data google

35
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/geologi-lingkungan-sumber-daya- energi.html diakses 9 september 2013-09-09 Sumber Daya Energi Terbarukan ( renewable energy resources) : is this the next energy? Seiring dengan peningkatan kebutuhan sumber daya energi yang meningkat drastis, inovasi-inovasi baru mengenai sumber daya energi berkembang dengan cepat. Dengan hadirnya inovasi-inovasi baru ini, diharapkan dapat menangani permintaan kebutuhan energi dunia yang sangat besar ddan rumor menyatakan bahwa anya dengan non- renewable energy beberapa tahun lagi krisis energi dunia akan terjadi apabila perusahaan-perusahaan tidak dapat menemukan lokasi/cadangan energi baru. Di Indonesia, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung dan komponen utama penghasil energi di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berpikir untuk mencari altematif penyediaan energi yang memiliki karakter; 1. Dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil, khususnya minyak bumi 2. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal regional 3. Mampu memanfaatkan potensi sumber daya energi setempat, serta 4. Cinta lingkungan, dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil produksinya tidak merusak lingkungan hidup disekitarnya. Sumber energi biomassa, hydropower , angin, dan matahari tergolong dalam sumber energi renewable (terbarukan). Dalam pengembangan sumber energi alternatif, kita bisa saja memanfaatkan sumber energi baik yang renewable mau punnonrenewable . Meski demikian kita perlu mempertimbangkan berapa lama sumber daya non-renewable mampu men- supply kebutuhan energi dunia dan berapa banyak penduduk dunia yang dapat dipenuhi kebutuhan energinya dengan pemanfaatan sumber energi renewable . Sumber daya ini merupakan sumber daya energi yang bersifat dapat diperbaharui dan dirumorkan rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsip kerja pemanfaatan dari sumber daya energi ini lebih didominasi oleh transformasi energi gerak atau panas menjadi energi listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari- hari. Sumber panas dapat berupa energi cahaya matahari dan panas bumi, sedangkan energi gerak dihasilkan dari perputaran turbin/generator yang digerakkan oleh angin, air, dll. Berikut adalah contoh-contoh dari Sumber Daya Energi Terbarukan: 1. Energi Surya Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari, atau tenaga surya dapat digunakan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau

Upload: independent

Post on 28-Jan-2023

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/geologi-lingkungan-sumber-daya-energi.html diakses 9 september 2013-09-09Sumber Daya Energi Terbarukan (renewable energy resources) : is this the nextenergy?                Seiring dengan peningkatan kebutuhan sumber dayaenergi  yang meningkat drastis, inovasi-inovasi baru mengenai sumberdaya energi berkembang dengan cepat. Dengan hadirnya inovasi-inovasibaru ini, diharapkan dapat menangani permintaan kebutuhan energidunia yang sangat besar ddan rumor menyatakan bahwa anya dengan non-renewable energy beberapa tahun lagi krisis energi dunia akan terjadiapabila perusahaan-perusahaan tidak dapat menemukan lokasi/cadanganenergi baru. Di Indonesia, makin berkurangnya ketersediaan sumberdaya energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masihmerupakan tulang punggung dan komponen utama penghasil energi diIndonesia, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untukmelestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berpikir untukmencari altematif penyediaan energi yang memiliki karakter;

1. Dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil,khususnya minyak bumi

2. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal regional3. Mampu memanfaatkan potensi sumber daya energi setempat, serta4. Cinta lingkungan, dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil

produksinya tidak merusak lingkungan hidup disekitarnya.

 Sumber energi biomassa, hydropower, angin, dan matahari tergolongdalam sumber energi renewable (terbarukan). Dalam pengembangan sumberenergi alternatif, kita bisa saja memanfaatkan sumber energi baikyang renewable mau punnonrenewable. Meski demikian kita perlumempertimbangkan berapa lama sumber daya non-renewable mampu men-supply kebutuhan energi dunia dan berapa banyak penduduk dunia yangdapat dipenuhi kebutuhan energinya dengan pemanfaatan sumberenergi renewable.                Sumber daya ini merupakan sumber daya energi yang bersifat dapatdiperbaharui dan dirumorkan rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsipkerja pemanfaatan dari sumber daya energi ini lebih didominasi olehtransformasi energi gerak atau panas menjadi energi listrik yangkemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik  sehari-hari. Sumber panas dapat berupa energi cahaya matahari dan panas bumi,sedangkan energi gerak dihasilkan dari perputaran turbin/generator yangdigerakkan oleh angin, air, dll.Berikut adalah contoh-contoh dari Sumber Daya Energi Terbarukan:1. Energi SuryaMatahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari, atau tenagasurya dapat digunakan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau

mendinginkan rumah atau bangunan lain, menghasilkan listrik, memanaskanair dan bermacam proses industri. Energi surya sendiri tidak memilikikapasitas besar sebab dibatasi ketersediaan ruang dan biaya pembuatanyang mahal. Meski begitu pengembangan teknologi pemanfaatan energisurya terus berkembang untuk menghasilkan efisiensi pemanfaatan energisurya yang semakin baik.

2. Energi Angin : Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersediadi alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi anginmenjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincirangin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbinangin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakangturbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrikini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan3. Energi Air :Air yang mengalir dapat dijadikan energi untuk memutarkincir yang selanjutnya energi tersebut digunakan untuk proses mekanisindustri.4. Energi Biomassa : Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkanlistrik dan sebagai bahan bakar transportasi. Biofuels (minyak nabati)juga dapat digunakan sebagai energi terbarukan jika ditanam pada lahankritis atau marjinal (bukan hutan)5. Energi Hidrogen : Sekali terpisah dari elemen lainnya, hidrogendapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alamuntuk memasak dan memanaskan, juga untuk menghasilkan energi listrik.6. Energi Panas Bumi : Panas yang terkandung dalam perut bumimenghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memberikantenaga pada generator dan menghasilkan listrik. Meningkatnya kebutuhanakan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973dan 1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat,untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan caramemanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telahdimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia.Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasanair, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian,pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dll7. Energi Gelombang LautEnergi dari gelombang lautan dan ombak dapat digunakan untukmembangkitkan energi listrik dan tenaga panas lautan dapt diubahmenjadi listrik.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30130/4/Chapter%20II.pdf diakses 9 september 2013-09-09

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan

2.1.1 Sumber daya energi

Sumber daya energi adalah se

gala sesuatu yang berguna dalam

membangun nilai didalam kondisi dimana

kita menemukannya. Untuk itu sumber

daya energi adalah aset untuk pemenuhan

kepuasan dan utilitas manusia. Selain

itu sesuatu dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki 2kriteria, yaitu:

Harus ada pengetahuan, teknologi

atau keterampilan (skill) untuk

memanfaatkannya.

Harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut.

Sumber daya alam dan energi bisa

meliputi semua yang terdapat di bumi

baik yang hidup maupun benda mati, berguna

bagi manusia, terbatas jumlahnya

dan penguasaannya memenuhi kriteria-kr

iteria teknologi, ekonomi, sosial dan

lingkungan. Sumber daya energi di sisi

lain merupakan sumber daya yang

digunakan untuk kebutuhan menggerakan ener

gi melalui proses transformasi

panas maupun transpormasi energi lainnya.

Sumber daya energi terd

iri dari sumber daya

alam non-hayati mineral

patra, yaitu minyak bumi dan gas bumi,

mineral seperti batubara dan uranium.

Sumber daya energi di luar air dan minyak/gas bumi,

seperti panas bumi, surya,

angin, arus laut, pasang surut, panas laut

serta sumber daya alam hayati seperti

kayu bakar. Energi itu sendi

ri dapat berupa energi ki

miawi, listrik, gelombang,

nuklir, mekanis, dan panas.

Universitas

Sumatera

Utara

2.1.2 Jenis sumber daya energi

Menurut Sukanto Reksohadiprojo (1994),

jenis-jenis sumber daya energi

dapat dibedakan atas 2 yaitu:

a.

Sumber daya energi yang dapat diperbaharui

Sumber daya energi yang dapat diperb

aharui atau dapat diisi kembali atau

tidak terhabiskan (renewable) adalah sumb

er daya energi yang bisa dihasilkan

kembali baik secara alamiah maupun dengan bantuan manusia.

b.

Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui

Sumber daya energi yang tidak dapat

diperbaharui adalah sumber daya

energi yang habis sekali pakai. Misalnya

: minyak bumi, gas bumi, dan batu bara.

2.1.3 Kelangkaan sumber daya energi

Makin menipisnya sumber daya ener

gi menimbulkan kekhawatiran tidak

lancarnya perekonomian. Usaha manusia

untuk menghindari semakin langkanya

sumber daya energi

telah banyak dilakukan.

Usaha tersebut diwujudkan antara lain dalam bentuk substitusi dalam

produksi, substitusi dalam konsumsi, dan i

novasi teknologi hemat sumber daya

energi.

Substitusi dalam produksi dapat dilakukan dengan mengubah kombinasi

masukan maupun pengganti masukan dengan

substitusinya. Substitusi dalam

konsumsi dilakukan antara lain dengan

mengganti barang- barang konsumsi tanpa

mengubah kualitas/kegunaan konsumsi. I

novasi teknologi untuk memperoleh.

Universitas

Sumatera

Utara

pemanfaatan sumber daya energi tersebar dan terus mengalamikemajuan.

Akan tetapi meskipun usaha-usaha mengata

si kelangkaan ternyata masih menjadi

momok bagi masayarakat.

Perbedaan kondisi tersedianya sumber

daya energi akan membatasi

pertumbuhan potensial suatu perekonomian sebab kelangkaan sumberdaya energi

dalam segala bentuknya akan sanga

t mempengaruhi ruang gerak dalam

berproduksi.

2.1.4 Peranan Energi dalam Pembangunan di Indonesia

Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi

tercapainya sasaran pembangunan. Pera

nan energi untuk pembangunan di

Indonesia mencakup dua hal yaitu se

bagai sumber dana pembangunan

(penerimaan pemerintah) yang berasal dari

devisa (ekspor) dan yang utama untuk

memenuhi kebutuhan energi dalam nege

ri yang dibutuhkan dalam pembangunan.

a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara

Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (penerimaanmigas),

memberikan sumbangan yang cukup penting dalam perekonomianIndonesia.

Walaupun peranan minyak dan gas bumi dalam penerimaan negara relatif

semakin menurun, namun dalam jangka

waktu lima tahun terakhir (1996/97-

1999/2000) rata-rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkandengan

jumlah penerimaan dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30%.

Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi antara lain oleh besarnya

tingkat produksi minyak mentah dan kondesat, volume ekspor LNG danLPG,

harga minyak mentah dan biaya produksi. Unsur lain yang juga pentingdan

Universitas

Sumatera

Utara

mempengaruhi besarnya penerimaan minya

k dan gas adalah nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaannegara,

minyak dan gas bumi juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa.

b. Peranan energi untuk kebut

uhan konsumsi dalam negeri.

Dalam hal ini terlihat bahwa

hubungan perekonomian dengan energi

sedemikian kuat, peningkatan kegiatan

ekonomi biasanya diikuti dengan

meningkatnya konsumsi energi. Di I

ndonesia tercermin dari meningkatnya

pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per

tahun mengakibatkan pertumbuhan

konsumsi energi meningkat sebesar 10%

. Hubungan tersebut disebut dengan

”elastisitas energi” terhadap kegiatan en

ergi, atau dapat di

defenisikan sebagai

perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahanpertumbuhan

konsumsi energi sebagai akibat

perubahan kegiatan ekonomi.

2.1.5 Listrik sebagai Sumber Daya Energi

Tenaga listrik merupakan sarana

produksi maupun sarana kehidupan

sehari-hari yang memegang peranan pent

ing dalam upaya mencapai sasaran

pembangunan. Sebagai sarana produksi, ters

edianya tenaga listrik dalam jumlah

dan mutu pelayanan yang baik serta ha

rga yang terjangkau merupakan penggerak

utama dan sangat mendorong laju pemba

ngunan di berbagai sektor lain.

Pembangunan di berbagai sektor ini sa

ngat penting bagi tercapainya tujuan

pembangunan seperti menciptakan lapanga

n kerja, meningkatkan pendapapatan

nasional, mengubah struktur ekonomi, ya

ng pada gilirannya akan meningkatkan

permintaan tenaga listrik. Di samping it

u, tersedianya tenaga listrik yang merata

Universitas

Sumatera

Utara

dan dipergunakan secara luas untuk

keperluan sehari-hari akan dapat

meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Minyak bumi, gas bumi dan batu bara merupakan sumber daya energi

yang dapat dimanfaatkan untuk memproduks

i listrik. Pemanfaatan minyak bumi,

gas bumi dan batu bara sebagai pemasok untuk memproduksi listrik diIndonesia

mengalami peningkatan setiap tahunnya

. Keterbatasan cadangan minyak bumi

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

menyebabkan pemerintah mengambil

kebijaksanaan untuk melakukan diversifik

asi energi untuk

sektor Pembangkit

Listrik Negara (PLN) bentuk diversifik

asi ini telah dapat dirasakan dengan

berdirinya pusat-pusat pembangkit listri

k tenaga air, tenaga gas, maupun panas

bumi.

Sebagai salah satu bentuk energi

yang sudah siap dipergunakan oleh

konsumen, tenaga listrik merupakan sala

h satu faktor yang menentukan untuk

mencapai sasaran pembangunan, sehingga pe

rlu diusahakan serasi, selaras, dan

serempak dengan tahap pembangunan nasi

onal. Hal ini berarti bahwa sasaran

pembangunan ketenagalistrikan haru

s selalu menunjang setiap tahap

pembangunan nasional baik dalam meni

ngkatkan kesejahteraan masyarakat

maupun dalam mendorong peningkatan ekonomi.

2.1.6 Peranan Tenaga Listrik dalam Pembangunan

Listrik membawa peranan pentin

g dalam pembangunan, bahkan tingkat

pemakaian listrik telah menjadi salah satu ukuran bagi perkembangandan

kemajuan suatu negara. Aspek-aspek ke

hidupan manusia telah banyak dikuasai

Universitas

Sumatera

Utara

oleh listrik mulai dari

kehidupan yang paling kecil sa

mpai kepada yang besar

sekalipun.

Bagaimana pentingnya peranan listri

k dapat ditinjau dari penggunaannya

untuk beberapa bidang antara lain: bi

dang komunikasi dan mass media, bidang

rumah tangga, dan lain sebagainya. Hal

tersebut menunjukkan pentingnya peranan

listrik dalam pembangunan, demikian pul

a halnya untuk perbaikan kesehatan,

pendidikan, dan sebagainya, perana

n listrik ini sangat menentukan. Ini

mengandung arti bahwa dalam pelaksanaan program pembangunanpenyediaan

tenaga listrik harus diutamakan, sehi

ngga dengan demikian dapat membantu

bidang-bidang lainnya.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Teori Konsumsi

Konsumsi adalah pembelanjaan atas

barang-barang dan jasa-jasa yang

dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhandari

orang yang melakukan pembelanjaan. Pemb

elanjaan masyarakat atas makan,

pakaian, dan barang-barang kebutuha

n mereka yang lain digolongkan

pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di produksi untukdigunakan

oleh masyarakat untuk memenuhi ke

butuhannya dinamakan barang konsumsi.

2.2.1.1. Teori Konsumsi John Maynard Keynes

Dalam teorinya Keynes mengandalkan an

alisis statistik, dan juga membuat

dugaan-dugaan tentang konsumsi berdasar

kan intropeksi dan observasi kausal.

Pertama dan terpenting keynes menduga bahwa, kecendrunganmengkonsumsi

marginal (

marginal propensity to consume

) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap

Universitas

Sumatera

Utara

tambahan pendapatan adalah antara nol

dan satu. Kecendrungan mengkonsumsi

marginal merupakan rekomendasi

kebijakan keynes untuk menurunkan

penggangguran yang kian meluas. Kekuatan

kebijakan fikal, untuk mempengaruhi

perekonomian seperti ditunjukk

an oleh pegganda kebija

kan fiskal muncul dari

umpan balik antara pendapatan dan konsumsi.

Kedua, Keynes mengatakan bahwa ra

sio konsumsi terhadap pendapatan,

yang disebut kecendrungan mengkonsumsi rata-rata(

average prospensity to

consume

), turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah

kemewahan, sehingga ia berharap or

ang kaya menabung dalam proporsi yang

lebih tinggi dari pendapatan

mereka ketimbang si miskin.

Ketiga, Keynes berpendapat bahw

a pendapatan merupakan determinan

konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki perananpenting. Keynes

mengatakan bahwa pengaruh tingkat bunga

terhadap konsumsi hanya sebatas

teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh ja

ngka pendek dari tingkat bunga terhadap

pengeluaran individu dari

pendapatannya bersifat se

kunder dan re

latif tidak

penting. Berdasarkan tiga dugaan ini, pe

rsamaan konsumsi Keynes sering ditulis

sebagai berikut (Mankiw,2006):

C = a + bY,

a > 0, 0 < b < 1

.............................................(2.1)

Keterangan :

C = Konsumsi

Y = Pendapatan disposebel

Universitas

Sumatera

Utara

a = Konstanta

b = Kecendrungan mengkonsumsi marginal

Secara grafis, fungsi konsumsi Keynes digambarkan sebagai berikut:

Konsumsi

Y=C

C

Co

0 Pendapatan

Gambar 2.1. Fungsi Konsumsi Keynes

Menurut Mankiw (2006) ada beberapa

catatan me

ngenai fungsi konsumsi

Keynes:

1.

Keynes menduga bahwa kecendrung

an mengkonsumsi marjinal (

marginal

proprnsity to consume

). C adalah antara nol dan satu.

2.

Kecendrungan mengkonsumsi rata-rata

turun ketika pendapatan naik.

3.

Konsumsi ditentukan oleh pendapatan sekarang.

Pada gambar 2.1. terlihat bahwa fungsi konsumsi Keynes tidak melalui

titik 0, tetapi melalui sumbu vertikal pa

da nilai positif (Co). Konsekwensi fungsi

konsumsi ini, dengan meningkatnya penda

patan nasional akan memberikan

dampak terhadap penerunan hasrat konsum

si rata-rata atau APC. Jika APC akan

mengalami penurunan dengan terjadinya pe

ningkatan pendapatan nasional, dalam

konsumsi Keynes akan terlihat pertama,

peningkatan pendapatan masih diikuti

Universitas

Sumatera

Utara

dengan peningkatan konsumsi, kedua, pa

da saat garis konsumsi C memotong

garis OY maka peningkatan pendapatan di

iringi dengan penurunan konsumsi atau

APC.

2.2.1.2 Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen

(Milton Friedman)

Teori dengan hipotesis pendapatan

permanen dikemukakan oleh Milton

Friedman pada tahun 1957. Menurut beli

au perlu dibedakan dalam pembahasan

konsumsi antara

measured income

dengan

permanent income.

Measured income

adalah pendapatan yang dite

rima pada suatu waktu tertentu, sedangkan permanent

income adalah pendapatan yang diramalkan oleh konsumen akan dapatditerima

pada masa yang akan datang (

expected income

). Kemudian

transitory income

merupakan pendapatan ang dapat mengur

angi atau meningkatkan permanent

income.

Friedman menganggap tidak ada hu

bungan antara pendapatan sementara

dengan pendapatan permanen, juga anta

ra konsumsi sementara dengan konsumsi

permanen, maupun konsumsi sementara deng

an pendapatan sementara. Sehingga

MPC dari pendapatan sementara sama de

ngan nol yang berart

i bila konsumen

menerima pendapatan sementara yang positif maka tidak akanmempengaruhi

konsumsi. Demikian pula bila konsumen menerima pendapatan sementarayang

negatif maka tidak akan mengur

angi konsumsi (Mankiw, 2006).

Universitas

Sumatera

Utara

2.2.1.3 Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup

Teori dengan hipotesis siklus hidup di

kemukakan oleh Franco Modigliani.

Franco Modigliani menerangkan bahwa

pola pengeluaran konsumsi masyarakat

mendasarkan kepada kenyataan bahwa pola penerimaan dan polapengeluaran

konsumsi seseorang pada umumnya dipenga

ruhi oleh masa dalam siklus hidupnya

dipandang sebagai faktor yang sangat penting.

Oleh sebab itu menurut Franco

Modigliani faktor penentu tingkat

konsumsi agregatif adalah sumber daya yang dimiliki oleh konsumen,tingkat

pengembalian modal (

rate of return on capital

) dan si umur dan si konsumen itu

sendiri.

Sumber daya yang dimiliki konsumen diwakili oleh jumlah kekayaan

(

wealth

) ditambah dengan nilai yang seka

rang dari seluruh upah yang akan

diterima selama hidupnya. Konsumen dalam menentukan konsumsinya

memperhitungkan seluruh sumberdaya yang dimiliki sehingga tingkatkonsumsi

agregatif bukan hanya ditentukan oleh jumlah pendapatan yang diteimasuatu

waktu, akan tetapi nilai kekayaan yang dimiliki.

2.2.1.4 Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif

James Dussenbery mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu

masyarakat ditentukan terutama oleh ti

ngginya pendapatan tertinggi yang pernah

dicapainya. Pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyakmengurangi

pengeluaran untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsiyang

tinggi, terpaksa mengurangi besarnya

saving. Apabila pendapatan bertambah

Universitas

Sumatera

Utara

maka konsumsi mereka juga akan bertam

bah, tetapi bertambahnya tidak terlalu

besar. Sedangkan

saving

akan bertambah besar dengan pesatnya.

Kenyataan ini akan terus kita jumpai sampai tingkat pendapatantertinggi

yang telah kita capai tercapai kemb

ali. Sesudah puncak dari pendapatan

sebelumnya telah dilalui, maka tamb

ahan pendapatan akan banyak menyebabkan

bertambahnya pengeluaran untuk kons

umsi, sedangkan di lain pihak

bertambahnya

saving

tidak begitu cepat (Mankiw, 2006).

Dalam teorinya, Dussenbery

menggunakan dua asumsi yaitu:

1.

Selera sebuah rumah tangga atas bara

ng konsumsi adalah interdependen.

Artinya pengeluaran konsumsi rumah ta

ngga dipengaruhi oleh pengeluaran

yang dilakukan oleh orang sekitarnya.

2.

Pengeluaran konsumsi adalah irreversib

el. Artinya pola pengeluaran seseorang

pada saat penghasilan naik berbeda

dengan pola pengeluaran pada saat

penghasilan mengalami penurunan.

Dusenberry dalam teorinya menemuka

n bahwa persentase dari konsumsi

dan pendapatan akan cenderung kecil

pada saat perekonomian baik, dan

cenderung tinggi pada saat ekonomi

dalam keadaan buruk. Ketika terjadi

perubahan pada penghasilan, maka konsum

si tidak langsung meningkat, karena

terjadi pengaruh konsumsi periode yang la

lu yang lebih kecil.

Demikian pula,

ketika pendapatan turun, maka konsumsi tidak akan turun secara tajamkarena

terbiasa dengan hidup senang, yang terjadi adalah pers

entase dari konsumsi dan

pendapatannya menjadi semakin besar.

Universitas

Sumatera

Utara

2.2.2. Fungsi Konsumsi

Dalam teori makro ekonomi dikenal berbagai variasi tentang modelfungsi

koonsumsi. Fungsi konsumsi yang paling di

kenal dan sangat sering ditemukan

dalam buku-buku makro ekonomi adalah

fungsi konsumsi Keynes, yaitu:

C =f(Y).......................................................................... (2.2)

Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi adalah fungsi daridisposible

income. Hubungan antara konsumsi dan di

sposible income disebut consmption

function (Mankiw, 2006).

Keynes mengatakan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat

tergantung (berbanding lurus) dengan

tingkat pendapatannya

. Secara lebih

spesifik, Keynes memasukkan komponen

marginal propensity to consume

(MPC)

kedalam persamaan konsumsinya seperti

yang telah diuraikan pada persamaan

(2.1) sebelumnya.

Teori daur hidup (life-cycle) yang

terutama dikembangkan oleh Franco

Modigliani, melihat bahw

a individu merencanakan perilaku konsumsi dan

tabungan mereka untuk jangka panjang dengan tujuan mengalikasikankonsumsi

mereka dengan cara terbaik yang mungki

n selama masa hidup mereka. Tabungan

dipandang sebagai akibat dari keingina

n individu untuk menjamin konsumsi di

hari tua. Fungsi konsumsi yang dikembangkan berdasarkan teori daurhidup

adalah:

C = aWR +Cyl .......................................................................... (2.3)

Universitas

Sumatera

Utara

Dimana WR merupakan kekayaan ri

el, a adalah kecendrungan mengkonsumsi

marjinal dari kekayaan, YL merupakan

pendapatan tenaga kerja dan c adalah

kecendrungan mengkonsumsi marjinal da

ri pendapatan tenaga kerja.

Miton Friedman dengan teori mengatakan bahwa konsumsi seseorang

tergantung pada pendapatan permanennya

(pendapatan yang rutin yang ia terima

setiap periode tertentu) dan bukan pada

pendapatan transitori (pendapatan yang

tak terduga).

Dalam bentuk yang paling sederhana, hi

potesis pendapatan permanen dari

perilaku konsumsi berpendapat bahwa konsum

si itu adalah propor

sional terhadap

pendapatan permanen, yaitu:

C =cYP ......................................................................................(2.4)

Dimana YP merupakan pendapatan (disposibel) permanen. Dari

persamaan (2.4), konsumsi bervariasi

menurut proporsi yang sama dengan

pendapatan permanen. Kenaikan 5% dalam pendapatan permanen akanmenaikan

konsumsi sebesar 5%.

Lebih jauh hipotesis Friedman menjelaskan bahwa konsumsi pada saatini

tidak tergantung pada pendapatan nor

mal. Bentuk lain fungsi konsumsinya

adalah:

C = f(YP,i) .................................................................................(2.5)

Dimana YP adalah permanen inco

me dan i adalah interest rate.

Sukirno (2001) dalam buku makro ekonomi

nya membuat suatu defenisi tentang

fungsi konsumsi yang menyatakan bahwa

fungsi konsumsi adalah suatu kurva

Universitas

Sumatera

Utara

yang menggambarkan sifat hubungan di an

tara tingkat konsum

si rumah tangga

dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan

disposebel

)

perekonomian tersebut.

Fungsi konsumsi dapat dinyatakan dalam persamaan :

C = a +bY ................................................................................(2.6)

Dimana:

a : konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0,

b : kecondongan konsumsi marginal,

C : tingkat konsumsi dan

Y : tingkat pendapatan asional.

Ada dua konsep untuk mengetahui

sifat hubungan antara pendapatan

disposibel dengan konsumsi yaitu

kecondongan mengkonsumsi marginal dan

kecondongan mengkonsumsi rata-rata. K

econdongan mengkonsumsi marginal

dapat dinyatakan sebagai MPC (berasal dari istilah

Marginal Propensity to

consume

). Dapat didefenisikan sebagai pe

rbandingan di antara pertambahan

konsumsi (

Δ

C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposiebel

(

Δ

Yd) yang diperoleh. Nilai MPC da

pat dihitung dengan menggunakan

Δ

C

MPC= ..................................................................(2.7)

Δ

Yd

Universitas

Sumatera

Utara

Kecondongan mengkonsumsi rata-rata dinyatakan dengan APC (

Average

Propensity to Consume

), dapat didefenisikan seba

gai perbandingan di antara

tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan

tingkat pendapatan disposebel pada

ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd)

2.2.3. Determinan Konsumsi

Banyak ahli yang telah menguraikan

pendapatnya mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi konsumsi sebagima

na telah diuraikan sebelumnya dan

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

tersebut telah dijabarkan ke dalam

suatu fungsi konsumsi yang terangkum dalam persamaan (2.1) sampaidengan

(2.7) tersebut di atas.

Begitu pentingnya bahasan tentang

konsumsi sehingga banyak ahli lainnya

yang turut membahas tentang determinan

konsumsi. Misalnya, faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi diantaranya ad

alah pendapatan disposibel yang

merupakan faktor utama, banyaknya a

nggota keluarga, usia anggota keluarga,

pendapatan yang terdahulu dan pengharapa

n akan pendapatan dimasa yang akan

datang.

Adapun faktor-faktor pokok yang memp

engaruhi dan menentukan jumlah

pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapata

n disposibel sebagai faktor utama,

pendapatan permanen dan pendapatan menur

ut daur hidup, kekayaan dan faktor

permanen lainnya seperti faktor sosi

al dan harapan tentang kondisi ekonomni

dimasa yang akan datang.

Universitas

Sumatera

Utara

Sadono Sukirno (2006), selanjut

nya menyebutkan bahwa disamping

faktor-faktor pendapatan rumah tangga, kekayaan dan pajakpemerintah,

konsumsi rumah tangga juga ditentukan

oleh beberapa faktor antara lain:

1.

Ekspektasi, mengenai keadaan di masa yang akan datang sangatmempengaruhi

konsumsi rumah tangga pada masa kini

, keyakinan bahwa pada masa yang

akan datang mendapatkan pendapata

n yang lebih tinggi akan mendorong

rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi di masa sekarang.

2.

Jumlah penduduk, dalam analisis mengenai pembelanjaan agregat yang

diperhatikan adalah konsumsi pe

nduduk negara. Oleh sebab itu tingkat

konsumsi bukan saja bergantung pada

tingkat pendapatan yang diperoleh

seseorang tetapi juga yang d

iterima penduduk secara keseluruhan.

3.

Tingkat harga, dalam analisis keynesia

n sederhana dimisalkan bahwa tingkat

harga adalaj tetap, maka setiap kenaikan pendapatan berarti terjadikenaikan

pendapatan riel. Dalam keadaan yang de

mikian, apabila pendapatan meningkat

100 persen dan MPC sebesar 0,80 atau 80% dari kenaikan pendapatanitu akan

dikonsumsikan, maka hal ini akan meni

njukkan terjadinya kenaikan konsumsi

yang sebenarnya.

Mankiw (2006) menyatakan bahwa persentase pendapatan yang

dibelanjakan untuk pangan cendrung tur

un jika pendapatan meningkat. Kondisi

ini menunjukkan adanya hubungan yang terba

lik antara persen

tase kenaikan

pendapatan dengan persentase

pengeluaran untuk pangan.

Universitas

Sumatera

Utara

Adapun faktor-faktor penyebab perubahan konsumsi, yaitu:

1. Penyebab Faktor Ekonomi

a.

Pendapatan

Pendapatan yang meningkat tentu saja

biasanya otomatis diikuti dengan

peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya

makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gajiyang

besar akan meninggalkan nasi aking

menjadi nasi beras. Orang yang

tadinya makan sehari dua kali bisa

jadi 3 kali ketika dapat tunjangan

tambahan dari pabrik.

b.

Kekayaan

Orang kaya yang punya banyak aset riil biasanya memiliki pengeluaran

konsumsi yang besar. Contohnya seperti seseorang yang memilikibanyak

rumah kontrakkan dan rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang

tanpa harus banyak bekerja. Dengan

demikian orang tersebut dapat

membeli banyak barang dan jasa kerena punya banyak pemasukan dari

hartanya.

c.

Tingkat bunga

Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi

karena orang lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap

tabungan atau deposito yang tinggi

dibandingkan dengan membelanjakan

banyak uang.

Universitas

Sumatera

Utara

d.

Perkiraan Masa Depan

Orang yang was-was tent

ang nasibnya di masa yang akan datang akan

menekan konsumsi. Biasanya seperti

orang yang mau pensiun, punya anak

yang butuh biaya sekolah, ada yang sa

kit butuh banyak biaya perobatan,

dan lain sebagainya.

2. Penyebab Faktor Demografi

a.

Komposisi Penduduk

Dalam suatu wilayah jika jumlah or

ang yang usia kerja produktif banyak

maka konsumsinya akan tinggi. Bila ya

ng tinggal di kota

ada banyak maka

konsumsi suatu daerah akan tinggi juga.

Bila tingkat pendidikan sumber daya

manusia di wilayah itu tinggi-tinggi

maka biasanya pengeluaran w

ilayah tersebut menjadi tinggi.

b.

Jumlah Penduduk

Jika suatu daerah jumlah orang

nya sedikit sekali maka biasanya

konsumsinya sedikit. Jika orangnya

ada sangat banyak maka konsumsinya

sangat banyak pula.

3. Penyebab / Faktor lain

a.

Kebiasaan Adat Sosial Budaya

Suatu kebiasaan di suatu wilayah da

pat mempengaruhi tingkat konsumsi

seseorang. Di daerah yang memegang

teguh adat istiadat untuk hidup

sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil.

Universitas

Sumatera

Utara

2.2.4 Rumah Tangga Sebagai Konsumen

Konsumen adalah semua anggota masyarakat yang menerima uang dan

kemudian membelanjakan untuk pembel

anjaan barang dan jasa. Dalam

perekonomian konsumen bertindak sebagai pemakai barang dan jasauntuk

dikonsumsi. Konsumen pada umumnya terd

iri individu atau perorangan dalam

masyarakat dalam kenyataan sebagian besar terkumpul dalam satu rumahtangga.

Menurut Sadono Sukirno sebuah ruma

h tangga didefenisikan sebagai

semua orang yang bertempat tinggal dalam satu atap dan memuatkeputusan

keuangan bagi mereka atau pemilik dari

berbagai faktor produksi yang tersedia

dalam perekonomian.

Menurut Sadono Sukirno rumah tangga

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.

Rumah tangga mengambil keputusan yang

konsisten seperti rumah tangga itu

terdiri dari satu orang, sehingga

dapat dikatakan bahwa rumah tangga

merupakan titik pusat perilaku konsumen.

2.

Rumah tangga secara konsisten berusaha

memperoleh keputusan maksimal

atau utilitas dalam batas sumber daya yang tersedia.

3.

Rumah tangga merupakan pemilik utam

a faktor produksi yang dijual pada

perusahaan dan menerima penghasilan sebagai imbalannya.

Menurut Sadono Sukirno, pada um

umnya rumah tangga menggunakan

penghasilannya untuk 2 macam tujuan, yaitu:

1.

Membeli berbagai macam barang atau

jasa yang diperlukan memungkinkan

rumah tangga menjadi konsumen. Pada perekonomian yang rendah taraf

Universitas

Sumatera

Utara

perkembangannya sebagian besar penda

patan dibelanjakan untuk keperluan

sehari-hari yang paling pokok (makanan dan pakaian).

2.

Disimpan atau ditabung. Penabung ini di

katakan untuk memperoleh bunga atau

deviden dan sebagai dana untuk mengha

dapi berbagai kemungkinan kesusahan

di masa depan atau untuk berjaga-jaga.

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam hal ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh

penelitian lain, dan permasalahan yang di

angkat juga pernah dilakukan oleh

beberapa penelitian lain, baik itu melalui

penelitian biasa, tesis, dan skripsi. Yang

mana berbagai penelitian ini mendasari pemikiran penulis dalampenyusunan

skripsi, seperti oleh bebera

pa penelitian di bawah ini:

1.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitria

na Hayati tahun 2003 tentang ” Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Listrik

Pada Rumah Tangga”. Penelitian ini

dilakukan di Dusun Namongan, Desa

Caturharjo, kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Subing ta

hun 1995 tentang ”

Konsumsi Listrik

Pada Masyarakat Pedesaan”. Penelitia

n ini dilakukan di pedesaan Lampung

Tengah.

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Andi Se

tyawan tahun 2008 te

ntang ” Analisis

Permintaan Listrik Pada Rumah Ta

ngga di Kabupaten Sukoharjo”.

Universitas

Sumatera

Utara