makalah metabolisme bakteri dan fungi untuk memenuhi tugas matakuliah mikrobiologi yang di bina oleh...
TRANSCRIPT
MAKALAH
METABOLISME BAKTERI DAN FUNGI
Untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi yang di
bina oleh Ibu Purwaning Budi Lestari, M.Pd
Kelompok IV
Heri Silvester Seran Bria (C.2)
Maria Asumpta Pata (C.2)
Tri Desy Arianti (C.2)
Yosefina Eso Wona (C.2)
Venorenso (C.2)
Wandelinus Adrianus Nahak (C.2)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan. Makalah kami tentang Metabolisme
Bakteri dan Fungi ini dengan baik dan lancar sesuai
dengan waktu yang ditetapkan. Adapun maksud pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung kami. Kami juga menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang kontruktif
dari berbagai kalangan demi perbaikan dan sekaligus
memperbesar manfaat tulisan ini sebagai sebuah
referensi.
Malang, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...……...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..……1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..…...1
1.3 Tujuan…………………………………………………………..………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...………2
2.1 Metabolisme Bakteri …………………………..
…………………………....2
2.2 Metabolisme Fungi……………………………………………...…………12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….17
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………17
3.2 Saran………………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan mahluk hidup memerlukan energi yang di
peroleh dari proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada
semua makhluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Defenisi
metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan
oleh organisme atau semua reaksi yang melibatkan
transfomasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Walaupun
sangat beranekaragam jenis substansi yang berperan
sebagai sumber energy bagi mikroorganisme, namu terdapat
pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu
terjadi perubahan dari satu bentuk energi yang kompleks
menjadi bentuk energy yang lebih serderhana, sehingga
dapat masuk ke dalam rangkaian metabolik. Metabolisme
merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel
hidup yang dilakukan untuk menghasilkan energi.
Seperti organisme pada umumnya, mikroba memerlukan energy
(karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat) dan bahan-
bahan antuk berkembang membangun tubuhnya, bahan-bahan
tersebut disebut nutrien.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimanakah Proses Metabolisme pada Bakteri?
Bagaimanakah Proses Metabolisme pada Fungi?
Apa Perbedaan antara Bakteri dan Fungi?
1.3 Tujuan Makalah
Menjelaskan Proses Metabolisme pada Bakteri
Menjelaskan Proses Metabolisme pada Fungi
Mengetahui Perbedaan Bakteri dan Fungi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme Bakteri
Metabolisme adalah semua reaksi yang
terjadi dalam organism hidup untuk memperoleh dan
menggunakan energy, sehingga organisme dapat
melaksanakn berbagai fungsi hidup.
Metabolisme terdiri dari dua proses yang
berlawanan yang terjadi secara simultan. Reaksi
tersebut adalah :
2.1.1 Sintesis protoplasma dan
penggunaan energi yang di sebut sebagai
Anabolisme.
Bakteri memperoleh energi melalui proses
oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan
electron sedangkan reduksi adalah proses penangkapan
electron. Karena electron tidak dapat berada dalam
bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu
diiringi oleh reaksireduksi. Hasil dari reaksi
oksidasi energy.
Reaksi oksidusi dikatalis : enzim
dehidrogenase transfer electron dan proton
yang dibebaskan keapda aseptor electron
intermedier seperti NAD+ dan NADP- NADH
dan NADPH.
Fosforilasi oksidasi terjadi pada saat
electron yang mengandung energy tinggi
tersebut ditransfer ke dalam serangkaian
transport electron sampai akhirnya di tangkap
oleh oksigen atau oksidan anorganik lainnya
sehinggga oksigen akan tereduksi menjadi H2O.
Berbagai carier yang mentransfer electron
menuju O2 : flavoprotein, quinon maupun
citekrom.
Ada dua macam energi yang digunakan oleh
makhluk hidup.
Sinar matahari. Organismenya disebut dengan
organisme fotosintesis atau di kenal juga
dengan organisme fototrofik.
Oksidasi senyawa kimia. Organismenya disebut
dengan organisme kemosintesis kemotropik atau
autotrofik.
Fotosintesis ada 2 macam :
1. Fotosintesis tipe Cyanobacteria.
Sama dengan fotosintesis yang terjadi pada
tanaman tingkat tinggi.
CO2 +2H2O….sinar matahari….H2O + [ CH2O]n +
O2
Klorofil
Dimana pada system fotosintesis ini
terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem
(PS) I dan II. Aliran electron dari PS II
ke PS I mengubah NADP+ menjadi NADPH.
Aliran electron yang demikian dikatakan
noncyelic phosphorilation.
2. Fotosintesis tipe noncyanobacteria
Tidak memiliki fotosistem II untuk
menfotolisis H2O tidak pernah
menggunakan air sebagai reduktan sehingga
oksigen tidak pernah di hasilkan dari
fotosintesis di kenal dengan
fotosintesis anaerob memerlukan suplai
senyawa organic sebagai donor hidrogennya.
Sinar matahari
CO2 +2H2A………………….H2O + [CH2O]n
+ 2A
Berdasarkan tipe pada reduktan dan pigmen
fotosintesisnya, bakteri ini dibagi menjadi 3 :
1) Chlorobiceae
Disebut juga dengan green-sulfur bacteria. Bakteri
ini juga menggunakan hydrogen dan beberapa senyawa
mengandung sulfat sebagai reduktannya.
a. CO2 + 2H2………………….. CH2O + H2O
b. CO2 + 2H2S………………… CH2O + H2O + 2S
c. CO2 + 2S + 5H2O...................
3CH2O + 2H2SO4
d. 2CO2 + Na2S2O3 + 3H2O…..
2CH2O + Na2SO4
2) Chromaticeae
Pada prinsipnya sama dengan chromaticeae tetapi
pigmen yang dimilikinya tidak hijau melainkan
merah-jingga disebut dengan purple-sulfur-
bacteria.
3) Rhodosspirillaceae
Bakteri ini menggunakan hydrogen dan berbagai
senyawa organic sebagi reduktan. Contoh :
Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
CO2 + 2CH3CHOHCOOH………… CH2O + H2O + 2CH3COCOOH
Hanya dapat berlangsung dalam keadaan anaerob.
Akan tetapi ada beberapa anggota
Rhodosspirillaceae mampu melakukan pertambahan
non-fotosintetik dengan adanya oksigen apabila
media mengandung cukup nutrisi untuk tumbuh.
Chemotrofik atau Autotrofik Organisme
CO2 digunakan sebagai sumber karbon.
Diperlukan energi dan NADPH untuk mengubah CO2
menjadi material sel.
2.1.2 Oksidasi substrat diiringi
dengan terbentuknya energy disebebut dengan
Katabolisme.
Katabolisme merupakan beberapa jalur metabolisme yang
membebaskan atau mengeluarkan energi dengan memecah
molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana. Jalur utama katabolisme ini adalah respirasi
selular, dimana glukosa dan bahan bakar organik lainnya
dipecah dengan adanya oksigen menjadi karbon dioksida dan
air.
Setelah gula atau glukosa ini dibuat atau diperoleh,
mereka adalah sumber energi kehidupan. Pemecahan dari
glukosa ( katabolisme ) memiliki beberapa jalur yang
berbeda :
Respirasi aerob ( aerobicc respiration )
Respirasi anaerob ( anaerobic resiration )
Fermentasi ( fermentation )
a. Respirasi Aerob (aerobic respiration)
Glukosa adalah heksosa, monosakarida,
C6H12O6. Molekul ini secara sistematis dipecah melalui tiga
jalur yang saling berhubungan menjadi karbon dioksida
( CO2 ) dan air ( H2O ).
Tiga jalur tersebut adalah :
Glikolisis
Tiga jalur pusat metabolisme karbohidrat pada
bakteri ialah glikolisis, jalur pentose fosfat, dan
jalur Entner – Doudoroff. Untuk kebanyakan sel-sel,
jalur terbesar dalam katabolisme glukosa adalah
glikolisis.. Glikolisis adalah salah satu lintasan
paling penting yang digunakan oleh sel untuk
menghasilkan energi. Glikolisis tidak mensyaratkan
adanya oksigen dan bisa terdapat sel-sel baik yang
aerobik maupun anaerobik. Pada jalur ini molekul
glukosa dirubah menjadi asam piruvat (glikolisis) dan
asam piruvat menjadi asam laktat (fermentasi asam
laktat) tanpa pemasukan molekul oksigen.Dalam
glikolisis, ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang
berbeda :
Embden - Meyerhoff - Parnas Pathway ( EMP )
Merupakan jalur glikolisis "klasik" yang ditemukan
di hampir semua organisme.
Hexose Monophosphate Pathway ( HMP )
Jalur Heksosa monofosfat ini juga disebut
fosfoketolase. Jalur ini juga ditemukan disebagian
besar organisme. Jalur ini bertanggung jawab untuk
sintesis nukleotida.
Entner - Doudoroff Pathway ( ED )
Jalur ini ditemukan di Pseudomonas dan genera
terkait.
Pentosa fosfat (PP)
Keempat jalur tersebut mempunyai persamaan, yaitu
memecah heksosa (glukosa) menjadi triosa, yaitu
gliseraldehid 3-fosfat (tetapi melalui jalur
berbeda), mengoksidasi triosa, menjadi asam triosa,
yaitu piruvat. Hasil akhir adalah 2 piruvat, 2 NADH,
2 ATP.
Jadi hasil dari Glkolisis adalah :
2molekul asam piruvat
2molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber
elektron berenergi tinggi
2molekul ATP untuk setiap molekul glukosa
Glikolisis
2. Siklus TCA ( siklus asam trikarboksilat )
Asam piruvat pertama kali diproses oleh NZ dan koenzim
(COA). Produk akhirnya adalah Asetil-Coa dan molekul CO2.
Ingat ini terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa.
(Satu glukosa terbagi menjadi dua molekul asam piruvat.)
Siklus TCASiklus ini berlangsung dalam matriks mitokondria.
Tahapan siklus ini adalah sebagai berikut:
Mula-mula, pembentukan asetil CoA dari piruvat yang
telah memasuki mitokondria. Asetil CoA dibentuk
dengan 1) melepas gugus karboksil piruvat sebagai
CO2, 2) fragmen berkarbon dua yang tersisa
dioksidasi untuk membentuk senyawa asetat, dan
3)senyawa mengandung sulfur turunan vitamin B,
koenzim A, yang diikatkan pada asetat tadi oleh
ikatan yang tidak stabil sehingga sangat reaktif.
Setiap putaran siklus, dua karbon dari asetil coA
masuk dalam bentuk relatif tereduksi dan terikat
pada oklsaloasetat (senyawa berkarbon empat).
Ikatan tak stabil asetil CoA dipecah begitu
oksaloasetat memindahkan koenzim tersebut dan
terikat ke gugus asetil. Hasilnya adalah sitrat
berkarbon enam.
CO2 dihasilkan pada fase 3 (isositrat –> α-
ketoglutarat) dan fase 4 (α-ketoglutarat –> suksinil
coA).
Pembentukan NADH terjadi pada fase 3, 4, dan 8
( malat –> oksaloasetat).
Pembentukan FADH2 terjadi pada fase 6 (suksinat –>
fumarat).
Fosforilasi tingkat substrat terjadi pada fase 5
(suksinil coA- suksinat) dimana coA ditransfer oleh
gugus fosfat yang kemudian dipindahkan ke GDP untuk
membentuk GTP (serupa dengan ATP). ATP akan
terbentuk apabila mendapatkan satu gugus fosfat dari
GTP.
Hasil: satu molekul glukosa menghasilkan 2 ATP, 6
NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
3. Transport Elektron
Transport Elektron
Transport elektron ini berlangsung di dalam membran
dalam mitokondria. Tahap - tahap transport
elektron :
Elektron yang ditransfer oleh NADH ke molekul
pertama rantai transpor elektron yaitu flavoprotein,
dengan gugus protestik flavin mononukleotida –>
protein besi sulfur (Fe.S) –> ubikuinon (Q) –>
sitokrom (cyt b, cyt cI, cyt c, cyt a, cyt a3) à O2.
Elektron lain bersumber dari FADH2 yang menambahkan
elektron pada tingkat yang lebih rendah sehingga
menyediakan energi sepertiga lebih kecil dari NADH.
Pembentukan ATP baru terjadi melalui mekanisme
pengkopelan energi, pada kompleks protein ATP
sintase, yang disebut pula sebagai kemiosmosis. ATP
sintase menggunakan energi dari perbedaan
konsentrasi H+ pada sisi yang berlawanan dari H+
pada sisi berlawanan membran dalam mitokondria.
Gradien tersebut dapat dipertahankan melalui rantai
transport elektron. Hal ini karena rantai tersebut
merupakan pengubah energi yang menggunakan aliran
elektron eksergonik untuk memompa H+ melintasi
membran.
ATP sintase memiliki tiga bagian utama yaitu
komponen silindris tonjolan tombol yang mendandung
tempat katalitik, dan batang sebagai penguhubung
kedua komponen lainnya. Silinder adalah rotor yang
berputar searah jarum jam apabila H+ melintas
menuruni gradien sehingga batang ikut berputar dan
mengaktivasi tempat katalitik dalam tombol, yang
menggabungkan fosfat + ADP à ATP.
Hasil: 34 ATP dengan nilai maksimum 38 ATP.
b. Respirasi Anaerob (anaerobic respiration)
Langkah pertama dalam respirasi selular di
semua sel hidup adalah glikolisis, yang dapat berlangsung
tanpa kehadiran molekul oksigen. Jika oksigen hadir dalam
sel, maka sel kemudian dapat mengambil keuntungan dari
respirasi aerobik melalui siklus TCA untuk menghasilkan
energi jauh lebih besar dalam bentuk ATP daripada jalur
anaerobik. Namun demikian, jalur anaerob merupakan jalur
yang penting juga dan merupakan satu-satunya sumber ATP
untuk kebanyakan bakteri anaerob. Sel eukariotik juga
mengambil jalan jalur anaerobik jika pasokan oksigen
mereka rendah. Sebagai contoh, ketika sel-sel otot yang
bekerja sangat keras dan menguras pasokan oksigen mereka,
mereka memanfaatkan jalur anaerob menjadi asam laktat
untuk terus memberikan ATP untuk fungsi sel.
Pada respirasi anaerob, aseptor elektronnya bukanlah
oksigen, melainkan senyawa anorganik lain selain oksigen
(bukan O2). Sebagai contoh : pereduksi sulfat, aseptor
elektronnya adalah sodium sulfat (Na2SO4) ; peredukasi
metana, aseptor elektron terakhirnya adalah CO2.
Berikut ini adalah perbedaan antara respirasi aerob dan
anaerob :
c. Fermentasi ( fermentation )
Fermentasi adalah proses anaerobik di mana energi
bisa dilepaskan dari glukosa meskipun oksigen tidak
tersedia. Fermentasi terjadi dalam sel ragi (yeast), dan
pembentukan fermentasi dapat terjadi pada bakteri dan
sel-sel otot hewan.
Dalam sel ragi (yeast, yang biasa digunakan untuk
membuat roti dan memproduksi minuman berakohol), glukosa
dapat dimetabolisme melalui respirasi seluler seperti
pada sel lainnya. Ketika keberdaan oksigen berkurang
ataupun tanpa oksigen, glukosa masih dapat diubah menjadi
asam piruvat melalui glikolisis. Dalam fermentasi sel
ragi ini, asam piruvat dikonversi terlebih dahulu menjadi
asetaldehida dan kemudian menjadi etil alkohol. Hasil
akhir fermentasi ini bergantung pada jenis bakteri yang
melakukan fermentasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis bakteri dan hasil
fermentasinya :
fakultatif anaerob
Beberapa organisme (fakultatif anaerob), termasuk
yeast dan beberapa bakteri lainnya, dapat bertahan hidup
menggunakan fermentasi ataupun respirasi.
Untuk fakultatif anaerob, piruvat adalah persimpangan
pada jalan metabolisme yang memimpin dua rute alternatif.
2.2 Metabolisme Fungi
a. Metabolisme Karbon
Berdasarkan kemampuan memperoleh energy dari sumber
karbon organisme di bedakan atas:
Autotrof: memiliki kemampuan mengasimilasi
karbon anorganik (misal CO2,CO3), atau senyawa
dengan satu karbon (misalnya CH4) karbon
organic.
- Dengan bantuan cahaya matahari :
fotoautrorof
- Dengan bantuan oksidasi senyawa
anorganik kemoautrotof
Heterotrof : memiliki kemampuan mengasimilasi
karbon organic karbon organik lain.
- Dengan bantuan cahaya matahari :
fotoheterotrof
- Dengan bantuan oksidasi senyawa
organic kemoheterotrof.
o Fungi : mikroorganisme heterotrof karena tidak
memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa
karbon anorganik, atau senyawa karbon yang
memiliki satu karbon.
o Senyawa karbon anorganik membuat materi sel
baru berkisar dari molekul sederhana seperti
gula sederhana, asam organic, gula terikat
alcohol, polimer rantai pendek dan rantai
panjang mengandung karbon, hingga kepada
senyawa kompleks seperti karbohidrat, protein,
lipid dan asam nukleat.
Metabolisme Karbohidrat
o Karbohidrat dan derivate : substrat
utama untuk matabolisme.
o 2 peranan penting :
Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi
energi kimia yang tersedia di dalam sel
bentuk ATP dan nukleotida
phosphopyridine tereduksi
Karbohidrat menyedikan hamper semua
karbon yang di perlukan untuk asimilasi
konstituen sel fungi yang mengandung
karbohidrat, lipid, protein, dan asam
nukleat.
o Tahap awal : tahap transfor, kecuali
untuk di- atau trisakarida yang harus
dihidrolisis terlebih dahulu di luar
sel.
o Transport monosakarida melalui membrane
dilakukan oleh suatu protein transport
spesifik, yaitu permease.
o Sebagian besar fungi dapat memanfaatkan
monosakarida. Sedikit di-, oligo dan
poli karena tidak memiliki kemampuan
untuk menghidrolisis molekul-molekul
besar tersebut.
metabolisme protein
Fungi berfilamen : menguraikan protein, khamir
jarang menggunakan protein.
Skema :
Fungi menguraikan protein dan menggunakannya
sebagai sumber nitrogen dan karbon (aktivitas
enzim proteolitik/protease) sekresi protease
ke lingkungan menguraikan protein menjadi
asam-asam amino hasil diangkut ke dalam sel
(system transpor).
Metabolisme lipid
Digunakan dalam bentuk : lemak dan minyak
sebagai sumber karbon.
Enzim yang diperlukan untuk menghidrolisis :
lipase (triacylglycerol acylhydrolase)
mengubah menjadi diasilgliserol,
monoasilgriserol, gliserol atau asam lemak.
Berdasarkan lokasi pemutusan ikatan gliserol
pada triasligleserol, dibedakan menjadi 2 yaitu
:
Lipase non-spesifik : memutus ikatan
gliserol dari triasilgliserol pada tiga
posisi menghasilkan diasligliserol,
monosiligliserol atau 3 molekul asam lemak
dan gliserol.
Lipase spesifik : memutus ikatan gliserol
dari triasiligliserol pada posisi satu dan
tiga sehingga menghasilkan 1,2-
diasiligliserol dan 2-monosiligliserol.
Beberapa fungi yang menggunakan lipid dengan
memanfaatkan kerja lipase :
- C. cylindracea -
C. deformans
- C. curvata -
C. rugosa
- C. caseicolum - P.
chrysogenum
- P. citrinum -
P. cyclopium
- Mucor miehei -
Rhizopus delemar
- Rhizopus japonicas
- Rhizopus oligosporus
Materi organic didegradasi oleh lipase
lipase disekresi ke lingkungan (sebelum
diangkut ke dalam sel).
Metabolisme asam nukleat
Fungi berfilamen mengkatabolisme purin
Beberapa fungi memanfaatkan hipoxanthin,
xanthin asam urat dan adenine sebagai
nitrogen :
o A. nidulans
o P. chrysogenum
o Fusarium moniliforme
Saccharomyces cerevisiae menggunakan
allantoin sebagai sumber nitrogen
b. Metabolisme Nitrogen
Kemampuan fungi menggunakan nitrogen anorganik
Semua mikroorganisme yang telah diteliti
tampaknya dapat menggunakan ammonia sebagai
sumber nitrogen anorganik
Asimilasi nitrat pada khamir dan kapang
menggunakan proses yang sama: nitrat
ditranspor ke dalam sel diubah menjadi
amonium oleh enzim nitrat reduktasedan
nitrit reduktase.
Nitrat reduktase : protein yang
memerlukan kofaktor molibdopterin, haem-
Fe dan FAD
Fungi yang dapat menggunakan nitrat
sebagai sumber nitrogen :
o A. nidulans
o C. utilis
o Hansenula anomala
o Hansenula polymorpha (sinonim : pichia
angusta)
Nitrit bersifat toksik bagi sebagian
besar fungi, tetapi beberapa fungi dapat
menggunakannya sebagai sumber nitrogen
selama konsentrasi yangn di gunakan cukup
rendah
Enzim nitrit reduktase mereduksi
nitrit menjadi aminium dan memiliki
ferredoksin, 2 kelompok protetik dan FAD
Aspergillus nidulans dan hansenula
polymorpha dapat menggunakan nitrit
Saccharomyces dan zygosaccharomyces tidak
dapat menggunakan nitrat dan nitrit
sebagai sumber nitrogen.
Kemampuan fungi menggunakan nitrogen organic
Sebagai besar fungi dapat tumbuh baik dalam
medium yang mengandung glutamine, asparagin,
dan arginin; diikuti dengan asam glutamate,
asam aspartat dan sianin.
c.Metabolisme senyawa lain
Fungi dapat menghidrolisis senyawa=senyawa
toksik yang sulit diuraikan menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dapat
dimanfaatkan oleh mikroorganisme itu sendiri
atau lainnya.
Contoh : fenol dan derivatnya dapat di
manfaatkan sebagai sumber karbon dan energi
oleh :
o Aspergillus - fusarium
o Candida - trichoderma
o Clodosporium - pleurotus
o Monicillium
o penicillium
perbedaan antara prokariotik (bakteri) dan
eukariotik (fungi) :
Struktur Prokariotik EukariotikMacam mikroba Bakteri dan
sianobakteria(algae hijau-biru)
Algae umumnyaFungi, protozoaPlantae,animalia
Ukuran sel ,1-2 x1-4 µ(mikron)
>5 µ (mikron)
Struktur genetic :o membrane intio jumlah
kromosomo mitosiso DNA intio DNA organelo %G=C DNA
Tidak ada1 (siklis)Tidak adaTidak terikathistonTidak ada28-73
Ada>1AdaTerikat histonAda±40
Struktur dalamsitoplasma
Mitokondia Kloroplas Ribosom plasma Ribosom
organel Reticulum
Tidak adaTidak ada70S*)
Tidak adaTidak ada
Tidak ada
AdaAda / tidak ada80S*)
Ada (70 S*))Ada
Ada
endoplasmtik Aparat golgi Fagositosis Pinositosis
Tidak adaTidak ada
Ada / tidak adaAda / tidak ada
Keterangan : *) S : konstante pengendapan Svedberg=1
x 10-13detik/dyne/gram
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metabolisme adalah semua reaksi yang terjadi dalam
organism hidup untuk memperoleh dan menggunakan energy,
sehingga organisme dapat melaksanakn berbagai fungsi
hidup. Metabolisme fungi lebih kompleks dari pada
bakteri, karena fungi merupakan mikroorganisme eukariotik
yang sangat bervariasi kemampuan memanfaatkan nutrient
dari lingkungan dan kemampuan metabolisme yang dimiliki
oleh fungi juga sangat bervariasi. Hingga saat ini masih
banyak yang belum di ketahui mengenai kemampuan
metabolism fungi, dan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengetahui system metabolism fungi secara
keseluruhan.
Fungi dan bakteri sama-sama memanfaatkan nutrient
dari lingkungan sebagai sumber untuk bahan
metabolismenya, serta metabolisme yang di lakukan
meliputi (anabolisme dan katabolisme).
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca
disarankan agar dapat mengambil manfaat dari isi
makalah tersebut yaitu,memahami proses metabolism pada
bakteri dan fungi serta dapat membedakannya. Dan pembaca
diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.