bab ii dasar teori - elibrary unikom
TRANSCRIPT
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Software-Defined Network
Software-Defined Network (SDN) adalah sebuah arsitektur baru dalam
bidang jaringan komputer, yang bersifat dinamis, manageable, cost-effective, dan
adaptable, sehingga sangat ideal untuk kebutuhan jaringan saat ini yang bersifat
dinamis dan bandwidth yang besar. Arsitektur ini memisahkan antara fungsi
control dan fungsi forwarding, sehingga network control tersebut menjadi directly
programmable (dapat diprogram secara langsung), sedangkan infrastruktur yang
mendasarinya dapat diabstraksikan untuk layer aplikasi dan layanan jaringan [1].
Secara umum dalam perangkat jaringan terdapat tiga proses utama, yaitu
Application Plane, Control Plane dan Data Plane. Application Plane merupakan
bagian paling atas yang menyediakan interface kepada user dalam pembuatan
program aplikasi yang kemudian akan mengatur dan mengoptimalkan penggunaan
jaringan.
Gambar 2.1 Arsitektur SDN
Control Plane adalah bagian yang berfungsi untuk mengontrol jaringan,
mengkonfigurasi sistem, manajemen jaringan, menentukan informasi routing
table dan forwarding table. Data Plane adalah bagian yang bertanggung jawab
6
memforward/meneruskan paket, selain itu juga menguraikan header paket,
mengatur QoS, dan enkapsulasi paket [2].
Tujuan utama dari SDN adalah untuk mencapai pengelolaan jaringan yang
lebih baik dengan tingkatan dan kompleksitas yang besar serta memastikan bahwa
semua keputusan dari sistem kontrol dibuat dari titik pusat (kontroler). SDN
memperkenalkan suatu metode untuk meningkatkan tingkat abstraksi pada
konfigurasi jaringan, menyediakan mekanisme yang secara otomatis bereaksi
terhadap perubahan yang sering terjadi dan terus-menerus untuk jaringan [3].
Berikut adalah karakteristik Software-defined network yang tertera pada
website Open Networking Foundation [4] :
a. Directly programmable, yaitu network control yang dapat di program secara
langsung karena control plane yang terpisah dari data plane.
b. Agile, yaitu abstraksi bidang control dari bidang data yang dapat
memperbolehkan admin jaringan melakukan pengaturan jaringan yang dapat
diubah sesuai kebutuhan.
c. Centrally managed, yaitu sentralisasi kontrol jaringan dengan software
berbasis SDN yang dapat menangani jaringan secara luas.
d. Programmatically configured, yaitu dimana pada jaringan SDN admin
jaringan dapat mengkonfigurasi, mengatur, melakukan pengamanan dan
mengoptimalkan jaringan secara dinamis, cepat, dan otomatis karena tidak
bergantung pada software khusus.
e. Open standards-based and vendor neutral, yaitu dengan menyederhanakan
desain dan operasi jaringan karena menyediakan controller dengan protokol
jaringan yang dapat digunakan oleh berbagai vendor.
2.2 OpenFlow
OpenFlow adalah standar antarmuka komunikasi atau protokol yang
menghubungkan antara data plane dengan control plane pada arsitektur SDN.
OpenFlow menginjinkan akses langsung ke data plane dari sebuah perangkat
jaringan seperti switch dan router baik fisik maupun virtual [2]. Protokol
OpenFlow pada arsitektur jaringan SDN dapat mengatasi kebutuhan bandwidth
yang tinggi, aplikasi dan layanan yang bersifat dinamis, dan secara signifikan
mengurangi operasi kompleksitas manajemen pada jaringan yang bersifat adaptif
7
dan selalu berubah-ubah. Secara sederhana OpenFlow merupakan sebuah
antarmuka antara SDN kontroler dengan perangkat switch [5].
Gambar 2.2 Struktur OpenFlow
2.3 OpenDaylight Controller
Kontroler SDN adalah aplikasi SDN yang mengelola flow control untuk
mengaktifkan inteligence networking. Kontroler SDN bekerja berdasarkan
protokol seperti OpenFlow yang memungkinkan server memberitahu kemana
paket dikirimkan. Perangkat meneruskan paket data yang diterima berdasarkan
aturan yang ditetapkan dari kontroler [6]. Kontroler menentukan apa yang harus
dilakukan dengan paket dan, jika perlu, mengirimkan aturan baru untuk perangkat
sehingga dapat menangani paket data di masa depan dengan cara yang sama.
Terdapat banyak jenis kontroler yang tersedia secara open source salah satunya
adalah OpenDaylight. OpenDaylight merupakan sebuah infrastruktur kontroler
yang memiliki ketersediaan tinggi, modular, extensible, scalable dan multi-
protokol, dibangun untuk penyebaran SDN di jaringan heterogen, multi-vendor,
serta modern.
2.4 Mininet
Mininet adalah emulator jaringan SDN yang dapat mensimulasikan kinerja
antara end-host, switch, router, kontroler, dan link dalam sebuah kernel Linux [6].
Mininet merupakan sebuah sistem virtualisasi yang dapat menggambarkan
jaringan yang besar dengan hanya menggunakan sebuah laptop. Mininet bersifat
8
open source, sehingga proyek yang telah dilakukan berupa source code, scripts,
dan dokumentasi yang dapat dikembangkan oleh siapapun.
Karakteristik yang dimiliki Mininet yaitu :
a. Flexible, topologi dan fungsionalitas yang baru akan sistem yang dibuat
harus didefinisikan dalam bentuk software menggunakan bahasa yang
familiar dan operating system.
b. Deployable, jika ingin membangun sebuah prototype dengan fungsionalitas
yang benar untuk jaringan yang bersifat hardware-based, testbed yang
dibuat tidak memerlukan perubahan terhadap kode atau konfigurasi yang
dirubah sebelumnya.
c. Interactive, mengatur dan menjalankan jaringan harus berdasarkan waktu
yang rill, sebagaimana berhubungan dengan jaringan yang sebenarnya.
d. Scalable, lingkup prototype ini dapat menggambarkan jaringan dengan
jumlah switch dari ratusan hingga ribuan hanya dalam satu laptop.
e. Realistic, perilaku dari prototipe dapat menunjukan perilaku jaringan yang
sebenarnya dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
f. Share-able, prototipe yang telah dibentuk dapat saling dibagikan antar
kolabotor untuk dijalankan atau dimodifikasi dalam eksperimen selanjutnya.
2.5 Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu aturan bagaimana menghubungkan computer satu
sama lain secara fisik dan pola hubungannya antara komponen-komponen yang
berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan baik secara fisik (physical
topology) maupun secara logik (logic topology).
2.5.1 Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel coaxial menjamur[6]. Karakteristik topologi ini
yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel
terdapat node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi,
signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.
9
Gambar 2.3 Topologi Bus
2.5.2 Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa[6]. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber
optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran tertutup
yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir dalam
satu arah sehingga menghindarkan terjadinya collision lihat Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Topologi Ring
2.5.3 Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan
diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada[6]. Karakteristik topologi ini
yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah
dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
10
terhubung ke central node, keunggulan jika satu kabel node terputus maka
yang lainnya tidak akan terganggu lihat Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Topologi Star
2.5.4 Topologi Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini
merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu
topologi star, topologi ring, dan topologi bus[6] , lihat Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Topologi Tree
2.5.5 Topologi Mesh
Topologi Mesh merupakan topologi dimana setiap perangkatnya
saling terhubung secara dedicate point to point ke semua perangkat. Dan
beban koneksi satu link tidak akan mengganggu link lainnya.
11
Gambar 2.7 Topologi Mesh
2.6 Komunikasi Data
Komunikasi data adalah hubungan atau interaksi (pengiriman dan
peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan
jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas. Efektivitas dari
komunikasi data tergantung pada empat karakteristik mendasar yaitu pengiriman,
akurasi, ketepatan waktu, dan jitter [7].
Gambar 2.8 Komunikasi Data
Komponen Komunikasi Data meliputi:
1. Pengirim, perangkat yang bertugas mengirimkan data.
2. Penerima, perangkat yangbertugas menerima data.
3. Data, informasi yang akan dikomunikasikan.
4. Media pengiriman, perantara yang digunakan untuk melakukan proses
pengiriman data.
5. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.
12
2.7 Quality of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) adalah efek kolektif dari kinerja layanan yang
menentukan derajat kepuasan seorang pengguna terhadapt sebuah layanan. Ada
banyak parameter yang menjadi acuan untuk QoS di antaranya yaitu delay,
throughput, jitter, dan packet loss.
2.7.1 Delay
Delay adalah perbedaan waktu di antara waktu kirim dengan waktu
terima sebuah paket. Dalam tugas akhir ini delay yang dimaksudkan
adalah one way delay, yaitu waktu rata โ rata pengiriman setiap paket
dalam perjalanan dari satu titik kirim ke satu titik terima.
Tabel 2.1 Kategori Delay
Kategori Delay (ms)
Sangat Baik < 150
Baik 150 s/d 300
Sedang 300 s/d 450
Buruk > 450
Sumber : TIPHON
Persamaan perhitungan Delay :
๐ท๐๐๐๐ฆ =๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐๐๐กโ
๐ฟ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ค๐๐๐กโ (1)
2.7.2 Jitter
Jitter adalah variasi delay yang diakibatkan oleh panjang antrian
dalam suatu pengolahan data dan reassemble paket data di akhir
pengiriman akibat kegagalan sebelumnya. Jitter merupakan variasi selisih
dari setiap delay dengan delay selanjutnya. Dalam tugas akhir ini jitter
yang dimaksud adalah nilai dari oneway delay variation.
Tabel 2.2 Kategori Jitter
Kategori Jitter (ms)
Sangat Baik 0
Baik 0 s/d 75
Sedang 75 s/d 125
13
Buruk 125 s/d 225
Sumber : TIPHON
Persamaan perhitungan Jitter :
๐ฝ๐๐ก๐ก๐๐ =Delayโ(rataโrata delay)
Paket data diterima (2)
2.7.3 Throughput
Throughput adalah jumlah bit yang sukses diterima dari satu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan ke titik
jaringan lainnya dibandingkan dengan total waktu pengiriman.
Tabel 2.3 Kategori Throughput
Kategori Throughput (bps)
Sangat Baik 100
Baik 75
Sedang 50
Buruk < 25
Sumber : TIPHON
Persamaan perhitungan Throughput :
๐โ๐๐๐ข๐โ๐๐ข๐ก =Paket data diterima
Lama pengamatan (3)
2.7.4 Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan
suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat
terjadi karena collision dan congestion pada jaringan.
Tabel 2.4 Kategori Packet Loss
Kategori Packet Loss (%)
Sangat Baik 0
Baik 3
Sedang 15
Buruk 25
Sumber : TIPHON