bab 2 perlengkapan gambar 2.1. peralatan gambar

6
Bab 2 Perlengkapan Gambar 2.1. PERALATAN GAMBAR Untuk mendapatkan basil yang baik dalam penggambaran semua gambar yang kita pakai hams dalam keadaan baik dan bersih. Peralatan gambar terdiri dari : 1. Meja gambar, mesin gambar 2. Penggaris T 3. Penggaris segi tiga (40" I 30"- 60") 4. Penggaris berkala 5. Pensil dan Lead Holder Pengerasan dari pensil diperlihatkan dengan angka dan huruf : 5H 3H 2H H F HB B 2B 3B H = Hard = keras F = Fixed = Normal B =Black= Hitam 2

Upload: independent

Post on 24-Nov-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab 2 Perlengkapan Gambar

2.1. PERALATAN GAMBAR

Untuk mendapatkan basil yang baik dalam penggambaran semua gambar yang kita pakai hams dalam keadaan baik dan bersih. Peralatan gambar terdiri dari :

1. Meja gambar, mesin gambar 2. Penggaris T

3. Penggaris segi tiga (40" I 30"- 60")

4. Penggaris berkala 5. Pensil dan Lead Holder

Pengerasan dari pensil diperlihatkan dengan angka dan huruf : 5H 3H 2H H F HB B 2B 3B H = Hard = keras F = Fixed = Normal B =Black= Hitam

2

6. Lead Pointer 7. Jangka

8. Sablon, untuk membuat tulisan dan gambar 9. Kertas menggambar

2.2. MACAM-MACAM UKURAN KERTAS I

Standar ukuran kertas gambar digunakan dibeberapa negara dengan seri A. Ukuran dasar kertas gambar mempunyai luas 1 m2

• dimana hubungannya adalah sebagai berikut :

X.Y = 1m 2 ••••••••••••.•.• (1) X= sisi Iebar

Y = sisi panjang

Hubungannya antara dua ukuran sisi tersebut ditentukan sebagai berikut :

S.Y = 1 : V2 ................ (2)

3

Dari dua persamaan tersebut didapat pemecahan sebagai berikut :

X= 0.841 m atau 841mm,

Y = 1.189 m atau 1189 mm

ukuran ini dikenal sebagai A0

(Anol).

Ukuran-ukuran kertas lainnya didapat dengan sebagai luas A0

menjadi ukuran yang lebih kecil, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

At.)

Ukuran kertas gambar adalah :

A0 = 841 X 1189

A1 = 594x 841

A2 = 420x 594

A3 = 297 X 420 A4 = 210 x 297 As= 148 X 210

2A0 = 1682 X 2378

Y=ll89

2.3. PENGGAMBARAN GARIS TEPI DAN PENEMPATAN GAMBAR

2.3.1 Garis Tepi

Garis tepi sebelah kiri dibuat 20 mm untuk semua ukuran kertas. Sedangkan pada sisi yang lain berada tergantung pada ukuran kertas.

++!---;------~++ ;t 20 J

Ukuran kertas A0• A 1• J = 15 mm

Ukuran kertas A2. A3.A4. As, J = 10 mm

4

2.3.2. Penempatan Gambar

Tujuan utama dari gambar sebagai alat untuk berkomunikasi. Meskipun gambar-gambar tersebut dalam bentuk dua dimensi sempurna dan patut dibanggakan, tetapi sebenarnya gambar tesebut hanya merupakan alat untuk berkomunikasi, bukan merupakan hasil akhir. Arti gambar-gambar penyajian yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu penempatan gambar harus merata, tidak hanya mengelompokkan pada satu sisi dari kertas gambar dan sisi yang lain dibiarkan kosong (lihat gambar). Kalau tidak demikian maka penyajian tersebut akan tampak lemah dan kurang efektif. Penyajian yang efektif mempunyai ciri-ciri padat dan bermutu :

1. Fokus : Suatu gambar penyajian harus mengetengahkan ide utama dari suatu rencana atau desain diagram grafis/abstrak lain/dan sketsa-sketsa alternatifnya merupakan cara yang efektif untuk menyatakan berbagai aspek suatu rencana desain, terutama jika semuanya itu secara visual berkaitan dan menyatu dengan gambar-gambar yang lain.

2. Kesatuan : Di dalam suatu presentasi yang efektif tidak ada satu bagianpun yang tidak konsisten atau bahkan mengganggu seluruh komposisi yang ada. Kesatuan tergantung dari a. Susunan perlekatan yang logis dan saling menunjang antara informasi grafis dan

informasi tertulis lainnya. b. Skala format/mediurn/teknik yang konsisten dan menyatu dengan desainnya dari

gambar-gambar orang dan suasana dari apa yang disajikan. 3. Kesatuan: Masing-masing bagian gam bar harus ada kaitan an tara satu dengan yang lain,

baik yang mendahului maupun yang mengikutinya dan semua itu harus saling memperkuat apa yang disajikan . Prinsip-prinsip kesatuan dan kesinambungan sebenarnya saling menunjang, yang satu tidak akan tercapai tanpa adanya yang lain, faktor-faktor yang menimbulkan adanya salah satu dari kedua sifat tersebut akan memperkuat sifat yang lainnya. Sarna halnya dengan penekanan ide utama Anda dapat dijadikan pus at perhatian dari cara perletakkan dan cara menyelesaikan unsur-unsur grafis serta keterangan lain yang merupakan bagian dari gambar tersebut.

4. Efisiensi : Penyajian yang efektif diperoleh dengan cara yang ekonomis, hanya dengan menggunakan apa yang perlu untuk menyampaikan suatu ide, j ika unsur-unsur grafis tersebut menjadi berlebihan, bahkan menjadi tujuan akhi r, maka tujuan dan maksud penyajian itu sendiri menjadi kabur. Komposisi dan susunan unsur-unsur berikut ini harus dipikirkan dalam setiap penyajian gambar: a. Bentuk grafis : gambar-gambar arsitektur dan gambar-gambar grafis b. Informasi grafis/tulisan : anak panah arah utara, skala, judul, keterangan, dsb. c. Hubungan dan kaitan dengan tampak/tanah : putih, abu-abu atau berwarna lebih

kuat.

Semua unsur ini mempunyai sifat-sifat seperti berikut dan harus dipikirkan masak­masak unsur menciptakan komposisi penyajian yang harmonis, sepefti : bentuk, ukuran, kepekatan/ketegasan, penempatan (arah, sikap, dan jarak).

5

Gambar umumnya dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, kecuali dalam penyajian dengan slide di mana urutan masing-masing tahap sangat besar artinya. Pokok permasalahan yang disajikan harus berkembang dari yang bersifat umum atau berdasarkan suatu observasi, mengarah ke satu yang lebih khusus.

Gambar harus tersusun secara teratur dan rapi.

2.4. KEPALA ATAU KOP GAMBAR

Pada setiap gambar terdapat sebuah kepala atau kop gambar yang terletak pada :

a. Sudut kanan bawah dari lembar gambar

1 r~ "' ' b. Sepanjang samping kanan dari lembar gambar

Kepala atau Kop gambar berisi mengenai : a. Nama Proyek b. Nama Klien

' ' ' ' ' ' ' '

Kepala I Kop gambar

A Kepala I Kop gambar

c. Nama, alamat dan nomor telepon dari konsultan atau arsitek d. Nama-nama dan tanda tangan dari :

1. Orang yang menghasilkan desain 2. Draftmen/drafter/Juru gambar 3. Orang yang menyetujui gambar/gambar revisi

e. Judul gambar f. Skala gambar

6

g. Key plan, bagaimana letak dan posisi/hubungan h. Gambar dengan yang lainnya i. Revisi gambar dengan tanggal, batasan, orang yang menyetujui revisi j. Tanggal disetujui k. Nomor, kode, dan jumlah gambar

Contoh kepala Kop Gambar

DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH BINA MARGA SEMARANG

DETAIL PENULANGAN JEMBATAN "BENGAWAN SOLO"

SKALA: TANGGAL PARAP PROYEK UKURAN LEMBAR

DIRENCANA:

DIGAMBAR:

DIPERIKSA:

DISETUJUI:

2.5. PEMAKAIAN HURUF (LETTERING) PADA GAMBAR

Untuk melengkapi suatu gambar, harus diperhatikan huruf efektif, benar dan konsisten. Pada prinsipnya, pemakaian huruf harus :

a. Mudah dan enak dibaca b. Mudah dimengerti c. Jelas dan rapi

Penulisan huruf dapat digunakan sablon, tapi dapatjuga secarafree hand, dan carafree hand ini yang dianjurkan untuk diterapkan. Meskipun jenis-jenis huruf-huruf arsitektur bermacam-macam paling tidak semua juru gambar profesional biasanya selalu mengikuti peraturan-peratuan dasar mengenai penggunaan huruf.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan/penulisan huruf arsitektur adalah : a. Gunakan garis pembantu untuk menulis huruf yang rapi. b. Pilihlah satu jenis huruf saja untuk satu berkas gambar yang sama, sebaiknya pilih yang

sederhana. c. Buat huruf-huruf cukup tebal dan jelas. d. Buat garis-garis huruf dengan cepat, sehinggga garis yang terjadi terlihat tegak dan lurus. e. Buat spasi huruf dan kemiringan yang seragam, sehingga mudah dan enak dibaca. f. Sebaiknya tulis keterangan-keterangan dengan huruf cetak. g. Ukuran huruf sesuaikan dengan kepentingannya dengan tidak terlalu gemuk atau kurus.

7