kecenderungan perilaku - usd repository
TRANSCRIPT
STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU
AGRESI PADA MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Andreas Benny Rahadi
NIM : 059114018
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU
AGRESI PADA MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Andreas Benny Rahadi
NIM : 059114018
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESI PADA
MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA.
Andreas Benny Rahadi
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan perilaku agresi pada
musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek yang diteliti sebanyak 58 orang. Subjek adalah
musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, berdomisili di Yogyakarta dan termasuk dalam
kategori usia remaja hingga dewasa awal. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive
random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report dan sistem try out
terpakai. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan
aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992). Perhitungan validitas terhadap kuesioner dilakukan
dengan pengujian validitas isi (content validity). Jumlah item pada skala uji coba adalah 80 item,
setelah dilakukan analisis item, terpilih 57 item dengan corrected item-total correlation ≥ 0,30
yang dianggap baik. Sedangkan pengukuran koefisien realibitas skala agresi terhadap 80 item
menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Hasil penelitian menunjukkan 33 orang subjek (57%)
berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah, 23 orang subjek (40%) pada tingkat
kecenderungan perilaku agresi sedang. Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada
tingkat kecenderungan perilaku agresi yang tinggi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki kecenderungan perilaku agresi yang rendah.
Kata kunci: agresi, musisi, heavy metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESI PADA
MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA.
Andreas Benny Rahadi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan perilaku agresi pada
musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek yang diteliti sebanyak 58 orang. Subjek adalah
musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, berdomisili di Yogyakarta dan termasuk dalam
kategori usia remaja hingga dewasa awal. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive
random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report dan sistem try out terpakai. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan
aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992). Perhitungan validitas terhadap kuesioner dilakukan
dengan pengujian validitas isi (content validity). Jumlah item pada skala uji coba adalah 80 item,
setelah dilakukan analisis item, terpilih 57 item dengan corrected item-total correlation ≥ 0,30
yang dianggap baik. Sedangkan pengukuran koefisien realibitas skala agresi terhadap 80 item
menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Hasil penelitian menunjukkan 33 orang subjek (57%)
berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah, 23 orang subjek (40%) pada tingkat
kecenderungan perilaku agresi sedang. Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada
tingkat kecenderungan perilaku agresi yang tinggi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki kecenderungan perilaku agresi yang rendah.
Kata kunci: agresi, musisi, heavy metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
DESCRIPTIVE STUDY: THE TENDENCY OF AGGRESSIVE BEHAVIOR
OF HEAVY METAL MUSICIANS IN YOGYAKARTA.
Andreas Benny Rahadi
ABSTRACT
The aim of this study is to describe the tendency of aggressive behavior of musicians who
play Heavy Metal music. The approach used in this research was descriptive quantitative approach.
The numbers of the subjects under study are 58 people. The subjects are musicians who play Heavy Metal music, based in Yogyakarta and they are ranging from adolescence to early adulthood. The
samples were determined by applying purposive random sampling technique. The data collection
was conducted by self-report procedure and using the in-used try out system. The instrument used
to collect the data was a questionnaire which was based on aspects of aggression according to Buss
and Perry (1992). The validity of the questionnaire was analyzed by testing the content validity.
There were 80 items tested to develop the questionnaire. After being analyzed, 57 items were
selected and considered good, in which has corrected item-total correlation ≥ 0.30. On the other
hand, the measurement of reliability coefficient against 80 items of the aggression scale produced
an alpha coefficient of 0.931. The results showed that there are 33 subjects (57%) are at low
tendency to aggressive behavior, 23 subjects (40%) are at medium tendency to aggressive behavior.
In addition, there are only 2 subjects (3%) at high tendency to aggressive behavior. From the data above it can be concluded that the majority of Heavy Metal musicians in Yogyakarta has a low
tendency to aggressive behavior.
Key words: aggression, musicians, heavy metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya melalui berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi in sebagai syarat kelulusan
kuliah. Melalui banyak hambatan dan rintangan, Tuhan selalu setia dan
memberikan jalan keluar terbaik bagi saya.
Dengan rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
nasehat dan bantuan yang diberikan hingga selesainya proses penulisan skripsi ini,
kepada: Ibu Sylvia Carolina M.Y.M. S.Psi, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi, Ibu Maria Laksmi Anantasari S.Psi., M.Si. dan Ibu A. Tanti Arini, S.Psi,
M.Si sebagai dosen pembimbing akademik, Ibu Y. Titik Kristiyani, M.Psi selaku
Kepala Program Studi Psikologi, serta Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Terima kasih setulusnya juga saya ucapkan atas dukungan moril maupun
materil dari Bapak, Ibu, Kakak, Adik-adik serta seluruh keluarga besar. Terima
kasih untuk Verena Vega yang selalu memberi motivasi, untuk Tejo Nugroho dan
kawan-kawan AKINDO, Tri Atmojo, dan Dwi Rahardianto. Untuk kawan-kawan
Fakultas Psikologi, kawan-kawan Fakultas Sastra, kawan-kawan UKM Fotografi
Lens Club, terima kasih atas semua bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu masukan berupa saran maupun kritik yang membangun dari berbagai
pihak sangat diharapkan demi kemajuan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Akhir kata penulis memohon maaf atas segala keterbatasan yang penulis
alami dan penulis berharap semoga karya ini setidaknya dapat menjadi masukan
yang baik bagi pengembangan penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 14 Maret 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING …..………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………..... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… iv
ABSTRAK ………………………………………………………………. v
ABSTRACT ……………………………………………………………... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……. vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………... viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xv
BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………..…………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 7
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 7
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 8
1.Manfaat Teoritis …………………………........................ 8
2.Manfaat Praktis …………………………………………. 8
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II: LANDASAN TEORI .....................…………..………………... 9
A. Agresi …………………………………………………………. 9
1. Pengertian Agresi …………………………………………… 10
2. Batasan Perilaku Agresi …………………………………….. 11
3. Aspek-aspek Agresi …….…………………………………… 13
4. Agresi Dilihat Dari Pendekatan Belajar Sosial …………...... 14
5. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif ………………………...…… 18
B. Musik dan Musisi Heavy Metal ..……………………………... 22
1. Musik Heavy Metal ………………………………………… 22
2. Musisi Heavy Metal ………..………………………………. 29
C. Musisi Heavy Metal dan Agresi …….……………………….... 33
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN …………………………... 38
A. Jenis Penelitian …..…………………………….……………... 38
B. Identifikasi Variabel Penelitian ……………………………….. 38
C. Definisi Operasional ………………………..…………………. 38
D. Subjek dan Teknik Pengambilan Sampel ……………………… 40
E. Metode Pengambilan Data …..………………………………… 41
F. Pertanggung Jawaban Mutu …………………………………… 42
1. Validitas …………………………………………………….. 42
2. Seleksi Item ………………………………………………… 43
3. Reliabilitas ………………………………………………….. 47
4. Analisis Data ……………………………………………….. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………… 51
A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………..……..… 51
B. Gambaran Subjek Penelitian ………………………..……..... 51
C. Hasil Penelitian ……………………………………….….….. 52
1. Uji Normalitas ………….……………………….……….. 52
2. Deskripsi Data Penelitian …………….……..…………… 53
3. Kategorisasi Jenjang ………………………….………….. 55
4. Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi
Heavy Metal Tiap Aspek …...……………….. ……………. 56
5. Tabulasi Silang ………………………………….….…….. 59
D. Pembahasan ………………………………………………..…. 60
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 69
A. Kesimpulan …………………………………………………… 69
B. Saran ………………………………………………….………. 69
1. Bagi Musisi Heavy Metal ………………………………… 69
2. Bagi Peneliti Selanjutnya …………………………………. 69
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-ciri bentuk Perilaku Agresif ………………..………….… 20
Tabel 2.2 Tema Lirik dari Lagu Heavy Metal …………………………… 26
Tabel 3.1 Tabel Blue Print Skala Agresi …………..…………………….. 44
Tabel 3.2 Tabel Penyebaran Item-item Skala Agresi Sebelum Try Out ..... 45
Tabel 3.3 Tabel Penyebaran Item-item Skala Agresi Setelah Try Out ....... 46
Tabel 3.4 Tabel Norma Kategorisasi Jenjang ……………………………. 49
Tabel 3.5 Tabel Norma Kategorisasi Dengan Batasan Angka-angka …… 50
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Subjek Penelitian ………... 52
Tabel 4.2 DistrIbusi Frekuensi Usia Subjek Penelitian ……………….. 52
Tabel 4.3 Uji Normalitas …………………………………………….….. 53
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif …………………………………………… 53
Tabel 4.5 Uji-t Satu Sampel (1-tailed) ………………………………….. 54
Tabel 4.6 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal …………………………………………………………..…..…….. 55
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Aspek Agresi Fisik ………………..……… 56
Tabel 4.8 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Agresi Fisik ………………………………..…………..….. 56
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Aspek Agresi Verbal ……………………… 57
Tabel 4.10 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Agresi Verbal ……………………….……..…..………….. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Aspek Kemarahan………………………… 57
Tabel 4.12 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Kemarahan …………………………………….…....…….. 58
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Aspek Permusuhan ……………………… 58
Tabel 4.14 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Permusuhan ……………………………………...……….. 59
Tabel 4.15 Tabulasi silang Jenis Kelamin Subjek dan Kecenderungan Perilaku
Agresi Musisi Heavy Metal ……………………………………………... 60
Tabel 4.16 Tabulasi silang Usia Subjek dan Kecenderungan Perilaku Agresi
Musisi Heavy Metal …………………………………………..……..… 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Try out ……………………………………………… 74
2. Data Penelitian ………………………………………….. 78
3. Reliabilitas Penelitian …………………………………….. 81
4. Data Statistik Deskriptif ………………………………….. 85
5. Uji Normalitas ……………………………………….…… 88
6. Skala Penelitian …………………..……………….……… 89
7. Transkrip Wawancara ………………………………….. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Djohan (2009) mengemukakan bahwa setiap orang memerlukan musik.
Tidak ada masyarakat atau budaya yang tidak mengerti musik. Dari desa
pedalaman hingga perkotaan modern, musik menjiwai kehidupan masyarakatnya.
Gutheil (dalam Satiadarma, 1990) menyatakan bahwa musik mempunyai efek
pada manusia yang dapat dihubungkan dengan segala sesuatu, seperti fisik,
emosional, tingkah laku, pendidikan, dan imajinasi. Dikatakan juga oleh Djohan
(2009) bahwa musik diakui memiliki pengaruh terhadap perilaku manusia,
sehingga dalam perkembangan jenis-jenis musik baru, masyarakat mulai berhati-
hati dalam menerima karena dikhawatirkan akan membawa dampak tertentu.
Musik rock merupakan sebuah fenomena unik dalam perkembangan dunia
modern. Musik rock memiliki karakteristik sebagai jenis musik yang sensual,
keras, dan penuh energi. Dampak sosial dari musik rock di dunia mungkin tak
tertandingi oleh jenis musik lain. Musik rock seringkali dipersalahkan atas
kerusakan moral yang terjadi sejak kelahirannya pada era 60an terkait dengan
perilaku seks bebas dan penggunaan obat terlarang. Saat ini musik rock telah
menjadi populer di seluruh dunia, jauh dari tempat kelahirannya di Amerika
Serikat, dan berkembang menjadi banyak gaya yang bervariasi, salah satunya
adalah Heavy Metal. Heavy Metal merupakan hasil pengembangan yang ekstrim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terhadap musik rock. Jenis musik ini memiliki ciri suara distorsi gitar yang lebih
tebal dibandingkan bentuk musik rock awal. Meskipun jenis musik ini tidak
terlalu laku secara komersial, Heavy Metal masih memiliki penggemar yang besar
di seluruh dunia.
Heavy Metal atau sering disingkat 'metal' saja, pada awalnya
dikembangkan sebagai budaya tandingan, dimana di dalamnya cahaya terang
digantikan oleh kegelapan, dan akhir yang bahagia seperti dalam musik pop
digantikan oleh realitas bahwa segala sesuatu tidak selalu berjalan mulus di dunia
ini. Liriknya secara tajam dan eksplisit menyuarakan kemarahan, kejengkelan dan
rasa frustrasi. Heavy Metal menjadi pencarian terhadap arti kegilaan, kematian,
kehancuran dan horor sehingga para kritikus menganggap genre ini lebih sering
mengekspos aspek negatif dari realitas. Selain itu Heavy Metal dilihat sebagai
ideologi musik yang tidak populer dan melawan arus, hal ini dapat dilihat dari
berbagai sudut: mulai dari sisi musik, lirik, gaya berpakaian, gaya hidup. Musik
Heavy Metal telah menerima begitu banyak perhatian publik dan menjadi
perdebatan selama dekade terakhir. Beberapa kritikus menganggap bahwa di
dalam Heavy Metal tidak hanya terdapat musik yang memekakkan telinga tetapi
juga hasutan kepada perilaku yang antisosial (Arnett, 1996).
Berkonsernya dua supergrup metal internasional Sepultura dan Metallica
di Indonesia pada dekade 90-an memberi kontribusi besar bagi perkembangan
jenis musik ini di Indonesia, selain bertambahnya jumlah penggemar Heavy Metal
di Indonesia, hal ini diikuti juga dengan bertambahnya jumlah musisi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memainkan jenis musik ini, sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang),
Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx
(Jakarta). Di Indonesia Heavy Metal bisa dikatakan sebagai musik yang bergerak
di bawah tanah dan lazim disebut musik underground. Hal ini dikarenakan, band-
band Heavy Metal selalu dikesampingkan dan dianggap biang kerusuhan.
Sebuah pertunjukkan musik Heavy Metal merupakan suatu fenomena yang
berbeda dibandingkan dengan pertunjukkan musik lainnya. Bagi orang awam
tingkah laku penonton pertunjukkan musik Heavy Metal akan terlihat seperti
orang kerasukkan dan lepas kendali. Para penonton pertunjukan Heavy Metal
identik dengan gerakan body slam, yaitu gerakan saling menghantamkan tubuh
satu sama lain, lalu moshing dimana penonton meloncat dari atas panggung untuk
ditangkap penonton dibawahnya dan lalu digulingkan ke penonton dibelakangnya,
yang paling “ringan” adalah gerakan headbanging, yaitu gerakan mengangguk-
anggukkan kepala ke atas dan ke bawah dengan cepat mengikuti irama musik.
Riuhnya musik Heavy Metal mampu memberi energi pada fans yang berteriak dan
headbanging sepanjang pertunjukkan.
Juslin & Sloboda (2001) berpendapat bahwa salah satu alasan utama
mendengarkan musik adalah karena musik dapat memberikan manusia
pengalaman emosional tertentu. Mendengarkan musik Heavy Metal, menurut
beberapa peneliti psikologi populer, mampu memberikan pengalaman katarsis
bagi penggemar Heavy Metal. Pendengar musik Heavy Metal melepaskan atau
membongkar frustrasi mereka yang terpendam melalui suara riuh dan intens, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mereka rasa dan sadari telah membantu mereka menghadapi tuntutan hidup dan
stres (Arnett, 1996). Sebaliknya, Satiadarma (1990), dalam penelitiannya
menemukan bahwa jenis musik hingar-bingar dapat menyebabkan kita stres
sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan.
Anderson & Bushman (dalam Anderson, Carnagey & Eubanks, 2003),
dalam penelitiannya menemukan bahwa mendengarkan musik dengan lirik yang
bertema kekerasan secara berulang-ulang, memiliki pengaruh terhadap
pengembangan kepribadian yang agresif. Mendengarkan musik Heavy Metal
barangkali sudah tidak terpisahkan dari kehidupan sebuah band atau seorang
musisi Heavy Metal. Sehingga bisa dikatakan bahwa paparan musik Heavy Metal
secara terus menerus terhadap musisi Heavy Metal, meningkatkan peluang
munculnya perilaku agresi pada diri mereka.
Menurut Murray (Hall & Lindzey, 1993) agresi didefinisikan sebagai suatu
cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang,
membunuh, atau menghukum orang lain. Atau secara singkatnya agresi adalah
tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang
lain. Pada tanggal 10 Agustus 1993, Varg Vikernes, didakwa melakukan
pembunuhan atas gitaris band Mayhem, Øystein Aarseth (dagbladet.no, 2009).
Selain itu Vikernes juga diduga bertanggung jawab atas aksi pembakaran gereja di
beberapa tempat di Norwegia. Vikernes adalah anggota tunggal dari band metal
Burzum yang liriknya mengobarkan penolakan atas Kristenisasi dan tema-tema
pemujaan setan. Vikernes akhirnya ditangkap pada bulan Mei 1994, dan dijatuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
hukuman 21 tahun penjara atas dakwaan pembunuhan dan pembakaran gereja.
Vikernes jelas terbukti melakukan perilaku agresi secara fisik dan langsung,
dengan membunuh dan merusak properti milik orang lain untuk mencapai
tujuannya.
Koeswara (1998), menuturkan penyebab perilaku agresif ada bermacam-
macam, sehingga dapat dikelompokkan menjadi faktor sosial, faktor lingkungan,
faktor situasional, faktor hormon, alkohol, obat-obatan (faktor yang berasal dari
luar individu) dan sifat kepribadian (faktor-faktor yang berasal dari dalam
individu). Dalam beberapa kasus, alkohol memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap meningkatnya kecenderungan perilaku agresif. Pada bulan Juni 2010,
Vince Neil vokalis dari band Heavy Metal, Motley Crue, tertangkap sedang
mengemudi dalam keadaan mabuk di Las Vegas setelah sebelumnya ia diketahui
menghancurkan kamera seorang penggemarnya (Huffington Post, 2011). Lirik
dari lagu-lagu Heavy Metal banyak menyampaikan tema kekerasan serta
penggunaan alkohol dan narkoba, sehingga diasumsikan dapat meningkatkan
peluang munculnya perilaku kekerasan dan dorongan untuk mengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan terlarang yang efeknya dapat memicu munculnya
perilaku agresif- pada mereka yang terus menerus terpapar oleh Heavy Metal.
Kerasnya lingkungan musik Heavy Metal membuat seorang musisi belajar
bahwa untuk diakui mereka diwajibkan untuk melakukan hal-hal kontroversial,
menggunakan alkohol dan narkoba, memilih ideologi yang berlawanan dengan
norma sosial, sehingga memunculkan pribadi yang sangar dan tidak bersahabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Perilaku agresif yang dilakukan oleh musisi Heavy Metal bisa jadi muncul karena
sebelumnya mereka mendapatkannya dari orang lain, jadi perilaku tersebut
ditampilkan karena mereka belajar dari orang lain. Agresi menjadi semakin kuat
karena sebagai penghibur yang berada di atas panggung mereka menjadi pusat
perhatian orang lain, mendapat pujian, sehingga merasa bangga dan diakui
eksistensinya. Bandura (1973), dalam teori belajar observasional mengemukakan
seseorang menirukan tingkah laku model karena ia merasa tertarik dan
dimunculkan dengan diperkuat oleh efek positif yang diperoleh sang model.
Seorang musisi Heavy Metal memiliki pengalaman yang berbeda
dibanding mereka yang hanya sebagai pendengar, selain juga sebagai pendengar,
seorang musisi juga merefleksikan pengalaman yang ia alami melalui musik yang
diciptakan dan dimainkannya. Sebagaimana dikatakan oleh Bach (dalam Juslin &
Sloboda, 2001), bahwa seorang musisi tidak dapat menggerakkan orang lain jika
dirinya sendiri tidak tergerak oleh musiknya. Hal inilah yang membuat peneliti
tertarik untuk melihat kecenderungan perilaku agresif pada musisi. Berkowitz
(2003), dalam sebuah bagian dari reviewnya, melihat secara khusus bahwa
penelitian mengenai efek musik agresif pada agresi, kurang mendapat perhatian.
Anderson, Carnagey, dan Eubanks (2003) juga menyimpulkan bahwa saat ini
dibutuhkan penelitian tambahan mengenai hubungan antara musik dan perilaku
agresif.
Alasan peneliti mengangkat topik penelitian ini karena melihat adanya
stereotipe pada komunitas Heavy Metal. Utamanya pada musisi yang dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
membawa pengaruh buruk bagi pendengarnya. Apakah benar musisi Heavy Metal
memiliki kecenderungan perilaku agresi yang tinggi? Bagaimanakah
kecenderungan perilaku agresi musisi Heavy Metal yang sebenarnya? Penelitian
ini hendak menjawab pertanyaan tersebut dengan menggali fakta sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi yang
memainkan jenis musik Heavy Metal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek yang
akan diteliti adalah musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, yang
berdomisili di D.I. Yogyakarta dan termasuk dalam kategori usia remaja hingga
dewasa awal. Pengambilan data akan dilakukan dengan metode survey.
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang diajukan adalah: bagaimanakah kecenderungan
perilaku agresi pada musisi Heavy Metal?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghimpun fakta dan
mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi
yang memainkan musik Heavy Metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memperkaya
bahan acuan bagi berbagai pihak yang meneliti hubungan musik dan perilaku
agresif manusia.
2. Manfaat Praktis
Untuk subjek serta komunitas terkait (musisi Heavy Metal), penelitian ini
berguna sebagai sumber informasi supaya mendapatkan pemahaman mengenai
kecenderungan perilaku agresif musisi Heavy Metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Agresi
Perilaku agresi yang termanifestasi dalam intimidasi, pembunuhan,
perampokan, kerusuhan hingga perang merupakan realitas yang terjadi di dunia
sejak dahulu kala. Jika kita mengikuti berita di media massa, berita-berita
mengenai tindak kekerasan dan kriminalitas selalu mewarnai dan dalam porsi
yang cenderung meningkat. Sejak seorang anak belum bisa berbicara, ia sudah
bisa menjerit sekeras-kerasnya untuk menyatakan kemarahannya ketika
mainannya diambil oleh orang lain. Perilaku agresi bertujuan untuk menyakiti
orang lain. Oleh karenanya perilaku agresi yang paling kecil sekalipun mampu
menimbulkan dampak yang luas dan serius. Dengan melakukan agresi orang
berharap dapat menentukan tujuannya, mengubah peraturan sosial sesuai
kemauannya, mengontrol situasi, menghindari kondisi yang mengancam
eksistensi mereka atau bahkan menghilangkan hal-hal yang menghambat atau
menunda tercapainya tujuan mereka (Bandura, 1973). Berbeda dengan perilaku
sosial lainnya yang membutuhkan respon dari orang lain agar interaksi berjalan
dengan baik, perilaku agresi tidak membutuhkan respon dari orang lain untuk
membuat perilaku ini berhasil. Karena itu perilaku agresi dapat terjadi tanpa
peduli orang tersebut suka atau tidak suka, siap atau tidak siap menerima
perlakuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Pengertian Agresi
Perilaku agresi secara umum dapat diartikan sebagai segala bentuk tingkah
laku yang disengaja, yang bertujuan untuk menyakiti individu lain atau merusak
benda-benda. Tidak jauh berbeda, Baron (dalam Baron & Byrne, 1994),
menyebutkan bahwa agresi adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk
melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut. Sedangkan Berkowitz (1993) memperbedakan agresi
sebagai tingkah laku yang diindikasikan oleh definisi Baron diatas dengan agresi
sebagai emosi yang bisa mengarah kepada tindakan agresif. Sebuah definisi klasik
diusulkan oleh Buss (dalam Baron & Byrne, 1994), Ia mengkarakterisasikan
agresi sebagai "sebuah respon yang mengantarkan stimuli 'beracun' kepada
mahluk hidup lain." Dalam arti tertentu definisi ini dianggap terlalu luas, karena
mencakup banyak bentuk perilaku yang tidak dapat digolongkan sebagai agresi,
namun dalam artian lain definisi tersebut justru terlalu sempit karena
mengesampingkan proses non perilaku seperti pikiran dan perasaan. Agar perilaku
seseorang memenuhi kualifikasi agresi, perilaku tersebut harus dilakukan dengan
niat menimbulkan akibat negatif terhadap targetnya dan, sebaliknya,
menimbulkan harapan bahwa tindakan itu akan menghasilkan sesuatu. Bandura
(1973) mendefinisikan agresi sebagai perilaku yang menghasilkan luka pada
pribadi dan kerusakan pada properti. Luka yang didapatkan bisa secara psikologis
(dalam bentuk devaluasi atau degradasi) mau pun secara fisik.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, maka definisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perilaku agresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkah laku baik fisik
mau pun verbal, yang dapat menyebabkan luka pada individu lain atau kerusakan
objek-objek tertentu.
2. Batasan Perilaku Agresi
Bandura (1973) memberikan pembatasan yang lengkap mengenai perilaku
agresi dengan mengacu pada proses pemberian label sosial yaitu:
a. Karakteristik dari perilaku itu sendiri
Definisi formal dari agresi adalah segala tingkah laku yang jika dilakukan akan
bersifat merusak, seperti serangan fisik, mempermalukan dan perusakan properti
dapat disebut sebagai agresi, dimana perilaku agresi dapat menjelaskan dengan
jelas bagaimana orang lain akan menilainya, terpisah dari efek nyata yang dialami
korban.
b. Intensitas respon
Perilaku yang melebihi batas toleransi orang lain dan hampir semua jenis tingkah
laku yang dilakukan secara berlebihan, seperti misalnya berteriak pada orang lain,
menunjukkan ketidaksabaran atau perilaku yang dilakukan dengan kekuatan
besar, cenderung diinterpretasikan sebagai perilaku agresi.
c. Ekspresi rasa sakit dan terluka.
Pada poin ini dijelaskan bahwa ekspresi kesakitan dan terluka dari korban atau
penerima perilaku agresi dinilai penting untuk dapat menentukan apakah perilaku
tersebut agresif atau tidak. Apabila korban mengekspresikan rasa sakit, sedih atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terluka, sebagai reaksi dari perilaku yang diterimanya, maka perilaku yang
mengakibatkan hal itu dapat dikategorikan atau disebut perilaku agresif.
d. Karakteristik dari pemberi label
Karakteristik atau ketentuan nilai dari orang yang memberikan penilaian
(observer) terhadap suatu tingkah laku berpengaruh untuk menentukan perilaku
tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif atau tidak agresif.
e. Karakteristik dari pelaku agresi
Karakteristik pelaku agresi menjadi penting karena dalam masyarakat telah
berkembang stereotipe tertentu yang berkaitan dengan tingkah laku. Masyarakat
pada umumnya telah memiliki standar normatif untuk misalnya menilai perilaku
apa yang dianggap tepat untuk dilakukan individu dari umur, jenis kelamin,
agama, etnis, pekerjaan, kelompok sosial-ekonomi yang berbeda. Penilaian itulah
yang menentukan apakah perilaku tersebut disebut agresi atau tidak agresif.
Lima hal diatas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu perilaku
dapat dikategorikan sebagai perilaku agresi atau bukan. Suatu tingkah laku tidak
dapat disebut perilaku agresi jika perilaku tersebut tidak memiliki maksud untuk
menyakiti. Namun jika pengamat (dalam hal ini orang lain yang menyaksikan
perilaku tersebut terjadi) mengasumsikan bahwa perilaku tersebut dilakukan
dengan tujuan menyakiti seseorang, bisa saja ia berpendapat bahwa perilaku yang
sama ini dikategorikan sebagai perilaku agresi. Hasil pengamatannya tetap
berlaku walaupun tidak ada luka yang dihasilkan dari perilaku tersebut.
Disamping itu harus dapat dibedakan pula jenis-jenis perilaku yang bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
perilaku agresi walaupun menyebabkan kesakitan atau luka, seperti misalnya
perilaku dalam olah raga.
3. Aspek-aspek Agresi
Berbagai teori dan penelitian telah mengajukan bahwa maksud untuk
melukai adalah aspek perilaku agresif yang paling esensial (Bandura, 1973, h.3).
Akan tetapi pernyataan di atas memberi batasan bahwa agresi hanya ditujukan
pada satu tujuan saja, yaitu, untuk melukai sasarannya. Jika perilaku agresi
terbatas pada perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain saja, maka akan
ada banyak perilaku yang dalam pandangan umum dianggap agresif, bahkan
bentuk-bentuk tindakan kekerasan akan menjadi dikesampingkan dan dianggap
bukan perilaku agresi. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa definisi agresi
disajikan berdasarkan fokusnya melalui tiga aspek yaitu:
a. Akibat merugikan/menyakitkan
b. Niat dan harapan untuk merugikan
c. Keinginan orang yang menjadi sasaran agresi untuk menghindari
stimuli yang merugikan tersebut.
Buss dan Perry (1992) menggolongkan beberapa bentuk tindakan agresif
dalam empat aspek yang secara operasional dapat digunakan untuk mengukur
agresi, yaitu sebagai berikut:
a. Agresi fisik (physical agression), ialah bentuk perilaku agresif yang
dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai dengan
terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya.
b. Agresi verbal (verbal agression), ialah agresivitas dengan kata-kata.
Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.
c. Kemarahan (anger), ialah suatu bentuk indirect agression atau agresi
tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun sesuatu
hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.
d. Permusuhan (hostility), merupakan komponen kognitif dalam
agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.
Agresi fisik dan agresi verbal yang melibatkan perilaku melukai atau menyakiti
orang lain, mewakili komponen instrumental atau motorik perilaku agresi.
Permusuhan (hostility), yang terdiri dari perasaan terluka dan ketidakadilan,
mewakili komponen kognitif perilaku agresi. Sedangkan kemarahan yang berupa
perasaan benci mewakili komponen afektif. Selain itu kemarahan (anger)
berhubungan kuat dengan ketiga aspek lainnya, kemarahan dianggap sebagai
semacam jembatan psikologis antara komponen instrumental dengan komponen
kognitif.
4. Agresi Dilihat Dari Pendekatan Belajar Sosial
Perilaku agresi dipelajari melalui proses yang sama esensialnya dengan
pembentukan perilaku sosial lain. Orang belajar melalui pengamatan dan
pengalaman secara langsung. Mekanisme khusus yang menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diperolehnya perilaku agresif, mengacu pada dua prinsip umum belajar, yaitu
instrumental conditioning (pengondisian instrumental) dan modelling (meniru).
Seseorang tidak dengan mudah merespon secara langsung terhadap lingkungan
mereka, atau pun digerakkan oleh suatu sifat bawaan, sebagian besar dari perilaku
mereka, yang memiliki tujuan, diatur oleh pikiran. Orang mengantisipasi
konsekuensi dari segala tindakan yang akan mereka lakukan, mereka menentukan
tujuan bagi mereka, dan merencanakan serangkaian tindakan mereka untuk masa
depan.
Dalam pengondisian instrumental, yaitu belajar melalui hukuman dan
hadiah, sejauh mana individu diberi hadiah untuk perilakunya maka sejauh itu
pulalah kemungkinan perilaku yang sama atau serupa akan dimunculkan lagi.
Misalnya bila seorang anak menyadari ia bisa memenangkan pertengkaran dengan
teman sebayanya dengan cara memukulnya sampai menangis, maka hasil perilaku
yang sukses itu akan menyebabkannya merespon secara agresif bila situasi serupa
muncul.
Modelling atau meniru, adalah aspek belajar yang tidak tergantikan,
walaupun pembentukan perilaku bisa didapatkan dengan cara belajar lain akan
tetapi proses belajar dapat lebih pendek dengan menyediakan model-model yang
sesuai. Meniru, yaitu belajar melalui observasi terhadap tokoh panutan,
merupakan mekanisme yang kuat bagi perolehan dan performa perilaku agresif.
Dalam penelitian klasik Bandura (1973), anak-anak dipertontonkan pada film
mengenai dua model dewasa, yang satu berperilaku agresif dan yang lain berperilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
non-agresif terhadap sebuah boneka karet. Ketika anak-anak itu kemudian diberi
kesempatan untuk bermain dengan boneka yang sama, maka mereka yang telah
menonton model agresif memperlihatkan perilaku yang bahkan lebih agresif terhadap
boneka dibandingkan mereka yang mengamati model non agresif. Temuan ini
menunjukkan bahwa mengamati model yang berpengaruh dapat menyebabkan
diperolehnya perilaku yang diobservasi, bahkan bila perilaku model itu belum
mendapatkan penguatan.
Menurut Bandura (1973) pembentukan perilaku berdasarkan belajar
observasional seperti pada penelitian di atas, melalui empat proses yang satu sama
lain berkaitan, yaitu:
a. Proses Atensi
Proses atensi merupakan proses dimana individu tertarik untuk
memperhatikan atau mengamati tingkah laku model, dimana pada proses
ini individu hadir dan merasakan tingkah laku model. Proses atensional
dipengaruhi oleh faktor kehadiran model dan karakteristik model. Yang
dimaksud dengan karakteristik model ialah seperti status, kemampuan, dan
kekuasaan model. Selain itu model yang menarik akan lebih diperhatikan
dibandingkan dengan model yang tidak menarik. Misalnya: figur selebriti,
aktor, musisi dan sebagainya.
b. Proses Retensi
Proses retensi merupakan proses dimana individu pengamat menyimpan
tingkah laku model yang telah diamati dan diingat dalam memori baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
secara verbal maupun dalam imajinasi.
c. Proses Reproduksi Motorik
Adalah proses dimana individu pengamat mencoba menampilkan kembali
tingkah laku model yang telah diamati. Reproduksi tingkah laku ini pada
mulanya bersifat kaku dan kasar, tetapi dengan pengulangan yang intensif,
lambat laun individu bisa mengikuti tingkah laku model. Faktor-faktor
yang mendukung keberhasilan reproduksi ini misalnya, kapasitas fisik
individu, umpan balik dari orang lain seperti guru atau pelatih.
d. Proses Motivasional dan Penguatan
Tingkah laku yang telah diamati tidak akan ditampilkan kembali oleh
individu pengamat apabila individu tersebut kurang termotivasi. Untuk
dapat meningkatkan motivasi individu diperlukan penguatan
(reinforcement). Motivasi individu pengamat untuk mencontoh agresi yang
ditampilkan oleh model akan kuat apabila sang model mendapatkan hasil
yang menyenangkan atau efek positif berupa penguatan dari tingkah
lakunya. Sebaliknya, individu pengamat akan kurang termotivasi, apabila
sang model tidak memiliki daya tarik dan sang model mendapat hasil tidak
menyenangkan atau hukuman akibat tingkah lakunya.
Selain itu ada lima alasan mengapa individu meneruskan tingkah laku agresi,
yaitu:
a. Individu menikmati perilaku melukai korban (positive
reinforcement).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Mereka menghindari atau melawan konsekuensi aversif perilaku
agresif dari orang lain (negative reinforcement).
c. Mereka dilukai agar tidak bertingkah laku agresif (punishment).
d. Mereka meningkatkan standar-standar tingkah laku pribadi dengan
bertingkah laku agresif (self-reinforcement).
e. Mereka mengamati orang lain memperoleh hadiah dengan
bertingkah laku agresif atau hukuman bila tidak bertingkah laku agresif.
Kritik pada teori belajar sosial dikemukakan oleh para ahli teori biologi
karena mengesampingkan keadaan biologis individu. Selain itu para biologiawan
tersebut menggaris bawahi perbedaan kondisi genetik, otak, dan kemampuan
belajar masing-masing individu yang diabaikan dalam teori belajar sosial. Kritik
lain ditujukan atas perilaku anak-anak pada penelitian eksperimen Bandura, para
pengkritisi berpendapat bahwa anak-anak tersebut secara signifikan terpengaruh
oleh demand characteristics dari penelitian tersebut, dan kemudian dengan
sengaja memunculkan perilaku yang mereka pikir ingin dilihat oleh
eksperimenter. Perbedaan gender yang tidak diperhatikan dalam penelitian
Bandura tersebut juga menimbulkan kritik dari para ahli.
5. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif
Banyak teori yang mengemukakan berbagai macam bentuk perilaku
agresif, seperti pembagian perilaku agresif menurut Buss (dalam Baron & Byrne,
1994) menyebutkan delapan jenis perilaku agresi yang didasarkan pada tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dimensi perilaku agresif, yaitu:
a. Agresi fisik aktif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara
fisik, aktif dan langsung dilakukan sendiri pada sasaran. Contohnya :
menampar, mencubit, atau memukul orang lain.
b. Agresi fisik aktif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan
secara fisik, aktif namun tidak secara langsung pada sasaran melainkan
dengan menggunakan media tertentu. Contohnya : menjebak untuk
mencelakakan orang lain.
c. Agresi verbal aktif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara
verbal, aktif dan langsung dilakukan sendiri pada sasaran. Contohnya :
memaki orang lain.
d. Agresi verbal aktif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan
secara verbal, aktif namun tidak dilakukan sendiri secara langsung pada
sasaran. Contohnya: menyebarkan isu atau gosip.
e. Agresi fisik pasif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara
fisik, pasif dan langsung dilakukan sendiri. Contohnya : menghalangi jalan
orang lain.
f. Agresi fisik pasif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan
secara fisik, pasif namun tidak dilakukan sendiri pada sasaran.. Contohnya
: menolak melakukan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
g. Agresi verbal pasif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara
verbal, pasif dan dilakukan sendiri secara langsung pada sasaran.
Contohnya: mendiamkan atau tidak mau berbicara dengan orang lain.
h. Agresi verbal pasif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan
secara verbal, pasif namun tidak dilakukan sendiri secara langsung pada
sasaran. Contohnya: diam karena tidak setuju pada pendapat orang lain.
Dari tiga dimensi perilaku agresif menurut Buss diatas, dapat disimpulkan
ciri-ciri yang membedakan bentuk perilaku agresif satu dengan yang lainnya.
Tabel 2.1
Ciri-ciri bentuk Perilaku Agresif
Perilaku Agresif
Bentuk Agresif Langsung Agresif Tidak Langsung
Aktif Pasif Aktif Pasif
Fisik -Orang lain /
korban tahu
bahwa perilaku
yang sedang
dilakukan oleh
pelaku adalah
-Orang lain /
korban tidak
tahu bahwa
perilaku yang
sedang dilakukan
oleh pelaku
-Orang lain /
korban tahu
bahwa perilaku
yang sedang
dilakukan oleh
pelaku adalah
-Orang lain /
korban tidak
tahu bahwa
perilaku yang
sedang dilakukan
oleh pelaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perilaku agresif.
-Dilakukan
secara
fisik/melibatkan
unsur fisik.
-Langsung
ditujukan kepada
pihak korban
tanpa media.
adalah perilaku
agresif.
-Dilakukan
secara
fisik/melibatkan
unsur fisik.
-Langsung
ditujukan kepada
pihak korban
tanpa media.
perilaku agresif.
-Dilakukan
secara
fisik/melibatkan
unsur fisik.
-Ditujukan
secara tidak
langsung kepada
pihak korban
tanpa media.
adalah perilaku
agresif.
-Dilakukan
secara
fisik/melibatkan
unsur fisik.
-Ditujukan
secara tidak
langsung kepada
pihak korban
tanpa media.
Verbal -Orang lain /
korban tahu bahwa
perilaku yang
sedang dilakukan
oleh pelaku adalah
perilaku agresif.
-Dilakukan secara
verbal/melibatkan
unsur verbal.
-Orang lain /
korban tidak tahu
bahwa perilaku
yang sedang
dilakukan oleh
pelaku adalah
perilaku agresif.
-Dilakukan secara
verbal/melibatkan
-Orang lain /
korban tahu bahwa
perilaku yang
sedang dilakukan
oleh pelaku adalah
perilaku agresif.
-Dilakukan secara
verbal/melibatkan
unsur verbal.
-Orang lain /
korban tidak tahu
bahwa perilaku
yang sedang
dilakukan oleh
pelaku adalah
perilaku agresif.
-Dilakukan secara
verbal/melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
-Langsung
ditujukan kepada
pihak korban
tanpa media.
unsur verbal.
-Langsung
ditujukan kepada
pihak korban
tanpa media.
-Ditujukan secara
tidak langsung
kepada pihak
korban tanpa
media.
unsur verbal.
-Ditujukan secara
tidak langsung
kepada pihak
korban tanpa
media.
Agresi merupakan kualitas bawaan dalam sifat manusia, tidak terkecuali
seorang musisi Heavy Metal juga memiliki potensi untuk melakukan perilaku
agresif. Musisi Heavy Metal memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, dan
lingkungan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu ada banyak faktor yang
mempengaruhi munculnya kcenderungan perilaku agresi pada musisi Heavy
Metal.
Dalam penelitian ini, peneliti memandang bahwa lingkungan dan musik
Heavy Metal merupakan stimulus agresi bagi musisi yang mendengarkan
sekaligus memainkannya. Musik Heavy Metal yang menyerukan frustasi dan
kemarahan dianggap memiliki kontribusi pada kecenderungan perilaku agresif
pada musisi Heavy Metal.
B. Musik dan Musisi Heavy Metal
1. Musik Heavy Metal
Menurut sejarahnya, musik dianggap sebagai seni yang paling tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
usianya, bahkan sama tuanya dengan keberadaan manusia di permukaan bumi.
Hal ini dikarenakan semenjak lahir kita telah berhubungan dengan musik. Musik
juga dikatakan sebagai perilaku sosial yang kompleks dan universal (Djohan,
2009). Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik, oleh
karenanya setiap anggota masyarakat adalah potret dari kehidupan musikal.
Dalam peradaban masyarakat di Mesir dan Yunani kuno, musik dianggap sebagai
suatu aktivitas yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya lukisan-
lukisan purba yang menggambarkan kegiatan musik karena mereka banyak
mempergunakan musik dalam kegiatan upacara-upacara ritual yang berhubungan
dengan kekuatan gaib.
Djohan (2009) mendefinisikan musik sebagai sains atau seni pengaturan
nada untuk menghasilkan komposisi yang memiliki kesatuan dan kontinuitas.
Wartono (dalam Mack, 1995) mengatakan bahwa musik adalah suatu bentuk
kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara.
Bentuk kesenian itu dapat dikatakan musik apabila memenuhi faktor ritme,
melodi, dan harmoni. Menurut Jaharo & Altshuler (Herwindo, 2005) musik
adalah suara-suara yang terbentuk diantara kesunyian. Mendengarkan musik
merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar cara yang menyenangkan untuk
menghabiskan waktu. Musik hampir sama pentingnya untuk kelangsungan hidup
sebagaimana makanan atau bahasa. Dalam artian tertentu, musik merupakan
makanan dan bahasa yang diterjemahkan ke dalam suara. Sloboda (dalam Juslin
& Sloboda, 2001) mengatakan bahwa musik mampu untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
intensitas emosi seseorang dan akan lebih tepat apabila emosi musik tersebut
dijelaskan dalam suasana hati (mood), pengalaman dan perasaan yang dipengaruhi
akibat dari mendengarkan musik.
Musik dapat dibagi menjadi berbagai genre. Sebuah genre musik adalah
kategori dan tipologi yang disusun untuk mengidentifikasi suara musik sebagai
milik kategori dan jenis musik tertentu yang dapat dibedakan dari jenis musik
lainnya (Moore, 2001). Kemunculan banyak genre baru dapat diakibatkan oleh
pengembangan bentuk dan gaya musik. Genre dan subgenre mendefinisikan
bukan hanya suara, tetapi juga terkait dengan ideologi, metodologi dan
penampilan dalam seni atau budaya (Prozak, 2009). Heavy Metal adalah sebuah
genre baru yang muncul pada masa perang dunia dan sejak kemunculannya secara
luas berkembang menjadi salah satu genre yang digemari oleh banyak orang di
dunia, mulai remaja hingga orang dewasa. Untuk mendapat gambaran yang
lengkap mengenai Heavy Metal, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu melihat
sejarah, tema musikal dan lirik, hingga karakteristik Heavy Metal.
a. Sejarah Heavy Metal
Istilah Heavy Metal diyakini pertama kali muncul dari lirik sebuah lagu
rock populer di akhir tahun 1960 berjudul Born to Be Wild, yaitu pada
bagian “I like smoke and lightning/Heavy Metal thunder.” Lirik dan
musiknya ditulis oleh Mars Bonfire dan lagu itu termasuk dalam sebuah
album oleh grup musik Steppenwolf pada tahun yang sama. Beberapa
penulis juga menyatakan bahwa istilah Heavy Metal muncul pada buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seorang pujangga beat generation, William S. Burroughs, yang
memperkenalkan karakter Uranium Willy “the Heavy Metal kids”. Hingga
pada 1970, prototype asli Heavy Metal terbentuk ketika band asal Inggris,
Black Sabbath, merilis album mereka yang pertama. Black Sabbath
menemukan bunyi yang sangat berat pada musik mereka, hal ini secara
tidak sengaja terjadi akibat kecelakaan yang didapat gitaris Tony Iommi
sebelum membentuk band. Karena jarinya menjadi cacat, Iommi tidak
dapat bermain gitar secara normal. Iommi kemudian mengatur senar
gitarnya pada posisi rendah untuk mendapatkan fretting yang lebih mudah
dan sering menggunakan power chords sehingga jari-jarinya lebih nyaman
dalam memainkan gitar. Bunyi tersebut kemudian digabungkan dengan
lirik mereka yang mengekspos realita sosial, menghasilkan musik yang
keruh dan kelam, yang terobsesi dengan narkoba, kematian, dan okultisme.
Black Sabbath berhasil membuat musik yang bisa disejajarkan dengan
kengerian dari sebuah film horor, kontras dengan budaya hippie, generasi
bunga, dan lagu asmara yang merebak pada waktu itu. Sejak saat itu musik
metal dilihat sebagai pemberontakan terhadap otoritas dan kemapanan
sosial, atau sebagai upaya untuk menciptakan sistem nilai yang berbeda
dari yang mendasari di masyarakat. Setelah cetak biru yang ditetapkan
oleh Black Sabbath, muncul tiga band di Inggris yang tidak dapat
dikecilkan pengaruhnya, dilahirkan pada awal tahun 1970 tetapi menjadi
sangat berpengaruh di tahun 1980an, yaitu: Judas Priest, Motorhead, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Iron Maiden. Beberapa band Amerika juga turut mengembangkan Heavy
Metal menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna: lirik lagu yang mudah
diingat dan melodi gitar yang mencolok, seperti Alice Cooper dan Kiss,
Aerosmith, dan Van Halen. Pada akhir dekade 1980an, memasuki era
1990an band Heavy Metal baru bermunculan dan teknologi baru
menghasilkan bunyi musik Heavy Metal yang lebih gelap, lebih kejam,
dan lebih abrasif dari sebelumnya (Arnett, 1996).
b. Tema Musikal dan Lirik Heavy Metal
Untuk menggambarkan tema musikal dan lirik pada Heavy Metal, Arnett
(1996), secara sistematis membuat sebuah analisa terhadap 115 lagu Heavy
Metal dari album-album yang dirilis antara 1988 dan 1992.
Tabel 2.2
Tema Lirik dari Lagu Heavy Metal
Tema Lirik f Mood f Kunci f
Penggunaan narkoba 1 Kemarahan 57 (50%) Minor 96 (83%)
Kebencian 13 Mayor 10 (9%)
Kekerasaan 40 Keduanya 9 (8%)
Kegelisahan 35
Protes 21
Satanisme 18
Mitos/legenda 14
Seks 8
Cinta 7
Kehidupan Heavy Metal 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Musik Heavy Metal menekankan morbiditas, menyuguhkan suatu realitas
literal yang menembus kata-kata, simbol-simbol dan teori-teori agung,
untuk mengingatkan kita bahwa kita akan mati dan bahwa kita tidak
mampu mengendalikan umur kita atau segala bakat bawaan yang kita
miliki (Prozak, 2009). Gross (dalam Walser, 1993), melihat musik Heavy
Metal mengekspresikan sebuah budaya kekuasaan, kekerasaan, fatalisme.
Dia mencontohkan dalam lagu dari band Motley Crue, “Live Wire”, yang
menyebut wanita sebagai pelacur, dan berbicara tentang menampar wajah
perempuan. Lebih jauh lagi, Gross, melihat Heavy Metal sebagai sebuah
artefak budaya, bahwa Heavy Metal tidak hanya berkomunikasi dalam
bentuk lirik. Heavy Metal juga memiliki pola berpakaian yang sangat khas
dan mencolok. Misalnya, para fans yang menggunakan logo petir
menyambar yang diambil dari muka album band AC/DC, atau desain logo
pasukan SS dan swastika Nazi, serta tengkorak atau kepala orang mati.
c. Karakteristik Musik Heavy Metal
Heavy metal adalah suatu genre tersendiri, dengan karakteristik yang tidak
terpisahkan yang membuatnya menjadi unik. Karakteristik umum dari
Heavy Metal, yaitu:
1) Volume
Volume suara dipandang sebagai faktor yang sama pentingnya
dengan kualitas lain dari Heavy Metal. Mulai dari amplifikasi gitar,
gebukan drum yang tebal, baris dentuman bass, hingga suara vokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang teramplifikasi melalui mikrofon, menjadikan Heavy Metal
musik yang keras.
2) Gitar
Garis terdepan dalam Heavy Metal selalu adalah sebuah gitar, atau
beberapa gitar. Terutama dicirikan dengan suara gitar yang
teramplifikasi, serta distorsi dengan efek dan pemrosesan
elektronik, yang digunakan untuk menebalkan suara gitar.
3) Lirik
Lirik pada lagu Heavy Metal adalah sebuah obsesi kepada tema
kegelapan, seperti kematian, okultisme, kekerasan dan sadisme
seksual. Pada umumnya, lagu-lagu Heavy Metal sering diiringi
dengan nada protes, kemarahan, dan kata-kata yang tegas bahkan
kasar.
4) Penampilan
Seperti pada banyak jenis musik populer, visual imagery memiliki
peran yang besar pada Heavy Metal. Selain untuk memperkuat
sound dan lirik, image sebuah band Heavy Metal dapat dilihat dari
sampul album, logo, tata panggung, pakaian, dan video musik.
Seragam klasik dari penggemar Heavy Metal menggunakan celana
jeans, kaos hitam, sepatu dan jaket jeans. Kaos umumnya dihiasi
dengan logo atau representasi visual dari band metal favorit.
Band Heavy metal yang dianggap mewakili karakteristik di atas antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Black Sabbath, Led Zeppelin, Judas Priest, Metallica, Megadeth, Pantera,
dan Iron Maiden.
2. Musisi Heavy Metal
Di dalam musik terdapat melodi, dinamika, suara keras lembut, irama
cepat lambat atau elemen-elemen lain. Dengan musik orang dapat mengatur irama
sesuai dengan mood yang dimilikinya. Sehingga dengan bermain musik
seseorang terlatih mengelola dan mengendalikan emosi secara ritmis.
a. Pengertian Musisi Heavy Metal
Musisi dapat diklasifikasikan berdasarkan perannya dalam menciptakan
atau menampilkan suatu karya musik, yaitu:
1) Instrumentalis, adalah orang yang memainkan satu atau
beberapa instrument musik. Contohnya bassist (orang yang
memainkan instrumen bass), cellist (orang yang memainkan
instrumen cello), clarinetist (orang yang memainkan instrument
klarinet), drummer (orang yang memainkan instrumen drum),
gitaris (orang yang memainkan instrumen gitar), pianis (orang yang
memainkan instrumen piano), dan sebagainya.
2) Penyanyi atau vokalis, adalah sesorang yang
mempergunakan suaranya (vokal) sebagai instrumennya. Rapper
termasuk di dalam klasifikasi vokalis.
3) Komposer, arranger, dan pencipta lagu, adalah sesorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang medokumentasikan karyanya berupa komposisi musik dalam
bentuk notasi musik (sheet music) atau perkaman suara (audio
recording).
4) Konduktor, adalah sesorang yang memimpin sebuah musik
ensembel, atau dalam peranannya juga merangkap sebagai
instrumentalis.
Musisi juga membuat kelompok bersama untuk memainkan lagu,
kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan
alat musik lazim disebut grup musik, atau band, atau ensembel
musik. Kumpulan musisi yang memainkan musik Heavy Metal
disebut ensembel Heavy Metal, atau lazimnya disebut band Heavy
Metal. Pada umumnya susunan sebuah band Heavy Metal terdiri
dari seorang bassist, lead guitar, rhythm guitar, drummer dan
seorang vokalis yang boleh jadi bisa memainkan instrumen musik
ataupun tidak sama sekali. Instrumen lain seperti keyboard juga
digunakan untuk memperkaya sound yang dihasilkan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan musisi Heavy Metal oleh
peneliti adalah instrumentalis, penyanyi, atau komposer yang memainkan,
dan, atau menciptakan musik aliran Heavy Metal. Musisi yang masuk
dalam kategori musisi Heavy Metal misalnya: Dave Mustaine gitaris dan
komposer dari band Megadeth, Lars Ulrich drummer dan komposer dari
Metalica, dan Ozzy Ousbourne yang merupakan vokalis dan komposer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Latar Belakang Musisi Heavy Metal
Untuk memahami dunia seorang musisi, sebaiknya kita mengetahui
apakah alasan seseorang memilih untuk menjadi seorang musisi. Nagel
(dalam Juslin dan Sloboda, 2001), mengemukakan bahwa musisi
membuat pilihan tersebut atas dasar dorongan untuk memenuhi
kebutuhan, yang meliputi:
1) Sifat yang membangkitkan emosi tertentu dalam musik itu
sendiri,
2) Umpan balik sosial yang potensial positif dari setting
musikal,
3) Sebagai suatu alat dalam mengeksplorasi dorongan untuk
menundukkan tantangan dan menjadi agresif melalui kemampuan
motorik yang digunakan saat memainkan sebuah instrumen, dan
4) Sebuah derajat dari dorongan eksibisionisme dan
voyeuristik.
Bassis band Heavy Metal Manowar, Joey Demaio (dalam Arnett, 1996),
mengungkapkan “tujuan utama kami bermain musik metal adalah untuk
meledakkan isi kepala orang, hal itu menjadi energi dari band ini, kami
keluar ke panggung untuk mengguncang mereka. Kami menyalakan
instrumen dan melaju dengan cepat. Kami berada di panggung untuk
membunuh. Itulah sejatinya musik metal. Siapa pun yang menyatakan
sebaliknya, mereka tidak pernah memainkan musik Heavy Metal.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pernyataan Demaio tersebut dapat diartikan bahwa dengan bermain Heavy
Metal, ia merasa dapat mengekspresikan segala dorongan yang ada dalam
dirinya, menunjukkan kemampuan bermusiknya, menyatakan idenya,
menjadi pusat perhatian dan memiliki kontrol atas para penonton di
pertunjukkannya. Berbeda bagi Varg Vikernes dan bagi banyak musisi
Heavy Metal di Scandinavia, menjadi musisi Heavy Metal barangkali
adalah sarana untuk menyebarkan ideologi mereka yang anti-Kristenisasi,
dan menyebarkan ajakan pemujaan setan.
c. Pengaruh Musik Pada Musisi
Dalam bidang seni (apa pun jenisnya), proses penciptaan bisa jadi
sangatlah kompleks. Mungkin dibutuhkan suasana hati yang sesuai, ide,
dan inspirasi. Untuk menemukan ide dan inspirasi pada umumnya seorang
musisi akan mencari referensi baik musikal ataupun untuk tema lirik.
Referensi tersebut bisa didapat dari pengalaman pribadi atau orang lain,
bisa juga dari membaca buku, puisi melihat lukisan atau mendengarkan
musik dari musisi lain. Pada proses inilah seorang musisi mencurahkan
segala isi pikiran dan hatinya untuk diolah menjadi karya musik. Seorang
musisi Heavy Metal kurang lebih melalui proses yang sama dalam
berkreasi, seperti musisi lain pada umumnya.
Christanday (dalam Utomo dan Natalia, 1999) menyatakan bahwa musik
Heavy Metal, salah satu musik yang tergolong keras, dapat membawa
pengaruh yang negatif melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) lirik atau syair,
2) lifestyle atau pola/cara hidup artis musik keras yang ditiru
penggemarnya,
3) gambar-gambar atau simbol-simbol yang digunakan dalam
setiap aktivitasnya, seperti: konser, atau publikasi dan pemasaran.
4) beat musik yang keras dan dinamis, dan
5) filsafat atau tujuan dari kelompok itu.
Lalu apakah yang membuat musik Heavy Metal memiliki musik yang
keras dengan lirik yang banyak menyerukan kegelapan dan penuh
kemarahan. Ideologi anti-kemapanan yang radikal, pengalaman-
pengalaman tidak mengenakan yang pernah dirasakan oleh orang lain atau
dirinya sendiri yang membekas, hasil pengamatan dan modelling pada
sosok idola, membuat seorang musisi tertarik pada musik ini dan
kemudian menciptakan musik sekeras Heavy Metal. Heavy Metal mejadi
media bagi mereka untuk menyampaikan protes, kemarahan, dan
idealismenya.
C. Musisi Heavy Metal dan Agresi
Seorang musisi Heavy Metal berusaha menunjukkan eksistensinya dalam
berkarya dan berperilaku dengan cara melepaskan diri dari keterikatannya dari
budaya populer serta aturan-aturan yang ada. Dalam bermusik mereka selalu
berusaha mengekspresikan dengan terang, kenyataan hidup yang mereka temui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sehari-hari. Kondisi tersebut membuat mereka menghasilkan musik yang kadang-
kadang bertentangan dengan norma dalam masyarakat. Bandura (1973), mengacu
pada proses pemberian label sosial pada perilaku agresi, menyatakan bahwa
karakteristik pelaku agresi menjadi penting karena dalam masyarakat telah
berkembang stereotipe tertentu yang berkaitan dengan tingkah laku. Masyarakat
pada umumnya telah memiliki standar normatif untuk misalnya menilai perilaku
apa yang dianggap tepat untuk dilakukan individu dari umur, jenis kelamin,
agama, etnis, pekerjaan, kelompok sosial-ekonomi yang berbeda. Penilaian
tersebut kemudian menentukan apakah perilaku tersebut disebut agresi atau tidak
agresif. Komunitas Heavy Metal merupakan salah satu bagian dari masyarakat
yang mendapat stereotipe dari masyarakat. Masyarakat menilai dari gaya pakaian
yang dikenakan, dan gempitanya musik yang didengarkan oleh pendengar musik
Heavy Metal, bahwa pendengar Heavy Metal ini tidak intelek, urakan, dan
berbahaya. Ditambah lagi lirik dalam musik Heavy Metal cenderung bertema
negatif, mengangkat tema alkohol, narkoba, kekerasan pemujaan setan, dan
menyuarakan protes dan kemarahan secara lantang.
Ada dua pendapat yang menjadi diskusi dalam melihat kecenderungan
agresi pada musisi Heavy Metal, yang pertama, bahwa musik Heavy Metal
memiliki pengaruh yang mendorong pendengarnya untuk agresif, dan yang kedua
bahwa individu-individu yang cenderung agresif lebih tertarik pada musik keras
seperti Heavy Metal. Hasil penelitian Anderson, Carnagey dan Eubanks (2003),
menunjukkan bahwa kata-kata agresif dapat memunculkan pikiran, persepsi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
perilaku agresif. Hal ini dapat dilihat dari fenomena pertunjukkan musik Heavy
Metal. Dalam pertunjukkan musik Heavy Metal baik pemain musik maupun
penontonnya memperlihatkan perilaku agresif, misalnya dengan gerakan saling
membenturkan diri satu sama lain, mengangguk-anggukan kepala dengan cepat,
hingga meneriakkan kata-kata kasar. Energi agresi yang besar ini bisa jadi
disebabkan karena mereka mendengarkan kata-kata agresif yang terkandung
dalam musik Heavy Metal. Dorongan agresi ini mungkin telah hadir dalam
individu sebelum mereka mendengarkan musik Heavy Metal, hal ini
menunjukkan bahwa musik Heavy Metal berpotensi menjadi stimulus yang
memperkuat dorongan agresi. Akan tetapi mungkin juga terjadi bahwa individu
yang tidak memiliki dorongan agresi menjadi terpengaruh setelah mendengarkan
musik Heavy Metal, dan menangkap isi liriknya. Namun umumnya sangat sulit
bagi mereka yang mendengarkan musik Heavy Metal pada pertama kalinya untuk
memproses lirik lagu Heavy Metal, dikarenakan tempo cepat dan rentetan
instrumentasi yang berat pada musik ini. Bagaimanapun, respon yang ditimbulkan
dari musik Heavy Metal jelas bersifat subjektif.
Di lain sisi ada pendapat bahwa individu yang cenderung agresif lebih
menyukai dan memilih untuk mendengarkan musik yang keras seperti Heavy
Metal. Dapat dikatakan bahwa preferensi musik seseorang dipengaruhi oleh sikap,
dan kepribadiannya. Individu yang cenderung agresif mungkin merasa musik
keras seperti Heavy Metal bisa mewakili dan merefleksikan perasaan, sikap, dan
pemikiran mereka sehingga mereka menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
musik Heavy Metal.
Anderson, Carnagey dan Eubanks (2003), dalam penelitiannya yang lain
menyatakan juga bahwa impuls agresif seseorang dapat dikurangi dengan
menonton, membaca, atau bernyanyi tentang kemarahan dan agresi maupun
dengan berperilaku agresif secara simbolis. Dari pernyataan di atas bisa
diasumsikan bahwa musisi Heavy Metal mungkin berusaha mengurangi impuls
agresifnya dengan media musik, termasuk juga dalam penampilan mereka di atas
panggung.
Krahe (2005), memaparkan tiga mekanisme yang mengarah pada
pengurangan kemungkinan individu untuk memperlihatkan perilaku agresi,
mekanisme tersebut mencakup pelepasan ketegangan agresif melalui katarsis,
pemberian hukuman terhadap perilaku agresif, dan keterampilan mengelola
kemarahan. Musisi Heavy Metal yang mampu melepaskan ketegangan agresifnya
dengan menulis lirik musik, melalui penampilan mereka saat bermain musik dan
cara-cara kreatif lainnya cenderung untuk tidak memperlihatkan perilaku agresi.
Demikian juga mereka yang dalam sebuah proses belajar sosial pernah
mendapatkan hukuman atau efek yang tidak menyenangkan karena memunculkan
perilaku agresi. Individu yang pernah mengalami hukuman ini memiliki
kemungkinan yang kecil untuk memunculkan perilaku agresif di masa yang akan
datang. Selain itu musisi Heavy Metal yang memiliki keterampilan mengelola
kemarahan yang baik, juga dianggap memiliki kemungkinan kecil untuk
memperlihatkan perilaku agresif dibandingkan mereka yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
keterampilan mengelola kemarahan yang buruk.
Di lain sisi pandangan sosial-kognitif melihat bahwa musisi Heavy Metal
yang agresif mengalami kegagalan untuk mempelajari batasan normatif yang
diterapkan pada manifestasi perilaku agresif. Hal tersebut menyebabkan
kemunculan perilaku agresif yang tidak pada tempatnya, yang mungkin akan
membentuk masalah-masalah penyesuaian dalam jangka panjang. Musisi Heavy
Metal mungkin mempelajari perilaku agresif dengan mengamati orang lain yang
bertindak agresif dan mendapat penguatan. Mengamati seorang model yang
berpengaruh, misalnya seorang idola atau musisi Heavy Metal yang populer, bisa
menyebabkan diperolehnya perilaku yang diobservasi, bahkan bila perilaku model
itu mendapat penguatan. Semakin positif akibat perilaku agresif itu bagi sang
model, semakin besar kemungkinannya untuk ditiru oleh sang pengamat (Krahe,
2005). Musisi Heavy Metal tentu memiliki tokoh atau model yang berpengaruh
teerhadap dirinya, terutama musisi Heavy Metal lain yang dianggap sebagai
panutan. Musisi Heavy Metal terkenal seperti Ozzy Osbourne atau Varg Vikernes
selalu mendapatkan umpan balik yang positif dari penonton dan penggemarnya,
tak terkecuali bila dia melakukan perilaku yang diluar batas normatif, dimana hal
itu akan menjadi penguatan bagi mereka yang mengidolakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan
akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud
mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari
implikasi (Azwar, 1999). Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1999).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif. Variabel yang akan diteliti
pada penelitian ini adalah kecenderungan perilaku agresif musisi Heavy Metal.
C. Definisi Operasional
Perilaku agresi secara umum dapat diartikan sebagai segala bentuk tingkah
laku yang disengaja, yang bertujuan untuk menyakiti individu lain atau benda-
benda. Bandura (1973) mendefinisikan agresi sebagai perilaku yang menghasilkan
luka pada pribadi dan kerusakan pada properti. Luka yang didapatkan bisa secara
psikologis (dalam bentuk devaluasi atau degradasi) mau pun secara fisik. Definisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
perilaku agresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkah laku baik fisik
mau pun verbal, dengan maksud melukai individu lain atau merusak objek-objek
tertentu.
Maksud untuk melukai merupakan aspek dari perilaku agresif yang paling
esensial (Bandura, 1973). Akan tetapi pernyataan di atas memberi batasan bahwa
agresi hanya ditujukan pada satu tujuan saja, yaitu, untuk melukai sasarannya.
Jika perilaku agresi terbatas pada perilaku yang bertujuan untuk melukai orang
lain saja, maka akan ada banyak perilaku yang dalam pandangan umum dianggap
agresif, bahkan bentuk-bentuk tindakan kekerasan akan menjadi dikesampingkan
dan dianggap bukan perilaku agresi. Selain itu mengacu pada proses pemberian
label sosial, intensitas respon dan ekspresi rasa sakit dari individu yang dikenai
perilaku agresi juga penting dalam menentukan perilaku mana yang agresif atau
bukan.
Buss dan Perry (1992) menggolongkan beberapa bentuk tindakan agresif
dalam empat aspek yang secara operasional dapat digunakan untuk mengukur
agresi, yaitu sebagai berikut:
1. Agresi fisik (physical aggression), ialah bentuk perilaku agresif
yang dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk
melukai atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai
dengan terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya.
2. Agresi verbal (verbal aggression), ialah agresivitas dengan kata-
kata. Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Kemarahan (anger), ialah suatu bentuk indirect agression atau
agresi tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun
sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.
4. Permusuhan (hostility), merupakan komponen kognitif dalam
agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.
Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen konatif dalam
agresivitas, sedangkan kemarahan dan permusuhan mewakili komponen afektif
dan kognitif dalam agresivitas.
Definisi operasional penelitian ini adalah gambaran tingkah laku baik fisik
mau pun verbal, dengan maksud melukai individu lain atau merusak objek-objek
tertentu sehingga individu yang dikenai merasa terluka atau merasa dirugikan,
pada instrumentalis, penyanyi, atau komposer yang memainkan, dan atau
menciptakan musik aliran Heavy Metal.
D. Subjek dan Teknik Pengambilan Sampel
Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive random
sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap kelompok yang
telah ditentukan dengan memperhatikan ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang
telah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi, 1996).
Penelitian ini dibatasi pada musisi Heavy Metal di Yogyakarta. Pemilihan
kota Yogyakarta sebagai lokasi penelitian dikarenakan Yogyakarta merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
salah satu kota di Indonesia, yang memiliki komunitas Heavy Metal. Selain itu
Yogyakarta dianggap memiliki potensi subjek usia remaja serta dewasa awal yang
cukup banyak.
Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan subjek dengan karakteristik sebagai
berikut:
1. Subjek adalah musisi (instrumentalis, penyanyi atau komposer
musik) Heavy Metal.
2. Subjek telah bermain musik Heavy Metal sekurang-kurangnya
selama satu tahun dan masih aktif.
3. Berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta
4. Berusia 17-22 tahun (remaja) atau 22-40 tahun (dewasa awal).
E. Metode Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report. Peneliti
menggunakan skala terpakai (try-out terpakai) sehingga hanya akan melakukan
satu kali saja pengambilan data, karena terbatasnya populasi subjek..
Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala agresi
yang disusun berdasarkan aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992), yaitu
agresi fisik (physical aggression), agresi verbal (verbal aggression), kemarahan
(anger), dan permusuhan (hostility). Pernyataan-pernyataan di dalam skala
disusun berdasarkan aspek tersebut, dengan proporsi yang seimbang antara yang
favorable dan unfavorable. Alternatif jawaban yang diberikan antara lain “Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Sesuai”, “Sesuai”, Tidak Sesuai” dan “Sangat Tidak Sesuai”. Dalam setiap soal
situasi subjek harus memberikan satu jawaban yang sesuai dengan subjek
terhadap kenyataan dirinya, tidak ada yang dikosongkan atau jawaban yang lebih
dari satu.
Peneliti tidak menggunakan alternatif jawaban netral supaya subjek bisa
lebih tegas dalam menjawab. Nilai skor bergerak dari angka 4 sampai 1 untuk
pertanyaan favorable dan sebaliknya, nilai skor bergerak dari 1 sampai 4 untuk
pertanyaan unfavorable. Semakin tinggi skor yang didapatkan oleh subjek maka
semakin tinggi pula kecenderungan agresi yang dimilikinya dan sebaliknya
semakin rendah skor yang didapatkan subjek maka semakin rendah pula
kecenderungan agresi yang dimilikinya.
F. Pertanggung Jawaban Mutu
1. Validitas
Perhitungan validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan pengujian validitas isi (content validity),
yaitu pengujian validitas dengan mencocokan antara teori dengan
indikator-indikator yang kemudian dijabarkan dalam aitem-aitem, apakah
selaras dengan teori yang mendasarinya, dan apakah aitem memang
mengungkap aspek yang ingin diukur. Untuk menilai hal tersebut peneliti
meminta professional judgement dari pembimbing penelitian untuk
memastikan bahwa aitem sudah sesuai dengan blue-print dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
perilaku yang hendak diungkap, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan
yang benar, dan tidak mengandung social desirability yang tinggi.
2. Seleksi Aitem
Prosedur seleksi aitem dilakukan berdasarkan data hasil uji coba
aitem pada kelompok subjek. Dalam hal ini subjek untuk penelitian adalah
musisi Heavy Metal berusia remaja atau dewasa awal di Yogyakarta.
Kualitas aitem diukur dengan cara menganalisa tiap butir aitem
dengan menggunakan parameter daya beda aitem. Daya beda aitem
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana satu aitem mampu membedakan
antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak
memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999). Parameter daya beda aitem
yang diestimasikan berdasarkan koefisien korelasi aitem total (rix)
memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala yang
digunakan dalam mengungkap perbedaan individu yang akan berguna
untuk mengoptimalkan fungsi skala. Pengujian daya beda aitem dilakukan
dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan
distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total
(rix). Menurut Azwar (1999), kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi
aitem total biasanya menggunakan batasan rix ≥ 0,30.
Jumlah aitem pada skala uji coba adalah 80 aitem. Setelah
dilakukan analisis aitem, terpilih 57 aitem dengan corrected item-total
correlation ≥ 0,30 yang dianggap baik. Sedangkan sebanyak 23 aitem yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
memiliki corrected item-total correlation ≤ 0,30 dianggap gugur. Nomor-
nomor aitem yang gugur antara lain aitem nomor: 1, 3, 5, 7, 9, 10, 14, 18,
20, 30, 31, 32, 33, 38, 43, 44, 48, 62, 63, 65, 72, 74, dan 79.
Berikut ini adalah tabel blue print skala agresi (tabel 3.1) dan tabel
penyebaran aitem-aitem skala agresi sebelum try out (tabel 3.2).
Tabel 3.1
Tabel Blue Print Skala Agresi
No. Aspek Indikator
Aitem
Total
Fav. Unfav.
1. Agresi fisik
Melukai orang lain secara
fisik, antara lain: memukul,
menendang, menusuk,
membakar, dan menghantam.
10 10 20
2.
Agresi
Verbal
Melukai orang lain secara
verbal, antara lain
mengumpat, membentak,
berdebat, mengejek, dan
menghardik.
10 10 20
3. Kemarahan Menunjukkan kemarahan. 10 10 20
4. Permusuhan Menunjukkan permusuhan. 10 10 20
Total 40 40 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.2
Tabel Penyebaran Aitem-aitem Skala Agresi Sebelum Try Out
No. Aspek Indikator
Aitem
Total Fav. Un
fav.
1. Agresi fisik Melukai orang lain
secara fisik, antara lain:
memukul, menendang,
menusuk, membakar, dan
menghantam.
14, 20,
24, 39,
48, 49,
52, 56,
74, 79
2, 43,
44, 45,
65, 66,
72, 73,
78, 80
20
2. Agresi
Verbal
Melukai orang lain
secara verbal, antara lain
mengumpat, membentak,
berdebat, mengejek, dan
menghardik.
7, 25,
28, 29,
38, 46,
50, 51,
55, 60
3, 11,
12, 21,
22, 37,
40, 63,
64, 70
20
3. Kemarahan Menunjukkan
kemarahan.
9, 10,
13, 15,
19, 26,
27, 41,
47, 57
4, 8,
16, 30,
36, 54,
67, 71,
75, 77
20
4. Permusuhan Menunjukkan 5, 17, 1, 6, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
permusuhan. 23, 31,
32, 33,
42, 53,
58, 59
18, 34,
35, 61,
62, 68,
69, 76
Total 40 40 80
Berikut adalah tabel penyebaran aitem-aitem skala agresi yang valid setelah try
out (tabel 3.3).
Tabel 3.3
Tabel Penyebaran Aitem-aitem Skala Agresi Setelah Try Out
No. Aspek Indikator
Aitem
Total Fav. Un
fav.
1. Agresi fisik Melukai orang lain secara
fisik, antara lain:
memukul, menendang,
menusuk, membakar, dan
menghantam.
24, 39,
49, 52,
56
2, 45,
66, 73,
78, 80
11
2. Agresi
Verbal
Melukai orang lain secara
verbal, antara lain
mengumpat, membentak,
25, 28,
29, 46,
50, 51,
11, 12,
21, 22,
37, 40,
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berdebat, mengejek, dan
menghardik.
55, 60 64, 70
3. Kemarahan Menunjukkan kemarahan. 13, 15,
19, 26,
27, 41,
47, 57
4, 8,
16, 36,
54, 67,
71, 75,
77
17
4. Permusuhan Menunjukkan
permusuhan.
17, 23,
42, 53,
58, 59
6, 34,
35, 61,
68, 69,
76
13
Total 27 30 57
3. Reliabilitas
Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi merupakan suatu
pengukuran yang dapat dipercaya dan dapat digunakan dengan hasil yang
konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama (Azwar,
1999).
Perhitungan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk
skala sikap pada sekelompok responden (single-trial administration). Pengukuran
koefisien realibitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Uji reliabilitas terhadap 80 aitem pada uji coba skala agresi yang telah
dilakukan menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Angka koefisien alpha
hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa dapat diandalkan untuk pengambilan
data penelitian.
4. Analisis Data
Pada penelitian ini, data yang didapat dianalisis secara statistik
menggunakan analisis yang meliputi penyajian data melalui tabel, penghitungan
nilai maksimum, minimum, mean teoretik, mean empirik, dan standar deviasi,
serta penghitungan presentase.
Penentuan kategori kecenderungan perilaku agresi musisi Heavy Metal di
D. I. Yogyakarta didasarkan pada kategori jenjang. Tujuan dari penggunaan
kategori ini adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang
terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur.
Dalam Azwar (1999) penentuan kategorisasi jenjang adalah berdasarkan standar
deviasi dan mean teoretik sebagai berikut:
a. X minimum teoretik : skor paling rendah yang mungkin diperoleh
subjek pada skala, yaitu: 1
b. X maksimum teoretik : skor paling tinggi yang mungkin diperoleh
subjek pada skala, yaitu: 4
c. Range : luas jarak sebaran antara nilai maksimum
dan nilai minimum.
d. Standar deviasi (σ) : luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
satuan deviasi standar.
e. Mean (µ) : mean teoretik yaitu rata-rata teoritis dari
skor maksimum dan minimum.
Tabel 3.4
Tabel Norma Kategorisasi Jenjang
Norma Kategori
(µ+1,0σ) ≤ x Tinggi
(µ-1,0σ) ≤ x < (µ+1,0σ) ≤ x Sedang
x < (µ-1,0σ) Rendah
Keterangan:
X: Skor total subjek
µ : Mean teoretik
σ : Standar deviasi
Bila dimasukkan dalam hitungan akan diperoleh hasil sebagai berikut:
X min : 57 x 1 = 57
X maks : 57 x 4 = 228
Range : 228 – 57 = 171
SD : 171/6 = 28,5
µ : (228+57) / 2 = 142,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dengan demikian jika nilai SD (σ) adalah 28,5 dan mean adalah 142,5, maka akan
diperoleh kategori sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tabel Norma Kategorisasi Dengan Batasan Angka-angka
Norma Kategori
(142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x Tinggi
(142,5 - 1,0 . 28,5) ≤ x < (142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x Sedang
x < (142,5 - 1,0 . 28,5) Rendah
Analisis data dilakukan dengan memasukkan skor masing-masing subjek pada
kategori di atas dan dihitung ke dalam presentasenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011. Skala penelitian
terdiri dari 80 aitem dengan distribusi 40 aitem favorable dan 40 aitem
unfavorable. Pengambilan data dilakukan di sejumlah studio musik di D.I.Y dan
tempat tinggal subjek. Subjek yang didapatkan sebanyak 58 orang.
Penelitian ini menggunakan sistem try out terpakai, yaitu data diperoleh
dengan sekali try out dalam penyebaran skala dan sekaligus juga digunakan
sebagai data dalam penelitian. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan
populasi subjek penelitian.
Pada penelitian ini penyebaran skala tidak dapat dilakukan secara serentak,
dikarenakan kesibukan para subjek pada umumnya memiliki mobilitas yang
tinggi, sehingga sulit untuk meluangkan waktu. Selain itu banyak calon subjek
yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan alasan tertentu. Secara
umum dapat dikatakan bahwa penelitian berjalan lancar.
B. Gambaran Subjek Penelitian
Berdasarkan data yang berhasil diperoleh, gambaran subjek penelitian
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Kategori Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 43 74%
Perempuan 15 26%
Dari data tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar (74%) subjek penelitian
ini berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya (26%) adalah perempuan.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Usia Subjek Penelitian
Kategori Frekuensi Presentase (%)
17 - 21 tahun 32 55%
22 - 40 tahun 26 45%
Dari data tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar (55%) subjek berusia 17-
21 tahun (remaja), sedangkan sisanya (45%) berusia 22-40 tahun (dewasa awal).
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-
Smirnov yang menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 (p>0.05) maka sebarannya normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total
N 58
Normal
Parametersa
Mean 113.34
Std.
Deviation 22.892
Most
Extreme
Differences
Absolute .093
Positive .089
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .709
Asymp. Sig. (2-tailed) .697
a. Test distribution is Normal.
2. Deskripsi Data Penelitian
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
N Valid 58
Missing 0
Mean 113.34
Median 112.00
Mode 109
Std. Deviation 22.892
Variance 524.054
Range 122
Minimum 59
Maximum 181
Dari deskripsi data dapat diterangkan sebagai berikut:
a. N menunjukkan jumlah subjek dalam penelitian, yaitu 58 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Mean empirik adalah rata-rata dari skor subjek penelitian, yaitu
sebesar 113,34.
c. Median adalah rata-rata nilai pengamatan, atau nilai pengamatan
tengah, yaitu sebesar 112.
d. Mode adalah nilai dengan frekuensi terbanyak, yaitu 109.
e. Standar deviasi atau simpangan baku, yang menunjukkan variasi
jawaban, yaitu sebesar 22,892.
f. Skor maksimum empirik adalah skor paling tinggi yang diperoleh
subjek, yaitu 181.
g. Skor minimum empirik adalah skor paling rendah yang diperoleh
subjek, yaitu 59.
Tabel 4.5
Uji-t Satu Sampel (1-tailed)
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Total 58 113.34 22.892 3.006
One-Sample Test
Test Value = 142.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Total -9.699 57 .000 -29.155 -35.17 -23.14
Uji normalitas dengan analisis teknik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan
bahwa sampel yang diambil berasal dari sebuah distribusi yang normal.
Karena sampel berasal dari sebuah distribusi normal, maka dilakukan uji-t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
satu sampel untuk menguji perbedaan mean empirik dan mean teoretik.
Hasil one-sample statistics (tabel 4.5) menunjukkan bahwa dari jumlah
subjek (N) sebesar 58 orang, diperoleh mean empirik 113,34 dan standar
deviasi 22,892. Sementara standar deviasi teoretik adalah 28,5 dan mean
teoretik penelitian ini adalah 142,5. Nilai t hitung -9,699, dengan derajat
kebebasan 57 dan signifikansi 5% diperoleh t-tabel 1,672. Jika
dibandingkan nilai t hitung lebih rendah daripada t tabel, sehingga dapat
diputuskan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, ada perbedaan yang
signifikan antara mean empirik dan mean teoretik.
3. Kategorisasi Jenjang
Berdasarkan tabel kategori jenjang (tabel4.6), diketahui bahwa subjek
penelitian paling banyak berada pada tingkat kategori “rendah” yaitu 33
orang (57%). Sebanyak 23 orang (40%) subjek berada pada kategori
“sedang”. Sedangkan 2 orang (3%) subjek lainnya berada pada tingkat
kategori “tinggi”.
Tabel 4.6
Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal
Norma Rentang Nilai Kategori Frekuensi (Subjek)
Presentase (%)
(142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x 171 ≤ x Tinggi 2 3 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(142,5 - 1,0 . 28,5) ≤ x < (142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x
114 ≤ x < 171 Sedang 23 40 %
x < (142,5 - 1,0 . 28,5) x < 114 Rendah 33 57 %
4. Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi
Heavy Metal Tiap Aspek
a. Aspek Agresi Fisik
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Aspek Agresi Fisik
TOTAL
N Valid 58
Missing 0
Mean 21.1552
Median 21.0000
Mode 18.00
Std. Deviation 4.72322
Variance 22.309
Range 18.00
Minimum 13.00
Maximum 31.00
Tabel 4. 8
Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Agresi Fisik
Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase (%)
(25,8) ≤ x Tinggi 12 20,6 %
(16,4) ≤ x < (25,8) ≤ x Sedang 37 63,7 %
x < (16,4) Rendah 9 15,5 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Aspek Agresi Verbal
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Aspek Agresi Verbal
TOTAL
N Valid 58
Missing 0
Mean 32.1379
Median 31.0000
Mode 28.00
Std. Deviation 7.86163
Range 37.00
Minimum 16.00
Maximum 53.00
Tabel 4. 10
Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Agresi Verbal
Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase
(%)
(39,9) ≤ x Tinggi 9 15,5 %
(20,3) ≤ x < (39,9) ≤ x Sedang 46 79,3 %
x < (20,3) Rendah 3 5,2 %
c. Aspek Kemarahan
Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Aspek Kemarahan
TOTAL
N Valid 58
Missing 0
Mean 34.7414
Median 34.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Mode 35.00
Std. Deviation 7.97487
Range 43.00
Minimum 17.00
Maximum 60.00
Tabel 4. 12
Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy
Metal Aspek Kemarahan
Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase
(%)
(42,6) ≤ x Tinggi 5 8,6 %
(26,8) ≤ x < (42,6) ≤ x Sedang 47 81 %
x < (26,8) Rendah 6 10,3 %
d. Aspek Permusuhan
Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Aspek Permusuhan
TOTAL
N Valid 58
Missing 0
Mean 40.9483
Median 41.0000
Mode 42.00
Std. Deviation 6.39469
Range 41.00
Minimum 25.00
Maximum 66.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4. 14
Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy Metal Aspek
Permusuhan
Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase
(%)
(47,2) ≤ x Tinggi 9 15,5 %
(34,6) ≤ x < (47,2) ≤ x Sedang 40 68,9 %
x < (34,6) Rendah 9 15,5 %
5. Tabulasi Silang
Tabel 4.15
Tabulasi silang Jenis Kelamin Subjek dan Kecenderungan Perilaku
Agresi Musisi Heavy Metal
Jenis Kelamin Kategori Jenjang Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki
Tinggi 2 3%
Sedang 14 24%
Rendah 27 47%
Perempuan
Tinggi 0 0 %
Sedang 9 16%
Rendah 6 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.16
Tabulasi silang Usia Subjek dan Kecenderungan Perilaku Agresi
Musisi Heavy Metal
Usia Kategori Jenjang Frekuensi Presentase (%)
17 - 21 (Remaja)
Tinggi 1 2%
Sedang 12 20%
Rendah 19 33%
22 - 40
(Dewasa awal)
Tinggi 1 2 %
Sedang 11 19%
Rendah 14 24%
D. Pembahasan
Rumusan masalah yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah
bagaimanakah kecenderungan perilaku agresi pada musisi Heavy Metal? Peneliti
ingin mengetahui gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi
yang memainkan jenis musik Heavy Metal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan perilaku agresi pada
musisi Heavy Metal cenderung rendah. Hal ini bisa dilihat dari penghitungan
statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa mean empirik sebesar 113,34 lebih
rendah daripada mean teoretik penelitian sebesar 142,5. Berdasarkan uji-t satu
sampel didapatkan juga bahwa ada perbedaan signifikan antara mean empirik dan
mean teoretik. Hal tersebut didukung hasil pengkategorisasian dengan tiga jenjang
(tabel 4.6). Dari 58 subjek yang menjadi sampel, 33 orang (57%) mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kecenderungan perilaku agresi dengan kategori rendah, 23 orang subjek (40%)
mempunyai kecenderungan perilaku agresi dengan kategori sedang, dan hanya 2
orang subjek (3%) yang mempunyai kecenderungan perilaku agresi dengan
kategori tinggi.
Mayoritas subjek terbukti masuk dalam kategori rendah, dapat
diasumsikan bahwa sangat kecil kemungkinan dari 57% subjek tersebut untuk
memunculkan perilaku agresi dan perilaku agresi cenderung tidak muncul pada
subjek. Krahe (2005), memaparkan tiga mekanisme yang mengarah pada
pengurangan kemungkinan individu untuk memperlihatkan perilaku agresi, yaitu,
katarsis, pemberian hukuman, dan keterampilan mengelola amarah.
Teori katarsis secara umum menyatakan bahwa ekspresi perasaan agresif
apapun akan mengurangi kemungkinan perilaku agresif selanjutnya. Anderson,
Carnagey dan Eubanks (2003), dalam penelitiannya menyatakan bahwa impuls
agresif seseorang dapat dikurangi dengan menonton, membaca, atau bernyanyi
tentang kemarahan dan agresi maupun dengan berperilaku agresif secara simbolis.
Sehingga bisa diasumsikan bahwa musisi Heavy Metal mungkin mengurangi
impuls agresifnya melalui media musik. Mendengarkan, serta memainkan musik
Heavy Metal kemudian menjadi sarana katarsis bagi musisi Heavy Metal.
Arnett (1996), menyatakan bahwa pendengar musik Heavy Metal
melepaskan atau membongkar frustrasi mereka yang terpendam melalui suara riuh
dan intens, yang mereka rasa dan sadari telah membantu mereka menghadapi
tuntutan hidup dan stres. Salah seorang subjek, AA (24 tahun, laki-laki, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
wawancara pribadi, 31 Desember 2011), mengaku mendengarkan lagu Heavy
Metal untuk menyalurkan amarahnya,
“Kalau aku sedang marah atau sedang nggak mood, jujur aku akan
memutar lagu-lagu metal, terus setel dengan volume sekeras-kerasnya.
Dengan gitu perasaan dan pikiranku bisa terefleksikan.” Efeknya, kata
subjek, “bisa nyalurin emosi dan tensi.”
Pernyataan tersebut menguatkan kemungkinan terjadinya katarsis, yang kemudian
mengarah pada pengurangan kemungkinan munculnya perilaku agresi pada
subjek. Melakukan slamdancing dan moshing dalam konser juga mempunyai
fungsi katarsis pada subjek,
“Semua rasa marah dan penat itu bisa tersalurkan, masa bodoh nggak
perlu banyak mikir, keluarin aja semuanya disitu (konser).”
Perlu diperjelas bahwa aktivitas slamdancing dan moshing yang dilakukan di
konser tersebut tidak dapat disebut perilaku agresi karena perilaku tersebut tidak
memiliki maksud untuk menyakiti dan tidak ada yang merasa menjadi korban atau
merasa tersakiti. Perilaku tersebut dapat disamakan dengan perilaku yang
menyebabkan kesakitan atau luka seperti dalam olah raga. Berbeda dengan kasus
kerusuhan yang terjadi pada sebuah konser Heavy Metal. Menurut pengamatan
peneliti, kerusuhan yang terjadi pada konser seringkali terjadi karena ada
pengamat dalam hal ini petugas keamanan atau kepolisian yang menganggap
perilaku menyakiti dalam konser Heavy Metal tersebut tidak dapat diterima.
Sehingga mereka berusaha membatasi bahkan menghentikan konser dengan cara-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
cara represif. Hal itulah yang kemudian berujung pada kerusuhan.
Mekanisme kedua yang mungkin mengurangi kemungkinan munculnya
perilaku agresi pada subjek adalah adanya hukuman. Penjelasan bahwa agresi
merupakan hasil proses belajar menekankan peran penguatan dan hukuman dalam
mengatur munculnya perilaku agresi. Agresi dianggap bisa meningkat sejauh
pelakunya mendapat akibat yang positif atas tindakan agresifnya. Sebaliknya,
perilaku agresif yang akibatnya merugikan pelakunya sendiri semestinya
membuat frekuensi kemunculannya menurun. Individu akan menjadi kurang
termotivasi, apabila ia mendapat hasil tidak menyenangkan atau hukuman akibat
tingkah lakunya. Perilaku agresi merupakan pelanggaran norma berat di
Indonesia, sehingga pemunculan perilaku agresi secara serius akan diikuti dengan
hukuman dari masyarakat atau pemerintah. Hal itu tanpa terkecuali berlaku juga
bagi musisi Heavy Metal. Akan tetapi hukuman kepada perilaku agresi atau
individu yang agresif akan lebih efektif apabila disertai pemberian kesempatan
kepada si pelaku untuk menyalurkan agresivitasnya ke dalam aktivitas-aktivitas
yang menumbuhkan kreativitas. Koeswara (1988), mengemukakan bahwa
pengetahuan, ketrampilan, olah raga, dan kesenian adalah bidang-bidang yang
baik bagi penyaluran agresivitas para pelaku agresi atau individu yang agresif
disesuaikan dengan bakat dan minat mereka. Untuk menghindari hukuman akibat
pemunculan perilaku agresi secara terang-terangan di masyarakat, seorang musisi
Heavy Metal mempunyai kesempatan atau sarana melalui kemampuan musikal
mereka. Musisi Heavy Metal bisa meramu komposisi musik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menggambarkan suasana hati mereka dan menyajikannya kepada penonton
pertunjukan musik mereka secara ekspresif. Dorongan-dorongan agresi yang ada
bisa mereka salurkan ke aktivitas-aktivitas kreatif.
Mekanisme yang ketiga adalah keterampilan mengelola amarah,
kemampuan subjek untuk mengelola amarah mendukung pengurangan
kemungkinan munculnya perilaku agresi pada subjek. Kemarahan dan rangsangan
afek negatif merupakan salah satu faktor dalam banyak munculnya perilaku
agresif. Dengan demikian, kemungkinan untuk mengontrol kemarahan dianggap
efektif dalam mengurangi dorongan agresi seseorang. Akan tetapi Howells (dalam
Krahe, 2005) mengemukakan bahwa proses ini hanya bisa diharapkan berfungsi
pada individu yang menyadari kenyataan bahwa perilaku agresif adalah akibat
dari kegagalan mengontrol impuls agresif dan pada individu yang termotivasi
untuk mengubah cara mereka yang tidak adekuat dalam menangani impuls.
Memainkan musik yang mengekspresikan kemarahan bisa menjadi strategi coping
bagi musisi Heavy Metal untuk mengelola amarah mereka. Memainkan musik
Heavy Metal yang keras memiliki efek pembersihan kemarahan mereka dengan
tidak destruktif namun justru dengan cara yang kreatif. Hal tersebut mampu
membantu pengurangan kemungkinan munculnya perilaku agresif.
Selain itu asumsi bahwa pengaruh paparan lirik negatif terhadap musisi
Heavy Metal tidak sepenuhnya terbukti dalam penelitian ini, bahasa penulisan
lirik yang digunakan menimbulkan pertanyaan terkait dengan latar belakang
budaya dan kemampuan pemahaman bahasa subjek. Mayoritas lagu Heavy Metal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
yang beredar dalam bentuk rekaman di Yogyakarta, menggunakan lirik berbahasa
Inggris, dan sebagian kecil ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah
seperti bahasa Jawa atau pun bahasa Sunda. Penggunaan bahasa tertentu pada lirik
yang dianggap negatif, memiliki pengaruh yang berbeda pada masing-masing
individu dengan pemahaman dan interpretasinya yang berbeda-beda pula.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat juga 40% subjek yang termasuk
dalam kategori sedang. Dapat diasumsikan bahwa ada kemungkinan lebih besar
pada subjek dalam kategori ini untuk memperlihatkan perilaku agresi
dibandingkan dengan subjek yang masuk dalam kategori rendah. Sebaliknya ada
kemungkinan lebih kecil subjek dalam kategori ini untuk tidak memperlihatkan
agresi dibandingkan dengan subjek dalam kategori rendah. Sisa 3% dari sampel
termasuk pada subjek dengan kategori tinggi, subjek pada kategori ini
diasumsikan memiliki kemungkinan besar untuk memperlihatkan perilaku agresi,
dan sebaliknya sangat kecil kemungkinan subjek pada kategori ini untuk tidak
memperlihatkan perilaku agresi. Selain itu pada kategori jenjang berdasarkan
aspek, mayoritas subjek memiliki kecenderungan agresi yang sedang pada
masing-masing aspek. Sebanyak 63,7% subjek memiliki kecenderungan agresi
fisik yang sedang. 79,3% subjek memiliki kecenderungan agresi verbal yang
sedang, 81% memiliki kecenderungan agresi kemarahan yang sedang dan 68,9%
subjek memiliki kecenderungan agresi permusuhan yang sedang pula.
Pengkondisian instrumental dan modelling (meniru) merupakan
mekanisme yang kuat bagi perolehan perilaku agresi pada subjek dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
ini. Dalam pengkondisian instrumental sejauh mana subjek mendapatkan akibat
yang menguntungkan atas perilaku agresi yang dilakukannya, sejauh itu pulalah
kemungkinan perilaku yang serupa akan diperlihatkan kembali. Sebagai contoh
bila seorang musisi Heavy Metal memperlihatkan perilaku agresif di atas
panggung dan disambut dengan teriakan histeris, atau respon yang menyenangkan
dari penonton, ia akan cenderung mengulanginya kembali di masa yang akan
datang. Cara lain untuk mempelajari perilaku agresi adalah dengan modelling,
yaitu mengamati orang lain yang berperilaku agresi. Musisi Heavy Metal yang
masuk dalam kategori ini mungkin mempelajari perilaku agresif dengan
mengamati orang lain yang bertindak agresif dan mendapat penguatan, semakin
positif akibat perilaku agresif itu bagi sang model maka semakin besar
kemungkinannya untuk ditiru.
Pada tabulasi silang antara jenis kelamin dan kecenderungan perilaku
agresi, terlihat dari 43 orang subjek laki-laki 2 orang (3%) termasuk dalam
kategori kecenderungan perilaku agresi tinggi, 14 orang (24%) masuk dalam
kategori kecenderungan perilaku agresi sedang, dan 27 orang (47%) masuk dalam
kategori kecenderungan perilaku agresi rendah. Sedangkan dari 15 orang subjek
perempuan 9 orang (16%) masuk dalam kategori kecenderungan perilaku agresi
sedang, dan sisa 6 orang (10%) masuk dalam kategori kecenderungan perilaku
agresi rendah. Perbandingan jenis kelamin menunjukkan bahwa subjek musisi
Heavy Metal didominasi oleh laki-laki. Selain itu kategori kecenderungan
perilaku agresi tinggi hanya diperoleh subjek laki-laki (2 orang), sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
perempuan tidak ada yang masuk dalam kategori tinggi. Asumsi bahwa laki-laki
secara umum lebih agresif daripada perempuan sebenarnya telah dikuatkan
dengan pengamatan sehari-hari, maupun konsep awam masyarakat mengenai
gender. Meskipun demikian bukan berarti bahwa tidak ada kecenderungan
perilaku agresi pada subjek perempuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan metode self report. Masalah yang dapat muncul terutama jika
subjek penelitian diberi kesempatan untuk menjawab rating scale, mereka
mungkin memilih jawaban tidak sesuai dengan apa yang dialaminya. Selain itu
aitem-aitem yang ada dalam alat ukur penelitian ini menampilkan bentuk-bentuk
perilaku agresi yang tidak dapat dapat diterima oleh norma sosial. Hal ini
memunculkan kemungkinan adanya social desirability bias dalam penelitian.
Subjek berusaha untuk meningkatkan kesamaan dengan karakteristik masyarakat
dan menurunkan karakteristik yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
Untuk menghindari bias ini peneliti berusaha memilih subjek dengan dasar
motivasi yang kuat untuk mengikuti jalannya penelitian. Subjek dengan motivasi
kuat pada umumnya dengan sukarela dan tidak merasa terpaksa dalam mengikuti
penelitian, selain itu subjek dengan motivasi tinggi biasanya terlihat antusias
terhadap jalannya penelitian. Motivasi subjek juga dapat ditingkatkan dengan
jalan memberikan reward intrinsik. Reward intrinsik berkaitan dengan hal-hal
yang sifatnya immateri, misalnya menunjukkan tujuan penelitian dan manfaat
yang akan didapatkan baik oleh subjek maupun masyarakat dari penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dengan meningkatkan motivasi subjek dalam mengikuti penelitian, social
desirability juga akan dapat diminimalisir.
Kelemahan tersebut juga dapat dikompensasi dengan penggunaan data
pembanding lain. Peneliti melakukan wawancara pada satu orang subjek. Selain
itu peneliti mengobservasi perilaku sehari-hari pada tiga orang subjek yang
berbeda. Ketiga subjek tersebut masuk dalam kategori agresi rendah dan hasil
observasi menunjukkan bahwa semua subjek cenderung tidak menampakkan
perilaku agresi yang nyata pada kehidupan sehari-harinya sehingga bisa dikatakan
bahwa data yang didapat sesuai dengan kondisi subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
33 orang subjek (57%) berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah,
23 orang subjek (40%) pada tingkat kecenderungan perilaku agresi sedang.
Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada tingkat kecenderungan
perilaku agresi yang tinggi, dari keseluruhan 58 orang subjek. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki
kecenderungan perilaku agresi yang rendah.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat
memberikan saran kepada beberapa pihak terkait, diantaranya:
1. Bagi Musisi Heavy Metal
Memanfaatkan musik sebagai media katarsis, menyalurkan dorongan-dorongan
agresif menjadi karya kreatif, serta meningkatkan kemampuan mengelola amarah
dan juga memilih figur model atau idola yang non-agresif bisa menjadi solusi
untuk mengurangi kemungkinan pemunculan perilaku agresi.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini tidak lepas dari berbagai kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan peneliti dan sedikitnya populasi subjek. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
penelitian tidak cukup banyak untuk mewakili populasi musisi Heavy Metal.
Selain itu disarankan untuk memperkaya data dengan wawancara dan observasi
secara lengkap dan detil sehingga bisa digunakan sebagai data pembanding serta
dapat memperkuat analisis data penelitian. Banyak faktor penyebab agresi yang
belum diungkap dalam data penelitian, seperti frekuensi eksposur terhadap musik
Heavy Metal, efek alkohol, temperatur, kebisingan dan crowding, yang bisa
diungkap lebih dalam pada penelitian-penelitian selanjutnya.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini juga masih jauh dari
sempurna, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat ditemukan indikator
agresi yang lebih tepat dan akurat. Selain itu alat ukur skala agresi yang
digunakan masih mengukur perilaku agresi secara umum, sehingga sebaiknya
dibuat lebih khas, lebih spesifik dan berkaitan langsung dengan subjek yang
memiliki musisi Heavy Metal.
Efek lirik negatif pada perilaku agresi dapat diteliti kembali atau
ditambahkan dalam variabel penelitian dengan memperhatikan perbedaan bahasa
yang digunakan dan pengaruhnya pada pendengar musik Heavy Metal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Daftar Pustaka
Anderson, Carnagey, and Eubanks (2003): Effects of violent lyrics on hostility and
aggressive thoughts. Journal of Personality and Social Psychology.
American Psychological Association, Inc. Vol. 84, No. 5, 960–971
Arnett, Jeffrey Jensen. (1996) Metalheads : Heavy Metal music and adolescent
alienation. Westview Press, Inc., A Division of Harper Collins
Publishers, Inc.
Azwar, Saifudin F. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka
Psikologi.
Bandura, Albert. (1973). Aggression: A social learning analysis. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Baron, R.A., dan Byrne D.B, (1994) Social Psychology. Under Standing Human
Interaction. Boston: Allyn & Bacon.
Berkowitz, Leonard. (1993). Aggression: Its causes, consequence, and control.
USA: McGraw-Hill, Inc.
Buss , A.H. and Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of
Personality and Social Psychology 63. hal 452–459.
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta. Penerbit Best Publisher.
Hall & Lindzey. (1993). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
Herwindo, Vincentius Nung. (2005). Studi Deskriptif Tentang Agresifitas Pada
Penggemar Musik Keras di Universitas Sanata Dharma. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
Juslin, Patrik N. dan Sloboda, John A.. (2001). Music and Emotion: Theory and
research. Oxford University Press.
Koeswara, E. (1988). Agresi manusia. Bandung: P.T. Eresco.
Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Mack, Dieter. (1995). Apresiasi Musik Populer. Yogyakarta. Pustaka Nusatama.
Moore, Allan F.. 2001. Categorical Conventions In Music Discourse: Style And
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Genre. Music & Letters: Vol.82, No.3, Agustus 2001. Oxford University
Press.
Prozak, S.R. (2009). Introduction to Metal. http://www.anus.com/metal/about/faq.
Diakses tahun 2010.
Satiadarma, M.P., (1990). Mencermati Pengaruh Musik Klasik Pada Kecerdasan
Anak. Ayahbunda (11): 79.
Sutrisno Hadi. (1996). Metodologi Research. Yogyakarta : BPFE UGM
Utomo, Kristiani & Natalia, Johanna. (1999). Pengaruh Pemberian Musik Klasik
Terhadap Perilaku Emosional Anak Usia 5 -6 Tahun. ANIMA (Vol. 14).
Walser, Robert. (1993). Running with the Devil: Power, Gender, and Madness in
Heavy Metal Music. Wesleyan University Press.
dagbladet.no. 2009. Out of jail: After nearly 16 years in prison, Varg Vikernes (36)
a free man. Diakses tahun 2010 dari
http://www.dagbladet.no/2009/05/22/nyheter/black_metal/varg_vikernes/
6354526/
Huffington Post. 2011. Vince Neil Pleads Guilty To DUI. Diakses tahun 2011 dari
http://www.huffingtonpost.com/2011/01/26/vince-neil-pleads-guilty-
_n_814480.html.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Subj
ek /
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
x1 2 1 2 2 4 1 2 2 4 4 1 2 2 2 4 2
x2 1 3 3 1 1 1 2 1 4 4 2 1 1 3 1 1
x3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2
x4 2 2 3 1 4 2 3 1 4 3 1 1 2 3 1 2
x5 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 1 2 2
x6 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3
x7 2 2 2 2 1 2 2 1 2 4 3 2 1 1 3 3
x8 2 1 3 2 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 3 3
x9 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2
x10 2 1 2 3 1 1 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1
x11 1 1 3 1 3 1 2 2 4 4 2 1 1 2 3 2
x12 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1
x13 3 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1
x14 2 1 2 2 3 2 1 2 3 4 2 2 1 2 1 2
x15 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4
x16 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4
x17 2 3 3 2 4 1 2 1 4 4 2 2 4 1 2 1
x18 2 1 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2
x19 3 1 2 2 3 2 3 1 3 4 1 2 2 2 2 2
x20 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2
x21 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2
x22 4 2 4 2 4 4 2 1 3 4 1 2 2 1 2 1
x23 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2
x24 1 1 3 2 3 1 3 2 2 4 1 2 4 2 2 2
x25 2 1 2 3 1 2 3 3 4 4 2 3 3 1 2 2
x26 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 1 1 2 1 1 1
x27 2 2 1 2 3 1 4 4 4 1 3 3 2 3 4 3
x28 2 1 3 2 3 2 2 2 3 4 1 2 2 1 3 2
x29 2 1 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 1 3 3
x30 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 2 1 1 2
x31 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2
x32 3 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2
x33 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2
x34 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
x35 2 3 1 3 4 1 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3
x36 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
x37 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 1 1 4 1 1
x38 1 1 2 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 1 1 2
x39 1 2 1 1 2 1 3 1 2 4 2 3 1 3 2 1
x40 1 2 2 1 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2
x41 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2
x42 2 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3
x43 2 3 2 1 4 1 4 1 3 4 1 1 4 1 3 2
x44 1 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3
x45 1 4 1 2 1 1 4 3 3 4 1 2 3 3 4 2
x46 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3
x47 1 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3
x48 2 2 2 3 2 1 1 3 4 3 2 1 4 4 2 1
x49 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3
x50 1 1 3 2 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 2 3
x51 1 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 3 2 3 1
x52 1 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 4
x53 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2
x54 1 2 4 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 1 1
x55 1 3 4 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 1 1
x56 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 4 1 3 4 2
x57 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 4 1 3 4 2
x58 1 1 2 1 2 1 4 2 3 4 1 2 1 1 1 1
Data Try Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 4 1 2
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1
3 1 3 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 3 4 3 1 1
2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 2 3 1 2
4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4
4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 4 2 3 2 2
3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 1 3
2 3 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2
3 4 3 1 4 2 2 1 2 1 1 3 3 4 2 3 3 2 3
1 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 4 2 3 1 3
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
3 2 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1
4 1 3 2 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 2 1 4 4 3
2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 1 2 2 2 2 3
3 1 2 2 3 1 2 4 4 1 4 3 2 1 4 3 4 3 1
2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 2
2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 1
3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2
3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2
3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2
2 3 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
1 3 1 1 3 2 1 1 3 1 4 4 2 3 1 1 1 2 1
3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2
4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 1 3 3 3 2 4
2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2
2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 2 2 4 2 3 1 2
4 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 1 4 2 3
3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 4 3 1 4 1 1
3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 1 1
3 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 2 1 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 1 1
2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2
2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 4
2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
2 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 3 1 1 3 1 1 2
4 4 4 2 1 1 2 1 1 3 4 2 2 1 4 2 2 1 1
2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2
4 2 2 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2
3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 2
3 4 1 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 1
2 3 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 1 2
2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2
2 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3 3 1
2 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1
3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 4
3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 4
4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 4 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3
1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 2 4 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2
1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 1 3 1 3 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2
4 3 2 3 4 4 4 2 1 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4
2 3 2 1 4 2 2 2 1 1 1 2 1 4 2 2 1 2 1 1 2 3 1 4 4
3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3
1 4 2 2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3
1 2 2 3 3 4 2 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 4 1 4 2
2 2 3 1 2 3 2 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 3 1 3 2 1 3 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
3 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
4 4 4 1 4 4 2 1 1 4 4 3 1 3 1 3 4 3 1 4 2 4 4 4 1
4 2 2 2 4 2 1 4 2 4 3 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3
2 1 2 1 4 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3
1 1 4 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 1 2 2 2 2
2 1 3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3
2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3
1 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3
3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 3 2 3
2 3 4 2 2 4 1 2 1 1 3 2 1 2 1 3 1 2 1 3 2 3 2 1 3
2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 3 3 3
4 3 3 4 3 3 2 1 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4
1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2
2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 1 1 3 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3
1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2
3 3 2 3 3 3 2 1 1 4 1 2 1 2 1 2 3 3 3 1 2 2 2 4 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
4 4 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2
1 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3
1 2 4 3 3 4 1 2 3 2 2 4 1 4 2 2 1 4 2 3 1 3 3 3 4
2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2
1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 3 2
1 1 4 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2
1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 4 2 2 2 2
1 1 2 2 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 4 3 4 1 3 4 2 2 1
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 1
1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 1 3 1 3 2 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 3 3 2
2 1 3 1 2 4 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1 4 2 3 2
1 1 4 2 1 3 2 1 1 3 2 2 4 4 2 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2
2 4 1 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1
2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1
3 1 3 1 2 1 3 3 1 3 4 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2
3 1 3 1 2 1 3 3 1 3 4 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2
4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 1 2 3 2 4 3 4 1 4 3 2 2 1 1 4
4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 1 2 3 2 4 3 4 1 4 3 2 2 1 1 4
1 3 1 1 3 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 ∑
Subj
ek /
Item
1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 131 x1
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 131 x2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 126 x3
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 115 x4
2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 151 x5
3 3 3 4 2 1 4 4 1 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 241 x6
2 2 1 2 1 1 1 3 4 1 2 2 3 1 3 1 4 3 1 2 175 x7
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 184 x8
1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 154 x9
2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 1 1 2 1 2 163 x10
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 148 x11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 95 x12
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 101 x13
1 2 1 1 4 1 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 139 x14
1 1 1 3 1 1 3 3 1 4 3 3 4 4 4 1 3 3 1 2 224 x15
2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 4 3 1 2 2 2 4 1 3 195 x16
2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 175 x17
2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 4 2 1 1 1 1 1 139 x18
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 162 x19
2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 192 x20
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 149 x21
2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 178 x22
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 172 x23
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 171 x24
2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 160 x25
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 160 x26
2 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 1 3 2 1 2 204 x27
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 163 x28
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 167 x29
2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 151 x30
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 178 x31
2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 155 x32
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 161 x33
1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 156 x34
2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 2 3 1 174 x35
2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 4 174 x36
1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 137 x37
2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 138 x38
3 1 2 1 1 1 3 2 4 2 1 2 3 1 1 3 1 3 4 3 180 x39
1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 170 x40
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 162 x41
1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 151 x42
1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 153 x43
1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 143 x44
1 1 1 1 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 4 182 x45
2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 152 x46
2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 177 x47
1 1 2 2 1 1 4 4 1 1 2 1 1 3 2 1 3 2 3 1 166 x48
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 159 x49
1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 164 x50
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 148 x51
3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 140 x52
2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 145 x53
1 3 2 1 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 1 3 3 2 2 2 176 x54
1 3 2 2 1 3 2 2 3 4 2 3 4 2 1 3 2 2 2 2 175 x55
2 2 1 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 2 1 4 2 1 199 x56
1 2 1 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 2 1 4 2 1 198 x57
2 1 1 2 4 4 2 2 1 1 1 3 4 1 2 1 2 2 1 1 160 x58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Subj
ek /
Item
2 4 6 8 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 25 26 27 28 29
x1 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1
x2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
x3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 3 1 1 2 1 1 3 1 2 2
x4 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
x5 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 4 1 2
x6 2 3 3 3 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3
x7 2 2 2 1 3 2 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1
x8 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2
x9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2
x10 1 3 1 2 3 2 2 2 1 3 3 4 2 2 1 2 1 1 3 3
x11 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2
x12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
x13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
x14 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
x15 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 3
x16 2 2 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4
x17 3 2 1 1 2 2 4 2 1 3 2 3 1 2 4 4 1 4 3 2
x18 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 1 1 1
x19 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2
x20 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2
x21 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2
x22 2 2 4 1 1 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2
x23 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2
x24 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2
x25 1 3 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 1 1 3 1 4 4 2
x26 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2
x27 2 2 1 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 3
x28 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
x29 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
x30 2 2 3 4 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2
x31 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
x32 1 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
x33 1 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
x34 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2
x35 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1
x36 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2
x37 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1
x38 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
x39 2 1 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2
x40 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
x41 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2
x42 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
x43 3 1 1 1 1 1 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
x44 2 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 3
x45 4 2 1 3 1 2 3 4 2 4 4 1 1 2 1 1 3 4 2 2
x46 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
x47 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
x48 2 3 1 3 2 1 4 2 1 4 2 3 3 4 2 1 1 1 1 1
x49 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2
x50 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2
x51 2 1 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2
x52 4 1 2 2 2 2 1 2 4 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2
x53 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1
x54 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1
x55 3 2 2 2 3 3 3 1 1 2 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1
x56 3 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1
x57 3 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1
x58 1 1 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
34 35 36 37 39 40 41 42 45 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56
1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2
1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 3 3 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2
2 2 2 3 1 4 2 2 1 1 2 4 2 2 1 2 1 1 2
1 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2
2 2 1 4 2 4 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2
2 3 1 2 3 3 4 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 3 2
1 3 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 1 3 1 3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
1 1 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 3 3 1 3 4 3 1 4 2
2 3 4 2 2 4 2 1 4 3 1 1 1 2 3 2 2 2 3
3 1 2 1 1 4 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2
2 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1
1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2
2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1
2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3
2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1
2 1 2 3 2 2 4 1 1 3 2 2 1 3 1 2 1 3 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1
2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2
1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 2 1 2 3 3 3 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
1 1 4 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2
2 1 1 2 3 3 4 1 2 2 4 4 2 2 1 4 2 3 1
1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 4 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1 1 2 1 2 4 1 1
1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 3 2 1 4
1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 1 3
2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2
2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1
1 2 2 1 1 2 4 1 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1
1 1 1 1 2 1 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 4 2
1 2 2 4 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 1
3 1 3 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 3 2 1 2 2 3
3 1 3 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 3 2 1 2 2 3
2 4 4 3 1 3 2 1 4 1 2 2 4 3 4 1 4 3 2
2 4 4 3 1 3 2 1 4 1 2 2 4 3 4 1 4 3 2
1 1 1 3 1 3 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
57 58 59 60 61 64 66 67 68 69 70 71 73 75 76 77 78 80 ∑
1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 84
2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 82
2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 83
1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 71
2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 107
4 3 4 4 3 4 1 4 4 1 3 4 3 4 2 2 2 2 181
3 1 4 4 2 2 1 1 3 4 1 2 3 3 1 4 3 2 131
3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 132
1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 108
4 1 4 2 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 116
1 3 3 4 1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 102
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 59
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 60
1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 92
4 4 4 1 1 3 1 3 3 1 4 3 4 4 1 3 3 2 174
2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 4 3 143
2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 121
2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 95
3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111
2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 141
2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 104
3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2 120
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 123
1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 120
3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 117
1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 108
3 3 3 4 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 2 2 155
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 109
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 120
3 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 105
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 124
3 2 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 109
2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 114
3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 107
2 2 4 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 1 127
2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 127
1 3 4 2 1 2 1 2 3 1 1 3 4 1 1 1 1 1 89
2 3 3 3 2 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 94
3 3 3 4 3 1 1 3 2 4 2 1 3 1 3 1 3 3 132
1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 113
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 115
1 1 3 2 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 99
3 3 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 103
2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 104
4 2 2 1 1 1 4 4 4 2 3 2 3 3 1 1 1 4 128
2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 109
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 127
1 1 3 1 1 2 1 4 4 1 1 2 1 2 1 3 2 1 113
3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 109
4 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 114
2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 100
1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 99
1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 101
2 2 4 2 1 1 2 2 2 3 4 2 4 1 3 3 2 2 122
2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 4 2 4 1 3 2 2 2 124
2 1 1 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 1 4 1 147
2 1 1 4 1 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 1 4 1 146
4 1 4 4 2 2 4 2 2 1 1 1 4 2 1 2 2 1 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Reliabilitas Penelitian
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix
cannot be computed and they are displayed as system missing values.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100.0
Excludeda 0 .0
Total 58 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.943 .943 57
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 1.989 1.466 2.586 1.121 1.765 .055 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
aitem1 111.5345 510.604 .211 . .943
aitem2 111.4310 496.776 .616 . .941
aitem3 111.7069 506.141 .323 . .943
aitem4 111.4310 501.197 .465 . .942
aitem5 111.3966 502.208 .421 . .942
aitem6 111.2759 497.537 .584 . .942
aitem7 111.2069 504.097 .314 . .943
aitem8 111.1034 496.551 .493 . .942
aitem9 111.2931 503.299 .380 . .943
aitem10 110.8621 495.384 .564 . .942
aitem11 111.2586 499.318 .434 . .942
aitem12 111.2414 490.537 .576 . .941
aitem13 111.5000 493.132 .693 . .941
aitem14 111.5517 502.953 .383 . .943
aitem15 111.6379 496.060 .583 . .941
aitem16 111.5000 492.184 .700 . .941
aitem17 111.4310 499.793 .491 . .942
aitem18 111.1379 491.525 .554 . .942
aitem19 111.2241 501.089 .411 . .942
aitem20 111.5172 503.763 .434 . .942
aitem21 111.5862 497.299 .596 . .941
aitem22 111.3793 495.959 .532 . .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
aitem23 111.3448 489.177 .603 . .941
aitem24 111.3966 500.489 .411 . .942
aitem25 111.7414 504.160 .379 . .943
aitem26 111.0172 494.719 .608 . .941
aitem27 111.0517 503.032 .345 . .943
aitem28 111.6379 506.726 .353 . .943
aitem29 110.9138 497.940 .463 . .942
aitem30 111.3276 500.329 .426 . .942
aitem31 111.5345 503.657 .491 . .942
aitem32 111.3276 502.961 .367 . .943
aitem33 111.7069 503.053 .402 . .942
aitem34 111.3966 501.577 .522 . .942
aitem35 111.5000 495.623 .555 . .942
aitem36 111.1724 504.321 .345 . .943
aitem37 111.2414 500.116 .392 . .943
aitem38 111.4138 498.422 .508 . .942
aitem39 111.5690 505.478 .379 . .943
aitem40 111.1897 496.402 .491 . .942
aitem41 111.3621 506.165 .318 . .943
aitem42 110.7759 505.194 .292 . .943
aitem43 111.0172 500.649 .393 . .943
aitem44 111.7069 507.404 .386 . .943
aitem45 111.3621 496.551 .620 . .941
aitem46 111.6724 506.329 .311 . .943
aitem47 111.4138 496.808 .552 . .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
aitem48 111.2069 495.360 .603 . .941
aitem49 111.5517 504.743 .344 . .943
aitem50 111.3621 494.200 .571 . .942
aitem51 111.4310 507.162 .369 . .943
aitem52 110.9138 500.396 .484 . .942
aitem53 111.3276 491.838 .720 . .941
aitem54 111.8966 508.270 .340 . .943
aitem55 111.5862 506.071 .356 . .943
aitem56 111.4310 497.969 .544 . .942
aitem57 111.5690 507.092 .341 . .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Data Statistik Deskriptif
Statistics
Total
N Valid 58
Missing 0
Mean 113.34
Median 112.00
Mode 109
Std. Deviation 22.892
Variance 524.054
Range 122
Minimum 59
Maximum 181
Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 59 1 1.7 1.7 1.7
60 1 1.7 1.7 3.4
71 1 1.7 1.7 5.2
82 1 1.7 1.7 6.9
83 1 1.7 1.7 8.6
84 1 1.7 1.7 10.3
89 1 1.7 1.7 12.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
92 1 1.7 1.7 13.8
94 1 1.7 1.7 15.5
95 1 1.7 1.7 17.2
99 2 3.4 3.4 20.7
100 1 1.7 1.7 22.4
101 1 1.7 1.7 24.1
102 1 1.7 1.7 25.9
103 1 1.7 1.7 27.6
104 3 5.2 5.2 32.8
105 1 1.7 1.7 34.5
107 2 3.4 3.4 37.9
108 2 3.4 3.4 41.4
109 4 6.9 6.9 48.3
111 1 1.7 1.7 50.0
113 2 3.4 3.4 53.4
114 2 3.4 3.4 56.9
115 1 1.7 1.7 58.6
116 1 1.7 1.7 60.3
117 1 1.7 1.7 62.1
120 3 5.2 5.2 67.2
121 1 1.7 1.7 69.0
122 1 1.7 1.7 70.7
123 1 1.7 1.7 72.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
124 2 3.4 3.4 75.9
127 3 5.2 5.2 81.0
128 1 1.7 1.7 82.8
131 1 1.7 1.7 84.5
132 2 3.4 3.4 87.9
141 1 1.7 1.7 89.7
143 1 1.7 1.7 91.4
146 1 1.7 1.7 93.1
147 1 1.7 1.7 94.8
155 1 1.7 1.7 96.6
174 1 1.7 1.7 98.3
181 1 1.7 1.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total
N 58
Normal Parametersa Mean 113.34
Std. Deviation 22.892
Most Extreme Differences Absolute .093
Positive .089
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .709
Asymp. Sig. (2-tailed) .697
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Skala Penelitian
Nama/ Inisial : Pendidikan :
Usia : Pekerjaan :
Jenis Kelamin : Status Pernikahan :
Alamat asal :
“SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI”
Petunjuk Pengisian:
a. Dibawah ini terdapat 80 butir pernyataan.
b. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
c. Berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang menurut Anda sesuai dengan keadaan Anda.
d. Tidak ada jawaban benar atau salah, karena itu pilihlah jawaban yang menurut Anda
paling sesuai. e. Data pribadi serta jawaban Anda akan dijamin penuh kerahasiaannya oleh peneliti, dan
digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini saja.
f. Pastikan Anda tidak melewatkan satu nomor pun. g. Keterangan jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya orang yang mudah untuk akrab dengan orang lain.
2. Saya tidak suka terlibat dalam perkelahian.
3. Saya adalah orang yang mudah memberikan pujian pada
orang lain.
4. Jika ada masalah, saya akan menyelesaikan dengan kepala
dingin.
5. Saya merasa curiga bila ada orang asing yang ramah
kepada saya.
6. Saya berusaha ramah pada semua orang.
7. Bila saya tidak suka terhadap seseorang, saya akan
mengutarakannya langsung kepada orang itu.
8. Dalam kondisi yang tertekan dan tidak nyaman, saya
berusaha untuk menjaga agar kepala tetap dingin.
9.
Orang-orang menjadi takut kepada saya, jika saya sedang
marah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Pernyataan SS S TS STS
10. Saya menghindari adu mulut dengan orang lain.
11. Saya selalu berbicara dengan sopan, sekalipun saya tidak
menyukai lawan bicara saya.
12. Saya akan menolak melakukan tugas, jika sedang marah.
13. Saya bisa memukul orang lain, bila emosi saya terpancing.
14. Tempo bicara saya menjadi cepat ketika sedang marah.
15. Saya merasa tidak nyaman jika orang lain tahu saya
sedang marah
16. Saya merasa banyak orang yang tidak mengerti kemauan
saya.
17.
Orang lain mungkin memang bekerja lebih keras daripada
saya, sehingga lebih berhasil.
18. Saya memiliki dendam pada beberapa orang.
19. Terkadang saya tidak bisa menahan keinginan untuk
memukul orang lain.
20. Saya merasa kata-kata kasar hanya akan memperburuk
keadaan.
21. Jika ada orang yang berbuat salah, lebih baik saya fokus
untuk mencari solusi daripada mencaci makinya.
22. Saya merasa iri jika ada yang lebih berhasil daripada saya,
dan berusaha mencari cara untuk menjatuhkannya.
23.
Bila ada orang yang merusak barang milik saya, maka
saya akan balik membalas dengan merusak barang
miliknya juga.
24.
Jika ada yang menghambat aktivitas saya, saya akan
mencaci maki orang itu, meskipun dia tidak sengaja
melakukannya.
25. Saya ingin orang lain tahu bila saya sedang marah.
26. Terkadang orang yang tidak bersalah pun ikut menjadi
sasaran kemarahan saya.
27. Saya tidak bisa menahan diri untuk berdebat bila
seseorang tidak sependapat dengan saya
28. Saya sering terlibat adu mulut dengan orang lain.
29. Saya tidak akan marah tanpa ada alasan yang pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No. Pernyataan SS S TS STS
30. Saya merasa senang jika bisa menemukan kesalahan orang
lain.
31. Saya tahu teman-teman saya membicarakan saya di
belakang saya.
32. Ketika ada yang membicarakan kekurangan saya, saya
akan menganggapnya sebagai bahan evaluasi pribadi saya.
33. Saya tidak akan memusuhi orang yang tidak menyukai
saya.
34. Saya merasa, marah hanya akan membuang-buang energi.
35. Saya akan berpikir panjang, sebelum menghina orang lain.
36. Saya tidak akan berbicara pada seseorang untuk
menunjukkan bahwa saya tidak menyukainya.
37. Bila saya sedang kesal, saya akan merusak benda-benda di
sekitar saya.
38. Saya merasa tidak menjadi diri sendiri jika ada kata-kata
kasar keluar dari mulut saya.
39. Saya orang yang tidak sabar, sehingga menjadi mudah
marah.
40. Jika saya bertemu orang yang saya anggap saingan, saya
tidak akan menyapanya.
41. Saya tidak pernah merusak barang milik orang lain dengan
sengaja.
42. Saya tidak pernah memukul orang lain tanpa alasan.
43. Saya merasa tidak berhak memukul orang lain, sekalipun
untuk membela diri.
44. Terkadang, saya berbicara dengan kata-kata kasar untuk
merendahkan orang lain.
45. Saya akan marah bila ada orang yang tidak sependapat
dengan saya.
46. Terkadang, saya tidak membutuhkan alasan kuat untuk
memukul orang lain.
47. Bila ada orang yang berani mengancam saya, maka saya
akan menghajarnya.
48. Saya akan mengancam orang yang tidak mau menuruti
keinginan saya.
49. Saya akan menghardik orang yang menghalangi jalan
saya.
50. Bila perlu, saya akan menggunakan kekerasan untuk
melindungi kepentingan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No. Pernyataan SS S TS STS
51. Saya tidak suka dendam pada orang lain.
52. Saya sering mencaci maki orang lain yang tidak saya
sukai.
53. Bila ada orang yang menghambat jalan saya, saya tidak
takut untuk menabraknya.
54. Saya memiliki tabiat pemarah.
55. Lebih baik saya keluar ruangan daripada harus satu
ruangan bersama orang yang tidak saya sukai.
56. Terkadang saya merasa orang-orang menertawakan saya di
belakang saya.
57. Saya sering menggunjingkan orang lain.
58.
Saya pernah ditolak seseorang, namun saya tidak serta
merta jadi membencinya.
59. Saya orang yang mudah untuk akrab dengan orang lain.
60. Saya menyukai dialog yang hangat dan ramah.
61. Ketika berdebat saya selalu bisa mengontrol emosi saya.
62. Saya merasa malu jika saya merusak barang atau
menyakiti orang lain.
63. Saya selalu berusaha menghargai hak milik orang lain,
dengan tidak merusaknya.
64. Saya merasa malu jika tidak bisa menahan amarah.
65. Saya berusaha mendahulukan kepentingan orang banyak,
meskipun hal itu menguntungkan saingan saya.
66. Jika saya kalah dalam persaingan, itu mungkin karena saya
kurang bekerja keras.
67. Memperolok orang yang lebih lemah bukanlah gaya saya.
68. Jika ada orang yang berusaha memancing kemarahan saya,
saya akan menghindar.
69. Saya akan menghindar, jika ada orang yang menghalangi
jalan saya.
70. Saya tidak akan menghiraukan orang yang mengajak saya
berkelahi, sekalipun orang itu menghina saya.
71. Saya tidak segan untuk memukul orang yang tidak saya
kenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. Pernyataan SS S TS STS
72. Saya merasa senang dan berterima kasih, apabila ada
orang yang berbuat baik kepada saya.
73. Saya merasa tidak nyaman ketika saya marah, sehingga
berusaha meredakannya.
74. Jika berada dalam situasi konflik, saya akan menghindari
kontak fisik.
75. Saya seringkali terlibat dalam perkelahian.
76. Ketika beraktivitas sebisa mungkin saya akan menjaga
orang lain agar tidak terluka secara fisik.
Terima Kasih ∞
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Transkrip Wawancara
Hari, Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2011
Lokasi : Rumah kontrakan subjek, Blunyahrejo, Yogyakarta
Waktu : 21.00 – 23.00
Nama/Inisial : AA
Usia : 24
Jenis kelamin : Pria
Asal daerah : Tebing Tinggi, Sumatera Utara
Domisili : Yogyakarta
Pekerjaan : Mahasiswa, Penulis Sastra
Pendidikan : S1
Jenis musik yang disukai : Heavy Metal, Brutal Death Metal, Hardcore, Punk,
Rapcore, Reggae.
Peneliti : Apakah kamu bermain musik Heavy Metal? Tergabung di band?
Subjek : Iya aku punya band Trash Metal namanya Whiplash, aku vokalis,
penulis lagu juga, sebenere aku sendiri ga terlalu ahli main musik, tapi aku tau
gimana nulis lagu metal karena belajar juga, banyak baca-baca buku tentang
musik metal. Termasuk teknik vokalnya juga.
Peneliti : Sejak kapan mengenal musik Heavy Metal? Kenapa bisa suka
sama jenis musik ini?
Subjek : Aku tau metal (Heavy Metal) sejak SMP, kebetulan waktu itu Om-
ku die hard fans-nya Sepultura, dan waktu mereka (Sepultura) konser di Surabaya
diajaklah aku kesana, nonton mereka, dan setelah itu aku langsung jatuh cinta.
Aku ngrasa mereka cool banget, dan terutama dengar musiknya yang sensasional
dan bikin merinding. Dari situ aku mulai cari kaset-kaset mereka, waktu itu di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kotamas, Malioboro yang paling lengkap. Habislah duit-duit tabunganku buat
beli kaset dan kaos band metal. Sampai waktu SMA aku bisa main gitar, dan
bikinlah band Death Metal sama kawan-kawan se-angkatan, namanya Disfigured.
Sempat manggung di beberapa event sekolah tapi yaah banyak yang ga mudeng
sama musiknya, apalagi skill kita pas-pasan, jarang latihan, tambah lagi tiap
main pasti teler. Hahaha… parah banget pokoknya. Sampai lulus SMA masuk
kuliah aku seneng karena ketemu kawan-kawan gerakan mahasiswa yang punya
selera musik yg sama, bikinlah lagi aku band metal yang lebih tertata secara
musikal, aku juga belajar banyak bahwa musik metal itu nggak cuma asal keras
dan kenceng aja, tapi punya struktur dan pattern. Aku jadi makin suka musik ini,
musiknya full energi, dan cocok sama kepribadianku.
Peneliti : Pendapat orang tua gimana?
Subjek : Mereka ya ga komentar banyak, mereka ga berusaha mendukung
atau gimana tapi mereka ga pernah ngrasa terganggu atau bermasalah. Aku mau
jingkrak-jingkrak, pasang musik keras gondrongin rambut, pake baju itam-itam
pun mereka ga pernah protes.
Peneliti : Pengalaman apa yang didapat saat mendengarkan musik Heavy
Metal?
Subjek : Musik metal itu ga kaya musik yang biasa orang denger buat
hiburan, atau yang rekreasional. Musiknya itu jadi keyakinan tersendiri, macam
agama atau sekte. Ada ideologi anti konformis di musik metal. Kita jadi ngerasa
berbeda dari orang lain, perasaan-perasaan bebas, keinginan-keinginan untuk
membangkang itu muncul.
Peneliti : Pernah slamdancing, moshing, atau headbanging? Kapan pertama
kali?
Subjek : Ikut moshing udah dari SMP, jaman aku SMP, ukuran anak SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
badanku termasuk bongsor jadi ga takutlah aku berhantam-hantaman dengan
anak-anak kuliahan atau yang lebih tua dari aku.
Peneliti : Pengalaman yang didapat saat melakukan slamdancing, moshing,
atau headbanging? Merasa senang, lega atau bagaimana?)
Subjek : Aku selalu menikmati pergi ke konser semua rasa marah dan
penat itu bisa tersalurkan, masa bodoh, nggak perlu banyak mikir, keluarin aja
semuanya disitu. It’s fun, kita ngrasa sakit desak-desakan, dorong-dorongan,
sampai sikut-sikutan kena muka bahkan sampai memar tapi itu semua is such a
good time buatku.Habis itu rasanya kayak lega, terang lagi itu pikiran-pikiran
dan stress.
Peneliti : Jadi apakah musik Heavy Metal membantu melepas frustasi?
Subjek : Ga tau juga tapi buat aku dengerin musik ini tiap hari itu bikin
bersemangat dan happy. Jadi ritual khusus tiap bangun pagi buat bangkitin
semangat. Kalau aku sedang marah atau sedang nggak mood, jujur aku akan
memutar lagu-lagu metal, terus setel dengan volume sekeras-kerasnya. Dengan
gitu perasaan dan pikiranku bisa terefleksikan.
Peneliti : Pengaruh lirik dalam musik Heavy Metal?
Subjek : Aku ini bisa dibilang musisi, pemain musiklah, jadi secara
otomatis aku dengerin musik, tapi juga dengerin dan berusaha memahami
liriknya, karena sebenarnya yang inti dari heavy metal itu ya liriknya, ga bisa
kamu bikin musik keras hingar bingar tapi liriknya menye-menye macam pop
melayu. Metal itu mesti menggambarkan kenyataan hidup, keresahan-keresahan
di masyarakat, termasuk sisi yang kelam, borok-boroknya manusia juga. Intinya
ya harus jujur dan berani, nggak cuma gombal. Aku sendiri suka sama lirik-lirik
yang mengandung kritik sosial dan politikal, kayak Homicide gitu, rasanya pas
aja kalo tema lirik sama musiknya sama-sama keras, ngena banget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Peneliti : Gimana pengalaman waktu menulis lirik?
Subjek : Ketika aku mau nulis lirik biasanya aku dapet inspirasi dari
keresahanku sendiri, dari situ aku tulis semua ide gagasanku, ga harus puitis atau
berima kayak pantun tapi lugas. Dan aku ga berusaha terlihat cerdas dengan
membuat kata-kata yang sulit dicerna artinya. Kalo marah bilang aja anjing.
Gampang kan?
Peneliti : Punya idola, musisi favorit yang influential sama lirikmu nggak ?
Subjek : Kalo a ku suka Homicide, Morgue Vanguard, Immortal Tech, atau
Arian13 dari Seringai. Mereka cerdas dalam nulis lirik, dan bisa ngemas
musiknya jadi protes sosial yang ngena.
Peneliti : Gimana dampak musik pada kehidupan sehari-hari? (Positif atau
negatif)
Subjek : Ya pengaruhnya banyak, dari penampilan,sampai prinsip hidup.
Hobi dan kerjaan ku kan juga ga jauh-jauh dari situ tuh, aku sekarang personil
dari sebuah band metal.
Peneliti : Punya pengalaman dengan musik dan alkohol?
Subjek : Aku sendiri udah ga hobi minum alkohol, aku berusaha tetap
sadar waktu menikmati musik. Biar sensasi yang aku rasain tetep nyata, dan ga
dibuat-buat karena imajinasi pemabukku atau karena halusinasi. Biar dikatain
cupu atau alim tapi masuk kuping kanan keluar kuping kiri aja, orang kan bebas
mau ngapain, toh aku juga ga pernah nglarang-nglarang orang buat minum atau
ngobat, aku anggap masing-masing dari kita udah dewasa, udah tau resikonya
jadi ga perlu diceramahin macem-macem. Dulu aku pernah mabuk-mabukan tiap
main musik atau nonton konser, justru karena itu aku tau gimana efeknya ke
badan ke pikiran kita. Ga enak banget waktu pagi kita bangun badan lemes, sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
semua, trus kita ga inget tadi malem habis ngapain gara-gara teler. Dari situ aku
mutusin buat putus zat, macam anak hardcore yang punya moto straight edge
haha cuman aku bukan vegetarian.
Peneliti : Pendapat tentang stereotipe dari masyarakat?
Subjek : Banyak yang bilang metal itu musik sampah, udah suaranya
berisik, lagunya ga jelas, isinya cuma orang teriak-teriak. Tapi aku bilang, kalo
orang dengerin sungguh-sungguh, orang-orang baca liriknya, orang ga akan
bilang gitu. Aku skeptis sama pendapat orang-orang yang bilang kalo musik
metal itu biangnya kekerasan atau kerusuhan. Di negara ini kekerasan itu terjadi
dimanapun setiap hari dan itu dibiarin bahkan dipelihara sama pemerintah buat
tujuan-tujuan politis. Bener ngga? Trus soal isu di Amerika kalau musik ini punya
subliminal message yang ndorong orang buat bunuh diri. Menurutku itu semua
dibuat-buat, remaja di Amerika ga sedikit yang bermasalah, lalu musik ini yang
dijadikan kambing hitam, padahal masalah-masalah keluarga yang ga harmonis,
atau kesakitan, kekerasan di rumah tangga, yang orang tuanya mabuk-mabukan,
ya itu semua sebenernya akar masalahnya, bukan musiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI