kecenderungan perilaku - usd repository

114
STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESI PADA MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Andreas Benny Rahadi NIM : 059114018 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: khangminh22

Post on 22-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU

AGRESI PADA MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Andreas Benny Rahadi

NIM : 059114018

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU

AGRESI PADA MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Andreas Benny Rahadi

NIM : 059114018

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESI PADA

MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA.

Andreas Benny Rahadi

Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan perilaku agresi pada

musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek yang diteliti sebanyak 58 orang. Subjek adalah

musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, berdomisili di Yogyakarta dan termasuk dalam

kategori usia remaja hingga dewasa awal. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive

random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report dan sistem try out

terpakai. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan

aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992). Perhitungan validitas terhadap kuesioner dilakukan

dengan pengujian validitas isi (content validity). Jumlah item pada skala uji coba adalah 80 item,

setelah dilakukan analisis item, terpilih 57 item dengan corrected item-total correlation ≥ 0,30

yang dianggap baik. Sedangkan pengukuran koefisien realibitas skala agresi terhadap 80 item

menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Hasil penelitian menunjukkan 33 orang subjek (57%)

berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah, 23 orang subjek (40%) pada tingkat

kecenderungan perilaku agresi sedang. Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada

tingkat kecenderungan perilaku agresi yang tinggi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki kecenderungan perilaku agresi yang rendah.

Kata kunci: agresi, musisi, heavy metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

STUDI DESKRIPTIF: KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESI PADA

MUSISI HEAVY METAL DI YOGYAKARTA.

Andreas Benny Rahadi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan perilaku agresi pada

musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek yang diteliti sebanyak 58 orang. Subjek adalah

musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, berdomisili di Yogyakarta dan termasuk dalam

kategori usia remaja hingga dewasa awal. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive

random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report dan sistem try out terpakai. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan

aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992). Perhitungan validitas terhadap kuesioner dilakukan

dengan pengujian validitas isi (content validity). Jumlah item pada skala uji coba adalah 80 item,

setelah dilakukan analisis item, terpilih 57 item dengan corrected item-total correlation ≥ 0,30

yang dianggap baik. Sedangkan pengukuran koefisien realibitas skala agresi terhadap 80 item

menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Hasil penelitian menunjukkan 33 orang subjek (57%)

berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah, 23 orang subjek (40%) pada tingkat

kecenderungan perilaku agresi sedang. Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada

tingkat kecenderungan perilaku agresi yang tinggi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki kecenderungan perilaku agresi yang rendah.

Kata kunci: agresi, musisi, heavy metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

DESCRIPTIVE STUDY: THE TENDENCY OF AGGRESSIVE BEHAVIOR

OF HEAVY METAL MUSICIANS IN YOGYAKARTA.

Andreas Benny Rahadi

ABSTRACT

The aim of this study is to describe the tendency of aggressive behavior of musicians who

play Heavy Metal music. The approach used in this research was descriptive quantitative approach.

The numbers of the subjects under study are 58 people. The subjects are musicians who play Heavy Metal music, based in Yogyakarta and they are ranging from adolescence to early adulthood. The

samples were determined by applying purposive random sampling technique. The data collection

was conducted by self-report procedure and using the in-used try out system. The instrument used

to collect the data was a questionnaire which was based on aspects of aggression according to Buss

and Perry (1992). The validity of the questionnaire was analyzed by testing the content validity.

There were 80 items tested to develop the questionnaire. After being analyzed, 57 items were

selected and considered good, in which has corrected item-total correlation ≥ 0.30. On the other

hand, the measurement of reliability coefficient against 80 items of the aggression scale produced

an alpha coefficient of 0.931. The results showed that there are 33 subjects (57%) are at low

tendency to aggressive behavior, 23 subjects (40%) are at medium tendency to aggressive behavior.

In addition, there are only 2 subjects (3%) at high tendency to aggressive behavior. From the data above it can be concluded that the majority of Heavy Metal musicians in Yogyakarta has a low

tendency to aggressive behavior.

Key words: aggression, musicians, heavy metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya melalui berkat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi in sebagai syarat kelulusan

kuliah. Melalui banyak hambatan dan rintangan, Tuhan selalu setia dan

memberikan jalan keluar terbaik bagi saya.

Dengan rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih atas

nasehat dan bantuan yang diberikan hingga selesainya proses penulisan skripsi ini,

kepada: Ibu Sylvia Carolina M.Y.M. S.Psi, M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi, Ibu Maria Laksmi Anantasari S.Psi., M.Si. dan Ibu A. Tanti Arini, S.Psi,

M.Si sebagai dosen pembimbing akademik, Ibu Y. Titik Kristiyani, M.Psi selaku

Kepala Program Studi Psikologi, serta Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Terima kasih setulusnya juga saya ucapkan atas dukungan moril maupun

materil dari Bapak, Ibu, Kakak, Adik-adik serta seluruh keluarga besar. Terima

kasih untuk Verena Vega yang selalu memberi motivasi, untuk Tejo Nugroho dan

kawan-kawan AKINDO, Tri Atmojo, dan Dwi Rahardianto. Untuk kawan-kawan

Fakultas Psikologi, kawan-kawan Fakultas Sastra, kawan-kawan UKM Fotografi

Lens Club, terima kasih atas semua bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu masukan berupa saran maupun kritik yang membangun dari berbagai

pihak sangat diharapkan demi kemajuan bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

Akhir kata penulis memohon maaf atas segala keterbatasan yang penulis

alami dan penulis berharap semoga karya ini setidaknya dapat menjadi masukan

yang baik bagi pengembangan penelitian-penelitian di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 14 Maret 2012

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING …..………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………..... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… iv

ABSTRAK ………………………………………………………………. v

ABSTRACT ……………………………………………………………... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……. vii

KATA PENGANTAR …………………………………………………... viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xv

BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………..…………. 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………… 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 8

1.Manfaat Teoritis …………………………........................ 8

2.Manfaat Praktis …………………………………………. 8

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

BAB II: LANDASAN TEORI .....................…………..………………... 9

A. Agresi …………………………………………………………. 9

1. Pengertian Agresi …………………………………………… 10

2. Batasan Perilaku Agresi …………………………………….. 11

3. Aspek-aspek Agresi …….…………………………………… 13

4. Agresi Dilihat Dari Pendekatan Belajar Sosial …………...... 14

5. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif ………………………...…… 18

B. Musik dan Musisi Heavy Metal ..……………………………... 22

1. Musik Heavy Metal ………………………………………… 22

2. Musisi Heavy Metal ………..………………………………. 29

C. Musisi Heavy Metal dan Agresi …….……………………….... 33

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN …………………………... 38

A. Jenis Penelitian …..…………………………….……………... 38

B. Identifikasi Variabel Penelitian ……………………………….. 38

C. Definisi Operasional ………………………..…………………. 38

D. Subjek dan Teknik Pengambilan Sampel ……………………… 40

E. Metode Pengambilan Data …..………………………………… 41

F. Pertanggung Jawaban Mutu …………………………………… 42

1. Validitas …………………………………………………….. 42

2. Seleksi Item ………………………………………………… 43

3. Reliabilitas ………………………………………………….. 47

4. Analisis Data ……………………………………………….. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………… 51

A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………..……..… 51

B. Gambaran Subjek Penelitian ………………………..……..... 51

C. Hasil Penelitian ……………………………………….….….. 52

1. Uji Normalitas ………….……………………….……….. 52

2. Deskripsi Data Penelitian …………….……..…………… 53

3. Kategorisasi Jenjang ………………………….………….. 55

4. Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi

Heavy Metal Tiap Aspek …...……………….. ……………. 56

5. Tabulasi Silang ………………………………….….…….. 59

D. Pembahasan ………………………………………………..…. 60

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 69

A. Kesimpulan …………………………………………………… 69

B. Saran ………………………………………………….………. 69

1. Bagi Musisi Heavy Metal ………………………………… 69

2. Bagi Peneliti Selanjutnya …………………………………. 69

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-ciri bentuk Perilaku Agresif ………………..………….… 20

Tabel 2.2 Tema Lirik dari Lagu Heavy Metal …………………………… 26

Tabel 3.1 Tabel Blue Print Skala Agresi …………..…………………….. 44

Tabel 3.2 Tabel Penyebaran Item-item Skala Agresi Sebelum Try Out ..... 45

Tabel 3.3 Tabel Penyebaran Item-item Skala Agresi Setelah Try Out ....... 46

Tabel 3.4 Tabel Norma Kategorisasi Jenjang ……………………………. 49

Tabel 3.5 Tabel Norma Kategorisasi Dengan Batasan Angka-angka …… 50

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Subjek Penelitian ………... 52

Tabel 4.2 DistrIbusi Frekuensi Usia Subjek Penelitian ……………….. 52

Tabel 4.3 Uji Normalitas …………………………………………….….. 53

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif …………………………………………… 53

Tabel 4.5 Uji-t Satu Sampel (1-tailed) ………………………………….. 54

Tabel 4.6 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal …………………………………………………………..…..…….. 55

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Aspek Agresi Fisik ………………..……… 56

Tabel 4.8 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Agresi Fisik ………………………………..…………..….. 56

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Aspek Agresi Verbal ……………………… 57

Tabel 4.10 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Agresi Verbal ……………………….……..…..………….. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Aspek Kemarahan………………………… 57

Tabel 4.12 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Kemarahan …………………………………….…....…….. 58

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Aspek Permusuhan ……………………… 58

Tabel 4.14 Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Permusuhan ……………………………………...……….. 59

Tabel 4.15 Tabulasi silang Jenis Kelamin Subjek dan Kecenderungan Perilaku

Agresi Musisi Heavy Metal ……………………………………………... 60

Tabel 4.16 Tabulasi silang Usia Subjek dan Kecenderungan Perilaku Agresi

Musisi Heavy Metal …………………………………………..……..… 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Try out ……………………………………………… 74

2. Data Penelitian ………………………………………….. 78

3. Reliabilitas Penelitian …………………………………….. 81

4. Data Statistik Deskriptif ………………………………….. 85

5. Uji Normalitas ……………………………………….…… 88

6. Skala Penelitian …………………..……………….……… 89

7. Transkrip Wawancara ………………………………….. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari

manusia. Djohan (2009) mengemukakan bahwa setiap orang memerlukan musik.

Tidak ada masyarakat atau budaya yang tidak mengerti musik. Dari desa

pedalaman hingga perkotaan modern, musik menjiwai kehidupan masyarakatnya.

Gutheil (dalam Satiadarma, 1990) menyatakan bahwa musik mempunyai efek

pada manusia yang dapat dihubungkan dengan segala sesuatu, seperti fisik,

emosional, tingkah laku, pendidikan, dan imajinasi. Dikatakan juga oleh Djohan

(2009) bahwa musik diakui memiliki pengaruh terhadap perilaku manusia,

sehingga dalam perkembangan jenis-jenis musik baru, masyarakat mulai berhati-

hati dalam menerima karena dikhawatirkan akan membawa dampak tertentu.

Musik rock merupakan sebuah fenomena unik dalam perkembangan dunia

modern. Musik rock memiliki karakteristik sebagai jenis musik yang sensual,

keras, dan penuh energi. Dampak sosial dari musik rock di dunia mungkin tak

tertandingi oleh jenis musik lain. Musik rock seringkali dipersalahkan atas

kerusakan moral yang terjadi sejak kelahirannya pada era 60an terkait dengan

perilaku seks bebas dan penggunaan obat terlarang. Saat ini musik rock telah

menjadi populer di seluruh dunia, jauh dari tempat kelahirannya di Amerika

Serikat, dan berkembang menjadi banyak gaya yang bervariasi, salah satunya

adalah Heavy Metal. Heavy Metal merupakan hasil pengembangan yang ekstrim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

terhadap musik rock. Jenis musik ini memiliki ciri suara distorsi gitar yang lebih

tebal dibandingkan bentuk musik rock awal. Meskipun jenis musik ini tidak

terlalu laku secara komersial, Heavy Metal masih memiliki penggemar yang besar

di seluruh dunia.

Heavy Metal atau sering disingkat 'metal' saja, pada awalnya

dikembangkan sebagai budaya tandingan, dimana di dalamnya cahaya terang

digantikan oleh kegelapan, dan akhir yang bahagia seperti dalam musik pop

digantikan oleh realitas bahwa segala sesuatu tidak selalu berjalan mulus di dunia

ini. Liriknya secara tajam dan eksplisit menyuarakan kemarahan, kejengkelan dan

rasa frustrasi. Heavy Metal menjadi pencarian terhadap arti kegilaan, kematian,

kehancuran dan horor sehingga para kritikus menganggap genre ini lebih sering

mengekspos aspek negatif dari realitas. Selain itu Heavy Metal dilihat sebagai

ideologi musik yang tidak populer dan melawan arus, hal ini dapat dilihat dari

berbagai sudut: mulai dari sisi musik, lirik, gaya berpakaian, gaya hidup. Musik

Heavy Metal telah menerima begitu banyak perhatian publik dan menjadi

perdebatan selama dekade terakhir. Beberapa kritikus menganggap bahwa di

dalam Heavy Metal tidak hanya terdapat musik yang memekakkan telinga tetapi

juga hasutan kepada perilaku yang antisosial (Arnett, 1996).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional Sepultura dan Metallica

di Indonesia pada dekade 90-an memberi kontribusi besar bagi perkembangan

jenis musik ini di Indonesia, selain bertambahnya jumlah penggemar Heavy Metal

di Indonesia, hal ini diikuti juga dengan bertambahnya jumlah musisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

memainkan jenis musik ini, sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang),

Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx

(Jakarta). Di Indonesia Heavy Metal bisa dikatakan sebagai musik yang bergerak

di bawah tanah dan lazim disebut musik underground. Hal ini dikarenakan, band-

band Heavy Metal selalu dikesampingkan dan dianggap biang kerusuhan.

Sebuah pertunjukkan musik Heavy Metal merupakan suatu fenomena yang

berbeda dibandingkan dengan pertunjukkan musik lainnya. Bagi orang awam

tingkah laku penonton pertunjukkan musik Heavy Metal akan terlihat seperti

orang kerasukkan dan lepas kendali. Para penonton pertunjukan Heavy Metal

identik dengan gerakan body slam, yaitu gerakan saling menghantamkan tubuh

satu sama lain, lalu moshing dimana penonton meloncat dari atas panggung untuk

ditangkap penonton dibawahnya dan lalu digulingkan ke penonton dibelakangnya,

yang paling “ringan” adalah gerakan headbanging, yaitu gerakan mengangguk-

anggukkan kepala ke atas dan ke bawah dengan cepat mengikuti irama musik.

Riuhnya musik Heavy Metal mampu memberi energi pada fans yang berteriak dan

headbanging sepanjang pertunjukkan.

Juslin & Sloboda (2001) berpendapat bahwa salah satu alasan utama

mendengarkan musik adalah karena musik dapat memberikan manusia

pengalaman emosional tertentu. Mendengarkan musik Heavy Metal, menurut

beberapa peneliti psikologi populer, mampu memberikan pengalaman katarsis

bagi penggemar Heavy Metal. Pendengar musik Heavy Metal melepaskan atau

membongkar frustrasi mereka yang terpendam melalui suara riuh dan intens, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

mereka rasa dan sadari telah membantu mereka menghadapi tuntutan hidup dan

stres (Arnett, 1996). Sebaliknya, Satiadarma (1990), dalam penelitiannya

menemukan bahwa jenis musik hingar-bingar dapat menyebabkan kita stres

sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan.

Anderson & Bushman (dalam Anderson, Carnagey & Eubanks, 2003),

dalam penelitiannya menemukan bahwa mendengarkan musik dengan lirik yang

bertema kekerasan secara berulang-ulang, memiliki pengaruh terhadap

pengembangan kepribadian yang agresif. Mendengarkan musik Heavy Metal

barangkali sudah tidak terpisahkan dari kehidupan sebuah band atau seorang

musisi Heavy Metal. Sehingga bisa dikatakan bahwa paparan musik Heavy Metal

secara terus menerus terhadap musisi Heavy Metal, meningkatkan peluang

munculnya perilaku agresi pada diri mereka.

Menurut Murray (Hall & Lindzey, 1993) agresi didefinisikan sebagai suatu

cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang,

membunuh, atau menghukum orang lain. Atau secara singkatnya agresi adalah

tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang

lain. Pada tanggal 10 Agustus 1993, Varg Vikernes, didakwa melakukan

pembunuhan atas gitaris band Mayhem, Øystein Aarseth (dagbladet.no, 2009).

Selain itu Vikernes juga diduga bertanggung jawab atas aksi pembakaran gereja di

beberapa tempat di Norwegia. Vikernes adalah anggota tunggal dari band metal

Burzum yang liriknya mengobarkan penolakan atas Kristenisasi dan tema-tema

pemujaan setan. Vikernes akhirnya ditangkap pada bulan Mei 1994, dan dijatuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

hukuman 21 tahun penjara atas dakwaan pembunuhan dan pembakaran gereja.

Vikernes jelas terbukti melakukan perilaku agresi secara fisik dan langsung,

dengan membunuh dan merusak properti milik orang lain untuk mencapai

tujuannya.

Koeswara (1998), menuturkan penyebab perilaku agresif ada bermacam-

macam, sehingga dapat dikelompokkan menjadi faktor sosial, faktor lingkungan,

faktor situasional, faktor hormon, alkohol, obat-obatan (faktor yang berasal dari

luar individu) dan sifat kepribadian (faktor-faktor yang berasal dari dalam

individu). Dalam beberapa kasus, alkohol memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap meningkatnya kecenderungan perilaku agresif. Pada bulan Juni 2010,

Vince Neil vokalis dari band Heavy Metal, Motley Crue, tertangkap sedang

mengemudi dalam keadaan mabuk di Las Vegas setelah sebelumnya ia diketahui

menghancurkan kamera seorang penggemarnya (Huffington Post, 2011). Lirik

dari lagu-lagu Heavy Metal banyak menyampaikan tema kekerasan serta

penggunaan alkohol dan narkoba, sehingga diasumsikan dapat meningkatkan

peluang munculnya perilaku kekerasan dan dorongan untuk mengkonsumsi

alkohol dan obat-obatan terlarang yang efeknya dapat memicu munculnya

perilaku agresif- pada mereka yang terus menerus terpapar oleh Heavy Metal.

Kerasnya lingkungan musik Heavy Metal membuat seorang musisi belajar

bahwa untuk diakui mereka diwajibkan untuk melakukan hal-hal kontroversial,

menggunakan alkohol dan narkoba, memilih ideologi yang berlawanan dengan

norma sosial, sehingga memunculkan pribadi yang sangar dan tidak bersahabat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Perilaku agresif yang dilakukan oleh musisi Heavy Metal bisa jadi muncul karena

sebelumnya mereka mendapatkannya dari orang lain, jadi perilaku tersebut

ditampilkan karena mereka belajar dari orang lain. Agresi menjadi semakin kuat

karena sebagai penghibur yang berada di atas panggung mereka menjadi pusat

perhatian orang lain, mendapat pujian, sehingga merasa bangga dan diakui

eksistensinya. Bandura (1973), dalam teori belajar observasional mengemukakan

seseorang menirukan tingkah laku model karena ia merasa tertarik dan

dimunculkan dengan diperkuat oleh efek positif yang diperoleh sang model.

Seorang musisi Heavy Metal memiliki pengalaman yang berbeda

dibanding mereka yang hanya sebagai pendengar, selain juga sebagai pendengar,

seorang musisi juga merefleksikan pengalaman yang ia alami melalui musik yang

diciptakan dan dimainkannya. Sebagaimana dikatakan oleh Bach (dalam Juslin &

Sloboda, 2001), bahwa seorang musisi tidak dapat menggerakkan orang lain jika

dirinya sendiri tidak tergerak oleh musiknya. Hal inilah yang membuat peneliti

tertarik untuk melihat kecenderungan perilaku agresif pada musisi. Berkowitz

(2003), dalam sebuah bagian dari reviewnya, melihat secara khusus bahwa

penelitian mengenai efek musik agresif pada agresi, kurang mendapat perhatian.

Anderson, Carnagey, dan Eubanks (2003) juga menyimpulkan bahwa saat ini

dibutuhkan penelitian tambahan mengenai hubungan antara musik dan perilaku

agresif.

Alasan peneliti mengangkat topik penelitian ini karena melihat adanya

stereotipe pada komunitas Heavy Metal. Utamanya pada musisi yang dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

membawa pengaruh buruk bagi pendengarnya. Apakah benar musisi Heavy Metal

memiliki kecenderungan perilaku agresi yang tinggi? Bagaimanakah

kecenderungan perilaku agresi musisi Heavy Metal yang sebenarnya? Penelitian

ini hendak menjawab pertanyaan tersebut dengan menggali fakta sehingga dapat

diperoleh gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi yang

memainkan jenis musik Heavy Metal.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek yang

akan diteliti adalah musisi yang memainkan jenis musik Heavy Metal, yang

berdomisili di D.I. Yogyakarta dan termasuk dalam kategori usia remaja hingga

dewasa awal. Pengambilan data akan dilakukan dengan metode survey.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian yang diajukan adalah: bagaimanakah kecenderungan

perilaku agresi pada musisi Heavy Metal?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghimpun fakta dan

mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi

yang memainkan musik Heavy Metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memperkaya

bahan acuan bagi berbagai pihak yang meneliti hubungan musik dan perilaku

agresif manusia.

2. Manfaat Praktis

Untuk subjek serta komunitas terkait (musisi Heavy Metal), penelitian ini

berguna sebagai sumber informasi supaya mendapatkan pemahaman mengenai

kecenderungan perilaku agresif musisi Heavy Metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Agresi

Perilaku agresi yang termanifestasi dalam intimidasi, pembunuhan,

perampokan, kerusuhan hingga perang merupakan realitas yang terjadi di dunia

sejak dahulu kala. Jika kita mengikuti berita di media massa, berita-berita

mengenai tindak kekerasan dan kriminalitas selalu mewarnai dan dalam porsi

yang cenderung meningkat. Sejak seorang anak belum bisa berbicara, ia sudah

bisa menjerit sekeras-kerasnya untuk menyatakan kemarahannya ketika

mainannya diambil oleh orang lain. Perilaku agresi bertujuan untuk menyakiti

orang lain. Oleh karenanya perilaku agresi yang paling kecil sekalipun mampu

menimbulkan dampak yang luas dan serius. Dengan melakukan agresi orang

berharap dapat menentukan tujuannya, mengubah peraturan sosial sesuai

kemauannya, mengontrol situasi, menghindari kondisi yang mengancam

eksistensi mereka atau bahkan menghilangkan hal-hal yang menghambat atau

menunda tercapainya tujuan mereka (Bandura, 1973). Berbeda dengan perilaku

sosial lainnya yang membutuhkan respon dari orang lain agar interaksi berjalan

dengan baik, perilaku agresi tidak membutuhkan respon dari orang lain untuk

membuat perilaku ini berhasil. Karena itu perilaku agresi dapat terjadi tanpa

peduli orang tersebut suka atau tidak suka, siap atau tidak siap menerima

perlakuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

1. Pengertian Agresi

Perilaku agresi secara umum dapat diartikan sebagai segala bentuk tingkah

laku yang disengaja, yang bertujuan untuk menyakiti individu lain atau merusak

benda-benda. Tidak jauh berbeda, Baron (dalam Baron & Byrne, 1994),

menyebutkan bahwa agresi adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk

melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

tingkah laku tersebut. Sedangkan Berkowitz (1993) memperbedakan agresi

sebagai tingkah laku yang diindikasikan oleh definisi Baron diatas dengan agresi

sebagai emosi yang bisa mengarah kepada tindakan agresif. Sebuah definisi klasik

diusulkan oleh Buss (dalam Baron & Byrne, 1994), Ia mengkarakterisasikan

agresi sebagai "sebuah respon yang mengantarkan stimuli 'beracun' kepada

mahluk hidup lain." Dalam arti tertentu definisi ini dianggap terlalu luas, karena

mencakup banyak bentuk perilaku yang tidak dapat digolongkan sebagai agresi,

namun dalam artian lain definisi tersebut justru terlalu sempit karena

mengesampingkan proses non perilaku seperti pikiran dan perasaan. Agar perilaku

seseorang memenuhi kualifikasi agresi, perilaku tersebut harus dilakukan dengan

niat menimbulkan akibat negatif terhadap targetnya dan, sebaliknya,

menimbulkan harapan bahwa tindakan itu akan menghasilkan sesuatu. Bandura

(1973) mendefinisikan agresi sebagai perilaku yang menghasilkan luka pada

pribadi dan kerusakan pada properti. Luka yang didapatkan bisa secara psikologis

(dalam bentuk devaluasi atau degradasi) mau pun secara fisik.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, maka definisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

perilaku agresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkah laku baik fisik

mau pun verbal, yang dapat menyebabkan luka pada individu lain atau kerusakan

objek-objek tertentu.

2. Batasan Perilaku Agresi

Bandura (1973) memberikan pembatasan yang lengkap mengenai perilaku

agresi dengan mengacu pada proses pemberian label sosial yaitu:

a. Karakteristik dari perilaku itu sendiri

Definisi formal dari agresi adalah segala tingkah laku yang jika dilakukan akan

bersifat merusak, seperti serangan fisik, mempermalukan dan perusakan properti

dapat disebut sebagai agresi, dimana perilaku agresi dapat menjelaskan dengan

jelas bagaimana orang lain akan menilainya, terpisah dari efek nyata yang dialami

korban.

b. Intensitas respon

Perilaku yang melebihi batas toleransi orang lain dan hampir semua jenis tingkah

laku yang dilakukan secara berlebihan, seperti misalnya berteriak pada orang lain,

menunjukkan ketidaksabaran atau perilaku yang dilakukan dengan kekuatan

besar, cenderung diinterpretasikan sebagai perilaku agresi.

c. Ekspresi rasa sakit dan terluka.

Pada poin ini dijelaskan bahwa ekspresi kesakitan dan terluka dari korban atau

penerima perilaku agresi dinilai penting untuk dapat menentukan apakah perilaku

tersebut agresif atau tidak. Apabila korban mengekspresikan rasa sakit, sedih atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

terluka, sebagai reaksi dari perilaku yang diterimanya, maka perilaku yang

mengakibatkan hal itu dapat dikategorikan atau disebut perilaku agresif.

d. Karakteristik dari pemberi label

Karakteristik atau ketentuan nilai dari orang yang memberikan penilaian

(observer) terhadap suatu tingkah laku berpengaruh untuk menentukan perilaku

tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif atau tidak agresif.

e. Karakteristik dari pelaku agresi

Karakteristik pelaku agresi menjadi penting karena dalam masyarakat telah

berkembang stereotipe tertentu yang berkaitan dengan tingkah laku. Masyarakat

pada umumnya telah memiliki standar normatif untuk misalnya menilai perilaku

apa yang dianggap tepat untuk dilakukan individu dari umur, jenis kelamin,

agama, etnis, pekerjaan, kelompok sosial-ekonomi yang berbeda. Penilaian itulah

yang menentukan apakah perilaku tersebut disebut agresi atau tidak agresif.

Lima hal diatas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu perilaku

dapat dikategorikan sebagai perilaku agresi atau bukan. Suatu tingkah laku tidak

dapat disebut perilaku agresi jika perilaku tersebut tidak memiliki maksud untuk

menyakiti. Namun jika pengamat (dalam hal ini orang lain yang menyaksikan

perilaku tersebut terjadi) mengasumsikan bahwa perilaku tersebut dilakukan

dengan tujuan menyakiti seseorang, bisa saja ia berpendapat bahwa perilaku yang

sama ini dikategorikan sebagai perilaku agresi. Hasil pengamatannya tetap

berlaku walaupun tidak ada luka yang dihasilkan dari perilaku tersebut.

Disamping itu harus dapat dibedakan pula jenis-jenis perilaku yang bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

perilaku agresi walaupun menyebabkan kesakitan atau luka, seperti misalnya

perilaku dalam olah raga.

3. Aspek-aspek Agresi

Berbagai teori dan penelitian telah mengajukan bahwa maksud untuk

melukai adalah aspek perilaku agresif yang paling esensial (Bandura, 1973, h.3).

Akan tetapi pernyataan di atas memberi batasan bahwa agresi hanya ditujukan

pada satu tujuan saja, yaitu, untuk melukai sasarannya. Jika perilaku agresi

terbatas pada perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain saja, maka akan

ada banyak perilaku yang dalam pandangan umum dianggap agresif, bahkan

bentuk-bentuk tindakan kekerasan akan menjadi dikesampingkan dan dianggap

bukan perilaku agresi. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa definisi agresi

disajikan berdasarkan fokusnya melalui tiga aspek yaitu:

a. Akibat merugikan/menyakitkan

b. Niat dan harapan untuk merugikan

c. Keinginan orang yang menjadi sasaran agresi untuk menghindari

stimuli yang merugikan tersebut.

Buss dan Perry (1992) menggolongkan beberapa bentuk tindakan agresif

dalam empat aspek yang secara operasional dapat digunakan untuk mengukur

agresi, yaitu sebagai berikut:

a. Agresi fisik (physical agression), ialah bentuk perilaku agresif yang

dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai dengan

terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya.

b. Agresi verbal (verbal agression), ialah agresivitas dengan kata-kata.

Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.

c. Kemarahan (anger), ialah suatu bentuk indirect agression atau agresi

tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun sesuatu

hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.

d. Permusuhan (hostility), merupakan komponen kognitif dalam

agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.

Agresi fisik dan agresi verbal yang melibatkan perilaku melukai atau menyakiti

orang lain, mewakili komponen instrumental atau motorik perilaku agresi.

Permusuhan (hostility), yang terdiri dari perasaan terluka dan ketidakadilan,

mewakili komponen kognitif perilaku agresi. Sedangkan kemarahan yang berupa

perasaan benci mewakili komponen afektif. Selain itu kemarahan (anger)

berhubungan kuat dengan ketiga aspek lainnya, kemarahan dianggap sebagai

semacam jembatan psikologis antara komponen instrumental dengan komponen

kognitif.

4. Agresi Dilihat Dari Pendekatan Belajar Sosial

Perilaku agresi dipelajari melalui proses yang sama esensialnya dengan

pembentukan perilaku sosial lain. Orang belajar melalui pengamatan dan

pengalaman secara langsung. Mekanisme khusus yang menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

diperolehnya perilaku agresif, mengacu pada dua prinsip umum belajar, yaitu

instrumental conditioning (pengondisian instrumental) dan modelling (meniru).

Seseorang tidak dengan mudah merespon secara langsung terhadap lingkungan

mereka, atau pun digerakkan oleh suatu sifat bawaan, sebagian besar dari perilaku

mereka, yang memiliki tujuan, diatur oleh pikiran. Orang mengantisipasi

konsekuensi dari segala tindakan yang akan mereka lakukan, mereka menentukan

tujuan bagi mereka, dan merencanakan serangkaian tindakan mereka untuk masa

depan.

Dalam pengondisian instrumental, yaitu belajar melalui hukuman dan

hadiah, sejauh mana individu diberi hadiah untuk perilakunya maka sejauh itu

pulalah kemungkinan perilaku yang sama atau serupa akan dimunculkan lagi.

Misalnya bila seorang anak menyadari ia bisa memenangkan pertengkaran dengan

teman sebayanya dengan cara memukulnya sampai menangis, maka hasil perilaku

yang sukses itu akan menyebabkannya merespon secara agresif bila situasi serupa

muncul.

Modelling atau meniru, adalah aspek belajar yang tidak tergantikan,

walaupun pembentukan perilaku bisa didapatkan dengan cara belajar lain akan

tetapi proses belajar dapat lebih pendek dengan menyediakan model-model yang

sesuai. Meniru, yaitu belajar melalui observasi terhadap tokoh panutan,

merupakan mekanisme yang kuat bagi perolehan dan performa perilaku agresif.

Dalam penelitian klasik Bandura (1973), anak-anak dipertontonkan pada film

mengenai dua model dewasa, yang satu berperilaku agresif dan yang lain berperilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

non-agresif terhadap sebuah boneka karet. Ketika anak-anak itu kemudian diberi

kesempatan untuk bermain dengan boneka yang sama, maka mereka yang telah

menonton model agresif memperlihatkan perilaku yang bahkan lebih agresif terhadap

boneka dibandingkan mereka yang mengamati model non agresif. Temuan ini

menunjukkan bahwa mengamati model yang berpengaruh dapat menyebabkan

diperolehnya perilaku yang diobservasi, bahkan bila perilaku model itu belum

mendapatkan penguatan.

Menurut Bandura (1973) pembentukan perilaku berdasarkan belajar

observasional seperti pada penelitian di atas, melalui empat proses yang satu sama

lain berkaitan, yaitu:

a. Proses Atensi

Proses atensi merupakan proses dimana individu tertarik untuk

memperhatikan atau mengamati tingkah laku model, dimana pada proses

ini individu hadir dan merasakan tingkah laku model. Proses atensional

dipengaruhi oleh faktor kehadiran model dan karakteristik model. Yang

dimaksud dengan karakteristik model ialah seperti status, kemampuan, dan

kekuasaan model. Selain itu model yang menarik akan lebih diperhatikan

dibandingkan dengan model yang tidak menarik. Misalnya: figur selebriti,

aktor, musisi dan sebagainya.

b. Proses Retensi

Proses retensi merupakan proses dimana individu pengamat menyimpan

tingkah laku model yang telah diamati dan diingat dalam memori baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

secara verbal maupun dalam imajinasi.

c. Proses Reproduksi Motorik

Adalah proses dimana individu pengamat mencoba menampilkan kembali

tingkah laku model yang telah diamati. Reproduksi tingkah laku ini pada

mulanya bersifat kaku dan kasar, tetapi dengan pengulangan yang intensif,

lambat laun individu bisa mengikuti tingkah laku model. Faktor-faktor

yang mendukung keberhasilan reproduksi ini misalnya, kapasitas fisik

individu, umpan balik dari orang lain seperti guru atau pelatih.

d. Proses Motivasional dan Penguatan

Tingkah laku yang telah diamati tidak akan ditampilkan kembali oleh

individu pengamat apabila individu tersebut kurang termotivasi. Untuk

dapat meningkatkan motivasi individu diperlukan penguatan

(reinforcement). Motivasi individu pengamat untuk mencontoh agresi yang

ditampilkan oleh model akan kuat apabila sang model mendapatkan hasil

yang menyenangkan atau efek positif berupa penguatan dari tingkah

lakunya. Sebaliknya, individu pengamat akan kurang termotivasi, apabila

sang model tidak memiliki daya tarik dan sang model mendapat hasil tidak

menyenangkan atau hukuman akibat tingkah lakunya.

Selain itu ada lima alasan mengapa individu meneruskan tingkah laku agresi,

yaitu:

a. Individu menikmati perilaku melukai korban (positive

reinforcement).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

b. Mereka menghindari atau melawan konsekuensi aversif perilaku

agresif dari orang lain (negative reinforcement).

c. Mereka dilukai agar tidak bertingkah laku agresif (punishment).

d. Mereka meningkatkan standar-standar tingkah laku pribadi dengan

bertingkah laku agresif (self-reinforcement).

e. Mereka mengamati orang lain memperoleh hadiah dengan

bertingkah laku agresif atau hukuman bila tidak bertingkah laku agresif.

Kritik pada teori belajar sosial dikemukakan oleh para ahli teori biologi

karena mengesampingkan keadaan biologis individu. Selain itu para biologiawan

tersebut menggaris bawahi perbedaan kondisi genetik, otak, dan kemampuan

belajar masing-masing individu yang diabaikan dalam teori belajar sosial. Kritik

lain ditujukan atas perilaku anak-anak pada penelitian eksperimen Bandura, para

pengkritisi berpendapat bahwa anak-anak tersebut secara signifikan terpengaruh

oleh demand characteristics dari penelitian tersebut, dan kemudian dengan

sengaja memunculkan perilaku yang mereka pikir ingin dilihat oleh

eksperimenter. Perbedaan gender yang tidak diperhatikan dalam penelitian

Bandura tersebut juga menimbulkan kritik dari para ahli.

5. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif

Banyak teori yang mengemukakan berbagai macam bentuk perilaku

agresif, seperti pembagian perilaku agresif menurut Buss (dalam Baron & Byrne,

1994) menyebutkan delapan jenis perilaku agresi yang didasarkan pada tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dimensi perilaku agresif, yaitu:

a. Agresi fisik aktif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara

fisik, aktif dan langsung dilakukan sendiri pada sasaran. Contohnya :

menampar, mencubit, atau memukul orang lain.

b. Agresi fisik aktif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan

secara fisik, aktif namun tidak secara langsung pada sasaran melainkan

dengan menggunakan media tertentu. Contohnya : menjebak untuk

mencelakakan orang lain.

c. Agresi verbal aktif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara

verbal, aktif dan langsung dilakukan sendiri pada sasaran. Contohnya :

memaki orang lain.

d. Agresi verbal aktif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan

secara verbal, aktif namun tidak dilakukan sendiri secara langsung pada

sasaran. Contohnya: menyebarkan isu atau gosip.

e. Agresi fisik pasif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara

fisik, pasif dan langsung dilakukan sendiri. Contohnya : menghalangi jalan

orang lain.

f. Agresi fisik pasif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan

secara fisik, pasif namun tidak dilakukan sendiri pada sasaran.. Contohnya

: menolak melakukan sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

g. Agresi verbal pasif langsung, yaitu agresi yang dilakukan secara

verbal, pasif dan dilakukan sendiri secara langsung pada sasaran.

Contohnya: mendiamkan atau tidak mau berbicara dengan orang lain.

h. Agresi verbal pasif tidak langsung, yaitu agresi yang dilakukan

secara verbal, pasif namun tidak dilakukan sendiri secara langsung pada

sasaran. Contohnya: diam karena tidak setuju pada pendapat orang lain.

Dari tiga dimensi perilaku agresif menurut Buss diatas, dapat disimpulkan

ciri-ciri yang membedakan bentuk perilaku agresif satu dengan yang lainnya.

Tabel 2.1

Ciri-ciri bentuk Perilaku Agresif

Perilaku Agresif

Bentuk Agresif Langsung Agresif Tidak Langsung

Aktif Pasif Aktif Pasif

Fisik -Orang lain /

korban tahu

bahwa perilaku

yang sedang

dilakukan oleh

pelaku adalah

-Orang lain /

korban tidak

tahu bahwa

perilaku yang

sedang dilakukan

oleh pelaku

-Orang lain /

korban tahu

bahwa perilaku

yang sedang

dilakukan oleh

pelaku adalah

-Orang lain /

korban tidak

tahu bahwa

perilaku yang

sedang dilakukan

oleh pelaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

perilaku agresif.

-Dilakukan

secara

fisik/melibatkan

unsur fisik.

-Langsung

ditujukan kepada

pihak korban

tanpa media.

adalah perilaku

agresif.

-Dilakukan

secara

fisik/melibatkan

unsur fisik.

-Langsung

ditujukan kepada

pihak korban

tanpa media.

perilaku agresif.

-Dilakukan

secara

fisik/melibatkan

unsur fisik.

-Ditujukan

secara tidak

langsung kepada

pihak korban

tanpa media.

adalah perilaku

agresif.

-Dilakukan

secara

fisik/melibatkan

unsur fisik.

-Ditujukan

secara tidak

langsung kepada

pihak korban

tanpa media.

Verbal -Orang lain /

korban tahu bahwa

perilaku yang

sedang dilakukan

oleh pelaku adalah

perilaku agresif.

-Dilakukan secara

verbal/melibatkan

unsur verbal.

-Orang lain /

korban tidak tahu

bahwa perilaku

yang sedang

dilakukan oleh

pelaku adalah

perilaku agresif.

-Dilakukan secara

verbal/melibatkan

-Orang lain /

korban tahu bahwa

perilaku yang

sedang dilakukan

oleh pelaku adalah

perilaku agresif.

-Dilakukan secara

verbal/melibatkan

unsur verbal.

-Orang lain /

korban tidak tahu

bahwa perilaku

yang sedang

dilakukan oleh

pelaku adalah

perilaku agresif.

-Dilakukan secara

verbal/melibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

-Langsung

ditujukan kepada

pihak korban

tanpa media.

unsur verbal.

-Langsung

ditujukan kepada

pihak korban

tanpa media.

-Ditujukan secara

tidak langsung

kepada pihak

korban tanpa

media.

unsur verbal.

-Ditujukan secara

tidak langsung

kepada pihak

korban tanpa

media.

Agresi merupakan kualitas bawaan dalam sifat manusia, tidak terkecuali

seorang musisi Heavy Metal juga memiliki potensi untuk melakukan perilaku

agresif. Musisi Heavy Metal memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, dan

lingkungan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu ada banyak faktor yang

mempengaruhi munculnya kcenderungan perilaku agresi pada musisi Heavy

Metal.

Dalam penelitian ini, peneliti memandang bahwa lingkungan dan musik

Heavy Metal merupakan stimulus agresi bagi musisi yang mendengarkan

sekaligus memainkannya. Musik Heavy Metal yang menyerukan frustasi dan

kemarahan dianggap memiliki kontribusi pada kecenderungan perilaku agresif

pada musisi Heavy Metal.

B. Musik dan Musisi Heavy Metal

1. Musik Heavy Metal

Menurut sejarahnya, musik dianggap sebagai seni yang paling tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

usianya, bahkan sama tuanya dengan keberadaan manusia di permukaan bumi.

Hal ini dikarenakan semenjak lahir kita telah berhubungan dengan musik. Musik

juga dikatakan sebagai perilaku sosial yang kompleks dan universal (Djohan,

2009). Setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik, oleh

karenanya setiap anggota masyarakat adalah potret dari kehidupan musikal.

Dalam peradaban masyarakat di Mesir dan Yunani kuno, musik dianggap sebagai

suatu aktivitas yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya lukisan-

lukisan purba yang menggambarkan kegiatan musik karena mereka banyak

mempergunakan musik dalam kegiatan upacara-upacara ritual yang berhubungan

dengan kekuatan gaib.

Djohan (2009) mendefinisikan musik sebagai sains atau seni pengaturan

nada untuk menghasilkan komposisi yang memiliki kesatuan dan kontinuitas.

Wartono (dalam Mack, 1995) mengatakan bahwa musik adalah suatu bentuk

kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara.

Bentuk kesenian itu dapat dikatakan musik apabila memenuhi faktor ritme,

melodi, dan harmoni. Menurut Jaharo & Altshuler (Herwindo, 2005) musik

adalah suara-suara yang terbentuk diantara kesunyian. Mendengarkan musik

merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar cara yang menyenangkan untuk

menghabiskan waktu. Musik hampir sama pentingnya untuk kelangsungan hidup

sebagaimana makanan atau bahasa. Dalam artian tertentu, musik merupakan

makanan dan bahasa yang diterjemahkan ke dalam suara. Sloboda (dalam Juslin

& Sloboda, 2001) mengatakan bahwa musik mampu untuk meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

intensitas emosi seseorang dan akan lebih tepat apabila emosi musik tersebut

dijelaskan dalam suasana hati (mood), pengalaman dan perasaan yang dipengaruhi

akibat dari mendengarkan musik.

Musik dapat dibagi menjadi berbagai genre. Sebuah genre musik adalah

kategori dan tipologi yang disusun untuk mengidentifikasi suara musik sebagai

milik kategori dan jenis musik tertentu yang dapat dibedakan dari jenis musik

lainnya (Moore, 2001). Kemunculan banyak genre baru dapat diakibatkan oleh

pengembangan bentuk dan gaya musik. Genre dan subgenre mendefinisikan

bukan hanya suara, tetapi juga terkait dengan ideologi, metodologi dan

penampilan dalam seni atau budaya (Prozak, 2009). Heavy Metal adalah sebuah

genre baru yang muncul pada masa perang dunia dan sejak kemunculannya secara

luas berkembang menjadi salah satu genre yang digemari oleh banyak orang di

dunia, mulai remaja hingga orang dewasa. Untuk mendapat gambaran yang

lengkap mengenai Heavy Metal, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu melihat

sejarah, tema musikal dan lirik, hingga karakteristik Heavy Metal.

a. Sejarah Heavy Metal

Istilah Heavy Metal diyakini pertama kali muncul dari lirik sebuah lagu

rock populer di akhir tahun 1960 berjudul Born to Be Wild, yaitu pada

bagian “I like smoke and lightning/Heavy Metal thunder.” Lirik dan

musiknya ditulis oleh Mars Bonfire dan lagu itu termasuk dalam sebuah

album oleh grup musik Steppenwolf pada tahun yang sama. Beberapa

penulis juga menyatakan bahwa istilah Heavy Metal muncul pada buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

seorang pujangga beat generation, William S. Burroughs, yang

memperkenalkan karakter Uranium Willy “the Heavy Metal kids”. Hingga

pada 1970, prototype asli Heavy Metal terbentuk ketika band asal Inggris,

Black Sabbath, merilis album mereka yang pertama. Black Sabbath

menemukan bunyi yang sangat berat pada musik mereka, hal ini secara

tidak sengaja terjadi akibat kecelakaan yang didapat gitaris Tony Iommi

sebelum membentuk band. Karena jarinya menjadi cacat, Iommi tidak

dapat bermain gitar secara normal. Iommi kemudian mengatur senar

gitarnya pada posisi rendah untuk mendapatkan fretting yang lebih mudah

dan sering menggunakan power chords sehingga jari-jarinya lebih nyaman

dalam memainkan gitar. Bunyi tersebut kemudian digabungkan dengan

lirik mereka yang mengekspos realita sosial, menghasilkan musik yang

keruh dan kelam, yang terobsesi dengan narkoba, kematian, dan okultisme.

Black Sabbath berhasil membuat musik yang bisa disejajarkan dengan

kengerian dari sebuah film horor, kontras dengan budaya hippie, generasi

bunga, dan lagu asmara yang merebak pada waktu itu. Sejak saat itu musik

metal dilihat sebagai pemberontakan terhadap otoritas dan kemapanan

sosial, atau sebagai upaya untuk menciptakan sistem nilai yang berbeda

dari yang mendasari di masyarakat. Setelah cetak biru yang ditetapkan

oleh Black Sabbath, muncul tiga band di Inggris yang tidak dapat

dikecilkan pengaruhnya, dilahirkan pada awal tahun 1970 tetapi menjadi

sangat berpengaruh di tahun 1980an, yaitu: Judas Priest, Motorhead, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Iron Maiden. Beberapa band Amerika juga turut mengembangkan Heavy

Metal menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna: lirik lagu yang mudah

diingat dan melodi gitar yang mencolok, seperti Alice Cooper dan Kiss,

Aerosmith, dan Van Halen. Pada akhir dekade 1980an, memasuki era

1990an band Heavy Metal baru bermunculan dan teknologi baru

menghasilkan bunyi musik Heavy Metal yang lebih gelap, lebih kejam,

dan lebih abrasif dari sebelumnya (Arnett, 1996).

b. Tema Musikal dan Lirik Heavy Metal

Untuk menggambarkan tema musikal dan lirik pada Heavy Metal, Arnett

(1996), secara sistematis membuat sebuah analisa terhadap 115 lagu Heavy

Metal dari album-album yang dirilis antara 1988 dan 1992.

Tabel 2.2

Tema Lirik dari Lagu Heavy Metal

Tema Lirik f Mood f Kunci f

Penggunaan narkoba 1 Kemarahan 57 (50%) Minor 96 (83%)

Kebencian 13 Mayor 10 (9%)

Kekerasaan 40 Keduanya 9 (8%)

Kegelisahan 35

Protes 21

Satanisme 18

Mitos/legenda 14

Seks 8

Cinta 7

Kehidupan Heavy Metal 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Musik Heavy Metal menekankan morbiditas, menyuguhkan suatu realitas

literal yang menembus kata-kata, simbol-simbol dan teori-teori agung,

untuk mengingatkan kita bahwa kita akan mati dan bahwa kita tidak

mampu mengendalikan umur kita atau segala bakat bawaan yang kita

miliki (Prozak, 2009). Gross (dalam Walser, 1993), melihat musik Heavy

Metal mengekspresikan sebuah budaya kekuasaan, kekerasaan, fatalisme.

Dia mencontohkan dalam lagu dari band Motley Crue, “Live Wire”, yang

menyebut wanita sebagai pelacur, dan berbicara tentang menampar wajah

perempuan. Lebih jauh lagi, Gross, melihat Heavy Metal sebagai sebuah

artefak budaya, bahwa Heavy Metal tidak hanya berkomunikasi dalam

bentuk lirik. Heavy Metal juga memiliki pola berpakaian yang sangat khas

dan mencolok. Misalnya, para fans yang menggunakan logo petir

menyambar yang diambil dari muka album band AC/DC, atau desain logo

pasukan SS dan swastika Nazi, serta tengkorak atau kepala orang mati.

c. Karakteristik Musik Heavy Metal

Heavy metal adalah suatu genre tersendiri, dengan karakteristik yang tidak

terpisahkan yang membuatnya menjadi unik. Karakteristik umum dari

Heavy Metal, yaitu:

1) Volume

Volume suara dipandang sebagai faktor yang sama pentingnya

dengan kualitas lain dari Heavy Metal. Mulai dari amplifikasi gitar,

gebukan drum yang tebal, baris dentuman bass, hingga suara vokal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

yang teramplifikasi melalui mikrofon, menjadikan Heavy Metal

musik yang keras.

2) Gitar

Garis terdepan dalam Heavy Metal selalu adalah sebuah gitar, atau

beberapa gitar. Terutama dicirikan dengan suara gitar yang

teramplifikasi, serta distorsi dengan efek dan pemrosesan

elektronik, yang digunakan untuk menebalkan suara gitar.

3) Lirik

Lirik pada lagu Heavy Metal adalah sebuah obsesi kepada tema

kegelapan, seperti kematian, okultisme, kekerasan dan sadisme

seksual. Pada umumnya, lagu-lagu Heavy Metal sering diiringi

dengan nada protes, kemarahan, dan kata-kata yang tegas bahkan

kasar.

4) Penampilan

Seperti pada banyak jenis musik populer, visual imagery memiliki

peran yang besar pada Heavy Metal. Selain untuk memperkuat

sound dan lirik, image sebuah band Heavy Metal dapat dilihat dari

sampul album, logo, tata panggung, pakaian, dan video musik.

Seragam klasik dari penggemar Heavy Metal menggunakan celana

jeans, kaos hitam, sepatu dan jaket jeans. Kaos umumnya dihiasi

dengan logo atau representasi visual dari band metal favorit.

Band Heavy metal yang dianggap mewakili karakteristik di atas antara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Black Sabbath, Led Zeppelin, Judas Priest, Metallica, Megadeth, Pantera,

dan Iron Maiden.

2. Musisi Heavy Metal

Di dalam musik terdapat melodi, dinamika, suara keras lembut, irama

cepat lambat atau elemen-elemen lain. Dengan musik orang dapat mengatur irama

sesuai dengan mood yang dimilikinya. Sehingga dengan bermain musik

seseorang terlatih mengelola dan mengendalikan emosi secara ritmis.

a. Pengertian Musisi Heavy Metal

Musisi dapat diklasifikasikan berdasarkan perannya dalam menciptakan

atau menampilkan suatu karya musik, yaitu:

1) Instrumentalis, adalah orang yang memainkan satu atau

beberapa instrument musik. Contohnya bassist (orang yang

memainkan instrumen bass), cellist (orang yang memainkan

instrumen cello), clarinetist (orang yang memainkan instrument

klarinet), drummer (orang yang memainkan instrumen drum),

gitaris (orang yang memainkan instrumen gitar), pianis (orang yang

memainkan instrumen piano), dan sebagainya.

2) Penyanyi atau vokalis, adalah sesorang yang

mempergunakan suaranya (vokal) sebagai instrumennya. Rapper

termasuk di dalam klasifikasi vokalis.

3) Komposer, arranger, dan pencipta lagu, adalah sesorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

yang medokumentasikan karyanya berupa komposisi musik dalam

bentuk notasi musik (sheet music) atau perkaman suara (audio

recording).

4) Konduktor, adalah sesorang yang memimpin sebuah musik

ensembel, atau dalam peranannya juga merangkap sebagai

instrumentalis.

Musisi juga membuat kelompok bersama untuk memainkan lagu,

kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan

alat musik lazim disebut grup musik, atau band, atau ensembel

musik. Kumpulan musisi yang memainkan musik Heavy Metal

disebut ensembel Heavy Metal, atau lazimnya disebut band Heavy

Metal. Pada umumnya susunan sebuah band Heavy Metal terdiri

dari seorang bassist, lead guitar, rhythm guitar, drummer dan

seorang vokalis yang boleh jadi bisa memainkan instrumen musik

ataupun tidak sama sekali. Instrumen lain seperti keyboard juga

digunakan untuk memperkaya sound yang dihasilkan.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan musisi Heavy Metal oleh

peneliti adalah instrumentalis, penyanyi, atau komposer yang memainkan,

dan, atau menciptakan musik aliran Heavy Metal. Musisi yang masuk

dalam kategori musisi Heavy Metal misalnya: Dave Mustaine gitaris dan

komposer dari band Megadeth, Lars Ulrich drummer dan komposer dari

Metalica, dan Ozzy Ousbourne yang merupakan vokalis dan komposer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

b. Latar Belakang Musisi Heavy Metal

Untuk memahami dunia seorang musisi, sebaiknya kita mengetahui

apakah alasan seseorang memilih untuk menjadi seorang musisi. Nagel

(dalam Juslin dan Sloboda, 2001), mengemukakan bahwa musisi

membuat pilihan tersebut atas dasar dorongan untuk memenuhi

kebutuhan, yang meliputi:

1) Sifat yang membangkitkan emosi tertentu dalam musik itu

sendiri,

2) Umpan balik sosial yang potensial positif dari setting

musikal,

3) Sebagai suatu alat dalam mengeksplorasi dorongan untuk

menundukkan tantangan dan menjadi agresif melalui kemampuan

motorik yang digunakan saat memainkan sebuah instrumen, dan

4) Sebuah derajat dari dorongan eksibisionisme dan

voyeuristik.

Bassis band Heavy Metal Manowar, Joey Demaio (dalam Arnett, 1996),

mengungkapkan “tujuan utama kami bermain musik metal adalah untuk

meledakkan isi kepala orang, hal itu menjadi energi dari band ini, kami

keluar ke panggung untuk mengguncang mereka. Kami menyalakan

instrumen dan melaju dengan cepat. Kami berada di panggung untuk

membunuh. Itulah sejatinya musik metal. Siapa pun yang menyatakan

sebaliknya, mereka tidak pernah memainkan musik Heavy Metal.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Pernyataan Demaio tersebut dapat diartikan bahwa dengan bermain Heavy

Metal, ia merasa dapat mengekspresikan segala dorongan yang ada dalam

dirinya, menunjukkan kemampuan bermusiknya, menyatakan idenya,

menjadi pusat perhatian dan memiliki kontrol atas para penonton di

pertunjukkannya. Berbeda bagi Varg Vikernes dan bagi banyak musisi

Heavy Metal di Scandinavia, menjadi musisi Heavy Metal barangkali

adalah sarana untuk menyebarkan ideologi mereka yang anti-Kristenisasi,

dan menyebarkan ajakan pemujaan setan.

c. Pengaruh Musik Pada Musisi

Dalam bidang seni (apa pun jenisnya), proses penciptaan bisa jadi

sangatlah kompleks. Mungkin dibutuhkan suasana hati yang sesuai, ide,

dan inspirasi. Untuk menemukan ide dan inspirasi pada umumnya seorang

musisi akan mencari referensi baik musikal ataupun untuk tema lirik.

Referensi tersebut bisa didapat dari pengalaman pribadi atau orang lain,

bisa juga dari membaca buku, puisi melihat lukisan atau mendengarkan

musik dari musisi lain. Pada proses inilah seorang musisi mencurahkan

segala isi pikiran dan hatinya untuk diolah menjadi karya musik. Seorang

musisi Heavy Metal kurang lebih melalui proses yang sama dalam

berkreasi, seperti musisi lain pada umumnya.

Christanday (dalam Utomo dan Natalia, 1999) menyatakan bahwa musik

Heavy Metal, salah satu musik yang tergolong keras, dapat membawa

pengaruh yang negatif melalui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

1) lirik atau syair,

2) lifestyle atau pola/cara hidup artis musik keras yang ditiru

penggemarnya,

3) gambar-gambar atau simbol-simbol yang digunakan dalam

setiap aktivitasnya, seperti: konser, atau publikasi dan pemasaran.

4) beat musik yang keras dan dinamis, dan

5) filsafat atau tujuan dari kelompok itu.

Lalu apakah yang membuat musik Heavy Metal memiliki musik yang

keras dengan lirik yang banyak menyerukan kegelapan dan penuh

kemarahan. Ideologi anti-kemapanan yang radikal, pengalaman-

pengalaman tidak mengenakan yang pernah dirasakan oleh orang lain atau

dirinya sendiri yang membekas, hasil pengamatan dan modelling pada

sosok idola, membuat seorang musisi tertarik pada musik ini dan

kemudian menciptakan musik sekeras Heavy Metal. Heavy Metal mejadi

media bagi mereka untuk menyampaikan protes, kemarahan, dan

idealismenya.

C. Musisi Heavy Metal dan Agresi

Seorang musisi Heavy Metal berusaha menunjukkan eksistensinya dalam

berkarya dan berperilaku dengan cara melepaskan diri dari keterikatannya dari

budaya populer serta aturan-aturan yang ada. Dalam bermusik mereka selalu

berusaha mengekspresikan dengan terang, kenyataan hidup yang mereka temui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

sehari-hari. Kondisi tersebut membuat mereka menghasilkan musik yang kadang-

kadang bertentangan dengan norma dalam masyarakat. Bandura (1973), mengacu

pada proses pemberian label sosial pada perilaku agresi, menyatakan bahwa

karakteristik pelaku agresi menjadi penting karena dalam masyarakat telah

berkembang stereotipe tertentu yang berkaitan dengan tingkah laku. Masyarakat

pada umumnya telah memiliki standar normatif untuk misalnya menilai perilaku

apa yang dianggap tepat untuk dilakukan individu dari umur, jenis kelamin,

agama, etnis, pekerjaan, kelompok sosial-ekonomi yang berbeda. Penilaian

tersebut kemudian menentukan apakah perilaku tersebut disebut agresi atau tidak

agresif. Komunitas Heavy Metal merupakan salah satu bagian dari masyarakat

yang mendapat stereotipe dari masyarakat. Masyarakat menilai dari gaya pakaian

yang dikenakan, dan gempitanya musik yang didengarkan oleh pendengar musik

Heavy Metal, bahwa pendengar Heavy Metal ini tidak intelek, urakan, dan

berbahaya. Ditambah lagi lirik dalam musik Heavy Metal cenderung bertema

negatif, mengangkat tema alkohol, narkoba, kekerasan pemujaan setan, dan

menyuarakan protes dan kemarahan secara lantang.

Ada dua pendapat yang menjadi diskusi dalam melihat kecenderungan

agresi pada musisi Heavy Metal, yang pertama, bahwa musik Heavy Metal

memiliki pengaruh yang mendorong pendengarnya untuk agresif, dan yang kedua

bahwa individu-individu yang cenderung agresif lebih tertarik pada musik keras

seperti Heavy Metal. Hasil penelitian Anderson, Carnagey dan Eubanks (2003),

menunjukkan bahwa kata-kata agresif dapat memunculkan pikiran, persepsi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

perilaku agresif. Hal ini dapat dilihat dari fenomena pertunjukkan musik Heavy

Metal. Dalam pertunjukkan musik Heavy Metal baik pemain musik maupun

penontonnya memperlihatkan perilaku agresif, misalnya dengan gerakan saling

membenturkan diri satu sama lain, mengangguk-anggukan kepala dengan cepat,

hingga meneriakkan kata-kata kasar. Energi agresi yang besar ini bisa jadi

disebabkan karena mereka mendengarkan kata-kata agresif yang terkandung

dalam musik Heavy Metal. Dorongan agresi ini mungkin telah hadir dalam

individu sebelum mereka mendengarkan musik Heavy Metal, hal ini

menunjukkan bahwa musik Heavy Metal berpotensi menjadi stimulus yang

memperkuat dorongan agresi. Akan tetapi mungkin juga terjadi bahwa individu

yang tidak memiliki dorongan agresi menjadi terpengaruh setelah mendengarkan

musik Heavy Metal, dan menangkap isi liriknya. Namun umumnya sangat sulit

bagi mereka yang mendengarkan musik Heavy Metal pada pertama kalinya untuk

memproses lirik lagu Heavy Metal, dikarenakan tempo cepat dan rentetan

instrumentasi yang berat pada musik ini. Bagaimanapun, respon yang ditimbulkan

dari musik Heavy Metal jelas bersifat subjektif.

Di lain sisi ada pendapat bahwa individu yang cenderung agresif lebih

menyukai dan memilih untuk mendengarkan musik yang keras seperti Heavy

Metal. Dapat dikatakan bahwa preferensi musik seseorang dipengaruhi oleh sikap,

dan kepribadiannya. Individu yang cenderung agresif mungkin merasa musik

keras seperti Heavy Metal bisa mewakili dan merefleksikan perasaan, sikap, dan

pemikiran mereka sehingga mereka menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

musik Heavy Metal.

Anderson, Carnagey dan Eubanks (2003), dalam penelitiannya yang lain

menyatakan juga bahwa impuls agresif seseorang dapat dikurangi dengan

menonton, membaca, atau bernyanyi tentang kemarahan dan agresi maupun

dengan berperilaku agresif secara simbolis. Dari pernyataan di atas bisa

diasumsikan bahwa musisi Heavy Metal mungkin berusaha mengurangi impuls

agresifnya dengan media musik, termasuk juga dalam penampilan mereka di atas

panggung.

Krahe (2005), memaparkan tiga mekanisme yang mengarah pada

pengurangan kemungkinan individu untuk memperlihatkan perilaku agresi,

mekanisme tersebut mencakup pelepasan ketegangan agresif melalui katarsis,

pemberian hukuman terhadap perilaku agresif, dan keterampilan mengelola

kemarahan. Musisi Heavy Metal yang mampu melepaskan ketegangan agresifnya

dengan menulis lirik musik, melalui penampilan mereka saat bermain musik dan

cara-cara kreatif lainnya cenderung untuk tidak memperlihatkan perilaku agresi.

Demikian juga mereka yang dalam sebuah proses belajar sosial pernah

mendapatkan hukuman atau efek yang tidak menyenangkan karena memunculkan

perilaku agresi. Individu yang pernah mengalami hukuman ini memiliki

kemungkinan yang kecil untuk memunculkan perilaku agresif di masa yang akan

datang. Selain itu musisi Heavy Metal yang memiliki keterampilan mengelola

kemarahan yang baik, juga dianggap memiliki kemungkinan kecil untuk

memperlihatkan perilaku agresif dibandingkan mereka yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

keterampilan mengelola kemarahan yang buruk.

Di lain sisi pandangan sosial-kognitif melihat bahwa musisi Heavy Metal

yang agresif mengalami kegagalan untuk mempelajari batasan normatif yang

diterapkan pada manifestasi perilaku agresif. Hal tersebut menyebabkan

kemunculan perilaku agresif yang tidak pada tempatnya, yang mungkin akan

membentuk masalah-masalah penyesuaian dalam jangka panjang. Musisi Heavy

Metal mungkin mempelajari perilaku agresif dengan mengamati orang lain yang

bertindak agresif dan mendapat penguatan. Mengamati seorang model yang

berpengaruh, misalnya seorang idola atau musisi Heavy Metal yang populer, bisa

menyebabkan diperolehnya perilaku yang diobservasi, bahkan bila perilaku model

itu mendapat penguatan. Semakin positif akibat perilaku agresif itu bagi sang

model, semakin besar kemungkinannya untuk ditiru oleh sang pengamat (Krahe,

2005). Musisi Heavy Metal tentu memiliki tokoh atau model yang berpengaruh

teerhadap dirinya, terutama musisi Heavy Metal lain yang dianggap sebagai

panutan. Musisi Heavy Metal terkenal seperti Ozzy Osbourne atau Varg Vikernes

selalu mendapatkan umpan balik yang positif dari penonton dan penggemarnya,

tak terkecuali bila dia melakukan perilaku yang diluar batas normatif, dimana hal

itu akan menjadi penguatan bagi mereka yang mengidolakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan

akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.

Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud

mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari

implikasi (Azwar, 1999). Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1999).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif. Variabel yang akan diteliti

pada penelitian ini adalah kecenderungan perilaku agresif musisi Heavy Metal.

C. Definisi Operasional

Perilaku agresi secara umum dapat diartikan sebagai segala bentuk tingkah

laku yang disengaja, yang bertujuan untuk menyakiti individu lain atau benda-

benda. Bandura (1973) mendefinisikan agresi sebagai perilaku yang menghasilkan

luka pada pribadi dan kerusakan pada properti. Luka yang didapatkan bisa secara

psikologis (dalam bentuk devaluasi atau degradasi) mau pun secara fisik. Definisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

perilaku agresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkah laku baik fisik

mau pun verbal, dengan maksud melukai individu lain atau merusak objek-objek

tertentu.

Maksud untuk melukai merupakan aspek dari perilaku agresif yang paling

esensial (Bandura, 1973). Akan tetapi pernyataan di atas memberi batasan bahwa

agresi hanya ditujukan pada satu tujuan saja, yaitu, untuk melukai sasarannya.

Jika perilaku agresi terbatas pada perilaku yang bertujuan untuk melukai orang

lain saja, maka akan ada banyak perilaku yang dalam pandangan umum dianggap

agresif, bahkan bentuk-bentuk tindakan kekerasan akan menjadi dikesampingkan

dan dianggap bukan perilaku agresi. Selain itu mengacu pada proses pemberian

label sosial, intensitas respon dan ekspresi rasa sakit dari individu yang dikenai

perilaku agresi juga penting dalam menentukan perilaku mana yang agresif atau

bukan.

Buss dan Perry (1992) menggolongkan beberapa bentuk tindakan agresif

dalam empat aspek yang secara operasional dapat digunakan untuk mengukur

agresi, yaitu sebagai berikut:

1. Agresi fisik (physical aggression), ialah bentuk perilaku agresif

yang dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk

melukai atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai

dengan terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya.

2. Agresi verbal (verbal aggression), ialah agresivitas dengan kata-

kata. Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3. Kemarahan (anger), ialah suatu bentuk indirect agression atau

agresi tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun

sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.

4. Permusuhan (hostility), merupakan komponen kognitif dalam

agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.

Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen konatif dalam

agresivitas, sedangkan kemarahan dan permusuhan mewakili komponen afektif

dan kognitif dalam agresivitas.

Definisi operasional penelitian ini adalah gambaran tingkah laku baik fisik

mau pun verbal, dengan maksud melukai individu lain atau merusak objek-objek

tertentu sehingga individu yang dikenai merasa terluka atau merasa dirugikan,

pada instrumentalis, penyanyi, atau komposer yang memainkan, dan atau

menciptakan musik aliran Heavy Metal.

D. Subjek dan Teknik Pengambilan Sampel

Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive random

sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap kelompok yang

telah ditentukan dengan memperhatikan ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang

telah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi, 1996).

Penelitian ini dibatasi pada musisi Heavy Metal di Yogyakarta. Pemilihan

kota Yogyakarta sebagai lokasi penelitian dikarenakan Yogyakarta merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

salah satu kota di Indonesia, yang memiliki komunitas Heavy Metal. Selain itu

Yogyakarta dianggap memiliki potensi subjek usia remaja serta dewasa awal yang

cukup banyak.

Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan subjek dengan karakteristik sebagai

berikut:

1. Subjek adalah musisi (instrumentalis, penyanyi atau komposer

musik) Heavy Metal.

2. Subjek telah bermain musik Heavy Metal sekurang-kurangnya

selama satu tahun dan masih aktif.

3. Berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta

4. Berusia 17-22 tahun (remaja) atau 22-40 tahun (dewasa awal).

E. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan melalui prosedur self report. Peneliti

menggunakan skala terpakai (try-out terpakai) sehingga hanya akan melakukan

satu kali saja pengambilan data, karena terbatasnya populasi subjek..

Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala agresi

yang disusun berdasarkan aspek agresi menurut Buss dan Perry (1992), yaitu

agresi fisik (physical aggression), agresi verbal (verbal aggression), kemarahan

(anger), dan permusuhan (hostility). Pernyataan-pernyataan di dalam skala

disusun berdasarkan aspek tersebut, dengan proporsi yang seimbang antara yang

favorable dan unfavorable. Alternatif jawaban yang diberikan antara lain “Sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Sesuai”, “Sesuai”, Tidak Sesuai” dan “Sangat Tidak Sesuai”. Dalam setiap soal

situasi subjek harus memberikan satu jawaban yang sesuai dengan subjek

terhadap kenyataan dirinya, tidak ada yang dikosongkan atau jawaban yang lebih

dari satu.

Peneliti tidak menggunakan alternatif jawaban netral supaya subjek bisa

lebih tegas dalam menjawab. Nilai skor bergerak dari angka 4 sampai 1 untuk

pertanyaan favorable dan sebaliknya, nilai skor bergerak dari 1 sampai 4 untuk

pertanyaan unfavorable. Semakin tinggi skor yang didapatkan oleh subjek maka

semakin tinggi pula kecenderungan agresi yang dimilikinya dan sebaliknya

semakin rendah skor yang didapatkan subjek maka semakin rendah pula

kecenderungan agresi yang dimilikinya.

F. Pertanggung Jawaban Mutu

1. Validitas

Perhitungan validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini dilakukan dengan pengujian validitas isi (content validity),

yaitu pengujian validitas dengan mencocokan antara teori dengan

indikator-indikator yang kemudian dijabarkan dalam aitem-aitem, apakah

selaras dengan teori yang mendasarinya, dan apakah aitem memang

mengungkap aspek yang ingin diukur. Untuk menilai hal tersebut peneliti

meminta professional judgement dari pembimbing penelitian untuk

memastikan bahwa aitem sudah sesuai dengan blue-print dan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

perilaku yang hendak diungkap, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan

yang benar, dan tidak mengandung social desirability yang tinggi.

2. Seleksi Aitem

Prosedur seleksi aitem dilakukan berdasarkan data hasil uji coba

aitem pada kelompok subjek. Dalam hal ini subjek untuk penelitian adalah

musisi Heavy Metal berusia remaja atau dewasa awal di Yogyakarta.

Kualitas aitem diukur dengan cara menganalisa tiap butir aitem

dengan menggunakan parameter daya beda aitem. Daya beda aitem

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana satu aitem mampu membedakan

antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak

memiliki atribut yang diukur (Azwar, 1999). Parameter daya beda aitem

yang diestimasikan berdasarkan koefisien korelasi aitem total (rix)

memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala yang

digunakan dalam mengungkap perbedaan individu yang akan berguna

untuk mengoptimalkan fungsi skala. Pengujian daya beda aitem dilakukan

dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan

distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total

(rix). Menurut Azwar (1999), kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi

aitem total biasanya menggunakan batasan rix ≥ 0,30.

Jumlah aitem pada skala uji coba adalah 80 aitem. Setelah

dilakukan analisis aitem, terpilih 57 aitem dengan corrected item-total

correlation ≥ 0,30 yang dianggap baik. Sedangkan sebanyak 23 aitem yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

memiliki corrected item-total correlation ≤ 0,30 dianggap gugur. Nomor-

nomor aitem yang gugur antara lain aitem nomor: 1, 3, 5, 7, 9, 10, 14, 18,

20, 30, 31, 32, 33, 38, 43, 44, 48, 62, 63, 65, 72, 74, dan 79.

Berikut ini adalah tabel blue print skala agresi (tabel 3.1) dan tabel

penyebaran aitem-aitem skala agresi sebelum try out (tabel 3.2).

Tabel 3.1

Tabel Blue Print Skala Agresi

No. Aspek Indikator

Aitem

Total

Fav. Unfav.

1. Agresi fisik

Melukai orang lain secara

fisik, antara lain: memukul,

menendang, menusuk,

membakar, dan menghantam.

10 10 20

2.

Agresi

Verbal

Melukai orang lain secara

verbal, antara lain

mengumpat, membentak,

berdebat, mengejek, dan

menghardik.

10 10 20

3. Kemarahan Menunjukkan kemarahan. 10 10 20

4. Permusuhan Menunjukkan permusuhan. 10 10 20

Total 40 40 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 3.2

Tabel Penyebaran Aitem-aitem Skala Agresi Sebelum Try Out

No. Aspek Indikator

Aitem

Total Fav. Un

fav.

1. Agresi fisik Melukai orang lain

secara fisik, antara lain:

memukul, menendang,

menusuk, membakar, dan

menghantam.

14, 20,

24, 39,

48, 49,

52, 56,

74, 79

2, 43,

44, 45,

65, 66,

72, 73,

78, 80

20

2. Agresi

Verbal

Melukai orang lain

secara verbal, antara lain

mengumpat, membentak,

berdebat, mengejek, dan

menghardik.

7, 25,

28, 29,

38, 46,

50, 51,

55, 60

3, 11,

12, 21,

22, 37,

40, 63,

64, 70

20

3. Kemarahan Menunjukkan

kemarahan.

9, 10,

13, 15,

19, 26,

27, 41,

47, 57

4, 8,

16, 30,

36, 54,

67, 71,

75, 77

20

4. Permusuhan Menunjukkan 5, 17, 1, 6, 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

permusuhan. 23, 31,

32, 33,

42, 53,

58, 59

18, 34,

35, 61,

62, 68,

69, 76

Total 40 40 80

Berikut adalah tabel penyebaran aitem-aitem skala agresi yang valid setelah try

out (tabel 3.3).

Tabel 3.3

Tabel Penyebaran Aitem-aitem Skala Agresi Setelah Try Out

No. Aspek Indikator

Aitem

Total Fav. Un

fav.

1. Agresi fisik Melukai orang lain secara

fisik, antara lain:

memukul, menendang,

menusuk, membakar, dan

menghantam.

24, 39,

49, 52,

56

2, 45,

66, 73,

78, 80

11

2. Agresi

Verbal

Melukai orang lain secara

verbal, antara lain

mengumpat, membentak,

25, 28,

29, 46,

50, 51,

11, 12,

21, 22,

37, 40,

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

berdebat, mengejek, dan

menghardik.

55, 60 64, 70

3. Kemarahan Menunjukkan kemarahan. 13, 15,

19, 26,

27, 41,

47, 57

4, 8,

16, 36,

54, 67,

71, 75,

77

17

4. Permusuhan Menunjukkan

permusuhan.

17, 23,

42, 53,

58, 59

6, 34,

35, 61,

68, 69,

76

13

Total 27 30 57

3. Reliabilitas

Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi merupakan suatu

pengukuran yang dapat dipercaya dan dapat digunakan dengan hasil yang

konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama (Azwar,

1999).

Perhitungan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk

skala sikap pada sekelompok responden (single-trial administration). Pengukuran

koefisien realibitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Uji reliabilitas terhadap 80 aitem pada uji coba skala agresi yang telah

dilakukan menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.931. Angka koefisien alpha

hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa dapat diandalkan untuk pengambilan

data penelitian.

4. Analisis Data

Pada penelitian ini, data yang didapat dianalisis secara statistik

menggunakan analisis yang meliputi penyajian data melalui tabel, penghitungan

nilai maksimum, minimum, mean teoretik, mean empirik, dan standar deviasi,

serta penghitungan presentase.

Penentuan kategori kecenderungan perilaku agresi musisi Heavy Metal di

D. I. Yogyakarta didasarkan pada kategori jenjang. Tujuan dari penggunaan

kategori ini adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang

terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur.

Dalam Azwar (1999) penentuan kategorisasi jenjang adalah berdasarkan standar

deviasi dan mean teoretik sebagai berikut:

a. X minimum teoretik : skor paling rendah yang mungkin diperoleh

subjek pada skala, yaitu: 1

b. X maksimum teoretik : skor paling tinggi yang mungkin diperoleh

subjek pada skala, yaitu: 4

c. Range : luas jarak sebaran antara nilai maksimum

dan nilai minimum.

d. Standar deviasi (σ) : luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

satuan deviasi standar.

e. Mean (µ) : mean teoretik yaitu rata-rata teoritis dari

skor maksimum dan minimum.

Tabel 3.4

Tabel Norma Kategorisasi Jenjang

Norma Kategori

(µ+1,0σ) ≤ x Tinggi

(µ-1,0σ) ≤ x < (µ+1,0σ) ≤ x Sedang

x < (µ-1,0σ) Rendah

Keterangan:

X: Skor total subjek

µ : Mean teoretik

σ : Standar deviasi

Bila dimasukkan dalam hitungan akan diperoleh hasil sebagai berikut:

X min : 57 x 1 = 57

X maks : 57 x 4 = 228

Range : 228 – 57 = 171

SD : 171/6 = 28,5

µ : (228+57) / 2 = 142,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Dengan demikian jika nilai SD (σ) adalah 28,5 dan mean adalah 142,5, maka akan

diperoleh kategori sebagai berikut:

Tabel 3.5

Tabel Norma Kategorisasi Dengan Batasan Angka-angka

Norma Kategori

(142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x Tinggi

(142,5 - 1,0 . 28,5) ≤ x < (142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x Sedang

x < (142,5 - 1,0 . 28,5) Rendah

Analisis data dilakukan dengan memasukkan skor masing-masing subjek pada

kategori di atas dan dihitung ke dalam presentasenya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011. Skala penelitian

terdiri dari 80 aitem dengan distribusi 40 aitem favorable dan 40 aitem

unfavorable. Pengambilan data dilakukan di sejumlah studio musik di D.I.Y dan

tempat tinggal subjek. Subjek yang didapatkan sebanyak 58 orang.

Penelitian ini menggunakan sistem try out terpakai, yaitu data diperoleh

dengan sekali try out dalam penyebaran skala dan sekaligus juga digunakan

sebagai data dalam penelitian. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan

populasi subjek penelitian.

Pada penelitian ini penyebaran skala tidak dapat dilakukan secara serentak,

dikarenakan kesibukan para subjek pada umumnya memiliki mobilitas yang

tinggi, sehingga sulit untuk meluangkan waktu. Selain itu banyak calon subjek

yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan alasan tertentu. Secara

umum dapat dikatakan bahwa penelitian berjalan lancar.

B. Gambaran Subjek Penelitian

Berdasarkan data yang berhasil diperoleh, gambaran subjek penelitian

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Subjek Penelitian

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 43 74%

Perempuan 15 26%

Dari data tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar (74%) subjek penelitian

ini berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya (26%) adalah perempuan.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Usia Subjek Penelitian

Kategori Frekuensi Presentase (%)

17 - 21 tahun 32 55%

22 - 40 tahun 26 45%

Dari data tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar (55%) subjek berusia 17-

21 tahun (remaja), sedangkan sisanya (45%) berusia 22-40 tahun (dewasa awal).

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-

Smirnov yang menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari

0,05 (p>0.05) maka sebarannya normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 4.3

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total

N 58

Normal

Parametersa

Mean 113.34

Std.

Deviation 22.892

Most

Extreme

Differences

Absolute .093

Positive .089

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .709

Asymp. Sig. (2-tailed) .697

a. Test distribution is Normal.

2. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

N Valid 58

Missing 0

Mean 113.34

Median 112.00

Mode 109

Std. Deviation 22.892

Variance 524.054

Range 122

Minimum 59

Maximum 181

Dari deskripsi data dapat diterangkan sebagai berikut:

a. N menunjukkan jumlah subjek dalam penelitian, yaitu 58 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

b. Mean empirik adalah rata-rata dari skor subjek penelitian, yaitu

sebesar 113,34.

c. Median adalah rata-rata nilai pengamatan, atau nilai pengamatan

tengah, yaitu sebesar 112.

d. Mode adalah nilai dengan frekuensi terbanyak, yaitu 109.

e. Standar deviasi atau simpangan baku, yang menunjukkan variasi

jawaban, yaitu sebesar 22,892.

f. Skor maksimum empirik adalah skor paling tinggi yang diperoleh

subjek, yaitu 181.

g. Skor minimum empirik adalah skor paling rendah yang diperoleh

subjek, yaitu 59.

Tabel 4.5

Uji-t Satu Sampel (1-tailed)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Total 58 113.34 22.892 3.006

One-Sample Test

Test Value = 142.5

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Total -9.699 57 .000 -29.155 -35.17 -23.14

Uji normalitas dengan analisis teknik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan

bahwa sampel yang diambil berasal dari sebuah distribusi yang normal.

Karena sampel berasal dari sebuah distribusi normal, maka dilakukan uji-t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

satu sampel untuk menguji perbedaan mean empirik dan mean teoretik.

Hasil one-sample statistics (tabel 4.5) menunjukkan bahwa dari jumlah

subjek (N) sebesar 58 orang, diperoleh mean empirik 113,34 dan standar

deviasi 22,892. Sementara standar deviasi teoretik adalah 28,5 dan mean

teoretik penelitian ini adalah 142,5. Nilai t hitung -9,699, dengan derajat

kebebasan 57 dan signifikansi 5% diperoleh t-tabel 1,672. Jika

dibandingkan nilai t hitung lebih rendah daripada t tabel, sehingga dapat

diputuskan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, ada perbedaan yang

signifikan antara mean empirik dan mean teoretik.

3. Kategorisasi Jenjang

Berdasarkan tabel kategori jenjang (tabel4.6), diketahui bahwa subjek

penelitian paling banyak berada pada tingkat kategori “rendah” yaitu 33

orang (57%). Sebanyak 23 orang (40%) subjek berada pada kategori

“sedang”. Sedangkan 2 orang (3%) subjek lainnya berada pada tingkat

kategori “tinggi”.

Tabel 4.6

Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal

Norma Rentang Nilai Kategori Frekuensi (Subjek)

Presentase (%)

(142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x 171 ≤ x Tinggi 2 3 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

(142,5 - 1,0 . 28,5) ≤ x < (142,5 + 1,0 . 28,5) ≤ x

114 ≤ x < 171 Sedang 23 40 %

x < (142,5 - 1,0 . 28,5) x < 114 Rendah 33 57 %

4. Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi

Heavy Metal Tiap Aspek

a. Aspek Agresi Fisik

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Aspek Agresi Fisik

TOTAL

N Valid 58

Missing 0

Mean 21.1552

Median 21.0000

Mode 18.00

Std. Deviation 4.72322

Variance 22.309

Range 18.00

Minimum 13.00

Maximum 31.00

Tabel 4. 8

Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Agresi Fisik

Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase (%)

(25,8) ≤ x Tinggi 12 20,6 %

(16,4) ≤ x < (25,8) ≤ x Sedang 37 63,7 %

x < (16,4) Rendah 9 15,5 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

b. Aspek Agresi Verbal

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Aspek Agresi Verbal

TOTAL

N Valid 58

Missing 0

Mean 32.1379

Median 31.0000

Mode 28.00

Std. Deviation 7.86163

Range 37.00

Minimum 16.00

Maximum 53.00

Tabel 4. 10

Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Agresi Verbal

Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase

(%)

(39,9) ≤ x Tinggi 9 15,5 %

(20,3) ≤ x < (39,9) ≤ x Sedang 46 79,3 %

x < (20,3) Rendah 3 5,2 %

c. Aspek Kemarahan

Tabel 4.11

Statistik Deskriptif Aspek Kemarahan

TOTAL

N Valid 58

Missing 0

Mean 34.7414

Median 34.0000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Mode 35.00

Std. Deviation 7.97487

Range 43.00

Minimum 17.00

Maximum 60.00

Tabel 4. 12

Kategorisasi Jenjang Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy

Metal Aspek Kemarahan

Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase

(%)

(42,6) ≤ x Tinggi 5 8,6 %

(26,8) ≤ x < (42,6) ≤ x Sedang 47 81 %

x < (26,8) Rendah 6 10,3 %

d. Aspek Permusuhan

Tabel 4.13

Statistik Deskriptif Aspek Permusuhan

TOTAL

N Valid 58

Missing 0

Mean 40.9483

Median 41.0000

Mode 42.00

Std. Deviation 6.39469

Range 41.00

Minimum 25.00

Maximum 66.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 4. 14

Kecenderungan Perilaku Agresi Musisi Heavy Metal Aspek

Permusuhan

Norma Kategori Frekuensi (Subjek) Presentase

(%)

(47,2) ≤ x Tinggi 9 15,5 %

(34,6) ≤ x < (47,2) ≤ x Sedang 40 68,9 %

x < (34,6) Rendah 9 15,5 %

5. Tabulasi Silang

Tabel 4.15

Tabulasi silang Jenis Kelamin Subjek dan Kecenderungan Perilaku

Agresi Musisi Heavy Metal

Jenis Kelamin Kategori Jenjang Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki

Tinggi 2 3%

Sedang 14 24%

Rendah 27 47%

Perempuan

Tinggi 0 0 %

Sedang 9 16%

Rendah 6 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4.16

Tabulasi silang Usia Subjek dan Kecenderungan Perilaku Agresi

Musisi Heavy Metal

Usia Kategori Jenjang Frekuensi Presentase (%)

17 - 21 (Remaja)

Tinggi 1 2%

Sedang 12 20%

Rendah 19 33%

22 - 40

(Dewasa awal)

Tinggi 1 2 %

Sedang 11 19%

Rendah 14 24%

D. Pembahasan

Rumusan masalah yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

bagaimanakah kecenderungan perilaku agresi pada musisi Heavy Metal? Peneliti

ingin mengetahui gambaran mengenai kecenderungan perilaku agresi pada musisi

yang memainkan jenis musik Heavy Metal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan perilaku agresi pada

musisi Heavy Metal cenderung rendah. Hal ini bisa dilihat dari penghitungan

statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa mean empirik sebesar 113,34 lebih

rendah daripada mean teoretik penelitian sebesar 142,5. Berdasarkan uji-t satu

sampel didapatkan juga bahwa ada perbedaan signifikan antara mean empirik dan

mean teoretik. Hal tersebut didukung hasil pengkategorisasian dengan tiga jenjang

(tabel 4.6). Dari 58 subjek yang menjadi sampel, 33 orang (57%) mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

kecenderungan perilaku agresi dengan kategori rendah, 23 orang subjek (40%)

mempunyai kecenderungan perilaku agresi dengan kategori sedang, dan hanya 2

orang subjek (3%) yang mempunyai kecenderungan perilaku agresi dengan

kategori tinggi.

Mayoritas subjek terbukti masuk dalam kategori rendah, dapat

diasumsikan bahwa sangat kecil kemungkinan dari 57% subjek tersebut untuk

memunculkan perilaku agresi dan perilaku agresi cenderung tidak muncul pada

subjek. Krahe (2005), memaparkan tiga mekanisme yang mengarah pada

pengurangan kemungkinan individu untuk memperlihatkan perilaku agresi, yaitu,

katarsis, pemberian hukuman, dan keterampilan mengelola amarah.

Teori katarsis secara umum menyatakan bahwa ekspresi perasaan agresif

apapun akan mengurangi kemungkinan perilaku agresif selanjutnya. Anderson,

Carnagey dan Eubanks (2003), dalam penelitiannya menyatakan bahwa impuls

agresif seseorang dapat dikurangi dengan menonton, membaca, atau bernyanyi

tentang kemarahan dan agresi maupun dengan berperilaku agresif secara simbolis.

Sehingga bisa diasumsikan bahwa musisi Heavy Metal mungkin mengurangi

impuls agresifnya melalui media musik. Mendengarkan, serta memainkan musik

Heavy Metal kemudian menjadi sarana katarsis bagi musisi Heavy Metal.

Arnett (1996), menyatakan bahwa pendengar musik Heavy Metal

melepaskan atau membongkar frustrasi mereka yang terpendam melalui suara riuh

dan intens, yang mereka rasa dan sadari telah membantu mereka menghadapi

tuntutan hidup dan stres. Salah seorang subjek, AA (24 tahun, laki-laki, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

wawancara pribadi, 31 Desember 2011), mengaku mendengarkan lagu Heavy

Metal untuk menyalurkan amarahnya,

“Kalau aku sedang marah atau sedang nggak mood, jujur aku akan

memutar lagu-lagu metal, terus setel dengan volume sekeras-kerasnya.

Dengan gitu perasaan dan pikiranku bisa terefleksikan.” Efeknya, kata

subjek, “bisa nyalurin emosi dan tensi.”

Pernyataan tersebut menguatkan kemungkinan terjadinya katarsis, yang kemudian

mengarah pada pengurangan kemungkinan munculnya perilaku agresi pada

subjek. Melakukan slamdancing dan moshing dalam konser juga mempunyai

fungsi katarsis pada subjek,

“Semua rasa marah dan penat itu bisa tersalurkan, masa bodoh nggak

perlu banyak mikir, keluarin aja semuanya disitu (konser).”

Perlu diperjelas bahwa aktivitas slamdancing dan moshing yang dilakukan di

konser tersebut tidak dapat disebut perilaku agresi karena perilaku tersebut tidak

memiliki maksud untuk menyakiti dan tidak ada yang merasa menjadi korban atau

merasa tersakiti. Perilaku tersebut dapat disamakan dengan perilaku yang

menyebabkan kesakitan atau luka seperti dalam olah raga. Berbeda dengan kasus

kerusuhan yang terjadi pada sebuah konser Heavy Metal. Menurut pengamatan

peneliti, kerusuhan yang terjadi pada konser seringkali terjadi karena ada

pengamat dalam hal ini petugas keamanan atau kepolisian yang menganggap

perilaku menyakiti dalam konser Heavy Metal tersebut tidak dapat diterima.

Sehingga mereka berusaha membatasi bahkan menghentikan konser dengan cara-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

cara represif. Hal itulah yang kemudian berujung pada kerusuhan.

Mekanisme kedua yang mungkin mengurangi kemungkinan munculnya

perilaku agresi pada subjek adalah adanya hukuman. Penjelasan bahwa agresi

merupakan hasil proses belajar menekankan peran penguatan dan hukuman dalam

mengatur munculnya perilaku agresi. Agresi dianggap bisa meningkat sejauh

pelakunya mendapat akibat yang positif atas tindakan agresifnya. Sebaliknya,

perilaku agresif yang akibatnya merugikan pelakunya sendiri semestinya

membuat frekuensi kemunculannya menurun. Individu akan menjadi kurang

termotivasi, apabila ia mendapat hasil tidak menyenangkan atau hukuman akibat

tingkah lakunya. Perilaku agresi merupakan pelanggaran norma berat di

Indonesia, sehingga pemunculan perilaku agresi secara serius akan diikuti dengan

hukuman dari masyarakat atau pemerintah. Hal itu tanpa terkecuali berlaku juga

bagi musisi Heavy Metal. Akan tetapi hukuman kepada perilaku agresi atau

individu yang agresif akan lebih efektif apabila disertai pemberian kesempatan

kepada si pelaku untuk menyalurkan agresivitasnya ke dalam aktivitas-aktivitas

yang menumbuhkan kreativitas. Koeswara (1988), mengemukakan bahwa

pengetahuan, ketrampilan, olah raga, dan kesenian adalah bidang-bidang yang

baik bagi penyaluran agresivitas para pelaku agresi atau individu yang agresif

disesuaikan dengan bakat dan minat mereka. Untuk menghindari hukuman akibat

pemunculan perilaku agresi secara terang-terangan di masyarakat, seorang musisi

Heavy Metal mempunyai kesempatan atau sarana melalui kemampuan musikal

mereka. Musisi Heavy Metal bisa meramu komposisi musik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

menggambarkan suasana hati mereka dan menyajikannya kepada penonton

pertunjukan musik mereka secara ekspresif. Dorongan-dorongan agresi yang ada

bisa mereka salurkan ke aktivitas-aktivitas kreatif.

Mekanisme yang ketiga adalah keterampilan mengelola amarah,

kemampuan subjek untuk mengelola amarah mendukung pengurangan

kemungkinan munculnya perilaku agresi pada subjek. Kemarahan dan rangsangan

afek negatif merupakan salah satu faktor dalam banyak munculnya perilaku

agresif. Dengan demikian, kemungkinan untuk mengontrol kemarahan dianggap

efektif dalam mengurangi dorongan agresi seseorang. Akan tetapi Howells (dalam

Krahe, 2005) mengemukakan bahwa proses ini hanya bisa diharapkan berfungsi

pada individu yang menyadari kenyataan bahwa perilaku agresif adalah akibat

dari kegagalan mengontrol impuls agresif dan pada individu yang termotivasi

untuk mengubah cara mereka yang tidak adekuat dalam menangani impuls.

Memainkan musik yang mengekspresikan kemarahan bisa menjadi strategi coping

bagi musisi Heavy Metal untuk mengelola amarah mereka. Memainkan musik

Heavy Metal yang keras memiliki efek pembersihan kemarahan mereka dengan

tidak destruktif namun justru dengan cara yang kreatif. Hal tersebut mampu

membantu pengurangan kemungkinan munculnya perilaku agresif.

Selain itu asumsi bahwa pengaruh paparan lirik negatif terhadap musisi

Heavy Metal tidak sepenuhnya terbukti dalam penelitian ini, bahasa penulisan

lirik yang digunakan menimbulkan pertanyaan terkait dengan latar belakang

budaya dan kemampuan pemahaman bahasa subjek. Mayoritas lagu Heavy Metal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

yang beredar dalam bentuk rekaman di Yogyakarta, menggunakan lirik berbahasa

Inggris, dan sebagian kecil ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah

seperti bahasa Jawa atau pun bahasa Sunda. Penggunaan bahasa tertentu pada lirik

yang dianggap negatif, memiliki pengaruh yang berbeda pada masing-masing

individu dengan pemahaman dan interpretasinya yang berbeda-beda pula.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat juga 40% subjek yang termasuk

dalam kategori sedang. Dapat diasumsikan bahwa ada kemungkinan lebih besar

pada subjek dalam kategori ini untuk memperlihatkan perilaku agresi

dibandingkan dengan subjek yang masuk dalam kategori rendah. Sebaliknya ada

kemungkinan lebih kecil subjek dalam kategori ini untuk tidak memperlihatkan

agresi dibandingkan dengan subjek dalam kategori rendah. Sisa 3% dari sampel

termasuk pada subjek dengan kategori tinggi, subjek pada kategori ini

diasumsikan memiliki kemungkinan besar untuk memperlihatkan perilaku agresi,

dan sebaliknya sangat kecil kemungkinan subjek pada kategori ini untuk tidak

memperlihatkan perilaku agresi. Selain itu pada kategori jenjang berdasarkan

aspek, mayoritas subjek memiliki kecenderungan agresi yang sedang pada

masing-masing aspek. Sebanyak 63,7% subjek memiliki kecenderungan agresi

fisik yang sedang. 79,3% subjek memiliki kecenderungan agresi verbal yang

sedang, 81% memiliki kecenderungan agresi kemarahan yang sedang dan 68,9%

subjek memiliki kecenderungan agresi permusuhan yang sedang pula.

Pengkondisian instrumental dan modelling (meniru) merupakan

mekanisme yang kuat bagi perolehan perilaku agresi pada subjek dalam kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

ini. Dalam pengkondisian instrumental sejauh mana subjek mendapatkan akibat

yang menguntungkan atas perilaku agresi yang dilakukannya, sejauh itu pulalah

kemungkinan perilaku yang serupa akan diperlihatkan kembali. Sebagai contoh

bila seorang musisi Heavy Metal memperlihatkan perilaku agresif di atas

panggung dan disambut dengan teriakan histeris, atau respon yang menyenangkan

dari penonton, ia akan cenderung mengulanginya kembali di masa yang akan

datang. Cara lain untuk mempelajari perilaku agresi adalah dengan modelling,

yaitu mengamati orang lain yang berperilaku agresi. Musisi Heavy Metal yang

masuk dalam kategori ini mungkin mempelajari perilaku agresif dengan

mengamati orang lain yang bertindak agresif dan mendapat penguatan, semakin

positif akibat perilaku agresif itu bagi sang model maka semakin besar

kemungkinannya untuk ditiru.

Pada tabulasi silang antara jenis kelamin dan kecenderungan perilaku

agresi, terlihat dari 43 orang subjek laki-laki 2 orang (3%) termasuk dalam

kategori kecenderungan perilaku agresi tinggi, 14 orang (24%) masuk dalam

kategori kecenderungan perilaku agresi sedang, dan 27 orang (47%) masuk dalam

kategori kecenderungan perilaku agresi rendah. Sedangkan dari 15 orang subjek

perempuan 9 orang (16%) masuk dalam kategori kecenderungan perilaku agresi

sedang, dan sisa 6 orang (10%) masuk dalam kategori kecenderungan perilaku

agresi rendah. Perbandingan jenis kelamin menunjukkan bahwa subjek musisi

Heavy Metal didominasi oleh laki-laki. Selain itu kategori kecenderungan

perilaku agresi tinggi hanya diperoleh subjek laki-laki (2 orang), sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

perempuan tidak ada yang masuk dalam kategori tinggi. Asumsi bahwa laki-laki

secara umum lebih agresif daripada perempuan sebenarnya telah dikuatkan

dengan pengamatan sehari-hari, maupun konsep awam masyarakat mengenai

gender. Meskipun demikian bukan berarti bahwa tidak ada kecenderungan

perilaku agresi pada subjek perempuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dengan metode self report. Masalah yang dapat muncul terutama jika

subjek penelitian diberi kesempatan untuk menjawab rating scale, mereka

mungkin memilih jawaban tidak sesuai dengan apa yang dialaminya. Selain itu

aitem-aitem yang ada dalam alat ukur penelitian ini menampilkan bentuk-bentuk

perilaku agresi yang tidak dapat dapat diterima oleh norma sosial. Hal ini

memunculkan kemungkinan adanya social desirability bias dalam penelitian.

Subjek berusaha untuk meningkatkan kesamaan dengan karakteristik masyarakat

dan menurunkan karakteristik yang tidak diharapkan oleh masyarakat.

Untuk menghindari bias ini peneliti berusaha memilih subjek dengan dasar

motivasi yang kuat untuk mengikuti jalannya penelitian. Subjek dengan motivasi

kuat pada umumnya dengan sukarela dan tidak merasa terpaksa dalam mengikuti

penelitian, selain itu subjek dengan motivasi tinggi biasanya terlihat antusias

terhadap jalannya penelitian. Motivasi subjek juga dapat ditingkatkan dengan

jalan memberikan reward intrinsik. Reward intrinsik berkaitan dengan hal-hal

yang sifatnya immateri, misalnya menunjukkan tujuan penelitian dan manfaat

yang akan didapatkan baik oleh subjek maupun masyarakat dari penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dengan meningkatkan motivasi subjek dalam mengikuti penelitian, social

desirability juga akan dapat diminimalisir.

Kelemahan tersebut juga dapat dikompensasi dengan penggunaan data

pembanding lain. Peneliti melakukan wawancara pada satu orang subjek. Selain

itu peneliti mengobservasi perilaku sehari-hari pada tiga orang subjek yang

berbeda. Ketiga subjek tersebut masuk dalam kategori agresi rendah dan hasil

observasi menunjukkan bahwa semua subjek cenderung tidak menampakkan

perilaku agresi yang nyata pada kehidupan sehari-harinya sehingga bisa dikatakan

bahwa data yang didapat sesuai dengan kondisi subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

33 orang subjek (57%) berada pada tingkat kecenderungan perilaku agresi rendah,

23 orang subjek (40%) pada tingkat kecenderungan perilaku agresi sedang.

Sedangkan hanya 2 orang subjek (3%) yang berada pada tingkat kecenderungan

perilaku agresi yang tinggi, dari keseluruhan 58 orang subjek. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa mayoritas musisi Heavy Metal di Yogyakarta memiliki

kecenderungan perilaku agresi yang rendah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat

memberikan saran kepada beberapa pihak terkait, diantaranya:

1. Bagi Musisi Heavy Metal

Memanfaatkan musik sebagai media katarsis, menyalurkan dorongan-dorongan

agresif menjadi karya kreatif, serta meningkatkan kemampuan mengelola amarah

dan juga memilih figur model atau idola yang non-agresif bisa menjadi solusi

untuk mengurangi kemungkinan pemunculan perilaku agresi.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini tidak lepas dari berbagai kekurangan yang disebabkan oleh

keterbatasan kemampuan peneliti dan sedikitnya populasi subjek. Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

penelitian tidak cukup banyak untuk mewakili populasi musisi Heavy Metal.

Selain itu disarankan untuk memperkaya data dengan wawancara dan observasi

secara lengkap dan detil sehingga bisa digunakan sebagai data pembanding serta

dapat memperkuat analisis data penelitian. Banyak faktor penyebab agresi yang

belum diungkap dalam data penelitian, seperti frekuensi eksposur terhadap musik

Heavy Metal, efek alkohol, temperatur, kebisingan dan crowding, yang bisa

diungkap lebih dalam pada penelitian-penelitian selanjutnya.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini juga masih jauh dari

sempurna, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat ditemukan indikator

agresi yang lebih tepat dan akurat. Selain itu alat ukur skala agresi yang

digunakan masih mengukur perilaku agresi secara umum, sehingga sebaiknya

dibuat lebih khas, lebih spesifik dan berkaitan langsung dengan subjek yang

memiliki musisi Heavy Metal.

Efek lirik negatif pada perilaku agresi dapat diteliti kembali atau

ditambahkan dalam variabel penelitian dengan memperhatikan perbedaan bahasa

yang digunakan dan pengaruhnya pada pendengar musik Heavy Metal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Daftar Pustaka

Anderson, Carnagey, and Eubanks (2003): Effects of violent lyrics on hostility and

aggressive thoughts. Journal of Personality and Social Psychology.

American Psychological Association, Inc. Vol. 84, No. 5, 960–971

Arnett, Jeffrey Jensen. (1996) Metalheads : Heavy Metal music and adolescent

alienation. Westview Press, Inc., A Division of Harper Collins

Publishers, Inc.

Azwar, Saifudin F. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka

Psikologi.

Bandura, Albert. (1973). Aggression: A social learning analysis. New Jersey:

Prentice-Hall, Inc.

Baron, R.A., dan Byrne D.B, (1994) Social Psychology. Under Standing Human

Interaction. Boston: Allyn & Bacon.

Berkowitz, Leonard. (1993). Aggression: Its causes, consequence, and control.

USA: McGraw-Hill, Inc.

Buss , A.H. and Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of

Personality and Social Psychology 63. hal 452–459.

Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta. Penerbit Best Publisher.

Hall & Lindzey. (1993). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Herwindo, Vincentius Nung. (2005). Studi Deskriptif Tentang Agresifitas Pada

Penggemar Musik Keras di Universitas Sanata Dharma. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

Juslin, Patrik N. dan Sloboda, John A.. (2001). Music and Emotion: Theory and

research. Oxford University Press.

Koeswara, E. (1988). Agresi manusia. Bandung: P.T. Eresco.

Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Mack, Dieter. (1995). Apresiasi Musik Populer. Yogyakarta. Pustaka Nusatama.

Moore, Allan F.. 2001. Categorical Conventions In Music Discourse: Style And

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Genre. Music & Letters: Vol.82, No.3, Agustus 2001. Oxford University

Press.

Prozak, S.R. (2009). Introduction to Metal. http://www.anus.com/metal/about/faq.

Diakses tahun 2010.

Satiadarma, M.P., (1990). Mencermati Pengaruh Musik Klasik Pada Kecerdasan

Anak. Ayahbunda (11): 79.

Sutrisno Hadi. (1996). Metodologi Research. Yogyakarta : BPFE UGM

Utomo, Kristiani & Natalia, Johanna. (1999). Pengaruh Pemberian Musik Klasik

Terhadap Perilaku Emosional Anak Usia 5 -6 Tahun. ANIMA (Vol. 14).

Walser, Robert. (1993). Running with the Devil: Power, Gender, and Madness in

Heavy Metal Music. Wesleyan University Press.

dagbladet.no. 2009. Out of jail: After nearly 16 years in prison, Varg Vikernes (36)

a free man. Diakses tahun 2010 dari

http://www.dagbladet.no/2009/05/22/nyheter/black_metal/varg_vikernes/

6354526/

Huffington Post. 2011. Vince Neil Pleads Guilty To DUI. Diakses tahun 2011 dari

http://www.huffingtonpost.com/2011/01/26/vince-neil-pleads-guilty-

_n_814480.html.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Subj

ek /

Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

x1 2 1 2 2 4 1 2 2 4 4 1 2 2 2 4 2

x2 1 3 3 1 1 1 2 1 4 4 2 1 1 3 1 1

x3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2

x4 2 2 3 1 4 2 3 1 4 3 1 1 2 3 1 2

x5 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 1 2 2

x6 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3

x7 2 2 2 2 1 2 2 1 2 4 3 2 1 1 3 3

x8 2 1 3 2 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 3 3

x9 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2

x10 2 1 2 3 1 1 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1

x11 1 1 3 1 3 1 2 2 4 4 2 1 1 2 3 2

x12 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1

x13 3 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1

x14 2 1 2 2 3 2 1 2 3 4 2 2 1 2 1 2

x15 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4

x16 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4

x17 2 3 3 2 4 1 2 1 4 4 2 2 4 1 2 1

x18 2 1 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2

x19 3 1 2 2 3 2 3 1 3 4 1 2 2 2 2 2

x20 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2

x21 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2

x22 4 2 4 2 4 4 2 1 3 4 1 2 2 1 2 1

x23 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2

x24 1 1 3 2 3 1 3 2 2 4 1 2 4 2 2 2

x25 2 1 2 3 1 2 3 3 4 4 2 3 3 1 2 2

x26 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 1 1 2 1 1 1

x27 2 2 1 2 3 1 4 4 4 1 3 3 2 3 4 3

x28 2 1 3 2 3 2 2 2 3 4 1 2 2 1 3 2

x29 2 1 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 1 3 3

x30 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 2 1 1 2

x31 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2

x32 3 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2

x33 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2

x34 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2

x35 2 3 1 3 4 1 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3

x36 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2

x37 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 1 1 4 1 1

x38 1 1 2 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 1 1 2

x39 1 2 1 1 2 1 3 1 2 4 2 3 1 3 2 1

x40 1 2 2 1 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2

x41 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2

x42 2 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3

x43 2 3 2 1 4 1 4 1 3 4 1 1 4 1 3 2

x44 1 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3

x45 1 4 1 2 1 1 4 3 3 4 1 2 3 3 4 2

x46 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3

x47 1 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3

x48 2 2 2 3 2 1 1 3 4 3 2 1 4 4 2 1

x49 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3

x50 1 1 3 2 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 2 3

x51 1 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 3 2 3 1

x52 1 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 4

x53 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2

x54 1 2 4 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 1 1

x55 1 3 4 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 1 1 1

x56 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 4 1 3 4 2

x57 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 4 1 3 4 2

x58 1 1 2 1 2 1 4 2 3 4 1 2 1 1 1 1

Data Try Out

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 4 1 2

1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1

3 1 3 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 3 4 3 1 1

2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2

2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 2 3 1 2

4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4

4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 4 2 3 2 2

3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 1 3

2 3 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2

3 4 3 1 4 2 2 1 2 1 1 3 3 4 2 3 3 2 3

1 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 4 2 3 1 3

1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1

1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1

3 2 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1

4 1 3 2 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 2 1 4 4 3

2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 1 2 2 2 2 3

3 1 2 2 3 1 2 4 4 1 4 3 2 1 4 3 4 3 1

2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 2

2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 1

3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2

3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2

3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2

2 3 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2

1 3 1 1 3 2 1 1 3 1 4 4 2 3 1 1 1 2 1

3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2

4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 1 3 3 3 2 4

2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3

3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2

3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2

2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 2 2 4 2 3 1 2

4 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 1 4 2 3

3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2

1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 4 3 1 4 1 1

3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 1 1

3 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 2 1 2 2 1 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 1 1

2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2

2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 4

2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1

2 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 3 1 1 3 1 1 2

4 4 4 2 1 1 2 1 1 3 4 2 2 1 4 2 2 1 1

2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2

4 2 2 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2

3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 2

3 4 1 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2

2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 1

2 3 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 1 2

2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2

2 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3 3 1

2 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1

3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 4

3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 4

4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

1 1 4 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3

1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

1 2 4 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2

1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

1 1 3 1 3 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2

4 3 2 3 4 4 4 2 1 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4

2 3 2 1 4 2 2 2 1 1 1 2 1 4 2 2 1 2 1 1 2 3 1 4 4

3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3

1 4 2 2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3

1 2 2 3 3 4 2 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 4 1 4 2

2 2 3 1 2 3 2 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 3 1 3 2 1 3 3 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1

3 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

4 4 4 1 4 4 2 1 1 4 4 3 1 3 1 3 4 3 1 4 2 4 4 4 1

4 2 2 2 4 2 1 4 2 4 3 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3

2 1 2 1 4 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3

1 1 4 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 1 2 2 2 2

2 1 3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2

3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3

2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3

1 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3

3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2

2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 3 2 3

2 3 4 2 2 4 1 2 1 1 3 2 1 2 1 3 1 2 1 3 2 3 2 1 3

2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 3 3 3

4 3 3 4 3 3 2 1 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4

1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 2 1 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1

2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2

2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 1 1 3 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3

1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2

3 3 2 3 3 3 2 1 1 4 1 2 1 2 1 2 3 3 3 1 2 2 2 4 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2

4 4 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2

1 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3

1 2 4 3 3 4 1 2 3 2 2 4 1 4 2 2 1 4 2 3 1 3 3 3 4

2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2

1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

1 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 3 2

1 1 4 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2

1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 4 2 2 2 2

1 1 2 2 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 4 3 4 1 3 4 2 2 1

2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 1

1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1

2 1 3 1 3 2 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 3 3 2

2 1 3 1 2 4 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1 4 2 3 2

1 1 4 2 1 3 2 1 1 3 2 2 4 4 2 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2

2 4 1 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1

2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1

3 1 3 1 2 1 3 3 1 3 4 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2

3 1 3 1 2 1 3 3 1 3 4 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2

4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 1 2 3 2 4 3 4 1 4 3 2 2 1 1 4

4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 1 2 3 2 4 3 4 1 4 3 2 2 1 1 4

1 3 1 1 3 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 ∑

Subj

ek /

Item

1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 131 x1

1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 131 x2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 126 x3

1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 115 x4

2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 151 x5

3 3 3 4 2 1 4 4 1 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 241 x6

2 2 1 2 1 1 1 3 4 1 2 2 3 1 3 1 4 3 1 2 175 x7

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 184 x8

1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 154 x9

2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 1 1 2 1 2 163 x10

1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 148 x11

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 95 x12

1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 101 x13

1 2 1 1 4 1 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 139 x14

1 1 1 3 1 1 3 3 1 4 3 3 4 4 4 1 3 3 1 2 224 x15

2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 4 3 1 2 2 2 4 1 3 195 x16

2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 175 x17

2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 4 2 1 1 1 1 1 139 x18

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 162 x19

2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 192 x20

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 149 x21

2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 178 x22

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 172 x23

2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 171 x24

2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 160 x25

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 160 x26

2 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 1 3 2 1 2 204 x27

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 163 x28

2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 167 x29

2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 151 x30

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 178 x31

2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 155 x32

2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 161 x33

1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 156 x34

2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 2 3 1 174 x35

2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 4 174 x36

1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 137 x37

2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 138 x38

3 1 2 1 1 1 3 2 4 2 1 2 3 1 1 3 1 3 4 3 180 x39

1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 170 x40

2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 162 x41

1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 151 x42

1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 153 x43

1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 143 x44

1 1 1 1 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 4 182 x45

2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 152 x46

2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 177 x47

1 1 2 2 1 1 4 4 1 1 2 1 1 3 2 1 3 2 3 1 166 x48

2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 159 x49

1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 164 x50

1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 148 x51

3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 140 x52

2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 145 x53

1 3 2 1 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 1 3 3 2 2 2 176 x54

1 3 2 2 1 3 2 2 3 4 2 3 4 2 1 3 2 2 2 2 175 x55

2 2 1 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 2 1 4 2 1 199 x56

1 2 1 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 1 4 2 1 4 2 1 198 x57

2 1 1 2 4 4 2 2 1 1 1 3 4 1 2 1 2 2 1 1 160 x58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Subj

ek /

Item

2 4 6 8 11 12 13 15 16 17 19 21 22 23 24 25 26 27 28 29

x1 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1

x2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2

x3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 3 1 1 2 1 1 3 1 2 2

x4 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

x5 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 4 1 2

x6 2 3 3 3 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3

x7 2 2 2 1 3 2 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1

x8 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2

x9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2

x10 1 3 1 2 3 2 2 2 1 3 3 4 2 2 1 2 1 1 3 3

x11 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2

x12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

x13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

x14 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

x15 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 3

x16 2 2 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4

x17 3 2 1 1 2 2 4 2 1 3 2 3 1 2 4 4 1 4 3 2

x18 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 1 1 1

x19 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2

x20 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2

x21 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2

x22 2 2 4 1 1 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2

x23 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2

x24 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2

x25 1 3 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 1 1 3 1 4 4 2

x26 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2

x27 2 2 1 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 3

x28 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2

x29 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

x30 2 2 3 4 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2

x31 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2

x32 1 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2

x33 1 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

x34 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2

x35 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1

x36 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2

x37 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1

x38 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1

x39 2 1 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2

x40 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3

x41 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2

x42 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

x43 3 1 1 1 1 1 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2

x44 2 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 3

x45 4 2 1 3 1 2 3 4 2 4 4 1 1 2 1 1 3 4 2 2

x46 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2

x47 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3

x48 2 3 1 3 2 1 4 2 1 4 2 3 3 4 2 1 1 1 1 1

x49 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2

x50 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2

x51 2 1 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2

x52 4 1 2 2 2 2 1 2 4 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2

x53 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1

x54 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1

x55 3 2 2 2 3 3 3 1 1 2 1 4 2 1 3 2 2 2 1 1

x56 3 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1

x57 3 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1

x58 1 1 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1

Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

34 35 36 37 39 40 41 42 45 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56

1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2

1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 2 1 1 1 3 3 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1

4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2

2 2 2 3 1 4 2 2 1 1 2 4 2 2 1 2 1 1 2

1 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2

2 2 1 4 2 4 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2

2 3 1 2 3 3 4 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 3 2

1 3 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 1 3 1 3 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1

1 1 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2

4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 3 3 1 3 4 3 1 4 2

2 3 4 2 2 4 2 1 4 3 1 1 1 2 3 2 2 2 3

3 1 2 1 1 4 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2

2 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1

1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1

2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3

2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2

2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1

2 1 2 3 2 2 4 1 1 3 2 2 1 3 1 2 1 3 2

2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1

2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2

2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3

3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2

1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2

2 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 2 1 2 3 3 3 1 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2

1 1 4 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2

2 1 1 2 3 3 4 1 2 2 4 4 2 2 1 4 2 3 1

1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2

2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

1 4 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1 1 2 1 2 4 1 1

1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 3 2 1 4

1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 1 3

2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2

2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2

2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1

1 2 2 1 1 2 4 1 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1

1 1 1 1 2 1 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 4 2

1 2 2 4 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 1

3 1 3 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 3 2 1 2 2 3

3 1 3 1 1 2 1 3 3 4 1 2 2 3 2 1 2 2 3

2 4 4 3 1 3 2 1 4 1 2 2 4 3 4 1 4 3 2

2 4 4 3 1 3 2 1 4 1 2 2 4 3 4 1 4 3 2

1 1 1 3 1 3 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

57 58 59 60 61 64 66 67 68 69 70 71 73 75 76 77 78 80 ∑

1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 84

2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 82

2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 83

1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 71

2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 107

4 3 4 4 3 4 1 4 4 1 3 4 3 4 2 2 2 2 181

3 1 4 4 2 2 1 1 3 4 1 2 3 3 1 4 3 2 131

3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 132

1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 108

4 1 4 2 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 116

1 3 3 4 1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 102

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 59

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 60

1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 92

4 4 4 1 1 3 1 3 3 1 4 3 4 4 1 3 3 2 174

2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 4 3 143

2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 121

2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 95

3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111

2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 141

2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 104

3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2 120

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 123

1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 120

3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 117

1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 108

3 3 3 4 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 2 2 155

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 109

3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 120

3 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 105

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 124

3 2 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 109

2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 114

3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 107

2 2 4 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 1 127

2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 127

1 3 4 2 1 2 1 2 3 1 1 3 4 1 1 1 1 1 89

2 3 3 3 2 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 94

3 3 3 4 3 1 1 3 2 4 2 1 3 1 3 1 3 3 132

1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 113

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 115

1 1 3 2 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 99

3 3 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 103

2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 104

4 2 2 1 1 1 4 4 4 2 3 2 3 3 1 1 1 4 128

2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 109

2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 127

1 1 3 1 1 2 1 4 4 1 1 2 1 2 1 3 2 1 113

3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 109

4 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 114

2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 100

1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 99

1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 101

2 2 4 2 1 1 2 2 2 3 4 2 4 1 3 3 2 2 122

2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 4 2 4 1 3 2 2 2 124

2 1 1 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 1 4 1 147

2 1 1 4 1 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 1 4 1 146

4 1 4 4 2 2 4 2 2 1 1 1 4 2 1 2 2 1 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Reliabilitas Penelitian

Reliability

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix

cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 58 100.0

Excludeda 0 .0

Total 58 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.943 .943 57

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance

N of

Items

Item Means 1.989 1.466 2.586 1.121 1.765 .055 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

aitem1 111.5345 510.604 .211 . .943

aitem2 111.4310 496.776 .616 . .941

aitem3 111.7069 506.141 .323 . .943

aitem4 111.4310 501.197 .465 . .942

aitem5 111.3966 502.208 .421 . .942

aitem6 111.2759 497.537 .584 . .942

aitem7 111.2069 504.097 .314 . .943

aitem8 111.1034 496.551 .493 . .942

aitem9 111.2931 503.299 .380 . .943

aitem10 110.8621 495.384 .564 . .942

aitem11 111.2586 499.318 .434 . .942

aitem12 111.2414 490.537 .576 . .941

aitem13 111.5000 493.132 .693 . .941

aitem14 111.5517 502.953 .383 . .943

aitem15 111.6379 496.060 .583 . .941

aitem16 111.5000 492.184 .700 . .941

aitem17 111.4310 499.793 .491 . .942

aitem18 111.1379 491.525 .554 . .942

aitem19 111.2241 501.089 .411 . .942

aitem20 111.5172 503.763 .434 . .942

aitem21 111.5862 497.299 .596 . .941

aitem22 111.3793 495.959 .532 . .942

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

aitem23 111.3448 489.177 .603 . .941

aitem24 111.3966 500.489 .411 . .942

aitem25 111.7414 504.160 .379 . .943

aitem26 111.0172 494.719 .608 . .941

aitem27 111.0517 503.032 .345 . .943

aitem28 111.6379 506.726 .353 . .943

aitem29 110.9138 497.940 .463 . .942

aitem30 111.3276 500.329 .426 . .942

aitem31 111.5345 503.657 .491 . .942

aitem32 111.3276 502.961 .367 . .943

aitem33 111.7069 503.053 .402 . .942

aitem34 111.3966 501.577 .522 . .942

aitem35 111.5000 495.623 .555 . .942

aitem36 111.1724 504.321 .345 . .943

aitem37 111.2414 500.116 .392 . .943

aitem38 111.4138 498.422 .508 . .942

aitem39 111.5690 505.478 .379 . .943

aitem40 111.1897 496.402 .491 . .942

aitem41 111.3621 506.165 .318 . .943

aitem42 110.7759 505.194 .292 . .943

aitem43 111.0172 500.649 .393 . .943

aitem44 111.7069 507.404 .386 . .943

aitem45 111.3621 496.551 .620 . .941

aitem46 111.6724 506.329 .311 . .943

aitem47 111.4138 496.808 .552 . .942

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

aitem48 111.2069 495.360 .603 . .941

aitem49 111.5517 504.743 .344 . .943

aitem50 111.3621 494.200 .571 . .942

aitem51 111.4310 507.162 .369 . .943

aitem52 110.9138 500.396 .484 . .942

aitem53 111.3276 491.838 .720 . .941

aitem54 111.8966 508.270 .340 . .943

aitem55 111.5862 506.071 .356 . .943

aitem56 111.4310 497.969 .544 . .942

aitem57 111.5690 507.092 .341 . .943

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Data Statistik Deskriptif

Statistics

Total

N Valid 58

Missing 0

Mean 113.34

Median 112.00

Mode 109

Std. Deviation 22.892

Variance 524.054

Range 122

Minimum 59

Maximum 181

Total

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 59 1 1.7 1.7 1.7

60 1 1.7 1.7 3.4

71 1 1.7 1.7 5.2

82 1 1.7 1.7 6.9

83 1 1.7 1.7 8.6

84 1 1.7 1.7 10.3

89 1 1.7 1.7 12.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

92 1 1.7 1.7 13.8

94 1 1.7 1.7 15.5

95 1 1.7 1.7 17.2

99 2 3.4 3.4 20.7

100 1 1.7 1.7 22.4

101 1 1.7 1.7 24.1

102 1 1.7 1.7 25.9

103 1 1.7 1.7 27.6

104 3 5.2 5.2 32.8

105 1 1.7 1.7 34.5

107 2 3.4 3.4 37.9

108 2 3.4 3.4 41.4

109 4 6.9 6.9 48.3

111 1 1.7 1.7 50.0

113 2 3.4 3.4 53.4

114 2 3.4 3.4 56.9

115 1 1.7 1.7 58.6

116 1 1.7 1.7 60.3

117 1 1.7 1.7 62.1

120 3 5.2 5.2 67.2

121 1 1.7 1.7 69.0

122 1 1.7 1.7 70.7

123 1 1.7 1.7 72.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

124 2 3.4 3.4 75.9

127 3 5.2 5.2 81.0

128 1 1.7 1.7 82.8

131 1 1.7 1.7 84.5

132 2 3.4 3.4 87.9

141 1 1.7 1.7 89.7

143 1 1.7 1.7 91.4

146 1 1.7 1.7 93.1

147 1 1.7 1.7 94.8

155 1 1.7 1.7 96.6

174 1 1.7 1.7 98.3

181 1 1.7 1.7 100.0

Total 58 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total

N 58

Normal Parametersa Mean 113.34

Std. Deviation 22.892

Most Extreme Differences Absolute .093

Positive .089

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .709

Asymp. Sig. (2-tailed) .697

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Skala Penelitian

Nama/ Inisial : Pendidikan :

Usia : Pekerjaan :

Jenis Kelamin : Status Pernikahan :

Alamat asal :

“SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI”

Petunjuk Pengisian:

a. Dibawah ini terdapat 80 butir pernyataan.

b. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.

c. Berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang menurut Anda sesuai dengan keadaan Anda.

d. Tidak ada jawaban benar atau salah, karena itu pilihlah jawaban yang menurut Anda

paling sesuai. e. Data pribadi serta jawaban Anda akan dijamin penuh kerahasiaannya oleh peneliti, dan

digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini saja.

f. Pastikan Anda tidak melewatkan satu nomor pun. g. Keterangan jawaban:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya orang yang mudah untuk akrab dengan orang lain.

2. Saya tidak suka terlibat dalam perkelahian.

3. Saya adalah orang yang mudah memberikan pujian pada

orang lain.

4. Jika ada masalah, saya akan menyelesaikan dengan kepala

dingin.

5. Saya merasa curiga bila ada orang asing yang ramah

kepada saya.

6. Saya berusaha ramah pada semua orang.

7. Bila saya tidak suka terhadap seseorang, saya akan

mengutarakannya langsung kepada orang itu.

8. Dalam kondisi yang tertekan dan tidak nyaman, saya

berusaha untuk menjaga agar kepala tetap dingin.

9.

Orang-orang menjadi takut kepada saya, jika saya sedang

marah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

No. Pernyataan SS S TS STS

10. Saya menghindari adu mulut dengan orang lain.

11. Saya selalu berbicara dengan sopan, sekalipun saya tidak

menyukai lawan bicara saya.

12. Saya akan menolak melakukan tugas, jika sedang marah.

13. Saya bisa memukul orang lain, bila emosi saya terpancing.

14. Tempo bicara saya menjadi cepat ketika sedang marah.

15. Saya merasa tidak nyaman jika orang lain tahu saya

sedang marah

16. Saya merasa banyak orang yang tidak mengerti kemauan

saya.

17.

Orang lain mungkin memang bekerja lebih keras daripada

saya, sehingga lebih berhasil.

18. Saya memiliki dendam pada beberapa orang.

19. Terkadang saya tidak bisa menahan keinginan untuk

memukul orang lain.

20. Saya merasa kata-kata kasar hanya akan memperburuk

keadaan.

21. Jika ada orang yang berbuat salah, lebih baik saya fokus

untuk mencari solusi daripada mencaci makinya.

22. Saya merasa iri jika ada yang lebih berhasil daripada saya,

dan berusaha mencari cara untuk menjatuhkannya.

23.

Bila ada orang yang merusak barang milik saya, maka

saya akan balik membalas dengan merusak barang

miliknya juga.

24.

Jika ada yang menghambat aktivitas saya, saya akan

mencaci maki orang itu, meskipun dia tidak sengaja

melakukannya.

25. Saya ingin orang lain tahu bila saya sedang marah.

26. Terkadang orang yang tidak bersalah pun ikut menjadi

sasaran kemarahan saya.

27. Saya tidak bisa menahan diri untuk berdebat bila

seseorang tidak sependapat dengan saya

28. Saya sering terlibat adu mulut dengan orang lain.

29. Saya tidak akan marah tanpa ada alasan yang pasti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

No. Pernyataan SS S TS STS

30. Saya merasa senang jika bisa menemukan kesalahan orang

lain.

31. Saya tahu teman-teman saya membicarakan saya di

belakang saya.

32. Ketika ada yang membicarakan kekurangan saya, saya

akan menganggapnya sebagai bahan evaluasi pribadi saya.

33. Saya tidak akan memusuhi orang yang tidak menyukai

saya.

34. Saya merasa, marah hanya akan membuang-buang energi.

35. Saya akan berpikir panjang, sebelum menghina orang lain.

36. Saya tidak akan berbicara pada seseorang untuk

menunjukkan bahwa saya tidak menyukainya.

37. Bila saya sedang kesal, saya akan merusak benda-benda di

sekitar saya.

38. Saya merasa tidak menjadi diri sendiri jika ada kata-kata

kasar keluar dari mulut saya.

39. Saya orang yang tidak sabar, sehingga menjadi mudah

marah.

40. Jika saya bertemu orang yang saya anggap saingan, saya

tidak akan menyapanya.

41. Saya tidak pernah merusak barang milik orang lain dengan

sengaja.

42. Saya tidak pernah memukul orang lain tanpa alasan.

43. Saya merasa tidak berhak memukul orang lain, sekalipun

untuk membela diri.

44. Terkadang, saya berbicara dengan kata-kata kasar untuk

merendahkan orang lain.

45. Saya akan marah bila ada orang yang tidak sependapat

dengan saya.

46. Terkadang, saya tidak membutuhkan alasan kuat untuk

memukul orang lain.

47. Bila ada orang yang berani mengancam saya, maka saya

akan menghajarnya.

48. Saya akan mengancam orang yang tidak mau menuruti

keinginan saya.

49. Saya akan menghardik orang yang menghalangi jalan

saya.

50. Bila perlu, saya akan menggunakan kekerasan untuk

melindungi kepentingan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

No. Pernyataan SS S TS STS

51. Saya tidak suka dendam pada orang lain.

52. Saya sering mencaci maki orang lain yang tidak saya

sukai.

53. Bila ada orang yang menghambat jalan saya, saya tidak

takut untuk menabraknya.

54. Saya memiliki tabiat pemarah.

55. Lebih baik saya keluar ruangan daripada harus satu

ruangan bersama orang yang tidak saya sukai.

56. Terkadang saya merasa orang-orang menertawakan saya di

belakang saya.

57. Saya sering menggunjingkan orang lain.

58.

Saya pernah ditolak seseorang, namun saya tidak serta

merta jadi membencinya.

59. Saya orang yang mudah untuk akrab dengan orang lain.

60. Saya menyukai dialog yang hangat dan ramah.

61. Ketika berdebat saya selalu bisa mengontrol emosi saya.

62. Saya merasa malu jika saya merusak barang atau

menyakiti orang lain.

63. Saya selalu berusaha menghargai hak milik orang lain,

dengan tidak merusaknya.

64. Saya merasa malu jika tidak bisa menahan amarah.

65. Saya berusaha mendahulukan kepentingan orang banyak,

meskipun hal itu menguntungkan saingan saya.

66. Jika saya kalah dalam persaingan, itu mungkin karena saya

kurang bekerja keras.

67. Memperolok orang yang lebih lemah bukanlah gaya saya.

68. Jika ada orang yang berusaha memancing kemarahan saya,

saya akan menghindar.

69. Saya akan menghindar, jika ada orang yang menghalangi

jalan saya.

70. Saya tidak akan menghiraukan orang yang mengajak saya

berkelahi, sekalipun orang itu menghina saya.

71. Saya tidak segan untuk memukul orang yang tidak saya

kenal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

No. Pernyataan SS S TS STS

72. Saya merasa senang dan berterima kasih, apabila ada

orang yang berbuat baik kepada saya.

73. Saya merasa tidak nyaman ketika saya marah, sehingga

berusaha meredakannya.

74. Jika berada dalam situasi konflik, saya akan menghindari

kontak fisik.

75. Saya seringkali terlibat dalam perkelahian.

76. Ketika beraktivitas sebisa mungkin saya akan menjaga

orang lain agar tidak terluka secara fisik.

Terima Kasih ∞

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Transkrip Wawancara

Hari, Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2011

Lokasi : Rumah kontrakan subjek, Blunyahrejo, Yogyakarta

Waktu : 21.00 – 23.00

Nama/Inisial : AA

Usia : 24

Jenis kelamin : Pria

Asal daerah : Tebing Tinggi, Sumatera Utara

Domisili : Yogyakarta

Pekerjaan : Mahasiswa, Penulis Sastra

Pendidikan : S1

Jenis musik yang disukai : Heavy Metal, Brutal Death Metal, Hardcore, Punk,

Rapcore, Reggae.

Peneliti : Apakah kamu bermain musik Heavy Metal? Tergabung di band?

Subjek : Iya aku punya band Trash Metal namanya Whiplash, aku vokalis,

penulis lagu juga, sebenere aku sendiri ga terlalu ahli main musik, tapi aku tau

gimana nulis lagu metal karena belajar juga, banyak baca-baca buku tentang

musik metal. Termasuk teknik vokalnya juga.

Peneliti : Sejak kapan mengenal musik Heavy Metal? Kenapa bisa suka

sama jenis musik ini?

Subjek : Aku tau metal (Heavy Metal) sejak SMP, kebetulan waktu itu Om-

ku die hard fans-nya Sepultura, dan waktu mereka (Sepultura) konser di Surabaya

diajaklah aku kesana, nonton mereka, dan setelah itu aku langsung jatuh cinta.

Aku ngrasa mereka cool banget, dan terutama dengar musiknya yang sensasional

dan bikin merinding. Dari situ aku mulai cari kaset-kaset mereka, waktu itu di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Kotamas, Malioboro yang paling lengkap. Habislah duit-duit tabunganku buat

beli kaset dan kaos band metal. Sampai waktu SMA aku bisa main gitar, dan

bikinlah band Death Metal sama kawan-kawan se-angkatan, namanya Disfigured.

Sempat manggung di beberapa event sekolah tapi yaah banyak yang ga mudeng

sama musiknya, apalagi skill kita pas-pasan, jarang latihan, tambah lagi tiap

main pasti teler. Hahaha… parah banget pokoknya. Sampai lulus SMA masuk

kuliah aku seneng karena ketemu kawan-kawan gerakan mahasiswa yang punya

selera musik yg sama, bikinlah lagi aku band metal yang lebih tertata secara

musikal, aku juga belajar banyak bahwa musik metal itu nggak cuma asal keras

dan kenceng aja, tapi punya struktur dan pattern. Aku jadi makin suka musik ini,

musiknya full energi, dan cocok sama kepribadianku.

Peneliti : Pendapat orang tua gimana?

Subjek : Mereka ya ga komentar banyak, mereka ga berusaha mendukung

atau gimana tapi mereka ga pernah ngrasa terganggu atau bermasalah. Aku mau

jingkrak-jingkrak, pasang musik keras gondrongin rambut, pake baju itam-itam

pun mereka ga pernah protes.

Peneliti : Pengalaman apa yang didapat saat mendengarkan musik Heavy

Metal?

Subjek : Musik metal itu ga kaya musik yang biasa orang denger buat

hiburan, atau yang rekreasional. Musiknya itu jadi keyakinan tersendiri, macam

agama atau sekte. Ada ideologi anti konformis di musik metal. Kita jadi ngerasa

berbeda dari orang lain, perasaan-perasaan bebas, keinginan-keinginan untuk

membangkang itu muncul.

Peneliti : Pernah slamdancing, moshing, atau headbanging? Kapan pertama

kali?

Subjek : Ikut moshing udah dari SMP, jaman aku SMP, ukuran anak SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

badanku termasuk bongsor jadi ga takutlah aku berhantam-hantaman dengan

anak-anak kuliahan atau yang lebih tua dari aku.

Peneliti : Pengalaman yang didapat saat melakukan slamdancing, moshing,

atau headbanging? Merasa senang, lega atau bagaimana?)

Subjek : Aku selalu menikmati pergi ke konser semua rasa marah dan

penat itu bisa tersalurkan, masa bodoh, nggak perlu banyak mikir, keluarin aja

semuanya disitu. It’s fun, kita ngrasa sakit desak-desakan, dorong-dorongan,

sampai sikut-sikutan kena muka bahkan sampai memar tapi itu semua is such a

good time buatku.Habis itu rasanya kayak lega, terang lagi itu pikiran-pikiran

dan stress.

Peneliti : Jadi apakah musik Heavy Metal membantu melepas frustasi?

Subjek : Ga tau juga tapi buat aku dengerin musik ini tiap hari itu bikin

bersemangat dan happy. Jadi ritual khusus tiap bangun pagi buat bangkitin

semangat. Kalau aku sedang marah atau sedang nggak mood, jujur aku akan

memutar lagu-lagu metal, terus setel dengan volume sekeras-kerasnya. Dengan

gitu perasaan dan pikiranku bisa terefleksikan.

Peneliti : Pengaruh lirik dalam musik Heavy Metal?

Subjek : Aku ini bisa dibilang musisi, pemain musiklah, jadi secara

otomatis aku dengerin musik, tapi juga dengerin dan berusaha memahami

liriknya, karena sebenarnya yang inti dari heavy metal itu ya liriknya, ga bisa

kamu bikin musik keras hingar bingar tapi liriknya menye-menye macam pop

melayu. Metal itu mesti menggambarkan kenyataan hidup, keresahan-keresahan

di masyarakat, termasuk sisi yang kelam, borok-boroknya manusia juga. Intinya

ya harus jujur dan berani, nggak cuma gombal. Aku sendiri suka sama lirik-lirik

yang mengandung kritik sosial dan politikal, kayak Homicide gitu, rasanya pas

aja kalo tema lirik sama musiknya sama-sama keras, ngena banget.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Peneliti : Gimana pengalaman waktu menulis lirik?

Subjek : Ketika aku mau nulis lirik biasanya aku dapet inspirasi dari

keresahanku sendiri, dari situ aku tulis semua ide gagasanku, ga harus puitis atau

berima kayak pantun tapi lugas. Dan aku ga berusaha terlihat cerdas dengan

membuat kata-kata yang sulit dicerna artinya. Kalo marah bilang aja anjing.

Gampang kan?

Peneliti : Punya idola, musisi favorit yang influential sama lirikmu nggak ?

Subjek : Kalo a ku suka Homicide, Morgue Vanguard, Immortal Tech, atau

Arian13 dari Seringai. Mereka cerdas dalam nulis lirik, dan bisa ngemas

musiknya jadi protes sosial yang ngena.

Peneliti : Gimana dampak musik pada kehidupan sehari-hari? (Positif atau

negatif)

Subjek : Ya pengaruhnya banyak, dari penampilan,sampai prinsip hidup.

Hobi dan kerjaan ku kan juga ga jauh-jauh dari situ tuh, aku sekarang personil

dari sebuah band metal.

Peneliti : Punya pengalaman dengan musik dan alkohol?

Subjek : Aku sendiri udah ga hobi minum alkohol, aku berusaha tetap

sadar waktu menikmati musik. Biar sensasi yang aku rasain tetep nyata, dan ga

dibuat-buat karena imajinasi pemabukku atau karena halusinasi. Biar dikatain

cupu atau alim tapi masuk kuping kanan keluar kuping kiri aja, orang kan bebas

mau ngapain, toh aku juga ga pernah nglarang-nglarang orang buat minum atau

ngobat, aku anggap masing-masing dari kita udah dewasa, udah tau resikonya

jadi ga perlu diceramahin macem-macem. Dulu aku pernah mabuk-mabukan tiap

main musik atau nonton konser, justru karena itu aku tau gimana efeknya ke

badan ke pikiran kita. Ga enak banget waktu pagi kita bangun badan lemes, sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

semua, trus kita ga inget tadi malem habis ngapain gara-gara teler. Dari situ aku

mutusin buat putus zat, macam anak hardcore yang punya moto straight edge

haha cuman aku bukan vegetarian.

Peneliti : Pendapat tentang stereotipe dari masyarakat?

Subjek : Banyak yang bilang metal itu musik sampah, udah suaranya

berisik, lagunya ga jelas, isinya cuma orang teriak-teriak. Tapi aku bilang, kalo

orang dengerin sungguh-sungguh, orang-orang baca liriknya, orang ga akan

bilang gitu. Aku skeptis sama pendapat orang-orang yang bilang kalo musik

metal itu biangnya kekerasan atau kerusuhan. Di negara ini kekerasan itu terjadi

dimanapun setiap hari dan itu dibiarin bahkan dipelihara sama pemerintah buat

tujuan-tujuan politis. Bener ngga? Trus soal isu di Amerika kalau musik ini punya

subliminal message yang ndorong orang buat bunuh diri. Menurutku itu semua

dibuat-buat, remaja di Amerika ga sedikit yang bermasalah, lalu musik ini yang

dijadikan kambing hitam, padahal masalah-masalah keluarga yang ga harmonis,

atau kesakitan, kekerasan di rumah tangga, yang orang tuanya mabuk-mabukan,

ya itu semua sebenernya akar masalahnya, bukan musiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI