jurnal "analisis pengaruh kualitas audit terhadap earnings mangement: studi pendekatan audit...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP EARNINGS
MANAGEMENT: STUDI PENDEKATAN AUDIT QUALITY METRIC
SCORE (AQMS)
Diana Pratiwi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of audit quality on
earning management: an approach study audit quality metric score (AQMS).
Identify earnings management measured with discretionary accrual (DA). The
multidimensional measurement of audit quality (AQMS), which represent the
dimension of competence and independence of audit quality, measured by Big 4,
Industry Specialization KAP, audit tenur, client importance, and going concern
audit opinion. Population of this study is manufacturing companies listed on
Indonesian Stock Exchange (BEI) for 2011 – 2013. Selection of the study using
purposive sampling method, which is the company that publishes the annual
report. Based on purposive sampling method, the study sample size was 129
companies. Analysis tools to test the hypothesis that multiple regression analysis
using SPSS 19 for windows. The results of this study Audit quality metric score
(AQMS) finds occurence of negative effect on earnings management, specifically
on Big 4, audit tenur, and going concern audit opinion. This study show that
leverage, size and sale growth doesn’t have positive effect on earnings
management.
Keywords: earnings management, audit quality, Big 4, Industry Specialization
KAP,audit tenur, client importance, going concern audit opinion, audit quality
metric score (AQMS).
I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia
menyebabkan peningkatan jumlah perusahaan go public. Oleh karena itu,
dibutuhkan kualitas laporan keuangan yang akan dipublikasikan sebagai syarat
bahwa perusahaan telah go public. Laporan keuangan yang telah diterbitkan
2
merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang berguna untuk
pengambilan keputusan. Laporan keuangan tersebut digunakan pihak manajemen
untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan dan informasi
keuangan kepada pihak luar.
Manajemen memiliki tanggung jawab dalam melaporkan hasil kegiatan
dan posisi keuangan perusahaan kepada pemegang saham dan pihak luar melalui
laporan keuangan. Dalam penyusunannya laporan keuangan dipilih dengan dasar
akrual. Namun di sisi lain pihak manajemen diberi keleluasan dalam memilih
metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku. Sering kali metode yang digunakan manajemen untuk
tujuan tertentu salah satunya manajemen laba atau earnings management, yang
dianggap memiliki kecenderungan adanya kecurangan walaupun tidak melanggar
hukum.
Perkembangan pola manajemen laba yang bersifat opportunist
mengimplikasikan peran dari auditor sebagai salah satu gatekeeper pasar modal
yang dapat memberikan kepastian (assurance) atas kualitas pelaporan keuangan
perusahaan publik (Ronen dan Yaari, 2008 dalam Herusetya et al, 2012). Selain
itu, ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen
laba yang selalu dikaitkan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP).
Berawal dari kegagalan KAP Arthur Andersen di Amerika Serikat tahun
2001, yang gagal mempertahankan independensinya terhadap kliennya Enron.
Skandal tersebut berupa perhitungan atas total pendapatan Enron pada tahun
3
2000. Skandal tersebut melahirkan The Sarbanes- Oxley Act (SOX) tahun 2002
(Pradana dan Rudiawarni, 2013).
Pesan tersebut digunakan oleh banyak negara untuk memperbaiki struktur
pengawasan terhadap KAP dengan memperhatikan kualitas audit. Menurut
investor, kualitas audit dapat dilihat dari laporan auditor maupun reputasi auditor.
Berdasarkan pengertian tersebut, kualitas audit merupakan gabungan dimensi
kompetensi dan independensi auditor. Penggabungan antara dimensi kompetensi
dan independensi disebut dengan Audit Quality Metric Score (AQMS).
Menurut KMK 423/ KMK.06/2002 tentang pembatasan praktik akuntan
publik, diharapkan dapat mempertahankan independensi auditor sehingga kualitas
audit menjadi lebih tinggi. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan lagi
dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan
publik. Peraturan ini membatasi pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk enam tahun
buku berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk tiga tahun
buku berturut-turut.
Indikator lain yang dapat mendeteksi manjemen laba adalah independensi
auditor. Independensi merupakan etika yang harus dijaga oleh auditor, dimana
mereka dituntut jujur dan objektif dalam melakukan penugasan audit. Nasser et al
(2006) berpendapat bahwa independensi akan hilang apabila auditor memiliki
hubungan (keluarga maupun keuangan) dengan kliennya. Hubungan tersebut
menimbulkan kecurigaan bahwa auditor akan memihak kliennya, sehingga dapat
mempengaruhi sikap dan opini mereka.
4
Peran auditor sebagai penanggung jawab untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran atas laporan keuangan, dan juga bertanggung jawab terhadap
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going
concern) dalam periode tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan
yang diaudit. Selain itu, kepentingan ekonomi klien sangat penting secara
ekonomi untuk auditor. Dimana kepentingan ekonomi klien dapat bermanfaat
sebagai sarana promosi, keamanan kerja auditor dan memungkinkan adanya
kompromi diantara mereka.
KAP yang berkualitas dan memiliki spesialisasi industri yang dapat
menjamin kualitas laporan (informasi) yang dihasilkan. Selain itu, keahlian dan
pengalaman yang dimiliki oleh KAP spesialisasi industri diharapkan dapat
membatasi manajemen laba. Adapun penggukuran manajemen laba menggunakan
akrual diskresioner (discretionary accrual).
Motivasi penelitian ini adalah menguji kembali penelitian Herusetya et al
(2012) apakah pengaruh pengukuran kualitas audit multidimensi (Audit Quality
Metric Score) memiliki dampak terhadap earnings mangement. Dan pengukuran
dengan pendekatan AQMS ini merupakan pendekatan yang baru dan pertama
digunakan dalam penelitian kualitas audit yang diukur dalam bentuk skor dari
beberapa proxy yang digunakan. Dalam penelitian kualitas audit di ukur dengan
ukuran KAP, KAP spesialisasi industri, Audit tenur, Kepentingan Ekonomi KAP
dan Opini Audit Going Concern. Berbeda dengan peneliti sebelumnya, penelitian
ini hanya fokus pada perusahaan manufaktur selama 3 tahun belakangan ini
(2011-2013).
5
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian
ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Earnings
Management: Studi Pendekatan Audit Quality Metric Score (AQMS)”. Adapun
permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh ukuran KAP terhadap earnings mangement ?
2. Bagaimana pengaruh KAP spesialisasi industri terhadap earnings
mangement ?
3. Bagaimana pengaruh audit tenur terhadap earnings mangement ?
4. Bagaimana pengaruh kepentingan ekonomi KAP terhadap earnings
mangement ?
5. Bagaimana pengaruh opini audit going concern terhadap earnings
mangement ?
II. METODE PENELITIAN
1. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder dari perusahaan manufaktur yang go public terdaftar di BEI periode
2011-2013. Sedangkan data dan laporan opini audit diambil dari laporan
auditor independen perusahaan.
2. Pemilihan Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling.
Sampel dipilih dari perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2011-2013. Adapun sampel ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
6
a. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan berakhir 31 Desember periode
2011-2013.
b. Laporan keuangan yang memakai mata uang rupiah.
c. Terdapat laporan auditor independen atas laporan keuangan periode 2011-
2013.
3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Dependen
Earnings Management (ASBDA)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Earnings
Management.Variabel ini diukur dengan menggunakan discretionary
accruals (DA). Nilai DA dihitung dengan menggunakan model Jones yang
dimodifikasi, karena model ini paling baik di antara model lain yang sama-
sama digunakan untuk mengukur manajemen laba (Lobo dan Zhou, 2001
dalam Widyaningdyah, 2001). Untuk pengukuran DA, terlebih dahulu akan
mengukur total akrual. Selanjutnya perhitungannya merupakan selisih antara
TA ( total accrual) dengan NDA (non discretionary accruals). Adapun
tahapnya sebagai berikut:
1. Total accruals (TA) dihitung dengan model Jones dengan rumus = laba
bersih (net income) - (arus kas operasi (cash flow from operating)
2. Menghitung total accruasl dengan persamaan regresi
TAt/Ait-1 = a1(1/Ait-1) + a2[(∆ Revit- ∆Recit)/ Ait-1] +a3(PPEit/Ait-1)+ e
Keterangan:
TAt = total accruals perusahaan i pada periode t
7
Ait-1 = total assets perusahaan i pada periode t-1
∆ Rev it = perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t
∆ Recit = perubahan piutang perusahaan i pada periode t
PPEit = aktiva tetap perusahaan i pada periode t
a1, a2, a3 = koefisien regresi
3. Menghitung nondiscretionary accruals dengan menggunakan koefisien
regresi di atas:
NDAit = α1(1/Ait-1) + α2[(∆Revit- ∆Recit)/ Ait-1] +α3(PPEit/Ait-1)+ e
Keterangan:
NDAit = nondiscretionary accruals perusahaan i pada periode t
α1, α2, α3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada
perhitungan total accruals.
4. Menghitung discretionary accrual
DAit = (TAt/ Ait-1) - NDAit
Keterangan:
DAit = discretionary accruals perusahaan i pada periode t
b. Variabel Bebas/Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel dependen atau terikat. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah kualitas audit yang diprosikan dengan ukuran KAP, KAP spesialisasi
industri, audit tenur, kepentingan ekonomi KAP dan pelaporan opini audit
8
going concern. Adapun definisi dan pengukuran dari masing-masing variabel
sebagai berikut :
1) Ukuran KAP (BIG4)
Variabel ini adalah variabel dummy, diasumsikan jika perusahaan
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 maka bernilai 1,
tetapi jika perusahaan diaudit oleh KAP non big 4 maka bernilai 0.
2) KAP Spesialisasi Industri (SPCL)
Variabel ini adalah variabel dummy, yang mana KAP
diklasifikasikan sebagai spesialisasi industri jika pangsa pasarnya lebih
dari 20% dari total pangsa pasar seluruh perusahaan manufaktur maka
diberi nilai 1, tetapi jika pangsa pasarnya kurang dari 20% maka bernilai 0.
3) Audit Tenur (TNUR)
Variabel ini merupakan variabel dummy, yang mana audit tenur
diberi nilai 1 jika masa penugasan KAP berada dalam interval > 3 tahun
dan < 9 tahun yang menandakan kualitas audit yang tinggi, dan diberi nilai
0 jika lainnya.
4) Kepentingan Ekonomi KAP ( Clien Important )
Kepentingan Ekonomi KAP ialah ukuran tingkat ketergantungan
ekonomi KAP pada klien, diberi skor 1, jika KAP tidak memiliki
ketergantungan terhadap klien, yaitu jika nilai rasio CI KAP berada pada
interfval μ ± σ, dimana μ adalah rerata CI seluruh KAP pada tahun t, dan σ
adalah deviasi standarnya. Diberi nilai 0 jika lainnya. Adapun rasio CI
KAP dengan menggunakan rumus berikut:
9
CIit = SIZEit/ [ SIZEit𝑛𝑖=1 ]
Keterangan :
SIZE = natural logaritma darii total aset klien i
SIZE𝑛𝑖=1 = jumlah total aset (dalam natural logaritma) dari n klien
yang diaudit oleh KAPj dalam tahun tertentu t
5) Pelaporan Opini Audit Going Concern (RQA)
Proksi ini mengunakan opini audit going concern (GC) dan
menguji tingkat akurasi dari pelaporan opini GC yang diterbitkan oleh
KAP. RQA diberi nilai 1 jika memenuhi salah satu kriteria berikut,dan
diberi nilai 0 jika lainnya. RQA diukur dengan: (1) jika KAP memberi
opini GC pada tahun t, dan klien i pada tahun t+1 mengalami arus kas
operasi negatif atau rugi bersih sebagi indikasi adanya financial distress,
dan (2) jika KAP tidak memberikan opini GC pada tahun t, dan pada tahun
t+1 tidak mengalami arus kas negatif atau rugi bersih (Herusetya et al
2012).
6) Audit Quality Matric Score (AQMS)
AQMS adalah pengukuran multidimensi kualitas audit dengan
jumlah skor dari ke 5 proksi kualitas audit KAP yang meliputi dimensi
“kompetensi” (ukuran KAP, KAP Spesialisasi industri) dan dimensi
“independensi” (audit tenur, kepentingan ekonomi KAP dan Opini Audit
Going Concern), terhadap klien i pada tahun t, yang dibobot dengan
jumlah skor AQMS tertinggi, yaitu nilai 5 (Herusetya et al., 2012).
10
c. Variabel Kontrol
1) Sales Growth (SLGRW)
Tingkat pertumbuhan penjualan dapat mempengaruhi akrual diskresioner.
Maka variabel ini dicari dari tingkat pertumbuhan penjualan selama satu
tahun
SLGRW = ( salest-salest-1)/salest-1
2) Leverage (LEV)
Variabel ini memiliki pengaruh positif terhadap akrual diskresioner (Jackson
et al., 2008). Variabel LEV merupakan rasio total liabilitas terhadap aset
perusahaan pada tahun t.
LEV = total liabilitas/total aset
3) Ukuran Perusahaan (SIZE)
Variabel ini memiliki probabilitas untuk meningkatkan modal dan biaya
terendah. SIZE merupakan natural logaritma dari total aset perusahaan.
Penggunaan natural log dari total aset bertujuan untuk mendapatkan data
dengan variansi yang tidak terlalu besar dan memenuhi asumsi normalitas.
SIZE = Ln(Total Aset)
4. Uji Kualitas Instrumen dan Data
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data
kuantitatif. Data tersebut merupakan gambaran perusahaan yang dijadikan
11
sampel dalam penelitian ini. sehingga dapat diketahui nilai rata-rata (mean),
frekuensi, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.
b. Uji Aumsi Klasik
Sebelum pengolahan data dilakukan winsorization untuk menghindari data
yang outlier. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokolerasi, uji
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji hipotesis. Berikut penjelasan
uji asumsi klasik yang digunakan :
1) Uji Normalitas
Uji normalitas yang bertujuan melihat apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov-
Smirnov. Kriteria yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi
normal jika nilai probabilitas (signifikansi) > 0,05.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokolerasi. Ada tidaknya autokorelasi yang terdapat dalam persamaan
regresi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (DW). Adapun kriteria
pengujian autokolerasi yaitu:
a) Nilai D-W dibawah -2 ( dw < dl) ada autokorelasi positif.
b) Nilai antara -2 sampai dengan 2 (dw > (4-dl) berarti tidak ada auto
korelasi
12
c) Nilai D-W di atas 2 ( dw > ( 4-dl ) berarti ada autokorelasi negatif.
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah terdapat kolerasi
antar variabel independen. Mulitikolinearitasdapat dilihat dari nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF
<10, maka terdapat kolonieritas yang dapat di toleransi.
4) Uji Heterosekedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Uji heteroskedatisitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Gledser. Kriteria yang digunakan untuk menentukan data tidak terjadi
heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.
c. Uji Hipotesis
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
berganda (multiple regression analysis). Adapun model pengujian
hipotisisnya sebagai berikut:
ABSDAit = ɤ0 + ɤ1 BIG4it + ɤ2SPCLit+ ɤ3TNURit+ ɤ4CIit+ ɤ5RQAit+ ɤ6
SLGRWit+ ɤ7 LEV + ɤ8SIZE + ɛit
Keterangan:
ABSDA = Earnings mangement
BIG4 = ukuran KAP
SPCL = KAP spesialisasi industri
TNUR = audit tenur
13
CI = kepentingan ekonomi KAP
RQA = pelaporan opini audit going concern
SLGRW = sales growth
LEV = leverage
SIZE = ukuran perusahaan
ɤ = koefisien regresi model
ɛ = error term
1) Uji Simultan (Uji F)
Uji nilai F menunjukan apakah semua variabel bebas/independen
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Terdapat pengaruh bersama-sama dan signifikan, jika nilai sig < α
(alpha) dan F hitumg > F tabel.
2) Uji Parameter Individual (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap dependen secara parsial (sendiri-sendiri). Hipotesis akan
diterima:
1. Nilai probabilitas (sig.) < α =5%
2. Nilai t hitung > t tabel maka hipotesis diterima.
3) Koefisien determinasi (adjusted R2)
Uji koefisien determinasi (adjusted R2) untuk melihat kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel dependen.
Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R2, dimana untuk
menginterpretasikan besarnya nilai koefisien determinasi harus diubah
14
dalam bentuk persentase (Ghozali, 2007). Kemudian sisanya (100% -
persentase koefisiean determinasi) dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak masuk dalam model.
III. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang merupakan variabel
dummy, sehingga sulit untuk dideskripsikan dan pada penelitian ini menggunakan
tabel frekuensi masing-masing variabel bebas dan formula AQMS. Tabel 4.8.
AQMS merupakan penjumlahan dari masing-masing variabel bebas dari kualitas
audit. Skor 1 terdapat 40 perusahaan dengan persentase 31%, Skor 2 terdapat 44
perusahaan dengan persentase 34,1%, Skor 3 terdapat 20 perusahaan dengan
persentase 15,5%, Skor 4 terdapat 20 perusahaan dengan persentase 15,5% dan
terakhir Skor 5 terdapat 3 perusahaan dengan persentase 2,3%.
Hasil statistik deskriptif tabel 4.2. memberikan gambaran mengenai
Variabel sales growth memiliki nilai rata-rata 0,0419 dan standar deviasi sebesar
0,37626.Variabel laverage memiliki nilai rata-rata 0,6061 dan standar deviasi
sebesar 0,67262. Variabel SIZE memiliki nilai rata-rata 22,7504 dan standar
deviasi sebesar 5,76618.
15
B. Hasil Pengujian dan Pembahasan
1. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Earnings Mangement
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel ukuran KAP
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,041 < alpha (0,05) sehingga dapat
disimpulkan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap earnings
mangement. Dengan demikian hipotesis satu diterima, karena mengidikasikan
bahwa ukuran KAP yang berafiliasi dengan Big4 dapat memberikan jaminan
yang lebih besar kepada investor terhadap integritas pelaporan keuangan
2. Pengaruh KAP Spesialisasi Industri terhadap Earnings Mangement
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel KAP spesialisasi
industri mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,479 > alpha (0,05) sehingga dapat
disimpulkan KAP spesialisai industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
earnings mangement. Hal ini mengidentifikasikan bahwa earning mangement
yang dilakukan KAP spesialisasi industri akan lebih tinggi, sehingga berdampak
positif pada manjemen laba. KAP yang memiliki keahian dan pengalaman dalam
industri dapat meningkat manajemen laba sesuai kebutuhan klien.
3. Pengaruh Audit Tenur terhadap Earnings Mangement
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel audit tenur
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,19 < alpa (0,05) sehingga dapat
disimpulkan audit tenur berpengaruh secara signifikan terhadap earnings
mangement. Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Yang artinya variabel
audit tenur berpengaruh negatif secara signifikan terhadap earnings mangement.
Sehingga waktu yang penugasan yang lama dapt mengancam independensi
16
auditor yang menyebabkan penurunan kualitas , maka kemungkinan terjadi
manajemen laba akan tinggi.
4. Pengaruh Kepentingan Ekonomi KAP terhadap Earnings Mangement
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel Kepentingan
ekonomi KAP mempunyai nilai signifikasi sebesar 0,148 > alpa (0,05) sehingga
dapat disimpulkan kepentingan ekonomi KAP tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap earnings mangement. Dengan demikian hipotesis keempat ditolak. Yang
artinya variabel Kepentingan ekonomi KAP tidak berperngaruh positif secara
signifikan terhadap earnings mangement. Hal ini mengidentifikasikan
independensi auditor yang mulai meningkat, karena bisa menjaga reputasinya.
Sehingga KAP yang mempunyai ketergantungan ekonomi tetapi tidak melakukan
manjemen laba yang diinginkan oleh klien.
5. Pengaruh Pelaporan Opini Audit Going Concern terhadap Earnings
Mangement
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel pelaporan opini audit
going concern mempunyai nilai signifikasi sebesar 0,000 < alpa (0,05) sehingga
dapat disimpulakan pelaporan opini audit going concern berpengaruh secara
signifikan terhadap earnings mangement. Dengan demikian hipotesis kelima
diterima. Yang artinya variabel pelaporan opini audit going concern berpengaruh
negatif secara signifikan terhadap earnings management. opini audit going
concern yang diterbitkan oleh KAP dapat menyebabkan tingginya manjemen laba
pada perusahaan tersebut.
17
6. Pengaruh Variabel Kontrol Sales Growth
Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel sales growth
memiliki nilai signifikasi sebesar 0,113 > alpa (0,05) sehingga sales growth tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap earnings mangement.
7. Pengaruh Variabel Kontrol Leverage
Berdasarkan tabel 4.14. tampak bahwa variabel laverage memiliki nilai
signifikasi sebesar 0,300 > alpa (0,05) sehingga variabel laverage tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap earnings mangement.
8. Pengaruh Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.14. tampak bahwa variabel Ukuran perusahaan memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,348 > alpa (0,05) sehingga Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap earnings mangement.
9. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Secara umum penelitian ini menemukan bukti adanya pengaruh
negatif kualitas audit terhadap earnings mangement yang diukur dengan
akrual deskresionari absolut. Pengujian ini menggunakan pengukuran
mulitidimensi kualitas audit yang meliputi dimensi independensi dan
kompetensi. Hasil pengujian bersama menemukan bukti bahwa, kualitas audit
yang berpengaruh negatif terhadap earnings mangement, yaitu variabel
ukuran KAP, audit tenur, dan pelaporan opini audit going concern.
18
Hasil penilitian ini juga menemukan bukti KAP spesialisai industri
yang memiliki keahlian dalam memahami bisnis yang diharap mampu
mengurangi tindakan manjemen laba, namun pada studi ini KAP spesialisai
industri berpengaruh positif meningkatkan laba. Selain itu tingkat
ketergantungan KAP berpengaruh negatif terhadap earnings mangement. Hal
tersebut dibuktikan walaupun KAP memiliki ketergantungan ekonomi
terhadap klien, namun KAP mampu menjaga reputasinya, sehingga dapat
mengurangi praktik earnings mangement.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk penelitian-penelitian serupa
dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:
1. Menambah periode pengamatan agar sampelnya lebih banyak dan
memenuhi standar dalam menilai audit tenur.
2. Melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan multidimensi
kualitas audit (AQMS) dengan pengukuran manajemen laba yang lain,
misalnya kecenderungan untuk memenuhi target laba dan manajemen laba
transaksi real.
3. Memperluas objek penelitian, tidak hanya perusahaan manufaktur tetapi
seluruh perusahaan non-financial.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan proksi kualitas
audit yang lain dari dimensi kompetensi dan independensi untuk
pengukuran AQMS.
19
C. Keterbatasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh, ada
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Periode pengamatan hanya 3 tahun dari tahun 2011-2013 sehingga
sampel yang digunakan sangat terbatas dan jangka waktu tersebut
terlalu singkat untuk menilai audit tenur.
2. Penelitian ini hanya menggunakan pengukuran multidimensi kualitas
audit (AQMS) dengan manjemen laba.
3. Objek penelitian ini hanya dari perusahaan manufaktur saja sehingga
hasil penelitian tidak bisa digeneralisir pada tipe perusahaan lainnya.
4. Penelitian ini menggunakan pengukuran kualitas audit multidimensi,
yang hasilnya tergantung dengan 5 proksi kualitas audit yang
digunakan dari setiap dimensi kompetensi dan independensi.
20
Daftar Pustaka
Arens, A A., El Der, RJ., Beasley, Ms., Jusuf A A, 2009. “Auditing And
Assurance Services An Integrated Approach An Indonesian
Adaption”. Singapore: Prentice Hall
Belkaoui, A. R. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Empat.
Craswell, A., Francis, J and Taylor, 1995, “auditor brand name reputations and
industry specializations”. Journal Of Accounting And Economics.
Vol.20 No.3, Hal. 297-322.
Dahlan, A., Pangalung, G., Tawakkal,2013, ”faktor-faktor yang mempengaruhi
independensi auditor”. Jurnal Universitas Fajar Makassar.
Farida, Y., Prasetyo, Y., Herwiyanti, 2010, “Pengarug Penerapan Governance
Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi, Vol. 12, No. 2, Hal. 69-80.
Ghozali, 2007, “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
http:// www. Hariharyanto.wordpress.com (2008, juni 11). Independensi.
Diakses pada tanggal 01-09-2014, pukul 19.30 wib.
KMK 423/ KMK.06/2002 tentang pembatasan praktik akuntan publik.
Luhgiatno, 2010, “Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen
Laba Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Indonesia.”
Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 5, No.2, Hal. 15-31.
Geiger, M.A. & Rama, D.V, 2006, “Audit Firm and going concern reporting
accuracy”. Accounting horizons, Vol.20, No.1, Hal.1-17.
Ghosh, A & Moon, D., 2005, “audit tenur and perceptions of audit quality. The
accounting review, Vol.80, No.2, Hal.585-612.
Gul, F.A., Fung, S.YK., &Jaggi, B., 2009, ”Earning Quality: Some Evidence
on The Role Of Auditor Tenure and Auditor’s Industry Expertise”.
Journal of Accounting and Economics, Vol.47, Hal. 265-287.
21
Herusetya et al., 2012, ” Analisis Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba
Akuntansi: Studi Pendekatan Composite Measure Versus
Conventional Measure”. Proceeding SNA 15 Banjarmasin.
Ihalauw J.O.I., dan Ummi A. Afni, 2001, “Manjemen Earning Dalam
Penawaran Perdana Saham Di Bursa Efek Jakarta Periode 1998-
2000”. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 8, No. 2, Hal. 191-208.
Kusharyanti, 2003,” Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan
Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang”. Jurnal akuntansi
dan manjemen.
Maulidah, Diana, 2013, “Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap
Earnings Management Dalam Perusahaan Perbankan Di Indonesia”.
Jurnal Universitas Negeri Semarang.
Mayangsari, Sekar, 2004, “Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit,
Serta Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. Proceeding SNA VI Surabaya, Hal. 1255-1269.
Meutia, Inten, 2004, “Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manjemen
Laba Untuk KAP Big 5 Dan Non Big 5”. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, Vol. 7 No. 3, Hal. 33-350.
Prawinandi, W., Suhardjanto, D., Triatmoko, H., 2012, “Peran struktur
corporate governance dalam tingkat kepatuhan mandatory disclosure
konvergensi IFRS”. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XV,
Aceh.
Rusmin, R, 2009, “Auditor Quality and Earnings Mangement:Singapore an
Evidence”. Manajement Auditing Journal, Vol. 25, No. 7
Sekaran, Uma, 2006. Research Method For Business. Terjemahan Yon, Kwan
Men. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat .
Sinaga, Daud, 2012, “Analisis Pengaruh Audit Tenur, Ukuran KAP Dan
Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi.
Universitas Diponegoro Semarang.
Tjun, L., Elyzabet, I., & Santy, S., 2012, “Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal akuntansi
Vol. 4, No.1, Hal.33-56.
Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 Tanggal 5 Februari 2008
tentang Jasa Akuntan Publik.
22
Pradana, S W dan Rudiawarni, F A, 2013, “Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
Earnings Management Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Go
Public Di BEI Periode 2008-2010”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vol.2 , No.1.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2004. Accounting Theory. Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat.
Susanti, Rahayu, 2013, “Pengaruh Audit Tenur, Reputasi Auditor, Disclosure,
Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Magelang.
Sutrisno, 2010, “Pengaruh Earnings Manajemen Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Mekanisme Corporate Covernance Sebagai Moderating
Variable”. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Tuanakotta, Theodorus M., 2011. Berfikir Kritis Dalam Auditing. Salemba
Empat : Jakarta
Guna, W dan Herawaty, A, 2010, “Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance, Independensi Auditor Dan Faktor Lainya Terhadap
Manajemen Laba”. Jurnal bisnis dan akuntansi. Vol. 12, No.1, Hal.
53-68
Widyaningdyah, Agnes Ustari, 2001,“Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go
Public Di Indonesia.” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol. 3 , No.2,
Hal. 89-101
23
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ukuran KAP 129 ,00 1,00 ,4419 ,49854 KAP spesialisasi industri 129 ,00 1,00 ,3101 ,46433 audit tenur 129 ,00 1,00 ,3953 ,49083 kepentingan ekonomi KAP 129 ,00 1,00 ,0930 ,29160 opini audit going concern 129 ,00 1,00 ,9535 ,21141 AQMS 129 ,00 5,00 2,1938 1,15297 Sales Growth 129 -1,00 1,27 ,0419 ,37626 Leverage 129 ,03 5,03 ,6061 ,67262 Size 129 11,61 32,35 22,7504 5,76618 Valid N (listwise) 129
Tabel 4.8
AQMS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ,00 2 1,6 1,6 1,6
1,00 40 31,0 31,0 32,6
2,00 44 34,1 34,1 66,7
3,00 20 15,5 15,5 82,2
4,00 20 15,5 15,5 97,7
5,00 3 2,3 2,3 100,0
Total 129 100,0 100,0
Tabel 4.14
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,341 ,061
5,541 ,000
ukuran KAP -,053 ,025 -,271 -2,068 ,041
KAP spesialisasi industri -,018 ,026 -,088 -,710 ,479
audit tenur -,036 ,015 -,184 -2,381 ,019
kepentingan ekonomi KAP -,043 ,029 -,129 -1,456 ,148
opini audit going concern -,172 ,036 -,376 -4,720 ,000
Sales Growth ,032 ,020 ,126 1,597 ,113
Leverage -,012 ,011 -,083 -1,041 ,300
Size -,002 ,002 -,092 -,943 ,348
a. Dependent Variable: Earnings management
24
CURRICULUM VITAE
Nama : Diana Pratiwi
Alamat : Susukan 3 RT. 03/ RW. 10, Genjahan, Ponjong,
Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
Tempat/Tanggal lahir : Gunungkidul, 11 Juni 1993
Status : Belum menikah
Agama : Islam
No.Telepon : 087839390827
Email :[email protected];
Pendidikan Formal
1. Sedang menyelesaikan program SI Ekonomi Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Angkatan 2011.
2. SMA N 1 Karangmojo, Jurusan IPA, Gunungkidul. Lulus tahun 2011
3. SMP N 1 Ponjong, Gunungkidul. Lulus tahun 2008
4. SD N Genjahan 2, Gunungkidul. Lulus tahun 2005
Pengalaman
Mengikuti program permbinaan di asrama University Residence (UNIRES)
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2011-2013.