1. makalah pembiayaan jangka panjang

43
Makalah Pembiayaan Jangka Panjang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan multinasional (MNC) umumnya menggunakan sumber dana jangka panjang untuk membiayai proyek jangka panjang. MNC memiliki akses pada sumber dana domestik maupun asing. Akan bermanfaat bagi MNC untuk mempertimbangkan seluruh kemungkinan bentuk pembiayaan sebelum membuat keputusan final. Manajer keuangan harus mengetahui sumber dana jangka panjang sehingga dapat membiayai proyek internasional dengan cara yang akan memaksimalkan kekayaan MNC. MNC dapat mempertimbangkan ekuitas domestik yang dijual di negara asalnya, dimana dana diperoleh dalm mata uang lokal. MNC dapat mempertimbangkan penawaran ekuitas global, di mana MNC menjual saham di negara asal serta di satu atau lebih negara asing lainnya. MNC akan mempertimbangkan pendekatan ini untuk memperoleh pendanaan parsial dalam mata uang yang dibutuhkan untuk membiayai operasi anak perusahaan asing, Selain itu, penawaran global dapat menjadi pengakuan atas

Upload: independent

Post on 08-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Makalah Pembiayaan Jangka Panjang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan multinasional (MNC) umumnya menggunakan sumber

dana jangka panjang untuk membiayai proyek jangka panjang. MNC

memiliki akses pada sumber dana domestik maupun asing. Akan

bermanfaat bagi MNC untuk mempertimbangkan seluruh kemungkinan

bentuk pembiayaan sebelum membuat keputusan final. Manajer

keuangan harus mengetahui sumber dana jangka panjang sehingga

dapat membiayai proyek internasional dengan cara yang akan

memaksimalkan kekayaan MNC.

MNC dapat mempertimbangkan ekuitas domestik yang dijual

di negara asalnya, dimana dana diperoleh dalm mata uang lokal.

MNC dapat mempertimbangkan penawaran ekuitas global, di mana

MNC menjual saham di negara asal serta di satu atau lebih

negara asing lainnya. MNC akan mempertimbangkan pendekatan ini

untuk memperoleh pendanaan parsial dalam mata uang yang

dibutuhkan untuk membiayai operasi anak perusahaan asing,

Selain itu, penawaran global dapat menjadi pengakuan atas

nama mereka. Ketiga, MNC dapat menawarkan saham secara

tertutup untuk institusi keuangan di negara asalnya. Keempat,

MNC dapat menawarkan saham secara tertutup kepada institusi

keuangan di negara asing tempat MNC akan memperluas usahanya.

Sebagian besar MNC memperoleh pendanaan ekuitas di negara

asal. Sebaliknya pembiayaan utang seringkali dilakukan di

negara asing.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah didalam pembuatan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1.      Menjelaskan pertimbangkan pembiayaan jangka panjang dalam

mata uang asing.

2.      Menjelaskan bagaimana mengakses kelayakan pembiayaan jangka

panjang dalam mata uang asing.

3.      Menjelaskan bagaimana penilaian pembiayaan jangka panjang

dalam mata uang asing. Khususnya bunga mengambang

1.3 Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu

:

1.      Mengetahui pertimbangkan pembiayaan jangka panjang dalam

mata uang asing.

2.      Mengetahui bagaimana cara mengakses kelayakan pembiayaan

jangka panjang dalam mata uang asing.

3.      Mengetahui bagaimana penilaian pembiayaan jangka panjang

dalam mata uang asing.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pertimbangan Pembiayaan Jangka Panjang Dalam Mata Uang

Asing

Untuk mempertimbangkan pembiayaan jangka panjang dalam

mata uang asing perlu dilakukan beberapa hal dibawah ini.

2.1.1 Keputusan Pembiayaan Jangka Panjang

MNC sangat mengandalkan pembiayaan jangka panjang karena

MNC umumnya berinvestasi dalam proyek jangka panjang. Ketika

keputusan telah diambil, MNC harus mempertimbangkan sumber

ekuitas atau utang yang mungkin diperoleh dan biaya serta

resiko yang terkait dengan masing-masing sumber dana.

Sumber Ekuitas

Pertama, MNC dapat mempertimbangkan ekuitas domestik yang

dijual di negara asalnya, dimana dana diperoleh dalm mata uang

lokal. Kedua, MNC dapat mempertimbangkan penawaran ekuitas

global, di mana MNC menjual saham di negara asal serta di satu

atau lebih negara asing lainnya.MNC akan mempertimbangkan

pendekatan ini untuk memperoleh pendanaan parsial dalam mata

uang yang dibutuhkan untuk membiayai operasi anak perusahaan

asing, Selain itu, penawaran global dapat menjadi pengakuan

atas nama mereka. Ketiga, MNC dapat menawarkan saham secara

tertutup untuk institusi keuangan di negara asalnya. Keempat,

MNC dapat menawarkan saham secara tertutup kepada institusi

keuangan di negara asing tempat MNC akan memperluas usahanya.

Sumber Utang

Ketika mempertimbangkan pembiayaan utang, MNC dapat

melakukan penawaran utang publik di negara mereka atau

penwaran utang global. Selain itu, MNC dapat melakukan

penjualan khusus di negara asing tempat MNC mengembangkan

usahanya.

Sebagian besar MNC memperoleh pendanaan ekuitas di negara

asal. Sebaliknya pembiayaan utang seringkali dilakukan di

negara asing.

Nilai pembiayaan utang

Keputusan pembiayaan utang suatu MNC biasanya dipengaruhi

oleh perbedaan suku bunga antarmata uang yang bebeda. Nilai

pembiayaan utang aktual akan berdasarkan baik suku bunga

berlaku maupun persentase perubahan kurs mata uang yang

dipinjam selam periode pinjaman.Seperti juga suku bunga

pinjaman bank jangka pendek akan berbeda antarmata uang,

begitu juga imbal hasil obligasi (bond yield).

Karena obligasi dalam mata uang asing seringkali

memberikan imbal hasil yang kecil, maka perusahaan AS perlu

mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum menjual obligasi

dalam mata uang tersebut. Misalnya, Hewlett-Packard, IBM,

PepsiCo, dan Walt Disney baru-baru ini menjual obligasi dalam

yen Jepang untuk memanfaatkan suku bunga jepang yang rendah.

Karena nilai pembiayaan bagi perusahaan AS yang menjual dalam

mata uang asing akan dipengaruhi oleh nilai mata uang tersebut

relatif terhadap dolar AS selama periode pembiayaan, maka

tidak ada jaminan bahwa obligasi ini akan lebih murah

dibandingkan dalam dolar AS.Perusahaan peminjam harus membayar

bunga dalam mata uang obligasi. Jika mata uang tersebut

menguat terhadap mata uang asal perusahaan, maka akan

dibutuhkan lebih banyak uang untuk membayar bunganya. Untuk

alasan ini, suatu perusahaan tidak selalu meminjam dalam mata

uang yang memiliki suku bunga rendah.

Untuk mengambil keputusan pembiayaan jangka panjang, MNC

harus :

1.      Menentukan jumlah dana yang dibutuhkan.

2.      Memperkirakan harga penjualan obligasi.

3.      Memperkirakan nilai kurs mata uang satuan obligasi secara

berkala.

Mengukur Nilai Pembiayaan

Dari sudut pandang MNC AS, nilai pembiayaan pada mata

uang asing dipengaruhi oleh nilai mata uang tersebut saat MNC

membayar bunga pada pemilik obligasi dan saat MNC melunasi

pokok pinjaman saat obligasi jatuh tempo.

Contoh

Piedmont Co memerlukan pinjaman sebesar $ 1 juta selama

periode 3 tahun. Jumlah ini relatif kecil dan mencerminkan

periode pembiayaan jangka pendek tetapi dapat digunakan

sebagai contoh sederhana. Piedmont memperkirakan bahwa

obligasi dalam dolar tersebut dapat dijual sesuai nilai

nominal jika disertai dengan tingkat bunga sebesar 14 persen.

Piedmont juga memiliki alternatif untuk menjual obligasi dalam

dolar Singapura (S$), di mana Piedmont akan mengonversi dolar

Singapura tersebut menjadi dolar AS sesuai kebutuhan. Lalu

perusahaan tersebut harus membeli dolar Singapura setiap tahun

untuk membayar bunga. Asumsikan bahwa kurs dolar Singapura

saat ini adalah $0,50.Piedmont memerlukan sejumlah S$2 juta

(dihitung dari $1 juta/0,50 perdolar Singapura) untuk

memperoleh $1 juta yang dibutuhkannya. Piedmont memperkirakan

dapat menjual obligasi dalam dolar Singapura sebesar nilai

nominal jika disertai dengan bunga sebesar 10 persen.

Nilai kedua alternatif pembiayaan digambarkan pada

tampilan 21.2 yang menyajikan jadwal pembayaran untuk masing-

masing metode pembiayaan. Pembayaran jika Piedmont dibiayai

oleh obligasi dalam dolar AS dapat diketahui. Selain itu, jika

Piedmont memilih pembiayaan obligasi dalam dolar Singapura,

jumlah dolar Singapura yang diperlukan pada akhir periode

telah diketahui. Namun karena kurs dolar Singapura di masa

depan tidak pasti, maka jumlah dolar yang diperlukan untuk

memperoleh dolar Singapura tiap tahun juga tidak pasti. Jika

kurs tidak berubah, nilai pembiayaan pertahun dengan dolar

Singapura adalah 10 persen, yang lebih kecil dibandingkan

biaya sebesar 14 persen pertahun yang berasal dari

pembiayaandalam dolar AS.

Perbandingan nilai pembiayaan dengan dua mata uang

berbeda dapat dilakukan dengan menentukan biaya pertahun dari

pembiayaan kedua obligasi tersebut dari sudut pandang

Piedmont. Perbandingan ini diperlihatkan pada kolom terakhir

Tampilan 21.2.Nilai pembiayaan pertahun mencerminkan tingkat

diskonto dimana pembayaran masa depan akan didiskonto agar

nilai sekarangnya sama dengan jumlah pinjaman.Nilai ini serupa

dengan yang disebut imbal hasil hingga jatuh tempo ( yield to

maturity) tetapi dinilai dari sudut pandang peminjam, bukan

dari sudu pandang investor. Jika harga penjualan obligasi awal

sama dengan nilai nominal dan tidak ada penyesuaian kurs, maka

nilai pembiayaan pertahun adalah tingkat bunga. Oleh karena

itu, nilaipembiayaan pertahun obligasi dalamdolar AS adalah 14

persen.

2.1.2 Dampak Mata Uang Terhadap Nilai Pembiayaan

Adapun dampak mata uang terhadap nilai pembiayaan yaitu:

      Dampak Penguatan Mata Uang Terhadap Nilai Pembiayaan

Jika mata uang pinjaman menguat seiring waktu, suatu MNC

memerlukan lebih banyak dana untuk membayar bunga atau poko

pinjaman. Bentuk perubahan kurs kurs ini meningkatkan nilai

pembiayaan MNC.

Contoh

Tampilan 21.2

Pembiayaan Melalui Obligasi dalam Mata Uang Dolar AS atau

Dolar Singapura

AlternatifPembiayaan

Akhir tahun NilaiPembiayaanpertahun1 2 3

Obligasi dalam dolar AS (bunga 14 %)

$140.000

$140.000

$1.140.000 14%

Obligasi dalam dolar Singapura (bunga 10%)

S$200.000

S$200.000 -

Perkiraan kurs S$ $0,50 $0,50 S$2.200.0

00 -

Pembayaran dalam dolar AS

$100.000

$100.000

$1.100.000 10%

Setelah Piedmont memutuskan untuk menjual obligasi dalam

dolar Singapura, asumsikan bahwa dolar singapura terapresiasi

dari $0,50 menjadi $0,55 pada tahun 1, menjadi $0,60 pada

akhir tahun 2, dan 0,65 pada akhir tahun 3. Dalam kasus ini,

pembayaran Piedmont disajikan pada tampilan 21.3. Dengan

membandingkan arus keluar dolar pada skenario ini dengan arus

keluar yang berasal dari obligasi dalam dolar, maka terlihat

jelas resiko perusahaan yang berasal dari penjualan obligasi

dalam mata uang asing. Jangka waktu pembayaran terakhir sangat

penting bagi pembiayaan obligasi dalam mata uang asing karena

mencakup tidak hanya pembayaran bunga terakhir tetapi juga

pembayaran pokok pinjaman. Berdasarkan perubahan kurs yang

diasumsikan di sini, pembiayaan dalam dolar Singapura lebih

mahal dibandingkan dengan jika pembiayaan dilakukan dalam

dolar AS.

Tampilan 21.3

Pembiayaan dalam Dolar Singapura Selama Periode Menguatnya

Dolar Singapura

Akhir tahun NilaiPembiayaanpertahun1 2 3

Pembayaran dalam dolar Singapura

S$200.000

S$200.000

S$2.200.000 -

Perkiraan kurs dolar Singapura

$0,55 $0,60 $0,65 -

Pembayaran dalam dolar

$110.000

$120.000

$1.430.000 20,11%

      Dampak Pelemahan Mata Uang Terhadap Nilai pembiayaan.

Jika mata uang yang terapresiasi meningkatkan pembayaran

arus kas keluar dari penjual obligasi, maka mata uang yang

terdepresiasi akan mengurangi nilai pembiayaan MNC.

Contoh:

Perhatikan kembali kasus piedmont co,hanya asumsikan

bahwa dollar singapura terdepresiasi dari $0,05 menjadi 0,48

pada akhir tahun 1,$0,46 pada akhir tahun 2,dan menjadi $0,40

pada akhir tahun 3.pada kasus ini,pembayaran yang dilakukan

piedmont diperhatikan pada tampilan 21.4.jika dilakukan

perbandigan antara kasuskeluar dalam dollar pada

skenariodengan ini arus keluar jika obligasi dinyatakan dalam

dolar AS,maka terlihat jelas penghematan yang berasal dari

obligasi asing tersebut.

Akhirtahun

Nilaipembayaran pertahun

1 2 3Pembayaran dalamdollarsingapur

a

S$200.000

S$200.000

S$2.200.000

_

Perkiraan kursdolar

singapura

$0,48 $0,46 $0,040 _

Pembayaran dalamdolar

$96.000 $92.000 $880.000 2,44%

Tampialn 21.5

membandingkan

dampak mata

uang yang lemah

Akhirtahun

Nilaipembiayaan pertahun

Skenariokurs

1 2 3

Skenario1: Tidakada perubahan nilai S$1

$100.000

$100.000

$1.100.000

10,00%

Scenario2: S$ yang menguat

$110.000

$120.000

$1.430.000

20,11%

Scenario3: yang melemah

$96.000

$92.000

$880.000

2.44%

terhadap niali pembiayaan hingga dampak dari mata uang yang

stabil atu menguat.MNC yang menjual obligasi dalam mata uang

asing dapat memperoleh pengurangan biaya yang besar,namun

dapat terkena biaya yang tinggi jika mata uang obligasi

terapresiasi sepanjang waktu.

Stuasi Utang Negara ketika anak perusahaan MNC meminjam

dana lokal,maka tingkat pembiayaan akan terpengaruh dengan

suku bunga bebas resiko pada saat pinjaman diberikan. Suku

bunga bebas resiko di masa depan sebagian dipengaruhi oleh

stusi utang Negara tersebut.infornasi mengenai situasi utang

tiap negar dapat di lihat pada http://biz.yahoo.com/ifc.

Klik pada Negara dalam daftar.lalu klik county

Risk ,selanjutnya klik debt outlook.peningkatan defisit

penggangaran mempengaruhi permintaan pinjaman dana oleh

pemerintah dan dapat mendorong naik suku bunga.

2.2 Mengakses Kelayakan Pembiayaan Jangka Panjang Dalam Mata Uang

Asing.

Mengakses kelayakan pembiayaan jangka panjang dalam mata

uang asing dengan cara :

2.2.1 Menilai Risiko Kurs Pembiayaan Utang

Dengan mempertimbangkan pentingnya kurs saat menjual

obligasi dalam mata uang asing, suatu MNC memerlukan metode

yang andal untuk memperhitungkan dampak fluktuasi kurs.MNC

dapat menggunakan perkiraan kurs mata uang obligasinya pada

satu waktu tertentu untuk tiap periode pembayaran bagi pemilik

obligasi.Namun perkiraan satu titik tidak memperhitungan

ketidakpastian peramalan,yang berbeda tergantung dari tingkat

volatilitas mata uang. Dari sudut pandang peminjam AS

misalnya,obligasi dalam dolar kanada memiliki risiko kurs yang

lebih rendah dibandngkan dengan obligasi dlam sebagian besar

satuan mata uang asing lainya (jika diasumsikan bahwa peminjam

tidak memiliki posisi kompensasi bagi mata uang terkait).dolar

kanada memperhatikan lebih sedikit fluktuasi terhadap dolar AS

sepanjang waktu dan karenanya kecil kemungkinan akan

menyimpang jauh dari perkiraan kurs di masa

depan.Ketidakpastian peramalan satu titik dapat diatasi dengan

menggnakan probabilitas atau simulasi.

Menggunakan Probabilitas Kurs

Salah satu pendekatan untuk menggunakan prediksi kurs

masa depan pada suatu waktu adalah dengan mengembangkan

distribusi probablitas suatu kurs pada tiap periode pembayaran

untuk pemilik obligasi. Taksiran nilai atau nilai yang

diharapkan (expected value) suatu kurs pada tiap periode dapat

dihitung dengan megalihkan setiap kemungkinan nilai kurs

dengan probabilitas terkait denga menjumlahkan

hasilnya.Selanjutnya,taksiran niali kurs dapat digunakan untuk

memperkirahkan arus kas yang diperlukan untuk membayar pemilik

obligasi tiap periode. Taksiran nilai kurs dapat berbeda

antara satu periode dengan periode lain.setelah membuat

probabilitas distribusi dan menghitug taksiran nilai, MNC

dapat mengestimasi perkiraan nilai pembiayaan dan

membandingkannya dengan nilai pembiayaan obligasi dalam mata

uang asal.

Dengan pendekatan ini,perkiraan arus kas tunggal dihitung

untuk tiap periode pembiayaan,dan suatu perkiraan tunggal

dihitung untuk nilai pembiayaan per tahun selama periode

berlaku obligasi. namun pendekatan ini tidak memberikan

kisaran kemungkinan hasil yang mungkin terjadi,sehingga

pendekatan ini tidak dapat mengukur probabilitas suatu

obligasi dalam mata uang asing akan menjadi lebih mahal

dibandingkan dengan obligasi dalam mata uag asal.

Menggunakan Simulasi

Setelah MNC mengembangkan distribusi probalitas atas kurs

mata uang pada akhir tiap periode, seperti telah dibahas, MNC

dapat menggunkan distribusi probabilitas tersebut dalam

program similasi computer.program ini akan mengambil satu

kemungkinan nilai secara acak dari distribusi kurs pada tiap

akhir tahun dan menentukan membiayaan berdasarkan kurs

tersebut.dengan cara itu ditentukan nilai pembiayaan.prosedur

yang dijelaskan tersebut mencerminkan satu iterasi.

Selanjutnya, program akan mengulangi prosedur tersebut

dengan kembali memilih satu kemungkinan nilai secara acak dari

distribusi kurs pada akhir tiap tahun.cara tersbut akan

mengehasilkan skedul pembayaran baru dengan menggunakan kurs

yamg dipilih secara terus-menerus akan mengulang prosedur

ini,hingga mungkin 100 kali atau lebih (sebanyak yang

diinginkan).

Setiap iterasi merupakan scenario kurs masa depan yang

mungkin terjadi,yang lalu digunakan untuk menentukan nilai

pembiayaan per tahun jika scenario tersebut terjadi.

karenanya,simulasi menghasilkan distribusi probabilitas nilai

pembiayaan per tahun yang kemudiaan dapat dibandingkan dengan

nilai pembiayaan jika obligasi dijual dalam dolar AS (mata

uang asal) yang telah diketahui.dengan perbandingan ini, MNC

dapat menentukan probabilitas mengeluarkan obligasi dalam mata

uang asing akan lebih murah dibandingkan dengan obligasi dalam

dolar AS.

2.2.2 Mengurangi Risiko kurs

Risiko kurs yang berasal dari pembiayaan obligasi dalam

mata uang asing dapat dikurangi dengan menggunakan salah

satu strategi alternatif berikut.

  Mengompensasi kas yang Diterima

Beberapa perusahaan mungkin memiliki penerimaa kas dalam

mata uang tertentu, yang dapat mengompensasi pengeluaran kas

mereka terkait pembiayaan obligasi. oleh karena itu,suatu

perusahaan mungkin dapat memperoleh pembiayaan berupa obligasi

dalam mata uang asing dengan bunga lebih rendah tanpa terkena

risiko kurs. Namun,jarang sekali perusahaan dapat memasangkan

secara sempurna waktu dan jumlah arus keluar dalam mata unag

asing yang digunakan dalam obligasi dengan arus kas dalam mata

uang tersebut.oleh karena itu,tetap ada babarapa eksposur

terhadap fluktuasi kurs.namun,eksposur ini dapat jauh

berkurang jika perusahaan menerima kas pada mata uang sama

yang digunakan dalam obligasi.

  Mengompensasi Arus Kas dengan Imbal Hasil Utang yang Tinggi.

MNC AS yang menghasilkan laba di Negara di mana imbal

hasil (yield)dari utang tinggi dapat mengompensasi eksposur

terhadap risiko kurs dengan menjual obligasi dalam mata uang

setempat.sebagai contoh adalah penjualan obligasi dalam mata

uang beberapa Negara berkembang,seperti

Brasil,Indonesia,Malaysia,dan Thailand.Jika MNC AS menjual

obligasi dalam mata uang lokal di salah satu Negara

tersebut,maka akan terdapat dampak kompensasi alami yang akan

mengurangi eksposur MNC terhadap risiko kurs karena MNC dapat

menggunakan arus kas masuk dalam mata uang yang sama untuk

melunasi utang.

Alternatif lain,MNC dapat memperoleh pembiayaan utang

dalam dolar dengan bunga rendah tetapi tidak dapat

mengompensasika pendapatan dalam mata uang asing.juga

pertimbangan bahwa mata uang di Negara dengan inflasi relatif

tinggi cenderung melemah.oleh karena itu .MNC AS dapat terkena

eksposur tinggi terhadap risiko kurs saat menggunakan utang

dalam dolar utuk membiayaai usaha di Negara dengan utang lokal

yang tinggi karena MNC tersebut harus megomversi arus kas

masuk yang dihasilkan dalam mata uang yang berpotensi

terdepresiasi untuk melunasi utang.

  Implikasi Euro dalam Pembiayaan untuk Mengompensasi Penerimaan

Kas

Keputusan beberapa Negara eropa untuk menggunaka euro

untuk mata uang mereka memiliki implikasi penting untuk MNC

yang memerlukan pembiayaan jangka panjang dan ingin

mengompensasi kas yang diterima dengan pelunasan utang. MNC

yang memiliki penerimaan di beberapa Negara eropa

Sebelum digunakan euro, suatu MNC mungkin memilih

pembiayaan dalm mata uang setiap Negara eropa dimana MNC

melakukan usaha sehingga dapat menutup pembiayaan dengan

penerimaan mata uang yang sama. Strategi ini akan dapat

mengurangi kemampuan MNC untuk menggunakan oblogasi karena MNC

tidak memiliki kebutuhan pembiayaan disetiap Negara yang cukup

besar untuk menjual obligasi pada tiap Negara tersebut. MNC

dapat menjual obligasi dalam euro untuk mencukupi kebutuhan

pembiayaan diseluruh Negara pengguna eoro dimana MNC

beroprasi, lalu mendistribusikan kas yang diperoleh untuk

digunakan di Negara-negara tersebut, dan selanjutnya

mengumpulkan uang yang diterima di Negara tersebut untuk

melunasi pembayaran pembiayaan. Dengan cara ini, pembiayaan

bagi MNC yang beropersi di eropa.

Kontrak Forward

Jika obligasi dalam mata uang asing memiliki suku bunga

yang lebih rendah dibandingkan mata uang asal perusahaan, maka

perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menjual oblogasi dalam

mata uang asing tersebut dan secara simultan melakukan lindung

nilai atas resiko kurs melalui pasar forward, karena pasar

forward sering kali meminta jangka waktu lima tahun atau

lebih, maka pendekatan tersebut mungkin dilakukan. Perusahaan

dapat memperoleh perjanjian untuk menjual mata uang asing

secara forward disetiap saat pembayaran harus dilakukan. Namun

kurs forward untuk setiap jangka waktu biasanya di atas kurs

spot. Oleh karena itu, lindung nilai pembayaran ini mungkin

tidak lebih murah dibandingkan dengan pembayaran yang

dibutuhkan jika menjual obligasi dalam dollar. Hubungan ini

mencerminkan konsep peritas suku bunga, yang dibahas dalam bab

sebelumnya.

Pertukaran Mata Uang

Pertukaran mata uang (swap) memungkinkan perusahaan

untuk menukar mata uang untuk periode tertentu. Ford Motor

Co., Johnson & Johnson, General Motors, dan beberapa MNC lain

menggunakan pertukaran uang.

Contoh:

Miller Co., suaru perusahaan AS yang ingin menjual

obligasi dalam euro karena Miller dapat membayarnya dengan

penerimaan eoro yang berasal dari operasinya saat ini. Namun

Miller Co., tidak dikenal oleh investor yangakan membeli

oblogasi dalam euro. Sementara Beck Co, dari jerman ingin

menjual oblogasi dalam dollar karena uang yang diterimanya

sebagian besar dalam dollar. Namun Beck juga tidak dikenal

oleh investor yang ingin membeli obligasi tersebut.

Jika Miller cukup dikenal dalam pasar berbasis dolla

sementara Beck dikenal di pasar berbasis euro, maka transaksi

berikut dapat dilakukan. Miller menjual obligasi dalam dollar,

sementara Beck menjual obligasi dalam euro. Miller akan

melunasi pembiayaan dalam euro untuk Beck sebagai ganti

pembayaran dalam bentuk dollar. Pertukaran mata uang ini

memungkinkan perusahaan untuk melunasi pembayaran dalam

pemilik obligasi masing-masing tanpa mengkhawatirkan risiko

kurs.

Pertukaran yang baru dijelaskan berhasil menghilangkan

risiko kurs baik untuk Miller Co., maupun Beck Co. Miller Co.,

akan mengirim euro yang diterima dari usahanya saat ini

melalui Beck dan mengirim dollar yang diterima dari Beck untuk

investor obligasi dalam dollar. Karenanya meskipun Miller

menerima euro dari usahanya saat ini Miller dapat membayar

investor dalam dollar tanpa perlu khawatir mengenai risiko

kurs. Hal yang sama juga diperoleh Beck pada sisi transaksi

lainnya.

Pinjaman Paralel

Perusahaan juga dapat memperoleh pembiayaan dalam mata

uang asing melalui pinjaman paralel (back to back), yang terjadi

ketika dua pihak memberikan pinjaman secara simultan dengan

perjanjian untuk pelunasan kembali pada suatu waktu di masa

depan.

  Menggunakan Pinjaman Paralel sebagai Lindung Nilai Resiko Kurs

pada Proyek Asing

Kemampuan untuk mengurangi atau menghapuskan resiko kurs

juga memengaruhi nilai proyek di Negara asing, sering kali

pinjaman parallel dapat berfungsi sebagai alternative

pengganti kontrak forward atau futures yang bermanfaat sebagai

sarana untuk membiayai proyek asing. Penggunaan pinjaman

paralel terutama akan menarik jika MNC yang melakukan proyek

di Negara asing akan menerima arus kas dalam mata uang asing,

dan khawatir bahwa mata uang asing tersebut akan mendepresiasi

cukup besar.

C0ntoh: Schnell, inc, telah di minta oleh pemerintah

Malaysia untuk menjalankan proyek di sana tahun depan.

Investasi di proyek tersebut bernilai total 1 juta ringgit

Malaysia (MR) dan di perkirakan akan menghasilkan arus kas

sebesar MR 1,4 juta tahun depan proye kbisa berakhir kapan

pun

Kurs ringgit saat ini adalah $0.25, tetapischnell

memperkirakan bahwa rinngit akan terdepresiasi cukup besar

tahun depan. Schnell secara khusus memperkirakan bahwa nilai

ringgit akan mencapai $0,20 atau $0,15 tahun depan selain itu

schnell harus meminjam dana yang dibutuhkan untuk menjalankan

proyek tersebut dan akan menimbiulkan nilai pembiayaan sebesar

13 persen.

Jika schnell melaksanakan proyek tersebut maka

pengeluaran bersih schnell adalah MR 1.000.000 x $0,25 =

$250.000. tahun depan, schnell harus melunasi beban pembiayaan

sebesar $250.000 x13% = $32.500. jika ringgit terdepresiasi

menjadi $0,20 maka schnell akan menerima sejumlah MR1.400.000

x $0,20 = $280.000 tahun depan jika ringgit terdepresiasi

menjadi $0,15 maka schnell akan menerima MR1.400.000 x $0,15 =

$210.000 tahun depan. Arus kas per tahun dirangkum sebagai

berikut.

Scenario 1: Ringgit terdepresiasi hingga $0,20

Tahun 0 Tahin 1Investasi -250.000Pembayaran bunga -

$32.500Arus kas dari proyek 0 $280.000Jumlah bersih -$250.000 $285.000

Dengan mengabaikan nilai waktu dari uang, maka arus kas

gabungan selama 2 tahun adalah sebesar -$2.500.

Scenario 2: Ringgit terdeprasiasi menjadi $0,15

Tahun 0 Tahin 1Investasi -250.000Pembayaran bunga -532.000Arus kas dari proyek

0

$210.000

Jumlah bersih -$250.000 $177.500Dengan mengabaikan nilai waktu dari uang arus kas

gabungan adalah -$72.500. meskipun contoh ini memasukkan

pembayaran bunga pada arus kas dan mangabaikan diskonto untuk

tujuan ilustrasi, tetapi jelas bahwa proyek ini tidak menarik

bagi schnell. Selain itu tidak ada kontrak future maupun forward

untuk ringgit,sehingga schnell tidak dapat melindung nilai

arus kasnya dari resiko kurs.

Sekarang Asumsi bahwa pemerintah Malaysia menawarkan

pinjaman paralel untuk schnell. Berdasarkan perjanjian

pinjaman pemerintah Malaysia akan memberikan MR1.000.000 untuk

schnell untuk di tukar dengan pinjaman dalam dollar dengan

kurs saat ini jumlah yang sama akan di lunasi oleh kedua belah

pihak pada akhir proyek. Tahun depan schnell akan membayar

pemerintah Malaysia bunga sebesar 15 % atas dana sebesar

MR1.000.000 Dan Pemerintah Malaysia akan membayar bunga 7 %

pada schnell atas Pinjaman dalam dollar.

Dengan menggunakan pinjaman parallel schnell dapat

mengalami penurunan arus kas bersih dalam ringgit Malaysia

yang akan di terima selama satu tahun perhatikan arus kas

dollar maupun ringgit berikut:

Arus kas schnell

Arus kas dalam dollarTahun0

tahun1

Pinjaman untuk Malaysia -250.000

Beban bunga -32.500Bunga yang di terima dari pertukaran ($250.000 x 7%) $17.500

Pelunasan pinjaman $250.000Arus kas bersih $250.000 $235.000

Arus kas dalam dollarTahun0

Tahun1

Pinjaman untuk Malaysia MR1.000.000

Beban bunga MR1.000.000

Bunga yang di terima dari pertukaran (MR1.000.000 x 15%)

-MR150.000

-MR1.000.000

Arus kas dari proyek MR1.400.000

Arus kas bersih 0 MR 250.000Skenario 1: ringgit terdepresiasi hingga $0,20

Arus kas bersih pada satu tahun sebesar MR250.000 di

konversi menjadi dollar dengan kurs spot sebesar $0,20 dan

menghasilkan MR250.000 x $0.20 = $50.000 oleh karena itu total

arus kas dalam dollar dengan menggunakan pinjaman parallel

adalah senagai berikut:

Tahun0

Tahun1

Arus kas dalam dollar -$250.000 $235.000Arus kas dalam ringgit yang telah di konversi $50.000

$285000Arus kas bersih -$250.000

Sakali lagi dengan mengabaikan nilai waktu dari uang

arus kas gabungan selama dua tahun kini mencapai $35.000

Skenario 2: Ringgit Terdepresiasi hingga $0,15

Arus kas bersih pada tahun 1 sebesar MR250.000

dikonversi menjadi dollar dengan kurs spot sebesar $0,15 untuk

menghasilkan MR250.000 x $0,15 =$37.500. oleh karena itu total

arus kas dalam dollar dengan menggunakan pinjaman parallel

adalah sebagai berikut:

Tahun0

Tahun1

Arus kas dalam dollar -$250.000 $235.000Arus kas dalam ringgit yang telah dikonversi $37.500

Arus kas bersih -$250.000 $272.000

Arus kas gabungan selama dua tahun menurut skenario ini

adalah $22.500.

Perhatikan bahwa arus kas meningkat secara drastis

menggunakan pinjaman parelelseperti di perlihatkan pada table

berikut:

Skenario 1 Skenario 2Arus kas total tanpa pertukaran (swop) -$2.500 -$72.500

Arus kas total dengan pertukaran $35.000 $22.500

Schnell tidak hanya dapt mengirurangi risiko kurs dengan

membiayai proyek pinjaman ini, tetapi juga dapat menghasilkan

total arus kas positif. Penyebab hal ini adalah adanya

taksiran persentase depresiasi ringgit yang sangat besar (20%

atau 40 %) yang lebih tinggi dibandingkan nilai tambahan

pembiayaan (15% - 7% = 8%). Dengan pinjaman parallel, schnell

telah mengutrangi jumlahringgit yang harus di konersi menjadi

dollar pada saat proyek berakhir dari MR 1,4 juta menjadi

hanya MR250.000. Kerana Schnell dapat mengurangijumlah arus

kas yang akan terkena perkiraan depresiasi ringgit.

Pemerintah malausia juga memperoleh keuntungan dari

pinjamna ini karena menerima pembayaran bunga tambahan sebesar

8 % dari perjanjian ini. Tentunya pemerintah Malaysia

mengeluarkan biaya implikasi dari depresiasi ringgitkarena

harus menukar ringgit menjadi dolar setelah satu tahun. Namun

pemerintah mungkin menawarkan pinjaman tersebut jika perkiraan

nilai ringgitnya berbeda dengan perkiraan Schnell atau dengan

kata lain Pemerintah memperkirakan apresiasi atau depresiasi

ringgit tidak sebesar perkiraan Schnell selain itu pemerintah

mingkin tidak mempunyai pilihan lain untuk menyelesaikan

proyek Jika perusahaan local tidak memiliki keahlian untuk

melakukan pekerjaan tersebut.

Diversifikasi Mata Uang

Suatu perusahaan AS dapat menjual obligasii dalam

beberapa mata uang bukan hanya satu mata uang asing, sehingga

apresiasi tinggi atas suatu mata uang tidak secara drastis

meningkatkan jumlah dolar yang diperlukan untuk melunasi

pembayaran pembiayaan.

Contoh :

Nevada Inc,, MNCAS sedang mempertimbangkan empat

elternatif untuk menjual obligasi guna mendukung aktivitas

operasional di AS:

1.              Menjual oblogasi dalam dolar AS

2.              Menjual obligasi dalam yen jepang

3.              Mrnjual obligasi dalam dolar kanada

4.              Menjual beberapa obligasi dalam yen jepangdan

beberapa obligasi dalam dolar kanada

Nevada, Inc.,tidak memiliki eksposur baik dalan yen

jepang maupun dolar kanada. Suku bunga obligasi dalam dolar AS

adalah 14 % sementara untuk obligasi dalam yen jepang maupun

dalam dolar kanada adalah 8 %. Nevada memperkirakan bahwa

obligasi ini dapat di jual dengan harga nimonal.

Jika dolar kanada terapresiasi terhadap dolar AS nilai

pembiayaan aktual Nevada dari penjualan obligasi dalam dolar

kanada mungkin akan lebih tinggi di bandingkan dengan

obligasi dalam dolar AS. Jika yen jepang terapresiasi cukup

tinggi terhadap dolar AS, nilai pembiayaaan aktual Nevada dari

penjualan obligasi dalam yen jepang dapat lebih tinggi di

bandingkan obligasi dalam dolar AS. Jika kurs dolar kanada

dalam yen jepang bergerak dalam arah berlawanan terhadap dolar

AS, maka ke dua obligasi tidak akan secara simultan lebih

mahal di bandingkan obligasi dalam dolar AS, oleh karena itu

pembiayan dalam kedua jenis obligasi akan memastikan bahwa

nilai pembiayaan Nevada secara keseluruhan akan lebih kecil di

bandingkan jika menjual obligasi dalam dolar AS.

Tidak ada jaminan bahwa kurs dolar kanada dan yen jepang

akan bergerak dengan arah yang berlawanan. Namun perubahan

kedua mata uang ini tidak memiliki korelasi tinggi, sehingga

kecil kemungkinan kedua mata uang akan secara simultan

terapresiasi hingga menghilangkan keuntungan dari suku

bunganya yang rendah. Oleh karena itu, oleh karena itu

pembiyaan dalam lebih dari satu mata uang asing dapat

meningkatkan probabilitas bahwa biaya kesuluruhan dari

pembiyaan asnig akan lebih kecil dibandingkan pembiyaan dalam

dolar. Nevada memutuskan untuk menjual obligasi dalam dolar

kanada dan dalam yen.

Obligasi Gabungan Mata Uang

suatu perusahaan dapat melakukan pembiayaan dalam

beberapa mata uang tanpa perlu megeluarkan berbagi obligasi

dengan membuat obligasi gabungan mata uang .Gabungan mata uang

yang merupakan rekening dalam berbagi mata uang .Beberapa

gabungan mata uang telah dikembangkan uantuk digunakan sebagai

satuan obligasi.Salah satu gabungan mata uang yang paling

terkenal adalah Special Drawing Right (SDR) yang awalnya digunakan

sbagai alternative cadangan set namun kini digunakan sebagai

satuan obliges dan deposito bank serta berbagai jasa pelayanan

lainnya.Dengan dibuatanya euro, penggunaan obligasi gabungan

mata uang di eropa menjadi terbatas karena bebagi Negara di

eropa kini menggunakan satu mata uang.

2.3 Penilaian Pembiayaan Jangka Panjang Dalam Mata Uang Asing

Penilaian pembiayaan jangka panjang dalam mata uang asing

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

2.3.1 Mempertimbangkan Risiko Suku Bunga dari Pembiayaan

Utang

Tanpa memerhatiak mata uang yang digunakan MNC uantuk

membiayai operasi internasionalnya. MNC juga harus menentukan

waktu jatuh tempo yang digunakan atas utangnya.Tujuan MNC

adalah menggunaka waktu jatuh tempo yang meminimalkan

pembayaran total dari utang yang dibutuhkan oleh setiap unit

usahanya.umumnya.MNC tidak menggunakan jatuh tempo yang

melebihi pekiraan jangka waktu usahanya di Negara tersebut.

Jika menggunakan tenggat waktu yang relative singkat,MNC

akan terkena eksposur risiko suku bunga,atau risiko bahwa suku

bunga akan naik sehingga memaksa MNC melakukan pembiayaan

ulang dengan suku bunga yang lebih tinggi.Kerugian dari

strategi ini adalah bahwa suku bunga jangka panjang dapat

turun dalam waktu singkat,tetapi MNC wajib untuk tetap

membayar utangnya dengan bunga yang lebih tinggi.

Keputusan Jatuh Tempo Utang

Sebelum mengambil keputusan jatuh tempo utang,MNC dapat

menilai kurva imbal hasil di Negara tempat MNC membtuhkan

dana.

Beberapa MNC dapat menggunakan kurva imbal jasa suatu

Negara untuk membandingkan suku bunga per tahun pada berbagai

tenggat jatuh tempo uatang,sehingga mereka dapat memilih

tenggat waktu dengan suku bunga relatif rendah.MNC lain

menggunakan kurva imbal hasil untuk menilai permintaan dan

penawaran dana dari pergerakan suku bunga di masa depan.Benuk

informasi ini dapat menbantu MNC menentukan apakah akan

menetapkan suku bunga jangka panjangatau meminjam untuk

periode jangka pendek lalu melakukan pembiayaan ulang dalam

jangka dekat.

2.3.2 Keputusan Untuk Memilih Tingkat Bunga Tetap atau

Mengambang

MNC yang ingin menggunakan utang dengan jangka waktu

panjang tetapi ingin menghindati suku bunga yang berlaku dapat

mempertimbangkan obligasi suku bunga mengambang . Pada kasus

ini,suku bunga akan berfluktuasi sepanjang waktu sesuai dengan

suku bunga.Misalnya,suku bunga sering kali diikatkan dengan

Suku Bunga Antarbank London (London Interbank Offer Rate-LIBOR),yang

merupakan suku bunga pinjan antarbank.jika LIBOR naik,maka

suku bunga mengambang obligasi juga naik.Suku bunga mengambang

dapat menguntungkan penjual obligasi pada periode di mana suku

bunga turun,sehingga perusahaan tidak harus tetap bertahan

pada suku bunga tinggi sepanjang periode obligasi.Suku bunga

mengambang merugian pada periode saat suku bunga meningkat.Di

beberapa Negara,seperti di Amerika Utara,sebagian besar utang

jangka panjang memiliki suku bunga mengambang.

Lindung Nilai Dengan Pertukaran Suku Bunga

MNC mengeluarkan Obligasi dengan mengeluarkan eksposur

terhadap risiko suku bunga. MNC dapat menggunakan pertukaran

(swap) suku bunga sebagai lindung nilai risiko tersebut. Para

penjual obligasi menggunakan pertukaran suku bunga karena

mereka dapat menyusun ulang arus kas masa depan sedemikian

rupa sehingga mengurangi jumlah pembayaran untuk pemilik

obligasi. Dengan cara ini, MNC dapat mengurangi eksposurnya

terhadap perubahan suku bunga.

Institusi keuangan seperti bank komersial dan bank

investasi serta perusahaan asuransi sering kali berperan

sebagai agen dalam pertukaran suku bunga. Institusi keuangan

juga dapat perperan sebagai pialang dalam pasar pertukaran

suku bunga. Sebagai pialang, institusi keuangan hanya mengatur

pertukaran suku bunga antara dua pihak, dengan menerima

komisi dari pelayanan tersebut, tetapi tidak mengambil posisi

dalam pertukaran tersebut. MNC sering kali terlibat dalam

pertukaran suku bunga untuk lindung nilai atau untuk

mengurangi nilai pembiayaan.

Pertukaran Sederhana

Pertukaran sederhana (plan vanilla swap) merupakan suatu

kontrak standar tanpa tambahan kontrak yang tidak biasa. Pada

pertukaran sederhana, pihak pembayar suku bunga mengambang

umumnya sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga dan

berusaha mengurangi risiko suku bunga. Suatu perusahaan yang

memiliki aset yang sensitif terhadap suku bunga tinggi dalam

jumlah besar mungkin ingin menukar dengan pembayaran suku

bunga mengambang tersebut dengan pembayaran berbunga tetap.

Umumnya, pembayaran suku bunga mengambang memperkirakan bahwa

suku bunga akan turun. Sebaliknya pembayaran suku bunga tetap

pada pertukaran sederhana, memperkirakan suku bunga akan naik

dan memilih untuk membayar dalam suku bunga tetap. Pembayaran

suku bunga tetap dapat terdiri atas perusahaan dengan

kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga dalam jumlah besar

atau aset dengan suku bunga tetap dalam jumlah rekatif besar.

Contoh

Dua perusahaan merencanakan untuk menjual obligasi.

   Quality Co. Merupakan perusahaan berperingkat tinggi

yang ingin meminjam dengan suku bunga

mengambang.

   Risky Co. Merupakan perusahaan berperingkat rendah yang ingin

meminjam dengan suku bunga tetap.

Asumsikan bahwa suku bunga yang akan dibayar oleh

perusahaan untuk menjual obligasi baik dengan suku bunga

mengambang atau tetap adalah sebagai berikut:

LIBOR

berubah seiring

waktu .

berdasarkan

informasi

diatas ,

Cuality Co.

Memilih keuntungan saat menjual baik obligasi suku bunga tetap

maupun suku bunga mengambang, tetapi suku bunga tetap lebih

menguntungkan. Quality Co. Dapat menjual obligasi dengan suku

bunga tetap, sementara Risky Co. Dapa menjual obligasi dengan

suku bunga mengambang lalu Quality Co. Akan memberikan

Nama

Perusahaan

Obligasi

suku bunga

tetap

Obligasi suku

bunga mengambang

Qualit

y Co.9%

LIBOR +

0,5%

Risky

Co.10,5% LIBOR + 1%

pembayaran dengan suku bunga mengambang untuk Risky Co.

Sebagai ganti atas pembayaran suku bunga tetap.

Asumsikan bahwa Quality Co. Sepakat dengan Risky Co.

Untuk menyediakan pembayaran dengan suku bunga mengambang

sebesar LIBOR persen untuk ditukar dengan suku bunga tetap

sebesar 9 persen.

Menentukan Pertukaran Pembayaran

Pembayaran dalam pertukaran suku bunga biasanya

ditentukan dengan menggunakan nilai nasional yang disepakati

pihak-pihak yang terlibat pertukaran dan dinyatakan dengan

kontrak. Yang penting adalah bahwa nilai nasional sendiri

tidak akan digunakan dalam pertukaran, tetapi digunakan untuk

menentukan pembayaran pertukaran. Setelah pembayaran

pertukaran ditentukan berdasarkan nilai nasional, pihak

terkait secara berkala hanya menukar jumlah terutang bersih

bukan total pembayaran. Penukaran pambayaran biasanya

dilakukan setiap tahun atau setiap semester.

ILUSTRASI PERTUKARAN SUKU BUNGA

QualityCo.Investor Obligasi dengan Suku bunga tetap yang

diterbitkan oleh Quality CoInvestor Obligasi dengan Suku Bunga Mengambang yang

Diterbitkan oleh Risky Co.RiskCo.Pembayaran Suku Bunga Tetap

Sebesar 9½%Pembayaran Suku Bunga Tetap

Sebesar 9%Pembayaran Suku Bunga Mengambang

LIBOR + 1%Pembayaran Suku Bunga Mengambang sebesar

LIBOR + ½ %Contoh :

Meneruskan contoh sebelumnya yang melibatkan quality Co.

Dan Risky Co., asumsikan bahwa nilai nosional yang disepakati

kedua belah pihak adalah $50 juta dan bahwa kedua perusahaan

akan menukar pembayaran setiap tahun.

Dari sudut pandang Quality Co., perjanjian pertukaran

lengkap tersebut kini menghasilkan pembayaran sebesar LIBOR +

½ persen setipa tahun, berdasarkan nilai nosional sebesar $50

juta. Dari sudut pandang Risky Co., perjanjian pertukaran

melibatkan pembayaran dengan suku bunga tetap 9 ½ persen

setiap tahun berdasarkan nilai nosional sebesar $50 juta.

Tabel berikut menggambarkan ilustrasi pembayaran berdasarkan

LIBOR seiring waktu.

Tahun LIBOR

PembayaranQualityCo.

PembayaranRisky Co.

Pembayaran Bersih

1 8% 8,5% x $ 50 juta = $4,25 juta

9,5% x $550 juta = $4,75 juta

Risky membayar pada Qualitysebesar 50,5juta

2 7,0% 7,5% x $50juta = $3,75 juta

9,5% x $550 juta = $4,75 juta

Risky membayar pada Qualitysebesar $1 juta

3 5,5% 6,0% x $50juta = $3 juta

9,5% x $550 juta = $4,75 juta

Risky membayar pada Qualitysebesar $1,75 juta

4 9,0% 9,5% x $50juta = $4,75 juta

9,5% x $550 juta = $4,75 juta

Tidak ada pembayaran

5 0,0% 10,5% x $50 juta = $5,25 juta

9,5% x $550 juta = $4,75 juta

Risky membayar pada Qualitysebesar $0,5juta

Terdapat dua keterbatasan pada pertukaran yang perlu

dibahas. Pertama, terdapat biaya waktu dan sumber daya terkait

dengan pencarian kandidat pertukaran yang cocok dan melakukan

negosiasi perjanjian pertukaran. Kedua, setiap partisipan

pertukaran menghadapi risiko bahwa pihak lainnya akan

mengalami gagal bayar. Untuk alasan tersebut, biasanya

perantara keuangan akan terlibat dalam perjanjian pertukaran.

Mereka memasangkan partisipan dan juga mengambil alih risiko

gagal bayar yang terkait. Untuk peranan tersebut, mereka

mengenakan biaya, yang akan mengurangi perkiraan manfaat dalam

contoh sebelumnya, tetapi keterlibatan merekapenting untuk

secara efektif mencocockan partisipan pertukaran dan

mengurangi kekhwatiran risiko gagal bayar.

Ashland, Inc., Campbell Soup Co., Intel Corp., Johnson

Controls, Union Carbide dan beberapa MNC lain sering kali

menggunakan pertukaran suku bunga. Ashland , Inc., menerbitkan

utang dengan bunga tetap dan menggunakan pertukaran suku bunga

untuk memperoleh biaya pinjaman yang lebih rendah dari utang

dengan bunga mengambang. Campbell Soup Co. Menggunakan

pertukaran suku bunga untuk meminimalkan nilai pembiayaan

totalnya dan memperoleh proporsi utang dengan bunga tetap

dibandingkan bunga mengambang yang dinginkan. GTP ( sekarang

merupakan bagian dari varison ) menggunakan pertukaran suku

bunga untuk mengonversi lebih dari $500 juta utang dengan suku

bunga mengambang menjadi suku bunga tetap.

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Beberapa MNC mungkin mempertimbangkan pembiayaan jangka

panjang dalam mata uang asing untuk mengompensasi arus kas

masa depan dalam mata uang tersebut dan karenanya mengurangi

eksposur terhadap resiko kurs. MNC lain dapat mempertimbangkan

pembiayaan jangka panjang dalam mata uang asing untuk

mengurangi nilai pembiayaan. Jika suku bunga asing relatif

rendah atau mata uang asing yang dipinjam terdepresiasi selama

periode pembiayaan,maka pembiayaan jangka panjang dalam mata

uang tersebut dapat menghasilkan nilai pembiayaan yang rendah.

Suatu MNC dapat menilai kelayakan pembiayaan dalam mata

uang asing dengan memperhitungkan taksiran kurs atas

pembayaran bunga berkala dan pokok pinjaman. Dengan cara ini,

MNC menentukan jumlah mata uang asal yang dibutuhkan untuk

melunasi pembayaran setiap periode. Nilai pembiayaan setiap

tahun dapat diestimasikan dengan menentukan tingkat diskonto

yang menyamakan pembayaran periodik atas pembiayaan asing

dengan jumlah pinjaman awal yang dinyatakan dalam mata uang

domestik.nilai pembiayaan jangka panjang dalam mata uang asing

tergantung dari kurs mata uang tersebut selama periode

pembiayaan dalam mata uang asing dengan suku bunga yang

rendah, karena kesalahan peramalan kurs kerap terjadi.

Untuk obligasi denagn suku bunga mengambang, pembayaran

bunga bagi investor tidak pasti. Ketidakpastian ini dapat

diperhitungkan dengan memperkirakan jumlah pembayaran bunga

yang dibutuhkan berdasarkan berbagai skenario suku bunga

sepanjang waktu sehingga jumlah mata uang domestik perusahaan

yang diinginkan untuk melunasi pembayaran dapat diperkirakan

berdasarkan berbagai skenario kurs.

3.2    Saran

Jika MNC mengambil keputusan pembiayaan jangka panjang,

maka MNC harus (1) menentukan jumlah dana yang dibutuhkan (2)

memperkirakan harga penjualan obligasi dan (3) memperkirakan

nilai kurs mata uang satuan obligasi secara berkala.Informasi

ini dapat digunakan untuk menentukan nilai pembiayaan

perusahaan jika menggunakan mata uang asal.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff (2006). International Corporate Finance, 8th edition,

Thomson Sourth-Western.Ohio (Kode: M) Edisi 12 : Hal 277 –

303.