konflik masyarakat sipil - partai rakyat demokratik di riau
TRANSCRIPT
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
1
Konflik Masyarakat sipil - Partai Rakyat Demokratik di Riau
Volume 2 2012 Issue 3
Kehadiran Sosialisme Fundamental di Riau, Sumatera - Indonesia
Andreas Wimmer, MSc.
Copyight ©2012 The Deutsche Asien Stiftung. All rights reserved by the author
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
2
Kata Kunci: Militansi di Riau, Kebangkitan komunisme di Indonesia, environmentalisme militan,
anarkisme, aktor non-negara, media sosial, sosialis fundamentalis, neo-komunis
Untuk Quote: Andreas Wimmer, Fundamentalisme Sosialisme di Riau, konflik masyarakat sipil -
Partai Demokrasi Rakyat di Riau, Kehadiran Sosialisme Fundamental di Riau,
Sumatera - Indonesia; Pengembangan Masyarakat Sipil di Indonesia: Meneliti
munculnya Sosialisme Fundamental di Riau, Sumatera - Indonesia, The militansi dari
Partai Demokratik Rakyat di Riau, Indonesia;
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2125755; 7 January 2012;
http://www.researchgate.net/publication/233810739_FUNDAMENTAL_SOCIALIS
M_IN_RIAU_INDONESIA; 3 December 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
3
Masyarakat Sipil Pembangunan di Indonesia: Meneliti munculnya Sosialisme
Fundamental di Riau, Sumatera – Indonesia
Andreas Wimmer, MSc.
Abstrak:
Kebangkitan ideologi komunis lama dalam demokrasi masyarakat pada masa pasca-Soeharto di Indonesia telah
melahirkan daya tarik baru dengan ide-ide militan dari Trotsky, Marxisme / Leninisme, serta gerakan anarkis
global. Kebangkitan pandangan politik yang bersifat ekstrim tersebut telah diabaikan oleh pusat politik dan oleh
karenanya pertumbuhan yang stabil serta pertumbuhan yang terkendali dalam popularitas dapat dinikmati. PRD
dan klon nya menarik aliran radikal muda yang terpikat dengan gagasan romantis dari "perjuangan rakyat" dan
sangat ingin menjadi tentara dalam sebuah "perang rakyat" untuk menetapkan Indonesia bebas dari kekuatan
penindasan dan neo-kolonial. Ini dikatakan, sementara PRD / STR di Riau suka mengklaim jubah neo-
socialism/Marxism bahwa mereka sebenarnya sedikit lebih dari penipu, karena mereka hanya memiliki
pemahaman yang samar akan filsafat yang sebenarnya dari Marxisme dan Islam. Namun demikian, PRD / STR
masih memenuhi persyaratan sebagai sebuah kelompok sosialis radikal dasar terlepas dari kurangnya
pemahaman anggota mereka dari ajaran inti dari kepercayaan yang mereka anuti.
Di Riau, seperti di propinsi lainnya, perjuangan politik dari partai utama menciptakan lingkungan kekerasan
politik yang diinduksi, dan isu-isu lingkungan dan sosial digunakan untuk mempromosikan tujuan baru yang
ditemukan untuk kesempurnaan komunis lama. Gerakan ini menyebar dengan cepat dan di Riau sendiri PRD
sekarang diperkirakan terdiri dari 25.000 anggota1. Kesempurnaan dari gerakan neo-komunis ini telah menarik
suatu kelompok warga Indonesia yang baru muncul yang mana ingin merebut kekuasaan lokal sambil mencari
alternatif sebuah individu tujuan politik. Banyak dari orang-orang ini melihat diri mereka sendiri sebagai orang
yang kehilangan haknya dan merasa bahwa model ekonomi saat ini telah mengecewakan mereka. Karenanya hal
ini mendorong mereka untuk melakukan pencarian yang lebih agresif baik dengan menggunakan metode
gerakan parlementer dan gerakan ekstra- parlementer2.
Ideologi PRD bukanlah baru maupun asli. Ini adalah regurgitasi masa lalu yang belum terpecahkan dan
merupakan pemuliaan dari cita-cita para komunis serta sosialis yang telah gagal namun masih dipromosikan
oleh doktrin militan Australia dan Amerika Selatan yang disebarluaskan melalui media sosial, di mana mereka
menemukan tanah yang subur3. Daya tarik ajaran radikal komunisme lebih kuat dibandingkan dengan para
pelaku jihad, sebagai orang yang haknya dibuang, dipinggirkan, dan kaum miskin dapat mengaitkan
penyebabnya dengan lebih mudah, sejarahnya, dan gagasan bahwa perubahan kekerasan diperlukan untuk
membebaskan Indonesia dari " penindas neo-kolonial.
"Seperti sepupu yang sangat jauh, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang
menghipotesakan cita-cita mereka hanya sebagai " simbolis " adalah salah perhitungan4. Militansi lebih mudah
untuk menerima dan mempromosikan sebagai bagian dari "perjuangan rakyat" daripada forum demokratis.
Kebebasan demokrasi di Indonesia baru adalah pedang bermata dua, karena suasana yang lebih terbuka
memungkinkan para pemain baru untuk berulang-alik tanpa diketahui dan tidak tertandingi sejak kepemimpinan
politik dan aparat keamanan tidak memahami kecenderungan untuk kekerasan dalam merangkul kekuatan baru.
1 Perkiraan jangkauan mengerahkan PRD 675.000 pengikut Sepanjang perkiraan Indonesia mencapai ukuran
yang sama daripada PKI pada tahun 1966. Para aktivis mengklaim partai AIMS untuk merekrut dan memobilisasi hingga 4 juta pemilih untuk Pemilu 2014 presiden. Ini termasuk SRMI, LMND dan pro-Kiri kelompok. PRD Namun tidak bertujuan untuk merebut kekuasaan provinsi pada 2019. Ini termasuk SRMI, LMND dan pro-Kiri kelompok. 2 http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/14606-prd-amandemen-uud-45-picu-berbagai-persoalan-
bangsa; 24 June 2012; 3 http://www.militanindonesia.org/analisa-politik/17-akhir/8306-lenin-parlemen-dan-realitas-obyektif-kritik-
atas-ragil-nugroho-dan-martin-suryajaya.html; and https://www.facebook.com/#!/jaringan.militan; Militant network; 1 June 2012 4 http://www.rsis.edu.sg/publications/Perspective/RSIS0672012.pdf; No. 067/2012 dated 18 April 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
4
MUNCULNYA KOMUNIS BARU DAN TARIKKAN SEBUAH PENGKAJIAN
ATAS PRD / STR DI RIAU
Perkembangan Partai Rakyat Demokrat / PRD5 dan Serikat Tani Riau / STR
6 yang terjadi
bersamaan dengan gerakan lingkungan yang baru lahir di Indonesia. Meskipun cepat
diberhentikan sebagai bagian dari kebangkitan gerakan masyarakat sipil, agenda politik dan
masalah mendasar seputar kebangkitan PRD di Riau harus dilihat dengan tidak hanya sebagai
motif politik.
Para Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) /
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat disebut PRD sebagai gerakan
neo-komunis 7 yang menembus lembaga swadaya masyarakat di Riau. Hal ini menimbulkan
pertanyaan "Siapakah kelompok neo-komunis ini yang mengancam kesatuan sosial?"
Pemeriksaan argumen neo-komunis menunjukkan bahwa kelompok mengikuti model
sosialis8 dasar yang mengejar suatu penggulingan revolusioner pemerintah dengan harapan
menggantinya dengan beberapa bentuk pemerintahan komunis.
Dalam konteks Riau, fokus utama dari makalah ini, kami memeriksa kelompok-kelompok
militan baru yang lebih terbentuk yang mengejar kekerasan politik dan kami mengevaluasi
daya tarikkan mereka dengan menggunakan kekerasan politik. Tapi sebelum meluncur ke
dalam analisis kita, pertama kita harus mendata tindakan kita terakhir dalam konteks klaim
yang dibuat oleh Kesbangpolinmas. Pada tahun 2011 dan dua kuartal pertama 2012, Provinsi
Riau tercatat enam (6) tindakan pembakaran, satu (1) pra-dimediasi pembunuhan (13 Juli
2011), satu (1) percobaan pembunuhan, dua (2) mogok makan, dan tiga (3) mencoba untuk
melakukan bunuh diri umum dalam protes terhadap negara.9 Pembunuhan pra-meditasi pada
13 Juli 2011 mendorong gerakan melewati ambang pintu tanpa kekerasan menjadi satu
kekerasan dan menghapus klaim yang sah menjadi sebuah gerakan non-kekerasan10
. Proses
radikalisasi diri telah dicapai dan kelompok ideologis dan operasional negara melanjutkan
promosinya akan tindakan kekerasan sebagai metode inti.
Munculnya kelompok Kiri baru di Indonesia merupakan bagian dari daya tarik bagi diaspora
komunis yang tertarik pada kenangan masa lalu, yang tersingkirkan, serta kelompok
5 Partai Rakyat Demokratik, penerus dari Partai Komunis Indonesia (PKI) - Partai Komunis Indonesia Negara
6 Serikat Petani Riau, bagian dari Negara Serikat Petani (STN)
7 http://riauterkini.com/sosial.php?arr=48496 ; Waspadai LSM Berbau Neokomunis di Riau/ Beware of NGOs
smelling neo-communists in Riau; 27 June 2012 8 http://www.breakingperceptions.com/political-ideologies-socialism-distinguish-between-fundamentalist-
socialism-and-revisionist-socialism/; 9 http://antarariau.com/berita/20613/seteru-rapp-ancam-bakar-diri; 30 May 2012 10 Karena cetak asli pada tahun 2012, 'pada 25/26 Januari 2013 gelisah masyarakat dibom tiga tongkang Kertas
Pulp Asia di selat dengan tujuan untuk memblokir lalu lintas di lepas pantai Pulau Muda dan memaksa perusahaan untuk menyetujui 13 tuntutan. Meskipun LSM yang cepat untuk menunjukkan keluhan disuarakan oleh satu desa di pulau interaksi lama berdiri antara anggota PRD sekarang bekerja untuk Jikalahari / WWF dan Kelompok Pemuda eksis mendukung argumen bahwa agitasi dari masyarakat dan dorongan memberikan stimulus untuk api pemboman; http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=55576 - 22 January 2013
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
5
pertumbuhan populasi yang kecewa sedang mencari makna baru. Mengidentifikasi dengan
politik Kiri dengan jihadisme militan memiliki daya tarik yang jauh lebih besar semenjak
jihad diejek oleh sebagian besar dunia. Akan menjadi sulit - dan dalam banyak kasus ilegal -
untuk merekrut pendukung dan meminta dana jika kelompok mengidentifikasi dirinya
sebagai organisasi jihadis. Namun demikian, kami berpendapat bahwa kaum sosialis
mendasar tidak kurang keras dari para jihadis militan. Secara politik, kaum Kiri hidup secara
global, disahkan sebagai bagian dari arus utama politik dan diterima secara luas. Oleh karena
itu, mengklaim mantera dari gerakan sayap kiri membuka pintu ke seluruh dunia untuk para
donor dan pendukung yang masih merindukan "masa lalu yang indah" sebelum komunisme
runtuh pada tahun 1991. Kami mengamati munculnya Kiri baru dalam konteks militansi sejak
kelompok di Riau secara terbuka terkait dengan 'perang rakyat / masyarakat sebuah konsep
perjuangan yang sedang mengejar ekstremis Marxis / Leninis doktri11
Sosialis fundamentalis
/ sosialisme fundamentalis12
.
.
Beroperasi di bawah jubah doktrin Marxis / Leninis, Partai Rakyat Demokratik (PRD) /
Negara Serikat Tani Riau (STR), Sumatera, Indonesia berkembang dari satu faksi politik
yang bisa terlibat dalam aktivisme lingkungan ke kelompok kecil yang aktif, militan
kelompok yang berkomitmen akan tindak kekerasan politik. Kekerasan dibenarkan dengan
dalih menggunakan UU No 33 UUD 1945 (33 UUD 1945) sebagai manifesto politiknya.
Pada pertengahan Juli 2011 kelompok sempalan PRD lokal menghasilkan pamflet 11-
halaman yang menyerukan pembentukan sebuah republik baru mengerutkan sebuah ideologi
separatis dari' kebebasan sejati ekonomi dan kebebasan politik dari penindas negara dan
menyerukan kemerdekaan Riau. Sementara bagian itu utopis, hal ini mendorong PRD serta
keturunan lokal menuju jalan melawan kekerasan.
Kita dapat membandingkan fundamentalis sosialis dengan kaum fundamentalis agama serta
argumen radikalisasi kognitif 13
yang menyatakan, bahwa reaktivitas organik untuk ancaman
eksistensial dari fundamentalisme agama adalah suatu bentuk radikalisasi kognitif.
Mengganti agama dengan sosialisme, munculnya sebuah radikalisasi kognitif identik yang
membentuk kelompok-kelompok sosialis Riau hadir.
Penelitian akademik baru-baru ini mengenali radikalisasi kognitif sebagai proses melalui
individu mana yang mengadopsi ide yang sangat bertentangan dengan orang-orang dari jalur
utama, membantah legitimasi tatanan sosial yang ada, dan berusaha untuk menggantinya
dengan struktur baru berdasarkan kepercayaan yang sama sekali berbeda sistem. Sekali lagi,
11
http://links.org.au/node/88; 12 http://www.breakingperceptions.com/political-ideologies-socialism-distinguish-between-fundamentalist-
socialism-and-revisionist-socialism/; 26 March 2010; Sosialisme Fundamental menolak kapitalisme dan berusaha untuk menghapuskan dan menggantinya dengan bentuk komunisme. Kedua revolusioner sosialis dan sosialis evolusi dapat mencari sosialisme fundamentalis. Marxis menggunakan revolusi untuk menggulingkan kapitalisme dan menggantinya dengan sistem yang baru. Sistem ini akan melibatkan masyarakat tanpa kelas di mana ada kepemilikan umum daripada milik pribadi dan kesetaraan sosial total untuk memiliki kesetaraan besar hasil. 13
Subyek presentasi2011
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
6
semua komponen proses radikalisasi diri hadir, termasuk dualisme14
,, paranoia dalam konteks
kelompok, dan milenialisme15
. PRD di Riau di bawah pimpinan Muhammad Riduan dan
Bambang Aswandi memenuhi syarat telah mengadopsi pandangan-pandangan fundamentalis
ini.
I. PERMUKAAN
Bingung dengan klaim militan non pemerintah, tindakan-tindakan kekerasan adalah bagian
dari 'masyarakat gelisah' yang menginginkan keadilan. Munculnya kekerasan komunal
begitu umum di Indonesia telah menerima, sedikit atau tidak, perhatian. Perhatian yang lebih
besar yang dibuat oleh organisasi non-pemerintah yang mengejar agenda LSM dengan sedikit
atau tanpa penelitian secara mendalam penyebab akar atau dengan pakar politik berfokus
pada militansi dari kelompok agama dan aktor.
Klaim oleh komunitas LSM dan media yang cepat dan berpusat menyalahkan perusahaan,
sejarah keluhan yang lama oleh 'masyarakat', atau korupsi oleh pejabat negara dalam
mengejar tujuan ideologis mereka. Klaim seperti ketidakcukupan konflik harimau-manusia,
ketidakmampuan kerangka politik dan hukum untuk mengamankan tenor tanah, dan
lingkungan yang berkelanjutan mengakibatkan konflik sosial yang besar yang muncul di
permukaan tanpa pemahaman tentang kekuatan dalam mempengaruhi politik yang
melampaui lingkungan argumen. Kami menemukan sedikit bukti untuk mendukung teori
bahwa tindakan kekerasan yang terkait dengan kekerasan komunal di Riau adalah cerminan
sejati keluhan masyarakat asli, bukan karena mereka membawa lebih sering tanda-tanda yang
disengaja, agitasi bermotif politik terkait dengan berbagai faktor seperti sosialisme mendasar
yang memicu konflik komunal.
II. KEBANGKITAN PENYEBAB KOMUNIS / SOSIALIS
Kelahiran kembali penyebab komunis / sosialis dan munculnya PRD / STR sebagai kekuatan
militan di Riau bukan peristiwa soliter. Sebaliknya, lebih luas, konteks nasional kebangkitan
perjuangan komunis dengan PRD mencari tujuan yang baru telah ada selama beberapa waktu.
Meskipun dipandang sebagai politik tidak signifikan dalam konteks politik mainstream dua
kelompok bergerak dalam lintasan paralel dan kekerasan. Kedua kelompok menarik faksi
yang lebih besar dari pihak yang haknya diambil yang muncul dalam lanskap politik di Riau
dan daerah lain di Indonesia.
14
http://www.aw-bc.com/info/todaro_smith/Chapter4.pdf; Pasca-Perang Dunia II literatur tentang pembangunan ekonomi telah didominasi oleh empat helai besar dan kadang-kadang bersaing pemikiran: (1) model linier-tahap-of-pertumbuhan, (2) teori dan pola perubahan struktural, (3) revolusi internasional-ketergantungan, dan (4) yang neoklasik, pasar bebas kontra-revolusi. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan eklektik telah muncul yang mengacu pada semua teori-teori klasik. 15 http://en.wikipedia.org/wiki/Millennialism; Seribu gerakan sosial adalah bentuk spesifik dari milenarianisme
yang didasarkan pada beberapa konsep siklus seribu tahun. Kadang-kadang dua istilah yang digunakan sebagai sinonim, tapi ini tidak sepenuhnya akurat untuk purist. Seribu gerakan sosial tidak perlu agama, tetapi mereka harus memiliki visi kiamat yang dapat utopis atau dystopian.
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
7
Daya tarik bekerja keras dengan Lenin, Marx, dan Kiri global adalah sebanding dengan
kelompok sempalan jihad ekstrim yang menarik para kelompok yang diambil hak-nya untuk
perjuangan mereka. Secara politikal. kita menempatkan Riau berbasis kelompok ke dalam
lingkungan sosialis fundamentalis dengan tujuan untuk menggantikan sistem yang terpilih
secara demokratis saat ini dengan beberapa bentuk rezim komunis.
Secara historis, konsep komunisme belum dipahami dengan baik dan sebagian besar telah
dilupakan oleh masyarakat Asia. Hal ini karena proses pendidikan politik telah benar-benar
diberantas komunisme dari program pendidikan yang utama. Namun, sejak Asia menikmati
tingkat tinggi penetrasi IT, platform teknologi baru dan media sosial mempercepat
penyebaran ideologi sosialisme tradisional dasar, karenanya mengindoktrinasi angka
yang besar dari jajaran yang sudah terbuang. Daya tarik baru bagi pihak Kiri dapat
dibandingkan dengan tahap awal siklus pengembangan jihadis. Karena tabu politik yang
terkait dengan itu, subjek komunisme tidak mendapat perhatian oleh akademisi, pejabat
kebijakan, atau aparat keamanan untuk mengatasi gerakan yang berkembang dan mengatasi
beban historis masyarakat Indonesia.
Sementara siklus hidup gerakan jihad adalah dalam sebuah spiral ke bawah / pola bertahan
sebagai hasil dari upaya yang efektif teror kontra dalam konteks nasional, regional, dan
global Indonesia, faksi militan sayap kiri berada dalam tahap perkembangan awal siklus
kekerasan mereka. Pihak Kiri Indonesia kembali muncul di arena nasional dan lokal dengan
keyakinan bahwa perjuangan untuk 'pembebasan dari penindas' masih belum selesai dan hari
ini merupakan kelanjutan dari perjuangan nasional yang dihentikan pada 1965.
Didorong oleh asosiasi nasionalistis, politik populis dikejar oleh Gerinda, mitra koalisi PDI-P
dari Megawati Soekarnoputri mantan presiden, Hak nasionalistis pensiunan jenderal Prawobo
sekarang bedfellows dari Kiri politik. Direformasi setelah krisis pemilu terakhir di mana
mereka kehilangan semua kursi parlemen, PRD mempertahankan koalisi longgar dengan
Partai Keadilan / Partai Kedilan (PK)16
. Pada tahun 2005, perpecahan PRD ke Partai Rakyat
Pekerja (PLP) mengikuti jalan moderat di bawah kepemimpinan Golkar mantan Wakil
Presiden Yusuf Kalla. Fraksi PRD bergabung dengan Gerinda / PDI-P keributan khas
mengadopsi posisi fundamentalis di kiri luar spektrum neo-sosialis. Ideologi, doktrin, dan
pendekatan yang terletak dalam spektrum sosialis mendasar dari gerakan Marxis. Sejak tahun
2005 sempalan Riau, meskipun bagian dari struktur nasional, telah bermutasi menjadi gambar
cermin dari fraksi lainnya sempalan lokal yang mengejar tindakan militan muncul di provinsi
lain di Indonesia.
Tapi PRD di Riau bukan hanya kelompok yang terlahir ekstremis. Afiliasi tidak langsung,
kontak, dan interaksi konstan dengan sosialis dunia digital global membuat PRD bagian dari
dunia. Bukti untuk upaya yang lebih luas dalam konteks bahasa Indonesia dapat ditemukan
dalam pernyataan publik yang dibuat oleh militan Kiri di Australia 17
menunjukkan bahwa
16
Telah dibentuk kembali sebagai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) in April 2002 17
http://directaction.org.au/tens_of_thousands_rally_across_indonesia_for_may_day; 11 June 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
8
demonstrasi kekerasan di Batam, Sulawesi, dan Kalimantan merupakan bagian dari agenda
nasional dari koalisi sayap kiri18
. PRD, menurut perkiraan sendiri, telah dihimpun di Riau
sekitar 20.000 pemilih dan menargetkan 150.000 lebih untuk memasuki pemilihan gubernur
mendatang di Riau. Secara keseluruhan PRD memobilisasi di semua 26 provinsi dengan
tujuan akhir dari memasuki dunia politik terutama di 2019. Karena politik adalah permainan
angka PRD yang bertujuan untuk meningkatkan sekitar 675.000 pengikut di seluruh
Indonesia dengan sekitar 4,1 juta anggota partai. Ukuran PRD saat ini dekat dengan ukuran
PKI pada tahun 1965, yang menunjukkan bahwa masa lalu membawa daya tarik bagi masa
depan.
Tapi di dalam PRD dan di Riau pada umumnya mengatur sosio-politik subversif-termotivasi
militan / sel ekstremis telah terbentuk dan beroperasi dengan impunitas untuk mengejar
kekerasan dan militansi sebagai bagian dari perjuangan untuk pengakuan. Menambah
kompleksitas PRD / STR di Riau adalah sasaran bisnis. Hal ini mungkin tampaknya
dimotivasi oleh alasan sosial-ekonomi di permukaan, tetapi sifat subversif dan motivasi
politik sejati PRD / STR di Riau, cepat diberhentikan oleh pengamat yang kurang informasi
sejak PRD / aktor STR bekerja sama dengan agenda lingkungan asing , adalah
menyesatkan. Kemasan kekerasan sebagai konflik vertikal terhadap negara, industri yang
dimaksud dalam PRD lingua Franca sebagai "penindas." Karena itu, target dari industri
langsung buku pedoman Trotskyis 19319
yang diberitakan menargetkan pemilik industri yang
borjuis.
Dilihat dari perkembangan evolusi kelompok berdasarkan gerakan umum gerakan subversif
yang memerlukan pengetahuan, niat, dan sumber daya. Dalam pandangan kami ketiga elemen
ini dalam tahap lanjutan. Untuk berdebat lebih lanjut, kelompok ini memenuhi syarat sebagai
aktor non-negara yang menuntut perhatian yang lebih besar dan mendapatkan itu20
. Quiggin
menulis, aktor yang anti-kerajaan, anti-negara dan anti-sosial ini dapat menyebabkan
peristiwa yang terjadi secara signifikan mengubah kebijakan negara. Quiggin lebih lanjut
menyatakan, kelompok lingkungan agresif seperti Greenpeace telah memusatkan perhatian,
dan telah bertanggung jawab untuk perubahan hukum negara atau modifikasi. Ilmuwan
politik dan sosiolog telah mencatat perubahan sejak 1980 banyak aktor anti-kerajaan, anti-
negara dan anti-sosial ini menggunakan isu identitas lokal sebagai benang penghubung yang
umum sehingga sering di menjauhkan diri dari "identitas negara" mereka dan memilih untuk
mengidentifikasi dengan kelompok anti-kerajaan, anti-negara dan anti-sosial sebagai
gantinya (Quiggin 2007).
PRD / STR adalah hibrida. Sementara kelompok-kelompok di Riau mengasosiasikan dirinya
dengan aktor anti-kerajaan, yaitu gerakan lingkungan militan seperti Friends of the Earth /
18
http://directaction.org.au/issue37/indonesia_strikes_and_protests_as_discontent_rises; Yang November 2011 demonstrasi di Batam itu merupakan protes diselenggarakan oleh KSPPSI (Konfederasi Serikat Pekerja yang Seluruh Indonesia), FSPMSI (Federasi Serikat Pekerja Logam Seluruh Indonesia) dan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia). 19
http://www.marxists.org/archive/trotsky/1938/tp/index.htm; The transitional program (1938); The turn is now to the proletariat, i.e., chiefly to its revolutionary vanguard. 20
Thomas Quiggin, Seeing the Invisible, National Security Intelligence in an Uncertain Age
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
9
WALHI mereka juga menjangkau kelompok Islam militan seperti, PKS, HTI, HMI MPO-,
KAMMI, sambil memberikan utama mereka loyalitas dan ketaatan kepada ideologi politik
sisa mengingatkan pada Partai Komunis Indonesia (PKI) menghidupkan kembali dalam
mengejar PRD dari 33 UUD 1945 (UU No 33). Kita bisa berdebat bahwa karena
penyebabnya adalah politik namun kita melihat motif ini hanya sebagai alasan untuk
mengejar ideologi militan dikejar oleh aktor radikal.
Pada saat yang sama mereka merangkul ideologi asing seperti Program berbasis di Inggris
Forest Peoples, yang mempromosikan agresif tersebut, Sebelum Bebas, Persetujuan dan
Diinformasikan (FPIC) yang menghasilkan individu (dan kelompok) menjauhkan diri dari
negara dan mempertanyakan konsep hukum dan peraturan lokal sambil mengklaim
diskriminasi budaya. Ini kompleksitas tidak relevan, politik lokal, dan mengejar bersemangat
doktrin Marxis / Leninis konvergen dengan agenda lingkungan global menyediakan kondisi
ideal untuk sifat subversif kelompok untuk berkembang.
Evolusi dari militan dari aktivis politik untuk aktor militan melaksanakan aksi langsung telah
terwujud namun ia belum cukup lengkap. Metamorfosis berterusan karena tidak ada meja
atau tempat oleh negara, pemerintah, atau masyarakat. Kekosongan posisi rejectionis oleh
masyarakat memungkinkan aktor untuk merasa berdaya dan dibenarkan. Perkembangan
tersebut tidak seperti gerakan militan lainnya, maka (keras) pelajaran dari melawan jihadis
berlaku untuk militan juga. Dilihat dalam konteks niat, pengetahuan, dan sumber daya kita
menilai PRD / STR serpihan sebagai menampilkan komponen berikut karakteristik merek
dagang dari sebuah kelompok, militan sosialis yang mendasar:
II.1 POLITIK KEPEMIMPINAN
Di Riau, di peringkat desa, PRD telah membentuk Komite Kepemimpinan (KPDe) dan kader
informal anggota masyarakat yang secara teratur diindoktrinasi oleh pendidikan politik.
Struktur seperti Akademi Rakyat (Akademi Rakyat) merupakan ulangan dari Pesantren Islam
untuk merekrut kaum muda. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi pendidikan
ideologis dari struktur pendidikan PRD. PRD di tingkat nasional terdiri dari Komite Sentral
dengan perwakilan yang sama di provinsi. Di Riau Bambang Aswandi, seorang aktivis muda
yang juga adalah Sekretaris Jenderal saat ini PRD Marxis. Struktur melampaui ke tingkat
provinsi tetapi sejajar dalam struktur komunis tradisional daripada format yang terpilih secara
demokratis.
Fungsi pemimpin, masyarakat visual, adalah ciri khas dari struktur sosialis neo-
communist/fundamental. Dia diwakili oleh Muhammad Riduan21
. Hubungan yang tepat
antara pimpinan provinsi dan nasional dan komando dan kontrol tidak sepenuhnya jelas dan
akan memerlukan penelitian tambahan, namun ada bukti bahwa beberapa tindakan utama
melibatkan persetujuan komite sentral. Tindakan lokal di Riau jatuh agak ke dalam tujuan
21
Mantan anggota PKS, HTI dan Friends of the Earth bergabung dengan PRD setelah ia menemukan bahwa "Walhi / FOEI tidak cukup tindakan langsung". Para aktivis ditahan selama enam bulan untuk demonstrasi kekerasan.
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
10
strategis dari PRD 22
ketika baru-baru ini pada tanggal 24 Juni 2012, ketua PRD menyatakan
PRD akan terus bergerak, baik menggunakan metode gerakan parlemen dan ekstra-parlemen
untuk mengembalikan Pancasila sebagai filosofi negara dan mengembalikan UUD 1945
sebagai dasar untuk bangsa. "Kami menyerukan kepada semua komponen menegakkan
kedaulatan bangsa bersatu dan mengusir kekuatan jahat di negara kita." Gerakan ekstra-
parlementer dapat diterjemahkan ke dalam tindakan langsung untuk mencapai perubahan
rezim sosialis yang mendasar.
PRD adalah organisasi yang sedang mempelajari dan membandingkan model kepemimpinan
masa lalu dengan kelompok-kelompok politik yang bersamaan seperti PKS. Dalam Lenin vs
PKS negara aktivis PRD, "PKS rupanya merasakan risalah Lenin. Mereka beradaptasi
dengan bumi Indonesia. Biasa saja. Perbedaan lain adalah kadar air tanah. Order dan
tentara kejam, memaksa organisasi pemberontak bawah tanah. Embrio PKS, [seperti]
kelompok Tarbiyah.”23
.
II.2 BAHASA SUBVERSI MENANAMKAN KEKERASAN
Bahasa politik yang digunakan oleh kelompok militan mencakup panggilan untuk tindakan
yang mencerminkan tradisional sosialis, komunis militan bahasa serta afiliasi simbolik
dengan penyebab jihad. Penggunaan afiliasi simbolik dengan penyebab, seperti Marx, Lenin,
Tentara Merah, yang menghancurkan pasukan AS imperialistik, referensi ke PKI, dan
penyebab komunis secara luas digunakan.
Penggunaan Internet dan situs sosial, terutama Facebook, adalah jalan raya untuk
menyebarluaskan dan mengindoktrinasi orang Indonesia cerdas semakin media dan
menyebarkan ideologi neo-sosialis. Pesannya sederhana, dipahami, dan memberikan individu
terisolasi rasa rasa memiliki global. Meskipun kami menemukan dalam penelitian kami
konsentrasi berat muda, kelas menengah Indonesia yang mengasosiasikan dirinya dengan
ideologi sosialis, orang tua rata-rata kelas menengah sama hadir dalam domain sosial
berpartisipasi dalam ruang sosial berdebat, berkontribusi, menyebarkan, dan berpartisipasi
dalam perdebatan sosialis hidup.
Asosiasi dengan penyebabnya sering dijalankan secara simbolis, seperti penggunaan bendera
jihad dan simbol komunis. Bahasa diindoktrinasi dan ideologi politik sosialis
fundamentalisme yang luas dan berkelanjutan. Publikasi terbaru membandingkan Lenin
dengan24
dengan PKS dan pelajaran bagi organisasi (PRD) untuk belajar seperti, "hanya
cahaya [adalah] panduan tentang membangun sebuah organisasi politik yang tidak amatir.
Karena situasi tidak bisa bernapas bebas, maka organisasi harus ketat dengan disiplin.
22 http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/14606-prd-amandemen-uud-45-picu-berbagai-persoalan-
bangsa; 24 June 2012 23
http://indoprogress.com/2012/05/13/pks-dan-lenin/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+indoprogress-feed+%28IndoPROGRESS%29&utm_content=Yahoo%21+Mail; 9 May 2012 24
http://indoprogress.com/2012/05/13/pks-dan-lenin/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+indoprogress-feed+%28IndoPROGRESS%29&utm_content=Yahoo%21+Mail; 13 May 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
11
Tujuannya agar penguasa tidak mudah untuk memukul. Ada sel-sel yang saling mengunci.".
Menyatakan PRD lanjut, "adalah Tarbiyah tidak terbuka, tapi bergerak seperti gurita, [itu]
master kampus [dan] lembaga, membuat masjid sebagai tempat konsolidasi .... Mereka tidak
hanya berbicara surga, neraka, pidato politik tetapi juga mengkritik Orde Baru. Catatan
Greg Fealy, et al, dalam buku Zealous Demokrat: Islamisme dan Demokrasi adalah Mesir,
Indonesia dan Turky, menunjukkan pada akhir tahun 1990-an ada sekitar 10-15 persen dari
siswa yang merupakan bagian dari Tarbiyah. Tidak mengherankan bila Soeharto pusing,
[yang] Tarbiyah kelompok sudah siap. Tidak ingin mengambil sikap seperti Menshevik yang
mau ambil bagian dalam revolusi tahun 1905, dan sekali lagi mengikuti Lenin, kelompok
kemudian membentuk KAMMI Tarbiyah (Muslim Indonesia Student Union Action)." Contoh
ini menunjukkan bahwa PRD adalah sebuah organisasi yang sedang membelajar, yang
membangun hubungan dan memahami pentingnya pengembangan struktural organisasi.
Tipe kedua komunikasi ditujukan langsung kepada para pengikut kelompok. Dalam sebagian
besar komunikasi dengan para pemimpin kunci seperti Muhammad Riduan penggunaan
kematian, 'bertempur sampai mati,' melawan 'orang penindas,' anti-kolonialisme, dan bahasa
yang sama didokumentasikan dengan baik dalam domain publik. Seperti baru-baru 4 Mei
2012 dalam sebuah wawancara bisnisindonesia.com link 'anak-anak akan terus berjuang
selama mereka dapat meningkatkan parang,' hanyalah satu dari banyak contoh bahasa
subversif yang mempromosikan, benci, kekerasan, dan kematian. Pada tanggal 24 Juni 2012,
pemimpin PRD / STR menyerukan tindakan bunuh diri kolektif, berjudul "memanggang," 25
oleh 'sukarelawan'. Aksi tersebut dikoordinasi oleh Bambang Aswandi, Rinaldi S. Sati, dan
Muhammad Riduan.
Panggilan untuk tindakan mencerminkan narasi nihilis dalam mengejar ideologi sosialis
fundamentalis yang mirip dalam interpretasi sempit untuk Marxis / Leninisme seperti doktrin
jihad. Ia percaya bahwa semua sistem demokrasi telah gagal, sistem pemerintahan yang
mengkhianati rakyat, dan perlawanan bersenjata dan kekerasan untuk menggantikan
demokrasi dengan beberapa bentuk komunisme adalah satu-satunya solusi.
II.3 TINDAKAN DAN PENGGUNAAN KEKERASAN
Penerapan tindakan langsung (blokade, pembakaran, dll) dan agitasi kekerasan politik
merupakan faktor konstan di Riau. Sebagian besar tindak kekerasan komunal yang mencakup
kehadiran LMND tersebut, FNPBI, STN, SRMI atau PRD dikoordinasikan upaya provinsi
dan regional untuk mengacaukan masyarakat setempat26
.
Di Riau garis antara kampanye sosial dan lingkungan dan agitasi politik kabur oleh
kesalingterkaitan dari node aktor dan jaringan yang mengejar agenda yang berbeda tetapi
25 http://mimbarriau.com/2012-06/air-mata-tumpah-di-merbau-10-relawan-bakar-diri-dilepas-warga/; 25
June 2012 26
http://www.riaulive.com/masyarakat-pulau-padang-lebih-baik-mati-berjuang-daripada-mati-ditindas/; 4 July 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
12
berinteraksi melalui kuali kelompok politik, sosial dan lingkungan dan afiliasi. Jaringan tidak
linear melainkan amorf dan terus berkembang.
Ditinjau dari perspektif yang lebih kritis terkoordinasi tindakan oleh Jikalahari (badan
koordinasi didanai oleh Friends of the Earth, SIEMENPUU Finlandia, WWF dari Swiss,
Rainforest Action Network, dan Greenpeace) dan hubungan ke PRD dan aktor individu
seperti Bambang Aswandi, Kepala PRD di Riau, serta sekelas Usman Hariansyah, Direktur
Eksekutif Friends of the Earth Riau dan Muhammad Riduan, ex-officio PRD dan sekarang
ketua STR adalah faktor konstan yang mengaburkan perbedaan dan menimbulkan pertanyaan
jika dorongan sebenarnya militansi adalah hasil dari campuran berbahaya dari Kiri militan
menggunakan penyebab lingkungan untuk mendapatkan kredibilitas atau Kiri lingkungan
menggunakan militan untuk menipu masyarakat dengan mengklaim militan fundamental
bagian dari masalah sosial dan industri yang harus disalahkan.
Dalam contoh baik gerakan lingkungan dan Kiri politik mengejar permainan ayam berlaga
yang penting pada pemerintah mundur dan di mana jumlah Kiri tentang kekerasan
mengejutkan publik dan para pemimpin politik menjadi tunduk. Sejauh berjudi telah lunas,
tetapi kecenderungan untuk kegagalan tinggi meninggalkan militan dengan alternatif sangat
sedikit tetapi untuk lebih mempercepat cara-cara kekerasan yang hanyut kelompok lebih
dekat dengan spektrum teror domestik politik aktor non-negara.
Tindakan kekerasan tunggal yang mendefinisikan dan memisahkan tindak pidana terorisme
dalam negeri telah dilakukan. Kami menemukan bahwa kedua tindakan (pembunuhan pada
tanggal 13 Juli 2011) dan mengejar doktrin sosialisme mendasar hadir yang mendefinisikan
PRD di Riau. Dengan kematian seorang karyawan bersalah ambang dari non-kekerasan
menjadi gerakan kekerasan tercapai. Kami menemukan bahwa penggunaan kekerasan sengaja
dirancang untuk meneror negara menjadi tunduk27
. Doktrin melampaui seluruh komunikasi,
pernyataan, dan publikasi diedarkan oleh pimpinan PRD di Riau.
Pembunuhan kontraktor pada tanggal 13 Juli 2011 di sebuah lokasi terpencil di Pulau Padang
adalah tindakan terencana. Aktor dikerahkan untuk melakukan pembakaran di Pulau Rupat
dan Pulau Padang. Kebakaran dipertanyakan lainnya terjadi di Kampar yang terkait dengan
perusahaan sempalan itu menargetkan. Pembentukan tim 10-pria komando bunuh diri untuk
mengatur diri mereka turun di depan istana kepresidenan di Jakarta hanya manifestasi dari
radikalisasi diri berkelanjutan dari kelompok secara keseluruhan28
.
Penggunaan pembakaran sebagai alat untuk mengekspresikan perlawanan dari 'orang'
melawan 'neo-liberal, menindas' pemerintah adalah metode yang disukai perlawanan sejak
lembaga keamanan setempat tidak mampu memahami hubungan antara kekerasan bermotif
politik kiri dan pembakaran adalah alat perlawanan.
27 Wawancara dengan Jikalahari media / manajer kampanye Terbuat Ali yang menyatakan bahwa penggunaan
kekerasan sugestif merupakan bagian dari strategi untuk memobilisasi masyarakat dengan jenis strategi "shock dan kagum" dari untuk merangsang perubahan politik. 28 http://riauterkini.com/hukum.php?arr=48668; 3 July 2012
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
13
II.4 PERTUMBUHAN
PRD di Riau telah tumbuh dalam jumlah dan afiliasi kelompok. Saat PRD mampu
mengumpulkan sekitar 20.000 anggota dari berbagai fraksi. Rincian yang tepat dari LMND,
STR, SRMI, dan faksi-faksi lain akan memerlukan beberapa penelitian lebih rinci, tetapi
PRD mampu menarik dari kolam besar diri radikal, pemuda disenfranchised dan mahasiswa
dengan kecenderungan alami untuk merangkul rela seorang militan, ideologi baru, dan
menarik yang notabene berakar di Indonesia, diperbolehkan oleh hukum, dan menarik bagi
orang miskin dan di bawah-hak istimewa.
Target 2014 adalah untuk mencapai 150.000 anggota di Riau saja. Dalam wawancara
kepemimpinan PRD di Riau telah menyatakan bahwa koalisi dengan PKS atau kelompok
Hizbut Tahrir seperti fundamentalis Indonesia (HTI) sedang berusaha untuk memperkuat
jajaran voting. Hal ini tidak dapat dilihat dengan euforia yang sama oleh organisasi-
organisasi tetapi diskusi dan aksi bersama dengan kelompok-kelompok sempalan Islam
seperti KAMMI dan HMI MPO-adalah acara rutin sebagai masalah dukungan umum untuk
penyebab masing-masing. Afiliasi GERINDA tetap teguh. Dalam pertumbuhan kabupaten
kita telah melihat PRD / STR tumbuh dari ketidakjelasan sampai empat (4) kabupaten di Riau.
Kami juga telah melihat ekspansi di Selatan dan Utara dari Pekanbaru, seperti Dumai,
Rumbai menargetkan masyarakat sekitar ladang minyak di selatan dan menyelaraskan
masyarakat di Pulau Muda dan Teluk Meranti kabupaten.
II.5 LOGISTIK
Logistik kurang moneter menuntut dibandingkan dengan organisasi teroris tradisional karena
senjata utama adalah pembakaran, demonstrasi, dan perkelahian kekerasan. Pendanaan dari
kelompok berasal dari berbagai sumber keuangan, biasanya belum ditemukan, dan tidak
transparan publik. Koleksi dari masyarakat untuk membayar "pajak rakyat" dilaporkan dan
sampai 10.000 rupiah per kepala telah dikumpulkan. Bukti anekdotal menunjukkan
pendanaan politik juga, sebagai individu kaya telah memberi kontribusi pada pendanaan dari
kelompok hingga 25 juta rupiah (sekitar 3.000 USD).
Kita sekarang harus membedakan antara dua faksi antagonis utama dalam militan. Pertama,
Tim PRD Aksi Langsung (DAT) dan kedua, demonstrasi massa lebih umum.
Para DATs sering beroperasi dalam konteks demonstrasi yang lebih besar, meskipun di Riau
khususnya di daerah Pelalawan Kampar, Meranti, kita telah melihat jenis tunggal-serangan
pembakaran menjadi metode utama. Serangan pembakaran telah berevolusi dari demonstratif
lempar Molotov cocktail-jenis desain untuk penargetan yang disengaja dengan tujuan
sepenuhnya render target dioperasi dan menimbulkan kehancuran total. Peningkatan
kecanggihan dari kehancuran parsial untuk kehancuran total diamati, sehingga menunjukkan
bahwa organisasi tersebut adalah organisasi pembelajaran. Namun dana untuk tindakan relatif
kecil dan ditangani dalam kemampuan keuangan komune.
Bukti anekdotal menunjukkan bahwa PRD menggunakan berbagai aktivis untuk mengajar,
merekrut, dan agitasi pembakaran sebagai metode yang disukai perlawanan. Para aktivis
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
14
bepergian dari Jakarta ke resistensi 'kuliah' dikaitkan dengan tindakan berikutnya demonstrasi
dalam masyarakat yang ditargetkan gedung-gedung pemerintah seperti kantor terutama
kabupaten pejabat pertanian atau kehutanan. Ancaman dan intimidasi oleh 'masyarakat,'
cerdik tersembunyi di permukaan dan keliru sebagai sengketa masyarakat, adalah hasil dari
agitasi sesat dan masyarakat 'pemberdayaan' kebijakan. Dana untuk para aktivis yang berasal
dari dana pusat pundi-pundi PRD nasional.
II.6 REKRUTMEN & KEJENGKELAN
Rekrutmen yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Fokus rekrutmen termasuk
kelompok-kelompok mahasiswa dan kelompok aktivis mahasiswa yang dikelola oleh kader
kecil aktivis tertanam di Universitas Riau (UR) dan Universitas Islam Riau (UIR), petani,
kaum miskin, dan anak-anak tunawisma. Rekrutmen ini biasanya terjadi melalui organisasi
seperti kelompok jurnalis siswa atau kelompok-kelompok mahasiswa advokasi. Rekrutmen
pertama akan terkena perdebatan ideologis yang berikut pada dengan indoktrinasi. Aktivis
terakhir menunjukkan pengalaman pra-AC di kelompok lain mulai dari kelompok Islam
untuk LSM dan sering beralih karena sekolah / teman sekelas dan keinginan untuk menjadi
lebih berorientasi aksi. Sejak penampilan Bahana Mahsiswa 2930
dengan majalah mahasiswa
yang dikelola oleh seorang aktivis PRD Universitas Riau (UNRI) melihat peningkatan aksi
kekerasan di kampus yang mengakibatkan kerusakan properti terbaru dari universitas.
Sedangkan demonstrasi massa konsisten dari beragam kelompok, afiliasi, dan tindakan
tematik penyebab sosial dan lingkungan, para aktivis PRD teratur membenamkan diri dalam
demonstrasi untuk memberikan kredibilitas penyebab politik mereka dan tetap dalam arus
utama 33 pesan mereka UUD 1945. Namun pesan tetap bagian dari doktrin Marxis nasional
dan global31
. Demonstrasi sering menargetkan pemerintah dan perusahaan swasta dan
mengikuti tema kampanye menyeluruh, misalnya, masyarakat sipil atau kelompok
lingkungan.
Perekrutan ke PRD adalah jaringan longgar sekolah, hubungan pribadi, dan keluarga dekat.
Namun, lingkaran dalam kelompok adalah unit rajut ketat aktivis diketahui satu sama lain
selama beberapa dekade. Seperti kelompok militan lain kohesi kelompok dibangun atas
kepercayaan kolektif. Sebuah keyakinan diindoktrinasi ideologi Marxis / Leninis-sosialis
adalah memainkan bagian dari perekrutan ke dalam organisasi sering menarik via berikutnya
kerabat atau teman sekelas.
Tapi dibandingkan dengan model jihad PRD bukan organisasi murni. Ini mencakup pinggiran
Islam, Muslim ultra-konservatif, orang miskin, mahasiswa, kelas menengah, petani, dan
merupakan bagian dari agenda nasional selama PDI-P adalah mitra koalisi GERINDA.
Tujuan ideologi merebut kekuasaan, seperti yang utopis dan terlalu mengada-ada karena hal
ini dapat suara, adalah common denominator. Dalam konteks Indonesia, agenda sosialis
29
http://bahanamahasiswa.com/ 30
http://suarariau.com/pekanbaru/55-riau/3507-kronologis-kerusuhan-kongres-mahasiswa-universitas-riau; 15 June 2012 31
http://www.marxist.com/; and http://www.marxist.com/website-of-marxists-in-pakistan-a-success.htm;
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
15
fundamentalis tidak pada kenyataannya merangkul kelompok-kelompok agama sebagai
bagian dari proses untuk merebut kekuasaan. Hal ini jelas berbeda dari perspektif jihad murni
yang melihat l kiri hanya sebagai pinggiran jauh untuk mendukung kelompok-kelompok
jihad di fungsi tambahan atau karena pelaku memiliki pengetahuan sebelumnya atau
kerabat32
.
Common denominator di kedua demonstrasi DAT dan massa adalah penggunaan kekerasan
dan keinginan untuk menimbulkan cedera atau kematian. Sejak 25 201133
bentrokan
Desember di Bima, NTB, frase "Bimakan" adalah bagian aktivis 'lingua Franca. Pada awal
Desember 2011 skenario lebih ganas dimainkan di Mesuji34
, Lampung yang mengakibatkan
pemenggalan dan mengejutkan warga. Meskipun hasilnya dengan cepat disalahkan pada
sengketa perusahaan, bukti dari penilaian superfisial dan proses terstruktur agitasi konstruktif
dari masyarakat dengan kiri, anti-pengembangan ideologi muncul dalam domain publik
dalam skenario pasca-insiden sebagai panggilan untuk reformasi agraria.
Logistik yang dibutuhkan seringkali tidak lebih dari pesan SMS dari aktivis yang mendorong
masyarakat lokal untuk bangkit melawan ketidakadilan yang dirasakan dilakukan oleh
pejabat korup atau manajer perusahaan. Penyediaan botol plastik beberapa bensin tersedia
secara luas, begitu juga senjata penggunaan pertanian umum.
Penggunaan senjata api juga merupakan elemen khas dalam keyakinan fundamentalis untuk
memanggul senjata untuk membela "tanah air" melawan penindas asing dan neo-kolonialis
pasukan. Tim Aksi Langsung menggunakan dikonversi senapan udara yang tinggi bertekanan
yang menembak hitam bubuk biaya terbuat dari buatan baut logam. The Riau berbasis sel
PRD Aksi langsung memiliki akses ke senjata rakitan yang mampu menerapkan kekuatan
mematikan. Kami percaya setidaknya dua senjata tersebut digunakan dalam pra-bermeditasi
pembunuhan seorang ayah berusia 30 tahun dari seorang anak kecil yang bekerja sebagai
kontraktor di Pulau Padang pada tahun 2011.
Pembakaran menjadi lebih canggih. Bom molotov biasanya dipersiapkan sebelumnya, dan
target lokasi dan keamanan dinilai sebelum tindakan. Dalam semua kasus pembakaran enam
pada tahun 2011 pola evolusi dapat dilihat mulai dari lemparan bom molotov yang tidak
terkendali untuk lebih canggih menargetkan dari kompartemen mesin dan sel bahan bakar
yang dirancang untuk secara permanen menonaktifkan peralatan yang ditargetkan.
Kami memperkirakan anggaran operasional lokal mulai dari beberapa ratus dolar USD
(dalam mata uang Indonesia) sampai maksimal 2.500 USD atau kurang. Demonstrasi
nasional biasanya dihitung antara 50.000 - 150.000 rupiah per hari.
II.7 POLITIK PENDIDIKAN & BANGUNAN YANG KADER
32 Mewawancarai spesialis penelitian di Singapura 12 Januari 2012 33
http://www.theaustralian.com.au/business/mining-energy/deaths-escalate-protest-against-aussie-mine-company/story-e6frg9df-1226231647007; 28 December 2011; 34
http://www.sumbarpost.com/berita-469-misteri-dibalik-tragedi-mesuji-lampung-yang-memakan-korban-jiwa.html; 18 December 2011
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
16
Struktur pendidikan membangun sistem pendidikan yang mendukung masa depan PRD
sedang dibuat. Akademi Raykat (AKAR) merupakan struktur ini. Sekolah ini dirancang
untuk menarik kaum muda, orang miskin, dan kehilangan haknya untuk memberikan jalan
pendidikan sedini pra-sekolah. Ini adalah proses evolusi yang sama seperti gerakan jihad
mengalami.
Membangun pemuda dan kader muda masa depan yang memainkan peran penting dalam
pengembangan struktur sosialis fundamentalis. Perekrutan kaum muda memberikan
pandangan jangka panjang untuk membangun kelompok untuk 2019 pemilihan umum,
namun pada saat yang sama mengidentifikasi pemimpin masa depan yang mampu bangkit
melalui peringkat atau jika diperlukan akan dipilih untuk Tim Aksi Langsung (s DAT).
Penelitian lebih lanjut pada struktur pendidikan, pengajaran, dan orientasi strategis ajaran
harus dilakukan.
II.8 JARINGAN PRD DI RIAU
PRD di Riau berafiliasi dengan konsorsium kelompok kiri. Ini termasuk gerakan mahasiswa,
serikat buruh FNBPI, sebuah pusat ideologi komite JAKER, Negara Serikat Petani STN,
LMND tersebut (Liga Mahasiswa Demokrasi), STR (Negara Serikat Petani Riau-bagian dari
Negara Nasional Serikat Petani), dan sayap media www.bikarionline.com, dan di Riau
Bahana Mahsiswa.
Kelompok ini awalnya dibentuk oleh Rinaldi S. Sati, yang hari ini penasihat khusus untuk Ibu
anggota Ayus Intsiawati dari Riau DPA di Jakarta. Dia telah mendukung militansi politik
kelompok di Riau sepanjang karir politiknya. Kepemimpinan militan 'meliputi, Bambang
Aswandi, Kepala PRD di Riau, istrinya Dessry Kurniawati, Muhammad Riduan, sekarang
kepala Petani Negara Uni-Riau (STR) bagian dari Serikat Petani Nasional (STN), Sutarno,
Yahya, Muhammad Riduan saudara, dan Usman Hariansyah, Direktur Eksekutif Friends of
the Earth / Walhi sebagai teman lama dari pimpinan PRD. Lainnya termasuk istri dari
Muhammad Riduan berpartisipasi dalam mobilisasi perempuan dalam masyarakat, Loevina,
dan Made Ali dari tim media PRD tapi sekarang tertanam dalam Jikalahari, Bahana
Mahsiswa (sebuah universitas outlet media), dan Aang Ananda Suherman resmi beroperasi di
riau Korupsi Trial (RCT). Diposisikan sebagai kelompok masyarakat sipil aktor,
bagaimanapun, merupakan doktrin fundamentalisme Marxis. Ini adalah beberapa inti dari
PRD / STR di Riau yang secara terbuka menghasut, memobilisasi, rencana, dan tindakan
kekerasan petak.
Tim Aksi langsung diambil dari petani gelisah dan individu dalam masyarakat, yaitu desa
Lukit, Bagan Melibur, dan Mengkirau. Aktivis Aksi Langsung (DaaS) yang bergabung
tindakan setelah dipanggil oleh pimpinan PRD / struktur STR. Dalam, tindakan masa lalu
terkoordinasi dari Serikat Petani Nasional yang didukung oleh Greenpeace, WALHI / FOEI,
JMGR, Telapak / EIA, Sungai Tim Pembela, Kabut Riau, dan lain-lain di bawah kedok
lingkungan, anti korupsi-, dan masyarakat sipil lainnya masalah.
Tapi doktrin Marxis / Leninis ideologis yang ditiru PRD / STR bawah sosialisme judul
menikmati dukungan asing. Pengaruh dari Amerika Selatan, Kiri Australia, dan dari dalam
Andreas Wimmer, MSc., “Fundamentalism Socialism in Riau, Indonesia”. Deutsche Asienstiftung 2012,
Volume 2, Issue 3
17
militansi Islam yang pernah hadir. Muhammad Riduan adalah pengikut PKS dan HTI (Hizbut
Tahrir Indonesia) sebelum bergabung dengan Walhi / FOEI dan beralih ke sebuah kelompok
aksi lebih langsung berorientasi, PRD. Its milenium kognisi dapat diringkas sebagai "tujuan
kami adalah suci, mereka adalah kejahatan. Kami benar, mereka jahat. Kami tidak bersalah,
mereka bersalah. Kami adalah korban, mereka adalah victimizers" (A. Beck)35
.
Transendensi pola pikir ini pernah hadir dalam perilaku kelompok dan tuntutan karena
termasuk kolektivisme ("kita versus mereka"), jarak kekuasaan (menginspirasi untuk
mengikuti "Chavez," "Marx," dll) dan menghindari ketidakpastian (sejauh dari anggota dari
budaya merasa terancam dengan situasi ambigu atau tidak diketahui). Yang terakhir ini
cenderung untuk mempromosikan xenophobia dan intoleransi dan mewakili pandangan
fundamentalis.
III. KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwa faksi Riau berbasis militan PRD / STR adalah, meskipun
retorika dasar, kelompok fundamentalis. Pesan mereka berisi referensi terus menerus untuk
sosialis, komunis / Marxis keyakinan doktrinal, dicampur dengan dosis nasionalisme dan
fundamentalisme agama, serta tema saat populis yang muncul di permukaan menjadi isu
sosial, lingkungan atau lokal.
Tapi ketika dilucuti pelaku PRD / STR di Riau adalah self-radikal, rumah-tumbuh kelompok
militan domestik. Ini telah mengejar dan pada 1 Juli 2012 terus mempromosikan iklim yang
kondusif untuk tindakan kekerasan yang sudah termasuk pembakaran, pembunuhan, dan
bunuh diri ritual sekarang masyarakat. Muhammad Riduan telah muncul sebagai pemimpin
sekte fundamentalis sosialis yang sesuai dengan ajaran kelompok, menekan perbedaan
pendapat ('pengkhianat rakyat'), dan lain-lain devaluates. Dan nya kelompok prasangka
memenuhi syarat untuk budaya yang lebih luas kognitif radikal menyebabkan mutasi
kekerasan. Hidup di daerah kantong terisolasi dari Pulau Padang telah berkontribusi pada
kekerasan dunia nyata yang tidak mungkin untuk berhenti.
35 http://en.wikipedia.org/wiki/Aaron_T._Beck; Ia secara luas dianggap sebagai bapak dari terapi kognitif, dan
teori-teori merintis banyak digunakan dalam pengobatan depresi klinis. Beck juga mengembangkan laporan diri ukuran depresi dan kecemasan termasuk Beck Depression Inventory (BDI), Skala Beck Keputusasaan, Skala Beck untuk bunuh diri Ideation (BSS), Beck Persediaan Kegelisahan (BAI), dan Persediaan Pemuda Beck. Dia adalah Presiden Emeritus Institut Beck untuk Cognitive Behavior Therapy dan Presiden Kehormatan Akademi
Cognitive Therapy, yang menyatakan terapis kognitif yang berkualitas.