32 bab iii metodologi penelitian 3.1 tempat dan waktu

20
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 14 Majalengka yang beralamat di Jalan Pangeran Muhammad No. 63A Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka. Alasan penulis memilih sekolah ini adalah karena: a. dekat dengan tempat tinggal peneliti; b. pihak sekolah tersebut memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian; c. keterbatasan yang dimiliki penulis baik dari segi waktu, biaya, dan kemampuan. 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan selama lima bulan dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai penulisan laporan. Untuk lebih jelasnya, rincian waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Mei Juni Juli November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1. Analisis kinerja 2. Analisis kebutuhan 3. Penyusunan rancangan produk RPP berkarakter 4. Pembuatan produk RPP berkarakter 5. Penyusunan instrumen penelitian 6. Validasi produk RPP berkarakter dan instrumen penelitian 7. Uji coba 8. Analisis data hasil uji coba

Upload: khangminh22

Post on 09-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 14 Majalengka yang beralamat di Jalan

Pangeran Muhammad No. 63A Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji Kabupaten

Majalengka. Alasan penulis memilih sekolah ini adalah karena:

a. dekat dengan tempat tinggal peneliti;

b. pihak sekolah tersebut memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian;

c. keterbatasan yang dimiliki penulis baik dari segi waktu, biaya, dan kemampuan.

3.1.2 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan selama lima bulan dimulai dari tahap persiapan,

pelaksanaan, pengolahan data, sampai penulisan laporan. Untuk lebih jelasnya,

rincian waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Mei Juni Juli November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1. Analisis kinerja

2. Analisis

kebutuhan

3. Penyusunan

rancangan

produk RPP

berkarakter

4. Pembuatan

produk RPP

berkarakter

5. Penyusunan

instrumen

penelitian

6. Validasi produk

RPP berkarakter

dan instrumen

penelitian

7. Uji coba

8. Analisis data

hasil uji coba

33

No Kegiatan Mei Juni Juli November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

9. Penyusunan dan

penulisan

laporan

penelitian

10. Penyempurnaan

produk RPP

berkarakter

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode penelitian

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Qodratillah, 2011:952), tercantum bahwa

pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan agar tercipta sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan

yang ditentukan. Sedangkan penelitian menurut pendapat Nasehuddien (2011:14)

adalah “suatu metode atau cara dalam melakukan kegiatan yang dilakukan secara

hati-hati untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian pun merupakan metode

berfikir secara kritis.”

Selanjutnya, Nasehuddien (2011:11) mengemukakan bahwa “Metode

penelitian (Reseach Method) adalah suatu cara untuk memperoleh ilmu

pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara hati-

hati dan sistematis.” Pengertian lainnya dikemukakan oleh Sukmadinata (2006:52),

ia berpendapat bahwa metode penelitian merupakan “cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-

pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.” Pendapat

lain dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 3) bahwa metode penelitian diartikan

sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah

suatu cara ilmiah, sistematis dan dilakukan secara hati-hati untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian dan

pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan (Research dan

Development) menurut Sugiyono (2014: 47) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu, dan produk tersebut

34

kemudian diuji efektivitasnya. Metode tersebut digunakan karena penelitian ini

dilakukan untuk menghasilkan suatu produk berupa RPP Matematika berkarakter

berbasis metode tutor sebaya untuk meningkatkan karakter bersahabat/komunikatif

peserta didik.

3.2.2 Desain penelitian

Bungin (2006: 87) mengemukakan pendapat bahwa desain penelitian adalah

rancangan, pedoman, ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan

menurut Nazir (2011: 21), desain penelitian adalah rancangan atau seluruh

rangkaian rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, mulai dari tahap

persiapan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data sampai dengan penulisan

laporannya. Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode

penelitian dan pengembangan, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan RPP Matematika berkarakter yang berbasis metode tutor sebaya.

Oleh karena itu, model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE,

singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or

Delivery, and Evaluation. Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang

dikembangkan oleh Rosier dan Mollenda (Supriatna dan Mulyadi, 2009: 11).

Sumber: Anglada sebagaimana dikutip Tegeh dan Kirna (2013: 5)

Gambar 3.1

Tahapan Pengembangan Model ADDIE

Berikut ini adalah penjelasan setiap langkah pengembangan model ADDIE

(Supriatna dan Mulyadi, 2009: 11).

Analysis

Evaluation Design

Development

Implementation

35

a. Analysis (Analisis)

Langkah analisis terdiri dari dua tahap yaitu analisis kinerja (performance

analysis) dan analisis kebutuhan (need analysis).

1) Analisis kinerja

Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui masalah dalam

pembelajaran yang memerlukan solusi.

2) Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk

menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari

oleh peserta didik untuk meningkatkan karakter peserta didik khususnya

karakter bersahabat/komunikatif.

b. Design (Desain/Perancangan)

Pada tahap ini pusat perhatian difokuskan pada upaya untuk menemukan

alternatif solusi yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah pembelajaran

yang telah diidentifikasi pada tahap analisis. Tahap ini dikenal juga dengan

istilah membuat rancangan (blue-print). Pada tahap ini peneliti memilih format

RPP berkarakter yang akan dikembangkan dan membuat rancangan (blue-print).

Format RPP yang dipilih adalah format RPP Kurikulum 2006 dikarenakan

sekolah sasaran penelitian menggunakan Kurikulum 2006. Rancangan RPP

berkarakter dibuat oleh peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan karakter

peserta didik yang dimulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, skenario

pembelajaran, merancang materi, hingga evaluasi hasil belajar.

c. Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan merupakan proses mewujudkan blue-print menjadi

kenyataan. Jika pada tahap desain, RPP hanya berupa garis besar, maka pada

tahap pengembangan RPP dibuat secara jelas dan terperinci. RPP yang

dikembangkan disebut RPP berkarakter karena di dalamnya memuat nilai-nilai

karakter yaitu karakter bersahabat/komunikatif. Nilai-nilai karakter tersebut

termuat secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran dan dikembangkan dalam

kegiatan pembelajaran. Kemudian RPP yang dibuat divalidasi oleh validator

sehingga memungkinkan terjadinya revisi. Validasi RPP ini bertujuan untuk

mengetahui kelayakan RPP yang dibuat. Selain membuat RPP, peneliti juga

membuat instrumen untuk mengukur kinerja dan kualitas RPP tersebut.

36

d. Implementation (Implementasi)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan RPP yang sudah

dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan

RPP yang dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas. Implementasi ini

berupa kegiatan uji coba untuk mengetahui kualitas dan keterterapan RPP.

e. Evaluate (Evaluasi)

Evaluasi adalah proses untuk melihat RPP yang dikembangkan mencapai

tujuan yang diinginkan atau tidak. Tahap evaluasi ini bisa terjadi pada setiap

tahap di atas, yang disebut dengan evaluasi formatif. Evaluasi formatif bertujuan

untuk kebutuhan revisi. Hasil dari evaluasi dapat digunakan sebagai referensi

bagi peneliti dalam proses penyempurnaan RPP berkarakter.

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan RPP matematika

berkarakter berbasis metode tutor sebaya untuk meningkatkan karakter

bersahabat/komunikatif peserta didik kelas VIII MTs Negeri 14 Majalengka, maka

subyek penelitian ini adalah peneliti, peserta didik kelas VIII tahun ajaran 2015/2016, dan

guru matematika. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah RPP matematika

berkarakter berbasis metode tutor sebaya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yakni RPP matematika berkarakter berbasis

metode tutor sebaya dan karakter bersahabat/komunikatif.

3.4.1 Instrumen pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti cermat, lengkap dan sistematis (Arikunto, 2006: 160). Instrumen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Angket/kuesioner

Instrumen angket digunakan sebagai alat bantu dalam penggunaan metode

angket. Metode angket atau kuesioner (questionnaire) adalah penyelidikan

mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang

banyak), dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan, diajukan secara

tertulis kepada sejumlah subyek, untuk mendapatkan jawaban (tanggapan,

37

respons) tertulis seperlunya (Kartono, 1990: 2). Menurut Narbuko dan Achmadi

(2007: 76), instrumen angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Instrumen

angket/kuesioner yang digunakan adalah instrumen angket untuk mengetahui

respon peserta didik terhadap penerapan RPP yang dikembangkan.

Penyusunan instrumen angket dibuat sebanyak 25 item pernyataan dengan

lima pilihan alternatif jawaban yang disajikan dalam bentuk check list dengan

menggunakan skala Likert. Dalam skala Likert alternatif jawabannya adalah

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS), dan Sangat

Tidak Setuju (STS). Skor untuk pernyataan positif adalah SS = 5, S = 4, TT = 3,

TS = 2, dan STS = 1. Sedangkan skor untuk pernyataan negatif yaitu SS = 1, S =

2, TT = 3, TS = 4, dan STS = 5.

b. Tes

Instumen tes digunakan sebagai alat bantu dalam penggunaan metode tes.

Instrumen tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk

yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk

(Sutikno, 2008: 117). Pada penelitian ini, tes bertujuan untuk menilai

ketercapaian kompetensi dan hasil belajar kognitif peserta didik pada

pembelajaran. Tes yang digunakan berupa tes uraian sebanyak lima soal.

c. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan sebagai alat bantu dalam penggunaan metode

observasi. Menurut Sutrisno Hadi sebagaimana dikutip Sugiyono (2014: 203)

metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks dengan jalan

pengamatan dan ingatan. Observasi digunakan bila penelitian berkaitan dengan

perilaku manusia, gejala-gejala alam, proses kerja, dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian

ini berupa lembar check list untuk mengamati karakter bersahabat/komunikatif

peserta didik dan keterterapan RPP oleh guru selama proses pembelajaran.

d. Lembar validasi ahli

Lembar validasi ahli adalah lembar penilaian yang diberikan kepada ahli

untuk menilai RPP matematika berkarakter berbasis metode tutor sebaya yang

dikembangkan peneliti.

38

3.4.2 Definisi konseptual

a. RPP matematika berkarakter berbasis metode tutor sebaya

RPP matematika berkarakter berbasis metode tutor sebaya merupakan

seperangkat rencana atau acuan bagi guru matematika dalam melaksanakan

proses pembelajaran untuk mengarahkan pencapaian kompetensi dasar dengan

menerapkan metode tutor sebaya, disertai dengan memproyeksikan karakter

yang akan ditanamkan kepada peserta didik.

b. Karakter bersahabat/komunikatif

Karakter bersahabat/komunikatif adalah sebuah sikap atau tindakan

terbuka, senang berbicara, bergaul, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan

orang lain secara efektif.

3.4.3 Definisi operasional

a. RPP matematika berkarakter berbasis metode tutor sebaya

RPP matematika berkarakter berbasis metode tutor sebaya adalah skor

total yang diperoleh dari jawaban instrumen lembar validasi ahli, lembar

observasi keterterapan RPP oleh guru, tes hasil belajar dan angket respon peserta

didik.

b. Karakter bersahabat/komunikatif

Karakter bersahabat/komunikatif adalah skor total yang diperoleh dari

hasil lembar observasi karakter peserta didik selama proses pembelajaran.

3.4.4 Kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen ini dibuat untuk dijadikan acuan oleh peneliti dalam

menyusun instrumen pengumpulan data (IPD). Berikut ini adalah kisi-kisi

instrumen angket dan tes.

39

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Angket

Variabel Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional Dimensi Indikator

Jenis

Pernyataan Total

+ -

Sikap peserta

didik terhadap

pembelajaran

matematika

menggunakan

metode tutor

sebaya.

Sikap peserta

didik terhadap

pembelajaran

matematika

menggunakan

metode tutor

sebaya

merupakan

perasaan peserta

didik dalam

mendukung/

memihak

(favorable)

maupun perasaan

tidak

mendukung/

tidak memihak

(unfavorable)

pada

pembelajaran

matematika

menggunakan

metode tutor

sebaya.

Sikap peserta

didik terhadap

pembelajaran

matematika

menggunakan

metode tutor

sebaya

merupakan skor

total dari sikap

siswa terhadap

butir-butir

pernyataan

yang disusun

berdasarkan

kisi-kisi.

Self-

confidence

(Keperca-

yaan Diri)

Percaya pada

kemampuan

sendiri

- 2, 14 2

Berani

menjadi diri

sendiri

11 20 2

Mempunyai

pengendalian

diri yang baik

24 8 2

Tidak

mudah

menyerah

- 18 1

Optimis 4 - 1

Value

(Nilai)

Menyadari

pentingnya

pembelajaran

matematika

6 - 1

Mempunyai

keinginan

untuk

meningkatkan

kemampuan

matematika

13 - 1

Menyadari

kegunaan

pembelajaran

matematika

16 - 1

Enjoyment

(Kesenang-

an)

Suka

menyelesai-

kan masalah

baru

3,

10 - 2

Nyaman

berpartisipasi

dalam

pembelajaran

matematika

5 22 2

40

Variabel Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional Dimensi Indikator

Jenis

Pernyataan Total

+ -

Merasa

senang belajar

1,

19 9 3

Motivation

(Motivasi)

Adanya sifat

ingin tahu 21 - 1

Adanya

keinginan

untuk selalu

maju

12 25 2

Adanya

keinginan

untuk

memperbaiki

kegagalan

7 - 1

Adanya

keinginan

untuk

menguasai

materi

15,

23 17 3

Total 16 9 25

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Dimensi Kognitif Jumlah

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5

Memahami

sifat-sifat

kubus, balok,

prisma,

limas, dan

bagian-

bagiannya,

serta

menentukan

ukurannya

Menghitung

luas

permukaan

dan volume

kubus, balok,

prisma dan

limas

Menemukan

rumus luas

permukaan

kubus dan

balok

C4

1

Menghitung

luas

permukaan

kubus dan

balok

C2

1

Menentukan

rumus

volume

kubus dan

balok

C4

1

Menghitung

volume kubus

dan balok

C2 C2 2

Total 5

41

3.4.5 Validasi instrumen

Sebelum menggunakan instrumen pengumpulan data, instrumen yang telah

dibuat oleh peneliti divalidasi terlebih dahulu oleh dua orang validator yaitu Bapak

Widodo Winarso, Mpd. (validator 1/V1) dan Bapak Arif Muchyidin, M.Si.

(validator 2/V2).

a. Validasi RPP

Untuk mengetahui dan mengukur kelayakan RPP sebelum digunakan, juga

untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan tujuan yang ingin dicapai, maka RPP

divalidasi oleh validator dengan menggunakan lembar validasi RPP berupa

lembar check list. Dalam lembar validasi RPP tersebut terdapat 10 aspek yang

dinilai dan disajikan dalam 26 item pernyataan.

Hasil validasi dari validator 1 (V1) diperoleh 7 item dengan nilai 5 yang

berarti “Sangat Baik”, 15 item dengan nilai 4 yang berarti “Baik”, dan 4 item

dengan nilai 3 yang berarti “Cukup Baik”. Hasil validasi dari validator 2 (V2)

diperoleh 5 item dengan nilai 5 yang berarti “Sangat Baik”, dan 21 item dengan

nilai 4 yang berarti “Baik”.

b. Validasi angket

Validasi angket dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dimensi dan

indikator dengan pernyataan-pernyataan dalam angket. Dalam angket terdapat 4

dimensi yaitu self-confidence (kepercayaan diri) dengan 5 indikator, value (nilai)

dengan 3 indikator, enjoyment (kesenangan) dengan 3 indikator, dan motivation

(motivasi) dengan 4 indikator. Keempat dimensi tersebut dikembangkan menjadi

25 item pernyataan dengan 16 item pernyataan positif dan 9 item pernyataan

negatif.

Angket divalidasi dengan dua macam validasi, yaitu validasi isi dan

validasi bahasa. Hasil validasi dari validator 1 (V1) dan validator 2 (V2)

diperoleh semua item pernyataan bernilai 3 yang berarti “Langsung bisa

digunakan” baik pada validasi isi maupun validasi bahasa.

c. Validasi tes

Validasi tes dilakukan untuk mengetahui kesesuaian standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator dengan pertanyaan-pertanyaan dalam soal tes.

Dalam soal tes terdapat empat indikator yang dikembangkan menjadi 5 soal tes

42

uraian. Tes divalidasi dengan dua macam validasi, yaitu validasi isi dan validasi

bahasa.

Hasil validasi dari validator 1 (V2) dan validator 2 (V2) diperoleh semua

item pertanyaan bernilai 3 yang berarti “Langsung bisa digunakan” baik pada

validasi isi maupun validasi bahasa.

d. Validasi lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdapat dua jenis

lembar observasi yaitu lembar observasi karakter peserta didik dan lembar

observasi keterterapan RPP oleh guru. Kedua lembar observasi tersebut tidak

divalidasi karena lembar observasi karakter peserta didik termasuk bagian dari

RPP sehingga validasinya termasuk ke dalam validasi RPP. Lembar keterterapan

RPP oleh guru tidak divalidasi karena komponen pengamatan dalam lembar

observasi guru ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang telah tercantum dalam RPP matematika berkarakter.

Sebelum tes dan angket digunakan dalam penelitian, perlu diketahui validitas

butir angket dan tes untuk mengetahui syarat terpenuhi atau tidaknya instrumen

yang baik. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014: 173). Validitas untuk butir

soal tes hasil belajar dan angket siswa menggunakan validitas internal. Instrumen

yang mempunyai validitas internal adalah jika kriteria yang ada dalam instrumen

secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur atau dengan kata lain

kriterianya ada dalam instrumen tersebut (Sugiyono, 2014: 174). Pengujian

validitas internal yaitu berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari expert

judgment yaitu dua orang dosen ahli.

Hasil yang diperoleh dari expert judgment kemudian dianalisis menggunakan

CVR (Content Validity Ratio) untuk setiap komponen. Penskoran terdiri dari 3

alternatif yaitu skor 3 untuk kategori langsung digunakan tanpa revisi, skor 2 untuk

kategori revisi/perbaiki, dan skor 1 untuk kategori buang/ganti. Penskoran

dilakukan pada setiap item pernyataan angket dan pertanyaan dalam soal tes.

Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah dengan cara:

43

Keterangan:

CVR = rasio validitas konten

= jumlah validator yang memberikan nilai 3

= jumlah semua validator

(Hendryadi, 2014: 4)

Hasil perhitungan CVR ini kemudian dibandingkan dengan nilai minimum

CVR yang telah disajikan oleh Lawshe, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4

Nilai Minimum CVR

Number of Panelists Minimum Value

2 1

5 0,99

6 0,99

7 0,99

8 0,75

9 0,78

10 0,62

11 0,59

12 0,56

13 0,54

14 0,51

15 0,49

20 0,42

25 0,37

30 0,33

35 0,31

40 0,29

Berikut ini adalah tabel persiapan perhitungan CVR untuk angket.

Tabel 3.5

Persiapan Perhitungan CVR untuk Item Pernyataan Angket

No

Item

Nilai dari

validator Ne

1 2

1 3 3 2

2 3 3 2

3 3 3 2

4 3 3 2

5 3 3 2

6 3 3 2

7 3 3 2

44

No

Item

Nilai dari

validator Ne

1 2

8 3 3 2

9 3 3 2

10 3 3 2

11 3 3 2

12 3 3 2

13 3 3 2

14 3 3 2

15 3 3 2

16 3 3 2

17 3 3 2

18 3 3 2

19 3 3 2

20 3 3 2

21 3 3 2

22 3 3 2

23 3 3 2

24 3 3 2

25 3 3 2

Jumlah validator untuk menilai item pernyataan angket yaitu sebanyak 2

orang, sehingga 2. Di bawah ini adalah perhitungan CVR untuk item

pernyataan nomor 1.

Hasil perhitungan CVR yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai

minimum CVR (minimum value) yang telah dijelaskan pada tabel 3.4. Berdasarkan

hasil perhitungan, nilai minimum CVR item pernyataan nomor 1 sama dengan nilai

minimum CVR dengan N = 2 yaitu 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

item pernyataan angket nomor 1 mempunyai validitas yang baik, demikian juga

dengan item pernyataan nomor 2 sampai dengan nomor 25. Data lengkap hasil

perhitungan CVR untuk item pernyataan angket dapat dilihat pada lampiran B1.

Adapun tabel persiapan perhitungan untuk butir soal tes dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

45

Tabel 3.6

Persiapan Perhitungan untuk Butir Soal Tes

No Soal Nilai dari Validator

Ne 1 2

1 3 3 2

2 3 3 2

3 3 3 2

4 3 3 2

5 3 3 2

Jumlah validator untuk menilai soal tes hasil belajar yaitu sebanyak 2 orang,

sehingga 2. Di bawah ini adalah perhitungan CVR untuk butir soal nomor 1.

Hasil perhitungan CVR yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai

minimum CVR (minimum value) yang telah dijelaskan pada tabel 3.4. Berdasarkan

hasil perhitungan, nilai minimum CVR butir soal nomor 1 sama dengan nilai

minimum CVR dengan N = 2 yaitu 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

butir soal nomor 1 mempunyai validitas yang baik, demikian juga dengan butir soal

nomor 2 sampai dengan nomor 5. Data lengkap hasil perhitungan CVR untuk butir

soal tes dapat dilihat pada lampiran B2.

Hasil validasi ahli terhadap komponen RPP matematika berkarakter

kemudian dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Persentase skor =

100%

Skor maksimum RPP matematika berkarakter adalah 130.

Hasil perhitungan tersebut kemudian dicocokkan dengan kriteria validitas

berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Validitas RPP

Besarnya Persentase Interpretasi

86 – 100 % Sangat Baik

76 – 85 % Baik

60 – 75 % Cukup Baik

55 – 59 % Tidak Baik

54 % Sangat Tidak Baik

46

Adapun hasil penilaian yang diberikan oleh para expert judgment terhadap 26

item penilaian RPP dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8

Penilaian Expert Judgment terhadap RPP Matematika Berkarakter

No Item Penilaian

V1 V2

1. a. 5 5

2. a. 4 4

b. 4 4

c. 3 4

d. 3 5

3. a. 4 4

b. 4 4

c. 4 4

4. a. 5 5

b. 4 4

5. a. 4 4

b. 4 4

c. 3 4

d. 3 4

6. a. 4 4

b. 4 5

7. a. 5 4

b. 5 4

c. 4 4

d. 4 5

8. a. 5 4

b. 5 4

c. 4 4

9. a. 5 4

10. a. 4 4

b. 4 4

Jumlah 107 99

Persentase (%) 82,31 76,15

Rata-rata

Persentase (%) 79,23

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persentase skor RPP yang

diperoleh dari V1 sebesar 82,31% yang berarti RPP tersebut bernilai baik,

sedangkan persentase skor RPP yang diperoleh dari V2 sebesar 76,15% yang

berarti RPP tersebut bernilai baik. Dapat disimpulkan jika rata-rata persentase skor

RPP matematika berkarakter sebesar 79,23% yang berarti RPP tersebut bernilai

baik dan dapat langsung digunakan dalam penelitian.

47

3.4.6 Teknik pengumpulan data

a. Angket

Metode angket atau kuesioner (questionnaire) adalah penyelidikan

mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang

banyak), dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan, diajukan secara

tertulis kepada sejumlah subyek, untuk mendapatkan jawaban (tanggapan,

respons) tertulis seperlunya (Kartono, 1990: 2).Teknik pengumpulan data angket

digunakan untuk mengumpulkan data respon peserta didik setelah proses

pembelajaran matematika menggunakan metode tutor sebaya.

b. Tes

Menurut Baskoro dan Wihaskoro (2013: 28) tes adalah cara atau prosedur

dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk

serangkaian tugas sehingga menghasilkan nilai yang melambangkan tingkah

laku peserta tes. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik

setelah pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya.

c. Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan

(Baskoro dan Wihaskoro, 2013: 40). Observasi yang dilakukan terdapat dua

jenis, yaitu observasi guru dan observasi peserta didik. Observasi guru dilakukan

untuk mengetahui keterterapan RPP matematika berkarakter dalam proses

pembelajaran, sedangkan observasi peserta didik dilakukan untuk mengetahui

karakter bersahabat/komunikatif peserta didik.

d. Validasi ahli

Validasi ahli dilakukan untuk memperoleh data mengenai kelayakan RPP

yang dikembangkan berdasarkan penilaian para ahli yaitu dua orang.

3.5 Teknik Analisis Data

Nasehuddien (2011: 104) mengemukakan bahwa “Analisis data merupakan langkah

yang sangat penting dalam penelitian, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.” Analisis data dalam

penelitian ini yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

48

3.5.1 Analisis data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari langkah-langkah yang

dilakukan peneliti dalam mengembangkan RPP matematika berkarakter, yaitu pada

tahapan analisis, desain, dan pengembangan.

3.5.2 Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari tahapan implementasi RPP yang mencakup

angket, tes hasil belajar, observasi guru dan observasi peserta didik selama proses

pembelajaran. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data

kuantitatif.

a. Analisis angket respon peserta didik

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran matematika

menggunakan metode tutor sebaya dikelompokkan dalam kategori Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Skor yang diperoleh perindikator kemudian dihitung menggunakan

rumus di bawah ini.

Tabel 3.9

Rumus Perhitungan Skor Angket Perindikator

No Item Skor Frekuensi

(F) Jumlah skor Presentase

No

Pernyataan

SS Skor F Jml skor SS jml skor 100%

S Skor F Jml skor S jml skor 100%

TT Skor F Jml skor TT jml skor 100%

TS Skor F Jml skor TS jml skor 100%

STS Skor F Jml skor STS jml skor 100%

Jumlah Jml F Jml skor Jumlah persentase

Skor Maksimal jml siswa jml item

Persentase Rata-rata Jml skor skor maks 100

Kemudian data skor tersebut diinterpretasi menggunakan kategorisasi

berikut ini (Riduwan, 2011: 41):

49

Tabel 3.10

Kriteria Interpretasi Skor Angket

Persentase (%) Kriteria

0-20 Sangat Lemah

21-40 Lemah

41-60 Cukup

61-80 Kuat

81-100 Sangat Kuat

b. Analisis tes hasil belajar dan ketuntasan belajar

Nilai tes yang diperoleh dihitung mengunakan rumus berikut:

Nilai =

100 (untuk skala 100) atau

Nilai =

4 (untuk skala 4)

Keterangan: skor maksimum tes hasil belajar dalam penelitian ini adalah 100.

Dijelaskan dalam Pasal 7 Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang

Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (NNd, 2014: 5) bahwa:

(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk kompetensi sikap,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan

skala penilaian.

(2) Skala penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk

kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB),

Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

(1) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan

rentang angka dan huruf 4,00 (A) -1,00 (D) dengan rincian sebagai

berikut:

a. 3,85 4,00 dengan huruf A;

b. 3,51 3,84 dengan huruf A-;

c. 3,18 3,50 dengan huruf B+;

d. 2,85 – 3,17dengan huruf B;

e. 2,51 – 2,84dengan huruf B-;

f. 2,18 – 2,50dengan huruf C+;

g. 1,85 – 2,17dengan huruf C;

h. 1,51 – 1,84dengan huruf C-;

i. 1,18 – 1,50dengan huruf D+;

j. 1,00 – 1,17dengan huruf D;

Adapun ketuntasan belajar menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun

2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan

50

pendidikan menengah Pasal 9 (NNd, 2014: 6) dapat dilihat dalam tabel di bawah

ini:

Tabel 3.11

Ketuntasan Hasil Belajar

Kompetensi Skor Minimal/Predikat

Sikap Baik

Pengetahuan 2,67

Keterampilan 2,67

Adapun implikasi dari adanya persyaratan ketuntasan belajar (Prihartini,

dkk, 2014: 3) tersebut adalah sebagai berikut:

1) Untuk siswa yang memperoleh nilai pada kompetensi pengetahuan dan

keterampilan (KD pada KI-3 dan KI-4) kurang dari 2,67 diberikan remedial

individual sesuai kebutuhan siswa.

2) Untuk siswa yang memperoleh nilai pada kompetensi pengetahuan dan

keterampilan (KD pada KI-3 dan KI-4) 2,67 atau lebih dari 2,67 diberikan

kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya.

3) Apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2,67

diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan.

4) Untuk siswa yang secara umum profil sikapnya (KD pada K-I dan K-2)

belum berkategori baik dilakukan pembinaan secara holistik (paling tidak

oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).

c. Analisis hasil observasi

1) Hasil observasi keterterapan RPP oleh guru

Data hasil observasi keterterapan RPP matematika berkarakter oleh

guru selama proses pembelajaran dianalisis dengan menggunakan rumus:

Skor akhir =

100

Persentase skor =

100%

Skor maksimum dalam penelitian ini adalah 95.

Persentase skor yang diperoleh kemudian diinterpretasi berdasarkan

kategori berikut:

51

Tabel 3.12

Interpretasi Hasil Observasi Keterterapan RPP oleh Guru

Besarnya Persentase Interpretasi

86 – 100 % Sangat Baik

76 – 85 % Baik

60 – 75 % Cukup Baik

55 – 59 % Tidak Baik

54 % Sangat Tidak Baik

2) Hasil observasi karakter peserta didik

Data hasil observasi karakter peserta didik dihitung dengan

menggunakan rumus berikut.

Persentase skor =

100%

Keterangan: skor maksimum karakter peserta didik adalah 35.

Nilai tersebut kemudian diinterpretasi menggunakan kriteria berikut

(Kunandar, 2013 : 138):

Tabel 3.13

Penilaian Karakter Peserta Didik

Interval (%) Kriteria

91 – 100 SM (Sudah Membudaya)

71 – 90 MB (Mulai Berkembang)

61 – 70 MT (Mulai Terlihat)

0 – 60 BT (Belum Terlihat)