama IMM Kita Wujudkan

Dokter yang Berilmu dan Islami”

Yusuf Ahmad Rizalni

70 2014 061

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang

A.KONSEP ETIKA & MORAL1. Definisi Etika & Moral    a. Definisi Etika

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmupengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Menurut Ahmad Amin, “etika adalah ilmu pengetahuan yangmenjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yangseharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yangharus dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka, danmenunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnyadiperbuat oleh manusia." Menurut Soegarda Poerbakawatja, “etika adalah filsafatnilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajarisoal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya,terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakanpertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya bentukperbuatan”. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "thediscipline which can act as the performance index or referencefor our control system". Dengan demikian, etika akanmemberikan semacam batasan maupun standard yang akan mengaturpergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas-kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:

-         Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal iniadalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yangmempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.-         Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitandengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekatdalam kodrat manusia (In herent in human nature) yangterikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatutingkah laku atau perbuatan manusia.

Secara teoritis, etika mempunyai pengertian sebagai berikut :

1.      Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunaniethos (jamaknya : ta etha), yang berarti “adat-istiadat”atau “kebiasaan”. Dalam ari ini, etika berkaitan dengankebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik,baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidupyang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi kegenerasi yang lain.2.      Etika dipahami dalam pengertian yang berbeda denganmoralitas sehingga mempunyai pengertian yang jauh lebihluas. Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagairefleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup danbertindak dalam situasi konkret, situasi khusus tertentu.Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yang membahas danmengkaji secara kritis persoalan benar dan salah secaramoral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasikonkret.Etika merupakan bagian filsafat, sebagai ilmu etikamencari kebenaran dan sebagai filsafat etika mencariketerangan yang sedalam-dalamnya.Etika berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut olehmanusia beserta pembenarannya serta hukum-hukum yangmengatur tingkah laku manusia (Gering supriadi, 1998:24).

Etika terdapat dua macam (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:

Etika Deskriptif

Etika yang menelaah secara kritis dan rasionaltentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yangdikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatuyang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebutberbicara mengenai fakta secara apa adanya, yaknimengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu faktayang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalampenghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakatyang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkanmanusia dapat bertindak secara etis.

Etika Normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilakuyang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa

yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apayang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatifmerupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusiabertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yangburuk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakatidan berlaku di masyarakat.

b. Definisi MoralSecara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan

bahasa latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataanmos yang berarti adat kebiasaan.Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalahpenetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Moral dalam istilah dipahami juga sebagai :

1. prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah,baik dan buruk2. kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.3. ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan olehetika. Tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika sama adabaik atau buruk dinamakan moral. Moral yang menyangkut etika terbagi menjadi dua yaitu :

a.       Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti olehetika sebagai baikb.      Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etikasebagai buruk.

Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik danperlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baikdan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan untukmembedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yangsalah. Dengan demikian moral merupakan kendali dalambertingkah laku.Moral dapat diukur secara subyektif dan obyektif. Kata hatiatau hati nurani memberikan ukuran yang subyektif, adapunnorma memberikan ukuran yang obyektif. (Hardiwardoyo,1990).Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar, maka

norma akan membantu mencari kebaikan moral. Kemoralanmerupakan sesuatu yang berkait dengan peraturan-peraturanmasyarakat yang diwujudkan di luar kawalan individu.

2.Ruang Lingkup Etika & Morala.      Ruang lingkup Etika

Dilihat dari definisinya, etika berhubungan dengan 4 hal,yaitu :

Dari segi definisi etika, etika berupaya membahasperbuatan yang dilakukan oleh manusia.

Dari segi sumber, etika bersumber dari akal pikirandan filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etikatidak bersifat mutlak, tidak absolute, dan tidakpunya universal tapi terbatas, dapat berubah,memiliki kekurangan, kelebihan dan sebagainya.

Dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagaipenilai, penentu, dan penetap terhadap suatuperbuatan yang dilakukan oleh manusia.

Dari segi sifatnya, etika bersifat relative, yaknidapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.    

b. Ruang lingkup moral         Dilihat dari definisinya, moral menentukanbatas-batas dari sifat-sifat,  perangai, kehendak,pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakanbenar, salah, baik atau buruk.

3. Prinsip Etika & MoralPrinsip-prinsip dari Etika & moral adalah sebagai berikut

:

Obyek Etika & Moral adalah tingkah laku Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek mementingkan pembentukan kebiasaan

4.Hubungan dan Persamaan Etika & Moral

Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

Pertama, akhlak, etika, moral dan susila mengacu kepadaajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat,dan perangkai yang baik. Kedua, akhlak, etika, moral dan susila merupakan prinsipatau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakatkemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak,etika, moral dan susila seseorang atau sekelompok orang, makasemakin rendah pula kualitas kemanusiaannya. Ketiga, akhlak, etika, moral dan susila seseorang atausekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunanyang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakanpotensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangandan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukanpendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukunganlingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, danmasyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengantingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.

5. Perbedaan Moral & EtikaEtika Moral

Lebih mengarah ke ketentuanperbuatan manusia

Berupa tingkah laku yangdinilai oleh orang lain

Menyangkut norma-norma Menyangkut perilaku Etika menetukan moral /etika berada di atas moral

Moral ditentukan oleh etika

Merupakan suatu aturan yangmengacu kepada baik danburuknya perbuatan seseorang

Pemikiran kritis atau dasarpenilaian dari pandanganmoral tersebut

Etika merupakan ilmu Moral adalah ajaran aplikasiBerorientasi pada sifatalami manusia yang telah adasejak dulu

Berorientasi pada karakterdari seseorang atau kelompok

6. Aspek-aspek yang Terkait dengan Etika & Morala. Aspek Agama

             Beberapa definisi agama :

Agama dalam Encyclopedia of Philosophy adalahkepercayaan kepada Tuhan yang selalu hidup, yaknikepada jiwa dan kehendak ilahi yang mengatur alamsemesta dan mempunyai hubungan moral dengan umatmanusia (James Martineau)

Agama seseorang adalah ungkapan dari sikapakhirnya pada alam semesta, makna, dan tujuansingkat dari seluruh kesadarannya pada segalasesuatu, (Edward Caird)

Agama hanyalah upaya mengungkapkan realitassempurna tentang kebaikan melalui setiap aspekwujud kita (F.H Bradley)

Manusia adalah makhluk yang berfikir dan merasaserta berkehendak dimana perilakunya mencerminkan apayang difikir, yang dirasa dan yang dikehendakinya.Manusia juga makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyeksekaligus, disamping ia dapat menghayati perasaankeagamaan dirinya, ia juga dapat meneliti keberagamaanorang lain. Tetapi apa makna agama secara psikologispasti berbeda-beda, karena agama menimbulkan makna yangberbeda-beda pada setiap orang. Bagi sebagian orang,agama adalah ritual ibadah, seperti salat dan puasa, bagiyang lain agama adalah pengabdian kepada sesama manusiabahkan sesama makhluk, bagi yang lain lagi agama adalahakhlak atau perilaku baik, bagi yang lain lagi agamaadalah pengorbanan untuk suatu keyakinan, berlatih matisebelum mati, atau mencari mati (istisyhad) demikeyakinan.

Bagi orang beragama, agama menyentuh bagian yangterdalam dari dirinya, dan psikologi membantu dalampenghayatan agamanya dan membantu memahami penghayatanorang lain atas agama yang dianutnya. Secara lahir agamamenampakkan diri dalam bermacam-macam realitas; darisekedar moralitas atau ajaran akhlak hingga ideologigerakan, dari ekpressi spiritual yang sangat individuhingga tindakan kekerasan massal, dari ritus-ritus ibadahdan kata-kata hikmah yang menyejukkan hati hingga agitasidan teriakan jargon-jargon agama (misalnya takbir) yangmembakar massa. Inilah kesulitan memahami agama secarailmah, oleh karena itu hampir tidak ada definisi agama

yang mencakup semua realitas agama. Sebagian besardefinisi agama tidak komprehensip dan hanya memuaskanpembuatnya

Kesulitan memahami realitas agama itu direspond TheEncyclopedia of Philosophy yang mendaftar komponen-komponen agama. Menurut Encyclopedia itu, agama mempunyaiciri-ciri khas (characteristic features of religion)sebagai berikut :

1. Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan)2. Pembedaan antara yang sakral dan yang profan.3. Tindakan ritual yang berpusat pada obyek sakral4. Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan olehTuhan5. Perasaan yang khas agama (takjub, misteri, harap,cemas, merasa berdosa, memuja) yang cenderung munculdi tempat sakral atau diwaktu menjalankan ritual,dan kesemuanya itu dihubungkan dengan gagasanKetuhanan.6. Sembahyang atau doa dan bentuk-bentuk komunikasilainnya dengan Tuhan7. Konsep hidup di dunia dan apa yang harusdilakukan dihubungkan dengan Tuhan8. Kelompok sosial seagama, seiman atau seaspirasi.

Jadi pengertian agama itu sangat kompleks. Psikologiagama mencoba menguak bagaimana agama mempengaruhiperilaku manusia, tetapi keberagamaan seseorang jugamemiliki keragaman corak yang diwarnai oleh berbagai caraberfikir dan cara merasanya. Seberapa besar Psikologimampu menguak keberagamaan seseorang sangat bergantungkepada paradigma psikologi itu sendiri. Bagi Freud(mazhab Psikoanalisa) keberagamaan merupakan bentukganguan kejiwaan, bagi mazhab Behaviorisme, perilakukeberagamaan tak lebih sekedar perilaku karena manusiatidak memiliki jiwa. Mazhab Kognitip sudah mulaimenghargai kemanusiaan, dan mazhab Humanisme sudahmemandang manusia sebagai makhluk yang mengerti akanmakna hidup yang dengan itu menjadi dekat denganpandangan agama. Dibutuhkan paradigma baru atau mazhabbaru Psikologi untuk bisa memahami keberagamaan manusia.

b. Aspek Budi Pekerti & Tingkah Laku (Kepribadian)

Budi pekerti atau akhlak adalah suatu ilmu yangmenjelaskan pengertian baik dan buruk. Menurut Allport,kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis darisistem psikofisik individu yang menentukan tingkah lakudan pikiran individu secara khas

Sifat-sifat budi pekerti terbagi empat, yaitu :

Compassion, yaitu simpati yang mendalam, ikutmerasakan apa yang penderita rasakan

Arif dan bijaksana, yaitu mampu menilai suatukeadaan dengan tepat dan berani mengambilkeputusan tanpa terpengaruh oleh pertimbanganeksternal dan relevan

Dapat dipercaya Integritas moral, yaitu taat pada norma-normamoral.

Budi pekerti mempunyai keterkaitan yang sangat eratdengan moral. Secara mendasar budi pekerti mengacu padasikap dan tingkah laku seseorang.

c. Aspek Sosial & EkonomiKeadaan perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh

keadaan social dan ekonominya. Misalnya saja dalammasalah konflik etika. John Burton yang merupakan tokohterkemuka dari kelompok Human Needs Theory (1990)menyatakan bahwa kebutuhan dasar manusia (keadaan ekonomidan social) adalah unsur mutlak dalam pemenuhankesejahteraan manusia. Konflik (aplikasi etika) dankekerasan akan muncul apabila satu pihak yang tidakterpenuhi unsur tersebut.

Merasa bahwa kelompok lain menghalangi pemenuhankebutuhannya.Burton membedakan antara pertikaian (dispute), yangmerupakan adanya perebutan material yang masih dapat dinegosiasikan. Sedangkan konflik (conflict) adalah suatukekurangan atau deprivasi dalam kebutuhan dasar manusiayang sudah berada dalam taraf tidak bisa di negosiasikan.Konflik identitas menurut Burton merupakan kebutuhan yangtidak dapat di negosiasikan karena identitas merupakanhal yang bersifat mendasar. Untuk melakukan resolusikonflik maka yang harus diupayakan pertama kali adalah

terciptanya kondisi yang memungkinkan pihak-pihak yangberkonflik untuk saling memenuhi kebutuhan-kebutuhannyasecara konstruktif. Untuk mengurangi timbulnya kekerasandan konflik terbuka Burton mengusulkan dilakukannyalangkah ”provention” yaitu suatu upaya untukmenghilangkan sumber konflik dan secara lebih proaktifmempromosikan lingkungan yang positif untuk memungkinkanmasyarakat secara konstruktif memenuhi kebutuhan-kebutuhannya (perbaikan bidang ekonomi dan social).

Dalam bidang kedokteran, etika dan moral seorangdokter dipandang sebagai suatu hal yang utama karenapasien dari dokter tersebut adalah masyarakat, makamasyarakatlah yang akan membentuk opni tentang doktertersebut. Agar seorang dokter dapat dinilai baik baikoleh masyarakat, maka harus menjunjung tinggi prinsipetika dan moral.

Hendaklah manusia menjadi bermatabat, rendah hati, bisa di percaya, baik budi, beriman dan mau mendengarkan.( AL-IMRAN)

Unregensi dan Pontesi spiritual

Mampu mengingat allah swt dalam semua kegiatan. Gemar berbuat baik untuk allah. Disiplin beribadah. Bersyukur.

Moral Integritas Komitmen Kepatuhan Snse of goal Norma Sistem nilai

Mandat Profesional Hak dan kewajiban Tanggung jawab Ketuntasan kerja

KARAKTERISTIK PEMUDA ISLAM

Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat). Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul 'alam). Kesepuluh karakter itu adalah :

1. Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yangmendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik. 

2.  Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an danAssunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.

3. Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

4. Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.

5. Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

6. Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segalakebutuhan hidupnya.

7. Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

8. Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan

selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

9. Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan carayang baik.

10. Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

A.    Sejarah Berdirinya Muhammadiyah           

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta pada8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh Muhammad Darwis yangkemudian dikenali sebagai K.H. Ahmad Dahlan. Beliau adalahpegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatibdan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada waktuitu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalanyang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajakmereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkanAl-Qur’an dan Hadis. Oleh kerana itu beliau memberikanpengertian keagamaan di rumahnya di tengah kesibukannyasebagai Khatib dan pedagang.            Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah pada awalberdirinya tidak lepas dan merupakan menifestasi dari gagasanpemikiran dan amal perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan (MuhammadDarwis) yang menjadi pendirinya. Setelah menunaikan ibadahhaji ke Tanah Suci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di TanahAir. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelahberguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkahseperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dariBanten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dariMaskumambang; juga setelah membaca pemikiran-pemikiran parapembaru Islam seperti Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahhab,Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.Dengan modal kecerdasan dirinya serta interaksi selamabermukim di Ssudi Arabia dan bacaan atas karya-karya parapembaru pemikiran Islam itu telah menanamkan benih ide-idepembaruan dalam diri Kyai Dahlan. Jadi sekembalinya dari ArabSaudi, Kyai Dahlan justru membawa ide dan gerakan pembaruan,bukan malah menjadi konservatif.            Embrio kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuahorganisasi untuk mengaktualisasikan gagasan-gagasannyamerupakan hasil interaksi Kyai Dahlan dengan kawan-kawan dariBoedi Oetomo yang tertarik dengan masalah agama yang diajarkanKyai Dahlan, yakni R. Budihardjo dan R. Sosrosugondo. Gagasanitu juga merupakan saran dari salah seorang siswa Kyai Dahlan

di Kweekscholl Jetis di mana Kyai mengajar agama pada sekolahtersebut secara ekstrakulikuler, yang sering datang ke rumahKyai dan menyarankan agar kegiatan pendidikan yang dirintisKyai Dahlan tidak diurus oleh Kyai sendiri tetapi oleh suatuorganisasi agar terdapat kesinambungan setelah Kyai wafat.Dalam catatan Adaby Darban, ahli sejarah dari UGM kelahiranKauman, nama ”Muhammadiyah” pada mulanya diusulkan olehkerabat dan sekaligus sahabat Kyai Ahmad Dahlan yang bernamaMuhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dantokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu KratonYogyakarta, yang kemudian diputuskan Kyai Dahlan setelahmelalui shalat istikharah (Darban, 2000: 34). Artinya, pilihanuntuk mendirikan Muhammadiyah memiliki dimensi spiritualitasyang tinggi sebagaimana tradisi kyai atau dunia pesantren.            Gagasan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyahtersebut selain untuk mengaktualisasikan pikiran-pikiranpembaruan Kyai Dahlan, menurut Adaby Darban (2000: 13) secarapraktis-organisatoris untuk mewadahi dan memayungi sekolahMadrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, yang didirikannya pada1 Desember 1911. Sekolah tersebut merupakan rintisan lanjutandari ”sekolah” (kegiatan Kyai Dahlan dalam menjelaskan ajaranIslam) yang dikembangkan Kyai Dahlan secara informal dalammemberikan pelajaran yang mengandung ilmu agama Islam danpengetahuan umum di beranda rumahnya. Dalam tulisan DjarnawiHadikusuma yang didirikan pada tahun 1911 di kampung KaumanYogyakarta tersebut, merupakan ”Sekolah Muhammadiyah”, yaknisebuah sekolah agama, yang tidak diselenggarakan di surauseperti pada umumnya kegiatan umat Islam waktu itu, tetapibertempat di dalam sebuah gedung milik ayah Kyai Dahlan,dengan menggunakan meja dan papan tulis, yang mengajarkanagama dengan dengan cara baru, juga diajarkan ilmu-ilmu umum.            Maka pada tanggal 18 November 1912 Miladiyahbertepatan dengan 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah di Yogyakartaakhirnya didirikanlah sebuah organisasi yang bernama”MUHAMMADIYAH”. Organisasi baru ini diajukan pengesahannyapada tanggal 20 Desember 1912 dengan mengirim ”StatutenMuhammadiyah” (Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun1912), yang kemudian baru disahkan oleh Gubernur JenderalBelanda pada 22 Agustus 1914. Dalam ”Statuten Muhammadiyah”yang pertama itu, tanggal resmi yang diajukan ialah tanggalMiladiyah yaitu 18 November 1912, tidak mencantumkan tanggalHijriyah. Dalam artikel 1 dinyatakan, ”Perhimpunan itu

ditentukan buat 29 tahun lamanya, mulai 18 November 1912.Namanya ”Muhammadiyah” dan tempatnya di Yogyakarta”. Sedangkanmaksudnya (Artikel 2), ialah: a. menyebarkan pengajaran IgamaKangjeng Nabi Muhammad Shallalahu ‘Alaihi Wassalam kepadapenduduk Bumiputra di dalam residensi Yogyakarta, dan b.memajukan hal Igama kepada anggauta-anggautanya.”            Terdapat hal menarik, bahwa kata ”memajukan” (dansejak tahun 1914 ditambah dengan kata ”menggembirakan”) dalampasal maksud dan tujuan Muhammadiyah merupakan kata-kunci yangselalu dicantumkan dalam ”Statuten Muhammadiyah” pada periodeKyai Dahlan hingga tahun 1946 (yakni: Statuten MuhammadiyahTahun 1912, Tahun 1914, Tahun 1921, Tahun 1931, Tahun 1931,dan Tahun 1941). Sebutlah Statuten tahun 1914: MaksudPersyarikatan ini yaitu:

         Memajukan dan menggembirakan pengajaran danpelajaran Igama di Hindia Nederland,         Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup)sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya.

            Dalam pandangan Djarnawi Hadikusuma, kata-katayang sederhana tersebut mengandung arti yang sangat dalam danluas. Yaitu, ketika umat Islam sedang dalam kelemahan dankemunduran akibat tidak mengerti kepada ajaran Islam yangsesungguhnya, maka Muhammadiyah mengungkap dan mengetengahkanajaran Islam yang murni itu serta menganjurkan kepada umatIslam pada umumnya untuk mempelajarinya, dan kepada para ulamauntuk mengajarkannya, dalam suasana yang maju danmenggembirakan.            Pada AD Tahun 1946 itulah pencantuman tanggalHijriyah (8 Dzulhijjah 1330) mulai diperkenalkan. Perubahanpenting juga terdapat pada AD Muhammadiyah tahun 1959, yaknidengan untuk pertama kalinya Muhammadiyah mencantumkan ”AsasIslam” dalam pasal 2 Bab II., dengan kalimat, ”Persyarikatanberasaskan Islam”. Jika didaftar, maka hingga tahun 2005setelah Muktamar ke-45 di Malang, telah tersusun 15 kaliStatuten/Anggaran Dasar Muhammadiyah, yakni berturut-turuttahun 1912, 1914, 1921, 1934, 1941, 1943, 1946, 1950 (dua kalipengesahan), 1959, 1966, 1968, 1985, 2000, dan 2005. AsasIslam pernah dihilangkan dan formulasi tujuan Muhammadiyahjuga mengalami perubahan pada tahun 1985 karena paksaan dariPemerintah Orde Baru dengan keluarnya UU Keormasan tahun 1985.

Asas Islam diganti dengan asas Pancasila, dan tujuanMuhammadiyah berubah menjadi ”Maksud dan tujuan Persyarikatanialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehinggaterwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai AllahSubhanahu wata’ala”. Asas Islam dan tujuan dikembalikan lagike ”masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” dalam ADMuhammadiyah hasil Muktamar ke-44 tahun 2000 di Jakarta.            Kelahiran Muhammadiyah sebagaimana digambarkan itumelekat dengan sikap, pemikiran, dan langkah Kyai Dahlansebagai pendirinya, yang mampu memadukan paham Islam yangingin kembali pada Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan orientasitajdid yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan, sehinggamemberi karakter yang khas dari kelahiran dan perkembanganMuhammadiyah di kemudian hari. Kyai Dahlan, sebagaimana parapembaru Islam lainnya, tetapi dengan tipikal yang khas,memiliki cita-cita membebaskan umat Islam dari keterbelakangandan membangun kehidupan yang berkemajuan melalui tajdid(pembaruan) yang meliputi aspek-aspek tauhid (‘aqidah),ibadah, mu’amalah, dan pemahaman terhadap ajaran Islam dankehidupan umat Islam, dengan mengembalikan kepada sumbernyayang aseli yakni Al-Quran dan Sunnah Nabi yang Shakhih, denganmembuka ijtihad.            Mengenai langkah pembaruan Kyai Dahlan, yangmerintis lahirnya Muhammadiyah di Kampung Kauman, Adaby Darban(2000: 31) menyimpulkan hasil temuan penelitiannya sebagaiberikut:”Dalam bidang tauhid, K.H A. Dahlan ingin membersihkanaqidah Islam dari segala macam syirik, dalam bidang ibadah,membersihkan cara-cara ibadah dari bid’ah, dalam bidangmumalah, membersihkan kepercayaan dari khurafat, serta dalambidang pemahaman terhadap ajaran Islam, ia merombak takliduntuk kemudian memberikan kebebasan dalam ber-ijtihad.”.

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) denganDia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnyaia telah tersesat sejauh-jauhnya.”(QS. An-Nisa, ayat 116)

Faktor utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalahhasil pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap Al Qur’an dalammenelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya.Dalam surat Ali Imran ayat 104 dikatakan bahwa: “ Dan

hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yangmenyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf danmencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.Memahami seruan diatas, K.H. Ahmad Dahlan tergerak hatinyauntuk membangun sebuah perkumpulan, organisasi atauperserikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya berkhidmadpada pelaksanaan misi dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar ditengah masyarakat.

  Visi dan Misi Muhammadiyah1. Visi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yangberlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan wataktajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah danaktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’rufnahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkanIslam sebagai rahmatan lil’alamin menujuterciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yangsebenar-benarnya.

Hadist yang menerangkan:

. ون� ق�� ي� ط ا ت� ال م��� م�� ع� ن� الأ� وا م� ���لق ال اك� ل وق��� ن� ق��� ا وا% ه�� دوم� ال ا� لى ال�ل��ه ق��� ب. ا% ح� ال ا� م�� ع� الأ� ي� لم ا� ي� ص��� ب. �ل ال�ن ئ� ت : س��� ال� ا ق��� ه�� �ن ي� ال�ل��ه ع� �ه رض�� Bش�� ائ�� ن� ع� ع�اري �خ ()رواه ال�ب.Artinya :” Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernahditanya :”Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliaubersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus meskipunsedikit”. Beliau bersabda lagi :”Dan lakukanlah amal-amal itu,sekadar kalian sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari)

2. MisiMuhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar

ma’ruf nahi munkar memiliki misi :

1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiransesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab danmenyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.

3. Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber padaAl-Qur’an sebagai kitab Allah terakhir dan SunnahRasul untuk pedoman hidup umat manusia.4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupanpribadi, keluarga dan masyarakat.

  Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Muhammadiyaha.       Faktor obyektif yang bersifat Internal

         Kelemahan dan praktek ajaran Islam.Kelemahan praktek ajaran agama Islam dapat

dijelaskan melalui dua bentuk,

1. Tradisionalisme            Pemahaman dan praktek Islamtradisionalisme ini ditandai denganpengukuhan yang kuat terhadap khasanahintelektual Islam masa lalu dan menutupkemungkinan untuk melakukan ijtihad danpembaharuan-pembaharuan dalam bidangagama. Paham dan praktek agama seperti inimempersulit agenda ummat untuk dapatberadaptasi dengan perkembangan baru yangbanyak datang dari luar (barat). Tidakjarang, kegagalan dalam melakukan adaptasiitu termanifestasikan dalam bentuk-bentuksikap penolakan terhadap perubahan dankemudian berapologi terhadap kebenarantradisional yang telah menjadi pengalamanhidup selama ini.2. Sinkretisme            Pertemuan Islam dengan budayalokal disamping telah memperkaya khasanahbudaya Islam, pada sisi lainnya telahmelahirkan format-format sinkretik,percampuradukkan antara sistem kepercayaanasli masyarakat-budaya setempat. Sebagaiproses budaya, percampuradukkan budaya initidak dapat dihindari, namun kadang-kadangmenimbulkan persoalan ketikapercampuradukkan itu menyimpang dan tidakdapat dipertanggungjawabkan dalam tinjauanaqidah Islam. Orang Jawa misalnya, meski

secara formal mengaku sebagai muslim,namun kepercayaan terhadap agama aslimereka yang animistis tidak berubah.Kepercayaan terhadap roh-roh halus,pemujaan arwah nenek moyang, takut padayang angker, kuwalat dan sebagainyamenyertai kepercayaan orang Jawa. Islam,Hindu, Budha dan animisme hadir secarabersama-sama dalam sistem kepercayaanmereka, yang dalam aqidah Islam banyakyang tidak dapat dipertanggung jawabkansecara Tauhid.

         Kelemahan Lembaga Pendidikan IslamLembaga pendidikan tradisional Islam,

Pesantren, merupakan sistem pendidikan Islam yangkhas Indonesia. Transformasi nilai-nilai keIslamanke dalam pemahaman dan kesadaran umat secarainstitusional sangat berhutang budi pada lembagaini. Namun terdapat kelemahan dalam sistempendidikan Pesantren yang menjadi kendala untukmempersiapkan kader-kader umat Islam yang dapattumbuh dan berkembang sesuai dengan zaman. Salahsatu kelemahan itu terletak pada materi pelajaranyang hanya mengajarkan pelajaran agama, sepertiBahasa Arab, Tafsir, Hadist, Ilmu Kalam, Tasawwufdan ilmu falak. Pesanteren tidak mengajarkan materi-materi pendidikan umum seperti ilmu hitung, biologi,kimia, fisika, ekonomi dan lain sebagainya, yangjustru sangat diperlukan bagi umat Islam untukmemahami perkembangan zaman dan dalam rangkamenunaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini.Ketiadaan lembaga pendidikan yang mengajarkan keduamateri inilah yang menjadi salah satu latar belakangdan sebab kenapa KH. Ahmad Dahlan mendirikanMuhammadiyah, yakni untuk melayani kebutuhan umatterhadap ilmu pengetahuan yang seimbang antara ilmuagama dan ilmu duniawi.

b.      Faktor Objektif yang Bersifat Eksternal

         KristenisasiFaktor objektif yang bersifat eksternal yang

paling banyak mempengaruhi kelahiran Muhammadiyahadalah kristenisasi, yakni kegiatan-kegiatan yang

terprogram dan sistematis untuk mengubah agamapenduduk asli, baik yang muslim maupun bukan,menjadi kristen. Kristenisasi ini mendapatkanpeluang bahkan didukung sepenuhnya oleh pemerintahKolonialisme Belanda. Missi Kristen, baik Katolikmaupun Protestan di Indonesia, memiliki dasar hukumyang kuat dalam Konstitusi Belanda. Bahkan kegiatan-kegiatan kristenisasi ini didukung dan dibantu olehdana-dana negara Belanda. Efektifitas penyebaranagama Kristen inilah yang terutama mengguggah KH.Ahmad Dahlan untuk membentengi ummat Islam daripemurtadan.         Kolonialisme Belanda            Penjajahan Belanda telah membawapengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan Islamdi wilayah nusantara ini, baik secara sosial,politik, ekonomi maupun kebudayaan. Ditambah denganpraktek politik Islam Pemerintah Hindia Belanda yangsecara sadar dan terencana ingin menjinakkankekuatan Islam, semakin menyadarkan umat Islam untukmelakukan perlawanan. Menyikapi hal ini, KH. AhmadDahlan dengan mendirikan Muhammadiyah berupayamelakukan perlawanan terhadap kekuatan penjajahanmelalui pendekatan kultural, terutama upayameningkatkan kualitas sumber daya manusia melaluijalur pendidikan.         Gerakan Pembaharuan Timur Tengah            Gerakan Muhammadiyah di Indonesia padadasarnya merupakan salah satu mata rantai darisejarah panjang gerakan pembaharuan yang dipeloporioleh Ibnu Taymiyah, Ibnu Qayyim, Muhammad bin AbdulWahhab, Jamaluddin al-Afgani, Muhammad Abduh, RasyidRidha dan lain sebagainya. Persentuhan itu terutamadiperolah melalui tulisan-tulisan Jamaluddin al-Afgani yang dimuat dalam majalah al-Urwatul Wutsqayang dibaca oleh KH. Ahmad Dahlan. Tulisan-tulisanyang membawa angin segar pembaharuan itu, ternyatasangat mempengaruhi KH. Ahmad Dahlan, danmerealisasikan gagasan-gagasan pembaharuan ke dalamtindakan amal yang riil secara terlembaga.Dengan melihat seluruh latar belakang kelahiranMuhammadiyah, dapat dikatakan bahwa KH. Ahmad Dahlan

telah melakukan lompatan besar dalam beritijtihad.Prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah tetapberpijak kuat pada al-Quran dan Sunnah, namunimplementasi dalam operasionalisasinya yangmemeiliki karakter dinamis dan terus berubah-ubahsesuai dengan perkembangan zaman Muhammadiyah banyakmemungut dari berbagai pengalaman sejarah secaraterbuka (misalnya sistem kerja organisasi yangbanyak diilhami dari yayasan-yayasan Katolik danProtestan yang banyak muncul di Yogyakarta waktuitu.

B.     Perkembangan Muhammadiyah di Indonesia1.      Muhammadiyah Pada Masa Penjajahan

Pada masa ini, perintisan yang dilakukanK.H.A.Dahlan mengarah pada ajakan untuk melaksanakanislam secara benar sesuai dengan tuntunan AL-Qur’an danAs-sunah shahihah, wujud rintisan K.H.A.Dahlan antaralain :

1. Pada tahun 1898, beliau meluruskan arah kiblatsecara benar dengan serong kearah barat laut 24,5derajat.

2. Bermula dari sekolah yang dirintis di teras rumahK.H.A Dahlan dan akhirnya beliau membangun gedungstandard school med de Qur’an hingga akhirnyapendidikan Muhammadiyah terus berkembang.

3. K.H.A Dahlan yang dibantu K.H.Suja’ merintis RS PKUMuhammadiyah Yogyakarta pada 15 Februari1923.

4. Pada tahun 1922, didirikan mushala khusus wanita.

Pada 23 Februari 1923, K.H.A Dahlan wafat. Namunperjuangan Muhammadiyah tetap dilanjutkan oleh murid-murid beliau dan terus mengalami perkembangan seperti :a.       H. Karim Amrullah yang bergelar H. Rasul pemimpinperkumpulan Sandi Aman di Padang bergabung denganMuhammadiyah.b.      Dipercayakannya Consul-Consul di luar pulau Jawakepada :

1.      AR Sutan Mansyur consul untuk pulau Sumatera.

2.      M.Hasan Tjorong consul untuk pulau Kalimantan.3.      D.Muntu consul untuk pulau Sulawesi.4.      Muhammadiyah Pada Masa Kemerdekaan

      Rasa kecintaan Muhammadiyah terhadap tanah airdibuktikan dengan di bentuknya perkumpulan Hisbul Wathanyang berarti pembela tanah air. Beberapa aktivisnya yaitubapak Sarbini dan Jend.Sudirman.      Setelah Indonesia merdeka, putera terbaikMuhammadiyah Ki Bagus Hadikusuma menjadi anggota BPUPKIuntuk merumuskan Pancasila.Pada 17 Agustus 1945,Muhammadiyah membidani  lahirnya partai Masyumi yangdiresmikan pada 7 November 1945.2.      Muhammadiyah Pada Masa Orde Lama

Kemenangan Partai Masyumi pada 1955, membuat PKI danantek-anteknya menaruh dendam hingga menuduh Masyumiterlibat dalam pemberontakan PRRI di Sumatera. PKImembujuk penguasa pada saat itu untuk membubarkan Masyumiyang tentu akan mengancam eksistensi Muhammadiyah.Tetapi,keputusan tertingi tetap di tangan presidenSoekarno.

Dampak dari permasalahan tersebut, banyak tokohMasyumi yang notabene aktivis Muhammadiyah dijebloskan kepenjara yakni :

a. Buya HAMKAb. Mr.Kasman Singidimejoc. dr.Yusuf WibisonoPada 1959, dikeluarkan dekrit presiden yang memberi

waktu pada Masyumi untuk membubarkan diri. Lalu dalamrangka menyelamatkan Muhammadiyah dari hasutan PKIterhadap presiden, diberikanlah predikat “Anggota SetiaMuhammadiyah” kepada Ir.Soekarno.4.      Muhammadiyah Pada Masa Orde Baru

Pada masa ini, Muhammadiyah menata kembaliorganisasinya dan turut membantu pemerintah dalammenumpas PKI. Namun setelah cukup lama berkuasa, mulaiterjadi penyelewengan-penyelewengan. Semua organisasiMassa dan politik tidak ada yang boleh menentang kata-kata pemerintah. Pada 1977, munculnya krisis moneter yangmenyerang bangsa Indonesia. Hal ini mendorong para

aktivis untuk ikut bersama gelombang masyarakat untukmelengserkan rezim orde baru. Akhirnya pada 22 Mei 1998,rezim orde baru tumbang, dan digantikan dengan MasaReformasi yang satu diantara penggeraknya ialah Prof.DR.H.Amien Rais.5.      Muhammadiyah Pada Masa Reformasi

Dalam sidang Tanwir di Semarang pada 1998,Muhammadiyah merelakan Prof.DR.H. Amien Rais untukmelepaskan jabatannya sebaga Ketua Pimpinan PusatMuhammadiyah guna menjaga agar kondisi perpolitikan tidakmenghambat gerak juang Muhammadiyah.

Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah bulan Februari 2002di Bali, Muhammadiyah merumuskan khittah berbangsa danbernegara yang isi nya mempertegas statement UjungPandang dan Khittah Surabaya.

Muhammadiyah mengihimbau kadernya yang berpolitikriil agar memperhatikan :

1.    Mengedepankan kejujuran2.    Menjadi Uswatun Khasanah3.    Melakukan Islah

SEJARAH IMM

KELAHIRAN IMM tidak lepas kaitannya dengan sejarahperjalanan Muhammadiyah, dan juga bisa dianggap sejalandengan faktor kelahiran Muhammadiyah itu sendiri. Hal iniberarti bahwa setiap hal yang dilakukan Muhammadiyah merupakanperwujudan dari keinginan Muhammadiyah untuk memenuhi cita-cita sesuai dengan kehendak Muhammadiyah dilahirkan.

Di samping itu, kelahiran IMM juga merupakan respondatas persoalan-persoalan keummatan dalam sejarah bangsa inipada awal kelahiran IMM, sehingga kehadiran IMM sebenarnyamerupakan sebuah keharusan sejarah. Faktor-faktor problematisdalam persoalan keummatan itu antara lainialah sebagai berikut(Farid Fathoni, 1990: 102):

1. Situasi kehidupan bangsa yang tidak stabil,pemerintahan yang otoriter dan serba tunggal, sertaadanya ancaman komunisme di Indonesia.

2. Terpecah-belahnya umat Islam datam bentuk salingcuriga dan fitnah, serta kehidupan politikummat Islamyang semakin buruk.

3.Terbingkai-bingkainya kehidupan kampus (mahasiswa) yangberorientasi pada kepentingan politik praktis

4.Melemahnya kehidupan beragama dalam bentuk merosotnyaakhlak, dan semakin tumbuhnya materialisme-individualisme

5.Sedikitnya pembinaan dan pendidikan agama dalamkampus, serta masih kuatnya suasana kehidupan kampus yangsekuler

6.Masih membekasnya ketertindasan imperialisme penjajahandalam bentuk keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan

7.Masih banyaknya praktek-praktek kehidupan yang serbabid'ah, khurafat, bahkan kesyi rikan, serta semakinmeningkatnya misionaris- Kristenisasi

8. Kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang semakinmemburuk

Dengan latar belakang tersebut, sesungguhnya semangatuntuk mewadahi dan membina mahasiswa dari kalanganMuhammadiyah telah dimulai sejak lama. Semangat tersebutsebenarnya telah tumbuh dengan adanya keinginan untukmendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah pada KongresSeperempat Abad Muhammadiyah di Betawi Jakarta pada tahun1936. Pada saat itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah diketuaioleh KH. Hisyam (periode 1934-1937). Keinginan tersebut sangatlogis dan realistis, karena keluarga besar Muhammadiyahsemakin banyak dengan putera-puterinya yang sedang dalampenyelesaian pendidikan menengahnya. Di sampingitu,Muhammadiyah juga sudah banyak memiliki amal usabapendidikan tingkat menengah.

Gagasan pembinaan kader di lingkungan mahasiswa datambentuk penghimpunan dan pembinaan langsung adatah selarasdengan kehendak pendiri Muhammadiyah, KHA. Dahlan, yangberpesan babwa "dari kallan nanti akan ada yang jadi dokter,meester, insinyur, tetapi kembalilah kepada Muhammadiyah"(Suara Muhammadiyah, nomor 6 tahun ke-68, Maret || 1988,halaman 19). Dengan demikian, sejak awal Muhammadiyah sudahmemikirkan bahwa kader-kader muda yang profesional harusmemiliki dasar keislaman yang tangguh dengan kembali keMuhammadiyah.

Namun demikian, gagasan untuk menghimpun dan membinamahasiswa di lingkungan Muhammadiyah cenderung terabaikan,tantaran Muhammadiyah sendiri belum memiliki perguruantinggi. Belum mendesaknya pembentukan wadah kader dilingkungan mahasiswa Muhammadiyah saat itu juga karena saatitu jumlah mahasiswa yang ada di lingkungan Muhammadiyah betumterialu banyak. Dengan demikian, pembinaan kadermahasiswaMuhammadiyah dilakukan melalui wadah Pemuda Muhammadiyah(1932) untuk mahasiswa putera dan metalui Nasyiatul Aisyiyah(1931) untuk mahasiswa puteri.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-31 pada tahun 1950 diYogyakarta, dihembuskan kembali keinginan untuk mendirikanperguruan tinggi Muhammadiyah. Namun karena berbagai macamhat, keinginan tersebut belum bisa diwujudkan,sehingga gagasanuntuk dapat secara langsung membina dan menghimpun paramahasiswa dari kalangan Muhammadiyah tidak berhasil Dengan

demikian, keinginan untuk membentuk wadah bagi mahasiswaMuhammadiyah juga masih jauh dari kenyataan.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-33 tahun 1956 di Palembang,gagasan pendirian perguruan tinggi Muhammadiyah baru bisadirealisasikan. Namun gagasan untuk mewadahi mahasiswaMuhammadiyah dalam satu himpunan belum bias diwujudkan. Untukmewadahi pembinaan terhadap mahasiswa dari kalanganMuhammadiyah, maka Muhammadiyah membentuk Badan PendidikanKader (BPK) yang dalam menjalankan aktivitasnya bekerja samadengan Pemuda Muhammadiyah.

Gagasan untuk mewadahi mahasiswa dari kalanganMuhammadiyah dalam satu himpunan setidaknya telah menjadipolemik di lingkungan Muhammadiyah sejak lama. Perdebatanseputar kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berlangsungcukup sengit, baik di kalangan Muhammadiyah sendiri maupun dikalangan gerakan mahasiswa yang lain. Setidaknya, kelahiranIMM sebagai wadah bagi mahasiswa Muhammadiyah mendapatkanresistensi, baik dari kalangan Muhammadiyah sendiri maupundari kalangan gerakan mahasiswa yang lain, terutama HimpunanMahasiswa Islam (HMI). Di kalangan Muhammadiyah sendiri padaawal munculnya gagasan pendirian IMM terdapat anggapan bahwaIMM betum dibutuhkan kehadirannya dalam Muhammadiyah, karenaPemuda Muhammadiyah dan Nasyi'atul Aisyiyah masih dianggapcukup mampu untuk mewadahi mahasiswa dari kalanganMuhammadiyah.

Di samping itu, resistensi terhadap ide kelahiran IMMpada awalnya juga disebabkan adanya hubungan dekat yang tidakkentara antara Muhammadiyah dengan Himpunan Mahasiswa Islam(HMI). Hubungan dekat itu dapat ditihat ketika Lafran Pane maumenjajagi pendirian HMI. Dia bertukar pikiran dengan Prof.Abdul Kahar Mudzakir (tokob Muhammadiyah), dan beliau setuju.Pendiri HMI yang lain ialah Maisarah Hilal (cucu KHA. Dahlan)yang juga seorang aktifis di Nasyi'atul Aisyiyah.

Bila asumsi itu benar adanya, maka hubungan dekat ituselanjutnya sangat mempengaruhi perjalanan IMM, karena dengandemikian Muhammadiyah saat itu beranggapan bahwa pembinaan danpengkaderan mahasiswa Muhammadiyah bisa dititipkan metaluiHMI (Farid Fathoni, 1990: 94). Pengaruh hubungan dekattersebut sangat besar bagi kelahiran IMM. Hal ini bisa dilihat

dari perdebatan tentang kelahiran IMM. Pimpinan Muhammadiyahdi tingkat lokal seringkali menganggap bahwa kelahiran IMMsaat itu tidak diperlukan, karena sudah terwadahi dalam PemudaMuhammadiyah dan Nasyi'atulAisyiyah, serta HMI yang sudahcukup eksis (dan mempunyai pandangan ideologis yang sama).Pimpinan Muhammadiyah pada saat itu lebih menganak- emaskanHMI daripada IMM. Hal ini terlihat jelas dengan banyaknyapimpinan Muhammadiyah, baik secara pribadi maupun kelembagaan,yang memberikan dukungan pada aktivitas HMI. Di kalanganPemuda Muhammadiyah juga terjadi perdebatan yang cukup sengitseputar kelahiran IMM. Perdebatan seputar kelahiran IMMtersebut cukup beralasan, karena sebagian pimpinan (baik diMuhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyi'atul Aisyiyah, sertaamal-amal usaha Muhammadiyah) adalah kader-kader yangdibesarkan di HMI.

Setelah mengalami polemik yang cukup serius tentanggagasan untuk mendirikan IMM, maka pada tahun 1956 polemiktersebut mulai mengalami pengendapan. Tahun 1956 bisa disebutsebagai tahap awal bagi embrio operasional pendirian IMM dalambentuk pemenuhan gagasan penghimpun wadah mahasiswa dilingkungan Muhammadiyah (Farid Fathoni, 1990: 98). Pertama,pada tahun itu (1956) Muhammadiyah secara formal membentukkader terlembaga (yaitu BPK). Kedua, Muhammadiyah pada tahunitu telah bertekad untuk kembali pada identitasnya sebagaigerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi munkar (tiga tahunsesudahnya, 1959, dikukuhkan dengan melepaskan diri darikomitmen politik dengan Masyumi, yang berarti bahwaMuhammadiyah tidak harus mengakui bahwa satu-satunyaorganisasi mahasiswa Islam di Indonesia adalah HMI). Ketiga,perguruan tinggi Muhammadiyah telah banyak didirikan. Keempat,keputusan Muktamar Muhammadiyah bersamaan Pemuda Muhammadiyahtahun 1956 di Palembang tentang "....menghimpun pelajar danmahasiswa Muhammadiyah agar kelak menjadi pemuda Muhammadiyahatau warga Muhammadiyah yang mampu mengembangkan amanah."

Baru pada tahun 1961 (menjelang Muktamar MuhammadiyahSetengah Abad di Jakarta) iselenggarakan Kongres MahasiswaUniversitas Muhammadiyah di Yogyakarta (saat itu, Muhammadiyahsudah mempunyai perguruan tinggi Muhammadiyah sebelas buahyang tersebar di berbagai kota). Pada saat itulah, gagasanuntuk mendirikan IMM digulirkan sekuat-kuatnya. Keinginan

tersebut ternyata tidak hanya dari mahasiswa UniversitasMuhammadiyah, tetapi juga dari kalangan mahasiswa di berbagaiuniversitas non-Muhammadiyah. Keinginan kuat tersebuttercermin dari tindakan para tokoh Pemuda Muhammadiyah untukmelepaskan Departemen Kemahasiswaan di lingkungan PemudaMuhammadiyah untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, lahirlahLembaga Dakwah Muhammadiyah yang dikoordinasikan oleh Margono(UGM, Ir.), Sudibyo Markus (UGM, dr.), Rosyad Saleh (IAIN,Drs.), sedangkan ide pembentukannya dari Djazman al-Kindi(UGM, Drs.).

Tahun 1963 dilakukan penjajagan untuk mendirikan wadahmahasiswa Muhammadiyah secara resmi oleh Lembaga DakwahMuhammadiyah dengan disponsori oleh Djasman al-Kindi yang saatitu menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat PemudaMuhammadiyah. Dengan demikian, Lembaga Dakwah Muhammadiyah(yang banyak dimotori oleh para mahasiswa Yogyakarta) inilahyang menjadi embrio lahirnya IMM dengan terbentuknya IMM LokalYogyakarta.

Tiga butan setelah penjajagan, Pimpinan PusatMuhammadiyah mere,smikan berdirinya Ikatan MahasiswaMuhammadiyah pada tanggal 29 Syawal 1384 H. atau 14 Maret 1964M. Penandatanganan Piagam Pendirian Ikatan MahasiswaMuhammadiyah dilakukan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saatitu, yaitu KHA. Badawi. Resepsi peresmian IMM dilaksanakan diGedung Dinoto Yogyakarta dengan penandatanganan 'EnamPenegasan IMM' oleh KHA. Badawi, yaitu:

1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam

2. Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalahlandasan perjuangan IMM

3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahesiswadalam Muhammadiyah

4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yangsah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undartg,peraturan, serta dasar dan falsafah negara

5. Menegaskan bahwa ilmu adalá amaliah dan amal adalahilmiah

6. Menegaskan bahwa amal WJA aMah lillahi ta'ala dansenantiasa diabdWan untuk kepentingan rakyat.

 

Tujuan akhir kehadiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyahuntuk pertama kalinya ialah membentuk akademisi Islam datamrangka metaksanakan tujuan Muhammadiyah. Sedangkan aktifitasIMM pada awal kehadirannya yang paling menonjol ialah kegiatankeagamaan dan pengkaderan, sehingga seringkali IMM pada awalkelahirannya disebut sebagai Kelompok Pengajian MahasiswaYogya (Farid Fathoni, 1990: 102).

Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyahantara lain adatah sebagai berikut:

1. Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa

2. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam

3.Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskancita-cita pendirian Muhammadiyah

4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amalusaha Muhammadiyah

5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmuserta amal dalam kehidupan bangsa, ummat, danpersyarikatan

Dengan berdirinya IMM lokal Yogyakarta, maka berdiripulalah IMM lokal di beberapa kota lain di Indonesia, sepertiBandung, Jember, Surakarta, Jakarta, Medan, Padang, Tuban,Sukabumi, Banjarmasin, dan lain-lain. Dengan demikian,mengingat semakin besarnya arus perkembangan IMM di hampirseluruh kota-kota universitas, maka dipandang perlu untukmeningkatkan IMM dari organisasi di tingkat lokal menjadiorganisasi yang berskala nasional dan mempunyai strukturvertikal.

Atas prakarsa Pimpinan IMM Yogyakarta, maka bersamaandengan Musyawarah IMM se-Daerah Yogyakarta pada tanggal 11-13Desember 1964 diselenggarakan Musyawarah Nasional PendahuluanIMM seluruh Indonesia yang dihadiri oleh hamper seluruh

Pimpinan IMM Lokal dari berbagai kota. Musyawarah Nasionaltersebut bertujuan untuk mempersiapkan kemungkinandiselenggarakannya Musyawarah Nasional Pertama IkatanMahasiswa Muhammadiyah pada bulan April atau Mei 1965.Musyawarah Nasional Pendahuluan tersebut menyepakatipenunjukan Pimpinan IMMYogyakarta sebagai Dewan Pimpinan PusatSementara IMM (dengan Djazman al-Kindi sebagai Ketua danRosyad Saleh sebagai Sekretaris) sampai diselenggarakannyaMusyawarah Nasional Pertama di Solo.

Dalam Musyawarah Pendahuluan tersebut juga disahkan asasIMM yang tersusun dalam 'Enam Penegasan IMM', Anggaran Dasardan Anggaran Rumah Tangga IMM, Gerak Arah IMM, serta berbagaikonsep lainnya, termasuk lambang IMM, rancangan kerja, bentukkegiatan, dan lain-lain.

 

PRINSIP DASAR ORGANISASI

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswaIslam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dankemahasiswaan. Tujuan IMM adatah mengusahakanterbentuknyaakademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangkamencapai tujuan Muhammadiyah.

Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan MahasiswaMuhammadiyah melakukan beberapa upaya strategis sebagaiberikut :

1. Membina para anggota menjadi kader persyarikatanMuhammadiyah, kader umat,

dan kader bangsa, yang senantiasa setia terhadapkeyakinan dan cita-citanya.

2.Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalamibadah, tekun dalam studi, dan mengamalkan ilmupengetahuannya untuk melaksanakan ketaqwaannya danpengab diannya kepada allah SWT.

3.Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnyadalam menyelesaikan kepentingannya.

4. Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwahIslam dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar kepadamasyarakat khususnya masyarakat mahasiswa.

5. Segala usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dantujuan organisasi dengan mengindahkan segala hukum yangberlaku dalam Republik Indonesia.

 

JARINGAN STRUKTURAL IMM

Susunan organisasi IMM dibuat secara berjenjang daritingkat Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, PimpinanCabang, dan Komisariat. Dewan Pimpinan Pusat adatah tingkatpimpinan tertinggi di IMM yang menjangkau ruang lingkupnasional. Dewan Pimpinan Daerah adatah pimpinan organisasiyang menjangkau suatu kesatuan wilayah tertentu yang terdiridari cabang-cabang IMM. Pimpinan Cabang adalah pimpinanorganisasi yang menjangkau satu kesatuan komisariat IMM.Komisariat IMM adatah kesatuan anggota-anggota IMM dalamsebuah perguruan tinggi atau kelompok tertentu. Saat ini,Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayahIndonesia.

 

PROGRAM KERJA

Secara umum program kerja IMM dilaksanakan untukmemantapkan eksistensi organisasi demi mencapai tujuannya,"mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlakmulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah" (AD IMM Pasal6). Untuk menunjang pencapaian tujuan IMM tersebut, makaperencanaan dan pelaksanaan program kerja diorientasikan bagiterbentuknya profil kader IMM yang memiliki kompetensi dasaraqidah, kompetensi dasar intelektual, dan kompetensi dasarhumanitas. Sebagai organisasi yang bergerak dibidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan,maka program kerja IMM pada dasarnya tidak bisa lepas daritiga bidang garapan tersebut. Perencanaan dan pelaksanaanprogram kerja tersebut memiliki stressing yang berbeda-beda

(berurutan dan saling menunjang) pada masing-masing levelkepemimpinan.

*Di tingkat Komisariat: kemahasiswaan, perkaderan,keorganisasian,kemasyarakatan.

*Di tingkat Cabang: Perkaderan, kemahasiswaan, keorganisasian, kemasyarakatan.

*Di tingkat Daerah: keorganisasian, kemasyarakatan, perkaderan, kemahasiswaan.

*Di tingkat Pusat: Kemasyarakatan, keorganisasian, perkaderan, kemahasiswaan.

Berkaitan dengan program kerja jangka panjang, makasasaran utamanya diarahkan pada upaya perumusan visi dan peransosial politik IMM memasuki abad XXI. Hal ini tidak lepas dariikhtiar untuk memantapkan eksistensi IMM demi tercapainyatujuan organisasi (lihat AD IMM Pasal 6). Sasaran utama danprogram jangka panjang ini merujuk pada dan melanjutkanprioritas program yang telah diputuskan pada Muktamar Vll IMMdi Purwokerto (1992). Program dimaksud menetapkan strategipembinaan dan pengembangan organisasi secara bertahap,sistematis, dan berkelanjutan selama Lima periode MuktamarIMM.

Periode Muktamar IX diarahkan pada pemantapankonsolidasi internal (organisasi, pimpinan, dan program)dengan meningkatkan upaya pembangunan kualitas institusionaldan pemantapan mekanisme kaderisasi dalam menghadapiperkembangan situasi sosial politik nasional yang semakindinamis. Periode Muktamar X diarahkan pada penguatanorientasi kekaderan dengan meningkatkan mutu sumber dayakader sebagai penopang utama kekuatan organisasi datamtransformasi sosial masyarakat. Periode Muktamar XI diarahkanpada penguatan peran institusi organisasi baik secarainternal (pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakanpembaruan dan amal usaha Muhammadiyah) maupun eksternal(kader umat dan kader bangsa).

Periode Muktamar XII diarahkan pada pemantapan peranIMM dalam wilayah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara memasuki era globalisasi yang lebih luas. PeriodeMuktamar XIll diarahkan pada pemberdayaan institusi organisasiserta pemantapan peranan IMM dalam kehidupan sosial politikbangsa.

Kemudian pelaksanaan program jangka panjang itu memilikisasaran khusus pada masing-masing bidangnya. Bidang Organisasidiarahkan pada terciptanya struktur dan fungsi organisasiserta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakIMM dalam mencapai tujuannya. Program konsolidasi gerakan IMMjuga diarahkan bagi terciptanya kekuatan gerak IMM baik kedatam maupun ke luar sebagai modal penggerak bagi pengembangangerakan IMM.

Bidang Kaderisasi diarahkan pada penguatan tigakompetensi dasar kader IMM (aqidah, intelektual, danhumanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagaiagen pelaku perubahan sosial bagi kepentingan masyarakat,bangsa, dan negara. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologidiarahkan pada pembangunan budaya iptek dan penguatanparadigma ilmu yang melandasi setiap agenda dan aksi gerakanIMMdalam menyikapi tantangan zaman.

Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosialpolitik IMM di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,khususnya dalam peran serta dan partisipasi sosial politikgenerasi muda (mahasiswa). Bidang Sosial Ekonomi diarahkanpada penumbuhkembangan budaya dan wawasan wiraswasta dilingkungan IMM, terutama dalam membangun dan memberdayakanpotensi ekonomi kerakyatan. Bidang Immawati diarahkan padaupaya penguatan jati diri dan peran aktif sumber daya kaderputeri IMM dalam transformasi social menuju masyarakat utama.

Manajemen Waktu Jika anda ingin membuat perubahan nyata dalam hidup anda,

anda harus terlebih dahulu memulai dengan belajar bagaimana secara efisien mengelola waktu anda. Siapa pun yang mengetahuibagaimana mengelola waktu, akan juga mengetahui bagaimana mengelola hidup. Manajemen waktu yang baik adalah tentang prioritas yang tepat, baru setelah itu tercipta manajemen yangtepat untuk hidup anda. Kualitas hidup anda tergantung pada manajemen yang cerdas dari waktu anda dan bukan oleh jumlah energi yang anda konsumsi pada apa yang anda lakukan.

Apakah anda selalu merasa kehabisan waktu dan anda tidak dapat melakukan apa yang dijadwalkan?

Apakah anda selalu merasa bahwa anda tidak memiliki cukupwaktu untuk diri sendiri?

Apakah anda merasa bahwa anda hidup dan bekerja di lingkungan yang penuh tekanan tanpa hasil positif?

Jika jawaban untuk salah satu pertanyaan di atas adalah YA, maka sudah saatnya untuk mengubah hidup anda dan mulai menghabiskan waktu anda dengan bijaksana dan efisien. Anda harus berjanji pada diri anda sendiri bahwa anda akan menjadi lebih terorganisasi dan fokus pada tujuan anda dan bahwa anda akan menggunakan waktu untuk kebaikan anda sendiri.

1. Menguasai daftar hal-hal yang harus anda lakukan (to-do lists)

To-do lists yang baik dan efisien haruslah mencakup tugas-tugas dan kegiatan anda saat ini serta tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Untuk setiap item dalam daftar, anda harus menentukan kapan dan berapabanyak waktu yang anda butuhkan untuk menyelesaikannya. Tugas yang berulang dapat direncanakan untuk hari-hari tertentu di mana anda memiliki waktu yang tepat untuk menyelesaikannya.

Anda tidak boleh meremehkan pentingnya perencanaan tugas-tugas anda. Sebuah rencana yang baik dan akurat dapat memberikan anda kontrol yang besar dari waktu anda.Anda harus menyadari apa yang terpenting bagi anda dan menempatkannya pada urutan atas di daftar anda.

2. Buat rencana SMART (Specific-Measureable-Achievable-Reasonable-Timeline)

Rencanakan tugas yang paling sulit di awal setiap minggu sehingga anda akan lebih santai menjelang akhir minggu dan sebelum akhir pekan. Tugas yang sulit lebih baik dijadwalkan di awal minggu (Senin atau Selasa), sementara tugas-tugas yang lebih mekanis atau rutin di sekitar pertengahan minggu, dan mendekati akhir minggu (Kamis dan Jumat) waktu anda bisa sedikit lebih bebas dansantai karena di kedua hari ini telah menumpuk kelelahan dan stres sebagai akibat dari pekerjaan di hari-hari sebelumnya.

3. Belajarlah untuk mengatur prioritas anda

Anda harus belajar bagaimana secara efisien mengaturprioritas-prioritas anda. Tugas yang paling penting harusberada di peringkat lebih tinggi dalam daftar. Cobalah untuk menerapkan prinsip Pareto di mana 80 % dari prestasi anda dihasilkan dengan melakukan 20 % usaha anda. Dengan kata lain, cobalah untuk bekerja cerdas dan sederhana. Jangan mengabaikan tugas-tugas penting anda untuk mencapai hasil yang tidak signifikan.

4. Kunci manajemen waktu yang sukses adalah delegasi

Kunci sukses manajemen waktu adalah delegasi. Janganmencoba untuk menyelesaikan semua tugas sendirian. Kenalimana tugas yang dapat diselesaikan oleh orang lain dan delegasikan pekerjaan tersebut kepada mereka. Ini adalah satu-satunya cara dimana anda dapat memiliki waktu yang diperlukan untuk menangani tugas-tugas yang benar-benar penting bagi anda. Pada saat yang sama, apa yang anda pilih untuk dikerjakan, lakukanlah dengan benar pertama kalinya demi menghemat waktu karena mengerjakan pekerjaanberulang. Pengalaman menunjukkan bahwa waktu yang anda

perlukan untuk mengulang pekerjaan anda akan lebih banyakdihabiskan dibanding waktu yang anda perlukan untuk mengerjakan pekerjaan secara benar dari awal. Delegasi adalah seni yang dapat memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang harus melakukan banyak kegiatan.

5. Jangan takut untuk mengatakan ‘TIDAK’

Anda harus belajar untuk sekali-sekali mengatakan TIDAK dan menolak tugas-tugas yang tidak dapat anda lakukan. Jika anda kehabisan waktu dan merasa stres, makalebih baik untuk menolak undangan pergi makan siang atau makan malam keluarga. Anda harus menyadari bahwa anda tidak dalam kewajiban untuk mempersingkat segalanya dalamsekejap. Anda harus belajar untuk memilih tugas yang andabenar-benar ingin lakukan atau yang perlu diselesaikan.

6. Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil

Teknik lain yang akan membantu anda dalam manajemen waktu adalah dengan memecah tugas-tugas panjang yang biasanya anda tidak ingin melakukannya atau terlalu sulitmenjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini akan mengelola baik stres maupun waktu anda. Anda misalnya, dapat meluangkan waktu 10 menit setiap hari untuk bekerja pada tugas yang tidak menyenangkan atau panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, secara bertahap anda akan memiliki beberapa kemajuan, anda akan merasa lebih baik dan pada akhirnya anda akan dapat menyelesaikan aktifitas dengan cepat daripada terus menerus menunda hal tersebut.

7. Perfeksionisme membutuhkan waktu

Anda harus mencoba menghindari kesempurnaan. Berkutat tanpa akhir dalam mencari kesempurnaan untuk hal-hal sepele adalah buang-buang waktu dan tidak akan memberikan anda cukup waktu untuk menangani tugas-tugas yang lebih berguna dan mungkin lebih menyenangkan.

8. Kenali waktu dimana anda lebih produktif

Adalah normal bahwa kinerja Anda tidak sama sepanjang waktu. Ada saat-saat dimana anda lebih produktif sementara di saat lain produktivitas anda menurun karena berbagai alasan. Fase ini dapat terjadi pada hari yang sama. Dengan asumsi bahwa anda bekerja 8 jam sehari, ini memberi anda sekitar 1.800 jam kerja per tahun. Temukan periode waktu dimana anda lebih produktif dan di saat tersebut cobalah untuk menangani tugas yang paling sulit.

9. Cobalah untuk tidak menunda hal-hal untuk nanti

Anda perlu belajar untuk mengatasi setiap tugas dan masalah ketika perlu ditangani. Cobalah untuk tidak menunda kegiatan untuk lain waktu, karena di bawah tekanan waktu anda lebih mungkin untuk melakukan kekeliruan dan mengambil keputusan yang salah.

10. Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian anda

Selama jam kerja, cobalah untuk menemukan saat-saat di mana tidak ada yang bisa mengganggu anda melakukan aktivitas. Jika anda memiliki kebijakan pintu terbuka, anda mungkin harus menutupnya sesekali. Jika seseorang datang ke kantor anda ketika anda memiliki tugas yang harus diselesaikan, tolaklah secara lembut permintaannya dan jadwalkan waktu lain untuk bertemu dengan mereka.

12. Jangan lupa diri anda sendiri

Ketika anda membuat rencana, jangan lupa menyertakankegiatan yang berkaitan dengan kesenangan dan waktu istirahat untuk anda sendiri. Selama waktu ini, pastikan bahwa anda benar-benar berhenti dari pekerjaan anda, santailah dan isi ulang baterai anda. Jika diperlukan cobalah untuk tidur selama setengah jam dan selama waktu itu lakukan sesuatu yang anda sukai dan membuat anda tenang. Setengah jam memang tidak membuat perbedaan dalamtidur anda, tetapi dapat memberikan kepuasan dan mempersiapkan anda lebih baik di hari berikutnya. Beri penghargaan untuk diri anda sendiri ketika anda berhasil menyelesaikan pekerjaan yang melelahkan.

13. Menganalisa dimana anda menghabiskan waktu anda

Untuk dapat mengoptimalkan waktu anda lebih baik, anda harus terlebih dahulu memahami di mana anda menghabiskan waktu anda. Untuk melakukan itu, anda dapat menggunakan log (catatan rekaman) untuk merekam aktivitasanda. Anda harus melakukan itu selama 2-3 minggu. Dalam log, anda harus mencatat semua yang anda lakukan per jam ketika anda terjaga, berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk setiap tugas, aktivitas, pertemuan dan berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk istirahat dan tidur. Setelah anda memiliki informasi ini di log, anda dapat mulai menganalisa di mana anda menghabiskan waktu anda dan buatlah perubahan yang diperlukan untuk mengoptimalkan waktu anda. Anda harus fokus pada kegiatanyang paling penting untuk diselesaikan. Hindari kegiatan atau tugas yang tidak memberikan nilai tambah. Sebagai contoh, setelah dilihat pada log anda, anda melakukan pengecekan email sebanyak 10 kali dalam sehari; anda harus meminimalkan menjadi hanya beberapa kali per hari.

13. Selalu rencanakan waktu untuk kegiatan tak terduga

Masukkan dalam rencana anda waktu ekstra untuk tugas-tugas dan kegiatan tak terduga. Revisi rencana andasecara teratur dan alokasikan waktu untuk kegiatan tak terduga. Hal-hal yang beresiko akan memakan waktu anda misalnya masalah dengan PC anda, dan miliki solusi alternatif yang untuk mengatasinya.

Manajemen waktu adalah suatu keterampilan yang memerlukan waktu untuk menguasainya sehingga mulailah bekerja dengannya! Pada akhirnya, manajemen waktu akan memberi anda waktu tambahan yang anda butuhkan untuk dapat menikmati apa yang paling penting bagi anda dan mengubah hidup anda menjadi lebih baik.