e-supply chain management & implementasinya

12
E – Supply Chain Management dan Implementasinya (Studi Kasus PT Carrefour Indonesia) Mikael Adisurya Prakoso - 13412071 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Jawa Barat Abstrak : Perusahaan yang memiliki keinginan untuk meningkatkan daya saing melalui penyesuaian produk, mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan produksi perlu untuk memperhatikan rantai pasoknya. Manajemen rantai pasok (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir. Tujuan utama dari SCM yaitu untuk pengiriman produk secara cepat dengan meningkatkan kinerja dari keseluruhan rantai pasok(bukan hanya satu rantai pasok). Perkembangan teknologi informasi membawa perkembangan baru terhadap manajemen rantai pasok dengan munculnya konsep e-supply chain management. Pengimplementasian dari e-scm menjadi faktor yang meningkatkan daya saing dengan menambah efisiensi terhadap akses informasi yang terjadi di rantai pasok. Kata kunci : e-scm, implementasi, konsep Pendahuluan 1. Latar Belakang Meningkatnya persaingan dalam bisnis, permintaaan pelanggan yang semakin kompleks dan semakin banyaknya produk yang bermunculan, saat ini banyak faktor yang memicu setiap perusahaan agar mampu bersaing untuk menciptakan produk yang inovatif. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Untuk dapat meningkatkan daya saing ini, jaringan dengan integrasi yang bagus dalam suatu perusahaan merupakan hal yang dibutuhkan. Dengan bertambah mahalnya biaya untuk energi, perusahaan manufaktur dan jasa telah melihat rantai pengiriman material ( supply chain ) mereka merupakan area penting untuk dapat mereduksi ongkos dan mendapatkan daya saing. Dengan mengelola aliran informasi, aliran produk, maupun aliran material antara pemasok perusahaan dan distributor menggunakan Supply Chain Management (SCM). Perkembangan teknologi dan internet tidak dapat dipungkiri telah mengubah cara bekerja perusahaan serta membuka kesempatan baru untuk memperoleh kemampuan bersaing. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi semakin cepat mendorong perusahaan untuk menerapkan SCM secara elektronik melalui media internet, yang lebih dikenal dengan electronic supply chain managemet (e-SCM). Dengan menggunakan e-SCM ini, aliran informasi antar perusahaan dengan pemasok dan distributor maupun 1

Upload: itb

Post on 24-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

E – Supply Chain Management dan Implementasinya(Studi Kasus PT Carrefour Indonesia)

Mikael Adisurya Prakoso - 13412071

Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10Bandung Jawa Barat

Abstrak : Perusahaan yang memiliki keinginan untuk meningkatkan daya saing melaluipenyesuaian produk, mutu tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan produksi perlu untukmemperhatikan rantai pasoknya. Manajemen rantai pasok (supply chain management) adalahpengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengahjadi dan produk akhir. Tujuan utama dari SCM yaitu untuk pengiriman produk secara cepat denganmeningkatkan kinerja dari keseluruhan rantai pasok(bukan hanya satu rantai pasok).Perkembangan teknologi informasi membawa perkembangan baru terhadap manajemen rantaipasok dengan munculnya konsep e-supply chain management. Pengimplementasian dari e-scmmenjadi faktor yang meningkatkan daya saing dengan menambah efisiensi terhadap aksesinformasi yang terjadi di rantai pasok.

Kata kunci : e-scm, implementasi, konsep

Pendahuluan1. Latar BelakangMeningkatnya persaingan dalambisnis, permintaaan pelanggan yangsemakin kompleks dan semakinbanyaknya produk yang bermunculan,saat ini banyak faktor yang memicusetiap perusahaan agar mampubersaing untuk menciptakan produkyang inovatif. Hal ini tidak lainuntuk meningkatkan keunggulankompetitif.Untuk dapat meningkatkan dayasaing ini, jaringan denganintegrasi yang bagus dalam suatuperusahaan merupakan hal yangdibutuhkan. Dengan bertambahmahalnya biaya untuk energi,perusahaan manufaktur dan jasatelah melihat rantai pengirimanmaterial (supply chain) merekamerupakan area penting untuk dapat

mereduksi ongkos dan mendapatkandaya saing. Dengan mengelolaaliran informasi, aliran produk,maupun aliran material antarapemasok perusahaan dan distributormenggunakan Supply Chain Management(SCM).

Perkembangan teknologi daninternet tidak dapat dipungkiritelah mengubah cara bekerjaperusahaan serta membukakesempatan baru untuk memperolehkemampuan bersaing. Pada eraglobalisasi saat ini, perkembanganteknologi informasi semakin cepatmendorong perusahaan untukmenerapkan SCM secara elektronikmelalui media internet, yang lebihdikenal dengan electronic supply chainmanagemet(e-SCM). Denganmenggunakan e-SCM ini, aliraninformasi antar perusahaan denganpemasok dan distributor maupun

1

aliran informasi di dalamperusahaan dapat dilakukan lebihcepat karena internet dapatmenyediakan akses informasi kapansaja ketika informasi tersebutdibutuhkan. Dengan dibutuhkannyaintegrasi yang baik antarapemasok, produsen, hinggadistributor, kompetisi keunggulanantar jaringan kelompok perusahaanpun muncul, sehingga pengembangankinerja yang dilakukan tidak hanyapada satu perusahaan saja, namunkeseluruhan rantai jaringandistribusi dari suatu produkmenjadi kunci pengembangan yangmampu menaikkan daya saing global.

Dengan besarnya pengaruhimplementasi e-SCM di suatuperusahaan dalam meningkatkan dayasaing mereka, maka semakin banyakpula pengembangan-pengembanganyang dilakukan oleh perusahaanuntuk lebih meningkatkankeefektifan dan nilai tambah yangbisa didapatkan dari e-SCM.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskanpermasalahan yang dihadapi, yaitu:

- Bagaimana implementasi e-SCMyang dilakukan oleh suatuperusahaan?

- Bagaimana tantangan yang adadalam menggunakan e-SCM?

3. TujuanTujuan yang ingin diperolehyaitu :

- Mengetahui cara, sistem danmanfaat dari

pengimplementasian e-SCMoleh suatu perusahaan

- Mengetahui tantangan yangmuncul dalam menerapkan e-SCM

4. Sistematika PenulisanDalam melakukan analisa pada paperini, dilakukan denganmengelompokkan materi menjadibeberapa bab dengan sistematikapenulisan sebagai berikut :

BAB1 : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenaipenjelasan umum kenapa paper iniditulis, yaitu latar belakang,rumusan masalah, tujuan danmanfaat.

BAB 2: Dasar Teori

Bab ini berisikan teori yangdigunakan untuk menjelaskantentang topik paper yang berisiteori tentang sistem informasiserta penjelasan lebih spesifikdari e-SCM.

BAB 3: Telaah Paper

Bab ini berisikan hasil analisadari suatu paper denganmengidentifikasi perkembanganterkini mengenai e-SCM yangdibahas pada paper tersebut sertapenjelasan tentang arsitektursistem informasi.

BAB4 : Penerapan SI e-SCM PadaPerusahaan

Bab ini memaparkan penerapan SIyang digunakan pada perusahaantersebut dengan memperhatikaninfrastrukturnya, serta manfaatpenerapannya.

2

BAB 5 : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan daritujuan yang ingin dicapai sertahal-hal yang berkaitan dengananalisa yang telah dilakukan, danjuga saran berkaitan denganperusahaan.

Dasar Teori1. Sistem InformasiSistem dibentuk dari bagian-bagianyang mempunyai hubungan yangsaling membutuhkan untuk mencapaitujuan tertentu. Informasimerupakan data yang telah diolahmenjadi bentuk yang memiliki artibagi penerima dan bermanfaat bagipengambilan keputusan saat iniatau saat mendatang.

Sistem informasi merupakan susunandata, proses, komunikasi, danteknologi informasi yangberinteraksi untuk saling

mendukung dan meningkatkan operasibisnis sehari-hari, sertamendukung kebutuhan memecahkanmasalah dan menentukan keputusandari manajemen dan pengguna.

Dalam sistem informasi, haruslahterdapat data, proses dan jugacara untuk si tersebutberinteraksi pada pengguna.Berikut merupakan fokus darisistem informasi :

Data, berupa bahan mentahyang digunakan untukmembentuk informasi yangberguna

Proses, merupakan segalaaktifitas yang berhubungandengan bisnis dariperusahaan

Interface, menggambarkanbagaimana sistemberinteraksi dengan penggunadan juga sistem lainnya

Geografi, merupakan tempatdiama data diambil dandisimpan, dimana prosesterjadi dan dimana interaksiterjadi.

Sistem informasi dibuat untukmemfasilitasi pengambilankeputusan dalam suatu sistem kerjasupaya berjalan dengan baik.

Pengambilan keputusandalam suatu perusahaanmempunyai beberapatingkatan berdasarkanlingkup danfungsionalitas daripengambil keputusan.

Strategic Level DecisionMakingMenetapkan tujuanjangka panjang,sumber daya dan

kebijakan organisasi. Management Control

Pengendalian untuk menilaiefisiensi dan efektivitas

3

penggunaan sumber daya danperformansi

Knowledge Level Decision MakingEvaluasi ide-ide baru untukproduk, jasa, bagaimanamengkomunikasikan knowledge barudan mendistribusikan informasike seluruh organisasi.

Operational ControlKeputusan tentang bagaimanatugas dilaksanakan danmenetapkan kriteriapenyelesaian dan alokasi sumberdaya.

Bagaimana suatu organisasiberoperasi akan mempengaruhi carapengambilan keputusannya, dandengan sendirinya kebutuhan akansistem informasinya akan berbeda.Keputusan yang baik dapat diambiljika pengetahuan mengenai masalahyang diputuskan tersedia denganbaik dan jelas. Salah satu yangdapat dilakukan untuk mendapatkankualitas informasi yang baik yaitudengan pengintegrasian sisteminformasi melalui internet.

2. Gambaran Electronic SupplyChain Management

Banyak definisi yang muncul darie-SCM, tetapi pemahaman terhadape-SCM menjadi penting juga untukmemahami konsep dari SCM itusendiri.

Menurut Jacobs dan Chase (2011)supply chain mengacu pada prosesmenggerakan informasi dan materialdari dan ke proses manufaktur danjasa di perusahaan. Supply chaindibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1.Upstream supply chain, yaitu prosesyang berfokus pada hubungan antaraperusahaan dengan pelanggannya 2.Internal supply chain, merupakan proses

internal yang digunakan untukmengubah input yang diterima daripemasok menjadi output perusahaan3. Downstream suplly chain, merupakanproses yang meliputi pengirimanproduk ke pelanggan akhir.

Menurut Heizer (2011, p452) Supplychain management merupakanpengintegrasian aktivitaspengadaan bahan dan pelayanan,pengubahan bahan baku menjadibarang setengah jadi dan produkakhir serta pengiriman kepelanggan. SCM merupakan suatukoordinasi yang sistemik daristrategi perusahaan, yangmempunyai tujuan untukmengembangkan performa dari suatuperusahaan secara individu sertajaringan supply chain-nya secarakeseluruhan.

E-Supply Chain Managementdidefinisikan sebuah taktik danstrategi yang diterapkan dalamteknologi internet sebagai channelsystem yang menghubungkan semuaorganisasi yang terlibat dalamsupply chain untuk meningkatkanpelayanan atau memberikan manfaatpada pelanggan (Ross, 2003).

Meskipun e-SCM merupakan bentuklebih maju dari SCM, prosestradisional yang dibawa oleh SCMseperti procurement, shipment danlainnya, juga mendapat bagiankhusus dalam konsep baru dari e-SCM. Konsep ini membawa hubungandalam supply chain dapat dilakukandengan teknologi yang memungkinkankoneksi yang tak terbatas antarapihak-pihak dalam supply chaintersebut, karena internet dapatmenyediakan informasi kapan sajadan menjadi real time yang berdampak

4

pada terciptanya kolaborasi yanglebih cepat antar partner bisnis.

Telaah Paper1. Electronic Supply Chain

Management

Saat ini, teknologi internetmengubah konsep supply chainmanagement dan menambah dimensibaru yang mengubah SCM menjadi e-SCM. Electronic-Supply ChainManagement(e-SCM) merupakanpengembangan dari SCM.

Gambar 2 Perkembangan Supply ChainManagement

Transformasi ini dimulai daritahun 2000-an keatas, yangmenandai awal dari fase baru, e-SCM. Evolusi e-SCM dalam berbagaifase ditunjukkan pada gambar 2.

Tiap fase membawa perkembangan daninovasi baru dari sebelumnya. Fasekelima, membawa dimensi baru bagikesempatan pengembangan pada aspektransfer informasi dan eksekusitransaksi di dunia. Denganmelakukan pengintegrasiankeseluruhan informasi yang adapada supply chain setiap perusahaanke dalam suatu infrastrukturjaringan informasi online.

Pada era sekarang ini, dimanapihak-pihak yang terlibat dalamsupply chain memiliki akses memadaike jaringan internet, makapenerapan e-SCM menjadi mungkindilakukan dalam rangka mengelolainformasi yang terjadi. Banyak haldapat ditemukan sebagai alasanpada pengenalan konsep e-SCM ini.Faktor utama yang berkontribusipada transisi ini yaitu kebutuhanorganisasi untuk mendapatkan dayasaing sebagai respon daripermintaan pasar untuk terusmeningkatkan daya saing. Berikutbeberapa faktor yang melahirkan e-SCM:

a. Kebutuhan untuk mengurangibiaya dan juga mengembangkanproses bisnis melalui ekspansialat-alat manajemen dalamorganisasi

b. Mulai masuknya komputerisasidan digitalisasi dari fungsi-fungsi internal organisasi

c. Kebutuhan akan keefisienan dankemampuan perusahaan untukbergerak cepat menanggapipermintaan pelanggan yang terustumbuh.

d. Usaha untuk mengoptimalkanorganisasi dengan mempunyaitingkat inventory yang rendahbaik saat manufaktur maupunpengiriman.

e. Kecenderungan untuk melakukanoutsourcing terhadap beberapafungsi operasional yang bukanmerupakan bisnis intiperusahaan kepada perusahaanlain yang mempunyaispesialisasi di fungsitersebut.

f. Munculnya teknologi E-Bussinessdan internet membuat perusahaandengan semua ukuran untukmempunyai jaringan dan

5

berkompetisi di pasar yangsebelumnya hanya dikuasaiperusahaan besar.

Aliran informasi menjadi salahsatu hal penting dari SCM. Berikutcontoh supply chain paling dasar dariChopra dan Meindl yang ditunjukanpada gambar 2.

Gambar 3 Basic Supply Chain

Dari gambar 2 dapat dilihatterdapat aliran-aliran barangdisertai dengan aliran informasiantara pihak-pihak yangberhubungan melalui supply chain,dengan tujuan untukmendistribusikan produk akhir padakonsumen. Semakin banyakperusahaan yang terlibat dalamrantai tersebut, akan semakinkompleks strategi pengelolaan yangperlu dibangun. Terdapat tigaaliran entitas yang harus dikeloladengan baik, yaitu :

1. Aliran produk dan jasa (flow ofproducts and sevices)

2. Aliran uang (flow of money)3. Aliran dokumen (flow of documents)

Menurut James R Stock dan DouglasM Lambert (2001, 68-71)pengelolaan supply chain yang baikmembutuhkan sistem yangterintegrasi. Masing-masing unitdalam supply chain menjadi satukesatuan, tidak berdiri sendiri-sendiri sebagaimana halnya dengansupply chain tradisional. Karenaketiga aliran entitas tersebutberasal dari posisi ‘hulu’ menuju‘hilir’ rantai pasokan,kemungkinan besar rantai pasok initerdiri dari beberapa perusahaanyang berbeda, sehingga manajemendata dan informasi yang ada harus

saling berhubungan danterintegrasi dengan baik. James RStock dan Douglas M Lambert (2001,68-71) juga menyatakan bahwa dalamsupply chain yang terintegrasiterdapat proses-proses bisnisberikut ini :

1. Costumer Relationship Management2. Costumer Services Management3. Demand Management4. Costumer Order Fulfillment5. Manufacturing Flow Management6. Product Development and

Commercialization7. Returns

Proses-proses bisnis pada supplychain ini membutuhkan aliraninformasi yang berkesinambunganuntuk menghasilkan produk yangbaik pada saat yang tepat sesuaidengan kebutuhan konsumen. Salahsatu kunci sukses dalammenciptakan SCM yang baik terletakpada pengelolaan informasi ini.Informasi-informasi dalam supplychain ini dapat diwujudkan dalambentuk e-Supply Chain Management.Berbagai perusahaan yang beradadalam rangkainan proses e-SCMtersebut harus salingberkolaborasi dengan menghubungkansistem informasi masing-masing,sehingga terbentuklah sisteminformasi terpadu dan terintegrasi

6

dengan baik. Dalam menciptakansistem informasi korporasi yangterpadu, perlu dipikirkan jugaarsitektur sistem informasiseperti apa yang idealnya dimilikiperusahaan, terutama yang sangatbergantung pada kinerja manajemensupply chain yang dimilikinya.

Arsitektur sistem informasimerupakan suatu pemetaan ataurencana kebutuhan-kebutuhaninformasi dalam suatu organisasi(Turban, Wetherbe, 1999).Arsitektur sistem informasimemadukan kebutuhan informasi,komponen sistem informasi danteknologi pendukung, sehingga didalam sebuah arsitektur informasiberisi perencanaan tentang datayang dikumpulkan, cara datadikumpulkan, cara mengirimkandata, cara menyimpan data sertaapiklikasi/program yang akanmenggunakan data dan cara aplikasiterhubung dengan sistem yang utuh.Arsitektur informasi menggunakanarsitektur teknologi yang dapatdibedakan menjadi 3 macam, yaitutersentralisasi, desentralisasi,dan client/server.

Arsitektur Tersentralisasi

Arsitektur tersentralisasimenggunakan mainframe sebagai aktorutama. Mainframe adalah komputeryang berukuran relatif besar,dengan ribuan terminal untukmengakses data dengan tanggapanyang sangat cepat. Implementasidari arsitektur terpusat adalahpemrosesan data terpusat dengansemua pemrosesan data dilakukanoleh komputer yang ditempatkandalam suatu lokasi yang ditujukan

untuk melayani semua pemakai dalamorganisasi.

Arsitektur Desentralisasi

Arsitektur desentralisasimerupakan konsep dari pemrosesandata terdistribusi. Sistempemrosesan data yang terdistribusidengan masing-masing komputermampu melakukan pemrosesan yangserupa secara mandiri tetapi bisasaling berinteraksi dalampertukaran data.

Arsitektur Client/Server

Dalam arsitektur client, tiapclient (komputer) mempunyaikemampuan untuk melakukan prosessendiri. Beragam komputer yangberbeda-beda itu mempunyaikonektivitas yang tinggi untuksaling berinteraksi. Client adalahsembarang sistem atau proses yangmelakukan suatu permintaan dataatau layanan ke server. Serveradalah proses atau sistem yangmenyediakan data atau layanan yangdiminta oleh client.

E-SCM mempunyai konsep arsitekturclient pada sistem informasikorporasi terpadu. Terdapat 8komponen utama dalam sistemkorporasi terpadu, yaitu :

1. Selling Chain ManagementInformation System

2. Costumer Relatiobship ManagementInformation System

3. Enterprise Resource PlanningInformation System

4. Management Control InformationSystem

5. Administrative Control InformationSystem

7

Gambar 4 Komponen Sistem Informasi Terpadu

6. Supply Chain ManagementInformation System

7. Enterprise Applications IntegrationSystem

8. Knowledge-tone ApplicationsInformation System

Supply chain Management merupakansalah satu subsistem yangmenghubungkan sistem informasiinternal perusahaan dengansistem informasi yang dimilikioleh para rekanan bisnis,terutama para pemasok sertadistributor. Konsep e-SCMditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar 5 Konsep E-SCM

Dengan penggunaan e-SCM,terdapat peralihan fokusterhadap aliran entitas yangpenting dari sistem ini.Berbeda dari supply chaintradisional, terdapat tigaaliran entitas yang harusdikelola dengan baik, yaitu :

1. Aliran produk secara fisik2. Aliran uang sebagai bukti

pembayaran3. Aliran informasi yang

berkaitan dengan aktivitasjual-beli

Terdapat beberap komponen dari e-SCM yang saling mendukung, yaitu :

1. Supply Chain Replenishment

Proses yang berkaitan dengan carapara pemasok saling bekerja samauntuk menyediakan produk-produkatau bahan-bahan yang dibutuhkanoleh perusahaan sehingga memenuhitarget permintaan dan service levelyang dirancang.

2. Collaborative Planning

8

Proses yang fokus pada aktivitasperencanaan yang berkaitan denganoperasi, produksi, inventori dandistribusi sehingga keseluruhanpihak dalam rantai pasok tahuobjective-nya masing-masing

3. Collaborative Product Development

Proses yang berkaitan denganaktivitas penciptaan produk ataujasa yang membutuhkan kerjasamaantara berbagai mitra bisnis,untuk mencapai demand atau mencaripasar baru.

4. E-Procurement

Proses pengadaan yang telahmenerapkan teknologi internet danprinsip-prinsip dari e-bussinessdengan sungguh-sungguh

5. E-Logistics

Sama dengan e-procurement, hanyasaja proses ini berkaitan denganaktivitas manajemen pergudangandan transportasi.

Beberapa manfaat dari penerapan e-SCM menurut Kearney (2003) adalah :

a. Mengurangi transaksi sebesar90%

b. Menurunkan biaya pembelianbarang dan pelayanan sebesar2 sampai 6 persen.

c. Membantu mengurangi biayadan memperbaiki performancedengan memperkuat kebijakanprocurement dalam desainproduk dan SCM.

d. Melalui perbaikan kualitasinformasi, kemudahan aksesdan waktu yang real time, e-SCMmembantu dalam membuat supplychain menjadi lebihtransparan bagi semua pihakdalam aliran rantai suplaitersebut.

Manfaat dari e-SCM mampumenaikkan daya saing dari suatuperusahaan, tetapi persaingansekarang bukan lagi diantaraperusahaan akan tetapi antararantai pasokan. Oleh karenaitu, pengintegrasian darirantai aliran pasok haruslahmenyeluruh mulai dari huluhingga hilir mencapai konsumen.

Penerapan SI e-SCM padaCarrefour Indonesia1. PT Carrefour IndonesiaCarrefour merupakan peritel besardunia kedua setelah WalMart.Berkantor pusat di Prancis dantelah beroperasi sejak tahun 1957.Didirikan oleh Marcel Fournier danLouis Deforey, Carrefour mampumendunia dengan cakupan wilayahoperasi meliputi benua Amerika,Asia dan Eropa.

Carrefour Indonesia memulaisejarahnya di Indonesia pada bulanOktober 1998 dengan membuka unitpertama di Cempaka Putih. FokusCarrefour terhadap konsumenditerjemahkan dalam 3 pilar utama,yaitu :

Harga yang bersaing Pilihan yang lengkap, Pelayanan yang memuaskan

Saat ini, Carrefour Indonesiamemiliki lebih dari 75 gerai yangtersebar di Jakarta, Bandung,Surabaya, Denpasar, Semarang,Yogyakarta, Medan, Palembang danMakassar.

9

2. Analisis penerapan e-SCM pada CarrefourIndonesia

Dengan banyaknya cabang Carrefourdi Indonesia, penerapan rantaipasok yang baik akan sangatpenting bagi daya saing Carrefour.Menurut Irawan D. Kadarman,Direktur Corporate Affairs PTCarrefour Indonesia, sistem rantaipasok memang memegang peranpenting dalam industri ritel.Dengan 75 gerai yang berlokasi diberbagai tempat dan bekerja samadengan lebih dari 4 ribu pemasok,tidak mungkin bagi CarrefourIndonesia untuk mengelolabisnisnya tanpa adanya rantaipasok yang efisien. SCM sudahdikembangkan Carrefour sejak masihmemiliki beberapa gerai, dandengan berkembangnya jaringangerainya, maka sistem SCM yang adaharuslah terus diperbaharui.

Penerapan teknologi informasidalam manajemen rantai pasok diCarrefour Indonesia tergolongbaru. Carrefour Indonesia mulaiserius mengembangkan SCM sejak2007. Sejak saat itu, CarrefourIndonesia membeli sebuah softwarekhusus untuk supply chain managementdan warehouse management, yaituInfoLog. Dengan software ini,rantai pasokan dari Carrefourmulai bisa terintegrasi. Selainitu, sistem ini memudahkankolaborasi Carrefour dengan parapemasoknya.

Saat ini, terdapat beberapa konsepSCM yang diintegrasikan CarrefourIndonesia dengan sisteminformasinya. Yang pertama yaitusistem Cross Dock. Sistem inimenerapkan konsep just in time di

pusat distribusi (DistributionCenter) mereka.

Gambar 6 Skema Sistem Cross Dock

Sistem ini mengefisienkan prosesdengan meniadakan stok di DCmereka. Dengan sistem ini, parapemasok tidak perlu mengirimproduk-produk mereka ke semuagerai Carrefour, melainkanmengirimkannya ke DC Carrefour.Gerai-gerai Carrefour akanmengirimkan pesanan, dan setiapproduk yang datang di DC akanlangsung dikirimkan ke gerai-geraiyang telah memesan, karenainformasinya telah terhubung.Rantai pasok yang dikembangkanCarrefour Indonesia ini bukanhanya berdasarkan prosespergerakan fisik produk, melainkanmemperhatikan pula aliraninformasi. Keberhasilan rantaipasokan di peritel sangatditentukan aliran informasi darigerai sampai ke pemasik dansebaliknya, disertai sinkronisasidata kedua pihak.

Yang kedua yaitu tentang prosesaliran order. Carrefourmengembangkan Central Order Pool,dimana proses pengorderandilakukan secara otomatisberdasarkan posisi stok gerai.Order ini kemudian dikumpulkanmenjadi satu melalui sistemElectronic Data Interchange untukmelakukan pemesanan kepadakeseluruhan pemasok. Informasi iniditerima melalui jaringan e-SCMyang ada, yang diterima dengan

10

sistem ERP masing-masing pemasok.Selanjutnya, pemasok akanmenyampaikan order ke pabrik danproduk jadi akan dikirim ke DCCarrefour.

Selain konsep ini, softwareInfoLog yang digunakan Carrefourmenangani beberapa proses bisnisdalam supply chain managementCarrefour, yaitu meliputi : inboundlogistics, outbound logistics, perencanaandan pengadaan persediaan, operasigudang dan pelaporan.

3. Manfaat Penerapan e-SCMpada Carrefour Indonesia

Dengan dikembangkannya e-SCM dalamrantai pasok Carrefour, beberapakeuntungan dapat diperoleh baikbagi Carrefour maupun pemasok.Bagi Carrefour, keuntunganutamanya ada pada perbaikanketersediaan produk di gerai-gerainya, serta terjaganya servicelevel.

Bagi pemasok, manfaat yang didapatyaitu menghilangkan lost of sales yangdiakibatkan produk tidak tersedia,proses menjadi lebih sederhana,serta penghematan biaya.

Beberapa mannfaat lainnya yaitumengantisipasi keterlambatanpengiriman baran, mengurangiinventori barang, terjaminnyakelancaran arus barang, sertalebih terjaminnya mutu barang.

Saat ini pihak Carrefour Indonesiaterus mengembangkan sistem SCM-nyalewat jaringan online dengangerai-gerai yang mempunyai nilai80% dari transaksi Carrefour.

Penutup

1. KesimpulanDalam menerapkan e-SCM, suatuperusahaan tidak dapat berdirisendiri, melainkan haruslahmenjalin jaringan dengan pemasokhingga distributor, mulai daribahan baku hingga produk jadisampai ke tangan konsumen.Penerapan electronic supply chainmanagement dapat mengoptimalkanproses bisnis dari segipengeluaran biaya sehingga mampumeningkatkan daya saing dariperusahaan.

Banyak tantangan dalam menerapkane-SCM, salah satunya yaituglobalisasi. Meskipun menjadisalah satu penyebab lahirnya e-SCM, globalisasi membuat supplychain semakin rumit dan komplekskarena pihak-pihak yang terlibatdalam supply chain tersebut dapatmencakup pihak-pihak di berbagaipelosok dunia.

Penggunaan e-SCM bagi perusahaan-perusahaan beberapa bidang dinegara-negara berkembang, termasukIndonesia, saat ini masih sangatterbatas. Hubungan antara setiapsubsistem/komponen yang terlibatpada umumnya masih tersekat-sekat,sehingga sulit untuk bersaing dipasar bebas. Saat ini penerapan e-SCM belum bisa berkembang pesat diIndonesia, namun denganmengidentifikasi sistem yang adadan mengintegrasikan rantai pasokproduk mulai dari hulu hinggahilir, penerapan e-SCM bisadilakukan dalam waktu yang tidaklama.

2. Saran

11

Untuk PT CarrefourIndonesia, pengembanganterhadap SCM harus lebihdioptimalkan. Integrasi e-SCM harus dilakukan kesebagian besari geraiCarrefour. Penambahan sistemRFID untuk sistem penerimaanbarang di gudang untukmemonitor pergerakanbarang/stok yang mana telahdigunakan oleh WalMart.

Untuk LSIK, sudahmendampingi dengan baikselama pembuatan paper,namun lebih ditingkatkanlagi karena pengetahuandasar dari peserta ADP yangberbeda-beda tentang sisteminformasi.

Daftar Pustakahttp://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/968/2013/05/EMA402-12-E-SCM-On-Line-5.pdf diakses pada 10.42 AM,Sabtu 7 Maret 2015

https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/11/04/sistem-informasi-arsitektur-informasi/ diakses pada10.00 AM, Sabtu 7 Maret 2015

http://masterbiznet.com/pemasaran-bisnis/e-supply-chain-management.html diakses pada 12.20AM, Sabtu 7 Maret 2015

http://phikey.blogspot.com/2014/02/manajemen-rantai-suplai-supply-chain.html pada 10.03 AM,Minggu 8 Maret 2015

Anwar, Sariyun Naja. 2014.Manajemen Rantai Pasokan (Supply ChainManagement):Konsep dan Hakikat.

Gimenez, Cristina, Helena R.Lourenco. 2013. E-Supply ChainManagement: review, implications anddirections for future research-

Puevska-Ivanovska, Lidija, NedaKaselhovska. 2013. Implementation ofe-Supply Chain Management-TEM Journal.

12