makalah hak dan kewajiban warga negara
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia yang merupakan suatu Negara yang
demokratis tentunya mempunyai elemen, seperti
masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam
pembangunan suatu Negara. Negara mempunyai hak dan
kewajiban bagi warga negaranya begitu pula dengan
warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban
terhadap Negaranya. Seperti apakah hak dan kewajiban
tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh
masing-masing elemen tersebut. Dalam makalah ini akan
mencoba membahas tentang hak dan kewajiban yang
dilakukan oleh masing-masing elemen tersebut.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak
adalah unsur-unsur dari Negara yang berupa rakyat,
wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur Negara
adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara
tersebut merupakan penduduk dari Negara yang
bersangkutan. Warga Negara adalah bagian dari
penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui
tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara
bisa tinggal di suatu Negara lain yang bukan
merupakan Negaranya sendiri. suatu Negara pasti
mempunyai suatu undang-undang atau peraturan yang
1
mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut
memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap
sebagai warga Negara. Di Indonesia merupakan salah
satu Negara yang mempunyai peraturan tentang
kewarganegaraan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami akan
menguraikan dari mata kuliah PKn II dengan pembahasan
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. Demikianlah
makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini kami mohon ma'af dan
kami siap menerima kritikan yang sifatnya membangun
terutama dari Bapak atau Ibu Dosen dan kepada teman-
teman yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah
membaca makalah yang sederhana ini kita dapat memetik
ilmu dan menambah wawasan kita semua.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat
diuraikan rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan kewarganegaraan dan
pewarganegaraan?
2. Apa hak dan kewajiban warga Negara Indonesia?
3. Bagaimana penghormatan perlindungan HAM?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang kewarganegaraan dan
pewarganegaraan.
2
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga Negara
Indonesia.
3. Untuk mengetahui penghormatan dan perlindungan
HAM.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan
3
1. Pengertian Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan memiliki arti
keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dan warga negara. Kewarganegaraan
diartikan segala jenis hubungan dengan suatu
negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara
itu untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala
ikhwal yang berhubungan dengan negara.
Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut :
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan
sosiologis
1) Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai
dengan adanya ikatan hukum antara orang-
orang dengan negara.
2) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak
ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan
emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah,
dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
1) Kewarganegaraan dalam arti formil
menunjukkan pada tempat kewarganegaraan.
Dalam sistematika hukum, masalah
kewarganegaraan berada pada hukum publik.
4
2) Kewarganegaraan dalam arti materil
menunjukkan pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan
kewajiban warga negara.
Pengertian kewarganegaraan menurut beberapa ahli
sebagai berikut:
a. Soemantri
Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan
dengan manusia sebagai individu dalam suatu
perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan
dengan negara.
b. Stanley E. Ptnord dan Etner F. Peliger
Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan
dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-
kewajiban warga negara.
c. Daryono
Kewarganegaraan ialah isi pokok yang mencakup
hak dan kewajiban warga negara.
d. Wolhoff
Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa
tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat
dengan yang lainnya karena kesatuan bahasa
kehidupan sosial-budaya serta kesadaran
nasionalnya.
2. Pengertian Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Pewarganegaraan atau naturalisasi adalah
pemerolehan kewarganegaraan bagi negara asing
5
setelah memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan. Didalam UU RI
No.12 tahun 2006, permohonan pewarganegaraan dapat
diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin.
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah negara Indonesia
paling singkat 5 tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar
negara Pancasila dan UUD negara Republik
Indonesia tahun 1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana 1
tahun atau lebih.
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan atau berpenghasilan
tetap.
h. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.
Didalam natuarlisasi istimewa dapat diberikan
bagi mereka (warga asing) yang telah berjasa
kepada negara RI. kemudian mereka mengucapkan
sumpah atau janji setia (tidak perlu memenuhi
6
syarat sebagai mana dalam naturalisasi biasa).
Cara ini diberikan oleh presiden dengan
persetujuan DPR RI.
B. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Pengertian Hak dan Kewajiban
Dalam konteks kata, hak dan kewajiban
mengandung 2 kata yaitu hak dan kewajiban. Dari
masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai
arti tersendiri. Menurut Prof. Dr. Notonegoro Hak
adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu
yang semestinya diterima atau dilakukan melalui
oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh
pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya. Menurut pengertian
tersebut, individu maupun kelompok ataupun elemen
lainnya, jika menerima hak hendaknya dilakukan
sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain. Jadi harus pihak
yang menerimannya lah yang melakukan itu. Dari
pengertian yang lain, hak bisa berarti sesuatu
yang mutlak menjadi milik kita dan penggunanya
tergantung kepada kita sendiri contohnya hak
mendapatkan pengajaran. Dalam hak mendapatkan
pengajaran ini adalah tergantung dari diri kita
sendiri. Kalau memang menganggap bahwa pengajaran
itu penting bagi kita pasti kita akan senantiasa
belajar atau sekolah atau mungkin kuliah. Tapi
7
kalau ada yang menganggap itu tidak penting pasti
tidak akan melakukan hal itu.
Kata yang kedua adalah kewajiban. Kewajiban
berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr.
Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melalui oleh pihak tertentu, tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus
dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu
keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban
kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun.
Dari pengertian yang lain kewajiban berarti
sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab atau pembatasan atau beban yang
timbul karena hubungan dengan sesama atau dengan
Negara.
2. Penentuan Warga Negara Indonesia
Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang,
dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan asas kewaraganegaraan
berdasarkan perkawinan. Dalam penentuan
kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran,
dikenal dua asas yaitu
a. Asas Ius Soli
8
Asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan
seseorang ditentukan dari tempat dimana orang
tersebut dilahirkan.
b. Asas Ius Sanguinis
Asas yang mennyatakan bahwa kewarganegaraan
sesorang ditentukan beradasarkan keturunan dari
orang tersebut.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan
kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakup atas asas kesatuan hukum
dan asas persamaan derajat :
a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa
suami istri adalah suatu ikatan yang tidak
terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam
menyelenggarakan kehidupan bersama, suami istri
perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat
termasuk dalam masalah kewarganegaraan.
Berdasarkan asas ini diusahakan status
kewarganegaraan suami dan istri adalah sama dan
satu.
b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu
perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya
memiliki hak yang sama untuk menentukan sendiri
kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum
berkeluarga.
9
Negara memiliki wewenang untuk menentukan
warga negara sesuai dengan asas yang dianut negara
tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada
dasarnya suatu negara tidak terikat oleh negara
lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain
juga tidak boleh menentukan siapa saja yang
menjadi warga negara dari suatu negara.
Penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda
oleh setiap negara dapat menciptakan problem
kewarganegaraan bagi seorang warga. Secara ringkas
problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride
dan bipatride. Appatride adalah istilah untuk
orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Bipatride adalah istilah untuk orang-orang yang
memiliki kewarganegaraan ganda (rangkap dua).
Bahkan dapat muncul multipatride yaitu istilah
untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan
yang banyak (lebih dari 2) Warga Negara Indonesia.
Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa
yang menjadi warga negara. ketentuan tersebut
tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai
berikut :
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga Negara.
10
b. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
c. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk
diatur dengan undang-undang.
Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui
bahwa orang yang dapat menjadi warga negara
Indonesia adalah :
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli.
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang menjadi warga Negara.
3. Hubungan Warga Negara dengan Negara
Wujud hubungan anatara warga negara dengan
negara adalah pada umumnya adalah berupa peranan.
Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang
dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki,
dalam hal ini sebagai warga negara. Hak dan
kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam
Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak
warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut
:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Hak membela Negara.
c. Hak berpendapat.
d. Hak kemerdekaan memeluk agama.
e. Hak mendapatkan pengajaran.
11
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan
nasional Indonesia.
g. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan
social.
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan social.
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia
terhadap negara Indonesia adalah :
a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan.
b. Kewajiban membela Negara.
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan Negara.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban
negara terhadap warga negara. Hak dan kewajiban
negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain
sebagai berikut :
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah.
b. Hak negara untuk dibela.
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan
kekayaan untuk kepentingan rakyat.
d. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum
yang adil.
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga
Negara.
f. Kewajiban negara mengembangkan sistem
pendidikan nasional untuk rakyat.
g. Kewajiban negara memberi jaminan social.
12
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
Secara garis besar, hak dan kewajiban warga
negara yang telah tertuang dalam UUD 1945 mencakup
berbagai bidang . Bidang-bidang ini antara lain,
Bidang politik dan pemerintahan, sosial,
keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.
C. Penghormatan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
1. Pengertian HAM
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah
Tuhan yang melekat pada setiap diri manusia sejak
lahir. Dalam perwujudannya, hak asasi manusia
tidak dapat dilaksanakan secara mutak karena dapat
melanggar hak asasi orang lain. Memperjuangkan hak
sendiri dengan mengabaikan hak orang lain,
merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Kita
wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu
berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain, karena
itulah ketaatan terhadap aturan menjadi penting.
Beberapa pengertian HAM dikemukakan oleh
beberapa tokoh yaitu sebagai berikut :
a. John Locke (Two Treaties on Civil Government)
13
Hak asasi manusia adalah hak yang dibawa
sejak lahir yang secara kodrati melekat pada
setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat
(bersifat mutlak). Karena manusia sebagai
makhluk sosial, hak-hak itu akan berhadapan
dengan hak orang lain, oleh sebab itu:
Hak asasi harus dikorbankan untuk
kepentingan masyarakat, sehingga lahir
kewajiban.
Hak asasi semakin berkembang meliputi
berbagai bidang kebutuhan, antara lain hak
dibidang politik, ekonomi, dan sosial
budaya.
b. Koentjoro Poerbapranoto (1976)
Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi.
Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari
hakikatnya sehingga sifatnya suci.
c. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi
Manusia)
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
14
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
2. Macam-macam Hak Asasi Manusia
Pemaknaan terhadap hak asasi manusia kemudian
berkembang seiring tingkat kemajuan peradaban,
hingga dewasa ini hak-hak asasi manusia mencakup
beberapa bidang berikut :
a. Hak-hak Asasi Pribadi (personal rights), yaitu
meliputi kebebasan menyatakan pendapat,
kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak,
dan sebagainya.
b. Hak-hak Asasi Ekonomi (property rights), yaitu hak
untuk memiliki, membeli, dan menjual, serta
memanfaatkan sesuatu.
c. Hak-hak Asasi Politik (political rights), yaitu hak
ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih
(dipilih dan memilih dalam suatu pemilu), hak
untuk mendirikan parpol, dan sebagainya.
d. Hak-hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of legal
equality).
e. Hak-hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and
cultural rights), yaitu meliputi hak untuk memilih
pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan
dan sebagainya.
f. Hak-hak Asasi manusia untuk mendapatkan
perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
15
(procedural rights). Misalnya, peraturan dalam hal
penahanan, penangkapan, penggeledahahan,
peradilan dan sebagainya.
3. Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM
Pada masa lalu, banyak raja yang
menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan
penindasan terhadap rakyat. Selain itu banyak pula
kerajaan atau negara yang melakukan invansi dan
kemudian menjajah daerah lain. Tindakan-tindakan
para penguasa yang lalim tersebut banyak
mengakibatkan penderitaan pihak yang ditindas dan
dijajah. Keinginan untuk merdeka dari penindasan
dan penjajahan kemudian melahirkan pemberontakan
terhadap kelaliman, hingga akhirnya muncul
kesadaran bahwa manusia lahir dengan derajat yang
sama dan hak-hak asasi sebagai anugerah Tuhan yang
tidak boleh direnggut oleh pihak lain.
Sebagaimana telah diuraikan di muka,
perkembangan pemikiran dan upaya pemajuan,
penghormatan dan penegakan hak asasi manusia
sesungguhnya bersifat dinamis. Berbagai peristiwa
penistaan terhadap nilai kemanusiaan yang terjadi
pada masa lalu sebelumnya menyadarkan manusia akan
pentingnya perlindungan terhadap hak asasi
tersebut. Tahapan perkembangan hak asasi manusia
sebenarya melalui perjalanan yang sangat panjang,
hal ini dapat kita cermati dari berbagai peristiwa
16
maupun dokumen yang lahir sebagai salah satu
bentuk kesadaran akan pentingnya perlindungan HAM.
Salah satu tonggak dalam upaya pemajuan,
penghormatan dan penegakan hak asasi manusia yang
telah mendapat perhatian dunia internasional,
adalah ketika organisasi Persatuan Bangsa
Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi
Manusia pada 1946. Langkah untuk pemajuan,
penghormatan dan penegakan HAM semakin nyata
ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of
Human Rights) pada 10 Desember 1948. Deklarasi ini
menjadi salah satu acuan bagi negara-negara
anggota PBB untuk menyusun langkah-langkah dalam
penegakan HAM. Meski demikian, Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia tidak bersifat mengikat negara-
negara anggota PBB. Secara rinci, hak-hak asasi
manusia tercantum dalam pembukaan dan 30 pasal
yang terdapat di dalam deklarasi tersebut.
4. Hambatan Penegakan HAM
Tentang berbagai hambatan dalam pelaksanaan
dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia,
secara umum dapat kita identifikasi sebagai
berikut :
a. Faktor Kondisi Sosial-Budaya
1) Stratifikasi dan status sosial; yaitu
tingkat pendidikan, usia, pekerjaan,
17
keturunan dan ekonomi masyarakat Indonesia
yang multikompleks (heterogen).
2) Norma adat atau budaya lokal kadang
bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah
bersinggung dengan kedudukan seseorang,
upacara-upacara sakral, pergaulan dan
sebagainya.
3) Masih adanya konflik horizontal di kalangan
masyarakat yang hanya disebabkan oleh hal-
hal sepele.
b. Faktor Komunikasi dan Informasi
1) Letak geografis Indonesia yang luas dengan
laut, sungai, hutan, dan gunung yang
membatasi komunikasi antardaerah.
2) Sarana dan prasarana komunikasi dan
informasi yang belum terbangun secara baik
yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.
3) Sistem informasi untuk kepentingan
sosialisasi yang masih sangat terbatas baik
sumber daya manusianya maupun perangkat
(software dan hardware) yang diperlukan.
c. Faktor Kebijakan Pemerintah
1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan
yang sama tentang pentingnya jaminan hak
asasi manusia.
18
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas
nasional, persoalan hak asasi manusia sering
diabaikan.
3) Peran pengawasan legislatif dan kontrol
sosial oleh masyarakat terhadap pemerintah
sering diartikan oleh penguasa sebagai
tindakan pembangkangan.
d. Faktor Perangkat Perundangan
1) Pemerintah tidak segera meratifikasikan
hasil-hasil konvensi internasional tentang
hak asasi manusia.
2) Kalaupun ada, peraturan perundang-undangan
masih sulit untuk diimplementasikan.
e. Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).
1) Masih adanya oknum aparat yang secara
institusi atau pribadi mengabaikan prosedur
kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.
2) Tingkat pendidikan dan kesejahteraan
sebagian aparat yang dinilai masih belum
layak sering membuka peluang ‘jalan pintas’
untuk memperkaya diri.
3) Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum
aparat masih diskriminatif, tidak konsekuen,
dan tindakan penyimpangan berupa KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
Dari faktor-faktor yang menjadi hambatan
dalam penegakan hak asasi manusia diatas, mari
19
kita upayakan untuk sedikit demi sedikit dikurangi
(eliminasi). Demi terwujudnya perlindungan hak asasi
manusia yang baik, mulailah dari diri kita sendiri
untuk belajar menghormati hak-hak orang lain. Kita
harus terus berupaya untuk menyuarakan tetap
tegaknya hak asasi manusia, agar harkat dan
martabat yang ada pada setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa tetap terpelihara
dengan sebaik-baiknya.
20
BAB I
KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita
simpulkan bahwa kewarganegaraan merupakan hal penting yang
harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini dikarenakan
bahwa dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka
kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi tentram dan
jelas.Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab
terhadap masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita
berusaha untuk meningkatkan pengamalan prinsip serta nilai-
nilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada
dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai
mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam
kehidupan bernegara.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Pengertian Kewarganegaraan. Diakses darihttp://adjisutama.blogspot.com/2011/10/pengertian-kewarganegaraan.html. Tanggal 01 April 2013.
Anonim, 2011, Hak Dan Kewajiban Warga Negara. Diakses darihttp://makalahibd1.blogspot.com/2012/03/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html. Tanggal 01April 2013.
Anonim, 2012, Pemajuan Penghormatan dan Perlindungan. Diaksesdari http://fatmasusanti-civiceducation.blogspot.com/2012/09/pemajuan-penghormatan-dan-perlindungan.html. Tanggal 01April 2013.
22