designing synchronous interactions

48
MENDESAIN INTERAKSI SINKRONISASI (DESIGNING SYNCHRONOUS INTERACTIONS) Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berbasis TI dengan dosen pengampu Dr. Sunaryo Soenarto Disusun oleh: Monika Handayani (14712251037) 1

Upload: independent

Post on 22-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENDESAIN INTERAKSI SINKRONISASI

(DESIGNING SYNCHRONOUS INTERACTIONS)Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran

Berbasis TI dengan dosen pengampu Dr. Sunaryo Soenarto

Disusun oleh:

Monika Handayani (14712251037)

1

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika banyak orang berfikir tentang pembelajaran

online, hal yang terlintas dipikiran kita adalah iklan

televisi dan film yang populer. gambaran yang populer

yang terlintas dari seorang pelajar berpakaian piyama

dan sandal yang berpartisipasi di dalam kelas dari

rumah atau sekelompok siswa pada kelas tertentu yang

berinteraksi dengan seorang astronot yang mengajar mata

pelajaran olahraga dari ruang angkasa. Gambaran dari

sinkronisasi pembelajaran merupakan contoh apa yang

diharapkan orang dari kelas sinkronisasi secara

langsung. Gambaran dangkalnya mungkin tampak telah

disediakan untuk membuat keputusaan bagi siswadan

fasilitator dengan seorang model untuk mengetahui

bagaimana jenis pembelajaran ini bekerja.

Pada makalah ini, akan disajikan interaksi yang

mungkin terjadi di kelas sinkronisasi. Selain itu,

pentingnya untuk memahami berbagai interaksi yang

sinkron, dari percakapan nyata yang sederhana (simple

real chat) (jenis ketikan yang maju mundur) sampai

2

konferensi video yang canggih dimana siswadapat melihat

satu sama lain dan dapat berdialog. Dari kedua dari

jenis aplikasi sikron dan tidak sinkron (asynchronous)

ini mempunyai potensi untuk mengubah bagaimana cara

latihan disampaikan. Teknologi ini membuat aplikasi

menjadi layak untuk diciptakan dengan cara-cara baru

yang dapat memberikan kolaborasi antar kelompok,

simulasi dan pelatihan. Dalam beberapa kasus, secara

harfiah strategi pembelajaran dipindah dari ruang kelas

ke web. Seperti bahan pertimbangan dari aplikasi

sinkron, pikiran tentang bagaimana alat ini bisa

berubah atau perpanjangan program pelatihan meskipun

web murni berbasis pengiriman sinkron.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan

tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dari web/virtual synchronous classroom

program?

2. Apa saja jenis dari interaksi sinkron, kelebihan

dan kelemahan serta pedoman dalam menggunakan

beberapa jenis dari interaksi sinkron tersebut?

3. Apa yang dimaksud dengan rekaman dan pemutaran

program kelas virtual langsung?

3

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan

tersebut maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui penjelasan tentang web/virtual

synchronous classroom program.

2. Untuk mengetahui jenis dari interaksi sinkron

kelebihan dan kelemahan serta pedoman dalam

menggunakan beberapa jenis dari interaksi sinkron

tersebut.

3. Untuk mengetahui penjelasan tentang rekaman dan

pemutaran program kelas virtual langsung.

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Web/Virtual Synchronous Classroom Program

Sinkronisasi interaksi hanya mungkin dilakukan

ketika guru dan siswa bekerja bersama dalam waktu yang

nyata. Sinkronisasi interaksi membutuhkan satu alat

yang memungkinkan siswauntuk melihat, mendengar, dan

berbagi aplikasi melalui internet. Ada banyak hal yang

tumpang tindih bagi siswapada kemampuan yang dicapainya

dalam interaksi web berbasis asynchronous. Langkah

selanjutnya adalah memeriksa peralatan dan interaksi

yang mungkin terjadi pada lingkungan sinkronisasi. Ada

beberapa keuntungan dan keterbatasan penggunaan program

ini berikut penjelasannya.

Keuntungan dari Web/Virtual Synchronous Classroom Program

1. Pembelajaran kelompok dan umpan balik secara

langsung

Keuntungan dari pembelajaran dan umpan balik

secara langsung adalah kekuatan unik dari kelas

sinkronisasi web/virtual. Kemampuan ini mengantarkan

sekelompok siswabersama-sama untuk berdiskusi,

brainstorming, analisis studi kasus, debat, dan proyek

kerja dalam waktu nyata yang hanya mungkin dalam bentuk

pelatihan berbasis web. Program W/VSC memungkinkan

5

umpan balik secara langsung pada ide/gagasan, seperti

tambahan saran dan peningkatan konsensus. Selain itu,

interaksi pada waktu yang nyata menunjukkan sifat dan

kepribadian peserta didk dan menciptakan perasaan yang

lebih besar dari kehadiran. Siswamenjadi bagian dari

komunitas, yang dilengkapi dengan norma dan netiket.

2. Tepat dalam waktu pengembangan (Just in time

Development)

Pengembangan dari JIT dan penyaluran kemampuan

dari W/VSC yang ideal untuk memberikan keterampilan dan

pengetahuan pada peserta didik. Penggunaan peralatan

seperti web berbasis audioconferencing, web videoconferencing,

dan aplikasi berbagi, perusahaan dapat berbagi program

tersebut tanpa siklus pengembangan yang panjang.

Contohnya, sebuah perusahaan software dapat secara

cepat menyediakan sales penjualan dengan keterampilan

dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjual produk

baru. Penggunaan aplikasi berbagi dan live two way audio,

adalah sebuah program yang dapat diciptakan dalam

hitungan jam untuk menunjukkan fitur dari software

serta untuk menawarkan pada ahli materi pelajaran

tertentu dalam menjawab pertanyaan.

3. Berbagai macam alat

Berbagai macam alat yang tersedia dalam W/VSC

membuat topik yang kompleks dapat dikelola. Topik yang

kompleks dapat dijelaskan secara langsung melalui

peralatan seperti papan tulis (whiteboard), aplikasi

6

berbagi, text chat, audio real time, dan konferensi

video. Peralatan sinkronisasi ini dapat dikombinasikan

dengan peralatan yang asynchronous seperti video klip,

teks, gambar, animasi, polling, dan kuis. Guru dan

siswadapat mengilustrasikan gagasan mereka dan membawa

kelas ke arah yang tidak terduga. Jika guru menemukan

bahwa sebuah kelas dengan kemampuan dasar yang kurang,

dia dapat menyimpang dalam tinjauan dasar-dasar dengan

menggunakan papan tulis atau pada saat mengunjungi

sebuah website yang menyediakan keterampilan dasar.

Setelah seluruh siswamemiliki keterampilan prasyarat

ini, guru dapat memulai mengajar topik.

4. Metafora kelas sederhana

Bentuk pelatihan berbasis web ini paling mirip

seperti sebuah kelas yang nyata, dimana siswadan guru

berkumpul dalam waktu yang sama untuk membagi

pengalaman belajarnya. Tidak seperti tipe pelatihan

berbagai web lainnya yang bersandar pada siswauntuk

menjadi pribadi secara langsung dan termotivasi untuk

masuk dan bekerja sendiri, Kelas virtual sinkron

menyediakan sebuah waktu pertemuan terstruktur dan

dukungan kelompok yang hidup. Pelatihan kelas tidak

bisa ditunda seperti pelatihan sendiri yang terkesan

bolak-balik disusun.

Keterbatasan dari Web/Virtual Synchronous Classroom Program

7

Keterbatasan dalam program web/VSC dapat

diklasifikasikan menjadi pendidikan, logistic, dan

teknik.

1. Keterbatasan Pendidikan

Program ini didesain untuk pembelajaran individual

atau menggunakan strategi intruksi yang pasif tidak

bekerja dengan baik dalam kelas virtual sinkronisasi.

Salah satu nilai yang dibawa siswabersama dengan mereka

bekerja dalam kemauan mereka. Penggunaan strategi pasif

seperti membaca atau menonton sebuah video yang

memiliki sedikit nilai dalam lingkungan ini.

Keefektivitasan teknologi ini terbatas pada strategi

intruksional yang dibangun bersinergi dengan interaksi

kelompok secara langsung

2. Keterbatasan Logistik

Keterbatasan logistic dapat menjadi keterbatasan

utama dari lembaga yang menginginkan penawaran program

untuk siswayang bekerja di zona perbedaan waktu.

Contohnya, sebuah kelas dimulai pada jam 2 siang

berdasarkan Waktu Standar Pasifik dan mengharuskan

siswadi New York masuk pada jam 5 siang sesuai Eastern

Standard Time. Perbedaan zona waktu bahkan dapat

menjadi persoalan yang besar ketika siswadi Eropa atau

Asia dimasukkan.

3. Keterbatasan Teknik

Program W/VSC membutuhkan jaringan dan server yang

kuat, multimedia seperti komputer, lapisan software,

8

dan teknis pendukung yang penting lainnya. Banyak dari

peralatan software yang membutuhkan server yang kuat

untuk menjadi host program dan bandwith yang penting

untuk mengakomodasi video, audio, dan aplikasi berbagi.

Selain itu, penggunaan komputer oleh siswabisa

membutuhkan sound card, mikrophone, dan monitor warna.

Karena software perlu untuk berpartisipasi dalam W/VSC

yang berlapis pada jaringan software, browser, dan

sistem operasi software, teknik pendukung yang penting

mungkin dibutuhkan untuk menginstal dan memecahkan

masalah pada program.

B. Jenis dari Interaksi Sinkronisasi

Program W/VSC digunakan untuk mengajarkan siswa

dalam menyelesaikan masalah tidak berstruktur seperti

bagaimana cara mendesain sebuah database, bagaimana

mengevaluasi bahan kimia dalam proses manufaktur,

bagaimana merencanakan integrasi antara komputer dan

telepon, dan bagaimana mengembangkan strategi untuk

memasuki pasar baru. Masalah-masalah yang disajikan

tersebut tidak mempunyai satu jawaban yang benar, bukan

karena mereka lebih membutuhkan siswa untuk

menggambarkan pengalaman mereka, atau mempertanyakan

satu sama lain terkait asumsi dan pertimbangan

alternatifnya. Hasilnya, siswa merencanakan,

pengembangan solusi yang unik dan peningkatan produk

dan pelayanan. Peran guru disini adalah sebagai

9

fasilitator yang membantu kelompok siswa untuk tetap

fokus. empat kategori dari peralatan penyedia interaksi

sinkronisasi ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Peralatan yang digunakan pada kelompok E-LearningSinkronisasi AsinkronisasiChat bergantung padainternet/pesan singkat

Email

Audio real time Diskusi kelompok/ruangkomuniti

Aplikasi berbagi Kuis/TesWhiteboards/ video konferen Hypertext/Hypermedia

Simulations Pilihan peralatan sinkronisasi berdasarkan pada apa

yang diselesaikan dan seimbang dengan pemilihan yang

berlawanan dengan teknis paling masuk akal untuk

kelembagaan.

1. Internet relay chat

Internet relay chat adalah real time, teks berbasis

konferensi via internet atau sebuah intranet, kadang

disebut “chat”. IRC “ruang chat” menawarkan komunikasi

nyata antara dua orang atau lebih. Seperti pertemuan

atau konfenrensi panggilan, chat akan mengambil bentuk

sederhana dari sebuah diskusi, percakapan privat, dan

forum tanya jawab. Aplikasi ini ditunjukkan pada gambar

di bawah dengan fitur menu utama pada sebuah panel yang

berada dikiri dan percakapan di panen sebelah kanan.

10

Gambar 1. Contoh Chat dari Internet Relay Chat

a. Kelebihan dan kelemahan

Internet relay chat adalah sebuah peralatan

efektif yang dapat menciptakan kesempatan pada

pembelajaran antar kelompok. Siswa dapat berpartisipasi

dalam kelompok diskusi, pelatihan brainstorming, dan

kegiatan problem solving, dan mereka belajar dari yang

lainnya. IRC. Usahakan untuk memilih software IRC yang

mengizinkan siswa menentukan nama online mereka

daripada nama yang umum pada saat mereka masuk ke

program ini. Contohnya, beberapa program IRC

menggunakan nama login seperti “twood dan zimm800”

daripada Tom Wood atau Zimmerman.

Percakapan pada layar scroll IRC dapat diamati

sehingga dapat diketahui kemajuan. Siswa didukung untuk

berpikir tentang percakapan dan merefleksikan evolusi.

Berdasarkan fungsi dari software IC, guru dapat

11

menyimpan teks tersebut kedalam arsip penyimpanan

online dan menyerahkannya kemudian.

IRC seperti semua alat berbasis pembelajaran text

(text based learning tools), IRC menghukum penulis yang malas

menulis sehingga kerugian akan dimiliki oleh siswa yang

tidak pandai mengekspresikan dirinya sendiri dengan

jelas secara tertulis. Karena program IRC adalah

program yang berlangsung dalam suatu waktu, interaksi

yang terjadi tidak mengizinkan siswa untuk mereview

ulang prosa mereka. Tidak hanya mengharuskan siswa

menjadi penulis yang baik, tapi juga harus cepat dalam

mengetik/menulis, cepat dalam menanggapi sebuah

komentar dalam periode waktu yang pendek dalam untaian

percakapan yang harus mereka lewati. Seberapa lama

waktu yang digunakan untuk pengambilan pesan bergerak

di internet, dapat menyebabkan keterlambatan atau

penundaan dan membuat percakapan terputus-putus.

Ruang obrolan internet dalam program ini juga

tidak semirip percakapan nyata. Ada satu konteks

kekurangan, seperti kekurangan pada tanda verbal dan

non verbal sehingga sulit dikatakan jika komentar pada

chat room bermakna lucu, sarkastik, atau serius. Ada

beberapa contoh situs yang dapat dikunjungi dalam

penggunaan aplikasi ini diantara adalah sebagai

berikut.

AOL People & Chats (www.aol.com) hanya untuk yang

sudah tergabung menjadi membernya.

12

Chathouse.com (www.chathouse.com/)

Cybertown (www.chathouse.com/)

TalkCity (www.talkcity.com/)

Yahoo (http://chat.yahoo.com/)

b. Pedoman Untuk Internet relay chat

Internet relay chat termasuk teknologi menantang

untuk digunakan sebagai bagian dari sebuah kelas

virtual yang hidup. Guru pemula merasa terganggu

menemukan siswa “chatting” ketika pembelajaran sedang

berlangsung. Kebanyakan platform dari e-learning

dialamatkan pada masalah penyediaan guru dengan

kemampuan mengontrol obrolan dengan mematikan, atau

dengan membatasi percakapan guru atau peserta didik,

atau yang memungkinkan chatting antara kelompok yang

tidak terdefinisikan. IRC dapat digunakan sebagai

aplikasi yang berdiri sendiri dan sebagai bagian solusi

pemecahan masalah. Chat dapat menjadi menguntungkan

karena menggambarkan pengalaman peserta didik,

membangun pengetahuan baru, dan bisa berguna untuk

memecahkan masalah terstruktur. Berikut ini disajikan

beberapa petunjuk untuk penggunaan chat dalam program

pelatihanmu.

1) Penyediaan Petunjuk yang Jelas

Jelaskan apa yang kamu harapkan dari hasil

percakapan. Pemberian diskusi yang didefinisikan dengan

baik dari sebuah sesi batas brainstorming, atau sebuah

debat dengan dugaan yang jelas. Biarkan siswa tahu

13

seberapa lama IRC akan berlangsung (Akankah ini

membutuhkan 20 atau 45 menit?) Berikan setiap siswa

kesempatan untuk berpartisipasi dalam percakapan. Jika

memungkinkan, pilih anggota dari kelompok IRC untuk

menjamin bahwa kelompok telah seimbang dalam

berpartisipasi. Gabungkan pengalaman partisipan IRC

dengan para pemula untuk menghasilkan ruang yang telah

seimbang antara manajer senior dan karyawan baru,

integrasikan staf dari kantor pusat dan lapangan.

2) Keterbatasan jumlah partisipan

Buatlah kelompok terdiri dari 5-7 siswa untuk

memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk

berkontribusi. Terlalu sedikit orang maka percakapan

akan tertinggal, terlalu banyak orang maka percakapan

menjadi semrawut. Ciptakanlah lingkungan yang saling

menghargai dan aman untuk berpartisipasi dan mendukung

pengamatan serta partisipasi aktif.

3) Menjaga percakapan tetap berada dijalur

Memonitor percakapan atau meminta pelajar untuk

memainkan peran yang ada dimonitor. Menjaga percakapan

tetap dijalurnya dengan tabling item yang menjadi

buntu. Menangkap permasalahan yang nantinya

berseberangan dengan percakapan, dan meminta mereka

untuk mengamati secara pasif apa yang mereka pikirkan.

4) Mintalah untuk sebuah ringkasan percakapan

Penggunaan jenis-jenis latihan untuk mengembangkan

keterampilan analisis dan sintesis peserta didik.

14

Tunjuklah seorang juru penulis untuk meringkas chat di

IRC. Laporan itu dapat dipostingkan diforum diskusi

atau ke listserv untuk diperika oleh kelompok.

5) Libatkan siswa dalam norma-norma pengaturan

Ijinkan mereka untuk menentukan siapa yang harus

memonitor dan menjaga IRC tetap dalam jalur, apa lagi

yang harus diciptakan di IRC, dan siapa yang harus

berpartisipasi.

2. Pesan instan (Instant Messaging)

Pesan instan adalah suatu teknologi yang

menyediakan tujuan yang serupa seperti internet relay

chat yaitu memungkinkan chating berbasis text pada

waktu nyata. Dengan penggunan ini siswa dapat membuat

daftar kontak sesama siswa kelompoknya dan mempunyai

jalur status pada komputer. (seperti online, sibuk,

tidak online). Jika temannya sedang online, siswa dapat

mengkontak temannya lalu muncul sebuah jendela kecil

akan terbuka bagi peserta untuk mengetik pesan. Sekilas

terlihat berantakan. Beberapa program pesan instan

bahkan didukung kemampuan “mengundang (to invite)”

orang lain untuk ikut bergabung, pembuatan pesan instan

sebenarnya sama dengan chat room.

Pesan instant adalah sebuah alat sinkron, tapi

sering digunakan pada kombinasi penempatan program

asinkronisasi sendiri atau program belajar kelompok

15

asinkronisasi yang memperbolehkan siswa untuk

berkolaborasi dengan guru dan siswa lainnya.

3. Audio real time dengan visual

Audio real time adalah kemampuan untuk menyediakan

sebuah percakapan dengan siswamelalui internet atau

intranet. Dalam banyak kasus, penggunaan real-time

audio dikombinasikan dengan visual. Ini memungkinkan

guru dan siswa untuk berbicara satu sama lain seperti

berbagi grafik, gambar, video, dan animasi yang

berhubungan dengan topik. Jenis interaksi ini sesuai

pada diskusi meja bundar, sesi tanya jawab, tamu

pembicara dan debat.

Dalam beberapa aplikasi, audio bekerja sangat

mirip dengan panggilan telekonferensi. Disamping itu,

audio bekerja seperti sebuah panggilan di program radio

dimana guru bertindak sebagai host yang menempatkan

panggilan siswadi udara. Guru dapat berbicara pada para

audiens dan audiens dapat mengetik pertanyaan kepada

guru dalam satu waktu dan juga menerima jawaban dengan

segera. Gambar no 2 adalah contoh program pelatihan web

based training yang menggunkana audio secara langsung

dengan visual.

16

Gambar 2. Contoh Audio real time dan visual

Ada beberapa permutasi audio real time dengan

visual. Audio dapat didengar melalui internet dalam

tiga cara, dan visual dapat disiarkan dari satu atau

lebih sumber. Cara yang pertama audio dianalogikan

menjadi show radio. Cara kedua audio adalah

dianalogikan menjadi walkie-talkie, dan audio

multipoint yang mirip dengan teleconference. Umumnya,

visual yang disiarkan melalui komputer ke siswa.

Kecanggihan dan kekuatan pengemasan software

mengizinkan visual untuk disiarkan dari berbagai

sumber. Sebuah paket web video conference yang canggih

mengizinkan siswauntuk menyiarkan gambar, grafik,

animasi, dan teks dari computer mereka kepada guru dan

anggota kelas lainnya. Seperti penyusunan teknologi,

17

permutasi akan terus tumbuh dan perbedaan yang kabur.

Untuk cara kerjanya akan ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Gabungan Audio Real Time dan Visual

18

Gambar 3. Gabungan Audio Real Time dan Visual

(lanjutan)

a. Kelebihan dan kekurangan

Salah satu dari kelebihannya adalah komunikasi

yang kuat. Siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam

19

dari sebuah topik ketika informasi dikirim melalui dua

saluran (auditori dan visual). Dalam jenis ini,

informasi visual didukung dengan pesan verbal

interaktif yang bermanfaat pada infleksion, nada suara,

langkah. Sebagai contoh, siswa dapat mengetahui

bagaimana sebuah bentuk perintah telah dirancang

kembali dan memahami bagaimana perubahan akan membuat

hal tersebut menjadi lebih mudah dalam penelusuran

backorders.

Audio real time tidak menghukum siswa yang lemah

dalam kepenulisan atau pembaca yang buruk. Banyak

variasi bentuk interaksi, seperti diskusi meja bundar,

tamu pembicara, dan debat. Audio real time dengan

visual memungkinkan pembicara untuk menggunakan grafik,

gambar, dan video dari mana saja dalam internet atau

intranet. Pembicara dapat mengubah visual yang dapat

mendukung pembelajarannya dalam waktu yang relatif

singkat. Karena bahan materi tidak perlu dikirim ke

lokasi lain, mereka dapat berubah beberapa menit

sebelum rangkaian pembelajaran berjalan.

Audio real time memiliki keterbatasan, Audio real

time ini memerlukan format progam yang sangat

terstruktur, seperti program radio dengan naskah detail

atau outline dan ditambah dengan kesulitan visual. Guru

harus siap untuk berbicara tentang visual, membuat

transisi, memonitor waktunya, dan mengatur interaksi

yang terjadi. Karena visual biasanya dirangkai diawal,

20

hal ini akan menjadi sulit untuk membuat perubahan

selama program berlangsung. Penanganan masalah baru

atau masalah yang tak terduga dapat menghadirkan sebuah

tantangan karena ketepatan panjang program dan

ketepatan grafis untuk mendukung topik yang tak terduga

mungkin tidak tersedia. Selain itu, tingkat struktur

atau fleksibilitas akan bergantung pada software yang

digunakan untuk menyampaikan program.

Pengelolaan interaksi siswa-guru dan siswa-siswa

tidak berdasarkan intuisi. Dalam pelatihan berbasis web

tidak ada petunjuk bahwa seorang siswa ingin mengajukan

pertanyaan pada satu poin yang jelas. Dalam kelas

tradisional hal tersebut mudah dijumpai jika siswa

terlihat bingung atau dengan mengamati bahasa tubuh

mereka. Hal ini merupakan sebuah intuisi dari respon

manusia untuk berhenti dan bertanya tentang suatu

masalah. Guru harus belajar untuk proaktif menggunakan

alat-alat yang membangun software, untuk bertanya

tentang langkah selanjutnya, komprehensif, dan

kejelasan intruksi.

Guru juga harus sadar dengan permasalahan lain

yang dapat mempengaruhi interaksi, seperti

keterlambatan waktu internet, siswa yang meninggalkan

komputernya selama kelas berlangsung dan kebingungan

pada saat tatap muka. Siswa mungkin memiliki koneksi

internet yang lambat sehingga menyebabkan keterlambatan

dari respon mereka dibanding siswa lainnya. Guru harus

21

sabar dan tidak berasumsi bahwa siswa tidak

memperhatikan. Siswa mungkin masuk ke dalam kelas dan

kemudian dipanggil, jadi berhati-hatilah dengan tidak

menghukum siswa yang telah masuk dan belum merespon.

Selain itu, kegiatan tatap muka mungkin akan

membingungkan siswa. Interaksi siswa kemungkinan

terhambat oleh ketidakmampuan mereka menemukan kunci

yang mengontrol mikropon atau volume atau sinyal

perintah padahal mereka sebenarnya ingin menanggapi

pertanyaan tersebut. Jika paket software yang digunakan

tidak menawarkan alat untuk mengelola informasi dan

mengumpulkan umpan balik, guru harus secara

berkelanjutan mencari informasi dengan bertanya pada

siswa untuk poin ringkasan, penyediaan contoh, atau

tidak menyediakan contoh untuk memperoleh feedback.

b. Pedoman untuk real time audio dengan visual

1) Pembuatan organiser diawal

Berikan siswa garis besar apa yang diharapkan. Ini bisa

menjadi gambaran atau daftar tujuan yang membantu siswa

untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi. Agenda,

pedoman program, dan jalan peta yang membantu

mengorientasikannya.

2) Jelaskan bagaimana untuk berinteraksi

Di awal program, tinjaulah bagaimana interaksi

akan berlangsung, contohnya, bagaimana menggunakan

tombol “angkat tangan” atau tombol ya/tidak. Lalu minta

siswa untuk berlatih menggunakan isyarat tersebut

22

ketika mereka ingin berbicara dan memperkenalkan

dirinya sendiri. Hal ini merupakan cara yang bagus

untuk mengambil daftar panggilan dan memberikannya

kepada siswa kesempatan untuk berinteraksi dalam

lingkungan yang aman. Jika guru akan memanggil siswa

secara acak untuk merespon pertanyaan yang guru

berikan, maka buatlah mereka sadar akan hal ini.

3) Rencanakan segmen lima hingga tujuh menit

Perencanaan segmen yang tidak lebih dari 5-7

menit. Audio real time dengan visual menuntut media dan

pembelajajar dapat dengan mudah menjadi terganggu.

Pembelajar dengan cepat juga berasumsi bahwa internet

mereka telah menurun atau mengalami kegagalan teknis

jika ada penghentian panjang pada audio, visual tidak

berubah dan animasi lingkaran yang berputar tanpa

henti.

4) Gunakan berbagai strategi

Audio real time dengan visual dapat menjadi pasif

jika tidak ada interaksi yang tertera dalam program.

Jika guru harus memberi kuliah, diusahakan lebih

pendek. Perkuliahan lebih baik diantarkan via audio

streaming text, atau dikirim melalui kaset audio sebelum

kelas berlangsung. Tabel 2 menunjukkan sebuah sample

naskah lembar kerja dengan beberapa segmen waktu.

Ambilah keuntungan dari mempunyai kelas yang online

bersama untuk menyediakan interaksi yang menggambarkan

pengalaman dari peserta didik, kembangkan juga berpikir

23

kritis, dan memungkinkan orang untuk mengarahkan

pembelajaran dengan kemauan mereka sendiri. Variasi

strategi dalam program ini untuk menjaga pembelajaran

tetap menarik (lihat tabel 3)

Tabel 2. Contoh sample naskah

Waktuberlalu

Waktu Kejadian Audio Visual

5 2.55-3.00sore

Pra kelas Musik Judulgrafik danagenda

5 3.00-3.05sore

Pengenalan Gurumemperkenalkan danmengulastujuan kelas

Foto gurudengantekstujuannya

7 3.05-3.12sore

Masuk Persilahkanpartisipanutnukmemperkenalkan diri

PetaIndonesiayangmenyorotikeberadaansetiaporang

5 3.12-3.17sore

Ulasantentangfitur produkdanpersyarataninstalasi(pembicaratamu/managerproduk)

managerprodukmengirimkanperkuliahan

Presentasi(teks dangrafik)

13 3.17-3.30sore

Pertanyaandan jawaban

Bidangmanagerprodukmemberikanpertanyaan

Gambarprodukbaru papantulisuntukmanager

24

produk

5) Mempunyai visual pendukung untuk audio

Bagian dari progam audio diarahkan untuk interaksi

pada waktu yang nyata. Karena interaksi audio tidak

dapat diprediksi, cobalah untuk mengantisipasi topik,

pertanyaan, dan bahkan komentar dari sudut lain.

Siapkan sebuah seri visual yang mendukung beberapa arah

kemungkinan dimana kelas mungkin akan bergerak. Visual

dapat dimasukkan seperti teks, gambar, peta, rentetan

animasi, ilustrasi, dan gambar yang dipindai yang dapat

dilihat dibrowser. Bagaimana visual dibuat dan disimpan

akan tergantung pada software yang digunakan untuk

mengembangkan program ini.

6) Buatlah lingkungan saling menghargai

Siswa harus merasa bebas untuk membagikan

pengalaman mereka, bertanya, atau menyajikan

pandangannya.

7) Gambarkan pengalaman audiens

Dukunglah siswa untuk bicara tentang pengalaman

mereka. Sambutlah pertanyaan siswa secara terbuka untuk

mendengarkan baik itu pengalaman positif atau negatif

yang mereka punya.

8) Membatasi program panjang

Praktisi berpengalaman menyarankan jika program

dibatasi panjangnya dari 6-9 menit. Karena siswa

menjadi penat karena kualitas audio yang buruk dan

kebutuhan konsentrasi pada layar yang sibuk. Pemutaran

25

pelatihan berbasis web langsung dapat mengikutsertakan

siswa untuk berpartisipasi dalam chat, dengan membubuhi

keterangan pada slide dipapan tulis, dan mengirim umpan

balik dan pertanyaan kepada guru secara serempak. Hal

ini bergantung pada media pengirim dari para siswa.

9) Bawakan program kepenutupan yang jelas

Program pelatihan berbasis web yang menggunakan

audio real time berlangsung pada waktu tertentu.

Sadarilah untuk memulai dan mengakhiri program tepat

waktu. Bawalah program pada akhir yang jelas dengan

mengatakan sesuatu seperti, “sebelum kita tutup, apakah

ada pertanyaan?” atau “Saya akan mengambil beberapa

menit untuk membicarakan tugas untuk minggu depan.”

Jika anda tidak dapat mengatasi seluruh siswamaka

ajukan pertanyaan selama program berlangsung, ajaklah

mereka untuk menghubungimu setelah kelas selesai

melalui telepon atau email.

Tabel 2. Strategi untuk audio real time

Strategi DeskripsiInterview Wawancarai mata pelajaran yang mereka

ahli menurut pandangan mereka ataulaporan mengenai pengalaman mereka

Bermainperan

Ciptakan pengontrol lingkungan yangpembelajar dapat mengembangkanketerampilannya seperti wawancara ataumengatasi masalah. Yang lain dapatberlatih keterampilan mendengarkan dananalisis

Debat Gunakan debat dengan menyediakan forumyang pandangannya berlawanan

Diskusi Bawakan seorang ahli bersama dengan

26

panel moderator untuk mengajukan pertanyaanDiskusikelas

Undanglah siswauntuk berbicara tentangtopik yang diberikan dalam formatterbuka

Tanya jawab Ajaklah pembelajar untuk mengajukanpertanyaan setelah diskusi panel,wawancara, dan presentasi

Permainan Buatlah permainan yang mengikutsertakanpembelajar pada situasi problem solvingyang kompetitif atau membutuhkanpembelajar untuk bekerja dalam tim untukmenemukan jawaban

4. Aplikasi berbagi/papan tulis (Application

Sharing/Whiteboards)

Aplikasi berbagi kemampuan yang dapat mengusahakan

pembelajar untuk bekerja secara kolaboratif dengan

aplikasi software seperti spreadsheet, presentasi pada

power point, atau papan tulis. Seperti audio real time,

aplikasi berbagi sering dilakukan dengan kombinasi

interaksi sinkron lainnya seperti teks chat dan audio

real time. Gambar 4 mengilustrasikan sebuah spreadsheet

yang dibagikan oleh kelompok siswa yang bekerja

bersama. Setiap siswa dapat menambah informasi pada sel

yang tepat, yang secara otomatis mengubah batang grafik

dan totalnya.

Ada dua cara yang digunakan pada aplikasi berbagi

dalam pelatihan berbasis web. Yang paling mudah adalah

sebagai sarana pengajaran yaitu cara menggunakan

aplikasi tersebut. Contohnya, berbagi program database,

jenis rekaman, dan menciptakan bidang. Cara kedua

27

dengan menggunakan aplikasi berbagi untuk mengajarkan

konsep dan keterampilan. Contohnya aplikasi database

berbagi seperti Access dapat digunakan untuk menunjukkan

bagaimana pelanggan dapat dibagi oleh kode industry dan

ditargetkan untuk kampanye pemasaran tertentu . Dalam

kasus ini, database digunakan untuk mengilustrasikan

tujuan, namun siswa tidak belajar bagaimana menggunakan

database.

Gambar 4. Contoh dari Aplikasi Berbagi

Aplikasi berbagi yang lebih generik/luas contohnya

papan tulis berbagi (the shared whiteboard), yang

menyerupai papan tulis biasa. Lee & Owens (2004: 202)

menjelaskan papan tulis interaktif termasuk konten yang

dibuat di ruang breakout yang dapat disimpan kemudian.

Siswa dapat menulis, memberi keterangan, menggambar dan

menempel item pada papan tulis, semua itu dapat

28

disimpan, diposkan pada diskusi berulir atau diemailkan

pada guru (gambar 5).

Gambar 5. Contoh dari Papan Tulis Berbagi

a. Kelebihan dan kelemahan

Bekerja menggunakan aplikasi berbagi memungkinkan

siswa untuk melatih keterampilannya seperti yang

diperlukan untuk memperoleh pekerjaan. Contohnya, siswa

dapat berlatih mencari database perusahaan atau

menerima pelatihan ketika menggunakan software baru.

Keterampilan software dapat diajarkan dalam konteks

ini. Kelebihan lain adalah kesempatan pada pembelajaran

kolaboratif. Siswa dapat berbagi apa yang telah

pelajarinya dengan kelompoknya.

Papan tulis berbagi juga salah satu peralatan

unggul dalam aktivitas kolaborasi seperti

brainstorming, diagram solusi, dan penguraian

29

rekomendasi. Siswa dapat bekerja bersama dengan dokumen

kerjanya, mengembangkan tema, dan meringkas hasil dari

setiap sesi kerjanya. Kemampuan seperti “tanda lulus”

dan penggunaan seluruh kelompok dalam gambar,

keterangan, dan modifikasi dari sebuah ide membuat

program ini menjadi alat yang sangat baik dalam

penyelidikan dan pemecahan masalah.

Aplikasi berbagi dan papan tulis mempunyai

beberapa keterbatasan dan kekurangan. Keterbatasan yang

paling signifikan adalah prasyarat pengetahuan yang

diperlukan. Siswa harus mengerti bagaimana aplikasi

bekerja. Alat yang dibutuhkan untuk menulis, menghapus,

dan “tanda lulus” yang unik setiap paket vendor

software. Siswa harus familiar dengan ikon pada alat

papan tulis (contoh garis, lingkaran, ketebalan,

penghapus) dan aturan yang terkait lainnya.

Penyajiannya yang berlapis kekompleksannya dapat

membingungkan siswa.

Jika aplikasi akan digunakan untuk mengajarkan

konsep dan keterampilan, siswa perlu tingkat penguasaan

yang signifikan. Mereka harus lancar dalam menggunakan

aplikasi ini sebelum mereka dapat fokus pada konsep dan

keterampilan yang akan diajarkan.

Keterbatasan yang kedua dari aplikasi berbagi

adalah perlunya untuk mengkombinasikannya dengan

teknologi lain seperti telepon, audio real time, dan

30

teks berbasis chat. Lapisan aplikasi ini membutuhkan

tambahan kemampuan teknis dan logistik.

b. Pedoman penggunaan aplikasi berbagi

Aplikasi berbagi dapat digunakan untuk 2 tujuan

yaitu mengajarkan siswa untuk menggunakan paket

software dan memberikan pelajar akses pada alat untuk

membantu siswa belajar topik lain. Berikut ini pedoman

dari penggunaan aplikasi berbagi.

a) Ajarkan keterampilan problem solving

Aplikasi berbagi sangat cocok digunakan untuk

mengajarkan para siswa menggunakan fitur-fitur aplikasi

software yang canggih yang membutuhkan pemecahan

masalah, penilaian dan keterampilan evaluasi.

Contohnya, untuk mengajarkan siswa merancang template

pengolah kata atau untuk membuat tabel ahli (table wizard)

yang disesuaikan dengan database. Cadangan dari

aplikasi berbagi untuk masalah yang melibatkan

penilaian, pengalaman, dan pemikiran. Hindari

penggunaan dari interaksi sinkronisasi untuk

mengajarkan keterampilan dasar kognitif (pengetahuan,

pemahaman, dan penggunaan) seperti pengolah kata dasar

atau spreadsheet. Keterampilan aplikasi dasar

membutuhkan penggunaan kemampuan intelektual individu.

Termasuk keperluan latihan dan praktek, mengingat

informasi, proses penghafalan, dan pengaturan aplikasi.

31

b) Tambahkan aplikasi berbagi

Pemilihan metode komunikasi untuk tambahan pada

aplikasi berbagi, salah satu yang memungkinkan guru

untuk menjelaskan apa yang terjadi. Bergantung pada

alat yang dipilih, guru dapat berkomunikasi dengan

siswa melalui teks chat, telepon, atau internet audio

real time.

c) Mintalah siswa untuk bekerja dalam tim

Design latihan yang membawa keuntungan pada kelompok

belajar. Mintalah siswa untuk bekerja berpasangan atau

dalam kelompok kecil sehingga mereka dapat membagi

pengalamannya dan membantu satu sama lain. Ini

merupakan cara yang terbaik untuk membangun

keterampilan pemecahan masalah dan mengembangkan

keterampilan refleksi kritis, dan mengurangi kerja guru

untuk menyediakan seluruh jawaban. Pada prosesnya,

siswa menjawab satu atau menjawab pertanyaan satu sama

lain dan belajar keterampilan lainnya.

d) Sediakan serangkaian masalah dan solusi

Guru membutuhkan membuat serangkaian masalah atau

latihan untuk memberikan pengalaman belajar yang

konsisten dan terstruktur. Keterampilan pengajaran

software membutuhkan perhatian yang detail dan

persiapan yang intens. Pengembangan set masalah yang

bekerja secara sempurna untuk mengilustrasikan konsep.

Hal itu juga penting untuk menyediakan set solusi yang

32

memungkinkan pelajar untuk mereview latihannya setelah

kelas berakhir.

e) Batasi ukuran kelas

Aplikasi berbagi harus dilakukan dengan kelompok

yang kecil untuk memastikan bimbingan dan umpan balik

yang memadai. Pengukuran yang tepat dari kelompok

tergantung pada kompleksitas softwarenya dan tingkat

pengalaman pelajar. Jika semua siswa adalah pengguna

baru dari aplikasi ini, guru harus memiliki kelompok

kecil dengan level interaksi yang tinggi untuk

memberikan arahan dan pembinaan yang memadai. Disisi

lain, program yang mengajarkan aplikasi sederhana atau

memberikan gambaran fitur baru dalam aplikasi yang

familiar dapat diajarkan pada kelompok yang lebih besar

karena mereka membutuhkan sedikit interaksi.

c. Pedoman penggunaan aplikasi berbagi sebagai alat

mengajar

1) Menilai pengetahuan siswa tentang aplikasi

Aplikasi berbagi dan papan tulis dapat digunakan

untuk membantu siswa memahami konsep, menganalisis

informasi, dan mengembangkan model. Langkah pertama,

siswa harus memahami aplikasi itu sendiri. Sebelum

membuat latihan pada aplikasi berbagi, pastikan jika

pelajar mengetahui bagaimana menggunakan aplikasi

tersebut.

2) Jelaskan bagaimana aplikasi digunakan dan

membutuhkan waktu terbatas

33

Kejelasan tentang bagaimana aplikasi tersebut akan

digunakan, ketika pelajaran akan berlangsung, berapa

lama waktu yang akan diberikan untuk bekerja di

dalamnya, dan apa hasil yang diharapkan. Contohnya,

penjelasan bahwa kelas akan menggunakan aplikasi

berbagi untuk memanipulasi data,yang diharapkan

pembelajar untuk mengubah pekerjaan mereka, dan

selanjutnya mereka akan mengambilnya dipapan tulis dan

mempostingkannya di diskusi berulir.

3) Sediakan latihan praktek

Rencanakan latihan awal yang singkat untuk memberikan

kesempatan siswa dalam berlatih. Contohnya mintalah

siswa untuk menggunakan papan tulis untuk melakukan

brainstorming terhadap lima masalah yang dihadapi

manager dalam melakukan perjalanan dan harus mengakses

pesan suara dan akun emailnya ketika mereka berada

dijalan. Jenis ini merupakan latihan sederhana yang

memberikan pengalaman pada pelajar dan kepercaya dirian

menggunakan papan tulis sebelum mereka mencoba

melakukan tugas yang lebih rumit.

4)Berikan waktu yang memadai

Berikan waktu yang memadai pada kelompok untuk

bekerja di aplikasi berbagi dan di papan tulis.

Pastikan untuk berlatih dan meminta umpan balik pada

alokasi waktu yang ada pada aplikasi berbagi. Waktu

yang dibutuhkan untuk melengkapi latihan tergantung

pada beberapa faktor seperti kecepatan jaringan, metode

34

komunikasi yang digunakan untuk tambahan pada aplikasi

berbagi, dan keakraban pelajar dengan aplikasi ini.

5) Buatlah aplikasi yang tersedia diluar jam kelas

Jika alat yang guru pilih memungkinkan siswa untuk

bekerja bersama pada waktu lain selama pertemuan kelas

sinkronisasi, pastikan membuat hal ini diketahui siswa.

Dukunglah mereka untuk bertemu di luar kelas untuk

mengerjakan tugas atau proyek menggunakan aplikasi

berbagi atau papan tulis.

5. Web Berbasis Konferensi Video (Web Based

Videoconferencing)

Web berbasis konferensi video adalah kemampuan

untuk mengirimkan audio dan video gambar ke beberapa

siswa melalui internet atau intranet. Seperti audio

real time, web berbasis video ini menawarkan lebih dari

satu lingkungan. Gambar 6 mengilustrasikan dua cara

dari aplikasi ini dapat dikirimkan. Diagram pertama

menunjukkan video guru yang disiarkan dengan salah satu

cara untuk siswa. Guru tidak dapat melihat siswa dan

siswa juga tidak dapat melihat satu sama lain, meskipun

mereka dapat mendengar satu sama lain. Diagram kedua

mengilustrasikan bagaimana guru dan siswa dapat melihat

dan mendengar satu sama lain di lingkungan yang serupa

dengan video konferensi tradisional. Ada spesifik

vendor teknis yang terbatas pada seberapa banyak

35

siswadapat dihubungkan pada satu waktu dan berapa

banyak situs yang dapat dilihat secara bersamaan.

Setiap paket software dari video konferensi

berbasis web memiliki sedikit perbedaan fitur.

Teknologi yang mendasari paket ini, berpengaruh

bagaimana tampilan program, suara, dan operasinya. Alat

tambahan seperti kuis, berbagi dokumen, dan penggunaan

materi rekaman juga tersedia. Gambar 7 menunjukkan

contoh dari produk konferensi video berbasis web yang

akan digunakan untuk pelatihan dikelas, mentoring,

pertemuan, penyiaran dan seminar.

36

Gambar 6. Dua Cara untuk Mengirimkan Konferensi Video

Berbasis Web

Ada beberapa situs vendor yang menyediakan program

aplikasi ini. Ada beberapa contoh link dari vendor yang

menyediakan aplikasi ini baik itu secara demo di situs,

trial atau dibatasi dengan waktu.

Astound, Conference Center (www.astound.com)

Centra, CentraNow eMeeting (www.centra.com)

Microsoft, NetMeeting (www.microsoft.com)

PlaceWare (www.placeware.com)

RainDance, Collaboration (www.raindance.com)

WebEx (www.webex.com) (khusus didesain untuk

pelatihan)

a. Kelebihan dan kekurangan

37

Seperti petunjuk pada kelas secara langsung,

aplikasi ini mengijinkan partisipan untuk melihat dan

mendengar satu sama lain. Siswa berkomunikasi secara

sederhana dengan berbicara tanpa teks chat atau diskusi

berulir. Pelajar tidak hanya dapat mendengar suara satu

sama lain, tapi mereka dapat melihat ekspresi wajah dan

bahasa tubuh dengan baik. Disamping itu, konferensi

video secara langsung dilengkapi dengan media digital

seperti halaman HTML, gambar, video klip, dan animasi

nyata dengan objek 3D seperti paper based graphics dan

artefak menggunakan kamera dokumen untuk mendigitalkan

gambar, objek, dan teks hardcopy. Kamera digital

mengeleminasi kebutuhan akan scanning, membuat atau

mempersiapkan file di awal.

Gambar 7.Contoh Pilihan dari Konferensi Video

Berbasis Web

38

Keterbatasan aplikasi ini adalah kualitas yang

rendah pada gambar jika dibandingkan dengan kualitas

gambar pada televisi atau program konferensi video

tradisional. Karena sejumlah besar informasi di

internet, sehingga memungkinkan kinerja aplikasi ini

tidak sebaik telepon atau televisi yang berbasis

satelit. Seiring dengan teknologi membaik, kualitas

lebih ditingkatkan.

Aplikasi ini mengharuskan siswa untuk menambah

peralatan seperti microphone, kamera, dan software pada

computer mereka. Hal ini penting untuk mengidentifikasi

sumber daya (resources) yang dibutuhkan dalam

mempersiapkan komputer karena penambahan dari peralatan

lain yang kompleks dalam mengimplementasikan program

ini. Setelah microphone, kamera, dan software telah

diinstal, pelajar bertanggung jawab pada posisi yang

tepat pada microphone dan kamera. Luangkanlah beberapa

menit pada setiap awal program untuk melakukan

pengecekan pada kamera dan sound.

Konferensi video juga menghadirkan dilemma

nonteknis yang unik. Kebanyakan pelajar remaja tidak

suka melihat diri mereka sendiri dilayar dan mungkin

dapat menghambat mereka berbicara.

b. Pedoman untuk konferensi video berbasis web

1) Pengujian sistem program sebelumnya untuk program

saat ini

39

Sebelum menjalankan program ini, lakukanlah

pengujian pada sistem. Mintalah siswa dari setiap situs

untuk log in dan mengecek fungsi dan kualitas audio dan

videonya. Bersiaplah memberikan bantuan teknis jika

siswa tidak dapat terhubung dengan sukses. Lalu, cek

kualitas gambar yang dihasilkan dengan menggunakan

kamera dokumen dan kualitas microphone yang digunakan

oleh guru dan siswa.

2) Sediakan grafik di awal

Siapkan grafik, teks, video klip, dan animasi dan

kumpulkan alat peraga yang akan ditampilkan selama

program berlangsung. Persiapan yang dibutuhkan

tergantung pada jenis software yang digunakan untuk

memindai, mendigitalkan, mengkompres atau membuat.

Berikan waktu yang memadai untuk mengembangkan dan

menguji media digital. Gunakan kamera dokumen termasuk

paper-based graphics (contohnya cetakan hardcopy, slide

powerpoint, tanda tangan tertulis, halaman buku),

fotografi, dan peta. Pengujian keterbacaan potongan-

potongan ini sebelum kelas dimulai. Salah satu

keuntungannya adalah kemampuan untuk menggunakan

berbagai macam gambar dan objek untuk mendukung

pembelajaran.

3) Mulailah tepat waktu

Hormatilah peserta dengan mulai tepat waktu.

Tetapkan sebuah proses untuk menyediakan peserta yang

bergabung di akhir informasi mereka lewatkan. Guru

40

mungkin ingin memberi mereka salinan grafis, satu set

catatan, dan kesempatan untuk tetap masuk setelah

kelas, untuk berbicara dengan guru.

4) Biasakan siswa dengan kontrol

Sebelum menggunakan seluruh tombol dan alat pada

interface, lakukanlah aktivitas seperti icebreaker untuk

memberikan siswa pengalaman menggunakan control.

Contohnya, mintalah para partisipan menggunakan

mikrophonenya ketika memperkenalkan dirinya atau

mintalah mereka untuk mengangkat tangannya jika mereka

telah selesai pra-membaca. Kenalkan fitur-fitur secara

perlahan untuk memberikan kesempatan pada peserta untuk

belajar dengan tanda mengangkat tangan, mengirim pesan

kepada guru, berpartisipasi dalam ruang penembusan, dan

mengambil kuis, mengenalkan alat dalam satu waktu.

Berikan peserta waktu yang memadai dan biarkan mereka

untuk menguasai satu alat sebelum memperkenal alat

lainnya.

5) Gunakan variasi interaksi

Seperti yang kamu lakukan dengan multipoint audio

real-time, gabungkan berbagai teknik instruksional pada

konferensi video berbasis web. Hindari sindrom kepada

berbicara, perlihatkan wajah guru untuk menambahkan

sedikit nilai pada program. Batasi segmen dari 5-7

menit. perlu diingat jika menonton video konferensi

berbasis web menjadikan pengalaman pasif. Penggunaan

strategi instructional yang melibatkan siswa. Semua

41

teknik disajikan pada tabel 3 untuk audio real-time

yang juga bekerja untuk konferensi video. Tabel 3

menunjukkan strategi unik ke mode interaksi

sinkronisasi.

6) Panggil seseorang dengan namanya dan sediakan waktu

untuk merespon

Ketergantungan dengan sistem yang digunakan,

tampilan nama pelajar tidak dapat mengindikasikan yang

mana yang akan dipanggil. Selama apel atau kegiatan ice

breaker, cari tahulah bagaimana pelajar didik ingin

ditanyai. Berikanlah waktu untuk penyampaian pesanmu ke

computer siswadan waktu untuk siswa dengan koneksi yang

lambatnya merespon pesan tersebut. Lalu lintas pada

internet/intranet akan menyebabkan keterlambatan dalam

merespon jadi jangan cepat-cepat menegur siswa yang

dikira tidak menjawab.

7) Batasi jumlah situs

Sejumlah situs diperbolehkan untuk berpartisipasi

dalam program tergantung pada tingkat interaksinya,

keterbatasan teknologi dan keterampilan menfasilitasi

guru. Karena jumlah situs meningkat, interaksi juga

ikut meningkat. Program yang sangat interaktif

membutuhkan waktu yang memadai bagi setiap orang untuk

berbicara dan merespon. Dalam kasus lain, jumlah situs

akan dibatasi oleh teknologi. Beberapa program video

konferensi menginjinkan sejumlah besar situs untuk

dapat terhubung jika program ini adalah satu-satunya

42

cara. Sementara yang lainnya, memungkinkan sedikit

situs untuk multipoint pada video konferensi. Faktor

terakhir dalam pembatasan jumlah situs yang

berpartisipasi adalah karena keterampilan guru. Semakin

terampil guru dalam mengelola beberapa situs, jumlahnya

dapat ditingkatkan.

8) Rangkumlah poin-poin penting

Setelah program berlangsung, pastikanlah untuk

meringkas poin-poin penting.

9) Simpulkan tepat waktu

Hargailah waktu siswa dan simpulkan program sesuai

jadwal. Jika program belum mencapai semua tujuan yang

telah ditetapkan, periksa kembali peserta sebelum

memperpanjang program. Pertimbangkan kembali

penjadwalan video konferensi lain berbasis web.

Tabel 3. Strategi untuk konferensi video multipoint

berbasis web

Strategi DeskripsiDemonstrasi

Gunakan gerakan video penuh untukmenunjukkan proses langkah-langkahnya padapeserta seperti menghubungkan kabel,mengganti papan computer, atau menggunakantongkat pemindai.

Analisis Melakukan tugas dan tugas anggota kelasuntuk mengkritik hal tersebut, sepertimenghitung kembali uang tunai untukpelanggan. Mintalah pembelajar untukmenonton demonstrasi dan jelaskan apa yangharus dilakukan dengan baik dan apa yangbisa dilakukan lebih baik.

Memonitor

Memonitor kinerja peserta didik, sepertimenyuruh mereka untuk memegang bagian dari

43

mesin sebagai bagian yang akan dipanggil.

C. Rekaman dan pemutaran program kelas virtual langsung

Dalam 3 tahun belakangan ini, software untuk kelas

virtual yang hidup telah bertambah panjang. Program

software terkenal sekarang telah memiliki kemampuan

untuk merekam dan memutar. Ini merupakan solusi yang

sangat baik untuk mengatasi masalah yang timbul ketika

peserta melewatkan kelas atau ketika zona waktu membuat

sulit bagi setiap orang yang berpartisipasi. Program

ini dapat secara otomatis direkam oleh server dan dapat

diputar ulang oleh user atau tamu user bahkan user

dapat menghasilkan rekaman sendiri secara professional

dengan format yang ada (Lee & Owens 2004: 202). Dengan

penggunaan fitur ini, seorang pakar presentasi dapat

direkam dan diarsipkan untuk digunakan pada mode

asynchronous, atau juga dapat diedit dan segmennya

dapat digunakan untuk program masa depan.

Sebuah tren memonitor yang menarik adalah penggunaan

yang tidak diinginkan dari fitur rekaman dan pemutaran

sebagai aplikasi pengarang/authoring. Beberapa

organisasi menggunakan aplikasi ini untuk menciptakan

program yang tidak pernah disampaikan secara langsung.

Para ahli mata pelajaran secara sederhana menghasilkan

set slide power point dan perkuliahan untuk mereka atau

menggunakan aplikasi berbagi untuk memperagakan sebuah

produk baru saat berbicara tentang hal tersebut. Sesi

44

ini cepat dan mudah untuk menghasilkannya karena ada

sedikit atau tidak ada desain instruksional yang

digunakan dalam pembuatan bahan. Program yang sering

direkam tanpa penonton atau dengan penonton di studio

untuk menjamin pertanyaan yang berkualitas. Inilah

penggunaan dari software pelatihan berbasis web yang

kemungkinan biayanya efektif, tetapi organisasi harus

menindaklanjuti untuk menentukan apakah ceramah yang

disampaikan melalui web menyediakan informasi atau

pelatihan.

Pertimbangan teknis dan logistik

Permasalahan logistik berkaitan dengan perencanaan

interaksi sinkron yang tidak difokuskan disini, namun

atasilah dulu masalah merancang interaksi sebelum

mengatasi masalah tersebut. Pertama, nilai kelayakan

program sinkron untuk siswa yang terletak di seluruh

dunia dan seluruh negeri. Dengan pertimbangan hari

liburan daerah setempat, hari libur agama, dan

perbedaan zona waktu. Jika perbedaan zona waktu tidak

dapat dicocokkan, rencanakan untuk menjalankan program

tersebut lebih dari satu kali. Selanjutnya,

pertimbangkan lingkungan dimana orang ingin belajar.

Pikirkan tentang efek dari mikropon dan kamera yang ada

diruang kerja siswa. Tentukan bagaimana kenyamanan

siswa dalam berbicara dengan computer mereka dan

bagaimana dukungan manager mereka.

45

Masalah teknis adalah pertimbangan utama ketika

merencanakan sinkronisasi program pelatihan berbasis

web. Aplikasi software yang memungkinkan variasi

interaksi real time dalam kompleksitas dan persyaratan

sistem. Tentukan jenis interaksi real time apa yang

dibutuhkan, lalu bekerjalah dengan manajer sistem untuk

menentukan aplikasi terbaik yang memenuhi kebutuhan

anda. Hindari mengadopsi teknologi yang tidak

sepenuhnya didukung. Pilih peralatan yang mudah

digunakan untuk siswa dan tidak akan memerlukan puluhan

panggilan ke helpdesk dukungan. Telusuri jumlah dan

jenis jaringan dan sistem manajemen sumber daya yang

diperlukan. Perlu diingat keterbatasan bandwidth,

sumber saya server dan kebutuhan pengguna akhir.

Persyaratan teknologi ini tidak boleh mengganggu

kemampuan organisasi untuk melakukan bisnis.

46

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program kelas sinkron web/dunia maya tidak sesuai

untuk setiap situasi pembelajaran, tetapi program ini

adalah satu-satunya solusi ketika interaksi yang hidup

saat ini sangatlah penting. Alat-alat yang membantu

saling bersinergi dengan siswa yang memungkinkan umpan

balik dengan segera, dan juga memungkinkan pengiriman

dan pengembangan secara tepat waktu. Alat sinkron juga

memungkinkan strategi pembelajaran yang tidak mungkin

diterapkan dapat dilakukan dalam jenis pelatihan

berbasis web, seperti demonstrasi, debat secara

langsung, bermain peran dan diskusi.

Empat kategori alat sinkron yang digunakan untuk

menyampaikan program interaktif secara langsung. Internet

relay chat, real time audio with visual, application sharing/whiteboards,

dan videoconferencing. Alat-alat ini dapat ditemukan

sebagai aplikasi software individu atau sebagai paket

software yang dapat menyatukan beberapa alan sinkron

dan asynchronous. Gambaran dalam bab ini bersifat umum

karena aplikasi dari masing-masing vendor sedikit

bervariasi.

47

Interaksi sinkron dan asynchronous adalah blok

bangunan untuk mengembangkan program pelatihan berbasis

web. Setelah memiliki strategi desain, maka bersiaplah

untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan program

berbasis web ini ke seluruh organisasi melalui dokumen

cetak biru (a document blueprint), yang merupakan topik

pada bab berikutnya.

B. Saran

Program kelas sinkron web/dunia maya ini sangat baik

untuk diterapkan sebagai pembelajaran pendukung bagi

guru diluar kelas. Guru bisa memberikan tugas atau

pengalaman dengan menggunakan alat dari program ini

sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar

seutuhnya. Oleh karena itu, guru perlu menguasai proses

dan cara mengoperasikan program ini untuk dapat

mendukung proses belajar mengajar pada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Driscoll, Margaret. (2002). Web Based Training Create e-Learning Experiences 2nd Edition. San Francissco: A Wiley Company.

Lee, William W & Owens, Diana L. (2004). Multimedia-Based Instructional Design. San Francissco: Pfeiffer.

48