bab ii kti-arum
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pre menopause (klimakterium).
1. Pengertian
Merupakan masa peralihan antara usia reproduksi
dan menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid
yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus
haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40%
wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik.
2.Tanda tanda pre menopause
Wanita yang mengalami masa menopause, baik
menopause dini, pre-menopause dan post menopause,
umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan
mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini
disebut dengan periode klimakterium (climacterium = masa
perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode
klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis
yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid
8
9
tidak terartur, jantung berdebar dan nyeri saat
berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormone
dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid
menjadi tidak teratur dan kemungkinan hilang sama
sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini
mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani
dan jasmani), sehingga berlangsung proses kemunduran.
Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut
menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang
bersangkutan
Pada umumnya, menopause ini dialamai dengan suatu
proses “pengakhiran” maka munculah tanda-tanda lain :
a) Menstruasi menjadi tidak lancer dan terarur
b) “kotoran” haid yang keluar banyak sekali,
ataupun sangat sedikit
c) Muncul gangguan-gannguan vasomotoris berupa
penyempitanatau pelbaran pada pembuluh darah
d) Merasa pusing disertai sakit kepala
e) Berkeringat tiada hentinya
f) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf
10
Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris,
akibat timbulnya dari modifikasi atau perubahan
fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-
perubahan fisik , pada tahap pre menopause terjadi
pula penggeseran atau erosi pada kehidupan psikis
pribadi yang bersangkutan (Proverawati, 2010)
Menurut Bazaid, 2008,p,116. Saat masuknya seorang
dalam fase menopause sangatberbeda-beda. Faktor genetik
kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor –
faktornya yaitu :
a. Menarche (umur haid pertama kali)
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara
umur pertama mendapat haid pertama dengan umur
sewaktu memasuki haid pertama kali, semakin tua
usia memasuki menopause.
b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan
Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang
tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause
lebih muda disbanding dengan usia yang sebaya yang
tidak bekerja dan menikah.
11
c. Jumlah anak
Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada
penelitti yang menemukan , semakin sering
melahirkan makin tua baru memasuki menopause.
Kelihatannya kenyataan ini lebih terjadi pada
golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.
d. Penggunaan Obat-obat keluarga berencana (KB)
Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari
indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan
pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.
e. Merokok
Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda
memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita
yang tidak merokok .
f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dan permukaan
laut
Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan,
kelihatannya wanita yang tinggal di ketinggian lebih
dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2
12
tahun memasuki usia menopause disbanding dengan
wanita yang tinggal diketinggian <1000 dari
permukaan laut.
g. Sosial ekonomi
Sepertinya juga usia pertama mandapat haid,
menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor
status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan
pekerjaan suami.
1. Tanda dan Gejala Menopause
Menurut Ali bazaid, 2003 tanda-tanda dan
gejalanya adalah sebagai berikut :
a. Gejolak panas
b. Jantung berdebar-debar
c. Gangguan tidur
d. Depresi
e. Mudah tersinggung,merasa takut, gelisah dan mudah
marah
f. Sering sakit kepala
g. Cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa,
kurang tenaga
13
h. Kesemutan
i. Gangguan libido
j. Obstipasi
k. Berat badan bertambah
l. Nyeri tulang dan otot
2. Perubahan Tubuh atau dampak pada Saat Menopause
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat
berhentinya haid, sebagai berikut :
a. Uterus
Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya
selaput lendir rahim (Atrofi endometrium) juga
disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk
jaringan ikat antar sel.
b. Tuba falopi
Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis,
dan mengerut, endosapling menipis, mendatar serta
rambutg getar dalam tuba (silia) menghilang.
c. Ovarium (indung telur)
14
Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan
makin berkurang hingga siklus haid menjadi
anovulasi .
d. Serviks
Servik akan mengerut sampai terselubung oleh
dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik,
kanalis servikalis memendek.
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan
ini terjadi setelah orang melalukan pengindraan
terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni : indra
pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
oleh dan telinga.
15
Pengetahuan atau kognitif merupakan doamain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang.
Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
prilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada prilaku yang tidak disadari oleh
pengetahuan Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan
bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku yang
(berperilaku baru), (Notoatmodjo, 2003, P.121) di
dalam diri orang tersebut proses yang berurutan
yakni :
1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut
menyadari dalam arti menyadari terlebih dahulu
terhadap stimulus (obyek).
2) Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau
obyek tersebut. Disini sikap subyek sudah mulai
timbul.
3) Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
16
4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
stimulus.
5) Adoption, dimana subyek telah berprilaku baru
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus.
Menurut (Notoadmojo, 2003) Pengetahuan yang
dicakup didalam doamain kognitif mempunyai 6
tingkatan yakni :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang obyek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Application)
17
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenernya)
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau obyek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih didalam satu
stuktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk
meletakan atau menhubungkan bagian-bagian
didalam satu stuktur organisasi tersebut, dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
6) Evaluasi (Evaluasion)
18
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau obyek.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan
pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku
positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat
pendidikan. Maka semakin tinggi (Rahmat, 2002).
2) Umur
Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan
bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuan
pada objek.
(Notoatdmojo, 2003)
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuh
kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan
(Nursalam, 2008)
4) Sosial ekonomi
19
Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi
kebutuhan hidup
(Nursalam, 2008)
c. Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
atau responden kedalam, pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dari subyek penelitian atau
kita ukur kita sesuaikan dengan tingkat tingkat
tersebut diatas (Notoatmodjo, 2005)
Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan
membeikan pertanyaan-pertanyaan. Digolongkan
menjadi tiga kategori yaitu baik,sedang,kurang.
Dikatakan baik >75% (skor>15), cukup 60-75% skor
(12-15), dan kurang <60% (skor <12)
(Nursalam, 2008)
20
2. Pendidikan
a. Definisi pendidikan
Menurut undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peseerta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spriritual keagamaan, pendidikan diri,
kepribadian. Kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
b. Fungsi pendidikan
Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi serta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kenapa Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
c. Jenjang Pendidikan
21
Jenjang pendidikan terjadi dari pendidikan
formal, informal, non formal
1) Pendidikan formal
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan tinggi.
a) Pendidikan dasar
Adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan
dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar,
yang diperlukan serta mempersiapkan untuk
mengikuti pendidikan menengah, merupakan bakal
jadi dasar perkembangan kehidupan baik pride
maupun masyarakat terdiri dari SD
b) Pendidikan menengah
Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan mengadakan hubungan timbale balik
dengan lingkungan social budaya dengan alam
sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan
22
lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan
tinggi . Pendidikan menengah terdiri dari
pendidikan menengah umum (SMP&SMA)
c) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik agar memiliki
kemampuan tingkat tinggi yang bersifat
akademik/professional sehingga dapat
menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan
nasional serta meningkatkan kesejahteraan
manusia. Terdiri dari SMA, akademi instansi,
Sekolah tinggi dan Universitas
2) Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam
23
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan dan
penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian professional.
Pendidikan non formal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan. Pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang yang
ditunjukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik. Terdiri atas lembaga kursus, lembaga
pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
sejenis.
3) Pendidikan Informal
24
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan
oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui
sama dengan pendidikan formal setelah peserta
didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional
pendidikan.
3. Kesiapaan
a. Kesiapaan berasal dari kata “Siap” mendapat
awalaan ke- dan akhiran -an dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2003) kesiapaan adalah suatu
keadaan besiap-siap untuk menyiapkan sesuatu.
b. Kesiapan menghadapi menopause
Kesiapan seorang wanita menghadaoi menopause akan
sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini
dengan lebih baik
(Kasdu, 2002)
1)Mengkonsumsi makanan bergizi
2)Menghindari stress
3)Menghentikan merokok dan minum alcohol
4)Olahraga secara teratur
25
5)Berkonsultasi dengan dokter
6)Dukungan keluarga
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan dalam
menghadapi menopause
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang cukup akan membantu wanita
memahai dan mempersiapkan dirinya menjalani masa
menopause dengan lebih baik (Kasdu, 2002)
2) Pendidikan
Menurut Kasdu, 2002 wanita yang berpendidikan
akan mempunyai pengetahuan kesehatan yang lebih
baik. Pendidikan merupan pembelajaran untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemakpuan tertentu
sehingga sasaran pendidikan bias berdiri sendiri
(Notoatmodjo, 2003)
3) Sosial ekonomi
Keadaan social ekonomi mempengaruhi faktor fisik,
kesehatan dan pendidikan. Wanita yang berasal
dari golongan ekonomi rendah cenderung pasrah dan
26
mampu beradaptasi dengan baik saat mengalami
menopause (Kasdu, 2002)
4) Budaya
Budaya berpengaruh sangat besar terhadap cara
wanita menangani proses berhentinya haid atau
menopause . wanita Indonesia yang mayoritas
muslimah umumnya dapat menerima menopause dengan
baik (Kasdu, 2002)
5) Usia
Semakin bertambahnya usia seseorang pengalamannya
makin bertambah, sehingga akan lebih baik
menghadapi menopause
(Notoatmodjo, 2003)
4. Hubungan Antara Pendidikan dengan Kesiapaan Menopause
Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita
diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di
Amerika, 57% di Malasysia , 18% di Cina 10% di Jepang
dan Indonesia (Urnobasuki, 2004). Hasil survey awal
dari 10 wanita pre menopause di Dusun Puncung Desa
Dayu Kecamatan Godangrejo Kabupaten Karanganyar
27
menunjukan 40% wanita premenopause tidak bias menerima
premenopause dengan cirri-ciri sulit tidur, gelisah
tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah
mengendalikan emosi.
Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi
di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah,
ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa
tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan mudah
depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut
tersebut juga rentan terhadap penyakit denegeratif
misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner,
kanker, darah tinggi, dan Dimensia tipe Alzaimer
(Kasdu, 2002)
Upaya-upaya yang bias dilakukan wanita dimasa
premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan yang
sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara
berfikir positif bahwa terjadinya premenopause
merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima
sebagai alur perjalanan hidup manusia, Terapi Sulih
Hormon (TSH), Olahraga, nutrisi yang cukup, terutama
28
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kedelai,
gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum
minuman keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala,
meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan para
wanita premenopause yang mengikuti posyandu lansia,
seminar dan ceramah tentang menopause (Kasdu, 2002)