bab 1 - 3 ta
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akuntansi merupakan kata yang tidak asing lagi
dalam dunia bisnis, karena akuntansi merupakan bahasa
bisnis yang merupakan alat bagi setiap perusahaan
dalam melakukan pencatatan, pelaporan, dan penyajian
laporan keuangannya. Nyatanya bisnis sekarang tidak
hanya terjadi dalam satu Negara saja, tetapi pada era
globalisasi sekarang bisnis telah terjadi antar Negara
bahkan antar banua. Oleh karena itu setiap pelaku
bisnis maupun praktisi akuntansinya harus mengetahui
standar apa saja yang digunakan oleh Negara tempat
mereka melakukan bisnis.
Beberapa Negara seperti Amerika dan Inggris,
merupakan Negara yang memiliki standar akuntansi yang
berbeda. Dalam standar akuntansi ini mencakup beberapa
hal yang terkait, diantaranya yaitu dari segi proses
atau perumusan penyusunan standarnya, badan yang
membuat standar, kompartement yang ada di bawah badan
tersebut, dan sebagainya. Dengan adanya perbedaan
tersebut tentu akan menghasilkan suatu hasil dalam
Teori Akuntansi 1
bentuk standar – standar yang nantinya akan digunakan
di Negara tersebut.
Dengan adanya beberapa perbedaan tersebut maka
kita sebagai pelaku bisnis dan praktisi akuntansi
harus mengetahui bagaimana perbedaan yang ada dengan
standar akuntansi yang telah dirumuskan di Indonesia.
Dengan demikian kita bisa membandingkan dan mengetahui
apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada pada
standar akuntansi yang sedang berlaku di Indonesia
sekarang.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari standar akuntansi?
b. Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia dan di
Amerika?
c. Bagaimana rerangka prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia dan di Amerika?
d. Bagaimana hubungan standar akuntansi dengan
perangkat peraturan lainnya di Indonesia dan di
Amerika?
e. Siapakah penyusun standar akuntansi di Indonesia dan
di Amerika?
f. Bagaimana cara perumusan standar akuntansi di
Indonesia dan di Amerika?
Teori Akuntansi 2
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Akademik
Tugas yang berjudul “ Perbedaan Standar Akuntansi
Indonesia dengan Standar Akuntansi Amerika ” ini,
penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori
Akuntansi” yang diberikan oleh dosen pengajar.
1.3.2. Tujuan Material
Dengan adanya penugasan tugas ini maka kami selaku
penulis dapat memahami materi lebih mendalam dan
tugas ini diharapkan juga dapat memberikan informasi
dan pengetahuan berkenaan dengan pembahasaan yang
ada pada tugas ini.
Teori Akuntansi 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perbandingan Standar Akuntansi Indonesia dan Amerika
2.1.1. Standar Akuntansi
Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual
yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya,
kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar
(teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima
oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya.
Standar ini disebut standar akuntansi. Standar
akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur
yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi
pada saat tertentu. Standar ini merupakan consensus
pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber
ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan
perubahannya dalam bentuk laporan keuangan.
Belkaoui (1985) mengemukakan alasan pentingnya
standar akuntansi yang relevan sebagai berikut :
1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi
keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
2. Member pedoman dan peraturan bekerja bagi
akuntan public agar mereka dapat melaksanakantugas
dengan hati-hati, independen, dan dapat
Teori Akuntansi 4
mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui
penyusunan laporan akuntan setelah melalui
pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan data base kepada regulator tentang
berbagai informasi yang dianggap penting da;am
perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan,
perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan
peningkatan efisiensi ekonomi, dan tujuan- tujuan
makro lainnya.
4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi
dibidang teori dan standar akuntansi. Semakin
banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak
kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat,
berpolemik, dan melakukan penelitian.
Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada tiga
kemungkinan :
1. Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau
mekanisme pasar
2. Diserahkan kepada swasta/profesi
3. Diserahkan kepada pemerintah
Standar Akuntansi di Indonesia
Standar akuntansi Indonesia mulanya disebut
Prinsip Akuntansi Indonesia yang kemudian diganti
Teori Akuntansi 5
menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia
yang kemudian diganti kembali menjadi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Standar Akuntansi di Indonesia kini berkembang
menjadi 4 (empat) seturut dengan perkembangan dunia
usaha. Empat pilar standar itu adalah :
1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
SAK digunakan untuk entitas yang memiliki
akuntanbilitas publik, yaitu entitas terdaftar
atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau
entitas fidusia (entitas yang menggunakan dana
masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana
pensiun).
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAB)
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.
Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK
ETAP adalah:
Tidak ada Laporan Laba / Rugi
Komprehensif. Pengaruh laba komprehensif
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas atau
komponen ekuitas dalam neraca
Teori Akuntansi 6
Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud
dan propersi investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan,
tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi
atau nilai wajar
Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak
tangguhan. Beban pajak diakui sebesar jumlah
pajak menurut ketentuan pajak.
3. Standar Akuntansi Keuangan Syariah
Standar ini digunakan untuk entitas yang memiliki
transaksi syariah atau berbasis syariah. Standar
ini terdiri atas keraengka konseptual penyusunan
dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan dan standar khusus transaksi
syariah seperti mudharabah, murabahah, salam,
ijarah dan istishna.
Bank syariah menggunakan dua standar dalam
menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang
memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank
syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk
transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.
4. Stamdar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Standar ini digunakan untuk menyusun laporan
keuangan instansi pemerintahan, baik pusat
Teori Akuntansi 7
ataupun daerah. SAP berbasis akrual ditetapkan
dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih
diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005,
SAP berbasis kas menuju akrual sampai tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis
kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran
dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan
neraca.
Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi
anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan
dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan
menggunakan basis kas, sedangkan laporan
operasional yang melaporkan kinerja entitas
disusun dengan menggunakan basis akrual.
Standar Akuntansi di USA
Sedangkan standar akuntansi yang ada di USA
yaitu General Accepted Accounting Principle (GAAP),
kemudian diganti kembali menjadi Accounting
Principle Bord Statement (APBS), dan terakhir
menjadi FASB Statement.
2.1.2. Perkembangan Standar Akuntansi Indonesia dan
USA
Perkembangan SAK
Teori Akuntansi 8
Adanya perubahan lingkungan global yang semakin
menyatukan hampir seluruh negara di dunia dalam
komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang semakin
murah, menuntut adanya transparansi di segala
bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas
merupakan salah satu prasarana penting untuk
mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi
keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di
mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan
kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena
itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang
baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa
sekarang ini.
Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia
selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi,
khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha
dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari
dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi
sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini.
Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan di
Indonesia.
Teori Akuntansi 9
Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya
pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa
itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan
kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada
tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan
revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi
Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan
ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali
melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan
melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun
1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi dengan standar akuntansi internasional
dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan
selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke
adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka
konvergensi dengan International Financial Reporting
Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka
Teori Akuntansi 10
mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat
terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam perkembangannya, standar akuntansi
keuangan terus direvisi secara berkesinambungan,
baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan
standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah
dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober
1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1
Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar
Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di
dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi
sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK
baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar,
sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.
Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi
keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus
dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan
kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun
standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-
bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk
pada tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas
menyusun dan mengembangkan standar akuntansi
keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat
Teori Akuntansi 11
periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga
1994 dengan susunan personel yang terus diperbarui.
Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun
1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite
Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK).
Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24
September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali
menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan
mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah
dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan
Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK).
Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18
Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan
penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan
akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh
DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas
profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang
mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam
merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia.
Perkembangan GAAP (General Accepted Accounting
Principal)
Teori Akuntansi 12
Standar Akuntansi secara historis telah
ditetapkan oleh American Institute of Certified
Akuntan Publik (AICPA) tunduk pada Securities and
Exchange Commission peraturan. The AICPA pertama
kali membuat Komite Prosedur Akuntansi pada tahun
1939, dan diganti bahwa dengan Prinsip Akuntansi
Dewan pada tahun 1951 . Pada tahun 1973, Dewan
Prinsip Akuntansi digantikan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan
Yayasan Akuntansi Keuangan dengan Standar Akuntansi
Keuangan Dewan Pertimbangan. Organisasi-organisasi
lain yang terlibat meliputi Dewan Standar Akuntansi
Pemerintahan (GaSb), terbentuk tahun 1984, dan
Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB).
Sebagai internasional dan US GAAP standar telah
berkumpul, maka Dewan Standar Akuntansi
Internasional yang memproduksi Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) telah menjadi penting
Sekitar tahun 2008, FASB mengeluarkan Standar
Akuntansi FASB Kodifikasi, yang menata ulang ribuan
GAAP pernyataan AS ke sekitar 90 topik akuntansi.
Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa
mengeluarkan “peta jalan” awal yang dapat memimpin
AS untuk meninggalkan prinsip akuntansi yang berlaku
Teori Akuntansi 13
umum di masa depan (akan ditentukan pada tahun
2011), dan untuk bergabung lebih dari 100 negara di
seluruh dunia bukan dalam menggunakan yang berbasis
di London Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Pada 2010, proyek konvergensi sedang berlangsung
dengan pertemuan rutin FASB dengan IASB.
Untuk dan negara pemerintah daerah, GAAP
ditentukan oleh Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan
(GaSb), yang beroperasi di bawah seperangkat asumsi,
prinsip, dan kendala, berbeda dengan PSAK sektor
swasta standar. Ketentuan GAAP AS agak berbeda dari
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS),
meskipun mantan Ketua SEC Chris Cox menetapkan
jadwal bagi semua perusahaan AS untuk menjatuhkan
GAAP pada tahun 2016, dengan perusahaan terbesar
beralih ke IFRS pada awal 2009.
2.1.3. Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di
Indonesia dan USA
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia
Steven Rubin (1984) menjelaskan rerangka Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia sebagai
berikut :
Teori Akuntansi 14
Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di
Indonesia
Landasan
Operasio
nal atau
Landasan
Praktik
Tingkat
3
Praktik Konvensi
dan Kebiasaan
Pelaporan yang
Sehat
Buku teks/Ajar,
Artikel, dan
Pendapat Ahli
Tingkat
2
Buletin
Teknis
Peraturan
Pemerinta
h untuk
Industri
Pedoman
atau
Praktik
Akuntan
si
Industr
i
Simpul
an
Riset
Akunta
nsi
Tingkat
1
Pernyataan
Standar Akuntansi
Keuangan
Interpretasi
Pernyataan
Standar Akuntansi
Keuangan
Teori Akuntansi 15
Landasan
Konseptual
Rerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di USA
Adapun untuk USA rerangka GAAP menurut Stevin Rubbin
(1984) yaitu terdiri dari :
1. Dasar
Dasar GAAP disebutkan going concern, substance
over form, neutrality, accrual basis,
conservatism, materiality.
2. Lantai 1
a. FASB Statement
b. FASB Interpretations
c. APB Opinions
d. ARS Bulletins yang dikeluarkan AICPA
3. Lantai II
a. AICPA Industry Audit Guides
b. AICPA Industry Accounting Guides
c. AICPA Statement of Position
4. Lantai III
a. FASB Technical Bulletins
b. AICPA Accounting Interpretation
c. Praktik industry yang lazim
5. Lantai 4
Teori Akuntansi 16
a. APB Statement
b. Makalah yang dikeluarkan AICPA
c. Pendapat – pendapat organisasi profesi
d. FASB Concept Statement
e. Buku-buku teks
f. Artikel – artikel para ahli tentang akuntansi
Kelima tingkatan tersebut bisa dilihat lebih
jelas dalam rerangka rumah GAAP berikut :
Teori Akuntansi 17
Fourth
APB
Stateme
nt
AICPA
issues
papers
Other
Professiona
l
pronounceme
nts
FASB
concept
s
Stateme
nt
Texbooks
and
Articles
Third
floor
FASB Technical
Bulletins
AICPA
Accounting
interpretations
Prevalent
Industry
Practices
Second
floor
AICPA Industry
Audit Guides
AICPA Industry
Accounting
Guides
AICPA
Statement of
Position
First
floor
FASB
Stateme
nt
FASB
Interpretatio
n
APB
Opinions
AICPA
Accounting
Research
Bulleting
foundat
ion
Includes the going concern assumption,
substance over form nerutrality, the accrual
basis, conservatism, materiality
2.1.4. Hubungan Standar Akuntansi dengan Perangkat
Peraturan Lain di Indonesia dan USA
Hubungan SAK – Pernyataan Standar Audit
Hubungan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
dengan Norma Pemeriksaan (Pernyataan Standar
Teori Akuntansi 18
Auditing) disebutkan dalam norma pelaporan yang
pertama dengan bunyi sebagai berikut :
“Laporan akuntan harus menyatakan apakah
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar
Prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia.”
Hubungan Standar Akuntansi USA dan peraturan lain
Sedangkan untuk USA, profesi akuntansi
mempunyai kaitan yang erat dengan FASB atau SFAS ini
karena diatur dalam kode etik maupun GAAP. Dalam
kode etik AICPA disebutkan sebagai berikut :
1. Rule 203
“setiap akuntan tidak dibenarkan mengeluarkan
pendapat bahwa laporan keuangan adalah wajar
sesuai GAAP jika laporan tersebut tidak sesuai
dengan FASB Statement atau Interpretation, atau
APB Opinion atau ARS Bulletin, kecuali jika
akuntan yang bersangkutan dapat menunjukkan bahwa
dengan menggunakannya dapat menimbulkan salah
pengertian”.
2. “Akuntan harus menjelaskan alasan untuk tidak
menggunakan pedoman FASB yang berkaitan dengan
pengungkapan informasi di luar laporan keuangan
yang dipublisir seperti data tambahan untuk
Teori Akuntansi 19
menyesuaikan pengaruh inflasi dalam laporan
keuangan.”
Hubungan FASB dengan Security Exchange
Commision (SEC) juga sangat erat. Hal ini terbukti
dari SEC Accounting Release No. 150 yang dikeluarkan
tahun 1973 yang menyatakan sebagai berikut :
Prinsip, standar, dan praktik yang dikeluarkan
oleh FASB dianggap oleh SEC sebagai prinsip yang
didukung dan hal yang bertentangan dengan FASB
dianggap tidak didukung. Standar akuntansi (GAAP)
diperlukan untuk lembaga sebagai berikut :
1. GAAP untuk lembaga pemerintah
2. GAAP untuk organisasi social yang tidak
bertujuan mencari laba (nirlaba)
3. GAAP untuk perusahaan komersial
Penyusunan standar akuntansi (GAAP) ini adalah
wewenang dari Financial Accounting Foudation (FAF)
yang mempunyai dua buah dewan sebagai berikut :
1. Govermental Accounting Standard Board (GASB)
yang didirikan tahun 1984 sebagai lanjutan dari
National Council on Governmental Accounting. Dewan
ini menyusun standar akuntansi untuk lembaga
pemerintah.
Teori Akuntansi 20
2. Financial Accounting Standard Board (FASB) yang
didirikan tahun 1973 yang merupakan kelanjutan
dari Accounting Principle Board. Dewan inilah yang
menyusun dan mengeluarkan standar akuntansi dealam
bentuk FASB Statement dan Interpretation.
2.1.5. Penyusun Standar Akuntansi Indonesia dan USA
Penyusun Standar Akuntansi - Indonesia
Standar akuntansi umumnya disusun oleh lembaga
resmi yang diakui oleh pemerintah, profesi, dan
umum. Di Indonesia yang berwenang meyusun ini adalah
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berada
dibawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
Setelah Dewan Standar Akuntansi Keuangan menyusun
standar akuntansi, maka akan diserahkan kepada
Komite Perusahaan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan
dalam kongres IAI.
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili
profesi akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI
merupakan anggota International Federation of Accountants,
organisasi profesi akuntan dunia yang
Teori Akuntansi 21
merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang
bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang
tersebar di 127 negara. Sebagai anggota IFAC, IAI
memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar
internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi
dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga
merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN Federation of
Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat
permanen AFA.
Pada awalnya keanggotaan IAI adalah
perseorangan yang diarahkan untuk memilih
Kompartemen sesuai bidang kerja anggota. Anggota IAI
bergabung dalam 4 (empat) Kompartemen yang dibentuk
IAI kala itu, yaitu IAI Kompartemen Akuntan Publik
(IAI KAP), IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI
KAPd), IAI Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI KAM),
dan IAI Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI
KASP).
Pada tanggal 23 Mei 2007 IAI melaksanakan
Kongres Luar Biasa (KLB) yang memutuskan IAI adalah
organisasi perofesi yang beranggotakan Perseorangan
dan Asosiasi.
IAI KAP merubah formatnya menjadi Asosiasi
akuntan publik independen dengan nama Institut
Teori Akuntansi 22
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 24 Mei
2007. IAI KAP dibubarkan sesuai surat keputusan DPN
IAI tanggal 4 Juni 2007 Nomor
Kep-22/SK/DPN/IAI/V/2007. Selanjutnya IAPI pada saat
yang sama ditetapkan menjadi anggota asosiasi IAI
sesuai surat keputusan DPN IAI tanggal 4 Juni 2007
nomor Kep-23/SK/DPN/IAI/V/2007.
IAI KAM juga merubah formatnya menjadi Asosiasi
independen dengan nama Institut Akuntan Manajemen
Indonesia (IAMI). Pada tanggal 1 September 2009 IAI
KAMdibubarkan, dan IAMI ditetapkan menjadi anggota
asosiasi IAI sesuai surat keputusan DPN IAI nomor
Kep-72/SK/DPN/IAI/IX/2009.
Pada saat Kongres XI IAI dilaksanakan 10
Desember 2012, DPN IAI Periode 2010-2014 diberi
amanah untuk mengkaji usulan perubahan keanggotaan
IAI serta berwenang menentukan tindakan berikutnya.
Kongres Luar Biasa IAI dilaksanakan pada
tanggal 27 Juni 2012 dengan keputusan IAI adalah
organisasi profesi yang beranggotakan perseorangan,
terdiri dari Anggota Utama, Anggota Madya dan
Anggota Muda.
Teori Akuntansi 23
Penyusun Standar Akuntansi - USA
Sementara di USA sekarang lembaga yang
berwenang mensahkan standar akuntansi adalah
Financial Accounting Standard Board (FASB) yang
bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Tetapi
pada mulanya standar akuntansi dilahirkan oleh
AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Standard dan Interpretation bersama
dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan
oleh AICPA.
Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar
akuntansi di Amerika adalah:
1. Kantor Akuntan Besar yang dikenal dengan “Big
8”.
2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) –
Akuntan Publik.
3. Financial Accounting Standard Board (FASB) – Lembaga
Penyusunan Standar Akuntansi.
4. Governmental Accounting Standard Board (GASB) – Lembaga
Penyusun Standar Akuntansi untuk Pemerintah.
5. Securities and Exchange Commission (SEC) – Badan
Pengawasan Pasar Modal.
Teori Akuntansi 24
6. American Accounting Association (AAA) – Organisasi
Akademisi.
7. Financial Executives Institute (FEI) – Para Eksekutif
Keuangan.
8. The Institute of Management Accounting dahulu namanya
National Association of Accountant (NAA) – Organisasi Akuntan
Manajemen.
9. Dan lain – lain
Penjelasan masing – masing profil:
1. Kantor Akuntan Besar yang dikenal dengan “Big
8”.
Banyak pengaruh prinsipal yang disarankan
kantor akuntan besar ini dalam perkembangan
akuntansi secara keseluruhan. Sebelum adanya
standar yang baku masing – masing kantor ini
sebenarnya sudah memiliki praktik akuntansi yang
mungkin berbeda antara satu kantor dengan kantor
lain. Mereka ini banyak mengeluarkan dana untuk
kepentingan riset dan pengembangan profesi
akuntansi in secara keseluruhan.
Adapun nama – nama delapan kantor akuntan
besar tersebut:
1. Arthur Andersen & Co
2. Arthur Young & Co
Teori Akuntansi 25
3. Coopers and Lybrand
4. Ernst and Whinnery
5. Price Waterhouse & Co
6. Deloitte, Haskins, and Sells
7. Peat Marwick, Mitchell & Co
8. Touche Ross & Co
Beberapa kantor akuntan diatas ada yang
melakukan merger sehingga sekarang hanya ada Big 4
(awalnya Arthur Anderson bertahan di Big 5, tapi
kemudian kantor akuntan ini bubar akibat kasus
Enron), antara lain:
1. Deloitte & Touche
2. Ernst & Young
3. KPMG
4. Price Waterhouse Coopers
2. Financial Accounting Standard Board (FASB)
Pada tahun 190 AICPA menunjuk TIM yang
bekerja sama dengan SEC dan terbentuklah sebuah
komite yang disebut Committee on Accounting Procedures
yang anggotanya terdiri dari praktisi di bidang
Akuntan Publik. Komite ini selama masa kerjanya
mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins(ARB) dari
tahun 1939 sampai tahun 1959.
Teori Akuntansi 26
Komite ini berhasil menelorkan beberapa
standar akuntansi tetapi tidak berhasil merumuskan
struktur dari standar akuntansi dan akhirnya tahun
1959 AICPA membentuk APB (Accounting Principle Board)
yang beranggotakan daripraktisi akuntan publik,
perusahaan dan akademis. Tahun 1971 AICPA
membubarkan APB dan membentuk FAF (Financial Accounting
Foundation) serta membawahi FASB, FASAC (Financial
Accounting Standards Advisory Council).
Pronouncement Ipengumuman hasil kerja) yang
dikeluarkan FASB mencaku standar dan konsep
akuntansi yang dikeluarkan berupa:
1. Standard & Interpretation
2. Financial Accounting Concept
3. Technical Bulletins
3. Securities amd Exchange Commision (SEC)
SEC sebagai lembaga yang mengatur mengenai
pasar modal di USA dibentuk tahun 1934. Lembaga
ini bertangung jjawab untuk mengatur an menyusun
undang – undang tentang bursa efek dan menjamin
bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan
yang go public disajikan secara layak dan full
disclosure.
Teori Akuntansi 27
Berdasarkan Securities Acts tahun 1934, SEC
memiliki kekuasaan untuk menetapkan standar
akuntansi namun hal ini didelegasikan SEC kepada
FASB. Dalam ARS No. 150 menyatakan bahwa FASB
adalah badan resmi yang menyusun standar
akuntansi. Beberapa ciri dan peraturan SEC yang
agak berbeda dengan yang lazim adalah:
a. Regulation S – X: mengatur tentang bentuk dan
isi laporan keuangan yang diserahkan kepada SEC.
b. Accounting Series Release (ASR): wahana SEC
dalam mengatur perusahaan yang go public tentang
masalah akuntansi.
c. SEC Decision dan Reports: (Keputusan dan Laporan SEC)
d. The SEC Annual Reports: (Laporan Tahunan SEC)
e. Pidato, makalah, pimpinan dan staf SEC
4. The American Accounting Association (AAA)
The AAA adalah organisasi akuntan yang
berkiprah di bidang akademik seperti profesor,
dosen, peneliti, staf, pengajar atau orang yang
mempunyai perhatian terhadap pengembanganteori dan
praktik akuntansi. AAA memiliki jurnal triwulan di
bidang akuntansi yang memuat analisis penelitian
dan teori – teori yang menyangkut pengembangan
Teori Akuntansi 28
akuntansi secara umum. AAA juga melakukan kegiatan
seminar, pertemuan, simposium, penelitian yang
membahas bidang akuntansi.
Pada mulanya, pendekatan AAA dalam merumuskan
teori akuntansi adalah induktif dan akhirnya
secara oerlahan – lahan berpindag mengikuti pola
deduktif setelah revisi buku Accounting and Reporting
Standards for Corporate Financial Statements pada tahun 1957.
5. PCAOB (Public Community Accounting Board)
Adalah lembaga baru yang lahir dari UU Sarbanes
Oxley Act (SOA) atau UU Pertanggung jawaban
Perusahaan Publik. Fungsi PCAOB ini disamping
melakukan pengawasan menyeluruh terhadap
perusahaan yang mendaftar di pasar modal atau
dikenal perusahaan publik di samping pengawasan
yang dilakukan SEC juga mengeluarkan berbagai
aturan yang harus diikuti perusahaan publik
termasuk standar akuntansi dan ketentuan penyajian
laporan keuangan.
6. Organisasi/Badan Lain
Teori Akuntansi 29
Beberapa badan atau organisasi yang mempunyai
peranan langsung atau tidak langsung terhadap
perumusan standar akuntansi:
a. “The National Association of Accountant”yang sekarang
sudah berganti nama menjadi The Institute of
Management Accountant (IMA) merupakan organisasi
profesi yang menggabungkan para akuntan
manajemen di USA. Organisasi ini menerbitkan
majalag bulanan yang memuat artikel – artikel
tentang akuntansi yang bernama Management
Accounting.
b. The Cost Accounting Standard Board (CASB)
c. The Financial Executive Institute (FEI)
d. International Accounting Standard Committe (IASC)
e. Badan – badan/organisasi luar negeri lainnya
International Accounting Standard Comitte (IASC) sekarang
mengeluarkan bernama IFRS (International Financial
Reporting Standard).
Secara internasional profesi akuntan memiliki
organisasi yang disebut Internasional Federation
of Accountant. IFAC ini memiliki badan khusus yang
mengeluarkan standar akuntansi yang disebut dengan
ISAC (International Accounting Standard Committe).
Teori Akuntansi 30
2.1.6. Perumusan Standar Akuntansi Indonesia dan USA
Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus
memiliki lima tahapan (ADB 2003) :
1. Design – aspek khusus akuntansi tertentu
diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft
disiapkan
2. Approval – draft tersebut direview dan
jika layak akan disetujui sebagai standar.
3. Education – penjelasan kepada penyusun
dan pemakai laporan keuangan tentang pengaruh dan
implementasi standar yang baru
4. Implementation – ketentuan dalam standar
terebut diaplikasikan dalam perusahaan.
5. Enforcement – pengawasan dan pemberian
sanksi bagi yang tidak menerapkan.
Proses Penyusunan Standar Akuntansi Indonesia
Process Prosedur Penyusunan SAK di Indonesia
ditempuh melalui 3 langkah antara lain:
1. Due process Prosedur penyusunan SAK sebagai
berikut :
a.Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi
standar;
Teori Akuntansi 31
b.Konsultasikan issue dengan DKSAK;
c.Membentuk tim kecil dalam DSAK;
d.Membentuk riset terbatas;
e.Melakukan penulisan awal draft;
f.Pembahasan dalam komite khusus pengembangan
standar yang dibentuk DSAK;
g.Pembahasan dalam DSAK;
h.Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk
meminta pendapat dan pertimbangan dampak
penerapan standar;
i.Peluncuran draft sebagai Exposure Draftdan
pendistribusiannya;
j.Public hearing
k.Pembahasan tanggapan atas Exposure Draftdan
masukan Public Hearing;
l.Limited hearing
m.Persetujuan Exposure DraftPSAK menjadi PSAK;
n.Pengecekan akhir;
o.Sosialisasi standar.
2. Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK,
Panduan Impemantasi SAK dan Buletin Teknis tidak
wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process yang
diatur dalam ayat 1 di atas, misalnya proses public
hearing.
Teori Akuntansi 32
3. Due Process Procedureuntuk pencabutan standar atau
interpretasi standar yang sudah tidak relevan
adalah sama dengan due process procedures penyusunan
standar yang diatur dalam ayat 1 di atas tanpa
perlu mengikuti tahapan due proses e,f,i,j, dan k
sedangkan tahapan m dalam ayat 1 di atas diganti
menjadi : Persetujuan pencabutan standar atau
interpretasi.
Proses Penyusunan Standar Akuntansi USA
Sebelum dikeluarkan FASB mengeluarkan statement ini
biasanya ditempuh prosedur sebagai berikut:
1. Due Process Procedure penyusunan:
a. Merumuskan “masalah” dan dimuat dalam agenda
Dewan.
b. Membentuk task forceuntuk mempelajari literatur
dan menyusun rumusan dalam bentuk discussion
memorandum (menjelaskan permasalahan,
alternatif pemecahan masalah dan standar yang
berkaitan dengan masalah)
c. Memorandum ini dibagikan kepada umum untuk
dibahas selama enam puluh hari.
d. Memorandum ini dibagikan kepada para ahli yang
diundang untuk mendiskusikannya dalam bentuk
“hearing terbuka”.
Teori Akuntansi 33
e. Dari hasil diskusi akan dibuat “Exposure
Draft”.
f. Exposure Draft akan dibagikan kepada umum
khususnya profesi akuntansi dan bisnis untuk
dibahas dalam selama tiga puluh hari.
2. Setelah input diterima dan dianalisis dan dibuka
public hearing kedua untuk membahas exposure
draft, maka dikeluarkanlah sikap FASB yang bisa
berupa:
a. Menerima draft tadi sebagai standar akuntansi
yang berlaku. Statement of Financial Accounting
Standards (SFAS).
b. Menyarankan revisi atas draft dan seterusnya
prosedur tadi diulang lagi.
c. Menunda menerbitkan standar akuntansi dan
permasalahan tersebut tetap dalam agenda.
d. Tidak mengeluarkan standar akuntansi dan
menghapus permasalahan dari agenda.
Sedangkan dalam penyusunan standar akuntansi
keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis
konseptual yang ditetapkan FASB sebagai berikut :
1. Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Perusahaan yang
bertujuan mencari laba yang diterbitkan November
1978.
Teori Akuntansi 34
2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang
diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi dengan
Statement Nomor 6, Desember 1980.
3. Tujuan Pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit
diterbitkan Desember 1980.
4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan
Perusahaan Bisnis diterbitkan Desember 1984.
5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan
pada Desember 1985.
2.2 Informasi Umum tentang Standar Akuntansi
2.2.1 Perubahan Penerapan Akuntansi
Kewajiban akuntan untuk menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi sudah
diatur dalam berbagai ketentuan yang berlaku bukan
saja oleh organisasi profesi, tetapi juga lembaga
lainnya seperti BEI, BAPEPAM-LK, Bank Indonesia,
Departemen Keuangan, Direktorat Jendaral Pajak dan
sebagainya. Kepatuhan ini harus juga melihat
konsestensinya.Artinya agar penerapan standar
akuntansi itu harus konsisten tidak boleh berubah –
ubah.Sebagaimana diketahui standar pelaporan
auditing pertama menyatakan sebagai berikut.
Teori Akuntansi 35
“Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia”.
Namun perlu juga diketahui bahwa perinsip
akuntansi juga membuka peluang bagi akuntan untuk
memilih berbagai alternative standar akuntansi yang
sama – sama dibenarkan. Oleh karena itu, adakalanya
perusahaan ingin mengubah standar akuntansi yang
berbeda mengatur perubahan ini.
Istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum”
merupakan padanan dari kata “generally accept
accounting principles atau GAAP” dan adalah suatu
istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi,
aturan dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi
praktik akuntansi yang berlaku umum diwilayah
tertentu pada saat tertentu.Prinsip akuntansi yang
berlaku umum disuatu Negara tertentu mungkin berbeda
dari prinsip akuntansi yang berlaku di Negara lain.
Oleh karena itu untuk laporan keuangan yang akan
didistribusikan kepada umum di Indonesia.
Istilah perinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia dimaksudkan meliputi tidak hanya prinsip
dan praktik akuntansi, tetapi juga metode
penerapannya. Dalam hal suatu laporan keuangan
Teori Akuntansi 36
disebutkan disusun sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, maka menurut standar itu
dinyatakan akan terpenuhi jika laporan keuangan elah
disusun sesuai dengan basis akuntansi komprehensif,
selain prinsif akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
2.2.2 Perubahan Akuntansi yang Memengaruhi
Konsistensi
Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
Suatu perubahan dalam prinsip akuntansi terjadi
karena adanya pemakaian suatu prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dalam suatu periode
berbeda dengan yang digunakan dalam periode
sebelumnya.Istilah prinsip akuntansi meliputi,
misalnya suatu perubahan dari metode depresiasi
garis lurus menjadi metode double declining.Standar
konsistensi harus dapat diterapkan untuk jenis
perubahan ini dan perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan.Bagi auditor keadaan ini harus dilaporkan
melalui penambahan paragraph penjelasan yang
dicantumkan setelah paragraph pendapat.Perubahan ini
Teori Akuntansi 37
dapat berupa perubahan entitas, taksiran atau
perinsip.
Perubahan dalam Entitas
Karena perubahan dalam entitas yang membuat
laporan merupakan bentuk khusus perubahan dalam
perinsip akuntansi, standar konsistensi juga
berlaku. Dalam standar pengungkapan, perubahan dalam
entitas dari penyaji laporan harus dinyatakan dalam
laporan keuangan yang meliputi :
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian atau
gabungan sebagai pengganti laporan keuangan masing
– masing perusahaan
b. Perubahan anak perusahaan tertentu yang
merupakan anggota grup perusahaan yang termasuk
dalam laopran keunagan konsolidasian
c. Perubahan perusahaan yang termasuk dalam
laporan keuangan gabungan
d. Perubahan diantara metode – metode akuntansi
metode kos, metode ekuitas dan netode
konsolidasian untuk anak perusahaan atau investasi
dalam bentuk saham biasa.
Teori Akuntansi 38
Laporan Setelah Terjadi Penggabungan Kepentingan
( Pooling Of Interest)
Jika perusahaan telah melakukan penggabungan
yang dipertanggungjawabkan dengan metode
penggabungan kepentingan, dampak penyatuan
kepentingan garus di tunjukan dalam penyajian posisi
keuangan, hasil usaha, arus kas, serta data keuangan
historis lain bisnis yang melanjutkan usaha un tuk
tahun terlaksananya penggabungan tersebut, dan dalam
laporan keuangan komparatif untuk tahun – tahun
sebelum terlaksananya penggabungan kepentingan
tersebut.
Jika laporan keuangan tahun – tahun sebelum
penggabungan tidak dinyatakan kembali untuk
mengakuia adanya penggabungan kepentingan tersebut,
laporan keuangan komparatif tidak disajikan secara
konsisten, dalama hal ini, ketidakkonsistenan timbul
sebagai akibat suatu perubahan perinsip akunatnsi
dalam tahun sekarang, namun bukan kerena
ketidakkonsitenan penerapan perinsip akuntansi dalam
tahun – tahun sebelumnya.
Ketidakkonsistenan ini harus diungkapkan oleh
auditor, serta harus menambah paragraph penjelas
dalam laporannya.Sebagai tambahan, dengan tidak
Teori Akuntansi 39
diakuinya penyatuan kepentingan dalam laporan
keuangan komparatif, berarti terdapat penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Jika laporan keuangan satu tahun saja yang
disajikan dalam tahun selesainya penggabungan,
catatan atas laporan keuangan harus mengungkapkan
dengan lengkap transaksi penggabungan kepentingan
yang terjadi dan menyatakan pendapatan (revenues),
unsur – unsur luar biasa, dan laba bersih masing –
masing perusahaan yang digabungkan untuk tahun
sebelumnya dalam bentuk penggabungan. Tidak
diungkapkannya transaksi penggabungan kepentingan
dan dampaknya atas tahun sebelumnya mengharuskan
auditor memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian karena kurangnya pengungkapan dan dapat
menyebabkan auditor menambah paragraph penjelasan
dalam laporannya karena adanya ketidakkonsistenan.
Koreksi Kesalahan Penerapan dalam Prinsip
Perubahan suatu perinsip akuntansi yang tidak
berlaku umum kesuatu perinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, termasuk koreksi kesalahan dalam
penerapan suatu perinsip keadaan ini merupakan suatu
Teori Akuntansi 40
koreksi kesalahan.Walau bentuk perubahan perinsip
akuntansi ini harus dipertanggungjawabkan sebagai
koreksi kesalahan.Perubahan dalam perinsip yang
Tidak Dapat Dipisahkan dari Perubahan dalam Estimasi
Akuntansi.
Suatu perubahan dalam perinsip akuntansi
mungkin tidak dapat dipisahkan dari pengaruh
perubahan dalam estimasi akuntansi. Walaupun
perlakuan akuntansi untuk perubahan semacam itu sama
dengan perlakuan akuntansi untuk perubahan yang
hanya menyangkut estimasi akuntansi, di dalamnya
tersangkut pula perubahan dalam perinsip
akuntansi .oleh karena itu, perubahan semacam ini
harus dikemukakan dalam laporan auditor melalui
penambahan paragraph penjelasan
Perubahan dalam Penyajian Arus Kas
Untuk kepentingan penyajian arus kas, prinsip
akuntansi yang berlaku umum di indonesai menyatakan
berikut ini : “ suatu perusahaan harus mengungkapkan
kebijakannya dalam menentukan unsur – unsur yang
diperlakukan setara kas. “suatu perubahan dalam
kebijakan ini merupakan perubahan dalam perinsip
akuntansi yang harus diperhitungkan dampaknya,
Teori Akuntansi 41
dengan menyatakan kembali laporan arus kas tahun
sebelumnya , yang disajikan dalam bentuk laporan
arus kas komparatif. Oleh karena itu perubahan
semacam ini harus dikemukakan dalam laporan auditor
melalui penambahan paragraph penjelasan.
2.2.3 Perubahan Akuntansi yang Tidak Memengaruhi
Konsistensi
Perubahan dalam Estimasi Akuntansi
Taksiran akuntansi biasanya dilakukan seperti dalam
hal :
a. Menentukan masa manfaat dan nilai sisa aktiva
b. Pembentukan penyisihan untuk jaminan atau
warranty cost
c. Penyisihan piutang yang tak tertagih
d. Penyisihan keusangan persediaan
Taksiran akuntansi berubah begitu suatu
peristiwa baru terjadi dan begitu pengalaman dan
informasi baru diperoleh.Bentuk perubahan akuntansi
ini diperlukan oleh keadaan yang berubah yang
memengaruhi daya banding laporan keuangan, tetapi
tidak melibatkan standar konsitensi.Perubahan ini
harus tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan
Teori Akuntansi 42
prinsip akuntansi.Jika benar tidak mengubah prinsip
konsistensi, tidak perlu memberikan penjelasan
mengenai perubahan tersebut dalam laporan
keuangan.Namun, jika perubahan akuntansi semacam itu
mempunyai pengaruh material terhadap laporan
keuangan yang memerlukan pengungkapan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Koreksi Kesalahan yang Tidak Melibatkan Prinsip
Akuntansi
Koreksi kesalahan dari laporan keuangan tahun
sebelumnya yang disebabkan oleh kesalahan
perhitungan, kekeliruan atau kesalahan penggunaan
fakta yang timbul pada saat laporan keuangan
dipersiapkan , tidak melibatkan standar konsistensi,
jika tidak ada unsur perinsip akuntansi atau
penerapannya yang terkait di dalamnya. Oleh karena
itu, tidak perlu koreksi dalam laporannya.
Perubahan dalam Klasifikasi dan Reklasifikasi
Klasifikasi dalam laporan keuangan tahun
berjalan dapat berebda dari klasifikasi dalam
laporan keuangan tahun sebelumnya.Walaupun perubahan
dalam klasifikasi biasanya tidak terlalu penting
Teori Akuntansi 43
untuk diungkapkan perubahan yang materialdalam
klasifikasi harus ditunjukan dan dijelaskan dalam
laporan keuangan yang diterbitkan dalam tahun
sebelumnya dengan tujuan untuk mempertinggi daya
banding laporan tersebut dengan laporan keuangan
tahun berjalan, biasanya tidak perlu disebut dalam
laporan keuangan.
Transaksi atau Peristiwa yang Sangat Berbeda
Prinsip akuntansi dipilih pada saat peristiwa
atau pada saat transaksi pertama kali mempunyai
pengaruh yang material.Penerapan prinsip tersebut,
demikian pula perubahan atau pemakaian suatu prinsip
akuntansi yang menjadi perlu karena transaksi atau
peristiwa yang secara jelas berbeda sekali dengan
yang terjadi dalam periode sebelumnya, tidak
berkaitan dengan standar konsistensi, walaupun
pengungkapan dalam catatan atas laporan keunagan
mungkin diperlukan.
Perubahan Akuntansi yang Diperkirakan Berdampak
Material di Masa yang akan Datang
Bila perubahan akuntansi tidak memiliki
pengaruh material terhadap laporan keuangan periode
Teori Akuntansi 44
sekarang, tetapi perubahan tersebut akan mempunyai
pengaruh yang besar dalam periode yang akan dating,
perubahan ini harus diungkapkan oleh manajemen dalam
catatan atas laporan keuangan dalam periode
terjadinya perubahan tersebut, namun auditor tidak
perlu mengungkapkan hal ini dalam laporannya.
Periode Standar Konsistensi
Menurut standar yang berlaku, agar laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi,
konsistensi penerapan prinsip akuntansi harus
diterapkan tanpa memerhatikan disajikan atau
tidaknya laporan keuangan periode sebelumnya.Istilah
“periode sekarang” berarti tahun yang paling dekat,
atau periode yang kurang dari satu tahun, yang
dilaporkan oleh auditor.Bila laporan keungan
dibandingkan untuk dua tahun atau lebih, harus
dilaporkan konsistensi penerapan prinsip akuntansi
diantara tahun – tahun tersebut dan juga konsistensi
dengan tahun sebelumnya.Jika laporan keuangan suatu
perusahaan baru disajikan pertama kali dan tidak
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tidak perlu
ada masalah konsisten.Akan tetapi, jika seandainya
laporan keuangan tahun sebelumnya ada, harus
Teori Akuntansi 45
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setiap negara memiliki standar dan peraturan
terkait penyusunan laporan keuangan serta cara
penyajiannya. Dalam penyusunan tersebut biasanya ada
organisasi atau badan yang memiliki wewenang untuk
membuat standar akuntansi dan peraturan lainnya dan
juga berwenang dalam hal melakukan perubahan-perubahan
seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia
bisnis.
Organisasi yang berwenang dalam merumuskan
standar akuntansi di Indonesia yaitu Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK), sedangkan di Amerika yaitu
FASB. Produk yang dihasilkan dari organisasi tersebut
yaitu DSAK mengeluarkan PSAK dan FASB yaitu GAAP.
Dengan adanya standar akuntansi yang berbeda, maka
para pelaku bisnis diharapkan bisa memahami perbedaan
diantara keduanya.
Teori Akuntansi 47