daftar gambar

30
Teknik Instalasi Permesinan Kapal 1. Pendahuluan 1- 1. Salah satu jenis kapal niaga pengangkut muatan dingin 1-2. Permesinan kapal 1-3 Permesinan kapal diatas dek 1-4 Salah satu unit permesinan di kamar mesin 1-5 Sistim pendinginan mesin induk 1-6 Sistim pemadaman kebakaran 1-7 Instalasi fresh water distiller 1-8 Mengelas pipa 1-9 Penampang melintang bowl and disc purifier 1-10 Kelep pada posisi kompresi 1-11 Katup keamanan ketel 1-12 Prinsip kerja instalasi mesin pendingin 1-13 Kunci Inggris 1-14 Mesin bengkel CNC 2. Menggambar bangunan mesin 2-1a Papan gambar 2-1b Sambungan kaki 2-1c Pandangan sebelah belakang 2-2 Pemeriksaan kertas kerja 2-3a Meja gambar sisi belakang 2-3b Meja gambar sisi depan 2-4 Mistar yang dapat disetel 2-5 Mistar gambar 2-6 Posisi pensil 2-7 Mistar segitiga 2-8 Cara memeriksa segitiga 2-9 Mistar pengukur 2-10 Tongkat skala 2-11 Pensil gambar 2-12 Isi kotak jangka 2-13 Jangka 2-14 Jangka orleon 2-15 Jangka pegas 2-16 Jangka tarik 2-17 Pena dengan engsel silang Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 DAFTAR GAMBAR

Upload: independent

Post on 21-Feb-2023

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

1. Pendahuluan1- 1. Salah satu jenis kapal niaga pengangkut muatan

dingin1-2. Permesinan kapal1-3 Permesinan kapal diatas dek1-4 Salah satu unit permesinan di kamar mesin1-5 Sistim pendinginan mesin induk1-6 Sistim pemadaman kebakaran1-7 Instalasi fresh water distiller1-8 Mengelas pipa1-9 Penampang melintang bowl and disc purifier1-10 Kelep pada posisi kompresi1-11 Katup keamanan ketel1-12 Prinsip kerja instalasi mesin pendingin1-13 Kunci Inggris1-14 Mesin bengkel CNC

2. Menggambar bangunan mesin2-1a Papan gambar2-1b Sambungan kaki2-1c Pandangan sebelah belakang2-2 Pemeriksaan kertas kerja2-3a Meja gambar sisi belakang2-3b Meja gambar sisi depan2-4 Mistar yang dapat disetel2-5 Mistar gambar2-6 Posisi pensil2-7 Mistar segitiga2-8 Cara memeriksa segitiga2-9 Mistar pengukur2-10 Tongkat skala2-11 Pensil gambar2-12 Isi kotak jangka2-13 Jangka2-14 Jangka orleon2-15 Jangka pegas2-16 Jangka tarik2-17 Pena dengan engsel silang

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 1

DAFTAR GAMBAR

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

2-18 Mal gambar2-19 Menulis dengan nomograp2-20 Bidang proyeksi2-21 Proyeksi garis2-22 Gambar pandangan2-23 Bentuk dan penulisan ukuran2-24a Proyeksi benda diatas dua bidang tegak lurus2-24b Bentangan bidang proyeksi2-25 Letak pandangan proyeksi2-26 Bentangan bidang proyeksi2-27 Proyeksi Eropa2-28 Susunan dan perencanaan umum dari gambar kerja2-29 Susunan gambar kerja yang salah2-30 Nomor bagian alat2-31 Pengatur buka tutup2-32 Daftar bagian benda kerja2-33 Ukuran kertas2-34 Memasang kertas2-35 Pembagian ruang gambar2-36 Penekan paking2-37 Urutan menggambar pandangan atas dan tegak2-38 Murwartel2-39 Dasar ulir sekerup2-40 Tebal garis putus-putus2-41 Garis putus-putus bertitik2-42 Perpotongan antara garis-garis putus-putus bertitik2-43 Perbandingan tebal garis2-44 Pertemuan garis-garis yang berpotongan.2-45 Garis arsir2-46 Cara mengarisr dua bagian benda2-47 Macam garis arsir2-48 Cara meletakkan garis potong berbentuk busu dengan busur

lingkaran2-49 Sudut puncak2-50 Keran tegak hasil bubut2-51 Bentuk pokok benda kerja2-52 Cara pengukuran2-53 Cara pengukuran diameter2-54 Pengukuran garis tengah terbesar dan terkecil2-55 Ukuran-ukuran yang diperlukan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

2-56 Penonjolan garis-garis penunjuk ukuran2-57 Ukuran pandangan muka dan pandangan atas2-58 Pengukuran jumlah panjang2-59 Meletakkan ukuran yang benar2-60 Ukuran yang diperlukan untuk pembuatan dan penyelesaian2-61 Pengukuran lingkaran-lingkaran yang konsentris2-62 Pengukuran yang tak cocok dengan skala2-63 Petunjuk pemasangan2-64 Pengukuran untuk ruang terbatas2-65 Meletakkan ukuran pada ruang garis yang sempit2-66 Mengukur jari-jari2-67 Pengukuran garis tengah tirus dan panjangnya2-68 Pengukuran serongan2-69 Pengukuran dengan garis kurung2-70 Bilangan ukuran dengan segiempat2-71 Penjelasan terhadap benda-benda berbentuk bulat.2-72 Ukuran pada benda yang akan dikerjakan2-73 Penulisan ukuran untuk benda yang akan dikerjakan kiri

dan kanan2-74 Potongan –potongan2-75 Potongan penekan paking2-76 Pandangan atas dan muka penekan paking2-77 Penggunaan garis gores bertitik2-78 Garis arsiran benda bentuk bola2-79 Garis arsiran benda bentuk silindris2-80 Memotong menurut garis sumbu2-81 Memotong menurut panjangnya2-82 Kesalahan meletakkan ukuran2-83a Penulisan ukuran garis tengah2-83b Perspektif benda kerja2-84 Penempatan ukuran-ukuran2-85 Pemotongan terhadap alat-alat yang dibagi2-86 Pembuatan gambar rincian2-87 Membubuhkan garis tengah2-88 Penjelasan pengukuran2-89 Penggunaan garis gores bertitik2-90 Ulir sekerup pengikta dengan profil tajam2-91 Ulir sekerup penggerak dengan bentuk trapesium2-92 Jenis ulir sekerup Whitworth2-93 Jenis ulir sekerup Whitworth

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 3

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

2-94 Jenis ulir sekerup Whitworth2-95a Membuat lobang ulir sekerup2-95b Baut dan lobang ulir sekerup2-96 Ulir sekerup trapesium2-97a Pegas spiral2-97 Pegas spiral2-98 Garis potong luar dan dalam2-99 Mengukur jarak sumbu atau lingkaran2-100 Contoh bagan ukur dengan ukuran tertulis2-101 Menentukan ukuran pokok2-102 Mengukur diameter dalam Dan2-103 Mengukur ketinggian2-104 Pengukuran bagian dalam2-105 Ukuran pokok p dan q2-106 Pekerjaan bakar tanpa tanda pengerjaan2-107 Tanda pendekatan2-108 Tanda segitiga2-109 Tanda dua segitiga2-110 Tanda tiga segitiga2-111 Penempatan tanda segitiga2-112 Penulisan tanda yang salah2-113 Penulisan tanda pengerjaan2-114 Tanda pengerjaan pada bagian dalam lubang 2-115 Tanda pekerjaan umum2-116 Penempatan tanda pengerjaan secara sendiri-sendiri2-117 Menghitamkan tanda pengerjaan2-118 Tanda pengertian istimewa pada tanda-tanda pekerjaan umum2-119 Menulis susunan ukuran batas untuk lubang dan dudukan2-120 Penulisan ukuran batas sudut2-121 Mengukur sumbu-sumbu2-122 Mengukur sumbu-sumbu

3. Bangunan kapal3-1 Kapal penumpang3-2 Kapalbarang3-3 Kapal kontener3-4 Kapal tangker3-5 Kapal kimia cair3-6 Kapal curah3-7 Kapal LNG

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 4

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

3-8 Kapal ro-ro3-9 Kapal sungai /pedalaman3-10 Kapal ferry3-11 Kapal pelayaran samudera3-12 Bagian-bagian pokok kapal3-13 Kapal dek rata3-14 Kapal pulau rata3-15 Kapal dengan anjungan memanjang3-16 Kapal dengan bangunan atas ditinggikan3-17 Kapal dengan dek tenda3-18 Kapal dek shelter3-19 Kapal dengan kamar mesin di belakang3-20 Penampang membujur halauan3-21 Penampang depan samping halauan3-22 Halauan lurus3-23 Halauan miring3-24 Halauan miring II3-25 Halauan gunting3-26 Halauan sendok3-27 Halauan Meier3-28 Halauan pemecah es3-29 Halauan berumbi3-30 Buritan counter3-31 Cruiser spoon I3-32 Cruiser spoon II3-33 Buritan full cruiser3-34 Buritan eliptik3-35 Buritan rata3-36 Konstruksi buritan3-37 Konstruksi buritan dan daun kemudi3-38 Konstruksi buritan3-39 Ukuran-ukuran pokok kapal3-40 Tanda tonnase3-41 Plimsol mark3-42 Penampang melintang kapal3-43 Jenis-jenis profil kerangka kapal3-44 Jenis-jenis gading-gading3-45 Dek dan kerangka dek3-46 Ambang palka dan papan penutup palka3-47 Penutup palka mc Gregor

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 5

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

3-48 Pemasangan dasar berganda3-49 Nama kulit kapal3-50 Kulit kapal3-51 Sekat pelanggaran dansekat kedap air buritan3-52 Pintu kedap air sorong3-53 Perhitungan luas bidang yang dibatasi oleh sumbu X3-54 Perhitungan isi / volume kapal3-55 Stabilitas melintang3-56 Stabilitas membujur3-57 Titik berat kapal3-58 Titik apung3-59 Titik metasenter3-60 Kapal tegak seimbang3-61 GM positip terjadi moment penegak3-62 GM negatip, terjadi momen guling yang memperbesar

kemiringan kapal

4. Kerja bangku4-1 Mistar unit metrik4-2 Mistar untuk pecahan pada skala inci4-3 Mistar unit perpululuhan pada skala inci4-4 Mengukur dengan mistar secara langsung4-5 Mengukur dengan mistar secara tak langsung4-6 Mengukur diameter dalam secara tidak langsung4-7 Memeriksa kerataan permukaan benda kerja4-8 Melukis garis lurus4-9 Mistar sorong4-10 Mistar sorong dial4-11 Mistar sorong digital4-12 Beberapa macam penggunaan mistar sorong4-13 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar

sorong4-14 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar

sorong4-15 Kedudukan skala utama dan skala vernier pada mistar

sorong4-16 Mikrometer luar4-17 Mengukur benda bulat dengan micrometer4-18 Mengukur benda kerja berbentuk bulat

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 6

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-19 Mengukur benda kerja yang masih dalam proses pengerjaan4-20 Mikrometer dalam4-21 Batang pengukur4-22 Mikrometer Dalam dengan batang pemegang yang terpasang4-23 Mengukur diameter dengan mikrometer Dalam4-24 Mikrometer Kedalaman4-25 Cara menggunakan Micrometer Kedalaman4-26 Siku kombinasi4-27 Beberapa macam kegunaan blok penyiku4-28 Mengukur atau menyetel kemiringan meja sinus4-29 Melukis garis-garis sejajar4-30 Mencari titik pusat dengan blok pemusat4-33 Melukis garis tegak lurus pada dua bidang4-34 Busur bilah4-35 Bevel Protacdor dengan bilah bantu4-36 Mengukur sudut langsung dengan Bevel Protacdor4-37 Macam-macam pelingkup sudut4-38 Menggunakan Height gauge4-39 Height Gauge4-40 Mengukursudut tirus luar dengan Height gauge4-41 Mal radius4-42 Satu set mal radius dalam map4-43 Satu set mal radius pada satu tangkai4-44 Satu set mal radius pada gelang4-45 Memeriksa radius dengan mal radius4-46 Mal ulir4-47 Mengeset kedudukan pahat4-48 Memeriksa pitch ulir dengan mal ulir4-49a Threatd plug gauges4-49b Thread ring gauges4-50 Plat kaliber4-51 Memeriksa sudut dan panjang mata sayat dengan angle drill

gauges4-52 Mal bor untuk memeriksa ukuran diameter bor4-53 Siku mati dan penggunaannya4-54 Siku pejal dan siku pisau serta penggunaannya4-55 Pisau kerataan4-56 Macam-macam jangka bengkok4-57 Penggunaan jangka bengkok4-58 Jangka kaki dan penggunaannya

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 7

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-59 Dial Indicator4-60 Dial indicator dan bagian-bagiannya4-61 Penggunaan dial indicator4-62 Dial Test Indicator4-63 Penampang Dial Test Indicator4-64 Posisi sensor saat pemeriksaan4-65 Plug gauge4-66 Pemeriksaan ukuran diameter lubang4-67 Macam-macam bentuk kepala plug gauge 4-68 Ring gauge4-69 Feeler gauge4-70 Blok Ukur4-71 Snap gauge4-72 Taper plug gauge dan taper plug gauge dengan ujung4-73 Taper ring gauge4-74 Kikir4-75 Jenis potongan gigi kikir4-76 Kikir flat tirus4-77 Kikir flat4-78 Kikirsetengah bulat4-79 Kikir bulat4-80 Kikir segiempat4-81 Kikir segitiga4-82 Kikir flat tipis4-83 Kikir pisau4-84 Kikir pilar4-85 Kikir crossing4-86 Kikir Kabinet4-87 Kikir jarum (instrument)4-88 Sikat kikir4-89 Bagian-bagian pahat dan pahat rata4-90 Penggunaan pahat rata4-91 Pahat alur4-92 Penggunaan pahat alur4-93 Pahat alur minyak4-94 Penggunaan pahat alur minyak4-95 Pahat dam4-96 Memotong bahan yang tebal setelah diawali dengan drilling

di atas landasan dengan pahat dam4-97 Dua macam pahat kuku

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 8

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-98 Penggunaan pahat kuku4-99 Penggunaan pahat intan4-100 Cara menyekrap dengan skrap rata4-101 Menyekrap pada bearing yang besar4-102 Macam-macam skrap4-103 Macam-macam penitik4-104 Penitik pusat (center punch)4-105 Penitik otomatis4-106 Membuat titik lubang untuk dudukan mata bor sebelum

dilakukan drilling4-107 Posisi penitik pada permukaan4-108 Penitik otomatis dengan alat penjarak4-109 Penitik pusat dengan bentuk lonceng4-110 Penitik garis (prick punch)4-111 Penggunaan penitik garis4-112 Penitik papak4-113 Penggunaan penitik papak4-114 Macam-macam penggores4-115 Menarik garis lurus dengan penggores4-116 Penggunaan penggores4-117 Melanur permukaan benda kerja sebelum dilukis4-118 Jangka tusuk dan penggunaannya4-119 Jangka Jenney dan penggunaannya4-120 Jangka sejajar dan penggunaannya4-121 Ragum meja4-122 Bagian-bagian ragum4-123 Ragum mesin4-124 Ragum universal4-125 Ragum ekor4-126 Penjepit benda kerja dengan clam-claw4-127 Hand clamp4-128 Blok V4-129 Blok V dan penjepit4-130 Menanda dan memasang benda kerja bulat yang kecil sebelum

dibor dengan blok V dan penjepit4-131 Penjepitan benda kerja bulat yang besar diatas blok V

pada meja mesin sebelum dibor atau dimesin4-132 Klem instrumen4-133 Macam-macam bentuk palu besi4-134 Macam-macam palu lunak

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 9

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-135 Membentuk kepala paku keling4-136 Penggunaan bagian rata4-137 Penggunaan Mallet untuk setting benda kerja diatas mesin4-138 Meja perata dari besi tuang4-139 Menanda dan mengukur di atas meja perata4-140 Memeriksa kerataan bidang4-140a Memeriksa kerataan bidang4-141 Paron4-142 Paron di atas landasan kayu4-143 Obeng4-144 Beberapabentuk kunci pas4-145 Kunci fleksibel4-146 Kunci pipa4-147 Kunci T dan kunci L4-149 Kunci Allen4-150 Menentukan titik pusat dengan penitik pusat berbentuk

lonceng4-151 Mencari titik pusat dengan menggunakan blok pemusat dari

siku kombinasi4-152 Mencari titik pusat4-153 Menentukan titik pusat4-154 Membuat garis lurus dan sejajar dengan crassblock4-155 Posisi jangka jenney terhadap benda kerja pada saat

membuat garis4-156 Membuat garis lurus dan sejajar dengan jangka jenney4-157 Menggambar garis tegak lurus dengan jangka tusuk4-158 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus4-158 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus4-159 Menggambar garis sejajar dan tegak lurus4-160 Menggamabr garis sejajar dan tegak lurus4-161 Menggambar garis radius dengan Mal radius4-162 Menggambar garis lengkung dengan menggunakan jangka tusuk4-163 Foto memilih ketinggian ragum yang sesuai4-164 Foto memperhatikan kedudukan kaki dan posisi tangan saat

mengikir4-165 Mengorek chip yang melekat pada kikir dengan logam lunak4-166 Membersihkan kikir dengan sikat kikir4-167 Penempatan plat pelapis pada mulut ragum4-168 Meletakkan alat-alat kerja4-169 Foto meletakkan alat kerja bangku di meja kerja

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 10

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-170 Rak kikir dan cara menyimpan kikir4-171 Cara dan gaya memegang kikir4-172 Sketsa pengerjaan benda kerja4-173 Mengikir bersilang4-174 Memeriksa kerataan dengan hair line4-175 Memeriksa kesikuan dengan square line4-176 Memeriksa kesikuan bidang III terhadap bidang II dan

bidang I4-177 Memeriksa kesikuan bidang IV4-178 Memgukur lebar benda kerja dan memeriksa kesejajaran.4-179 Mengukur panjang benda kerja kerja dengan jangka sorong4-180 Mengindikasikan kesejajaran dua bidang dengan menggunakan

jangka bengkok4-181 Mengukur ketebalan benda kerja dengan mikrometer4-182 Foto mengukur ketebalan benda kerja dengan mikrometer4-183 Mengikir melintang radius luar dari benda kerja tebal

pada pengikiran pengasaran4-184 Mengikir melintang radius luar dari benda kerja tipis

pada pengikiran pengasaran4-185 Langkah kedua pada pengikiran radius luar4-186 Finishing pengiliran radius luar4-187 Mengikir radius dalam bagian kanan4-188 Mengikir radius dalam bagian kiri4-189 Mengikir bagian bawah lubang segiempat dengan kikir key

way4-190 Mengikir tarik4-191 Mengikir lubang bulat4-192 Simbul untuk menyatakan spesifikasi permukaan pada gambar

teknik.4-193 Gergaji tangan dan bagian-bagiannya4-194 Sengkang gergaji dengan tangkai berbentuk pistol dan

berbentuk lurus4-195 Bentuk gigi gergaji4-196 Memasang daun gergaji pada sengkang gergaji4-197 Cara lain memasang daun gergaji pada sengkangnya4-198 Bebarapa cara penjepitan benda kerja yang akan dikikir4-199 Permulaan pemotongan benda kerja dengan menggunakan ibu

jari sebagai pengarah4-200 Sudut potong waktu menggergaji4-201 Satu set dengan bagian-bagiannya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 11

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

4-202 Pemutar tap4-203 Pengoperasian tap4-204 Ekstrator digunakan bersama pemutar tap untuk

mengeluarkan patahan tap di dalam lubang.4-205 Snei cepat4-206 Snei belah4-207 Snei yang dapat diatur4-208 Pemutar snei4-209 Posisi tangan pada awal mensnei 4-210 Mensnei diatas meja bubut

5. Pengelasan5-1 Tabung oksigen dan regulatornya5-2a Bagan regulator5-2b Regulator5-3 Tabung Asetilen5-4 Brander5-5 Unit las asetilen dengan tabung asetilen5-6 Unit las asetilen dengan generator asetilen5-7 Nyala asetilen lebih5-8 Nyala netral5-9 Nyala oksidasi lebih5-10 Mengatur tekanan udara5-11 Kampuh5-12 Sambungan tepi5-13 Sambungan sudut5-14a Cara maju5-14b Cara mundur5-15 Gerakan kawat las5-16 Pemotongan logam dengan asetilen5-17 Roda penyengga pembakar5-18 Pengarah pemotongan melingkar5-19 Bagian-bagian mesin pemotong portabel5-20 Pemotongan dari pinggir5-21 Posisi mulut pemotong5-22 Memotong dari tengah5-23 Pemotongan miring5-24 Memotong benda bulat pejal5-25 Pemotongan ke satu dan dua5-26 Pengelasan dengan las tekan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 12

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

5-27 Bagan mesin las listrik5-28 Elektroda las5-29 Nyala busur las5-30 Contoh mesin las arus AC5-31 Contoh mesin las arus DC5-32 Pemegang elektroda5-33 Tang masa5-34 Palu terak5-35 Sikat kawat5-36 Bentuk rigi-rigi las5-37 Cara menyalakan busur listrik pada mesin AC dan DC5-38 Cara mematikan busur nyala elektroda5-39 Berbagai bentuk gerak ayunan elektroda5-40 Las titik5-41 Posisi pengelasan dibawah tangan5-42 Posisi pengelasan mendatar5-43 Posisi pengelasan tegak5-44 Posisi pengelasan diatas kepala5-45 Cara menyalakan busur listrik5-46 Cara menarik elektroda5-47 Membuat tali-tali las bertumpang5-48 Tali las dengan ayunan5-49 Pengelasan sambungan I5-50 Pengelasan sudut luar5-51 Pengelasan sudut dalam5-52 Pelindung muka5-53 Kaca mata bening5-54 Resipator5-55 Pakaian las5-56 Sarung tangan5-57 Sepatu las

6. Komponen bagian mesin6-1 Sambungan belt6-2 Macam-macam belt6-3 Kopling pena6 – 4 Kopling plat tunggal6-5 Kopling cakar6-6 Kopling gelincir6-7 Kopling fluida

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 13

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

6-8 Kopling conax6-9 Kopling flens tempa6-10 Kopling bus6-11 Kopling flens luwes6-12 Kopling karet ban6-13 Kopling karet bintang6-14 Kopling gigi6-15 Kopling rantai6-16 Kopling universal hook6-17 Kopling flens kalau6-18 Roda gigi lurus6-19 Roda gigi miring6-20 Roda gigi miring ganda6-21 Roda gigi dalam6-22 Pinyon dan batang gigi6-23 Roda gigi kerucut lurus6-24 Roda gigi kerucut spiral6-25 Roda gigi permukaan6-26 Roda gigi miring silang6-27 Roda gigi cacing silindris6-28 Roda gigi cacing globoid6-29 Roda gigi hipoid6-30 Bantalan logam putih6-31 Bantalan bola radial alur dalam baris tunggal6-32 Bantalan bola radialmagneto6-34 Bantalan bola kontak sudut baris tunggal6-35 Bantalan bola mapan sendiri baris ganda6-36 Bantalan rol silinder baris tunggal6-37 Bantalan rol kerucut baris tunggal6-38 Bantalan rol bulat6-39 Bantalan jarum6-40 Bantalan bola aksial satu arah6-41 Bantalan bola aksial dua arahdengan dudukan berbidang

bola6-42 Bantalan rol bulat aksial baris tunggal6-43 Berbagai macam bentuk kepala baut dengan perlengkapannya.6-44 Berbagai bentuk pegas6-45 Berbagai macam bentuk poros6-46 Berbagai macam bentuk konstruksi rem

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 14

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

7. Mesin bengkel7-1 Mesin bubut7-2 Alas7-3 Bagian dalam tetap7-4 Kepala lepas7-5 Eretan7-6 Jenis-jenis pahat bubut7-7 Senter7-8 Pembawa7-9 Pelat pembawa7-10 Pelat genggam tiga rahang7-11 Pelat genggam tiga rahang7-12 Penyangga tetap7-13 Penyangga jalan7-14 Kedudukan poros bantu7-15 Kartel7-16 Membubut permukaan rata7-17 Bentuk tirus7-18 Membubut tirus7-19 Membubut tirus7-20 Membubut ulir7-21 Mengebor dengan mesin bubut7-22 Konstruksi mesin gergaji sengkang7-23 Mesin gergaji pita7-24 Mesin bor7-25 Kedudukan tap pada bor7-26 Mesin frais mendatar7-27 Mesin frais vertikal7-28 Paksi7-29 Arbor7-30 Frais kepala7-31 Frais kepala pisau7-32 Ragum7-33 Kepala lepas7-34 Kepala pembagi7-35 Kepala pembagi, pembagian diferensial7-36 Meja putar keliling7-37 Pisau mantel7-38 Pisau sisi7-39 Pisau muka

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 15

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

7-40 Pisau sudut7-41 Pisau ujung7-42 Pisau alur7-43 Pisau pembentuk7-44 Pisau roda gigi7-45 Pisau gergaji7-46 Memfrais sebuah alur7-47 Memfrais sudut7-48 Mesin ketam lengan kuat7-49 Mesin ketam dan bagian-bagiannya7-50 Mesin ketam eretan7-51 Mesin ketam lengan kuat7-52 Mesin ketam tusuk7-53 Mesin ketam tusuk dan bagian-bagiannya7-54 Meja sekrap7-55 Mengetam benda kerja7-56 Beberapa macam bentuk pahat ketam7-57 Sudut pahat7-58 Nenerapa bentuk pahat ketam7-59 Catok mesin dengan bagian putar7-60 Bentuk catok7-61 Memasang ganjal pelat seng7-62 Pengganjalan dengan pelat tips dibawah benda kerja7-63 Cara menjepit benda kerj yang berbentuk segmen atau

sektor7-64 Menyekrap rata7-65 Memeriksa kedudukan mulut catok dengan dial indikator7-66 Mengikat catok pada meja7-67 Pahat sedang bergerak ke belakang7-68 Jenis-jenis hasil sekrapan7-69 Mesin gerinda duduk7-70 Mesin gerinda berdiri7-71 Mesin gerinda asah datar horisontal7-72 Mesin gerinda asah datar vertikal7-73 Pemasangan batu gerinda7-74 Bentuk sisi potong7-75 Macam-macam bentuk batu gerinda7-76 Kedudukan batu gerinda pada poros mesin gerinda.7-77 Kedudukan penahan pada saat mengasah batu gerinda7-78 Diamon dresser

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 16

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

7-79 Cara menjepit benda kerja bulat pada balok V7-80 Klem dan ragum7-81 Pencekam magnit7-82 Cara menggerinda7-83 Gerakan-gerakan saat menggerinda7-84 Langkah-langkah mengasah pahat bubut7-85 Langkah-langkag pengasahan pahat bubut pada mesin gerinda7-86 Mengasah pisau frais7-87 Mesin pembengkok7-88 Mesin penekuk7-89 Mesin pelipat / pembengkok7-90 Mesin rol pelengkung7-91 Mesin penekuk7-92 Mesin rol kombinasi7-93 Mesin pelubang (pakai tangan)7-94 Mesin pelubang (pons)7-95 Mesin pelurus7-96 Mesin pencanai7-97 Mesin tempa udara7-98 Mesin tempa tuas pegas7-99 Mesin tempa pneumatik7-100 Mesin tempa martil pegas7-101 Mesin tempa palu papan / martil jatuh7-102 Mesin pengempa7-103 Dapur tempa

8. Mesin fluida8-1 Pompa plunyer kerja tunggal8-2 Pompa plunyer kerja ganda8-3 Pompa plunyer kerja secara diferensial8-4 Pompa sayap 8-5 Pompa roda gigi8-6 Pompa ulir8-7 Pompa sentrifugal8-8 Kompresor torak8-9 Rotor kompresor turbin8-10 Kompresor torak resiprok8-11 Kompresor torak dua tingkat tekanan dengan pendingin8-12 Kompresor diapragma8-13 Kompresor rotari baling-baling luncur

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 17

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

8-14 Kompresor sekrup8-15 Roots blower8-16 Kompresor aliran aksial8-17 Kompresor aliran radial8-18 Perangkat kompresor torak8-19 Perangkat kompresor torak8-20 Pengaturan pembuangan8-21 Pengaturan pembuangan8-22 Pengaturan pemegang katup8-23 Pengaturan on-off8-24 Pendinginan8-25 Penampung udara kempaan8-26 Saluran Cabang8-27 Jaringan melingkar8-28 System Antar Cabang8-29 Penyambung Ring8-30 Penyambung Ring Jepit8-31 Penyambung tonjolan8-32 Penyambung Flens8-33 Soket8-34 Stecker8-35 Gerigi berulir dalam8-36 Gerigi berulir luar8-37 Penyambung cepat untuk plastik8-38 Pengeringan endapan8-39 Pembuang air otomatis8-40 Saringan mikro8-41 Pengatur tekanan dengan pembuangan8-42 Pengatur tekanan tanpa pengganti aliran8-43 Pengatur tekanan dengan pengganti aliran8-44 Pengukur tekanan8-45 Prinsip Venturi8-46 Perangkat lumas (lubricator)8-47 Unit pelayan8-48 Silinder penggerak tunggal8-49 Silinder Torak8-50 Silinder Diapragma8-51 Silinder rol diapragma8-52 Silinder penggerak ganda8-53 Silinder ganda dengan bantalan pelindung

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 18

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

8-54 Silinder dengan dua sisi batang torak8-55 Tandem silinder8-56 Silinder Banyak Posisi8-57 Impact Silinder8-58 Silinder kawat8-59 Silinder rotari8-60 Macam-macam penyangga silinder8-61 Konstruksi silinder pnematik8-62 Motor radial8-63 Motor aksial8-64 Motor baling-baling luncur8-65 Blok kontrol udara8-66 Perubah tekanan8-67 Penguat tekanan8-68 Unit pemakan hidrolik pnematik8-69 Unit pemakan8-70 Unit pemakan dengan penggerak rotari8-71 Unit pemakan (skematik)8-72 Meja pembagi rotari8-73 Meja pembagi pnematik8-74 Cekam kolet8-75 Bantalan pelindung meja luncur8-76 Katup 2/2-way8-77 Katup 3/2-way8-78a Katup 3/2-way membuka8-78b Katup 3/2-way menutup8-79 Katup 3/2-way (posisi normal menutup)8-80 Katup 3/2-way (posisi normal membuka)8-81 Katup 4/2-way8-82 Diagram pemakaian katup 4/2-way8-83 Katup 3/2-way (digerakkan dengan pnematik)8-84 Diagram Aliran8-85 Katup 3/2-way dengan prinsip dudukan cakra8-86 Katup 5/2-way (prinsip cakra ditangguhkan)8-87 Katup 3/2-way (digerakkan solenoid)8-88 Katup 4/2-way (katup pemandu & solenoid)8-89 Katup 3/2-way (katup pemandu dan tuas rol)8-90 Katup 3/2-way (posisi normal membuka)8-91 Katup 4/2-way (kontrol pemandu)8-92 Katup 5/2-way (prinsip luncur memanjang)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 19

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

8-93 Jenis sealing antara rumah dan spool8-94 Katup luncur tangan memanjang (katup 3/2-way)8-95 Katup luncur rata memanjang (katup 4/2-way)8-96 Diagram aliran kontrol impuls positif8-97 Katup luncur rata memanjang (katup 4/2-way) Pemindahan

posisi dengan tekanan bantu8-98 Diagram aliran impuls negatif8-99 Katup luncur plat8-100 Katup luncur plat (posisi tengah pembuangan)8-101 Diagram aliran katup 3/3-way8-102 Diagram aliran katup 4/3-way8-103 Aliran katup8-104 Katup pengecek8-105 Katup Bola8-106 Kontrol silinder penggerak tunggal8-107 Kontrol silinder penggerak ganda8-108 Katup hambat bantu8-109 Katup hambat bantu8-110 Diagram suplai udara penghambat8-111 Penghambatan udara pembuangan8-112 Katup hambat bantu (dengan mekanik hambat dapa disetel)8-113 Katup pembuang cepat8-114 Diagram aliran katup pembuang8-115 Impuls ejektor8-116 Katup dua tekanan8-117 Diagram katup dua tekanan8-118 Katup rangkai 8-119 Diagram aliran katup rangkai 8-120 Katup pengontrol volume aliran8-121 Stop cock8-122 Blok kontrol udara (memakai tekanan)8-123 Diagram aliran blok kontrol udara8-124 Katup penunda waktu (normal menutup)8-125 Diagram aliran katup penunda waktu8-126 Katup penunda waktu (normal membuka)8-127 Diagram katup penunda waktu8-128 Posisi normal katup 5/4-way8-129 Posisi kedua katup 5/4-way8-130 Posisi ketiga katup 5/4-way8-131 Posisi keempat katup 5/4-way

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 20

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

8-132 Katup 8-way (torak yang berbeda)8-133 Unit pemakan (katup 8-way)8-134 Impuls generator (multivibrator)8-135 Diagram penggunaan multivibrator8-136 Tingkat penurunan kembar8-137 Unit program kontrol8-138 Perintang udara8-139 Diagram pemakaian rintangan udara8-140 Sensor pancaran8-141 Sensor refleks8-142 Diagram penggunaan sensor refleks8-143 Ciri-ciri sensor refleks8-144 Pengisapan vakum nozzle7-145 Pengisap vakum nozzle8-146 Grafik karakteristik8-147 Sensor tekanan balik8-148 Sensor tekanan balik batang kontrol8-149 Diagram pemakaian8-150 Saklar pnematik8-151 Saklar elektrik8-152 Penguat satu tingkat8-153 Penguat dua tingkat8-154 Perubah sinyal elektrik pnematik8-155 Kontraktor perubah sinyal

9. Mesin-mesin bengkel CNC9-1 Mesin bubut CNC9-2 Mesin frais CNC9-3 Mesin bubut dua sumbu9-4 Mesin bubut tiga sumbu9-5 Penggerak asutan untuk meja kerja9-6 Transmisi ulir peluru9-7 Pengukuran lintasan ikremental langsung9-8 Pengukuran lintasan ikremental tak langsung9-9 Pengukuran lintasan absolut tak langsung9-10 Pengukuran lintasan absolut langsung9-11 Spindel kerja mesin bubut9-12 Spindel kerja mesin frais9-13 Cekam benda kerja (bubut)9-14 Cekam benda kerja (frais)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 21

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

9-15 Turet perkakas potong9-16 Penyimpan perkakas potong9-17 Sumbu asutan pada meja kerja dan kepala spindel 9-18 Pusat pengerjaan dengan enam sumbu9-19 Sistem perkakas (frais)9-20 Sistem perkakas (bubut)9-21 Penyisip berindeks9-22 Support perkakas untuk perkakas frais menurut Din 20809-23 Support perkakas untuk bubut menurut VDI 34259-24 Ukuran perkakas (frais)9-25 Ukuran perkakas (bubut)9-26 Sistem NC9-27 Sistem CNC9-28 Pengendalian titik9-29 Pengendalian9-30 Pengendalian lintasan9-31a Pengendalian lintasan 2D9-31b Pengendalian lintasan 2 ½ D9-31c Pengendalian lintasan 3D9-32 Fungsi-fungsi mesin9-33 Pengendalian CNC9-34 Panel pengoperasian pengendalian CNC9-35 Skala ON-OFF9-36 Tombol asutan, tuas asutan, knop putar9-37 Saklar asutan override9-38 Tombol huruf dan angka9-39 Tombol fungsi untuk perintah PC9-40 Tombol fungsi komputer9-41 Transfer data pada berbagai media penyimpan data9-42 Kabel-kabel sambungan9-43 Pertukaran impuls kontak antara komputer dan mesin9-44 Skema fungsi penempatan posisi sumbu (looping)9-45 Pengaruh-pengaruh pada penyayatan9-46 Faktor pengaruh ”mesin”9-47 Geometri pada baji potong (atas) dan bagian perkakas

frais dan bubut (bawah)9-48 Faktor pengaruh benda kerja9-49 Faktor pengaruh bahan9-50 Sistem koordinat9-51 Gambar benda kerja

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 22

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

9-52 Gambar benda kerja dalam sistem koordinat9-53 Aturan tangan kanan9-54 Koordinat ruang9-55 Sistem koordinat tiga demensi dengan bidang negatif dari

sumbu koordinat9-56 Sistem koordinat untuk pekerjaan frais9-57 Sistem koordinat untuk pengerjaan bubut9-58 Titik nol dan titik patokan pada mesin CNC9-59 Posisi titik nol mesin pada mesin bubut (pengerjaan

dibelakang pusat bubut)9-60 Posisi titik nol mesin pada mesin bubut (pengerjaan

dimuka pusat bubut)9-61 Posisi titik nol mesin pada mesin frais9-62 Posisi titik referensi pada mesin bubut9-63 Posisi titik referensi pada mesin frais9-64 Contoh-contoh untuk posisi titik nol benda kerja pada

pembubutan9-65 Contoh untuk posisi titik nol benda kerja pada frais9-66 Gerakan-gerakan pemrosesan9-67 Garis dalam sistem koordinat 2 demensi9-68 Garis dalam bidang X/Y9-69 Garis dalam sistem koordinat 3 demensi9-70 Busur dalam arah jarum jam9-71 Busur berlawanan arah jarum jam9-72 Kompensasi radius perkakas9-73 Jalur kiri dan kanan dari kontur akhir9-74 Ujung perkakas9-75 Contoh kuadran9-76 Kompensasi radius perkakas9-77 Data ukuran dalam ukuran referensi9-78 Koordinat dalam ukuran referensi9-79 Data ukuran dalam pengukuran inkremental9-80 Koordinat dalam pengukuran inkremental (urutan P1, P2,

P3,.....P9)9-81 Titik nol benda kerja pada pengukuran referensi9-82 Titik nol benda kerja pada pengukuran inkremental9-83 Koordinat tanpa penggantian signyal9-84 Koordinat dengan penggantian signyal9-85 Garis antara titik start dan titik sasaran.9-86 Busur antara titik start dan titik sasaran

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 23

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

9-87 Element kontur pada bubut9-88 Ukuran titik sasaran dalam pengukuran referensi9-89 Ukran titik sasaran pada pengukuran unkremental9-90 Pemrograman radius9-91 Pemrograman titik pusat lingkaran inkremental9-92 Hubungan informasi geometri dan informasi dalam langkah-

langkah pengerjaan9-93 Benda kerja9-94 Benda kerja dalam sistem koordinasi (koordinat X = ukuran

diameter)9-95a Pemrograman geometri sederhana9-95b Pemrograman geometri sederhana9-95c Pemograman geometri sederhana9-95d Pemrograman geometri sederhana9-95e Pemrograman geometri sederhana9-95f Pemrograman geometri sederhana9-95g Pemrograman geometri sederhana9-95h Pemrograman geomatri sederhana9-96 Pengaruh suatu perintah dalam program NC9-97 Sintaks program terdiri atas kata program9-98 G00 pada membubut9-99 G00 pada mengefrais9-100 Dua jalan cepat yang berurutan9-101 G01 padapembubutan9-102 G01 padapengefraisan9-103 Garis dalam asutan (3 demensi)9-104 Busur pada membubut9-105 Busur pada mengefrais9-106 Contoh G029-107 Penentuan arah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam.9-108 Benda kerja9-109 Rencana kerja9-110 Lembar file ”Perkakas”9-111 Lembar file ”alat cekam9-112 Lembar program9-113 Lembar set up

10. Dasar-dasar Kelistrikan10-1 Perilaku bahan konduktor10-2 Perilaku bahan semikonduktor

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 24

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

10-3 Bermacam-macam jenis sekering10-4 Sebuah baterai menimbulkan arus dalam rangkaian yang

mengandung sebuah sistem10-5 Percobaan Faraday10-6 Percobaan Faraday10-7 Aturan tangan kanan10-8 Aturan tangan kiri10-9 Simbol skema transformator10-10 Tipe-tipe transformator dan simbolnya10-11 Untuk mengurangi efek arus pusar, inti besi trafo dibuat

berlapis-lapis10-12 Prinsip kerja generator10-13 Aturan tangan kanan Fleming10-14 Posisi-posisi gerakan penghantar10-15 Gelombang sinus10-16 Generator arus bolak balik10-17 Prinsip generator arus searah10-18 Komutator10-19 Jangkar dan lilitan jangkar10-20 Magnet dan kumparannya10-21 Gerakan kawat berarus dalam medan magnet10-22 Penampang motor listrik 4 kutub

11. Mesin Penggerak Kapal11-1 Mesin Diesel sebagai Penggerak Utama kapal niaga11-2 Mesin diesel 2 tak11-3 Proses kerja mesin diesel 2 tak11-4 Langkah isap11-5 Langkah kompresi11-6 Langkah kerja11-7 Langkah buang11-8 Mesin diesel 4 tak11-9 Penampang melintang motor diesel11-10 Melintang motor diesel11-11 Bagian-bagian mesin diesel 2 tak11-12 Penampang melintang mesin Diesel11-13 Pelat Landasan mesin utama11-14 Rangka mesin induk11-15 Cengkang bantalan utama11-16 Bantalan tap luncur

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 25

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

11-17 Cengkang bantalan tap dan tutupnya11-18 Cam shaft11-19 Crank Shaft11-20 Piston lengkap11-21 Piston dan piston ring11-22 Batang penggerak11-23 Camsahft11-24 Rocker Arm dan Valves11-25 Pembilasan di mesin 2 tak11-26 Penataan pipa bahan bakar11-27 Pengabut bahan bakar11-28 Pengabutan bahan bakar diesel11-29 Bagian piston mesin 4 tak yang dilumasi11-30 Bagian piston mesin 2 tak yang dilumasi11-31 Pelumasan engkol dan bantalannya11-32 Pompa pelumas kepala silang11-33 Penataan pipa pelumasan mesin induk11-34 Sistem pendinginan tertutup11-35 Sistem pendinginan terbuka11-36 Pendingin piston dengan air tawar11-37 Pendingin piston dengan minyak lumas11-38 Sistem udara penjalan11-39 Ketel uap induk tipe ISD (Internal Superheater D –type)11-40 Penampang ketel uap pipa air11-41 Ketel uap pipa air B & W tipe Integral11-42 Ketel uap Foster Wheeler tipe D11-43 Sket Ketel uap ESD 111-44 Skets ketel uap ESD II11-45 Penempatan appendasi ketel uap11-46 Katup keamanan11-47 Manometer11-48 Gelas penduga untuk ketel uap tekanan rendah11-49 Gelas penduga jarak jauh11-50 Gelas penduka ketel uap tekanan tinggi11-51 Katup spui11-52 Instalasi pengopakan11-53 Burner (pembakar)11-54 Pembakar tipe aliran kembali11-55 Udara melalui dalam dan luar pipa11-56 Pemanas udara lingstrom

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 26

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

11-57 Superheater11-58 Superheater konveksi11-59 Bagan peredaran lingkar uap dalam instalasi uap11-60 Roda jalan turbin delaval11-61 Pipa-pipa pancar11-62 Volume jenis dan kecepatan uap11-63 Sudu antar dan sudu putar11-64 Segmen pipa pancar11-65 Bagan sebuah turbin tekanan sama11-66 Profil sudu sebuah turbin tekanan sama11-67 Segitiga-segitiga kecepatan pada turbin tekanan sama11-68 Gabungan Segitiga kecepatan11-69 Rencana sudu-sudu dari turbin tekanan sama11-70 Bagian sebuah turbin delaval11-71 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin delaval11-72 Bagian sebuah turbin Zoelly11-73 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin zoelly11-74 Turbin zoelly beruang tiga yang sedang dipasang11-75 Bagan sebuah turbin curtiss dengan tiga tangga kecepatan11-76 Profil sebuah roda curtiss dengan dua tingkatan kecepatan11-77 Diagram tekanan kecepatan sebuah roda curtiss dengan tiga

tingkatan kecepatan11-78 Perencanaan sudu sebuah roda curtiss dengan tiga

tingkatan yang disederhanakan11-79 Penempatan dan bentuk sudu antar dan sudu jalan dari roda

curtiss11-80 Turbin sedang dipasang. Sebuah roda curtiss dua

tingkatandihubungkan di muka tingkatan zoelly11-81 Profil sudu sebuah turbin tekanan lebih11-82 Perencanaan sudu sebuah turbin tekanan lebih11-83 Perencanaan sudu sebuah turbin tekanan lebih dengan

randemen sudu maksimal11-84 Diagram tekanan kecepatan sebuah turbin parsons11-85 Bagan sebuah turbin ljungstrom11-86 Bagan penampang memanjang dan penampang lintang sebuah

kondensor11-87 Penambatan sebuah pipa kondensor

12. Permesinan Bantu12-1 Sistem sirkulasi air pengisian

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 27

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

12-2 Sistem pendinginan mesin induk12-3 Sistem pelumasan mesin induk12-4 Sistem bahan bakar12-5 Sistem udara penjalan12-6 Posisi langkah siklus12-7 Proses kerja motor diesel 4 tak12-8 Motor diesel 4 tak penggerak generator listrik12-9 Motor diesel bentuk Vee (“V”)12-10 Piston dan kelengkapannya12-11 Penampang piston12-12 Piston ring12-13 Cara kerja Rocker arm12-14 Proses pembakaran12-15 Proses pemompaan bosch12-16 Beberapa posisi pompa bahan bakar type bosh12-17 Proses pengabutan injector12-18 Proses pelumasan silinder liner12-19 Pengendapan karena gravity12-20 pengendapan dg laluan air dan minyak serta endapan di

dasar tangki12-21 Solusi Sentrifugal12-22 Prinsip dasar kerja12-23 Prinsip dasar kerja purifier12-24 Pembersihan di tangki endap d sentrifuse12-25 Skematik sentrifuse jenis disc bowl12-26 Aksi Partikel diantara disc-disc12-27 Tubular bowl sentrifuse12-28 Bowl, distributor, disc12-29 Purifier12-30 Aliran dalam bowl purifier12-31 Purifier bowl12-32 Bagian dalam bowl12-33 Cara kerja Purifier jenis self cleaning12-34 Turbulo separator12-35 Automatic OWS12-36 Sistem Otomat OWS12-37 Three Stages OWS12-38 Comyn OWS12-39 Coalesting bed-type OWS12-40 Tingkat suhu antara dua cairan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 28

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

12-41 Arah pemindahan panas12-42 Diagram Heat Exchanger12-43 Pemanas jenis pipa telanjang (bare tube)12-44 Pemanas air laut, jenis shell and tube12-45 Finned tube air heater12-46 Boiling evaporator12-47 Shell and Tube12-48 Bagian-bagian Shell Tube12-49 Cooler jenis pelat12-50 Regenerative Condensor12-51 Skematik prinsip dasar penyulingan air12-52 Permesinan dek tenaga uap12-53 Mesin penggulung jenis dogclutch12-54 Capstan jangkar dipasang horizontal12-55 Susunan Unit telemotor12-56 Transmiter Hydroulik12-57 Receiver Hydroulik12-58 Sistem Pengisian (charging system)12-59 Prinsip Kerja Telemotor Listrik12-60 Pompa Hele-Shaw12-61 V.S.G. Pump12-62 Pompa Downel12-63 Kemudi hydroulik 4 silinder12-64 Mesin kemudi hydroulik jenis 4 RAM12-65 Mesin kemudi hydroulik jenis 2 RAM12-66 Mesin kemudi jenis Vane Rotary12-67 Bagian-bagian mesin kemudi jenis Vane Rotary12-68 Susunan Hunting Lever 12-69 Mesin kemudi listrik jenis Single Motor12-70 Mesin kemudi listrik jenis Ward Leonard12-71 Air Cooler12-72 Brine Cooler12-73 Bare tube (pipa telanjang)12-74 Kompresor torak kerja tunggal12-75 Ring plate valve12-76 Flexing valve12-77 Katup diapraghma12-78 Stuffing box12-79 Water cooler condenser jenis shell and tube

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 29

Teknik Instalasi Permesinan Kapal

12-80 Katup ekspansi dengan pengaturan tangan (Hand Expansion Valve)

12-81 Diagram skematik Automatic Expansion Valve12-82 Internal Equalized Thermostatic12-83 Externally Equlized Valve12-84 Siklus pokok system pendingin12-85 Siklus lengkap pendingin bahan makanan12-86 Oil Separator dipasang pada saluran tekan12-87 Dehydrator (Pengering)12-88 Type alat control difresensial dan rentang12-89 High pressure control12-90 Low pressure control12-91 Selenoid valve12-92 Aplikasi kemanan pemasangan low pressure12-93 Lampu pencari kebocoran

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 30