bab ii kti-arum

21
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pre menopause (klimakterium). 1. Pengertian Merupakan masa peralihan antara usia reproduksi dan menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik. 2.Tanda tanda pre menopause Wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre-menopause dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode klimakterium (climacterium = masa perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid 8

Upload: independent

Post on 10-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pre menopause (klimakterium).

1. Pengertian

Merupakan masa peralihan antara usia reproduksi

dan menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid

yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus

haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40%

wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik.

2.Tanda tanda pre menopause

Wanita yang mengalami masa menopause, baik

menopause dini, pre-menopause dan post menopause,

umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan

mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini

disebut dengan periode klimakterium (climacterium = masa

perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode

klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis

yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid

8

9

tidak terartur, jantung berdebar dan nyeri saat

berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormone

dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid

menjadi tidak teratur dan kemungkinan hilang sama

sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini

mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani

dan jasmani), sehingga berlangsung proses kemunduran.

Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut

menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang

bersangkutan

Pada umumnya, menopause ini dialamai dengan suatu

proses “pengakhiran” maka munculah tanda-tanda lain :

a) Menstruasi menjadi tidak lancer dan terarur

b) “kotoran” haid yang keluar banyak sekali,

ataupun sangat sedikit

c) Muncul gangguan-gannguan vasomotoris berupa

penyempitanatau pelbaran pada pembuluh darah

d) Merasa pusing disertai sakit kepala

e) Berkeringat tiada hentinya

f) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf

10

Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris,

akibat timbulnya dari modifikasi atau perubahan

fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-

perubahan fisik , pada tahap pre menopause terjadi

pula penggeseran atau erosi pada kehidupan psikis

pribadi yang bersangkutan (Proverawati, 2010)

Menurut Bazaid, 2008,p,116. Saat masuknya seorang

dalam fase menopause sangatberbeda-beda. Faktor genetik

kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor –

faktornya yaitu :

a. Menarche (umur haid pertama kali)

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara

umur pertama mendapat haid pertama dengan umur

sewaktu memasuki haid pertama kali, semakin tua

usia memasuki menopause.

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan

Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang

tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause

lebih muda disbanding dengan usia yang sebaya yang

tidak bekerja dan menikah.

11

c. Jumlah anak

Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada

penelitti yang menemukan , semakin sering

melahirkan makin tua baru memasuki menopause.

Kelihatannya kenyataan ini lebih terjadi pada

golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.

d. Penggunaan Obat-obat keluarga berencana (KB)

Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari

indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan

pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause.

e. Merokok

Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda

memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita

yang tidak merokok .

f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dan permukaan

laut

Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan,

kelihatannya wanita yang tinggal di ketinggian lebih

dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2

12

tahun memasuki usia menopause disbanding dengan

wanita yang tinggal diketinggian <1000 dari

permukaan laut.

g. Sosial ekonomi

Sepertinya juga usia pertama mandapat haid,

menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor

status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan

pekerjaan suami.

1. Tanda dan Gejala Menopause

Menurut Ali bazaid, 2003 tanda-tanda dan

gejalanya adalah sebagai berikut :

a. Gejolak panas

b. Jantung berdebar-debar

c. Gangguan tidur

d. Depresi

e. Mudah tersinggung,merasa takut, gelisah dan mudah

marah

f. Sering sakit kepala

g. Cepat lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa,

kurang tenaga

13

h. Kesemutan

i. Gangguan libido

j. Obstipasi

k. Berat badan bertambah

l. Nyeri tulang dan otot

2. Perubahan Tubuh atau dampak pada Saat Menopause

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat

berhentinya haid, sebagai berikut :

a. Uterus

Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya

selaput lendir rahim (Atrofi endometrium) juga

disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk

jaringan ikat antar sel.

b. Tuba falopi

Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis,

dan mengerut, endosapling menipis, mendatar serta

rambutg getar dalam tuba (silia) menghilang.

c. Ovarium (indung telur)

14

Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan

makin berkurang hingga siklus haid menjadi

anovulasi .

d. Serviks

Servik akan mengerut sampai terselubung oleh

dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik,

kanalis servikalis memendek.

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan

ini terjadi setelah orang melalukan pengindraan

terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra

pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

oleh dan telinga.

15

Pengetahuan atau kognitif merupakan doamain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang.

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata

prilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dari pada prilaku yang tidak disadari oleh

pengetahuan Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan

bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku yang

(berperilaku baru), (Notoatmodjo, 2003, P.121) di

dalam diri orang tersebut proses yang berurutan

yakni :

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut

menyadari dalam arti menyadari terlebih dahulu

terhadap stimulus (obyek).

2) Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau

obyek tersebut. Disini sikap subyek sudah mulai

timbul.

3) Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini

berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

16

4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh

stimulus.

5) Adoption, dimana subyek telah berprilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan

sikapnya terhadap stimulus.

Menurut (Notoadmojo, 2003) Pengetahuan yang

dicakup didalam doamain kognitif mempunyai 6

tingkatan yakni :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang obyek yang

diketahui, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

17

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi riil (sebenernya)

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau obyek kedalam

komponen-komponen, tetapi masih didalam satu

stuktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menhubungkan bagian-bagian

didalam satu stuktur organisasi tersebut, dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

6) Evaluasi (Evaluasion)

18

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap

suatu materi atau obyek.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan

pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku

positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat

pendidikan. Maka semakin tinggi (Rahmat, 2002).

2) Umur

Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan

bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuan

pada objek.

(Notoatdmojo, 2003)

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuh

kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan

(Nursalam, 2008)

4) Sosial ekonomi

19

Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi

kebutuhan hidup

(Nursalam, 2008)

c. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subyek penelitian

atau responden kedalam, pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dari subyek penelitian atau

kita ukur kita sesuaikan dengan tingkat tingkat

tersebut diatas (Notoatmodjo, 2005)

Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan

membeikan pertanyaan-pertanyaan. Digolongkan

menjadi tiga kategori yaitu baik,sedang,kurang.

Dikatakan baik >75% (skor>15), cukup 60-75% skor

(12-15), dan kurang <60% (skor <12)

(Nursalam, 2008)

20

2. Pendidikan

a. Definisi pendidikan

Menurut undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peseerta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spriritual keagamaan, pendidikan diri,

kepribadian. Kecerdasan akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara.

b. Fungsi pendidikan

Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi serta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kenapa Tuhan Yang

Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab

c. Jenjang Pendidikan

21

Jenjang pendidikan terjadi dari pendidikan

formal, informal, non formal

1) Pendidikan formal

Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar,

pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

a) Pendidikan dasar

Adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan

dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar,

yang diperlukan serta mempersiapkan untuk

mengikuti pendidikan menengah, merupakan bakal

jadi dasar perkembangan kehidupan baik pride

maupun masyarakat terdiri dari SD

b) Pendidikan menengah

Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan mengadakan hubungan timbale balik

dengan lingkungan social budaya dengan alam

sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan

22

lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan

tinggi . Pendidikan menengah terdiri dari

pendidikan menengah umum (SMP&SMA)

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik agar memiliki

kemampuan tingkat tinggi yang bersifat

akademik/professional sehingga dapat

menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan

nasional serta meningkatkan kesejahteraan

manusia. Terdiri dari SMA, akademi instansi,

Sekolah tinggi dan Universitas

2) Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal diselenggarakan bagi

warga masyarakat yang memerlukan layanan

pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,

penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam

23

rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan

potensi peserta didik dengan penekanan dan

penguasaan pengetahuan dan keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan

kepribadian professional.

Pendidikan non formal meliputi pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,

pendidikan kepemudaan. Pendidikan pemberdayaan

perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

kesetaraan, serta pendidikan lain yang yang

ditunjukan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik. Terdiri atas lembaga kursus, lembaga

pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan

belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan

majelis taklim, serta satuan pendidikan yang

sejenis.

3) Pendidikan Informal

24

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan

oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan

belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui

sama dengan pendidikan formal setelah peserta

didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional

pendidikan.

3. Kesiapaan

a. Kesiapaan berasal dari kata “Siap” mendapat

awalaan ke- dan akhiran -an dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2003) kesiapaan adalah suatu

keadaan besiap-siap untuk menyiapkan sesuatu.

b. Kesiapan menghadapi menopause

Kesiapan seorang wanita menghadaoi menopause akan

sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini

dengan lebih baik

(Kasdu, 2002)

1)Mengkonsumsi makanan bergizi

2)Menghindari stress

3)Menghentikan merokok dan minum alcohol

4)Olahraga secara teratur

25

5)Berkonsultasi dengan dokter

6)Dukungan keluarga

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan dalam

menghadapi menopause

1) Pengetahuan

Pengetahuan yang cukup akan membantu wanita

memahai dan mempersiapkan dirinya menjalani masa

menopause dengan lebih baik (Kasdu, 2002)

2) Pendidikan

Menurut Kasdu, 2002 wanita yang berpendidikan

akan mempunyai pengetahuan kesehatan yang lebih

baik. Pendidikan merupan pembelajaran untuk

mengembangkan dan meningkatkan kemakpuan tertentu

sehingga sasaran pendidikan bias berdiri sendiri

(Notoatmodjo, 2003)

3) Sosial ekonomi

Keadaan social ekonomi mempengaruhi faktor fisik,

kesehatan dan pendidikan. Wanita yang berasal

dari golongan ekonomi rendah cenderung pasrah dan

26

mampu beradaptasi dengan baik saat mengalami

menopause (Kasdu, 2002)

4) Budaya

Budaya berpengaruh sangat besar terhadap cara

wanita menangani proses berhentinya haid atau

menopause . wanita Indonesia yang mayoritas

muslimah umumnya dapat menerima menopause dengan

baik (Kasdu, 2002)

5) Usia

Semakin bertambahnya usia seseorang pengalamannya

makin bertambah, sehingga akan lebih baik

menghadapi menopause

(Notoatmodjo, 2003)

4. Hubungan Antara Pendidikan dengan Kesiapaan Menopause

Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita

diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di

Amerika, 57% di Malasysia , 18% di Cina 10% di Jepang

dan Indonesia (Urnobasuki, 2004). Hasil survey awal

dari 10 wanita pre menopause di Dusun Puncung Desa

Dayu Kecamatan Godangrejo Kabupaten Karanganyar

27

menunjukan 40% wanita premenopause tidak bias menerima

premenopause dengan cirri-ciri sulit tidur, gelisah

tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah

mengendalikan emosi.

Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi

di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah,

ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa

tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan mudah

depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut

tersebut juga rentan terhadap penyakit denegeratif

misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner,

kanker, darah tinggi, dan Dimensia tipe Alzaimer

(Kasdu, 2002)

Upaya-upaya yang bias dilakukan wanita dimasa

premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan yang

sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara

berfikir positif bahwa terjadinya premenopause

merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima

sebagai alur perjalanan hidup manusia, Terapi Sulih

Hormon (TSH), Olahraga, nutrisi yang cukup, terutama

28

dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kedelai,

gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum

minuman keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala,

meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan para

wanita premenopause yang mengikuti posyandu lansia,

seminar dan ceramah tentang menopause (Kasdu, 2002)